Kesimpulan Saran Peramalan Peramalan Kebutuhan Bahan Baku Pembuatan Produk Plastik berdasarkan Data Pendapatan Menggunakan Metode ARIMA

7 BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan pengujian peramalan bahan baku dengan menggunakan metode arima diperoleh beberapa kesimpulan : 1. Hasil peramalan dengan metode ARIMA memiliki ketepatan yang cukup baik pada peramalan jangka pendek, sedangkan untuk peramalan jangka panjang biasanya akan cenderung mendatar konstan. Karena metode ARIMA secara penuh mengabaikan variabel independen dan hanya menggunakan nilai-nilai masa lalu dari variabel independen untuk menghasilkan peramalan jangka pendek. 2. Peramalan metode ARIMA pada produk PP mempunyai tingkat keakuratan untuk produk PP Trilene sebesar 74 dan untuk produk Tintanpro sebesar 68.

1.2 Saran

Pada penelitian selanjutnya, diharapkan dapat diterapkan penggabungan metode ARIMA dengan menambahkan variabel-variabel yang mempengaruhi musiman sehingga dapat menghasilkan data peramalan SARIMA agar lebih akurat. Universitas Sumatera Utara BAB 2 LANDASAN TEORI Bab ini membahas tentang teori penunjang dan penelitian sebelumnya yang berhubungan dengan metode ARIMA box jenkins untuk meramalkan kebutuhan bahan baku .

2.1. Peramalan

Peramalan atau forecasting adalah perhitungan yang akurat dalam menentukan sesuatu yang akan datang dengan menggunakan data-data masa lalu Sumayang, 2003. Menurut pendapat Render Heizer, 2001 adalah sebuah ilmu peramalan peristiwa masa depan dengan menggunakan beberapa bentuk model matematis. Peramalan adalah memprediksikan sesuatu yang bakalan terjadi Subagyo, 2002. Dari pengertian peramalan menurut para ahli, maka dapat diartikan bahwa peramalan adalah memprediksikan yang ada dimasa depan dengan menggunakan data dari masa lalu. Menurut Heizer Render, 2001 ada tiga jenis peramalan yaitu : 1. Economic forecast Untuk mengetahui keadaan ekonomi dengan memprediksikan dan perencanaan tingkat inflasi dan ketersediaan dana yang dibutuhkan. 2. Technological forecast Mengamati kemajuan teknologi agar dapat meluncurkan produk baru yang dapat berguna dan menarik. 3. Demand Forecast Adalah peramalan permintaan untuk produk atau jasa pada perusahaan. Universitas Sumatera Utara 7 Menurut Hanke Wichers, 2005 Dalam melakukan peramalan terdapat beberapa langkah-langkah yang harus dilakukan : 1. Mengidentifikasi Masalah Dan Mengumpulkan Data Pada tahap ini, akan dicari masalah-masalah yang memiliki hubungan pada penjualan. Setelah itu dilakukan pengumpulan data dan tahap identifikasi. 2. Pemilihan Data Dan Manipulasi Data yang telah dikumpulkan akan diseleksi dengan benar supaya mendapatkan data yang benar-benar relevan. Kemudian data akan dimanipulasi agar sesuai dengan kebutuhan dalam pembuatan model peramalan. 3. Pembuatan Model Setelah itu Data yang telah dimanipulasi akan diaplikasikan ke dalam model peramalan. 4. Implementasi Model Model peramalan yang sesuai akan diimplementasikan langsung terhadap data penjualan, sehingga didapatkan hasil peramalan yang benar-benar sesuai dengan kebutuhan. 5. Evaluasi Peramalan Penjualan Pada tahap ini, akan dilakukan perbandingan antara peramalan yang telah dibuat dengan kondisi aktual penjualan sebenarnya. Sehingga dapat mengetahui kesalahan- kesalahan yang terjadi pada saat implementasi dan memperbaikinya agar dapat menemukan model peramalan yang lebih bagus. Menurut Kandananond, 2012 peramalan permintaan sangat penting dalam meningkatkan efisiensi sistem rantai pasokan. Karena setiap pihak dalam rantai pasokan akan memproses pesanan dalam menanggapi sinyal permintaan, akurasi perkiraan permintaan secara signifikan akan meningkatkan penjadwalan produksi, perencanaan kapasitas, perencanaan kebutuhan material dan manajemen persediaan. Menurut Taylor, 2003 hubungan antara forecasting dengan horizon waktu terbagi menjadi 3 kategori : 1. Short Range Forecast Sebagai penjadwalan kegiatan harian suatu perusahaan bisnis. Seperti perkiraan permintaan dan kebutuhan harian. Universitas Sumatera Utara 8 2. Medium Rnge Forecast Diperlukan untuk rencana produksi tahunan untuk menentukan kebutuhan masa depan seperti pembelian bahan baku, mesin dan peralatan ditahun berikutnya. 3. Long Range Forecast Digunakan untuk peramalan yang lebih dari setahun dalam merencanakan produk baru, membangun fasilitas dan menjamin pembiayaan jangka panjang. Menurut Uminigsih, 2012 berdasarkan sifatnya, forecasting dibedakan menjadi 2 jenis yaitu: 1. Metode Kualitatif Adalah metode yang memperkirakan atau memprediksikan sesuatu berdasarkan pengalaman dan pendapat pribadi. 2. Metode Kuantitatif Adalah metode yang memperkirakan atau memprediksikan sesuatu berdasarkan pengalaman dan pendapat pribadi. Menurut Stepvhanie, 2012 metode kuantitatif sendiri terbagi menjadi dua jenis, yaitu metode derek berkala time series Dan metode kausal. 1. Metode Kausal Metode peramalan kausal mengembangkan bentuk suatu model sebab-akibat antara permintaan yang diramalkan dengan variabel-variabel yang memiliki hubungan. 2. Metode Derek Berkala Metode derek berkala menggunakan analisa suatu pola hubungan antar variabel- variabel yang diperkirakan dengan variabel waktu.

2.2. Metode Deret Berkala