Adapif Terpercaya Unggul Adapive Trusted Unggul Superior

44

Lapor an T ahunan 2014 Untuk merealisasikan visi dan misi, Perusahaan telah menyusun dan menerapkan Nilai Perusahaan Corporate Values yaitu “SATU” untuk mengingatkan dan memberikan inspirasi kepada semua insan Angkasa Pura Airports untuk senaniasa melakukan yang terbaik untuk mencapai yang terbaik. SATU merupakan singkatan dari: 1. Sinergi Deinisi Nilai Budaya: Cara insan Angkasa Pura Airports menghargai keragaman dan keunikan seiap elemen untuk memberi nilai tambah bagi perusahaan, pembangunan ekonomi, dan lingkungan dimana pun insan Angkasa Pura Airports berada.

2. Adapif

Deinisi Nilai Budaya: Daya, semangat dan hasrat insan Angkasa Pura Airports yang pantang menyerah, proakif merespon perubahan dan kaya akan inovasi.

3. Terpercaya

Deinisi Nilai Budaya: Karakter insan Angkasa Pura Airports yang senaniasa selaras antara kata dengan perbuatan, jujur dalam menjalankan tugas serta kewajiban, dan dapat diandalkan.

4. Unggul

Deinisi Nilai Budaya: Komitmen insan Angkasa Pura Airports memberikan layanan prima dengan profesional dan bertanggung jawab untuk memuaskan pelanggan secara berkelanjutan. Dewan Komisaris dan Direksi telah menyetujui dan menetapkan Visi, Misi dan Nilai Budaya Perusahaan guna menghadapi dinamika bisnis jasa kebandarudaraan di dalam dan luar negeri. To achieve the vision and mission, the Company has developed and applied the Corporate Values of the Company which is “SATU “ that guides and inspires all employees of Angkasa Pura Airports to always endeavor for their best. SATU is an acronym for: 1. Synergy Core Value Deiniion: All employees of Angkasa Pura Airports respect the diversity and uniqueness of every element of the Company as an added value for the company, for the development of the economy and for the environment, wherever the employee may be.

2. Adapive

Core Value Deiniion: The power, spirit, and desire of the employees of Angkasa Pura Airports to never surrender and responsive to changes and innovaive.

3. Trusted

Core Value Deiniion: The employees of Angkasa Pura Airports are reliable, consistent with their words and acions and uphold integrity in performing their duies and responsibility.

4. Unggul Superior

Core Value Deiniion: The commitment of the employees of Angkasa Pura Airports to deliver superior service with professionalism and responsibility that is aimed to coninuously saisfy their customers. The Board of Commissioners and Board of Directors have agreed upon and sipulated the Corporate Vision, Mission and Core Values in order to face the dynamics in airport service business domesically and abroad. Tata Nilai Perusahaan Corporate Values Annual R eport 2014

45

Moto Perusahaan Company Slogan Kemuliaan Melayani “Nobelity In Serving”

46

Lapor an T ahunan 2014 a. Sasaran Strategis Strategic Objecives Perusahaan yang akan dicapai dalam periode tahun 2014–2017 adalah: 1 Mencapai nilai CSI 4,83 pada tahun 2017; 2 Mencapai total pendapatan operasional Rp6,608 triliun pada tahun 2017; 3 Mencapai proporsi pendapatan non aero terhadap pendapatan operasional sebesar 60 pada tahun 2017; 4 Mengembangkan dan mengimplementasikan sistem manajemen kelas dunia terutama pengelolaan SDM, ICT, operaion excellence, dan service excellence secara holisik sebelum akhir tahun 2017; 5 Menerapkan konsep green corporaion dan program CSR secara efekif; 6 Menjadi perusahaan yang siap untuk diprivaisasi sebelum akhir tahun 2015. b. Strategi Perusahaan Untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan, strategi yang akan dilaksanakan oleh Perusahaan adalah: 1 Pengembangan Revenue Dalam meningkatkan revenue terdapat strategi yang akan dijalankan oleh Perusahaan, yakni: a Bekerjasama dengan pengelola bandara terbaik di dunia dan mitra usaha terbaik untuk percepatan pengembangan pendapatan non aero; b Membentuk perusahaan anak yang sahamnya mayoritas dimiliki oleh induk; 2 Peningkatan Layanan Kepada Stakeholders Strategi peningkatan layanan Perusahaan menetapkan bahwa strategi peningkatan pelayanan dilakukan dengan cara: a Meningkatkan kapasitas terminal sesuai standar pada bandara utama; a. The Company’s strategic objecives to be achieved in the period of 2014-2017 are: 1 To achieve a CSI value of 4.83 by the year of 2017; 2 To achieve a Total Operaional Revenue of Rp6.608 trillion by the year of 2017; 3 To achieve a 60 raio of non-aero revenue against total operaion revenue by the year 2017; 4 To develop and implement a world class management system especially HR Development, ICT, Operaion excellence, and service excellence holisically before the end of 2017; 5 To implement the concept of green corporaion and CSR program efecively; 6 To be ready for privaizaion before the end of 2015. b. Company Strategy To achieve the goals, the Company will execute the following strategies: 1 Increase Revenue To increase revenue, the Company shall implement the following strategies: a Collaborate with the world-class airport service managements and cooperate with the best business partners to accelerate the growth of non-aero revenue; b Establish a subsidiary company with the majority of the shares owned by the parent company; 2 Improvement of Services to Stakeholders The Service Improvement Strategy is a strategy to promote the services of the Company by: a Enhancing the capacity of the terminal to meet the standard of major airports; Strategi Perusahaan Company Strategy Annual R eport 2014

47

b Memperbaiki, melengkapi dan mengkodiikasi sistem prosedur operasional Perusahaan berdasarkan ICAO Recommendaion dan ketentuan Ditjen Perhubungan Udara; c Menetapkan sistem aplikasi otomasi yang terkoneksi dengan ERP – SAP.11; 3 Kontribusi Kepada Lingkungan a Menggunakan dana PKBL bekerja sama dengan instansi dan BUMN terkait; b Menjaga kelestarian alam melalui pengolahan limbah dan penghijauan di lingkungan bandara dan sekitarnya; c Menerapkan eco-airport design dalam pembangunan bandara di lingkungan Perusahaan. b Improving, enhancing and coding the Company’s operaional system procedure based on ICAO Recommendaion and Aviaion Regulaions of the Directorate General of Transportaion; c Establish automaion applicaions system connected to ERP - SAP.11; 3 Contribuion to the Environment a Uilizing CSR Funds in collaboraion with related agencies and state enterprises for social purposes; b Preserving nature through waste treatment system and implemening greening program at the airport and the surrounding environment; c Applying the eco-airport design in all airports construcion projects.

48

Lapor an T ahunan 2014 Warga negara Indonesia, 67 tahun dan lahir di Solo pada 2 Juli 1946. Menjabat sebagai Komisaris Utama Angkasa Pura Airports sejak 21 Juli 2010. Sebelumnya menduduki posisi Komisaris di PT Angkasa Pura II Persero dan pernah menjabat sebagai Komisaris Bank BUKOPIN dan PT Sweet Indo Lampung. Lulus dari Akademi TNI Angkatan Udara di Yogyakarta pada tahun 1969. Kemudian melanjutkan pendidikan di Universitas Jakarta untuk program Studi Business Administraion pada tahun 1992. Dasar pengangkatan pertama kali adalah SK Menteri Negara BUMN Nomor: KEP- 133MBU2010 tanggal 21 Juli 2010. Tidak memiliki hubungan ailiasi dengan anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris lainnya maupun pemegang saham. Surato Siswodihardjo Komisaris Utama President Commissioner Indonesian Ciizen, 67 years old. Born in Solo on 2 July 1946. Held the posiion of President Commissioner of the Company since 21 July 2010. Previously, he held the posiion as Commisioner of Bank Bukopin and Commissioner of PT Sweet Indo Lampung. He graduated from the Air Force Academy of the Indonesian Naional Army in Yogyakarta in 1969 and then coninued his study at the State University of Jakarta majoring in Business Administraion in 1992. His irst appointment was by virtue of the Decree of the State Minister of State- Owned Enterprises Number: KEP-133 MBU2010 dated 21 July 2010. He has no ailiated relaionship with members of the Board of Directors nor with other members of the Board of Commissioners, or with the shareholders. Proil Dewan Komisaris Proile of The Board of Commissioners Annual R eport 2014

49

Warga negara Indonesia, 69 tahun. Lahir di Makassar pada 10 November 1944. Meninggal dunia tanggal 15 Maret 2015. Menjabat sebagai Komisaris Angkasa Pura Aiports sejak 8 November 2007 dan kembali diperpanjang masa jabatannya dari 8 November 2012. Pernah menjabat sebagai Sekretaris Wilayah Daerah Sekwilda Provinsi Sulawesi Selatan, Staf Ahli Menteri Dalam Negeri dan Gubernur Provinsi Banten. Lulus tahun 1970 dari Insitut Ilmu Pemerintahan IIP Jakarta dan di tahun 2002 beliau berhasil lulus dari program masternya. Dasar pengangkatan pertama kali adalah SK Menteri Negara BUMN Nomor: KEP- 255MBU2007 tanggal 8 November 2007, kemudian diangkat kembali sesuai dengan SK Menteri Negara BUMN Nomor: SK-423 MBU2012 tanggal 8 November 2012. Tidak memiliki hubungan ailiasi dengan anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris lainnya maupun pemegang saham. Hakamuddin Djamal Komisaris Commissioner Indonesian Ciizen, 69 years old. Born in Makassar on 10 November 1944. Passed away on 15 March 2015. Held the posiion of Commissioner of the Company since 8 November 2007 and subsequently was re- appointed on 8 November 2012. He was the Regional Secretary of South Sulawesi Province, Expert Advisor for The Ministry of Home Afairs of the Republic of Indonesia, and also the Governor of Banten. Obtained a Bachelor Degree in 1970 and his Master Degree in 2002 from the Jakarta Insitute of Public Administraion. His irst appointment was by virtue of Decree of the State Minister of State- Owned Enterprises Number: KEP- 255 MBU2007 dated 8 November 2007, and he was subsequently re-appointed by virtue of Decree of the State Minister of State-Owned Enterprises Number: SK-423 MBU2012 dated 8 November 2012. He has no ailiated relaionship with members of the Board of Directors nor with members of the Board of Commissioners, nor with the shareholders. Proile of The Board of Commissioners 50 Lapor an T ahunan 2014 Warga negara Indonesia, 59 tahun. Lahir di Cirebon pada 26 Maret 1956. Menjabat sebagai Komisaris di Angkasa Pura Airports sejak 7 April 2014. Pernah menjabat sebagai Kasum TNI AU dan Wakasau tahun 2013 dan Danseskaou di tahun 2010. Lulus dari Akademi TNI Angkatan Udara tahun 1980 dan kemudian melanjutkan pendidikan Sarjana Ekonomi pada tahun 1997. Dasar pengangkatan pertama kali adalah SK Menteri Negara BUMN Nomor: SK-75 MBU2014 tanggal 7 April 2014 Tidak memiliki hubungan ailiasi dengan anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris lainnya maupun pemegang saham. Boy Syahril Qamar Komisaris Commissioner Indonesian Ciizen, 59 years old. Born in Cirebon on 26 March 1956. He was appointed as Commissioner of Angkasa Pura Airports on 7 April 2014. He served as the Head of General Staf of the Indonesian Armed Force and Deputy Chief of Staf of the Indonesian Air Force in 2013 and Commander of Air Force Staf and Command College in 2010. Graduated from the Air Force Academy in 1980 and pursued an Economics Degree in 1997. His irst appointment was by virtue of Decree of the State Minister of State- Owned Enterprises Number: SK-75 MBU2014, dated 7 April 2014. He has no ailiated relaionship with members of the Board of Directors nor with other members of the Board of Commissioners, nor with the shareholders. Proil Dewan Komisaris Proile of The Board of Commissioners Annual R eport 2014 51 Warga negara Indonesia, usia 57 tahun. Lahir di Semarang, tanggal 4 Januari 1958. Menjabat Komisaris Angkasa Pura Airports sejak 7 April 2014. Pernah menjabat sebagai Sekretaris Direktorat Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan 2013, Direktur Sistem Manajemen Investasi tahun 2010 dan Direktur Pelaksanaan Anggaran di tahun 2009. Lulus tahun 1983 dari Universitas Sebelas Maret di Surakarta dan memperoleh gelar Master of Public Management di Amerika Serikat tahun 1991. Dasar pengangkatan pertama kali adalah SK Menteri Negara BUMN Nomor: SK-75 MBU2014 tanggal 7 April 2014 Tidak memiliki hubungan ailiasi dengan anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris lainnya maupun pemegang saham. Anandy Wai Komisaris Commissioner Indonesian Ciizen, 57 years old. Born in Semarang on 4 January 1958. She was appointed as Commissioner of Angkasa Pura Airports on 7 April 2014. She served as the Secretary of Directorate General of Budgeing, Ministry of Finance in 2013, Director of Investment Management System in 2010 and Director of Budget Implementaion in 2009. She graduated from Sebelas Maret University in Surakarta in 1983 and received her Master Degree in Public Management in the United States in 1991. Her irst appointment was by virtue of Decree of the State Minister of State- Owned Enterprises Number: SK-75 MBU2014 dated 7 April 2014. She has no ailiated relaionship with members of the Board of Directors nor with other members of the Board of Commissioners, nor with the shareholders. Proile of The Board of Commissioners 52 Lapor an T ahunan 2014 Dwi Ari Purnomo Komisaris Commissioner Warga negara Indonesia, usia 40 tahun. Lahir di Jakarta tanggal 26 Februari 1975. Menjabat Komisaris Angkasa Pura Airports sejak 7 April 2014. Pernah menjabat sebagai anggota Dewan Komisaris PT Perkebunan Nusantara IX dari tahun 2011 sampai 2014, Kepala Bidang Administrasi Kekayaan BUMN, Kementerian Negara BUMN dari tahun 2010 sampai 2013 dan Komite Audit PT Askes Persero dari tahun 2008 sampai 2010. Lulus tahun 2011 dari S2 Program Pasca Sarjana Fakultas Hukum Ekonomi, Universitas Indonesia. Dasar pengangkatan pertama kali adalah SK Menteri Negara BUMN Nomor: SK-75 MBU2014 tanggal 7 April 2014 Tidak memiliki hubungan ailiasi dengan anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris lainnya maupun pemegang saham. Indonesian Ciizen, 40 years old. Born in Jakarta on 26 February 1975. He was appointed as Commissioner of Angkasa Pura Airports since 7 April 2014. He was a commissioner of The PT Perkebunan Nusantara IX from 2011 to 2014, Head of State Enterprises Asset Administraion, Ministry of State-Owned Enterprises from 2010 to 2013 and member of AuditCommitee at PT ASKES Persero from 2008 to 2010. He received his Master Degree from the Law Department of University of Indonesia in 2011. His irst appointment was by virtue of Decree of the State Minister of State- Owned Enterprises Number: SK-75 MBU2014, dated April 7, 2014. He has no ailiated relaionship with members of the Board of Directors nor with other members of the Board of Commissioners, nor with the shareholders. Proil Dewan Komisaris Proile of The Board of Commissioners Annual R eport 2014 53 Warga negara Indonesia, usia 59 tahun. Lahir di Surabaya tanggal 7 Mei 1956. Menjabat sebagai Komisaris Angkasa Pura Airports sejak 17 Oktober 2014. Pernah menjabat sebagai Direktur Keselamatan Perkeretaapian Ditjen Perkeretaapian Kemenhub dari 2010 sampai 2014, Direktur Keselamatan dan Teknik Sarana Ditjen Perkeretaapian Kemenhub dari 2009 sampai 2010, Direktur Teknik Prasarana Ditjen KA Kemenhub dari 2005 sampai 2009. Lulus tahun 1991 dari Program Master bidang Transportasi Insitut Teknologi Bandung. Saat ini dalam proses pendidikan Program Doktoral Ekonomi Terapan di Universitas Padjajaran Bandung. Dasar pengangkatan pertama kali adalah SK Menteri Negara BUMN Nomor: SK-216 MBU102014 tanggal 17 Oktober 2014 Tidak memiliki hubungan ailiasi dengan anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris lainnya maupun pemegang saham. Indonesian Ciizen, 59 years old. Born in Surabaya on 7 May 1956. He was appointed as Commissioner of Angkasa Pura Airports since 17 October 2014. Once served as the Director of Train Safety under the Directorate General of Trains, Ministry of Transportaion from 2009 to 2010, Director of Safety and Technical Infrastructure of Directorate General of Trains, Ministry of Transportaion from 2009 to 2010, Director of Technical Infrastructure of Directorate General of Trains, Ministry of Transportaion from 2005 to 2009. Received his Master Degree in Transportaion from the Technology Insitute of Bandung, and currently a candidate for a Doctoral Degree in Applied Economics at Padjadjaran University in Bandung. His irst appointment was by virtue of Decree of the State Minister of State- Owned Enterprises Number: SK-216 MBU102014, dated 17 October 2014. He has no ailiated relaionship with members of the Board of Directors nor with other members of the Board of Commissioners, nor with the shareholders. Hermanto Dwiatmoko Komisaris Commissioner Proile of The Board of Commissioners 54 Lapor an T ahunan 2014 Warga Negara Indonesia, 54 tahun. Lahir di Cimahi, Jawa barat pada 17 Januari 1960. Mulai bergabung dan menjabat sebagai President Director Perusahaan berdasarkan SK Menteri Negara BUMN Nomor: KEP.138 MBU2010 tanggal 23 Juli 2010. Beliau meraih gelar Sarjana Akuntansi dari Universitas Padjajaran Bandung pada tahun 1986. Setelah menyelesaikan studi S1, beliau mengawali karir di industri perbankan, Bank Bukopin pada tahun 1987 dan menjabat posisi President Treasury pada tahun 1993. Dalam kurun waktu tersebut, beliau meraih penghargaan Superior Performance oleh Asian Insitut of Management, Manila, Filipina saat mengikui program Advance Bank Management di tahun 1989. Dalam jejak karirnya, beliau berpengalaman dalam menjabat posisi pening di berbagai perusahaan, diantaranya adalah sebagai Direktur Keuangan dan Wakil Direktur Utama di Induk KUD 1994–1995, Direktur Treasury dan Luar Negeri Bank Muamalat Indonesia 1996, Direktur Kredit Bank Intan 1996, Direktur Keuangan dan Wakil Direktur Utama PT Abdi Bangsa Tbk 1999– 2002, Staf Khusus Menteri Negara BUMN 2006, dan Direktur Keuangan PT Angkasa Pura II Persero 2006. Tidak memiliki hubungan ailiasi dengan anggota Dewan Komisaris dan Direksi lainnya, maupun pemegang saham. Tommy Soetomo President Director Indonesian Ciizen, 54 years old. Born in Cimahi, West Java on 17 January 1960. He joined as the President Director of the Company by virtue of the Decree of the State Minister of State-Owned Enterprises Number: KEP.138MBU2010 dated 23 July 2010. He obtained his Bachelor’s degree in Accouning from Padjajaran University of Bandung in 1986. He started his career in banking in Bank Bukopin in 1987 and served as President of Treasury in 1993. During his tenure, he was awarded the Superior Performance Award by the Asian Insitute of Management, Manila, Philippines,during his paricipaion at the Advance Bank Management Program in 1989. He has extensive experience in serving inprominents posiion in various companies, such as the Director of Finance and Deputy Director of Induk KUD 1994– 1995, Treasury and Foreign Afairs Director at Bank Muamalat Indonesia, Director of Loans at Bank Intan 1996, Finance Director and Deputy Director at PT Abdi Bangsa Tbk 1999-2002, Special Advisor for the Minister of State-owned Enterprises 2006, and Finance Director at PT Angkasa Pura II Persero 2006. He has no ailiated relaionship with members of the Board of Directors nor with other members of the Board of Commissioners, or with the shareholders. Proil Direksi Proile of The Board of Directors Annual R eport 2014 55 Warga Negara Indonesia, 59 Tahun. Lahir di Yogyakarta pada 25 Agustus 1955. Menjabat sebagai Finance and IT Director berdasarkan SK Menteri Negara BUMN Nomor: KEP-134MBU2010 tanggal 21 Juli 2010. Meraih gelar Sarjana Ekonomi di Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta pada tahun 1982, serta beliau melanjutkan pendidikan dan meraih gelar Magister Manajemen pada Program Pasca Sarjana Fakultas Ekonomi UGM pada tahun 2005. Mulai bergabung di Perusahaan pada tahun 1983 sebagai staf Dinas Keuangan Kantor Pusat dan menjabat sebagai Kepala Sub Direktorat Keuangan mulai tahun 1990 sampai dengan 1994. Beliau menjabat sebagai Staf Khusus Direksi di tahun 2004. Pada tahun 2005–2008, beliau menjabat sebagai Direktur Keuangan PT Gapura Angkasa dan pada tahun 2008 -2010 menjabat sebagai Direktur Utama Dapenra. Tidak memiliki hubungan ailiasi dengan anggota Dewan Komisaris dan Direksilainnya, maupun pemegang saham. Gunawan Agus Subrata Finance and IT Director Indonesian Ciizen, 59 years old. Born in Yogyakarta on 25 August1955. Served as the Finance and IT Director by virtue of the Decree of the State Minister of State- Owned Enterprises Number: KEP-134 MBU2010 dated 21 July 2010. Obtained his Bachelor’s degree in Accouning from Gadjah Mada University of Yogyakarta in 1982, and his Master of Management also from Gadjah Mada University of Yogyakarta in 2005. He joined the Company in 1983 as a Staf of the Finance Department at the Headquarter sand served as Head of Sub Directorate Finance from 1990 to 1994. He also served as Special Staf for the Board of Directors in 2004. In 2005 unil 2008 he was the Finance Director at PT Gapura Angkasa and as the President Director of Dapenra from 2008 to 2010. He has no ailiated relaionship with members of the Board of Directors nor with other members of the Board of Commissioners, or with the shareholders. Proile of The Board of Directors 56 Lapor an T ahunan 2014 Warga Negara Indonesia, 60 Tahun. Lahir di Manado, Sulawesi Utara pada 16 September 1954. Menjabat sebagai Markeing and Business Development Director Perusahaan berdasarkan SK Menteri Negara BUMN Nomor: KEP-134 MBU2010 tanggal 21 Juli 2010. Beliau meraih gelar Bachelor of Science dari Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi Universitas Sam Ratulangi, Manado tahun 1980. Memulai karir di dunia penerbangan dengan menjadi pegawai PT Garuda Indonesia pada tahun 1975. Beliau dipercaya menduduki berbagai posisi pening di PT Garuda Indonesia, diantaranya sebagai Assistant Regional Director Europe di Amsterdam 1986, General Manager Spanyol 1987–1990, General Manager UK dan Ireland 1990– 1993, Regional Director JapanKorea, China 1993–1996, Vice President VP The Americas and Australia 1997, VP Markeing and Alliances 1997, dan VP Producion 1997–1998. Beliau juga pernah berkarir di PT Gapura Angkasa sebagai Direktur Niaga 1998– 2000, Direktur Produksi dan Niaga 2000–2004, dan Direktur Utama 2004– 2008. Kemudian, pada tahun 2008 beliau ditunjuk sebagai Direktur Komersial dan Pengembangan Usaha PT Angkasa Pura II Persero dan menjabat hingga tahun 2010. Tidak memiliki hubungan ailiasi dengan anggota Dewan Komisaris dan Direksi lainnya, maupun pemegang saham. Robert Daniel Waloni Markeing and Business Development Director Indonesian ciizen, 60 years. Born in Manado, North Sulawesi, on 16 September 1954. He served as Director of Markeing and Business Development by virtue of the Decree of the State Minister of State- Owned Enterprises Number: KEP-134 MBU 2010 dated 21 July 2010. He obtained his Bachelor degree in Management from Sam Ratulangi University, Manado in 1980. He started his career in the aviaion industry by serving as an employee of PT Garuda Indonesia in 1975. He held various key posiions at PT Garuda Indonesia, including as Assistant Regional Director for Europein Amsterdam 1986, General Manager of Spain 1987- 1990, General Manager UK and Ireland 1990-1993, Regional Director of Japan Korea, China 1993-1996, Vice President VP for the Americas and Australia 1997, VP Markeing and Alliances 1997 and VP Producion 1997-1998. He also has experience in PT Gapura Angkasa as Commercial Director 1998– 2000, Director of Producion and Commerce 2000–2004, and President Director 2004-2008. Later, in 2008 he was appointed as Director of Commercial and Business Developmentof PT Angkasa Pura II Persero and served unil 2010. He has no ailiated relaionship with members of the Board of Directors nor with other members of the Board of Commissioners, or with the shareholders. Proil Direksi Proile of The Board of Directors Annual R eport 2014 57 Warga Negara Indonesia, 62 Tahun. Lahir di Pariaman, Sumatera Barat pada 19 Maret 1952. Menjabat sebagai Operaion Director Perseroan berdasarkan SK Menteri Negara BUMN Nomor: KEP-134MBU2010 tanggal 21 Juli 2010. Beliau menamatkan pendidikan dari Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia Akabri Udara pada tahun 1976 dan Sekolah Penerbang TNI-AU pada tahun 1980. Di tahun 1995, ia meraih gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Terbuka, Seskogab di tahun 1997, dan Lemhanas RIKSA 14. Berpengalaman sebagai Komandan Skuadron Udara 4 di Pangkalan Udara Abdulrachman Saleh Malang 1992- 2005, Komandan Pangkalan Udara Abdulrachman Saleh 2005-2007, dan Panglima Komando Operasi TNI-AU II 2007–2010. Pada tanggal 1 April 2010, beliau memasuki masa pensiun dengan pangkat terakhir Marsekal Muda. Tidak memiliki hubungan ailiasi dengan anggota Dewan Komisaris dan Direksi lainnya, maupun pemegang saham Yushan Sayui Operaion Director Indonesian ciizen, 62 years old. Born in Pariaman, West Sumatra on 19 March 1952. He served as Director of Operaions of the Company by virtue of the Decree of the State Minister of State-Owned Enterprises Number: KEP-134 MBU 2010 dated July 21, 2010. He graduated from the Air Force Academy of the Indonesian Armed Forces AKABRI in 1976 and the Air Force Flight School in 1980. In 1995, he earned his BA in Economics from the Open University. He was also enlisted in the Joint Staf and Command College of Armed Forces in 1997, and Naional Resilience Insitute of the Republic of Indonesia – RIKSA 14. He has extensive military experiences namely as the Commander of Air Squadron 4 at Abdul Rachman Saleh Air Base in Malang 1992-2005, Commander of Air Base in Malang 2005-2007, and Commander of Operaions II of the Indonesian Air Force 2007-2010. On 1 April 2010, here ired with the rank of the Air-Vice Marshal. He has no ailiated relaionship with members of the Board of Directors nor with other members of the Board of Commissioners, or with the shareholders. Proile of The Board of Directors 58 Lapor an T ahunan 2014 Warga Negara Indonesia, 55 Tahun. Lahir di Medan pada tanggal 6 Februari 1959. Menjabat sebagai Human Capital and General Afair Director Perusahaan berdasarkan SK Menteri Negara BUMN Nomor: SK-208MBU2013 tanggal 10 April 2013. Meraih gelar Sarjana Ekonomi di Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta pada tahun 1984 dan menyelesaikan pendidikan Master Manajemen Transportasi Udara, Joint Program MIT di Massachussets Insitut of Technology dan Universitas Indonesia di tahun 1994. Beliau pernah berkarir di PT Garuda Indonesia dan menduduki berbagai posisi pening, diantaranya sebagai Vice President VP Budget Management Informaion System 1998–2000, VP Informaion Technology 2000–2002, VP Human Resources and Development 2003–2005, dan Corporate Expert 2005–2013. Beliau juga menjabat sebagai Vice Chairman di The President Airplane Team of The Republic of Indonesia mulai tahun 2010 sampai saat ini. Tidak memiliki hubungan ailiasi dengan anggota Dewan Komisaris dan Direksi lainnya, maupun pemegang saham Daan Achmad Human Capital and General Afair Director Indonesian ciizen, 55 years old. Born in Medan on 6 February 1959. He served as Director of Human Capital General Afairs by virtue of the Decree of the State Minister of State-Owned Enterprises Number: SK-208 MBU 2013 dated 10 April 2013. He holds a Bachelor of Economics in Management from the Islamic University of Indonesia of Yogyakarta in 1984 and earned a Master Degree in Air Transport Management from the Massachusets Insitute of Technology and the University of Indonesia Joint Program in 1994. He served at PT Garuda Indonesia and held various important posiions, including as Vice President VP Budget and Management Informaion System 1998-2000, VP Informaion Technology 2000-2002, VP Human Resources and Development 2003-2005, and Corporate Expert 2005-2013. He also served as Vice Chairman of the President Airplane Team of the Republic of Indonesia from 2010 unil today. He has no ailiated relaionship with members of the Board of Directors nor with other members of the Board of Commissioners, or with the shareholders. Proil Direksi Proile of The Board of Directors Annual R eport 2014 59 Warga Negara Indonesia, 53 Tahun. Lahir di Jakarta pada tanggal 2 November 1961. Menjabat sebagai Technical Director Perusahaan berdasarkan SK Menteri Negara BUMN Nomor: SK-208MBU2013 tanggal 10 April 2013. Meraih gelar Sarjana Teknik dari Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Insitut Teknologi Bandung pada tahun 1986. Beliau menyelesaikan studi Program Pasca Sarjana bidang Transportasi, Insitut Teknologi Bandung di tahun 1992. Beliau pernah menjabat berbagai posisi pening di Kementerian Perhubungan RI, diantaranya sebagai Kasi Mutu Konstruksi Sipil Ditjen Hubud 1992–2002, Pemimpin Proyek PFBUJ 2002, Kasi Keterpaduan Program Bandara 2002–2005, Kasubdit Program Bandara 2005–2007, dan Kasubdit Prasarana Bandara 2008. Tidak memiliki hubungan ailiasi dengan anggota Dewan Komisaris dan Direksi lainnya, maupun pemegang saham Polana Banguningsih Pramesi Technical Director Indonesian ciizen, 53 years old. Born in Jakarta on 2 November1961. She served as Technical Director of the Company by virtue of the Decree of the State Minister of State-Owned Enterprises Number: SK-208 MBU2013 dated April 10, 2013. She holds a Bachelor degree in Civil Engineering from Bandung Insitute of Technology in 1986. She completed her Master Program in Transportaion from the Insitute of Technology Bandung in 1992. She held various posiions in the Ministry of Transportaion of Indonesia, such as the Head of Quality Construcion of Civil DGAC 1992-2002, Project Leader PFBUJ 2002, Secion Head of Integrated AirportProgram2002-2005, the Head of Sub Directorate of Airport Program 2005- 2007, and as the Head of Sub Directorate of Airport Infrastructure 2008. She has no ailiated relaionship with members of the Board of Directors or with other members of the Board of Commissioners, or with the shareholders. Proile of The Board of Directors

60

Lapor an T ahunan 2014 Proil dapat dilihat pada proil Dewan Komisaris. Menjabat sebagai Ketua Komite Audit sejak 8 April 2014 berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris Nomor: KEP- 04DK.API2014. Warga Negara Indonesia, umur 63 tahun, lahir di Kendal, Jawa Tengah pada tanggal 6 Maret 1952. Memperoleh gelar Sarjana Ilmu Keuangan dari Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta pada tahun 1980 dan Master Manajemen dari STIE IPWI, Jakarta pada tahun 2001. Mengawali karir di Badan Pengawasan Keuangan Pembangunan BPKP sebagai auditor dengan jabatan terakhir sebagai Pengendali Mutu Audit. Menjabat sebagai anggota Komite Audit Perusahaan sejak 9 November 2010 berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris Nomor: KEP.06DK.AP.I2010 dan diangkat kembali pada 1 November 2013 berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris Nomor: KEP.12DK.AP.I2013. Dwi Ary Purnomo Ketua Komite Head of Commitee Ilham Budiono Anggota Komite Commitee Member His proile is presented in the proile the Board of Commissioners Served as the Head of Audit Commitee since 8 April 2014 by virtue of the Decree othe Board of Commissioners Number KEP-04DK.API2014. Indonesian ciizen, aged 63 years old, born in Kendal, Central Java,on 6 March 1952. He earned his Bachelor of Science in Finance from the University of Gadjah Mada, Yogyakarta in 1980 and his Master in Management from STIE IPWI, Jakarta in 2001. He began his career at the Development and Finance Supervisory Board BPKP as auditor with his last posiionas Audit Quality Controller. He also served as a member of the Company’s Audit Commitee since 9 November 2010, by virtue of the Decree of the Board of Commissioners Number: KEP.06 DK.AP.I2010 and was re-appointed on November 1, 2013 by virtue of the Decree of the Board of Commissioners Number: KEP.12DK.AP.I2013. Komite Audit Audit Commite Proil Komite di Bawah Dewan Komisaris Proile of Commitees Under The Board of Commissioners Annual R eport 2014

61

Warga Negara Indonesia, umur 61 tahun, lahir di Gianyar, Bali pada tanggal 19 Agustus 1954. Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi bidang Akuntansi dari Universitas Airlangga, Surabaya pada tahun 1981 dan Master Akuntansi dari STIE IPWI, Jakarta pada tahun 2000. Mengawali karir di Badan Pengawasan Keuangan Pembangunan BPKP sebagai auditor dengan jabatan terakhir sebagai Pengendali Mutu Bidang Pengawasan Pengeluaran. Menjabat sebagai anggota Komite Audit Perusahaan sejak 20 November 2012 berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris Nomor: KEP.17DK.AP.I2012 dan diangkat kembali pada 11 November 2013 berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris Nomor: KEP.13DK.AP.I2013. Ida Bag u s Sudarsana Anggota Komite Commitee Member Indonesian ciizen, aged 61 years old, born in Gianyar, Bali on 19 August 1954. He holds a Bachelor Degree in Accouning from Airlangga University, Surabaya in 1981 and a Master of Accouning from STIE IPWI, Jakarta in 2000. He began his career in the Development and Finance Supervisory Board BPKP as an auditor with the last posiion as the Supervisor of the Expenditures Quality Control. He also served as a member of the Audit Commitee since 20 November 2012 by virtue of the Decree othe Board of Commissioners Number: KEP.17 DK.AP.I2012 and was reappointed on 11 November 2013 by virtue of the Decree of the Board of Commissioners Number: BOC KEP.13DK.AP.I2013. Proile of Commitees Under The Board of Commissioners

