PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI LINGKUNGAN ALAM DAN BUATAN MELALUI METODE KARYAWISATA PADA SISWA KELAS 3 SDN MARGOSONO KECAMATAN TERSONO KABUPATEN BATANG TAHUN PELAJARAN 2017/2018 - Test Repository

  

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI

LINGKUNGAN ALAM DAN BUATAN MELALUI

METODE KARYAWISATA PADA SISWA KELAS 3

SDN MARGOSONO KEC. TERSONO KAB. BATANG

TAHUN PELAJARAN 2017 /2018

SKRIPSI

  

Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh :

UMI MASRUROH

  

NIM 115-13-050

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

2018

  

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI

LINGKUNGAN ALAM DAN BUATAN MELALUI

METODE KARYAWISATA PADA SISWA KELAS 3

SDN MARGOSONO KEC. TERSONO KAB. BATANG

TAHUN PELAJARAN 2017 /2018

SKRIPSI

  

Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh :

UMI MASRUROH

  

NIM 115-13-050

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

2018

  

MOTTO

  Jadilah diri sendiri, ikuti kata hati

  

PERSEMBAHAN

  Skripsi ini saya persembahkan untuk: 1.

  Bapak dan ibuku tercinta (Bapak Sodri dan Ibu Tuyimah) yang selalu menyayangiku dan selalu mendoakanku serta memberikan banyak pelajaran kehidupan kepadaku, selalu memberikan motivasi kepadaku ,terimakaih atas kesabaran serta kasih sayang yang takkan pernah tergantikan.

  2. Adikku tersayang (Alfiatun Nafiah) yang selalu memberikan support dan do’a buatku dan selalu setia menemaniku.

  3. Sepupuku sekaligus partner (Agus Tiyani), yang selalu memberikan semangat kepada penulis.

  4. Sahabat-sahabatku (Denny lupita, Ani Safitri, Lukluk, Endah Tri, Windha) yang telah menemaniku berjuang, yang selalu memberikan support, motivasi, masukan kepada penulis.

  5. Teman-temanku (Eny, Aam, Iryana, Elly, teman-temanku di KKN, teman- teman kos ) yang selalu memberikan motivasi.

  6. Teman-teman PGMI 2013 yang telah berjuangbersama-sama.

  

KATA PENGANTAR

ميحرلا نمحرلا الله مسب

  Syukur Alhamdulillah dengan memanjatkan Puja dan Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufiq, serta hidayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “PENINGKATAN

  HASIL BELAJAR IPS MATERI LINGKUNGAN ALAM DAN BUATAN MELALUI METODE KARYAWISATA PADA SISWA KELAS 3 SDN MARGOSONO KEC. TERSONO KAB. BATANG TAHUN PELAJARAN 2017/2018.

  Shalawat serta salam kita haturkan kepada baginda Beliau Nabi Agung Muhammad SAW, yang telah menerangi dunia ini dari zaman jahiliyah sampai zaman terang benderang ini. Yang kita nanti-nantikan syafaatnya di hari akhir.

  Selanjutnya penulis sampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak atas segala motivasi, semangat, bimbingan, bantuan, serta do’a yang telah membawa penulis menyelesaikan skripsi ini, yaitu: 1.

  Bapak Dr.H. Rahmat Haryadi, M.Pd selaku Rektor IAIN Salatiga.

  2. Bapak Suwardi, M.Pd, selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan.

  3. Ibu Peni Susapti, M.Si selaku Ketua Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah IAIN Salatiga.

  4. Ibu Dr Lilik Sriyanti, M.Si selaku Dosen pembimbing skripsi yang telah memberikan arahan, bimbingan, kesabaran serta keikhlasan untuk memberikan bimbingan dalam penulisan skripsi ini dengan baik.

  5. Ibu Peni Susapti, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang senantiasa membimbing penulis.

  Bapak Moh. Suharto, S.Pd. selaku Kepala Sekolah SDN Margosono Kec.

  Tersono Kab. Batang yang telah mengijinkan penulis untuk melakukan penelitian.

  7. Bapak Teguh, S.Pd, selaku Guru Mata Pelajaran IPS kelas III SDN Margosono Kec. Tersono.

  8. Peserta didik kelas III SDN Margosono yang telah mendukung peneliti untuk melakukan penelitian.

  9. Semua pihak yang telah membantu penulis menyelesaikan skripsi ini, baik secara langsung maupun tidak langsung.

  Terima kasih atas segala motivasi serta dukungannya sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini, semoga segala kebaikan tersebut mendapat balasan oleh Allah SWT, mudah-mudahan skripsi ini bermanfaat bagi penulis dan pembacanya.

  Salatiga, 27 Februari 2018 Umi Masruroh NIM 115-13-050

  

ABSTRAK

  Masruroh, Umi. 2017. Peningkatan Hasil Belajar IPS Materi Lingkungan Alam

  dan Buatan melalui Metode Karyawisata pada Siswa Kelas III SDN Margosono Kecamatan Tersono Kabupaten Batang Tahun Pelajaran 2017/2018. Skripsi Fakultas Tarbiyah Ilmu Keguruan. Program Studi

  Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing : Dr. Lilik Sriyanti, M.Si.

  Kata Kunci : Hasil belajar,Ilmu Pengetahuan Sosial, Metode Karyawisata.

  Karyawisata merupakan suatu perjalanan atau pesiar yang dilakukan oleh

  peserta didik untuk memperoleh pengalaman belajar, terutama pengalaman langsung dan merupakan bagian integral dari kurikulum sekolah. Meskipun karyawisata memiliki banyak hal yang bersifat nonakademis, tujuan umum pendidikan dapat segera dicapai, terutama berkaitan dengan pengembangan wawasan pengalaman tentang dunia luar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan metode Karyawisata dalam pembelajaran IPS meningkat. Peningkatan hasil belajar dibuktikan dengan hasil rata-rata pada tiap siklus, rata-rata hasil belajar kelas III sebelum melakukan penerapan metode Karyawisata yaitu 65 dengan ketuntasan 38,8%. Pada siklus 1, 12 siswa mencapai KKM dan 6 siswa belum mencapai KKM dengan rata-rata meningkat menjadi 73,8% dan ketuntasan 66,6%. Pada siklus II, semua siswa mencapai KKM dengan rata-rata meningkat menjadi 89,4 dan ketuntasan 100%.

