Alat Peraga KAJIAN PUSTAKA

10 sekolah diharapkan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi seperti computer, alat peraga, atau media lainnya Depdiknas, 2008:134.

B. Alat Peraga

Matematika sekolah itu bagian dari matematika yang dipilih antara lain dengan berorientasi pada kependidikan. Dengan demikian dalam pembelajaran matematika perlu diusahakan sesuai dengan kemampuan kognitif siswa, mengkongkretkan objek matematika yang abstrak menjadi mudah dipahami siswa. Hal ini disebabkan anak seusia Sekolah Dasar masih dalam pola berpikir konkrit, yaitu berpikir yang didasari oleh manipulasi fisik dari objek-objek atau benda-benda konkrit Piaget dalam Hudoyo,1990. Setiap konsep matematika dapat dipahami dengan mudah apabila kendala utama yang menyebabkan anak sulit memahami dapat dikurangi. Anak pada umumnya melakukan abstraksi berdasarkan pengalaman konkrit, sehingga mengajarkan matematika dapat dilakukan menggunakan objek-objek konkrit dan permainan-permainan matematika Diemas dalam Ruseffendi,1990. Dari penjelasan itu jelas maka dalam mengajarkan matematika perlu adanya benda – benda konkrit yang merupakan model dari ide-ide matematika yang disebut alat peraga. Alat peraga adalah alat untuk menerangkan atau mewujudkan konsep matematika. Benda – benda itu misalnya batu – batuan atau kacang – kacangan untuk menerangkan konsep bilangan. Ruseffendi,1988 Alat peraga berfungsi untuk menurunkan keabstrakan konsep agar siswa mampu menangkap konsep tersebut. Dengan menggunakan alat peraga dalam pembelajaran matematika dimaksudkan agar siswa dapat mengoptimalkan panca 11 indera dalam proses pembelajaran, sebab siswa dapat melihat, meraba, merasakan serta bisa menggunakan objek yang dipelajari. Bila menggunakan alat peraga, supaya diperhatikan agar alat peraga itu Ruseffendi,1988: a Tahan lama dibuat dari bahan – bahan yang cukup kuat. b Bentuk dan warnanya menarik. c Sederhana dan mudah diolah tidak rumit. d Ukurannya sesuai seimbang dengan ukuran fisik anak. e Dalam menyajikan dalam bentuk real,gambar atau diagram konsep matematika. f Sesuai dengan konsep. g Dapat menunjukkan konsep matematika dengan jelas. h Peragaan itu supaya merupakan dasar bagi tumbuhnya konsep abstrak. i Dapat dimanipulasi, yaitu dapat diraba, dipegang, dipindah, dan diutak – atik, atau dipasang dan dicopot sehingga siswa dapat belajar kreatif baik sendiri maupun berkelompok. Manfaat alat peraga secara garis besar,antara lain Ruseffendi,1988: 1. Proses belajar mengajar termotivasi. Baik murid maupun guru, dan terutama murid, minatnya akan timbul. Ia akan senang, terangsang, tertarik, dan karena itu akan bersikap positif terhadap pengajaran matematika. 2. Konsep abstrak matematika tersajikan dalam bentuk konkrit dan karena itu lebih dapat dipahami dan dimengerti, dan dapat ditanamkan pada tingkat – tingkat yang lebih rendah. 12 3. Hubungan antara konsep abstrak matematika dengan benda – benda di alam sekitar akan lebih dapat dipahami. 4. Konsep – konsep abstrak yang tersaji dalam bentuk konkrit yaitu dalam bentuk model matematika yang dapat dipakai sebagai obyek penelitian maupun sebagai alat untuk meneliti ide – ide baru dan relasi baru, menjadi bertambah banyak. Penelitian dan penggunaan alat peraga yang tepat untuk setiap materi akan sangat membantu terlaksananya pembelajaran matematika di SD. Menurut beberapa penelitian yang telah dilakukan oleh para ahli, penggunaan alat peraga dapat menunjang penjelasan konsep matematika. Hasil penelitian para ahli itu diantaranya Higgins dalam Ruseffendi,1988: 1. Alat peraga berhasil efektif dalam mendorong siswa untuk berhasil belajarnya. 2. Terdapat perbandingan 6:1 menunjukkan keberhasilan yang meyakinkan dari yang belajarmenggunakan alat peraga terhadap yang tidak menggunakan. 3. Memanipulasi mengotak – atik alat peraga itu penting bagi siswa SD di semua tingkat. 4. Ditemukan sedikit bukti bahwa memanipulasi alat peraga itu hanya berhasil di tingkat yang rendah. Dari keterangan tersebut dapat disimpulkan bahwa menggunakan alat peraga sangat penting untuk dapat meningkatkan pemahaman konsep matematika khususnya materi perkalian dan pembagian. Dengan meningkatnya pemahaman konsep tentang materi perkalian dan pembagian, pada akhirnya akan dapat meningkatkan prestasi belajar. Disamping itu pemanfaatan alat peraga dalam 13 pembelajaran matematika juga akan membantu guru dalam menerapkan pembelajaran yang lebih menyenangkan dan bermakna.

C. Batang Kaligi