PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM KELUARGA ANAK PENYANDANG CEREBRAL PALSY DI SALATIGA TAHUN 2016 SKRIPSI Disusun Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

  

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM KELUARGA ANAK

PENYANDANG CEREBRAL PALSY

DI SALATIGA TAHUN 2016 SKRIPSI Disusun Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Oleh : DETY VERA DINYATI NIM. 11112115 JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2017

NOTA PEMBIMBING

  Lamp : 4 eksemplar Hal : Naskah skripsi

  Kepada: Yth. Dekan FTIK IAIN Salatiga Di Salatiga Assalamualaikum. Wr. Wb.

  Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka bersama ini, kami kirimkan naskah skripsi saudara: Nama : Dety Vera Dinyati NIM : 111-12-115 Fakultas/Jurusan : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan/Pendidikan Agama Islam Judul skripsi : Pendidikan Agama Islam Dalam Keluarga Anak penyandang

  

Cerebral Palsy Di Salatiga Tahun 2016

  Dengan ini kami mohon skripsi saudara tersebut di atas supaya segera dimunaqosyahkan. Demikian agar menjadi perhatian.

  Wassalamualaikum. Wr. Wb.

  Salatiga, 26 Juni 2017 Pembimbing, Dr. Muna Erawati, S.Psi., M.Si.

  NIP. 19751218 199903 2002

KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA

  Jl. Tentara Pelajar No. 2 Salatiga Telp. (0298) 323706

  Website:mail:administrasi@iainsalatiga.ac.id

  

SKRIPSI

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM KELUARGA ANAK

PENYANDANG CEREBRAL PALSY DI SALATIGA TAHUN 2016

DISUSUN OLEH:

DETY VERA DINYATI

NIM. 111-12-115

  Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI), Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK), Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga, pada tanggal 19 September 2017 dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd).

  Susunan Panitia Penguji Ketua Penguji : Dr. Fatchurrohman, M.Pd Sekretaris : Dr. Muna Erawati, S.Psi, M.Psi Penguji I : Drs. Ahmad Sultoni, M.Pd Penguji II : Suwardi, M.Pd

  Salatiga, 02 Oktober 2017 Dekan Suwardi, M.Pd.

  NIP. 19670121 199903 10002 Yang bertanda tangan di bawah ini, saya: Nama : Dety Vera Dinyati NIM : 111-12-115 Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Jurusan : Pendidikan Agama Islam

  Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari penelitian orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam penelitian ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.

  Salatiga, 26 Juni 2017 Penulis

  Dety Vera Dinyati 111-12-115

  MOTTO                

  Dan hendaklah takut (kepada Allah) orang-orang yang sekiranya mereka meninggalkan keturunan yang lemah di belakang mereka yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan)nya. Oleh sebab itu, hendaklah mereka bertakwa kepada Allah, dan hendaklah mereka berbicara dengan tutur kata yang benar (Q.S. An-Nisa: 9).

  

PERSEMBAHAN

Alhamdulillahirobbil’alamin dengan rahmat dan hidayah Allah SWT skripsi ini

  telah selesai. Skripsi ini saya persembahkan kepada: 1.

  Ibu dan Bapak yang telah mendo’akan dengan tulus ikhlas sepanjang waktu.

  2. Anak-anakku Fadhil Daniswara dan Zalfa Elvina Indrani yang selalu memberikan semangat untuk menjadi pribadi yang tangguh.

  3. Bapak Sutrisno, M.Pdi dan seluruh dosen IAIN yang selalu memberikan semangat dan motivasi dalam mengerjakan skripsi ini.

  4. Kawan-kawanku PPL, KKN posko 86 yang selalu memberikan semangat.

  5. Seluruh sahabatku yang selalu menyemangati dan menemani hari-hariku.

  6. Kepada RSUD Kota Salatiga yang telah memberikan data kepada penulis.

  7. Kepada seluruh anggota fisioterapi RSUD Kota Salatiga yang telah membantu.

  8. Kepada KESBANGPOL yang telah memberikan ijin penelitian.

  9. Semua pihak yang telah membantu terselesainya skripsi ini.

KATA PENGANTAR

  

Bismillahirromanirrohim

Assalamu’alaikumWr. Wb.

  Puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan banyak rahmat dan hidayah-Nya, sehingga bisa menikmati indahnya Islam di dunia ini. Sholawat serta salam selalu tercurahkan pada junjungan Nabi Agung Muhammad SAW yang telah membimbing manusia dari zaman kegelapan hingga zaman yang terang benderang dan yang selalu dinantikan syafaatnya di hari kiamat kelak. Segala syukur penulis panjatkan sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir skripsi dengan judul

  “PENDIDIKAN AGAMA

  

ISLAM DALAM KELUARGA ANAK PENYANDANG CEREBRAL PALSY

DI SALATIGA TAHUN 2016”

  Skipsi ini disusun sebagai syarat untuk memperoleh gelar S1 Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Jurusan Pendidikan Agama Islam Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Dalam penyusunan skripsi ini penulis menyadari bahwa masih banyak sekali kekurangan di dalamnya. Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dari berbagai pihak penulis tidak akan bisa menyelesaikan skripsi ini dengan lancar. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada: 1. Bapak Dr. Rahmat Haryadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga.

