Pengujian Nilai-nilai Ukuran Bahan Hasil Pertanian dan Perikanan

22 pengujian, identifikasi pengujian dan pengukuran sampel berat, panjang, lebar, ketebalan seta volume sesuai metode serta mencatat hasil pengujian. Peralatan yang akan digunakan untuk identifikasi pengujian dan pengukuran sampel harus akurat atau ketepatan pengukuran sesuai dengan nilai yang sebenarnya, karena alat ukur yang tidak akurat akan menghasilkan prediksi yang bias pada hasil identifikasi. Untuk memastikan alat akurat atau tidak maka harus dilakukan kalibrasi. Kalibrasi adalah prosedur pengujian yang harus mengacu kepada peraturan yang ada misalnya prosedur operasional standarStandar Operational Procedure SOP dan SNI. Setiap pengujian yang diputuskan harus dilakukan terhadap suatu bahan atau barang hendaknya dianggap pengujian tersebut penting, utama dan juga kritis. Apapun sifat dan jenis pengujian pada akhirnya akan digunakan sebagai dasar untuk pengambil kesimpulan akhir suatu mutu. Sifat metode pengujian ditinjau pengaruhnya terhadap bahan sampel sesudah pengujian adalah sifat pengujian yang merusak destructive bahan sampel dan pengujian yang tidak merusak non-destructive bahan sampel. Pengujian yang tidak merusak bahansampel seperti uji visual tertentu, uji fisis tertentu memungkinkan dilakukan terhadap jumlah sampel yang ukurannya besar. Dengan demikian kemungkinan terjadinya bias akibat jumlah sampel yang tidak bersifat mewakili populasinya dengan mudah dapat diatasi. Tujuan pengamatan pengujian biasanya untuk mengetahui keseragaman atau nilai rata-rata mutu bahan, dan dapat juga bertujuan atau menerima atau menolak suatu bahan. Pengamatan atau pengujian yang bertujuan untuk menerima atau menolak suatu bahan menuntut sampel yang benar- benar akurat sebagai wakil populasi. Untuk pengambilan sampel yang demikian memerlukan tingkat ketelitian yang tinggi atau jumlah sampel yang ukurannya besar. 23 Identifikasi sampel adalah mengenali sampel-sampel yang akan diuji yang bertujuan untuk mendapatkan informasi yang berkaitan dengan : 1 Analisa sifat mutu laboratorium 2 Inspeksi mutu produk 3 Penerimaantransaksi barang AQL, OCC Sifat mutu daripada sampel yaitu diambatch dan mengalir continous, homogenseragam, heterogenberagam berkelas. Bentuk terdiri dari satuan kemasan makanan kaleng, utuh karkas, buah, telur, curah butiran, tepung, cairan. Variasi sampel misalnya populasi tunggal single pop da populasi ganda stratifield pop. Jenis-jenis sampel yang terdiri dari : 1 Produk padat yaitu produk yang bersifat keras, bentuk geometri butir dan tepung, bentuk satuan curah. Satuan terbuka buah, kemasan mie instan, curah dalam tumpukan, silo, karung gandum, tapioka, gula pasir. 2 Produk cair dan semi padat bersifat plastis fluida, berubah bentuk, dapat mengalir, bentuk curah atau kemasan. 3 Produk cair, yaitu air, minuman, minyak goreng, sirup, bir, anggur. Produk semi padat kental misalnya madu, jam, sambal, bubur. 4 Produk dalam kemasan kecil dalam bentuk botol, tetrapak, tube, dan lain-lain diperlakukan seperti kemasan padat. Dalam menyiapkan sampel petugas terlebih dahulu harus menyiapkan diri yaitu : 1 Mencuci tangan sebelum mengganti pakaian dengan pakaian kerja khusus. Gunakan sabun atau larutan yang mengandung desinfektan dan bilas dengan air bersih. Keringkan tangan sebelum melakukan kegiatan berikutnya. 24 2 Memakai pakaian kerja khusus, yaitu verpack atau jas laboratorium. Jika memakai wearpack, buka pakaian luar Anda dan kenakan wearpack. Jika menggunakan jas laboratorium, tidak perlu membuka pakaian luar Anda, dalam kondisi bersih. 3 Memakai sarung tangan dari kain, kulit atau glove, topi dan masker debu, jika perlu juga kaca mata untuk mereduksi pengaruh debu yang dihasilkan bahan di gudang.

c. Pengujian Sifat Khusus Bahan Hasil Pertanian dan Perikanan

1 Indeks Refraksi Refraksi atau bias ialah sinar yang dibelokkan arahnya karena melalui benda bening. Sinar yang mengenai benda disebut sinar masuk, yang melewati benda bening disebut sinar bias dan yang keluar dari benda disebut tembus atau sinar keluar. Sudut antara sinar masuk dan garis normal disebut sudut datang. Sudut antara sinar bias dan garis normal disebut sudut bias. Garis normal ialah garis tegak lurus pada permukaan benda. Indeks bias adalah perbandingan sinus sudut datang В dengan sinus sudut bias . Sinar datang dari media renggang ke media yang lebih rapat yang bening akan dibebaskan, demikian pula melalui alkohol, minyak, dan cairan bening lainnya. Karenanya sifat itu sebenarnya dapat digunakan untuk menguji kemurnian zat, misalnya untuk minyak goreng, alkohol dan lain-lain. Tetapi cara ini jarang digunakan. 2 Penggunaan Refraksi dalam Pengawasan Mutu Benda-benda yang terlarut dalam pelarut juga memperbesar sinar bias makin besar zat terlarut makin besar pula kemampuan membelokkan 25 sinar. Prinsip ini digunakan untuk mengukur kadar zat terlarut atau kadar larutan. Yang diukur adalah index biasnya. Alat yang digunakan untuk mengukur index bias disebut refraksimeter. Untuk larutan murni monomolekuler refraktometer dapat digunakan untuk mengukur konsentrasi larutan misalnya larutan garam, larutan gula, campuran etanol-air. Pembacaan konsentrasi perlu dibantu dengan daftar rujukan reference table. Contoh tabel larutan gula ialah Tabel 7 Gambar 4. Sinar Bias Cara ini dapat digunakan untuk mengukur kadar gula. Pada nira, madu, nira aren, nira siwalan atau cairan sirup, atau untuk mengukur kadar garam pada air laut, larutan garam, larutan pikel brine. Untuk larutan campuran maka yang diukur sebenarnya perkiraan jumlah semua zat lap isa n index bias = sinar tembus sinar bias sudut datang sinar datang garis normal