44
Lapor an T
ahunan 2014
Untuk merealisasikan visi dan misi, Perusahaan telah menyusun dan menerapkan Nilai Perusahaan Corporate
Values yaitu “SATU” untuk mengingatkan dan memberikan inspirasi kepada semua insan Angkasa Pura Airports untuk
senaniasa melakukan yang terbaik untuk mencapai yang terbaik.
SATU merupakan singkatan dari: 1. Sinergi
Deinisi Nilai Budaya: Cara insan Angkasa Pura Airports menghargai
keragaman dan keunikan seiap elemen untuk memberi nilai tambah bagi perusahaan, pembangunan ekonomi,
dan lingkungan dimana pun insan Angkasa Pura Airports berada.
2. Adapif
Deinisi Nilai Budaya: Daya, semangat dan hasrat insan Angkasa Pura Airports
yang pantang menyerah, proakif merespon perubahan dan kaya akan inovasi.
3. Terpercaya
Deinisi Nilai Budaya: Karakter insan Angkasa Pura Airports yang senaniasa
selaras antara kata dengan perbuatan, jujur dalam
menjalankan tugas serta kewajiban, dan dapat diandalkan.
4. Unggul
Deinisi Nilai Budaya: Komitmen insan Angkasa Pura Airports memberikan
layanan prima dengan profesional dan bertanggung jawab untuk memuaskan pelanggan secara
berkelanjutan.
Dewan Komisaris dan Direksi telah menyetujui dan menetapkan Visi, Misi dan Nilai Budaya Perusahaan guna
menghadapi dinamika bisnis jasa kebandarudaraan di dalam dan luar negeri.
To achieve the vision and mission, the Company has developed and applied the Corporate Values of the Company
which is “SATU “ that guides and inspires all employees of Angkasa Pura Airports to always endeavor for their best.
SATU is an acronym for: 1. Synergy
Core Value Deiniion: All employees of Angkasa Pura Airports respect the
diversity and uniqueness of every element of the Company as an added value for the company, for the
development of the economy and for the environment, wherever the employee may be.
2. Adapive
Core Value Deiniion: The power, spirit, and desire of the employees of
Angkasa Pura Airports to never surrender and responsive to changes and innovaive.
3. Trusted
Core Value Deiniion: The employees of Angkasa Pura Airports are reliable,
consistent with their words and acions and uphold integrity in performing their duies and responsibility.
4. Unggul Superior
Core Value Deiniion: The commitment of the employees of Angkasa Pura
Airports to deliver superior service with professionalism and responsibility that is aimed to coninuously saisfy
their customers.
The Board of Commissioners and Board of Directors have agreed upon and sipulated the Corporate Vision, Mission
and Core Values in order to face the dynamics in airport service business domesically and abroad.
Tata Nilai Perusahaan
Corporate Values
Annual R eport 2014
45
Moto Perusahaan Company Slogan
Kemuliaan Melayani
“Nobelity In Serving”
46
Lapor an T
ahunan 2014
a. Sasaran Strategis Strategic Objecives Perusahaan yang
akan dicapai dalam periode tahun 2014–2017 adalah: 1 Mencapai nilai CSI 4,83 pada tahun 2017;
2 Mencapai total pendapatan operasional Rp6,608 triliun pada tahun 2017;
3 Mencapai proporsi pendapatan non aero terhadap pendapatan operasional sebesar 60 pada tahun
2017; 4
Mengembangkan dan mengimplementasikan sistem manajemen kelas dunia terutama
pengelolaan SDM, ICT, operaion excellence, dan
service excellence secara holisik sebelum akhir
tahun 2017; 5 Menerapkan konsep
green corporaion dan program CSR secara efekif;
6 Menjadi perusahaan yang siap untuk diprivaisasi sebelum akhir tahun 2015.
b. Strategi Perusahaan Untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan, strategi
yang akan dilaksanakan oleh Perusahaan adalah: 1 Pengembangan Revenue
Dalam meningkatkan revenue terdapat strategi yang akan dijalankan oleh Perusahaan, yakni:
a Bekerjasama dengan pengelola bandara
terbaik di dunia dan mitra usaha terbaik untuk percepatan pengembangan pendapatan non
aero; b Membentuk perusahaan anak yang sahamnya
mayoritas dimiliki oleh induk;
2 Peningkatan Layanan Kepada Stakeholders Strategi peningkatan layanan Perusahaan
menetapkan bahwa strategi peningkatan pelayanan dilakukan dengan cara:
a Meningkatkan kapasitas terminal sesuai standar pada bandara utama;
a. The Company’s strategic objecives to be achieved in the period of 2014-2017 are:
1 To achieve a CSI value of 4.83 by the year of 2017; 2 To achieve a Total Operaional Revenue of Rp6.608
trillion by the year of 2017; 3 To achieve a 60 raio of non-aero revenue against
total operaion revenue by the year 2017; 4
To develop and implement a world class management system especially HR Development,
ICT, Operaion excellence, and service excellence holisically before the end of 2017;
5 To implement the concept of green corporaion and CSR program efecively;
6 To be ready for privaizaion before the end of 2015.
b. Company Strategy To achieve the goals, the Company will execute the
following strategies: 1 Increase Revenue
To increase revenue, the Company shall implement the following strategies:
a Collaborate with the world-class airport service managements and cooperate with the best
business partners to accelerate the growth of non-aero revenue;
b Establish a subsidiary company with the
majority of the shares owned by the parent company;
2 Improvement of Services to Stakeholders The Service Improvement Strategy is a strategy
to promote the services of the Company by: a Enhancing the capacity of the terminal to meet
the standard of major airports;
Strategi Perusahaan
Company Strategy
Annual R eport 2014
47
b Memperbaiki, melengkapi dan mengkodiikasi sistem prosedur operasional Perusahaan
berdasarkan ICAO Recommendaion dan
ketentuan Ditjen Perhubungan Udara; c
Menetapkan sistem aplikasi otomasi yang terkoneksi dengan ERP – SAP.11;
3 Kontribusi Kepada Lingkungan a Menggunakan dana PKBL bekerja sama dengan
instansi dan BUMN terkait; b Menjaga kelestarian alam melalui pengolahan
limbah dan penghijauan di lingkungan bandara dan sekitarnya;
c Menerapkan eco-airport design dalam pembangunan bandara di lingkungan
Perusahaan. b Improving, enhancing and coding the Company’s
operaional system procedure based on ICAO Recommendaion and Aviaion Regulaions of
the Directorate General of Transportaion;
c Establish automaion applicaions system connected to ERP - SAP.11;
3 Contribuion to the Environment a Uilizing CSR Funds in collaboraion with
related agencies and state enterprises for social purposes;
b Preserving nature through waste treatment system and implemening greening program at
the airport and the surrounding environment; c Applying the eco-airport design in all airports
construcion projects.
48
Lapor an T
ahunan 2014
Warga negara Indonesia, 67 tahun dan lahir di Solo pada 2 Juli 1946. Menjabat sebagai
Komisaris Utama Angkasa Pura Airports sejak 21 Juli 2010. Sebelumnya menduduki
posisi Komisaris di PT Angkasa Pura II Persero dan pernah menjabat sebagai
Komisaris Bank BUKOPIN dan PT Sweet Indo Lampung. Lulus dari Akademi TNI
Angkatan Udara di Yogyakarta pada tahun 1969. Kemudian melanjutkan pendidikan
di Universitas Jakarta untuk program Studi Business Administraion pada tahun 1992.
Dasar pengangkatan pertama kali adalah SK Menteri Negara BUMN Nomor: KEP-
133MBU2010 tanggal 21 Juli 2010. Tidak memiliki hubungan ailiasi dengan anggota
Direksi dan anggota Dewan Komisaris
lainnya maupun pemegang saham.
Surato Siswodihardjo
Komisaris Utama
President Commissioner
Indonesian Ciizen, 67 years old. Born in Solo on 2 July 1946. Held the posiion of
President Commissioner of the Company
since 21 July 2010. Previously, he held the posiion as Commisioner of Bank Bukopin
and Commissioner of PT Sweet Indo
Lampung. He graduated from the Air Force Academy of the Indonesian Naional Army
in Yogyakarta in 1969 and then coninued his study at the State University of Jakarta
majoring in Business Administraion in 1992.
His irst appointment was by virtue of the Decree of the State Minister of State-
Owned Enterprises Number: KEP-133 MBU2010 dated 21 July 2010. He has no
ailiated relaionship with members of the Board of Directors nor with other members
of the Board of Commissioners, or with the shareholders.
Proil Dewan Komisaris
Proile of The Board of Commissioners
Annual R eport 2014
49
Warga negara Indonesia, 69 tahun. Lahir di Makassar pada 10 November 1944.
Meninggal dunia tanggal 15 Maret 2015. Menjabat sebagai Komisaris Angkasa
Pura Aiports sejak 8 November 2007 dan kembali diperpanjang masa jabatannya
dari 8 November 2012. Pernah menjabat sebagai Sekretaris Wilayah Daerah
Sekwilda Provinsi Sulawesi Selatan, Staf Ahli Menteri Dalam Negeri dan Gubernur
Provinsi Banten. Lulus tahun 1970 dari Insitut Ilmu Pemerintahan IIP Jakarta
dan di tahun 2002 beliau berhasil lulus dari
program masternya. Dasar pengangkatan pertama kali adalah
SK Menteri Negara BUMN Nomor: KEP- 255MBU2007 tanggal 8 November 2007,
kemudian diangkat kembali sesuai dengan SK Menteri Negara BUMN Nomor: SK-423
MBU2012 tanggal 8 November 2012. Tidak memiliki hubungan ailiasi dengan
anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris lainnya maupun pemegang
saham.
Hakamuddin Djamal
Komisaris
Commissioner
Indonesian Ciizen, 69 years old. Born in Makassar on 10 November 1944. Passed
away on 15 March 2015. Held the posiion of Commissioner of the Company since 8
November 2007 and subsequently was re- appointed on 8 November 2012. He was
the Regional Secretary of South Sulawesi Province, Expert Advisor for The Ministry of
Home Afairs of the Republic of Indonesia, and also the Governor of Banten. Obtained
a Bachelor Degree in 1970 and his Master Degree in 2002 from the Jakarta Insitute of
Public Administraion.
His irst appointment was by virtue of Decree of the State Minister of State-
Owned Enterprises Number: KEP- 255 MBU2007 dated 8 November 2007, and
he was subsequently re-appointed by virtue of Decree of the State Minister of
State-Owned Enterprises Number: SK-423 MBU2012 dated 8 November 2012. He has
no ailiated relaionship with members of the Board of Directors nor with members
of the Board of Commissioners, nor with the shareholders.
Proile of The Board of Commissioners
50
Lapor an T
ahunan 2014
Warga negara Indonesia, 59 tahun. Lahir di Cirebon pada 26 Maret 1956. Menjabat
sebagai Komisaris di Angkasa Pura Airports sejak 7 April 2014. Pernah menjabat
sebagai Kasum TNI AU dan Wakasau tahun 2013 dan Danseskaou di tahun 2010.
Lulus dari Akademi TNI Angkatan Udara tahun 1980 dan kemudian melanjutkan
pendidikan Sarjana Ekonomi pada tahun 1997.
Dasar pengangkatan pertama kali adalah SK Menteri Negara BUMN Nomor: SK-75
MBU2014 tanggal 7 April 2014 Tidak memiliki hubungan ailiasi dengan anggota
Direksi dan anggota Dewan Komisaris
lainnya maupun pemegang saham.
Boy Syahril Qamar
Komisaris
Commissioner
Indonesian Ciizen, 59 years old. Born in Cirebon on 26 March 1956. He was
appointed as Commissioner of Angkasa Pura Airports on 7 April 2014. He served
as the Head of General Staf of the Indonesian Armed Force and Deputy
Chief of Staf of the Indonesian Air Force in 2013 and Commander of Air Force
Staf and Command College in 2010. Graduated from the Air Force Academy
in 1980 and pursued an Economics Degree in 1997.
His irst appointment was by virtue of Decree of the State Minister of State-
Owned Enterprises Number: SK-75 MBU2014, dated 7 April 2014. He has
no ailiated relaionship with members of the Board of Directors nor with other
members of the Board of Commissioners, nor with the shareholders.
Proil Dewan Komisaris
Proile of The Board of Commissioners
Annual R eport 2014
51
Warga negara Indonesia, usia 57 tahun. Lahir di Semarang, tanggal 4 Januari 1958.
Menjabat Komisaris Angkasa Pura Airports sejak 7 April 2014. Pernah menjabat
sebagai Sekretaris Direktorat Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan 2013,
Direktur Sistem Manajemen Investasi tahun 2010 dan Direktur Pelaksanaan
Anggaran di tahun 2009. Lulus tahun 1983 dari Universitas Sebelas Maret di Surakarta
dan memperoleh gelar Master of Public Management di Amerika Serikat tahun
1991. Dasar pengangkatan pertama kali adalah
SK Menteri Negara BUMN Nomor: SK-75 MBU2014 tanggal 7 April 2014 Tidak
memiliki hubungan ailiasi dengan anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris
lainnya maupun pemegang saham.
Anandy Wai
Komisaris
Commissioner
Indonesian Ciizen, 57 years old. Born in Semarang on 4 January 1958. She was
appointed as Commissioner of Angkasa Pura Airports on 7 April 2014. She served
as the Secretary of Directorate General of Budgeing, Ministry of Finance in 2013,
Director of Investment Management
System in 2010 and Director of Budget Implementaion in 2009. She graduated
from Sebelas Maret University in Surakarta
in 1983 and received her Master Degree in Public Management in the United States in
1991. Her irst appointment was by virtue of
Decree of the State Minister of State- Owned Enterprises Number: SK-75
MBU2014 dated 7 April 2014. She has no ailiated relaionship with members of the
Board of Directors nor with other members
of the Board of Commissioners, nor with the shareholders.
Proile of The Board of Commissioners
52
Lapor an T
ahunan 2014
Dwi Ari Purnomo
Komisaris
Commissioner
Warga negara Indonesia, usia 40 tahun. Lahir di Jakarta tanggal 26 Februari 1975.
Menjabat Komisaris Angkasa Pura Airports sejak 7 April 2014. Pernah menjabat
sebagai anggota Dewan Komisaris PT Perkebunan Nusantara IX dari tahun 2011
sampai 2014, Kepala Bidang Administrasi Kekayaan BUMN, Kementerian Negara
BUMN dari tahun 2010 sampai 2013 dan Komite Audit PT Askes Persero dari tahun
2008 sampai 2010. Lulus tahun 2011 dari S2 Program Pasca Sarjana Fakultas Hukum
Ekonomi, Universitas Indonesia. Dasar pengangkatan pertama kali adalah
SK Menteri Negara BUMN Nomor: SK-75 MBU2014 tanggal 7 April 2014 Tidak
memiliki hubungan ailiasi dengan anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris
lainnya maupun pemegang saham. Indonesian Ciizen, 40 years old. Born
in Jakarta on 26 February 1975. He was appointed as Commissioner of Angkasa
Pura Airports since 7 April 2014. He was a commissioner of The PT Perkebunan
Nusantara IX from 2011 to 2014, Head of State Enterprises Asset Administraion,
Ministry of State-Owned Enterprises
from 2010 to 2013 and member of AuditCommitee at PT ASKES Persero
from 2008 to 2010. He received his Master
Degree from the Law Department of University of Indonesia in 2011.
His irst appointment was by virtue of Decree of the State Minister of State-
Owned Enterprises Number: SK-75 MBU2014, dated April 7, 2014. He has no
ailiated relaionship with members of the Board of Directors nor with other members
of the Board of Commissioners, nor with the shareholders.
Proil Dewan Komisaris
Proile of The Board of Commissioners
Annual R eport 2014
53
Warga negara Indonesia, usia 59 tahun. Lahir di Surabaya tanggal 7 Mei 1956.
Menjabat sebagai Komisaris Angkasa Pura Airports sejak 17 Oktober 2014. Pernah
menjabat sebagai Direktur Keselamatan Perkeretaapian Ditjen Perkeretaapian
Kemenhub dari 2010 sampai 2014, Direktur Keselamatan dan Teknik Sarana
Ditjen Perkeretaapian Kemenhub dari 2009 sampai 2010, Direktur Teknik Prasarana
Ditjen KA Kemenhub dari 2005 sampai 2009. Lulus tahun 1991 dari Program
Master bidang Transportasi Insitut Teknologi Bandung. Saat ini dalam proses
pendidikan Program Doktoral Ekonomi Terapan di Universitas Padjajaran Bandung.
Dasar pengangkatan pertama kali adalah SK Menteri Negara BUMN Nomor: SK-216
MBU102014 tanggal 17 Oktober 2014 Tidak memiliki hubungan ailiasi dengan
anggota Direksi dan anggota Dewan
Komisaris lainnya maupun pemegang saham.
Indonesian Ciizen, 59 years old. Born in Surabaya on 7 May 1956. He was
appointed as Commissioner of Angkasa Pura Airports since 17 October 2014.
Once served as the Director of Train Safety under the Directorate General of Trains,
Ministry of Transportaion from 2009 to 2010, Director of Safety and Technical
Infrastructure of Directorate General of Trains, Ministry of Transportaion from
2009 to 2010, Director of Technical
Infrastructure of Directorate General of Trains, Ministry of Transportaion from
2005 to 2009. Received his Master Degree in Transportaion from the Technology
Insitute of Bandung, and currently a candidate for a Doctoral Degree in Applied
Economics at Padjadjaran University in Bandung.
His irst appointment was by virtue of Decree of the State Minister of State-
Owned Enterprises Number: SK-216 MBU102014, dated 17 October 2014. He
has no ailiated relaionship with members of the Board of Directors nor with other
members of the Board of Commissioners, nor with the shareholders.
Hermanto Dwiatmoko
Komisaris
Commissioner
Proile of The Board of Commissioners
54
Lapor an T
ahunan 2014
Warga Negara Indonesia, 54 tahun. Lahir di Cimahi, Jawa barat pada 17 Januari 1960.
Mulai bergabung dan menjabat sebagai President Director Perusahaan berdasarkan
SK Menteri Negara BUMN Nomor: KEP.138 MBU2010 tanggal 23 Juli 2010.
Beliau meraih gelar Sarjana Akuntansi dari Universitas Padjajaran Bandung pada
tahun 1986. Setelah menyelesaikan studi S1, beliau mengawali karir di industri
perbankan, Bank Bukopin pada tahun 1987 dan menjabat posisi President Treasury
pada tahun 1993. Dalam kurun waktu tersebut, beliau meraih penghargaan
Superior Performance oleh Asian Insitut
of Management, Manila, Filipina saat mengikui program Advance Bank
Management di tahun 1989.
Dalam jejak karirnya, beliau berpengalaman dalam menjabat posisi pening di berbagai
perusahaan, diantaranya adalah sebagai
Direktur Keuangan dan Wakil Direktur Utama di Induk KUD 1994–1995, Direktur
Treasury dan Luar Negeri Bank Muamalat Indonesia 1996, Direktur Kredit Bank
Intan 1996, Direktur Keuangan dan Wakil Direktur Utama PT Abdi Bangsa Tbk 1999–
2002, Staf Khusus Menteri Negara BUMN 2006, dan Direktur Keuangan PT Angkasa
Pura II Persero 2006. Tidak memiliki hubungan ailiasi dengan
anggota Dewan Komisaris dan Direksi lainnya, maupun pemegang saham.
Tommy Soetomo
President Director Indonesian Ciizen, 54 years old. Born in
Cimahi, West Java on 17 January 1960. He joined as the President Director of the
Company by virtue of the Decree of the State Minister of State-Owned Enterprises
Number: KEP.138MBU2010 dated 23 July 2010.
He obtained his Bachelor’s degree in Accouning from Padjajaran University of
Bandung in 1986. He started his career
in banking in Bank Bukopin in 1987 and served as President of Treasury in 1993.
During his tenure, he was awarded the Superior Performance Award by the
Asian Insitute of Management, Manila, Philippines,during his paricipaion at the
Advance Bank Management Program in
1989.
He has extensive experience in serving inprominents
posiion in
various companies, such as the Director of Finance
and Deputy Director of Induk KUD 1994– 1995, Treasury and Foreign Afairs Director
at Bank Muamalat Indonesia, Director
of Loans at Bank Intan 1996, Finance Director and Deputy Director at PT Abdi
Bangsa Tbk 1999-2002, Special Advisor for the Minister of State-owned Enterprises
2006, and Finance Director at PT Angkasa Pura II Persero 2006.
He has no ailiated relaionship with members of the Board of Directors nor
with other members of the Board of Commissioners, or with the shareholders.
Proil Direksi
Proile of The Board of Directors
Annual R eport 2014
55
Warga Negara Indonesia, 59 Tahun. Lahir di Yogyakarta pada 25 Agustus 1955.
Menjabat sebagai Finance and IT Director berdasarkan SK Menteri Negara BUMN
Nomor: KEP-134MBU2010 tanggal 21 Juli 2010.
Meraih gelar Sarjana Ekonomi di Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas
Gadjah Mada Yogyakarta pada tahun 1982, serta beliau melanjutkan pendidikan dan
meraih gelar Magister Manajemen pada Program Pasca Sarjana Fakultas Ekonomi
UGM pada tahun 2005. Mulai bergabung di Perusahaan pada
tahun 1983 sebagai staf Dinas Keuangan Kantor Pusat dan menjabat sebagai
Kepala Sub Direktorat Keuangan mulai tahun 1990 sampai dengan 1994. Beliau
menjabat sebagai Staf Khusus Direksi di tahun 2004. Pada tahun 2005–2008, beliau
menjabat sebagai Direktur Keuangan PT Gapura Angkasa dan pada tahun 2008
-2010 menjabat sebagai Direktur Utama Dapenra.
Tidak memiliki
hubungan ailiasi
dengan anggota Dewan Komisaris dan Direksilainnya, maupun pemegang saham.
Gunawan Agus Subrata
Finance and IT Director Indonesian Ciizen, 59 years old. Born in
Yogyakarta on 25 August1955. Served as the Finance and IT Director by virtue of
the Decree of the State Minister of State- Owned Enterprises Number: KEP-134
MBU2010 dated 21 July 2010. Obtained his Bachelor’s degree in
Accouning from Gadjah Mada University of Yogyakarta in 1982, and his Master of
Management also from Gadjah Mada University of Yogyakarta in 2005.
He joined the Company in 1983 as a Staf of the Finance Department at the
Headquarter sand served as Head of Sub
Directorate Finance from 1990 to 1994. He also served as Special Staf for the Board
of Directors in 2004. In 2005 unil 2008 he was the Finance Director at PT Gapura
Angkasa and as the President Director of Dapenra from 2008 to 2010.
He has no ailiated relaionship with members of the Board of Directors nor
with other members of the Board of Commissioners, or with the shareholders.
Proile of The Board of Directors
56
Lapor an T
ahunan 2014
Warga Negara Indonesia, 60 Tahun. Lahir di Manado, Sulawesi Utara pada
16 September 1954. Menjabat sebagai Markeing and Business Development
Director Perusahaan berdasarkan SK
Menteri Negara BUMN Nomor: KEP-134 MBU2010 tanggal 21 Juli 2010.
Beliau meraih gelar Bachelor of Science dari Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi
Universitas Sam Ratulangi, Manado tahun 1980. Memulai karir di dunia
penerbangan dengan menjadi pegawai PT Garuda Indonesia pada tahun 1975.
Beliau dipercaya menduduki berbagai posisi pening di PT Garuda Indonesia,
diantaranya sebagai Assistant Regional
Director Europe di Amsterdam 1986, General Manager Spanyol 1987–1990,
General Manager UK dan Ireland 1990– 1993, Regional Director JapanKorea,
China 1993–1996, Vice President VP The Americas and Australia 1997, VP
Markeing and Alliances 1997, dan VP Producion 1997–1998.
Beliau juga pernah berkarir di PT Gapura Angkasa sebagai Direktur Niaga 1998–
2000, Direktur Produksi dan Niaga 2000–2004, dan Direktur Utama 2004–
2008. Kemudian, pada tahun 2008 beliau ditunjuk sebagai Direktur Komersial dan
Pengembangan Usaha PT Angkasa Pura II Persero dan menjabat hingga tahun 2010.
Tidak memiliki hubungan ailiasi dengan anggota Dewan Komisaris dan Direksi
lainnya, maupun pemegang saham.
Robert Daniel Waloni
Markeing and Business Development Director
Indonesian ciizen, 60 years. Born in Manado, North Sulawesi, on 16 September
1954. He served as Director of Markeing and Business Development by virtue of
the Decree of the State Minister of State- Owned Enterprises Number: KEP-134
MBU 2010 dated 21 July 2010. He obtained his Bachelor degree in
Management from Sam Ratulangi University, Manado in 1980. He started his
career in the aviaion industry by serving as an employee of PT Garuda Indonesia in
1975. He held various key posiions at PT Garuda Indonesia, including as Assistant
Regional Director for Europein Amsterdam 1986, General Manager of Spain 1987-
1990, General Manager UK and Ireland 1990-1993, Regional Director of Japan
Korea, China 1993-1996, Vice President VP for the Americas and Australia 1997,
VP Markeing and Alliances 1997 and VP Producion 1997-1998.
He also has experience in PT Gapura Angkasa as Commercial Director 1998–
2000, Director of Producion and Commerce 2000–2004, and President
Director 2004-2008. Later, in 2008 he was appointed as Director of Commercial and
Business Developmentof PT Angkasa Pura II Persero and served unil 2010.
He has no ailiated relaionship with members of the Board of Directors nor
with other members of the Board of Commissioners, or with the shareholders.
Proil Direksi
Proile of The Board of Directors
Annual R eport 2014
57
Warga Negara Indonesia, 62 Tahun. Lahir di Pariaman, Sumatera Barat pada 19 Maret
1952. Menjabat sebagai Operaion Director
Perseroan berdasarkan SK Menteri Negara BUMN Nomor: KEP-134MBU2010
tanggal 21 Juli 2010.
Beliau menamatkan pendidikan dari Akademi Angkatan Bersenjata Republik
Indonesia Akabri Udara pada tahun 1976 dan Sekolah Penerbang TNI-AU pada
tahun 1980. Di tahun 1995, ia meraih gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Terbuka,
Seskogab di tahun 1997, dan Lemhanas RIKSA 14.
Berpengalaman sebagai Komandan Skuadron Udara 4 di Pangkalan Udara
Abdulrachman Saleh Malang 1992- 2005, Komandan Pangkalan Udara
Abdulrachman Saleh 2005-2007, dan Panglima Komando Operasi TNI-AU II
2007–2010. Pada tanggal 1 April 2010, beliau memasuki masa pensiun dengan
pangkat terakhir Marsekal Muda. Tidak memiliki hubungan ailiasi dengan
anggota Dewan Komisaris dan Direksi lainnya, maupun pemegang saham
Yushan Sayui
Operaion Director Indonesian ciizen, 62 years old. Born in
Pariaman, West Sumatra on 19 March 1952. He served as Director of Operaions
of the Company by virtue of the Decree
of the State Minister of State-Owned Enterprises Number: KEP-134 MBU
2010 dated July 21, 2010. He graduated from the Air Force Academy
of the Indonesian Armed Forces AKABRI in 1976 and the Air Force Flight School
in 1980. In 1995, he earned his BA in Economics from the Open University. He
was also enlisted in the Joint Staf and Command College of Armed Forces in
1997, and Naional Resilience Insitute of the Republic of Indonesia – RIKSA 14.
He has extensive military experiences namely as the Commander of Air Squadron
4 at Abdul Rachman Saleh Air Base in Malang 1992-2005, Commander of
Air Base in Malang 2005-2007, and Commander of Operaions II of the
Indonesian Air Force 2007-2010. On 1 April 2010, here ired with the rank of the
Air-Vice Marshal.
He has no ailiated relaionship with members of the Board of Directors nor
with other members of the Board of Commissioners, or with the shareholders.
Proile of The Board of Directors
58
Lapor an T
ahunan 2014
Warga Negara Indonesia, 55 Tahun. Lahir di Medan pada tanggal 6 Februari
1959. Menjabat sebagai Human Capital and General Afair Director Perusahaan
berdasarkan SK Menteri Negara BUMN
Nomor: SK-208MBU2013 tanggal 10 April 2013.
Meraih gelar Sarjana Ekonomi di Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi Universitas
Islam Indonesia, Yogyakarta pada tahun 1984 dan menyelesaikan pendidikan
Master Manajemen Transportasi Udara, Joint Program MIT di Massachussets
Insitut of Technology dan Universitas Indonesia di tahun 1994.
Beliau pernah berkarir di PT Garuda Indonesia dan menduduki berbagai posisi
pening, diantaranya sebagai Vice President VP
Budget Management Informaion System 1998–2000, VP
Informaion Technology 2000–2002, VP Human
Resources and Development 2003–2005, dan Corporate Expert 2005–2013. Beliau
juga menjabat sebagai Vice Chairman di The President Airplane Team of The
Republic of Indonesia mulai tahun 2010 sampai saat ini.
Tidak memiliki hubungan ailiasi dengan anggota Dewan Komisaris dan Direksi
lainnya, maupun pemegang saham
Daan Achmad
Human Capital and General Afair Director
Indonesian ciizen, 55 years old. Born in Medan on 6 February 1959. He served
as Director of Human Capital General Afairs by virtue of the Decree of the
State Minister of State-Owned Enterprises
Number: SK-208 MBU 2013 dated 10 April 2013.
He holds a Bachelor of Economics in Management from the Islamic University
of Indonesia of Yogyakarta in 1984 and earned a Master Degree in Air Transport
Management from the Massachusets Insitute of Technology and the University
of Indonesia Joint Program in 1994.
He served at PT Garuda Indonesia and held various important posiions,
including as Vice President VP Budget and Management Informaion System
1998-2000, VP Informaion Technology 2000-2002, VP Human Resources and
Development 2003-2005, and Corporate Expert 2005-2013. He also served as Vice
Chairman of the President Airplane Team of the Republic of Indonesia from 2010
unil today.
He has no ailiated relaionship with members of the Board of Directors nor
with other members of the Board of Commissioners, or with the shareholders.
Proil Direksi
Proile of The Board of Directors
Annual R eport 2014
59
Warga Negara Indonesia, 53 Tahun. Lahir di Jakarta pada tanggal 2 November 1961.
Menjabat sebagai Technical Director Perusahaan berdasarkan SK Menteri
Negara BUMN Nomor: SK-208MBU2013 tanggal 10 April 2013.
Meraih gelar Sarjana Teknik dari Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan
Perencanaan, Insitut Teknologi Bandung pada tahun 1986. Beliau menyelesaikan
studi Program Pasca Sarjana bidang Transportasi, Insitut Teknologi Bandung di
tahun 1992.
Beliau pernah menjabat berbagai posisi pening di Kementerian Perhubungan RI,
diantaranya sebagai Kasi Mutu Konstruksi
Sipil Ditjen Hubud 1992–2002, Pemimpin Proyek PFBUJ 2002, Kasi Keterpaduan
Program Bandara 2002–2005, Kasubdit Program Bandara 2005–2007, dan
Kasubdit Prasarana Bandara 2008. Tidak memiliki hubungan ailiasi dengan
anggota Dewan Komisaris dan Direksi lainnya, maupun pemegang saham
Polana Banguningsih Pramesi
Technical Director Indonesian ciizen, 53 years old. Born in
Jakarta on 2 November1961. She served as Technical Director of the Company by
virtue of the Decree of the State Minister of State-Owned Enterprises Number: SK-208
MBU2013 dated April 10, 2013. She holds a Bachelor degree in Civil
Engineering from Bandung Insitute of Technology in 1986. She completed her
Master Program in Transportaion from the Insitute of Technology Bandung in 1992.
She held various posiions in the Ministry of Transportaion of Indonesia, such
as the Head of Quality Construcion of Civil DGAC 1992-2002, Project Leader
PFBUJ 2002, Secion Head of Integrated AirportProgram2002-2005, the Head of
Sub Directorate of Airport Program 2005- 2007, and as the Head of Sub Directorate
of Airport Infrastructure 2008. She has no ailiated relaionship with
members of the Board of Directors or with other members of the Board of
Commissioners, or with the shareholders.
Proile of The Board of Directors
60
Lapor an T
ahunan 2014
Proil dapat dilihat pada proil Dewan Komisaris.
Menjabat sebagai Ketua Komite Audit sejak 8 April 2014 berdasarkan Surat
Keputusan Dewan Komisaris Nomor: KEP- 04DK.API2014.
Warga Negara Indonesia, umur 63 tahun, lahir di Kendal, Jawa Tengah pada tanggal
6 Maret 1952. Memperoleh gelar Sarjana Ilmu Keuangan dari Universitas Gadjah
Mada, Yogyakarta pada tahun 1980 dan Master Manajemen dari STIE IPWI, Jakarta
pada tahun 2001. Mengawali karir di Badan Pengawasan Keuangan Pembangunan
BPKP sebagai auditor dengan jabatan terakhir sebagai Pengendali Mutu Audit.
Menjabat sebagai anggota Komite Audit Perusahaan sejak 9 November 2010
berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris Nomor: KEP.06DK.AP.I2010
dan diangkat kembali pada 1 November 2013 berdasarkan Surat Keputusan Dewan
Komisaris Nomor: KEP.12DK.AP.I2013.
Dwi Ary Purnomo
Ketua Komite
Head of Commitee
Ilham Budiono
Anggota Komite
Commitee Member
His proile is presented in the proile the Board of Commissioners
Served as the Head of Audit Commitee since 8 April 2014 by virtue of the Decree
othe Board of Commissioners Number KEP-04DK.API2014.
Indonesian ciizen, aged 63 years old, born in Kendal, Central Java,on 6 March
1952. He earned his Bachelor of Science in Finance from the University of Gadjah
Mada, Yogyakarta in 1980 and his Master in Management from STIE IPWI, Jakarta
in 2001. He began his career at the Development and Finance Supervisory
Board BPKP as auditor with his last posiionas Audit Quality Controller. He
also served as a member of the Company’s Audit Commitee since 9 November 2010,
by virtue of the Decree of the Board
of Commissioners Number: KEP.06 DK.AP.I2010 and was re-appointed on
November 1, 2013 by virtue of the Decree of the Board of Commissioners Number:
KEP.12DK.AP.I2013.
Komite Audit
Audit Commite
Proil Komite di Bawah Dewan Komisaris
Proile of Commitees Under The Board of Commissioners
Annual R eport 2014
61
Warga Negara Indonesia, umur 61 tahun, lahir di Gianyar, Bali pada tanggal 19
Agustus 1954. Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi bidang Akuntansi dari Universitas
Airlangga, Surabaya pada tahun 1981 dan Master Akuntansi dari STIE IPWI, Jakarta
pada tahun 2000. Mengawali karir di Badan Pengawasan Keuangan Pembangunan
BPKP sebagai auditor dengan jabatan terakhir sebagai Pengendali Mutu Bidang
Pengawasan Pengeluaran. Menjabat sebagai anggota Komite Audit Perusahaan
sejak 20 November 2012 berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris Nomor:
KEP.17DK.AP.I2012 dan diangkat kembali pada 11 November 2013 berdasarkan
Surat Keputusan Dewan Komisaris Nomor: KEP.13DK.AP.I2013.
