15. Kemampuan untuk mendapatkan personil terbaik.
16. Pendidikan publik untuk menggunakan produk atau jasa.
17. Pendidikan publik untuk satu titik pandangan.
18. Good will para pelanggan atau para pendukung.
19. Investigasi sikap berbagai kelompok terhadap perusahaan.
20. Merumuskan dan membuat pedoman kebijakan.
21. Menaungi biabilitas masyarakat tempat organisasi berfungsi.
22. Mengarahkan perubahan.
D. Peranan Humas.
Peranan petugas humas dapat dibedakan menjadi 2 dua, yakni peranan manajerial dan peranan teknis. Peranan manajerial dikenal dengan peranan di
tingkat messo manajemen dapat diuraikan menjadi tiga peranan yakni: 1. Expert Priciber Communication
Petugas humas dianggap sebagai orang ahli. Dia menasehati pimpinan perusahaanorganisasi. Hubungan mereka diibaratkan seperti hubungan dokter
dengan pasien. 2. Problem Solving Process Fasilitator
Yakni peranan sebagai fasilitator dalam proses pemecahan masalah. Pada peranan ini petugas humas melibatkan diri atau dilibatkan dalam setiap krisis
manajemen. Mulai dari anggota tim, bahkan bila memungkinkan menjadi leader dalam penanganan krisis manajemen.
30
Universitas Sumatera Utara
3. Communication Facilitator Peranan petugas humas sebagai fasilitator komunikasi antara
perusahaanorganisasi dengan publik. Baik dengan publik internal maipun eksternal.
Dalam berbagai situasi dan kondisi yang penuh tantangan, pihak Public Relations Officer PRO akan menghadapi tugas yang cukup berat. Dalam iklim
kompetitif yang bersangkutan mempunyai fungsi pokok utama, yaitu bertindak sebagai komunikator, mediator, dan pendukung manajemen back up
management, yang tujuan akhirnya adalah memperoleh atau mempertahankan citra lembaga yang diwakilinya. Apakah Public Relations Officer mampu
bertanggung jawab langsung dan dapat diberikan kesempatan yang lebih luas otonomisasi untuk menghadapi, membendung, menanggulangi atau mengatasi
masalah dalam upaya memulihkan recovery of image dan mempertahankan citra lembaga maintenance of image dengan kepercayaan masyarakat serta
memulihkan krisis yang terjadi. Peranan humas tersebut diharapkan menjadi “mata” dan “telinga”, serta
“tangan kanan” bagi top management dari organisasilembaga. Secara garis besar ruang lingkup tugas humas meliputi:
1. Membina hubungan ke dalam internal public publik internal adalah publik yang menjadi bagian dari
unitbadanperusahaan atau organisasi itu sendiri. Membina hubungan kedalam berarti mampu mengidentifikasi atau mengenai hal-hal yang menimbulkan
gambaran negatif didalam masyarakat, sebelum kebijakan itu dijalankan oleh organisasi.
31
Universitas Sumatera Utara
2. Membina hubungan keluar external public Publik eksternal adalah publik umum masyarakat. Peranan humas dalam
hubungan dengan publik eksternal adalah mengusahakan tumbuhnya sikap dan gambaran yang positif dari publik terhadap lembaga yang diwakilinya. Dari
kesimpulan ini dapat dikatakan bahwa peranan humas bersifat dua arah, yaitu berorientasi ke dalam dan, ke luar. Humas sebagai alat manajemen modern.
Secara struktural merupakan bagian integral dari suatu kelembagaan atau organisasi, artinya humas bukanlah merupakan fungsi terpisah dari fungsi
kelembagaan atau organisasi tersebut. Jadi fungsi humas adalah bersifat dua arah, timbal balik antara organisasi atau lembaga yang diwakilinya dengan publik,
dengan demikian peranan humas turut menentukan sukses atau tidaknya misi, visi dan tujuan bersama dari organisasi atau lembaga tersebut.
E. Pelaksanaan Humas pada Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan