LAPORAN PENGAMATAN STRUKTUR SEL BAWANG M

(1)

LAPORAN PENGAMATAN

STRUKTUR SEL BAWANG MERAH

Kelompok :

Dhita anjani z.f

Faris abiyyu

Indra bagaskara

Tasya fatika


(2)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sel merupakan penyusun structural kehidupan yang paing kecil dan paling sederhana.Pada sel tumbuhan terdapat dinding sel. Sel merupakan unit organisasi terkecil yang menjadi dasar kehidupan dalam arti biologis. Semua fungsi kehidupan diatur dan berlangsung di dalam sel. Karena itulah, sel dapat berfungsi secara autonom asalkan seluruh kebutuhan hidupnya terpenuhi

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimna bentuk sel epidermis bawang merah yang diamati ? 2. Organel apa saja yang dapat diamati pada sel epidermis bawang

merah ?

3. Apa fungsi dari masing – masing organel yang diamati pada sel epidermis bawang merah ?

1.3 Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui bentuk sel epidermis bawang merah yang diamati.

2. Untuk mengetahui organel - organel yang dapat diamati pada sel epidermis bawang merah.

3. Untuk mengetahui fungsi dari masng – masing organel yang diamati pada sel epidermis bawang merah.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah supaya dapat mengetahui bentuk sel, organel - organel beserta fungsinya pada sel epidermis bawang merah yang diamati.


(3)

BAB II

KAJIAN TEORI

Sel merupakan unit organisasi terkecil yang menjadi dasar kehidupan dalam arti biologis. Semua fungsi kehidupan diatur dan berlangsung di dalam sel. Karena itulah, sel dapat berfungsi secara autonom asalkan seluruh kebutuhan hidupnya terpenuhi.

SEJARAH PENEMUAN SEL :

Pada tahun 1665, Robert Hooke mengamati sayatan gabus dari batang Quercus suber menggunakan mikroskop. Dalam pengamatannya, ia menemukan adanya ruang-ruang kosong yang dibatasi dinding tebal. Robert Hooke menyebut ruang-ruang kosong tersebut dengan istilah cellulae artinya sel. Sel yang ditemukan Robert Hooke merupakan sel-sel gabus yang telah mati. Sejak penemuan itu, beberapa ilmuwan semakin berlomba untuk mengetahui lebih banyak tentang sel. Seorang ahli mikroskop Belanda bernama Antonie van Leeuwenhoek (1632-1723) merancang sebuah mikroskop kecil berlensa tunggal. Mikroskop itu digunakan untuk mengamati air rendaman jerami. Ia menemukan organisme yang bergerak-gerak di dalam air. Yang kemungkinan disebut bakteri. Antonie van Leeuwenhoek merupakan orang pertama yang menemukan sel hidup.\Penelitian yang dilakukan oleh 2 orang ilmuwan dari Jerman yaitu Matthias Schleiden (ahli tumbuhan, 1804-1881) dan Theodor Schwann (ahli hewan, 1810-1882). Mereka menyimpulkan bahwa setiap mahluk hidup tersusun atas sel. Selanjutnya pada tahun 1885 seorang ilmuwan Jerman, Rudolf Virchow, mengamati bahwa sel dapat membelah diri dan membentuk sel-sel baru.


(4)

ORGANEL- ORGANEL SEL TUMBUHAN.

1. Dinding Sel, adalah bagian terluar dari sel tumbuhan. Dinding sel memiliki fungsi melindungi sel. Dinding sel merupakan lapisan tipis dan bersifat semipermiable. Dinding sel tersusun atas Selulosa, lignin, dan suberin. Pada lapisan epidermis dan batang, dinding sel mengandung kitin dan zat lilin sehingga dinding sel bersifat iimpermeabel. Antara dinding sel yang satu dengan yang lain ditemukan zat pektin yang terdapat pada lamella tengah.