Ida Bag u
s Sudarsana
Anggota Komite Commitee Member
Indonesian ciizen, aged 61 years old, born in Gianyar, Bali on 19 August 1954.
He holds a Bachelor Degree in Accouning from Airlangga University, Surabaya in
1981 and a Master of Accouning from STIE IPWI, Jakarta in 2000. He began his
career in the Development and Finance Supervisory Board BPKP as an auditor
with the last posiion as the Supervisor of the Expenditures Quality Control. He
also served as a member of the Audit Commitee since 20 November 2012
by virtue of the Decree othe Board of Commissioners Number: KEP.17
DK.AP.I2012 and was reappointed on 11 November 2013 by virtue of the Decree of
the Board of Commissioners Number: BOC KEP.13DK.AP.I2013.
Proile of Commitees Under The Board of Commissioners
62
Lapor an T
ahunan 2014
Warga Negara Indonesia, umur 58 tahun, lahir di Klaten pada tanggal 19 Desember
1956. Memperoleh gelar Sarjana Hukum dari Universitas Islam Indonesia pada
tahun 1981 dan Master Manajemen dari Universitas Mercu Buana pada tahun
2002. Pernah menjabat sebagai Kepala Seksi Pengaturan dan OTL Perusahaan
1993-2008 dan Pengawas Bidang PUM Satuan Pengawas Internal SPI Perusahaan
2008-2012. Menjabat sebagai anggota Komite Risiko Usaha dan GCG Perusahaan
sejak 25 Februari 2013 berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris Nomor:
KEP.03DK.API2013 dan diangkat kembali pada 25 Februari 2014 berdasarkan Surat
Keputusan Dewan Komisaris Nomor: KEP- 02DK.API2014.
Joko Subagyo
Anggota Komite
Commitee Member
Indonesian ciizen, aged 58 years old, born in Klaten on 19 December 1956.
He earned his law degree from the Islamic University of Indonesiain 1981
and Master of Management from Mercu Buana University in 2002. He served as
Head of Regulaions and Organizaional Governance Secion 1993-2008 and
Supervisor of PUM Internal Audit Unit IAU 2008-2012. As member othe Business
Risk Commitee and GCG Company since February 25, 2013 by virtue of the Decree
of the Board of Commissioners Number: KEP.03DK.API2013 and was reappointed
on 25 February 2014 by the Decree of the Board of Commissioners Number: KEP-02
DK.API2014. Proil dapat dilihat pada proil Dewan
Komisaris.
Menjabat sebagai Ketua Komite Risiko Usaha dan GCG sejak 20 April 2014
berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris Nomor: KEP.06DK.API2014.
Anandy Wai
Ketua Komite
Head of Commitee
Her proile is presented in the proile the Board of Commissioners.
Served as the Head of Audit Commitee since 20 April 2014 by virtue of the Decree
othe Board of Commissioners Number: KEP.06DK.API2014.
Komite Risiko Usaha dan GCG
Commercial Risk and GCG
Proil Komite di Bawah Dewan Komisaris
Proile of Commitees Under The Board of Commissioners
Annual R eport 2014
63
Warga Negara Indonesia, umur 35 tahun, lahir di Surabaya pada tanggal 22 Mei 1980.
Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Indonesia pada tahun 2003 dan
Master Hukum dari Universitas Indonesia pada tahun 2006. Bekerja pada Universitas
Indonesia sebagai dosen 2003-sekarang serta
Deputy of Plantaion, Rofestery and Agrobusiness di PT Agape Bumi Mandiri dan
PT Agro Wahana Bumi 2009-sekarang. Menjabat sebagai anggota Komite Risiko
Usaha dan GCG Perusahaan sejak 28 Juni 2013 berdasarkan Surat Keputusan Dewan
Komisaris Nomor: KEP.08DK.API2013 dan diangkat kembali pada 30 Juni 2014
berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris Nomor: KEP-07DK.API2014.
Warga Negara Indonesia, umur 63 tahun, lahir di Klaten pada tanggal 12 Mei 1952.
Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi bidang Akuntansi dari Universitas Diponegoro,
Semarang pada tahun 1995 dan Master Akuntansi dari Universitas Diponegoro,
Semarang pada tahun 2002. Mengawali karier di Badan Pengawasan Keuangan
Pembangunan BPKP sebagai auditor dengan jabatan terakhir sebagai Auditor
Ahli Madya Golongan VIC. Menjabat sebagai anggota Komite Risiko Usaha dan
GCG Perusahaan sejak 1 Oktober 2014 berdasarkan Surat Keputusan Dewan
Komisaris Nomor: KEP-09DK.API2014.
Fahrul Ismaeni
Anggota Komite
Commitee Member
Ishak Soebeki
Anggota Komite
Commitee Member
Indonesian ciizen, 35 years old, born in Surabaya on 22 May 1980. He holds a
Bachelor of Economics from the University of Indonesia in 2003 and a Master of Law
from the University of Indonesia in 2006. He is a lecturer at the University of Indonesia
2003-present and Deputy of Plantaion, Forestry and Agrobusiness at PT Agape
Bumi Mandiri and PT Agro Wahana Bumi 2009-present. Served as a member of the
Business Risk Commitee and GCG of the Company since 28 June 2013 by virtue of
the Decree of the Board of Commissioners Number: KEP.08DK.API2013 and
reappointed on 30 June 2014 by the Decree of the Board of Commissioners
Number: KEP-07DK.API2014. Indonesian ciizen, aged 63 years, born
in Klaten on 12 May 1952. He holds a Bachelor of Economics in Accouning from
Diponegoro University in Semarang 1995 and a Master of Accouning also from
Diponegoro University, Semarang in 2002.
He began his career at the Development and Finance Supervisory Board BPKP as
an auditor with his last posiionas Mid- Rank Auditor Rank VIC. He served as a
member of the Business Risk Commitee and GCG of the Company since 1 October
2014 by virtue of the Decree of the Board of Commissioners Number: KEP-09
DK.API2014.
Proile of Commitees Under The Board of Commissioners
64
Lapor an T
ahunan 2014
Warga Negara Indonesia. Usia 56 tahun, lahir di Simpang Empat pada 8 Oktober
1959. Memperoleh gelar Drs. jurusan Ekonomi-Akuntansi dari Universitas
Medan Area, Medan 1989 dan gelar Magister Manajemen dari Universitas
Trisaki, Jakarta 2000. Menjabat sebagai Head of Internal Audit sejak 20 September
2013 berdasarkan SK Direksi No. SKEP.206 KP.07.032013.
Warga Negara Indonesia. Usia 45 tahun, lahir di Balikpapan pada 12 Maret 1970.
Menyelesaikan pendidikan Strata Satu pada Sekolah Tinggi Hukum, Bandung
tahun 1993 dan memperoleh gelar Magister Hukum dari Universitas Airlangga
pada tahun 2004. Menjabat sebagai Corporate Secretary sejak 19 Februari
2013 berdasarkan SK Direksi No. SKEP.206 KP.07.032013.
Warga Negara Indonesia. Usia 48 tahun, lahir di Jakarta pada 23 Januari 1967.
Menyelesaikan pendidikan Strata Satu jurusan Teknik Sipil dari Universitas Katholik
Parahyangan 1991 dan gelar Mastere Spesialise en Management Aeroportuaire
MSMA dari Ecole Naionale de L’Aviaion Civile ENAC, Toulouse, Perancis 1996.
Menjabat sebagai Head of Corporate Planning and Performance sejak 19
Februari 2013 berdasarkan SK Direksi No. SKEP.206KP.07.032013.
Miduk Situmorang
Head of Internal Audit
Farid Indra Nugraha
Head of Corporate Secretary
Yudhaprana Sugarda
Head of Corporate Planning and Performance
Indonesian Ciizen. 56 years old, born in Simpang Empat on 8 October 1959. He
holds a Bachelor Diploma majoring in Economics-Accouning from the Medan
Area University, Medan 1989 and a Master in Management from Trisaki
University, Jakarta 2000. He served as
Head of Internal Audit since 20 September 2013 by virtue of the Decree of the
Board of Directors Number: SKEP.206 KP.07.032013.
Ciizen Indonesia. Age 45 years, born in Balikpapan on 12 March 1970. Graduated
Bachelor Degree from the Bandung School of Law, in 1993 and holds a Master of
Law from Airlangga University in 2004. Served as Corporate Secretary since 19
February 2013 by virtue of the Decree of the Board of Directors Number: SKEP.206
KP.07.032013.
Ciizen Indonesia. Age 48 years, born in Jakarta on 23 January 1967. Graduated
from Universitas Katholik Parahyangan 1991 majoring in Civil Engineering 1991
and received his Mastere Spesialise en Management Aeroportuaire MSMA from
the Ecole Naionale de l’Aviaion Civile ENAC, Toulouse, France 1996. Appointed
as Head of Corporate Planning and Performance in 19 February 2013 by virtue
of the Decree othe Board of Directors Number: SKEP.206KP.07.032013.
Proil Pejabat Eksekuif
Proile of the Execuive Oicers
Annual R eport 2014
65
Warga Negara Indonesia. Usia 49 tahun, lahir di Jembrana, Bali pada 4 Maret 1967.
Memperoleh gelar Sarjana Hukum dari Universitas 17 Agustus 1945, Semarang
1995 dan gelar Magister Manajemen dari STIE Mitra Indonesia, Yogyakarta 2002.
Menjabat sebagai Head of Procurement sejak 20 September 2013 berdasarkan SK
Direksi No. SKEP. 1525KP.07.032013.
Warga Negara Indonesia. Usia 55 tahun, lahir di Banyumas pada 9 Februari 1960.
Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi jurusan Manajemen dari Universitas
Diponegoro, Semarang 1986 dan gelar Magister Manajemen dari universitas yang
sama pada 2011. Menjabat sebagai Head of Risk Management and Compliance sejak
20 September 2013 berdasarkan SK Direksi No. SKEP.1670KP.07.032013
Warga Negara Indonesia. Usia 53 tahun, lahir di Curup pada 21 April 1962.
Memperoleh gelar Sarjana Hukum jurusan Hukum Internasional dari Universitas
Padjajaran 1987. Menjabat sebagai Head of Corporate Social Responsibility sejak 20
September 2013 berdasarkan SK Direksi No. SKEP. 1526KP.07.032013.
I Wayan Sutawijaya
Head of Procurement
Eddy Triyanto
Head of Risk Management and Compliance
Mariyanto
Head of Corporate Social Responsibility
Indonesian Ciizen. Age 49 years, born in Jembrana, Bali on 4 March 1967. He
earned his law degree from the 17 Agustus 1945 University in Semarang 1995 and
his Master in Management from Mitra Indonesia, Yogyakarta 2002. Served
as Head of Procurement since the 20 September 2013 by virtue of the Decree
of the Board of Directors Number: 1525 KP.07.032013.
Indonesian Ciizen, 55 years old, born in Banyumas on 9 February 1960. He holds a
Bachelor in Management from Diponegoro University in Semarang 1986 and a
Master of Management from the same university in 2011. He served as Head of
Risk Management and Compliance since the 20 September 2013 by virtue of the
Decree of the Board of Commissioners Number: SKEP.1670KP.07.032013.
Indonesian ciizen. 53 years old, born in Curup on 21 April 1962. Received
his Bachelor Degree in Law majoring in Internaional Law from Padjajaran
University in 1987. He served as Head of
Corporate Social Responsibiliy since 20 September 2013 by virtue of the Decree
othe Board of Directors Number: SKEP. 1526KP.07.032013.
Proile of the Execuive Oicers
66
Lapor an T
ahunan 2014
Warga Negara Indonesia. Usia 56 tahun, lahir di Palopo pada 18 Agustus 1959.
Menyelesaikan pendidikan Akuntansi pada Akademi Akuntansi YPUP, Ujung
Pandang tahun 1981 dan pada STIE YPUP Makassar 2001. Menjabat sebagai
Accouning Group Head sejak 19 Februari 2013 berdasarkan SK Direksi No. SKEP.206
KP.07.032013.
Warga Negara Indonesia. Usia 49 tahun, lahir di Yogyakarta pada 19 Juni 1966.
Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi- Akuntansi dari STIE Swadaya pada tahun
2006. Menjabat sebagai Finance Group Head sejak 11 November 2013 berdasarkan
SK Direksi No. SKEP. 1644KP.07.032013.
Warga Negara Indonesia. Usia 55 tahun, lahir di Jakarta pada 14 Maret 1960.
Memperoleh gelar Sarjana Komputer dari STMIK Budi Luhur, Jakarta 1996 dan gelar
Magister Manajemen dari Universitas Mercu Buana 2006. Menjabat sebagai
Informaion Technology Group Head sejak 27 Agustus 2014 berdasarkan SK Direksi
No. SKEP.1975KP.07.032014.
Rusli Amrin
Accouning Group Head
Wisnu Darmojo
Finance Group Head
Imam Pramono
Informaion Technology Group Head
Indonesian Ciizen. 56 years old, born in Palopo on 18 August 1959. Graduated
from the Academy of Accouning YPUP, Ujung Pandang in 1981 and the
STIE YPUP Makassar 2001. Served as Accouning Group Head since 19 February,
2013 by virtue of the Decree of the
Board of Directors Number: SKEP.206 KP.07.032013.
Indonesian Ciizen. 49 years old, born in Yogyakarta on 19 June 1966. He holds
a Bachelor Degree in Accouning from STIE Swadaya in 2006. He served as
Finance Group Head since November 11, 2013 by virtue of the Decree of the
Board of Directors Number: SKEP.1644 KP.07.032013.
Indonesian ciizen. Age 55 years old, born in Jakarta on 14 March 1960. He earned
his Bachelor degree in Computer Science from STMIK Budi Luhur, Jakarta 1996
and Master of Management from Mercu Buana University 2006. He served as the
Informaion Technology Group Head since 27 August, 2014 by virtue of the Decree of
the Board of Directors Number: SKEP.1975 KP.07.032014.
Proil Pejabat Eksekuif
Proile of the Execuive Oicers
Annual R eport 2014
67
Proil Pejabat Eksekuif
Proile of the Execuive Oicers
Warga Negara Indonesia. Usia 50 tahun, lahir di Ngawi pada 7 Agustus 1965.
Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Terbuka pada tahun 1996.
Menjabat sebagai Aviaion Markeing
Group Head sejak 19 Februari 2013 berdasarkan SK Direksi No. SKEP.206
KP.07.032013.
Warga Negara Indonesia. Usia 55 tahun, lahir di Jakarta, pada 10 April
1960. Menyelesaikan pendidikan Strata Satu Manajemen Informaika STMIK
Gunadarma tahun 1963 dan memperoleh
gelar Magister Manajemen dari Universitas Mercu Buana pada tahun 2003. Menjabat
sebagai Business Development Group Head sejak 27 Agustus 2014 berdasarkan SK
Direksi No. SKEP.1975KP.07.032014
Warga Negara Indonesia. Usia 56 tahun, lahir di Kebumen pada 12 September
1958. Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Nasional, Jakarta 1994.
Menjabat sebagai Non Aviaion Markeing
Group Head sejak 20 September 2013 berdasarkan SK Direksi No. SKEP.1517
KP.07.032013
Moch. Asrori
Aviaion Markeing Group Head
Rachman Syafrie
Business Development Group Head
Priyono
Non Aviaion Markeing Group Head
Indonesian Ciizen. 50 years old, born in Ngawi on 7 August 1965. He earned his
Bachelor Degree in Economics from the Open University in 1996. He served as
Aviaion Markeing Group Head since 19 February 2013 by virtue of the Decree of
the Board of Directors Number: SKEP.206 KP.07.032013.
Indonesian Ciizen. 55 years old, born in Jakarta, on 10 April 1960. He graduated
from STMIK Gunadarma in Informaion Management in 1993 and holds a Master
of Management from the Mercu Buana University in 2003. He served as Business
Development Group Head since 27 August 2014 by virtue of the Decree of the
Board of Directors Number: SKEP.1975 KP.07.032014
Indonesia Ciizen. 56 years old, born in Kebumen on 12 September 1958. He holds
a Bachelor of Economics from Naional University, Jakarta 1994. Served as Non
Aviaion Markeing Group Head since 20 September 2013 by virtue of the Decree
of the Board of Directors Number: SKEP. 1517KP.07.032013.
68
Lapor an T
ahunan 2014
Warga Negara Indonesia. Usia 47 tahun, lahir di Ponianak pada 23 Mei 1968.
Memperoleh gelar Sarjana Teknik Mesin
dari Universitas Atmajaya, Jakarta 1991 dan Universitas Mercu Buana 2003.
Menjabat sebagai Airport Equipment Readiness Group Head sejak 19 Februari
2013 berdasarkan SK Direksi No. SKEP.206 KP.07.032013.
Warga Negara Indonesia. Usia 48 tahun, lahir di Medan pada 29 Juni 1967.
Memperoleh gelar Sarjana Teknik Sipil dari Universitas Atmajaya, Jakarta 1994.
Menjabat sebagai Airport Faciliies
Readiness Group Head sejak 19 Februari 2013 berdasarkan SK Direksi No. SKEP.206
KP.07.032013.
Warga Negara Indonesia. Usia 50 tahun, lahir di Palembang pada 21 Maret 1965.
Memperoleh gelar Sarjana Teknik Sipil dari Universitas Trisaki, Jakarta 1993.
Menjabat sebagai Safety, Health and
Environment Group Head sejak 19 Februari 2013 berdasarkan SK Direksi No. SKEP.206
KP.07.032013.
Yudi Maisa
Airport Equipment Readiness Group Head
Widodo
Airport Faciliies Readiness Group Head
Andiko Surya Widjaya
Safety, Health and Environment Group Head
Safety, Health and Environment Group Head
Indonesia Ciizen. 47 years old, born in Ponianak on 23 May 1968. He earned
his Bachelor’s Degree in Mechanical
Engineering from Atmajaya University, Jakarta 1991 and Mercu Buana University
2003. Served as Airport Equipment Readiness Group Head since 19 February
2013 by virtue of the Decree of the Board of Directors Number: SKEP.206
KP.07.032013.
Indonesian Ciizen. 48 years old, born in Medan on 29 June, 1967. He earned his
Civil Engineering Degree from Atmajaya University, Jakarta 1994. Served as
Airport Faciliies Readiness Group Head since 19 February 2013 by virtue of the
Decree of the Board of Directors Number: SKEP.206KP.07.032013.
Indonesian Ciizen. 50 years old, born in Palembang on 21 March 1965. He holds
a degree in Civil Engineering from Trisaki University, Jakarta 1993. Served as the
Safety, Health and Environment Group Head since 19 February 2013 by virtue
of the Decree of the Board of Directors Number: SKEP.206KP.07.032013.
Proil Pejabat Eksekuif
Proile of the Execuive Oicers
Annual R eport 2014
69
Proil Pejabat Eksekuif
Warga Negara Indonesia. Usia 50 tahun, lahir di Yogyakarta pada 5 Maret 1965.
Memperoleh gelar Sarjana Teknik Sipil dari Universitas Indonesia, Jakarta 1990.
Menjabat sebagai Project Management Oice Group Head sejak 20 September
2013 berdasarkan SK Direksi No. SKEP.
1517KP.07.032013
Warga Negara Indonesia. Usia 55 tahun, lahir di Kudus pada 10 Maret 1960.
Menyelesaikan pendidikan Penerbangan dari Pendidikan dan Laihan Penerbangan
PLP, Curug 2000. Menjabat sebagai
Airport Security Group Head sejak 20 September 2013 berdasarkan SK Direksi
No. SKEP. 1517KP.07.032013.
Warga Negara Indonesia. Usia 42 tahun, lahir di Jakarta pada 25 Oktober 1973.
Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Mahasaraswai, Mataram
2001 dan gelar Magister Manajemen
dari Universitas Hasanuddin, Makassar 2011. Menjabat sebagai Airport Services
Group Head sejak 20 September 2013 berdasarkan SK Direksi No. SKEP.1517
KP.07.032013.
Dwi Tedjowai
Project Management Oice Group Head
Chadik Wibowo
Airport Security Group Head
Nugroho Jai
Airport Services Group Head Indonesian ciizen. 50 years old, born in
Yogyakarta on 5 March 1965. He holds a Bachelor Degree in Civil Engineering
from the University of Indonesia, Jakarta 1990. Served as Project Management
Oice Group Head since 20 September 2013 by virtue of the Decree of the
Board of Directors Number: SKEP. 1517 KP.07.032013.
Indonesian Ciizen. 55 years old, born in Kudus on 10 March 1960. Graduated from
PLP Flying School, Curug in 2000. Served as Airport Security Group Head since 20
September 2013 by virtue of the Decree of the Board of Directors Number: SKEP.
1517KP.07.032013.
Indonesian Ciizen. 42 years old, born in Jakarta on 25 October 1973. He earned
his Bachelor Degree in Economics from Mahasaraswai University, Mataram
2001 and a Master in Management from
Hasanuddin University, Makassar 2011. Served as Airport Services Group Head
since 20 September 2013 by virtue of the Decree of the Board of Directors Number:
SKEP.1517KP.07.032013.
70
Lapor an T
ahunan 2014
Warga Negara Indonesia. Usia 45 tahun, lahir di Jakarta pada 22 November 1964.
Menyelesaikan pendidikan Strata Satu jurusan Manajemen dari IKOPIN, Jakarta
1994 dan gelar Magister Manajemen dari Universitas Mercu Buana 2003. Menjabat
sebagai Human Capital Group Head sejak 27 Agustus 2014 berdasarkan SK Direksi
No. SKEP.206KP.07.032014.
Warga Negara Indonesia. Usia 51 tahun, lahir di Jakarta pada 10 Januari 1964.
Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari STIE Swadaya pada tahun 1998
dan Magister Manajemen dari STIE STIKUBANK, Semarang 2006. Menjabat
sebagai General Afair Group Head sejak
11 November 2013 berdasarkan SK Direksi No. SKEP.206KP.07.032013.
Warga Negara Indonesia. Usia 50 tahun, lahir di Bandung pada 3 Februari 1965.
Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dan Sarjana IT dari Universitas Mahasaraswai,
Denpasar 2000 dan Magister Manajemen
dari Universitas Sahid, Jakarta 2009. Menjabat sebagai Training and
Development Group Head sejak 19 Februari 2013 berdasarkan SK Direksi No. SKEP.206
KP.07.032013
Imron Qodari
Human Capital Group Head
Sigit Herdiyanto
General Afair Group Head
Cecep Marga Sonjaya
Training and Development Group Head
Indonesian Ciizen. 45 years old, born in Jakarta on 22 November 1964. Earned a
Bachelor Degree in Management from IKOPIN, Jakarta 1994 and a Master
Degree in Management from Mercu Buana University 2003. Served as Human Capital
Group Head since 27 August 2014 by virtue of the Decree of the Board of Directors
Number: SKEP.206KP.07.032014.
Indonesian Ciizen. 51 years old, born in Jakarta on 10 January 1964. He holds
a Bachelor Degree in Economics from STIE Swadaya in 1998 and Master of
Management from STIE Sikubank, Semarang 2006. Appointed as General
Afairs Group Head since 11 November 2013 by virtue of the Decree of the
Board of Directors Number: SKEP.206 KP.07.032013.
Indonesian Ciizen. 50 years old, born in Bandung on 3 February 1965. He
holds a Bachelor Degree of Economics as well a Bachelor Degree in IT from the
Mahasaraswai University, Denpasar 2000 and Master of Management from
Sahid University, Jakarta 2009. Served as Training and Development Group Head
since 19 February, 2013 by virtue of the Decree of the Board of Directors Number:
SKEP.206KP.07.032013.
Proil Pejabat Eksekutif
Proile of the Execuive Oicers
Annual R eport 2014
71
Proil Pejabat Eksekutif
Proile of the Execuive Oicers
72
Lapor an T
ahunan 2014
Proil Human Capital
Proile of Human Capital
Bagi Perusahaan, human capital merupakan aset pening
dalam keberlanjutan dan peningkatan kualitas bisnis. Perusahaan senaniasa melakukan proses rekrutmen
yang mengedepankan asas-asas keterbukaan, kewajaran
dan kesetaraan berdasarkan kompetensi kebutuhan dan kompetensi yang dimiliki oleh kandidat dengan
memperhaikan ketersediaan tenaga kerja lokalnasional. Kandidat yang memenuhi standar administrasi dijaring
melalui situs Perusahaan serta iklan. Komposisi pegawai Angkasa Pura Airports di tahun 2014 adalah sebagai berikut.
Tabel Komposisi SDM Angkasa Pura Airports Berdasarkan Status Kepegawaian
STATUS | STATUS
TAHUN | YEAR
PERUBAHAN | CHANGE
2014 2013
Pegawai Perusahaan Company Employees
2.945 95,49
3.242 89,04
9,16 PNS Diperbantukan
Deployed Civil Servants 115
3,73 364
10,00 68,41
PNS Ditugaskan Seconded Civil Servants
- -
1 0,03
100,00 TNI Ditugaskan
Seconded Armed Forces Personnel
12 0,39
23 0,63
47,83 PKWT
Contract-based Workers 12
0,39 12
0,33 0,00
JUMLAH | TOTAL 3.084
100,00 3.641
100,00 15,30
23 12
12
Pegawai Perusahaan Company Employees
PNS Ditugaskan Seconded Civil
Servants PNS Diperbantukan
Deployed Civil Servants TNI Ditugaskan
Seconded Armed Forces Personnel
PKWT Contract-based
Workers
115 364
12 1
2014 2013
2.945 3.242
The Company regards human capital as an important asset to achieve business sustainability and provide quality services.
In recruiing personnel, the Company up holds the principles of openness, fairness and equality based onthe required
competence and qualiicaion of the candidates and the availability of localnaional man power. Candidates who
meet the administraive requirement are solicited through the Company’s website and through adverisements. The
composiion of the employees of Angkasa Pura Airports in 2014 is as follows.
Table of Human Resources Composiion at Angkasa Pura Airports based on Employment Status
Annual R eport 2014
73
Tabel Komposisi SDM Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Status
Educaion Level
Tahun | Year Perubahan
Change
2014 2013
S3 Doctorate Degree
- -
1 0,03
100,00 S2
Master Degree 91
2,95 102
2,80 10,78
S1 Bachelor Degree
755 24,48
776 21,31
2,71 D1–D4
Vocaional Diploma 569
18,45 1.018
27,96 44,11
SD – SLTA Elementary – High School
1.669 54,12
1.744 47,90
4,30 JUMLAH | TOTAL
3.084 100,00
3.641 100,00
15,30
91
1.669
755
569 S2
S2
Doctorate Degree Master Degree
D1-D4
Vocaional Diploma
S1
Bachelor Degree
SD-SLTA
Elementary – High School
102 1
1.744
776
1.018
2014 2013
Komposisi SDM Berdasarkan Level Jabatan
Kelas Jabatan Posiion Rank
Tahun | Year Perubahan
Change 2014
2013 1
2 0,06
13 0,36
84,62 2
5 0,16
5 0,14
0,00 3
33 1,07
35 0,96
5,71 4
7 0,23
5 0,14
40,00 5
40 1,30
48 1,32
16,67 6
103 3,34
105 2,88
1,90 7
36 1,17
64 1,76
43,75 8
247 8,01
342 9,39
27,78 9
109 3,53
289 7,94
62,28 10
144 4,67
252 6,92
42,86
Table of Human Resources Composiion based on Educaion Level
Table of HR Composiion Based on Posiion Level
74
Lapor an T
ahunan 2014
11 556
18,03 508
13,95 9,45
12 787
25,52 938
25,76 16,10
13 485
15,73 472
12,96 2,75
14 205
6,65 225
6,18 8,89
15 313
10,15 340
9,34 7,94
16 -
- -
- NA
PKWT | Contract-based Workers
12 0,39
- -
100
JUMLAH | TOTAL 3.084
100,00 3.641
100 15,30
1 3
5 8
11 14
16 PKWT
Contract-based Workers 2
4 7
10 13
6 9
12 15
35 48
64 5
105 342
289
508 340
225
938 472
13 5
252
2013
33 40
36 7
103 247
109
556 313
205
787 485
5 2
12
144
2014
As part of its capacity development program for employees, Angkasa Pura Airports conducted various training programs.
In 2014, the budget for personnel training and educaion increased by 9.9 or amounted to Rp27.69 billion compared
to the budget of 2013 that amounted to Rp25.10 billion. This increase was due to the increase of the Number of
paricipants that reached 5,135 personnel or rose by 51.87 compared to last year’s Number of paricipants.
The training programs consisted of a wide range of programs relevant to the needs of the business units in the Company.
In 2014, the educaion and training programs covered 218 types of programs, with a much more variety of programs
compared to the training delivered in 2013 that only ofered 82 programs. In terms of lesson hours, the total lesson hours
increased signiicantly to 450,382 hours or increased by 181 compared to the total hours of 2013 that only reached
160,228 lesson hours. This is due to the increased Number of training programs that were held in 2014.
Sebagai program pengembangan karyawan, Angkasa Pura Airports melaksanakan berbagai kegiatan pelaihan. Di tahun
2014, anggaran biaya diklat personil perusahaan naik 9,9
atau mencapai sekitar Rp27,69 miliar dibanding tahun 2013 yang hanya mencapai Rp25,10 miliar. Kenaikan tersebut
berakibat naiknya jumlah peserta diklat hingga 5.135 orang atau naik hingga 51,87 dibanding tahun sebelumnya.
Program pelaihan yang dilaksanakan juga sangat beragam mengikui kebutuhan unit-unit terkait di perusahaan. Selama
tahun 2014, program diklat yang dilaksanakan Perusahaan
mencakup 218 jenis program, sangat jauh lebih beragam dibanding tahun 2013 yang hanya 82 jenis program. Dalam
hal jam, pelajaran yang dilaksanakan juga meningkat sangat signiikan yakni hingga 450.382 jam atau naik hingga 181
dibandingkan tahun 2013 yang hanya 160.228 jam pelajaran.
Hal ini terkait dengan semakin meningkatnya program- program diklat yang dilaksanakan.
Proil Human Capital
Human Capital Proile
Annual R eport 2014
75
Struktur Pemegang Saham
Structure of Shareholders
PT Angkasa Pura I Persero is a State-owned Enterprise with 100 shares owned by the Republic of Indonesia.
The Company was established by virtue of Government Regulaion Number 5 of 1992 regarding the Transformaion
of the Public Company PERUM Angkasa Pura I to become
a Limited Liability Company Persero under the notarial deed by Notary Muhani Salim, SH, dated 3 January 1993.
The Notarial Deed was approved by the Minister of Jusice by virtue of Decree Number C2-2470.HT.01.01 of 1993 dated
24 April 1993 and as announced in the State Gazete of the Republic of Indonesia Number 52 dated 29 June 1993 and in
the Supplementary of the State Gazete of the Republic of Indonesia Number 29141993.
In 1998, the Aricles of Associaion was amended based on the General Shareholders Meeing held on 14 January
1998 and notarized by Notary Imas Faimah, SH, Number 30 dated 18 September 1998. The amendment of the Aricles
of Associaion was raiied by the Minister of Jusice of the Republic of Indonesia Number C2-25829.HT.01.04 of 1998
dated 19 November 1998 and placed in the State Gazete of the the Republic of Indonesia Number 50 dated 22 June
1999 and in the Supplementary of the State Gazete of the Republic of Indonesia Number 37401999.
Based on the notarial deed of Notary Nanda Fauz Iwan, SH, MKn No. 02 dated January 16, 2013 which notarial document
is archived in the database of Administraion System of Legal Eniies of the Ministry of Jusice and Human Rights of the
Republic of Indonesia No. AHU-AH.01.10-02672 dated 31
January 2013, the Company agreed to increase their paid-up capital, by capitalizing a porion of the Company’s reserves
accumulated up to 2011 totalling 300,000 shares with the nominal value of Rp1,000,000, resuling an amount of
Rp300,000,000 as a full equity paricipaion of the State of the Republic of Indonesia.
The Aricles of Associaion of PT Angkasa Pura I Persero was amended lastly on 15 August 2012 as sipulated in the
Minutes of Meeing and in the Decision of the Shareholders that was decided in a meeing separate from the meeings
PT Angkasa Pura I Persero merupakan Badan Usaha Milik Negara yang sahamnya 100 dimiliki oleh Negara Repulik
Indonesia. Perusahaan didirikan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 1992 tentang Pengalihan
Bentuk Perusahaan Umum PERUM Angkasa Pura I menjadi Perusahaan Persero dengan Akta Notaris Muhani Salim,
SH, tanggal 3 Januari 1993. Akta tersebut telah memperoleh persetujuan Menteri Kehakiman dengan keputusan Nomor
C2-2470.HT.01.01 Tahun 1993 tanggal 24 April 1993 dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia Nomor
52 tanggal 29 Juni 1993 dengan Tambahan Berita Negara Republik Indonesia Nomor 29141993.
Pada tahun 1998, Anggaran Dasar Perusahaan mengalami perubahan berdasarkan keputusan dalam Rapat Umum
Pemegang Saham tanggal 14 Januari 1998 dan telah diaktakan dengan akta Notaris Imas Faimah, SH, Nomor
30 tanggal 18 September 1998. Perubahan Anggaran Dasar
telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia Nomor C2-25829.HT.01.04 Tahun 1998
tanggal 19 November 1998 dan dicantumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia Nomor 50 tanggal 22 Juni 1999
dengan Tambahan Berita Negara Republik Indonesia Nomor 37401999.
Berdasarkan akta notaris Nanda Fauz Iwan, SH, MKn No. 02 tanggal 16 Januari 2013 yang telah disimpan di
dalam database Sistem Administrasi Badan Hukum dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia No. AHU-AH.01.10-02672 tanggal 31 Januari 2013, Perusahaan menyetujui peningkatan modal disetor
yang diambil dari kapitalisasi sebagian cadangan Perusahaan sampai dengan tahun buku 2011 sejumlah 300.000 saham
dengan nilai nominal Rp1.000.000,- sehingga seluruhnya seharga Rp300.000.000 yang seluruhnya diambil bagian oleh
Negara Republik Indonesia. Anggaran Dasar PT Angkasa Pura I Persero mengalami
perubahan yang terakhir pada tanggal 15 Agustus 2012 berdasarkan akta Pernyataan Keputusan Rapat dan
Keputusan Para Pemegang Saham yang Diambil di Luar Rapat
76
Lapor an T
ahunan 2014
held by PT Angkasa Pura I Persero with reference Number No. 5 as referred to above, notarized by Notary Uiek R.
Abdurachman, SH,MLI, MKn, regarding the increase of the base capital and addiional capital from the Republic
of Indonesia for the Company and the terminaion and appointment of the members of the Board of Commisioners.
This deed was raiied by Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia by virtue of Decree Number
AHU-46777.AH.01.02 of 2012 dated 3 September 2012. Further more the appointment and dismissal of members
of the Board of Comissioners and the the appointment of an independent Commissioner is stated in a separate deed
notarized by Notary Nanda Fauz Iwan, SH, MKn Number 05 dated 18 December 2012. Upon issuance of the Amendment
of the Base Capit al and Paid-Up Capital as referred to above, therefore, Aricle 4 four in the Company’s Aricles of
Associaion of the Company is amended as follows: 1. The Base Capital of the Company is equalivalent to
12,000,000 shares, valuing each Rp1,000,000 or totalling Rp12,000,000,000,000.