62

Lapor an T ahunan 2014 Warga Negara Indonesia, umur 58 tahun, lahir di Klaten pada tanggal 19 Desember 1956. Memperoleh gelar Sarjana Hukum dari Universitas Islam Indonesia pada tahun 1981 dan Master Manajemen dari Universitas Mercu Buana pada tahun 2002. Pernah menjabat sebagai Kepala Seksi Pengaturan dan OTL Perusahaan 1993-2008 dan Pengawas Bidang PUM Satuan Pengawas Internal SPI Perusahaan 2008-2012. Menjabat sebagai anggota Komite Risiko Usaha dan GCG Perusahaan sejak 25 Februari 2013 berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris Nomor: KEP.03DK.API2013 dan diangkat kembali pada 25 Februari 2014 berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris Nomor: KEP- 02DK.API2014. Joko Subagyo Anggota Komite Commitee Member Indonesian ciizen, aged 58 years old, born in Klaten on 19 December 1956. He earned his law degree from the Islamic University of Indonesiain 1981 and Master of Management from Mercu Buana University in 2002. He served as Head of Regulaions and Organizaional Governance Secion 1993-2008 and Supervisor of PUM Internal Audit Unit IAU 2008-2012. As member othe Business Risk Commitee and GCG Company since February 25, 2013 by virtue of the Decree of the Board of Commissioners Number: KEP.03DK.API2013 and was reappointed on 25 February 2014 by the Decree of the Board of Commissioners Number: KEP-02 DK.API2014. Proil dapat dilihat pada proil Dewan Komisaris. Menjabat sebagai Ketua Komite Risiko Usaha dan GCG sejak 20 April 2014 berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris Nomor: KEP.06DK.API2014. Anandy Wai Ketua Komite Head of Commitee Her proile is presented in the proile the Board of Commissioners. Served as the Head of Audit Commitee since 20 April 2014 by virtue of the Decree othe Board of Commissioners Number: KEP.06DK.API2014. Komite Risiko Usaha dan GCG Commercial Risk and GCG Proil Komite di Bawah Dewan Komisaris Proile of Commitees Under The Board of Commissioners Annual R eport 2014

63

Warga Negara Indonesia, umur 35 tahun, lahir di Surabaya pada tanggal 22 Mei 1980. Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Indonesia pada tahun 2003 dan Master Hukum dari Universitas Indonesia pada tahun 2006. Bekerja pada Universitas Indonesia sebagai dosen 2003-sekarang serta Deputy of Plantaion, Rofestery and Agrobusiness di PT Agape Bumi Mandiri dan PT Agro Wahana Bumi 2009-sekarang. Menjabat sebagai anggota Komite Risiko Usaha dan GCG Perusahaan sejak 28 Juni 2013 berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris Nomor: KEP.08DK.API2013 dan diangkat kembali pada 30 Juni 2014 berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris Nomor: KEP-07DK.API2014. Warga Negara Indonesia, umur 63 tahun, lahir di Klaten pada tanggal 12 Mei 1952. Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi bidang Akuntansi dari Universitas Diponegoro, Semarang pada tahun 1995 dan Master Akuntansi dari Universitas Diponegoro, Semarang pada tahun 2002. Mengawali karier di Badan Pengawasan Keuangan Pembangunan BPKP sebagai auditor dengan jabatan terakhir sebagai Auditor Ahli Madya Golongan VIC. Menjabat sebagai anggota Komite Risiko Usaha dan GCG Perusahaan sejak 1 Oktober 2014 berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris Nomor: KEP-09DK.API2014. Fahrul Ismaeni Anggota Komite Commitee Member Ishak Soebeki Anggota Komite Commitee Member Indonesian ciizen, 35 years old, born in Surabaya on 22 May 1980. He holds a Bachelor of Economics from the University of Indonesia in 2003 and a Master of Law from the University of Indonesia in 2006. He is a lecturer at the University of Indonesia 2003-present and Deputy of Plantaion, Forestry and Agrobusiness at PT Agape Bumi Mandiri and PT Agro Wahana Bumi 2009-present. Served as a member of the Business Risk Commitee and GCG of the Company since 28 June 2013 by virtue of the Decree of the Board of Commissioners Number: KEP.08DK.API2013 and reappointed on 30 June 2014 by the Decree of the Board of Commissioners Number: KEP-07DK.API2014. Indonesian ciizen, aged 63 years, born in Klaten on 12 May 1952. He holds a Bachelor of Economics in Accouning from Diponegoro University in Semarang 1995 and a Master of Accouning also from Diponegoro University, Semarang in 2002. He began his career at the Development and Finance Supervisory Board BPKP as an auditor with his last posiionas Mid- Rank Auditor Rank VIC. He served as a member of the Business Risk Commitee and GCG of the Company since 1 October 2014 by virtue of the Decree of the Board of Commissioners Number: KEP-09 DK.API2014. Proile of Commitees Under The Board of Commissioners

64

Lapor an T ahunan 2014 Warga Negara Indonesia. Usia 56 tahun, lahir di Simpang Empat pada 8 Oktober 1959. Memperoleh gelar Drs. jurusan Ekonomi-Akuntansi dari Universitas Medan Area, Medan 1989 dan gelar Magister Manajemen dari Universitas Trisaki, Jakarta 2000. Menjabat sebagai Head of Internal Audit sejak 20 September 2013 berdasarkan SK Direksi No. SKEP.206 KP.07.032013. Warga Negara Indonesia. Usia 45 tahun, lahir di Balikpapan pada 12 Maret 1970. Menyelesaikan pendidikan Strata Satu pada Sekolah Tinggi Hukum, Bandung tahun 1993 dan memperoleh gelar Magister Hukum dari Universitas Airlangga pada tahun 2004. Menjabat sebagai Corporate Secretary sejak 19 Februari 2013 berdasarkan SK Direksi No. SKEP.206 KP.07.032013. Warga Negara Indonesia. Usia 48 tahun, lahir di Jakarta pada 23 Januari 1967. Menyelesaikan pendidikan Strata Satu jurusan Teknik Sipil dari Universitas Katholik Parahyangan 1991 dan gelar Mastere Spesialise en Management Aeroportuaire MSMA dari Ecole Naionale de L’Aviaion Civile ENAC, Toulouse, Perancis 1996. Menjabat sebagai Head of Corporate Planning and Performance sejak 19 Februari 2013 berdasarkan SK Direksi No. SKEP.206KP.07.032013. Miduk Situmorang Head of Internal Audit Farid Indra Nugraha Head of Corporate Secretary Yudhaprana Sugarda Head of Corporate Planning and Performance Indonesian Ciizen. 56 years old, born in Simpang Empat on 8 October 1959. He holds a Bachelor Diploma majoring in Economics-Accouning from the Medan Area University, Medan 1989 and a Master in Management from Trisaki University, Jakarta 2000. He served as Head of Internal Audit since 20 September 2013 by virtue of the Decree of the Board of Directors Number: SKEP.206 KP.07.032013. Ciizen Indonesia. Age 45 years, born in Balikpapan on 12 March 1970. Graduated Bachelor Degree from the Bandung School of Law, in 1993 and holds a Master of Law from Airlangga University in 2004. Served as Corporate Secretary since 19 February 2013 by virtue of the Decree of the Board of Directors Number: SKEP.206 KP.07.032013. Ciizen Indonesia. Age 48 years, born in Jakarta on 23 January 1967. Graduated from Universitas Katholik Parahyangan 1991 majoring in Civil Engineering 1991 and received his Mastere Spesialise en Management Aeroportuaire MSMA from the Ecole Naionale de l’Aviaion Civile ENAC, Toulouse, France 1996. Appointed as Head of Corporate Planning and Performance in 19 February 2013 by virtue of the Decree othe Board of Directors Number: SKEP.206KP.07.032013. Proil Pejabat Eksekuif Proile of the Execuive Oicers Annual R eport 2014

65

Warga Negara Indonesia. Usia 49 tahun, lahir di Jembrana, Bali pada 4 Maret 1967. Memperoleh gelar Sarjana Hukum dari Universitas 17 Agustus 1945, Semarang 1995 dan gelar Magister Manajemen dari STIE Mitra Indonesia, Yogyakarta 2002. Menjabat sebagai Head of Procurement sejak 20 September 2013 berdasarkan SK Direksi No. SKEP. 1525KP.07.032013. Warga Negara Indonesia. Usia 55 tahun, lahir di Banyumas pada 9 Februari 1960. Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi jurusan Manajemen dari Universitas Diponegoro, Semarang 1986 dan gelar Magister Manajemen dari universitas yang sama pada 2011. Menjabat sebagai Head of Risk Management and Compliance sejak 20 September 2013 berdasarkan SK Direksi No. SKEP.1670KP.07.032013 Warga Negara Indonesia. Usia 53 tahun, lahir di Curup pada 21 April 1962. Memperoleh gelar Sarjana Hukum jurusan Hukum Internasional dari Universitas Padjajaran 1987. Menjabat sebagai Head of Corporate Social Responsibility sejak 20 September 2013 berdasarkan SK Direksi No. SKEP. 1526KP.07.032013. I Wayan Sutawijaya Head of Procurement Eddy Triyanto Head of Risk Management and Compliance Mariyanto Head of Corporate Social Responsibility Indonesian Ciizen. Age 49 years, born in Jembrana, Bali on 4 March 1967. He earned his law degree from the 17 Agustus 1945 University in Semarang 1995 and his Master in Management from Mitra Indonesia, Yogyakarta 2002. Served as Head of Procurement since the 20 September 2013 by virtue of the Decree of the Board of Directors Number: 1525 KP.07.032013. Indonesian Ciizen, 55 years old, born in Banyumas on 9 February 1960. He holds a Bachelor in Management from Diponegoro University in Semarang 1986 and a Master of Management from the same university in 2011. He served as Head of Risk Management and Compliance since the 20 September 2013 by virtue of the Decree of the Board of Commissioners Number: SKEP.1670KP.07.032013. Indonesian ciizen. 53 years old, born in Curup on 21 April 1962. Received his Bachelor Degree in Law majoring in Internaional Law from Padjajaran University in 1987. He served as Head of Corporate Social Responsibiliy since 20 September 2013 by virtue of the Decree othe Board of Directors Number: SKEP. 1526KP.07.032013. Proile of the Execuive Oicers

66

Lapor an T ahunan 2014 Warga Negara Indonesia. Usia 56 tahun, lahir di Palopo pada 18 Agustus 1959. Menyelesaikan pendidikan Akuntansi pada Akademi Akuntansi YPUP, Ujung Pandang tahun 1981 dan pada STIE YPUP Makassar 2001. Menjabat sebagai Accouning Group Head sejak 19 Februari 2013 berdasarkan SK Direksi No. SKEP.206 KP.07.032013. Warga Negara Indonesia. Usia 49 tahun, lahir di Yogyakarta pada 19 Juni 1966. Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi- Akuntansi dari STIE Swadaya pada tahun 2006. Menjabat sebagai Finance Group Head sejak 11 November 2013 berdasarkan SK Direksi No. SKEP. 1644KP.07.032013. Warga Negara Indonesia. Usia 55 tahun, lahir di Jakarta pada 14 Maret 1960. Memperoleh gelar Sarjana Komputer dari STMIK Budi Luhur, Jakarta 1996 dan gelar Magister Manajemen dari Universitas Mercu Buana 2006. Menjabat sebagai Informaion Technology Group Head sejak 27 Agustus 2014 berdasarkan SK Direksi No. SKEP.1975KP.07.032014. Rusli Amrin Accouning Group Head Wisnu Darmojo Finance Group Head Imam Pramono Informaion Technology Group Head Indonesian Ciizen. 56 years old, born in Palopo on 18 August 1959. Graduated from the Academy of Accouning YPUP, Ujung Pandang in 1981 and the STIE YPUP Makassar 2001. Served as Accouning Group Head since 19 February, 2013 by virtue of the Decree of the Board of Directors Number: SKEP.206 KP.07.032013. Indonesian Ciizen. 49 years old, born in Yogyakarta on 19 June 1966. He holds a Bachelor Degree in Accouning from STIE Swadaya in 2006. He served as Finance Group Head since November 11, 2013 by virtue of the Decree of the Board of Directors Number: SKEP.1644 KP.07.032013. Indonesian ciizen. Age 55 years old, born in Jakarta on 14 March 1960. He earned his Bachelor degree in Computer Science from STMIK Budi Luhur, Jakarta 1996 and Master of Management from Mercu Buana University 2006. He served as the Informaion Technology Group Head since 27 August, 2014 by virtue of the Decree of the Board of Directors Number: SKEP.1975 KP.07.032014. Proil Pejabat Eksekuif Proile of the Execuive Oicers Annual R eport 2014

67

Proil Pejabat Eksekuif Proile of the Execuive Oicers Warga Negara Indonesia. Usia 50 tahun, lahir di Ngawi pada 7 Agustus 1965. Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Terbuka pada tahun 1996. Menjabat sebagai Aviaion Markeing Group Head sejak 19 Februari 2013 berdasarkan SK Direksi No. SKEP.206 KP.07.032013. Warga Negara Indonesia. Usia 55 tahun, lahir di Jakarta, pada 10 April 1960. Menyelesaikan pendidikan Strata Satu Manajemen Informaika STMIK Gunadarma tahun 1963 dan memperoleh gelar Magister Manajemen dari Universitas Mercu Buana pada tahun 2003. Menjabat sebagai Business Development Group Head sejak 27 Agustus 2014 berdasarkan SK Direksi No. SKEP.1975KP.07.032014 Warga Negara Indonesia. Usia 56 tahun, lahir di Kebumen pada 12 September 1958. Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Nasional, Jakarta 1994. Menjabat sebagai Non Aviaion Markeing Group Head sejak 20 September 2013 berdasarkan SK Direksi No. SKEP.1517 KP.07.032013 Moch. Asrori Aviaion Markeing Group Head Rachman Syafrie Business Development Group Head Priyono Non Aviaion Markeing Group Head Indonesian Ciizen. 50 years old, born in Ngawi on 7 August 1965. He earned his Bachelor Degree in Economics from the Open University in 1996. He served as Aviaion Markeing Group Head since 19 February 2013 by virtue of the Decree of the Board of Directors Number: SKEP.206 KP.07.032013. Indonesian Ciizen. 55 years old, born in Jakarta, on 10 April 1960. He graduated from STMIK Gunadarma in Informaion Management in 1993 and holds a Master of Management from the Mercu Buana University in 2003. He served as Business Development Group Head since 27 August 2014 by virtue of the Decree of the Board of Directors Number: SKEP.1975 KP.07.032014 Indonesia Ciizen. 56 years old, born in Kebumen on 12 September 1958. He holds a Bachelor of Economics from Naional University, Jakarta 1994. Served as Non Aviaion Markeing Group Head since 20 September 2013 by virtue of the Decree of the Board of Directors Number: SKEP. 1517KP.07.032013.

68

Lapor an T ahunan 2014 Warga Negara Indonesia. Usia 47 tahun, lahir di Ponianak pada 23 Mei 1968. Memperoleh gelar Sarjana Teknik Mesin dari Universitas Atmajaya, Jakarta 1991 dan Universitas Mercu Buana 2003. Menjabat sebagai Airport Equipment Readiness Group Head sejak 19 Februari 2013 berdasarkan SK Direksi No. SKEP.206 KP.07.032013. Warga Negara Indonesia. Usia 48 tahun, lahir di Medan pada 29 Juni 1967. Memperoleh gelar Sarjana Teknik Sipil dari Universitas Atmajaya, Jakarta 1994. Menjabat sebagai Airport Faciliies Readiness Group Head sejak 19 Februari 2013 berdasarkan SK Direksi No. SKEP.206 KP.07.032013. Warga Negara Indonesia. Usia 50 tahun, lahir di Palembang pada 21 Maret 1965. Memperoleh gelar Sarjana Teknik Sipil dari Universitas Trisaki, Jakarta 1993. Menjabat sebagai Safety, Health and Environment Group Head sejak 19 Februari 2013 berdasarkan SK Direksi No. SKEP.206 KP.07.032013. Yudi Maisa Airport Equipment Readiness Group Head Widodo Airport Faciliies Readiness Group Head Andiko Surya Widjaya Safety, Health and Environment Group Head Safety, Health and Environment Group Head Indonesia Ciizen. 47 years old, born in Ponianak on 23 May 1968. He earned his Bachelor’s Degree in Mechanical Engineering from Atmajaya University, Jakarta 1991 and Mercu Buana University 2003. Served as Airport Equipment Readiness Group Head since 19 February 2013 by virtue of the Decree of the Board of Directors Number: SKEP.206 KP.07.032013. Indonesian Ciizen. 48 years old, born in Medan on 29 June, 1967. He earned his Civil Engineering Degree from Atmajaya University, Jakarta 1994. Served as Airport Faciliies Readiness Group Head since 19 February 2013 by virtue of the Decree of the Board of Directors Number: SKEP.206KP.07.032013. Indonesian Ciizen. 50 years old, born in Palembang on 21 March 1965. He holds a degree in Civil Engineering from Trisaki University, Jakarta 1993. Served as the Safety, Health and Environment Group Head since 19 February 2013 by virtue of the Decree of the Board of Directors Number: SKEP.206KP.07.032013. Proil Pejabat Eksekuif Proile of the Execuive Oicers Annual R eport 2014

69

Proil Pejabat Eksekuif Warga Negara Indonesia. Usia 50 tahun, lahir di Yogyakarta pada 5 Maret 1965. Memperoleh gelar Sarjana Teknik Sipil dari Universitas Indonesia, Jakarta 1990. Menjabat sebagai Project Management Oice Group Head sejak 20 September 2013 berdasarkan SK Direksi No. SKEP. 1517KP.07.032013 Warga Negara Indonesia. Usia 55 tahun, lahir di Kudus pada 10 Maret 1960. Menyelesaikan pendidikan Penerbangan dari Pendidikan dan Laihan Penerbangan PLP, Curug 2000. Menjabat sebagai Airport Security Group Head sejak 20 September 2013 berdasarkan SK Direksi No. SKEP. 1517KP.07.032013. Warga Negara Indonesia. Usia 42 tahun, lahir di Jakarta pada 25 Oktober 1973. Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Mahasaraswai, Mataram 2001 dan gelar Magister Manajemen dari Universitas Hasanuddin, Makassar 2011. Menjabat sebagai Airport Services Group Head sejak 20 September 2013 berdasarkan SK Direksi No. SKEP.1517 KP.07.032013. Dwi Tedjowai Project Management Oice Group Head Chadik Wibowo Airport Security Group Head Nugroho Jai Airport Services Group Head Indonesian ciizen. 50 years old, born in Yogyakarta on 5 March 1965. He holds a Bachelor Degree in Civil Engineering from the University of Indonesia, Jakarta 1990. Served as Project Management Oice Group Head since 20 September 2013 by virtue of the Decree of the Board of Directors Number: SKEP. 1517 KP.07.032013. Indonesian Ciizen. 55 years old, born in Kudus on 10 March 1960. Graduated from PLP Flying School, Curug in 2000. Served as Airport Security Group Head since 20 September 2013 by virtue of the Decree of the Board of Directors Number: SKEP. 1517KP.07.032013. Indonesian Ciizen. 42 years old, born in Jakarta on 25 October 1973. He earned his Bachelor Degree in Economics from Mahasaraswai University, Mataram 2001 and a Master in Management from Hasanuddin University, Makassar 2011. Served as Airport Services Group Head since 20 September 2013 by virtue of the Decree of the Board of Directors Number: SKEP.1517KP.07.032013.

70

Lapor an T ahunan 2014 Warga Negara Indonesia. Usia 45 tahun, lahir di Jakarta pada 22 November 1964. Menyelesaikan pendidikan Strata Satu jurusan Manajemen dari IKOPIN, Jakarta 1994 dan gelar Magister Manajemen dari Universitas Mercu Buana 2003. Menjabat sebagai Human Capital Group Head sejak 27 Agustus 2014 berdasarkan SK Direksi No. SKEP.206KP.07.032014. Warga Negara Indonesia. Usia 51 tahun, lahir di Jakarta pada 10 Januari 1964. Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari STIE Swadaya pada tahun 1998 dan Magister Manajemen dari STIE STIKUBANK, Semarang 2006. Menjabat sebagai General Afair Group Head sejak 11 November 2013 berdasarkan SK Direksi No. SKEP.206KP.07.032013. Warga Negara Indonesia. Usia 50 tahun, lahir di Bandung pada 3 Februari 1965. Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dan Sarjana IT dari Universitas Mahasaraswai, Denpasar 2000 dan Magister Manajemen dari Universitas Sahid, Jakarta 2009. Menjabat sebagai Training and Development Group Head sejak 19 Februari 2013 berdasarkan SK Direksi No. SKEP.206 KP.07.032013 Imron Qodari Human Capital Group Head Sigit Herdiyanto General Afair Group Head Cecep Marga Sonjaya Training and Development Group Head Indonesian Ciizen. 45 years old, born in Jakarta on 22 November 1964. Earned a Bachelor Degree in Management from IKOPIN, Jakarta 1994 and a Master Degree in Management from Mercu Buana University 2003. Served as Human Capital Group Head since 27 August 2014 by virtue of the Decree of the Board of Directors Number: SKEP.206KP.07.032014. Indonesian Ciizen. 51 years old, born in Jakarta on 10 January 1964. He holds a Bachelor Degree in Economics from STIE Swadaya in 1998 and Master of Management from STIE Sikubank, Semarang 2006. Appointed as General Afairs Group Head since 11 November 2013 by virtue of the Decree of the Board of Directors Number: SKEP.206 KP.07.032013. Indonesian Ciizen. 50 years old, born in Bandung on 3 February 1965. He holds a Bachelor Degree of Economics as well a Bachelor Degree in IT from the Mahasaraswai University, Denpasar 2000 and Master of Management from Sahid University, Jakarta 2009. Served as Training and Development Group Head since 19 February, 2013 by virtue of the Decree of the Board of Directors Number: SKEP.206KP.07.032013. Proil Pejabat Eksekutif Proile of the Execuive Oicers Annual R eport 2014

71

Proil Pejabat Eksekutif Proile of the Execuive Oicers

72

Lapor an T ahunan 2014 Proil Human Capital Proile of Human Capital Bagi Perusahaan, human capital merupakan aset pening dalam keberlanjutan dan peningkatan kualitas bisnis. Perusahaan senaniasa melakukan proses rekrutmen yang mengedepankan asas-asas keterbukaan, kewajaran dan kesetaraan berdasarkan kompetensi kebutuhan dan kompetensi yang dimiliki oleh kandidat dengan memperhaikan ketersediaan tenaga kerja lokalnasional. Kandidat yang memenuhi standar administrasi dijaring melalui situs Perusahaan serta iklan. Komposisi pegawai Angkasa Pura Airports di tahun 2014 adalah sebagai berikut. Tabel Komposisi SDM Angkasa Pura Airports Berdasarkan Status Kepegawaian STATUS | STATUS TAHUN | YEAR PERUBAHAN | CHANGE 2014 2013 Pegawai Perusahaan Company Employees 2.945 95,49 3.242 89,04 9,16 PNS Diperbantukan Deployed Civil Servants 115 3,73 364 10,00 68,41 PNS Ditugaskan Seconded Civil Servants - - 1 0,03 100,00 TNI Ditugaskan Seconded Armed Forces Personnel 12 0,39 23 0,63 47,83 PKWT Contract-based Workers 12 0,39 12 0,33 0,00 JUMLAH | TOTAL 3.084 100,00 3.641 100,00 15,30 23 12 12 Pegawai Perusahaan Company Employees PNS Ditugaskan Seconded Civil Servants PNS Diperbantukan Deployed Civil Servants TNI Ditugaskan Seconded Armed Forces Personnel PKWT Contract-based Workers 115 364 12 1 2014 2013 2.945 3.242 The Company regards human capital as an important asset to achieve business sustainability and provide quality services. In recruiing personnel, the Company up holds the principles of openness, fairness and equality based onthe required competence and qualiicaion of the candidates and the availability of localnaional man power. Candidates who meet the administraive requirement are solicited through the Company’s website and through adverisements. The composiion of the employees of Angkasa Pura Airports in 2014 is as follows. Table of Human Resources Composiion at Angkasa Pura Airports based on Employment Status Annual R eport 2014

73

Tabel Komposisi SDM Berdasarkan Tingkat Pendidikan Status Educaion Level Tahun | Year Perubahan Change 2014 2013 S3 Doctorate Degree - - 1 0,03 100,00 S2 Master Degree 91 2,95 102 2,80 10,78 S1 Bachelor Degree 755 24,48 776 21,31 2,71 D1–D4 Vocaional Diploma 569 18,45 1.018 27,96 44,11 SD – SLTA Elementary – High School 1.669 54,12 1.744 47,90 4,30 JUMLAH | TOTAL 3.084 100,00 3.641 100,00 15,30 91 1.669 755 569 S2 S2 Doctorate Degree Master Degree D1-D4 Vocaional Diploma S1 Bachelor Degree SD-SLTA Elementary – High School 102 1 1.744 776 1.018 2014 2013 Komposisi SDM Berdasarkan Level Jabatan Kelas Jabatan Posiion Rank Tahun | Year Perubahan Change 2014 2013 1 2 0,06 13 0,36 84,62 2 5 0,16 5 0,14 0,00 3 33 1,07 35 0,96 5,71 4 7 0,23 5 0,14 40,00 5 40 1,30 48 1,32 16,67 6 103 3,34 105 2,88 1,90 7 36 1,17 64 1,76 43,75 8 247 8,01 342 9,39 27,78 9 109 3,53 289 7,94 62,28 10 144 4,67 252 6,92 42,86 Table of Human Resources Composiion based on Educaion Level Table of HR Composiion Based on Posiion Level

74

Lapor an T ahunan 2014 11 556 18,03 508 13,95 9,45 12 787 25,52 938 25,76 16,10 13 485 15,73 472 12,96 2,75 14 205 6,65 225 6,18 8,89 15 313 10,15 340 9,34 7,94 16 - - - - NA PKWT | Contract-based Workers 12 0,39 - - 100 JUMLAH | TOTAL 3.084 100,00 3.641 100 15,30 1 3 5 8 11 14 16 PKWT Contract-based Workers 2 4 7 10 13 6 9 12 15 35 48 64 5 105 342 289 508 340 225 938 472 13 5 252 2013 33 40 36 7 103 247 109 556 313 205 787 485 5 2 12 144 2014 As part of its capacity development program for employees, Angkasa Pura Airports conducted various training programs. In 2014, the budget for personnel training and educaion increased by 9.9 or amounted to Rp27.69 billion compared to the budget of 2013 that amounted to Rp25.10 billion. This increase was due to the increase of the Number of paricipants that reached 5,135 personnel or rose by 51.87 compared to last year’s Number of paricipants. The training programs consisted of a wide range of programs relevant to the needs of the business units in the Company. In 2014, the educaion and training programs covered 218 types of programs, with a much more variety of programs compared to the training delivered in 2013 that only ofered 82 programs. In terms of lesson hours, the total lesson hours increased signiicantly to 450,382 hours or increased by 181 compared to the total hours of 2013 that only reached 160,228 lesson hours. This is due to the increased Number of training programs that were held in 2014. Sebagai program pengembangan karyawan, Angkasa Pura Airports melaksanakan berbagai kegiatan pelaihan. Di tahun 2014, anggaran biaya diklat personil perusahaan naik 9,9 atau mencapai sekitar Rp27,69 miliar dibanding tahun 2013 yang hanya mencapai Rp25,10 miliar. Kenaikan tersebut berakibat naiknya jumlah peserta diklat hingga 5.135 orang atau naik hingga 51,87 dibanding tahun sebelumnya. Program pelaihan yang dilaksanakan juga sangat beragam mengikui kebutuhan unit-unit terkait di perusahaan. Selama tahun 2014, program diklat yang dilaksanakan Perusahaan mencakup 218 jenis program, sangat jauh lebih beragam dibanding tahun 2013 yang hanya 82 jenis program. Dalam hal jam, pelajaran yang dilaksanakan juga meningkat sangat signiikan yakni hingga 450.382 jam atau naik hingga 181 dibandingkan tahun 2013 yang hanya 160.228 jam pelajaran. Hal ini terkait dengan semakin meningkatnya program- program diklat yang dilaksanakan. Proil Human Capital Human Capital Proile Annual R eport 2014

75

Struktur Pemegang Saham Structure of Shareholders PT Angkasa Pura I Persero is a State-owned Enterprise with 100 shares owned by the Republic of Indonesia. The Company was established by virtue of Government Regulaion Number 5 of 1992 regarding the Transformaion of the Public Company PERUM Angkasa Pura I to become a Limited Liability Company Persero under the notarial deed by Notary Muhani Salim, SH, dated 3 January 1993. The Notarial Deed was approved by the Minister of Jusice by virtue of Decree Number C2-2470.HT.01.01 of 1993 dated 24 April 1993 and as announced in the State Gazete of the Republic of Indonesia Number 52 dated 29 June 1993 and in the Supplementary of the State Gazete of the Republic of Indonesia Number 29141993. In 1998, the Aricles of Associaion was amended based on the General Shareholders Meeing held on 14 January 1998 and notarized by Notary Imas Faimah, SH, Number 30 dated 18 September 1998. The amendment of the Aricles of Associaion was raiied by the Minister of Jusice of the Republic of Indonesia Number C2-25829.HT.01.04 of 1998 dated 19 November 1998 and placed in the State Gazete of the the Republic of Indonesia Number 50 dated 22 June 1999 and in the Supplementary of the State Gazete of the Republic of Indonesia Number 37401999. Based on the notarial deed of Notary Nanda Fauz Iwan, SH, MKn No. 02 dated January 16, 2013 which notarial document is archived in the database of Administraion System of Legal Eniies of the Ministry of Jusice and Human Rights of the Republic of Indonesia No. AHU-AH.01.10-02672 dated 31 January 2013, the Company agreed to increase their paid-up capital, by capitalizing a porion of the Company’s reserves accumulated up to 2011 totalling 300,000 shares with the nominal value of Rp1,000,000, resuling an amount of Rp300,000,000 as a full equity paricipaion of the State of the Republic of Indonesia. The Aricles of Associaion of PT Angkasa Pura I Persero was amended lastly on 15 August 2012 as sipulated in the Minutes of Meeing and in the Decision of the Shareholders that was decided in a meeing separate from the meeings PT Angkasa Pura I Persero merupakan Badan Usaha Milik Negara yang sahamnya 100 dimiliki oleh Negara Repulik Indonesia. Perusahaan didirikan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 1992 tentang Pengalihan Bentuk Perusahaan Umum PERUM Angkasa Pura I menjadi Perusahaan Persero dengan Akta Notaris Muhani Salim, SH, tanggal 3 Januari 1993. Akta tersebut telah memperoleh persetujuan Menteri Kehakiman dengan keputusan Nomor C2-2470.HT.01.01 Tahun 1993 tanggal 24 April 1993 dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia Nomor 52 tanggal 29 Juni 1993 dengan Tambahan Berita Negara Republik Indonesia Nomor 29141993. Pada tahun 1998, Anggaran Dasar Perusahaan mengalami perubahan berdasarkan keputusan dalam Rapat Umum Pemegang Saham tanggal 14 Januari 1998 dan telah diaktakan dengan akta Notaris Imas Faimah, SH, Nomor 30 tanggal 18 September 1998. Perubahan Anggaran Dasar telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia Nomor C2-25829.HT.01.04 Tahun 1998 tanggal 19 November 1998 dan dicantumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia Nomor 50 tanggal 22 Juni 1999 dengan Tambahan Berita Negara Republik Indonesia Nomor 37401999. Berdasarkan akta notaris Nanda Fauz Iwan, SH, MKn No. 02 tanggal 16 Januari 2013 yang telah disimpan di dalam database Sistem Administrasi Badan Hukum dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-AH.01.10-02672 tanggal 31 Januari 2013, Perusahaan menyetujui peningkatan modal disetor yang diambil dari kapitalisasi sebagian cadangan Perusahaan sampai dengan tahun buku 2011 sejumlah 300.000 saham dengan nilai nominal Rp1.000.000,- sehingga seluruhnya seharga Rp300.000.000 yang seluruhnya diambil bagian oleh Negara Republik Indonesia. Anggaran Dasar PT Angkasa Pura I Persero mengalami perubahan yang terakhir pada tanggal 15 Agustus 2012 berdasarkan akta Pernyataan Keputusan Rapat dan Keputusan Para Pemegang Saham yang Diambil di Luar Rapat

76

Lapor an T ahunan 2014 held by PT Angkasa Pura I Persero with reference Number No. 5 as referred to above, notarized by Notary Uiek R. Abdurachman, SH,MLI, MKn, regarding the increase of the base capital and addiional capital from the Republic of Indonesia for the Company and the terminaion and appointment of the members of the Board of Commisioners. This deed was raiied by Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia by virtue of Decree Number AHU-46777.AH.01.02 of 2012 dated 3 September 2012. Further more the appointment and dismissal of members of the Board of Comissioners and the the appointment of an independent Commissioner is stated in a separate deed notarized by Notary Nanda Fauz Iwan, SH, MKn Number 05 dated 18 December 2012. Upon issuance of the Amendment of the Base Capit al and Paid-Up Capital as referred to above, therefore, Aricle 4 four in the Company’s Aricles of Associaion of the Company is amended as follows: 1. The Base Capital of the Company is equalivalent to 12,000,000 shares, valuing each Rp1,000,000 or totalling Rp12,000,000,000,000. 2. The capital placement from this capital that is fully paid by the State of the Republic of Indonesia is 3,188,245 shares or totaling a value of Rp3,188,245,000,000 that is placed as cash in the Company’s books through the following method: i. The amount of Rp1,800,000,000,000 is deposited in cash as the former capital placement as stated in the Deed Number 02 dated 09 August 2007 by Notary Nanda Fauz Iwan, SH, MKn in Jakarta. ii. The capital placement as paricipaion of the State amouning to Rp1,388,244,029,124 has been deposited into the Company’s cash account. iii. The amount of Rp970,876 has been deposited into the Company’s account derived from the capitalizaion of the reserves. PT Angkasa Pura I Persero No. 5 pada tanggal sebagaimana disebutkan diatas oleh Notaris Uiek R. Abdurachman, SH, MLI, MKn, mengenai peningkatan modal dasar dan penambahan modal Negara Republik Indonesia ke dalam modal Perusahaan serta pemberhenian dan pengangkatan anggota Dewan Komisaris. Akta tersebut telah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Nomor: AHU-46777.AH.01.02 Tahun 2012 tanggal 3 September 2012. Selanjutnya atas pengangkatan dan pemberhenian anggota Dewan Komisaris serta penetapan Komisaris Independen dinyatakan dalam akta terpisah oleh Notaris Nanda Fauz Iwan, SH, MKn Nomor 5 tanggal 18 Desember 2012. Setelah keluarnya akta perubahan modal dasar dan modal disetor sebagaimana disebut di atas maka pasal 4 empat dalam Anggaran Dasar Perusahaan berubah menjadi sebagai berikut. 1. Modal Dasar Perusahaan ditetapkan sebesar 12.000.000 saham, masing-masing dengan nilai nominal sebesar Rp1.000.000,- atau seluruhnya berjumlah Rp12.000.000.000.000,- . 2. Dari modal tersebut telah ditempatkandiambil bagian dan telah disetor penuh oleh Negara Republik Indonesia sebanyak 3.188.245 saham atau seluruhnya berjumlah Rp3.188.245.000.000,- ke dalam kas Perusahaan, dengan cara sebagai berikut. i. Sebesar Rp1.800.000.000.000,- telah disetor dengan uang tunai sebagai setoran modal lama sebagaimana dinyatakan dalam akta Nomor 02 tanggal 09 Agustus 2007 oleh Nanda Fauz Iwan, SH, MKn, notaris di Jakarta. ii. Penambahan penyertaan modal negara sebesar Rp1.388.244.029.124,- telah di setorkan ke dalam kas Perusahaan. iii. Sebesar Rp970.876,- telah disetor ke dalam kas Perusahaan yang berasal dari kapitalisasi cadangan. Annual R eport 2014

77

Based on notarial deed Nanda Fauz lwan, SH, MKn No. 02 dated January 16, 2013 which has been stored in the Legal Enity Administraion System database of the Ministry of Jusice and Human Rights of the Republic of Indonesia No. AHU-AH.01.10-02672 dated January 31, 2013, the Company approved the increase in paid- up capital of capitalizaion parially taken up by the Company reserves the iscal year 2011 amounted to 300,000 shares with a nominal value of Rp1,000,000 full rupiah so enirely for the whole Rp300,000,000 taken from the Republic of Indonesia. The issued and paid-up so to Rp3,488,245,000. Share Ownership of the Board of Commissioners and Board of Directors Up to December 31, 2014, there were no ownership of shares of the Board of Commissioners and Board of Directors at Angkasa Pura Airports as well as in other companies. Chronology of Company Lising Angkasa Pura Airports is a non-listed eniiy that has not listed its shares in the stock market. Chronology of Other Company Lising Angkasa Pura Airports has no other shares listed in the stock market. Berdasarkan akta notaris Nanda Fauz lwan, SH, MKn No. 02 tanggal 16 Januari 2013 yang telah disimpan di dalam database Sistem Administrasi Badan Hukum dari Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-AH.01.10-02672 tanggal 31 Januari 2013, Peusahaan menyetujui peningkatan modal disetor yang diambil dari kapitalisasi sebagian cadangan Perusahaan sampai dengan tahun buku 2011 sejumlah 300.000 saham dengan nilai nominal Rp1.000.000,- sehingga seluruhnya seharga Rp300.000.000,- yang seluruhnya diambil bagian oleh Negara Republik Indonesia. Sehingga modal ditempatkan dan disetor menjadi sebesar Rp3.488.245.000 ,-. Kepemilikan Saham Dewan Komisaris Dan Direksi Sampai dengan 31 Desember 2014, idak terdapat kepemilikan saham Dewan Komisaris dan Direksi pada Angkasa Pura Airports maupun pada perusahaan lain. Kronologi Pencatatan Saham Angkasa Pura Airports merupakan badan usaha non listed yang belum melakukan pencatatan saham. Kronologi Pencatatan Efek Lainnya Angkasa Pura Airports belum melakukan pencatatan efek lainnya.