  2. Bapak Suwardi, M.Pd. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan.

  4. Ibu Dr. Muna Erawati S.Psi, M.Si selaku dosen pembimbing skripsi yang telah mencurahkan pikiran, tenaga, dan pengorbanan waktunya dalam upaya membimbing penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

  5. Ibu Peni Susapti, M.Si selaku pembimbing akademik.

  6. Seluruh dosen dan karyawan IAIN Salatiga yang telah banyak membantu selama kuliah hingga menyelesaikan skripsi ini.

  7. Kepala KESBANGPOL, Kepala direktur RSUD Kota Salatiga yang telah memberikan ijin dan para responden yang telah membantu penulis dalam melakukan penelitian di RSUD Kota Salatiga.

  8. Bapak, ibu, keluarga, dan seluruh pihak yang selalu mendorong dan memberikan motivasi dalam menyelesaikan kuliah di IAIN Salatiga.

  Harapan penulis, semoga amal baik yang telah diberikan mendapatkan balasan kebaikan yang berlipat ganda di sisi Allah SWT dan semoga Allah meridhoi persaudaraan ini. Akhir kata, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi semua orang pada umumnya. Saran dan kritik yang membangun sangat diperlukan dalam kesempurnaan skripsi ini.

  

Billahi taufiq wal hidayah

Wassalamu’alaikum Wr. Wb

  Salatiga, Juni 2017 Penulis

  Dety Vera Dinyati NIM. 111-12-115

  

ABSTRAK

  Dinyati, Dety Vera. 2017. Skripsi. Pendidikan Agama Islam Dalam Keluarga

  Anak Penyandang Cerebral Palsy Di Salatiga Tahun 2016. Pendidikan

  Agama Islam. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Dr. Muna Erawati, S.Psi, M.Psi.

  Kata kunci: Pendidikan Agama Islam, Keluarga, Cerebral Palsy.

  Anak penyandang cerebral palsy sering memiliki kondisi lain yang berkaitan dengan kelainan perkembangan otak, seperti cacat intelektual, masalah penglihatan, dan pendengaran, atau kejang, dan dapat mengakibatkan gangguan gerakan yang terkait dengan reflek berlebihan atau kekakuan, postur tubuh yang abnormal, gerakan yang tak terkendali, kegoyangan saat berjalan atau beberapa kombinasi dari gangguan tersebut. Mengingat pendidikan agama sangat sentral bagi kehidupan individu maka orang tua anak penyandang cerebral palsy pun dituntut untuk memberikan pendidikan keagamaan.

  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui 1. Bagaimana diskripsi dan karakteristik anak penyandang cerebral palsy, 2. Bagaimana cara orang tua dari anak penyandang cerebral palsy mengenalkan dan mengajarkan pendidikan agama Islam pada anak penyandang cerebral palsy meliputi: materi, tujuan, proses dan evaluasinya.

  Jenis Penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Responden adalah orang tua anak penyandang cerebral palsy.

  Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1. Diskripsi dan karakteristik anak

  

cerebral palsy setiap anak memiliki karakteristik yang berbeda akan tetapi

  terdapat hal-hal yang memiliki banyak kesamaan antara lain gagguan pada otot; terlalu kaku/lemah, kaku otot, dan reflek berlebihan (kekejangan), kaku otot dengan reflek normal (kekakuan), kurangnya koordinasi otot, penundaan ketrampilan motorik, kesulitan menelan, kesulitan menghisap/makan, kesulitan bicara, kesulitan gerakan yang tepat, tergolong jenis spastik. 2. Para orang tua mengajarkan pendidikan agama Islam kepada anaknya dengan kasih sayang, keperagaan, pengembangan minat dan bakat, keterpaduan dan keserasian antar ranah, kemampuan anak, dan model. Materi yang diberikan oleh orang tua rata- rata sama yaitu tauhid, aqidah, akhlak, Al-

  Qur’an.Cara para orang tua mengevaluasi anak yaitu observasi terhadap perkembangan anak, rata-rata keberhasilan anak di bawah standar dari harapan orang tua. Orang tua anak CP sangat berharap dan berdoa, berikhtiar agar anaknya bisa sehat, pulih, normal seperti anak pada umumnya, akan tetapi ada beberapa orang tua yang berbeda tidak hanya sekedar dapat mandiri saja, misalnya kelak menjadi pak kyai, bisa hafizh Al-

  Qur’an, menjadi anak yang shalih shalihah, bisa ngaji, bisa shalat, orang tua berharap walaupun keadaan demikian mempunyai kemanfaatan bagi orang lain.

  

DAFTAR ISI

  19 BAB II KAJIAN PUSTAKA ...........................................................................

  85

  56

  1. Diskripsi dan karakteristik anak penyandang cerebral palsy .....................................................................................

  B. Temuan Hasil Penelitian ......................................................................

  A. Paparan Data RSUD Salatiga ..............................................................

  43 BAB III PAPARAN DATA DAN HASIL PENELITIAN ..............................

  36

  21

  

Cerebral Palsy ....................................................................................

  C.

  B. Keluarga ..............................................................................................

  A. Pendidikan Agama Islam ....................................................................

  12

  HALAMAN JUDUL....................................................................................... i HALAMAN BERLOGO................................................................................ ii HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING............................................. iii HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iv PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN...................................................... v MOTTO........................................................................................................... vi PERSEMBAHAN........................................................................................... vii KATA PENGANTAR.................................................................................... viii ABSTRAK...................................................................................................... x DAFTAR ISI................................................................................................... xi DAFTAR LAMPIRAN................................................................................... xiii BAB I PENDAHULUAN ................................................................................