  Penelitian skripsi ini menggunakan model Penelitian Tindakan Kelas dengan menerapkan metode Karyawisata pada kelas III, pada materi Lingkungan Alam dan Buatan. Data yang diambil yaitu dengan mencatat hasil observasi, dalam setiap siklus peneliti melakukan pengamatan terhadap siswa untuk mengetahui hasil belajar siswa terhadap mata pelajaran IPS materi Lingkungan Alam dan Buatan. Dokumentasi digunakan untuk mengetahui pengalaman pelaksanaan metode karyawisata pada mata pelajaran IPS sesuai dengan RPP. Digunakan lembar tes yang dikerjakan oleh siswa, tes yang digunakan berupa tes akhir untuk mengetahui sejauh mana hasil belajar siswa. Data tersebut kemudian diolah secara kuantitatif.

  Berdasarkan penelitian ini, disarankan dapat menjadikan bahan pertimbangan untuk upaya meningkatkan hasil belajar siswa, dapat menerapkan prinsip kerjasama dan tanggung jawab dalam mengemban tugas serta mengurangi kejenuhan siswa dalam pembelajaran.

  

DAFTAR ISI

  COVER ........................................................................................................... i PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................... ii HALAMAN PENGESAHAN KELULUSAN ................................................ iii HALAMAN PENGESAHAN KEASLIAN TULISAN .................................. iv HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ............................................. v HALAMAN KATA PENGANTAR ............................................................... vi HALAMAN ABSTRAK ................................................................................. viii HALAMAN DAFTAR ISI ............................................................................. ix HALAMAN DAFTAR TABEL ..................................................................... xii HALAMAN GAMBAR .................................................................................. xiii HALAMAN LAMPIRAN .............................................................................. xiv

  BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah .............................................................

  1 A.

  B. Rumusan Masalah ........................................................................

  7 Tujuan Penelitian .........................................................................

  7 C.

  D. Hipotesis Tindakan ......................................................................

  7 Manfaat Penelitian .......................................................................

  8 E.

  F. Definisi Operasional ....................................................................

  8 Metode Penelitian ........................................................................

  12 G.

  1. Rancangan Penelitian ........................................................ 12 2.

  Subjek Penelitian ................................................................ 12 3. Langkah-langkah Penelitian ............................................... 13 4. Instrumen Penelitian........................................................... 14 5. Teknik Pengumpulan Data ................................................. 15 6. Analisis Data ...................................................................... 15 H. Sistematika Penulisan .................................................................. 17

  BAB II LANDASAN TEORI A. Hasil Belajar ................................................................................ 18 1. Pengertian Belajar .............................................................. 18 2. Ciri-ciri Belajar .................................................................. 20 3. Faktor Belajar ..................................................................... 23 4. Pengertian Hasil Belajar........................................ ............. 26 5. Macam-macam Hasil Belajar............................ ................. 27 6. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar........... ............. 28 B. Pembelajaran IPS.................................................... ..................... 29 1. Pengertian IPS................................................... ................ 29 2. Hakekat IPS........................................................... ............ 30 3. Tujuan IPS........................................................... .............. 31 4. Standar Kompetensi IPS....................................... ............. 33 5. Materi Lingkungan Alam dan Buatan................... ............ 34 C. Metode Karyawisata....................................................... ............. 38 1. Pengertian Karyawisata........................................... .......... 38 2. Langkah-langkah Karyawisata................................ .......... 38 3. Kelebihan dan Kekurangan Metode Karyawisata... ..... ..... 39 4. Kedudukan Metode Karyawisata pada Materi........ .......... 40 BAB III PAPARAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ........................................... 41 1. Lokasi Penelitian .............................................................. 41

  2. Visi dan Misi ..................................................................... 41 3.

  Tujuan Sekolah .................................................................. 42 4. Keadaan Guru .................................................................... 42 5. Keadaan Siswa .................................................................. 43 B. Subjek Penelitian ......................................................................... 43 C. Pelaksanaan Penelitian............................................ ..................... 44 D.

  Deskripsi Pelaksanaan Siklus 1...................................... ............. 45 E. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II...................................... ............. 48

  BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian Per Siklus ......................................... 50 1. Pra Siklus .......................................................................... 50 2. Siklus I ............................................................................... 52 3. Siklus II ............................................................................. 59 B. Pembahasan Hasil Penelitian ...................................................... 65 BAB V PENUTUP 1. Kesimpulan ........................................................................ 69 2. Saran .................................................................................. 70 DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................

  71 LAMPIRAN-LAMPIRAN ..............................................................................

  73

  

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Daftar SK dan KD IPS kelas III

  …............................... ................ 34 Tabel 3.1 Data Keadaan Guru SDN Margosono ...........................................