78

Lapor an T ahunan 2014 Proil Anak Perusahaan Perusahaan mendirikan empat Anak Perusahaan yang membantu untuk meningkatkan pendapatan bisnis non- aeronauika serta peningkatan Customer Saisfacion Index CSI. PT Angkasa Pura Hotel PT Angkasa Pura Hotel bergerak di bidang usaha penyediaan akomodasi pariwisata. PT Angkasa Pura Hotel didirikan berdasarkan akte Nomor 03 oleh Notaris Nanda Fauz lwan SH, MKn tanggal 6 Januari 2012. Enitas anak ini didirikan atas persetujuan Dewan Komisaris Angkasa Pura Airports Nomor 192DK.API2011 tanggal 15 Desember 2011. Modal dasar Rp120 miliar terbagi dalam 120.000 lembar saham dengan nilai nominal saham sebesar Rp1 juta dan telah disetor penuh Rp35,50 miliar Kepemilikian saham Angkasa Pura Airports pada perusahaan ini sebanyak 35.460 saham, senilai Rp35,46 miliar atau 99,97. Pendirian perusahaan ini telah disahkan melalui Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor: AHU-03688. AH.01.01.Tahun 2012 tanggal 20 Januari 2012. Berdasarkan Surat Persetujuan Kementerian Badan Usaha Milik Negara BUMN No. S-726MBU2012 tanggal 14 Desember 2012 tentang persetujuan penambahan setoran modal PT Angkasa Pura I Persero kepada PT Angkasa Pura Hotel Enitas Anak, Perusahaan telah meningkatkan setoran modalnya sebesar Rp84,405 miliar, sehingga total setoran modal perusahaan menjadi Rp119,865 miliar. Peningkatan setoran modal tersebut telah diaktakan berdasarkan akta No. 01 tanggal 18 Februari 2013 dari Nanda Fauz lwan, SH, Notaris di Jakarta Selatan, yang telah mendapatkan pengesahan dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-12360.AH.01.02. Tahun 2013 tanggal 11 Maret 2013. Dengan demikian modal dasar meningkat menjadi sebesar Rp400 miliar dan setoran modal menjadi sebesar Rp119,9 miliar. Proile of Subsidiaries The Company established four Subsidiaries that are aimed to generate non-aeronauical revenue sources as well as to increase the Customer Saisfacion Index CSI. PT Angkasa Pura Hotel PT Angkasa Pura Hotel is a subsidiary that runs the hotel business of the Company. This subsidiary was established under the notarial deed Number 03 of Notary Nanda Fauz lwan SH, MKn dated 6 January 2012. The Subsidiary was established with the approval of the Board of Commissioners of Angkasa Pura Airports Number 192 DK.API 2011 dated 15 December 2011. The authorized capital amouning Rp120 billion is divided into 120,000 shares with a nominal share value of Rp1 million and has been fully paid in the amount of Rp35.50 billion. Angkasa Pura Airports holds 35,460 shares, valuing Rp35.46 billion or 99.97. This subsidiary company was established under the Decree of the Minister of Jusice and Human Rights of the Republic of Indonesia Number: AHU-03688.AH.01.01. 2012 dated 20 January 2012. Based on the Leter of Approval from the Ministry of State- Owned Enterprises BUMN No. S-726MBU2012 dated 14 December, 2012 regarding the approval of addiional paid-up capital from PT Angkasa Pura I Persero paid to PT Angkasa Pura Hotel Subsidiary, the Company has increased its capital to Rp84,405 billion full amount, so that the total paid up capital amounted to Rp119.865 billion full amount. This addiional paid-up capital is notarized under Deed No. 01 dated 18 February 2013 by Notary Nanda Fauz lwan, SH, Notary in South Jakarta, which was approved by the Ministry of Jusice and Human Rights of the Republic of Indonesia in the Decree No. AHU-12360. AH.01.02. 2013 dated 11 March 2013. Therefore, the authorized capital has been increased to Rp400 billion with a paid-up capital amouning to Rp119.9 billion. Anak Perusahaan, Ailiasi, dan Yayasan Subsidiaries Companies, Ailiated, and Foundaion Annual R eport 2014