  10

  9

  9

  8

  1

  1

  G. Sistematika Penulisan .........................................................................

  F. Metode Penelitian.................................................................................

  E. Penegasan Istilah ..................................................................................

  D. Manfaat Penelitian ...............................................................................

  C. Tujuan Penelitian .................................................................................

  B. Rumusan Masalah ................................................................................

  A. Latar Belakang Masalah .......................................................................

  93

  mengenalkan dan mengajarkan pendidikan agama Islam pada anaknya meliputi: materi, tujuan, proses dan evaluasi ...................

  97 BAB IV ANALISIS .........................................................................................

  A. Kondisi dan karakteristik anak penyandang cerebral palsy. ...............

  B. Cara orang tua dari anak penyandang cerebral palsy mengenalkan dan mengajarkan pendidikan agama Islam pada anak penyandang

  cerebral palsy meliputi: materi, tujuan, proses dan evaluasi ..............

  103 103 110 BAB V PENUTUP ...........................................................................................

  A. Kesimpulan ..........................................................................................

  B. Saran .....................................................................................................

  120 122

  DAFTAR PUSTAKA 123

  RIWAYAT HIDUP PENULIS LAMPIRAN

DAFTAR LAMPIRAN

  1. Lampiran 1. Daftar SKK

  2. Lampiran 2. Nota Pembimbing Skripsi

  3. Lampiran 3. Lembar Konsultasi

  4. Lampiran 4. Surat Izin Penelitian

  5. Lampiran 5. Surat Keterangan Melakukan Penelitian

  6. Lampiran 6. Instrumen Penelitian

  7. Lampiran 7. Hasil Wawancara

  8. Lampiran 8. Reduksi data

  9. Lampiran 8. Dokumentasi

  DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 struktur organisasi RSUD Kota Salatiga Tabel 3.2 Sumber daya manusia RSUD KotaSalatiga.Tabel 3.3 Tenaga non medis.Tabel 3.4 KeperawatanTabel 3.5 Sarjana kesehatanTabel 3.6 Paramedis non keperawatanTabel 3.7 Bagunan gedung RSUD Kota SalatigaTabel 3.8 Jumlah tempat tidur RSUD SalatigaTabel 3.9 Daftar narasumber

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan di dunia ini, manusia tidak bisa terlepas dari

  pendidikan. Karena dengan adanya pendidikan, manusia akan mendapatkan ilmu pengetahuan yang mana nantinya akan menjadi bekal bagi kehidupannya. Selain itu dengan adanya pendidikan manusia dapat mengembangkan pola pikirnya untuk tujuan hidup yang akan dicapai.

  Pendidikan agama juga mempunyai peran yang sangat penting agar hidup tetap stabil dan terarah pada jalan yang benar. Agama menjadi pemandu dalam upaya mewujudkan suatu kehidupan yang bermakna dan bermanfaat. Dengan menyadari betapa pentingnya peran agama dalam kehidupan setiap pribadi menjadi sebuah keharusan atau kewajiban yang harus ditempuh melalui pendidikan, baik itu pendidikan di lingkungan keluarga, masyarakat maupun lingkungan sekolah.

  Pendidikan agama merupakan fondasi dasar bagi manusia, sehingga pendidikan agama itu sangat penting bagi kehidupan kita. Dalam pendidikan agama, berisi tuntunan dalam menjalankan kehidupan sehari-hari selain itu juga berperan untuk membentuk jiwa yang bersih dan membentuk pribadi yang santun, kreatif, inovatif dalam mengembangkan dan menerapkan materi tersebut.

  Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi kehidupan, tidak akan maju dan selalu dalam keadaan yang tertindas. Selain itu pendidikan juga merupakan modal penting untuk semua anak, bukan hanya untuk anak normal, anak berkebutuhan khususpun juga membutuhkan pendidikan untuk modal hidupnya agar tetap bertahan dan dapat bersaing dengan lingkungan sekitarnya yang terkadang sulit untuk ditebak (Aqila Smart, 2010:73). Dalam pendidikan tidak dikenal adanya diskriminasi hak seseorang untuk memperoleh pengajaran baik itu dari kalangan anak-anak maupun orang yang sudah tua sekalipun dan juga baik itu dari golongan orang-orang cacat sekalipun dengan orang normal.

  Semua orang berhak mendapatkan pendidikan sesuai dengan kebutuhan. Dalam hal ini anak cerebral palsy semestinya mendapatkan pengarahan pembelajaran pendidikan agama tanpa adanya perlakuan diskriminasi. Hal ini sesuai dengan firman Allah Q.S. An-Nisa: 9.

  

           

    Dan hendaklah takut (kepada Allah) orang-orang yang sekiranya mereka meninggalkan keturunan yang lemah di belakang mereka yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan)nya. Oleh sebab itu, hendaklah mereka bertakwa kepada Allah, dan hendaklah mereka berbicara dengan tutur kata yang benar .

  Para ahli pendidikan menyadari bahwa tiap-tiap anak berbeda dalam perkembangan mentalnya, fisik maupun sosialnya. Oleh karena itu isi serta metode pendidikan harus disesuaikan dengan perkembangan tersebut, sehingga anak-anak memperoleh pengajaran yang lebih baik.

  Di dalam UUPP No.12/1954 Pasal 7 (5) dinyatakan: pendidikan dan pengajaran luar biasa bermaksud memberikan pendidikan dan pengajaran kepada orang-orang yang dalam keadaan kekurangan, baik jasmani maupun rohaninya supaya mereka dapat memiliki kehidupan lahir batin yang layak.