2. The capital placement from this capital that is fully paid by the State of the Republic of Indonesia is 3,188,245
shares or totaling a value of Rp3,188,245,000,000 that is placed as cash in the Company’s books through the
following method: i. The amount of Rp1,800,000,000,000 is deposited
in cash as the former capital placement as stated in the Deed Number 02 dated 09 August 2007 by
Notary Nanda Fauz Iwan, SH, MKn in Jakarta. ii.
The capital placement as paricipaion of the State amouning to Rp1,388,244,029,124 has been
deposited into the Company’s cash account.
iii. The amount of Rp970,876 has been deposited into the Company’s account derived from the
capitalizaion of the reserves. PT Angkasa Pura I Persero No. 5 pada tanggal sebagaimana
disebutkan diatas oleh Notaris Uiek R. Abdurachman, SH, MLI, MKn, mengenai peningkatan modal dasar dan
penambahan modal Negara Republik Indonesia ke dalam modal Perusahaan serta pemberhenian dan pengangkatan
anggota Dewan Komisaris.
Akta tersebut telah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan
Nomor: AHU-46777.AH.01.02 Tahun 2012 tanggal 3 September 2012. Selanjutnya atas pengangkatan dan
pemberhenian anggota Dewan Komisaris serta penetapan Komisaris Independen dinyatakan dalam akta terpisah oleh
Notaris Nanda Fauz Iwan, SH, MKn Nomor 5 tanggal 18 Desember 2012. Setelah keluarnya akta perubahan modal
dasar dan modal disetor sebagaimana disebut di atas maka pasal 4 empat dalam Anggaran Dasar Perusahaan berubah
menjadi sebagai berikut. 1. Modal Dasar Perusahaan ditetapkan sebesar
12.000.000 saham, masing-masing dengan nilai nominal sebesar Rp1.000.000,- atau seluruhnya berjumlah
Rp12.000.000.000.000,- . 2.
Dari modal tersebut telah ditempatkandiambil bagian dan telah disetor penuh oleh Negara Republik
Indonesia sebanyak 3.188.245 saham atau seluruhnya berjumlah Rp3.188.245.000.000,- ke dalam kas
Perusahaan, dengan cara sebagai berikut. i. Sebesar Rp1.800.000.000.000,- telah disetor
dengan uang tunai sebagai setoran modal lama sebagaimana dinyatakan dalam akta Nomor 02
tanggal 09 Agustus 2007 oleh Nanda Fauz Iwan, SH, MKn, notaris di Jakarta.
ii. Penambahan penyertaan modal negara sebesar Rp1.388.244.029.124,- telah di setorkan ke dalam
kas Perusahaan. iii. Sebesar Rp970.876,- telah disetor ke dalam kas
Perusahaan yang berasal dari kapitalisasi cadangan.
Annual R eport 2014
77
Based on notarial deed Nanda Fauz lwan, SH, MKn No. 02 dated January 16, 2013 which has been stored in
the Legal Enity Administraion System database of the Ministry of Jusice and Human Rights of the Republic
of Indonesia No. AHU-AH.01.10-02672 dated January
31, 2013, the Company approved the increase in paid- up capital of capitalizaion parially taken up by the
Company reserves the iscal year 2011 amounted to 300,000 shares with a nominal value of Rp1,000,000 full
rupiah so enirely for the whole Rp300,000,000 taken from the Republic of Indonesia. The issued and paid-up
so to Rp3,488,245,000.
Share Ownership of the Board of Commissioners and Board of
Directors
Up to December 31, 2014, there were no ownership of shares of the Board of Commissioners and Board of Directors
at Angkasa Pura Airports as well as in other companies.
Chronology of Company Lising
Angkasa Pura Airports is a non-listed eniiy that has not listed its shares in the stock market.
Chronology of Other Company Lising
Angkasa Pura Airports has no other shares listed in the stock market.
Berdasarkan akta notaris Nanda Fauz lwan, SH, MKn No. 02 tanggal 16 Januari 2013 yang telah disimpan di dalam
database Sistem Administrasi Badan Hukum dari Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No.
AHU-AH.01.10-02672 tanggal 31 Januari 2013, Peusahaan menyetujui peningkatan modal disetor yang diambil dari
kapitalisasi sebagian cadangan Perusahaan sampai dengan tahun buku 2011 sejumlah 300.000 saham dengan nilai
nominal Rp1.000.000,- sehingga seluruhnya seharga Rp300.000.000,- yang seluruhnya diambil bagian oleh
Negara Republik Indonesia. Sehingga modal ditempatkan dan disetor menjadi sebesar Rp3.488.245.000 ,-.
Kepemilikan Saham Dewan Komisaris Dan Direksi
Sampai dengan 31 Desember 2014, idak terdapat kepemilikan saham Dewan Komisaris dan Direksi pada
Angkasa Pura Airports maupun pada perusahaan lain.
Kronologi Pencatatan Saham
Angkasa Pura Airports merupakan badan usaha non listed yang belum melakukan pencatatan saham.
Kronologi Pencatatan Efek Lainnya
Angkasa Pura Airports belum melakukan pencatatan efek lainnya.
78
Lapor an T
ahunan 2014
Proil Anak Perusahaan
Perusahaan mendirikan empat Anak Perusahaan yang membantu untuk meningkatkan pendapatan bisnis non-
aeronauika serta peningkatan Customer Saisfacion Index CSI.
PT Angkasa Pura Hotel
PT Angkasa Pura Hotel bergerak di bidang usaha penyediaan akomodasi pariwisata. PT Angkasa Pura Hotel didirikan
berdasarkan akte Nomor 03 oleh Notaris Nanda Fauz lwan SH, MKn tanggal 6 Januari 2012. Enitas anak ini didirikan
atas persetujuan Dewan Komisaris Angkasa Pura Airports
Nomor 192DK.API2011 tanggal 15 Desember 2011. Modal dasar Rp120 miliar terbagi dalam 120.000 lembar saham
dengan nilai nominal saham sebesar Rp1 juta dan telah disetor penuh Rp35,50 miliar Kepemilikian saham Angkasa
Pura Airports pada perusahaan ini sebanyak 35.460 saham, senilai Rp35,46 miliar atau 99,97. Pendirian perusahaan
ini telah disahkan melalui Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor: AHU-03688.
AH.01.01.Tahun 2012 tanggal 20 Januari 2012. Berdasarkan Surat Persetujuan Kementerian Badan Usaha
Milik Negara BUMN No. S-726MBU2012 tanggal 14 Desember 2012 tentang persetujuan penambahan setoran
modal PT Angkasa Pura I Persero kepada PT Angkasa Pura Hotel Enitas Anak, Perusahaan telah meningkatkan setoran
modalnya sebesar Rp84,405 miliar, sehingga total setoran
modal perusahaan menjadi Rp119,865 miliar. Peningkatan setoran modal tersebut telah diaktakan berdasarkan akta
No. 01 tanggal 18 Februari 2013 dari Nanda Fauz lwan, SH, Notaris
di Jakarta Selatan, yang telah mendapatkan pengesahan
dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-12360.AH.01.02.
Tahun 2013 tanggal 11 Maret 2013. Dengan demikian modal dasar meningkat menjadi sebesar Rp400 miliar dan setoran
modal menjadi sebesar Rp119,9 miliar.
Proile of Subsidiaries
The Company established four Subsidiaries that are aimed to generate non-aeronauical revenue sources as well as to
increase the Customer Saisfacion Index CSI.
PT Angkasa Pura Hotel
PT Angkasa Pura Hotel is a subsidiary that runs the hotel business of the Company. This subsidiary was established
under the notarial deed Number 03 of Notary Nanda Fauz lwan SH, MKn dated 6 January 2012. The Subsidiary was
established with the approval of the Board of Commissioners of Angkasa Pura Airports Number 192 DK.API 2011 dated
15 December 2011. The authorized capital amouning Rp120 billion is divided into 120,000 shares with a nominal share
value of Rp1 million and has been fully paid in the amount of Rp35.50 billion. Angkasa Pura Airports holds 35,460 shares,
valuing Rp35.46 billion or 99.97. This subsidiary company was established under the Decree of the Minister of Jusice
and Human Rights of the Republic of Indonesia Number:
AHU-03688.AH.01.01. 2012 dated 20 January 2012. Based on the Leter of Approval from the Ministry of State-
Owned Enterprises BUMN No. S-726MBU2012 dated 14 December, 2012 regarding the approval of addiional paid-up
capital from PT Angkasa Pura I Persero paid to PT Angkasa
Pura Hotel Subsidiary, the Company has increased its capital to Rp84,405 billion full amount, so that the
total paid up capital amounted to Rp119.865 billion full amount. This addiional paid-up
capital is notarized under Deed No. 01 dated 18 February 2013
by Notary Nanda Fauz lwan, SH, Notary in South Jakarta, which
was approved by the Ministry of Jusice and Human Rights of the Republic of Indonesia in the Decree No. AHU-12360.
AH.01.02. 2013 dated 11 March 2013. Therefore, the authorized capital has been increased to Rp400 billion with
a paid-up capital amouning to Rp119.9 billion.
Anak Perusahaan, Ailiasi, dan Yayasan
Subsidiaries Companies, Ailiated, and Foundaion
Annual R eport 2014
79
Anak Perusahaan, Ailiasi, dan Yayasan
Subsidiaries Companies, Ailiated, and Foundaion
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi PT Angkasa Pura Hotel adalah sebagai berikut.
Komisaris Utama : Farid Indra Nugraha
Komisaris : Ruspen Saragih
Direktur Utama : Danny P. Thaharsyah
Direktur : Israwadi
PT Angkasa Pura Logisik
Bidang usaha yang dijalankan oleh PT Angkasa Pura Logisik adalah jasa pengurusan transportasi freight forwarding
dengan modal dasar sebesar Rp80 miliar terbagi dalam 80.000 saham dengan nilai nominal persahamnya sebesar
Rp1 juta dan modal di tempatkan dan disetor sebesar Rp21 miliar. Kepemilikian saham Angkasa Pura Airports pada
perusahaan ini sebanyak 20.580 saham, senilai Rp20,58 miliar atau 98. Pendirian Perusahaan telah mendapat
persetujuan dari Dewan Komisaris Angkasa Pura Airports Nomor:
194DK.API2011 tanggal 15 Desember 2011 dan didasarkan pada akte Perdirian
perusahaan Nomor 01 oleh Notaris Nanda Fauz wan SH, MKn tanggal 6 Januari 2012. Akta tersebut telah disahkan
melalui keputusan menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor: AHU-03158.AH.01.01.Tahun
2012 tanggal 18 Januari 2012.
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi PT Angkasa Pura Logisik adalah sebagai berikut.
Komisaris Utama : Daan Achmad
Komisaris : Diding Sukardi
Komisaris : Parlindungan Situmorang
Direktur Utama : Irwan Garniwa
Direktur : Satrio Witjaksono
Direktur : EM Fredy Santoso
PT Angkasa Pura Properi
PT Angkasa Pura Properi bergerak di bidang usaha pembangunan, perdagangan dan jasa khususnya real
estate, pengembang, jasa keagenan, distribusi dan bidang Organizaion Structure of PT Angkasa Pura Hotel is as
follows: President Commissioner
: Farid Indra Nugraha Commissioner
: Ruspen Saragih President Director
: Danny P. Thaharsyah Director
: Israwadi
PT Angkasa Pura Logisik
PT Angkasa Pura Logisik is a subsidiary of the Company that enngagaes in transportaion management services
freight forwarding with an iniial capital of Rp80 billion divided into 80,000 shares with a nominal valueof Rp1
million per share and a capital placement of paid-up capital valuing Rp21 billion. Angkasa Pura Airport sholds
20,580 shares, worth Rp20.58 billionor 98 of the subsidiary’s shares. The establishment
of the subsidiary company has received approval from the Board
of Commissioners of Angkasa Pura Airportsas sipulated in the leter Number 194DK.API2011
dated 15 Desember 2011 and based on the ceriicate of establishment Number 01 notarized by Notary Nanda
Fauzwan SH, MKn6 January, 2012. The deed has been approvedby virtue of the Decree of the Minister of Law
andHuman Rights of the Republic of Indonesia Number AHU-03158.AH.01.01. 2012 dated 18 January 2012.
Organizaion Structure of PT Angkasa Pura Logisik is as follows.
President Commissioner : Daan Achmad Commissioner
: Diding Sukardi Commissioner
: Parlindungan Situmorang President Director
: Irwan Garniwa Director
: Satrio Witjaksono Director
: EM Fredy Santoso
PT Angkasa Pura Properi
PT Angkasa Pura Properi specializes in construcion, trade and services, paricularly in real estate business, as developer,
as property agent, distribuion and construcion and other
80
Lapor an T
ahunan 2014
konstruksi serta bidang lainnya. PT Angkasa Pura Properi didirikan berdasarkan akte Nomor 02 tanggal 6 Januari 2012
oleh Notaris Nanda Fauz lwan SH, MKn. Enitas anak ini didirikan atas persetujuan Dewan Komisaris Angkasa Pura
Airports Nomor 193DK.API2011 tanggal 15 Desember 2011. Modal dasar Rp42 miliar terbagi dalam 42.000 lembar
saham dengan nilai nominal saham sebesar Rp1 juta dan telah disetor penuh Rp10,5 miliar.
Kepemilikian saham Angkasa Pura Airports pada perusahaan ini
sebanyak 10.440 saham, senilai Rp10,44 miliar atau 99,43. Pendirian perusahaan ini telah disahkan melalui Keputusan
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor AHU-03704.AH.01.01.Tahun 2012 tanggal 20 Januari
2012. Berdasarkan keputusan Pemegang Saham yang aktanya
dibuat oleh Notaris Nita SH, No. 21 tanggal 20 April 2013 telah dilakukan penambahan modal disetor sebesar
Rp31,5 miliar. Modal disetor yang semula Rp10,5 miliar menjadi Rp42 Miliar dengan komposisi kepemilikan saham
yaitu Angkasa Pura Airports sebesar Rp41,940 miliar dan Koperasi Karyawan Angkasa Pura I PUSKOKAPURA sebesar
Rp60.000.000 dengan nilai nominal per sahamnya sebesar Rp1.000.000.
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi PT Angkasa Pura Properi adalah sebagai berikut.
Komisaris Utama : Gunawan Agus Subrata
Komisaris : Imam Wibowo
Direktur Utama : IGK Mangku
Direktur : Wiwit Nugroho
Direktur : Daniel Marin
PT Angkasa Pura Suport
Bidang usaha yang dijalankan oleh PT Angkasa Pura Suport adalah bidang jasa, pembangunan, pengangkutan
darat,perbengkelan, percetakan, dan perdagangan dengan modal dasar sebesar Rp125 miliar terbagi dalam 125.000
services. PT Angkasa Pura Property was established under deed Number 02 dated 6 January 2012 by Notary Nanda
Fauz lwan SH, MKn. This subsidiary was established with the approval of the Board of Commissioners of Angkasa Pura
Airports Number 193DK.API2011 dated 15 December 2011. The authorized capital of Rp42 billion divided in
42,000 shares with a nominal value of Rp1 million per share has been fully paid in
the amount of Rp10.5 billion. Angkasa Pura Airports owns
10,440 shares of this subsidiary company, valuing Rp10.44 billion or 99.43. The establishment of this company has
been approved under the Decree of the Minister of Jusice and Human Rights of the Republic of Indonesia Number
AHU-03704.AH.01.01. of 2012 dated 20 January 2012. Based on the Decision of the Shareholders notarized by
Notary Nita SH, No. 21 dated 20 April 2013, the Company paid the addiional paid up capital of Rp31.5 billion. The paid-
up capital that was iniially Rp10.5 billion, was increased to Rp42 billion with a distribuion of share ownership: Angkasa
Pura Airports holding Rp41.940 billion worth of shares and the Cooperaives of the Employees of Angkasa Pura I
PUSKOKAPURA owning Rp60,000,000 worth of shares
with a nominal value per share of Rp1,000,000. Organizaion Structure of PT Angkasa Pura Properi is as
follows. President Commissioner : Gunawan Agus Subrata
Commissioner : Imam Wibowo
President Director : IGK Mangku
Director : Wiwit Nugroho
Director : Daniel Marin
PT Angkasa Pura Suport
PT Angkasa Pura Suport engages in construcion services, land transportaion, service workshop, prining, and trade
with an iniial capital of Rp125 billion divided into 125,000 shares with a nominal value of Rp1 million per share and
Anak Perusahaan, Ailiasi, dan Yayasan
Subsidiaries Companies, Ailiated, and Foundaion
Annual R eport 2014
81
Anak Perusahaan, Ailiasi, dan Yayasan
Subsidiaries Companies, Ailiated, and Foundaion
lembar saham dengan nilai nominal per lembamya sebesar Rp1 juta Rupiah dan modal di tempatkan dan disetor sebesar
Rp32 miliar. Kepemilikian saham Angkasa Pura Airports pada perusahaan ini sebanyak 31.520 saham, senilai Rp31,52
miliar atau 98,5. Pendirian Perusahaan telah mendapat persetujuan dari Dewan Komisaris Angkasa Pura
Airports Nomor 17DK.API2012 tanggal 31 Januari 2012 dan
didasarkan pada akte Perdirian Perusahaan Nomor 03 oleh Notaris Nanda Fauz Iwan SH,
MKn tanggal 9 Februari 2012. Akta tersebut telah disahkan melalui Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia Nomor AHU-08735.AH.01.01.Tahun 2012 tanggal 20 Januari 2012.
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi PT Angkasa Pura Suport adalah sebagai berikut.
Komisaris Utama : Yushan Sayui
Komisaris : Moch. Asrori
Direktur Utama : Edyana Paramitasari
Direktur : Novrihandri
Direktur : Putu Pudja Supradnyana
PT Angkasa Pura Retail
PT Angkasa Pura Retail didirikan berdasarkan akta notaris No. 11 Notaris Nanda FauzIwan, SH, MKn di Jakarta Selatan,
tertanggal 23 September 2014 dan telah mendapat pengesahan badanhukum dari Kementerian Hukum dan Hak
Asasi ManusiaRepublik Indonesia dengan Surat Keputusan. No.
AHU-26401.40.10.2014 Tahun 2014 tertanggal 24 September 2014.Kepemilikan saham
Angkasa Pura Airports pada perusahaan ini adalah 97,5. Susunan Dewan Komisaris dan Direksi PT Angkasa Pura
Retail adalah sebagai berikut. Komisaris Utama : Polana B Pramesi
Direktur Utama : Teges Prita Soraya
Direktur : Rachman Syafrie
placed paid up capital of Rp32 billion. Angkasa Pura Airports holds 31,520 shares, worth Rp31.52 billion or 98.5. The
establishment of this subsidiary company is approved by the Board of Commissioners of Angkasa Pura Airports
under their Decree Number 17DK.API2012 dated 31 January 2012 and based on the Aricles of
Assosciaion deed Number 03 notarized by Notary Nanda Iwan
Fauz SH, MKn dated 9 February, 2012. This Aricile of Associaions have been endorsed
under the Decision of the Minister of Jusice and Human Rights of the Republic of Indonesia Number AHU-08735.
AH.01.01. in 2012 dated 20 January 2012. Organizaion Structure of PT Angkasa Pura Suport is as
follows. President Commissioner : Yushan Sayui
Commissioner
: Moch. Asrori President Director
: Edyana Paramitasari Director
: Novrihandri Director
: Putu Pudja Supradnyana
PT Angkasa Pura Retail
PT Angkasa Pura Retail was established under the notarial deed Number 11 by Notary Nanda FauzIwan, SH, MKn in
South Jakarta, dated 23 September 2014 and was approved by the Minister of Jusice
and Human Rights of the Republic of Indonesia under the Decree No.
AHU-26401.40.10.2014 dated 24 September 2014. Angkasa Pura Airports owns 97.5 of the
company. Organizaion Structure of PT Angkasa Pura Retail is as
follows. President Commissioner : Polana B Pramesi
President Director
: Teges Prita Soraya Director
: Rachman Syafrie
82
Lapor an T
ahunan 2014
Perusahaan Asosiasi
PT Gapura Angkasa
PT Gapura Angkasa didirikan pada tahun 1998 sebagai penyedia jasa ground handling independen yang
menawarkan kompeisi yang lebih besar pada jasa ground handling. PT Gapura Angkasa menyediakan bagi maskapai
penerbangan yang beroperasi di Indonesia dengan alternaif pilihan dalam kualitas pelayanan, yang melipui kargo dan
pergudangan, penumpang dan penanganan bagasi, operasi
penerbangan dan servis pesawat udara, serta kegiatan usaha lainnya yang dapat menunjang usaha penerbangan di
wilayah kerja Perusahaan dan Angkasa Pura II. PT Gapura Angkasa adalah perusahaan patungan yang
didirikan oleh iga BUMN, yaitu PT Garuda Indonesia Persero, Angkasa Pura Airports,
dan PT Angkasa Pura II Persero, yang senaniasa menekankan pada
kebutuhan untuk peningkatan layanan serba di bidang
layanan dan kinerja, personil dan peralatan. Pendirian perusahaan telah mendapat persetujuan
Menteri Keuangan RI Nomor: SR-546MK.01697 tanggal 5 November 1997 tentang Pendirian Perusahaan Patungan
Ground Handling antara iga BUMN tersebut. Dari masing-
masing pendiri diatur hak dan kewajibannya dalam penyertaan modal sebagai berikut.
• PT Garuda Indonesia Persero dengan penyertaan modal sebesar 37,50, berkewajiban menyerahkan
seluruh aset Ground Support Equipment GSE sesuai hasil penilaian oleh PT Sucoindo yang ditetapkan
nilainya sebesar Rp122.521.957.000,- dan berhak
menerima goodwill sebesar Rp23.040.000.000,-. • Angkasa Pura Airports dengan penyertaan modal
sebesar 31,25, berkewajiban menyetor aset senilai Rp1.415.600.000,- dan uang tunai sebesar
Rp65.784.400,-.
Associated Companies
PT Gapura Angkasa
PT Gapura Angkasa was founded in 1998 as an independent ground handling service provider. PT Gapura Angkasa
provides services to airlines operaing in Indonesia with a variety of quality services, which include warehouse and
cargo, passenger and baggage handling, light operaions and servicing of aircrats, as well as aciviies that support
the airline businesses within the area of the Company and
PT Angkasa Pura II.
PT Gapura Angkasa is a joint venture company that was established by three companies, namely PT Garuda
Indonesia Persero, Angkasa Pura Airports and PT Angkasa Pura II
Persero that consistently prioriize the achievement of the best in service, personnel and
equipment. The establishment of this subsidiary company was approved
by the Ministry of Finance as stated in the Decree No: SR-546MK.01697 dated 5 November, 1997 regarding
the Establishment of Ground Handling Joint Venture between the three founding companies. The rights and
responsibiliies in equity paricipaion of each founder are regulated as follows:
• PT Garuda Indonesia Persero - having an equity
paricipaion of 37.50 - shall transferall assets of their Ground Support Equipment GSE valuing
Rp122,521,957,000, - based on the assessment by PT Sucoindo-and PT Garuda Indonesia Persero
shall be enitled to receive a good will value of Rp23,040,000,000.
• Angkasa Pura Airports with an equity paricipaion of
31.25 shall hand over assets worth Rp1,415,600,000 and cash amouning Rp65,784,400 to the joint venture
company.
Anak Perusahaan, Ailiasi, dan Yayasan
Subsidiaries Companies, Ailiated, and Foundaion
Annual R eport 2014
83
Subsidiaries Companies, Ailiated, and Foundaion
• PT Angkasa Pura II Persero dengan penyertaan modal sebesar 31,25, berkewajiban menyetor
aset senilai Rp600.239.000,- dan uang tunai sebesar Rp66.599.761.000,-.
• Pada tahun 2014 Perusahaan telah menjual sebagian saham miliknya kepada pemegang saham lainnya
yaitu PT Garuda Indonesia Persero Tbk sebanyak 456.960 lembar saham atau 22,25 dengan harga
jual sebesar Rp105.000.000 yang dinyatakan dalam Nota Kesepahaman Pembelian dan Penjualan Saham
PT Gapura Angkasa Nomor SP.140.KU.202014PD; Nomor DSPERJMOUDQ-32852014 tanggal 30 Juni
2014. Dengan demikian sisa penyertaan Perusahaan di PT Gapura Angkasa adalah sebanyak 215.040 lembar
saham atau sebesar 10. Akta Pendirian Perusahaan mengalami perubahan
berdasarkan Akta Nomor 33 tanggal 21 Desember 1999 oleh Imas Faimah SH. Notaris yang mengubah salah satu
kegiatan usaha perusahaan dari sebelumnya adalah cargo
and mail menjadi cargo, warehousing and mail, dan diubah
lagi berdasarkan Akta Nomor 2 Tanggal 1 September 2010 oleh R. Suryawan Budi Praseiyono SH, MKn, notaris di
Jakarta dan telah memperoleh persetujuan perubahan
Anggaran Dasar sesuai Keputusan Menteri Hukum dan HAM RI Nomor: AHU-45974AH.01.02 tahun 2010 tanggal 28
September 2010. Bidang usaha utama perusahaan setelah perubahan akta
adalah sebagai berikut. 1. Akomodasi dan Representasi;
2. Kontrol Muatan, Komunikasi, dan Kontrol
Keberangkatan; 3. Unit Perangkat Kontrol Muatan;
4. Penumpang dan Bagasi; 5. Kargo, Pergudangan, dan Surat-Menyurat;
6. Layanan Perjalanan; 7. Pelayanan Pesawat;
8. Minyak dan Bahan Bakar; 9. Pemeliharaan Pesawat;
10. Operasi Penerbangan dan Administrasi Kru; 11. Transportasi Landasan;
• PT Angkasa Pura II Persero with an equity
paricipaion of 31.25, shall hand over assets worth Rp600,239,000,- and cash amouning
Rp66,599,761,000 to the joint venture company.
• In 2014 the Company sold a porion of its shares to
other shareholders namely PT Garuda Indonesia Persero Tbk amouning to 456,960 shares or 22.25
at a price of Rp105,000,000 as stated in the Minutes
of Understanding for Purchase and Sales of Shares of PT Gapura Angkasa, Number SP.140.KU.202014PD;
Number DSPERJMOUDQ-32852014 dated 30 June 2014. As such the remaining shares of the Company in
PT Gapura Angkasa is currently 215,040 shares or 10.
The Aricles of Associaion of the establishment of the company was amended under a notarial deed No. 33 dated
21 December1999 by Notary Imas Faimah. The business aciviies that were formerly only cargo and mailing services
were amended to be expanded to cargo, warehousing and maiing services. The Aricles of Associaion were again
amended under notarial deed No. 2 on 1 September 2010 by Notary R. Budi Suryawan Praseiyono SH, MKn, in Jakarta,
and such amendment has been approved by virtur of the
Decree of the Minister of Law and Human Rights No. AHU- 45974AH.01.02 in 2010 dated 28 September2010.
The types of businesses ater the amendment of the deed are as follows:
1. Accomodaion and Representaion; 2. Loading Control, Communicaion and Departure
Control; 3. Loading Control Equipment Unit;
4. Passenger and Baggage Handling; 5. Cargo, Warehousingand Mailing;
6. Traveling Services; 7. Aircrat Servicing;
8. Oil and Fueling; 9. Aircrat Maintenance;
10. Flight Operaions and Crew Administraions; 11. Runway Transportaions;
84
Lapor an T
ahunan 2014
Anak Perusahaan, Ailiasi, dan Yayasan
Subsidiaries Companies, Ailiated, and Foundaion
12. Katering dan Pelayanan; 13. Administrasi dan Pengawasan;
14. Keamanan Bandara; 15. Pergudangan dan Logisik;
16. Konsultan Penanganan Landasan; 17. Pendidikan dan Pelaihan serta Penyediaan Tenaga Ahli
Penanganan Landasan. PT Gapura Angkasa telah mengukir peran pening dalam
industri bandara setempat. Sebagai perusahaan patungan antara maskapai nasional PT Garuda Indonesia dan dua
otoritas bandara utama milik negara, Perseroan dan PT Angkasa Pura II Persero, kinerja di bidang layanan, personil,
dan peralatan senaniasa mengalami perkembangan.
PT Jasa Marga Bali Tol
Pembangunan jalan tol Bali yang terbentang dari Nusa Dua – Ngurah Rai – Benoa sepanjang 12 km diinisiasi oleh
Angkasa Pura Airports, PT Jasa Marga Persero, PT Pelindo III Persero dan PT Pengembangan
Pariwisata Bali atau Bali Tourism Development Centre BTDC pada
tanggal 18 November 2010. Sesuai dengan Akta Pendirian Nomor 2 tanggal
22 Agustus 2011 melalui Notaris Paulina Sii Suprimulyani Endah
Putri, Angkasa Pura Airports memiliki
komposisi saham sebesar 10. Selanjutnya, PT Jasa Marga Bali Tol memperoleh pengesahan sebagai Badan Hukum
Perseroan berdasarkan surat Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor AHU-57740.AH.01.01
tanggal 25 November 2015. Sejak tanggal 23 Januari 2013 saat dilaksanakan RUPS Luar
Biasa, karena infrastruktur jalan tol ini memiliki prospek yang bagus dan vital bagi wilayah, maka Pemerintah
Daerah Provinsi Bali dan Pemerintah Kabupaten Badung ikut menanamkan saham ikut sebagai investor. Sejak
saat itu, komposisi saham Angkasa Pura Airports menjadi 8. Konsesi pengelolaan jalan tol ini diberikan selama
45 empat puluh lima tahun. Dalam pembangunannya, 12. Catering and Services;
13. Administraion and Monitoring; 14. Airport Security;
15. Warehouse and Logisics; 16. Runway Handling Consultants;
17. Training and Educaion and Providersof skilled runway
handling workers. PT Gapura Angkasa has established an important role in the
local airport industry. As a joint venture company between the naional carrier PT Garuda Indonesia and two major
state-owned airport authoriies-Angkasa Pura Airports and PT Angkasa Pura II Persero, this joint venture company has
constantly gained recogniion in providing valued services, personnel and equipment for the airport industry.
PT Jasa Marga Bali Tol
The construcion of the Bali toll road that stretches 12 km from Nusa Dua - Ngurah Rai - Benoa was iniiated by
Angkasa Pura Airports, PT Jasa Marga Persero, PT Pelindo
III Persero and the Bali Tourism Development Center BTDC on 18 November 2010.
In the Deed of Establishment No. 2 dated 22 August 2011 by Notary
Paulina Sii Suprimulyani Endah Putri, Angkasa Pura Airports holds
10 of the shares. Furthermore, PT Jasa Marga Bali Tol was enacted as a
legal enity by virtue of the Decree of the Minister of Jusice and Human Rights of the Republic
of Indonesia Number AHU-57740.AH.01.01 dated 25 November 2015.
On 23 January 2013 in the Extraordinary General Meeing, it was decided that the Provincial Government of Bali and
the Badung Regency Government would join in this project as investors, since this toll road has good prospects and is
a vital infrastructure for the region. Since then, the shares of Angkasa Pura Airports were reduced to 8. This toll road
concession is granted for a term of 45 forty ive years. The construcion of this highway was completed in 420 days
Annual R eport 2014
85
and absorbed Rp2.4 trillion of development funds. The highway construcion was completed almost at the same
ime with the refurbishment construcion of I Gusi Ngurah Rai Airport, where both faciliies were prepared for the 2013
APEC event.
The Company’s investment in PT Jasa Marga Bali Toll is a consorium investment for the highway construcion in
Nusa Dua - Ngurah Rai – Benoa, Bali joined by several state-
owned companies. This investment was approved by the Minister of SOEs under leter No. S-549MBU2011 dated
25 October 2011. The investment in PT Jasa Marga Bali
Toll amounted to Rp18 billion or 8 of shares. The stock investment in PT Jasa Marga Bali Toll is recorded in the
Company’s books using the cost method.
Angkasa Pura Airports Pension Funds DAPENRA
DAPENRA was established on 6 October 1998 based on the Decision of the Board of Directors Angkasa Pura
Airports Number: KEP.1156KU.601998 and approved by the Minister of Finance of the Republic of Indonesia
by Decree No. KEP.393KM.17199 dated 15 November, 1999. DAPENRA is one of the Company’s
commitment to support the welfare of employees upon reirement, as well as to provide security,
moivaion and producivity of the employees.
The main task of DAPENRA is to manage the Secure Pension Plan for Employees of Angkasa Pura Airports PPMP which
source of fundingis derived from the contribuions of the founders the Company, the contribuion of members
employees and proits from the funds managed by DAPENRA.
In the period of 14 years from the beginning of its establishment in 1999, DAPENRA has shown a very
encouraging signiicant progress in performance that can be seen from the average of assets and accumulaion of funds
jalan tol ini membutuhkan masa konstruksi selama 420 hari serta menyerap dana pembangunan sebanyak Rp2,4
triliun. Penyelesaian jalan tol relaif bersamaan dengan penyelesaiaan pengembangan Bandara I Gusi Ngurah
Rai, dimana kedua fasilitas tersebut dipersiapkan untuk
pelaksanaan kegiatan APEC 2013. Investasi dalam saham pada PT Jasa Marga Bali Tol
merupakan konsorsium investasi pembangunan jalan tol Nusa Dua – Ngurah Rai – Benoa di Bali oleh beberapa
perusahaan BUMN. Investasi ini telah mendapat persetujuan dari Menteri BUMN dengan surat Nomor S-549MBU2011
tanggal 25 Oktober 2011. Investasi pada PT Jasa Marga Bali Tol sebesar Rp18 miliar atau kepemilikan saham sebesar 8.
Investasi saham pada PT Jasa Marga Bali Tol tersebut dicatat pada pembukuan perusahaan dengan metode cost method.
Dana Pensiun Angkasa Pura Airports DAPENRA
DAPENRA didirikan pada tanggal 6 Oktober 1998 berdasar Keputusan Direksi Angkasa Pura Airports Nomor: KEP.1156
KU.601998 dan disahkan oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia dengan Keputusan Nomor:
KEP.393KM.17199 tanggal 15 November 1999. Pembentukan DAPENRA merupakan salah satu
bentuk komitmen Perseroan terhadap kesejahteraan pegawainya pada masa pensiun, sekaligus sebagai
upaya untuk memberikan rasa aman dalam bekerja, menumbuhkan moivasi dan
produkivitas.
Tugas utama DAPENRA adalah mengelola Program Pensiun Manfaat Pasi PPMP pegawai Angkasa Pura Airports yang
sumber pendanaannya berasal dari iuran pendiri Perseroan,
iuran peserta pegawai dan hasil pengembangan atas dana yang dikelola DAPENRA.