2. Vakuola, merupakan rongga yang berada di dalam sel. Vakuola dibatasi oleh selaput membran dan berisi cairan yang disebut cairan sel. Pada sel tumbuhan yang telah dewasa, umumnya terdapat vakuola tengah yang berukuran besar dan dikelilingi oleh membran yang dinamakan tonoplas. Pada intinya, vakuola berfungsi sebagai :

 Memasukkan air melalui tonoplas agar sel tetap baik.

 Menyimpan makanan, seperti sukrosa, protein, garam- garam mineral, dan senyawa organik lainnya.

 Menyimpan sisa- sisa metabolisme.

3. Plastida, merupakan organel yang terdapat di sitoplasma sel tumbuhan dan beberapa jenis ganggang mikroskopik, seperti Euglena. Plastida adalah butir- butir zat warna yang terdapat pada tumbuhan.


(5)

BAB III

METODE PENELITIAN

2.1 Waktu dan Tempat

Pengamatan Struktur Sel Bawang Merah berlangsung pada : Hari / Tanggal : Sabtu, 13 Agustus 2015

Tempat : Kelas XI sains 4, SMA N 3 Mataram 2.2 Alat dan Bahan

1. Mikroskop 2. Pipet tetes

3. Cutter atau Silet 4. Bawang Merah 5. Kertas tisu 6. Objek gelas 7. Gelas penutup 8. Jarum bertangkai 2.3 Prosedur Kerja

Pengamatan Sel bawang merah adalah sebagai berikut.

1.Sayatlah bawang dengan menggunakan pisau. Ambillah bagian tipis yang transparan dari permukaan dalam bawang dengan menggunakan jarum bertangkai.

2.Berilah satu tetes air pada objek gelas. Letakkan potongan bawang tadi pada tetesan air kemudian tutuplah dengan gelas penutup. Air yang merembes pada objek gelas diisap dengan menggunakan kertas tisu.

3. Amatilah dibawah mikroskop dengan perbesaran kecil dan besar 4.Ambilah objek gelas (cairan ini berfungsi untuk memperjelas bagian bagian sel). Cairan yang merembes pada objek gelas diisap dengan menggunakan kertas tisu.

5.Amatilah kembali preparat dibawah mikroskop dengan perbesaran kecil dan besar.

6.Gambarlah hasil pengamatan anda


(6)

BAB IV

HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

Data Hasil Pengamatan Sel Bawang Merah

Data hasil pengamatan Sel bawang merah berupa gambar sel yang diamati di bawah mikroskop.

Gambar pada saat mengupas Gambar pada saat meneteskan air ke permukaan bawang bawang

Gambar setelah bawang diteteskan Gambar pada saat pengamatan sel pada bawang air


(7)

Pembahasan :

1. Sel epidermis bawang merah yang sudah kami teliti mempunyai bentuk yang rapi kotak kotak, meskipun tidak kotak sempurna. Ini dikarenakan bawang merah adalah tumbuhan. Mengapa demikian karena sel tumbuhan meiliki dinding sel di luar membrannya.

Sehingga terlihat rapi saat kita melihat melalui mikroskop. Sekarang kalau kita melihat warna dari sel epidermis bawang merah yang sudah kami teliti. Sel tersebut berwarna keungu-unguan karena mengandung kloroplas meski tak selalu mengandung klorofil.

3. Fungsi dari masing- masing organel yang ada pada sel bawang merah adalah :

a.Dinding Sel, berfungsi sebagai pelindung sel. Batang tumbuhan pada umumnya lebih keras dibandingkan dengan tubuh manusia maupun hewan. Hal ini disebabkan karena bagian luar sel tumbuhan tersusun dari dinding sel yang amat keras. Bahan utama penyusun dinding sel berupa zat kayu yaitu selulosa yang tersusun dari glukosa. Selain selulosa, dinding sel juga mengandung zat lain, misalnya pektin, hemiselulosa, dan glikoprotein.

b.Nukleus ( Inti Sel ), merupakan bagian sel yang paling mencolok di

antara organel- organel di dalam sel. Fungsi Inti sel adalah sebagai berikut :

Mengendalikan proses berlangsungnya metabolisme dalam sel: Menyimpan informasi genetik ( gen ) dalam bentuk DNA; Mengatur kapan dan di mana ekspresi gen- gen harus dimulai, dijalankan, dan diakhiri;

Tempat terjadinya replika ( perbanyakan DNA ) dan trankripsi ( pengutipan DNA ).


