13
a. Kegiatan Akademik
Kegiatan di SMA Negeri 1 Purworejo dimulai pada pukul 6.45. Peserta didik menyanyikan lagu  Indonesia raya di  kelas, lalu kegiatan dilakukan dengan program
literasi  selama  15  menit.  Setelah  pukul  07.00,  jam  pelajaran  pertama  baru  dimulai. Kegiatan  belajar  mengajar  berakhir  pukul  15.30.  Khusus  di  hari  Senin,  upacara
bendera  dilakukan  pada  waktu  jam  pertama  yaitu  pukul  6.45  dan  kegiatan  belajar mengajar berakhir pada 16.10.
b. Kegiatan Kesiswaan
SMA Negeri 1 Purworejo memiliki kegiatan ekstrakurikuler sebagai wahana penyaluran dan pengebangan minat dan bakat siswanya sesuai dengan misi sekolah.
Kegiatan  ekstrakurikuler  tersebut  secara  struktural  berada  di  bawah  koordinasi sekolahd an OSIS Organisasi Siswa Intra Sekolah. Potensi siswa tersebut didukung
dengan  diselenggarakannya  ekstrakurikuler  sebagai  program  tambahan  bagi  siswa- siswi  untuk  menyalurkan  bakat  dan  minat  dalam  bidang  tertentu,  seperti:
Kepramukaan,  PMR,  Palang  merah  Remaja.  PKS  Patroli  Keamanan  Sekolah, Olahraga  Basket,  Sepak  Bola,  Taekwondo,  dll.  Karawitan,  Tari,  Gemapala
Ganesha  Muda  Pecinta  Alam,  PGM  pasukan  Gerakan  Misi,  GMC  Ganesha Master of Ceremony, Ekstra Bahasa Jepang, dll, Tata Boga, Teater, Robotika, dll.
B. Perumusan Program dan Rancangan Kegiatan PPL
Rangkaian  kegiatan  PPL  dimulai  sejak  mahasiswa  di  kampus  sampai  di sekolah  tempat  praktik.  Sebelum  melaksanakan  kegiatan  PPL  tentunya  harus
dipersiapkan rancangan kegiatan PPL terlebih dahulu sehingga kegiatan PPL tersebut dapat  dilaksanakan  sesuai  dengan  tujuannya.  Rancangan  kegiatan  PPL  digunakan
sebagai bahan acuan untuk pelaksanaan PPL di sekolah. Berikut ini adalah rancangan kegiatan PPL secara global sebelum melakukan praktek mengajar di kelas:
1. Konsultasi  dengan  guru  pembimbing  mengenai  jadwal  mengajar,
pembagian  materi,  dan  persiapan  mengajar,  sebelumnya  praktikan melakukan kegiatan observasi.
2. Membantu guru dalam mengajar serta mengisi kekosongan kelas apabila
guru  mata  pelajaran  Bahasa  Inggris  sedang  berhalangan  hadir  atau memiliki kepentingan lain di luar jam pelajaran.
3. Menyusun persiapan untuk praktik terbimbing, artinya tugas yang harus
dikerjakan  oleh  mahasiswa  selama  kegiatan  PPL  ditentukan  oleh  guru dan  harus  dikonsultasikan  kepada  guru  pembimbing  mata  pelajaran
Bahasa Inggris.
14 4.
Melaksanakan  praktik  mengajar  terbimbing,  artinya  bahwa  bimbingan yang  dilakukan  oleh  guru  pembimbing  dilaksanakan  di  dalam  kelas
dengan  materi  yang  berbeda  setiap  kali  pertemuan.  Praktik  mengajar  di kelas  dilakukan  minimal  10  kali  tatap  muka  dan  dalam  pelaksanaannya
diamati oleh guru pembimbing. 5.
Menyusun  persiapan  untuk  praktik  mengajar  secara  mandiri,  artinya materi  yang  diajarkan  dipilih  sendiri  oleh  mahasiswa  dan  diberi
kesempatan  untuk  mengelola  proses  pembelajaran  secara  penuh,  namun tetap ada bimbingan dan pemantauan dari guru pembimbing.
6. Melakukan  diskusi  dan  refleksi  terhadap  tugas  dan  kegiatan  yang  telah
dilakukan,  baik  yang  terkait  dengan  kompetensi  profesional,  sosial, maupun  interpersonal,  yang  dilakukan  dengan  teman  sejawat,  guru
koordinator sekolah, dan dosen pembimbing. 7.
Menyusun laporan PPL pada akhir kegiatan PPL.
15
BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL
A. Persiapan
Persiapan  sebelum  mengadakan  kegiatan  belajar  merupakan  faktor  yang sangat  penting.  Persiapan  kegiatan  belajar  mengajar  yang  baik  dan  matang  akan
menentukan  keberhasilan  program  tersebut.  Mahasiswa  dipersiapkan  secara  mental dan  fisik  sewaktu  masih  belajar  di  kampus  sebelum  diterjunkan  ke  lokasi  guna
menunjang  keberhasilan  program  pelaksanaan  kegiatan  PPL.  Hal  ini  dimaksudkan agar  mahasiswa  dapat  mengatasi  permasalahan  yang  dimungkinkan  dapat  muncul
sewaktu  pelaksanaan program.  UNY membuat  beberapa program  persiapan sebagai bekal mahasiswa dalam melaksanakan program PPL.
Secara garis besar rencana kegiatan PPL meliputi:
a. Pengajaran Mikro  Micro-teaching
Program  ini merupakan  persiapan paling awal  dan dilaksanakan dalam mata kuliah  yang  wajib  ditempuh  oleh  mahasiswa  yang  akan  mengambil  PPL.
Pembelajaran mikro atau micro-teaching dilaksanakan pada semester VI. Tujuan dari mata  kuliah  pembelajaran  mikro  atau  micro-teaching  ini  adalah  untuk  memberikan
bekal awal bagi mahasiswa yang akan melaksanakan Praktik Pengalaman Lapangan PPL. Pada saat mengikuti mata kuliah pembelajaran mikro atau micro-teaching ini,
mahasiswa  dibagi  menjadi  beberapa  kelompok,  setiap  kelompoknya  terdiri  dari kurang lebih 10 mahasiswa dengan 1 dosen pembimbing. Adapun dosen pembimbing
mikro  praktikan  ialah  Ibu  Siwi  Karmadi  Kurniasih,  S.Pd.,  M.Hum.  Dalam pelaksanaan  pengajaran  mikro,  praktikan  melakukan  praktek  mengajar  dalam  kelas
yang kecil. Sehingga peran praktikan adalah sebagai seorang  guru, sedangkan  yang berperan  sebagai  siswa  adalah  teman  satu  kelompok  yang  lain  dengan  didampingi
oleh satu dosen pembimbing. Praktik  yang  dilakukan  dalam  pengajaran  mikro  ini  disebut  juga  peer
teaching,  hal  ini  bertujuan  agar  mahasiswa  memiliki  pengetahuan  dan  ketrampilan mengenai proses belajar mengajar. Pengajaran mikro juga merupakan wahana untuk
latihan  mahasiswa  bagaimana  memberikan  materi,  mengelola  kelas,  menghadapi peserta
didik  yang  “unik”  dan  mengahadapi  atau  menyikapi  permasalahan pembelajaran yang dapat terjadi dalam suatu kelas.
Sebelum  melakukan  pengajaran  mikro  mahasiswa  diwajibkan  membuat Rencana  Pelaksanaan  Pembelajaran  RPP  dan  harus  dikonsultasikan  kepada  dosen
pembimbing. Setelah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP disetujui oleh dosen