  42 Tabel 3.2 Keadaan Siswa Kelas III SDN Margosono ...................................

  43 Tabel 3.3 Data Siswa Kelas III SDN Margosono .........................................

  44 Tabel 4.1 Daftar Nilai Siswa Kelas III Pra Siklus ........................................

  51 Tabel 4.2 Hasil Performansi Guru Siklus I ...................................................

  53 Tabel 4.3 Hasil Performansi Siswa Siklus I ..................................................

  55 Tabel 4.4 Hasil Belajar Siswa Siklus 1 .........................................................

  58 Tabel 4.5 Hasil Performansi Guru Siklus II ..................................................

  60 Tabel 4.6 Hasil Performansi Siswa Siklus II .................................................

  62 Tabel 4.7 Hasil Belajar Siswa Siklus II .........................................................

  64 Tabel 4.8 Perbandingan Hasil Belajar Pra Siklus, Siklus I, Siklus II............

  67

  DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Langkah-la ngkah Penelitian………………………………… 13

DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran 1 RPP Siklus I Lampiran 2 RPP Siklus II Lampiran 3 Lembar Soal Siklus I Lampiran 4 Kunci Jawaban Siklus I Lampiran 5 Lembar Soal Siklus II Lampiran 6 Kunci Jawaban Siklus II Lampiran 7 Lembar Observasi Guru Siklus 1 Lampiran 8 Lembar Observasi Siswa Siklus I Lampiran 9 Lembar Observasi Guru Siklus II Lampiran 10 Hasil Performansi Siswa Siklus II Lampiran 11 Dokumentasi Lampiran 12 SKK Lampiran 13 Daftar Riwayat Hidup Penulis Lampiran 14 lembar Konsultasi Skripsi Lampiran 15 Surat Pembimbing Skripsi

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu nama mata pelajaran

  yang diberikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah. Mata pelajaran

  IPS merupakan sebuah nama mata pelajaran integrasi dari mata pelajaran Sejarah, Geografi, dan Ekonomi serta mata pelajaran ilmu sosial lainnya. Ciri khas IPS dan IPA sebagai mata pelajaran pada jenjang pendidikan dasar dan menengah adalah sifat terpadu dari sejumlah mata pelajaran dengan tujuan agar mata pelajaran ini lebih bermakna bagi peserta didik (Sapriya, 2009: 7).

  Dalam pasal 37 UU Sisdiknas dikemukakan bahwa mata pelajaran IPS merupakan muatan wajib yang harus ada dalam kurikulum pendidikan dasar dan menengah. Lebih lanjut dikemukakan pada bagian penjelasan UU Sisdiknas Pasal 37 bahwa bahan kajian ilmu pengetahuan sosial antara lain, ilmu bumi, sejarah, ekonomi, kesehatan, dan sebagainya dimaksudkan untuk mengembangkan pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan analisis peserta didik terhadap kondisi sosial masyarakat.

  IPS di tingkat sekolah dasar pada dasarnya bertujuan untuk mempersiapkan para peserta didik sebagai warga negara yang menguasai pengetahuan (knowledge), keterampilan (skills), sikap dan nilai (attitudes and

  

values ) yang dapat digunakan sebagai kemampuan untuk memecahkan

  masalah pribadi atau masalah sosial serta kemampuan mengambil keputusan dan berpartisipasi dalam berbagai kegiatan kemasyarakatan agar menjadi warga negara yang baik (Sapriya, 2009: 12).

  Sebagaimana yang dikatakan Somantri (2001:15) bahwa ilmu pengetahuan sosial merupakan program pendidikan yang memilih bahan pendidikan dari disiplin ilmu-ilmu sosial dan humanities yang diorganisasikan dan disajikan pengetahuan, ruang lingkup IPS adalah berupa kehidupan manusia dalam masyarakat atau manusia sebagai anggota masyarakat (Sardiyo, 2008:15). Secara sederhana dapat dikatakan bahwa ruang lingkup IPS adalah manusia dalam konteks sosial. Untuk memantapkan ruang lingkup IPS, perlu diketahui ciri-cirinya. Salah satu ciri utamanya adalah bekerja samanya antara disiplin ilmu pendidikan dengan disiplin ilmu-ilmu sosial untuk mencapai tujuan pendidikan. Kerjasama disiplin ilmu pendidikan yang dimaksud adalah adanya seperangkat kemampuan yang berguna sebagai berikut:

  1. Memilih bahan pendidikan dari disiplin ilmu-ilmu sosial dan humanities untuk tujuan pendidikan

  2. Mengorganisasikan bahan pendidikan secara ilmiah dan psikologis untuk tujuan pendidikan

  3. Menyajikan metode pendidikan secara ilmiah dan psikologis untuk tujuan pendidikan

4. Menilai hasil belajar IPS

  Pendidikan IPS dikembangkan dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia di bidang nilai dan sikap, pengetahuan, serta kecakapan dasar siswa yang berpijak pada kehidupan nyata, khususnya kehidupan sosial masyarakat pada umumnya. Pembelajaran IPS diharapkan dapat menyiapkan anggota masyarakat di masa yang akan datang, mampu bertindak secara efektif (Susanto, 2013: 138-139).

  Pendidikan terdapat sebuah proses belajar. Belajar menurut Ernes melakukan sesuatu dengan latihan-latihan sehingga yang bersangkutan menjadi berubah (Riyanto, 2002). Sedangkan menurut Walker (dalam Riyanto, 2002) belajar adalah suatu perubahan dalam pelaksanaan tugas yang terjadi sebagai hasil dari pengalaman dan tidak ada sangkut pautnya dengan kematangan rohaniah, kelelahan, motivasi, perubahan dalam situasi stimulus atau faktor-faktor samar-samar lainnya yang tidak berhubungan dengan kegiatan belajar (Riyanto, 2009: 4-5).

  Belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang. Perubahan sebagai hasil dari proses belajar dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti berubah pengetahuan, kecakapan dan kemampuannya serta perubahan aspek-aspek lain yang ada pada setiap individu yang belajar. Proses belajar mengajar merupakan interaksi yang dilakukan antara guru dengan peserta didik dalam suatu pengajaran untuk mewujudkan tujuan yang ditetapkan (Majid, 2008: 135).

