HUBUNGAN KONSEP DIRI DENGAN SIKAP OPTIMISME DALAM MERAIH GELAR SARJANA PADA MAHASISWA JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM IAIN SALATIGA TAHUN 2016 SKRIPSI Disusun guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

  

HUBUNGAN KONSEP DIRI DENGAN SIKAP OPTIMISME

DALAM MERAIH GELAR SARJANA PADA MAHASISWA

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM IAIN SALATIGA

TAHUN 2016

SKRIPSI

Disusun guna Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

  Oleh :

HENING RETNO ASTURINI

  

_______________________________________

NIM : 111-12-202

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

2016

  KEMENTERIAN AGAMA

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

  Jl. Tentara Pelajar No. 02 Phone (0298) 323706 Salatiga 50721 Website Dr. Imam Sutomo, M. Ag.

  DOSEN IAIN SALATIGA

NOTA PEMBIMBING

  Lamp : 4 eksemplar Hal : Naskah skripsi

  Kepada: Yth. Rektor IAIN Salatiga Di Salatiga Assalamualaikum. Wr. Wb.

  Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka bersama ini, kami kirimkan naskah skripsi saudara : Nama : Hening Retno Asturini NIM : 111-12-202 Fakultas/Jurusan : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan/Pendidikan Agama Islam Judul Skripsi : HUBUNGAN KONSEP DIRI DENGAN SIKAP

  OPTIMISME DALAM MERAIH GELAR SARJANA PADA MAHASISWA JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM IAIN SALATIGA TAHUN 2016 Dengan ini kami mohon skripsi saudara tersebut di atas supaya segera dimunaqosyahkan. Demikian agar menjadi perhatian.

  Wassalamualaikum. Wr. Wb.

  Salatiga, 18 Maret 2016 Pembimbing, Dr. Imam Sutomo, M. Ag.

  NIP.19580827 198303 1002 KEMENTERIAN AGAMA

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

  Jl. Tentara Pelajar No. 02 Phone (0298) 323706 Salatiga 50721 Website

  

PENGESAHAN

HUBUNGAN KONSEP DIRI DENGAN SIKAP OPTIMISME

DALAM MERAIH GELAR SARJANA PADA MAHASISWA

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM IAIN SALATIGA

TAHUN 2016

Disusun oleh :

Hening Retno Asturini

  

NIM : 111-12-202

  Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan PAI, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga pada tanggal .......... 2016, dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar sarjana S1 kependidikan Islam.

  

Susunan Panitia Ujian

  Ketua Penguji : ……………….………

  Sekretaris Penguji : ………………….……

  Penguji I : ……………….………

  Penguji II : ……………….………

  DEKLARASI

  Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama : Hening Retno Asturini NIM : 111-12-202 Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Jurusan : Pendidikan Agama Islam

  Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, peneliti menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan atau karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.

  Demikian deklarasi ini dibuat oleh penulis untuk dapat dimaklumi.

  Salatiga, 18 Maret 2016 Penulis

  Hening Retno Asturini NIM: 111-12-202

  anganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman.

  MOTTO

نِإ َن ْوَلْعَلأا ُمُتنَأ َو اوُنَزْحَت َلا َو اوُنِهَت َلا َو

َنيِنِم ْؤُّم مُتنُك

  • J
  • ١٣٩

  (Qs. Ali-Imron : 139)

  

PERSEMBAHAN

  Puji syukur kepada Allah SWT, sehingga skripsi ini selesai. Skripsi ini saya persembahkan untuk orang-orang yang telah mendukung saya untuk selalu memperjuangkan mimpi saya: 1.

  Kepada kedua orang tua saya, ayah Sutikno dan bunda Hasrini, Jazakumullah

  bi akhsanil jaza’ atas semua yang telah diberikan selama ini, juga untuk setiap do’a yang dengan tulus diberikan, semoga Allah meridhai.

  2. Kakak saya Susilo Wahyu Wicaksono dan adik saya Rizki Indah Wijayanti yang selalu memberi semangat dan motivasi dalam menggapai cita.

  3. Dosen-dosen Tarbiyah, yang telah memberikan ilmu-ilmu, motivasi, dan segala inspirasi untuk menjadi bekal di masa yang akan datang.

  4. Rekan-rekan seangkatan dan seperjuangan, khususnya kepada kakakku tercinta Khoiri Azizi yang telah banyak membantu dalam penyusunan skripsi, dan selalu mengiringi langkahku dalam doa.