Dalam kurun waktu 14 tahun sejak awal kiprahnya pada tahun 1999, DAPENRA menunjukkan perkembangan
kinerja yang sangat membanggakan yang dapat dilihat dari perkembangan signiikan rerata aset dan akumulasi dana
Anak Perusahaan, Ailiasi, dan Yayasan
Subsidiaries Companies, Ailiated, and Foundaion
86
Lapor an T
ahunan 2014
yang dikelola, serta kemampuan DAPENRA memberikan manfaat lain berupa Tunjangan Hari Raya THR, memberikan
perpanjangan tenggat waktu peralihan ke Manfaat Pensiun Janda selama 3 bulan saat pensiunan meninggal dunia,
memberikan tambahan Manfaat Pensiun sebesar Rp400 ribu, serta keberhasilannya membangun gedung kantor 6
lantai yang representaif di Kemayoran, Jakarta Pusat.
Yayasan Kesejahteraan Karyawan Angkasa Pura Airports YAKKAP I
Tujuan pendirian Yayasan Kesejahteraan Karyawan Angkasa Pura Airports YAKKAP I adalah untuk mengelola
Tunjangan Hari Tua THT karyawan Angkasa Pura Airports dan melaksanakan program-program
pelayanan bagi karyawan seperi program pemberian Tunjangan Hari Tua, program
bantuan pemeliharaan kesehatan, dan program-program bantuan lainnya.
YAKKAP didirikan dengan Akta Notaris Mily Karmila Sareal, SH., Nomor 2 tanggal 2 September 2003 yang telah disahkan
oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia dalam keputusan Nomor C-116 HT01.02 Tahun 2003 tanggal 19
September 2003. under its management, as well as the ability of DAPENRA
to provide other beneits such as annual religious fesiviies allowance THR, extending the pension transiional period
for the beneiciaries the families of the deceased pension receiver from the full pension to the Widow Pension
Beneit for 3 months when the pensioner dies, provide addiional Reirement Beneits amouning Rp400,000.-,
and building asix-loor representaive oice in Kemayoran, Central Jakarta.
Yayasan Kesejahteraan Karyawan Angkasa Pura Airports YAKKAP I
The purpose of the Employee Welfare Foundaion of Angkasa Pura Airports YAKKAP I is to manage Annuity
Funds for the employees of Angkasa Pura Airports and to serve programs for employees such as Annuity
programs, health care programs, and other assistance programs.
YAKKAP was established based on the notarial Deed No.2 by Notary Mily Karmila Sareal, SH, dated 2 September 2003 and
was approved by the Ministry of Jusice and Human Rights as sipulated in the Decree No. C-116 HT01.02 of 2003 dated
19 September 2003.
Anak Perusahaan, Ailiasi, dan Yayasan
Subsidiaries Companies, Ailiated, and Foundaion
Struktur Korporasi
Annual R eport 2014
87
Anak Perusahaan, Ailiasi, dan Yayasan
Subsidiaries Companies, Ailiated, and Foundaion
Struktur Korporasi
Coporate Structure
100
98,00 98,50
99,43 99,97
100,00 97,50
Negara Republik Indonesia
Goverment of the Republic of Indonesia
100,00
8,00
10,00
88
Lapor an T
ahunan 2014
Kantor Akuntan Publik
KAP Hadori Sugiarto Adi Rekan Kantor Cabang Surabaya
Jalan Manyar Rejo IV4, Surabaya 60118, Indonesia Tel: 031 5939787
Fax: 031 5945616 Email: kaphadoriyahoo.co.id
Notaris
Nanda Fauz Iwan, SH, MKn Royal Palace Blok C16
Jalan Prof. DR. Soepomo No. 178 A, Jakarta Selatan
Tel: 021 8313356383 Fax: 021 8313408
Konsultan Hukum
Agusian dan Partners Jalan Tebet Barat Dalam VIII Nomor 7
Tebet Barat, Tebet, Jakarta 12810 Tel: 021 70699943
Fax: 021 8651226 Email:
agusian_lawyeryahoo.com Hermawan Juniarto Associates
Prudenial Tower, 23rd 28th Floor Jalan Jenderal Sudirman Kav. 79,
Jakarta 12910, Indonesia Tel: 021 57957095
Fax: 021 57957096 Email: mailhermawanjuniarto.com
Ceriied Public Accountant
KAP Hadori Sugiarto Adi Rekan Kantor Cabang Surabaya
Jalan Manyar Rejo IV4, Surabaya 60118, Indonesia Tel: 031 5939787
Fax: 031 5945616 Email: kaphadoriyahoo.co.id
Notary
Nanda Fauz Iwan, SH, MKn Royal Palace Blok C16
Jalan Prof. DR. Soepomo No. 178 A, Jakarta Selatan
Tel: 021 8313356383 Fax: 021 8313408
Legal Consultants
Agusian dan Partners Jalan Tebet Barat Dalam VIII, Nomor 7
Tebet Barat, Tebet, Jakarta 12810 Tel: 021 70699943
Fax: 021 8651226 Email: agusian_lawyeryahoo.com
Hermawan Juniarto Associates Prudenial Tower, 23rd 28th Floor
Jalan Jenderal Sudirman Kav. 79,
Jakarta 12910, Indonesia Tel: 021 57957095
Fax: 021 57957096 Email: mailhermawanjuniarto.com
Lembaga Profesi Penunjang
Professional Supporing Insituions
Annual R eport 2014
89
Lembaga Profesi Penunjang
Assegaf Hamzah Partners Menara Rajawali 16th Floor
Jalan DR. Ida Anak Agung Gde Agung Lot 5.1 Kawasan Mega Kuningan, Jakarta 12950 – Indonesia
Tel: 021 25557800 Fax: 021 25557899
Email: infoahp.co.id Prof Oemar Seno Adji SH Rekan
Jalan Tulodong Bawah BI D3 RT 00202 Senayan, Kebayoran Baru
Jakarta Selatan 12190 Tel: 021 5276689
Fax: 021 52901930 Remy and Partners
Manggala Wanabaki Building Blok IV 8th Floor Wing B
Jalan Jenderal Gatot Subroto, Senayan Jakarta 10270 Indonesia
Tel: 021 5746720 – 22 Fax: 021 5746719
Email: inforemyandpartners.com Assegaf Hamzah Partners
Menara Rajawali 16th Floor Jalan DR. Ida Anak Agung Gde Agung Lot 5.1
Kawasan Mega Kuningan, Jakarta 12950, Indonesia Tel: 021 25557800
Fax: 021 25557899 Email: infoahp.co.id
Prof Oemar Seno Adji, SH Rekan Jalan Tulodong Bawah BI D3 RT 00202
Senayan, Kebayoran Baru Jakarta Selatan 12190
Tel: 021 5276689 Fax: 021 52901930
Remy and Partners Manggala Wanabaki Building
Blok IV 8th Floor Wing B
Jalan Jenderal Gatot Subroto, Senayan Jakarta 10270 Indonesia
Tel: 021 5746720 – 22 Fax: 021 5746719
Email: inforemyandpartners.com
90
Lapor an T
ahunan 2014
Jenis PenghargaanJenis Seriikasi Bandara Internasional Juanda Surabaya -
Excellent Service Experience Awards ESEA 2014
Pemberi PenghargaanSeriikasi
Carre - Center for Customer Saisfacion Loyalty CARRE-CCSL
Tahun Perolehan 4 Februari 2014
Award Ceriicaion
Juanda Internaional Airport of Surabaya - Excellent Service Experience Awards ESEA
2014
Presented by
Carre - Center for Customer Saisfacion Loyalty CARRE-CCSL
Received on
4 February 2014
Jenis PenghargaanJenis Seriikasi Majalah Angkasa Pura – Gold Winner The
3
rd
Indonesia Inhouse Magazine Award INMA 2014
Pemberi PenghargaanSeriikasi Serikat Perusahaan Pers SPS
Tahun Perolehan 8 Februari 2014
Award Ceriicaion
Angkasa Pura Magazine – Gold Winner The 3rd Indonesia Inhouse Magazine Award
INMA 2014
Presented By
Press Companies Union SPS
Received on
8 February 2014
Jenis PenghargaanJenis Seriikasi Anugrah Karini BUMN 2014 Kepada
Technical Director Angkasa Pura Airports, Polana B. Pramesi
Pemberi PenghargaanSeriikasi Majalah BUMN Track
Tahun Perolehan 30 April 2014
Award Ceriicaion
Karini BUMN Award 2014 To Technical Director Angkasa Pura Airports, Polana B.
Pramesi
Presented By
BUMN Track Magazine
Received on
30 April 2014
Jenis PenghargaanJenis Seriikasi Marketer Of The Year 2014, Sektor
Infrastruktur dan Layanan Publik, Kepada Trikora Harjo General Manager Bandara
Internasional Juanda Surabaya
Pemberi PenghargaanSeriikasi Markplus, Inc. Majalah Marketeers
Tahun Perolehan 14 Mei 2014
Award Ceriicaion
Marketer of The Year 2014, Infrastructure and Public Service Sector, awarded to
Trikora Harjo Juanda Internaional Airport Surabaya, General Manager
Presented By
Markplus, Inc. Marketeers Magazine
Received on
14 May 2014
Jenis PenghargaanJenis Seriikasi Bandara Internasional Juanda Surabaya -
Service Quality Gold Award 2014
Pemberi PenghargaanSeriikasi Majalah Service Excellence
CARRE-CCSL Kategori Domesic Airport
Tahun Perolehan 5 Juni 2014
Award Ceriicaion
Juanda Internaional Airport Surabaya - Service Quality Gold Award 2014
Presented By
Service Excellence Magazine CARRE-CCSL Domesic Airport Category
Received on
5 June 2014
Penghargaan dan Seriikasi
Awards and Ceriicaions
Annual R eport 2014
91
Penghargaan dan Seriikasi
Awards and Ceriicaions
Jenis PenghargaanJenis Seriikasi Majalah Angkasa Pura mendapat 5
penghargaan 1 emas, 3 perak, 1 perunggu dalam BUMN Internal Media Awards
BIMA
Pemberi PenghargaanSeriikasi Majalah BUMN TRACK 2014
Tahun Perolehan 18 Juni 2014
Award Ceriicaion
Angkasa Pura Magazine received 5 Awards 1 gold, 3 silver, 1 bronze at BUMN Internal
Media Awards BIMA
Presented By
BUMN TRACK Magazine 2014
Received on
18 June 2014
Jenis PenghargaanJenis Seriikasi PT Angkasa Pura I Persero - Penghargaan
PKBL BUMN Sebagai Pelayanan Publik Terbaik 2014
Pemberi PenghargaanSeriikasi THE LA TOFI SVHOOL OF CSR
Ombudsman Republik Indonesia
Tahun Perolehan 25 September 2014
Award Ceriicaion
PT Angkasa Pura I Persero - PKBL BUMN Award as the best public service provider
2014
Presented By
THE LA TOFI SCHOOL OF CSR Ombudsman of the Republic of Indonesia
Received on
25 September 2014
Jenis PenghargaanJenis Seriikasi Piagam Penghargaan Satya Lancana Wira
Karya dari Presiden RI kepada President Director PT Angkasa PuraI Persero
Pemberi PenghargaanSeriikasi Presiden Republik Indonesia Soesilo
Bambang Yudhoyono
Tahun Perolehan 30 September 2014
Award Ceriicaion
Satya Lancana Wira Karya Award from the Presidenthe Republic of Indonesiaawarde
to Presiddent Director of PT Angkasa PuraI Persero
Presented By
The Presidentof the Republic of Indonesia, Soesilo Bambang Yudhoyono
Received on
30 September 2014
Jenis PenghargaanJenis Seriikasi PT Angkasa Pura I Persero - predikat
Good Performance Indonesian Quality Award Foundaion IQAF 2014
Pemberi PenghargaanSeriikasi Yayasan Indonesia Quality Award
Foundaion IFAQ
Tahun Perolehan 17 November 2014
Award Ceriicaion
PT Angkasa Pura I Persero - “Good Performance” award from Indonesian
Quality Award Foundaion IQAF 2014
Presented By
Indonesia Quality Award Foundaion IFAQ
Received on
17 November 2014
Jenis PenghargaanJenis Seriikasi Bandara Internasional Sultan Aji
Muhammad Sulaiman Sepinggan Balikpapan – Penghargaan Bandara Sehat
2014
Pemberi PenghargaanSeriikasi Kementerian Kesehatan RI
Tahun Perolehan 26 November 2014
Award Ceriicaion
Sultan Aji Muhammad Sulaiman Internaional Airport Sepinggan Balikpapan
– Healthy Airport Award 2014
Presented By
Ministry of Health of the Republic of Indonesia
Received on
26 November 2014
92
Lapor an T
ahunan 2014
Jenis PenghargaanJenis Seriikasi Bandara Internasional Sultan Aji
Muhammad Sulaiman Sepinggan Balikpapan - Best of The Best Airport of The
Year dalam Bandara Award 2014
Pemberi PenghargaanSeriikasi Majalah Bandara
Tahun Perolehan 10 Desember 2014
Award Ceriicaion
Sultan Aji Muhammad Sulaiman Internaional Airport Sepinggan
Balikpapan - Best of The Best Airport of the Year from the 2014 Bandara Magazine
Airports Award.
Presented By
Bandara Magazine
Received on
10 December 2014
Jenis PenghargaanJenis Seriikasi
Bandara Internasional I Gusi Ngurah Rai Bali- 1
st
Best Airport Dalam Bandara Award 2014
Pemberi PenghargaanSeriikasi Majalah Bandara
Tahun Perolehan 10 Desember 2014
Award Ceriicaion
I Gusi Ngurah Rai Internaional Airport Bali- 1st Best Airport at 2014 Bandara
Magazine Airports Award
Presented By
Bandara Magazine
Received on
10 December 2014
Jenis PenghargaanJenis Seriikasi T1 Bandara Internasional Juanda -
2
ND
Best Airport dalam Bandara Award 2014
Pemberi PenghargaanSeriikasi Majalah Bandara
Tahun Perolehan 10 Desember 2014
Award Ceriicaion
T1 Juanda Internaional Airport - 2ND Best Airport awarded by the 2014 Bandara
Magazine Airports Award
Presented By
Bandara Magazine
Received on
10 December 2014
Jenis PenghargaanJenis Seriikasi T2 Bandara Internasional Juanda -
Progressive Airport dalam Bandara Award 2014
Pemberi PenghargaanSeriikasi Majalah Bandara
Tahun Perolehan 10 Desember 2014
Award Ceriicaion
T2 Juanda Internaional Airport - Progressive Airport 2014 awarded by the
2014 Bandara Magazine Airports Award
Presented By
Bandara Magazine
Received on
10 December 2014
Jenis PenghargaanJenis Seriikasi Bandara Sultan Hasanuddin Makassar -
Good Airport Kategori Bandara di Atas 5 Juta Penumpang Per Tahun
Pemberi PenghargaanSeriikasi Majalah Bandara
Tahun Perolehan 10 Desember 2014
Award Ceriicaion
Sultan Hasanuddin Airport Makassar –“Good Airport” award for Airports in the 5
million passengers per year category
Presented By
Bandara Magazine
Received on
10 December 2014
Penghargaan dan Seriikasi
Awards and Ceriicaions
Annual R eport 2014
93
Penghargaan dan Seriikasi
Awards and Ceriicaions
Jenis PenghargaanJenis Seriikasi Bandara Internasional Adi Soemarmo Solo -
Good Airport Kategori Bandara Kurang Dari 2 Juta Penumpang Per Tahun
Pemberi PenghargaanSeriikasi Majalah Bandara
Tahun Perolehan 10 Desember 2014
Gambarfoto penghargaan
Award Ceriicaion
Adi Soemarmo Internaional Airport Solo – “Good Airport”award for Airports in
category of less than 2 million passengers per year
Presented By
Bandara Magazine
Received on
10 December 2014
Jenis PenghargaanJenis Seriikasi
Bandara Internasional I Gusi Ngurah Rai- Penghargaan Prima Utama Pelayanan
Transportasi Publik Terbaik 2014
Pemberi PenghargaanSeriikasi Kementerian Perhubungan RI
Tahun Perolehan 11 Desember 2014
Award Ceriicaion
I Gusi Ngurah Rai Internaional Airport– Prima Utama Award for Best Service in
Public Transportaion2014
Presented By
Ministry of Transportaion of Republic of Indonesia
Received on
11 December 2014
Jenis PenghargaanJenis Seriikasi Bandara Internasional Sultan Aji
Muhammad Sulaiman Sepinggan Balikpapan- Penghargaan Prima Utama
Pelayanan Transportasi Publik Terbaik 2014
Pemberi PenghargaanSeriikasi Kementerian Perhubungan RI
Tahun Perolehan 11 Desember 2014
Award Ceriicaion
Sultan Aji Muhammad Sulaiman Internaional Airport,Sepinggan
Balikpapan- Prima Utama Award for Best Service in Public Transportaion2014
Presented By
Ministry of Transportaion of Republic of Indonesia
Received on
11 December 2014
Jenis PenghargaanJenis Seriikasi Bandara Internasional Juanda Surabaya-
Penghargaan Prima Madya Pelayanan Transportasi Publik Terbaik 2014
Pemberi PenghargaanSeriikasi Kementerian Perhubungan RI
Tahun Perolehan 11 Desember 2014
Award Ceriicaion
Juanda Internaional Airport, Surabaya- Prima Madya Award for Best Public
Transportaion Service Provider 2014
Presented By
Ministry of Transportaion of Republic of Indonesia
Received on
11 December 2014
Jenis PenghargaanJenis Seriikasi Bandara Internasional Ahmad Yani
Semarang – Penghargaan Prima Madya Pelayanan Transportasi
Pemberi PenghargaanSeriikasi Kementerian Perhubungan RI
Tahun Perolehan 11 Desember 2014
Award Ceriicaion
Ahmad Yani Internaional Airport, Semarang –Prima Madya Award for
Transportaion Service Provider
Presented By
Ministry of Transportaion of Republic of Indonesia
Received on
11 December 2014
94
Lapor an T
ahunan 2014
Jenis PenghargaanJenis Seriikasi Bandara Internasional Sam Ratulangi
Manado – Penghargaan Prima Madya Pelayanan Transportasi Publik Terbaik 2014
Pemberi PenghargaanSeriikasi Kementerian Perhubungan RI
Tahun Perolehan 11 Desember 2014
Award Ceriicaion
Sam Ratulangi Internaional Airport, Manado –Prima Madya Award as The
Best Public Transportaion Service Provider 2014
Presented By
Ministry of Transportaion of Republic of Indonesia
Received on 11 December 2014
Jenis PenghargaanJenis Seriikasi Bandara Internasional Lombok Praya –
Penghargaan Prima Madya Pelayanan Transportasi Publik Terbaik 2014
Pemberi PenghargaanSeriikasi Kementerian Perhubungan RI
Tahun Perolehan 11 Desember 2014
Award Ceriicaion
Lombok Praya Internaional Airport– Prima Madya Award for the Best Public
Transportaion Service Provider 2014
Presented By
Ministry of Transportaion of Republic of Indonesia
Received on 11 December 2014
Jenis PenghargaanJenis Seriikasi Bandara Sultan Hasanuddin Makassar
– penghargaan Prima Madya Pelayanan Transportasi Publik Terbaik 2014
Pemberi PenghargaanSeriikasi Kementerian Perhubungan RI
Tahun Perolehan 11 Desember 2014
Award Ceriicaion
Sultan Hasanuddin Internaional Airport, Makassar – Prima Madya Award for
the Best Public Transportaion Service Provider 2014
Presented By
Ministry of Transportaion of Republic of Indonesia
Received on 11 December 2014
Jenis PenghargaanJenis Seriikasi Bandara Internasional Adi Soemarmo Solo
– penghargaan Prima Madya Pelayanan Transportasi Terbaik 2014
Pemberi PenghargaanSeriikasi Kementerian Perhubungan RI
Tahun Perolehan 11 Desember 2014
Award Ceriicaion
Adi Soemarmo Internaional Airport, Solo – Prima Madya Award for the Best Public
Transportaion Service Provider 2014
Presented By
Ministry of Transportaion of Republic of Indonesia
Received on 11 December 2014
Penghargaan dan Seriikasi
Awards and Ceriicaions
Annual R eport 2014
95
Penghargaan dan Seriikasi
Awards and Ceriicaions
Jenis PenghargaanJenis Seriikasi
Bandara Internasional Paimura Ambon – Penghargaan Prima Pratama Pelayanan
Transportasi Publik Terbaik 2014
Pemberi PenghargaanSeriikasi Kementerian Perhubungan RI
Tahun Perolehan 11 Desember 2014
Award Ceriicaion
Paimura Internaional Airport, Ambon – Prima Pratama Award for the Best Public
Transportaion Service Provider 2014
Presented By
Ministry of Transportaion of Republic of Indonesia
Received on 11 December 2014
96
Lapor an T
ahunan 2014
KANTOR PUSAT |
HEADQUARTERS Kota Baru Bandar Kemayoran
Blok B12 Kav. 2, Jakarta Pusat Jakarta 10610
Tel : 021 6541961 ext. 2116
Fax : 021 6541514
Email : humasangkasapura1.co.id
KANTOR CABANG |
Branch Oice
I Gusi Ngurah Rai Internaional Airport Gedung Wisi Sabha Lt. III
Bandara I Gusi Ngurah Rai Bali Badung, Bali – Indonesia 80362
Tel : 0361 9351011
Fax : 0361 9351032
Email : humasngurahrai-airport.co.id www.bali-airport.com
Juanda Internaional Airport Jalan Ir. Haji Juanda
Surabaya 61253 Indonesia
Tel : T1 031 2986200 T2 031 2986700
Fax : 031 8667506
Email : subangkasapura1.co.id www.juanda-airport.com
Sultan Hasanuddin Internaional Airport Jalan Raya Airport No. 1
Makassar, Sulawesi 90552 Tel
: 0411 553183 Fax
: 0411 553183 Email : humas.upgangkasapura1.co.id
www.hasanuddin-airport.com
Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Internaional Airport
Jalan Marsma. R. Iswahyudi
Balikpapan, 76115 Kalimantan Timur – Indonesia
Tel : 0542 766886
Fax : 0542 766832
Email : humas.bpnangkasapura1.co.id www.sepinggan-airport.com
Adisutjipto Internaional Airport Jalan Raya Solo KM. 9
Indonesia Tel
: 0274 484261 Fax
: 0274 488155 Email : humasadisutjipto-airport.co.id
www.adisutjipto-airport.com
Lombok Internaional Airport Jalan By Pass Bil, Central Lombok
Indonesia Tel
: 0370 6157000 Fax
: 0370 6157010 Email : humas.lombokangkasapura1.co.id
www.lombok-airport.com
Sam Ratulangi Internaional Airport Kota Manado
Provinsi Sulawesi Utara – Indonesia Tel
: 0431 814320 Fax
: 0431 811595 Email : humas.MDCangkasapura1.co.id
www.samratulangi-airport.com
Syamsudin Noor Internaional Airport Jalan Angkasa Landasan Ulin
Banjarmasin - Indonesia 70724 Tel
: 0811504640 Fax
: 0511 4705251 Email : humasbdjyahoo.co.id
www.syamsuinnoor-airport.com
Alamat Kantor Anak Perusahaan, Ailiasi, dan Yayasan
Oice Address of Subsidiaries, Ailiated, and Foundaion
Annual R eport 2014
97
Achmad Yani Internaional Airport Jalan Puad Ahmad Yani
Semarang – Indonesia 50145 Tel
: 024 7607596 Fax
: 024 7603506 Email : srgangkasapura1.co.id
www.achmadyani-airport.com
El Tari Internaional Airport Jalan Adi Sucipto Terminal B
Kupang – Indonesia 85361 Tel
: 0380 881668 Fax
: 0380 881263 Email : humaskupang-airport.com
www.kupang-airport.com
Paimura Internaional Airport Jalan Dr. Leimena – Laha
Ambon, Maluku – Indonesia 97236 Tel
: 0911 323770, 323771,323772 Fax
: 0911 323773 Email : amqangkasapura1.co.id
www.paimura-airport.com
Adi Sumarmo Internaional Airport Jalan Bandara Adi Sumarmo
Surakarta – Indonesia 57108 Tel
: 0271 780715 Fax
: 0271 780715 Email
: humasadisumarmo-airport.com www.adisumarmo-airport.com
Frans Kaisiepo Internaional Airport Biak, Papua – Indonesia
Tel : 0981 22555
Fax : 0981 22106
Email : bikangkasapura1.co.id
www.franskaisiepo-airport.com
ANAK PERUSAHAAN |
Subsidiaries Companies
PT Angkasa Pura Hotel Gd. Angkasa Pura Center For Excellence Lt. Dasar
Jalan Tabing No. 16, Kemayoran Jakarta Pusat Tel
: 021 65866490 Fax
: 021 65466493 Email
: infoaph.co.id www.aph.co.id
PT Angkasa Pura Logisic Gd. Angkasa Pura Center For Excellence Lt. Dasar
Jalan Tabing No. 16, Kemayoran Jakarta Pusat Tel
: 021 65866406 Fax
: 021 654151314 Email
: adminangkasapuralogisik.com www.aplog.co
PT Angkasa Pura Properi Gd. Angkasa Pura Center For Excellence Lt. Dasar
Jalan Tabing No. 16, Kemayoran Jakarta Pusat Tel
: 021 65866495 Fax
: 021 654151314 Email
: humasapproperi.co.id www.angkasapuraproperi.co.id
PT Angkasa Pura Suport Gd. Angkasa Pura Center For Excellence Lt. Dasar
Jalan Tabing No. 16, Kemayoran Jakarta Pusat Tel
: 021 65866496 Fax
: 021 654151314 www.angkasapura-supports.com
PT Angkasa Pura Retail Villa Kemayoran, Jl. Merpai 2, Blok C, No. 50
Kemayoran
www.angkasapuraretail.com
98
Lapor an T
ahunan 2014
PERUSAHAAN AFILIASI |
Ailiated Companies
PT Gapura Angkasa Gd. Dapenra Lt. 1,2 3
Jl. Angkasa, Blok B – 12, Kav. 8 Kota Baru Bandar Kemayoran
Jakarta – Indonesia 10610 Tel
: 021 6545410 Fax
: - Email : markeinggapura.co.id
PT Jasa Marga Bali Tol Kantor Operasional:
Jalan Raya Pelabuhan Benoa No. 15 Pasanggaran, Denpasar, Bali
Tel. : 0361 725326
Fax : 0361 725326
Email : jasamargabaliperusahaan.com www.jasamargaperusahaan.com
Dana Pensiun Angkasa Pura Airports DAPENRA Gedung DAPENRA Lt. VI Blok B 12
Kavling No. 8 Kotabaru Bandar Kemayoran Tel.
: 021 65867867 Fax
: 021 65867868 Email : infodapenra.co.id
www.dapenra.co.id
Yayasan Kesejahteraan Karyawan Angkasa Pura Airports YAKKAP
Gedung DAPENRA Lt. III Blok B 12
Kavling No. 8 Kotabaru Bandar Kemayoran Tel.
: 021 6546642 www.yakkap.co.id
Alamat Kantor, Anak Perusahaan, dan Perusahaan Asosiasi
Oice Address Of Subsidiaries and Associated Companies
Annual R eport 2014
99
Lapor an T
ahunan 2014
100
Kondisi perekonomian nasional dan pertumbuhan sektor pengangkutan tentu memberikan pengaruh
terhadap perjalanan bisnis Angkasa Pura Airports. Kami melihat Angkasa Pura Airports telah mampu melewai 2014 dengan baik. Direksi
Angkasa Pura Airports telah berhasil melakukan anisipasi atas tantangan dan peluang yang ada dengan menunjukkan pencapaian kinerja Perseroan yang
baik.
Laporan Manajemen
Management Report
Annual R eport 2014
101
The naional economic condiion and transportaion growth afects the corporate business journey . We withness that angkasa pura airports is capable to pass
through the year 2014 excellently . Angkasa Pura Airports ’ directors are success to anicipate the challanges and catch the
opportunity by achieving good performance.
102
Lapor an T
ahunan 2014
Laporan Dewan Komisaris
Report from The Board of Commissioners
Dewan Komisaris senaniasa melaksanakan tugas dan tanggung jawab secara profesional
dan independen dan berkomitmen untuk proakif dalam melaksanakan fungsi
pengawasan dan pemberian nasehat Perusahaan, baik dari segi perencanaan,
penyusunan, dan implementasi rencana bisnis Perusahaan, pemantauan kinerja, serta
penerapan manajemen risiko dan penerapan Good Corporate.Governance GCG. Secara
umum, Direksi telah menunjukkan upaya opimal untuk mencapai kinerja terbaik
dalam merealisasikan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan RKAP yang telah
ditetapkan. Jajaran Direksi juga membukikan tetap mengutamakan aspek pelayanan dan
keselamatan sebagai prioritas utama, namun di sisi lain juga menghasilkan pendapatan.
The Board of Commissioners is consistent in fulilling their duies and responsibiliies
in a professional and independent manner and commited to proacively funcion as
supervisors and advisors for the Company, in the aspects of planning, developing, and
implemening the business plans, monitoring the performance of the Company,
implemening risk management and Good Corporate Governance GCG. In general,
the Directors have shown opimal efort to achieve the highest accomplishment
in realizing the Work Plan and Budget of the Company RKAP. The Directors of the
Company have also proven to promoted service and safety as a priority but at the
same ime they were able to generate signiicant income from the airport business.
Annual R eport 2014
103
Pemegang Saham dan pemangku kepeningan yang terhormat,
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, kami selaku Dewan Komisaris dapat memberikan
laporan pelaksanaan tugas pengelolaan PT Angkasa Pura I
Persero yang selanjutnya disebut Angkasa Pura Airports atau Perusahaan. Perkenankanlah kami, Dewan Komisaris
menyampaikan kinerja Angkasa Pura Airports tahun 2014 dengan pencapaian yang cukup memuaskan. Dewan
Komisaris memberikan apresiasi terhadap berbagai upaya
manajemen untuk terus memanfaatkan peluang bisnis dan mengembangkan usaha yang telah tercipta.
Pada tahun 2014, dinamika ekonomi global idak sesuai perkiraan. Pemulihan ekonomi negara maju masih terbatas
dan pertumbuhan ekonomi negara berkembang mengalami perlambatan. Kondisi ini diperburuk oleh penurunan harga
komoditas dunia, termasuk penurunan harga minyak pada pertengahan semester kedua tahun 2014. Selain itu,
permintaan ekonomi global juga masih lemah.
Kondisi ekonomi global yang kurang menguntungkan tersebut dan kondisi struktur ekonomi Indonesia yang masih
rentan kemudian berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2014. Ekonomi Indonesia
pada 2014 tumbuh 5,0, lebih rendah dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar 5,6 maupun dengan prakiraan
Bank Indonesia pada awal tahun sebesar 5,5-5,9. Sementara itu, realisasi nilai tukar rupiah terhadap dolar
Amerika Serikat AS secara point-to-point tercatat melemah 1,7 yoy selama tahun 2014 ke level Rp12.385 per dolar
AS. Meskipun demikian, pelemahan terhadap dolar AS
tersebut lebih rendah dari pelemahan rupiah terhadap dolar AS pada tahun sebelumnya yang sebesar 20,8. Inlasi
tahun 2014 juga masih tetap terkendali dengan didukung oleh penerapan kebijakan moneter ketat dan koordinasi
pengendalian inlasi yang kuat antara Bank Indonesia dan Pemerintah. Inlasi Indeks Harga Konsumen pada tahun
2014 mencapai 8,36, sedikit lebih rendah dibandingkan dengan tahun 2013 sebesar 8,38.
Dear respected Shareholders and Stakeholders,
Praise to God, for we, as the Board of Commissioners, are pleased to able to present the report on the management
duies of PT Angkasa Pura I Persero, herein ater referred to as Angkasa Pura Airports or the Company. Allow us, the
Board of Commissioners, to report the performance of Angkasa Pura Airports in 2014 that has gained a saisfactory
achievement. We highly appreciate all the efort by the management in seizing the business opportuniies and
developing the current business of the Company.
In 2014, the dynamic global economy was not as expected. Only limitedeconomic recovery occurred in the developed
countries while the growth in the developing countries had slowed down. The situaion was worsened by the decline
in the world commodity prices, including oil prices during the middle of the second semester of 2014. Moreover, the
global economy demand was sill weak. This unfavorable global economic condiion and the
vulnerable economic structure of Indonesia have afected the growth of Indonesia’s economy in 2014. Indonesia’s
economy in 2014 grewby 5, which was lower than last year’s growth that reached 5.6 and lower than Bank
Indonesia’s projected growth rate for the beginning of the year that was ranged between 5.5 -5.9. Meanwhile the
value of the rupiah against the US dollar declined by 1.7 yoy during 2014 and fellto the level of Rp12,385 per US
dollar. However, this decrease was lower than that of last year’s level that dropped by 20.8. The inlaion in 2014 was
sill under control due to the ight monetary policy and the good coordinaion of inlaion control undertaken by Bank
Indonesia and the Government. The Consumer Price Index in 2014 reached 8.36, slightly lower than the CPI in 2013,
which was 8.38.
104
Lapor an T
ahunan 2014
Meskipun pertumbuhan ekonomi Indonesia melambat di tahun 2014, namun sektor tranportasi mengalami
pertumbuhan sebesar 8,0. Hal tersebut sejalan dengan kondisi industri penerbangan di Indonesia, yang terus
mengalami pertumbuhan yang signiikan dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir. Pertumbuhan industri
penerbangan Indonesia tersebut antara lain disebabkan Indonesia memiliki populasi kalangan menengah yang
begitu besar sehingga menjadi pasar yang tepat bagi seluruh maskapai penerbangan. Selain itu, pasar di Indonesia sangat
kompeiif sehingga memicu industri ini semakin tumbuh.
Kondisi perekonomian nasional dan pertumbuhan sektor tranportasi tersebut tentu memberikan pengaruh terhadap
perjalanan bisnis Angkasa Pura Airports sebagai pengelola bandara di wilayah Indonesia Tengah dan Indonesia Timur.
Kami melihat Angkasa Pura Airports telah mampu melewai 2014 tersebut dengan baik. Direksi dan manajemen Angkasa
Pura Airports telah berhasil melakukan anisipasi atas tantangan dan peluang yang ada dengan menunjukkan
pencapaian kinerja Perusahaan yang baik.
Penilaian atas Kinerja Direksi
Dewan Komisaris senaniasa melaksanakan tugas dan tanggung jawab secara profesional dan independen.
Dewan Komisaris berkomitmen untuk proakif dalam melaksanakan fungsi pengawasan dan pemberian nasehat
Perusahaan, baik dari segi perencanaan, penyusunan, dan implementasi rencana bisnis Perusahaan, pemantauan
kinerja, serta penerapan manajemen risiko dan penerapan Good Corporate Governance GCG. Pelaksanaan fungsi
pengawasan dan pemberian nasehat oleh Dewan Komisaris antara lain dilaksanakan melalui: Rapat Internal Dewan
Komisaris dan Rapat Dewan Komisaris dengan Direksi. Selama melaksanakan fungsi tersebut, Dewan Komisaris
menilai bahwa Direksi telah melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya secara efekif dan eisien.
Secara umum, Direksi telah menunjukkan upaya opimal untuk mencapai kinerja terbaik dalam merealisasikan
Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan RKAP yang telah Although the growth of Indonesia’s economy in 2014 was
sluggish, the transportaion sector had grown by 8.0. This is in line with the signiicant growth of the aviaion industry
in Indonesia during the last decade. This growth is due to the growing middle class populaion that is targeted as the niche
market for all airline companies. Moreover,since the airline business is a compeiive market, the industry is triggered to
coninuously expand.