(8)

c.Membran Sel , terdiri atas dua lapis, yaitu membran luar (membran

sitosolik) dan membran dalam (membran nukleo-plasmik). Di antara kedua membran tersebut terdapat ruangan antar membran (perinuklear space) selebar 10 - 15 nm. Membran luar inti bertautan dengan membran ER. Pada membran inti juga terdapat enzim-enzim seperti yang terdapat pada membran ER, misalnya sitokrom, transferase, dan glukosa-6-fosfatase. Permukaan luar membran inti juga berikatan dengan filamen intermediet yang menghubungkannya dengan membran plasma sehingga inti terpancang pada suatu tempat di dalam sel. Pada membran inti terbentuk pori-pori sebagai akibat pertautan antara membran luar dan membran dalam inti. Diameter pori berkisar antara 40 - 100 nm. Jumlah pori membran inti bervariasi tergantung dari jenis sel dan kondisi fisiologi sel. Fungsi pori membrane inti ini, antara lain sebagai jalan keluar atau masuknya senyawa – senyawa dari inti dan menuju inti, misalnya tempat keluarnya ARN – duta dan protein ribosom. Pori membran inti dikelilingi oleh bentukan semacam cincin (anulus) yang bersama-sama dengan pori membentuk kompleks pori. Bagian dalam cincin membentuk tonjolan-tonjolan ke arah lumen pori. Pada bagian tengah pori terdapat sumbat tengah (central plug).

d. Sitoplasma, berfungsi sebagai tempat berlangsungnya beberapa reaksi kimia sel.


(9)

BAB V

PENUTUP

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil praktikum yang diperoleh, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

1.Sel merupakan unit organisasi terkecil yang menjadi dasar kehidupan dalam arti biologis.

2.Bawang merah mempunyai organel- organel sebagai berikut :

Dinding sel, yang berfungsi sebagai pelindung sel.

Jaringan Epidermis adalah jaringan yang terletak paling luar pada setiap organ tumbuhan, yaitu akar, batang, daun. Jaringan Epidermis berfungsi sebagai pelindung bagian dalam organ tumbuhan. Fungsi khusus jaringan epidermis adalah sebagai pelindung terhadap hilangnya air karena adanya penguapan, kerusakan mekanik, perubahan suhu, dan hilangnya zat- zat makanan.

Nukleus, adalah inti sel yang berada di tengah- tengah sel.

Berfungsi untuk Mengendalikan proses berlangsungnya metabolisme dalam sel, Menyimpan informasi genetik ( gen )

dalam bentuk DNA, Mengatur kapan dan di mana ekspresi gen-gen harus dimulai, dijalankan, dan diakhiri.

Membran Inti yaitu membran luar (membran sitosolik) dan membran dalam (membran nukleo-plasmik). Di antara kedua membran tersebut terdapat ruangan antar membran (perinuklear space) selebar 10 - 15 nm.

Sitoplasma, berfungsi sebagai tempat berlangsungnya beberapa reaksi kimia sel

SARAN

Setiap pengamatan harus dilakukan denga teliti untuk mendapatkan hasil pengamatan yang lebih maksimal. Kepada semua pengamat atau pratikum disarankan agar lebih teliti dalam mengamati objek.