  5. Seluruh rekan-rekan dan Pengurus HMI Cabang Salatiga, jazakumullah

  khoiron katsir telah menghadirkan semangat dalam setiap langkah. Semoga

  dapat memberikan manfaat bagi diri saya pribadi maupun orang lain atas ilmu- ilmu yang telah didapatkan dalam berorganisasi.

  6. Semua pihak yang telah membantu terselesainya skripsi ini.

KATA PENGANTAR

  

Bismillahirromanirrohim

A

ssalamu’alaikumWr. Wb.

  Segala puji bagi Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan hidayah- Nya, sehingga penulis dapat diberikan kemudahan dalam menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam semoga tercurah kepada Rasulullah SAW, keluarga, sahabat dan para pengikutnya.

  Skripsi ini dibuat untuk memenuhi persyaratan guna memperoleh gelar kesarjanaan Pendidikan Agama Islam, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga. Dengan selesainya skripsi ini, tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada :

  1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd., selaku Rektor IAIN Salatiga.

  2. Ibu Siti Rukhayati, M.Pd., selaku kepala jurusan Pendidikan Agama Islam.

  3. Bapak Dr. Imam Sutomo, M. Ag., selaku dosen pembimbing skripsi yang telah dengan ikhlas mencurahkan pikiran dan tenaganya serta pengorbanan waktunya dalam upaya membimbing penulis untuk menyelesaikan tugas ini.

  4. Bapak Dr. Adang Kuswaya, M. Ag., selaku pembimbing akademik (PA) yang dengan sabar membimbing dan mengarahkan penulis dari semester 1 hingga semester akhir.

  5. Bapak dan Ibu Dosen serta karyawan IAIN Salatiga yang telah banyak membantu dalam penyelesaian skripsi ini.

  6. Ayah dan bunda di rumah yang selalu mendoakan dan membantu dalam bentuk materi untuk membiayai penulis dalam menyelesaikan studi di IAIN Salatiga.

  Harapan penulis, semoga amal baik yang telah diberikan mendapatkan balasan kebaikan yang berlipat ganda di sisi Allah SWT dan semoga Allah meridhoi persaudaraan ini. Akhirnya dengan tulisan ini semoga dapat bermanfaat bagi pembaca dalam menambah khasanah keilmuannya serta dapat mengambil hikmahnya dalam kehidupan sehari-hari.

  

Billahi taufiq wal hidayah

Wassalamu’alaikum Wr. Wb

  Salatiga, 18 Maret 2016 Penulis

  Hening Retno Asturini NIM. 111-12-202

  

ABSTRAK

  Retno, Asturini, Hening. 2016. Hubungan Konsep Diri dengan Sikap Optimisme

  dalam Meraih Gelar sarjana pada Mahasiswa Jurusan Pendidikan Agama Islam IAIN Salatiga Tahun 2016. Skripsi. Fakultas Tarbiyah dan

  Ilmu Keguruan. Jurusan Pendidikan Agama Islam. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Dr. Imam Sutomo, M. Ag. Kata kunci: Konsep Diri dengan Sikap Optimisme

  Penelitian ini merupakan upaya untuk mengetahui hubungan konsep diri dengan sikap optimisme dalam meraih gelar sarjana pada mahasiswa Jurusan Pendidikan Agama Islam IAIN Salatiga tahun 2016. Rumusan masalah yang ingin dicari jawabanya adalah (1) Bagaimana tingkat konsep diri mahasiswa Jurusan Pendidikan Agama Islam IAIN Salatiga tahun 2016? (2) Bagaimana sikap optimisme dalam meraih gelar sarjana pada mahasiswa Jurusan Pendidikan Agama Islam IAIN Salatiga tahun 2016? (3) Adakah hubungan konsep diri dengan sikap optimisme dalam meraih gelar sarjana pada mahasiswa Jurusan Pendidikan Agama Islam IAIN Salatiga tahun 2016??

  Pengumpulan data yang digunakan adalah menggunakan pendekatan kuantitatif, yaitu dilaksanakan dengan menggunakan metode angket atau kuesioner yang dibagikan pada 75 responden. Kemudian untuk mengetahui pengaruh variabel X terhadap Vaiabel Y yaitu dengan menggunakan Product

  Moment.

