commit to user 49
1. Hipotesis pertama employees EMP ditolak. Dalam hasil penelitian
menunjukkan variabel employees EMP dengan nilai koefisien β
positif tingkat signifikansi sebesar 0,315 yang lebih tinggi dari 0,05. Hal ini berarti bahwa variabel employees EMP tidak berpengaruh
terhadap kebangkrutan keuangan pada perusahaan retail.
2. Hipotesis kedua return on assets ROA diterima. Dalam hasil
penelitian menunjukkan variabel return on assets ROA dengan nilai koefisien β negatif tingkat signifikansi sebesar 0,019 yang lebih
rendah dari 0,05. Hal ini berarti bahwa variabel return on assets ROA berpengaruh yang signifikan terhadap kebangkrutan
keuangan pada perusahaan retail.
3. Hipotesis ketiga cash flow margin CFM ditolak Dalam hasil penelitian menunjukkan variabel cash flow margin CFM dengan
nilai koefisien β positif tingkat signifikansi sebesar 0,048 yang lebih rendah dari 0,05. Meskipun nilai signifikan lebih rendah dari 0,05
arah koefisien β berbeda dengan hipotesis. Hal ini berarti bahwa
variabel cash flow margin CFM berpengaruh yang signifikan
terhadap kebangkrutan keuangan pada perusahaan retail namun arah koefisien
β berbeda dengan yang dihipotesiskan.
4. Hipotesis keempat debt-to-equity ratio DTER diterima. Dalam hasil penelitian menunjukkan variabel debt-to-equity ratio DTER
dengan nilai koefisien β positif tingkat signifikansi sebesar 0,021
yang lebih rendah dari 0,05. Hal ini berarti bahwa variabel debt to
commit to user 50
equity ratio DTER berpengaruh yang signifikan terhadap prediksi
kebangkrutan keuangan pada perusahaan retail.
5. Hipotesis kelima cash to current liabilities CTCL ditolak. Dalam hasil penelitian menunjukkan variabel cash to current liabilities
CTCL dengan nilai koefisien β negatif tingkat signifikansi sebesar
0,757 yang lebih tinggi dari 0,05. Hal ini berarti bahwa variabel cash
to current liabilities CTCL tidak berpengaruh yang signifikan
terhadap kebangkrutan keuangan pada perusahaan retail.
4.3 Pembahasan