Tahapan menggunakan EPANET 2.0 Masukan Data Input

84

5.5 Analisis Jaringan dengan Program EPANET 2.0

5.5.1 Tahapan menggunakan EPANET 2.0

Tahapan dalam menggunakan EPANET 2.0 untuk permodelan sistem distribusi air yaitu : 1. Menggambar jaringan yang menjelaskan sistem distribusi atau mengambil dasar jaringan sebagai file text dimana pada penggambaran ini dilakukan input data yaitu berupa reservoir, junction, dan pipa. 2. Mengedit properties dari object. 3. Gambarkan bagaimana sistem beroperasi. 4. Memilih tipe analisis yang akan digunakan. 5. Melakukan eksekusi program atau jalankan run analisis hidrolis atau kualitas air. 6. Hasil dari analisis yaitu berupa Flow, Head Losses, Velocity dan Gambaran Visual.

5.5.2 Masukan Data Input

Input dalam analisa ini dimaksudkan sebagai data-data yang diperlukan sebagai masukan untuk proses analisa yang dilakukan. Data-data ini merupakan langkah awal untuk memulai analisa.Langkah awal yang dilakukan yaitu memilih satuan yang digunakan, dalam studi ini digunakan satuan meter. Langkah yang dilakukan yaitu view dimensions. 85 Gambar 5.21 Tampilan Map Dimensions Setelah itu menampilkan ID setiap junction dan pipa. Langkah yang dilakukan yaitu view option notation Gambar 5.22 Tampilan Map Options Setelah langkah tersebut maka akan dipilih tipe analisis yang digunakan, langkah yang dilakukan yaitu project defaults hydraulics. Dalam studi ini atur pilihan dari : Flow Units menjadi LPS liter per second. Headloss formula H-W Hazen-William. Input Demand Multiplier merupakan kebutuhan air untuk satu pelanggan NPA. 86 Kota Tebing Tinggi merupakan kota kecil, berdasarkan Tabel 2.2 kebutuhan air kota kecil adalah 130 literoranghari. Kebutuhan satu pelanggan NPA = 130 literhari x 5orangasumsi satu rumah = 650 literhari = 0,0075 literdetik. Faktor losses di PDAM Tirta Bulian 20 = 20 x 0,0075 literdetik = 0,0015 literdetik. Total kebutuhan setiap pelanggan = 0,0075 + 0,0015 x faktor jam puncak = 0,009 literdetik x 1,7 = 0,0153 literdetik Gambar 5.23 Tampilan Defaults Untuk mempermudah dalam menggambar sistem jaringan distribusi maka diperlukan tampilan peta sebagai latar belakang background dimana langkah yang dilakukan untuk membuat latar belakang yaitu view backdrop load 87 Gambar 5.24 Latar belakang peta Setelah pengaturan awal dilakukan maka input selanjutnya yaitu semua komponen yang menyusun jaringan distribusi yang terdiri dari : 1. Reservoir Reservoir adalah node yang menggambarkan sumber eksternal yang terus menerus mengalir ke jaringan. Digunakan untuk menggambarkan seperti danau, sungai, akuifer air tanah, dan koneksi dari sistem lain. Reservoar juga dijadikan titik sumber kualitas air. Input utama untuk reservoar adalah head hidrolis sebanding dengan elevasi permukaan air jika bukan reservoar bertekanan dan inisial kualitas air untuk analisa kualitas air. Karena sebuah reservoar adalah sebagai poin pembatas dalam jaringan, tekanan dan kualitas airnya tidak dapat dipengaruhi oleh apa yang terjadi di dalam jaringan. Namun tekanan dapat dibuat bervariasi terhadap waktu yang di tandai dengan pola. Langkah yang dilakukan yaitu memilih ikon reservoir pada toolbar . 88 Gambar 5.25 Tampilan Reservoir 2. Sambungan Junction Sambungan Junction ini merupakan titik yang merupakan pertemuan masing–masing pipa dan nantinya akan menghubungkan setiap ujung pipa. Input dari node ini merupakan koordinat dari titik penghubung pipa dan permintaan kebutuhan air di titik ini. Langkah yang dilakukan yaitu memilih ikon junction pada toolbar . Input Base Demand merupakan kebutuhan air pada titik tersebut dihitung tiap pelanggan. Gambar 5.26 Tampilan Junction 89 3. Pipa Pipa adalah penghubung yang membawa air dari satu poin ke poin lainnya dalam jaringan. EPANET mengasumsikan bahwa semua pipa adalah penuh berisi air setiap waktunya. Arah aliran adalah dari titik dengan tekanan hidrolik tertinggi Energi Internal per berat air menuju titik dengan tekanan rendah. Disini penulis mencontohkan pada pipa 22. Input untuk pipa 22 adalah :  Data node awal dan akhir  Diameter pada pipa 22 adalah 50 mm atau 2 inchi.  Panjangpada pipa 22 adalah 150 m.  Koefisien kekasaran untuk menjelaskan hilang tekan digunakan pipa galvanized dengan nilai kekasaran 110 karena umur pipa diatas 10 tahun kekasarannya pun berkurang, maka diasumsikan 100.  Status open terbuka Langkah yang dilakukan yaitu memilih ikon pipe pada toolbar Gambar 5.27 Tampilan Pipa 90

5.5.3 Proses Ekesekusi Program