  Pendidikan agama Islam bertujuan untuk meningkatkan keimanan, pemahaman, penghayatan dan pengalaman peserta didik tentang agama Islam, sehingga menjadi manusia muslim yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT. Serta berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara (Muhaimin, 2004:78). Memiliki hubungan yang baik antara habluminallah dan habluminannas.

  Para ahli didik umumnya menyatakan pendidikan keluarga merupakan pendidikan yang pertama dan utama (Uhbiyah, 1998:211). Keluarga adalah wadah pertama dan utama bagi tumbuh kembang anak. Jika suasana dalam keluarga itu baik dan menyenangkan, maka anak akan tumbuh dengan baik pula. Jika tidak, tentu akan terhambatlah pertumbuhan anak tersebut (Drajat, 1995:47). Hubungan antara anak dengan orang tua haruslah harmonis untuk bisa saling mengisi, dan mengajarkan satu sama lain.

  Anak adalah amanat Allah bagi orang tuanya. Anak berhati bersih merupakan permata tiada ternilai di mata orang tuanya, juga merupakan perhiasan kehidupan dunia dan penghibur bagi kesejukan hati orang tuanya (Djawas, 1996:107). Menyambung pendapat tersebut, Huda (2009:61) menyatakan anak dapat menjadi impian yang menyenangkan, manakala dididik dengan baik, dan sebaliknya akan menjadi malapetaka (fitnah) jika tidak dididik.

  Inilah kemungkinan yang ditimbulkan, yaitu rasa optimis atau pesimistis. Hal ini juga membawa pada pemahaman, apalah artinya memelihara anak, jika tidak dididik, anak didik berbuat jahat adalah kesalahan pendidik. Jika anak tidak mau belajar, hanya akan menyusahkan orang tua, nusa dan bangsa. Oleh sebab itu anak harus dididik, karena pada hakikatnya manusia dilahirkan dengan fitrah dapat dididik dan dapat mendidik.

  Pendidikan utama yang sangat dibutuhkan bagi anak adalah pendidikan agama, dimana hal tersebut secara langsung sangat berpengaruh terhadap perilaku dan perkembangan anak. Pendidikan beragama pada anak merupakan awal pembentukan kepribadian, baik atau buruk kepribadian anak tergantung pada orang tua serta lingkungan yang mengasuhnya.

  Allah berfirman dalam Q.S At-Tahrim ayat 6 berbunyi:

  

          

           

Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api

neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya

malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap

apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa

yang diperintahkan.

  Bekal pendidikan agama yang diperoleh anak dari lingkungan keluarga akan memberinya kemampuan untuk mengambil haluan di tengah- yang sangat besar dalam mendidik generasi-generasinya untuk mampu terhindar dari berbagai bentuk tindakan yang menyimpang. Oleh sebab itu, perbaikan pola pendidikan anak dalam keluarga merupakan sebuah keharusan dan membutuhkan perhatian yang serius.

  Dari fungsi keluarga yang terkemuka di atas maka dapat disimpulkan, bahwa keluarga merupakan sumber dari segala perkembangan anak. Anak akan menjadi apa nantinya kelak, keluargalah yang berpengaruh. Orang tua sangat berperan besar dalam membentuk sikap kepribadian anak, terutama sikap anak dalam beragama. Orang tua mempunyai peran besar dalam menanamkan sikap religi yang besar pada anak, sebab sangat percuma bila anak beragama di luarnya saja tapi dalam hati anak tidak memiliki jiwa beragama (Ghofir, 2004:1). Jadi sikap religius sangat penting untuk ditanamkan pada anak.

  Keluarga dalam Islam merupakan lembaga pendidikan yang terpenting yang pengaruhnya sebanding dengan sekolah. Orang tua bapak dan ibu masing-masing mempunyai hak dan kewajiban, demikian juga dengan anak-anak (Kastolani, 2009:126). Masing-masing dari mereka mempunyai tanggung jawab. Sebagaimana hadis Rasulullah SAW:

  ُ ُ ُا ُ دْبَع ُ لو سَرُ تْعِمَس ُ لو قَ يَُرَم ع ُ نْبُِهَّلل ُْم كُّل كَوٍُعاَرُْم كُّل كُ لو قَ يَُمَّلَسَوُِهْيَلَعُ هَّللاُىَّلَصُِهَّللا ُ

ُْنَعُ ٌلو ئْسَمُ َو هَوُِهِلْهَأُيِفُ ٍعاَرُ ل جَّرلاَوُِهِتَّيِعَرُ ْنَعُ ٌلو ئْسَمَوُ ٍعاَرُ ماَمِْلْاُِهِتَّيِعَرُ ْنَعُ ٌلو ئْسَم

ُِه

  

ُِدِّيَسُ ِلاَمُ يِفُ ٍعاَرُ مِداَخْلاَوُ اَهِتَّيِعَرُ ْنَعٌُةَلو ئْسَمَوُ اَهِجْوَزُ ِتْيَ بُ يِفٌُةَيِعاَرُ ةَأْرَمْلاَوُ ِهِتَّيِعَر

ُ

ُِهِتَّيِعَرُْنَعُ ٌلو ئْسَمَوُِهيِبَأُ ِلاَمُيِفٍُعاَرُ ل جَّرلاَوُ َلاَقُْدَقُْنَأُ تْبِسَحَوُ َلاَقُِهِتَّيِعَرُْنَعُ ٌلو ئْسَمَو

