PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MATERI MEMBACA NYARING MELALUI METODE SCRAMBLE PADA SISWA KELAS II SEMESTER II MI AL-ITTIHAD SEMOWO KECAMATAN PABELAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2017/2018 - Test Repository

  PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MATERI MEMBACA NYARING MELALUI METODE SCRAMBLE PADA SISWA KELAS II MI AL-ITTIHAD SEMOWO KECAMATAN PABELAN KABUPATEN SEMARANG SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 2017/2018 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Oleh: FUADATUN NADIFAH NIM 11511030

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

2018

  

PENINGKATAN HASIL BELAJAR

BAHASA INDONESIA MATERI MEMBACA NYARING

MELALUI METODE SCRAMBLE PADA SISWA KELAS II

MI AL-ITTIHAD SEMOWO KECAMATAN PABELAN

KABUPATEN SEMARANG SEMESTER II

  

TAHUN PELAJARAN 2017/2018

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

  

Oleh:

FUADATUN NADIFAH

NIM 11511030

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH

  

IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

2018

  MOTTO

  Ngalah ora kalah (Orang yang mengalah bukan berarti kalah)

  ~ (Ibu Nyai Hj. Maimunah_PP. Sirbin Brabo)~

  PERSEMBAHAN

  Bapak dan Mamak Terima kasih tak terkira untuk warisan yang tak ternilai harganya ini... Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat, taufiq, dan hidayah-Nya, sehingga akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

  Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita, Nabi Muhammad SAW, yang telah membawa risalah islam yang penuh dengan pengetahuan. Skripsi ini tidak akan terlaksana tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak, dukungan dan bantuan dari berbagai pihak, untuk itu penulis sampaikan terima kasih dan penghargaan kepada:

  1. Rektor IAIN Salatiga, Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd

  2. Bapak Suwardi, M.Pd Selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Salatiga.

  3. Ibu Peni Susapti, M.Si, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah IAIN Salatiga

  4. Bapak Imam Mas Arum, M.Pd, selaku pembimbing yang telah memberikan saran, arahan, dan bimbingan serta keikhlasan dan kebijaksanaan meluangkan waktu, tenaga dan pikiran, untuk memberikan bimbingan dalam penulisan skripsi ini.

  5. Bapak Drs. M. Choderin, MA, selaku pembimbing akademik yang telah memberikan nasihat-nasihat serta motivasi setiap bimbingan akademik.

  6. Segenap Bapak dan Ibu dosen yang telah memberikan ilmu dan wawasan pengetahuan kepada penulis.

  7. Karyawan-karyawan dilingkungan program studi PGMI IAIN Salatiga yang telah memberikan layanan serta bantuan kepada penulis.

  Semowo, Kecamatan Pabelan, Kabupaten Semarang beserta jajarannya yang telah memberikan ijin dan masukan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

  9. Ibu Siti Khodijah, S.Pd.I, selaku wali kelas II Madrasah Ibtidaiyah Al-Ittihad Semowo Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang yang turut membantu dalam penelitian dan seluruh siswa kelas II Madrasah Ibtidaiyah Al-Ittihad Semowo, Kecamatan Pabelan, Kabupaten Semarang yang telah mmbantu dan mendukung peneliti dalam melakukan penelitian.

  10. Ketiga orang tua, suami, anak dan keluarga tercinta yang selalu mendukung baik moril maupun spiritual dalam studi penulis.

  11. Sahabat PGMI IAIN Salatiga, JQH Al-Furqon, Racana IAIN Salatiga, Mbak- mbak santri PPNQ Al-Ittihad Semowo serta sahabat-sahabat tercinta yang senantiasa mengisi hari-hari penulis.

  Penulis menyadari sepenuhnya bahwa Laporan Penelitian ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan adanya kritik, saran dan masukan yang dapat kami gunakan untuk menyempurnakanhasil penelitian mendatang.

  Akhir ucap terima kasih sambil kulantunkan do’a semoga skripsi ini ada manfaatnya bagi semua orang.Amin Ya Rabbal’alamin.

  Salatiga, Februari 2018 Penulis

  Fuadatun Nadifah Nadifah, Fuadatun,. 2018. Peningkatan Hasil Belajar Bahasa Indonesia

  Materi Membaca Nyaring melalui Metode Scramble pada Siswa Kelas II Semester II MI Al-Ittihad Semowo Kcamatan Pabelan Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2017/2018 . Skripsi.

  Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing Imam Mas Arum, M.Pd.

  Kata Kunci: Hasil Belajar Bahasa Indonesia, Metode Scramble

  Penelitian ini dilatar belakangi oleh rendahnya hasil belajar bahasa Indonesia materi membaca nyaring siswa kelas II Semester II MI Al- Ittihad Semowo Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang. Salah satu penyebab rendahnya hasil belajar yaitu kurangnya pendampingan guru secara intensif karena terbatasnya waktu, kegiatan belajar yang monoton dan tidak bervariasi, dan kurangnya motivasi dari guru. Tujuan utama dalam penelitian ini adalah melalui metode Scramble dapat meningkatkan hasil belajar bahasa Indonesia materi membaca nyaring pada siswa kelas II semester II MI Al-Ittihad Semowo Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2017/2018

  Jenis penelitian yang digunakan peneliti adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Subjek dalam penelitian ini yaitu siswa kelas II MI Al-Ittihad Semowo Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2017/2018. Data pada penelitian ini diperoleh dari lembar pengamatan, soal evaluasi berupa tes objektif dan subjektif, dokumentasi, dan observasi pada pembelajaran bahasa Indonesia materi membaca nyaring dengan menggunakan metode Scramble.

  Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa metode Scramble dapat meningkatkan hasil belajar bahasa Indonesia pada aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik materi membaca nyaring pada siswa kelas II semester II MI Al-Ittihad Semowo Kec. Pabelan Kab. Semarang tahun pelajaran 2017/2018 dan dapat melampaui target pencapaian 85% dari jumlah seluruh siswa dengan yang mencapai KKM, 94% siswa telah mencapai KKM. Pada aspek kognitif dibuktikan dengan peeningkatan persentase dari pra siklus sebanyak 15 siswa yang mencapai KKM atau 46% dari keseluruhan siswa kelas II dengan nilai rata-rata 64,4, kemudian pada siklus I sebanyak 20 siswa atau 60% dengan nilai rata-rata 72,3, pada siklus II sebanyak 27 siswa atau 82% dengan nilai rata-rata 82,1, dan pada siklus III sebanyak 31 siswa atau 94% yang mencapai KKM dari keseluruhan siswa kelas II yang berjumlah 33 siswa dengan nilai rata-rata 87,8. Pada aspek afektif, siklus I rata-rata kelas sebesar 13,5 meningkat menjadi 16 pada siklus II dan 16,3 pada siklus III dengan predikat sangat baik. Pada aspek psikomotorik, siklus I rata-rata kelas sebesar 12,4 meningkat menjadi 15,2 pada siklus II dengan predikat baik dan menjadi 16 pada siklus III dengan predikat baik.

  HALAMAN SAMPUL HALAMAN LOGO HALAMAN JUDUL PERSETUJUAN PEMBIMBING ......................................................................... i HALAMAN PENGESAHAN .............................. Error! Bookmark not defined.

  PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ........................................................... vi MOTTO DAN PERSEMBAHAN..................................................................... viii KATA PENGANTAR ........................................................................................ ix ABSTRAK ......................................................................................................... xi DAFTAR ISI ...................................................................................................... xi DAFTAR TABEL .............................................................................................. xi DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xviii DAFTAR LAMPIRAN...................................................................................... xx

  BAB IPENDAHULUAN ..................................................................................... 1 A. Latar Belakang Masalah ............................................................................ 1 B. Rumusan Masalah ..................................................................................... 8 C. Tujuan Penelitian ...................................................................................... 9 D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan......................................... 9

  F. Definisi Operasional................................................................................ 11

  G. Metode Penelitian.................................................................................... 13

  H. Sistematika Pembahasan ......................................................................... 20

  BAB IILANDASAN TEORI ............................................................................. 21 A. Kajian Teori ............................................................................................ 21

  1. Hasil Belajar............................................................................................21

  2. Metode Scramble.....................................................................................28

  3. Membaca..................................................................................................33

  B. Kajian Pustaka ........................................................................................ 49

  BAB IIIPELAKSANAAN PENELITIAN.......................................................... 53 A. Deskripsi Awal (Pra Siklus) .................................................................... 53 B. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I ................................................................ 55 C. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II............................................................... 66 D. Deskripsi Pelaksanaan Siklus III...............................................................75 BAB IVHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...................................... 88 A. Analisis Tiap Siklus ................................................................................ 88 B. Pembahasan Hasil Penelitian ................................................................. 119 BAB VPENUTUP ........................................................................................... 127

  B. Saran-saran ........................................................................................... 128 DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 129 LAMPIRAN-LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Tabel 1.1 Waktu Penelitian ................................................................................ 13Bagan 1.1 Desain Siklus PTK Saur Tampubolon................................................ 15Bagan 2.1 Aspek-aspek Membaca...................................................................... 41Bagan 2.2 Jenis-jenis Membaca ......................................................................... 42

  Tabel 3.1Nilai Pre Test ...................................................................................... 53 Tabel 3.2Data Keadaan Siswa............................................................................ 54 Tabel 3.3Lembar Observasi Guru Siklus I.......................................................... 60 Tabel 3.4Nilai Evaluasi Siklus I ......................................................................... 61 Tabel 3.5Lembar Observasi Aspek Afektif Siswa pada Siklus I ......................... 63 Tabel 3.6Lembar Observasi Aspek Psikomotorik Siswa Siklus I ........................ 64 Tabel 3.7Lembar Observasi Guru Siklus II ........................................................ 70 Tabel 3.8Nilai Evaluasi Siklus II........................................................................ 71 Tabel 3.9Lembar Observasi Aspek Afektif Siklus II .......................................... 73 Tabel 3.10Lembar Observasi Aspek Psikomotorik Siklus II ............................... 74

Tabel 4.1 Rekapitulasi Nilai Hasil Belajar Pra Siklus ......................................... 87Tabel 4.2 Klasifikasi Hasil Siswa Pra Siklus ...................................................... 88Tabel 4.3 Rekapitulasi Nilai Hasil Belajar Siswa pada Aspek Kognitif Siklus I..90Tabel 4.4 Klasifikasi Hasil Belajar Siswa pada Aspek Kognitif Siklus I ............. 91Tabel 4.5 Daftar Nilai Siswa pada Aspek Afektif Siklus I .................................. 93Tabel 4.7 Daftar Nilai Siswa pada Aspek Psikomotorik Siklus I........................ 95Tabel 4.8 Klasifikasi Hasil Belajar pada Aspek Psikomotorik Siklus I ............... 96Tabel 4.9 Hasil Observasi Aktifitas Guru Siklus I .............................................. 97Tabel 4.10 Rekapitulasi Nilai Hasil Belajar Siswa Aspek Kognitif Siklus II..... 101Tabel 4.11 Klasifikasi Hasil Belajar Siswa pada Aspek Kognitif Siklus II........ 102Tabel 4.12 Daftar Nilai Siswa pada Aspek Afektif Siklus II ............................. 103Tabel 4.13 Klasifikasi Hasil Belajar pada Aspek Afektif Siklus II.................... 105Tabel 4.14 Daftar Nilai Siswa pada Aspek Psikomotorik Siklus II .................. 106Tabel 4.15 Klasifikasi Hasil Belajar pada Aspek Psikomotorik Siklus II .......... 107Tabel 4.16 Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus II ........................................ 108Tabel 4.17 Rekapitulasi Nilai Hasil Belajar Siswa Aspek Kognitif Siklus III ... 110Tabel 4.18 Klasifikasi Hasil Belajar Siswa pada Aspek Kognitif Siklus III ...... 111Tabel 4.19 Daftar Nilai Siswa pada Aspek Afektif Siklus III............................ 113Tabel 4.20 Klasifikasi Hasil Belajar pada Aspek Afektif Siklus III .................. 114Tabel 4.21 Daftar Nilai Siswa pada Aspek Psikomotorik Siklus III ................. 115Tabel 4.22 Klasifikasi Hasil Belajar pada Aspek Psikomotorik Siklus III......... 116Tabel 4.23 Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus III ....................................... 117

