sumur gali dan berikutnya PAH. Berdasar data dari BPS 2010 yang menyebutkan bahwa sumur
merupakan sumber air minum yang paling banyak digunakan oleh rumah tangga adalah sumur 43,36 sedangkan yang lain rata-rata menggunakan
sumber air dari air hujan 17,50, ledeng 14,09 dan mata air 13,76.
2. Rumah Sehat dan Tempat Umum Sehat
Rumah sehat dan tempat-tempat umum sehat merupakan salah satu indikator dasar dari program kesehatan lingkungan. Hasil kegiatan program
kesehatan lingkungan di Gunungkidul berdasar data yang peroleh dari Puskesmas disajikan pada tabel berikut :
Tabel 4.5 Rumah Sehat, TTU dan TPM Sehat di Kabupaten Gunungkidul
Tahun 2014 N
o
Jenis Sarana target 60 2015
1
Rumah Sehat 63.53
2
Tempat-tempat Umum sehat sarana pendidikan, kesehatan, hotel
78,9
3
Tempat Pengelolaan Makanan RestoranWarung Makanmakanan
jajanan 56,52
Sumber : Seksi Penyehatan Lingkungan Dinkes Kab. Gunungkidul
Cakupan rumah sehat di Kabupaten Gunungkidul pada Tahun 2014 meningkat dibanding tahun sebelumnya, tetapi masih menunjukan angka
kurang dari target yang diharapkan. Perumahan penduduk pada umumnya berkelompok. Jenis bangunan rumah penduduk umumnya berupa bangunan
perumahan yang permanentembok, dan sebagian semi permanen. Tempat-tempat umum yang terdiri dari sarana pendidikan, sarana
kesehatan dan hotel yang memenuhi syarat kesehatan menunjukkan angka yang lebih baik dibanding rumah sehat. Sedangkan untuk tempat
pengelolaan makanan yang sehat masih jauh dari yang diharapkan.
4.5 PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT
Bayi, Balita dan ibu hamilnifas merupakan kelompok sasaran yang sangat rentan terhadap penyakit dan masalah kesehatan, sehingga program
perbaikan gizi masyarakat banyak diarahkan pada kelompok tersebut. 23
Program perbaikan gizi yang telah dilaksanakan di Kabupaten Gunungkidul antara lain: Pemberian Makanan Pendamping ASI MP-ASI
untuk anak umur 6 – 24 bulan, pemberian PMT untuk ibu hamil Kurang Energi kronis KEK pemberitan Vit A, Fe dan Kapsul Iodium.
Pemberian Vitamin A pada Balita diberikan pada dua tahap, yaitu pada Bulan Pebruari dan Agustus. Distribusi Vitamin A banyak dilakukan melalui
Posyandu. Cakupan pemberian Fe kepada ibu hamil sangat berkaitan dengan banyaknya kasus anemia yang ada di Kabupaten Gunungkidul.
Bentuk pemberian Fe untuk ibu hamilnifas berupa TTD tablet tambah darah.
Pemberian ‘ASI Thok’ selama 6 bulan pertama pada bayi berkaitan dengan perilaku ibu dan keluarga. Intervensi yang dilakukan di bidang
kesehatan lebih mengarah ke KIE komunikasi, edukasi dan informasi. Data selengkapnya sebagai berikut:
Tabel 4.6 Cakupan Pemberian Vit. A, Fe3 dan ASI Eksklusif
di Kabupaten Gunungkidul tahun 2012-2014
Intervensi Gizi 2013
2014 2015
Cakupan Pemberian Vit. A pada :
anak Balita 1-4 tahun 100
100 98,90
Cakupan Bumil mendapat tablet Fe
Fe 3 86,82
90,22 88,77
Cakupan ASI Eksklusif 56,5
59,5 58,5
Sumber : Seksi Gizi, Dinkes Gunungkidul
Cakupan pemberian Vitamin A pada Balita dari tahun ke tahun menunjukkan angka yang bagus. Cakupan pemberian Fe3 menunjukkan
angka yang semakin meningkat tetapi pada tahun 2013 mengalami penurunan. Hal ini tidak lepas dari hasil Pemantauan Wilayah Setempat
PWS yang dilakukan oleh petugasBidan Puskesmas. Cakupan pemberian Fe yang masih rendah perlu diwaspadai adanya peningkatan angka anemia
pada ibu hamil apabila kecukupan gizi ibu hamil kurang diperhatikan. Cakupan ASI eksklusif yaitu ‘ibu hanya memberikan ASI saja sampai
dengan umur 6 bulan E6’ atau ‘ASI Thok’, selama tiga terakhir menunjukkan angka ke arah lebih baik.
4.6 PELAYANAN FARMASI