Bentuk-bentuk Jujur Jujur a. Pengertian Jujur

b. Bentuk-bentuk Jujur

Sifat dan sikap jujur dapat terlihat dari berbagai bentuk. Menurut Ali Akbar 2011 mengutip dari Imam Al-Ghazali, terdapat lima bentuk kejujuran yaitu; jujur dalam ucapan, jujur dalam berniat, jujur dalam kemauan, jujur dalam menepati janji, dan jujur dalam perbuatan. Jujur dalam ucapan meliputi setiap ucapan yang keluar dari bibir dan lisan seseorang wajib memuat dan mengandung kebenaran. Bukan berisi gunjingan, gosip, atau bahkan fitnah. Seseoarang yang berkata jujur akan mendapat kepercayaan yang lebih dari orang lain. Jujur dalam berniat. Tanda niat yang benar adalah berbanding lurus dengan perbuatan di lapangan. Niat saja belum cukup jika tidak diiringi dengan kemauan dan kejujuran bahwa akan berupaya sekuat tenaga mewujudkan niat tersebut. Seperti pada kasus contekan massal beberapa waktu lalu, menjadi sebuah dilema apakah selama ini para guru dan orangtua telah membiasakan siswa dan anak-anaknya untuk memasang niat yang baik dalam mencari ilmu atau hanya sekedar mencari nilai bagus dan selanjutnya memperoleh ijazah bahkan gelar. Jujur dalam kemauan merupakan usaha agar terhindar dari kesalahan-kesalahan dalam menyampaikan kebenaran. Berpikir masak sebelum bertindak, menimbang baik atau buruk segala sesuatu merupakan tanda jujur dalam kemauan. Jujur dalam menepati janji. Janji adalah hutang, kalimat tersebut sudah tidak asing lagi di telinga. Karena hutang, maka wajib untuk dibayar sesuai dengan nilainya. Menepati janji bukan sikap yang dapat disepelekan. Menepati janji berarti juga mempertaruhkan harkat dan martabat seseorang di hadapan orang lain demi memberi keyakinkan pada orang tersebut bahwa ia sanggup untuk membayarnya. Dengan sikap jujur, janji akan terbayarkan dan amanah akan dijalankan. Ucapan yang baik dan niat yang tulus akan menjadi semakin indah jika ada wujud amal dalam kenyataan. Jujur dalam perbuatan artinya memperlihatkan sesuatu apa adanya, tidak berbasa-basi, tidak dibuat- buat, tidak menambah dan mengurangi, apa yang ia yakini sebagai kejujuran dan kebenaran.

4. Percaya Diri a. Pengertian Percaya Diri

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN ANTARA KEPUASAN BELAJAR DAN MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN PRESTASI BELAJAR MENGANALISIS RANGKAIAN LISTRIK SISWA KELAS X KEAHLIAN TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK SMK NEGERI 2 MEDAN.

0 3 26

HUBUNGAN ANTARA KEPUASAN BELAJAR DAN MORIVASI BERPRESTASI DENGANPRESTASI BELAJAR MENGANALISIS RANGKAIAN LISTRIK SISWA KELAS X KEAHLIAN TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK SMK NEGERI 2 MEDAN.

0 1 20

HUBUNGAN ANTARA KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DAN KETAHANAN STRESS BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR MEMASANG INSTALASI PENERANGAN BANGUNAN LISTRIK SEDERHANA SISWA KELAS X JURUSAN TEKNIK ELEKTRO PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK SMK NEGERI 1 PERCUT.

3 5 25

Teknik Pendingin dan Tata Udara SMK

1 2 8

HUBUNGAN KARAKTER SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK (TITL) DI SMK NEGERI 2 YOGYAKARTA.

0 2 124

Hubungan Keaktifan Mengikuti Kegiatan Ekstrakurikuler Tonti dengan Disiplin dan Prestasi Belajar Siswa Kelas X di SMK Negeri 3 Yogyakarta.

0 0 114

HUBUNGAN KEMAMPUAN AWAL, KEBIASAAN BELAJAR, DAN PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK DI SMK 1 SEDAYU.

0 0 145

PENGARUH KEAKTIFAN SISWA DALAM KEGIATAN ORGANISASI SISWA INTRA SEKOLAH DAN KREATIVITAS SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK BANGUNAN SMKN 2 YOGYAKARTA.

0 0 138

HUBUNGAN KEAKTIFAN MENGIKUTI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER TONTI DENGAN DISIPLIN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X DI SMK NEGERI 3 YOGYAKARTA.

0 0 56

HUBUNGAN INTERPERSONAL ANTAR SISWA DAN KEAKTIFAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK BANGUNAN SMK NEGERI 3 YOGYAKARTA.

1 13 223