79

Anak Perusahaan, Ailiasi, dan Yayasan Subsidiaries Companies, Ailiated, and Foundaion Susunan Dewan Komisaris dan Direksi PT Angkasa Pura Hotel adalah sebagai berikut. Komisaris Utama : Farid Indra Nugraha Komisaris : Ruspen Saragih Direktur Utama : Danny P. Thaharsyah Direktur : Israwadi PT Angkasa Pura Logisik Bidang usaha yang dijalankan oleh PT Angkasa Pura Logisik adalah jasa pengurusan transportasi freight forwarding dengan modal dasar sebesar Rp80 miliar terbagi dalam 80.000 saham dengan nilai nominal persahamnya sebesar Rp1 juta dan modal di tempatkan dan disetor sebesar Rp21 miliar. Kepemilikian saham Angkasa Pura Airports pada perusahaan ini sebanyak 20.580 saham, senilai Rp20,58 miliar atau 98. Pendirian Perusahaan telah mendapat persetujuan dari Dewan Komisaris Angkasa Pura Airports Nomor: 194DK.API2011 tanggal 15 Desember 2011 dan didasarkan pada akte Perdirian perusahaan Nomor 01 oleh Notaris Nanda Fauz wan SH, MKn tanggal 6 Januari 2012. Akta tersebut telah disahkan melalui keputusan menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor: AHU-03158.AH.01.01.Tahun 2012 tanggal 18 Januari 2012. Susunan Dewan Komisaris dan Direksi PT Angkasa Pura Logisik adalah sebagai berikut. Komisaris Utama : Daan Achmad Komisaris : Diding Sukardi Komisaris : Parlindungan Situmorang Direktur Utama : Irwan Garniwa Direktur : Satrio Witjaksono Direktur : EM Fredy Santoso PT Angkasa Pura Properi PT Angkasa Pura Properi bergerak di bidang usaha pembangunan, perdagangan dan jasa khususnya real estate, pengembang, jasa keagenan, distribusi dan bidang Organizaion Structure of PT Angkasa Pura Hotel is as follows: President Commissioner : Farid Indra Nugraha Commissioner : Ruspen Saragih President Director : Danny P. Thaharsyah Director : Israwadi PT Angkasa Pura Logisik PT Angkasa Pura Logisik is a subsidiary of the Company that enngagaes in transportaion management services freight forwarding with an iniial capital of Rp80 billion divided into 80,000 shares with a nominal valueof Rp1 million per share and a capital placement of paid-up capital valuing Rp21 billion. Angkasa Pura Airport sholds 20,580 shares, worth Rp20.58 billionor 98 of the subsidiary’s shares. The establishment of the subsidiary company has received approval from the Board of Commissioners of Angkasa Pura Airportsas sipulated in the leter Number 194DK.API2011 dated 15 Desember 2011 and based on the ceriicate of establishment Number 01 notarized by Notary Nanda Fauzwan SH, MKn6 January, 2012. The deed has been approvedby virtue of the Decree of the Minister of Law andHuman Rights of the Republic of Indonesia Number AHU-03158.AH.01.01. 2012 dated 18 January 2012. Organizaion Structure of PT Angkasa Pura Logisik is as follows. President Commissioner : Daan Achmad Commissioner : Diding Sukardi Commissioner : Parlindungan Situmorang President Director : Irwan Garniwa Director : Satrio Witjaksono Director : EM Fredy Santoso PT Angkasa Pura Properi PT Angkasa Pura Properi specializes in construcion, trade and services, paricularly in real estate business, as developer, as property agent, distribuion and construcion and other 80 Lapor an T ahunan 2014 konstruksi serta bidang lainnya. PT Angkasa Pura Properi didirikan berdasarkan akte Nomor 02 tanggal 6 Januari 2012 oleh Notaris Nanda Fauz lwan SH, MKn. Enitas anak ini didirikan atas persetujuan Dewan Komisaris Angkasa Pura Airports Nomor 193DK.API2011 tanggal 15 Desember 2011. Modal dasar Rp42 miliar terbagi dalam 42.000 lembar saham dengan nilai nominal saham sebesar Rp1 juta dan telah disetor penuh Rp10,5 miliar. Kepemilikian saham Angkasa Pura Airports pada perusahaan ini sebanyak 10.440 saham, senilai Rp10,44 miliar atau 99,43. Pendirian perusahaan ini telah disahkan melalui Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor AHU-03704.AH.01.01.Tahun 2012 tanggal 20 Januari 2012. Berdasarkan keputusan Pemegang Saham yang aktanya dibuat oleh Notaris Nita SH, No. 21 tanggal 20 April 2013 telah dilakukan penambahan modal disetor sebesar Rp31,5 miliar. Modal disetor yang semula Rp10,5 miliar menjadi Rp42 Miliar dengan komposisi kepemilikan saham yaitu Angkasa Pura Airports sebesar Rp41,940 miliar dan Koperasi Karyawan Angkasa Pura I PUSKOKAPURA sebesar Rp60.000.000 dengan nilai nominal per sahamnya sebesar Rp1.000.000. Susunan Dewan Komisaris dan Direksi PT Angkasa Pura Properi adalah sebagai berikut. Komisaris Utama : Gunawan Agus Subrata Komisaris : Imam Wibowo Direktur Utama : IGK Mangku Direktur : Wiwit Nugroho Direktur : Daniel Marin PT Angkasa Pura Suport Bidang usaha yang dijalankan oleh PT Angkasa Pura Suport adalah bidang jasa, pembangunan, pengangkutan darat,perbengkelan, percetakan, dan perdagangan dengan modal dasar sebesar Rp125 miliar terbagi dalam 125.000 services. PT Angkasa Pura Property was established under deed Number 02 dated 6 January 2012 by Notary Nanda Fauz lwan SH, MKn. This subsidiary was established with the approval of the Board of Commissioners of Angkasa Pura Airports Number 193DK.API2011 dated 15 December 2011. The authorized capital of Rp42 billion divided in 42,000 shares with a nominal value of Rp1 million per share has been fully paid in the amount of Rp10.5 billion. Angkasa Pura Airports owns 10,440 shares of this subsidiary company, valuing Rp10.44 billion or 99.43. The establishment of this company has been approved under the Decree of the Minister of Jusice and Human Rights of the Republic of Indonesia Number AHU-03704.AH.01.01. of 2012 dated 20 January 2012. Based on the Decision of the Shareholders notarized by Notary Nita SH, No. 21 dated 20 April 2013, the Company paid the addiional paid up capital of Rp31.5 billion. The paid- up capital that was iniially Rp10.5 billion, was increased to Rp42 billion with a distribuion of share ownership: Angkasa Pura Airports holding Rp41.940 billion worth of shares and the Cooperaives of the Employees of Angkasa Pura I PUSKOKAPURA owning Rp60,000,000 worth of shares with a nominal value per share of Rp1,000,000. Organizaion Structure of PT Angkasa Pura Properi is as follows. President Commissioner : Gunawan Agus Subrata Commissioner : Imam Wibowo President Director : IGK Mangku Director : Wiwit Nugroho Director : Daniel Marin PT Angkasa Pura Suport PT Angkasa Pura Suport engages in construcion services, land transportaion, service workshop, prining, and trade with an iniial capital of Rp125 billion divided into 125,000 shares with a nominal value of Rp1 million per share and Anak Perusahaan, Ailiasi, dan Yayasan Subsidiaries Companies, Ailiated, and Foundaion Annual R eport 2014 81 Anak Perusahaan, Ailiasi, dan Yayasan Subsidiaries Companies, Ailiated, and Foundaion lembar saham dengan nilai nominal per lembamya sebesar Rp1 juta Rupiah dan modal di tempatkan dan disetor sebesar Rp32 miliar. Kepemilikian saham Angkasa Pura Airports pada perusahaan ini sebanyak 31.520 saham, senilai Rp31,52 miliar atau 98,5. Pendirian Perusahaan telah mendapat persetujuan dari Dewan Komisaris Angkasa Pura Airports Nomor 17DK.API2012 tanggal 31 Januari 2012 dan didasarkan pada akte Perdirian Perusahaan Nomor 03 oleh Notaris Nanda Fauz Iwan SH, MKn tanggal 9 Februari 2012. Akta tersebut telah disahkan melalui Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor AHU-08735.AH.01.01.Tahun 2012 tanggal 20 Januari 2012. Susunan Dewan Komisaris dan Direksi PT Angkasa Pura Suport adalah sebagai berikut. Komisaris Utama : Yushan Sayui Komisaris : Moch. Asrori Direktur Utama : Edyana Paramitasari Direktur : Novrihandri Direktur : Putu Pudja Supradnyana PT Angkasa Pura Retail PT Angkasa Pura Retail didirikan berdasarkan akta notaris No. 11 Notaris Nanda FauzIwan, SH, MKn di Jakarta Selatan, tertanggal 23 September 2014 dan telah mendapat pengesahan badanhukum dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi ManusiaRepublik Indonesia dengan Surat Keputusan. No. AHU-26401.40.10.2014 Tahun 2014 tertanggal 24 September 2014.Kepemilikan saham Angkasa Pura Airports pada perusahaan ini adalah 97,5. Susunan Dewan Komisaris dan Direksi PT Angkasa Pura Retail adalah sebagai berikut. Komisaris Utama : Polana B Pramesi Direktur Utama : Teges Prita Soraya Direktur : Rachman Syafrie placed paid up capital of Rp32 billion. Angkasa Pura Airports holds 31,520 shares, worth Rp31.52 billion or 98.5. The establishment of this subsidiary company is approved by the Board of Commissioners of Angkasa Pura Airports under their Decree Number 17DK.API2012 dated 31 January 2012 and based on the Aricles of Assosciaion deed Number 03 notarized by Notary Nanda Iwan Fauz SH, MKn dated 9 February, 2012. This Aricile of Associaions have been endorsed under the Decision of the Minister of Jusice and Human Rights of the Republic of Indonesia Number AHU-08735. AH.01.01. in 2012 dated 20 January 2012. Organizaion Structure of PT Angkasa Pura Suport is as follows. President Commissioner : Yushan Sayui Commissioner : Moch. Asrori President Director : Edyana Paramitasari Director : Novrihandri Director : Putu Pudja Supradnyana PT Angkasa Pura Retail PT Angkasa Pura Retail was established under the notarial deed Number 11 by Notary Nanda FauzIwan, SH, MKn in South Jakarta, dated 23 September 2014 and was approved by the Minister of Jusice and Human Rights of the Republic of Indonesia under the Decree No. AHU-26401.40.10.2014 dated 24 September 2014. Angkasa Pura Airports owns 97.5 of the company. Organizaion Structure of PT Angkasa Pura Retail is as follows. President Commissioner : Polana B Pramesi President Director : Teges Prita Soraya Director : Rachman Syafrie 82 Lapor an T ahunan 2014 Perusahaan Asosiasi PT Gapura Angkasa PT Gapura Angkasa didirikan pada tahun 1998 sebagai penyedia jasa ground handling independen yang menawarkan kompeisi yang lebih besar pada jasa ground handling. PT Gapura Angkasa menyediakan bagi maskapai penerbangan yang beroperasi di Indonesia dengan alternaif pilihan dalam kualitas pelayanan, yang melipui kargo dan pergudangan, penumpang dan penanganan bagasi, operasi penerbangan dan servis pesawat udara, serta kegiatan usaha lainnya yang dapat menunjang usaha penerbangan di wilayah kerja Perusahaan dan Angkasa Pura II. PT Gapura Angkasa adalah perusahaan patungan yang didirikan oleh iga BUMN, yaitu PT Garuda Indonesia Persero, Angkasa Pura Airports, dan PT Angkasa Pura II Persero, yang senaniasa menekankan pada kebutuhan untuk peningkatan layanan serba di bidang layanan dan kinerja, personil dan peralatan. Pendirian perusahaan telah mendapat persetujuan Menteri Keuangan RI Nomor: SR-546MK.01697 tanggal 5 November 1997 tentang Pendirian Perusahaan Patungan Ground Handling antara iga BUMN tersebut. Dari masing- masing pendiri diatur hak dan kewajibannya dalam penyertaan modal sebagai berikut. • PT Garuda Indonesia Persero dengan penyertaan modal sebesar 37,50, berkewajiban menyerahkan seluruh aset Ground Support Equipment GSE sesuai hasil penilaian oleh PT Sucoindo yang ditetapkan nilainya sebesar Rp122.521.957.000,- dan berhak menerima goodwill sebesar Rp23.040.000.000,-. • Angkasa Pura Airports dengan penyertaan modal sebesar 31,25, berkewajiban menyetor aset senilai Rp1.415.600.000,- dan uang tunai sebesar Rp65.784.400,-. Associated Companies PT Gapura Angkasa PT Gapura Angkasa was founded in 1998 as an independent ground handling service provider. PT Gapura Angkasa provides services to airlines operaing in Indonesia with a variety of quality services, which include warehouse and cargo, passenger and baggage handling, light operaions and servicing of aircrats, as well as aciviies that support the airline businesses within the area of the Company and PT Angkasa Pura II. PT Gapura Angkasa is a joint venture company that was established by three companies, namely PT Garuda Indonesia Persero, Angkasa Pura Airports and PT Angkasa Pura II Persero that consistently prioriize the achievement of the best in service, personnel and equipment. The establishment of this subsidiary company was approved by the Ministry of Finance as stated in the Decree No: SR-546MK.01697 dated 5 November, 1997 regarding the Establishment of Ground Handling Joint Venture between the three founding companies. The rights and responsibiliies in equity paricipaion of each founder are regulated as follows: • PT Garuda Indonesia Persero - having an equity paricipaion of 37.50 - shall transferall assets of their Ground Support Equipment GSE valuing Rp122,521,957,000, - based on the assessment by PT Sucoindo-and PT Garuda Indonesia Persero shall be enitled to receive a good will value of Rp23,040,000,000. • Angkasa Pura Airports with an equity paricipaion of 31.25 shall hand over assets worth Rp1,415,600,000 and cash amouning Rp65,784,400 to the joint venture company. Anak Perusahaan, Ailiasi, dan Yayasan Subsidiaries Companies, Ailiated, and Foundaion Annual R eport 2014 83 Subsidiaries Companies, Ailiated, and Foundaion • PT Angkasa Pura II Persero dengan penyertaan modal sebesar 31,25, berkewajiban menyetor aset senilai Rp600.239.000,- dan uang tunai sebesar Rp66.599.761.000,-. • Pada tahun 2014 Perusahaan telah menjual sebagian saham miliknya kepada pemegang saham lainnya yaitu PT Garuda Indonesia Persero Tbk sebanyak 456.960 lembar saham atau 22,25 dengan harga jual sebesar Rp105.000.000 yang dinyatakan dalam Nota Kesepahaman Pembelian dan Penjualan Saham PT Gapura Angkasa Nomor SP.140.KU.202014PD; Nomor DSPERJMOUDQ-32852014 tanggal 30 Juni 2014. Dengan demikian sisa penyertaan Perusahaan di PT Gapura Angkasa adalah sebanyak 215.040 lembar saham atau sebesar 10. Akta Pendirian Perusahaan mengalami perubahan berdasarkan Akta Nomor 33 tanggal 21 Desember 1999 oleh Imas Faimah SH. Notaris yang mengubah salah satu kegiatan usaha perusahaan dari sebelumnya adalah cargo and mail menjadi cargo, warehousing and mail, dan diubah lagi berdasarkan Akta Nomor 2 Tanggal 1 September 2010 oleh R. Suryawan Budi Praseiyono SH, MKn, notaris di Jakarta dan telah memperoleh persetujuan perubahan Anggaran Dasar sesuai Keputusan Menteri Hukum dan HAM RI Nomor: AHU-45974AH.01.02 tahun 2010 tanggal 28 September 2010. Bidang usaha utama perusahaan setelah perubahan akta adalah sebagai berikut. 1. Akomodasi dan Representasi; 2. Kontrol Muatan, Komunikasi, dan Kontrol Keberangkatan; 3. Unit Perangkat Kontrol Muatan; 4. Penumpang dan Bagasi; 5. Kargo, Pergudangan, dan Surat-Menyurat; 6. Layanan Perjalanan; 7. Pelayanan Pesawat; 8. Minyak dan Bahan Bakar; 9. Pemeliharaan Pesawat; 10. Operasi Penerbangan dan Administrasi Kru; 11. Transportasi Landasan; • PT Angkasa Pura II Persero with an equity paricipaion of 31.25, shall hand over assets worth Rp600,239,000,- and cash amouning Rp66,599,761,000 to the joint venture company. • In 2014 the Company sold a porion of its shares to other shareholders namely PT Garuda Indonesia Persero Tbk amouning to 456,960 shares or 22.25 at a price of Rp105,000,000 as stated in the Minutes of Understanding for Purchase and Sales of Shares of PT Gapura Angkasa, Number SP.140.KU.202014PD; Number DSPERJMOUDQ-32852014 dated 30 June 2014. As such the remaining shares of the Company in PT Gapura Angkasa is currently 215,040 shares or 10. The Aricles of Associaion of the establishment of the company was amended under a notarial deed No. 33 dated 21 December1999 by Notary Imas Faimah. The business aciviies that were formerly only cargo and mailing services were amended to be expanded to cargo, warehousing and maiing services. The Aricles of Associaion were again amended under notarial deed No. 2 on 1 September 2010 by Notary R. Budi Suryawan Praseiyono SH, MKn, in Jakarta, and such amendment has been approved by virtur of the Decree of the Minister of Law and Human Rights No. AHU- 45974AH.01.02 in 2010 dated 28 September2010. The types of businesses ater the amendment of the deed are as follows: 1. Accomodaion and Representaion; 2. Loading Control, Communicaion and Departure Control; 3. Loading Control Equipment Unit; 4. Passenger and Baggage Handling; 5. Cargo, Warehousingand Mailing; 6. Traveling Services; 7. Aircrat Servicing; 8. Oil and Fueling; 9. Aircrat Maintenance; 10. Flight Operaions and Crew Administraions; 11. Runway Transportaions; 84 Lapor an T ahunan 2014 Anak Perusahaan, Ailiasi, dan Yayasan Subsidiaries Companies, Ailiated, and Foundaion 12. Katering dan Pelayanan; 13. Administrasi dan Pengawasan; 14. Keamanan Bandara; 15. Pergudangan dan Logisik; 16. Konsultan Penanganan Landasan; 17. Pendidikan dan Pelaihan serta Penyediaan Tenaga Ahli Penanganan Landasan. PT Gapura Angkasa telah mengukir peran pening dalam industri bandara setempat. Sebagai perusahaan patungan antara maskapai nasional PT Garuda Indonesia dan dua otoritas bandara utama milik negara, Perseroan dan PT Angkasa Pura II Persero, kinerja di bidang layanan, personil, dan peralatan senaniasa mengalami perkembangan. PT Jasa Marga Bali Tol Pembangunan jalan tol Bali yang terbentang dari Nusa Dua – Ngurah Rai – Benoa sepanjang 12 km diinisiasi oleh Angkasa Pura Airports, PT Jasa Marga Persero, PT Pelindo III Persero dan PT Pengembangan Pariwisata Bali atau Bali Tourism Development Centre BTDC pada tanggal 18 November 2010. Sesuai dengan Akta Pendirian Nomor 2 tanggal 22 Agustus 2011 melalui Notaris Paulina Sii Suprimulyani Endah Putri, Angkasa Pura Airports memiliki komposisi saham sebesar 10. Selanjutnya, PT Jasa Marga Bali Tol memperoleh pengesahan sebagai Badan Hukum Perseroan berdasarkan surat Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor AHU-57740.AH.01.01 tanggal 25 November 2015. Sejak tanggal 23 Januari 2013 saat dilaksanakan RUPS Luar Biasa, karena infrastruktur jalan tol ini memiliki prospek yang bagus dan vital bagi wilayah, maka Pemerintah Daerah Provinsi Bali dan Pemerintah Kabupaten Badung ikut menanamkan saham ikut sebagai investor. Sejak saat itu, komposisi saham Angkasa Pura Airports menjadi 8. Konsesi pengelolaan jalan tol ini diberikan selama 45 empat puluh lima tahun. Dalam pembangunannya, 12. Catering and Services; 13. Administraion and Monitoring; 14. Airport Security; 15. Warehouse and Logisics; 16. Runway Handling Consultants; 17. Training and Educaion and Providersof skilled runway handling workers. PT Gapura Angkasa has established an important role in the local airport industry. As a joint venture company between the naional carrier PT Garuda Indonesia and two major state-owned airport authoriies-Angkasa Pura Airports and PT Angkasa Pura II Persero, this joint venture company has constantly gained recogniion in providing valued services, personnel and equipment for the airport industry. PT Jasa Marga Bali Tol The construcion of the Bali toll road that stretches 12 km from Nusa Dua - Ngurah Rai - Benoa was iniiated by Angkasa Pura Airports, PT Jasa Marga Persero, PT Pelindo III Persero and the Bali Tourism Development Center BTDC on 18 November 2010. In the Deed of Establishment No. 2 dated 22 August 2011 by Notary Paulina Sii Suprimulyani Endah Putri, Angkasa Pura Airports holds 10 of the shares. Furthermore, PT Jasa Marga Bali Tol was enacted as a legal enity by virtue of the Decree of the Minister of Jusice and Human Rights of the Republic of Indonesia Number AHU-57740.AH.01.01 dated 25 November 2015. On 23 January 2013 in the Extraordinary General Meeing, it was decided that the Provincial Government of Bali and the Badung Regency Government would join in this project as investors, since this toll road has good prospects and is a vital infrastructure for the region. Since then, the shares of Angkasa Pura Airports were reduced to 8. This toll road concession is granted for a term of 45 forty ive years. The construcion of this highway was completed in 420 days Annual R eport 2014 85 and absorbed Rp2.4 trillion of development funds. The highway construcion was completed almost at the same ime with the refurbishment construcion of I Gusi Ngurah Rai Airport, where both faciliies were prepared for the 2013 APEC event. The Company’s investment in PT Jasa Marga Bali Toll is a consorium investment for the highway construcion in Nusa Dua - Ngurah Rai – Benoa, Bali joined by several state- owned companies. This investment was approved by the Minister of SOEs under leter No. S-549MBU2011 dated 25 October 2011. The investment in PT Jasa Marga Bali Toll amounted to Rp18 billion or 8 of shares. The stock investment in PT Jasa Marga Bali Toll is recorded in the Company’s books using the cost method. Angkasa Pura Airports Pension Funds DAPENRA DAPENRA was established on 6 October 1998 based on the Decision of the Board of Directors Angkasa Pura Airports Number: KEP.1156KU.601998 and approved by the Minister of Finance of the Republic of Indonesia by Decree No. KEP.393KM.17199 dated 15 November, 1999. DAPENRA is one of the Company’s commitment to support the welfare of employees upon reirement, as well as to provide security, moivaion and producivity of the employees. The main task of DAPENRA is to manage the Secure Pension Plan for Employees of Angkasa Pura Airports PPMP which source of fundingis derived from the contribuions of the founders the Company, the contribuion of members employees and proits from the funds managed by DAPENRA. In the period of 14 years from the beginning of its establishment in 1999, DAPENRA has shown a very encouraging signiicant progress in performance that can be seen from the average of assets and accumulaion of funds jalan tol ini membutuhkan masa konstruksi selama 420 hari serta menyerap dana pembangunan sebanyak Rp2,4 triliun. Penyelesaian jalan tol relaif bersamaan dengan penyelesaiaan pengembangan Bandara I Gusi Ngurah Rai, dimana kedua fasilitas tersebut dipersiapkan untuk pelaksanaan kegiatan APEC 2013. Investasi dalam saham pada PT Jasa Marga Bali Tol merupakan konsorsium investasi pembangunan jalan tol Nusa Dua – Ngurah Rai – Benoa di Bali oleh beberapa perusahaan BUMN. Investasi ini telah mendapat persetujuan dari Menteri BUMN dengan surat Nomor S-549MBU2011 tanggal 25 Oktober 2011. Investasi pada PT Jasa Marga Bali Tol sebesar Rp18 miliar atau kepemilikan saham sebesar 8. Investasi saham pada PT Jasa Marga Bali Tol tersebut dicatat pada pembukuan perusahaan dengan metode cost method. Dana Pensiun Angkasa Pura Airports DAPENRA DAPENRA didirikan pada tanggal 6 Oktober 1998 berdasar Keputusan Direksi Angkasa Pura Airports Nomor: KEP.1156 KU.601998 dan disahkan oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia dengan Keputusan Nomor: KEP.393KM.17199 tanggal 15 November 1999. Pembentukan DAPENRA merupakan salah satu bentuk komitmen Perseroan terhadap kesejahteraan pegawainya pada masa pensiun, sekaligus sebagai upaya untuk memberikan rasa aman dalam bekerja, menumbuhkan moivasi dan produkivitas. Tugas utama DAPENRA adalah mengelola Program Pensiun Manfaat Pasi PPMP pegawai Angkasa Pura Airports yang sumber pendanaannya berasal dari iuran pendiri Perseroan, iuran peserta pegawai dan hasil pengembangan atas dana yang dikelola DAPENRA. Dalam kurun waktu 14 tahun sejak awal kiprahnya pada tahun 1999, DAPENRA menunjukkan perkembangan kinerja yang sangat membanggakan yang dapat dilihat dari perkembangan signiikan rerata aset dan akumulasi dana Anak Perusahaan, Ailiasi, dan Yayasan Subsidiaries Companies, Ailiated, and Foundaion 86 Lapor an T ahunan 2014 yang dikelola, serta kemampuan DAPENRA memberikan manfaat lain berupa Tunjangan Hari Raya THR, memberikan perpanjangan tenggat waktu peralihan ke Manfaat Pensiun Janda selama 3 bulan saat pensiunan meninggal dunia, memberikan tambahan Manfaat Pensiun sebesar Rp400 ribu, serta keberhasilannya membangun gedung kantor 6 lantai yang representaif di Kemayoran, Jakarta Pusat. Yayasan Kesejahteraan Karyawan Angkasa Pura Airports YAKKAP I Tujuan pendirian Yayasan Kesejahteraan Karyawan Angkasa Pura Airports YAKKAP I adalah untuk mengelola Tunjangan Hari Tua THT karyawan Angkasa Pura Airports dan melaksanakan program-program pelayanan bagi karyawan seperi program pemberian Tunjangan Hari Tua, program bantuan pemeliharaan kesehatan, dan program-program bantuan lainnya. YAKKAP didirikan dengan Akta Notaris Mily Karmila Sareal, SH., Nomor 2 tanggal 2 September 2003 yang telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia dalam keputusan Nomor C-116 HT01.02 Tahun 2003 tanggal 19 September 2003. under its management, as well as the ability of DAPENRA to provide other beneits such as annual religious fesiviies allowance THR, extending the pension transiional period for the beneiciaries the families of the deceased pension receiver from the full pension to the Widow Pension Beneit for 3 months when the pensioner dies, provide addiional Reirement Beneits amouning Rp400,000.-, and building asix-loor representaive oice in Kemayoran, Central Jakarta. Yayasan Kesejahteraan Karyawan Angkasa Pura Airports YAKKAP I The purpose of the Employee Welfare Foundaion of Angkasa Pura Airports YAKKAP I is to manage Annuity Funds for the employees of Angkasa Pura Airports and to serve programs for employees such as Annuity programs, health care programs, and other assistance programs. YAKKAP was established based on the notarial Deed No.2 by Notary Mily Karmila Sareal, SH, dated 2 September 2003 and was approved by the Ministry of Jusice and Human Rights as sipulated in the Decree No. C-116 HT01.02 of 2003 dated 19 September 2003. Anak Perusahaan, Ailiasi, dan Yayasan Subsidiaries Companies, Ailiated, and Foundaion Struktur Korporasi Annual R eport 2014 87 Anak Perusahaan, Ailiasi, dan Yayasan Subsidiaries Companies, Ailiated, and Foundaion Struktur Korporasi Coporate Structure 100 98,00 98,50 99,43 99,97 100,00 97,50 Negara Republik Indonesia Goverment of the Republic of Indonesia 100,00 8,00 10,00 88 Lapor an T ahunan 2014 Kantor Akuntan Publik KAP Hadori Sugiarto Adi Rekan Kantor Cabang Surabaya Jalan Manyar Rejo IV4, Surabaya 60118, Indonesia Tel: 031 5939787 Fax: 031 5945616 Email: kaphadoriyahoo.co.id Notaris Nanda Fauz Iwan, SH, MKn Royal Palace Blok C16 Jalan Prof. DR. Soepomo No. 178 A, Jakarta Selatan Tel: 021 8313356383 Fax: 021 8313408 Konsultan Hukum Agusian dan Partners Jalan Tebet Barat Dalam VIII Nomor 7 Tebet Barat, Tebet, Jakarta 12810 Tel: 021 70699943 Fax: 021 8651226 Email: agusian_lawyeryahoo.com Hermawan Juniarto Associates Prudenial Tower, 23rd 28th Floor Jalan Jenderal Sudirman Kav. 79, Jakarta 12910, Indonesia Tel: 021 57957095 Fax: 021 57957096 Email: mailhermawanjuniarto.com Ceriied Public Accountant KAP Hadori Sugiarto Adi Rekan Kantor Cabang Surabaya Jalan Manyar Rejo IV4, Surabaya 60118, Indonesia Tel: 031 5939787 Fax: 031 5945616 Email: kaphadoriyahoo.co.id Notary Nanda Fauz Iwan, SH, MKn Royal Palace Blok C16 Jalan Prof. DR. Soepomo No. 178 A, Jakarta Selatan Tel: 021 8313356383 Fax: 021 8313408 Legal Consultants Agusian dan Partners Jalan Tebet Barat Dalam VIII, Nomor 7 Tebet Barat, Tebet, Jakarta 12810 Tel: 021 70699943 Fax: 021 8651226 Email: agusian_lawyeryahoo.com Hermawan Juniarto Associates Prudenial Tower, 23rd 28th Floor Jalan Jenderal Sudirman Kav. 79, Jakarta 12910, Indonesia Tel: 021 57957095 Fax: 021 57957096 Email: mailhermawanjuniarto.com Lembaga Profesi Penunjang Professional Supporing Insituions Annual R eport 2014 89 Lembaga Profesi Penunjang Assegaf Hamzah Partners Menara Rajawali 16th Floor Jalan DR. Ida Anak Agung Gde Agung Lot 5.1 Kawasan Mega Kuningan, Jakarta 12950 – Indonesia Tel: 021 25557800 Fax: 021 25557899 Email: infoahp.co.id Prof Oemar Seno Adji SH Rekan Jalan Tulodong Bawah BI D3 RT 00202 Senayan, Kebayoran Baru Jakarta Selatan 12190 Tel: 021 5276689 Fax: 021 52901930 Remy and Partners Manggala Wanabaki Building Blok IV 8th Floor Wing B Jalan Jenderal Gatot Subroto, Senayan Jakarta 10270 Indonesia Tel: 021 5746720 – 22 Fax: 021 5746719 Email: inforemyandpartners.com Assegaf Hamzah Partners Menara Rajawali 16th Floor Jalan DR. Ida Anak Agung Gde Agung Lot 5.1 Kawasan Mega Kuningan, Jakarta 12950, Indonesia Tel: 021 25557800 Fax: 021 25557899 Email: infoahp.co.id Prof Oemar Seno Adji, SH Rekan Jalan Tulodong Bawah BI D3 RT 00202 Senayan, Kebayoran Baru Jakarta Selatan 12190 Tel: 021 5276689 Fax: 021 52901930 Remy and Partners Manggala Wanabaki Building Blok IV 8th Floor Wing B Jalan Jenderal Gatot Subroto, Senayan Jakarta 10270 Indonesia Tel: 021 5746720 – 22 Fax: 021 5746719 Email: inforemyandpartners.com 90 Lapor an T ahunan 2014 Jenis PenghargaanJenis Seriikasi Bandara Internasional Juanda Surabaya - Excellent Service Experience Awards ESEA 2014 Pemberi PenghargaanSeriikasi Carre - Center for Customer Saisfacion Loyalty CARRE-CCSL Tahun Perolehan 4 Februari 2014 Award Ceriicaion Juanda Internaional Airport of Surabaya - Excellent Service Experience Awards ESEA 2014 Presented by Carre - Center for Customer Saisfacion Loyalty CARRE-CCSL Received on 4 February 2014 Jenis PenghargaanJenis Seriikasi Majalah Angkasa Pura – Gold Winner The 3 rd Indonesia Inhouse Magazine Award INMA 2014 Pemberi PenghargaanSeriikasi Serikat Perusahaan Pers SPS Tahun Perolehan 8 Februari 2014 Award Ceriicaion Angkasa Pura Magazine – Gold Winner The 3rd Indonesia Inhouse Magazine Award INMA 2014 Presented By Press Companies Union SPS Received on 8 February 2014 Jenis PenghargaanJenis Seriikasi Anugrah Karini BUMN 2014 Kepada Technical Director Angkasa Pura Airports, Polana B. Pramesi Pemberi PenghargaanSeriikasi Majalah BUMN Track Tahun Perolehan 30 April 2014 Award Ceriicaion Karini BUMN Award 2014 To Technical Director Angkasa Pura Airports, Polana B. Pramesi Presented By BUMN Track Magazine Received on 30 April 2014 Jenis PenghargaanJenis Seriikasi Marketer Of The Year 2014, Sektor Infrastruktur dan Layanan Publik, Kepada Trikora Harjo General Manager Bandara Internasional Juanda Surabaya Pemberi PenghargaanSeriikasi Markplus, Inc. Majalah Marketeers Tahun Perolehan 14 Mei 2014 Award Ceriicaion Marketer of The Year 2014, Infrastructure and Public Service Sector, awarded to Trikora Harjo Juanda Internaional Airport Surabaya, General Manager Presented By Markplus, Inc. Marketeers Magazine Received on 14 May 2014 Jenis PenghargaanJenis Seriikasi Bandara Internasional Juanda Surabaya - Service Quality Gold Award 2014 Pemberi PenghargaanSeriikasi Majalah Service Excellence CARRE-CCSL Kategori Domesic Airport Tahun Perolehan 5 Juni 2014 Award Ceriicaion Juanda Internaional Airport Surabaya - Service Quality Gold Award 2014 Presented By Service Excellence Magazine CARRE-CCSL Domesic Airport Category Received on 5 June 2014 Penghargaan dan Seriikasi Awards and Ceriicaions Annual R eport 2014 91 Penghargaan dan Seriikasi Awards and Ceriicaions Jenis PenghargaanJenis Seriikasi Majalah Angkasa Pura mendapat 5 penghargaan 1 emas, 3 perak, 1 perunggu dalam BUMN Internal Media Awards BIMA Pemberi PenghargaanSeriikasi Majalah BUMN TRACK 2014 Tahun Perolehan 18 Juni 2014 Award Ceriicaion Angkasa Pura Magazine received 5 Awards 1 gold, 3 silver, 1 bronze at BUMN Internal Media Awards BIMA Presented By BUMN TRACK Magazine 2014 Received on 18 June 2014 Jenis PenghargaanJenis Seriikasi PT Angkasa Pura I Persero - Penghargaan PKBL BUMN Sebagai Pelayanan Publik Terbaik 2014 Pemberi PenghargaanSeriikasi THE LA TOFI SVHOOL OF CSR Ombudsman Republik Indonesia Tahun Perolehan 25 September 2014 Award Ceriicaion PT Angkasa Pura I Persero - PKBL BUMN Award as the best public service provider 2014 Presented By THE LA TOFI SCHOOL OF CSR Ombudsman of the Republic of Indonesia Received on 25 September 2014 Jenis PenghargaanJenis Seriikasi Piagam Penghargaan Satya Lancana Wira Karya dari Presiden RI kepada President Director PT Angkasa PuraI Persero Pemberi PenghargaanSeriikasi Presiden Republik Indonesia Soesilo Bambang Yudhoyono Tahun Perolehan 30 September 2014 Award Ceriicaion Satya Lancana Wira Karya Award from the Presidenthe Republic of Indonesiaawarde to Presiddent Director of PT Angkasa PuraI Persero Presented By The Presidentof the Republic of Indonesia, Soesilo Bambang Yudhoyono Received on 30 September 2014 Jenis PenghargaanJenis Seriikasi PT Angkasa Pura I Persero - predikat Good Performance Indonesian Quality Award Foundaion IQAF 2014 Pemberi PenghargaanSeriikasi Yayasan Indonesia Quality Award Foundaion IFAQ Tahun Perolehan 17 November 2014 Award Ceriicaion PT Angkasa Pura I Persero - “Good Performance” award from Indonesian Quality Award Foundaion IQAF 2014 Presented By Indonesia Quality Award Foundaion IFAQ Received on 17 November 2014 Jenis PenghargaanJenis Seriikasi Bandara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Balikpapan – Penghargaan Bandara Sehat 2014 Pemberi PenghargaanSeriikasi Kementerian Kesehatan RI Tahun Perolehan 26 November 2014 Award Ceriicaion Sultan Aji Muhammad Sulaiman Internaional Airport Sepinggan Balikpapan – Healthy Airport Award 2014 Presented By Ministry of Health of the Republic of Indonesia Received on 26 November 2014 92 Lapor an T ahunan 2014 Jenis PenghargaanJenis Seriikasi Bandara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Balikpapan - Best of The Best Airport of The Year dalam Bandara Award 2014 Pemberi PenghargaanSeriikasi Majalah Bandara Tahun Perolehan 10 Desember 2014 Award Ceriicaion Sultan Aji Muhammad Sulaiman Internaional Airport Sepinggan Balikpapan - Best of The Best Airport of the Year from the 2014 Bandara Magazine Airports Award. Presented By Bandara Magazine Received on 10 December 2014 Jenis PenghargaanJenis Seriikasi Bandara Internasional I Gusi Ngurah Rai Bali- 1 st Best Airport Dalam Bandara Award 2014 Pemberi PenghargaanSeriikasi Majalah Bandara Tahun Perolehan 10 Desember 2014 Award Ceriicaion I Gusi Ngurah Rai Internaional Airport Bali- 1st Best Airport at 2014 Bandara Magazine Airports Award Presented By Bandara Magazine Received on 10 December 2014 Jenis PenghargaanJenis Seriikasi T1 Bandara Internasional Juanda - 2 ND Best Airport dalam Bandara Award 2014 Pemberi PenghargaanSeriikasi Majalah Bandara Tahun Perolehan 10 Desember 2014 Award Ceriicaion T1 Juanda Internaional Airport - 2ND Best Airport awarded by the 2014 Bandara Magazine Airports Award Presented By Bandara Magazine Received on 10 December 2014 Jenis PenghargaanJenis Seriikasi T2 Bandara Internasional Juanda - Progressive Airport dalam Bandara Award 2014 Pemberi PenghargaanSeriikasi Majalah Bandara Tahun Perolehan 10 Desember 2014 Award Ceriicaion T2 Juanda Internaional Airport - Progressive Airport 2014 awarded by the 2014 Bandara Magazine Airports Award Presented By Bandara Magazine Received on 10 December 2014 Jenis PenghargaanJenis Seriikasi Bandara Sultan Hasanuddin Makassar - Good Airport Kategori Bandara di Atas 5 Juta Penumpang Per Tahun Pemberi PenghargaanSeriikasi Majalah Bandara Tahun Perolehan 10 Desember 2014 Award Ceriicaion Sultan Hasanuddin Airport Makassar –“Good Airport” award for Airports in the 5 million passengers per year category Presented By Bandara Magazine Received on 10 December 2014 Penghargaan dan Seriikasi Awards and Ceriicaions Annual R eport 2014 93 Penghargaan dan Seriikasi Awards and Ceriicaions Jenis PenghargaanJenis Seriikasi Bandara Internasional Adi Soemarmo Solo - Good Airport Kategori Bandara Kurang Dari 2 Juta Penumpang Per Tahun Pemberi PenghargaanSeriikasi Majalah Bandara Tahun Perolehan 10 Desember 2014 Gambarfoto penghargaan Award Ceriicaion Adi Soemarmo Internaional Airport Solo – “Good Airport”award for Airports in category of less than 2 million passengers per year Presented By Bandara Magazine Received on 10 December 2014 Jenis PenghargaanJenis Seriikasi Bandara Internasional I Gusi Ngurah Rai- Penghargaan Prima Utama Pelayanan Transportasi Publik Terbaik 2014 Pemberi PenghargaanSeriikasi Kementerian Perhubungan RI Tahun Perolehan 11 Desember 2014 Award Ceriicaion I Gusi Ngurah Rai Internaional Airport– Prima Utama Award for Best Service in Public Transportaion2014 Presented By Ministry of Transportaion of Republic of Indonesia Received on 11 December 2014 Jenis PenghargaanJenis Seriikasi Bandara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Balikpapan- Penghargaan Prima Utama Pelayanan Transportasi Publik Terbaik 2014 Pemberi PenghargaanSeriikasi Kementerian Perhubungan RI Tahun Perolehan 11 Desember 2014 Award Ceriicaion Sultan Aji Muhammad Sulaiman Internaional Airport,Sepinggan Balikpapan- Prima Utama Award for Best Service in Public Transportaion2014 Presented By Ministry of Transportaion of Republic of Indonesia Received on 11 December 2014 Jenis PenghargaanJenis Seriikasi Bandara Internasional Juanda Surabaya- Penghargaan Prima Madya Pelayanan Transportasi Publik Terbaik 2014 Pemberi PenghargaanSeriikasi Kementerian Perhubungan RI Tahun Perolehan 11 Desember 2014 Award Ceriicaion Juanda Internaional Airport, Surabaya- Prima Madya Award for Best Public Transportaion Service Provider 2014 Presented By Ministry of Transportaion of Republic of Indonesia Received on 11 December 2014 Jenis PenghargaanJenis Seriikasi Bandara Internasional Ahmad Yani Semarang – Penghargaan Prima Madya Pelayanan Transportasi Pemberi PenghargaanSeriikasi Kementerian Perhubungan RI Tahun Perolehan 11 Desember 2014 Award Ceriicaion Ahmad Yani Internaional Airport, Semarang –Prima Madya Award for Transportaion Service Provider Presented By Ministry of Transportaion of Republic of Indonesia Received on 11 December 2014 94 Lapor an T ahunan 2014 Jenis PenghargaanJenis Seriikasi Bandara Internasional Sam Ratulangi Manado – Penghargaan Prima Madya Pelayanan Transportasi Publik Terbaik 2014 Pemberi