  Proses belajar mengajar ada beberapa komponen penting yang berpengaruh bagi keberhasilan siswa dalam belajar yaitu: bahan ajar, suasana belajar, media dan sumber belajar, serta guru. Sehingga satu komponen atau lebih komponen melemah dapat menghambat tercapainya tujuan belajar yang optimal. Media dan sumber belajar yang digunakan dalam pembelajaran dipilih atas dasar tujuan dan bahan pelajaran yang telah ditetapkan. Disamping itu guru harus bisa menentukan metode pembelajaran yang tepat sehingga anak dapat dengan mudah menerima melaksanakan pembelajaran kurang memperhatikan pendekatan, strategi dan metode apa yang sesuai yang harus disajikan dalam satu materi atau satu pokok bahasan. Dalam tugas mengajarannya guru senantiasa harus memahami fungsi-fungsi mengajar sehingga dengan demikian dapat menjalankan tugasnya dengan sebaik-baiknya. Namun demikian sampai saat ini hasilnya masih belum cukup memuaskan. Salah satu cara yang dapat digunakan sebagai alternatif guru dalam mengajar yakni dengan menggunakan berbagai macam metode mengajar (Wahab, 2007: 10).

  Metode adalah suatu cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Metode pembelajaran didefinisikan sebagai cara yang digunakan guru dalam menjalankan fungsinya dan merupakan alat untuk mencapai tujuan pembelajaran. Dalam kegiatan belajar mengajar, metode diperlukan oleh guru dan penggunaannya bervariasi sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai setelah pengajaran berakhir.

  Dalam kegiatan belajar mengajar, guru tidak harus terpaku dengan menggunakan satu metode, tetapi guru sebaiknya menggunakan metode yang bervariasi agar jalannya pengajaran tidak membosankan, tetapi menarik perhatian anak didik. Tetapi juga penggunaan metode yang bervariasi tidak akan menguntungkan kegiatan belajar mengajar bila penggunaannya tidak tepat dan sesuai dengan situasi yang mendukungnya dan dengan kondisi psikologis anak didik (Djamarah, 2006: 46).

  Salah satu metode yang melibatkan siswa aktif serta memberikan metode karyawisata. Metode karyawisata adalah metode pembelajaran dengan cara mengunjungi suatu objek tertentu, misal museum, pabrik, dan tempat-tempat lainnya. Metode field trip atau karyawisata menurut Mulyasa (2005: 112), merupakan suatu perjalanan atau pesiar yang dilakukan oleh peserta didik untuk memperoleh pengalaman belajar, terutama pengalaman langsung dan merupakan bagian integral dari kurikulum sekolah. Meskipun karyawisata memiliki banyak hal yang bersifat nonakademis, tujuan umum pendidikan dapat segera dicapai, terutama berkaitan dengan pengembangan wawasan pengalaman tentang dunia luar.

  Menurut Djamarah (2002: 105), pada saat belajar mengajar, siswa perlu diajak ke luar sekolah untuk meninjau tempat tertentu atau objek yang lain. Hal ini bukan sekedar rekreasi, tetapi untuk belajar atau memperdalam pelajarannya dengan melihat kenyataannya. Karena itu, dikatakan teknik karyawisata, yang merupakan cara mengajar yang dilaksanakan dengan mengajak siswa ke suatu tempat atau objek tertentu di luar sekolah untuk mempelajari atau menyelidiki sesuatu, seperti meninjau kantor pos. Banyak istilah yang dipergunakan pada metode karyawisata ini, seperti widya wisata, study tour dan sebagainya.

  Karyawisata ada yang dalam waktu singkat, dan ada pula yang dalam waktu beberapa hari atau waktu panjang.

  Berdasarkan hasil observasi di SDN Margosono Kecamatan khususnya materi Lingkungan Alam dan Buatan pada kelas 3, dalam umumnya masih menggunakan strategi-strategi klasik atau sama seperti ceramah dan tanya jawab sehingga proses pembelajaran menjadi kurang efektif dan membosankan. Minat belajar siswa menjadi berkurang, dengan berkurangnya minat belajar siswa tersebut mengakibatkan semangat siswa dalam mengikuti pembelajaran IPS khususnya materi Lingkungan Alam dan Buatan kurang semangat dan siswa susah mengerti akhirnya siswa tidak faham atas materi yang disampaikan oleh guru sehingga mempengaruhi hasil belajar siswa. Setelah peneliti mengamati kegiatan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial materi lingkungan alam dan buatan, penulis dapat memaparkan berbagai masalah antara lain: a.

  Cara mengajar guru yang masih monoton b. Kesiapan guru kurang maksimal dalam menyiapkan media c. Metode yang digunakan masih sangat sederhana d. Pemahaman siswa yang lambat.

  Mengenal realitas lokasi SD Margosono ini sebenarnya terletak di di daerah wisata yang cukup menarik yaitu Curug Jeglong yang berada di Desa Margosono. SD Margosono merupakan kawasan pedesaan yang didalamnya ada unsur sungai, persawahan,dan hutan. Fenomena alam dan buatan tersebut bermanfaat bagi pengembangan metode pengajaran berupa karyawisata.

  Berdasarkan latar belakang masalah diatas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “ Peningkatan Hasil Belajar IPS Materi Lingkungan Alam dan Buatan Melalui Metode Karyawisata Pada Siswa Kelas 3 SDN Margosono Kecamatan Tersono Kabupaten Batang Tahun Pelajaran 2017/2018”.

  B. Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah penerapan metode karyawisata dapat meningkatkan hasil belajar IPS materi lingkungan alam dan buatan pada siswa kelas III semester 1 SDN Margosono Kecamatan Tersono Kabupaten Batang Tahun Pelajaran 2017/2018? C.

   Tujuan

  Untuk mengetahui penerapan metode karyawisata dapat meningkatkan hasil belajar IPS materi lingkungan alam dan buatan pada siswa kelas III semester 1 SDN Margosono Kecamatan Tersono Kabupaten Batang Tahun Pelajaran 2017/2018.

  D. Hipotesis Tindakan

  Hipotesis yang digunakan adalah penerapan metode karyawisata dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada kelas III Semester 1 SDN Margosono Kecamatan Tersono Kabupaten Batang Tahun Pelajaran 2017/2018.

