Pengertian Kenakalan Kenakalan Remaja

10 BAB II LANDASAN TEORI

2.1. Penelaahan Kepustakaan

2.1.1. Kenakalan Remaja

2.1.1.1. Pengertian Kenakalan

Kenakalan adalah sebuah sikap yang tidak bisa dilepaskan dalam kehiduapan dari tiap individu pada umumnya, dalam hal ini lebih khususnya pada kalangan di tingkat remaja. Hal tersebut dikarenakan kondisi emosional mereka yang belum stabil, atau dapat dikatakan masih labil. Berikut adalah beberapa pendapat tentang definisi dari kenakalan itu sendiri menurut para ahli : Kenakalan menurut Atmasasmita 1984, ”lstilah kenakalan disebut juga Delinquency ialah suatu tindakan atau perbuatan yang dilakukan oleh seorang remaja yang dianggap bertentangan dengan ketentuan-ketentuan hukum yang berlaku di suatu negara yang oleh masyarakat itu sendiri dirasakan serta ditafsirkan sebagai perbuatan tercela ”. Kenakalan menurut Willis 1991, ”Kenakalan adalah kelainan tingkah laku, perbuatan atau tindakan remaja yang bersifat asocial bahkan anti sosial yang melanggar norma- norma sosial, agama serta ketentuan hukum yang berlaku dalam masyarakat”. Kenakalan menurut Hasan dalam Atmasasmita 1984, ”yang disebut kenakalan ialah perbuatan anti sosial yang dilakukan oleh seorang remaja atau remaja yang bilamana dilakukan oleh orang dewasa dikualifikasikan sebagai tindakan kejahatan ”. Mengkaji dari apa yang disampaikan oleh para ahli tentang kenakalan, bahwa kenakalan adalah sebuah sikap anti-sosial yang mempunyai kecenderungan melanggar atau menentang terhadapa aturan yang berlaku, yang berimplikasi pada 10 11 kerugian yang didapat orang lain dan diri sendiri. Kejahatan atau kriminal dapat juga dikatakan sebagai suatu nama atau cap yang diberikan seseorang untuk menilai perbutan-perbuatan tertentu, sebagai perbuatan jahat yang melanggar aturan dan norma-norma yang berlaku. Bawengan mengemukakan pendapatnya tentang pengertian kejahatan atau kriminal, bahwa kejahatan atau kriminal pada dasarnya dibedakan menjadi 3 tiga yaitu pengertian secara praktis, pengertian secara religius dan pengertian secara yuridis. Secara praktis yang disebut kejahatan adalah pelanggaran atau norma yang dapat menyebabkan timbulnya reaksi, baik yang berupa hukuman, cemoohan atau pengucilan. Sedangkan kejahatan menurut religius ialah perbutan atau tindakan yang didalangi oleh iblis dan setan, kejahatan dalam arti religius identik dengan arti kejahatan dengan dosa Bawengan 1974: 19. Kejahatan secara yuridis yaitu setiap tindakan dan perbuatan yang bertentangan dengan pasal-pasal dalam KUHP. Dalam arti lain kejahatan ialah perbuatan karena sifatnya bertentangan dengan ketertiban hukum. Sedangkan pelanggaran suatu perbuatan yang bertentangan dengan ketertiban hukum. Dari uraian tersebut di atas dapatlah diambil kesimpulan bahwa kenakalan pada dasarnya sama dengan melakukan pelanggaran dan kejahatan. Hanya karena dilakukan oleh remaja dalam arti orang dibawah umur maka belum dikenakan sanksi hukum pidana, dan apabila dikenakan sanksi, maka yang melaksremajaan ialah peradilan remaja Novilianti, 2008: 19. Yang menjadi unsur kenakalan adalah sebagai berikut : 12 1 Adanya suatu tindakan atau perbuatan. Maksudnya tindakan atau perbuatan seseorang yang mencakup kelakuan yang pasif dan kejadian-kejadian yang di timbulkan olehnya, perbuatan ini berarti suatu tindakan yang menimbulkan akibat. 2 Bertentangan dengan hukum Artinya bahwa tindakan itu atau perbuatan itu bertentangan dengan hukum tertulis maupun tidak tertulis. perbuatan yang bertentangan dengan hukum tertulis dan tidak tertulis, termasuk perbuatan yang melawan hukum. 3 Dirasakan serta ditafsirkan oleh masyarakat sebagai perbuatan tercela Perbuatan yang dirasakan tercela yaitu menurut pendapat masyarakat dapat merusak sendi-sendi dan tata kehidupan yang timbul dalam masyarakat itu sendiri serta penafsiran mengenai baik buruknya tindakan seseorang dengan penilaian masyarakat pada waktu itu.

2.1.1.2. Remaja