Memberikan diskon atau produk secara gratis dengan nominal atau pembelian tertentu akan membuat pembeli merasa tertarik untuk
melakukan pembelian pada onlineshop nya.
2.6 Kepercayaan
Menurut Lee dan Lin 2005 kepercayaan ditunjukan dari keyakinan konsumen menerima kerentaan dari belanja online dalam memenuhi harapannya.
Menurut Kimery dan Mc Card 2002 kepercayaan didefinisikan sebagai kesediaan konsumen untuk menerima kerentaan dalam melakukan transaksi
online berdasarkan harapannya yang positif mengenai perilakunya berbelanja online pada masa mendatang. Jika konsumen percaya, mereka yakin bahwa
perilakunya dalam berbelanja tidak menimbulkan masalah, dan bersikap positif serta mau berbelanja online pada masa yang akan datang.
Penelitian yang dilakukan Eunike Verina, Edy Yulianto, Wasis A. Latief 2014 menyatakan kepercayaan merupakan faktor penting yang dapat
mempengaruhi konsumen untuk membeli. Tanpa kepercayaan tidak mungkin konsumen akan membeli produk di Pinkylips_shop maupun produk lainnya di
Instagram. Kepercayaan dapat mempengaruhi konsumen karena produk dalam toko tidak dapat dilihat secara langsung sehingga kepercayaan merupakan kunci
seorang konsumen memutuskan pembelian atau tidak.
2.7 Keputusan Pembelian 2.7.1 Pengertian Keputusan Pembelian
Menurut Schiffman dan Kanuk 1994 mendefinisikan keputusan sebagai pemilihan suatu tindakan dari dua atau lebih pilihan alternatif. Seorang konsumen
yang hendak melakukan pilihan maka ia harus memiliki pilihan alternatif. Menurut Helga Drumond 2003:68 keputusan pembelian adalah semua
pilihan yang mungkin untuk memecahkan persoalan itu dan menilai pilihan- pilihan secara sistematis dan obyektif serta sasaran-sasarannya yang menentukan
keuntungan serta kerugiannya masing-masing. Sedangkan menurut Kotler 2007:223 keputusan pembelian yaitu
“beberapa tahapan yang dilakukan konsumen sebelum melakukan keputusan pembelian suatu produk”.
Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan keputusan pembelian adalah suatu proses yang dijalankan individu mulai dari mencari, memilih,
membandingkan, serta menilai pilihan secara sistematis untuk menentukan keuntungan serta kerugiannya masing-masing sebelum melakukan pembelian.
2.7.2 Tipe Pengambilan Keputusan
Schiffman dan Kanuk 1994 menyebutkan tiga tipe pengambilan keputusan konsumen : a Pemecahan masalah yang diperluas extensive problem
solving, b pemecahan masalah terbatas limited problem solving, c pemecahan masalah rutin routinized response behavior.
a. Pemecahan Masalah yang Diperluas Ketika konsumen tidak memiliki kriteria untuk mengevaluasi
sebuah kategori produk atau merek tertentu pada kategori tersebut, atau tidak membatasi jumlah merk yang akan dipertimbangkan ke
dalam jumlah yang mudah dievaluasi, maka proses pengambilan keputusannya bisa disebut sebagai pemecah masalah yang diperluas.
Schiffman dan Kanuk 1994. Pemecahan masalah yang diperluas biasanya dilakukan pada
pembelian barang-barang tahan lama dan barang-barang mewah seperti, rumah, mobil dan peralatan elektronik.
b. Pemecahan Masalah Terbatas Pada tipe keputusan ini, konsumen telah memiliki kriteria dasar
untuk mengevaluasi kategori produk dan berbagai merek pada kategori tersebut. Namun konsumen belum memiliki preferensi tentang merek
tertentu. Konsumen hanya membutuhkan tambahan informasi untuk bisa membedakannya antara berbagai merek tersebut. Konsumen
menyederhankan proses pengambilan keputusan. c. Pemecahan Masalah Rutin
Konsumen telah memiliki pengalaman terhadap produk yang akan dibelinya. Ia juga telah memiliki standar untuk mengevaluasi
merek. Konsumen sering kali hanya meriview apa yang telah diketahuinya. Konsumen hanya membutuhkan informasi yang sedikit.
2.7.3 Struktur Keputusan Pembelian
Keputusan pembelian yang diambil oleh pembeli sebenarnya merupakan kumpulan dari sejumlah keputusan yang terorganisir. Menurut Kolter 2000:109,
setiap keputusan pembelian mempunyai struktur sebanyak tujuh komponen : 1. Keputusan tentang jenis produk
Konsumen dapat mengambil keputusan pembelian suatu produk atau menggunakan uangnya untuk tujuan lain. Dalam hal ini, perusahaan harus
memusatkan perhatiannya kepada orang-orang yang berminat membeli suatu produk serta alternatif lain yang mereka pertimbangkan.
2. Keputusan tentang bentuk produk Konsumen dapat mengambil keputusan pembelian dalam suatu
produk.Keputusan tersebut menyangkut pula ukuran, mutu, corak, dan sebagainya. Dalam hal ini perusahaan harus melakukan riset pemasaran
untuk mengetahui kesukaan konsumen tentang produk yang berasngkutan agar dapat memaksimalkan daya tarik mereknya.