  Siklus I, Siklus II dan Siklus III ....................................................................... 119

Tabel 4.25 Klasifikasi hasil Belajar Siswa pada Aspek Kognitif Pra Siklus, Siklus

  I, Siklus II dan Siklus III .................................................................................. 121

Tabel 4.26 Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa pada Aspek Afektif Siklus I, Siklus II dan Siklus III ................................................................................................... 122Tabel 4.27 Klasifikasi hasil Belajar Siswa pada Aspek Afektif Siklus I, Siklus II dan Siklus III ................................................................................................... 123Tabel 4.28 Rekapitlasi Hasil Belajar Siswa pada Aspek Psikomotorik Siklus I,

  Siklus II dan Siklus III ..................................................................................... 124

Tabel 4.29 Klasifikasi hasil Belajar Siswa pada Aspek Psikomotorik Siklus I,

  Siklus II dan Siklus III ..................................................................................... 125

Gambar 4.1 Diagram Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Pra Siklus ...... 87Gambar 4.2 Grafik Hasil Belajar Siswa Pra Siklus ............................................. 88Gambar 4.3 Diagram Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Siklus I .......... 91Gambar 4.4 Grafik Hasil Belajar Siswa pada Aspek Kognitif Siklus I ................ 92Gambar 4.5 Grafik Hasil Belajar Siswa pada Aspek Afektif Siklus I.................. 95Gambar 4.6 Grafik Hasil Belajar Siswa pada Aspek Psikomotorik Siklus I ........ 97Gambar 4.7 Diagram Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Siklus II....... 102Gambar 4.8 Grafik Hasil Belajar Siswa pada Aspek Kognitif Siklus II............. 103Gambar 4.9 Grafik Hasil Belajar Siswa pada Aspek Afektif Siklus II............... 105Gambar 4.10 Grafik Hasil Belajar Siswa pada Aspek Psikomotorik Siklus II ... 107Gambar 4.7 Diagram Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Siklus IIII .... 111Gambar 4.8 Grafik Hasil Belajar Siswa pada Aspek Kognitif Siklus III ........... 112Gambar 4.9 Grafik Hasil Belajar Siswa pada Aspek Afektif Siklus III ............. 114Gambar 4.10 Grafik Hasil Belajar Siswa pada Aspek Psikomotorik Siklus III.. 117Gambar 4.11 Grafik Peningkatan Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Siswa

  Pra Siklus, Siklus I, Siklus II dan Siklus III...................................................... 120

Gambar 4.12 Grafik Klasifikasi Hasil Belajar Siswa pada Aspek Kognitif pada

  Pra Siklus, Siklus I, Siklus II dan Siklus III...................................................... 122

  Siklus II dan Siklus III ..................................................................................... 124

Gambar 4.14 Grafik Klasifikasi Hasil Belajar Siswa pada Aspek Psikomotorik

  Siklus I, Siklus II dan Siklus III ....................................................................... 126

  Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I .................................................... 133 Lembar Evaluasi Siklus I ................................................................................. 138 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II ................................................... 140 Lembar Evaluasi Siklus II ................................................................................ 147 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus III.................................................. 150 Lembar Penilaian Aspek Afektif ...................................................................... 157 Lembar Penilaian Aspek Psikomotorik Siklus I................................................ 158 Dokumentasi.................................................................................................... 159 Daftar Satuan Kredit Kegiatan ......................................................................... 161 Surat Pembimbing Skripsi................................................................................ 165 Surat Izin Penelitian......................................................................................... 166 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian ................................................. 167 Lembar Konsultasi Skripsi ............................................................................... 168 Daftar Riwayat Hidup ...................................................................................... 172

  

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

  Pendidikan merupakan aspek yang sangat penting dalam menunjang kemajuan bangsa di masa depan. Melalui pendidikan manusia sebagai subjek pembangunan dapat dididik, dibina dan dikembangkan potensi-potensinya. Tujuan ini agar menjadikan mereka manusia yang berkualitas, sebagaimana yang tertera dalam Undang-undang RI No. 20 tahun 2003 tentang fungi pendidikan nasional Bab II pasal 3 yang berbunyi:

  Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

  Untuk mewujudkan fungsi pendidikan nasional tersebut setiap peserta didik harus mempunyai beberapa keterampilan, diantaranya adalah keterampilan berbahasa. Keterampilan berbahasa mempunyai empat komponen, yaitu keterampilan menyimak (listening skills), keterampilan berbicara (speaking skills), keterampilan membaca (reading skills), dan keterampilan menulis merupakan satu kesatuan yang hanya dapat diperoleh dan dikuasai dengan jalan praktik dan banyak pelatihan.

  Membaca merupakan salah satu keterampilan berbahasa disamping keterampilan menyimak, berbicara, dan menulis.

  Keterampilan membaca dapat dipelajari dengan berbagai cara. Adapun cara yang akan ditempuh harus sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai dalam kegiatan membaca sesuai standar kompetensi dan kompetensi dasar.

  Membaca merupakan kemampuan yang kompleks. Membaca bukanlah kegiatan memandangi lambang-lambang yang tertulis semata. Bermacam-macam kemampuan dikerahkan oleh seorang pembaca, agar dia mampu memahami materi yang dibacanya.

