Ikon Analisis Pemaknaan Karikatur Clekit Pada Surat Kabar Jawa Pos

4.3.1 Ikon

Ikon di karikatur Clekit “Kontrovesi Pencoretan gedung DPR” ditunjukkan dengan : 1 Gambar kartun laki-laki yang memakai topi. 2 Gambar gedung DPR. Ekspresi wajah serta isyarat tangan yang menggambarkan bahwa laki-laki tersebut yang mewakili rakyat Indonesia yang ikut campur tangan mengkomentari pencoretan gedung DPR. Mengkreasikan sebuah gambar karikatur dalam membuat karikatur tentang pencoretan gedung DPR dan menkomentari kata-kata jujur, adil, tegas yang melibatkan sejumlah anggota DPR. Hal ini merupakan ikon dari karikatur Clekit. Ekspresi wajah dari gambar kartun laki-laki adalah mata yang terbelalak dengan posisi wajah condong kearah kanan menghadap depan, jadi terlihat jelas mata kirinya terarah pada gedung DPR sedangkan mata sebelah kanan seakan menandakan mengajak bicara pada khalayak atau masyarakat Indonesia. Gambar kartun laki-laki tersebut berdiri tegak sambil satu tangannya bersandar di pinggang sementara tangan kirinya mengacungkan ibu jari dan menunjuk ke arah gedung DPR. Tangan yang bersandar di pinggang menandakan sedang berkomentar dengan santai namun komentar tersebut tajam nan lugas, sedangkan tangan kiri mengacungkan ibu jari dan menunjuk ke arah gedung DPR menandakan yang dikomentari yaitu pokok permasalahan tersebut adalah kinerja anggota dewan yang bekerja di dalam gedung DPR tersebut. Ekspresi wajah atau raut wajah merupakan perilaku non verbal utama yang mengekspresikan keadaan emosional seseorang. Sebagian pakar mengakui terdapat keadaan emosional yang dikomunikasikan oleh ekspresi wajah yang tampaknya dipahami secara universal : kebahagiaan, kesedihan, ketakutan, kemarahan, kejijikan, dan minat. Ekspresi-ekspresi wajah tersebut dianggap “murni” sedangkan keadaan emosional lainnya misalnya malu, rasa berdosa, bingung, puas dianggap “campuran” yang umumnya lebih bergantung pada interpretasi Mulyana, 2001: 334.\ Isyarat tangan atau “ berbicara dengan tangan” temasuk apa yang disebut emblem, yang dipelajari yang punya makna suatu budaya atau subkultur. Meskipun isyarat tangan yang digunakan sama, maknanya boleh jadi berbeda, atau isyarat fisiknya berbeda namun maksudnya sama Mulyana, 2001: 312. Sebagian orang berpendapat bahwa pilihan seseorang atas pakaian mencerminkan kepribadiannya, apakah ia seorang yang sederhana, religius, modern, atau berjiwa muda. Tidak dapat pula dibantah bahwa pakaian, seperti juga rumah, kendaraan dan perhiasan digunakan untuk memproyeksikan citra tertentu yang diinginkan pemakainya Mulyana, 2001: 347. Pemilihan pakaian yang dikenakan oleh laki-laki yang mewakili rakyat Indonesia dalam karikatur tersebut adalah dengan pakaian kaos biasa serta memakai topi yang selayaknya dipakai oleh rakyat biasa pada umumnya. Hal ini menunjukkan bahwa laki-laki tersebut termasuk golongan rakyat Indonesia yang sederhana dan polos. Kritik Sosial yang disampaikan oleh karikaturis, diwujudkan dalam sebuah karikatur, adalah sebuah inovasi sosial dalam arti menjadi sarana komunikasi gagasan baru, sembari menilai gagasan lama, untuk suatu perubahan sosial. Kritik – kritik terbaik, sesuai dengan setting sosial, politik, dan budaya kita adalah kritik yang membuat saran kritik menangis, tapi dalam mimik mukanya yang tetap tertawa, artinya jika kita melaksanakan kritik kepada sasaran tertentu, kritik tersebut tidak boleh membuat malu sasaran kritik dihadapan publik, apalagi secara meluas. Gambar gedung DPR sendiri merupakan sebuah ikon yang mewakili pemerintahan di Indonesia. Gedung DPR diidentikkan dengan wakil rakyat atau disebut juga sebagai pemerintah. Gedung adalah bangunan tembok dan sebagainya yang berukuran besar sebagai tempat kegiatan seperti perkantoran, pertemuan, perniagaan, pertunjukan, olahraga, dan sebagainya. Gedung DPR tersebut di dalam karikatur Clekit adalah Gedung Utama Nusantara yang berbentuk kubah. Gedung DPR tersebut sebagai tempat perkantoran wakil rakyat atau pemerintah. Di dalam gedung DPR tersebut digunakan sebagai tempat bekerja anggota dewan. Kegiatan – kegiatan yang terjadi di dalam gedung DPR tersebut adalah rapat anggota dewan dan menjalankan sistem pemerintahan. Jadi makna keseluruhan dari ikon pada karikatur clekit kontroversi pencoretan gedung DPR adalah, seorang rakyat yang mengkomentari pencoretan gedung DPR. Seorang rakyat tersebut digambarkan dengan gambar kartun laki-laki dengan ekspresi wajah mata yang terbelalak dengan posisi wajah condong kearah kanan menghadap depan, jadi terlihat jelas mata kirinya terarah pada gedung DPR sedangkan mata sebelah kanan seakan menandakan mengajak bicara pada khalayak atau masyarakat Indonesia. Gambar kartun laki-laki tersebut berdiri tegak sambil satu tangannya bersandar di pinggang sementara tangan kirinya mengacungkan ibu jari dan menunjuk ke arah gedung DPR. Tangan yang bersandar di pinggang menandakan sedang berkomentar dengan santai namun komentar tersebut tajam nan lugas, sedangkan tangan kiri mengacungkan ibu jari dan menunjuk ke arah gedung DPR menandakan yang dikomentari yaitu pokok permasalahan tersebut adalah kinerja anggota dewan yang bekerja di dalam gedung DPR yang sebagai tempat perkantoran wakil rakyat atau pemerintah.