3. Keputusan tentang merk Konsumen harus mengambil keputusan tentang merek mana yang akan
dibeli. Setiap merk memilki perbedaan tersendiri. Dalam hal ini perusahaan harus mengetahui bagaimana konsumen harus memilih sebuah
merk dalam melakukan pembeliannya, merk sudah dikenal memiliki nama akan memudahkan konsumen dalam mengambil keputusannya.
4. Keputusan tentang penjualnya
Konsumen harus mengambil keputusan dimana produk tersebut akan dibeli. Dalam hal ini produsen, pedagang besar dan pengecer harus
mengetahui bagaimana menyukai barang tersebut. 5. Keputusan tentang jumlah produk
Konsumen mengambil keputusan tentang seberapa banyak produk yang akan dibelinya pada suatu saat. Dalam hal ini, perusahaan harus
mempersiapkan banyaknya produk sesuai dengan keinginan yang berbeda- beda dari para pembeli.
6. Keputusan tentang waktu pembelian Konsumen dapat mengambil keputusan kapan ia harus melakukan
pembelian. Masalah ini menyangkut tersedianya uang untuk membeli produk.
7. Keputusan tentang cara pembayaran Konsumen harus mengambil keputusan tentang metode atau cara
pembayaran produk yang akan dibeli, secara tunai atau kredit. Keputusan tersebut akan mempengaruhi keputusan tentang penjual dan jumlah
pembelinya.
2.7.4 Tahapan Keputusan Pembelian
Menurut Sarwono dan Prihantono 2012, Beberapa tahapan keputusan pembelian antara lain :
1. Mengidentifikasikan Kebutuhan
Ini adalah titik dimana konsumen potensial menyadari bahwa mereka perlu membeli produk, atau memanfaatkan suatu layanan sesuai dengan
apa yang dibutuhkan. 2. Pencarian Informasi
Setelah kebutuhan diidentifikasikan oleh konsumen, tahap selanjutnya adalah melakukan pencarian informasi untuk mengetahui bagaimana
kebutuhan dapat dipenuhi. 3. Tahap Evaluasi
Setelah pencarian telah dilakukan. Tahap evaluasi dimulai, dengan konsumen mengevaluasi alternatif yang tersedia untuk menentukan mana
yang terbaik, seperti mengevaluasi fitur produk dan merek. 4. Keputusan Pembelian
Setelah evaluasi alternatif dilakukan, langkah selanjutnya adalah keputusan untuk membeli. Dalam hal ini, konsumen memproses informasi
dari pencarian informasi dan memutuskan melakukan opsi pembayaran pada produk.
5. Evaluasi Pembelian Ini adalah tahap akhir dari proses pengambilan keputusan. Proses ini tidak
hanya mempengaruhi apakah mereka akan menjadi konsumen tetap, tetapi juga apakah mereka akan menawarkan saran yang positif atau negatif
kepada konsumen potensialnya lainnya. Pola perilaku ketika akan melakukan pembelian online sebenarnya tidak
jauh berbeda dengan pola diatas. Akan tetapi terdapat beberapa hal yang
mengubah pola perilaku tersebut dalam dunia online. Hal ini dikarenakan karakteristik dunia online yang serba cepat, mudah dalam memperoleh informasi
yang bersifat global. Menurut Sarwono dan Prihantono 2012. Perilaku yang berubah karena dampak transaksi online diantaranya :
a. Cara memperoleh informasi produk atau jasa b. Cara melakukan pembelian dari mana saja karena konsumen hanya
cukup dengan membuka website perusahaan c. Hilangnya tatap muka langsung dengan pihak penjual
d. Cara menawar harga e. Kemudahan dalam memperoleh barang yang dibeli
f. Kemungkinan berkurangnya loyalitas terhadap perusahaan tertentu karena kemudahan dalam memilih barang melalui internet
2.8 Kerangka Konseptual
Menurut Nawawi 2001:40 kerangka konseptual merupakan hasil pemikiran rasional yang bersifat kritis dalam memperkirakan kemungkinan hasil
yang akan dicapai yang akan menuntun dalam merumuskan hipotesa dalam peneitian. Agar konsep-konsep tersebut dapat diteliti secara empiris, maka harus
dioperasionalkan dengan mengubahnya menjadi variabel. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual
Pinkylips_shop
Keputusan pembelian Promosi
X
3
Harga X
2
Produk X
1
Kepercayaan X
4
Faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian
2.9 Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara dari masalah yang diteliti dan memberikan alur untuk dapat membuktikan masalah yang diteliti. Pembuktian
dari hipotesa tersebut memerlukan teori yang didukung oleh data dan fakta yang jelas. Berdasarkan masalah yang diteliti maka penulis membuat hipotesa :
H1 : Faktor produk berpengaruh terhadap keputusan pembelian pada toko pinkylips_shop di jejaring sosial instagram
H2 : Faktor harga berpengaruh terhadap keputusan pembelian pada toko pinkylips_shop di jejaring sosial instagram
H3 : Faktor promosi berpengaruh terhadap keputusan pembelian pada toko pinkylips_shop di jejaring sosial instagram
H4 : Faktor kepercayaan berpengaruh terhadap keputusan pembelian pada toko pinkylips_shop di jejaring sosial instagram
2.10 Penelitian Terdahulu