(10)

LAPORAN PENGAMATAN

OSMOSIS PADA KENTANG

Kelompok :

Dhita anjani z.f

Faris abiyyu

Indra bagaskara

Tasya fatika


(11)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Osmosis merupakan proses perpindahan molekul-molekul pelarut (air) dari konsentrasi pelarut tinggi ke konsentrasi pelarut yang lebih rendah melalui membran diferensial permeabel. Contoh peristiwa osmosis adalah kentang yang dimasukkan ke dalam air garam. Osmosis merupakan suatu fenomena alami, tapi dapat dihambat secara buatan dengan meningkatkan tekanan pada bagian dengan konsentrasi pekat yang lebih encer. Gaya per unit luas yang dibutuhkan untuk mencegah mengalirnya pelarut melalui membran permeabel selektif dan masuk ke larutan dengan konsentrasi yang lebih pekat sebanding dengan tekanan turgor. Tekanan osmotic merupakan sifat koligatif, yang berarti bahwa sifat ini bergantung pada konsentrasi zat terlarut dan bukan pada sifat zat terlarut itu sendiri. Jika sel ditempatkan dalam larutan yang lebih pekat (hipertonik) terhadap cairan sel mengkerut. Pristiwa ini disebut plasmolisis.

1.2 Rumusan Masalah

1.Bagaimana peristiwa osmosis pada kentang.

2.Apa perbedaan pada percobaan proses osmosis pada kentang, yaitu antara larutan gula dan air biasa.

1.3 Tujuan Penelitian

1.Untuk menguji bagaimana peristiwa osmosis pada kentang.

2.Untuk mengetahui perbedaan pada percobaan proses osmosis pada kentang, yaitu antara larutan gula dan air biasa.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah agar dapat mengetahui perbedaan proses transportasi zat secara osmosis pada kentang, yaitu antara larutan gula dan air biasa.


(12)

BAB II

METODE PENELITIAN

2.1 Waktu dan Tempat

Pengamatan Osmosis pada Kentang : Hari / Tanggal : Sabtu, 15 agustus 2015

Tempat : Kelas XI sains 4, SMA N 3 Mataram 2.2 Alat dan Bahan

1.Neraca / Timbangan : untuk mengukur / mengetahui berat benda (kentang dan gula).

2.Gelas Kimia (4buah) : gelas untuk diisi air. 3.Batang Pengaduk : untuk mengaduk gula di dalam air. 4.Tissu : untuk meniriskan kentang yang sudah direndam dalam

larutan

5.Kentang : sebagai bahan yang akan diamati osmosis.

6.Larutan Gula : sebagai bahan larutan perendaman kentang. 2.3 Langkah – Langkah Kerja

1.Pembuatan Larutan :

2.Kupas kentang lalu potong bentuk balok, sebanyak 4 buah ( A, B, C, D )

3.Timbang masing-masing irisan kentang dan catat pada tabel pengamatan.

4.Masukkan masing-masing potongan kentang yang telah di

timbangan kedalam larutan gula dengan konsentrasi yang berbeda. 5.Setelah 15 menit amati potongan kentang tersebut lalu keluarkan

dari rendaman.


(13)

BAB III KAJIAN TEORI

PENGERTIAN OSMOSIS

Menurut Sudjadi, Bagod (2007), Osmosis merupakan proses perpindahan molekul-molekul pelarut (air) dari konsentrasi pelarut tinggi ke konsentrasi pelarut yang lebih rendah melalui membran diferensial parmeabel. Jika konsentrasi dalam larutan sel lebih rendah dibandingkan dengan konsentrasi lingkungan sekitarnya, maka air akan bergerak ke luar meninggalkan sel secara osmosis dan begitu juga sebaliknya.

Sedangkan, menurut Retnaningati, Dewi (2012), Osmosis adalah perpindahan molekul-molekul pelarut dari larutan berkonsentrasi rendah (Hipotonik) ke larutan berkonsentrasi tinggi (Hipertonik) melalui selaput semiparmeabel. Jika pelarut yang digunakan berupa air, osmosis dapat diartikan perpindahan molekul air melalui membran semi parmeabel dari larutan kadar airnya tinggi ke larutan kadar airnya rendah.