PenghargaanSeriikasi Kementerian Perhubungan RI Tahun Perolehan 11 Desember 2014 Award Ceriicaion Sam Ratulangi Internaional Airport, Manado –Prima Madya Award as The Best Public Transportaion Service Provider 2014 Presented By Ministry of Transportaion of Republic of Indonesia Received on 11 December 2014 Jenis PenghargaanJenis Seriikasi Bandara Internasional Lombok Praya – Penghargaan Prima Madya Pelayanan Transportasi Publik Terbaik 2014 Pemberi PenghargaanSeriikasi Kementerian Perhubungan RI Tahun Perolehan 11 Desember 2014 Award Ceriicaion Lombok Praya Internaional Airport– Prima Madya Award for the Best Public Transportaion Service Provider 2014 Presented By Ministry of Transportaion of Republic of Indonesia Received on 11 December 2014 Jenis PenghargaanJenis Seriikasi Bandara Sultan Hasanuddin Makassar – penghargaan Prima Madya Pelayanan Transportasi Publik Terbaik 2014 Pemberi PenghargaanSeriikasi Kementerian Perhubungan RI Tahun Perolehan 11 Desember 2014 Award Ceriicaion Sultan Hasanuddin Internaional Airport, Makassar – Prima Madya Award for the Best Public Transportaion Service Provider 2014 Presented By Ministry of Transportaion of Republic of Indonesia Received on 11 December 2014 Jenis PenghargaanJenis Seriikasi Bandara Internasional Adi Soemarmo Solo – penghargaan Prima Madya Pelayanan Transportasi Terbaik 2014 Pemberi PenghargaanSeriikasi Kementerian Perhubungan RI Tahun Perolehan 11 Desember 2014 Award Ceriicaion Adi Soemarmo Internaional Airport, Solo – Prima Madya Award for the Best Public Transportaion Service Provider 2014 Presented By Ministry of Transportaion of Republic of Indonesia Received on 11 December 2014 Penghargaan dan Seriikasi Awards and Ceriicaions Annual R eport 2014 95 Penghargaan dan Seriikasi Awards and Ceriicaions Jenis PenghargaanJenis Seriikasi Bandara Internasional Paimura Ambon – Penghargaan Prima Pratama Pelayanan Transportasi Publik Terbaik 2014 Pemberi PenghargaanSeriikasi Kementerian Perhubungan RI Tahun Perolehan 11 Desember 2014 Award Ceriicaion Paimura Internaional Airport, Ambon – Prima Pratama Award for the Best Public Transportaion Service Provider 2014 Presented By Ministry of Transportaion of Republic of Indonesia Received on 11 December 2014 96 Lapor an T ahunan 2014 KANTOR PUSAT | HEADQUARTERS Kota Baru Bandar Kemayoran Blok B12 Kav. 2, Jakarta Pusat Jakarta 10610 Tel : 021 6541961 ext. 2116 Fax : 021 6541514 Email : humasangkasapura1.co.id KANTOR CABANG | Branch Oice I Gusi Ngurah Rai Internaional Airport Gedung Wisi Sabha Lt. III Bandara I Gusi Ngurah Rai Bali Badung, Bali – Indonesia 80362 Tel : 0361 9351011 Fax : 0361 9351032 Email : humasngurahrai-airport.co.id www.bali-airport.com Juanda Internaional Airport Jalan Ir. Haji Juanda Surabaya 61253 Indonesia Tel : T1 031 2986200 T2 031 2986700 Fax : 031 8667506 Email : subangkasapura1.co.id www.juanda-airport.com Sultan Hasanuddin Internaional Airport Jalan Raya Airport No. 1 Makassar, Sulawesi 90552 Tel : 0411 553183 Fax : 0411 553183 Email : humas.upgangkasapura1.co.id www.hasanuddin-airport.com Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Internaional Airport Jalan Marsma. R. Iswahyudi Balikpapan, 76115 Kalimantan Timur – Indonesia Tel : 0542 766886 Fax : 0542 766832 Email : humas.bpnangkasapura1.co.id www.sepinggan-airport.com Adisutjipto Internaional Airport Jalan Raya Solo KM. 9 Indonesia Tel : 0274 484261 Fax : 0274 488155 Email : humasadisutjipto-airport.co.id www.adisutjipto-airport.com Lombok Internaional Airport Jalan By Pass Bil, Central Lombok Indonesia Tel : 0370 6157000 Fax : 0370 6157010 Email : humas.lombokangkasapura1.co.id www.lombok-airport.com Sam Ratulangi Internaional Airport Kota Manado Provinsi Sulawesi Utara – Indonesia Tel : 0431 814320 Fax : 0431 811595 Email : humas.MDCangkasapura1.co.id www.samratulangi-airport.com Syamsudin Noor Internaional Airport Jalan Angkasa Landasan Ulin Banjarmasin - Indonesia 70724 Tel : 0811504640 Fax : 0511 4705251 Email : humasbdjyahoo.co.id www.syamsuinnoor-airport.com Alamat Kantor Anak Perusahaan, Ailiasi, dan Yayasan Oice Address of Subsidiaries, Ailiated, and Foundaion Annual R eport 2014 97 Achmad Yani Internaional Airport Jalan Puad Ahmad Yani Semarang – Indonesia 50145 Tel : 024 7607596 Fax : 024 7603506 Email : srgangkasapura1.co.id www.achmadyani-airport.com El Tari Internaional Airport Jalan Adi Sucipto Terminal B Kupang – Indonesia 85361 Tel : 0380 881668 Fax : 0380 881263 Email : humaskupang-airport.com www.kupang-airport.com Paimura Internaional Airport Jalan Dr. Leimena – Laha Ambon, Maluku – Indonesia 97236 Tel : 0911 323770, 323771,323772 Fax : 0911 323773 Email : amqangkasapura1.co.id www.paimura-airport.com Adi Sumarmo Internaional Airport Jalan Bandara Adi Sumarmo Surakarta – Indonesia 57108 Tel : 0271 780715 Fax : 0271 780715 Email : humasadisumarmo-airport.com www.adisumarmo-airport.com Frans Kaisiepo Internaional Airport Biak, Papua – Indonesia Tel : 0981 22555 Fax : 0981 22106 Email : bikangkasapura1.co.id www.franskaisiepo-airport.com ANAK PERUSAHAAN | Subsidiaries Companies PT Angkasa Pura Hotel Gd. Angkasa Pura Center For Excellence Lt. Dasar Jalan Tabing No. 16, Kemayoran Jakarta Pusat Tel : 021 65866490 Fax : 021 65466493 Email : infoaph.co.id www.aph.co.id PT Angkasa Pura Logisic Gd. Angkasa Pura Center For Excellence Lt. Dasar Jalan Tabing No. 16, Kemayoran Jakarta Pusat Tel : 021 65866406 Fax : 021 654151314 Email : adminangkasapuralogisik.com www.aplog.co PT Angkasa Pura Properi Gd. Angkasa Pura Center For Excellence Lt. Dasar Jalan Tabing No. 16, Kemayoran Jakarta Pusat Tel : 021 65866495 Fax : 021 654151314 Email : humasapproperi.co.id www.angkasapuraproperi.co.id PT Angkasa Pura Suport Gd. Angkasa Pura Center For Excellence Lt. Dasar Jalan Tabing No. 16, Kemayoran Jakarta Pusat Tel : 021 65866496 Fax : 021 654151314 www.angkasapura-supports.com PT Angkasa Pura Retail Villa Kemayoran, Jl. Merpai 2, Blok C, No. 50 Kemayoran www.angkasapuraretail.com 98 Lapor an T ahunan 2014 PERUSAHAAN AFILIASI | Ailiated Companies PT Gapura Angkasa Gd. Dapenra Lt. 1,2 3 Jl. Angkasa, Blok B – 12, Kav. 8 Kota Baru Bandar Kemayoran Jakarta – Indonesia 10610 Tel : 021 6545410 Fax : - Email : markeinggapura.co.id PT Jasa Marga Bali Tol Kantor Operasional: Jalan Raya Pelabuhan Benoa No. 15 Pasanggaran, Denpasar, Bali Tel. : 0361 725326 Fax : 0361 725326 Email : jasamargabaliperusahaan.com www.jasamargaperusahaan.com Dana Pensiun Angkasa Pura Airports DAPENRA Gedung DAPENRA Lt. VI Blok B 12 Kavling No. 8 Kotabaru Bandar Kemayoran Tel. : 021 65867867 Fax : 021 65867868 Email : infodapenra.co.id www.dapenra.co.id Yayasan Kesejahteraan Karyawan Angkasa Pura Airports YAKKAP Gedung DAPENRA Lt. III Blok B 12 Kavling No. 8 Kotabaru Bandar Kemayoran Tel. : 021 6546642 www.yakkap.co.id Alamat Kantor, Anak Perusahaan, dan Perusahaan Asosiasi Oice Address Of Subsidiaries and Associated Companies Annual R eport 2014 99 Lapor an T ahunan 2014 100 Kondisi perekonomian nasional dan pertumbuhan sektor pengangkutan tentu memberikan pengaruh terhadap perjalanan bisnis Angkasa Pura Airports. Kami melihat Angkasa Pura Airports telah mampu melewai 2014 dengan baik. Direksi Angkasa Pura Airports telah berhasil melakukan anisipasi atas tantangan dan peluang yang ada dengan menunjukkan pencapaian kinerja Perseroan yang baik. Laporan Manajemen Management Report Annual R eport 2014 101 The naional economic condiion and transportaion growth afects the corporate business journey . We withness that angkasa pura airports is capable to pass through the year 2014 excellently . Angkasa Pura Airports ’ directors are success to anicipate the challanges and catch the opportunity by achieving good performance. 102 Lapor an T ahunan 2014 Laporan Dewan Komisaris Report from The Board of Commissioners Dewan Komisaris senaniasa melaksanakan tugas dan tanggung jawab secara profesional dan independen dan berkomitmen untuk proakif dalam melaksanakan fungsi pengawasan dan pemberian nasehat Perusahaan, baik dari segi perencanaan, penyusunan, dan implementasi rencana bisnis Perusahaan, pemantauan kinerja, serta penerapan manajemen risiko dan penerapan Good Corporate.Governance GCG. Secara umum, Direksi telah menunjukkan upaya opimal untuk mencapai kinerja terbaik dalam merealisasikan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan RKAP yang telah ditetapkan. Jajaran Direksi juga membukikan tetap mengutamakan aspek pelayanan dan keselamatan sebagai prioritas utama, namun di sisi lain juga menghasilkan pendapatan. The Board of Commissioners is consistent in fulilling their duies and responsibiliies in a professional and independent manner and commited to proacively funcion as supervisors and advisors for the Company, in the aspects of planning, developing, and implemening the business plans, monitoring the performance of the Company, implemening risk management and Good Corporate Governance GCG. In general, the Directors have shown opimal efort to achieve the highest accomplishment in realizing the Work Plan and Budget of the Company RKAP. The Directors of the Company have also proven to promoted service and safety as a priority but at the same ime they were able to generate signiicant income from the airport business. Annual R eport 2014 103 Pemegang Saham dan pemangku kepeningan yang terhormat, Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, kami selaku Dewan Komisaris dapat memberikan laporan pelaksanaan tugas pengelolaan PT Angkasa Pura I Persero yang selanjutnya disebut Angkasa Pura Airports atau Perusahaan. Perkenankanlah kami, Dewan Komisaris menyampaikan kinerja Angkasa Pura Airports tahun 2014 dengan pencapaian yang cukup memuaskan. Dewan Komisaris memberikan apresiasi terhadap berbagai upaya manajemen untuk terus memanfaatkan peluang bisnis dan mengembangkan usaha yang telah tercipta. Pada tahun 2014, dinamika ekonomi global idak sesuai perkiraan. Pemulihan ekonomi negara maju masih terbatas dan pertumbuhan ekonomi negara berkembang mengalami perlambatan. Kondisi ini diperburuk oleh penurunan harga komoditas dunia, termasuk penurunan harga minyak pada pertengahan semester kedua tahun 2014. Selain itu, permintaan ekonomi global juga masih lemah. Kondisi ekonomi global yang kurang menguntungkan tersebut dan kondisi struktur ekonomi Indonesia yang masih rentan kemudian berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2014. Ekonomi Indonesia pada 2014 tumbuh 5,0, lebih rendah dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar 5,6 maupun dengan prakiraan Bank Indonesia pada awal tahun sebesar 5,5-5,9. Sementara itu, realisasi nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat AS secara point-to-point tercatat melemah 1,7 yoy selama tahun 2014 ke level Rp12.385 per dolar AS. Meskipun demikian, pelemahan terhadap dolar AS tersebut lebih rendah dari pelemahan rupiah terhadap dolar AS pada tahun sebelumnya yang sebesar 20,8. Inlasi tahun 2014 juga masih tetap terkendali dengan didukung oleh penerapan kebijakan moneter ketat dan koordinasi pengendalian inlasi yang kuat antara Bank Indonesia dan Pemerintah. Inlasi Indeks Harga Konsumen pada tahun 2014 mencapai 8,36, sedikit lebih rendah dibandingkan dengan tahun 2013 sebesar 8,38. Dear respected Shareholders and Stakeholders, Praise to God, for we, as the Board of Commissioners, are pleased to able to present the report on the management duies of PT Angkasa Pura I Persero, herein ater referred to as Angkasa Pura Airports or the Company. Allow us, the Board of Commissioners, to report the performance of Angkasa Pura Airports in 2014 that has gained a saisfactory achievement. We highly appreciate all the efort by the management in seizing the business opportuniies and developing the current business of the Company. In 2014, the dynamic global economy was not as expected. Only limitedeconomic recovery occurred in the developed countries while the growth in the developing countries had slowed down. The situaion was worsened by the decline in the world commodity prices, including oil prices during the middle of the second semester of 2014. Moreover, the global economy demand was sill weak. This unfavorable global economic condiion and the vulnerable economic structure of Indonesia have afected the growth of Indonesia’s economy in 2014. Indonesia’s economy in 2014 grewby 5, which was lower than last year’s growth that reached 5.6 and lower than Bank Indonesia’s projected growth rate for the beginning of the year that was ranged between 5.5 -5.9. Meanwhile the value of the rupiah against the US dollar declined by 1.7 yoy during 2014 and fellto the level of Rp12,385 per US dollar. However, this decrease was lower than that of last year’s level that dropped by 20.8. The inlaion in 2014 was sill under control due to the ight monetary policy and the good coordinaion of inlaion control undertaken by Bank Indonesia and the Government. The Consumer Price Index in 2014 reached 8.36, slightly lower than the CPI in 2013, which was 8.38. 104 Lapor an T ahunan 2014 Meskipun pertumbuhan ekonomi Indonesia melambat di tahun 2014, namun sektor tranportasi mengalami pertumbuhan sebesar 8,0. Hal tersebut sejalan dengan kondisi industri penerbangan di Indonesia, yang terus mengalami pertumbuhan yang signiikan dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir. Pertumbuhan industri penerbangan Indonesia tersebut antara lain disebabkan Indonesia memiliki populasi kalangan menengah yang begitu besar sehingga menjadi pasar yang tepat bagi seluruh maskapai penerbangan. Selain itu, pasar di Indonesia sangat kompeiif sehingga memicu industri ini semakin tumbuh. Kondisi perekonomian nasional dan pertumbuhan sektor tranportasi tersebut tentu memberikan pengaruh terhadap perjalanan bisnis Angkasa Pura Airports sebagai pengelola bandara di wilayah Indonesia Tengah dan Indonesia Timur. Kami melihat Angkasa Pura Airports telah mampu melewai 2014 tersebut dengan baik. Direksi dan manajemen Angkasa Pura Airports telah berhasil melakukan anisipasi atas tantangan dan peluang yang ada dengan menunjukkan pencapaian kinerja Perusahaan yang baik. Penilaian atas Kinerja Direksi Dewan Komisaris senaniasa melaksanakan tugas dan tanggung jawab secara profesional dan independen. Dewan Komisaris berkomitmen untuk proakif dalam melaksanakan fungsi pengawasan dan pemberian nasehat Perusahaan, baik dari segi perencanaan, penyusunan, dan implementasi rencana bisnis Perusahaan, pemantauan kinerja, serta penerapan manajemen risiko dan penerapan Good Corporate Governance GCG. Pelaksanaan fungsi pengawasan dan pemberian nasehat oleh Dewan Komisaris antara lain dilaksanakan melalui: Rapat Internal Dewan Komisaris dan Rapat Dewan Komisaris dengan Direksi. Selama melaksanakan fungsi tersebut, Dewan Komisaris menilai bahwa Direksi telah melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya secara efekif dan eisien. Secara umum, Direksi telah menunjukkan upaya opimal untuk mencapai kinerja terbaik dalam merealisasikan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan RKAP yang telah Although the growth of Indonesia’s economy in 2014 was sluggish, the transportaion sector had grown by 8.0. This is in line with the signiicant growth of the aviaion industry in Indonesia during the last decade. This growth is due to the growing middle class populaion that is targeted as the niche market for all airline companies. Moreover,since the airline business is a compeiive market, the industry is triggered to coninuously expand. The naional economy and the growth in the transportaion sector certainly have afected the business of Angkasa Pura Airports in managing airports in the central region and eastern region of Indonesia. We have witnessed Angkasa Pura Airports being able to pass 2014 saisfactorily. The Board of Directors and the management of Angkasa Pura Airports have been successful in anicipaing the challenges and opportuniies proven by the good performance achieved by the Company. Assessment on The Board of Directors The Board of Commissioners is consistent in fulilling their duies and responsibiliies in a professional and independent manner. They are commited to proacively funcion as supervisors and advisors for the Company, in the aspects of planning, developing, and implemening the business plans, monitoring the performance of the company, implemening risk management and Good Corporate Governance GCG. The supervisory and advisory funcions are implemented through the Internal Meeings of the Board of Commissioners and the Meeings of the Board of Commissioners with the Board of Directors. Upon reviewing the performance of the Board of Directors, the Board of Commissioners have concluded that the Board of Directors have performed their duies efecively and eiciently. In general, the Directors have shown opimal efort to achieve the highest accomplishment in realizing the Work Plan and Budget of the Company RKAP. In 2014, the Laporan Dewan Komisaris Report from The Board of Commissioners Annual R eport 2014 105 ditetapkan. Pencapaian kinerja Perusahaan tahun 2014, dalam hal ini realisasi pendapatan operasional mencapai Rp4,58 triliun atau 96,08 dari target RKAP. Namun jika dibandingkan dengan tahun 2013 mengalami pertumbuhan yang signiikan sebesar Rp1,52 triliun atau 49,60. Pertumbuhan pendapatan operasional tersebut mendorong pertumbuhan laba bersih tahun berjalan Perusahaan. Laba bersih tahun berjalan di 2014 mencapai Rp0,93 triliun atau tumbuh 43,98 dari tahun 2013 dan mencapai 164,89 dari target RKAP. Selain itu, total aset Perusahaan tahun 2014 mencapai Rp15,83 triliun atau hanya mencapai 92,83 dari target RKAP, namun mengalami peningkatan yang cukup signiikan dari tahun 2013 yaitu tumbuh Rp2,85 triliun atau 21,95 di atas tahun 2013. Dewan Komisaris juga mengapresiasi hasil transformasi yang telah dilakukan jajaran Direksi Angkasa Pura Airports. Tahun 2014 adalah tahun dimana realisasi dari hasil transformasi mulai terwujud, yakni dengan terselesaikannya pembenahan alat produksi berupa pengembangan iga bandara utama, yakni Bandara Internasional Juanda Surabaya, Bandara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Balikpapan, Bandara Internasional I Gusi Ngurah Rai Bali. Tiga bandara ini memberikan kontribusi 62 dari total pendapatan 13 bandara yang dikelola Angkasa Pura Airports. Selain itu, hasil transformasi perusahaan yang nyata adalah pada peningkatan pendapatan yang sangat signiikan terutama pada Non Aero Revenue, yakni sebesar 337 selama kurun waktu 2010-2014, atau rata-rata bertumbuh dengan 84 per tahun. Di tengah situasi yang menantang, Jajaran Direksi mampu membukikan kinerjanya yang luar biasa untuk tetap mengutamakan aspek pelayanan dan keselamatan sebagai prioritas utama, namun di sisi lain juga menghasilkan pendapatan. Jajaran Direksi Angkasa Pura Airports menyadari bahwa peningkatan pendapatan idak mungkin berhasil tanpa perbaikan Customer Saisfacion Index CSI. Upaya perbaikan CSI ini dapat terlihat dari akselerasi pembangunan dan penyediaan fasilitas, review dan perbaikan sistem operasi bandara, penataan sistem dan manajemen komersil, pembangunan infrastruktur back oice dan IT serta human capital. Dengan itu semua, maka Company recorded an operaing income of Rp4.58 trillion or 96.08 of the target RKAP. Compared to the achievement in 2013, it has signiicantly increased by Rp1.52 trillion or by 49.60. The growth of operaional income has pushedupward the net proit to Rp 0.93 trillion or increased by 43.98 compared to the net proit of 2013 and has exceeded the target RKAP by 164.89. More over, the total assets of the Company in 2014 was recorded at Rp15.83 trillion or only 92.83 of the target budget. However, the Company’s assets have increased signiicantly compared to that of 2013 with an increase of Rp2.85 trillion or 21.95 higher than that of year 2013. The Board of Commissioners also acknowledges the transformaion facilitated by the Directors of Angkasa Pura Airports. The year of 2014 is marked by a number of the transformaion plans that have been successfully implemented, such as the refurbishment of three main airports: Juanda Surabaya Internaional Airport, Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Balikpapan Internaional Airport, I Gusi Ngurah Rai Internaional Bali Airport. These three airports contributed 62 of the income of all 13 airports managed under Angkasa Pura Airports. In addiion, the most signiicant results from the transformaion program is the increased revenue paricularly from Non- Aero Revenue, that has risen by 337 during the period of 2010-2014 or an average of 84 annual growth. In this challenging situaion, the Directors of the Company have proven to be excepional in their performance. They have promoted service and safety as a priority but at the same ime they were able to generate signiicant income from the airport business. The Directors are fully aware that increased income could not be achieved if the Customer Saisfacion Index CSI is not improved. Therefore, improvement in the CSI can be observed from the accelerated development and the provision of refurbished airport faciliies, the review and improvement of airport operaion systems, the re- arrangement of commercial systems and management, the development of back oice and IT infrastructure, and 106 Lapor an T ahunan 2014 telah terjadi peningkatan CSI secara signiikan, khususnya di iga bandara, yakni Bandara Internasional Juanda Surabaya, Bandara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Balikpapan, dan Bandara Internasional I Gusi Ngurah Rai Bali. Selain itu, pada Q4 2014, Bandara Internasional I Gusi Ngurah Rai Bali meraih peringkat 7 dan Bandara Internasional Juanda Surabaya meraih peringkat 10 di kelas 15-25 juta pergerakan penumpang per tahun, mengungguli beberapa bandara terkenal di dunia. Bandara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Balikpapan mendapatkan skor teringgi secara keseluruhan dibanding bandara di Indonesia lainnya dan meraih peringkat 16 di kelas 5-15 juta pergerakan penumpang per tahun. Manajemen Risiko Dewan Komisaris menyadari bahwa keberhasilan Perusahaan dalam meningkatkan kinerja keuangan idak luput dari penerapan manajemen risiko secara konsisten dan berkesinambungan. Dewan Komisaris senaniasa memantau pelaksanaan manajemen risiko Perusahaan dan upaya memiigasi segala faktor risiko yang ada. Apresiasi diberikan kepada Perusahaan yang telah mengembangkan suatu kerangka pengelolaan risiko perusahaan yang menyeluruh, Enterprise Risk Management ERM, guna meminimalkan potensi kerugian dan mengopimalkan proitabilitas, menciptakan Nilai Perusahaan dan meningkatkan kepercayaan pemangku kepeningan, mendorong standar prakik terbaik tata kelola perusahaan, serta menjadikan budaya risiko sebagai bagian dari Budaya Perusahaan. Good Corporate Governance Dewan Komisaris senaniasa memantau pelaksanaan pengelolaan Perusahaan berdasarkan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik. Dewan Komisaris menilai kualitas implementasi GCG di Angkasa Pura Airports menunjukkan peningkatan. Suatu langkah yang baik bagi Angkasa Pura Airports bahwa di tahun 2014, Perusahaan meningkatkan komitmen penerapan GCG melalui penandatanganan Komitmen Program Pengendalian Graiikasi dan bekerja sama dengan KPK untuk penerapannya. enhancement of human capital capacity. By doing so, the CSI has improved signiicantly, in paricular in the three airports, namely Juanda Surabaya Internaional Airport, Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepingan Balikpapan Internaional Airport, I Gusi Ngurah Rai Bali Internaional Airport. In Q4- 2014, I Gusi Ngurah Rai Bali Internaional Airport ranked seventh and Juanda Surabaya Internaional Airport ranked tenth in the 15-25 million passenger annual service category surpassing other major airports in the world. Whereas, Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Balikpapan Internaional Airport achieved the highest overall score compared to all airports in Indonesia and ranked sixteenth in the 5-15 million-passenger annual service category. Risk Management The Board of Commissioners is fully aware that the success of a company in promoing its inancial performance cannot be separated from the consistent and sustainable pracice of risk management. The Board of Commissioners coninuously monitors the risk management of the Company and its eforts in miigaing any exising risk factor. Appreciaion is given to a company that is able to develop a comprehensive risk management framework, the Enterprise Risk Management ERM to minimize any potenial loss and opimize its proitability, to create Company Value and to enhance stakeholders trust, to promote the best standard pracice of corporate governance, and to take into account the risk culture as a part of the corporate culture. Good Corporate Governance The Board of Commissioners coninuously monitors the performance of the management of the Company based on the principles of good corporate governance and noted that the implementaion of the GCG in Angkasa Pura Airports has improved. One of the signiicant steps of Angkasa Pura Airports in 2014 in fulilling its commitment to improve the GCG is by signing a Graiicaion Control Commitment Program in collaboraion with the Commission for Corrupion Eradicaion KPK. Laporan Dewan Komisaris Report from The Board of Commissioners Annual R eport 2014 107 Pada tahun 2014, Angkasa Pura Airports juga telah melaksanakan penilaian implementasi GCG berdasarkan pada Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor: PER-09 MBU2012 tanggal 6 Juli 2012 tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik pada BUMN dan Keputusan Sekretaris Kementerian Badan Usaha Milik Negara Nomor: SK-16S.MBU2012 tanggal 6 Juni 2012 tentang Indikator Parameter Penilaian dan Evaluasi atas Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik Good Corporate Governance pada BUMN. Hasil penilaian implementasi GCG di Perusahaan mencapai skor 84,05 dari nilai maksimal 100 dengan kualitas penerapan Baik. Adapun jumlah rekomendasi yang dihasilkan lebih rendah dari jumlah rekomendasi pada tahun 2013. Selain itu, hal lain yang menggembirakan adalah pada tahun 2014 Perusahaan berada keadaan Sehat dengan kategori “AA” menurut kriteria Kementerian BUMN. Skor pencapaian Key Performance Indicator KPI mencapai 103,79, skor Kriteria Penilaian Kinerja Unggul KPKU mencapai 500,5, serta skor Malcolm Baldridge mencapai 501,00 dengan kategori Good Performance. Skor tersebut terus meningkat dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Sejalan dengan seluruh program GCG serta implementasinya yang dilakukan oleh Perusahaan dan seiring dengan peningkatan prinsip transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, independensi dan keadilan, maka Dewan Komisaris akan secara koninu meningkatkan peran dalam pengawasan dan memelihara kepercayaan Pemegang Saham dan para pemangku kepeningan secara luas. Corporate Social Responsibility Dewan Komisaris senaniasa memantau pelaksanaan kegiatan Corporate Social Responsibility yang dilakukan oleh Perusahaan. Pemberian bantuan kepada mitra binaan dan kepedulian terhadap pelestarian alam sangat kami apresiasi. Suatu kebanggaan bahwa Perusahaan mendapatkan penghargaan dalam bidang CSR, yakni sebuah pengakuan dari The La Toi School of CSR yang mana Perusahaan In 2014, Angkasa Pura Airports has also assessed the GCG implementaion based on the Regulaion of the Minister of State Enterprises Number: PER-09MBU2012 dated 6 July 2012 regarding Implementaion of Good Corporate Governance in State-Owned Enterprises and the Decree of the Secretary of the Ministry of State-Owned Enterprises regarding Assessment Indicator and Evaluaion on the Implementaion of Good Corporate Governance in State Enterprises. The Company scored 84.05 out of a maximum score of 100 and was categorized as Good quality in implemening GCG. In addiion, the total number of recommendaionsin 2014 was fewer than that of year 2013. Another encouraging achievement is the status awarded to Angkasa Pura Airports as a Healthy company and the achievement in obtaining the “AA” category based on the criteria from the Ministry of State-Owned Enterprises. The Company also scored 103.79 for the Key Performance Indicator KPI and achieved a score of 500.5 based on the Excellent Performance Criteria KPKU, whereas the Company also achieved the Malcolm Baldridge score of 501.00 with a category of Good Performance. The scores have improved compared to the score of last year. In line with the program of implemening GCG and in strengthening the pracice of transparent, accountable, responsible, independent and just principles, the Board of Commissioners shall uphold its role in supervising the Company and maintaining the trust of the Shareholders and stakeholder. Corporate Social Responsibility The Board of Commissioners consistently monitors Corporate Social Responsibility aciviies conducted by the Company and we highly appreciate the assistance provided to our partners and the atenion towards conservaion of the natural environment. It is a great honor that the Company was awarded the CSR award by the La Toi School for ive categories. The award categories are for Small 108 Lapor an T ahunan 2014 mendapatkan penghargaan untuk lima kategori. Kategori tersebut adalah Kategori Usaha Kecil, Kategori Pendidikan Masyarakat, Kategori Kesehatan Masyarakat, Kategori Pengembangan Sarana dan Prasarana Umum, dan Kategori Bantuan Sosial dan Penanganan Masalah Kesejahteraan Sosial. Di lima kategori tersebut, Angkasa Pura Airpots seluruhnya mendapatkan peringkat perak. Kami turut bangga dengan prestasi yang diraih oleh Perusahaan. Pandangan Atas Prospek Usaha Perusahaan Terhadap prospek pengembangan usaha Perusahaan yang disusun oleh manajemen, Dewan Komisaris berpendapat bahwa prospek pengembangan usaha tersebut telah menyesuaikan dan memperhaikan visi dan misi, strategi dan Rencana Jangka Panjang Perusahaan RJPP, kondisi perekonomian ke depan, kebijakan pemerintah, dukungan Pemegang Saham, peningkatan dan penguatan organisasi, sumber daya manusia, manajemen risiko, dan teknologi yang tersedia. Untuk dapat meraih prospek pengembangan usaha, Perusahaan telah memiliki 5 lima arah strategis sebagai acuan penyusunan strategi tahunan, yaitu melalui peningkatan service excellence, revenue enhancement, environment, reasonable cost, dan sound organizaion. Kelima arah strategis tersebut diharapkan dapat menjadikan bandara yang dikelola oleh Angkasa Pura Airports menjadi salah satu bandara yang terbaik di Asia. Dewan Komisaris memiliki keyakinan bahwa Direksi beserta jajarannya mampu meningkatkan pelayanan kepada pengguna jasa kebandarudaraan yang antara lain ditunjukkan melalui capaian Customer Saisfacion Index yang penilaiannya dilakukan oleh pihak independen, yakni Indonesian Naional Air Carrier Associaion INACA dan Airport Council Internaional ACI. Perusahaan akan terus mengembangkan bandara demi menambah kepuasan pelanggan mengingat pengembangan bandara yang telah dilakukan di tahun 2014 menunjukkan hasil yang memuaskan. Ke depan, Perusahaan akan melakukan pengembangan pada Bandara Ahmad Yani Semarang, Laporan Dewan Komisaris Report from The Board of Commissioners Scale Businesses, Community Educaion, Public Health, Development of Public Faciliies and Infrastructures, Social Outreach Programs and for Addressing Social Welfare Issues. For all these categories, Angkasa Pura Airports received the silver award and we are certainly proud of this achievement. View on The Business Prospects of The Company The business development prospect of the Company is in line with the vision and mission, strategy and long- term plan of the Company, and is aligned with the future economic outlook, government regulaions, Shareholders support, organizaion improvement, human resources, risk management, and the current technology. To achieve such business development prospect, the Company has ive strategic direcions as a guideline in developing the annual strategy. The strategic direcions are service excellence, revenue enhancement, environment, reasonable cost, and sound organizaion. The ive strategic direcions are expected to orient the airports under Angkasa Pura Airportsas the best airports in Asia. The Board of Commissioners believes that the Directors and the stafs are able to improve the services to the customers as indicated by the Customer Saisfacion Index assessed by an independent insituion i.e. Indonesian Naional Air Carrier Associaion INACA and the Airport Council Internaional ACI. The Company will coninue to develop airports that deliver saisfactory services to the customers as achieved in 2014. The Company plans to further develop the Ahmad Yani Semarang Airport, Syamsuddin Noor Banjarmasin Airport, and the New Yogyakarta Internaional Airport. Strategic partnerships established by the Company are also a good way to achieve the target. More over, the Annual R eport 2014 109 Bandara Syamsuddin Noor Banjarmasin, dan New Yogyakarta Internaional Airport. Strategic Partnership yang dilakukan Perusahaan juga merupakan langkah yang baik demi merealisasikan target. Selain itu, pembentukan Anak Perusahaan baru, yakni Angkasa Pura Retail, yang difokuskan untuk menangkap peluang usaha pada bidang ritel merupakan langkah yang strategis untuk mendukung pengembangan usaha Perusahaan. Penilaian Kinerja Komite di Bawah Dewan Komisaris Dewan Komisaris melaksanakan fungsi pengawasan dibantu oleh dua komite, yaitu Komite Audit serta Komite Risiko Usaha dan GCG. Komite-komite tersebut bekerja secara independen, obyekif, mandiri dan transparan, serta dapat dipertanggungjawabkan. Komite-komite tersebut dipimpin oleh seorang ketua yang yang berasal dari jajaran Dewan Komisaris. Masing-masing komite telah memiliki Piagam Komite Commitee Charter dan Pedoman Kerja yang telah berfungsi dengan baik. Sejalan dengan tugasnya, komite- komite tersebut juga melaksanakan interaksi secara ruin dengan manajemen dan unit kerja terkait. Dewan Komisaris menilai bahwa komite-komite di bawah Dewan Komisaris telah melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sesuai dengan pedoman kerja komite dan telah melaporkan kinerja komitenya secara berkala. Perubahan Komposisi Dewan Komisaris Kepengurusan Dewan Komisaris Angkasa Pura Airports berjumlah 6 enam orang yang terdiri dari seorang Komisaris Utama dan 5 lima orang anggota Komisaris. Pada tahun 2014, komposisi keanggotaan Dewan Komisaris Angkasa Pura Airports mengalami perubahan. Berdasarkan Keputusan Menteri Negara BUMN Nomor: SK-216 MBU102014 tanggal 17 Oktober 2014, Sdr. Hermanto Dwiatmoko diangkat sebagai Komisaris mengganikan Sdr. Tundjung Inderawan. Selain itu, berdasarkan Keputusan establishment of a new subsidiary, the Angkasa Pura Retail that focuses on retail businesses, is another strategic step to support the development of the Company’s business. Assessment On The Commitees Performance In supervising the Company, the Board of Commissioners is assisted by two commitees, i.e. the Audit Commitee and the Risk Management and GCG Commitee. These commitees are independent, objecive, transparent, and accountable. The commitees are each chaired by one of the members of the Board of Commissioners. Each commitee has its own Commitee Charter and Guidelines that have funcioned well. In accordance with their duies, the commitees have interacted with the management and the related units on a regular basis. The Board of Commissioners deems that the commitees have worked responsibly. They also report their work periodically. Change in The Composiion of The Board of Commissioners The Board of Commissioners of Angkasa Pura Airports consists of six members, headed by a President Commissioner and ive Commissioners. In 2014, the composiion of the Board was changed, based on Decree of the Minister of State-owned Enterprises Number: SK- 216MBU102014 on 17 October 2014, Mr. Hermanto Dwiatmoko was appointed as Commissioner to replace Mr. Tunjung Inderawan. Then based on Decree of the Minister of State-Owned Enterprises Number: SK-75MBU2014 110 Lapor an T ahunan 2014 Menteri Negara BUMN Nomor: SK-75MBU2014 tanggal 7 April 2014, Sdr. Boy Syahril Qamar diangkat sebagai Komisaris mengganikan Sdr. Askolani, Sdri. Anandy Wai mengganikan Sdr. Bernadus Didik Prasetyo, dan Sdr. Dwi Ary Purnomo mengganikan Sdr. Eddy Mulyadi Soepardi. Dengan demikian, kepengurusan Dewan Komisaris sampai dengan akhir tahun 2014 terdiri dari: Drs. Surato Siswodihardjo sebagai Komisaris Utama, Hermanto Dwiatmoko sebagai Komisaris, Boy Syahril Qamar sebagai Komisaris, Hakamuddin Djamal sebagai Komisaris, Anandy Wai sebagai Komisaris, dan Dwi Ary Purnomo sebagai Komisaris. Kami mengucapkan selamat bergabung dengan Angkasa Pura Airports kepada Dewan Komisaris yang baru. Seluruh Dewan Komisaris yang baru diangkat tersebut telah mengikui program pengenalan Perusahaan yang dilaksanakan dalam rapat internal dengan Dewan Komisaris dan pada acara Pisah Sambut Dewan Komisaris yang dilaksanakan di bulan November 2014. Penutup Akhirnya, Dewan Komisaris mengucapkan terima kasih kepada para Pemegang Saham atas segenap dukungan yang diberikan dan kepada Direksi beserta jajaran manajemen dibawahnya, serta seluruh karyawan Angkasa Pura Airports atas kerja kerasnya selama tahun 2014. Laporan Dewan Komisaris Report from The Board of Commissioners on 17 April 2014, Mr. Boy Syahril