  

)

  

'Abdullah bin 'Umar berkata, "Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi

wasallam bersabda: "Setiap ka lian adalah pemimpin, dan setiap pemimpin

akan dimintai pertanggung jawaban atas yang dipimpinnya. Imam adalah

pemimpin yang akan diminta pertanggung jawaban atas rakyatnya. Seorang

suami adalah pemimpin dan akan dimintai pertanggung jawaban atas

keluarganya. Seorang isteri adalah pemimpin di dalam urusan rumah tangga

suaminya, dan akan dimintai pertanggung jawaban atas urusan rumah tangga

tersebut. Seorang pembantu adalah pemimpin dalam urusan harta tuannya,

dan akan dimintai pertanggung jawaban atas urusan tanggung jawabnya

tersebut." Aku menduga Ibnu 'Umar menyebutkan: "Dan seorang laki-laki

adalah pemimpin atas harta bapaknya, dan akan dimintai pertanggung

jawaban atasnya. Setiap kalian adalah pemimpin dan setiap pemimpin akan

dimintai pertanggung jawaban atas yang dipimpinnya." (HR. Bukhori). (Al-

  asqalani, 2009:389) Tanggung jawab orang tua dimulai dengan mendidik anak agar menjadi orang beriman, shaleh dan shalehah, dan menjaga kesehatan fisik, serta memenuhi keperluannya dalam batas yang dibenarkan dan kemampuan yang tersedia (Djawas, 1996:130). Dalam mendidik anak, orang tua tidak mungkin hanya berharap agar anak-anaknya berperilaku dan bersikap sesuai dengan keinginannya. Orang tua harus berusaha memperlihatkan teladan yang baik.

  Setiap anak adalah istimewa dan setiap anak diamanahkan oleh Allah SWT. Kepada orang tua mereka untuk diasuh dengan penuh cinta dan kasih sayang. Demikian pula anak-anak yang perlu bimbingan, asuhan, dan pendidikan agar tumbuh secara optimal dan maksimal. Tumbuh menjadi pribadi berkarakter yang mampu mandiri serta diterima oleh masyarakat.

  Bagi anak-anak berkebutuhan khusus memang sulit untuk belajar mandiri karena keterbatasan fisik dan psikis, peran orang tua seutuhnya diperlukan bagi keberlangsungan hidup mereka.

  Anak dengan kekurangan atau kelemahan fisik sangat memerlukan pengertian dan kesabaran dari kedua orang tuanya. Kondisi fisik yang lemah dan kurang dibandingkan dengan anak lain sering kali menjadi hambatan utama dalam tumbuh kembang anak-anak tersebut baik psikis, maupun kepribadiannya (Ratih, 2013:76-78). Mereka tidak bisa disamakan baik dari sisi dari luar maupun dalam.

  Anak dengan cerebral palsy sering memiliki kondisi lain yang berkaitan dengan kelainan perkembangan otak, seperti cacat intelektual, masalah penglihatan, dan pendengaran, atau kejang (Novan, 2014:151). Hal tersebut sering di miliki oleh anak cerebral palsy.

  Pada umumnya, cerebral palsy dapat mengakibatkan gangguan gerakan yang terkait dengan reflek berlebihan atau kekakuan, postur tubuh yang abnormal, gerakan yang tak terkendali, kegoyangan saat berjalan atau beberapa kombinasi dari gangguan tersebut. Kekhususan ini membutuhkan penanganan istimewa karena mereka adalah anak-anak istimewa yang bisa berkembang secara optimal jika didukung oleh lingkungan sekitar. Orang tua sebagai sosok terdekat merupakan harapan kuat bagi anak-anak untuk dapat tumbuh kembang secara maksimal dan optimal (Ratih & Afin, 2013:44).

  Keberhasilan mereka tergantung pada kemauan orang tuanya.

  Meskipun mereka tidak normal, mereka tetap mamiliki kesempatan untuk mempunyai dan memiliki kepercayaan/agama. Jika mereka kesusahan orang tua wajib menuntunnya, untuk memiliki kepercayaan/agama. Tidak anak kedisiplinan dan kesabaran sehingga mereka bisa menjadi makhluk sosial yang peduli terhadap sesama dan tentunya ruang yang tepat untuk meningkatkan spiritualitas anak-anak dalam mengenal dan menghayati ke Mahakasih dan Penyayang-Nya Tuhan Semesta Alam (Aqila Smart, 2010:150). Orang tua menuntun anaknya dalam berbagai hal, hubungan secara horizontal maupun vertikal.

  Tuhan telah menyiapkan masa depan anak spesial tanpa kita ketahui bentuknya. Tuhan Maha Kuasa atas segala sesuatu. Dari anak spesial ini, kita sering mendapatkan pencerahan dan kekuatan, kejutan-kejutan kecil, maupun besar. Hidup kita lebih bergairah dan penuh warna. Dalam kenyatan yang sebenarnya, masih ditemukan orang tua yang kehilangan arah dalam mencari pemecahan berbagai masalah kehidupan dan mudah putus asa dalam menangani anak mereka penyandang cerebral palsy.

  Berdasarkan latar belakang di atas muncul ketertarikan penulis untuk melakukan penelitian dengan judul

  “PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM KELUARGA ANAK PENYANDANG CEREBRAL PALSY DI SALATIGA TAHUN 2016 ”.