The naional economy and the growth in the transportaion sector certainly have afected the business of Angkasa Pura
Airports in managing airports in the central region and
eastern region of Indonesia. We have witnessed Angkasa Pura Airports being able to pass 2014 saisfactorily. The
Board of Directors and the management of Angkasa Pura Airports have been successful in anicipaing the challenges
and opportuniies proven by the good performance achieved by the Company.
Assessment on The Board of Directors
The Board of Commissioners is consistent in fulilling their duies and responsibiliies in a professional and independent
manner. They are commited to proacively funcion as supervisors and advisors for the Company, in the aspects
of planning, developing, and implemening the business plans, monitoring the performance of the company,
implemening risk management and Good Corporate Governance GCG. The supervisory and advisory funcions
are implemented through the Internal Meeings of the Board of Commissioners and the Meeings of the Board of
Commissioners with the Board of Directors. Upon reviewing the performance of the Board of Directors, the Board of
Commissioners have concluded that the Board of Directors have performed their duies efecively and eiciently.
In general, the Directors have shown opimal efort to achieve the highest accomplishment in realizing the Work
Plan and Budget of the Company RKAP. In 2014, the
Laporan Dewan Komisaris
Report from The Board of Commissioners
Annual R eport 2014
105
ditetapkan. Pencapaian kinerja Perusahaan tahun 2014, dalam hal ini realisasi pendapatan operasional mencapai
Rp4,58 triliun atau 96,08 dari target RKAP. Namun jika dibandingkan dengan tahun 2013 mengalami pertumbuhan
yang signiikan sebesar Rp1,52 triliun atau 49,60. Pertumbuhan pendapatan operasional tersebut mendorong
pertumbuhan laba bersih tahun berjalan Perusahaan. Laba bersih tahun berjalan di 2014 mencapai Rp0,93 triliun atau
tumbuh 43,98 dari tahun 2013 dan mencapai 164,89 dari target RKAP. Selain itu, total aset Perusahaan tahun 2014
mencapai Rp15,83 triliun atau hanya mencapai 92,83 dari target RKAP, namun mengalami peningkatan yang cukup
signiikan dari tahun 2013 yaitu tumbuh Rp2,85 triliun atau 21,95 di atas tahun 2013.
Dewan Komisaris juga mengapresiasi hasil transformasi yang telah dilakukan jajaran Direksi Angkasa Pura Airports. Tahun
2014 adalah tahun dimana realisasi dari hasil transformasi mulai terwujud, yakni dengan terselesaikannya pembenahan
alat produksi berupa pengembangan iga bandara utama, yakni Bandara Internasional Juanda Surabaya, Bandara
Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Balikpapan, Bandara Internasional I Gusi Ngurah Rai Bali.
Tiga bandara ini memberikan kontribusi 62 dari total pendapatan 13 bandara yang dikelola Angkasa Pura Airports.
Selain itu, hasil transformasi perusahaan yang nyata adalah pada peningkatan pendapatan yang sangat signiikan
terutama pada Non Aero Revenue, yakni sebesar 337
selama kurun waktu 2010-2014, atau rata-rata bertumbuh dengan 84 per tahun.
Di tengah situasi yang menantang, Jajaran Direksi mampu membukikan kinerjanya yang luar biasa untuk tetap
mengutamakan aspek pelayanan dan keselamatan sebagai
prioritas utama, namun di sisi lain juga menghasilkan pendapatan. Jajaran Direksi Angkasa Pura Airports
menyadari bahwa peningkatan pendapatan idak mungkin berhasil tanpa perbaikan
Customer Saisfacion Index CSI. Upaya perbaikan CSI ini dapat terlihat dari akselerasi
pembangunan dan penyediaan fasilitas, review dan perbaikan sistem operasi bandara, penataan sistem dan
manajemen komersil, pembangunan infrastruktur back oice dan IT serta human capital. Dengan itu semua, maka
Company recorded an operaing income of Rp4.58 trillion or 96.08 of the target RKAP. Compared to the achievement
in 2013, it has signiicantly increased by Rp1.52 trillion or by 49.60. The growth of operaional income has
pushedupward the net proit to Rp 0.93 trillion or increased by 43.98 compared to the net proit of 2013 and has
exceeded the target RKAP by 164.89. More over, the total assets of the Company in 2014 was recorded at Rp15.83
trillion or only 92.83 of the target budget. However, the Company’s assets have increased signiicantly compared to
that of 2013 with an increase of Rp2.85 trillion or 21.95 higher than that of year 2013.
The Board of Commissioners also acknowledges the transformaion facilitated by the Directors of Angkasa
Pura Airports. The year of 2014 is marked by a number of the transformaion plans that have been successfully
implemented, such as the refurbishment of three main airports: Juanda Surabaya Internaional Airport, Sultan Aji
Muhammad Sulaiman Sepinggan Balikpapan Internaional Airport, I Gusi Ngurah Rai Internaional Bali Airport. These
three airports contributed 62 of the income of all 13 airports managed under Angkasa Pura Airports. In addiion,
the most signiicant results from the transformaion program is the increased revenue paricularly from Non-
Aero Revenue, that has risen by 337 during the period of 2010-2014 or an average of 84 annual growth.
In this challenging situaion, the Directors of the Company have proven to be excepional in their performance. They
have promoted service and safety as a priority but at the same ime they were able to generate signiicant income from the
airport business. The Directors are fully aware that increased income could not be achieved if the Customer Saisfacion
Index CSI is not improved. Therefore, improvement in the CSI can be observed from the accelerated development and
the provision of refurbished airport faciliies, the review and improvement of airport operaion systems, the re-
arrangement of commercial systems and management, the development of back oice and IT infrastructure, and
106
Lapor an T
ahunan 2014
telah terjadi peningkatan CSI secara signiikan, khususnya di iga bandara, yakni Bandara Internasional Juanda
Surabaya, Bandara Internasional Sultan Aji Muhammad
Sulaiman Sepinggan Balikpapan, dan Bandara Internasional I Gusi Ngurah Rai Bali. Selain itu, pada Q4 2014, Bandara
Internasional I Gusi Ngurah Rai Bali meraih peringkat 7 dan Bandara Internasional Juanda Surabaya meraih peringkat
10 di kelas 15-25 juta pergerakan penumpang per tahun, mengungguli beberapa bandara terkenal di dunia. Bandara
Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Balikpapan mendapatkan skor teringgi secara keseluruhan
dibanding bandara di Indonesia lainnya dan meraih peringkat 16 di kelas 5-15 juta pergerakan penumpang per tahun.
Manajemen Risiko
Dewan Komisaris menyadari bahwa keberhasilan Perusahaan dalam meningkatkan kinerja keuangan idak
luput dari penerapan manajemen risiko secara konsisten dan berkesinambungan. Dewan Komisaris senaniasa memantau
pelaksanaan manajemen risiko Perusahaan dan upaya memiigasi segala faktor risiko yang ada. Apresiasi diberikan
kepada Perusahaan yang telah mengembangkan suatu
kerangka pengelolaan risiko perusahaan yang menyeluruh, Enterprise Risk Management ERM, guna meminimalkan
potensi kerugian dan mengopimalkan proitabilitas, menciptakan Nilai Perusahaan dan meningkatkan
kepercayaan pemangku kepeningan, mendorong standar prakik terbaik tata kelola perusahaan, serta menjadikan
budaya risiko sebagai bagian dari Budaya Perusahaan.
Good Corporate Governance
Dewan Komisaris senaniasa memantau pelaksanaan pengelolaan Perusahaan berdasarkan prinsip-prinsip tata
kelola perusahaan yang baik. Dewan Komisaris menilai kualitas implementasi GCG di Angkasa Pura Airports
menunjukkan peningkatan. Suatu langkah yang baik bagi Angkasa Pura Airports bahwa di tahun 2014, Perusahaan
meningkatkan komitmen penerapan GCG melalui
penandatanganan Komitmen Program Pengendalian Graiikasi dan bekerja sama dengan KPK untuk
penerapannya. enhancement of human capital capacity. By doing so, the CSI
has improved signiicantly, in paricular in the three airports, namely Juanda Surabaya Internaional Airport, Sultan Aji
Muhammad Sulaiman Sepingan Balikpapan Internaional Airport, I Gusi Ngurah Rai Bali Internaional Airport. In Q4-
2014, I Gusi Ngurah Rai Bali Internaional Airport ranked seventh and Juanda Surabaya Internaional Airport ranked
tenth in the 15-25 million passenger annual service category surpassing other major airports in the world. Whereas,
Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Balikpapan Internaional Airport achieved the highest overall score
compared to all airports in Indonesia and ranked sixteenth in the 5-15 million-passenger annual service category.
Risk Management
The Board of Commissioners is fully aware that the success of a company in promoing its inancial performance
cannot be separated from the consistent and sustainable pracice of risk management. The Board of Commissioners
coninuously monitors the risk management of the Company and its eforts in miigaing any exising risk factor.
Appreciaion is given to a company that is able to develop a comprehensive risk management framework, the Enterprise
Risk Management ERM to minimize any potenial loss and opimize its proitability, to create Company Value and to
enhance stakeholders trust, to promote the best standard pracice of corporate governance, and to take into account
the risk culture as a part of the corporate culture.
Good Corporate Governance
The Board of Commissioners coninuously monitors the performance of the management of the Company based
on the principles of good corporate governance and noted that the implementaion of the GCG in Angkasa
Pura Airports has improved. One of the signiicant steps of Angkasa Pura Airports in 2014 in fulilling its commitment
to improve the GCG is by signing a Graiicaion Control Commitment Program in collaboraion with the Commission
for Corrupion Eradicaion KPK.
Laporan Dewan Komisaris
Report from The Board of Commissioners
Annual R eport 2014
107
Pada tahun 2014, Angkasa Pura Airports juga telah melaksanakan penilaian implementasi GCG berdasarkan
pada Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor: PER-09 MBU2012 tanggal 6 Juli 2012 tentang Penerapan Tata
Kelola Perusahaan yang Baik pada BUMN dan Keputusan Sekretaris Kementerian Badan Usaha Milik Negara Nomor:
SK-16S.MBU2012 tanggal 6 Juni 2012 tentang Indikator Parameter Penilaian dan Evaluasi atas Penerapan Tata Kelola
Perusahaan yang Baik Good Corporate Governance pada BUMN. Hasil penilaian implementasi GCG di Perusahaan
mencapai skor 84,05 dari nilai maksimal 100 dengan
kualitas penerapan Baik. Adapun jumlah rekomendasi yang
dihasilkan lebih rendah dari jumlah rekomendasi pada tahun 2013.
Selain itu, hal lain yang menggembirakan adalah pada tahun 2014 Perusahaan berada keadaan Sehat dengan kategori
“AA”
menurut kriteria Kementerian BUMN. Skor pencapaian Key Performance Indicator KPI mencapai 103,79, skor
Kriteria Penilaian Kinerja Unggul KPKU mencapai 500,5, serta skor Malcolm Baldridge mencapai 501,00 dengan
kategori Good Performance. Skor tersebut terus meningkat
dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Sejalan dengan seluruh program GCG serta implementasinya yang dilakukan oleh Perusahaan dan seiring dengan
peningkatan prinsip transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, independensi dan keadilan, maka Dewan
Komisaris akan secara koninu meningkatkan peran dalam pengawasan dan memelihara kepercayaan Pemegang
Saham dan para pemangku kepeningan secara luas.
Corporate Social Responsibility
Dewan Komisaris senaniasa memantau pelaksanaan kegiatan Corporate Social Responsibility yang dilakukan oleh
Perusahaan. Pemberian bantuan kepada mitra binaan dan kepedulian terhadap pelestarian alam sangat kami apresiasi.
Suatu kebanggaan bahwa Perusahaan mendapatkan penghargaan dalam bidang CSR, yakni sebuah pengakuan
dari The La Toi School of CSR yang mana Perusahaan In 2014, Angkasa Pura Airports has also assessed the GCG
implementaion based on the Regulaion of the Minister of State Enterprises Number: PER-09MBU2012 dated 6
July 2012 regarding Implementaion of Good Corporate Governance in State-Owned Enterprises and the Decree of
the Secretary of the Ministry of State-Owned Enterprises regarding Assessment Indicator and Evaluaion on the
Implementaion of Good Corporate Governance in State Enterprises. The Company scored 84.05 out of a maximum
score of 100 and was categorized as Good quality in implemening GCG. In addiion, the total number of
recommendaionsin 2014 was fewer than that of year 2013.
Another encouraging achievement is the status awarded to Angkasa Pura Airports as a Healthy company and the
achievement in obtaining the “AA” category based on the criteria from the Ministry of State-Owned Enterprises. The
Company also scored 103.79 for the Key Performance Indicator KPI and achieved a score of 500.5 based on
the Excellent Performance Criteria KPKU, whereas the Company also achieved the Malcolm Baldridge score of
501.00 with a category of Good Performance. The scores have improved compared to the score of last year.
In line with the program of implemening GCG and in strengthening the pracice of transparent, accountable,
responsible, independent and just principles, the Board
of Commissioners shall uphold its role in supervising the Company and maintaining the trust of the Shareholders and
stakeholder.
Corporate Social Responsibility
The Board of Commissioners consistently monitors Corporate Social Responsibility aciviies conducted by the
Company and we highly appreciate the assistance provided to our partners and the atenion towards conservaion
of the natural environment. It is a great honor that the Company was awarded the CSR award by the La Toi School
for ive categories. The award categories are for Small
108
Lapor an T
ahunan 2014
mendapatkan penghargaan untuk lima kategori. Kategori tersebut adalah Kategori Usaha Kecil, Kategori Pendidikan
Masyarakat, Kategori Kesehatan Masyarakat, Kategori Pengembangan Sarana dan Prasarana Umum, dan Kategori
Bantuan Sosial dan Penanganan Masalah Kesejahteraan Sosial. Di lima kategori tersebut, Angkasa Pura Airpots
seluruhnya mendapatkan peringkat perak. Kami turut
bangga dengan prestasi yang diraih oleh Perusahaan.
Pandangan Atas Prospek Usaha Perusahaan
Terhadap prospek pengembangan usaha Perusahaan yang disusun oleh manajemen, Dewan Komisaris berpendapat
bahwa prospek pengembangan usaha tersebut telah menyesuaikan dan memperhaikan visi dan misi, strategi
dan Rencana Jangka Panjang Perusahaan RJPP, kondisi
perekonomian ke depan, kebijakan pemerintah, dukungan Pemegang Saham, peningkatan dan penguatan organisasi,
sumber daya manusia, manajemen risiko, dan teknologi yang tersedia.
Untuk dapat meraih prospek pengembangan usaha, Perusahaan telah memiliki 5 lima arah strategis sebagai
acuan penyusunan strategi tahunan, yaitu melalui
peningkatan service excellence, revenue enhancement,
environment, reasonable cost, dan sound organizaion.
Kelima arah strategis tersebut diharapkan dapat menjadikan bandara yang dikelola oleh Angkasa Pura Airports menjadi
salah satu bandara yang terbaik di Asia. Dewan Komisaris memiliki keyakinan bahwa Direksi
beserta jajarannya mampu meningkatkan pelayanan kepada pengguna jasa kebandarudaraan yang antara lain
ditunjukkan melalui capaian Customer Saisfacion Index
yang penilaiannya dilakukan oleh pihak independen, yakni Indonesian Naional Air Carrier Associaion INACA dan
Airport Council Internaional ACI. Perusahaan akan terus mengembangkan bandara demi menambah kepuasan
pelanggan mengingat pengembangan bandara yang telah dilakukan di tahun 2014 menunjukkan hasil yang
memuaskan. Ke depan, Perusahaan akan melakukan
pengembangan pada Bandara Ahmad Yani Semarang,
Laporan Dewan Komisaris
Report from The Board of Commissioners
Scale Businesses, Community Educaion, Public Health, Development of Public Faciliies and Infrastructures, Social
Outreach Programs and for Addressing Social Welfare Issues. For all these categories, Angkasa Pura Airports received the
silver award and we are certainly proud of this achievement.
View on The Business Prospects of The Company
The business development prospect of the Company is in line with the vision and mission, strategy and long-
term plan of the Company, and is aligned with the future economic outlook, government regulaions, Shareholders
support, organizaion improvement, human resources, risk management, and the current technology.
To achieve such business development prospect, the Company has ive strategic direcions as a guideline in
developing the annual strategy. The strategic direcions are service excellence, revenue enhancement, environment,
reasonable cost, and sound organizaion. The ive strategic direcions are expected to orient the airports under Angkasa
Pura Airportsas the best airports in Asia.
The Board of Commissioners believes that the Directors and the stafs are able to improve the services to the customers
as indicated by the Customer Saisfacion Index assessed by an independent insituion i.e. Indonesian Naional
Air Carrier Associaion INACA and the Airport Council Internaional ACI. The Company will coninue to develop
airports that deliver saisfactory services to the customers as achieved in 2014. The Company plans to further develop
the Ahmad Yani Semarang Airport, Syamsuddin Noor Banjarmasin Airport, and the New Yogyakarta Internaional
Airport. Strategic partnerships established by the Company
are also a good way to achieve the target. More over, the
Annual R eport 2014
109
Bandara Syamsuddin Noor Banjarmasin, dan New Yogyakarta Internaional Airport. Strategic Partnership
yang dilakukan Perusahaan juga merupakan langkah yang
baik demi merealisasikan target. Selain itu, pembentukan Anak Perusahaan baru, yakni Angkasa Pura Retail, yang
difokuskan untuk menangkap peluang usaha pada bidang ritel merupakan langkah yang strategis untuk mendukung
pengembangan usaha Perusahaan.
Penilaian Kinerja Komite di Bawah Dewan Komisaris
Dewan Komisaris melaksanakan fungsi pengawasan dibantu oleh dua komite, yaitu Komite Audit serta Komite Risiko
Usaha dan GCG. Komite-komite tersebut bekerja secara independen, obyekif, mandiri dan transparan, serta dapat
dipertanggungjawabkan. Komite-komite tersebut dipimpin oleh seorang ketua yang yang berasal dari jajaran Dewan
Komisaris.
Masing-masing komite telah memiliki Piagam Komite Commitee Charter dan Pedoman Kerja yang telah
berfungsi dengan baik. Sejalan dengan tugasnya, komite- komite tersebut juga melaksanakan interaksi secara ruin
dengan manajemen dan unit kerja terkait. Dewan Komisaris menilai bahwa komite-komite di bawah Dewan Komisaris
telah melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sesuai
dengan pedoman kerja komite dan telah melaporkan kinerja komitenya secara berkala.
Perubahan Komposisi Dewan Komisaris
Kepengurusan Dewan Komisaris Angkasa Pura Airports berjumlah 6 enam orang yang terdiri dari seorang
Komisaris Utama dan 5 lima orang anggota Komisaris. Pada tahun 2014, komposisi keanggotaan Dewan Komisaris
Angkasa Pura Airports mengalami perubahan. Berdasarkan Keputusan Menteri Negara BUMN Nomor: SK-216
MBU102014 tanggal 17 Oktober 2014, Sdr. Hermanto Dwiatmoko diangkat sebagai Komisaris mengganikan Sdr.
Tundjung Inderawan. Selain itu, berdasarkan Keputusan establishment of a new subsidiary, the Angkasa Pura Retail
that focuses on retail businesses, is another strategic step to support the development of the Company’s business.
Assessment On The Commitees Performance
In supervising the Company, the Board of Commissioners is assisted by two commitees, i.e. the Audit Commitee
and the Risk Management and GCG Commitee. These commitees are independent, objecive, transparent, and
accountable. The commitees are each chaired by one of the members of the Board of Commissioners.
Each commitee has its own Commitee Charter and Guidelines that have funcioned well. In accordance with
their duies, the commitees have interacted with the management and the related units on a regular basis. The
Board of Commissioners deems that the commitees have worked responsibly. They also report their work periodically.
Change in The Composiion of The Board of Commissioners
The Board of Commissioners of Angkasa Pura Airports consists of six members, headed by a President
Commissioner and ive Commissioners. In 2014, the composiion of the Board was changed, based on Decree
of the Minister of State-owned Enterprises Number: SK- 216MBU102014 on 17 October 2014, Mr. Hermanto
Dwiatmoko was appointed as Commissioner to replace Mr. Tunjung Inderawan. Then based on Decree of the Minister
of State-Owned Enterprises Number: SK-75MBU2014
110
Lapor an T
ahunan 2014
Menteri Negara BUMN Nomor: SK-75MBU2014 tanggal 7 April 2014, Sdr. Boy Syahril Qamar diangkat sebagai
Komisaris mengganikan Sdr. Askolani, Sdri. Anandy Wai mengganikan Sdr. Bernadus Didik Prasetyo, dan Sdr. Dwi
Ary Purnomo mengganikan Sdr. Eddy Mulyadi Soepardi. Dengan demikian, kepengurusan Dewan Komisaris
sampai dengan akhir tahun 2014 terdiri dari: Drs. Surato Siswodihardjo sebagai Komisaris Utama, Hermanto
Dwiatmoko sebagai Komisaris, Boy Syahril Qamar sebagai Komisaris, Hakamuddin Djamal sebagai Komisaris, Anandy
Wai sebagai Komisaris, dan Dwi Ary Purnomo sebagai Komisaris.
Kami mengucapkan selamat bergabung dengan Angkasa Pura Airports kepada Dewan Komisaris yang baru.
Seluruh Dewan Komisaris yang baru diangkat tersebut telah mengikui program pengenalan Perusahaan yang
dilaksanakan dalam rapat internal dengan Dewan Komisaris dan pada acara Pisah Sambut Dewan Komisaris yang
dilaksanakan di bulan November 2014.
Penutup
Akhirnya, Dewan Komisaris mengucapkan terima kasih kepada para Pemegang Saham atas segenap dukungan yang
diberikan dan kepada Direksi beserta jajaran manajemen dibawahnya, serta seluruh karyawan Angkasa Pura Airports
atas kerja kerasnya selama tahun 2014.
Laporan Dewan Komisaris
Report from The Board of Commissioners
on 17 April 2014, Mr. Boy Syahril Qamar was appointed as Commissioner to succeed Mr. Askolani, Ms. Anandy
Wai to replace Mr. Bernadus Didik Prasetyo, and Mr. Dwi Ary Purnomo to replace Mr. Eddy Mulyadi Soepardi. Thus,
the composiion of the Board of Commissioners unil the end of 2014 is Drs. Surato Siswadihardjo as the President
Commissioner, Hermanto Dwiatmoko as Commissioner, Boy Syahril Qamar as Commissioner, Hakamuddin Djamal as
Commissioner, Anandy Wai as Commissioner, and Dwi Ary Purnomo as Commissioner.
We congratulate and welcome the new Board of Commissioners of Angkasa Pura Airports. All the new
members of the Board have paricipated in an introductory program held during the Internal Meeing of the Board of
Commissioners and in the Welcome-Farewell Ceremony of the Board of Commissioners in November 2014.
Closing
Finally, the Board of Commissioners would like to thank all of the Shareholders for their support, and to all the Directors
and managers, and all employees of Angkasa Pura Airports for their hard-work during 2014.
Annual R eport 2014
111
Apresiasi seinggi-ingginya juga kami sampaikan kepada seluruh pelanggan, mitra kerja, dan mitra usaha mengingat
segenap pencapaian Perusahaan pada tahun 2014 juga idak terlepas dari peran dan kontribusi yang telah diberikan.
PT Angkasa Pura I Persero Atas nama Dewan Komisaris,
Our highest appreciaion also goes to all customers, work partners, and business partners as all accomplishments
in 2014 could not have been achieved without their contribuion.
PT Angkasa Pura I Persero
On behalf of the Board of Commissioners,
Surato Siswodihardjo
President Commissioner
112
Lapor an T
ahunan 2014
Dwi Ary Purnomo
Commissioner
Surato Siswodihardjo
President Commissioner
Anandy Wai
Commissioner
Annual R eport 2014
113
Boy Syahril Qamar
Commissioner
Hakamuddin Djamal
Commissioner
Hermanto Dwiatmoko
Commissioner
114
Lapor an T
ahunan 2014
Pada tahun 2014, Perusahaan menghadapi berbagai tantangan
untuk memenuhi janji-janji Program Transformasi yang telah berjalan
sejak tahun 2010 silam. Pencapaian lonjakan pendapatan operasional diraih
bukan tanpa kendala. Perusahaan harus memasikan aspek komersial
dan operasional berjalan searah di tengah berlangsungnya konstruksi
pengembangan bandara. Perusahaan harus berupaya mengedepankan
pendapatan, namun dengan tetap mengutamakan aspek pelayanan dan
keselamatan.
In 2014, the Company faced many challenges in implemening its
Transformaion Program that has been running since 2010. The operaing income
revenue surge was achieved not without problems. The Company must ensure
that the commercial operaions of the airport were running simultaneously
with the ongoing airport construcion development. The Company must
generate revenue yet at the same ime prioriize the services and safety aspects
of the airport.
Laporan Direksi
Report from The Board of Directors
Annual R eport 2014
115
Report from The Board of Directors
Bismillahi Rahmanir Rahim,
Pemegang saham dan para pemangku kepeningan yang kami hormai,
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas limpahan rahmat dan atas seijin-Nya, Angkasa Pura
Airports mampu menutup tahun kerja 2014 dengan pencapaian yang cukup menggembirakan. Tahun buku 2014
memiliki ari khusus bagi Perusahaan dengan berjalannya program Transformasi sebagai implementasi Reposisi dan
Restrukturisasi. Pada tahun 2014, Perusahaan menghadapi berbagai
tantangan untuk memenuhi janji-janji Program Transformasi yang telah berjalan sejak tahun 2010 silam. Setelah
meletakkan fondasi, fokus, dan berketetapan hai mengubah paradigma orientasi bisnis sebagaimana dituangkan dalam
Dokumen “Reposisi dan Restrukturisasi Bisnis”, maka pada tahun 2014 realisasi dari hasil Transformasi mulai
menunjukkan hasilnya. Terselesaikannya pengembangan alat produksi berupa pembangunan iga bandara utama,
yakni Bandara Juanda-Surabaya, Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan-Balikpapan dan Bandara
I Gusi Ngurah Rai-Bali, memberikan dampak posiif yang sangat besar bagi Perusahaan, baik dari segi pendapatan
maupun pelayanan. Tiga bandara ini memberikan kontribusi 62 dari total pendapatan 13 bandara yang dikelola Angkasa
Pura Airports.
Tahun 2014 juga menjadi tahun monumental bagi Angkasa Pura Airports karena pendapatan non aeronauika sudah
mencapai 39 dari total pendapatan usaha Perusahaan. Hal ini sejalan dengan semangat Perusahaan agar setara dengan
bandara internasional berkelas dunia yang berdasarkan best pracices memiliki proporsi pendapatan non
aeronauika lebih besar dibanding pendapatan aeronauika. Pencapaian Perusahaan ini telah sejalan dengan amanat
Kontrak Manajemen buir 3.i yaitu: “Meningkatkan target pendapatan usaha melalui penataan dan pengembangan
bisnis non aeronauika yang dilaksanakan secara transparan dan sesuai dengan prinsip-prinsip GCG”.
In the name of Allah, the Beneicent, the Merciful,
Honored shareholders and stakeholders,
Praise God Almighty, for His grace and blessings, Angkasa Pura Airports is able to close the year of 2014 with an
encouraging achievement. The 2014 iscal year has a special meaning for the company with the implementaion of the
Transformaion Program in Reposiioning and Restructuring the Company.
In 2014, the Company faced many challenges in implemening its Transformaion Program that has been
running since 2010. Ater laying the foundaion, the Company focused and resolved to change the business
paradigm orientaion as outlined in the “Reposiion and Restructure Business” document, and in 2014 the
Transformaion started to show results. The compleion of three major airports, Juanda-Surabaya Airport, Sultan
Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan-Balikpapan Airport and I Gusi Ngurah Rai-Bali Airport, provides a very huge
posiive impact to the Company, both in terms of income and service. The three airports contributed 62 of the 13
airports revenue managed by Angkasa Pura Airports.
2014 is also a monumental year for Angkasa Pura Airports as the revenue from non-aeronauical business reached
39 of the total operaing revenues. This is in line with the Company’s spirit based on best pracices to be at par
with world-class internaional airports and to gain higher proporion of revenues from non-aeronauical businesses
compared to the proporion of revenue from aeronauical services. This achievemenis in accordance with the
mandate of the Management Contract point 3.1 namely: “Improving business revenue targets through re-structuring
and developing non-aeronauical business revenue in a transparent manner and in compliance with the principles
of good corporate governance GCG”.
116
Lapor an T
ahunan 2014
Laporan Dewan Direksi
Report of The Board of Directors
Jajaran Direksi sadar bahwa peningkatan pendapatan idak mungkin berhasil tanpa perbaikan indeks kepuasan
pelanggan atau Customer Saisfacion Index CSI. Oleh
karena itu, upaya perbaikan CSI dilakukan secara serius dan terencana yang difokuskan pada akselerasi pembangunan
dan penyediaan fasilitas, review dan perbaikan sistem operasi bandara, penataan sistem dan manajemen komersil,
pembangunan infrastruktur back oice dan TI, serta human
capital. Lebih dari itu, sesuai dengan Visi Perusahaan, yakni
“Menjadi Satu dari Sepuluh Pengelola Bandara Terbaik di Asia”, maka jajaran Direksi menetapkan untuk melakukan
pengukuran Airport Service Quality ASQ oleh Airport
Council Internaional ACI untuk melengkapi survei CSI yang selama ini dilakukan oleh Indonesia Naional Air Carrier
Associaion INACA.
Pelaksanaan survei ASQ oleh ACI telah dilaksanakan sejak tahun 2012 dan 2013 pada Bandara I Gusi Ngurah Rai-Bali,
Bandara Juanda-Surabaya, dan Bandara Sultan Hasanuddin- Makassar, dan Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman-
Balikpapan. Dan pada tahun 2014, hasil survei menunjukkan peningkatan CSI secara signiikan, khususnya pada iga
bandara tersebut. Pada kuartal IV, Bandara I Gusi Ngurah Rai-Bali meraih peringkat 7 dunia dan Bandara Juanda-
Surabaya meraih peringkat 10 di kelas 15-25 juta pergerakan penumpang per tahun , mengungguli beberapa bandara
terkenal lainnya di dunia. Sedangkan, Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman-Balikpapan mendapatkan skor
teringgi secara overall dibanding bandara indonesia lainnya dan meraih peringkat 16 di kelas 5-15 juta pergerakan
penumpang per tahun.
Analisis Kinerja Perusahaan
Sebagai pengelola 13 bandara dari wilayah tengah hingga imur Indonesia, Angkasa Pura Airports mencatatkan angka-
angka posiif untuk pertumbuhan traik selama kurun waktu 5 lima tahun terakhir. Meski pertumbuhan traik
2014 idak seopimis tahun sebelumnya, traik domesik dan internasional tetap tumbuh dengan rata-rata yang
cukup baik. Pergerakan pesawat tahun 2010-2014 rata-rata The Board of Directors realized that the increase in revenue
would not likely to succeed without the improvement of Customer Saisfacion Index CSI. Therefore, eforts to
improve CSI is carried-outand planned seriously by focusing on the acceleraion of construcion and preparaion of the
faciliies, review and improve airport operaions systems, re-structure commercial and managementsystems, develop
back oice and IT infrastructures and human capital. Moreover, in accordance with the Company’s vision “To be
one of the Top Ten Best Airport Management in Asia”, the Board of Directors decided to conduct an Airport Service
Quality ASQ assessment performed by the Airport Council Internaional ACI to complement the survey that was
conducted by the Indonesia Naional Air Carrier Associaion INACA.
The ACI conducted the ASQ survey in 2012 and 2013 at I Gusi NgurahRai-Bali Airport, Juanda-Surabaya Airport,
and Sultan Hasanuddin-Makassar Airport, and Sultan AJi Muhammad Sulaiman-Balikpapan Airport. And in 2014,
survey results showed signiicant improvement in the CSI, paricularly at these three airports. In the fourth quarter, I
Gusi Ngurah Rai Airport ranked 7
th
in the world and Juanda- Surabaya Airport ranked 10
th
in the category of annual volume of 15-25 million passengers, surpassing several
other prominent airports in the world. While Sultan Aji Muhammad-Balikpapan Airport received the highest overall
score compared to other Indonesian airports and ranked 16
th
in the category of annual volume of 5-15 million passengers.
Company Performance Analysis
As the operator of 13 airports from the central to the eastern regions of Indonesia, Angkasa Pura Airports
recorded posiive igures for traic growth during the last 5 ive years. Although the 2014 traic growth was not as
opimisic as the previous year, domesic and internaional traic coninued to grow in a fairly good average rate. The
average growth of 2010-2014 aircrat movement grew by
Annual R eport 2014
117
Report of The Board of Directors
tumbuh sebesar 9, rata-rata pertumbuhan pergerakan penumpang sebesar 11, dan rata-rata pertumbuhan kargo
sebesar 5.
Selama tahun 2014, pada 13 bandara yang dikelola Perusahaan tercatat sebanyak 685.913 pergerakan pesawat,
73.228.093 pergerakan penumpang, dan 348.360.957 kg pergerakan kargo, baik domesik maupun internasional.
Angka tersebut memang idak sesuai dengan yang diharapkan jika dibandingkan dengan pertumbuhan yang
cukup opimis di 2 dua tahun sebelumnya. Hal ini terjadi sebagai dampak kelesuan industri aviasi yang merupakan
manifes dari isu-isu seperi nilai rupiah atas dolar yang terus luktuaif dan harga avtur yang cenderung naik. Bahkan
seperi diberitakan di berbagai media, beberapa maskapai baik domesik maupun internasional terpaksa berheni
beroperasi karena idak mampu bertahan di masa-masa sulit ini.
Meskipun traik tahun 2014 idak terlalu memuaskan bagi Angkasa Pura Airports, dari segi pendapatan,
Angkasa Pura Airports patut berbangga karena mampu membukukan pendapatan yang eksponensial. Lebih
membanggakan karena hal tersebut diraih di tengah 2 dua situasi yang menantang. Pertama, di tengah masa
konstruksi pembangunan bandara berlangsung dan kedua, di tengah kecenderungan menurunnya tren pertumbuhan
penumpang. Pada masa konstruksi, Perusahaan harus tetap mengutamakan aspek pelayanan dan keselamatan sebagai
prioritas utama. Namun, di sisi lain Perusahaan harus dapat menghasilkan pertumbuhan pendapatan di tengah kondisi
area komersial yang berkurang, relokasi area komersial, penghenian sementara kontrak komersial, dan hal-hal
lainnya sebagai dampak dari masa konstruksi tersebut.
Selain pencapaian pendapatan, Perusahaan dapat berbangga
karena berada dalam keadaan sehat dengan kategori “AA” menurut kriteria Kementerian BUMN. Perusahaan berhasil
mencatatkan pencapaian posiif lainnya, yakni skor Key Performance Index KPI sebesar 103,79, skor Kriteria
Penilaian Kinerja Unggul KPKU yang mencapai 500,50 dan 9, and the average passenger volume increased by 11
with an average cargo growth at 5.