  Pembaca berupaya agar lambang-lambang yang dilihatnya itu menjadi lambang-lambang yang bermakna baginya.

  Membaca permulaan merupakan tahapan proses belajar membaca bagi siswa sekolah dasar kelas awal. Siswa belajar untuk memperoleh kemampuan dan menguasai teknik-teknik membaca dan menangkap isi bacaan dengan baik. Oleh karena itu, guru perlu merancang pembelajaran membaca dengan baik sehingga mampu menumbuhkan kebiasaan membaca sebagai suatu yang menyenangkan. Suasana belajar harus dapat diciptakan melalui kegiatan permainan bahasa dalam pembelajaran membaca. Hal itu Permainan memiliki peran penting dalam perkembangan kognitif dan sosial anak. Membaca merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang diajarkan dalam mata pelajaran bahasa Indnesia di Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI).

  Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik dalam berkomunikasi secara lisan dan tulisan. Kemampuan berkomunikasi yang baik dan benar adalah sesuai dengan konteks waktu, tujuan dan suasana saat komunikasi dilangsungkan. Standar kompetensi bahasa Indonesia merupakan kualifikasi kemampuan peserta didik yang menggambarkan penguasaan, pengetahuan keterampilan berbahasa, dan sikap positif terhadap bahasa Indonesia. Standar kompetensi yang dimaksud yaitu, peserta didik dapat mengembangkan potensinya sesuai dengan kemampuan, kebutuhan, dan minatnya serta dapat menumbuhkan penghargaan terhadap hasil karya kesastraan.

  Keterampilan membaca idealnya dimiliki oleh setiap orang, terutama siswa SD/MI agar mampu berkomunikasi secara tertulis.

  Oleh sebab itu, keterampilan membaca menjadi sangat penting. Pembelajaran bahasa Indonesia di SD/MI yang bertumpu pada kemampuan dasar membaca dan menulis perlu diarahkan pada tercapainya keberhasilan penguasaan. Keterampilan membaca dan menulis, khususnya keterampilan membaca harus segera dikuasai berkaitan dengan seluruh proses belajar siswa SD/MI. Keberhasilan belajar siswa dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar ditentukan oleh penguasaan kemampuan membaca mereka.

  Siswa yang belum mampu membaca dengan baik akan mengalami kesulitan dalam mengikuti kegiatan belajar untuk semua mata pelajaran. Siswa akan mengalami kesulitan dalam menangkap dan memahami informasi yang disajikan dalam berbagai sumber belajar. Akibatnya, kemajuan belajarnya juga lamban jika dibandingkan dengan teman-temannya yang tidak mengalami kesulitan dalam membaca. Membaca tidak diajarkan sebagai suatu pokok bahasan yang berdiri sendiri, melainkan merupakan satu kesatuan dalam pembelajaran bahasa bersama dengan keterampilan berbahasa yang lain. Kenyataan tersebut dapat dilihat bahwa dalam proses pembelajaran bahasa, keterampilan berbahasa tertentu dapat dikaitkan dengan keterampilan berbahasa yang lain. Dalam hal ini pengaitan antar keterampilan tersebut tidak selalu melibatkan keempat keterampilan berbahasa sekaligus melainkan dapat menyangkut dua keterampilan saja.

  Pembelajaran bahasa Indonesia keterampilan membaca di SD/MI dilaksanakan sesuai dengan perbedaan kelas awal dan kelas tinggi. Pelajaran membaca di kelas awal disebut dengan pelajaran membaca permulaan sedangkan di kelas tinggi disebut dengan kelas awal dilakukan dalam dua tahap, yaitu membaca periode tanpa buku dan membaca menggunakan buku. Pembelajaran membaca tanpa buku dilakukan dengan cara mengajar dengan menggunakan alat peraga atau media selain buku misalya kartu bergambar, kartu huruf, kartu kata dan kalimat, sedangkan membaca dengan menggunakan buku merupakan kegiatan membaca dengan menggunakan buku sebagai media pembelajaran.

  Tujuan membaca permulaan di kelas rendah adalah agar siswa dapat membaca kata-kata dan kalimat sederhana dengan lancar dan tepat. Kelancaran dan ketepatan anak dalam membaca pada tahap belajar membaca permulaan dipengaruhi oleh keaktifan dan kreativitas guru yang mengajar di kelas rendah. Dengan kata lain, guru memegang peranan penting dalam meningkatkan keterampilan membaca siswa. Peranan penting tersebut menyangkut peran guru sebagai fasilitator, motivator, sumber belajar, dan organisator dalam proses pembelajaran. Menurut Badudu, pelaksanaan pembelajaran bahasa Indonesia di SD ialah guru terlalu banyak meyuapi, tetapi kurang menyuruh siswa aktif membaca, menyimak, menulis dan berbicara.

  Kenyataan di lapangan, di MI Al-Ittihad Semowo, Kecamatan Pabelan, Kabupaten Semarang yang memiliki 170 siswa masih terdapat siswa yang kemampuan membacanya kurang, khususnya di Semarang. Hal ini terbukti dari hasil belajar siswa dalam kemampuan membaca hanya 46% atau sebanyak 15 siswa dari keseluruhan siswa (33 siswa) yang memenuhi kriteria ketuntasan minimum (KKM). Sedangkan KKM pelajaran bahasa Indonesia di kelas II MI Al-Ittihad Semowo, Kecamatan Pabelan, Kabupaten Semarang sebesar 70.

