anak yang dilahirkan seorang wanita selama masa suburnya. TFR penduduk kabupaten Gunungkidul berkisar antara 2 sampai 3 anak.
2.3 Sosial Ekonomi, Pendidikan dan Agama Ekonomi Penduduk
Mata pencaharian penduduk di Kabupaten Gunungkidul sebagian besar adalah petani. Jenis lapangan usaha pertanian menduduki 52.62 dan
selebihnya adalah industri pengolahan 7.13, jasa-jasa 13.02 serta bidang lainya 14.06.
Laju pertumbuhan ekonomi dapat dihitung berdasarkan nilai Produk Domestik Regional Bruto PDRB atas dasar harga konstan. PDRB
merupakan salah satu pencerminan kemajuan perekonomian suatu daerah, yang didefinisikan sebagai keseluruhan nilai tambah barang dan jasa yang
dihasilkan dalam waktu satu tahun. Berdasar data dari BPS Kabupaten Gunungkidul, laju pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Gunungkidul
kecenderung moderat dan pada kisaran 4.54 persen . PDRB per kapita sebagai indikator kasar untuk mengukur pendapatan per kapita penduduk kabupaten
Gunungkidul menurut harga berlaku pada tahun 2014 secara kumulatif meningkat 9,11 persen dari tahun 2013. Besaran PDRB per kapita kabupaten
Gunungkidul tahun 2014 senilai 217.97 juta rupiah. PDRB Kabupaten Gunungkidul banyak ditopang dari lapangan usaha sektor pertanian 25.77
disusul oleh sektor konstruksi, industri pengolahan, administrasi pemerintahan, dan perdagangan
Pola konsumsi rumah tangga merupakan indikator yang dapat memberikan gambaran kesejahteraan penduduk. Semakin tinggi pendapatan,
maka porsi pendapatan untuk pengeluaran akan bergeser dari pengeluaran untuk makanan ke pengeluaran bukan makanan. Pola konsumsi rumah tangga
di kabupaten Gunungkidul pada tahun 2014 masih didominasi oleh kelompok makanan sebesar 53,85, dengan sumbangan terbesar pada kelompok
makanan dan minuman jadi 26,98 dan kelompok tembakau dan sirih menyumbang terbesar keempat 8,3 terhadap total pengeluaaran BPS,
Gunungkidul Dalam Angka 2013. Hukum Engel menyatakan bahwa dengan meningkatnya tingkat pendapatan penduduk, maka porsi makanan akan
semakin berkurang. Hasil tersebut menunjukkan masyarakat masih belum sejahtera, karena makin sejahtera masyarakat, konsumsi non pangan akan
6
lebih tinggi dari konsumsi pangan. Pola pembelanjaan yang lebih cenderung untuk keperluan pangan disini mengindikasikan status ekonomi yang masih
rendah. Perilaku penggunaan anggaran rumah tangga di Kabupaten Gunungkidul tahun 2014 seperti pada tabel berikut :
Tabel 2.3 Konsumsi Pengeluaran Rumah Tangga Sebulan Lalu
di Kabupaten Gunungkidul Tahun 2015
Sumber Data : Gunungkidul Dalam Angka 2014
Konsumsi tembakau dan sirih masih cukup tinggi yang dipengaruhi oleh jumlah perokok. Konsumsi ikan masih rendah meskipun Kabupaten
Gunungkidul berbatasan langsung dengan laut yang notabene merupakan 7
Kelompok Pengeluaran Rumah Tangga Rp.
1. Konsumsi pangan Padi-padian
203 259 Umbi-umbian
20 171 Ikan
60 172 Daging
114 920 Telur dan susu
71 192 Sayur-sayuran
113 587 Kacang-kacangan
58 924 Buah-buahan
60 709 Minyak dan lemak
50 855 Bahan minuman
63 951 Bumbu-bumbuan
19 703 Konsumsi lainnya
34 525 Makanan dan minuman jadi
283 029 Minuman yang mengandung alkohol
Tembakau dan sirih 163 383
1 308 835 2. Konsumsi bukan pangan
Perumahan dan Fasilitas Rumah Tangga 266 238
Aneka barang dan jasa 322 291
Biaya Pendidikan 47 629
Biaya Kesehatan 42 638
Pakaian dan Sandang Lainnya 65 911
Barang tahan lama 139 252
Pajak, Iuran, dan Asuransi 27 876
Keperluan pesta 236 344
penghasil ikan laut. Alokasi biaya kesehatan tergolong sangat minim dibandingkan dengan jenis konsumsi lain. Hal ini dimungkinkan karena
adanya jaminan kesehatan yang diberikan kepada masyarakat khususnya masyarakat miskin.
Pendidikan dan Agama
Masyarakat yang maju sangat dipengaruhi oleh tingkat pendidikan penduduk. Kabupaten Gunungkidul pada tahun 20132014 memiliki jumlah
sekolah dasar sebanyak 485, Madrasah Ibtidaiyah 77 dengan peserta didik yang tercatat sebanyak 51.851 murid, sedangkan jumlah siswa tercatat untuk
sekolah lanjutan pertama SLTP sebanyak 25.203 murid. Agama yang dianut oleh penduduk di Kabupaten Gunungkidul terdiri dari
agama Islam, Kristen, Katholik, Hindu dan Budha. Agama yang dianut sebagian besar penduduk adalah Islam 96,76 disusul dengan Kristen 1,53 dan
Katholik 1,28.
8
BAB III SITUASI DERAJAT KESEHATAN