  Hasil penelitian dari variabel konsep diri mahasiswa dengan hasil mean 63,48 diperoleh data 8 (10,64%) responden berkategori Sangat Baik, 22 (29,26%) responden berkategori Baik, 25 (33,25%) responden berkategori Cukup Baik, 10 (13,3%) responden berkatagori Cukup dan 10 (13,3%) responden berkatagori kurang. Sedangkan hasil dari variabel sikap optimisme mahasiswa dengan hasil mean 72,14 diperoleh data 11 (14,63%) responden berkategori Sangat Baik, 23 (30,59%) responden berkategori Baik, 25 (33,25%) responden berkategori Cukup Baik, 10 (13,3%) responden berkatagori Cukup, dan 6 (7,98%) berkatagori kurang. Hasil analisis penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang positif dan signifikan

  “Hubungan Konsep Diri dengan Sikap Optimisme dalam Meraih Gelar sarjana pada Mahasiswa Jurusan Pendidikan Agama Islam IAIN Salatiga Tahun 2016

  ”, hal ini dibuktikan dengan hasil ro= 0,394 yang dikonsultasikan dengan harga r tabel baik pada taraf kesalahan 1% (0,296) atau 5% (0,227) yang memiliki arti ro lebih besar atau sama dengan rt.

  

Daftar Isi

  Halaman Judul .................................................................................................... i Halaman Nota Pembimbing ............................................................................... ii Halaman Pengesahan ......................................................................................... iii Deklarasi ............................................................................................................ iv Motto .................................................................................................................. v Persembahan ...................................................................................................... vi Kata Pengantar ................................................................................................... vii Abstrak ............................................................................................................... ix Daftar Isi ............................................................................................................. x Daftar Tabel ....................................................................................................... xiii

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ............................................................ 1 B. Rumusan Masalah ..................................................................... 7 C. Tujuan Penelitian ...................................................................... 7 D. Hipotesis .................................................................................... 8 E. Manfaat Penelitian .................................................................... 9 F. Definisi Operasional .................................................................. 10 G. Metode Penelitian ...................................................................... 12 H. Sistematika Penulisan Skripsi ................................................... 19 BAB II LANDASAN TEORI A. Konsep Diri ............................................................................... 20

  1. Difinisi Konsep Diri ........................................................... 20 2.

  Jenis-jenis Konsep Diri ....................................................... 21 3. Komponen Konsep Diri ..................................................... 26 4. Perkembangan Konsep Diri ............................................... 29 5. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan konsep diri

  ............................................................................................ 32 B. Sikap Optimisme ....................................................................... 42 1.

  Definisi Sikap Optimisme ................................................... 42 2. Faktor-faktor pentingnya bersikap optimis ........................ 44 3. Sikap Optimis yang keliru ................................................... 46 4. Cara membentuk Sikap Optimis .......................................... 47 5. Cara melatih Sikap Optimis ................................................ 49 6. Klasifikasi Sikap Optimis ................................................... 51 7. Manfaat Sikap Optimis ....................................................... 53 C. Hubungan Konsep Diri dengan Sikap Optimis ........................ 56

  BAB III LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum IAIN Salatiga ............................................... 60 1. Identitas Sekolah ................................................................. 60 2. Sejarah Berdirinya IAIN Salatiga ........................................ 60 3. Letak Geografis ................................................................... 68 4. Asas, fungsi dan tujuan ........................................................ 68 5. Visi dan Misi IAIN Salatiga ................................................ 72 6. Program Pendidikan ........................................................... 73

  B.

  Penyajian Data Penelitian ......................................................... 75 1.

  Daftar Nama Responden .................................................... 76 2. Hasil Jawaban Angket ........................................................ 78

  BAB IV ANALISIS DATA A. Analisis Pertama ....................................................................... 89 1. Analisis Konsep Diri Mahasiswa ........................................ 89 2. Analisis Sikap Optimisme Mahasiswa ................................ 96 B. Analisis Kedua ........................................................................ 102 Analisis Uji Hipotesis ............................................................. 102 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan .............................................................................. 108 B. Saran-saran .............................................................................. 109

Daftar Pustaka ................................................................................................ 111

Lampiran-lampiran

  

