c. Pendebetan hutang merupakan lawan dari perkreditan kas sehingga jika salah mendebet hutang berarti salah dalam penerimaan kas.
d. Kesalahan dalam perkiraan kas memungkinkan dikarenakan oleh adanya kesalahan pada perkiraan lainnya.
B. Tujuan dan Fungsi Pengawasan Internal terhadap Pembiayaan
Menurut Mulyadi 2002:189 fungsi dan tujuan pengawasan internal ini antara lain : 1. Menjaga kekayaan harta milik perusahaan dan catatan organisasi.
Kekayaan fisik suatu perusahaan dapat dicuri, disalahgunakan atau hancur karena kecelakaan kecuali jika kekayaan tersebut dilindungi dengan pengendalian yang memadai.
Begitu juga dengan kekayaan perusahaan yang tidak memiliki wujud fisik seperti piutang dagang akan rawan oleh kekurangan jika dokumen penting dan catatan tidak dijaga.
2. Mengecek ketelitian dan kehandalan data akuntan. Manajemen memerlukan informasi keuangan yang teliti dan handal untuk menjalankan
kegiatan usahanya.Banyak informasi akutansi yang digunakan oleh manajemen untuk dasar pengambilan keputusan penting. Pengendalian internal dirancang untuk memberikan
jaminan proses pengolahan data akutansi akan menghasilkan informasi keuangan yang teliti dan handal, karena data akutansi mencerminkan perubahan kekayaan perusahaan.
3. Mendorong efisiensi. Pengendalian internal ditujukan untuk mencegah duplikasi usaha yang tidak perlu atau
pemborosan dalam segala kegiatan bisnis perusahaan dan mencegah penggunaan sumber daya perusahaan yang tidak efisien.
4. Mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen.
Untuk mencapai tujuan perusahaan, manajemen menetapkan kebijakan dan prosedur.Pengendalian internal ini ditujukan untuk memberikan jaminan yang memadai
agar kebijakan manajemen dipatuhi oleh karyawan. Fungsi dan tujuan pengawasan internal lainnya antara lain :
1. Untuk mencegah terjadinya kecurangan atau penyelewengan yang dapat dilakukan oleh suatu organisasi.
2. Untuk penentuan batas-batas mutlak suatu pekerjaan mana yang harus dikerjakan dan mana merupakan pelanggaran. Hal ini nampak dalam penggunaan budget dan standar
kerja. 3. Memberi keyakinan terhadap catatan-catatan keuangan dan transaksi,
4. Mewujudkan keadaan-keadaan yang luar biasa, ini nampak dalam pembuatan laporan bilamana terjadi kecurangan dan penyimpangan dan standar kerja yang dapat diketahui.
5. Mengawasi dan mengendalikan pelaksanaan operasional supaya berjalan lancar, efektif, dan efisien.
6. Membantu manajemen dalam memberi penilaian atau hasil pelaksanaan operasional, membuat peramalan atau dugaan serta membantu dalam hal pengambilan keputusan.
Sebagaimana telah diketahui bahwa fungsi internal control sangat luas, baik administratif maupun akuntansi, tetapi bukan berarti tidak ada lagi peluang bagi orang-orang tertentu pada
suatu organisasi untuk melakukan kecurangan atau penyelewengan serta kesalahan- kesalahan. Dengan adanya internal control pelaksanaan kegiatan penyelewengan dan
kecurangan-kecurangan serta kesalahan-keselahan yang merugikan, namun demikian, semuanya tergantung pada kemampuan dan kesanggupan dari pelaksanaannya.
C. Unsur-unsur Pengawasan Internal terhadap Pembiayaan