In 2014, the 13 airports managed by the Company recorded 685,913 aircrat movements, 73,228,093 passenger
movements, and 348,360,957 kg cargo movements, domesic as well as internaional. The igure was not quite as
expectedif compared to the relaively opimisic growth of the previous 2 two years. This is due to the sluggish aviaion
industry as indicated by the luctuaing rupiah exchange rate against the US dollar and the rising trend of jet fuel prices.
In fact, as reported in various media, several domesic and internaional airlines were forced to cease their operaions
as they were unable to survive in the setrying imes.
Although the traic in 2014 was not too encouraging, however, in terms of revenue, Angkasa Pura Airports is proud
to be able to generate exponenial revenues. Paricularly, this achievement was amidst 2 two challenging situaions:
irstly during the construcion phase of the airports and secondly, in the midst of a downward trend of passengers.
During the construcion phase, the Company must maintain service and safety aspects as the top priority. However, on the
other hand, it should be able to produce income growth in a condiion of reduced commercial areas, commercial areas
relocaion, temporary commercial contract suspension and other circumstances as a result of the construcion aciviies.
In addiion to the achievement in revenue, the Company should also be proud having maintained good health with
an “AA
” category under the criteria of the Ministry of State- owned Enterprise SOE. The Company managed to record
other posiive achievements, i.e. Key Performance Index KPI that scored 103.79, Performance Assessment Criteria
118
Lapor an T
ahunan 2014
skor Malcolm Baldridge sebesar 501,00 dengan kategori Good Performance.
Kebijakan Strategis
Angkasa Pura Airports memiliki langkah strategis untuk mendukung pencapaian Visi Perusahaan menjadi satu dari
sepuluh pengelola bandara terbaik di Asia. Langkah strategis
tersebut dirumuskan dalam lima arahan strategis yakni peningkatan
Customer Saisfacion Index CSI, peningkatan pendapatan non-aeronauika, kontribusi ekonomi terhadap
lingkungan, kontrol biaya, dan organisasi yang sehat. Implementasi lima arahan strategis ini dilakukan melalui
opimalisasi bisnis dan pengembangan lini bisnis baru yang potensial dengan tetap memperhaikan efekiitas dan
eisiensi biaya. Peningkatan produkivitas, pengembangan kapasitas bandara dan perbaikan kualitas pelayanan
dilaksanakan dengan semangat menumbuhkan kepuasan pelanggan dan mendorong pertumbuhan pendapatan.
Untuk memperluas jaringan usaha dan membuka peluang pengembangan bisnis kebandarudaraan, Perusahaan
melakukan pengembangan kerja sama strategis bersama pemangku kepeningan setempat maupun internaional
strategic partnership . Untuk mengopimalkan pendapatan
bisnis, terutama pendapatan non aeronauika, pada tahun 2014 Perusahaan mendirikan satu anak usaha, yakni
Angkasa Pura Retail, yang fokus menangkap peluang usaha
pada bidang ritel di seluruh lingkup usaha Perusahaan. Kehadiran Angkasa Pura Retail melengkapi 4 empat anak
usaha lain yang sebelumnya telah terbentuk, yakni Angkasa Pura Property, Angkasa Pura Hotels, Angkasa Pura Logisics,
dan Angkasa Pura Supports. Sementara, untuk diversiikasi bisnis dilakukan melalui penyertaan modal, baik secara
minoritas maupun mayoritas, terhadap perusahaan lain yang terkait kegiatan pengoperasian bandara, seperi ground
handling Gapura Angkasa, maskapai penerbangan Garuda
Indonesia dan infrastruktur jalan tol menuju bandara Jasa Marga Bali Tol.
Dalam upaya peningkatan produkivitas, pengembangan kapasitas bandara dan perbaikan kualitas pelayanan untuk
menumbuhkan kepuasan pelanggan, dilakukan penunjukan KPKU – Kriteria Penilaian Kinerja Unggul which reached a
score of 500.50 and Malcolm Baldrige Good Performance category with a score of 501.00.
Strategic Policy
Angkasa Pura Airports has a strategic measure to support the achievement of the Company’s vision to become one
of the best airport operators in Asia. The strategic measures are formulated into ive strategic direcions that are:
enhance Customer Saisfacion Index CSI, increase non- aeronauical revenue, strengthen economic contribuion
to the community, improve cost control and maintain a healthy organizaion. These ive strategic direcions are
implemented by opimizing businesses and developing new business potenial while sill maintaining cost efeciveness
and eiciency. Increased producivity and airport capacity as well as improved service quality are implemented in the
spirit of promoing customer saisfacion and simulaing revenue growth.
To expand business network and open airport business opportuniies, the Company made a strategic cooperaion
with local stakeholders as well as with internaional strategic partners. To opimize business revenue paricularly
from non-aeronauical revenue, in 2014 the Company established a subsidiary, the Angkasa Pura Retail that
focuses on capturing retail sector opportuniies in the overall business scope of the Company. The establishment
of Angkasa Pura Retail has complemented 4 four other preceding subsidiaries, namely Angkasa Pura Property,
Angkasa Pura Hotels, Angkasa Pura Logisics, and Angkasa Pura Supports. Meanwhile, for business diversiicaion, the
Company takes part in equity paricipaion as minority or majority shareholder in other companies relevant to airport
operaion aciviies, such as ground handling Gapura Angkasa, airline company Garuda Indonesia and toll road
infrastructure Jasa Marga Toll.
To increase producivity, expand airport capacity and improve service quality that is aimed to achieve customer
saisfacion, the Company selects experienced business
Annual R eport 2014
119
mitra usaha yang memiliki pengalaman, pelayanan terbaik, dan kemampuan inansial yang terpercaya. Hal tersebut
dilaksanakan Perusahaan dengan lebih menekankan
keterbukaan informasi dan keadilan. Angkasa Pura Airports berhasil menciptakan proses tender baru yang transparan
dan berkelas internasional dengan rentang waktu yang dapat mengakomodir calon mitra usaha nasional maupun
internasional yang akan berusaha di lingkup bandara. Upaya ini dilaksanakan bukan hanya untuk kepeningan komersial
semata, namun lebih dari itu adalah agar seiap mitra usaha mampu memberikan hasil yang berbeda dan menciptakan
pengalaman unik bagi pengguna jasa bandara. Perusahaan juga menerapkan sistem IT yang terpadu yang
diimplementasikan untuk memonitor dan mengamankan pendapatan Perusahaan. Terhitung sejak tahun 2013 lalu,
Angkasa Pura Airports telah memperkuat sistem back oice
melalui implementasi Enterprise Research Planning ERP, yang melipui modul Financial and Controlling FICO, Real
Estate Management REM, Material Management MM
dan Plant Maintenance PM. Selain itu, penyederhanaan dan perbaikan proses pengelolaan s
impliied and well governed process berupa penyempurnaan SOP dilaksanakan untuk
mewujudkan proses bisnis yang lebih efekif. Seluruh upaya strategis Perusahaan ini diterapkan dengan berpegang pada
prinsip-prinsip Good Corporate Governance atau tata kelola perusahaan yang baik.
Pencapaian Kinerja Operasional dan Keuangan
Dengan langkah strategis yang dimiliki Perusahaan untuk menghadapi berbagai tantangan dan menyambut peluang
yang ada, kinerja Angkasa Pura Airports tahun 2014 telah menunjukkan hasil yang menggembirakan. Kinerja
Perusahaan mampu memenuhi harapan Pemegang Saham shareholders dengan pencapaian melampaui target
Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan RKAP. Meskipun masih terdapat beberapa indikator kinerja keuangan yang
sedikit tertekan di bawah target yang ditetapkan dalam RKAP 2014.
Realisasi pendapatan operasional tahun 2014 sebesar Rp4,58 triliun atau tumbuh 49,60 dibanding realisasi
partners that provide high quality services and have sound inancial capability. The Company places more emphasis
on informaion openness and fairness and therefore has succeeded in establishing a new transparent and world-class
tender process that allows a ime range to accommodate prospecive naional as well as internaional airport business
partners. This strategy is not merely oriented towards
commercial purposes, but more to enable each business partner to make a diference and create a unique experience
for airport service users.
The Company also applies an integrated IT system to monitor and secure the Company’s revenue. Since 2013,
Angkasa Pura Airports has consolidated its back oice system by implemening the Enterprise Research Planning
ERP, which includes the Financial and Controlling FICO, Real Estate Management REM, Material Management
MM and Plant Maintenance PM modules. In addiion, the management process was improved through simpliied
and well-governed process by improving the SOP to atain an efecive business process. All of these strategic eforts
are in compliance with the principles of Good Corporate
Governance.
Operaional and Financial Performance Achievement
With the strategic measures taken by the Company in facing the exising challenges and opportuniies, the performance
of Angkasa Pura Airports in 2014 has shown encouraging results. The Company was able to meet the expectaions of
the shareholders by exceeding the target of the Work Plan and Budget RKAP. However, there were sill some inancial
performance indicators that were slightly below the target in 2014 Business Plan.
The 2014 operaional income amounted to Rp4.58 trillion or increased by 49.60 compared to that of 2013 amouning to
120
Lapor an T
ahunan 2014
pendapatan operasional di tahun 2013 sebesar Rp3,06 triliun. Namun, jika dibandingkan target, realisasi ini hanya
mampu mencapai 96,08 target yang ditetapkan. Hal ini khususnya disebabkan pertumbuhan penumpang yang idak
sesuai harapan, yaitu 1,84. Pertumbuhan penumpang ini sangat rendah dibanding rata-rata pertumbuhan 5 tahun
sebelumnya yang mencapai 11,9.
Meskipun demikian, dari total pendapatan operasional tersebut, Angkasa Pura Airports berhasil membuat lompatan
penerimaan pendapatan non aeronauika mencapai Rp1,80 triliun. Pendapatan non aeronauika tumbuh hingga 80,47
dibanding tahun sebelumnya atau 337 jika dibanding dengan posisi pendapatan non aeronauika di tahun 2010
yang merupakan tahun pertama program Transformasi
dijalankan. Pertumbuhan pendapatan tersebut didominasi pertumbuhan pendapatan sewa dan konsesi, serta
pendapatan anak perusahaan. Selain itu, pendapatan dari sektor aeronauika juga mengalami pertumbuhan
Rp716,24 miliar atau sebesar 34,68. Pertumbuhan pendapatan aeronauika ini mencapai 1,89 di atas target
yang ditetapkan. Pertumbuhan pendapatan tersebut didominasi dari ingginya kenaikan pendapatan pada
bidang Pelayanan Jasa Penumpang Pesawat Udara PJP2U. Kenaikan PJP2U di tahun 2014 mencapai Rp588,55 miliar
atau 38,29 bila dibandingkan dengan tahun 2013. Hal ini disebabkan oleh kebijakan penyesuaian tarif PJP2U di 5
lima bandara Angkasa Pura Airports, yakni Bandara I Gusi Ngurah Rai-Bali, Juanda-Surabaya, Sultan Aji Muhammad
Sulaiman Sepinggan-Balikpapan, Lombok-Praya, dan Sultan Hasanuddin-Makassar. Upaya perbaikan kualitas pelayanan
melalui penambahan fasilitas Hold Baggage Screening HBSBaggage Handling System BHS juga memberikan
kontribusi cukup besar bagi pendapatan aeronauika Perusahaan di tahun 2014. Fasilitas yang baru diberikan
di tahun 2014 ini menyumbangkan pendapatan sebesar Rp53,67 miliar.
Dari sisi beban operasional, mengalami pertumbuhan Rp1,04 triliun atau sebesar 43,67 dari tahun sebelumnya.
Namun jika dibandingkan target yang ditetapkan, beban operasional mencapai 88,38 atau berada di bawah target.
Rp3.06 trillion. However, when compared to the target, this achievement was only 96.08 of the target. This is mostly
due to the slow growth of passenger volume that was less that expected, i.e. 1.84 this is very low compared to the
previous average 5-year growth which reached 11.9.
Never the less, from the total operaing income, Angkasa Pura Airports managed to make a leap in non-aeronauical
revenue by reaching Rp1.80 trillion. Meanwhile, the aeronauical revenue grew by 80.47 against the
previous year or 337 when compared with the non- aeronauical revenue in 2010, which was the irst year of
the transformaion program. The revenue growth was dominated by rental and concession revenue, as well as
income from the subsidiaries. Besides that, revenue from aeronauical sector also grew Rp716.234 billion or 34.68.
The aeronauical revenue growth reached 1.89 above the target. The revenue growth was dominated by the high
increase income from Airline Passenger Service PJP2U sector. The PJP2U increase in 2014 reached Rp588.55 billion
or 38.29 when compared to that of 2013. This is due to the PJP2U tarif adjustment policy applied in 5 iveAngkasaPura
Airports, I Gusi Ngurah Rai-Bali, Juanda-Surabaya, Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan-Balikpapan, Lombok-
Praya, and Sultan Hasanuddin-Makassar Airports. The improvement in service quality by addiional Hold Baggage
Screening HBSBaggage Handling System BHS faciliies also contributed signiicantly to the Company’s aeronauical
revenue in 2014. The new facility built in 2014 contributed Rp53.67 billion.
In terms of operaional expenses, the expenditures reached Rp1.04 trillion or increased by 43.67 from that of the
previous year. However, if compared to the target, the operaional expenses only reached 88.38 or was below
Annual R eport 2014
121
Hal ini menunjukkan keberhasilan dari efekivitas dan eisiensi biaya yang dilaksanakan Perusahaan.
Pencapaian pendapatan dan beban operasional tersebut mendorong pencapaian laba operasional Perusahaan
sebesar Rp1,18 triliun atau tumbuh 69,88 dibanding pencapaian di tahun sebelumnya. Realisasi laba operasional
ini tercatat mencapai 28,47 di atas yang target ditetapkan. Demikian pula laba bersih tahun berjalan Perusahaan
mencapai Rp928,91 miliar atau tumbuh 43,98 dibanding tahun 2013. Pencapaian ini berada 64,89 di atas target
yang ditetapkan.
Kendala-Kendala yang Dihadapi
Tahun 2014 merupakan tahun penuh tantangan bagi Angkasa Pura Airports. Pencapaian lonjakan pendapatan
operasional diraih bukan tanpa kendala. Masa-masa konstruksi pengembangan bandara yang dilaksanakan
secara bertahap mempengaruhi upaya Perusahaan dalam menghasilkan pertumbuhan pendapatan. Perusahaan harus
memasikan aspek komersial dan operasional berjalan searah di tengah berlangsungnya konstruksi pengembangan
bandara. Perusahaan harus berupaya mengedepankan pendapatan, namun dengan tetap mengutamakan aspek
pelayanan dan keselamatan. Tantangan kedua ialah kecenderungan menurunnya traik
penumpang dan pesawat. Kondisi ini idak hanya dialami oleh Angkasa Pura Airports, namun juga oleh seluruh
penggiat usaha di bidang industri aviasi. Pertumbuhan penumpang yang di luar ekspektasi ini tentu berpengaruh
terhadap kinerja Angkasa Pura Airports secara keseluruhan mengingat penumpang dan maskapai penerbangan adalah
pengguna jasa utama bandara.
Prospek Usaha Perusahaan
Di tengah kelesuan industri aviasi dunia, para ekonom memproyeksikan bahwa dalam 20 tahun ke depan
pergerakan penumpang Indonesia mampu meraih 10 besar peringkat pasar terbesar dan akan mencapai peringkat ke-6
the target. This shows the success of cost efeciveness and eiciency implemented by the Company.
The achievement in revenue and eiciency in operaing expenses has resulted in an operaing proit of Rp1.18 trillion
or an increase of 69.88 compared to the proit of the previous year. The operaing proit was recorded as 28.47
over the target. Similarly, the Company’s net proit this year reached Rp928.91 billion or increased by 43.9 compared
to the net proit of 2013. Overall, the achievement was 64.8 above the target.
Dealing With Constraints
2014 was a year full of challenges for AngkasaPura Airports; the operaing income revenue surge was achieved not
without problems. During the airport construcion that was carried-out in stages, the Company’s efort to generate
revenue growth was signiicantly afected. The Company must ensure that the commercial operaions of the airport
were running simultaneously with the ongoing airport construcion development. The Company must generate
revenue yet at the same ime prioriize the services and safety aspects of the airport.
The second challenge is the declining trend of the passenger volume and aircrat traic. This trend not only afected
Angkasa Pura Airports, but it also has shaken the aviaion industry sector. The unexpected decline of passenger
volume certainly afected the overall performance of the Company since passengers and airlines are the main airport
service users.
The Company Business Prospects
Amid the world aviaion industry downturn, economists projected that in the next 20 years passenger movement
in Indonesia would be able to achieve the top 10 largest market rank and will rank 6th by 2029. The total number
122
Lapor an T
ahunan 2014
di tahun 2029. Total jumlah penumpang domesik sebesar 119 juta penumpang di tahun 2014, diperkirakan akan
mencapai 270 juta penumpang pada tahun 2034. Dengan demikian, Indonesia dapat menjadi pasar domesik terbesar
ke-5 naninya.
Hal ini sesuai dengan proyeksi Boeing Company dalam Forecast Jangka Panjang The Current Market Outlook
2013-2033, yang menggabungkan efek dari kekuatan pasar pada pengembangan industri penerbangan. Pertumbuhan
ekonomi yang diukur dengan produk domesik bruto PDB merupakan penyumbang utama pertumbuhan industri
penerbangan. PDB diperkirakan akan meningkat 3,2 selama 20 tahun ke depan sehingga akan mendorong lalu
lintas penumpang tumbuh 5 per tahun dan lalu lintas kargo yang juga dipengaruhi perdagangan global tumbuh
4,7 per tahun.
Oleh karena itu, kami meyakini bahwa prospek usaha di masa mendatang masih sangat menarik. Salah satu yang
turut mendorong hal tersebut adalah kondisi perekonomian Indonesia di 2015 yang diperkirakan masih akan terus
bertumbuh seiring dengan pertumbuhan ekonomi global
dan Asia. Kekuatan yang dimiliki Indonesia menjadi faktor penunjang pencapaian pertumbuhan ekonomi tersebut.
Populasi Indonesia yang mencapai 250 juta jiwa dengan ingkat pendapatan yang cenderung meningkat merupakan
potensi pasar domesik yang sangat inggi. Dengan prakik demokrasi yang sudah relaif kondusif dan kinerja perbankan
yang relaif solid, perekonomian Indonesia relaif stabil di tengah guncangan ekonomi global. Dari sisi lain, kebijakan
open sky policy akan memberikan derajat kebebasan yang
lebih besar bagi maskapai penerbangan untuk terbang di wilayah Indonesia. Potensi pertumbuhan bisnis dan
ekonomi di sekitar bandara juga diyakini akan memberikan efek posiif terhadap perkembangan bandara. Selain itu,
pengembangan pariwisata di berbagai wilayah Indonesia
akan mendorong lalu lintas dari dan menuju tempat wisata tersebut.
of the domesic passengers reached 119 million in 2014, which is esimated to reach 270 million passengers by
2034. Accordingly, Indonesia could become the 5th largest domesic market in the future.
This is consistent with the projecion of the Boeing Company in their Current Market Outlook 2013-2033 long term
forecast, which combines the efects of market forces on aviaion industry development, economic growth as
measured by the gross domesic product GDP which is the major contributor to the growth of aviaion industry.
The GDP is expected to increase by 3.2 during the next 20 years that will propel passenger traic to grow 5 annually
and cargo traic which is also inluenced by global trade will grow by 4.7 annually.
Therefore, we believe that the business prospects in the future are sill very atracive. One of the factors that has
helped is Indonesia’s economy in 2015 which is predicted to coninue to grow parallel with the global and Asia economy.
The strength of Indonesia isa supporing factor in achieving economic growth. Having a populaion of 250 million people
with a rising income trend, Indonesia has a very highly potenial domesic market. With a relaively conducive
democracy and sound banking performance, Indonesia’s economy is relaively stable in the midst of global economic
turmoil. On the other hand, the open sky policy will provide a degree of greater freedom for airlines to ly in Indonesian
territory. Potenial business and economic growth in the surrounding airport vicinity is also believed to have a
posiive efect on the development of airports. Moreover, tourism development in the various regions of Indonesia will
encourage travel to and from the tourist desinaion.
Annual R eport 2014
123
Penerapan Good Corporate Governance
Tuntutan atas terwujudnya lalu lintas udara yang aman dan lancar melalui penyelenggaraan kebandarudaraan yang
prima semakin meningkat. Angkasa Pura Airports menyadari bahwa penyelenggaraan kinerja operasi kebandarudaraan
yang baik akan membawa pada peningkatan kinerja keuangan bagi Pemegang Saham secara berkesinambungan
serta peningkatan citra Perusahaan di mata masyarakat. Oleh karena itu, Perusahaan memahami bahwa pengelolaan
usaha berdasarkan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik Good Corporate GovernanceGCG merupakan
acuan standar yang wajib diterapkan oleh BUMN sebagai landasan operasional kegiatan usaha Perusahaan
sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor: PER-01MBU2011 tentang Penerapan Tata
Kelola Perusahaan yang Baik Good Corporate Governance pada BUMN. Dalam jangka panjang, penerapan GCG
mempunyai relevansi terhadap kinerja atau
performance Perusahaan karena nilai akhir
ulimate value penerapan GCG adalah meningkatkan kinerja
high performance serta citra Perusahaan yang baik good corporate image.
Untuk menjamin bahwa standar yang telah ditetapkan dilaksanakan, dipenuhi, dievaluasi, dan diingkatkan,
maka Perusahaan melakukan pemantauan dan evaluasi
pelaksanaan implementasi GCG melalui assesment secara berkala sejak tahun 2007. Pada tahun 2014, Angkasa Pura
Airports telah melakukan assessment GCG untuk kinerja tahun 2013 dengan didampingi oleh Pusat Pengembangan
Akuntansi dan Keuangan PPATK berdasarkan Keputusan Sekretaris Kementerian Badan Usaha Milik Negara Nomor:
SK-16S.MBU2012 tanggal 6 Juni 2012 tentang Indikator Parameter Penilaian dan Evaluasi atas Penerapan Tata
Kelola Perusahaan yang Baik Good Corporate Governance pada BUMN. Sesuai surat keputusan tersebut, indikator
yang digunakan sebagai parameter mencakup 6 enam aspek yaitu: Komitmen terhadap Penerapan Tata Kelola
Secara Berkelanjutan, Pemegang Saham dan RUPS,
Implemening Good Corporate Governance
Demand for safe and free lowing air traic under premier airport management is increasing. Angkasa Pura Airports
acknowledges that good performance will lead to improve sustainable inancial performance for shareholders and
enhance the Company’s image in the public eyes. Therefore, the Company understands that the business management
based on Good Corporate Governance GCG is a mandatory standard reference for State-owned Enterprises in operaing
its business as sipulated in the Regulaion of SOE Minister No.: PER-01MBU2011 on Implemening Good Corporate
Governance in State-Owned Enterprises. In the long term, by applying GCG, the Company would be able to atain the
ulimate value of GCG, which is to improve performance achieve high performance as well as to maintain good
corporate image.
To ensure that the established standard is implemented, fulilled, evaluated, and improved, the Company monitors
and evaluates the implementaion of GCG through periodical assessment since 2007. In 2014, Angkasa Pura Airports
conducted a GCG assessment for the 2013 performance assisted by the Center for Reporing and Analyzing Financial
Transacions PPATK based on the Secretary of State Owned Enterprise Decree No.: SK-16S.MBU2012 dated June 6,
2012 on Assessment and Evaluaion IndicatorParameter of Good Corporate Governance in SOEs. As sipulated in
this decree, the indicators used as parameters included 6 six aspects: Commitment to sustainable Good Corporate
Governance, Shareholders and the Annual General Meeing of Shareholders, the Board of Commissioners, Board of
Directors, Disclosure and Transparency and other aspects. The GCG assessment resultsfor 2013 showed “GOOD”
124
Lapor an T
ahunan 2014
Dewan Komisaris, Direksi, Pengungkapan Informasi dan Transparansi, dan Aspek Lainnya. Hasil penilaian assessment
GCG tersebut menunjukkan predikat “BAIK” dengan capaian skor sebesar 84,05. Sementara, pelaksanaan assessment
untuk kinerja tahun 2014 sedang dalam pelaksanaan.
Selain melaksanakan assessment GCG, Angkasa Pura Airports telah melakukan peningkatan kualitas implementasi
GCG dengan menandatangani Komitmen Program Pengendalian Graiikasi PPG antara Angkasa Pura Airports
dengan Komisi Pemberantasan Korupsi KPK pada tanggal 11 April 2014. Sebagai indaklanjut komitmen PPG tersebut,
Perusahaan telah melaksanakan workshop penyusunan aturan pengendalian graiikasi dan mekanisme pemrosesan
pelaporan graiikasi yang menghasilkan drat Pedoman Pengendalian Graiikasi PT Angkasa Pura I Persero yang
telah disahkan oleh Direksi dalam Keputusan Direksi Nomor: KEP.85PG.012014 tentang Pedoman Pengendalian
Graiikasi PT Angkasa Pura I Persero pada tanggal 3 Juli 2014. Di samping itu, juga dibangun konsep proses bisnis
Whistle Blowing System dengan aplikasi web-based yang akan dikembangkan pada tahun 2015. Hal ini dimaksudkan
untuk memperkuat implementasi GCG agar menjadi
bagian dari budaya kerja Angkasa Pura Airports. Selain itu, sosialisasi dan internalisasi
Code of Conduct juga senaniasa dilaksanakan sampai pada seluruh Kantor Cabang dengan
mengundang para stakeholders lainnya. Sebagai bagian yang idak dapat dipisahkan dari
pengelolaan usaha berdasarkan prinsip GCG, Angkasa Pura Airports juga melakukan evaluasi penerapan manajemen
risiko. Evaluasi dilaksanakan melalui pengukuran ingkat maturitas manajemen risiko untuk mengetahui sejauh mana
penerapan manajemen risiko yang telah dilakukan oleh Perusahaan. Secara umum ingkat maturitas manajemen
risiko untuk Angkasa Pura Airports berada pada ingkat kompeten dengan nilai 3,52. Tingkatan ini menggambarkan
bahwa Perusahaan mengakui persyaratan bagi manajemen
risiko, memiliki budaya manajemen risiko dalam organisasi, memiliki suatu proses manajemen risiko untuk diaplikasikan,
memiliki pengalaman manajemen risiko, dan memiliki gaya kepemimpinan dalam mengelola risiko.
citaion with atainment score of 84.05. While assessment for 2014 performance currently is sill in process.
Besides conducing the GCG assessment, to improve the quality of the GCG, Angkasa Pura Airports has signed the
Commitment to the Program for Controlling Graiicaion PPG between AngkasaPura Airports and the Corrupion
Eradicaion Commission KPK on April 11, 2014. As a follow- up on the PPG, the Company held a workshop on drating
regulaion on gratuiies control and reporing mechanism that resulted a drat for Gratuiies Control Guidelines of PT
Angkasa Pura I Pesero which was approved by the Board of Directors under the Board of Directors Decree No.:
KEP.85PG.012014 on Gratuiies Control Guidelines of PT Angkasa Pura I Pesero dated July 3, 2014. In addiion,
the concept of Whistle Blowing System business process supported by ah web-based applicaion will be developed in
2015. By reinforcing the GCG, AngkasaPura Airports intends to incorporate it as part of the Company’s work culture.
Moreover, the disseminaion and internalizaion of the Code of Conducis also coninuously implemented throughout
the Branch Oices of Angkasa Pura Airports and by inviing other stakeholders.
As an integral part of business management based on GCG principles, Angkasa Pura Airports also evaluates the
implementaion of risk management. The evaluaion is conducted through the assessment of the risk management
maturity level to determine the extent of he Company’s risk management. In general, the risk management maturity
level of Angkasa Pura Airports is maintained at a competent level value of 3.52. This level relects the Company’s
recogniion on the requirements for risk management, in which the Company applies a risk management culture in the
organizaion, a risk management process, risk management experience and a leadership style in managing risk.
Annual R eport 2014
125
Sejalan dengan misi Perusahaan sebagai Perusahaan yang meningkatkan nilai pemangku kepeningan dan memberikan
kontribusi posiif terhadap lingkungan, Angkasa Pura Airports menyadari akan peningnya kerja sama antara
Perusahaan, masyarakat dan lingkungan. Kami meyakini bahwa Perusahaan yang baik idak hanya berorientasi
kepada keuntungan ekonomi belaka
proit, melainkan pula memiliki kepedulian terhadap kelestarian lingkungan
planet dan kesejahteraan masyarakat people . Demikian
pula dengan Angkasa Pura Airports, menyadari bahwa kelangsungan usaha perusahaan idak lepas dari peran serta
masyarakat yang berdomisili di sekitar wilayah kerja yang dikelola oleh Angkasa Pura Airports. Untuk itu, sangat pening
bagi Angkasa Pura Airports membina dan membangun
hubungan baik dengan masyarakat dan lingkungan sebagai bentuk tanggung jawab sosial perusahaan yang mencakup
aspek ekonomi, aspek lingkungan, dan aspek sosial. Perusahaan memiliki komitmen untuk memberikan
kontribusi kepada masyarakat sekitar sebagai perwujudan tanggung jawab sosial kepada lingkungan yang sejalan
dengan program Pemerintah yang menggalakkan program Corporate Social Responsibility
CSR bagi seiap perusahaan. Program CSR yang dilaksanakan Angkasa Pura Airports
khusunya dilaksanakan dalam bentuk Program Kemitraan dan Bina Lingkungan atau disingkat PKBL. Pelaksanaan
CSR Angkasa Pura Airports telah mengacu pada peraturan perundang-undangan yang berlaku dan keputusan Direksi
terkait tentang petunjuk pelaksanaan PKBL. Seluruh kegiatan
CSR Perusahaan memiliki tujuan untuk mengupayakan pencapaian kesejahteraan masyarakat yang pada akhirnya
menciptakan keharmonisan yang berkelanjutan antara Angkasa Pura Airports dan lingkungan masyarakat.
Perubahan Komposisi Direksi
Selama tahun 2014 komposisi Direksi Angkasa Pura Airports idak mengalami perubahan.
In line with its vision as a Company that increases its stakeholders’ value and contributes posiively to the
environment, Angkasa Pura Airports is aware of the importance of cooperaion between Company, community
and the surrounding vicinity. We believe that a good Company is not only oriented to merely economic proit, but
also is concerned about the environment planet and the
community welfare people. Likewise, AngkasaPura Airports realizes that the Company’s sustainability is inseparable from
the role of the community living in the vicinity of operaion area managed by Angkasa Pura Airports. For this reason,
it is very important for Angkasa Pura Airports to develop and establish good relaions with the community and the
environment as a form of corporate social responsibility that
includes economic, environmental, and social aspects. The Company has a commitment to contribute to the
surrounding community as part of the corporate social responsibility to the environment in line with the Government
programs that promote Corporate Social Responsibility CSR programs for every company. The CSR program conducted
by Angkasa Pura Airports was implemented paricularly in the form of Partnership and Community Development
Program or abbreviated as PKBL Program Kemitraan dan
Bina Lingkungan. The programs were implemented in compliance with the prevailing legislaion and decision of
the Board of Directors on PKBL implementaion guidelines. All of the Company’s CSR aciviies are oriented to promote
public welfare and ulimately create a sustainable harmony between Angkasa Pura Airports and the communiies.
Changes in The Composiion of Directors
During 2014, the composiion of Angkasa Pura Airports Directors remain unchanged.
126
Lapor an T
ahunan 2014
Penutup
Akhir kata, kami atas nama Direksi ingin menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada Pemegang Saham,
pemerintahregulator, masyarakat, mitra usaha, serta seluruh pegawai dan keluarga besar Angkasa Pura Airports
atas seluruh dukungan dan kepercayaan yang telah diberikan. Semoga dengan dukungan yang iada heni
tersebut, Angkasa Pura Airports dapat terus memberikan
pelayanan yang terbaik.
PT Angkasa Pura I Persero Atas nama Direksi,
Tommy Soetomo
President Director
Closing
Finally, on behalf of Directors, I would like to express my appreciaion and graitude to the shareholders,
governmentregulators, communiies, business partners, as well as employees and the big family of Angkasa Pura
Airports for all the support and conidence they have placed upon us. Hopefully with the unceasing support, Angkasa
Pura Airports can coninue to provide the best service.
PT Angkasa Pura I Persero On behalf of the Board of Directors,
Annual R eport 2014
127
[ Halaman ini sengaja dikosongkan ]
This Page is intenionally let blank
128
Lapor an T
ahunan 2014
Dewan Direksi
The Board of Directors
Yushan Sayui
Operaion Director
Polana Banguningsih Pramesi
Technical Director
Daan Achmad
Human Capital and General Afairs Director
Annual R eport 2014
129
The Board of Directors
Robert Daniel Waloni
Markeing and Business Development Director
Tommy Soetomo
President Director
Gunawan Agus Subrata
Finance and IT Director
Lapor an T
ahunan 2014
130
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Management Discussion and Analysis
Pada 2014 Angkasa Pura Airports berhasil meningkatkan kinerja operasional aeronauika non-ATS
dengan mencatat kenaikan produksi PJP4U sebesar 5,74, PJP2U sebesar 2,10 dan Aviobridge sebesar 23,62, sedangkan pada produksi
non aeronauika, angka konsesi meningkat sebesar 56,88.
Di sisi keuangan, Perusahaan telah berhasil meningkatkan pendapatan non aeronauika secara signiikan yaitu sebesar 80,47 dan pendapatan
aeronauika non ATS sebesar 34,68. Sejalan dengan kenaikan pendapatan operasional Laba Bersih Perusahaan meningkat sebesar 43,98.
Annual R eport 2014
131
recording an increase of 5.74 for the PJP4U aircrat services, and achieved an increase of 2.10 for the PJP2U passenger services and Aviobridge services improved by 23.62, meanwhile in the
non-aeronauics services, the concession igures experienced a boost of 56.88. In the inancial aspect, the Company was able to signiicantly raise revenue
from the non-aeronauic servicesby 80.47 and improve the income from non-ATS aeronauic services by 34.68
which was in line with the growth of the Net Operaion Proit of the Company that
increased by 43.98.
132
Lapor an T
ahunan 2014
Perekonomian Dunia
Ekonomi dunia pada tahun 2014 berada dalam proses rebalancing. Hal ini ditandai oleh pertumbuhan ekonomi
dunia yang melambat dan idak merata, tren penurunan harga komoditas yang terus berlanjut, serta keidakpasian
yang meningkat. Perbaikan ekonomi negara maju yang masih terbatas mendorong negara-negara tersebut
melanjutkan kebijakan yang akomodaif. Sementara itu, stance kebijakan negara emerging markets EM cenderung
beragam menyesuaikan dengan kondisi perekonomian di masing-masing negara dengan tujuan untuk memperkuat
fundamental ekonominya.