B. Rumusan Masalah

  1 . Bagaimana diskripsi dan karakteristik anak penyandang cerebral palsy?

  2. Bagaimana cara orang tua dari anak penyandang cerebral palsy mengenalkan dan mengajarkan agama Islam pada anak nya, meliputi: materi, tujuan, proses dan evaluasinya?

  C. Tujuan Penelitian

  Mengacu pada rumusan masalah, maka tujuan penelitian ini untuk mengetahui:

  1. Untuk mengetahui bagaimana diskripsi dan karakteristik anak baik secara fisik maupun psikis penyandang cerebral palsy.

  2. Untuk mengetahui bagaimana cara orang tua dari anak penyandang

  cerebral palsy dalam mengenalkan agama Islam kepada anak nya baik materi, tujuan, proses dan evaluasinya.

  D. Manfaat Penelitian

  Hasil penelitian ini diharapkan bisa memberikan informasi yang jelas tentang pendidikan agama Islam pada anak penyandang cerebral palsy. Dari informasi tersebut diharapkan dapat memberikan manfaat secara teoritis maupun praktis, yaitu:

  1. Secara Teoretis

  a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi perkembangan ilmu pendidikan agama Islam bagi anak berkebutuhan khusus.

  2. Secara Praktis Penelitian ini akan memberikan manfaat bagi orang tua, lembaga pendidikan dan mahasiswa, diantaranya sebagai berikut: a. Bagi orang tua dari anak penyandang cerebral palsy

  Dengan adanya penelitian ini diharapkan orang tua dapat meningkatkan b. Bagi lembaga pendidikan Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan rujukan untuk meningkatkan pembinaan dan pembelajaran pendidikan agama Islam terhadap anak penyandang cerebral palsy.

  c. Anak penyandang cerebral palsy Dapat meningkatkan religiusitas anak.

E. Penegasan Istilah

  Untuk menghindari salah pengertian dan salah penafsiran pada judul di atas, perlu penulis menjelaskan istilah-istilah yang terdapat pada judul.

1. Pendidikan Agama Islam

  Pendidikan agama Islam usaha yang lebih khusus ditekankan untuk mengembangkan fitrah keberagaman peserta didik agar lebih mampu memahami, menghayati dan mengamalkan ajaran Islam. Implementasi dari pengertian ini, pendidikan agama Islam merupakan komponen yang tidak terpisahkan dari sistem pendidikan Islam. Bahkan tidak berlebihan dikatakan bahwa pendidikan agama Islam berfungsi sebagai jalur pengintegrasian wawasan Islam dengan bidang-bidang studi yang lain. Implikasi lebih lanjut, pendidikan agama Islam harus sudah dilaksanakan sejak dini sebelum peserta didik memperoleh pendidikan atau pengajaran ilmu yang lain (Muhaimin, 2001:76). Bahkan sejak dalam kandungan anak sudah bisa di ajarkan pendidikan agama Islam.

  Pendidikan agama Islam didefinisikan sebagai usaha yang berupa pendidikannya dapat memahami, menghayati dan mengamalkan agama Islam serta menjadikannya sebagai jalan kehidupan baik pribadi maupun kehidupan masyarakat (Syafaat, 2008:16). Dapat dijadikan sebagai penolong hidup jalan menuju kebahagian dunia maupun akhirat.

  Pendidikan agama Islam yang dimaksud dalam penelitian ini adalah usaha orang tua dalam menyiapkan anaknya untuk meyakini, memahami, dan mengamalkan ajaran agama Islam sehingga menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT dan berakhlak mulia dalam kehidupanya.

  2. Keluarga

  Keluarga adalah sanak saudara yang bertalian dengan turunan atau sanak saudara yang bertalian dengan perkawinan (Poerwadarminta, 2006:553). Dalam KBBI (2007:237) diartikan sebagai ibu dan bapak serta anak-anak nya seisi rumah.

  Dalam kaitannya dengan pendidikan agama Islam, keluarga yang dimaksud disini adalah orang dewasa yang bertanggung jawab terhadap pengasuhan anak penyandang cerebral palsy.

  3. Cerebral palsy

  Menurut arti katanya cerebral palsy terdiri dari dua kata cerebral dan . Cerebral berarti otak. Palsy berarti kekakuan. Jadi cerebral palsy

  palsy

  adalah kekakuan otak. Cerebral palsy merupakan suatu gangguan pada gerak tubuh yang ada hubungannya dengan kerusakan otak yang menetap, akibatnya otak tidak berkembang (Novan, 2014:151). Gangguan tubuh yang disebabkan kerusakan pada jarigan otaknya.

  Anak penyandang Cerebral palsy yang dimaksud disini adalah anak- anak yang berusia di bawah 12 tahun yang mengalami gangguan cerebral

  palsy.

4. Keluarga cerebral palsy

  Yang dimaksud dalam penelitian ini adalah keluarga dengan anak penyandang cerebral palsy.

F. Metode Penelitian

  Metodologi penelitian merupakan ilmu yang membahas metode ilmiah dalam proses penelitian (Suprayogo & Tabroni, 2003:7). Untuk mendapatkan hasil penelitian yang baik, cermat dan akurat, maka pada peneliti ini akan digunakan tahap-tahap sebagai berikut:

  1. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan deskriptif kualitatif dengan jenis penelitian lapangan (Field research) yaitu dengan menyajikan gambaran tentang bagaimana keluarga dalam memberikan pendidikan agama Islam kepada anak penyandang cerebral

  palsy.

