a. Adanya sifat ingin tahu dan ingin menyelidiki dunia yang lebih luas. Sifat ingin tahu mendorong seseorang untuk belajar, sehingga
setelah mereka mengetahui segala hal yang sebelumnya tidak diketahui maka akan menimbulkan kepuasan tersendiri pada dirinya.
b. Adanya sifat yang kreatif yang ada pada manusia dan keinginan untuk selalu maju. Manusia terus menerus menciptakan sesuatu
yang baru karena adanya dorongan untuk lebih maju dan lebih baik dalam kehidupannya.
c. Adanya keinginan untuk mendapatkan simpati dari orang tua, guru dan teman-teman. Jika seseorang mendapatkan hasil yang baik
dalam belajar, maka orang-orang disekelilingnya akan memherikan penghargaan berupa pujian, hadiah dan bentuk-bentuk rasa simpati
yang lain. d. Adanva keinginan untuk memperbaiki kegagalan yang lalu dengan
usaha yang baru, baik dengan kooperasi maupun dengan kompetisi. Suatu kegagalan dapat menjadikan seseorang merasa kecewa dan
depresi atau sebaliknya dapat menimbulkaii motivasi baru agar berusaha lebih balk lagi. Usaha untuk mencapai hasil yang lebih baik
tersebut dapat diwujudkan dengan kerjasama bersama orang lain kooperasi, ataupun bersaing dengan orang lain kompetisi.
e. Adanya keinginan untuk mendapatkan rasa aman bila menguasal pelajaran. Apabila seseorang
menguasai pelajaran dengan baik, maka orang tersebut tidak akan merasa khawatir bila menghadapi
ujian, pertanyaan-pertanyaan dari guru dan lain-lain karena merasa yakin akan dapat menghadapinya dengan baik. Hal inilah yang
menimbulkan rasa aman pada individu. f.
Adanya ganjaran atau hukuman sebagai akhir daripada belajar. Suatu perbuatan yang dilakukan dengan baik pasti akan
mendapatkan ganjaran yang baik, dan sebaliknya, bila dilakukan kurang sungguh-sungguh maka hasilnya pun kurang balk bahkan
mungkin berupa hukuman.
B. Kisi-Kisi Instrumen
Dalam pengembangan instrumen penilaian afektif ini, penulis
6
menggunakan aspek motivasi belajar menurut Frandsen sebagai indicator dalam mengukur motivasi belajar siswa, sebab lebih mudah
mengukur tinggi rendahnya motivasi atau keinginan untuk belajar seseorang.
Skala motivasi belajar ini disusun berdasarkan aspek-aspek motivasi belajar dari Frandsen dalam Suryabrata, 2006, yaitu: 1
adanya sifat ingin tahu dan ingin menyelidiki dunia yang lebih luas, 2 adanya sifat yang kreatif yang ada pada manusia dan keinginan untuk
selalu maju, 3 adanya keinginan untuk mendapatkan simpati dari orang tua, guru dan teman teman, 4 adanya keinginan untuk
memperbaiki kegagalan yang lalu dengan usaha yang baru, baik dengan kooperasi maupun dengan kompetisi, 5 adanya keinginan
untuk mendapatkan rasa aman bila menguasai pelajaran, dan 6 adanya ganjaran atau hukuman sebagai hasil akhir daripada belajar.
Tabel 1 Kisi-kisi Pengembangan Instrumen Motivasi Belajar
No Indikator
Pernyataa n Positif
Pernyataa n Negatif
Jumlah
1 Sifat ingin tahu dan
keinginan menyelidiki dunia yang lebih luas
3 1, 14, 17
2 12, 23
5
2 Sifat kreatif dan
keinginan untuk selalu maju
2 2, 16
3 11, 20, 30
5
3 Keinginan mendapatkan
sim-pati dari orang tua, guru, dan teman-teman.
3 3, 18, 25
2 10, 22
5
4 Keinginan memperbaiki
kega-galan, dengan kooperasi atau kompetisi
3 4, 15, 28
2 9,24
5
5 Keinginan mendapatkan
rasa aman bila menguasai pelajaran
2 5, 17
3 8, 21, 29
5
6 Ganjaran atau hukuman
sebagai hasil daripada belajar
2 6, 13
3 7, 19, 26
5
Jumlah 15
15 30
C. Instrumen Pengukuran Motivasi
a. Spesifikasi Instrumen:
7
1 Nama
Instrumen : Instrumen Motivasi Belajar Siswa
2 Tujuan
: Mengukur tingkat motivasi belajar siswa pada mata pelajaran IPA.
3 Jenis Instrumen
: Kuisioner 4
Aspek Pengukuran
: Sifat ingin tahu, sifat kreatif dan ingin maju, keinginan memperoleh simpati,
keinginan memperbaiki kegagalan, dan ganjaranhukuman.
5 Jumlah butir
soal : 30 tiga puluh butir
6 Jenis skala
: Skala Likert 7
Cara penskoran :
Pernyataan Positif:
Sangat Setuju, skor= 5
Setuju, skor= 4
Ragu-ragu, skor= 3
Tidak Setuju, skor= 2
Sangat Tidak Setuju, skor= 1 Pernyataan Negatif:
Sangat Setuju, skor= 1
Setuju, skor= 2
Ragu-ragu, skor= 3
Tidak Setuju, skor= 4
Sangat Tidak Setuju, skor= 5
8 Pedoman
penilaian : a Hitung skor total perolehan siswa
dengan menjumlahkan skor yang diperoleh pada masing-masing butir
pernyataan. b Hitung nilai yang diperoleh setiap
siswa, dengan rumus: Nilai = Skor TotalJumlah Soal x 100
c Interpretasi nilai siswa menjadi tingkat motivasi dengan ketentuan:
Nilai 0 – 20 , motivasi sangat
rendah
Nilai 21 – 40, motivasi rendah
Nilai 41 – 60, motivasi sedang
Nilai 61 – 80, motivasi tinggi
Nilai 81 – 100, motivasi sangat
8
tinggi b. Instrumen:
A. PETUNJUK UMUM