E. Manfaat Penelitian 1.

  Secara Teoritis Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan ajar bagi para peningkatan hasil belajar dengan menggunakan metode karyawisata

2. Secara Praktis a.

  Bagi Para Guru SDN Margososno Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan pertimbangan untuk upaya meningkatkan hasil belajar siswa, diharapkan siswa dapat menerapkan prinsip kerjasama dan tanggung jawab dalam mengemban tugas serta mengurangi kejenuhan siswa dalam pembelajaran.

  b.

  Bagi Siswa Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran IPS.

  c.

  Bagi Pembaca Sebagai tambahan wawasan pengetahuan tentang metode karyawisata dalam pembelajaran di sekolah, sehingga pembaca tertarik untuk meneliti lebih lanjut.

F. Definisi operasional

  Sub-sub yang didefinisikan secara operasional adalah:

  1. Belajar Belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang. Perubahan sebagai hasil dari proses belajar dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti berubah pengetahuan, kecakapan dan kemampuannya serta perubahan aspek- mengajar merupakan interaksi yang dilakukan antara guru dengan peserta didik dalam suatu pengajaran untuk mewujudkan tujuan yang ditetapkan (Majid, 2008: 135).

  Belajar merupakan aktivitas yang sangat penting bagi perkembangan individu. Belajar akan terjadi setiap saat dalam diri seseorang, dimanapun dan kapanpun proses belajar dapat terjadi. Belajar tidak hanya terjadi di bangku sekolah, tidak hanya terjadi ketika siswa berinteraksi dengan guru, tidak hanya ketika seseorang belajar membaca, menulis dan berhitung. Belajar bukan hanya seperti ketika seseorang belajar sepeda, belajar menjahit atau belajar mengoperasikan computer. Belajar biasa terjadi dalam semua aspek kehidupan. Belajar sudah terjadi sejak anak lahir bahkan sebelum lahir atau dikenal dengan pendidikan prenatal, dan akan terus berlanjut hingga ajal tiba (Sriyanti,2013: 15).

  2. Hasil Belajar Hasil belajar yaitu perubahan-perubahan yang terjadi pada diri siswa, baik yang menyangkut aspek kognitif, afektif, dan psikomotor sebagai hasil dari kegiatan belajar. Menurut Nawawi dalam K. Brahim (2007: 39) yang menyatakan bahwa hasil belajar dapat diartikan sebagai tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam skor yang diperoleh dari hasil tes mengenal sejumlah materi pelajaran tertentu. adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar. Karena belajar itu sendiri merupakan suatu proses dari seseorang yang berusaha untuk memperoleh suatu bentuk perubahan perilaku yang relatif menetap. Dalam kegiatan pembelajaran atau kegiatan instruksional, biasanya guru menetapkan tujuan belajar. Anak yang berhasil dalam belajar adalah yang berhasil mencapai tujuan- tujuan pembelajaran atau tujuan instruksional (Susanto, 2013: 5).

3. Ilmu Pengetahuan Sosial

  IPS merupakan salah satu nama mata pelajaran yang diberikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah. Mata pelajaran IPS merupakan sebuah nama mata pelajaran integrase dari mata pelajaran Sejarah, Geografi, dan Ekonomi serta mata pelajaran ilmu sosial lainnya. Nama IPS ini sejajar dengan nama mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam yang disingkat IPA sebagai integrase dari nama mata pelajaran Biologi, Kimia, Fisika. Menurut Somantri, penggunaan istilah IPS dan IPA dimaksudkan untuk membedakannya dengan nama-nama disiplin ilmu di universitas (Sapriya,2009: 7).

  4. Metode Metode adalah suatu cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Metode mengajar adalah suatu cara/jalan yang harus dilalui di dalam mengajar. Metode mengajar guru yang

  Prof. Dr. Winarno Surakhmad, M. Sc. Ed.,(2006: 46) mengemukakan lima faktor yang mempengaruhi penggunaan metode mengajar sebagai berikut: a.

  Tujuan yang berbagai jenis dan fungsinya b. Anak didik yang berbagai tingkat kematangannya c. Situasi yang berbagai keadaannya d. Fasilitas yang berbagai kualitas dan kuantitasnya e. Pribadi guru serta kemampuan profesionalnya yang berbeda- beda.

  5. Karyawisata Metode karyawisata adalah metode pembelajaran dengan cara mengunjungi suatu objek tertentu, misal museum, pabrik, dan tempat- tempat lainnya. Metode fieldtrip atau karyawisata menurut Mulyasa (2005: 112) merupakan suatu perjalanan atau pesiar yang dilakukan oleh peserta didik untuk memperoleh pengalaman belajar, terutama pengalaman langsung dan merupakan bagian integral dari kurikulum sekolah. Meskipun karyawisata memiliki banyak hal yang bersifat nonakademis, tujuan umum pendidikan dapat segera dicapai, terutama berkaitan dengan pengembangan wawasan pengalaman tentang dunia luar(Hamdayama, 2014:171).

G. Metode Penelitian 1. Rancangan Penelitian

  merupakan PTK kolaboratif yaitu peneliti bekerjasama dengan guru di kelas. Penelitian Tindakan Kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di kelas atau di sekolah tempat mengajar, dengan penekanan pada penyempurnaan atau peningkatan praktik dan proses dalam pembelajaran. dapat dijelaskan pengertian PTK adalah sebagai suatu bentuk kajian yang bersifat reflektif oleh pelaku tindakan, yang dilakukan untuk meningkatkan kemantapan rasional dari tindakan- tindakan mereka dalam melaksanakan tugas, memperdalam pemahaman terhadap tindakan-tindakan yang dilakukan itu, memperbaiki kondisi di mana praktek-praktek pembelajaran tersebut dilakukan, serta dilakukan secara kolaboratif. ` 2.