  Moleong (2011:6) penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dll, bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah.

  Dalam buku berjudul Melejitkan Kemahiran Menulis Karya Ilmiah Bagi Mahasiswa (Maslikhah, 2013:67) juga disebutkan bahwa penelitian berjenis kualitatif biasanya memuat tentang jenis pendekatan penelitian, data dan sumber data, teknik pengumpulan data, validitas data, dan teknik analisis data.

  Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

  field research yang bermaksud untuk mengetahui data responden secara

  langsung dari lapangan, yakni suatu penelitian yang bertujuan mengetahui situasi atau keadaan sebenarnya tentang peran keluarga dalam membina religiusitas anak penyandang cerebral palsy.

  2. Kehadiran Peneliti Dalam penelitian ini kehadiran peneliti sangatlah penting sekali, peneliti bertindak sebagai instrumen langsung sekaligus pengumpul data.

  Peneliti bertindak secara langsung ke lapangan sehingga mendapatkan data yang riil dalam meneliti pendidikan agama Islam dalam keluarga anak penyandang cerebral palsy, sehingga bisa diperoleh data yang akurat.

  3. Lokasi dan Waktu Penelitian

  a. Lokasi penelitian Lokasi penelitian yang sebagai obyek kajian dalam penyusunan ruang tunggu fisioterapi RSUD Kota Salatiga dan di kediaman informan.

  b. Waktu penelitian Waktu penelitian dilaksanakan sejak penyusunan proposal yaitu dari September 2016 sampai penulisan laporan penelitian ini selesai pada April 2017.

  4. Sumber Data

  a. Data Primer Sumber data primer adalah data dalam bentuk verbal atau kata-kata yang diucapkan secara lisan, gerak-gerik atau perilaku yang dilakukan oleh subjek yang dapat dipercaya (Arikunto, 2010:22). Peneliti menggunakan data ini untuk mendapatkan informasi secara langsung tentang peran keluarga dalam membina religiusitas anak di RSUD Kota Salatiga. Adapun sumber data langsung peneliti dapatkan dari hasil wawancara dengan keluarga, orang tua atau wali anak penyandang cerebral palsy.

  b. Data Sekunder Sumber data sekunder adalah data pendukung atau penunjang penelitian ini (Arikunto, 2006:145). Sumbernya berupa dokumen, arsip, buku, karya ilmiah lainnya serta foto kegiatan belajar mengajar. Maupun didapat dari sumber bacaan dan berbagai macam sumber lainnya yang terdiri dari surat-surat pribadi dan dokumen resmi dari

  Peneliti menggunakan data sekunder ini untuk memperkuat hasil temuan dan melengkapi informasi yang telah dikumpulkan melalui dokumen, wawancara, pengamatan, dan buku profil pelayanan RSUD Salatiga.

  5. Teknik Pengumpulan Data

  a. Pengamatan (Observasi) Observasi yaitu pencatatan secara sistematik terhadap unsur-unsur yang tampak dalam suatu gejala atau gejala-gejala dalam objek penelitian (Afifudin, 2009:134). Metode ini digunakan peneliti untuk mengamati secara langsung bagaimana peran keluarga dalam membina religiusitas anak penyandang cerebral palsy di RSUD Salatiga.

  b. Wawancara Metode wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu.

  Percakapan tersebut dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan yang diwawancarai (interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan (Moleong, 2011:186). Jadi peneliti akan meneliti subjek penelitian secara langsung guna mendapatkan informasi yang lebih jelas.

  Dalam penelitian ini yang akan diwawancara adalah keluarga, orang tua atau wali anak penyandang cerebral palsy untuk memperoleh data karakteristik anak, cara keluarga mengajarkan c. Dokumentasi Dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel-variabel, baik itu berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, notulen rapat, agenda, dan sebagainya (Arikunto, 2010:274).

  Dengan metode dokumentasi penulis gunakan untuk lebih memperluas pengamatan dan pengumpulan data terhadap sesuatu yang diteliti oleh peneliti.

  6. Analisis Data Analisis data bertujuan menyederhanakan data ke dalam bentuk yang lebih mudah dan diinterpretasi dalam memberikan interpretasi data yang diperoleh (Sugiyo, 2006:82) sehingga digunakan metode deskriptif untuk mendeskripsikan pelaksanaan pendidikan agama Islam dalam keluarga anak penyandang cerebral palsy di Salatiga.

  Di sini data yang sudah ada dijabarkan secara naratif dan lebih kompleks, disertai dengan pendapat dari peneliti, didukung oleh referensi terkait. Peneliti menggunakan analisis data kualitatif seperti yang dikemukakan oleh Milles dan Huberman (1992:15-19) yaitu meliputi langkah-langkah sebagai berikut:

  a. Pengumpulan data Pengumpulan data lapangan berwujud kata-kata dilakukan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. b. Reduksi data Reduksi data diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan, perhatian pada penyedarhanaan, transformasi data “kasar” yang muncul dari catatan-cacatan tertulis di lapangan. Dilakukan pemilihan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu dan mengorganisasi data dengan cara sedemikian rupa sehingga kesimpulan akhirnya dapat disimpulkan.

  c. Penyajian data Penyajian di sini dibatasi sebagai sekumpulan informasi tersusun yang memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Berbentuk teks naratif.

  d. Penarikan kesimpulan dan verifikasi Dalam pandangan ini hanya sebagian dari satu kegiatan konfigurasi yang utuh. Kesimpulan-kesimpulan juga diverifikasi selama penelitian berlangsung.