Proses osmosis dapat mengakibatkan kerusakan sel. Air akan masuk ke dalam sel jika konsentrasi larutan dalam sel tinggi sehingga terjadi endosmosis akibatnya sel mengalami kehancuran karena robeknya membran plasma. Air dalam sel akan keluar jika konsentrasi larutan di luar sel tinggi dan terjadi eksosmosis yang akan mengakibatkan terlepasnya membran dari dinding sel.

b. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

Dalam uwiesunshine.blogspot.com (2010) dijelaskan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat osmosis antara lain :

 Konsentrasi air dan zat terlarut yang ada di dalam sel dan luar sel. Osmosis akan terjadi dari zat yang berkonsentrasi pelarut tinggi dan konsentrasi zat terlarutnya rendah menuju zat yang berkonsentrasi pelarut rendah dan konsentrasi zat terlarutnya tinggi.

 Ketebalan membran. Makin tipis membran, makin cepat proses difusi


(14)

 Suhu. Semakin tinggi suhu, partikel mendapatkan energy untuk bergerak dengan lebih cepat. Maka, semakin cepat pula osmosisnya.

3. LARUTAN

Menurut Sudjadi, Bagod (2007), larutan berdasarkan konsentrasi terhadap sel dibagi menjadi dua antara lain :

 Larutan hipertonik (hiper = lebih dari) adalah larutan yang memiliki konsentrasi lebih tinggi dari konsentrasi dalam sel. Larutan garam dan larutan gula adalah hipertonik terhadap kebanyakan sel.

 Larutan hipotonik (hipo = rendah dari) yaitu larutan dengan konsentrasi yang lebih rendah dibandingkan konsentrasi di dalam sel. Larutan hipotonik memiliki banyak molekul air bebas dibandingkan yang terdapat pada sel.

Beberapa makhluk hidup memiliki konsentrasi seimbang antara air dan zat terlarut di dalam sel dan di luar sel atau sekelilingnya. Saat itu sel dikatakan isotonik terhadap sekelilingnya.

Sedangkan dalam Wikipedia Bahasa Indonesia (2012), dijelaskan bahwa, larutan adalah campuran homogen yang terdiri dari dua atau lebih zat. Zat yang jumlahnya lebih sedikit di dalam larutan disebut (zat) terlarut atau solut, sedangkan zat yang jumlahnya lebih banyak daripada zat-zat lain dalam larutan disebut pelarut atau solven. Komposisi zat terlarut dan pelarut dalam larutan dinyatakan dalam konsentrasi larutan, sedangkan proses pencampuran zat terlarut dan pelarut membentuk larutan disebut pelarutan atau solvasi.


(15)

BAB IV

HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

Hasil Pengamatan No Perlakuan Berat (Gram) Selisih (Gram ) Keadaan

Fisik awal Keadaan fisik akhir Sebelum direndam Sesudah direnda m 1 Kentang pada aquadesh

1,9 2 -0,1 Keras Keras

2

Kentang pada 15% gula

1,9 1,8 0,1 Keras Lembek

3

Kentang pada 30%

gula 1,9 1,7 0,2 Keras Lembek 4

Kentang pada tanpa

larutan air 1,9 1,9 0 Keras Keras

Pembahasan

Setelah dilakukan percobaan didapatkan hasil analisa data pada silinder kentang no 1 yang berada pada air memiliki berat bertambah. Air diketahui memiliki konsentrasi lebih rendah dibandingkan kandungan dalam silinder kentang, jadi kentang yang lebih berat disebabkan karena air berpindah dari air suling (konsentrasi lebih rendah) ke silinder kentang (konsentrasi lebih tinggi). Pengurangan berat kentang pada kentang no 3 berbeda dengan kentang no 1 dan 4 oleh karena itu besarnya konsentrasi berpengaruh terhadap pengurangan atau penambahan berat yang besarnya sebanding lurus. Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat osmosis antara lain :

 Konsentrasi air dan zat yang terlarut

 Ketebalan membran

 Suhu dan cahaya matahari


(16)

BAB V

KESIMPULAN

KESIMPULAN

Dari percobaan yang telah kami lakukan dapat disimpulkan bahwa: 1. Osmosis merupakan proses perpindahan molekul-molekul pelarut

(air) dari konsentrasi pelarut tinggi ke konsentrasi pelarut yang lebih rendah melalui membran diferensial permeabel.

