Koefisien Determinasi Uji Parsial Uji- t

54 Pengambilan keputusan uji hipotesis secara parsial juga didasarkan pada nilai probabilitas yang didapatkan dari hasil pengolahan data melalui program SPSS Statistik Parametrik Santoso, 2004:168 sebagai berikut: a. Jika probabilitas 0,05 maka Ho diterima b. Jika probabilitas 0,05 maka Ho ditolak Pada uji t, nilai probabilitas dapat dilihat pada hasil pengolahan dari program SPSS pada tabel coefficient kolom sig atau significance.

c. Koefisien Determinasi

Koefisien diterminasi R 2 dari hasil regresi berganda menunjukkan seberapa besar variabel dependen bisa dijelaskan oleh variabel-variabel bebasnya Santoso,2004:167. Dalam penelitian ini menggunakan regresi linear berganda maka masing-masing variabel independent yaitu biaya pencegahan, biaya penilaian, biaya kegagalan internal dan biaya kegagalan eksternal secara simultan berpengaruh terhadap variabel dependen yaitu omzet penjualan yang dinyatakan dengan R 2 untuk mengetahui koefisien determinasi atau seberapa besar pengaruh variabel biaya pencegahan, biaya penilaian, biaya kegagalan internal dan biaya kegagalan eksternal terhadap variabel omzet penjualan. Dalam penelitian ini variabel independennya lebih dari dua variabel maka lebih baik menggunakan adjusted R 2 Santoso,2004:167. Menurut Ghozali dalam Annissa, 2003:94 adjusted R2 ini digunakan 55 karena nilai adjusted R 2 dapat naik atau turun apabila satu variabel independen ditambahkan ke dalam model. Sedangkan untuk mengetahui koefisien determinasi parsial variabel independent terhadap variabel dependennya dengan menggunakan r 2 . Besarnya koefisien determinasi ini adalah 0 sampai dengan 1. semakin mendekati 0 besarnya koefisien determinasi suatu persamaan regresi, maka semakin kecil pula pengaruh semua variabel independen biaya kualitas terhadap variabel dependennya penjualan, dan sebaliknya, semakin mendekati 1 besarnya koefisien determinasi suatu persamaan regresi, maka semakin besar pula pengaruh semua variabel independen biaya kualitas terhadap variabel dependennya penjualan. Adjusted R 2 ini didapat dari pengolahan data melalui program SPSS yang bisa dilihat dari pengujian Goodnees of Fit kolom Adjusted R 2 . Sedangkan nilai r 2 didapatkan dengan cara menguadratkan nilai korelasi secara parsial yang didapat dari pengolahan SPSS yang bisa dilihat dari tabel model coefficient kolom correlations partial. 56

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. HASIL PENELITIAN

1. Gambaran Umum tentang PT. Sampurna Kuningan Juwana

a. Sejarah PT. Sampurna Kuningan Juwana

PT. Sampurna Kuningan Juwana didirikan pada tahun 1959 atas prakarsa seseorang yang bernama Pawiro Pasi. Pada berdirinya, perusahaan ini merupakan sebuah perusahan kecil dan belum berkembang sehingga “ Sampurna” belum dipakai dalam perusahaan. Pawiro Pasi bertekad untuk memajukan perkembangan perusahaannya. Usaha yang dilakukan adalah dengan bekerja di perusahaan kuningan lain yang lebih besar sambil mempelajari bagaimana tata cara dalam mengembangkan dunia usaha pada bidang industri kuningan. Pada tahun 1973, perusahaan mulai berkembang dengan modal yang cukup dan teknologi yang canggih. Karena dipandang mempunyai kekuatan untuk lebih berkembang maka secara resmi perusahaan diberi nama PT Sampurna Kuningan dengan tujuan dapat dikenal oleh masyarakat luas. PT. Sampurna Kuningan Juwana mendapat Surat Ijin Pendirian Usaha pada tanggal 4 Oktober 1980 dengan nomor 5034475311080. Kemudian pada tahun 1982 perusahaan mendapatkan Surat Ijin Perdagangan dari pemerintah dengan nomor SIUP .P. 108PM.LII1682. Setelah perusahaan