  Berdasarkan pengamatan yang dilakukan, diketahui bahwa dalam kegiatan pembelajaran biasanya guru hanya meminta siswa secara bergantian membaca bacaan dari buku paket. Salah satu siswa membaca dan lainnya menyimak. Kegiatan belajar yang kurang bervariasi seperti itu membuat siswa yang belum lancar membaca menjadi jenuh dan kurang bersemangat alam kegiatan membaca. Pembelajaran bahasa Indonesia kelas II interaksi belajarnya masih kurang dan siswa yang belum lancar membaca tidak mendapat tindak lanjut dari guru. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa keterlibatan siswa dalam pembelajaran masih rendah. Suasana pembelajaran juga tidak mnyenangkan dan siswa merasa jenuh.

  Suasana yang tidak menyenangkan tersebut meenyebabkan kemampuan membaca permulaan siswa rendah. Hal ini dapat diketahui dari hasil obervasi siswa kelas II bahwa terdapat beberapa siswa belum bisa meembedakan huruf, masih mengeja dalam siswa diminta untuk membaca beberapa kalimat sederhana yang disajikan oleh guru di depan kelas, siswa mmbutuhkan waktu cukup lama untuk membaca dan kurang lancar. Diketahui juga bahwa siswa yang sudah tidak mengeja huruf belum memahami banyak kosa kata dan ada yang sudah cukup lancar membaca tetapi dalam menjawab soal berdasarkan teks masih salah.

  Pada dasarnya setiap anak memiliki karakteristik sendiri- sendiri. Siswa satu akan berbeda dengan siswa lainnya dalam kemampuan belajarnya. Dalam hal ini seorang guru perlu memperhatikan perbedaan kemampuan dan daya tangkap siswa dalam belajar. Guru yang mengetahui karakteristik siswanya akan lebih mudah menciptakan suasana belajar yang menarik dan sesuai sehingga pmbelajaran akan lebih efektif. Suasana belajar yang menyenangkan akan lebih memotivasi siswa agar lebih intensif.

  Suasana belajar yang menyenangkan untuk kelas rendah dapat diciptakan melalui metode permainan Alternatif metode dalam pembelajaran yang didasarkan pada prinsip “bermain sambil belajar” yaitu metode scramble. Metode

  

scramble adalah salah satu permainan bahasa. Metode scramble

  menurut Robert B. Taylor dalam Miftahul Huda (2013: 303) merupakan salah satu metode pembelajaran yang dapat meningkatkan konsentrasi dan kecepatan berpikir siswa. Metode bermain, mempelajari sesuatu secara santai dan tidak membuat siswa tertekan dan bosan. Scramble ini sering dipakai untuk jenis permainan anak-anak yang merupakan latihan pengembangan dan peningkatan wawasan pemikiran kosa kata dan huruf yang tersedia.

  Aris Shoimin (2014: 166) mengemukakan bahwa metode scramble merupakan model pembelajaran yang megajak siswa untuk mencari jawaban terhadap suatu pertanyaan secara kreatif dengan cara menyuun huruf-huruf atau kata yang disusun secara acak sehingga membentuk suatu jawaban konsep yang dimaksud.

  Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, maka peneliti mengambil judul “Peningkatan Hasil Belajar Bahasa Indonesia

  Materi Membaca Nyaring melalui Metode Scramble pada Siswa Kelas II Semester II MI Al-Ittihad Semowo Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2017/2018

  ” sebagai judul dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini.

B. Rumusan Masalah

  Rumusan masalah pada penelitian ini adalah Apakah melalui metode Scramble dapat meningkatkan hasil belajar bahasa Indonesia materi membaca nyaring pada siswa kelas II semester II MI Al-Ittihad Semowo, Kecamatan Pabelan, Kabupaten Semarang pada tahun pelajaran 2017/2018?

  Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar bahasa Indonesia materi membaca nyaring pada siswa kelas II semester II MI Al-Ittihad Semowo pada tahun pelajaran 2017/2018 melalui metode Scramble.

  D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan

  1. Hipotesis Tindakan Hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah penerapan metode Scramble dapat meningkatkan hasil belajar bahasa

  Indonesia materi membaca nyaring pada siswa kelas II semester II MI Al-Ittihad Semowo pada tahun pelajaran 2017/2018.

  2. Indikator Keberhasilan Indikator keberhasilan individu dalam penelitian ini adalah jika proporsi jawaban benar siswa ≥

  65% dan indikator keberhasilan klasikal dalam penelitian ini adalah jika dalam kelas tersebut terdapat ≥

  85% siswa yang telah tuntas belajarnya

  E. Manfaat Penelitian

  Hasil penelitian tindakan kelas ini di harapkan dapat memberikan manfaat kepada semua pihak yang terkait, secara khusus manfaat penelitian ini adalah: a. Peneliti dapat mengembangkan ilmu yang dimiliki.

  b. Menambah pengalaman tentang Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

  2. Bagi Guru

  a. Untuk meningkatkan kemampuan guru dalam melakukan metode Scramble.

  b. Meningkatkan wawasan, pengetahuan, keterampilan, dan kepercayaan diri bagi seorang guru.

  3. Bagi Siswa a. Untuk meningkatkan kemampuan membaca siswa.

  b. Untuk memotivasi belajar membaca siswa.

  c. Metode Scramble dapat meningkatkan motivasi belajar membaca siswa, mudah menyerap materi, meningkatkan keaktifan siswa dan memberikan suasana belajar baru dalam belajar membaca.

  4. Bagi Sekolah

  a. Memberikan sumbangan yang positif terhadap kemajuan sekolah.

  b. Dapat meningkatkan mutu pendidikan menjadi yang lebih baik. a. Mendapat wawasan baru mengenai pembeelajaran yang aktif, kreatif, dan inovatif.

  b. Dapat dijadikan kajian positif dan penelitian lebih lanjut.

F. Definisi Operasinal

  Untuk memperjelas mengenai judul ini, penulis akan menegaskan kembali dan memberi arahan tentang apa yang akan di teliti sebagai berikut:

  1. Hasil Belajar Hasil belajar merupakan perubahan tingkah laku siswa baik pada aspek kognitif, afektif maupun psikomotorik yang merupakan timbal balik dari proses belajar mengajar yang telah dilakukan.(Sudjana, 1989:2).