   Subjek Penelitian

  Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilakukan di kelas 3 SDN Margosono Kecamatan Tersono Kabupaten Batang dengan jumlah siswa 18 anak. Jumlah siswa laki-laki adalah 11 anak dan jumlah siswa perempuan adalah 7 anak pada semester ganjil tahun pelajaran 2017/2018. Dan seorang guru yang bernama Bapak Teguh. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 12 Oktober 2017 untuk siklus 1 dan pada tanggal 20 Oktober 2017 pada siklus 2.

3. Langkah-langkah Penelitian

  Penelitian Tindakan Kelas terdiri dari 4 tahap yaitu: a.

   Perencanaan

  Tindakan c. Observasi d. Refleksi Yang dapat digambarkan sebagai berikut (Ahmad HP, 1999).

  Prosedur Penelitian Tindakan Kelas 1)

  Perencanaan (Planning) Dalam penelitian ini, kegiatan perencanaan mencakup: a) identifikasi masalah, b) analisis benyebab adanya masalah, c) pengembangan bentuk tindakan atau aksi sebagai pemecahan masalah.

  2) Tindakan (acting)

  Pada tahap ini, peneliti melaksanakan kegiatan pembelajaran dan menerapkan apa yang telah direncanakan pada tahap satu, yaitu bertindak di kelas. 3)

  Observasi (observing) mengetahui dan memperoleh gambaran lengkap secara objektif tentang perkembangan proses pembelajaran, dan pengaruh dari tindakan (aksi) yang dipilih terhadap kondisi kelas dalam bentuk data. 4)

  Refleksi (reflecting) Dalam kegiatan ini, refleksi dilakukan untuk mengadakan upaya evaluasi yang dilakukan guru dan tim pengamat dalam penelitian tindakan kelas. Refleksi dilakukan dengan caraberdiskusi terhadap berbagai masalah yang muncul di kelas penelitian yang diperoleh dari analisis data sebagai bentuk dari pengaruh tindakan yang telah dirancang. Pada kegiatan ini juga ditelaah aspek-aspek mengapa, bagaimana, dan sejauh mana tindakan yang dilakukan mampu memperbaiki masalah secara bermakna.

4. Instrumen Penelitian

  Dalam penelitian tindakan kelas ini, instrument penelitian yang digunakan peneliti untuk memperoleh data adalah sebagai berikut : a.

  Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.

  b.

  Lembar soal.

  c.

  Lembar jawaban.

  5. Teknik Pengumpulan Data a.

  Teknik Observasi terhadap siswa untuk mengetahui hasil belajar siswa terhadap mata pelajaran IPS materi Lingkungan Alam dan Buatan.

  b.

  Teknik Dokumentasi Dokumentasi digunakan untuk mengetahui pengalaman pelaksanaan metode karyawisata pada mata pelajaran IPS sesuai dengan RPP.

  c.

  Tes Digunakan lembar tes yang dikerjakan oleh siswa, tes yang digunakan berupa tes awal dan tes akhir untuk mengetahui sejauh mana hasil belajar siswa.

  6. Analisis Data

  Pada penelitian ini penulis menganalisa data atau menarik kesimpulan melalui hasil berdasarkan data-data yang telah dikumpulkan setiap siklusnya. Adapun penilaian untuk ranah kognitif: 1.

  Rumus ketuntasan belajar siswa: P=

  Keterangan: P: Jumlah nilai dalam persen ∑siswa yang tuntas yang tuntas belajar: jumlah siswa yang tuntas belajar ∑siswa: jumlah siswa dalam kelas

  Rumus mencari nilai rata-rata siswa: X: Keterangan: X: nilai rata-rata ∑X: jumlah semua nilai siswa ∑N: Jumlah siswa (Aqib, dkk. 2010:40).

H. Sistematika Penulisan

  Sistematika penulisan disusun dalam lima bab, secara sistematik dapat dilihat di bawah ini : Bab I : Pendahuluan, pada bab pendahuluan terdiri dari latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis tindakan strategi penelitian, dan sistematika penulisan.

  Bab II : Kajian pustaka, paada bab ini penulis mengemukakan landasan teori tiap-tiap variable penelitian. Bab III : Pelaksanaan penelitian, pada bab ini berisi tentang gambaran umum SDN Margosono Kecamatan Tersono Kabupaten Batang dan pelaksanaan penelitian.

  Bab IV : Hasil Penelitian dan Pembahasan, pada bab ini berisi hasil penelitian meliputi diskripsi dan per siklus dan pembahasan. Bab V : Kesimpulan dan Penutup, pada bab ini terdiri dari kesimpulan dan saran.

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Hasil Belajar 1. Pengertian belajar Kata atau istilah belajar bukanlah sesuatu yang baru, sudah sangat

  dikenal secara luas, namun dalam pembahasan belajar ini masing- masing ahli memiliki pemahaman dan definisi yang berbeda-beda, walaupun secara praktis masing-masing kita sudah sangat memahami apa yang dimaksud belajar tersebut. Oleh karena itu, untuk menghindari pemahaman yang beragam tersebut, berikut akan dikemukakan berbagai definisi belajar menurut para ahli.

  Menurut R. Gagne (1989), belajar dapat didefinisikan sebagai suatu proses di mana suatu organism berubah perilakunya sebagai akibat pengalaman. Belajar dan mengajar merupakan dua konsep yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Dua konsep ini menjadi terpadu dalam satu kegiatan di mana terjadi interaksi antara guru dengan siswa, serta siswa dengan siswa pada saat pembelajaran berlangsung.

  Bagi Gagne, belajar dimaknai sebagai suatu proses untukmemperoleh motivasi dalam pengetahuan, keterampilan, kebiasaan, dan tingkah laku. Selain itu, Gagne juga menekankan bahwa belajar sebagai suatu upaya memperoleh pengetahuan atau keterampilan melalui intruksi.