2. Kentang yang direndam dalam larutan gula mengalami osmosis dimana kandungan air dalam kentang lebih besar sehingga air cenderung keluar yang menyebabkan berat kentang berkurang (hipertonis).

4.Kentang yang direndam dalam air biasa mengalami difusi dimana kandungan air yang ada di luar kentang lebih besar sehingga air cenderung masuk dan menyebabkan berat kentang bertambah (hipotonis).

SARAN

Penelitian ini masih jauh dari kesempurnaan, jika para pembaca ingin lebih yakin dan percaya tentang penelitian ini, anda dapat melakukannya kembali dengan lebih teliti dan dengan penyempurnaan-penyempurnaan.


(17)

1. Aliran Realisme

Aliran Realisme yaitu aliran yang menampilkan karya lukis apa adanya sebagaimana tampil dalam kehidupan sehari - hari dan berusaha agar lukisan seperti nyatanya tanpa ada tambahan lain.

Ciri - ciri aliran ini yaitu :

 Kebanyakan menampilkan tentang kehidupan sehari - hari.

 Lukisan apa adanya.

 Lukisan juga terlihat menyatu antara objek satu dengan objek lainnya.

Tokoh - tokohnya :

 Gustove Corbert

 Fransisco de Goya


(18)

2. Aliran Surealisme

Aliran Surealisme yaitu aliran yang erat kaitannya dengan dunia fantasi, seolah - olah kita melukis dalam dunia mimpi. Lukisan surealisme juga biasanya memiliki bentuk atau lukisan yang tidak logis serta seperti khayalan.

Ciri - ciri :

 Lukisan aneh dan asing.

 Penuh dengan fantasi dan khayalan.

Tokoh - tokohnya :

 Joan Miro

 Salvador Dali

 Andre Masson

 Sudiardjo


(19)

3. Aliran Romantisme

Aliran Romantisme adalah aliran yang berusaha menampilkan suatu lukisan dengan fantastik dan indah. Aliran ini menampilkan tentang suatu hal yang bersifat romance, seperti suatu pemandangan alam, tragedi, ataupun sejarah.

Ciri - ciri :

 Lukisan mengandung cerita yang dahsyat dan emosional.

 Penuh gerak dan dinamis.

 Warna bersifat kontras dan meriah.


(20)

 Mengandung kegetiran dan menyentuh perasaan.

 Kedahsyatan melebihi kenyataan

Tokoh - tokohnya :

 Raden Saleh

 Eugene Delacroix

 Theodore Gericault

 Jean Baptiste.

4. Aliran Naturalisme

Aliran Naturalisme adalah aliran yang berusaha menampilkan suatu objek lukisan secara alami. Aliran naturalisme ini memang mirip dengan realisme, bedanya naturalisme memiliki suatu tambahan agar menjadi lebih indah.


(21)

 Kebanyakan bertemakan tentang alam

 Memiliki teknik gradasi warna

 Memiliki susunan perbandingan. perspektif, tekstur, perwarnaan serta gelap terang dikerjakan seteliti mungkin

Tokoh - tokohnya :

 Raden Saleh

 Abdullah Sudrio Subroto

 Basuki Abdullah

 Gambir Anom

 Trubus

5. Aliran Impresionisme

Aliran Impresionisme adalah seni yang berusaha menampilkan kesan yang ditangkap objek. Aliran Impresionisme juga biasanya memiliki gambar yang agak kabur dan tidak mendetail.


(22)

 Goresan kuas pendek dan tebal dengan gaya mirip sketsa, untuk memberikan kemudahan pelukis menangkap esensi subjek daripada detailnya.

 Warna didapat dengan sesedikit mungkin pencampuran pigmen cat yang digunakan. Diharapkan warna tercampur secara optis oleh retina.