  2. Pembelajaran Bahasa Indonesia Pembelajaran bahasa Indonesia merupakan salah satu materi pelajaran yang sangat penting di sekolah. Tujuan pembelajaran bahasa Indonesia adalah agar siswa memiliki kemampuan berbahasa Indonesia yang baik dan benar serta dapat menghayati bahasa dan sastra Indonesia sesuai dengan situasi dan tujuan berbahasa serta tingkat pengalaman siswa sekolah dasar.

  Tujuan pembelajaran bahasa Indonesia bagi siswa adalah untuk mengembangkan kemampuan berbahasa Indonesia sesuai guru adalah untuk mengembangkan potensi bahasa Indonesia siswa serta lebih mandiri dalam menentukan bahan ajar kebahasaan sesuai dengan kondisi lingkungan sekolah dan kemampuan siswa.

  3. Membaca Membaca menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia yaitu melihat serta memahami isi dari apa yang tertulis. Membaca nyaring merupakan proses mengkomunikasikan isi bacaan (dengan nyaring) kepada orang lain.

  4. Metode Scramble Metode Scramble menurut Robert B. Taylor dalam Miftahul

  Huda (2013: 303) merupakan salah satu metode pembelajaran yang dapat meningkatkan konsentrasi dan kecepatan berpikir siswa. Scramble kalimat yakni sebuah permainan menyusun kalimat dari kata-kata acak. (Aris Shoimin, 2014: 166)

  Menurut peneliti, metode Scramble adalah metode pembelajaran yang dapat melatih peserta didik untuk berfikir secara kritis dan fokus karena dalam metode ini siswa dilatih untuk jeli dan teliti.

  Dari definisi operasional diatas dapat disimpulkan bahwa, metode Scramble merupakan metode pembelajaran yang dapat melatih siswa untuk jeli, fokus dan teliti.

G. Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian

  Metode dalam penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK), yakni meningkatkan hasil belajar bahasa Indonesia materi membaca nyaring pada siswa kelas II semester II MI Al-Ittihad Semowo melalui metode Scramble .

  Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah penelitian yang dilakukan oleh guru kelasnya sendiri melalui refleksi diri dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sehingga hasil belajar siswa meningkat.(Aqib, 2010: 3).

  2. Lokasi dan Waktu Penelitian

  a. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini berada di MI Al-Ittihad Semowo, Kecamatan Pabelan, Kabupaten Semarang.

Tabel 1.1 Waktu Penelitian November Desember Januari No Deskripsi I-

IV I-IV

  I II

  III

IV III

  1. Penyusunan Proposal Penelitian v

  2. Penyusunan Landasan Teori v v

  3. Persiapan Penelitian v

  4. Pelaksanaan Penelitian v v

  5. Input Data v v

  6. Analisis Data v

  7. Penyusunan Laporan Penelitian (SKRIPSI) v v v

  3. Langkah-Langkah Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini menggunakan model

  Refleksi Awal Saur Tampubolon. Adapun bagan PTK model Refleksi Awal Saur Tampubolon bisa dilihat dalam

bagan 1.1 sebagai berikut:Bagan 1.1 Desain Siklus PTK Model Refleksi Awal Saur Tampubolon

  Rencana Tindakan Siklus I

  Perencanaan Refleksi Awal Observasi

  Tindakan

  Rencana TindakanPerbaikan Siklus II

  Evaluasi/ Refleksi

  II Pelaksanaan Perencanaan

  Evaluasi/ Observasi Tindakan Tindakan

  Refleksi Perbaikan Perbaikan

  Hasil Penelitian (Pencapaian Indikator Penelitian)

  Atau Siklus Berikutnya (Saur, 2014: 28)

  Pengumpulan data pada penelitian ini menggunkan teknik pengumpulan data sebagai berikut: a. Metode Observasi

  Observasi adalah proses pengambilan data dalam penelitian, dimana peneliti atau pengamat melihat situasi penelitian. (Kusumah dan Dwitagama, 2010: 66).

  Observasi dilaksanakan untuk memotret seberapa jauh efek tindakan yang telah mencapai sasaran. Pada langkah ini peneliti harus menguraikan jenis data yang dikumpulkan, cara mengumpulkan data yang relefan.

  (Suyadi, 2010:63).

  Dalam metode ini yang diobservasi meliputi kegiatan guru di dalam kelas (pengelolaan kelas), kegiatan siswa dalam aspek kognitif, afektif dan psikomotorik, dan observasi yang berkaitan dengan proses belajar mengajar yang berkaitan dengan Peningkatan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Materi Membaca Nyaring melalui Metode

  Scramble pada Siswa Kelas II MI Al-Ittihad Semowo

  Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2017/2018. Hal ini dilakukan untuk menarik kesimpulan pada setiap siklus yang kemudian akan direfleksikan pada siklus berikutnya.

  Tes adalah cara (yang dapat dipergunakan) atau prosedur (yang perlu ditempuh) dalam rangka pengukuran dan penilaian bidang pendidikan, yang berbentuk pemberian tugas atau serangkaian tugas (baik berupa pertanyaan-pertanyaan (yang harus dijawab), atau perintah-perintah (yang harus dikerjakan) oleh testee, sehingga (atas dasar data yang diperoleh dari hasil pengukuran tersebut) dapat dihasilkan nilai yang melambangkan tingkah laku atau prestasi testee; nilai mana dapat dibandingkan dengan nilai-nilai yang dicapai oleh testee lainnya, atau dibandingkan dengan nilai standar tertentu. (Sudijono, 2011: 67)

  Sebagai salah satu indikator penentuan keberhasilan metode Scramble dalam penelitian tindakan kelas, jenis tes yang digunakan adalah tes formatif, yang bertujuan untuk mengukur sejauh mana peserta didik mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.

  c. Metode Dokumentasi Metode dokumentasi digunakan peneliti untuk memperoleh data tentang jumlah guru dan siswa, sarana dan prasarana, alat atau media yang digunakan dan lain sebagainya yang dianggap penting.

