11
BAB II KERANGKA TEORI
2.1 kewirausahaan
Richard Cantillon dalam Winardi 2008:25 memahami kewirausahaan secara klasik sebagai ‘bekerja sendiri self-employment. Seorang wirausaha
membeli barang pada saat ini dengan harga tertentu dan menjualnya pada masa yang akan datang dengan harga yang tida menentu. Jadi definisi ini lebih
menekankan pada bagaimana seseorang menghadapi resiko atau ketidakpastian Richard T. Elly dan Ralph H.Hessdalam Winardi2008:26 menyatakan
bahwa secara singkat seorang entrepreneur mengorganisasi dan mengoperasikan sebuah perusahaan untuk mencapai keuntungan pribadi. Ia membayar harga-harga
yang berlaku untuk bahan-bahan yang digunakannya di dalam perusahaannya, misalnya untuk penggunaan tanah, di mana perusahaannya didirikan untuk
sejumlah jasa-jasa pribadi yang dimanfaatkannya dan untuk modal yang digunakannya modal pinjaman. Kemudian ia menyumbangkan inisiatifnya,
keterampilannya, serta upayanya dalam hal merencanakan, mengorganisasi, dan mengorganisasi dan mengelola perusahaannya. Ia menghadapi kemungkinan rugi
atau laba sehubungan dengan kejadian-kejadian yang tidak diduga semula dan yang tidak dapat dikendalikannya.
Fungsi Kewirausahaan yaitu guna mereformasi atau merevolusi pola produksi dengan mengeksploitasi sebuah penemuan, atau secara umum sebuah
metode teknologi produksi komoditas baru yang belum dicoba, memproduksi
11
Universitas Sumatera Utara
12
produk lama dengan cara baru, membuka sumber pasokan bahan baku baru, atau sebuah gerai baru untuk produk, dengan mengorganisasi sebuah industri baru
.
2.2. Pengertian dan Kriteria Usaha Mikro Kecil dan Menengah UMKM
Sesuai dengan Undang- Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentangUsaha Mikro, Kecil dan Menengah UMKM:Usaha Mikro adalah usaha produktif milik
orang perorangan danatau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria Usaha Mikro sebagaimana diatur dalam Undang-Undang yaitu:
a Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan danatau
badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria Usaha Mikro sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini.
b Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang
dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang
dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah atau usaha besar yang memenuhi kriteria
Usaha Kecil sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang ini. c
Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perseorangan atau badan usaha yang
bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak
langsung dengan Usaha Kecil atau usaha besar dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan sebagaimana diatur dalam Undang-
Undang ini.
Universitas Sumatera Utara
13
Tabel 2.1.Kriteria UMKM No
URAIAN KRITERIA
ASSET OMZET
1 2
3
USAHA MIKRO USAHA KECIL
USAHA MENENGAH Max 50 Jt
50 jt - 500 jt 500 jt - 10 M
Max 300 jt 300 jt - 2,5 M
2,5 M - 50 M Sumber :
http:www.depkop.go.id
2.3. Kebijakan 2.3.1. Pengertian Kebijakan