 Bayangan dibuat dengan mencampurkan warna komplementer (Hitam tidak digunakan sebagai bayangan).

 Cat tidak ditunggu kering untuk ditimpa dengan warna berikutnya.

 Pengolahan sifat transparansi cat dihindari.

 Meneliti sedetail mungkin sifat pantulan cahaya dari suatu objek untuk kemudian diterapkan di dalam lukisan.

 Dikerjakan di luar ruangan (en plein air)

Tokoh - Tokoh :

 Claude Monet

 Aguste Renoir

 Casmile Pissaro

 Sisley

 Edward Degas

 Mary Cassat


(23)

Aliran Ekspresionisme adalah suatu aliran yang memberikan kebebasan distorsi bentuk dan warna untuk melahirkan emosi ataupun menyatakan sensasi dari dalam (baik objeknya maupun senimannya).

Ciri - ciri :

 Lebih banyak mengungkapkan jenis emosi kemarahan dan depresi daripada emosi bahagia seseorang

 Ungkapan isi hati seseorang.

 Imajinasi seseorang

 Pemilihan Warna diutamakan

 Ekspresionisme menjaga jiwa dan menemukan ‘Sturm und Drang' dan pancarannya keluar merupakan media yang baik untuk melukiskan emosinya kepada orang lain.

Tokoh - Tokoh :

 Vincent Van Gogh

 Paul Gaugiuin

 Ernast Ludwig

 Affandi

 Zaini


(24)

7. Aliran Abstraksionisme

Aliran Abstraksionisme adalah aliran yang menggunakan warna dan bentuk dalam cara non-representasional. Aliran ini dibedakan menjadi 2 yaitu abstrak kubistis dan non-figuratif.

Ciri - ciri :

Seni ini menampilkan unsur-unsur seni rupa yang disusun tidak terbatas pada bentuk-bentuk yang ada di alam. Garis, bentuk, dan warna ditampilkan tanpa mengindahkan bentuk asli di alam.

Tokoh - Tokoh :

 Mark Rothko

 Clyfford Stll

 Adolf Got Lieb

 Robert Montherwell


(25)

8. Aliran Kubisme

Aliran Kubisme adalah aliran yang memiliki bentuk-bentuk geometris seperti segitiga, segi empat, lingkaran, silinder, bola, kerucut, kubus dan kotak-kotak.

Ciri - ciri :

 Memiliki bentuk geometris

 Memiliki perpaduan warna yang sangat perspektif.

Tokoh - Tokoh :

 Gezanne

 Pablo Picasso


(26)

 Braque

 Albert Glazes

 Fernand Leger

 Robert Delaunay

9. Aliran Dadaisme

Aliran Dadaisme adalah aliran yang menyajikan karya artistic dari bentuk yang seram, magic,mengerikan, kekanak-kanakan (naive), terkadang mengesankan.

Ciri - ciri :


(27)

 Dominasi warna hitam, merah putih hijau dengan pewarnaan primer, tajam dan kontras

Tokoh - Tokoh :

 Roull Haussmann

 Duchamp

 Hans Arp

10. Aliran Futurisme

Aliran Futurisme adalah aliran yang menggambarkan objek lukisan yang terlihat seperti bergerak. Suatu objek digambarkan beberapa kali secara sama,secara perspektif.

Ciri - ciri :

 Karya seni menangkap unsur gerak dan kecepatan


(28)

 Menggunakan tipografi sebagai unsur ekspresi dalam desain

 Memperhatikan tentang kedinamisan , kedisiplinan, dan gaya untuk mengekspresikan kecepatan dan kesamaan waktu.

Tokoh - Tokoh :

 Giacomo Balla

 Umberto Boccioni

 Sculptor

 Carlo Carrà,


(29)

Aliran Fauvisme adalah aliran yang memberikan kebebasan berekspresi, sehingga banyak objek lukisan yang dibuat kontras dengan aslinya.