Kinerja ekonomi dunia pada tahun 2014 idak berjalan sesuai dengan opimisme di awal tahun. Pertumbuhan
ekonomi global tahun 2014 mencapai 3,3, relaif sama dengan pertumbuhan tahun 2013, namun lebih
rendah dibandingkan dengan perkiraan pada awal tahun sebesar 3,7. Pertumbuhan ekonomi dunia yang semula
diharapkan bersumber dari Amerika Serikat AS, Eropa dan Jepang, dalam perkembangannya hanya bersumber
dari AS sebagai motor penggerak pertumbuhan ekonomi dunia. Perkembangan tersebut berdampak pada kinerja
ekonomi negara EM yang lebih lambat dari perkiraan. Selain itu, dampak perlambatan ekonomi Tiongkok terhadap
kinerja ekonomi EM lainnya yang lebih dalam dibandingkan
dengan perkiraan semula juga turut memengaruhi realisasi pertumbuhan ekonomi dunia yang lebih rendah.
Perlambatan ekonomi global, khususnya ekonomi EM, menyebabkan tren penurunan harga komoditas global
masih berlanjut. Pertumbuhan ekonomi Tiongkok yang lebih rendah dibandingkan dengan tahun 2013 dan
beberapa kebijakan yang ditempuh Pemerintah Tiongkok menyebabkan permintaan terhadap komoditas global
menurun. Di tengah pasokan komoditas global yang berlimpah, perkembangan tersebut berdampak pada terus
berlanjutnya tren penurunan harga komoditas dunia. Pada tahun 2014, pertumbuhan harga komoditas nonmigas
terkontraksi sebesar 4,3, melanjutkan kontraksi pada
Tinjauan Industri
Industry Review
World Economy
In 2014, the world economy experienced a rebalancing process as indicated by the slow and uneven growth
with the declining world commodity prices and rising uncertainty. Having only slight improvement in the
economy, the developed countries coninued to maintain an accommodaive policy. Meanwhile, the stance of the
emerging market countries were mostly varied depending on their economy, although they all have a common goal to
strengthen their economic fundamentals.
The world economy in 2014 was not quite as opimisic as expected in the beginning of the new year. In 2014, the
world economy growth reached 3.3, which was more or less no diferent from the growth in 2013, however it was
lower compared to the predicted rate of 3.7 that was targeted at the beginning of the new year. The USA, Europe
and Japan iniially were expected to be the centre of world economic growth, however in the outcome, it was only the
United States that became the driving force for the global economic growth. Thus, it afected the economy of the
emerging market countries which was slower than expected. In addiion, the impact from China’s sluggish economy
which was lower than the projected growth of the emerging market countries also afected the world economy.
The global economy contracion, especially the economy of emerging market countries, induced aconinued downward
trend in world commodity prices. China’s slow economic growth, compared to that of 2013, and as a result of the
policies of the Chinese government, the demand for world commodiies has also dropped. Amidst the abundant supply
of world commodiies, such condiion has causeda coninuing downward trend in the prices ofworld commodity. In 2014,
the growth of non-oil commodity prices contracted by 4.3, which wasa coninuaion of the 8.0 contracion in 2013.
The average oil price in 2014 was also recorded lower at 99
Annual R eport 2014
133
tahun 2013 sebesar 8,0. Rata-rata harga minyak pada tahun 2014 juga tercatat lebih rendah menjadi 99 dolar AS
per barel dibandingkan dengan tahun 2013 sebesar 108,4 dolar AS per barel.
Sumber: Laporan Perekonomian Indonesia 2014, Bank Indonesia.
Indikator Perekonomian Global
dalam persen, yoy
Uraian 2013
2014
PDB Dunia 3,4
3,4
Negara Maju 1,4
1,8 Amerika Serikat
2,2 2,4
Kawasan Eropa 0,5
0,9 Jepang
1,6 0,1
Inggris 1,7
2,6 Kanada
2,0 2,5
Lainnya 2,2
2,8 Negara Emerging Market
5,0 4,6
Persemakmuran Negara Merdeka Commonwealth of Independent States 2,2
1,0 Asia
7,0 6,8
Eropa 2,9
2,8 Amerika Lain dan Karibia
2,9 1,3
Timur Tengah, Afrika Utara, Afganistan, dan Pakistan 2,4
2,6 Afrika Sub-Sahara
5,2 5,0
Volume Perdagangan Dunia 3,5
3,4
Impor Negara Maju
2,1 3,3
Negara Emerging Market 5,5
3,7 Ekspor
Negara Maju 3,1
3,3 Negara Emerging Market
4,6 3,4
Inlasi IHK Negara Maju
1,4 1,4
Negara Emerging Market 5,9
5,1
Sumber: World Economic Outlook WEO Internaional Monetary Fund IMF, April 2015 Source: World Economic Outlook WEO Internaional Monetary Fund IMF, April 2015
Melemahnya ekonomi dunia berbanding terbalik dengan tekanan inlasi. Pada 2014, inlasi di negara maju
meningkat menjadi sebesar 1,8 dari sebesar 1,3 di 2013. Amerika Serikat dan Inggris, masing-masing
mencatat kenaikan inlasi menjadi sebesar 2,4 dan 2,6. Tingkat inlasi tersebut berada di atas angka rata-
rata inlasi negara maju. US dollars per barrel as compared to the prices in 2013 that
reached 108.4 US dollars per barrel.
Source: Indonesia Economic Report 2014, Bank Indonesia
World Economic Indicators
The weakening of the world economy is a reversed comparison with the inlaion trend. In 2014, the inlaion
rate in the developed countries rose to 1.8 from 1.3 in 2013. Meanwhile, the United States and Britain, recorded an
increase in inlaion of 2.4 and 2.6 respecively that were above the average inlaion rate in the developed countries.
134
Lapor an T
ahunan 2014
Berbeda dengan kondisi di negara maju, tekanan inlasi di negara EM justru turun menjadi sebesar 4,4 dari
sebesar 4,7 di 2013. Meskipun demikian, tekanan inlasi di negara EM masih tergolong inggi seiring dengan masih
kuatnya pertumbuhan ekonomi, terjadinya gangguan
pasokan dan peningkatan harga Bahan Bakar Minyak BBM bersubsidi. Angka inlasi kawasan Asia pada 2014
tercatat sebesar 6,5 meskipun angka tersebut masih
lebih rendah dari tahun sebelumnya, namun tekanan inlasi untuk kawasan Asia masih tergolong inggi.
Beberapa negara seperi Malaysia dan Thailand juga mengalami penurunan angka inlasi. Angka inlasi di
Malaysia tercatat menurun dari sebesar 3,0 pada 2013 menjadi sebesar 2,8 pada 2014. Sedangkan, inlasi
Thailand tercatat menurun dari 1,7 di 2013 menjadi sebesar 1,1 di 2014.
Trend Inlasi Dunia
Rata-rata tahun, persen Negara
2008 2009
2010 2011
2012 2013
2014 country
Dunia 6,0
2,5 3,6
4,8 4,8
3,3 3,3
World
Negara Industri Maju 3,4
0,12 1,5
2,7 2,0
1,3 1,8
Developed Countries Amerika Serikat
9,8 -0,3
1,6 3,1
2,1 2,2
2,4 United States of
America Kawasan Euro
3,3 0,3
1,6 2,7
2,5 -0,5
0,8 Europe
Jerman 2,8
0,2 1,2
2,5 2,1
0,2 1,5
Germany Perancis
3,2 0,1
1,7 2,3
2,2 0,3
0,4 French
Italia 3,5
0,8 1,6
2,9 3,3
-1,9 -0,4
Italy Jepang
1,4 -1,3
-0,7 -0,3
0,0 1,6
0,1 Japan
Inggris 3,6
2,1 3,3
4,5 2,8
1,7 2,6
Great Britain Kanada
2,4 0,3
1,8 2,9
1,5 2,0
2,4 Canada
NIAEs 4,5
1,3 2,3
3,6 2,7
2,2 2,8
NIAEs Negara Berkembang dan
Emerging Market 9,2
5,3 5,9
7,1 6,1
4,7 4,4
Developing and Emerging Market Countries
Afrika Sub-Sahara 12,9
9,4 7,4
9,3 9,0
5,2 4,8
Africa Sub- Sahara
Amerika Lain dan Karibia 7,4
5,9 5,9
6,6 5,9
2,8 1,2
Lain America and Caribbean
Asia 7,4
9,0 5,3
6,3 4,7
6,6 6,5
Asia Tiongkok
5,9 -0,7
3,3 5,4
2,7 7,8
7,4 People’s Republic of China
Malaysia 5,4
0,6 1,7
9,2 1,7
9,0 2,8
Malaysia Thailand
5,5 -0,9
3,3 3,8
3,0 1,7
1,1 Thailand
Filipina 8,2
4,2 3,8
4,7 3,2
3,4 3,6
Philipina Vietnam
23,1 6,7
9,2 18,7
9,1 8,8
n.a. Vietnam
Eropa Tengah dan Timur 8,1
4,7 5,3
5,3 5,8
2,8 2,7
Central and East Europe
Unlike the situaion in the developed countries, the inlaion in the emerging market countries declined to 4.4 from
4.7 in 2013. Nevertheless, the inlaion in the EM countries was sill relaively high in line with the strong economic
growth, and due to a disrupion in the supply chain and as a result of the increase in fuel prices. Asia’s inlaion rate in
2014 stood at 6.5 although this igure is sill lower than the inlaion rate of the previous year, but the pressure on
inlaion for the Asian region was sill relaively high. In some countries, such as Malaysia and Thailand, the inlaion rate
also decreased. The inlaion rate in Malaysia was recorded declining from 3.0 in 2013 to 2.8 in 2014. Meanwhile,
Thailand’s inlaion dropped from 1.7 in 2013 to 1.1 in 2014.
World Inlaion Trend
Tinjauan Industri
Industry Review
Annual R eport 2014
135
Rata-rata tahun, persen Negara
2008 2009
2010 2011
2012 2013
2014 country
Commonwealth of Independent States
15,6 11,2
7,2 10,1
6,5 2,2
0,9 Commonwealth of Independent
States Rusia
13,1 11,7
6,9 8,4
5,1 1,3
0,6 Russia
Timur Tengah dan Afrika Utara 12,4
6,3 6,5
9,2 10,8
2,2 2,8
Middle East and North Africa
Keterangan | Informaion: Data NIAEs bersumber pada IMF-WEO Update Januari 2013 karena mulai edisi April 2013 kategori NIAEs dihilangkan dari WEO.
htp:www.imf.orgexternalpubstweodatachanges.htm Data Asia menggunakan data PDB kategori Developing Asia pada WEO Oktober 2014.
The NIAEs data was sourced fromIMF-WEO updatedinJanuary 2013but since the April 2013ediion, the NIAEs category was no longer included inthe WEO. htp:www.imf.orgexternalpubstweodatachanges.htm
Data for Asian countrieswere taken from the GDI’s category, Developing Asia, atWEO on October 2014.
Perekonomian Indonesia
Dinamika ekonomi global yang idak sesuai perkiraan memberikan tekanan pada perekonomian Indonesia
pada tahun 2014. Perbaikan kondisi ekonomi global yang idak sesuai perkiraan terlihat dari pemulihan
ekonomi negara maju yang terbatas dan pertumbuhan ekonomi negara berkembang yang melambat. Kondisi
ini diperburuk oleh penurunan harga komoditas dunia, termasuk harga minyak pada paruh kedua 2014.
Permintaan ekonomi global yang masih lemah dan harga
komoditas global yang rendah berdampak pada kinerja ekspor Indonesia yang melambat.
Kondisi ekonomi global yang kurang menguntungkan dan struktur ekonomi Indonesia yang masih rentan
berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2014. Ekonomi Indonesia pada 2014 tumbuh
sebesar 5,0, lebih rendah dibandingkan dengan tahun
sebelumnya sebesar 5,6 maupun dengan prakiraan Bank Indonesia pada awal tahun sebesar 5,5-5,9.
Tidak kondusifnya perkembangan ekonomi global yang mengakibatkan pelemahan kinerja ekspor merupakan
sumber utama rendahnya realisasi pertumbuhan ekonomi pada 2014.
Inlasi tahun 2014 tetap terkendali didukung oleh penerapan kebijakan moneter yang ketat dan koordinasi
pengendalian inlasi yang kuat antara Bank Indonesia dan Pemerintah. Inlasi IHK pada tahun 2014 mencapai
Indonesia’s Economy
The unexpected changes of the world economy has given pressure on Indonesia‘s economy in 2014. The unpredicted
slow recovery of the world economy is apparent from the slight revival of the developed countries and from the
slowing down of the growth in the developing countries. This condiion was worsened by the decline in world commodity
prices, including oil prices in the second half of 2014. The weak demand and the low price of world commodiies has
resulted in a slower performance of Indonesia’s export
The unfavorable global economic condiion and the vulnerable structure of Indonesia’s economy in 2014 led
to a growth rate of 5.0, which was lower than the rate of the previous year that reached 5.6.This growth rate was
also lower than Bank Indonesia’s projected growth at the beginning of the year which was predicted at a range of 5.5
to 5.9. Due to this undesirable global climate, Indonesia’s exports weakened and this was the main source for the slow
economic growth in 2014.
Inlaion in 2014 remained under control, as this was supported by the ight monetary policy under the strong
inlaion control coordinated by Bank Indonesia and the Government. The CPI inlaion in 2014 reached 8.36,
136
Lapor an T
ahunan 2014
8,36, sedikit lebih rendah dibandingkan dengan tahun 2013 sebesar 8,38. Tingginya inlasi di 2014 terutama
disebabkan pengaruh kenaikan harga bahan bakar
minyak BBM bersubsidi dan dampak gejolak harga pangan domesik pada akhir 2014. Kenaikan harga BBM
bersubsidi telah mendorong kenaikan harga-harga, baik oleh dampak langsung maupun dampak lanjutan second
round efect.
Dari sisi realisasi nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat AS secara point-to-point tercatat melemah 1,7
yoy selama tahun 2014 ke level Rp12.385 per dolar AS. Pelemahan terhadap dolar AS tersebut lebih rendah
dari pelemahan rupiah terhadap dolar AS pada tahun sebelumnya yang sebesar 20,8. Namun dari sisi Neraca
Pembayaran Indonesia NPI, mengalami perbaikan di 2014, seiring dengan implementasi kebijakan stabilisasi.
Deisit transaksi berjalan turun menjadi 3,0 dari Produk Domesik Bruto PDB dibandingkan tahun 2013 yang
sebesar 3,2 dari PDB.
Sumber: Laporan Perekonomian Indonesia 2014, Bank Indonesia.
Pertumbuhan Industri Kebandarudaraan
Press Release The Internaional Air Transport Associaion
IATA mengumumkan bahwa pertumbuhan penumpang pada tahun 2014 di Asia Pasiic tetap menduduki peringkat
pertama, yakni sebesar 7,0, sedangkan pertumbuhan penumpang yang paling besar yakni di Kawasan Timur
Tengah sebesar 12,1.
Saat ini, sebagai pasar transportasi udara terbesar di dunia, kawasan Asia-Pasiik terus mencatat pertumbuhan lalu lintas
yang kuat dari tahun ke tahun. Analis memperkirakan tren pertumbuhan yang cepat akan terus berlanjut, didorong
oleh rencana liberalisasi perjalanan udara dan perdagangan, serta dengan meningkatkan kegiatan ekonomi. Tapi untuk
bersaing dengan laju kenaikan yang diharapkan dalam permintaan, pengembangan bandara yang signiikan
diperlukan di semua negara di wilayah ini. slightly lower than CPI in 2013 that was 8.38. The
high inlaion was mainly due to the efect of the rise of subsidized fuel prices BBM and the impact of the volaility
of the domesic food prices by the end of 2014. The increase in subsidized fuel prices has furher induced price increase,
both asa direct impact or as a secondary round efect.
From the exchange rate of the rupiah against the US dollar by point-to-point,the value of the rupiah depreciated by 1.7
yoy during 2014 to the level of Rp12,385 per US dollar. The decline against the US dollar was less than the depreciaion
of the Rupiah against the US dollar in the previous year that weakened by 20.8. However, from Balance of Payment
of Indonesia, the exchange rate of the rupiah improved in 2014, as the government applied the policy to stabilize the
rupiah value. The current account deicit declined to 3.0 from the Gross Domesic Product GDP compared to the
decline of 3.2 of the GDP in 2013
Source: Indonesia Economic Report 2014, Bank Indonesia.
Airport Industry Growth
The Internaional Air Transport Associaion IATA announced in its press release that the growth of the passenger volume
in 2014 in the Asia Paciic region is sill leading which reached a level of 7.0, while the highest growth in the volume of
passengers is in the Middle East that grew by 12.1.
Currently, as the largest air transport market in the world, the Asia-Paciic region coninued to record solid traic
growth from year to year. Analysts esimated that the trend of this rapid growth will coninue, driven by liberalizaion
plans for air travel and trade, as well as by the increasing economic aciviies. However, to keep up with the pace of
the expected rise in demand, signiicant development of the airport is required in all countries in the region.
Tinjauan Industri
Industry Review
Annual R eport 2014
137
Seiring dengan pertumbuhan ekonomi, Badan Pusat Staisik BPS juga mencatat adanya pertumbuhan pada sektor
transportasi sebesar 8,0 di 2014. Hal tersebut sejalan dengan kondisi industri penerbangan di Indonesia, yang
terus mengalami pertumbuhan yang signiikan dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir. Pada tahun 2014, ekonomi
yang stagnan menyebabkan traik lalu lintas angkutan udara berada hanya di kisaran 90 juta. IATA menyebutkan
Indonesia sebagai salah satu dari lima pasar yang tumbuh
paling cepat untuk pertumbuhan penumpang selama 20 tahun ke depan. Negara terpadat keempat di dunia dengan
lebih dari 252 juta orang, Indonesia menangani sekitar 110
juta penumpang pada 2013, hal ini menjadi pendorong untuk pertumbuhan besar pada tahun-tahun mendatang.
IATA merilis perkiraan tahun 2034, bahwa Indonesia menjadi salah satu dari lima pasar yang tumbuh paling cepat dalam
peningkatan penumpang per sebesar 183 juta.
Dunia penerbangan Indonesia memang menjadi pusat perhaian. Semua maskapai di ASEAN mengincar Indonesia.
Terdapat dua faktor yang menyebabkan Indonesia begitu mempesona di mata dunia penerbangan ASEAN. Pertama,
Indonesia memiliki populasi kalangan menengah yang begitu besar. Tentu, Indonesia menjadi pasar yang tepat bagi
seluruh maskapai penerbangan di ASEAN. Kedua, ingkat pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5-6. Selain
itu, pasar di Indonesia sangat kompeiif sehingga memicu industri ini semakin tumbuh.
Pertumbuhan industri kebandarudaraan di Indonesia juga sangat dipengaruhi oleh pertumbuhan pariwisata di
Indonesia. Jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia pada tahun 2014 menurut laporan BPS
meningkat 7,20 menjadi 9,43 juta. Hasil ini jauh lebih baik dari angka pertumbuhan pariwisata kawasan Asia Pasiik
sebesar 5,00, bahkan melampaui angka pertumbuhan pariwisata dunia berdasarkan laporan United Naion-World
Trade Organizaion yaitu sebesar 4,70 menjadi 1.136 miliar. Melihat tren pertumbuhan pariwisata nasional serta
tren pariwisata dunia yang terus membaik, target 20 juta wisatawan mancanegara pada 2019 opimis dapat tercapai.
Sumber: Buku Ringkasan Staisik Lalu Lintas Udara 2014, Angkasa Pura Airports.
. As the economy developed, the Central Staisics Agency
BPS also recorded growth in the transportaion sector which increased by 8.0 in 2014. This is consistent with
the condiion of the airline industry in Indonesia, which coninued to experience signiicant growth in the last ten
years. In 2014, the stagnant economy caused the traic volume of air transporaion only reached the range of 90
million passengers. IATA stated that Indonesia is one of the ive fastest-growing markets for airline passenger growth
over the next 20 years. As the fourth most populous country in the world with more than 252 million people, Indonesia
must serve around 110 million passengers in 2013, which is a simulant for higher growth in the coming years. IATA
released predicions for 2034, that Indonesia will become one of the ive fastest growing markets in the world with
a projected number of annual passengers of 183 million people.
Indonesia’s aviaion industry has gained signiicant atenion from airlines in ASEANas they have set eyes on Indonesia as
their target. There are two factors that make Indonesia so atracive for ASEAN’s airline industry. First, Indonesia has
a large populaion of middle class people, which deinitely is the target market for all airlines in ASEAN. Second,
Indonesia’s economic growth at a rate 5-6 is promising. In addiion, the highly compeiive market in Indonesia has
also triggered the growth of the aviaion industry.
The growth of the airport industry is closey correlated with the growth of the tourism industry. Based on the BPS report,
in 2014 the number of foreign visitors to Indonesia increased by 7.20 to reach 9.43 million people. This result is much
beter than the overall growth rate of tourism in the Asia Paciic region that was recorded at 5.00, even surpassing
the world tourism growth rate reported by the United Naions World Trade Organizaion that was 4.70 or 1. 136
billion tourists. Observing the growth trend of the naional tourism as well as the improving global tourism trend, the
target of 20 million foreign visitors to Indonesia in 2019 is likely to be achieved.
Source: Staisics Summary on Air Traic in 2014, Angkasa Pura Airports.
138
Lapor an T
ahunan 2014
Perkembangan Industri Kebandarudaraan di Wilayah
Angkasa Pura Airports
Sejalan dengan perkembangan industri kebandarudaraan di Indonesia, pertumbuhan industri Angkasa Pura
Airports sebagai penyedia, pengelola, dan pengusaha jasa kebandarudaraan di kawasan tengah dan imur
Indonesia juga mengalami peningkatan. Pergerakan lalu lintas angkutan udara untuk penumpang dan kargo
mengalami peningkatan secara total dibandingkan 2013. Sedangkan, pergerakan jumlah pesawat mengalami
penurunan dibandingkan 2013.
Tabel Pergerakan Pesawat, Penumpang dan Kargo Table of Airplane, Passenger and Cargo Movement
Uraian | Descripion Unit
2014 2013
Perubahan | Change
Pesawat | Airplane Rute | Route
685.913 689.526
0,52 Penumpang | Passenger
Pax 73.228.093
71.908.039 1,84
Kargo | Cargo Ton
348.361 327.886
6,24
Pergerakan Pesawat
Pergerakan total pesawat di 13 bandara yang dikelola oleh Angkasa Pura Airports pada tahun 2014 sebanyak
685.913 rute, turun sebesar 0,52 dibandingkan dengan pergerakan total pesawat tahun 2013. Pergerakan
pesawat internasional pada tahun 2014 sebanyak 74.849 pesawat atau naik 8,56 dibandingkan tahun 2013,
pergerakan pesawat domesik sebanyak 544.307 rute, turun 4,51 dibanding tahun 2013, dan pergerakan
pesawat lokal pada tahun 2014 sebanyak 66.757 rute, naik 32,04 dibanding tahun 2013.
Pergerakan Pesawat
Aircrat Movement
dalam rute |in routes
Internasional
Internaional
Domesik
Domesic
Lokal
Local 544.307
66,757 74.849
570.019
50,559 68.948
2014 2013
The Development of Airport Industry In The Regions of Angkasa Pura
Airports Operaion
In line with the development of the airport industry in Indonesia,Angkasa Pura Airports as providers, managers,
and entrepreneurs of airport services in the central and eastern part of Indonesia, also experienced growth. The
traic of passengers and cargo have increased in total compared to that of 2013. However, the aircrat movement
slightly declined compared to the volume in 2013.
Aircrat Movement
The total aircrat movement in 13 airports managed by Angkasa Pura Airports in 2014 reached 685,913 routes, down
by 0.52 compared to the traic in2013. However,the total internaionalairplanetraic volume in 2014 was recorded
as many as 74,849 airplanes, which increased by 8.56 compared to that of 2013, and had as many as 544,307
domesic aircrat movement, down by 4.51 compared to that of 2013, meanwhile the domesicaircrat movement in
2014 recorded as many as 66.757 routes, rising by 32.04 compared to the number of routes in 2013.
Tinjauan Industri
Industry Review
Annual R eport 2014
139
Secara total, bandara dengan jumlah pergerakan pesawat teringgi yakni Bandar Udara Internasional Juanda –
Surabaya dengan jumlah pergerakan pesawat sebanyak 136.195 rute, kemudian disusul oleh Bandar Udara
Internasional I Gusi Ngurah Rai – Bali dengan jumlah pergerakan pesawat sebanyak 130.149 rute. Penurunan
pergerakan traik pesawat di 2014, dikarenakan adanya beberapa maskapai penerbangan yang berheni
beroperasi.
DPS SUB
UPG BPN
BIK MDC
JOG SOC
BDJ SRG
LOP AMQ
KOE 2013
124.555 139.260 94.699
78.485 12.420
19.925 64.925
24.268 32.148
33.898 31.432 12.968
20.543 2014
130.149 136.195 83.551
68.470 10.029
19.304 66.305
23.574 30.702
52.393 30.655 16.002
18.584
Pergerakan Pesawat berdasarkan Bandara
Aircrat Movement by Airport
dalam rute |in routes
Pergerakan Penumpang
Pergerakan penumpang pada 2014 terealisasi sebanyak 73.228.093 pax. Pergerakan tersebut mengalami
peningkatan sebesar 1,84 dibandingkan 2013 yang tercatat sebesar 71.908.039 pax. Pasar Internasional
merupakan pendorong utama pertumbuhan total penumpang lalu lintas udara. Penumpang internasional
meningkat sebesar 12,60 dari 9.803.211 pax di 2013 menjadi 11.037.997 pax di 2014. Sedangkan jumlah
penumpang domesik hanya naik sebesar 0,77 dibandingkan 2013 yakni dari 58.018.927 pax menjadi
58.463.526 pax. Pada tahun 2014, jumlah penumpang transit justru turun, yakni dari 4.085.901 pax menjadi
3.726.570 pax atau turun sebesar 8,79. In total, the airports with the highest number of aircrat
movement is Juanda – Surabaya Internaional Airport with avolume of 136,195 routes, followed by Ngurah Rai - Bali
Internaional Airport that recorded a volume of 130,149 routes. The decline inthe air traic in 2014 was a result of
several airline companies that ceased their operaions.
Passenger Movement
The passenger movement in 2014 reacheda total of 73,228,093 passengers. The volume increased by 1.84
compared to that of 2013, which reached 71,908,039 passengers. The internaional market is the key driver of
the total growth for air traic passengers. The volume of Internaional passengers increased by 12.60 from
9,803,211 passengers in 2013 to 11,037,997 passengers in 2014. However, the number of domesic passengers rose
only by 0.77 compared to that of 2013, from58,018,927 passengers to 58,463,526 passengers. In 2014, the number
of transit passengers declined, from 4,085,901 passengers 3,726,570 passengers or declining by 8.79.
140
Lapor an T
ahunan 2014
Pergerakan Penumpang
Passenger Movement
dalam pax | in pax
2014 2013
Internasional
Internaional
Domesik
Domesic
Transit
Transit 58.463.526
3.726.570 11.037.997
58.018.927
4.085.901 9.803.211
Jumlah pergerakan penumpang domesik dan internasional teringgi terjadi pada Bandar Udara
Internasional Juanda – Surabaya yakni sebanyak 17.285.085 pax, kemudian disusul oleh Bandar Udara
I Gusi Ngurah Rai – Bali dengan jumlah penumpang sebanyak 17.271.415 pax. Sedangkan jumlah penumpang
internasional yang paling banyak terjadi di Bandar Udara I Gusi Ngurah Rai– Bali dengan jumlah penumpang
internasional sebanyak 8.236.270 pax. Hal ini dikarenakan Bandar Udara I Gusi Ngurah – Bali merupakan salah satu
pintu masuk wisatawan ke Indonesia dan juga sebagai desinasi wisawatan asing.
Pergerakan Penumpang Berdasarkan Bandara
Passenger Movement by Airport
dalam ribu Pax | in thousand Pax
DPS SUB
UPG BPN
BIK MDC
JOG SOC
BDJ SRG
LOP AMQ
KOE 2013
15.631.839 17.683.955 9.634.237
7.194.859 429.758
2.322.162 5.775.949
1.511.228 3.888.993
3.295.022 2.167.619
1.002.861 1.369.557
2014
17.271.415 17.285.085 8.848.354
7.701.216 346.891
2.016.136 6.236.578
1.417.576 3.714.463
3.469.395 2.417.875
1.192.375 1.310.374
Juanda Internaional Airport - Surabaya had the highest passenger movement domesic and internaional totaling
17,285,085 passengers, followed by Ngurah Rai Airport - Bali with the number of passengers totaling 17,271,415
passengers. Meanwhile the highest number of internaional passengers was recorded at Ngurah Rai Airport-Bali with a
total of 8,236,270 passengers, since I Gusi Ngurah Airport - Bali is one of the tourist gateway to Indonesia, as well as an
internaional tourist desinaion.
Tinjauan Industri
Industry Review
Annual R eport 2014
141
Pergerakan Kargo
Angkutan kargo selama 2014 terealisasi sebanyak 348,36 ribu ton. Pencapaian tersebut menunjukkan terjadinya
peningkatan sebesar 6,24 dibandingkan dengan 2013 yang sebanyak 327,89 ribu ton. Pergerakan jumlah kargo
teringgi terjadi di Bandar Udara Internasional Juanda - Surabaya yakni sebanyak 98,45 ribu ton, kemudian
disusul oleh Bandar Udara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan – Balikpapan yakni
sebanyak 57,69 ribu ton.
Pergerakan Kargo
Cargo Movement
dalam Ton | in Tons
Internasional
Internaional
Domesik
Domesic 286.662
61.699 270.421
57.465 2014
2013
Sedangkan peningkatan teringgi jumlah pergerakan kargo terjadi di Bandar Udara Internasional Syamsudin
Noor – Banjarmasin, yakni meningkat sebanyak 70,90 dibandingkan tahun 2013, kemudian disusul oleh
Bandara Paimura – Ambon sebanyak 28,88.
Pergerakan Kargo Berdasarkan Bandara
Pergerakan Pesawat
dalam Ton | in Tons
DPS SUB
UPG BPN
BIK MDC
JOG SOC
BDJ SRG
LOP AMQ
KOE 2013
54.099 98.509
53.517 49.330
1.329 11.759
14.548 5.263
12.161 10.763
6.886 3.798 5.918
2014 50.390
98.451 53.563
57.686 951
12.469 17.676
4.686 20.784
13.727 7.821 4.895
5.256
Cargo Movement
During 2014,the cargo movement totaled to 348.36 thousand tons, which was an increase of 6.24 compared
to the volume in 2013 of 327.89 thousand tons. The highest volume of cargo was at Juanda Internaional Airport –
Surabaya, totaling 98.45 thousand tons, followed by Sultan Aji Muhammad Sulaiman Internaional Airport Sepinggan -
Balikpapan that reached a volume of 57.69 thousand tons.
The highest increase in cargo movement was recorded at Syamsudin Noor Internaional Airport - Banjarmasin, which
increased by 70.90 compared to that of 2013, followed by Paimura Airport - Ambon that rose by 28.88.
142
Lapor an T
ahunan 2014
Angkasa Pura Airports merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang pelayanan jasa kebandarudaraan.
Bidang jasa yang disediakan oleh Angkasa Pura Airports melipui jasa aeronauika, non aeronauika dan
pelayanan jasa terkait bandara. Sejak tahun 2013, jasa aeronauika yang disediakan oleh Perusahaan hanya
di bidang non
Air Traic Services ATS. Oleh karena itu, sejak tahun 2013, Perusahaan sangat berkomitmen
untuk mengembangkan usaha di bidang jasa non aeronauika dengan konsep airport city yaitu Perubahan
orientasi dan proses bisnis dengan iik berat sektor non- aeronauika dan kepuasan pelanggan.
Sampai dengan akhir 2014, Perusahaan mengelola sebanyak 13 bandara, yaitu Bandara Ngurah Rai
Denpasar, Bandara Juanda Surabaya, Bandara Sultan Hasanuddin Makassar, Bandara Sepinggan
Balikpapan, Bandara Frans Kaisiepo Biak, Bandara Sam Ratulangi Manado, Bandara Adisutjipto Yogyakarta,
Bandara Adisumarmo Surakarta, Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin, Bandara Achmad Yani Semarang,
Bandara Lombok Praya, Bandara Paimura Ambon, dan Bandara El Tari Kupang. Selain itu, Perusahaan juga
mengelola 1
Strategic Business Unit Bali, serta 5 Enitas Anak yang terletak di kota-kota besar wilayah tengah dan
imur Indonesia.
Fasilitas Alat Produksi
Dalam melakukan produksi pelayanan jasa, Angkasa Pura Airports memiliki fasilitas alat produksi yang melipui
landasan pacu, apron, terminal penumpang, gudang kargo,
dan tempat parkir kendaraan di seluruh bandara yang dikelola Perusahaan. Beberapa fasilitas produksi tersebut
dijabarkan sebagai berikut. Angkasa Pura Airports engages in the business of airport
services that includes aeronauic services, non aeronauic services and other airport-related services. Since 2013, the
aeronauic services provided by the Company were focused on non-Air Traic Services ATS. Therefore, since 2013,
the Company is highly commited to develop the business areas of non-aeronauic services with a concept of building
an airport citythat is oriented towards the focus on non- aeronauic businesses and customer saisfacion.
Up to the end of 2014, the Company managed 13 airports, including Ngurah Rai Airport Denpasar, Juanda Airport
Surabaya, Sultan Hasanuddin Airport Makassar, Sepinggan Airport Balikpapan, Frans Kaisiepo Airport
Biak, Sam Ratulangi Airport Manado, Adisutjipto Airport Yogyakarta, Adisumarmo Airport Surakarta,
Syamsudin Noor Airport Banjarmasin, Achmad Yani AirportSemarang, Lombok Airport Praya, Paimura
Airport Ambon, and El Tari Airport Kupang. In addiion, the Company also manages 1 Strategic Business Unit in
Bali, and ive subsidiaries located in several major ciies in the central and eastern region of Indonesia.
Service Supporing Faciliies
In delivering its services, Angkasa Pura Airports provides faciliies that include runways, aprons, passenger terminals,
cargo warehouses, and parking area around the airports managed by the Company. The faciliies are described as
follows:
Tinjauan Operasional
Review On The Company’s Operaions
Annual R eport 2014
143
Data Alat Produksi Utama 2014
Bandara
Airport
Runway Apron
Terminal Internaional
Internasional Domesik
Domesic
VIP Kapasitas
Capacity
Kargo Internasional
Cargo Internaional
Kargo Domesik
Cargo Domesic
M x M M
2
M
2
M
2
M
2
PaxTahun M
2
M
2
DPS 3.000 x 45
405.437 121.785
67.883 4.404
24,5 juta 7.369
4.946 SUB
3.000 x 45 120 x 195
135 x 200 130 x 298
52.462 24.678
- 12,5 juta
5.110 6.593
UPG 2.500 x 45
3.100 x 45 450 x 125
939 x 169 3.815
47.190 3.500
7,6 juta 4.000
BPN 2.500 x 45
140.972 3.800
3.800 7,7 juta
6.000 BIK
3.570 x 45 35.876
1.949 1.432
375 244,5 ribu
324 MDC
2.650 x 45 95.504
3.466 13.358
533 983,2 ribu
3.546 JOG
2.200 x 45 27.090
1.017 7.609
- 6,7 juta
384 342
SOC 2.600 x 45
420 x 135 3.517
9.483 -
1,5 juta 768
BDJ 2.500 x 45
80.421 -
6.641 -
1,3 juta -
973 SRG
2.620 x 45 29.032
801 5.907
458 3,0 juta
99 675
LOP 2.750 x 45
48.195 8.501
21.396 500
1,8 juta 3.951
AMQ 2.500 x 45
37.370 1.200
7.393 670
800 ribu -
1.139 KOE
2.500 x 45 405 x 105
7.420 1.050
1,3 juta -
690
luas GAT | GAT Area
luas VIP, CIP dan Kantor | VIP, CIP and Oice Area
Kinerja Produksi Per Segmen Usaha
Kinerja produksi per segmen usaha dibagi berdasarkan jasa pelayanan kebandarudaraan Angkasa Pura Airports, yakni
aeronauika dan non aeronauika.