4.3.2 Indeks

Dokumen yang terkait

KRITIK POLITIK DAN KRITIK SOSIAL PADA KARIKATUR DI JAWA POS(Analisis isi Surat Kabar Harian Jawa Pos Edisi Bulan 01 Agustus- 30 September 2005 )

0 3 2

PEMAKNAAN KARIKATUR CLEKIT PADA KOLOM OPINI JAWA POS (Studi Semiotik tentang Pemaknaan Karikatur Clekit pada Kolom Opini di Jawa Pos Edisi 3 April 2012).

0 0 81

PEMAKNAAN KARIKATUR CLEKIT (Studi Semiotik Pemaknaan Karikatur Editorial Clekit Pada Media Jawa Pos Edisi 17 Agustus 2010).

0 0 81

KRITIK SOSIAL KARIKATUR CLEKIT KEBOHONGAN PEMERINTAH (Studi Semiotik Kritik Sosial Karikatur Clekit Pada Surat Kabar Jawa Pos “Kebohongan Pemerintah” Edisi Sabtu, 15 Januari 2011).

0 1 110

PEMAKNAAN KARIKATUR CLEKIT PADA SURAT KABAR HARIAN PAGI JAWA POS (Studi Semiotik Tentang Pemaknaan Karikatur “Clekit” Kualitas Kabinet Indonesia Bersatu II pada Harian Pagi Jawa Pos Edisi 24 September 2011 ).

0 1 74

KRITIK SOSIAL DAN POLITIK KARIKATUR CLEKIT PADA SURAT KABAR JAWA POS (Studi Semiotik Kritik Sosial dan Politik Karikatur Clekit Pada Surat Kabar Jawa Pos “Kontroversi Pencoretan Gedung DPR” Edisi Sabtu, 31 Juli 2010)

1 1 23

PEMAKNAAN KARIKATUR CLEKIT (Studi Semiotik Pemaknaan Karikatur Editorial Clekit Pada Media Jawa Pos Edisi 17 Agustus 2010)

0 0 18

PEMAKNAAN KARIKATUR CLEKIT PADA SURAT KABAR HARIAN PAGI JAWA POS (Studi Semiotik Tentang Pemaknaan Karikatur “Clekit” Kualitas Kabinet Indonesia Bersatu II pada Harian Pagi Jawa Pos Edisi 24 September 2011 )

0 0 18

MAKNA KRITIK SOSIAL DALAM KARIKATUR EDITORIAL "OOM PASIKOM DAN CLEKTT" PADA SURAT KABAR KOMPAS DAN SURAT KABAR JAWA POS

0 1 17

Hasil Pengecekan Plagiasi dengan judul Makna Kritik Sosial Dalam Karikatur Editorial "Oom Pasikom dan Clekit" Pada Surat Kabar Jawa Pos

0 0 17