  Intruksi yang dimaksudadalah perintah atau arahan dan bimbingan dari seorang pendidik atau guru.

  Adapun menurut Burton (dalam Usman dan Setiawati 1993:4), belajar dapat diartikan seebagai perubahan tingkah laku pada diri individu berkat adanya interaksi antara individu dengan individu lain dn individu dengan lingkungannya sehingga mereka lebih mampu berinteraksi dengan lingkungannya. kegiatan reaksi terhadap lingkungan. Perubahan kegiatan yang dimaksud mencakup pengetahuan, kecakapan, tingkah laku, dan ini diperoleh melalui latihan (pengalaman). Hilgard menegaskan bahwa belajar merupakan proses mencari ilmu yang terjadi dalam diri seseorang melalui latihan, pembiasaan, pengalaman dan sebagainya.

  Sementara Hamalik (2003) menjelaskan bahwa belajar adalah memodifikasi atau memperteguh perilaku melalui pengalaman.

  Menurut pengertian ini, belajar merupakan suatu proses, suatu kegiatan, dan bukan merupakan suatu hasil atau tujuan. Dengan demikian, belajar itu bukan sekedar mengingat atau menghafal saja, namun lebih luas dari itu merupakan mengalami. Hamalik juga menegaskan bahwa belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku individu atau seseorang melalui interaksi dengan lingkungannya

  Menurut pengertian belajar menurut W.S. Winkel (2002) adalah suatu aktivitas mental yang berlangsung dalam interaksi aktif antara seseorang dengan lungkungan, dan menghasilkan perubahan- perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan, dan nilai sikap yang bersifat relatif konstan dan berbekas. Jadi, kalau seseorang dikatakan belajar matematika adalah apabila pada diri orang ini terjadi suatu kegiatan yang dapat mengakibatkan perubahan tingkah laku yang berkaitan dengan matematika. Perubahan ini terjadi dari tidak tahu menjadi tahu konsep matematika ini, dan mampu menggunakannya

  Dari beberapa pengertian belajar diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa belajar adalah suatu aktivitas yang dilakukan sesorang dengan sengaja dalam keadaan sadar untuk memperoleh suatu konsep, pemahaman, atau pengetahuan baru sehingga memungkinkan seseorang terjadinya perubahan perilaku yang relative tetap baik dalam berfikir, merasa, maupun dalam bertindak (Susanto, 2013: 1-4).

2. Ciri-ciri belajar a. Perubahan yang terjadi secara sadar

  Ini berarti individu yang belajar akan menyadari terjadinya perubahan itu atau sekurang-kurangnya individu merasakan telah terjadi adanya suatu perubahan dalam dirinya. Misalnya ia menyadari bahwa pengetahuannya bertambah, kecakapannya bertambah, kebiasaannya bertambah, kebiasaannya bertambah. Jadi, perubahan tingkah laku individu yang terjadi karena mabuk atau dalam keadaan tidak sadar, tidak termasuk kategori perubahan dalam pengertian belajar. Karen individu yang bersangkutan tidak menyadari akan perubahan itu (Djamarah, 2011: 15).

  b. Perubahan dalam belajar bersifat fungsional

  Sebagai hasil belajar, perubahan yang terjadi dalam diri individu berlangsung terus menerus dan tidak statis. Suatu perubahan yang terjadi akan menyebabkan perubahan berikutnya dan akan berguna bagi kehidupan ataupun proses belajar akan mengalami perubahan dari tidak menulis menjadi dapat menulis.

  Perubahan itu berlangsung terus menerus hingga kecakapan menulisnya menjadi lebih baik dan sempurna. Ia dapat menulis dengan kapur, dan sebagainya. Di samping itu, dengan kecakapan menulis yang telah dimilikinya ia dapat memperoleh kecakapan- kecakapan lain. Misalnya, dapat menulis surat, menyalin catatan, mengerjakan soal-soal, dan sebagainya.

  c. Perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif

  Dalam perbuatan belajar, perubahan-perubahan itu selalu bertambah dan tertuju untuk memperoleh suatu yang lebih baik dari sebelumnya. Dengan demikian, makin banyak usaha belajar itu dilakukan, makin banyak dan makin baik perubahan yang diperoleh. Perubahan yang bersifat aktif artinya bahwa perubahan itu tidak terjadi dengan sendirinya, melainkan karena usaha individu sendiri. Misalnya, perubahan tingkah laku karena proses kematangan yang terjadi dengan sendirinya karena dorongan dari dalam, tidak termasuk perubahan dalam pengertian belajar.

  d. Perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara

  Perubahan yang bersifat sementara (temporer) yang terjadi hanya untuk beberapa saat saja, seperti berkeringat, keluar air perubahan dalam pengertian belajar. Perubahan yang terjadi Karena proses belajar bersifat menetap atau permanen. Ini berarti bahwa tingkah laku yang terjadi setelah belajar akan bersifat menetap. Misalnya, kecakapan seorang anak dalam memainkan piano setelah belajar, tuidak akan hilang, melainkan akan terus dimiliki dan bahkan makin berkembang bila terus dipergunakan atau dilatih (Djamarah, 2011: 16).

  e. Perubahan dalam belajar bertujuan atau terarah

  Ini berarti bahwa perubahan tingkah laku itu terjadi karena ada tujuan yang akan dicapai. Perubahan belajar terarah pada perubahan tingkah laku yang benar-benar disadari. Misalnya seseorang yang belajar mengetik, sebelumnya sudah menetapkan apa yang mungkin dapat dicapai dengan belajar mengetik, atau tingkat kecakapan mana yang dicapainya. Dengan demikian, perbuatan belajar yang dilakukan senantiasa terarah pada tingkah laku yang telah ditetapkannya.

f. Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku

  Perubahan yang diperoleh individu setelah melalui suatu proses belajar meliputi perubahan keseluruhan tingkah laku. Jika seseorang belajar sesuatu, sebagai hasilnya ia akan mengalami perubahan tingkah laku secara menyeluruh dalam sikap kebiasaan,

  Demikianlah pembicaraan mengenai ciri-ciri belajar sebagai bagian yang tak terpisahkan dari kerangka pemahaman terhadap masalah belajar (Djamarah, 2011: 16-17).

