Sterilkan saringan dapat menggunakan saringan Bekerfeld, Hubungkan katup erlenmeyer dengan pompa vakum kemudian
172
c Nyalakan sumber
panas dan
tunggu hingga
termometer menunjukkan suhu 1000C kemudian hitung waktu mundur hingga
30 menit uap panas yang terbentuk akan mematikan mikroba.
d Setelah selesai alat sterilisasi dimatikan dan bahan yang steril
dikeluarkan.
e Setelah 24 jam, bahan tersebut di sterilkan lagi dengan cara yang sama, sedang waktu ini dimaksudkan untuk memberi kesempatan
spora atau sel vegetatif yang belum mati untuk tumbuh sehingga
mudah dibunuh. Sterilisasi dengan udara panas Dry heat sterilization
Sterilisasi dengan metode ini biasanya digunakan untuk peralatan gelas seperti cawan petri, pipet ukur dan labu erlenmyer. Alat gelas yang
disterilisasi dengan udara panas tidak akan timbul kondensasi sehingga tidak ada tetes air embun didalam alat gelas.
a. Bungkus alat-alat gelas dengan kertas payung atau aluminium foil b. Atur pengatur suhu oven menjadi 1800C dan alat disterilkan selama
2-3 jam.
Prinsip kerja Biological Saferty Cabinet
Biological Safety Cabinet merupakan kabinet kerja yang sterilkan untuk kerja mikrobiologi. BSC memiliki suatu pengatur aliran udara yang
menciptakan aliran udara kotor dimungkinkan ada kontaminan untuk disaring dan diresirkulasi melalui filter.
BSC juga disebut biosafety hood, dan juga dikenal dengan Laminar flow hood atau Class II vertical flow cabinet yang menyediakan alat filtrasi
dan aliran udara yang bersirkulasi didalam ruang kerja. Aliran udara diatur untuk menghambat udara luar masuk dan udara di dalam keluar,
173
untuk mencegah kontaminasi dari luar dan pencemaran bakteri dari ruang BSC. Udara yang keluar disaring melewati penyaring sehingga sel-
sel yang berbahaya tidak lepas keluar ke ruangan lain. Berbagai kelas Biological Safety Cabinet.
3 Teknik kerja aseptis
Kemampuan teknik seseorang bekerja secara aseptik selama pengambilan sampel maupun pengujian mikrobiologis di lapangan dan
di laboratorium sangat untuk menjaga integritas sampel berikut sumbernya serta memperolah data hasil uji mikrobiologis yang akurat.
Peralatan laboratorium yang diperlukan untuk bekerja secara aseptik antara lain :
1 Wadah yang steril untuk digunakan sebagai tempat penyimpanan contoh
2 Perlengkapan sebagai pendukung agar tercapai kondisi steril seperti bunsen, pisau steril, wadah pengangkut berpendingin, refrigerator,
freezer, es kering, tabung nitrogen cair, anaerobic jar, inkubator, penangas air, autoclaf, laminar flow, biohazard cabinets.
3 Peralatan untuk pemindahan sampel media atau kultur cair antara lain medium cair steril, media padat steril siap pakai, media untuk
kultur jaringan maupun media untuk sistem kultur kontinu.
174
Gambar 38. Teknis kerja aseptis
175
Gambar 39. Memindahkan biakan secara aseptis
176
Gambar 40. Memindahkan biakan dari cawan secara aseptis
177
Gambar 41. Memindahkan cairan dengan pipet secara aseptis
178
Gambar 42. Menuangkan ke media secara aseptis Saran-saran kerja aseptis :
Sebelum membuka ruangan atau bagian steril di dalam tabungcawanerlenmeyer sebaiknya bagian mulut bagian yang
memungkinkan kontaminan masuk dibakardilewatkan api terlebih dahulu.
Pinset, batang L, dll dapat disemprot dengan alkohol terlebih dahulu lalu dibakar.
Ujung jarum inokulum yang sudah dipijarkan harus ditunggu dingin dahulu atau dapat ditempelkan tutup cawan bagian dalam untuk
mempercepat transfer panas yang terjadi. Usahakan bagian alat yang diharapkan dalam kondisi steril
didekatkan ke bagian api. Jika kerja di Safety Cabinet tidak perlu memakai pembakar bunsen
tetapi jika di luar Safety Cabinet maka semakin banyak sumber api maka semakin terjamin kondisi aseptisnya
179
4 Isolasi mikroba
Di alam populasi mikroba tidak terpisah sendiri menurut jenisnya, tetapi terdiri dari campuran berbagai macam sel. Di dalam laboratorium
populasi bakteri inidapat diisolasi menjadi kultur murni yang terdiri dari satu jenis yang dapat dipelajari morfologi, sifat dan kemampuan
biokimiawinya.