  Analisis data yang digunakan dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) teknik melengkapi cerita adalah penelitian ini menggunakan analisis deskriptif. Teknik deskriptif yang diperlukan berupa perhitungan sebagai berikut:

  a. Membandingkan Pencapaian Nilai dengan KKM Peneliti membandingkan pencapaian nilai dengan KKM pada setiap siklusnya dengan ketentuan jika nilai siswa ≥ dari batas KKM, yakni 70, maka siswa tersebut telah mencapai KKM. Jika nilai siswa kurang dari 70 maka siswa tersebut tidak mencapai KKM.

  b. Pencapaian Kriteria Ketuntasan Klasikal Menurut Depdikbud (dalam Trianto, 2009:241) setiap siswa dikatakan tuntas belajarnya (ketuntasan individu) jika proporsi jawaban benar siswa ≥ 65%, dan suatu kelas dikatakan tuntas belajarnya (ketuntasan klasikal) jika dalam kelas tersebut terdapat ≥ 85% siswa yang telah tuntas belajarnya. Tetapi berdasarkan ketentuan KTSP penentuan ketuntasan belajar ditentukan sendiri oleh masing-masing sekolah yang dikenal dengan istilah kriteria ketuntasan minimal, dengan berpedoman pada tiga pertimbangan, yaitu: kemampuan setiap peserta didik berbeda-beda; setiap sekolah berbeda.

  Berdasarkan penjelasan diatas, maka keberhasilan penelitian ini dapat dilihat dari hasil belajar siswa, yaitu apabila siswa telah mencapai kriteria ketuntasan klasikal 85% dari jumlah seluruh siswa dengan nilai KKM 70.

  Ketuntasan belajar siswa dikatakan meningkat jika prosentase ketuntasan belajar secara klasikal pada siklus II lebih besar daripada prosentase ketuntasan belajar secara klasikal pada siklus I. Prosentase kriteria ketuntasan klasikal ini diperoleh dengan rumus sebagai berikut:

  × 100 P =

  (Aqib, dkk., 2010:41) Laporan penelitian ini terdiri dari lima bab, yaitu:

  Bab I, Pendahuluan. Pada Bab I terdiri dari latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis tindakan dan indikator keberhasilan, manfaat penelitian, definisi operasional, metode penelitian dan sistematika pembahasan.

  Bab II, Landasan Teori. Pada Bab II dibahas tentang hasil belajar, metode Scramble, serta membaca. Bab III, Pelakanaan Penelitian. Pada bab ini diuraikan tentang hasil pengamatan saat penelitian. Bab ini terdiri atas deskripsi pra siklus, deskripsi siklus I, dan deskripsi siklus II.

  Bab IV, Hasil Penelitian dan Pembahasan. Pada bab ini dianalisis hasil penelian yang telah dilakukan. Bab ini terdiri atas analisis setiap siklus dan pembahasan hasil penelitian.

  Bab V, Penutup. Pada bab ini terdiri atas kesimpulan dan saran-saran.

LANDASAN TEORI

A. Kajian Teori

  1. Hasil Belajar

  a. Pengertian Hasil Belajar Belajar dan mengajar sebagai suatu proses, mengandung tiga unsur yang dapat mengajar, dan hasil belajar (Sudjana, 1989: 2).

  Hasil belajar adalah perubahan tingkah laku siswa baik dari aspek kognitif, afektif maupun psikomtorik yang merupakan timbal balik dari proses belajar mengajar yang telah dilakukan.

  Menurut Mulyasa (2009: 212) Hasil belajar adalah prestasi belajar peserta didik secara keseluruhan yang menjadi indikator kompetensi dasar dan derajat perubahan perilaku yang bersangkutan.

  Menurut Sam’s (2010: 33) Hasil belajar adalah suatu kemampuan yang berupa keterampilan dan perilaku baru sebagai akibat dari latihan atau pengalaman yang diperoleh.

  Dari definisi para ahli di atas, peneliti menarik kesimpulan bahwa hasil belajar merupakan suatu proses latihan yang mengakibatkan terjadinya perubahan tingkah laku baik pada aspek kognitif, afektif dan psikomotorik.

  Benyamin Bloom secara garis besar mengklasifikasikan hasil belajar menjadi tiga bagian, yakni: 1) Ranah Kognitif

  Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam aspek, yakni pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis dan evaluasi.

  a) Tipe Pengetahuan Tipe hasil belajar pengetahuan termasuk kognitif tingkat rendah yang paling rendah. Namun tipe belajar ini menjadi prasyarat bagi pemahaman yang berlaku untuk semua bidang studi. (Sudjana, 1989: 23)

  Description of knowledge level is remember (recall) appropiate, previously learned facts and information.

  (Thomas, 2004:6) Level pengetahuan ditandai dengan kemampuan siswa untuk mengingat kembali fakta dan informasi yang didapatkan pada pembelajaran yang telah ditempuh.

  b) Tipe Pemahaman Tipe hasil belajar pemahaman merupakan tipe yang setingkat lebih tinggi daripada tipe pengetahuan.

  Comphrehension level is interpret information (understand in your own words) . (Thomas, 2004: 6) Pada tipe ini siswa kalimatnya sendiri. Nana Sudjana mengklasifikasikan tipe hasil belajar ke dalam tiga tingkat, yakni: (1) Tingkat Terendah: Pemahaman Terjemahan

  Pemahaman tingkat terendah adalah pemahaman terjemahan dalam arti sebenarnya, misalnya dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia, mengartikan Bhineka Tunggal Ika, mengartikan merah putih, dll.