  7. Pengecekan Keabsahan Data Pada penelitian ini, peneliti memakai kriteria kepercayaan

  (credibility) . Kriteria kepercayaan ini berfungsi untuk melakukan

  penelaahan data secara akurat agar tingkat kepercayaan penemuan dapat dicapai. Peneliti memperpanjang penelitian dengan melakukan observasi secara terus menerus sampai data yang dibutuhkan cukup. Kemudian peneliti menggunakan teknik tringulasi data yaitu teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain (Moleong, 2008:330). Pada teknik ini peneliti melakukan:

  a. Triangulasi teknik yaitu dengan jalan membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara.

  b. Triangulasi sumber yaitu dengan cara membandingkan data hasil wawancara antara narasumber terkait dan membandingkan data hasil dokumentasi antar dokumen.

  8. Tahap-tahap Penelitian Pelaksanaan penelitian terdiri dari empat tahap yaitu: tahap sebelum ke lapangan, tahap pekerjaan lapangan, tahap analisis data, dan tahap penulisan laporan yang ditempuh sebagai berikut:

  a. Tahap sebelum ke lapangan Tahap ini meliputi kegiatan penentuan fokus, penyesuaian paradigma teori, penjajakan alat peneliti, permohonan izin kepada subjek yang diteliti, dan konsultasi fokus penelitian.

  b. Tahap pekerjaan lapangan Tahap ini meliputi pengumpulan bahan-bahan yang berkaitan dengan peran keluarga dalam membina religiusitas anak cerebral

  palsy di RSUD Kota Salatiga tahun 2016. Data ini diperoleh dengan pengamatan, wawancara dan dokumentasi. c. Tahap analisis data Menurut Miles dan Huberman yang dikutip Sugiyono (2011:337) aktivitas dalam analisis data yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.

  1. Mereduksi atau merangkum data, memilih hal-hal pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya serta membuang yang tidak perlu.

  2. Penyajian data dalam uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori dan sejenisnya secara naratif.

  3. Penarikan kesimpulan berupa penemuan baru yang belum pernah ada.

  d. Tahap penulisan laporan Tahap ini meliputi kegiatan hasil penelitian dari semua rangkaian kegiatan pengumulan data sampai pemberian makna data. Setelah itu melakukan konsultasi hasil penelitian dengan dosen pembimbing untuk mendapatkan perbaikan, saran-saran demi kesempurnaan skripsi yang kemudian ditindaklanjuti hasil bimbingan tersebut dengan penulis skripsi yang sempurna.

G. Sistematika Penulisan

  Dalam penelitian ini, penulis menyusun ke dalam 5 (lima) bab yang rinciannya adalah sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN Pada bab pendahuluan ini berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, penegasan istilah, metode penelitian, dan sistematika penulisan.

  BAB II KAJIAN PUSTAKA Pada bab II ini berisi landasan teori tentang pendidikan agama Islam, peran keluarga dalam membina religiusitas anak penyandang cerebral palsy. BAB III PAPARAN DATA DAN TEMUAN HASIL PENELITIAN Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal mengenai: gambaran umum lokasi penelitian yaitu di RSUD Salatiga, penyajian data yang meliputi: data responden serta hasil wawancara terhadap keluarga dari anak penyandang cerebral palsy.

  BAB IV ANALISIS Bab ini membahas tentang analisis mengenai pendidikan agama Islam dalam keluarga bagi anak penyandang cerebral palsy. BAB V PENUTUP Bab ini merupakan bab terakhir dalam penulisan skripsi yang memuat kesimpulan dan saran.

Dokumen yang terkait

PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SISWA PENYANDANG AUTIS DI SMPLB NEGERI SALATIGA TAHUN PELAJARAN 20132014 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 3 127

REWARD DAN PUNISHMENT DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN ISLAM SKRIPSI Disusun Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

0 1 122

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN HUMANIS DI SMP ALTERNATIF QARYAH THAYYIBAH SALATIGA TAHUN 2016 SKRIPSI Diajukan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

0 0 132

PERAN WANITA PEKERJA GARMEN DALAM MEMBINA RELIGIUSITAS ANAK DI DUSUN NOBOTENGAH KELURAHAN NOBOREJO KECAMATAN ARGOMULYO SALATIGA TAHUN 2016 SKRIPSI Disusun Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

0 0 89

HUBUNGAN KONSEP DIRI DENGAN SIKAP OPTIMISME DALAM MERAIH GELAR SARJANA PADA MAHASISWA JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM IAIN SALATIGA TAHUN 2016 SKRIPSI Disusun guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

0 0 144

PENDIDIKAN SEPANJANG HAYAT DALAM PERSPEKTIF ISLAM SKRIPSI Diajukan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

0 0 132

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA SANTRI DI PONDOK PESANTREN HIDAYATUL MUBTADI-IEN KALIBENING SALATIGA TAHUN 2016 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

0 1 170

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER SISWA DI SMP ISLAM AL-AZHAR 18 KOTA SALATIGA TAHUN 2017 SKRIPSI Disusun guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

0 0 189

PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMK N 2 SALATIGA DAN UPAYA-UPAYA PEMECAHANNYA SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

0 0 126

IMPLEMENTASI PROGRAM PARENTING DALAM BIDANG PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMP NEGERI 7 SALATIGA TAHUN 2017 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

0 0 202