Proses Pengumpulan Data Analisa Data

dikatakan reliabel jika nilai reliabilitasnya 0.70. Alasan peneliti melakukan uji reliabilitas di RSUD Sidikalang adalah karena RSUD Sidikalang memiliki tipe yang sama dengan RSU Kabanjahe yaitu tipe C dan merupakan rumah sakit rujukan di Kabupaten Dairi.

6. Proses Pengumpulan Data

Prosedur pengumpulan data dilakukan setelah mendapatkan izin dari Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara dan dari RSU Kabanjahe. Peneliti menjelaskan tujuan dan prosedur penelitian kepada calon responden yang memenuhi kriteria sampel. Calon responden diminta untuk berpartisipasi dalam penelitian dan menanyakan kesediaan responden. Jika calon responden setuju maka peneliti memberikan lembar persetujuan menjadi responden dan kuesioner untuk diisi. Kuesioner kecerdasan emosional diisi sendiri oleh responden perawat, sedangkan kuesioner perilaku caring diisi oleh peneliti berdasarkan hasil wawancara terhadap pasien dengan menggunakan kuesioner. Responden yang tidak bisa berbahasa Indonesia maka peneliti menterjemahkan isi kuesioner ke dalam bahasa Karo. Setelah diisi, kuesioner dikumpulkan kembali oleh peneliti dan diperiksa kelengkapannya. Apabila ada yang tidak lengkap, dilengkapi saat itu juga dan selanjutnya data dikumpulkan untuk dianalisa.

7. Analisa Data

Peneliti melakukan pengolahan data atau analisa data setelah data terkumpul dari hasil pengumpulan data. Analisa data dilakukan melalui beberapa tahapan. Universitas Sumatera Utara Pertama editing, yaitu memeriksa atau mengoreksi data yang telah dikumpulkan. Tujuannya adalah untuk menghilangkan kesalahan-kesalahan yang terdapat pada pencatatan di lapangan dan bersifat mengoreksi. Kuesioner kecerdasan emosional perawat dan perilaku caring perawat segera diperiksa kembali setelah kuesioner tersebut telah terkumpul. Hasilnya adalah kedua kuesioner tersebut telah terisi dengan lengkap. Kedua, coding, yaitu pemberian kode atau tanda berupa angka pada tiap-tiap data yang termasuk dalam kategori yang sama. Peneliti menentukan beberapa kode pada kuesioner yaitu memberi kode “1” untuk pilihan jawaban “tidak pernah”, kode “2” untuk pilihan jawaban “kadang-kadang”, kode “3” untuk pilihan jawaban “sering”, dan kode “4” untuk pilihan jawaban “selalu”. Peneliti mengumpulkan semua data dalam tabel yang terdiri dari jumlah responden dan jumlah item pernyataan kuesioner, kemudian mengisi tabel tersebut dengan kode- kode yang telah ditentukan. Langkah selanjutnya yaitu pengolahan data, pengolahan data dilakukan dengan menggunakan teknik komputerisasi yaitu dengan menggunakan uji statistik deskriptif analisa frekuensi, mean dan standar deviasi untuk analisa univariat dan korelasi Spearman rho untuk analisis bivariat. Hartono 2008 mengatakan bahwa salah satu cara menentukan tingkat normalitas data adalah dengan menggunakan skewness dan kurtosis. Data dikatakan berdistribusi normal apabila nilai rasio skewness dan rasio kurtosis berada pada rentang nilai -2 sampai +2. Hasil normalitas data pada kecerdasan emosional perawat menggunakan nilai rasio skewness yaitu nilai skewnessstandar error skewness adalah -1.32, dan nilai rasio kurtosis yaitu nilai kurtosisstandar error kurtosis adalah -2.71, sedangkan nilai normalitas pada Universitas Sumatera Utara perilaku caring perawat didapat nilai rasio skewness yaitu nilai skewnessstandar error skewness adalah 0.19, nilai rasio kurtosis yaitu nilai kurtosisstandar error kurtosis adalah -3.81. Hasil tersebut menunjukkan bahwa data tidak berdistribusi normal. Wahyuni 2011 mengatakan bahwa jika data tidak berdistribusi normal maka uji yang digunakan adalah uji Spearman rho. Koefisien korelasi untuk sampel dinotasikan dengan �. Batas-batas nilai koefisien korelasi diinterpretasikan sebagai berikut Wahyuni, 2011: 1. 0.000-0.199 berarti korelasinya sangat lemah. 2. 0.200-0.399 berarti korelasinya lemah. 3. 0.400-0.599 berarti korelasinya sedang. 4. 0.600-0.799 berarti korelasinya kuat. 5. 0.800-1.000 berarti korelasinya sangat kuat. Universitas Sumatera Utara

BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN