pengontrolan sumber pencemarannya.Ada dua bentuk sumber pencemar,yaitu sumber pencemar utama point source dan sumber pencemar lainnya non-point source.
Sumber pencemar utama biasanya berasal dari sumber polusi yang menyebabkan pencemaran kadar tinggi yaitu dari limbah pabrik maupun sarana
pengolahan limbah. Sumber pencemar lainnya ialah sumber polusi dengan kadar pencemar relatif rendah yang berasal dari bermacam-macam sumber yang menyebar,
misalnya dari lahan pertanian, rumah tangga, peternakan, dan sebagainya Palar, 1994.
2.2 Air minum
Seperti telah diuraikan di atas, bahwa air itu sangat dibutuhkan oleh semua mahluk di dunia, khususnya sebagai air minum.
Syarat – Syarat Air Minum Pada umumnya ditentukan pada beberapa standar patokan yang pada beberapa
negara berbeda-beda menurut: − Kondisi negara masing-masing.
− Perkembangan imu pengetahuan. − Perkembangan teknologi.
Dari segi kualitas, air minum harus memenuhi : a.
Syarat fisik : − Air tak boleh berwarna.
− Air tak boleh berasa. − Air ak boleh berbau.
− Suhu air hendaknya dibawah sela udara sejuk ±25 C.
− Air harus jerih. Syarat-syarat kekeruhan dan warna harus dipenuhi oleh setiap jenis air minum
dimana dilakukan penyaringan dalam pengolahnnya. Kadar bilangan yang disyaratkan dan tidak boleh dilampaui adalah sebagai berikut :
Tabel 2.2.1 Syarat-syarat kekeruhan dan warna air minum Kadar bilangan yang
disyaratkan Kadar bilangan yang tak
boleh dilampaui Keasaman sebagai PK
Bahan – bahan padat Warna skala Pt CO
Rasa Bau
7,0 – 8,5 Tak melebihi 50 mgl
Tak melebihi kesatuan Tak mengganggu
Tak mengganggu dibawah 6,5 dan diatas 9,5
Tak melebihi 1.500 mgl Tak melebihi 50 kesatuan
- -
b. Syarat – syarat kimia
Air minum tidak boleh mengandung racun, zat-zat mineral atau zat-zat kimia tertentu dalam jumlah melampaui batas yang telah ditentukan.
c. Syarat – syarat bakteriologik
Air minum tidak boleh mengandung bakteri-bakteri penyakit patogen sama sekali dan tak boleh mengandung bakteri-bakteri golongan Coli melebihi batas-batas
yang telah ditentukannya yaitu 1 Coli100 ml air.
Bakteri golongan Coli ini berasal dari usus besar faeces dan tanah. Bakteri patogen yang mungkin ada dalam air antara lain adalah :
− Bakteri typhsum − Vibrio colerae
− Bakteri dysentriae − Entamoeba hystolotica
− Bakteri enteritis penyakit perut Air yang mengandung golongan Coli dianggap telah berkontaminasi
berhubungan dengan kotoran manusia Sutrisno, C.T, 1991.
2.2.1 Air Minum Dalam Kemasan AMDK
Air minum kemasan atau dengan istilah AMDKAir Minum Dalam Kemasan, merupakan air minum yang siap di konsumsi secara langsung tanpa harus
melalui proses pemanasan terlebih dahulu. Air minum dalam kemasan merupakan air yang dikemas dalam berbagai bentuk wadah, misalnya 19 liter atau galon , 1500 ml
600 ml botol, 240 ml 220 ml gelas. Proses Air Minum Dalam Kemasan AMDK harus melalui proses tahapan
baik secara klinis maupun secara hukum, secara higienis klinis biasanya disahkan menurut peraturan pemerintah memalui Departemen Badan Balai Pengawasan Obat
Dan Makanan Badan POM RI baik dari segi kimia, fisika, mikrobiologi. Tahapan secara hukum biasanya melalui proses pengukuhan merek dagang, hak paten,
sertifikasi dan asosiasi yang mana keseluruhannya mengacu pada peraturan pemerintah melalui SNI Standar Nasional Indonesia dan Merek Dagang. Untuk
masalah air kemasan tentang Hak Cipta, Hak Paten Merek biasanya melalui instansi Departemen Kehakiman.
Adapun proses Pengolahan air untuk menjadikan air siap dikemas dan dipasarkan secara umum, ada beberapa proses yang harus dilalui antara lain :
1. Proses Pengolahan Air 2. Proses Sterilisasi Air
3. Proses Kontrol Kualitas 4. Proses Pengemasan Galon, Botol, Cup
5. Proses Pengepakan 6. Proses Distribusi http:zeofilt.wordpress.com
Pencemaran terhadap air dalam kemasan berasal dari kualitas air baku yang digunakan, dimana pencemaran itu dapat berasal dari kegiatan industri, domestik,
limbah rumah tangga dan kegiatan lain yang berdampak negatif terhadap penurunan sumber daya air, antara lain menyebabkan penurunan kualitas airEffendi, 2003.