Ciri - ciri :

 Seni lukisannya ialah warna-warna yang liar dan kontras.

 Warna-warna yang dipakai jelas tidak lagi disesuaikan dengan warna aslinya

 Penggunaan garis dalam fauvisme disederhanakan sehingga pemirsa lukisan bisa mendeteksi keberadaan garis yang jelas dan kuat.

Tokoh - Tokoh :

 Henry Matisse

 Andre Dirrain

 Maurice de Vlamink

 Rauol Dufi

 Kess Van Dongen.


(30)

Aliran Klasikisme adalah aliran yang menampilkan gambar secara klasik, serta

memiliki karakter dan ciri tersendiri. Aliran Klasikisme banyak terpampang di nusantara maupun di mancanegara. Aliran ini biasanya mengacu pada Yunani dan Romawi.

Ciri - ciri :

 Lukisan terikat pada norma-norma intelektual akademis.

 Bentuk selalu seimbang dan harmonis.

 Batasan-batasan warna bersifat bersih dan statis.

 Raut muka tenang dan berkesan agung.

 Berisi cerita lingkungan istana.

 Cenderung dilebih-lebihkan.

Tokoh - Tokoh :

 Bartholome Vignon ( 1762 – 1846 )

 Jaques Lovis David ( 1974 – 1825 )


(31)

(1)

 Braque  Albert Glazes  Fernand Leger  Robert Delaunay

9. Aliran Dadaisme

Aliran Dadaisme adalah aliran yang menyajikan karya artistic dari bentuk yang seram, magic,mengerikan, kekanak-kanakan (naive), terkadang mengesankan.

Ciri - ciri :


(2)

 Dominasi warna hitam, merah putih hijau dengan pewarnaan primer, tajam dan kontras

Tokoh - Tokoh :

 Roull Haussmann  Duchamp

 Hans Arp

10. Aliran Futurisme

Aliran Futurisme adalah aliran yang menggambarkan objek lukisan yang terlihat seperti bergerak. Suatu objek digambarkan beberapa kali secara sama,secara perspektif.

Ciri - ciri :

 Karya seni menangkap unsur gerak dan kecepatan


(3)

 Menggunakan tipografi sebagai unsur ekspresi dalam desain

 Memperhatikan tentang kedinamisan , kedisiplinan, dan gaya untuk mengekspresikan kecepatan dan kesamaan waktu.

Tokoh - Tokoh :  Giacomo Balla  Umberto Boccioni  Sculptor

 Carlo Carrà,


(4)

Aliran Fauvisme adalah aliran yang memberikan kebebasan berekspresi, sehingga banyak objek lukisan yang dibuat kontras dengan aslinya.

Ciri - ciri :

 Seni lukisannya ialah warna-warna yang liar dan kontras.

 Warna-warna yang dipakai jelas tidak lagi disesuaikan dengan warna aslinya

 Penggunaan garis dalam fauvisme disederhanakan sehingga pemirsa lukisan bisa mendeteksi keberadaan garis yang jelas dan kuat.

Tokoh - Tokoh :  Henry Matisse  Andre Dirrain  Maurice de Vlamink  Rauol Dufi

 Kess Van Dongen.


(5)

Aliran Klasikisme adalah aliran yang menampilkan gambar secara klasik, serta

memiliki karakter dan ciri tersendiri. Aliran Klasikisme banyak terpampang di nusantara maupun di mancanegara. Aliran ini biasanya mengacu pada Yunani dan Romawi.

Ciri - ciri :

 Lukisan terikat pada norma-norma intelektual akademis.  Bentuk selalu seimbang dan harmonis.

 Batasan-batasan warna bersifat bersih dan statis.  Raut muka tenang dan berkesan agung.

 Berisi cerita lingkungan istana.  Cenderung dilebih-lebihkan. Tokoh - Tokoh :

 Bartholome Vignon ( 1762 – 1846 )  Jaques Lovis David ( 1974 – 1825 )  Jan Ingles ( 1780 – 1867 )


(6)