Qamar was appointed as Commissioner to succeed Mr. Askolani, Ms. Anandy Wai to replace Mr. Bernadus Didik Prasetyo, and Mr. Dwi Ary Purnomo to replace Mr. Eddy Mulyadi Soepardi. Thus, the composiion of the Board of Commissioners unil the end of 2014 is Drs. Surato Siswadihardjo as the President Commissioner, Hermanto Dwiatmoko as Commissioner, Boy Syahril Qamar as Commissioner, Hakamuddin Djamal as Commissioner, Anandy Wai as Commissioner, and Dwi Ary Purnomo as Commissioner. We congratulate and welcome the new Board of Commissioners of Angkasa Pura Airports. All the new members of the Board have paricipated in an introductory program held during the Internal Meeing of the Board of Commissioners and in the Welcome-Farewell Ceremony of the Board of Commissioners in November 2014. Closing Finally, the Board of Commissioners would like to thank all of the Shareholders for their support, and to all the Directors and managers, and all employees of Angkasa Pura Airports for their hard-work during 2014. Annual R eport 2014 111 Apresiasi seinggi-ingginya juga kami sampaikan kepada seluruh pelanggan, mitra kerja, dan mitra usaha mengingat segenap pencapaian Perusahaan pada tahun 2014 juga idak terlepas dari peran dan kontribusi yang telah diberikan. PT Angkasa Pura I Persero Atas nama Dewan Komisaris, Our highest appreciaion also goes to all customers, work partners, and business partners as all accomplishments in 2014 could not have been achieved without their contribuion. PT Angkasa Pura I Persero On behalf of the Board of Commissioners, Surato Siswodihardjo President Commissioner 112 Lapor an T ahunan 2014 Dwi Ary Purnomo Commissioner Surato Siswodihardjo President Commissioner Anandy Wai Commissioner Annual R eport 2014 113 Boy Syahril Qamar Commissioner Hakamuddin Djamal Commissioner Hermanto Dwiatmoko Commissioner 114 Lapor an T ahunan 2014 Pada tahun 2014, Perusahaan menghadapi berbagai tantangan untuk memenuhi janji-janji Program Transformasi yang telah berjalan sejak tahun 2010 silam. Pencapaian lonjakan pendapatan operasional diraih bukan tanpa kendala. Perusahaan harus memasikan aspek komersial dan operasional berjalan searah di tengah berlangsungnya konstruksi pengembangan bandara. Perusahaan harus berupaya mengedepankan pendapatan, namun dengan tetap mengutamakan aspek pelayanan dan keselamatan. In 2014, the Company faced many challenges in implemening its Transformaion Program that has been running since 2010. The operaing income revenue surge was achieved not without problems. The Company must ensure that the commercial operaions of the airport were running simultaneously with the ongoing airport construcion development. The Company must generate revenue yet at the same ime prioriize the services and safety aspects of the airport. Laporan Direksi Report from The Board of Directors Annual R eport 2014 115 Report from The Board of Directors Bismillahi Rahmanir Rahim, Pemegang saham dan para pemangku kepeningan yang kami hormai, Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas limpahan rahmat dan atas seijin-Nya, Angkasa Pura Airports mampu menutup tahun kerja 2014 dengan pencapaian yang cukup menggembirakan. Tahun buku 2014 memiliki ari khusus bagi Perusahaan dengan berjalannya program Transformasi sebagai implementasi Reposisi dan Restrukturisasi. Pada tahun 2014, Perusahaan menghadapi berbagai tantangan untuk memenuhi janji-janji Program Transformasi yang telah berjalan sejak tahun 2010 silam. Setelah meletakkan fondasi, fokus, dan berketetapan hai mengubah paradigma orientasi bisnis sebagaimana dituangkan dalam Dokumen “Reposisi dan Restrukturisasi Bisnis”, maka pada tahun 2014 realisasi dari hasil Transformasi mulai menunjukkan hasilnya. Terselesaikannya pengembangan alat produksi berupa pembangunan iga bandara utama, yakni Bandara Juanda-Surabaya, Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan-Balikpapan dan Bandara I Gusi Ngurah Rai-Bali, memberikan dampak posiif yang sangat besar bagi Perusahaan, baik dari segi pendapatan maupun pelayanan. Tiga bandara ini memberikan kontribusi 62 dari total pendapatan 13 bandara yang dikelola Angkasa Pura Airports. Tahun 2014 juga menjadi tahun monumental bagi Angkasa Pura Airports karena pendapatan non aeronauika sudah mencapai 39 dari total pendapatan usaha Perusahaan. Hal ini sejalan dengan semangat Perusahaan agar setara dengan bandara internasional berkelas dunia yang berdasarkan best pracices memiliki proporsi pendapatan non aeronauika lebih besar dibanding pendapatan aeronauika. Pencapaian Perusahaan ini telah sejalan dengan amanat Kontrak Manajemen buir 3.i yaitu: “Meningkatkan target pendapatan usaha melalui penataan dan pengembangan bisnis non aeronauika yang dilaksanakan secara transparan dan sesuai dengan prinsip-prinsip GCG”. In the name of Allah, the Beneicent, the Merciful, Honored shareholders and stakeholders, Praise God Almighty, for His grace and blessings, Angkasa Pura Airports is able to close the year of 2014 with an encouraging achievement. The 2014 iscal year has a special meaning for the company with the implementaion of the Transformaion Program in Reposiioning and Restructuring the Company. In 2014, the Company faced many challenges in implemening its Transformaion Program that has been running since 2010. Ater laying the foundaion, the Company focused and resolved to change the business paradigm orientaion as outlined in the “Reposiion and Restructure Business” document, and in 2014 the Transformaion started to show results. The compleion of three major airports, Juanda-Surabaya Airport, Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan-Balikpapan Airport and I Gusi Ngurah Rai-Bali Airport, provides a very huge posiive impact to the Company, both in terms of income and service. The three airports contributed 62 of the 13 airports revenue managed by Angkasa Pura Airports. 2014 is also a monumental year for Angkasa Pura Airports as the revenue from non-aeronauical business reached 39 of the total operaing revenues. This is in line with the Company’s spirit based on best pracices to be at par with world-class internaional airports and to gain higher proporion of revenues from non-aeronauical businesses compared to the proporion of revenue from aeronauical services. This achievemenis in accordance with the mandate of the Management Contract point 3.1 namely: “Improving business revenue targets through re-structuring and developing non-aeronauical business revenue in a transparent manner and in compliance with the principles of good corporate governance GCG”. 116 Lapor an T ahunan 2014 Laporan Dewan Direksi Report of The Board of Directors Jajaran Direksi sadar bahwa peningkatan pendapatan idak mungkin berhasil tanpa perbaikan indeks kepuasan pelanggan atau Customer Saisfacion Index CSI. Oleh karena itu, upaya perbaikan CSI dilakukan secara serius dan terencana yang difokuskan pada akselerasi pembangunan dan penyediaan fasilitas, review dan perbaikan sistem operasi bandara, penataan sistem dan manajemen komersil, pembangunan infrastruktur back oice dan TI, serta human capital. Lebih dari itu, sesuai dengan Visi Perusahaan, yakni “Menjadi Satu dari Sepuluh Pengelola Bandara Terbaik di Asia”, maka jajaran Direksi menetapkan untuk melakukan pengukuran Airport Service Quality ASQ oleh Airport Council Internaional ACI untuk melengkapi survei CSI yang selama ini dilakukan oleh Indonesia Naional Air Carrier Associaion INACA. Pelaksanaan survei ASQ oleh ACI telah dilaksanakan sejak tahun 2012 dan 2013 pada Bandara I Gusi Ngurah Rai-Bali, Bandara Juanda-Surabaya, dan Bandara Sultan Hasanuddin- Makassar, dan Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman- Balikpapan. Dan pada tahun 2014, hasil survei menunjukkan peningkatan CSI secara signiikan, khususnya pada iga bandara tersebut. Pada kuartal IV, Bandara I Gusi Ngurah Rai-Bali meraih peringkat 7 dunia dan Bandara Juanda- Surabaya meraih peringkat 10 di kelas 15-25 juta pergerakan penumpang per tahun , mengungguli beberapa bandara terkenal lainnya di dunia. Sedangkan, Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman-Balikpapan mendapatkan skor teringgi secara overall dibanding bandara indonesia lainnya dan meraih peringkat 16 di kelas 5-15 juta pergerakan penumpang per tahun. Analisis Kinerja Perusahaan Sebagai pengelola 13 bandara dari wilayah tengah hingga imur Indonesia, Angkasa Pura Airports mencatatkan angka- angka posiif untuk pertumbuhan traik selama kurun waktu 5 lima tahun terakhir. Meski pertumbuhan traik 2014 idak seopimis tahun sebelumnya, traik domesik dan internasional tetap tumbuh dengan rata-rata yang cukup baik. Pergerakan pesawat tahun 2010-2014 rata-rata The Board of Directors realized that the increase in revenue would not likely to succeed without the improvement of Customer Saisfacion Index CSI. Therefore, eforts to improve CSI is carried-outand planned seriously by focusing on the acceleraion of construcion and preparaion of the faciliies, review and improve airport operaions systems, re-structure commercial and managementsystems, develop back oice and IT infrastructures and human capital. Moreover, in accordance with the Company’s vision “To be one of the Top Ten Best Airport Management in Asia”, the Board of Directors decided to conduct an Airport Service Quality ASQ assessment performed by the Airport Council Internaional ACI to complement the survey that was conducted by the Indonesia Naional Air Carrier Associaion INACA. The ACI conducted the ASQ survey in 2012 and 2013 at I Gusi NgurahRai-Bali Airport, Juanda-Surabaya Airport, and Sultan Hasanuddin-Makassar Airport, and Sultan AJi Muhammad Sulaiman-Balikpapan Airport. And in 2014, survey results showed signiicant improvement in the CSI, paricularly at these three airports. In the fourth quarter, I Gusi Ngurah Rai Airport ranked 7 th in the world and Juanda- Surabaya Airport ranked 10 th in the category of annual volume of 15-25 million passengers, surpassing several other prominent airports in the world. While Sultan Aji Muhammad-Balikpapan Airport received the highest overall score compared to other Indonesian airports and ranked 16 th in the category of annual volume of 5-15 million passengers. Company Performance Analysis As the operator of 13 airports from the central to the eastern regions of Indonesia, Angkasa Pura Airports recorded posiive igures for traic growth during the last 5 ive years. Although the 2014 traic growth was not as opimisic as the previous year, domesic and internaional traic coninued to grow in a fairly good average rate. The average growth of 2010-2014 aircrat movement grew by Annual R eport 2014 117 Report of The Board of Directors tumbuh sebesar 9, rata-rata pertumbuhan pergerakan penumpang sebesar 11, dan rata-rata pertumbuhan kargo sebesar 5. Selama tahun 2014, pada 13 bandara yang dikelola Perusahaan tercatat sebanyak 685.913 pergerakan pesawat, 73.228.093 pergerakan penumpang, dan 348.360.957 kg pergerakan kargo, baik domesik maupun internasional. Angka tersebut memang idak sesuai dengan yang diharapkan jika dibandingkan dengan pertumbuhan yang cukup opimis di 2 dua tahun sebelumnya. Hal ini terjadi sebagai dampak kelesuan industri aviasi yang merupakan manifes dari isu-isu seperi nilai rupiah atas dolar yang terus luktuaif dan harga avtur yang cenderung naik. Bahkan seperi diberitakan di berbagai media, beberapa maskapai baik domesik maupun internasional terpaksa berheni beroperasi karena idak mampu bertahan di masa-masa sulit ini. Meskipun traik tahun 2014 idak terlalu memuaskan bagi Angkasa Pura Airports, dari segi pendapatan, Angkasa Pura Airports patut berbangga karena mampu membukukan pendapatan yang eksponensial. Lebih membanggakan karena hal tersebut diraih di tengah 2 dua situasi yang menantang. Pertama, di tengah masa konstruksi pembangunan bandara berlangsung dan kedua, di tengah kecenderungan menurunnya tren pertumbuhan penumpang. Pada masa konstruksi, Perusahaan harus tetap mengutamakan aspek pelayanan dan keselamatan sebagai prioritas utama. Namun, di sisi lain Perusahaan harus dapat menghasilkan pertumbuhan pendapatan di tengah kondisi area komersial yang berkurang, relokasi area komersial, penghenian sementara kontrak komersial, dan hal-hal lainnya sebagai dampak dari masa konstruksi tersebut. Selain pencapaian pendapatan, Perusahaan dapat berbangga karena berada dalam keadaan sehat dengan kategori “AA” menurut kriteria Kementerian BUMN. Perusahaan berhasil mencatatkan pencapaian posiif lainnya, yakni skor Key Performance Index KPI sebesar 103,79, skor Kriteria Penilaian Kinerja Unggul KPKU yang mencapai 500,50 dan 9, and the average passenger volume increased by 11 with an average cargo growth at 5. In 2014, the 13 airports managed by the Company recorded 685,913 aircrat movements, 73,228,093 passenger movements, and 348,360,957 kg cargo movements, domesic as well as internaional. The igure was not quite as expectedif compared to the relaively opimisic growth of the previous 2 two years. This is due to the sluggish aviaion industry as indicated by the luctuaing rupiah exchange rate against the US dollar and the rising trend of jet fuel prices. In fact, as reported in various media, several domesic and internaional airlines were forced to cease their operaions as they were unable to survive in the setrying imes. Although the traic in 2014 was not too encouraging, however, in terms of revenue, Angkasa Pura Airports is proud to be able to generate exponenial revenues. Paricularly, this achievement was amidst 2 two challenging situaions: irstly during the construcion phase of the airports and secondly, in the midst of a downward trend of passengers. During the construcion phase, the Company must maintain service and safety aspects as the top priority. However, on the other hand, it should be able to produce income growth in a condiion of reduced commercial areas, commercial areas relocaion, temporary commercial contract suspension and other circumstances as a result of the construcion aciviies. In addiion to the achievement in revenue, the Company should also be proud having maintained good health with an “AA ” category under the criteria of the Ministry of State- owned Enterprise SOE. The Company managed to record other posiive achievements, i.e. Key Performance Index KPI that scored 103.79, Performance Assessment Criteria 118 Lapor an T ahunan 2014 skor Malcolm Baldridge sebesar 501,00 dengan kategori Good Performance. Kebijakan Strategis Angkasa Pura Airports memiliki langkah strategis untuk mendukung pencapaian Visi Perusahaan menjadi satu dari sepuluh pengelola bandara terbaik di Asia. Langkah strategis tersebut dirumuskan dalam lima arahan strategis yakni peningkatan Customer Saisfacion Index CSI, peningkatan pendapatan non-aeronauika, kontribusi ekonomi terhadap lingkungan, kontrol biaya, dan organisasi yang sehat. Implementasi lima arahan strategis ini dilakukan melalui opimalisasi bisnis dan pengembangan lini bisnis baru yang potensial dengan tetap memperhaikan efekiitas dan eisiensi biaya. Peningkatan produkivitas, pengembangan kapasitas bandara dan perbaikan kualitas pelayanan dilaksanakan dengan semangat menumbuhkan kepuasan pelanggan dan mendorong pertumbuhan pendapatan. Untuk memperluas jaringan usaha dan membuka peluang pengembangan bisnis kebandarudaraan, Perusahaan melakukan pengembangan kerja sama strategis bersama pemangku kepeningan setempat maupun internaional strategic partnership . Untuk mengopimalkan pendapatan bisnis, terutama pendapatan non aeronauika, pada tahun 2014 Perusahaan mendirikan satu anak usaha, yakni Angkasa Pura Retail, yang fokus menangkap peluang usaha pada bidang ritel di seluruh lingkup usaha Perusahaan. Kehadiran Angkasa Pura Retail melengkapi 4 empat anak usaha lain yang sebelumnya telah terbentuk, yakni Angkasa Pura Property, Angkasa Pura Hotels, Angkasa Pura Logisics, dan Angkasa Pura Supports. Sementara, untuk diversiikasi bisnis dilakukan melalui penyertaan modal, baik secara minoritas maupun mayoritas, terhadap perusahaan lain yang terkait kegiatan pengoperasian bandara, seperi ground handling Gapura Angkasa, maskapai penerbangan Garuda Indonesia dan infrastruktur jalan tol menuju bandara Jasa Marga Bali Tol. Dalam upaya peningkatan produkivitas, pengembangan kapasitas bandara dan perbaikan kualitas pelayanan untuk menumbuhkan kepuasan pelanggan, dilakukan penunjukan KPKU – Kriteria Penilaian Kinerja Unggul which reached a score of 500.50 and Malcolm Baldrige Good Performance category with a score of 501.00. Strategic Policy Angkasa Pura Airports has a strategic measure to support the achievement of the Company’s vision to become one of the best airport operators in Asia. The strategic measures are formulated into ive strategic direcions that are: enhance Customer Saisfacion Index CSI, increase non- aeronauical revenue, strengthen economic contribuion to the community, improve cost control and maintain a healthy organizaion. These ive strategic direcions are implemented by opimizing businesses and developing new business potenial while sill maintaining cost efeciveness and eiciency. Increased producivity and airport capacity as well as improved service quality are implemented in the spirit of promoing customer saisfacion and simulaing revenue growth. To expand business network and open airport business opportuniies, the Company made a strategic cooperaion with local stakeholders as well as with internaional strategic partners. To opimize business revenue paricularly from non-aeronauical revenue, in 2014 the Company established a subsidiary, the Angkasa Pura Retail that focuses on capturing retail sector opportuniies in the overall business scope of the Company. The establishment of Angkasa Pura Retail has complemented 4 four other preceding subsidiaries, namely Angkasa Pura Property, Angkasa Pura Hotels, Angkasa Pura Logisics, and Angkasa Pura Supports. Meanwhile, for business diversiicaion, the Company takes part in equity paricipaion as minority or majority shareholder in other companies relevant to airport operaion aciviies, such as ground handling Gapura Angkasa, airline company Garuda Indonesia and toll road infrastructure Jasa Marga Toll. To increase producivity, expand airport capacity and improve service quality that is aimed to achieve customer saisfacion, the Company selects experienced business Annual R eport 2014 119 mitra usaha yang memiliki pengalaman, pelayanan terbaik, dan kemampuan inansial yang terpercaya. Hal tersebut dilaksanakan Perusahaan dengan lebih menekankan keterbukaan informasi dan keadilan. Angkasa Pura Airports berhasil menciptakan proses tender baru yang transparan dan berkelas internasional dengan rentang waktu yang dapat mengakomodir calon mitra usaha nasional maupun internasional yang akan berusaha di lingkup bandara. Upaya ini dilaksanakan bukan hanya untuk kepeningan komersial semata, namun lebih dari itu adalah agar seiap mitra usaha mampu memberikan hasil yang berbeda dan menciptakan pengalaman unik bagi pengguna jasa bandara. Perusahaan juga menerapkan sistem IT yang terpadu yang diimplementasikan untuk memonitor dan mengamankan pendapatan Perusahaan. Terhitung sejak tahun 2013 lalu, Angkasa Pura Airports telah memperkuat sistem back oice melalui implementasi Enterprise Research Planning ERP, yang melipui modul Financial and Controlling FICO, Real Estate Management REM, Material Management MM dan Plant Maintenance PM. Selain itu, penyederhanaan dan perbaikan proses pengelolaan s impliied and well governed process berupa penyempurnaan SOP dilaksanakan untuk mewujudkan proses bisnis yang lebih efekif. Seluruh upaya strategis Perusahaan ini diterapkan dengan berpegang pada prinsip-prinsip Good Corporate Governance atau tata kelola perusahaan yang baik. Pencapaian Kinerja Operasional dan Keuangan Dengan langkah strategis yang dimiliki Perusahaan untuk menghadapi berbagai tantangan dan menyambut peluang yang ada, kinerja Angkasa Pura Airports tahun 2014 telah menunjukkan hasil yang menggembirakan. Kinerja Perusahaan mampu memenuhi harapan Pemegang Saham shareholders dengan pencapaian melampaui target Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan RKAP. Meskipun masih terdapat beberapa indikator kinerja keuangan yang sedikit tertekan di bawah target yang ditetapkan dalam RKAP 2014. Realisasi pendapatan operasional tahun 2014 sebesar Rp4,58 triliun atau tumbuh 49,60 dibanding realisasi partners that provide high quality services and have sound inancial capability. The Company places more emphasis on informaion openness and fairness and therefore has succeeded in establishing a new transparent and world-class tender process that allows a ime range to accommodate prospecive naional as well as internaional airport business partners. This strategy is not merely oriented towards commercial purposes, but more to enable each business partner to make a diference and create a unique experience for airport service users. The Company also applies an integrated IT system to monitor and secure the Company’s revenue. Since 2013, Angkasa Pura Airports has consolidated its back oice system by implemening the Enterprise Research Planning ERP, which includes the Financial and Controlling FICO, Real Estate Management REM, Material Management MM and Plant Maintenance PM modules. In addiion, the management process was improved through simpliied and well-governed process by improving the SOP to atain an efecive business process. All of these strategic eforts are in compliance with the principles of Good Corporate Governance. Operaional and Financial Performance Achievement With the strategic measures taken by the Company in facing the exising challenges and opportuniies, the performance of Angkasa Pura Airports in 2014 has shown encouraging results. The Company was able to meet the expectaions of the shareholders by exceeding the target of the Work Plan and Budget RKAP. However, there were sill some inancial performance indicators that were slightly below the target in 2014 Business Plan. The 2014 operaional income amounted to Rp4.58 trillion or increased by 49.60 compared to that of 2013 amouning to 120 Lapor an T ahunan 2014 pendapatan operasional di tahun 2013 sebesar Rp3,06 triliun. Namun, jika dibandingkan target, realisasi ini hanya mampu mencapai 96,08 target yang ditetapkan. Hal ini khususnya disebabkan pertumbuhan penumpang yang idak sesuai harapan, yaitu 1,84. Pertumbuhan penumpang ini sangat rendah dibanding rata-rata pertumbuhan 5 tahun sebelumnya yang mencapai 11,9. Meskipun demikian, dari total pendapatan operasional tersebut, Angkasa Pura Airports berhasil membuat lompatan penerimaan pendapatan non aeronauika mencapai Rp1,80 triliun. Pendapatan non aeronauika tumbuh hingga 80,47 dibanding tahun sebelumnya atau 337 jika dibanding dengan posisi pendapatan non aeronauika di tahun 2010 yang merupakan tahun pertama program Transformasi dijalankan. Pertumbuhan pendapatan tersebut didominasi pertumbuhan pendapatan sewa dan konsesi, serta pendapatan anak perusahaan. Selain itu, pendapatan dari sektor aeronauika juga mengalami pertumbuhan Rp716,24 miliar atau sebesar 34,68. Pertumbuhan pendapatan aeronauika ini mencapai 1,89 di atas target yang ditetapkan. Pertumbuhan pendapatan tersebut didominasi dari ingginya kenaikan pendapatan pada bidang Pelayanan Jasa Penumpang Pesawat Udara PJP2U. Kenaikan PJP2U di tahun 2014 mencapai Rp588,55 miliar atau 38,29 bila dibandingkan dengan tahun 2013. Hal ini disebabkan oleh kebijakan penyesuaian tarif PJP2U di 5 lima bandara Angkasa Pura Airports, yakni Bandara I Gusi Ngurah Rai-Bali, Juanda-Surabaya, Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan-Balikpapan, Lombok-Praya, dan Sultan Hasanuddin-Makassar. Upaya perbaikan kualitas pelayanan melalui penambahan fasilitas Hold Baggage Screening HBSBaggage Handling System BHS juga memberikan kontribusi cukup besar bagi pendapatan aeronauika Perusahaan di tahun 2014. Fasilitas yang baru diberikan di tahun 2014 ini menyumbangkan pendapatan sebesar Rp53,67 miliar. Dari sisi beban operasional, mengalami pertumbuhan Rp1,04 triliun atau sebesar 43,67 dari tahun sebelumnya. Namun jika dibandingkan target yang ditetapkan, beban operasional mencapai 88,38 atau berada di bawah target. Rp3.06 trillion. However, when compared to the target, this achievement was only 96.08 of the target. This is mostly due to the slow growth of passenger volume that was less that expected, i.e. 1.84 this is very low compared to the previous average 5-year growth which reached 11.9. Never the less, from the total operaing income, Angkasa Pura Airports managed to make a leap in non-aeronauical revenue by reaching Rp1.80 trillion. Meanwhile, the aeronauical revenue grew by 80.47 against the previous year or 337 when compared with the non- aeronauical revenue in 2010, which was the irst year of the transformaion program. The revenue growth was dominated by rental and concession revenue, as well as income from the subsidiaries. Besides that, revenue from aeronauical sector also grew Rp716.234 billion or 34.68. The aeronauical revenue growth reached 1.89 above the target. The revenue growth was dominated by the high increase income from Airline Passenger Service PJP2U sector. The PJP2U increase in 2014 reached Rp588.55 billion or 38.29 when compared to that of 2013. This is due to the PJP2U tarif adjustment policy applied in 5 iveAngkasaPura Airports, I Gusi Ngurah Rai-Bali, Juanda-Surabaya, Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan-Balikpapan, Lombok- Praya, and Sultan Hasanuddin-Makassar Airports. The improvement in service quality by addiional Hold Baggage Screening HBSBaggage Handling System BHS faciliies also contributed signiicantly to the Company’s aeronauical revenue in 2014. The new facility built in 2014 contributed Rp53.67 billion. In terms of operaional expenses, the expenditures reached Rp1.04 trillion or increased by 43.67 from that of the previous year. However, if compared to the target, the operaional expenses only reached 88.38 or was below Annual R eport 2014 121 Hal ini menunjukkan keberhasilan dari efekivitas dan eisiensi biaya yang dilaksanakan Perusahaan. Pencapaian pendapatan dan beban operasional tersebut mendorong pencapaian laba operasional Perusahaan sebesar Rp1,18 triliun atau tumbuh 69,88 dibanding pencapaian di tahun sebelumnya. Realisasi laba operasional ini tercatat mencapai 28,47 di atas yang target ditetapkan. Demikian pula laba bersih tahun berjalan Perusahaan mencapai Rp928,91 miliar atau tumbuh 43,98 dibanding tahun 2013. Pencapaian ini berada 64,89 di atas target yang ditetapkan. Kendala-Kendala yang Dihadapi Tahun 2014 merupakan tahun penuh tantangan bagi Angkasa Pura Airports. Pencapaian lonjakan pendapatan operasional diraih bukan tanpa kendala. Masa-masa konstruksi pengembangan bandara yang dilaksanakan secara bertahap mempengaruhi upaya Perusahaan dalam menghasilkan pertumbuhan pendapatan. Perusahaan harus memasikan aspek komersial dan operasional berjalan searah di tengah berlangsungnya konstruksi pengembangan bandara. Perusahaan harus berupaya mengedepankan pendapatan, namun dengan tetap mengutamakan aspek pelayanan dan keselamatan. Tantangan kedua ialah kecenderungan menurunnya traik penumpang dan pesawat. Kondisi ini idak hanya dialami oleh Angkasa Pura Airports, namun juga oleh seluruh penggiat usaha di bidang industri aviasi. Pertumbuhan penumpang yang di luar ekspektasi ini tentu berpengaruh terhadap kinerja Angkasa Pura Airports secara keseluruhan mengingat penumpang dan maskapai penerbangan adalah pengguna jasa utama bandara. Prospek Usaha Perusahaan Di tengah kelesuan industri aviasi dunia, para ekonom memproyeksikan bahwa dalam 20 tahun ke depan pergerakan penumpang Indonesia mampu meraih 10 besar peringkat pasar terbesar dan akan mencapai peringkat ke-6 the target. This shows the success of cost efeciveness and eiciency implemented by the Company. The achievement in revenue and eiciency in operaing expenses has resulted in an operaing proit of Rp1.18 trillion or an increase of 69.88 compared to the proit of the previous year. The operaing proit was recorded as 28.47 over the target. Similarly, the Company’s net proit this year reached Rp928.91 billion or increased by 43.9 compared to the net proit of 2013. Overall, the achievement was 64.8 above the target. Dealing With Constraints 2014 was a year full of challenges for AngkasaPura Airports; the operaing income revenue surge was achieved not without problems. During the airport construcion that was carried-out in stages, the Company’s efort to generate revenue growth was signiicantly afected. The Company must ensure that the commercial operaions of the airport were running simultaneously with the ongoing airport construcion development. The Company must generate revenue yet at the same ime prioriize the services and safety aspects of the airport. The second challenge is the declining trend of the passenger volume and aircrat traic. This trend not only afected Angkasa Pura Airports, but it also has shaken the aviaion industry sector. The unexpected decline of passenger volume certainly afected the overall performance of the Company since passengers and airlines are the main airport service users. The Company Business Prospects Amid the world aviaion industry downturn, economists projected that in the next 20 years passenger movement in Indonesia would be able to achieve the top 10 largest market rank and will rank 6th by 2029. The total number 122 Lapor an T ahunan 2014 di tahun 2029. Total jumlah penumpang domesik sebesar 119 juta penumpang di tahun 2014, diperkirakan akan mencapai 270 juta penumpang pada tahun 2034. Dengan demikian, Indonesia dapat menjadi pasar domesik terbesar ke-5 naninya. Hal ini sesuai dengan proyeksi Boeing Company dalam Forecast Jangka Panjang The Current Market Outlook 2013-2033, yang menggabungkan efek dari kekuatan pasar pada pengembangan industri penerbangan. Pertumbuhan ekonomi yang diukur dengan produk domesik bruto PDB merupakan penyumbang utama pertumbuhan industri penerbangan. PDB diperkirakan akan meningkat 3,2 selama 20 tahun ke depan sehingga akan mendorong lalu lintas penumpang tumbuh 5 per tahun dan lalu lintas kargo yang juga dipengaruhi perdagangan global tumbuh 4,7 per tahun. Oleh karena itu, kami meyakini bahwa prospek usaha di masa mendatang masih sangat menarik. Salah satu yang turut mendorong hal tersebut adalah kondisi perekonomian Indonesia di 2015 yang diperkirakan masih akan terus bertumbuh seiring dengan pertumbuhan ekonomi global dan Asia. Kekuatan yang dimiliki Indonesia menjadi faktor penunjang pencapaian pertumbuhan ekonomi tersebut. Populasi Indonesia yang mencapai 250 juta jiwa dengan ingkat pendapatan yang cenderung meningkat merupakan potensi pasar domesik yang sangat inggi. Dengan prakik demokrasi yang sudah relaif kondusif dan kinerja perbankan yang relaif solid, perekonomian Indonesia relaif stabil di tengah guncangan ekonomi global. Dari sisi lain, kebijakan open sky policy akan memberikan derajat kebebasan yang lebih besar bagi maskapai penerbangan untuk terbang di wilayah Indonesia. Potensi pertumbuhan bisnis dan ekonomi di sekitar bandara juga diyakini akan memberikan efek posiif terhadap perkembangan bandara. Selain itu, pengembangan pariwisata di berbagai wilayah Indonesia akan mendorong lalu lintas dari dan menuju tempat wisata tersebut. of the domesic passengers reached 119 million in 2014, which is esimated to reach 270 million passengers by 2034. Accordingly, Indonesia could become the 5th largest domesic market in the future. This is consistent with the projecion of the Boeing Company in their Current Market Outlook 2013-2033 long term forecast, which combines the efects of market forces on aviaion industry development, economic growth as measured by the gross domesic product GDP which is the major contributor to the growth of aviaion industry. The GDP is expected to increase by 3.2 during the next 20 years that will propel passenger traic to grow 5 annually and cargo traic which is also inluenced by global trade will grow by 4.7 annually. Therefore, we believe that the business prospects in the future are sill very atracive. One of the factors that has helped is Indonesia’s economy in 2015 which is predicted to coninue to grow parallel with the global and Asia economy. The strength of Indonesia isa supporing factor in achieving economic growth. Having a populaion of 250 million people with a rising income trend, Indonesia has a very highly potenial domesic market. With a relaively conducive democracy and sound banking performance, Indonesia’s economy is relaively stable in the midst of global economic turmoil. On the other hand, the open sky policy will provide a degree of greater freedom for airlines to ly in Indonesian territory. Potenial business and economic growth in the surrounding airport vicinity is also believed to have a posiive efect on the development of airports. Moreover, tourism development in the various regions of Indonesia will encourage travel to and from the tourist desinaion. Annual R eport 2014 123 Penerapan Good Corporate Governance Tuntutan atas terwujudnya lalu lintas udara yang aman dan lancar melalui penyelenggaraan kebandarudaraan yang prima semakin meningkat. Angkasa Pura Airports menyadari bahwa penyelenggaraan kinerja operasi kebandarudaraan yang baik akan membawa pada peningkatan kinerja keuangan bagi Pemegang Saham secara berkesinambungan serta peningkatan citra Perusahaan di mata masyarakat. Oleh karena itu, Perusahaan memahami bahwa pengelolaan usaha berdasarkan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik Good Corporate GovernanceGCG merupakan acuan standar yang wajib diterapkan oleh BUMN sebagai landasan operasional kegiatan usaha Perusahaan sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor: PER-01MBU2011 tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik Good Corporate Governance pada BUMN. Dalam jangka panjang, penerapan GCG mempunyai relevansi terhadap kinerja atau performance Perusahaan karena nilai akhir ulimate value penerapan GCG adalah meningkatkan kinerja high performance serta citra Perusahaan yang baik good corporate image. Untuk menjamin bahwa standar yang telah ditetapkan dilaksanakan, dipenuhi, dievaluasi, dan diingkatkan, maka Perusahaan melakukan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan implementasi GCG melalui assesment secara berkala sejak tahun 2007. Pada tahun 2014, Angkasa Pura Airports telah melakukan assessment GCG untuk kinerja tahun 2013 dengan didampingi oleh Pusat Pengembangan Akuntansi dan Keuangan PPATK berdasarkan Keputusan Sekretaris Kementerian Badan Usaha Milik Negara Nomor: SK-16S.MBU2012 tanggal 6 Juni 2012 tentang Indikator Parameter Penilaian dan Evaluasi atas Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik Good Corporate Governance pada BUMN. Sesuai surat keputusan tersebut, indikator yang digunakan sebagai parameter mencakup 6 enam aspek yaitu: Komitmen terhadap Penerapan Tata Kelola Secara Berkelanjutan, Pemegang Saham dan RUPS, Implemening Good Corporate Governance Demand for safe and free lowing air traic under premier airport management is increasing. Angkasa Pura Airports acknowledges that good performance will lead to improve sustainable inancial performance for shareholders and enhance the Company’s image in the public eyes. Therefore, the Company understands that the business management based on Good Corporate Governance GCG is a mandatory standard reference for State-owned Enterprises in operaing its business as sipulated in the Regulaion of SOE Minister No.: PER-01MBU2011 on Implemening Good Corporate Governance in State-Owned Enterprises. In the long term, by applying GCG, the Company would be able to atain the ulimate value of GCG, which is to improve performance achieve high performance as well as to maintain good corporate image. To ensure that the established standard is implemented, fulilled, evaluated, and improved, the Company monitors and evaluates the implementaion of GCG through periodical assessment since 2007. In 2014, Angkasa Pura Airports conducted a GCG assessment for the 2013 performance assisted by the Center for Reporing and Analyzing Financial Transacions PPATK based on the Secretary of State Owned Enterprise Decree No.: SK-16S.MBU2012 dated June 6, 2012 on Assessment and Evaluaion IndicatorParameter of Good Corporate Governance in SOEs. As sipulated in this decree, the indicators used as parameters included 6 six aspects: Commitment to sustainable Good Corporate Governance, Shareholders and the Annual General Meeing of Shareholders, the Board of Commissioners, Board of Directors, Disclosure and Transparency and other aspects. The GCG assessment resultsfor 2013 showed “GOOD” 124 Lapor an T ahunan 2014 Dewan Komisaris, Direksi, Pengungkapan Informasi dan Transparansi, dan Aspek Lainnya. Hasil penilaian assessment GCG tersebut menunjukkan predikat “BAIK” dengan capaian skor sebesar 84,05. Sementara, pelaksanaan assessment untuk kinerja tahun 2014 sedang dalam pelaksanaan. Selain melaksanakan assessment GCG, Angkasa Pura Airports telah melakukan peningkatan kualitas implementasi GCG dengan menandatangani Komitmen Program Pengendalian Graiikasi PPG antara Angkasa Pura Airports dengan Komisi Pemberantasan Korupsi KPK pada tanggal 