3. Faktor Belajar

  Secara umum, keberhasilan belajar dipengaruhi oleh faktor eksternal dan internal. Masing- masing faktor tersebut dapat diuraikan sebagai berikut : a.

   Faktor Eksternal

  Faktor eksternal adalah faktor-faktor yang terdapat di luar diri individu. Dalam proses belajar di sekolah, faktor eksternal berarti faktor-faktor yang berada diluar diri siswa. Faktor-faktor eksternal terdiri dari faktor nonsosial dan faktor sosial.

1) Faktor nonsosial

  Faktor nonsosial adalah faktor-faktor di luar individu yang berupa kondisi fisik yang ada di lingkungan belajar. Faktor nonsosial merupakan kondisi fisik yang ada di lingkungan sekolah, keluarga, maupun di masyarakat. Aspek fisik tersebut bisa berupa peralatan sekolah, sarana belajar, gedung, dan ruang belajar, kondisi geografis sekolah dan rumah, iklim dan cuaca, jarak rumah ke sekolah, sarana transportasi yang tersedia dan sejenisnya

2) Faktor sosial

  Faktor sosial adalah faktor-faktor diluar individu yang berupa manusia. Faktor rksternal yang bersifat sosial, bisa dipilah menjadifaktor yang berasal keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat (termasuk teman pergaulan anak).

  Misalnya kehadiran orang dalam belajar, kedekatan hubungan antara anak dengan orang lain, keharmonisan atau pertengkaran dalam keluarga, gaya pengasuhan orang tua, hubungan antarpersonil sekolah, gaya mengajar guru, sikap guru terhadap siswa dan sebagainya (Sriyanti, 2013: 24-25).

b. Faktor Internal

  Faktor internal adalah faktor-faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar. Faktor internal terdiri dari faktor faktor fisiologis dan faktor psikologis.

1) Faktor Fisiologis

  Faktor fisiologis adalah kondisi fisik yang terdapat dalam diri individu. Faktor fisiologis terdiri dari: a.

  Keadaan tonus jasmani pada umumnya. Keadaan tonus jasmani secara umum yang ada dalam diri individu sangat memengaruhi hasil belajar. Keadaan tonus jasmani secara umum ini, misalnya tingkat kesehatan, kelelahan, mengantuk dan kebugaran fisik individu. maka akan mendukung hasil belajar. Sebaliknya, jika badan individu dalam keadaan kurang bugar dan kurang sehat akan menghambat hasil belajar.

  b.

  Keadaan fungsi-fungsi jasmani tertentu. Keadaan fungsi-fungsi jasmani tertentu, terutama yang terkait dengan fungsi pancaindra dan kelengkapan anggota tubuh yang ada dalam diri individu. Pancaindra merupakan pintu gerbang masuknya pengetahuan dalam diri individu. Kesempurnaan anggota tubuh akan sangat menunjang belajar.

Dokumen yang terkait

PENERAPAN METODE KARYAWISATA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPS MATERI MENGHARGAI PENINGGALAN SEJARAH PADA SISWA KELAS IV SDN PADANGASRI KABUPATEN MOJOKERTO

1 8 31

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS SUB POKOK BAHASAN LINGKUNGAN ALAM DAN BUATAN MELALUI METODE CROSSWORD PUZZL,E PADA SISWA KELAS III SD NEGERI PRINGSARI 02 KECAMATAN PRINGAPUS KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2OI4 - Test Repository

0 0 112

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PENGUKURAN (SATUAN PANJANG) MELALUI METODE PROBLEM BASED LEARNING PADA SISWA KELAS IV MI KEPUTON KECAMATAN BLADO KABUPATEN BATANG TAHUN PELAJARAN 2015/2016 - Test Repository

0 3 162

UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPS POKOK BAHASAN LINGKUNGAN ALAM DAN BUATAN MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE STRUKTURAL PADA SISWA KELAS III SDN RANDUACIR 01 SALATIGA TAHUN PELAJARAN 20132014

0 1 131

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI SUMBER DAYA ALAM MELALUI METODE STAD PADA SISWA KELAS IV SDN NOGOSAREN KECAMATAN GETASAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2015/2016 - Test Repository

0 0 132

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA MELALUI METODE DISCOVERY LEARNING PADA SISWA KELAS V MIN GUBUG KECAMATAN GUBUG KABUPATEN GROBOGAN TAHUN PELAJARAN 2016/2017 - Test Repository

0 0 121

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH MATERI PUASA MELALUI METODE THE POWER OF TWO PADA SISWA KELAS VIII MTs SUDIRMAN GETASAN TAHUN PELAJARAN 2017/2018 TAHUN PELAJARAN 2017/2018 - Test Repository

0 11 142

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MATERI THAHARAH MELALUI METODE GROUP INVESTIGATION PADA SISWA KELAS VII SMPN 2 JAMBU KECAMATAN JAMBU KABUPATEN SEMRANG TAHUN PELAJARAN 2017/2018 - Test Repository

0 0 120

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI KENAMPAKAN ALAM DAN KERAGAMAN SOSIAL BUDAYA MELALUI METODE MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS IV MI FALAHUL MUKMININ 02 KEC. PABELAN KAB. SERAMARANG TAHUN PELAJARAN 2017/2018 - Test Repository

0 0 133

PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MATERI MEMBACA NYARING MELALUI METODE SCRAMBLE PADA SISWA KELAS II SEMESTER II MI AL-ITTIHAD SEMOWO KECAMATAN PABELAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2017/2018 - Test Repository

0 1 193