Selain itu dalam dunia industri yang menggunakan bahan-bahan kimia sintetik, dimana banyak dari bahan-bahan kimia tersebut telah menyebabkan
pencemaran terhadap lingkungan air.Seperti limpasan dari pestisida dan herbisida yang berasal dari daerah pertanian atau perkebunan dan buangan limbah industri ke
permukaan air.Yang lebih serius lagi adalah terjadinya rembesan kedalam air tanah
dari bahan-bahan pencemar yang berasal dari penampungan limbah kimia dan kolam penampungan atau kolam pengolahan limbah dan fasilitas-fasilitas lainnya.Untuk air
yang didistribusikan dengan tangki pengangkut dari lokasi sumber air baku ke depot air minum harus menggunakan tangki pengangkut air yang terbuat dari bahan tara
pangan food grade, tahan korosi dan bahan kimia yang dapat mencemari air Achmad, 1990 .
2.3 Logam
Dalam kehidupan sehari-hari, kita tidak terpisah dari benda-benda yang bersifat logam.Benda ini kita gunakan sebagai alat perlengkapan rumah tangga seperti
sendok, garpu, pisau dan lain-lain, sampai pada tingkat perhiasan mewah yang tidak dapat dimiliki oleh semua orang seperti emas, perak dan lain-lain.Secara gamblang,
dalam konotasi keseharian kita beranggapan bahwa logam diidentikkan dengan besi padat, keras, berat dan sulit dibentuk Palar, 1994.
Logam berat adalah unsur logam dengan berat molekul tinggi. Dalam kadar rendah logam berat pada umumnya sudah beracun bagi tumbuhan dan hewan,
termasuk manusia. Logam berat ini dapat menimbulkan efek kesehatan bagi manusia tergantung pada bagian mana logam berat tersebut terikat dalam tubuh. Daya racun
yang dimiliki akan bekerja sebagai penghalang kerja enzim, sehingga proses metabolisme tubuh terputus Palar, 1994.
Logam berat jika sudah terserap ke dalam tubuh maka tidak dapat dihancurkan tetapi akan tetap tinggal di dalamnya hingga nantinya dibuang melalui proses
ekskresi. Hal serupa juga terjadi apabila suatu lingkungan terutama di perairan telah terkontaminasi tercemar logam berat maka proses pembersihannya akan sulit sekali
dilakukan. Kontaminasi logam berat ini dapat berasal dari faktor alam seperti kegiatan gunung berapi dan kebakaran hutan atau faktor manusia seperti pembakaran
minyak bumi, pertambangan, peleburan, proses industri, kegiatan pertanian, peternakan dan kehutanan, serta limbah buangan termasuk sampah rumah tangga
Palar, 1994. Di dalam air biasanya logam berikatan dalam senyawa kimia atau dalam bentuk
logam ion, bergantung pada kompartemen tempat logam tersebut berada. Tingkat kandungan logam pada setiap kompartemen sangat bervariasi, bergantung pada
lokasi, jenis kompartemen dan tingkat pencemarannya. Biasanya tingkat konsentrasi logam berat dalam air dibedakan menurut tingkat pencemarannya, yaitu polusi berat,
polusi sedang, dan nonpolusiAchmad, 1990 .
2.4 Logam Cadmium Cd
Logam Kadmium adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Cd dan nomor atom 48. Kadmium dapat menyebabkan keracunan yang akut
pada manusia yang mendapat unsur tersebut dari makanan. Konsentrasi ini dalam ginjal dan hati tikus akan meningkat pada keadaan di mana kepada tikus tersebut,
diberikan air dengan konsentrasi Cd 0,1-10 mgl. Secara individual, pemberian air
dengan konsentrasi Cd rata-rata 0,047 mgl tidak memberikan gejala. Unsur ini tidak penting dan tidak menguntungkan Nainggolan, 2011.
2.4.1 Manfaat
Kadmium digunakan secara intensif dalam proses electroplating pelapisan elektrik, pembuatan baterai, plastik, galvanisasi karena Cd memiliki keistimewaan
non korosif digunakan pula dalam pembuatan pigmen warna cat, keramik, percetakan tekstil dan pigmen untuk gelas dan email gigi. Bagi manusia Kadmium sebenarnya
merupakan logam asing. Tubuh sama sekali tidak memerlukan dalam proses
metabolisme Widowati, 2008. 2.4.2 Efek toksik
Toksisitas Cd bisa merusak sistem fisiologis,sistem respirasi,sistem sirkulasi darah dan jantung, kerusakan sistem reproduksi, sistem syaraf bahkan dapat
mengakibatkan kerapuhan tulang, kerusakan ginjal dan menurunkan fungsi pulmo dalam tubuh Widowati, 2008.
Konsumsi air minum dengan konsentrasi Cd yang melebihi standar yang ditetapkan, akan menyebabkan unsur tersebut berakumulasi dalam jaringan tubuh
sehingga dapat menimbulkan batu ginjal, gangguan lambung, kerapuhan tulang, mengurangi haemoglobin darah, dan pigmentasi gigi. Konsentrasi standar maksimum
yang diperbolehkan untuk Cd dalam air minum menurut Dep.Kes.R.I. adalah sebesar 0,01 mgl Sutrisno, C.T, 1991.