11 April 2014. Sebagai indaklanjut komitmen PPG tersebut, Perusahaan telah melaksanakan workshop penyusunan aturan pengendalian graiikasi dan mekanisme pemrosesan pelaporan graiikasi yang menghasilkan drat Pedoman Pengendalian Graiikasi PT Angkasa Pura I Persero yang telah disahkan oleh Direksi dalam Keputusan Direksi Nomor: KEP.85PG.012014 tentang Pedoman Pengendalian Graiikasi PT Angkasa Pura I Persero pada tanggal 3 Juli 2014. Di samping itu, juga dibangun konsep proses bisnis Whistle Blowing System dengan aplikasi web-based yang akan dikembangkan pada tahun 2015. Hal ini dimaksudkan untuk memperkuat implementasi GCG agar menjadi bagian dari budaya kerja Angkasa Pura Airports. Selain itu, sosialisasi dan internalisasi Code of Conduct juga senaniasa dilaksanakan sampai pada seluruh Kantor Cabang dengan mengundang para stakeholders lainnya. Sebagai bagian yang idak dapat dipisahkan dari pengelolaan usaha berdasarkan prinsip GCG, Angkasa Pura Airports juga melakukan evaluasi penerapan manajemen risiko. Evaluasi dilaksanakan melalui pengukuran ingkat maturitas manajemen risiko untuk mengetahui sejauh mana penerapan manajemen risiko yang telah dilakukan oleh Perusahaan. Secara umum ingkat maturitas manajemen risiko untuk Angkasa Pura Airports berada pada ingkat kompeten dengan nilai 3,52. Tingkatan ini menggambarkan bahwa Perusahaan mengakui persyaratan bagi manajemen risiko, memiliki budaya manajemen risiko dalam organisasi, memiliki suatu proses manajemen risiko untuk diaplikasikan, memiliki pengalaman manajemen risiko, dan memiliki gaya kepemimpinan dalam mengelola risiko. citaion with atainment score of 84.05. While assessment for 2014 performance currently is sill in process. Besides conducing the GCG assessment, to improve the quality of the GCG, Angkasa Pura Airports has signed the Commitment to the Program for Controlling Graiicaion PPG between AngkasaPura Airports and the Corrupion Eradicaion Commission KPK on April 11, 2014. As a follow- up on the PPG, the Company held a workshop on drating regulaion on gratuiies control and reporing mechanism that resulted a drat for Gratuiies Control Guidelines of PT Angkasa Pura I Pesero which was approved by the Board of Directors under the Board of Directors Decree No.: KEP.85PG.012014 on Gratuiies Control Guidelines of PT Angkasa Pura I Pesero dated July 3, 2014. In addiion, the concept of Whistle Blowing System business process supported by ah web-based applicaion will be developed in 2015. By reinforcing the GCG, AngkasaPura Airports intends to incorporate it as part of the Company’s work culture. Moreover, the disseminaion and internalizaion of the Code of Conducis also coninuously implemented throughout the Branch Oices of Angkasa Pura Airports and by inviing other stakeholders. As an integral part of business management based on GCG principles, Angkasa Pura Airports also evaluates the implementaion of risk management. The evaluaion is conducted through the assessment of the risk management maturity level to determine the extent of he Company’s risk management. In general, the risk management maturity level of Angkasa Pura Airports is maintained at a competent level value of 3.52. This level relects the Company’s recogniion on the requirements for risk management, in which the Company applies a risk management culture in the organizaion, a risk management process, risk management experience and a leadership style in managing risk. Annual R eport 2014 125 Sejalan dengan misi Perusahaan sebagai Perusahaan yang meningkatkan nilai pemangku kepeningan dan memberikan kontribusi posiif terhadap lingkungan, Angkasa Pura Airports menyadari akan peningnya kerja sama antara Perusahaan, masyarakat dan lingkungan. Kami meyakini bahwa Perusahaan yang baik idak hanya berorientasi kepada keuntungan ekonomi belaka proit, melainkan pula memiliki kepedulian terhadap kelestarian lingkungan planet dan kesejahteraan masyarakat people . Demikian pula dengan Angkasa Pura Airports, menyadari bahwa kelangsungan usaha perusahaan idak lepas dari peran serta masyarakat yang berdomisili di sekitar wilayah kerja yang dikelola oleh Angkasa Pura Airports. Untuk itu, sangat pening bagi Angkasa Pura Airports membina dan membangun hubungan baik dengan masyarakat dan lingkungan sebagai bentuk tanggung jawab sosial perusahaan yang mencakup aspek ekonomi, aspek lingkungan, dan aspek sosial. Perusahaan memiliki komitmen untuk memberikan kontribusi kepada masyarakat sekitar sebagai perwujudan tanggung jawab sosial kepada lingkungan yang sejalan dengan program Pemerintah yang menggalakkan program Corporate Social Responsibility CSR bagi seiap perusahaan. Program CSR yang dilaksanakan Angkasa Pura Airports khusunya dilaksanakan dalam bentuk Program Kemitraan dan Bina Lingkungan atau disingkat PKBL. Pelaksanaan CSR Angkasa Pura Airports telah mengacu pada peraturan perundang-undangan yang berlaku dan keputusan Direksi terkait tentang petunjuk pelaksanaan PKBL. Seluruh kegiatan CSR Perusahaan memiliki tujuan untuk mengupayakan pencapaian kesejahteraan masyarakat yang pada akhirnya menciptakan keharmonisan yang berkelanjutan antara Angkasa Pura Airports dan lingkungan masyarakat. Perubahan Komposisi Direksi Selama tahun 2014 komposisi Direksi Angkasa Pura Airports idak mengalami perubahan. In line with its vision as a Company that increases its stakeholders’ value and contributes posiively to the environment, Angkasa Pura Airports is aware of the importance of cooperaion between Company, community and the surrounding vicinity. We believe that a good Company is not only oriented to merely economic proit, but also is concerned about the environment planet and the community welfare people. Likewise, AngkasaPura Airports realizes that the Company’s sustainability is inseparable from the role of the community living in the vicinity of operaion area managed by Angkasa Pura Airports. For this reason, it is very important for Angkasa Pura Airports to develop and establish good relaions with the community and the environment as a form of corporate social responsibility that includes economic, environmental, and social aspects. The Company has a commitment to contribute to the surrounding community as part of the corporate social responsibility to the environment in line with the Government programs that promote Corporate Social Responsibility CSR programs for every company. The CSR program conducted by Angkasa Pura Airports was implemented paricularly in the form of Partnership and Community Development Program or abbreviated as PKBL Program Kemitraan dan Bina Lingkungan. The programs were implemented in compliance with the prevailing legislaion and decision of the Board of Directors on PKBL implementaion guidelines. All of the Company’s CSR aciviies are oriented to promote public welfare and ulimately create a sustainable harmony between Angkasa Pura Airports and the communiies. Changes in The Composiion of Directors During 2014, the composiion of Angkasa Pura Airports Directors remain unchanged. 126 Lapor an T ahunan 2014 Penutup Akhir kata, kami atas nama Direksi ingin menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada Pemegang Saham, pemerintahregulator, masyarakat, mitra usaha, serta seluruh pegawai dan keluarga besar Angkasa Pura Airports atas seluruh dukungan dan kepercayaan yang telah diberikan. Semoga dengan dukungan yang iada heni tersebut, Angkasa Pura Airports dapat terus memberikan pelayanan yang terbaik. PT Angkasa Pura I Persero Atas nama Direksi, Tommy Soetomo President Director Closing Finally, on behalf of Directors, I would like to express my appreciaion and graitude to the shareholders, governmentregulators, communiies, business partners, as well as employees and the big family of Angkasa Pura Airports for all the support and conidence they have placed upon us. Hopefully with the unceasing support, Angkasa Pura Airports can coninue to provide the best service. PT Angkasa Pura I Persero On behalf of the Board of Directors, Annual R eport 2014 127 [ Halaman ini sengaja dikosongkan ] This Page is intenionally let blank 128 Lapor an T ahunan 2014 Dewan Direksi The Board of Directors Yushan Sayui Operaion Director Polana Banguningsih Pramesi Technical Director Daan Achmad Human Capital and General Afairs Director Annual R eport 2014 129 The Board of Directors Robert Daniel Waloni Markeing and Business Development Director Tommy Soetomo President Director Gunawan Agus Subrata Finance and IT Director Lapor an T ahunan 2014 130 Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis Pada 2014 Angkasa Pura Airports berhasil meningkatkan kinerja operasional aeronauika non-ATS dengan mencatat kenaikan produksi PJP4U sebesar 5,74, PJP2U sebesar 2,10 dan Aviobridge sebesar 23,62, sedangkan pada produksi non aeronauika, angka konsesi meningkat sebesar 56,88. Di sisi keuangan, Perusahaan telah berhasil meningkatkan pendapatan non aeronauika secara signiikan yaitu sebesar 80,47 dan pendapatan aeronauika non ATS sebesar 34,68. Sejalan dengan kenaikan pendapatan operasional Laba Bersih Perusahaan meningkat sebesar 43,98. Annual R eport 2014 131 recording an increase of 5.74 for the PJP4U aircrat services, and achieved an increase of 2.10 for the PJP2U passenger services and Aviobridge services improved by 23.62, meanwhile in the non-aeronauics services, the concession igures experienced a boost of 56.88. In the inancial aspect, the Company was able to signiicantly raise revenue from the non-aeronauic servicesby 80.47 and improve the income from non-ATS aeronauic services by 34.68 which was in line with the growth of the Net Operaion Proit of the Company that increased by 43.98. 132 Lapor an T ahunan 2014 Perekonomian Dunia Ekonomi dunia pada tahun 2014 berada dalam proses rebalancing. Hal ini ditandai oleh pertumbuhan ekonomi dunia yang melambat dan idak merata, tren penurunan harga komoditas yang terus berlanjut, serta keidakpasian yang meningkat. Perbaikan ekonomi negara maju yang masih terbatas mendorong negara-negara tersebut melanjutkan kebijakan yang akomodaif. Sementara itu, stance kebijakan negara emerging markets EM cenderung beragam menyesuaikan dengan kondisi perekonomian di masing-masing negara dengan tujuan untuk memperkuat fundamental ekonominya. Kinerja ekonomi dunia pada tahun 2014 idak berjalan sesuai dengan opimisme di awal tahun. Pertumbuhan ekonomi global tahun 2014 mencapai 3,3, relaif sama dengan pertumbuhan tahun 2013, namun lebih rendah dibandingkan dengan perkiraan pada awal tahun sebesar 3,7. Pertumbuhan ekonomi dunia yang semula diharapkan bersumber dari Amerika Serikat AS, Eropa dan Jepang, dalam perkembangannya hanya bersumber dari AS sebagai motor penggerak pertumbuhan ekonomi dunia. Perkembangan tersebut berdampak pada kinerja ekonomi negara EM yang lebih lambat dari perkiraan. Selain itu, dampak perlambatan ekonomi Tiongkok terhadap kinerja ekonomi EM lainnya yang lebih dalam dibandingkan dengan perkiraan semula juga turut memengaruhi realisasi pertumbuhan ekonomi dunia yang lebih rendah. Perlambatan ekonomi global, khususnya ekonomi EM, menyebabkan tren penurunan harga komoditas global masih berlanjut. Pertumbuhan ekonomi Tiongkok yang lebih rendah dibandingkan dengan tahun 2013 dan beberapa kebijakan yang ditempuh Pemerintah Tiongkok menyebabkan permintaan terhadap komoditas global menurun. Di tengah pasokan komoditas global yang berlimpah, perkembangan tersebut berdampak pada terus berlanjutnya tren penurunan harga komoditas dunia. Pada tahun 2014, pertumbuhan harga komoditas nonmigas terkontraksi sebesar 4,3, melanjutkan kontraksi pada Tinjauan Industri Industry Review World Economy In 2014, the world economy experienced a rebalancing process as indicated by the slow and uneven growth with the declining world commodity prices and rising uncertainty. Having only slight improvement in the economy, the developed countries coninued to maintain an accommodaive policy. Meanwhile, the stance of the emerging market countries were mostly varied depending on their economy, although they all have a common goal to strengthen their economic fundamentals. The world economy in 2014 was not quite as opimisic as expected in the beginning of the new year. In 2014, the world economy growth reached 3.3, which was more or less no diferent from the growth in 2013, however it was lower compared to the predicted rate of 3.7 that was targeted at the beginning of the new year. The USA, Europe and Japan iniially were expected to be the centre of world economic growth, however in the outcome, it was only the United States that became the driving force for the global economic growth. Thus, it afected the economy of the emerging market countries which was slower than expected. In addiion, the impact from China’s sluggish economy which was lower than the projected growth of the emerging market countries also afected the world economy. The global economy contracion, especially the economy of emerging market countries, induced aconinued downward trend in world commodity prices. China’s slow economic growth, compared to that of 2013, and as a result of the policies of the Chinese government, the demand for world commodiies has also dropped. Amidst the abundant supply of world commodiies, such condiion has causeda coninuing downward trend in the prices ofworld commodity. In 2014, the growth of non-oil commodity prices contracted by 4.3, which wasa coninuaion of the 8.0 contracion in 2013. The average oil price in 2014 was also recorded lower at 99 Annual R eport 2014 133 tahun 2013 sebesar 8,0. Rata-rata harga minyak pada tahun 2014 juga tercatat lebih rendah menjadi 99 dolar AS per barel dibandingkan dengan tahun 2013 sebesar 108,4 dolar AS per barel. Sumber: Laporan Perekonomian Indonesia 2014, Bank Indonesia. Indikator Perekonomian Global dalam persen, yoy Uraian 2013 2014 PDB Dunia 3,4 3,4 Negara Maju 1,4 1,8 Amerika Serikat 2,2 2,4 Kawasan Eropa 0,5 0,9 Jepang 1,6 0,1 Inggris 1,7 2,6 Kanada 2,0 2,5 Lainnya 2,2 2,8 Negara Emerging Market 5,0 4,6 Persemakmuran Negara Merdeka Commonwealth of Independent States 2,2 1,0 Asia 7,0 6,8 Eropa 2,9 2,8 Amerika Lain dan Karibia 2,9 1,3 Timur Tengah, Afrika Utara, Afganistan, dan Pakistan 2,4 2,6 Afrika Sub-Sahara 5,2 5,0 Volume Perdagangan Dunia 3,5 3,4 Impor Negara Maju 2,1 3,3 Negara Emerging Market 5,5 3,7 Ekspor Negara Maju 3,1 3,3 Negara Emerging Market 4,6 3,4 Inlasi IHK Negara Maju 1,4 1,4 Negara Emerging Market 5,9 5,1 Sumber: World Economic Outlook WEO Internaional Monetary Fund IMF, April 2015 Source: World Economic Outlook WEO Internaional Monetary Fund IMF, April 2015 Melemahnya ekonomi dunia berbanding terbalik dengan tekanan inlasi. Pada 2014, inlasi di negara maju meningkat menjadi sebesar 1,8 dari sebesar 1,3 di 2013. Amerika Serikat dan Inggris, masing-masing mencatat kenaikan inlasi menjadi sebesar 2,4 dan 2,6. Tingkat inlasi tersebut berada di atas angka rata- rata inlasi negara maju. US dollars per barrel as compared to the prices in 2013 that reached 108.4 US dollars per barrel. Source: Indonesia Economic Report 2014, Bank Indonesia World Economic Indicators The weakening of the world economy is a reversed comparison with the inlaion trend. In 2014, the inlaion rate in the developed countries rose to 1.8 from 1.3 in 2013. Meanwhile, the United States and Britain, recorded an increase in inlaion of 2.4 and 2.6 respecively that were above the average inlaion rate in the developed countries. 134 Lapor an T ahunan 2014 Berbeda dengan kondisi di negara maju, tekanan inlasi di negara EM justru turun menjadi sebesar 4,4 dari sebesar 4,7 di 2013. Meskipun demikian, tekanan inlasi di negara EM masih tergolong inggi seiring dengan masih kuatnya pertumbuhan ekonomi, terjadinya gangguan pasokan dan peningkatan harga Bahan Bakar Minyak BBM bersubsidi. Angka inlasi kawasan Asia pada 2014 tercatat sebesar 6,5 meskipun angka tersebut masih lebih rendah dari tahun sebelumnya, namun tekanan inlasi untuk kawasan Asia masih tergolong inggi. Beberapa negara seperi Malaysia dan Thailand juga mengalami penurunan angka inlasi. Angka inlasi di Malaysia tercatat menurun dari sebesar 3,0 pada 2013 menjadi sebesar 2,8 pada 2014. Sedangkan, inlasi Thailand tercatat menurun dari 1,7 di 2013 menjadi sebesar 1,1 di 2014. Trend Inlasi Dunia Rata-rata tahun, persen Negara 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 country Dunia 6,0 2,5 3,6 4,8 4,8 3,3 3,3 World Negara Industri Maju 3,4 0,12 1,5 2,7 2,0 1,3 1,8 Developed Countries Amerika Serikat 9,8 -0,3 1,6 3,1 2,1 2,2 2,4 United States of America Kawasan Euro 3,3 0,3 1,6 2,7 2,5 -0,5 0,8 Europe Jerman 2,8 0,2 1,2 2,5 2,1 0,2 1,5 Germany Perancis 3,2 0,1 1,7 2,3 2,2 0,3 0,4 French Italia 3,5 0,8 1,6 2,9 3,3 -1,9 -0,4 Italy Jepang 1,4 -1,3 -0,7 -0,3 0,0 1,6 0,1 Japan Inggris 3,6 2,1 3,3 4,5 2,8 1,7 2,6 Great Britain Kanada 2,4 0,3 1,8 2,9 1,5 2,0 2,4 Canada NIAEs 4,5 1,3 2,3 3,6 2,7 2,2 2,8 NIAEs Negara Berkembang dan Emerging Market 9,2 5,3 5,9 7,1 6,1 4,7 4,4 Developing and Emerging Market Countries Afrika Sub-Sahara 12,9 9,4 7,4 9,3 9,0 5,2 4,8 Africa Sub- Sahara Amerika Lain dan Karibia 7,4 5,9 5,9 6,6 5,9 2,8 1,2 Lain America and Caribbean Asia 7,4 9,0 5,3 6,3 4,7 6,6 6,5 Asia Tiongkok 5,9 -0,7 3,3 5,4 2,7 7,8 7,4 People’s Republic of China Malaysia 5,4 0,6 1,7 9,2 1,7 9,0 2,8 Malaysia Thailand 5,5 -0,9 3,3 3,8 3,0 1,7 1,1 Thailand Filipina 8,2 4,2 3,8 4,7 3,2 3,4 3,6 Philipina Vietnam 23,1 6,7 9,2 18,7 9,1 8,8 n.a. Vietnam Eropa Tengah dan Timur 8,1 4,7 5,3 5,3 5,8 2,8 2,7 Central and East Europe Unlike the situaion in the developed countries, the inlaion in the emerging market countries declined to 4.4 from 4.7 in 2013. Nevertheless, the inlaion in the EM countries was sill relaively high in line with the strong economic growth, and due to a disrupion in the supply chain and as a result of the increase in fuel prices. Asia’s inlaion rate in 2014 stood at 6.5 although this igure is sill lower than the inlaion rate of the previous year, but the pressure on inlaion for the Asian region was sill relaively high. In some countries, such as Malaysia and Thailand, the inlaion rate also decreased. The inlaion rate in Malaysia was recorded declining from 3.0 in 2013 to 2.8 in 2014. Meanwhile, Thailand’s inlaion dropped from 1.7 in 2013 to 1.1 in 2014. World Inlaion Trend Tinjauan Industri Industry Review Annual R eport 2014 135 Rata-rata tahun, persen Negara 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 country Commonwealth of Independent States 15,6 11,2 7,2 10,1 6,5 2,2 0,9 Commonwealth of Independent States Rusia 13,1 11,7 6,9 8,4 5,1 1,3 0,6 Russia Timur Tengah dan Afrika Utara 12,4 6,3 6,5 9,2 10,8 2,2 2,8 Middle East and North Africa Keterangan | Informaion: Data NIAEs bersumber pada IMF-WEO Update Januari 2013 karena mulai edisi April 2013 kategori NIAEs dihilangkan dari WEO. htp:www.imf.orgexternalpubstweodatachanges.htm Data Asia menggunakan data PDB kategori Developing Asia pada WEO Oktober 2014. The NIAEs data was sourced fromIMF-WEO updatedinJanuary 2013but since the April 2013ediion, the NIAEs category was no longer included inthe WEO. htp:www.imf.orgexternalpubstweodatachanges.htm Data for Asian countrieswere taken from the GDI’s category, Developing Asia, atWEO on October 2014. Perekonomian Indonesia Dinamika ekonomi global yang idak sesuai perkiraan memberikan tekanan pada perekonomian Indonesia pada tahun 2014. Perbaikan kondisi ekonomi global yang idak sesuai perkiraan terlihat dari pemulihan ekonomi negara maju yang terbatas dan pertumbuhan ekonomi negara berkembang yang melambat. Kondisi ini diperburuk oleh penurunan harga komoditas dunia, termasuk harga minyak pada paruh kedua 2014. Permintaan ekonomi global yang masih lemah dan harga komoditas global yang rendah berdampak pada kinerja ekspor Indonesia yang melambat. Kondisi ekonomi global yang kurang menguntungkan dan struktur ekonomi Indonesia yang masih rentan berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2014. Ekonomi Indonesia pada 2014 tumbuh sebesar 5,0, lebih rendah dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar 5,6 maupun dengan prakiraan Bank Indonesia pada awal tahun sebesar 5,5-5,9. Tidak kondusifnya perkembangan ekonomi global yang mengakibatkan pelemahan kinerja ekspor merupakan sumber utama rendahnya realisasi pertumbuhan ekonomi pada 2014. Inlasi tahun 2014 tetap terkendali didukung oleh penerapan kebijakan moneter yang ketat dan koordinasi pengendalian inlasi yang kuat antara Bank Indonesia dan Pemerintah. Inlasi IHK pada tahun 2014 mencapai Indonesia’s Economy The unexpected changes of the world economy has given pressure on Indonesia‘s economy in 2014. The unpredicted slow recovery of the world economy is apparent from the slight revival of the developed countries and from the slowing down of the growth in the developing countries. This condiion was worsened by the decline in world commodity prices, including oil prices in the second half of 2014. The weak demand and the low price of world commodiies has resulted in a slower performance of Indonesia’s export The unfavorable global economic condiion and the vulnerable structure of Indonesia’s economy in 2014 led to a growth rate of 5.0, which was lower than the rate of the previous year that reached 5.6.This growth rate was also lower than Bank Indonesia’s projected growth at the beginning of the year which was predicted at a range of 5.5 to 5.9. Due to this undesirable global climate, Indonesia’s exports weakened and this was the main source for the slow economic growth in 2014. Inlaion in 2014 remained under control, as this was supported by the ight monetary policy under the strong inlaion control coordinated by Bank Indonesia and the Government. The CPI inlaion in 2014 reached 8.36, 136 Lapor an T ahunan 2014 8,36, sedikit lebih rendah dibandingkan dengan tahun 2013 sebesar 8,38. Tingginya inlasi di 2014 terutama disebabkan pengaruh kenaikan harga bahan bakar minyak BBM bersubsidi dan dampak gejolak harga pangan domesik pada akhir 2014. Kenaikan harga BBM bersubsidi telah mendorong kenaikan harga-harga, baik oleh dampak langsung maupun dampak lanjutan second round efect. Dari sisi realisasi nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat AS secara point-to-point tercatat melemah 1,7 yoy selama tahun 2014 ke level Rp12.385 per dolar AS. Pelemahan terhadap dolar AS tersebut lebih rendah dari pelemahan rupiah terhadap dolar AS pada tahun sebelumnya yang sebesar 20,8. Namun dari sisi Neraca Pembayaran Indonesia NPI, mengalami perbaikan di 2014, seiring dengan implementasi kebijakan stabilisasi. Deisit transaksi berjalan turun menjadi 3,0 dari Produk Domesik Bruto PDB dibandingkan tahun 2013 yang sebesar 3,2 dari PDB. Sumber: Laporan Perekonomian Indonesia 2014, Bank Indonesia. Pertumbuhan Industri Kebandarudaraan Press Release The Internaional Air Transport Associaion IATA mengumumkan bahwa pertumbuhan penumpang pada tahun 2014 di Asia Pasiic tetap menduduki peringkat pertama, yakni sebesar 7,0, sedangkan pertumbuhan penumpang yang paling besar yakni di Kawasan Timur Tengah sebesar 12,1. Saat ini, sebagai pasar transportasi udara terbesar di dunia, kawasan Asia-Pasiik terus mencatat pertumbuhan lalu lintas yang kuat dari tahun ke tahun. Analis memperkirakan tren pertumbuhan yang cepat akan terus berlanjut, didorong oleh rencana liberalisasi perjalanan udara dan perdagangan, serta dengan meningkatkan kegiatan ekonomi. Tapi untuk bersaing dengan laju kenaikan yang diharapkan dalam permintaan, pengembangan bandara yang signiikan diperlukan di semua negara di wilayah ini. slightly lower than CPI in 2013 that was 8.38. The high inlaion was mainly due to the efect of the rise of subsidized fuel prices BBM and the impact of the volaility of the domesic food prices by the end of 2014. The increase in subsidized fuel prices has furher induced price increase, both asa direct impact or as a secondary round efect. From the exchange rate of the rupiah against the US dollar by point-to-point,the value of the rupiah depreciated by 1.7 yoy during 2014 to the level of Rp12,385 per US dollar. The decline against the US dollar was less than the depreciaion of the Rupiah against the US dollar in the previous year that weakened by 20.8. However, from Balance of Payment of Indonesia, the exchange rate of the rupiah improved in 2014, as the government applied the policy to stabilize the rupiah value. The current account deicit declined to 3.0 from the Gross Domesic Product GDP compared to the decline of 3.2 of the GDP in 2013 Source: Indonesia Economic Report 2014, Bank Indonesia. Airport Industry Growth The Internaional Air Transport Associaion IATA announced in its press release that the growth of the passenger volume in 2014 in the Asia Paciic region is sill leading which reached a level of 7.0, while the highest growth in the volume of passengers is in the Middle East that grew by 12.1. Currently, as the largest air transport market in the world, the Asia-Paciic region coninued to record solid traic growth from year to year. Analysts esimated that the trend of this rapid growth will coninue, driven by liberalizaion plans for air travel and trade, as well as by the increasing economic aciviies. However, to keep up with the pace of the expected rise in demand, signiicant development of the airport is required in all countries in the region. Tinjauan Industri Industry Review Annual R eport 2014 137 Seiring dengan pertumbuhan ekonomi, Badan Pusat Staisik BPS juga mencatat adanya pertumbuhan pada sektor transportasi sebesar 8,0 di 2014. Hal tersebut sejalan dengan kondisi industri penerbangan di Indonesia, yang terus mengalami pertumbuhan yang signiikan dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir. Pada tahun 2014, ekonomi yang stagnan menyebabkan traik lalu lintas angkutan udara berada hanya di kisaran 90 juta. IATA menyebutkan Indonesia sebagai salah satu dari lima pasar yang tumbuh paling cepat untuk pertumbuhan penumpang selama 20 tahun ke depan. Negara terpadat keempat di dunia dengan lebih dari 252 juta orang, Indonesia menangani sekitar 110 juta penumpang pada 2013, hal ini menjadi pendorong untuk pertumbuhan besar pada tahun-tahun mendatang. IATA merilis perkiraan tahun 2034, bahwa Indonesia menjadi salah satu dari lima pasar yang tumbuh paling cepat dalam peningkatan penumpang per sebesar 183 juta. Dunia penerbangan Indonesia memang menjadi pusat perhaian. Semua maskapai di ASEAN mengincar Indonesia. Terdapat dua faktor yang menyebabkan Indonesia begitu mempesona di mata dunia penerbangan ASEAN. Pertama, Indonesia memiliki populasi kalangan menengah yang begitu besar. Tentu, Indonesia menjadi pasar yang tepat bagi seluruh maskapai penerbangan di ASEAN. Kedua, ingkat pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5-6. Selain itu, pasar di Indonesia sangat kompeiif sehingga memicu industri ini semakin tumbuh. Pertumbuhan industri kebandarudaraan di Indonesia juga sangat dipengaruhi oleh pertumbuhan pariwisata di Indonesia. Jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia pada tahun 2014 menurut laporan BPS meningkat 7,20 menjadi 9,43 juta. Hasil ini jauh lebih baik dari angka pertumbuhan pariwisata kawasan Asia Pasiik sebesar 5,00, bahkan melampaui angka pertumbuhan pariwisata dunia berdasarkan laporan United Naion-World Trade Organizaion yaitu sebesar 4,70 menjadi 1.136 miliar. Melihat tren pertumbuhan pariwisata nasional serta tren pariwisata dunia yang terus membaik, target 20 juta wisatawan mancanegara pada 2019 opimis dapat tercapai. Sumber: Buku Ringkasan Staisik Lalu Lintas Udara 2014, Angkasa Pura Airports. . As the economy developed, the Central Staisics Agency BPS also recorded growth in the transportaion sector which increased by 8.0 in 2014. This is consistent with the condiion of the airline industry in Indonesia, which coninued to experience signiicant growth in the last ten years. In 2014, the stagnant economy caused the traic volume of air transporaion only reached the range of 90 million passengers. IATA stated that Indonesia is one of the ive fastest-growing markets for airline passenger growth over the next 20 years. As the fourth most populous country in the world with more than 252 million people, Indonesia must serve around 110 million passengers in 2013, which is a simulant for higher growth in the coming years. IATA released predicions for 2034, that Indonesia will become one of the ive fastest growing markets in the world with a projected number of annual passengers of 183 million people. Indonesia’s aviaion industry has gained signiicant atenion from airlines in ASEANas they have set eyes on Indonesia as their target. There are two factors that make Indonesia so atracive for ASEAN’s airline industry. First, Indonesia has a large populaion of middle class people, which deinitely is the target market for all airlines in ASEAN. Second, Indonesia’s economic growth at a rate 5-6 is promising. In addiion, the highly compeiive market in Indonesia has also triggered the growth of the aviaion industry. The growth of the airport industry is closey correlated with the growth of the tourism industry. Based on the BPS report, in 2014 the number of foreign visitors to Indonesia increased by 7.20 to reach 9.43 million people. This result is much beter than the overall growth rate of tourism in the Asia Paciic region that was recorded at 5.00, even surpassing the world tourism growth rate reported by the United Naions World Trade Organizaion that was 4.70 or 1. 136 billion tourists. Observing the growth trend of the naional tourism as well as the improving global tourism trend, the target of 20 million foreign visitors to Indonesia in 2019 is likely to be achieved. Source: Staisics Summary on Air Traic in 2014, Angkasa Pura Airports. 138 Lapor an T ahunan 2014 Perkembangan Industri Kebandarudaraan di Wilayah Angkasa Pura Airports Sejalan dengan perkembangan industri kebandarudaraan di Indonesia, pertumbuhan industri Angkasa Pura Airports sebagai penyedia, pengelola, dan pengusaha jasa kebandarudaraan di kawasan tengah dan imur Indonesia juga mengalami peningkatan. Pergerakan lalu lintas angkutan udara untuk penumpang dan kargo mengalami peningkatan secara total dibandingkan 2013. Sedangkan, pergerakan jumlah pesawat mengalami penurunan dibandingkan 2013. Tabel Pergerakan Pesawat, Penumpang dan Kargo Table of Airplane, Passenger and Cargo Movement Uraian | Descripion Unit 2014 2013 Perubahan | Change Pesawat | Airplane Rute | Route 685.913 689.526 0,52 Penumpang | Passenger Pax 73.228.093 71.908.039 1,84 Kargo | Cargo Ton 348.361 327.886 6,24 Pergerakan Pesawat Pergerakan total pesawat di 13 bandara yang dikelola oleh Angkasa Pura Airports pada tahun 2014 sebanyak 685.913 rute, turun sebesar 0,52 dibandingkan dengan pergerakan total pesawat tahun 2013. Pergerakan pesawat internasional pada tahun 2014 sebanyak 74.849 pesawat atau naik 8,56 dibandingkan tahun 2013, pergerakan pesawat domesik sebanyak 544.307 rute, turun 4,51 dibanding tahun 2013, dan pergerakan pesawat lokal pada tahun 2014 sebanyak 66.757 rute, naik 32,04 dibanding tahun 2013. Pergerakan Pesawat Aircrat Movement dalam rute |in routes Internasional Internaional Domesik Domesic Lokal Local 544.307 66,757 74.849 570.019 50,559 68.948 2014 2013 The Development of Airport Industry In The Regions of Angkasa Pura Airports Operaion In line with the development of the airport industry in Indonesia,Angkasa Pura Airports as providers, managers, and entrepreneurs of airport services in the central and eastern part of Indonesia, also experienced growth. The traic of passengers and cargo have increased in total compared to that of 2013. However, the aircrat movement slightly declined compared to the volume in 2013. Aircrat Movement The total aircrat movement in 13 airports managed by Angkasa Pura Airports in 2014 reached 685,913 routes, down by 0.52 compared to the traic in2013. However,the total internaionalairplanetraic volume in 2014 was recorded as many as 74,849 airplanes, which increased by 8.56 compared to that of 2013, and had as many as 544,307 domesic aircrat movement, down by 4.51 compared to that of 2013, meanwhile the domesicaircrat movement in 2014 recorded as many as 66.757 routes, rising by 32.04 compared to the number of routes in 2013. Tinjauan Industri Industry Review Annual R eport 2014 139 Secara total, bandara dengan jumlah pergerakan pesawat teringgi yakni Bandar Udara Internasional Juanda – Surabaya dengan jumlah pergerakan pesawat sebanyak 136.195 rute, kemudian disusul oleh Bandar Udara Internasional I Gusi Ngurah Rai – Bali dengan jumlah pergerakan pesawat sebanyak 130.149 rute. Penurunan pergerakan traik pesawat di 2014, dikarenakan adanya beberapa maskapai penerbangan yang berheni beroperasi. DPS SUB UPG BPN BIK MDC JOG SOC BDJ SRG LOP AMQ KOE 2013 124.555 139.260 94.699 78.485 12.420 19.925 64.925 24.268 32.148 33.898 31.432 12.968 20.543 2014 130.149 136.195 83.551 68.470 10.029 19.304 66.305 23.574 30.702 52.393 30.655 16.002 18.584 Pergerakan Pesawat berdasarkan Bandara Aircrat Movement by Airport dalam rute |in routes Pergerakan Penumpang Pergerakan penumpang pada 2014 terealisasi sebanyak 73.228.093 pax. Pergerakan tersebut mengalami peningkatan sebesar 1,84 dibandingkan 2013 yang tercatat sebesar 71.908.039 pax. Pasar Internasional merupakan pendorong utama pertumbuhan total penumpang lalu lintas udara. Penumpang internasional meningkat sebesar 12,60 dari 9.803.211 pax di 2013 menjadi 11.037.997 pax di 2014. Sedangkan jumlah penumpang domesik hanya naik sebesar 0,77 dibandingkan 2013 yakni dari 58.018.927 pax menjadi 58.463.526 pax. Pada tahun 2014, jumlah penumpang transit justru turun, yakni dari 4.085.901 pax menjadi 3.726.570 pax atau turun sebesar 8,79. In total, the airports with the highest number of aircrat movement is Juanda – Surabaya Internaional Airport with avolume of 136,195 routes, followed by Ngurah Rai - Bali Internaional Airport that recorded a volume of 130,149 routes. The decline inthe air traic in 2014 was a result of several airline companies that ceased their operaions. Passenger Movement The passenger movement in 2014 reacheda total of 73,228,093 passengers. The volume increased by 1.84 compared to that of 2013, which reached 71,908,039 passengers. The internaional market is the key driver of the total growth for air traic passengers. The volume of Internaional passengers increased by 12.60 from 9,803,211 passengers in 2013 to 11,037,997 passengers in 2014. However, the number of domesic passengers rose only by 0.77 compared to that of 2013, from58,018,927 passengers to 58,463,526 passengers. In 2014, the number of transit passengers declined, from 4,085,901 passengers 3,726,570 passengers or declining by 8.79. 140 Lapor an T ahunan 2014 Pergerakan Penumpang Passenger Movement dalam pax | in pax 2014 2013 Internasional Internaional Domesik Domesic Transit Transit 58.463.526 3.726.570 11.037.997 58.018.927 4.085.901 9.803.211 Jumlah pergerakan penumpang domesik dan internasional teringgi terjadi pada Bandar Udara Internasional Juanda – Surabaya yakni sebanyak 17.285.085 pax, kemudian disusul oleh Bandar Udara I Gusi Ngurah Rai – Bali dengan jumlah penumpang sebanyak 17.271.415 pax. Sedangkan jumlah penumpang internasional yang paling banyak terjadi di Bandar Udara I Gusi Ngurah Rai– Bali dengan jumlah penumpang internasional sebanyak 8.236.270 pax. Hal ini dikarenakan Bandar Udara I Gusi Ngurah – Bali merupakan salah satu pintu masuk wisatawan ke Indonesia dan juga sebagai desinasi wisawatan asing. Pergerakan Penumpang Berdasarkan Bandara Passenger Movement by Airport dalam ribu Pax | in thousand Pax DPS SUB UPG BPN BIK MDC JOG SOC BDJ SRG LOP AMQ KOE 2013 15.631.839 17.683.955 9.634.237 7.194.859 429.758 2.322.162 5.775.949 1.511.228 3.888.993 3.295.022 2.167.619 1.002.861 1.369.557 2014 17.271.415 17.285.085 8.848.354 7.701.216 346.891 2.016.136 6.236.578 1.417.576 3.714.463 3.469.395 2.417.875 1.192.375 1.310.374 Juanda Internaional Airport - Surabaya had the highest passenger movement domesic and internaional totaling 17,285,085 passengers, followed by Ngurah Rai Airport - Bali with the number of passengers totaling 17,271,415 passengers. Meanwhile the highest number of internaional passengers was recorded at Ngurah Rai Airport-Bali with a total of 8,236,270 passengers, since I Gusi Ngurah Airport - Bali is one of the tourist gateway to Indonesia, as well as an internaional tourist desinaion. Tinjauan Industri Industry Review Annual R eport 2014 141 Pergerakan Kargo Angkutan kargo selama 2014 terealisasi sebanyak 348,36 ribu ton. Pencapaian tersebut menunjukkan terjadinya peningkatan sebesar 6,24 dibandingkan dengan 2013 yang sebanyak 327,89 ribu ton. Pergerakan jumlah kargo teringgi terjadi di Bandar Udara Internasional Juanda - Surabaya yakni sebanyak 98,45 ribu ton, kemudian disusul oleh Bandar Udara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan – Balikpapan yakni sebanyak 57,69 ribu ton. Pergerakan Kargo Cargo Movement dalam Ton | in Tons Internasional Internaional Domesik Domesic 286.662 61.699 270.421 57.465 2014 2013 Sedangkan peningkatan teringgi jumlah pergerakan kargo terjadi di Bandar Udara Internasional Syamsudin Noor – Banjarmasin, yakni meningkat sebanyak 70,90 dibandingkan tahun 2013, kemudian disusul oleh Bandara Paimura – Ambon sebanyak 28,88. Pergerakan Kargo Berdasarkan Bandara Pergerakan Pesawat dalam Ton | in Tons DPS SUB UPG BPN BIK MDC JOG SOC BDJ SRG LOP AMQ KOE 2013 54.099 98.509 53.517 49.330 1.329 11.759 14.548 5.263 12.161 10.763 6.886 3.798 5.918 2014 50.390 98.451 53.563 57.686 951 12.469 17.676 4.686 20.784 13.727 7.821 4.895 5.256 Cargo Movement During 2014,the cargo movement totaled to 348.36 thousand tons, which was an increase of 6.24 compared to the volume in 2013 of 327.89 thousand tons. The highest volume of cargo was at Juanda Internaional Airport – Surabaya, totaling 98.45 thousand tons, followed by Sultan Aji Muhammad Sulaiman Internaional Airport Sepinggan - Balikpapan that reached a volume of 57.69 thousand tons. The highest increase in cargo movement was recorded at Syamsudin Noor Internaional Airport - Banjarmasin, which increased by 70.90 compared to that of 2013, followed by Paimura Airport - Ambon that rose by 28.88. 