TR = P . Q
Keterangan : TR = Total RevenueTotal penerimaan Rpkg
P = PriceHarga Rpkg Q = Quantity Jumlah produksi Rpkg
Pendapatan dari usaha pengrajian ijuk ini dapat dihitung dengan menggunakan konsep pendapatan yaitu dengan cara mengurangi total penerimaan
dengan total
biaya. Pendapatan
dapat ditentukan
dengan rumus
Soedarsono, 2004:
I = TR - TC
Keterangan: I
=Pendapatanincome Rp TR
=Total penerimaanTotal Revenue Rp TC
=Total biayaTotal Costs Rp
b. Revenue Cost Ratio RC
Revenue cost ratio merupakan perbandingan antara penerimaan total dan biaya total, yang menunjukkan nilai penerimaan yang diperoleh dari setiap rupiah
yang dikeluarkan. Analisis ini dilakukan untuk mengetahui apakah usaha pengrajin ijuk menghasilkan keuntungan atau tidak dari biaya yang dikeluarkan
dalam pembuatan produk ijuk selama jangka satu bulan. Menurut Aziz 2003 Revenue cost ratio dapat dirumuskan sebagai berikut:
RC = TR TC
Keterangan: TR = Total Revenue Rp
23
Universitas Sumatera Utara
TC = Total Cost Rp Kriteria penilaian RC Rp
RC 1 = usaha pengrajin ijuk mengalami kerugian RC 1 = usaha pengrajin ijuk memperoleh keuntungan
RC = 1 = usaha ijuk mencapai titik impas
c. Pendekatan Break Event Point
Analisis ini dilakukan untuk mengetahui besarnya titik impas pada usaha pengrajin ijuk yaitu kondisi dimana suatu usaha ijuk tidak memperoleh
keuntungan tetapi juga tidak mengalami kerugian. Menurut Aswoko 2009, perhitungan BEP konsep titik impas yang dilakukan atas dasar unit produksi
dapat dilakukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut: BEP Volume Produks
i =
Biaya Total Harga Produksi
Untuk mengetahui besarnya biaya titik impas BEP dalam usaha pengrajin ijuk berdasarkan unit rupiah dapat dilakukan dengan rumus:
BEP Rp
=
Biaya Total Total Produksi
d. Payback Period
Analisis ini mengetahui berapa lama usaha ijuk yang dikerjakan baru dapat mengembalikan investasi. Payback periode diperlukan untuk menutup kembali
pengeluaran investasi yang menggunakan aliran khas Umar, 2000. Semakin cepat dalam pengembalian biaya investasi sebuah usaha, semakin baik usaha
tersebut karena semakin lancar perputaran modal. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut :
24
Universitas Sumatera Utara
Payback Period = Investasi Net Benefit
Jika masa pengembalian investasi payback periode lebih singkat dari pada umur proyek yang ditentukan, maka proyek tersebut layak dilaksanakan.
Pada dasarnya semakin cepat payback periode menunjukkan semakin kecil resiko yang dihadapi oleh investor.
Menurut Gray 1985 menyatakan bahwa Payback Period ≤ umur usaha,
maka usaha layak dijalankan sedangkan Payback Period umur usaha, maka usaha tidak layak dijalankan. Makin pendek waktu yang diperoleh dalam Payback
Period maka semakin layak usaha untuk dijalankan.
2. Analisis Pemasaran