  (2) Tingkat Kedua: Pemahaman Penafsiran Tingkat kedua adalah pemahaman penafsiran, yakni menghubungkan bagian-bagian terdahulu dengan yang diketahui berikutnya, atau menghubungkan beberapa bagian grafik dengan kejadian, membedakan yang pokok dengan yang bukan pokok. (3) Tingkat Ketiga: Pemahaman Ekstrapolasi

  Pemahaman tertinggi adalah pemahaman ekstrapolasi, yakni melihat dibalik yang tertulis, dapat membuat ramalan tentang konsekuensi, dapat memperluas presepsi dalam arti waktu, dimensi, kasus atau masalahnya.

  Aplikasi adalah penggunaan abstraksi pada situasi konkret atau situasi khusus. Abstraksi tersebut mungkin berupa ide, teori, atau petunjuk teknis.

  Application is apply information (use information to solve problems or procedure) (Thomas, 2004: 6).

  Kemampuan siswa pada tipe ini ditandai dengan pencapaian siswa menggunakan informasi yang telah didapat untuk memecahkan masalah yang dijumpai. Dalam bahasa Indonesia, hal ini dapat ditandai dengan kemampuan siswa dalam menggunakan berbagai macam metode atau teknik dalam membaca.

  d) Tipe Analisis Analisis adalah usaha memilih suatu integritas menjadi unsur-unsur atau bagian-bagian sehingga jelas hirarkinya atau susunannya. Analisis merupakan kecakapan yang kompleks, yang memanfaatkan ketiga tipe sebelumnya.

  Analysis is break information down into parts .

  (Thomas, 2004:6). Dalam tipe analisis, siswa diharapkan mampu mengklasifikasikan informasi-informasi serta mengevaluasi data-data yang telah didapat.

  Synthesis is creatively or divergently apply prior knowledge and skills to produce a new or original whole.

  (Thomas, 2004:6). Sintesis merupakan penyatuan unsur-unsur atau bagian-bagian ke dalam bentuk menyeluruh. Berpikir sintesis merupakan ranah berpokir divergen, dimana siswa dapat menemukan hubungan kausal tertentu, atau menemukan abstraksi atau operasionalnya.

  f) Tipe Belajar Evaluasi Evaluasi adalah pemberian keputusan tentang nilai sesuatu yang mungkin dilihat dari segi tujuan, gagasan, cara kerja, pemecahan metode, materi, dll. (Sudjana,1989: 28).

  Evaluation is make judgment against st criteria or

  (Thomas,2004: 7). Tipe belajar evaluasi standards. menargetkan siswa mampu menilai sebuah pernyataan atau keadaan yang dijumpai.

  1) Ranah Afektif Ranah afektif berkenaan dengan sikap dan nilai. Dalam ranah afektif, terdapat lima jnis kategori, yakni: a) Reciving/Attending

  Receiving is a willingness to receive information, directly related to motivation . (Wirth, 2008: 7) Penerimaan

  siswa ditandai dengan antusiasisme siswa pada saat dengan baik.

  b) Responding atau Jawaban Respon siswa ketika guru atau teman sebaya mengajukan pertanyaan atau memerintahkan untuk melakukan sesuatu merupakan indikator afektif tingkat kedua, rsponding. Rsponding is showing some now

Dokumen yang terkait

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FIQIH MATERI SHALAT FARDLU MELALUI METODE CRITICAL VIDEO PADA SISWA KELAS II MI GATAK SUGIHAN KECAMATAN TENGARAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2009/2010 - Test Repository

0 9 108

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR BAHASA INDONESIA MATERI MENULIS KARANGAN BEBAS DENGAN TEHNIK MIND MAPPING PADA SISWA KELAS V MI AL-ITTIHAD SEMOWO KEC. PABELAN KAB. SEMARANG TAHUN 2014/2015 - Test Repository

0 0 176

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI UANG MELALUI METODE ROLE-PLAYING PADA SISWA KELAS III SEMESTER II MI MA’ARIF ARROSYIDIN PUCANG KECAMATAN SECANG KABUPATEN MAGELANG TAHUN PELAJARAN 20152016

0 1 118

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PELAPUKAN BATUAN DENGAN METODE CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) PADA SISWA KELAS V SEMESTER 2 MI PABELAN KECAMATAN PABELAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 20152016 SKRIPSI

0 0 132

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI SUMBER DAYA ALAM MELALUI METODE STAD PADA SISWA KELAS IV SDN NOGOSAREN KECAMATAN GETASAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2015/2016 - Test Repository

0 0 132

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI TRANSPORTASI MELALUI PENDEKATAN SAVI PADA SISWA KELAS IV SEMESTER II MI BONOMERTO KEC. SURUH TAHUN PELAJARAN 2015/2016 - Test Repository

0 0 142

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI LUAS BANGUN DATAR MELALUI MODEL RECIPROCAL TEACHING PADA SISWA KELAS V MI MIFTAHUL HUDA CUKIL KECAMATAN TENGARAN KABUPATEN SEMARANG SEMESTER I TAHUN PELAJARAN 2015/2016 - Test Repository

0 0 133

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI CIRI-CIRI KHUSUS MAKHLUK HIDUP MELALUI MEDIA POWER POINT PADA SISWA KELAS VI MI MA’ARIF PABELAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2016 - Test Repository

0 1 127

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI ALAT PERNAFASAN PADA MANUSIA MELALUI METODE EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS V MI TEGALWATON, KECAMATAN TENGARAN, KABUPATEN SEMARANG TAHUN AJARAN 2016 SKRIPSI - Test Repository

0 1 139

PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MATERI CERITA MELALUI METODE PEMBELAJARAN BERMAIN PERAN DAN MEDIA BONEKA ORIGAMI PADA SISWA KELAS V SEMESTER II MI MA’ARIF TINGKIR LOR KECAMATAN TINGKIR KOTA SALATIGA TAHUN PELAJARAN 20172018

0 0 185