142 Lapor an T ahunan 2014 Angkasa Pura Airports merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang pelayanan jasa kebandarudaraan. Bidang jasa yang disediakan oleh Angkasa Pura Airports melipui jasa aeronauika, non aeronauika dan pelayanan jasa terkait bandara. Sejak tahun 2013, jasa aeronauika yang disediakan oleh Perusahaan hanya di bidang non Air Traic Services ATS. Oleh karena itu, sejak tahun 2013, Perusahaan sangat berkomitmen untuk mengembangkan usaha di bidang jasa non aeronauika dengan konsep airport city yaitu Perubahan orientasi dan proses bisnis dengan iik berat sektor non- aeronauika dan kepuasan pelanggan. Sampai dengan akhir 2014, Perusahaan mengelola sebanyak 13 bandara, yaitu Bandara Ngurah Rai Denpasar, Bandara Juanda Surabaya, Bandara Sultan Hasanuddin Makassar, Bandara Sepinggan Balikpapan, Bandara Frans Kaisiepo Biak, Bandara Sam Ratulangi Manado, Bandara Adisutjipto Yogyakarta, Bandara Adisumarmo Surakarta, Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin, Bandara Achmad Yani Semarang, Bandara Lombok Praya, Bandara Paimura Ambon, dan Bandara El Tari Kupang. Selain itu, Perusahaan juga mengelola 1 Strategic Business Unit Bali, serta 5 Enitas Anak yang terletak di kota-kota besar wilayah tengah dan imur Indonesia. Fasilitas Alat Produksi Dalam melakukan produksi pelayanan jasa, Angkasa Pura Airports memiliki fasilitas alat produksi yang melipui landasan pacu, apron, terminal penumpang, gudang kargo, dan tempat parkir kendaraan di seluruh bandara yang dikelola Perusahaan. Beberapa fasilitas produksi tersebut dijabarkan sebagai berikut. Angkasa Pura Airports engages in the business of airport services that includes aeronauic services, non aeronauic services and other airport-related services. Since 2013, the aeronauic services provided by the Company were focused on non-Air Traic Services ATS. Therefore, since 2013, the Company is highly commited to develop the business areas of non-aeronauic services with a concept of building an airport citythat is oriented towards the focus on non- aeronauic businesses and customer saisfacion. Up to the end of 2014, the Company managed 13 airports, including Ngurah Rai Airport Denpasar, Juanda Airport Surabaya, Sultan Hasanuddin Airport Makassar, Sepinggan Airport Balikpapan, Frans Kaisiepo Airport Biak, Sam Ratulangi Airport Manado, Adisutjipto Airport Yogyakarta, Adisumarmo Airport Surakarta, Syamsudin Noor Airport Banjarmasin, Achmad Yani AirportSemarang, Lombok Airport Praya, Paimura Airport Ambon, and El Tari Airport Kupang. In addiion, the Company also manages 1 Strategic Business Unit in Bali, and ive subsidiaries located in several major ciies in the central and eastern region of Indonesia. Service Supporing Faciliies In delivering its services, Angkasa Pura Airports provides faciliies that include runways, aprons, passenger terminals, cargo warehouses, and parking area around the airports managed by the Company. The faciliies are described as follows: Tinjauan Operasional Review On The Company’s Operaions Annual R eport 2014 143 Data Alat Produksi Utama 2014 Bandara Airport Runway Apron Terminal Internaional Internasional Domesik Domesic VIP Kapasitas Capacity Kargo Internasional Cargo Internaional Kargo Domesik Cargo Domesic M x M M 2 M 2 M 2 M 2 PaxTahun M 2 M 2 DPS 3.000 x 45 405.437 121.785 67.883 4.404 24,5 juta 7.369 4.946 SUB 3.000 x 45 120 x 195 135 x 200 130 x 298 52.462 24.678 - 12,5 juta 5.110 6.593 UPG 2.500 x 45 3.100 x 45 450 x 125 939 x 169 3.815 47.190 3.500 7,6 juta 4.000 BPN 2.500 x 45 140.972 3.800 3.800 7,7 juta 6.000 BIK 3.570 x 45 35.876 1.949 1.432 375 244,5 ribu 324 MDC 2.650 x 45 95.504 3.466 13.358 533 983,2 ribu 3.546 JOG 2.200 x 45 27.090 1.017 7.609 - 6,7 juta 384 342 SOC 2.600 x 45 420 x 135 3.517 9.483 - 1,5 juta 768 BDJ 2.500 x 45 80.421 - 6.641 - 1,3 juta - 973 SRG 2.620 x 45 29.032 801 5.907 458 3,0 juta 99 675 LOP 2.750 x 45 48.195 8.501 21.396 500 1,8 juta 3.951 AMQ 2.500 x 45 37.370 1.200 7.393 670 800 ribu - 1.139 KOE 2.500 x 45 405 x 105 7.420 1.050 1,3 juta - 690 luas GAT | GAT Area luas VIP, CIP dan Kantor | VIP, CIP and Oice Area Kinerja Produksi Per Segmen Usaha Kinerja produksi per segmen usaha dibagi berdasarkan jasa pelayanan kebandarudaraan Angkasa Pura Airports, yakni aeronauika dan non aeronauika. Aeronauika Segmen usaha aeronauika melipui penyediaan, pengusahaan dan pengembangan fasilitas untuk kegiatan pelayanan pendaratan, lepas landas, parkir dan penyimpanan pesawat udara, serta penyediaan, pengusahaan dan pengembangan fasilitas terminal untuk pelayanan angkutan penumpang, kargo dan pos. Pada 2014, seluruh pelayanan Data of Main ProducionTools in2014 Business Performance Per Segment The business performance per segment is divided based on the services of Angkasa Pura Airports, namely aeronauical services and non-aeronauical services. Aeronauical Services The aeronauics business segments include the provision, service and the development of faciliies forairplane landing, takeof, airplane parking and hangar services, and the provision, service and the development of terminal faciliies for passenger transport services, cargo services and postal services. In 2014, the services for Aircrat Landing, Parking 144 Lapor an T ahunan 2014 jasa Aeronauika yang melipui Pelayanan Jasa Pendaratan, Penempatan dan Penyimpanan Pesawat Udara PJP4U, Pelayanan Jasa Penumpang Pesawat Udara PJP2U dan pemakaian aviobridge mengalami pertumbuhan. Tabel Kinerja Pelayanan Jasa Aeronauika Uraian Items Satuan Unit 2014 2013 Pertumbuhan Growth 1 2 3 4 5=3-4 6=3-44 Pelayanan Jasa Pendaratan, Penempatan dan Penyimpanan Pesawat Udara PJP4U Aircrat Landing, Parking and Hangar Services PJP4U Ton 22.737.236 21.501.973 1.235.263 5,74 Domesik Domesic Ton 17.965.881 17.245.687 720.194 4,18 Internasional Internaional Ton 4.771.355 4.256.286 515.069 12,10 Pelayanan Jasa Penumpang Pesawat Udara PJP2U Aircrat Passenger Handling Services PJP2U Pax 32.778.877 32.104.877 674.000 2,10 Domesik Domesic Pax 27.177.686 27.221.733 44.047 0,16 Internasional Internaional Pax 5.601.191 4.883.144 718.047 14,70 Pemakaian Aviobridge Aviobridge Services Ton 21.407.355 17.316.816 4.090.539 23,62 Domesik Domesic Ton 14.801.688 10.206.736 4.594.952 45,02 Internasional Internaional Ton 6.605.667 7.110.080 504.413 7,09 Pelayanan Jasa Pendaratan, Penempatan dan Penyimpanan Pesawat Udara PJP4U Produksi PJP4U pada 2014 mencapai 22.737.236 ton, mengalami pertumbuhan 1.235.263 ton atau sebesar 5,74 dari 2013 yang mencapai 21.501.973 ton. Baik produksi domesik maupun produksi internasional mengalami pertumbuhan yang posiif. Produksi PJP4U domesik mengalami peningkatan sebesar 4,18. Pertumbuhan tersebut disebabkan oleh adanya perubahan body weight pesawat sehingga mempengaruhi produksi PJP4U. Sedangkan produksi PJP4U internasional mengalami peningkatan sebesar 12,10. Pertumbuhan tersebut antara lain disebabkan karena peningkatan frekuensi penerbangan beberapa maskapai penerbangan nasional maupun internasional di berbagai bandara yang dikelola oleh Angkasa Pura Airports. and Hangar Services PJP4U and the Service for Aircrat Passengers PJP2U and Aviobridge Services have expanded. Table of Aeronauical Business Performance Aircrat Landing, Parking And Hangar Services PJP4U The PJP4U business performance in 2014 has reached a volume of 22,737,236 tons, which increased by 1,235,263 tons or by 5.74 compared to the service in 2013 that reached 21,501,973 tons. Both domesic services and internaional services experienced posiive growth. The PJP4U domesic aircrat services increased by 4.18. The growth was due to changes in the body weight of the airplanes, therefore afecing the PJP4U business volume. Meanwhile, the internaional PJP4U aircrat service increased by 12.10. The growth was due to the increased light frequency of several naional and internaional arilines that used the services of the airports managed under Angkasa Pura Airports. Tinjauan Operasional Review On The Company’s Operaions Annual R eport 2014 145 Pelayanan Jasa Penumpang Pesawat Udara PJP2U Produksi PJP2U mengalami peningkatan sebesar 674.000 pax atau sebesar 2,10, dari 32.104.877 pax di 2013 menjadi 32.778.877 pax di 2014. Produksi PJP2U internasional mengalami pertumbuhan sebesar 14,70, yang disebabkan oleh peningkatan frekuensi penerbangan beberapa airlines. Namun demikian, untuk produksi PJP2U domesik mengalami penurunan sebesar 0,16. Hal ini antara lain disebabkan oleh berkurangnya frekuensi penerbangan dari beberapa maskapai penerbangan domesik serta idak beroperasinya Merpai Airlines. Pemakaian Aviobridge Pemakaian aviobridge mencapai 21.407.355 ton, mengalami peningkatan 4.090.539 ton atau sebesar 23,62 dibandingkan 2013 yang mencapai 17.316.816 ton. Pemakaian aviobridge domesik maupun internasional mengalami peningkatan masing-masing sebesar 45,02 dan 7,09. Hal ini disebabkan oleh adanya perubahan body weight pesawat sehingga mempengaruhi produksi aviobridge. Non Aeronauika Segmen usaha non aeronauika melipui beberapa usaha, yaitu penyediaan lahan untuk pembangunan, lapangan dan kawasan industri, serta gedung-gedungbangunan yang berhubungan dengan kelancaran angkutan udara; penyediaan, pengusahaan dan pengembangan fasilitas elektronika, navigasi, listrik, air dan instalasi limbah buangan; penyediaan jasa konsultasi, pendidikan dan pelaihan yang berkaitan dengan kebandarudaraan dan usaha-usaha lain yang dapat menunjang tercapainya tujuan Perusahaan. Pada 2014, pelayanan jasa non aeronauika tersebut menunjukkan kinerja yang bervariasi. Aircrat Passenger Handling Services PJP2U The volume of the PJP2U services increased by 674,000 passengers or at 2.10, from 32,104,877 in 2013 to 32,778,877pax in 2014. The growth of PJP2U passenger services is due to the increase in Internaional passenger PJP2U services that rose by 14.70 as a result of the rise in the light frequency of several airlines. However, the volume of the PJP2U domesic passenger services declined by 0.16 as a result from the decline in the light frequency of several domesic arilines and as Merpai Airlines has ceased its operaion. Aviobridge Services Aviobridge services reached a volume of 21,407,355 tons, which is an increase of 4,090,539 tons or 23.62 compared to the services in 2013 that reached a volume of 17,316,816 tons. The domesic and internaional aviobridge services increased by 45.02 and 7.09 due to the change in the airplane body weight, thus afecing the volume of the aviobridge services. Non-Aeronauical Services The non-aeronauical business segment includes several businesses, namely land procurementprovision for construcion, industrial ields and zones,and buildings construcion that support air transportaion; provision, uilizaion and development of electronic faciliies, navigaion, electricity, water and waste disposal installaions; the provision of advisory services, educaion and training related to airport services and other aciviies that support the achievement of the company’s objecives. In 2014, the non-aeronauical services achieved a mixed performance as shown in the following table: 146 Lapor an T ahunan 2014 Kinerja Pelayanan Jasa Non Aeronauika Uraian Descripion Satuan Unit 2014 2013 Pertumbuhan | Growth 1 2 3 4 5=3-4 6=3-44 Pemakaian Counter Counter Services Dalam Negeri | Domesic Pax 27.670.837 27.253.407 417.430 1,53 Luar Negeri | Internaional Pax 5.506.318 4.802.383 703.935 14,66 Jumlah | Total Pax 33.177.155 32.055.790 1.121.365 3,50 Baggage Handling System Dalam Negeri | Domesic Pax 2.190.031 - 2.190.031 NA Luar Negeri | Internaional Pax 3.221.871 - 3.221.871 NA Jumlah | Total Pax 5.411.902 - 5.411.902 NA Sewa Ruang Room Rental M 2 x Bulan M2 x Month 1.267.013 1.077.346 189.667 17,61 Sewa Tanah Land Rental M 2 x Bulan M2 x Month 6.344.569 6.761.252 416.683 6,16 Konsesi Concession Omzet Ribuan Rp turnover thousands Rp 5.100.595.342 3.251.194.578 1.849.400.764 56,88 Parkir Mobil Car Parking Lembar Sheet 21.693.865 22.864.848 1.170.983 5,12 Parkir Motor Motor Parking Lembar Sheet 7.509.994 7.884.631 374.637 4,75 Peron Plaform Lembar Sheet 347.939 397.319 49.380 12,43 Listrik Electricity KWh 32.494.185 54.997.371 22.503.186 40,92 Reklame Adverising M 2 x Bulan M2 x Month 124.109 169.400 45.291 26,74 Air Water M 3 444.493 327.034 117.459 35,92 Telepon Telephone Pesawat Telepon x Bulan Telephone x Month 20.699 23.999 3.300 13,75 Pergudangan Warehousing Keluar | Out Kg 76.283.558 121.768.912 45.485.354 37,35 Dalam Negeri | Domesic Kg 31.569.472 79.006.194 47.436.722 60,04 Luar Negeri | Internaional Kg 44.714.086 42.762.719 1.951.367 4,56 Masuk | In Kg 87.486.242 109.315.798 21.829.556 19,97 Dalam Negeri | Domesic Kg 62.636.253 89.689.660 27.053.407 30,16 Luar Negeri | Internaional Kg 24.849.989 19.626.138 5.223.851 26,62 Pemakaian Ruang Tunggu CIP Lounge Pax 1.368.587 1.063.698 304.889 28,66 Pemakaian Counter Pemakaian counter mengalami peningkatan 1.121.365 pax atau sebesar 3,50 dari 32.055.790 pax di 2013 menjadi 33.177.155 pax di 2014. Pemakaian counter Dalam Negeri mengalami pertumbuhan sebesar 1,53. Sedangkan, Non-Aeronauical Services Performance Counter Services Counter services have increased to 1,121,365 pax or increased by 3.50 from 32,055.790 pax in 2013 to 33,177,155 pax in 2014. The domesic counter service grew by 1.53. Meanwhile, the services of the internaional Tinjauan Operasional Review On The Company’s Operaions Annual R eport 2014 147 pemakaian counter Luar Negeri mengalami pertumbuhan sebesar 14,66. Pertumbuhan angka pemakaian counter tersebut sejalan dengan pertumbuhan produksi PJP2U. Baggage Handling System Baggage Handling System merupakan jenis jasalayanan yang baru diterapkan oleh Angkasa Pura Airports di tahun 2014. Fasilitas Baggage Handling system adalah suatu sistem conveyor yang digunakan untuk mengangkut bagasi penumpang setelah proses pemeriksaan dan check-in bagi penumpang keberangkatan, begitu juga sebaliknya bagi penumpang kedatangan dibawa ke area pengambilan bagasi baggage claim. Fasilitas BHS tersebut terintegrasi langsung dengan Hold Baggage Screening yaitu suatu sistem pemeriksaan bagasi dengan mesin x-ray sehingga secara otomais dapat mengetahui status keamanan bagasi untuk disalurkan sesuai hasil pemeriksaan, pemilahansorir dan tujuan bagasi untuk diangkut ke pesawat udara bagi penumpung keberangkatan. Layanan tersebut telah terpasang pada 2 Bandara besar yang dikelola Perusahaan, yaitu Bandar Udara I Gusi Ngurah Rai-Bali dan Bandar Udara Sultan Aji Muhammad Sulaiman- Sepinggan, Balikpapan. Produksi Baggage Handling System di 2014 tercatat sebesar 5.411.902 pax. Sewa-Sewa Secara total produksi sewa-sewa di 2014 mengalami penurunan dibandingkan 2013 yang dijelaskan sebagai berikut. a. Sewa ruang mengalami peningkatan sebesar 17,61. Hal ini disebabkan dimulainya pengoperasian Terminal Baru di Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Balikpapan, Bandara I Gusi Ngurah Rai Bali, dan T2 Bandara Juanda Surabaya. b. Sewa tanah mengalami penurunan sebesar 6,16. Hal ini disebabkan oleh pengembalian lahan vallet parking dan pengembalian tanah oleh Ekspedisi Muatan Pesawat Udara EMPU di bandara Juanda Surabaya, idak terealisasinya sewa tanah oleh SAR di bandara Frans Kaisiepo – Biak, serta pengembalian tanah Ground counter increased by 14.66. The growth in the counter servicesis parallel to the increase of the PJP2U passenger services. Baggage Handling System The Baggage Handling System is a new type of service ofered by Angkasa Pura Airports in 2014. This system is a conveyor system that transports the baggage of deparing passengers ater checking-in and also delivers the baggage of arriving passengers to the baggage claim area. The BHS facility is integrated with the Hold Baggage Screening unit that examines the baggage with x-ray faciliies so that the baggage are automaically screened and sorted to idenify the security status of the baggage and idenify the desinaion of the baggage to be further transported to the airplane for deparing passengers. This new Baggage Handling Services has been installed in two major airports managed by the Company, namely I Gusi Ngurah Rai Airport, Bali and Sultan Aji Muhammad Sulaiman-Sepinggan Airport, Balikpapan. The service volume of the Baggage Handling System in 2014 was recorded at 5,411,902 pax. Leasing Business In total, the leasing business in 2014 declined compared to the leasing business in 2013, which is described as follows: a. OiceRoom Lease increased by 17.61. This is due to the commencement of the new terminal at the Sultan Aji Muhammad Sulaiman Airport-Sepinggan, I Gusi Ngurah Rai Airport- Bali, and Juanda Airport Terminal 2-Surabaya. b. Land lease declined by 6.16. This is due to the retrieval of the vallet parking area and handing-over the land from Airplane Cargo Expediion EMPU at Juanda Airport Surabaya, theretrieved land rented by SAR at Frans Kaisiepo Airport-Biak, as well as the land for the Ground Support Equipment GSE that was 148 Lapor an T ahunan 2014 Support Equipment GSE dan pengukuran ulang Lahan GSE di Bandara Internasional Lombok. Pemakaian Sarana Non Aeronauika Lainnya Telepon, Listrik, Air Pemakaian telepon, listrik, air, menunjukkan kinerja yang bervariasi dengan kecenderungan mengalami penurunan yang dijelaskan sebagai berikut. a. Pemakaian listrik mengalami penurunan sebesar 40,92. Hal ini disebabkan oleh mundurnya pemasangan instalasi listrik di beberapa ruangan terminal baru di Sepinggan–Balikpapan dan T2 Juanda–Surabaya, terkait pekerjaan proyek Bandara. Pengembalian ruang tenant dan airlines di T1 dan pengembalian gerai tenant T1 dan airline di T2 serta 4 gerai tenant T2 yang belum beroperasi. b. Pemakaian telepon mengalami penurunan sebesar 13,75. Hal ini disebabkan oleh penurunan penggunaan telepon yang berkorelasi dengan produksi sewa ruang dan pengalihan penggunaan pesawat telepon menjadi telepon genggam yang dilakukan oleh beberapa mitra kerja konsesioner dan maskapai penerbangan. c. Pemakaian air mengalami peningkatan 35,92. Hal ini disebabkan oleh meningkatnya penggunaan air untuk proyek pengembangan di Bandara Ngurah Rai dan berkolerasi dengan tercapainya produksi sewa ruang di kantor cabang Bandara Ahmad Yani dan Lombok. Parkir, Reklame, dan Peron Produksi jasa layanan parkir, reklame dan peron menunjukkan kinerja yang cenderung menurun, dengan penjelasan sebagai berikut. a. Pemakaian tempat reklame mengalami penurunan 39,31. Hal ini disebabkan oleh idak terealisasinya iik reklame pada tahun 2014 akibat mundurnya pengoperasian terminal baru. b. Parkir kendaraan mengalami penurunan, baik untuk parkir mobil maupun parkir motor. Parkir mobil mengalami penurunan sebesar 5,12, sedangkan taken backand the re-measurement of the GSE land in Lombok Internaional Airport. Usage Of Other Non-Aeronauic Faciliies Telephone, Electricity, Water The use of telephone, electricity, water, showed a mixed performance with a declining trend as described as follows: a. Electricity consumpion dropped by 40.92. This wasdue to the delayed installaion of the electrical faciliies in several rooms in the new terminal at Sepinggan- Balikpapan and at Terminal 2 Juanda-Surabaya, and due to the construcion of project. The relinquishment of several tenant rooms and airline rooms in Terminal 1, and the tenant outlets in Terminal 1 and airline outlets in Terminal 2, as well as the handing over of 4 tenant outlets that have not been operated at Terminal 2. b. Phone usage declined by 13.75. This was due to a decline in the use of telephones from the leased space and the switch from land line phones to cellular phones used by several partners the concessionaire and airlines. c. Water consumpion increased by 35.92. This was due to the increasing use of water for development projects at Ngurah Rai Airport as a result from the leasing services at the branch oice of Ahmad Yani Airport and Lombok Airport. Parking, Adverising, and Plaform Services Parking services, billboards and plaform services showed a declining trend with the following explanaion: a. The billboard services fell by 39.31. This was a result from the delayed operaions of the new terminal, therefore the billboard spots could not be realized in 2014. b. The volume of parking services has decreased, both for car parking and motorcycle parking. The volume of car parking declined by 5.12, while the volume of Tinjauan Operasional Review On The Company’s Operaions Annual R eport 2014 149 parkir motor mengalami penurunan sebesar 4,75. Hal ini antara lain disebabkan oleh pengurangan lahan parkir kendaraan roda 4 karena proyek pengembangan Bandara. c. Pemakaian peron anjungan mengalami penurunan 12,43. Hal ini disebabkan oleh penurunan pengunjung anjungan. Pemakaian Ruang Tunggu Pemakaian ruang tunggu mengalami pertumbuhan sebesar 28,66. Hal ini disebabkan oleh pertumbuhan penumpang dan peningkatan pengguna ruang tunggu. Konsesi Konsesi adalah jasa yang diberikan atas hak penggunaan fasilitas Bandar Udara kepada pihak keiga terkait kegiatan usaha yang dilakukan di Bandar Udara. Konsesi ini dikenakan kepada perusahaan-perusahaan yang berusaha di Bandar Udara seperi usaha Food and Beverage, Retail, Services dan Ekspedisi Muatan Pesawat Udara EMPU, Regulated Agent RA, Ground Handling, dan In-light Catering. Produksi konsesi mengalami pertumbuhan sebesar 56,88. Hal ini disebabkan karena adanya pola kerjasama pengoperasian terminal kargo domesik yang sebelumnya revenue sharing menjadi sewa dan konsesi, sehingga menyebabkan perubahan pos pencatatan produksi serta adanya peningkatan omzet di beberapa cabang: Bandara I Gusi Ngurah Rai Bali serta peningkatan omzet di beberapa cabang seperi Bandara Adisutjipto Yogyakarta, Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin, Bandara Ahmad Yani Semarang, Bandara Internasional Lombok Praya. Pergudangan Produksi pergudangan mengalami penurunan, baik dari segi kargo masuk maupun kargo keluar. Kargo masuk mengalami penurunan 19,97, sedangkan kargo keluar mengalami penurunan sebesar 37,35. Hal ini disebabkan oleh adanya perubahan pola kerjasama dari revenue sharing motorcycle parking dropped by 4.75. This is decline is due to the reduced parking area for 4-wheel vehicles during the construcion of the airport project. c. The plaform services declined by 12.43 due to the decline of visitors using the plaform. Waiing Lounge Services The waiing lounge services increased by 28.66, which was due to the growth of the passenger volume and the increase in the lounge usage. Concessions The concession services are the services provided to third paries to uilize the faciliies othe airport for business aciviies. The concession are ofered to companies in the Food and Beverage business, Retail, Services and Airmail Courier, Regulated Agent RA, Ground Handling, and In- light Catering. Concession services grew by 56.88. This is due to the change in the cooperaion agreement for domesic cargo terminal operaions which was changed from the revenue sharingmethod to the lease and concessionapproach and as a result there was a change in recording the producion services in the books. Another factor is the increase in business volume in several branches: I Gusi Ngurah Rai Airport Bali as well as an increase in the volume at some branches, such as Adisucipto Airport-Yogyakarta, Syamsudin Noor Airport- Banjarmasin, Ahmad Yani Airport-Semarang, Lombok Internaional Airport-Praya. Warehousing Services Warehousing services declined both in terms of inbound and outbound cargo. Inbound cargo declined by 19.97, while the outbound cargo declined by 37.35. This is due to the change in the cooperaion agreement for the warehouse lease which was changed from the revenue sharing method 150 Lapor an T ahunan 2014 menjadi sewa ruang dan konsesi, sehingga menyebabkan perubahan pos pencatatan produksi pergudangan serta adanya peraturan dari Kementerian Perikanan dan Kelautan mengenai pembatasan ekspor produk kelautan. Aspek Pemasaran Pemasaran merupakan suatu sistem total dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk merencanakan, menentukan harga, melakukan promosi dan mendistribusikan barang- barang yang dapat memuaskan keinginan dan mencapai sasaran pasar serta tujuan Perusahaan. Aspek pemasaran Perusahaan menjadi tanggung jawab unit Aviaion Markeing Group. Adapun unit Aviaion Markeing Groupter bagi atas 2 unit yang bertugas memasarkan produk jasa yang dimiliki, yaitu unit Airlines Markeing dan unit Cargo Markeing. Pangsa Pasar Pengelolaan kebandarudaraan di Indonesia ditentukan melalui penunjukkan berdasarkan wilayah operasional, yang diatur melalui PP Nomor 25 Tahun 1987 tanggal 19 Mei 1987. Berdasarkan PP tersebut, PT Angkasa Pura I Persero, diberi tugas untuk mengelola bandar udara di bagian tengah dan imur Indonesia sedangkan PT Angkasa Pura II Persero diberi tugas untuk mengelola bandar udara yang berada di wilayah barat Indonesia. Sedangkan, untuk bandara- bandara yang idak dikelola oleh Angkasa Pura Airports maupun Angkasa Pura II berada di bawah pengelolaan Unit Pelaksana Teknis Kementerian Perhubungan. Daya tarik industri kebandarudaraan di Indonesia dinilai masih cukup inggi, hal ini dikarenakan terbatasnya perusahaan yang mengelola bandara di seluruh wilayah Indonesia. Pertumbuhan traik penumpang domesik dan maskapai “low cost carrier” yang cukup pesat menjadi faktor pendorong pertumbuhan industri. Namun demikian, Perusahaan perlu menganisipasi persaingan yang segera muncul di masa yang akan datang akibat deregulasi yang diterapkan oleh Pemerintah. to the lease and concession approach and as a result there was a change in recording the warehouse services in the books. Another reason is the new regulaion from the Ministry of Fisheries and Marine Afairs that limited the export of marine products. Markeing Aspect Markeing is an integrated system of business aciviies designed to plan, determine pricing, promoion and distribuion of goods that can saisfy the request of its customers and achieve the target market and the objecives of the Company.The markeing management is under the responsibility of the Aviaion Markeing Group which is divided into two units that the are in charge of markeing the products and services of the Company, namely Airline Markeing and Cargo Markeing. Market Share The management of airports in Indonesia is coordinated based on the operaion area, which is sipulated in the Government Regulaion No. 25 of 1987 dated 19 May 1987. As set forth in said Government Regulaion, PT Angkasa Pura I Persero, is assigned to manage airports in the central and eastern region of Indonesia while PT Angkasa Pura II Persero is assigned to manage the airports located in the western part of Indonesia. Meanwhile, airports that are not managed by Angkasa Pura Airports or by Angkasa Pura II, are managed by the Technical Implemening Unit under the Ministry of Transportaion. The airport industry in Indonesia is sill considered quite atracive, since only a few companies are engaged in airport services in Indonesia. The rising domesic passenger traic and the “low cost carrier” airlines that lourished quite rapidly has become the driving factor for the industry’s growth. However, the Company should anicipate the imminent compeiion as a result of the deregulaion applied by the Government. Tinjauan Operasional Review On The Company’s Operaions Annual R eport 2014 151 The enactment of Law No. 1 of 2009 on Aviaion has opened the opportunity for private paries to manage airports in Indonesia, therefore Angkasa Pura Airports would have indirect compeiion with other private companies as partners of the government in managing airports. However, Angkasa Pura Airports currently has no direct compeitor in the airport industry in Indonesia. The composiion of the traic of airline passengers and airplanes in Indonesia based on the airport management is presented in the following diagram: In 2014, the market share of Angkasa Pura Airports based on the total number of passengers is 42.1, which is lower than the market share of Angkasa Pura II that manages airports of the western part of Indonesia that achieved a market share of 48.9, meanwhile the remaining porion of 9 is handled by the Technical Implemening Unit of the Ministry of Transportaion. From the traic of the airplane, Angkasa Pura Airport reached a market share of 52.1, while the remaining 47.9 is the market share of Angkasa Pura II. Furthermore, to become one of the ten best airport company in Asia, Angkasa Pura Airports needs to transform their business models to achieve opimal levels of customer saisfacion and increase revenue from non-aeronauical services that relects an ideal proporion of diverse income. Berlakunya Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan memberikan kesempatan kepada pihak swasta untuk mengelola bandara di Indonesia. Peraturan tersebut membuat Angkasa Pura Airports akan memiliki persaingan secara idak langsung dengan pihak swasta yang akan menjadi rekan Pemerintah dalam mengelola bandara. Meskipun demikian, Angkasa Pura Airports idak memiliki persaingan secara langsung dalam industri kebandarudaraan di Indonesia. Komposisi penumpang angkutan udara dan lalu lintas pesawat di Indonesia berdasarkan pengelola bandar udara tergambar melalui diagram di bawah ini. Angkasa Pura II Angkasa Pura Airports UPT Pangsa Pasar Berdasarkan Total Penumpang Market Share Based on Passenger 48,9 9,0 42,1 Pada 2014, pangsa pasar Angkasa Pura Airports berdasarkan total penumpang angkutan udara mencapai sebesar 42,1, lebih rendah dibandingkan Angkasa Pura II sebagai pengelola bandara di wilayah barat Indonesia yang memperoleh pangsa pasar sebesar 48,9, sedangkan sisanya sebesar 9 menjadi pangsa pasar milik Unit Pelaksana Teknis Kementerian Perhubungan. Sedangkan, jika dilihat berdasarkan lalu lintas pesawat, Angkasa Pura Airport memiliki pangsa pasar sebesar 52,1, sedangkan sisanya 47,9 menjadi pangsa pasar Angkasa Pura II. Selanjutnya, untuk menjadi salah satu dari sepuluh perusahaan pengelola bandara terbaik di Asia, Angkasa Pura Airports perlu melakukan transformasi model bisnis untuk mencapai ingkat kepuasan pelanggan yang opimal dan meningkatkan pendapatan non aeronauika untuk Angkasa Pura II Angkasa Pura Airports Pangsa Pasar Berdasarkan Lalu Lintas Pesawat Market Share Based on Airlane Traic 47,9 52,1 152 Lapor an T ahunan 2014 mencapai proporsi pendapatan yang ideal. Perusahaan perlu meningkatkan Customer Saisfacion Index CSI dari 3,92 di 2014 menjadi 4,60 di 2018, serta meningkatkan proporsi pendapatan non aeronauika dari 43 di 2014 menjadi 57 di 2018. Target tersebut sesuai dengan pencapaian rata-rata bandara terbaik di Asia. Posisi Perusahaan 2014 dan Target 2018 The Posiion of The Company in 2014 Compared to The 2018 Target Transformasi Model Bisnis | Paradigm Shit Non Aero Revenue 2014 CSI: 3,92, Non Aero: 43 2018 CSI: 4,60, Non Aero: 57 4 5 100 Secara keseluruhan di 2014, Angkasa Pura Airport memperoleh angka Customer Saisfacion Index CSI sebesar 3,92, dengan pencapaian terbaik diperoleh pada kuartal 4. Pada kuartal 4 tersebut, Bandar Udara I Gusi Ngurah Rai-Bali mampu masuk ke dalam 10 sepuluh bandara terbaik dunia dengan menduduki peringkat 7 tujuh untuk di kelas 15-25 mppa million pax per annum. Angka CSI tersebut diperoleh berdasarkan hasil survei Airport Service Quality ASQ yang dilakukan oleh Airport Council Internaional ACI dengan menggunakan 36 variabel penilaian. Variabel penilaian diantaranya melipui overall saisfacion, access, check-in, passport control, inding your way, security, arrivals services, dan airport faciliies. The company aims to improve the Customer Saisfacion Index CSI from 3.92 in 2014 to 4.60 in 2018, and to increase the proporion of non-aeronauical revenues from 43 in 2014 to 57 in 2018 which is the average proporion of the best airports in Asia. Overall in 2014, Angkasa Pura Airport scored 3.92 for Customer Saisfacion Index CSI with the highest achievement obtained in the 4th quarter.In the fourth quater, I Gusi Ngurah Rai Airport, Bali was able to rank among the top 10 ten world’s best airports at number 7 seven for the 15-25 MPPA million pax per annum category. This CSI index was obtainedfrom the results of the Airport Service Quality ASQ survey conducted by the Airport Council Internaional ACI with 36 assessment criteria, that included overall saisfacion, access, check-in, passport control, inding your way, security, arrival services, and airport faciliies. Tinjauan Operasional Review On The Company’s Operaions Annual R eport 2014 153 Strategi Pemasaran Akivitas pemasaran Angkasa Pura Airports dikelola oleh Aviaion Markeing Group melalui beberapa kegiatan, baik yang bersifat nasional maupun internasional. Strategi pemasaran dibedakan untuk iap-iap aspek yaitu product, price dan promoion. Sepanjang tahun 2014 strategi pemasaran yang dilakukan adalah sebagai berikut: 1. Product Pada 2014, guna menyokong visi menjadi salah satu dari 10 sepuluh pengelola Bandar Udara terbaik di Asia, Angkasa Pura Airports telah memiliki produk baru yang mampu memberikan pelayanan kepada pengguna jasa yaitu Baggage Handing System BHS dan Hold Baggage Screening HBS yang telah terpasang pada Bandar Udara I Gusi Ngurah Rai-Bali dan Bandar Udara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan-Balikpapan. Layanan ini berstandar Internasional karena telah tersedia di Bandara- Bandara kelas dunia sehingga mempermudah Angkasa Pura Airport dalam memasarkan Bandar Udara yang dikelolanya. Upaya ini juga merupakan komitmen Angkasa Pura Airports untuk meningkatkan pelayanan yang berdampak pada peningkatan pendapatan. 2. Price Dalam penerapan strategi pemasaran, penentuan harga adalah faktor pening. Pada April 2014, untuk lebih meningkatkan layanannya, Angkasa Pura Airport telah melakukan penyesuaian Tarif PJP2U Pelayanan Jasa Penumpang Pesawat Udara Domesik dan Internaional di 5 Bandar Udara yang dikelola. Penyesuaian Tarif PJP2U tersebut diimbangi dengan penambahan fasilitas dan kapasitas Bandar Udara serta peningkatan pelayanan kepada pengguna jasa. 5 bandara yang dimaksud yaitu Bandar Udara I Gusi Ngurah Rai-Bali, Bandar Udara Juanda- Surabaya, Bandar Udara Sultan Aji Muhammad Sulaiman- Sepinggan Balikpapan, Bandar Udara Sultan Hasanuddin- Makassar dan Bandar Udara Internaional Lombok. Markeing Strategy The markeing aciviies of Angkasa Pura Airports is managed by the Aviaion Markeing Group through several aciviies, both at the naional and internaional level. During 2014, the markeing strategy was difereniated for each aspect of product, price and promoion and implemented as follows: 1. Product In 2014, to support the vision of becoming one of the top 10 ten best airport management in Asia, Angkasa Pura Airports launched a new product to serve the customers namely theBaggage Handing System BHS and the Hold Baggage Screening HBS which was installed in Ngurah Rai Airport Bali and Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Airport-Balikpapan. This service is a standard facility in world-class airports. This would enable Angkasa Pura Airportseasily market the airports under their management, which is based on the commitment of Angkasa Pura Airports to enhance their services and eventually generate more revenue. 2. Price One of the important factors in implemening markeing strategies is determining the price of the product or services. In April 2014, to further improve its services, Angkasa Pura Airports have adjusted the Airplane Passenger Service Charge in 5 domesic and internaional airports. The adjustment of the service charges is counter balanced by the improved faciliies and enhanced capacity of the airport as well as the improved services to customers. These ive airports are I Gusi Ngurah Rai Airport-Bali, Juanda Airport- Surabaya, Sultan Aji Muhammad Sulaiman Airport-Sepinggan, Sultan Hasanuddin Airport-Makassar and Lombok Internaional Airport. 154 Lapor an T ahunan 2014 3. Promoion Strategi promosi Aviaion Markeing Group dilakukan melalui beberapa kegiatan, yang dilaksanakan selama tahun 2014 baik event yang bersifat nasional maupun internasional. Event ini merupakan upaya kegiatan strategi promosi yang dilakukan Angkasa Pura Airports Aviaion Markeing Group guna memasarkan produk jasanya kepada pelanggan, dengan penjelasan sebagai berikut: Selain strategi markeing mix yang telah disebutkan, Beberapa kegiatan yang dilakukan Angkasa Pura Airports guna menangkap peluang bisnis adalah sebagai berikut:

1. Kegiatan Nasional