Aeronauika
Segmen usaha aeronauika melipui penyediaan, pengusahaan dan pengembangan fasilitas untuk kegiatan
pelayanan pendaratan, lepas landas, parkir dan penyimpanan pesawat udara, serta penyediaan, pengusahaan dan
pengembangan fasilitas terminal untuk pelayanan angkutan penumpang, kargo dan pos. Pada 2014, seluruh pelayanan
Data of Main ProducionTools in2014
Business Performance Per Segment
The business performance per segment is divided based on the services of Angkasa Pura Airports, namely aeronauical
services and non-aeronauical services.
Aeronauical Services
The aeronauics business segments include the provision, service and the development of faciliies forairplane landing,
takeof, airplane parking and hangar services, and the provision, service and the development of terminal faciliies
for passenger transport services, cargo services and postal services. In 2014, the services for Aircrat Landing, Parking
144
Lapor an T
ahunan 2014
jasa Aeronauika yang melipui Pelayanan Jasa Pendaratan, Penempatan dan Penyimpanan Pesawat Udara PJP4U,
Pelayanan Jasa Penumpang Pesawat Udara PJP2U dan pemakaian aviobridge
mengalami pertumbuhan.
Tabel Kinerja Pelayanan Jasa Aeronauika Uraian
Items
Satuan
Unit
2014 2013
Pertumbuhan
Growth
1 2
3 4
5=3-4 6=3-44
Pelayanan Jasa Pendaratan, Penempatan dan Penyimpanan
Pesawat Udara PJP4U
Aircrat Landing, Parking and Hangar Services PJP4U
Ton 22.737.236
21.501.973 1.235.263
5,74
Domesik Domesic
Ton 17.965.881
17.245.687 720.194
4,18 Internasional
Internaional Ton
4.771.355 4.256.286
515.069 12,10
Pelayanan Jasa Penumpang Pesawat Udara PJP2U
Aircrat Passenger Handling Services PJP2U
Pax 32.778.877
32.104.877 674.000
2,10
Domesik Domesic
Pax 27.177.686
27.221.733 44.047
0,16 Internasional
Internaional Pax
5.601.191 4.883.144
718.047 14,70
Pemakaian Aviobridge
Aviobridge Services
Ton 21.407.355
17.316.816 4.090.539
23,62
Domesik Domesic
Ton 14.801.688
10.206.736 4.594.952
45,02 Internasional
Internaional Ton
6.605.667 7.110.080
504.413 7,09
Pelayanan Jasa Pendaratan, Penempatan dan Penyimpanan Pesawat Udara PJP4U
Produksi PJP4U pada 2014 mencapai 22.737.236 ton, mengalami pertumbuhan 1.235.263 ton atau sebesar 5,74
dari 2013 yang mencapai 21.501.973 ton. Baik produksi domesik maupun produksi internasional mengalami
pertumbuhan yang posiif. Produksi PJP4U domesik mengalami peningkatan sebesar 4,18. Pertumbuhan
tersebut disebabkan oleh adanya perubahan body weight pesawat sehingga mempengaruhi produksi PJP4U.
Sedangkan produksi PJP4U internasional mengalami peningkatan sebesar 12,10. Pertumbuhan tersebut
antara lain disebabkan karena peningkatan frekuensi
penerbangan beberapa maskapai penerbangan nasional maupun internasional di berbagai bandara yang dikelola
oleh Angkasa Pura Airports. and Hangar Services PJP4U and the Service for Aircrat
Passengers PJP2U and Aviobridge Services have expanded.
Table of Aeronauical Business Performance
Aircrat Landing, Parking And Hangar Services PJP4U
The PJP4U business performance in 2014 has reached a volume of 22,737,236 tons, which increased by 1,235,263
tons or by 5.74 compared to the service in 2013 that reached 21,501,973 tons. Both domesic services and
internaional services experienced posiive growth. The PJP4U domesic aircrat services increased by 4.18. The
growth was due to changes in the body weight of the airplanes, therefore afecing the PJP4U business volume.
Meanwhile, the internaional PJP4U aircrat service increased by 12.10. The growth was due to the increased
light frequency of several naional and internaional arilines that used the services of the airports managed under
Angkasa Pura Airports.
Tinjauan Operasional
Review On The Company’s Operaions
Annual R eport 2014
145
Pelayanan Jasa Penumpang Pesawat Udara PJP2U
Produksi PJP2U mengalami peningkatan sebesar 674.000 pax atau sebesar 2,10, dari 32.104.877 pax di 2013 menjadi
32.778.877 pax di 2014. Produksi PJP2U internasional mengalami pertumbuhan sebesar 14,70, yang disebabkan
oleh peningkatan frekuensi penerbangan beberapa airlines. Namun demikian, untuk produksi PJP2U domesik
mengalami penurunan sebesar 0,16. Hal ini antara lain disebabkan oleh berkurangnya frekuensi penerbangan dari
beberapa maskapai penerbangan domesik serta idak beroperasinya Merpai Airlines.
Pemakaian Aviobridge
Pemakaian aviobridge mencapai 21.407.355 ton,
mengalami peningkatan 4.090.539 ton atau sebesar 23,62 dibandingkan 2013 yang mencapai 17.316.816
ton. Pemakaian aviobridge domesik maupun internasional mengalami peningkatan masing-masing sebesar 45,02
dan 7,09. Hal ini disebabkan oleh adanya perubahan body weight
pesawat sehingga mempengaruhi produksi aviobridge.
Non Aeronauika
Segmen usaha non aeronauika melipui beberapa usaha, yaitu penyediaan lahan untuk pembangunan, lapangan
dan kawasan industri, serta gedung-gedungbangunan yang berhubungan dengan kelancaran angkutan udara;
penyediaan, pengusahaan dan pengembangan fasilitas elektronika, navigasi, listrik, air dan instalasi limbah buangan;
penyediaan jasa konsultasi, pendidikan dan pelaihan yang berkaitan dengan kebandarudaraan dan usaha-usaha lain
yang dapat menunjang tercapainya tujuan Perusahaan. Pada 2014, pelayanan jasa non aeronauika tersebut
menunjukkan kinerja yang bervariasi.
Aircrat Passenger Handling Services PJP2U
The volume of the PJP2U services increased by 674,000 passengers or at 2.10, from 32,104,877 in 2013 to
32,778,877pax in 2014. The growth of PJP2U passenger services is due to the increase in Internaional passenger
PJP2U services that rose by 14.70 as a result of the rise in the light frequency of several airlines. However, the volume
of the PJP2U domesic passenger services declined by 0.16 as a result from the decline in the light frequency of several
domesic arilines and as Merpai Airlines has ceased its operaion.
Aviobridge Services
Aviobridge services reached a volume of 21,407,355 tons, which is an increase of 4,090,539 tons or 23.62 compared
to the services in 2013 that reached a volume of 17,316,816 tons. The domesic and internaional aviobridge services
increased by 45.02 and 7.09 due to the change in the airplane body weight, thus afecing the volume of the
aviobridge services.
Non-Aeronauical Services
The non-aeronauical business segment includes several businesses, namely land procurementprovision for
construcion, industrial ields and zones,and buildings construcion that support air transportaion; provision,
uilizaion and development of electronic faciliies, navigaion, electricity, water and waste disposal installaions;
the provision of advisory services, educaion and training related to airport services and other aciviies that support
the achievement of the company’s objecives. In 2014, the non-aeronauical services achieved a mixed performance as
shown in the following table:
146
Lapor an T
ahunan 2014
Kinerja Pelayanan Jasa Non Aeronauika
Uraian Descripion
Satuan Unit
2014 2013
Pertumbuhan | Growth
1 2
3 4
5=3-4 6=3-44
Pemakaian Counter Counter Services
Dalam Negeri | Domesic
Pax 27.670.837
27.253.407 417.430
1,53 Luar Negeri |
Internaional Pax
5.506.318 4.802.383
703.935 14,66
Jumlah | Total
Pax
33.177.155 32.055.790
1.121.365 3,50
Baggage Handling System Dalam Negeri |
Domesic Pax
2.190.031 -
2.190.031 NA
Luar Negeri | Internaional
Pax 3.221.871
- 3.221.871
NA
Jumlah | Total
Pax
5.411.902 -
5.411.902 NA
Sewa Ruang Room Rental
M
2
x Bulan M2 x Month
1.267.013 1.077.346
189.667 17,61
Sewa Tanah Land Rental
M
2
x Bulan M2 x Month
6.344.569 6.761.252
416.683 6,16
Konsesi Concession
Omzet Ribuan Rp
turnover thousands Rp
5.100.595.342 3.251.194.578
1.849.400.764 56,88
Parkir Mobil Car Parking
Lembar Sheet
21.693.865 22.864.848
1.170.983 5,12
Parkir Motor Motor Parking
Lembar Sheet
7.509.994 7.884.631
374.637 4,75
Peron Plaform
Lembar Sheet
347.939 397.319
49.380 12,43
Listrik Electricity
KWh 32.494.185
54.997.371 22.503.186
40,92
Reklame Adverising
M
2
x Bulan M2 x Month
124.109 169.400
45.291 26,74
Air Water
M
3
444.493 327.034
117.459 35,92
Telepon Telephone
Pesawat Telepon x Bulan
Telephone x Month 20.699
23.999 3.300
13,75
Pergudangan Warehousing
Keluar | Out
Kg 76.283.558
121.768.912 45.485.354
37,35 Dalam Negeri |
Domesic Kg
31.569.472 79.006.194
47.436.722 60,04
Luar Negeri | Internaional
Kg 44.714.086
42.762.719 1.951.367
4,56
Masuk | In
Kg 87.486.242
109.315.798 21.829.556
19,97 Dalam Negeri |
Domesic Kg
62.636.253 89.689.660
27.053.407 30,16
Luar Negeri | Internaional
Kg 24.849.989
19.626.138 5.223.851
26,62
Pemakaian Ruang Tunggu CIP Lounge
Pax 1.368.587
1.063.698 304.889
28,66
Pemakaian Counter
Pemakaian counter mengalami peningkatan 1.121.365 pax
atau sebesar 3,50 dari 32.055.790 pax di 2013 menjadi 33.177.155 pax di 2014. Pemakaian counter Dalam Negeri
mengalami pertumbuhan sebesar 1,53. Sedangkan,
Non-Aeronauical Services Performance
Counter Services
Counter services have increased to 1,121,365 pax or increased by 3.50 from 32,055.790 pax in 2013 to
33,177,155 pax in 2014. The domesic counter service grew by 1.53. Meanwhile, the services of the internaional
Tinjauan Operasional
Review On The Company’s Operaions
Annual R eport 2014
147
pemakaian counter Luar Negeri mengalami pertumbuhan sebesar 14,66. Pertumbuhan angka pemakaian counter
tersebut sejalan dengan pertumbuhan produksi PJP2U.
Baggage Handling System
Baggage Handling System merupakan jenis jasalayanan
yang baru diterapkan oleh Angkasa Pura Airports di tahun 2014. Fasilitas Baggage Handling system adalah suatu
sistem conveyor yang digunakan untuk mengangkut bagasi
penumpang setelah proses pemeriksaan dan check-in bagi penumpang keberangkatan, begitu juga sebaliknya bagi
penumpang kedatangan dibawa ke area pengambilan bagasi baggage claim.
Fasilitas BHS tersebut terintegrasi langsung dengan Hold Baggage Screening yaitu suatu
sistem pemeriksaan bagasi dengan mesin x-ray sehingga secara otomais dapat mengetahui status keamanan bagasi
untuk disalurkan sesuai hasil pemeriksaan, pemilahansorir dan tujuan bagasi untuk diangkut ke pesawat udara bagi
penumpung keberangkatan.
Layanan tersebut telah terpasang pada 2 Bandara besar yang dikelola Perusahaan, yaitu Bandar Udara I Gusi Ngurah
Rai-Bali dan Bandar Udara Sultan Aji Muhammad Sulaiman- Sepinggan, Balikpapan. Produksi Baggage Handling System
di 2014 tercatat sebesar 5.411.902 pax.
Sewa-Sewa
Secara total produksi sewa-sewa di 2014 mengalami penurunan dibandingkan 2013 yang dijelaskan sebagai
berikut. a. Sewa ruang mengalami peningkatan sebesar 17,61.
Hal ini disebabkan dimulainya pengoperasian Terminal Baru di Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman
Sepinggan Balikpapan, Bandara I Gusi Ngurah Rai Bali, dan T2 Bandara Juanda Surabaya.
b. Sewa tanah mengalami penurunan sebesar 6,16. Hal ini disebabkan oleh pengembalian lahan vallet parking
dan pengembalian tanah oleh Ekspedisi Muatan Pesawat Udara EMPU di bandara Juanda Surabaya,
idak terealisasinya sewa tanah oleh SAR di bandara Frans Kaisiepo – Biak, serta pengembalian tanah Ground
counter increased by 14.66. The growth in the counter servicesis parallel to the increase of the PJP2U passenger
services.
Baggage Handling System
The Baggage Handling System is a new type of service ofered by Angkasa Pura Airports in 2014. This system is a
conveyor system that transports the baggage of deparing passengers ater checking-in and also delivers the baggage
of arriving passengers to the baggage claim area. The BHS facility is integrated with the Hold Baggage Screening unit
that examines the baggage with x-ray faciliies so that the baggage are automaically screened and sorted to
idenify the security status of the baggage and idenify the desinaion of the baggage to be further transported to the
airplane for deparing passengers.
This new Baggage Handling Services has been installed in two major airports managed by the Company, namely I
Gusi Ngurah Rai Airport, Bali and Sultan Aji Muhammad Sulaiman-Sepinggan Airport, Balikpapan. The service volume
of the Baggage Handling System in 2014 was recorded at 5,411,902 pax.
Leasing Business
In total, the leasing business in 2014 declined compared to the leasing business in 2013, which is described as follows:
a. OiceRoom Lease increased by 17.61. This is due to the commencement of the new terminal at the Sultan
Aji Muhammad Sulaiman Airport-Sepinggan, I Gusi Ngurah Rai Airport- Bali, and Juanda Airport Terminal
2-Surabaya.
b. Land lease declined by 6.16. This is due to the retrieval of the vallet parking area and handing-over
the land from Airplane Cargo Expediion EMPU at Juanda Airport Surabaya, theretrieved land rented by
SAR at Frans Kaisiepo Airport-Biak, as well as the land for the Ground Support Equipment GSE that was
148
Lapor an T
ahunan 2014
Support Equipment GSE dan pengukuran ulang Lahan
GSE di Bandara Internasional Lombok.
Pemakaian Sarana Non Aeronauika Lainnya
Telepon, Listrik, Air
Pemakaian telepon, listrik, air, menunjukkan kinerja yang bervariasi dengan kecenderungan mengalami penurunan
yang dijelaskan sebagai berikut. a. Pemakaian listrik mengalami penurunan sebesar
40,92. Hal ini disebabkan oleh mundurnya pemasangan instalasi listrik di beberapa ruangan terminal baru di
Sepinggan–Balikpapan dan T2 Juanda–Surabaya, terkait pekerjaan proyek Bandara. Pengembalian ruang tenant
dan airlines
di T1 dan pengembalian gerai tenant T1 dan airline
di T2 serta 4 gerai tenant T2 yang belum beroperasi.
b. Pemakaian telepon mengalami penurunan sebesar 13,75. Hal ini disebabkan oleh penurunan penggunaan
telepon yang berkorelasi dengan produksi sewa ruang dan pengalihan penggunaan pesawat telepon menjadi
telepon genggam yang dilakukan oleh beberapa mitra kerja konsesioner dan maskapai penerbangan.
c. Pemakaian air mengalami peningkatan 35,92. Hal ini disebabkan oleh meningkatnya penggunaan air untuk
proyek pengembangan di Bandara Ngurah Rai dan berkolerasi dengan tercapainya produksi sewa ruang di
kantor cabang Bandara Ahmad Yani dan Lombok.
Parkir, Reklame, dan Peron
Produksi jasa layanan parkir, reklame dan peron menunjukkan kinerja yang cenderung menurun, dengan
penjelasan sebagai berikut. a. Pemakaian tempat reklame mengalami penurunan
39,31. Hal ini disebabkan oleh idak terealisasinya iik reklame pada tahun 2014 akibat mundurnya
pengoperasian terminal baru.
b. Parkir kendaraan mengalami penurunan, baik untuk parkir mobil maupun parkir motor. Parkir mobil
mengalami penurunan sebesar 5,12, sedangkan taken backand the re-measurement of the GSE land in
Lombok Internaional Airport.
Usage Of Other Non-Aeronauic Faciliies
Telephone, Electricity, Water The use of telephone, electricity, water, showed a mixed
performance with a declining trend as described as follows:
a. Electricity consumpion dropped by 40.92. This wasdue to the delayed installaion of the electrical faciliies
in several rooms in the new terminal at Sepinggan- Balikpapan and at Terminal 2 Juanda-Surabaya, and due
to the construcion of project. The relinquishment of several tenant rooms and airline rooms in Terminal 1,
and the tenant outlets in Terminal 1 and airline outlets in Terminal 2, as well as the handing over of 4 tenant
outlets that have not been operated at Terminal 2.
b. Phone usage declined by 13.75. This was due to a decline in the use of telephones from the leased space
and the switch from land line phones to cellular phones used by several partners the concessionaire and
airlines.
c. Water consumpion increased by 35.92. This was due to the increasing use of water for development projects
at Ngurah Rai Airport as a result from the leasing services at the branch oice of Ahmad Yani Airport and Lombok
Airport.
Parking, Adverising, and Plaform Services
Parking services, billboards and plaform services showed a declining trend with the following explanaion:
a. The billboard services fell by 39.31. This was a result from the delayed operaions of the new terminal,
therefore the billboard spots could not be realized in 2014.
b. The volume of parking services has decreased, both for car parking and motorcycle parking. The volume
of car parking declined by 5.12, while the volume of
Tinjauan Operasional
Review On The Company’s Operaions
Annual R eport 2014
149
parkir motor mengalami penurunan sebesar 4,75. Hal ini antara lain disebabkan oleh pengurangan lahan
parkir kendaraan roda 4 karena proyek pengembangan Bandara.
c. Pemakaian peron anjungan mengalami penurunan 12,43. Hal ini disebabkan oleh penurunan pengunjung
anjungan.
Pemakaian Ruang Tunggu
Pemakaian ruang tunggu mengalami pertumbuhan sebesar 28,66. Hal ini disebabkan oleh pertumbuhan penumpang
dan peningkatan pengguna ruang tunggu.
Konsesi
Konsesi adalah jasa yang diberikan atas hak penggunaan fasilitas Bandar Udara kepada pihak keiga terkait kegiatan
usaha yang dilakukan di Bandar Udara. Konsesi ini dikenakan kepada perusahaan-perusahaan yang berusaha di Bandar
Udara seperi usaha Food and Beverage, Retail, Services dan Ekspedisi Muatan Pesawat Udara EMPU, Regulated Agent
RA, Ground Handling, dan
In-light Catering. Produksi konsesi mengalami pertumbuhan sebesar
56,88. Hal ini disebabkan karena adanya pola kerjasama pengoperasian terminal kargo domesik yang sebelumnya
revenue sharing menjadi sewa dan konsesi, sehingga menyebabkan perubahan pos pencatatan produksi serta
adanya peningkatan omzet di beberapa cabang: Bandara I Gusi Ngurah Rai Bali serta peningkatan omzet di beberapa
cabang seperi Bandara Adisutjipto Yogyakarta, Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin, Bandara Ahmad Yani
Semarang, Bandara Internasional Lombok Praya.
Pergudangan
Produksi pergudangan mengalami penurunan, baik dari segi kargo masuk maupun kargo keluar. Kargo masuk
mengalami penurunan 19,97, sedangkan kargo keluar mengalami penurunan sebesar 37,35. Hal ini disebabkan
oleh adanya perubahan pola kerjasama dari revenue sharing motorcycle parking dropped by 4.75. This is decline
is due to the reduced parking area for 4-wheel vehicles during the construcion of the airport project.
c. The plaform services declined by 12.43 due to the decline of visitors using the plaform.
Waiing Lounge Services
The waiing lounge services increased by 28.66, which was due to the growth of the passenger volume and the increase
in the lounge usage.
Concessions
The concession services are the services provided to third paries to uilize the faciliies othe airport for business
aciviies. The concession are ofered to companies in the Food and Beverage business, Retail, Services and Airmail
Courier, Regulated Agent RA, Ground Handling, and In- light Catering.
Concession services grew by 56.88. This is due to the change in the cooperaion agreement for domesic cargo
terminal operaions which was changed from the revenue sharingmethod to the lease and concessionapproach and
as a result there was a change in recording the producion services in the books. Another factor is the increase in
business volume in several branches: I Gusi Ngurah Rai Airport Bali as well as an increase in the volume at some
branches, such as Adisucipto Airport-Yogyakarta, Syamsudin Noor Airport- Banjarmasin, Ahmad Yani Airport-Semarang,
Lombok Internaional Airport-Praya.
Warehousing Services
Warehousing services declined both in terms of inbound and outbound cargo. Inbound cargo declined by 19.97,
while the outbound cargo declined by 37.35. This is due to the change in the cooperaion agreement for the warehouse
lease which was changed from the revenue sharing method
150
Lapor an T
ahunan 2014
menjadi sewa ruang dan konsesi, sehingga menyebabkan perubahan pos pencatatan produksi pergudangan serta
adanya peraturan dari Kementerian Perikanan dan Kelautan mengenai pembatasan ekspor produk kelautan.
Aspek Pemasaran
Pemasaran merupakan suatu sistem total dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk merencanakan, menentukan
harga, melakukan promosi dan mendistribusikan barang- barang yang dapat memuaskan keinginan dan mencapai
sasaran pasar serta tujuan Perusahaan. Aspek pemasaran Perusahaan menjadi tanggung jawab unit Aviaion
Markeing Group. Adapun unit Aviaion Markeing Groupter bagi atas 2 unit yang bertugas memasarkan produk jasa
yang dimiliki, yaitu unit Airlines Markeing dan unit Cargo
Markeing.
Pangsa Pasar
Pengelolaan kebandarudaraan di Indonesia ditentukan melalui penunjukkan berdasarkan wilayah operasional, yang
diatur melalui PP Nomor 25 Tahun 1987 tanggal 19 Mei 1987. Berdasarkan PP tersebut, PT Angkasa Pura I Persero,
diberi tugas untuk mengelola bandar udara di bagian tengah dan imur Indonesia sedangkan PT Angkasa Pura II Persero
diberi tugas untuk mengelola bandar udara yang berada di wilayah barat Indonesia. Sedangkan, untuk bandara-
bandara yang idak dikelola oleh Angkasa Pura Airports maupun Angkasa Pura II berada di bawah pengelolaan Unit
Pelaksana Teknis Kementerian Perhubungan.
Daya tarik industri kebandarudaraan di Indonesia dinilai masih cukup inggi, hal ini dikarenakan terbatasnya
perusahaan yang mengelola bandara di seluruh wilayah Indonesia. Pertumbuhan traik penumpang domesik dan
maskapai “low cost carrier” yang cukup pesat menjadi faktor pendorong pertumbuhan industri. Namun demikian,
Perusahaan perlu menganisipasi persaingan yang segera muncul di masa yang akan datang akibat deregulasi yang
diterapkan oleh Pemerintah. to the lease and concession approach and as a result there
was a change in recording the warehouse services in the books. Another reason is the new regulaion from the
Ministry of Fisheries and Marine Afairs that limited the export of marine products.
Markeing Aspect
Markeing is an integrated system of business aciviies designed to plan, determine pricing, promoion and
distribuion of goods that can saisfy the request of its customers and achieve the target market and the objecives
of the Company.The markeing management is under the responsibility of the Aviaion Markeing Group which is
divided into two units that the are in charge of markeing the products and services of the Company, namely Airline
Markeing and Cargo Markeing.
Market Share
The management of airports in Indonesia is coordinated based on the operaion area, which is sipulated in the
Government Regulaion No. 25 of 1987 dated 19 May 1987. As set forth in said Government Regulaion, PT Angkasa Pura
I Persero, is assigned to manage airports in the central and eastern region of Indonesia while PT Angkasa Pura II
Persero is assigned to manage the airports located in the western part of Indonesia. Meanwhile, airports that are not
managed by Angkasa Pura Airports or by Angkasa Pura II, are managed by the Technical Implemening Unit under the
Ministry of Transportaion.
The airport industry in Indonesia is sill considered quite atracive, since only a few companies are engaged in airport
services in Indonesia. The rising domesic passenger traic and the “low cost carrier” airlines that lourished quite
rapidly has become the driving factor for the industry’s growth. However, the Company should anicipate the
imminent compeiion as a result of the deregulaion applied by the Government.
Tinjauan Operasional
Review On The Company’s Operaions
Annual R eport 2014
151
The enactment of Law No. 1 of 2009 on Aviaion has opened the opportunity for private paries to manage airports in
Indonesia, therefore Angkasa Pura Airports would have indirect compeiion with other private companies as
partners of the government in managing airports. However, Angkasa Pura Airports currently has no direct compeitor in
the airport industry in Indonesia.
The composiion of the traic of airline passengers and airplanes in Indonesia based on the airport management is
presented in the following diagram:
In 2014, the market share of Angkasa Pura Airports based on the total number of passengers is 42.1, which is lower than
the market share of Angkasa Pura II that manages airports of the western part of Indonesia that achieved a market
share of 48.9, meanwhile the remaining porion of 9 is handled by the Technical Implemening Unit of the Ministry
of Transportaion.
From the traic of the airplane, Angkasa Pura Airport reached a market share of 52.1, while the remaining 47.9
is the market share of Angkasa Pura II.
Furthermore, to become one of the ten best airport company in Asia, Angkasa Pura Airports needs to transform
their business models to achieve opimal levels of customer saisfacion and increase revenue from non-aeronauical
services that relects an ideal proporion of diverse income. Berlakunya Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang
Penerbangan memberikan kesempatan kepada pihak swasta untuk mengelola bandara di Indonesia. Peraturan
tersebut membuat Angkasa Pura Airports akan memiliki persaingan secara idak langsung dengan pihak swasta yang
akan menjadi rekan Pemerintah dalam mengelola bandara. Meskipun demikian, Angkasa Pura Airports idak memiliki
persaingan secara langsung dalam industri kebandarudaraan di Indonesia.
Komposisi penumpang angkutan udara dan lalu lintas pesawat di Indonesia berdasarkan pengelola bandar udara
tergambar melalui diagram di bawah ini.
Angkasa Pura II Angkasa Pura Airports
UPT
Pangsa Pasar Berdasarkan Total Penumpang
Market Share Based on Passenger
48,9
9,0 42,1
Pada 2014, pangsa pasar Angkasa Pura Airports berdasarkan total penumpang angkutan udara mencapai sebesar 42,1,
lebih rendah dibandingkan Angkasa Pura II sebagai pengelola bandara di wilayah barat Indonesia yang memperoleh
pangsa pasar sebesar 48,9, sedangkan sisanya sebesar 9 menjadi pangsa pasar milik Unit Pelaksana Teknis
Kementerian Perhubungan.
Sedangkan, jika dilihat berdasarkan lalu lintas pesawat, Angkasa Pura Airport memiliki pangsa pasar sebesar 52,1,
sedangkan sisanya 47,9 menjadi pangsa pasar Angkasa Pura II.
Selanjutnya, untuk menjadi salah satu dari sepuluh perusahaan pengelola bandara terbaik di Asia, Angkasa
Pura Airports perlu melakukan transformasi model bisnis untuk mencapai ingkat kepuasan pelanggan yang opimal
dan meningkatkan pendapatan non aeronauika untuk
Angkasa Pura II Angkasa Pura Airports
Pangsa Pasar Berdasarkan Lalu Lintas Pesawat
Market Share Based on Airlane Traic
47,9
52,1
152
Lapor an T
ahunan 2014
mencapai proporsi pendapatan yang ideal. Perusahaan perlu meningkatkan Customer Saisfacion Index CSI dari 3,92 di
2014 menjadi 4,60 di 2018, serta meningkatkan proporsi pendapatan non aeronauika dari 43 di 2014 menjadi 57
di 2018. Target tersebut sesuai dengan pencapaian rata-rata bandara terbaik di Asia.
Posisi Perusahaan 2014 dan Target 2018
The Posiion of The Company in 2014 Compared to The 2018 Target
Transformasi Model Bisnis
| Paradigm Shit
Non Aero Revenue
2014 CSI: 3,92, Non Aero: 43
2018 CSI: 4,60, Non Aero: 57
4 5
100
Secara keseluruhan di 2014, Angkasa Pura Airport memperoleh angka Customer Saisfacion Index CSI
sebesar 3,92, dengan pencapaian terbaik diperoleh pada kuartal 4. Pada kuartal 4 tersebut, Bandar Udara I Gusi
Ngurah Rai-Bali mampu masuk ke dalam 10 sepuluh bandara terbaik dunia dengan menduduki peringkat 7
tujuh untuk di kelas 15-25 mppa million pax per annum.
Angka CSI tersebut diperoleh berdasarkan hasil survei Airport Service Quality ASQ yang dilakukan oleh Airport
Council Internaional ACI dengan menggunakan 36 variabel penilaian. Variabel penilaian diantaranya melipui overall
saisfacion, access, check-in, passport control, inding your way, security, arrivals services, dan airport faciliies.
The company aims to improve the Customer Saisfacion Index CSI from 3.92 in 2014 to 4.60 in 2018, and to increase
the proporion of non-aeronauical revenues from 43 in 2014 to 57 in 2018 which is the average proporion of the
best airports in Asia.
Overall in 2014, Angkasa Pura Airport scored 3.92 for Customer Saisfacion Index CSI with the highest
achievement obtained in the 4th quarter.In the fourth quater, I Gusi Ngurah Rai Airport, Bali was able to rank among the
top 10 ten world’s best airports at number 7 seven for the 15-25 MPPA million pax per annum category.
This CSI index was obtainedfrom the results of the Airport Service Quality ASQ survey conducted by the Airport
Council Internaional ACI with 36 assessment criteria, that included overall saisfacion, access, check-in, passport
control, inding your way, security, arrival services, and airport faciliies.
Tinjauan Operasional
Review On The Company’s Operaions
Annual R eport 2014
153
Strategi Pemasaran
Akivitas pemasaran Angkasa Pura Airports dikelola oleh Aviaion Markeing Group melalui beberapa kegiatan,
baik yang bersifat nasional maupun internasional. Strategi pemasaran dibedakan untuk iap-iap aspek yaitu product,
price dan
promoion. Sepanjang tahun 2014 strategi pemasaran yang dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Product Pada 2014, guna menyokong visi menjadi salah satu dari
10 sepuluh pengelola Bandar Udara terbaik di Asia, Angkasa Pura Airports telah memiliki produk baru yang
mampu memberikan pelayanan kepada pengguna jasa yaitu Baggage Handing System
BHS dan Hold Baggage Screening
HBS yang telah terpasang pada Bandar Udara I Gusi Ngurah Rai-Bali dan Bandar Udara Sultan Aji
Muhammad Sulaiman Sepinggan-Balikpapan. Layanan ini berstandar Internasional karena telah tersedia di Bandara-
Bandara kelas dunia sehingga mempermudah Angkasa Pura Airport dalam memasarkan Bandar Udara yang dikelolanya.
Upaya ini juga merupakan komitmen Angkasa Pura Airports
untuk meningkatkan pelayanan yang berdampak pada peningkatan pendapatan.
2. Price Dalam penerapan strategi pemasaran, penentuan harga
adalah faktor pening. Pada April 2014, untuk lebih meningkatkan layanannya, Angkasa Pura Airport telah
melakukan penyesuaian Tarif PJP2U Pelayanan Jasa Penumpang Pesawat Udara Domesik dan Internaional
di 5 Bandar Udara yang dikelola. Penyesuaian Tarif PJP2U tersebut diimbangi dengan penambahan fasilitas dan
kapasitas Bandar Udara serta peningkatan pelayanan kepada pengguna jasa. 5 bandara yang dimaksud yaitu
Bandar Udara I Gusi Ngurah Rai-Bali, Bandar Udara Juanda- Surabaya, Bandar Udara Sultan Aji Muhammad Sulaiman-
Sepinggan Balikpapan, Bandar Udara Sultan Hasanuddin- Makassar dan Bandar Udara Internaional Lombok.
Markeing Strategy
The markeing aciviies of Angkasa Pura Airports is managed by the Aviaion Markeing Group through several aciviies,
both at the naional and internaional level. During 2014, the markeing strategy was difereniated for each aspect of
product, price and promoion and implemented as follows:
1. Product In 2014, to support the vision of becoming one of the top
10 ten best airport management in Asia, Angkasa Pura Airports launched a new product to serve the customers
namely theBaggage Handing System BHS and the Hold Baggage Screening HBS which was installed in Ngurah Rai
Airport Bali and Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Airport-Balikpapan. This service is a standard facility in
world-class airports. This would enable Angkasa Pura Airportseasily market the airports under their management,
which is based on the commitment of Angkasa Pura Airports to enhance their services and eventually generate more
revenue.
2. Price One of the important factors in implemening markeing
strategies is determining the price of the product or services. In April 2014, to further improve its services, Angkasa Pura
Airports have adjusted the Airplane Passenger Service Charge in 5 domesic and internaional airports. The adjustment of
the service charges is counter balanced by the improved faciliies and enhanced capacity of the airport as well as
the improved services to customers. These ive airports are I Gusi Ngurah Rai Airport-Bali, Juanda Airport- Surabaya,
Sultan Aji Muhammad Sulaiman Airport-Sepinggan, Sultan Hasanuddin Airport-Makassar and Lombok Internaional
Airport.
154
Lapor an T
ahunan 2014
3. Promoion Strategi promosi Aviaion Markeing Group dilakukan
melalui beberapa kegiatan, yang dilaksanakan selama tahun 2014 baik event yang bersifat nasional maupun
internasional. Event ini merupakan upaya kegiatan strategi promosi yang dilakukan Angkasa Pura Airports
Aviaion Markeing Group guna memasarkan produk jasanya kepada
pelanggan, dengan penjelasan sebagai berikut:
Selain strategi markeing mix yang telah disebutkan, Beberapa kegiatan yang dilakukan Angkasa Pura Airports
guna menangkap peluang bisnis adalah sebagai berikut:
1. Kegiatan Nasional