Daftar Tabel

Tabel 3.1 Daftar Nama Responden ................................................................ 76Tabel 3.2 Skor Jawaban per Item Angket Konsep Diri Mahasiswa ............... 79Tabel 3.3 Jawaban Angket Konsep Diri Mahasiswa ....................................... 81Tabel 3.4 Skor Jawaban per Item Angket Sikap Optimisme Mahasiswa ...... 83Tabel 3.5 Jawaban Angket Sikap Optimisme Mahasiswa ............................. 86Tabel 4.1 Hasil Skor Angket Konsep Diri Mahasiswa ................................... 90Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Konsep Diri Mahasiswa ................................. 93Tabel 4.3 Nilai Interval Konsep Diri Mahasiswa ............................................ 95Tabel 4.4 Hasil Skor Sikap Optimisme Mahasiswa ........................................ 96Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Sikap Optimisme Mahasiswa ........................ 99Tabel 4.6 Nilai Interval Sikap Optimisme Mahasiswa ................................... 102Tabel 4.7 Tabel Indeks Korelasi Besarnya Hubungan Konsep Diri dengan Sikap

  Optimisme Mahasiswa IAIN Salatiga Jurusan Pendidikan Agama Islam tahun 2016 ............................................................................ 103

Tabel 4.8 Tabel Taraf Signifikansi ................................................................. 107

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam setiap diri individu terdapat sifat-sifat positif dan sifat-sifat

  negatif. Masing-masing individu harus bertarung dalam mengelola sifat-sifat baik dan buruk yang terdapat dalam dirinya, agar menjadi makhluk yang mulia. Sifat-sifat buruk manusia bisa menjadi dominan ketika ia selalu mengedepankan hawa nafsu. Apabila dalam diri seseorang didominasi dengan sifat buruk, dan ia tidak dapat mengendalikan sifat tersebut, maka ia bisa terjatuh dalam keburukan yang semakin lama semakin menguat.

  Konsep diri yang terdapat dalam setiap diri individu bisa bersifat positif maupun negatif, seperti yang dikatakan William dan Emmert (Rahmat, 2005:105) konsep diri merupakan pandangan seseorang tentang dirinya secara keseluruhan baik secara positif atau negatif. Secara positif ditandai dengan yakin akan kemampuannya mengatasi masalah, merasa setara dengan orang lain, menerima pujian tanpa rasa malu, menyadari bahwa setiap orang mempunyai berbagai perasaan, keinginan dan perilaku yang tidak seluruhnya disukai masyarakat, serta mampu memperbaiki dirinya karena ia sanggup mengungkapkan aspek-aspek kepribadian yang tidak disenanginya dan berusaha memperbaikinya. Ketika seseorang mempunyai konsep diri yang positif maka dapat membentuk pribadi yang mempunyai jiwa optimisme dan berkepribadian baik, sehingga disenangi oleh banyak orang.

  Shavelson dkk mengatakan bahwa konsep diri adalah persepsi seseorang terhadap dirinya sendiri. Persepsi tersebut melalui pengalaman seseorang dan interprestasi terhadap lingkungan serta dipengaruhi secara khusus oleh penguat penilaian dari orang-orang yang berarti bagi seseorang dan atribusi seseorang terhadap tingkah lakunya sendiri (Zulfan & Wahyuni, 2012:86). Maka dapat dikatakan bahwasanya persepsi seseorang terhadap dirinya bisa berupa persepsi yang positif atau negatif.

  Konsep diri yang terdapat pada diri manusia dapat memberikan efek positif maupun efek negatif. Apabila seorang individu mampu berpandangan baik tentang dirinya sendiri maka akan berdampak efek positif bagi dirinya sendiri dan orang lain. Begitu juga sebaliknya, apabila seseorang tidak yakin dengan kemampuannya atau persepsi tentang dirinya tidak baik maka akan memunculkan efek negatif bagi dirinya sendiri dan orang lain. Allah SWT memberikan akal kepada manusia supaya mampu berprasangka baik tentang dirinya dan yakin akan kemampuan yang dimilikinya.

  Kehidupan dan perilaku seorang individu, keberhasilan dan ketidakberhasilan dalam kehidupan, serta kemampuannya menghadapi tantangan dan tekanan hidup, sangat dipengaruhi oleh persepsi, konsep, dan evaluasi tentang dirinya, termasuk citra yang dirasakan tentang dirinya dari orang lain, dan tentang akan menjadi apa ia, yang muncul dari suatu kepribadian yang dinilai dari pengalaman berinteraksi dengan lingkungan, atau dengan kata lain, kehidupan, perilaku dan kemampuan individu dalam kehidupan sangat dipengaruhi dan ditentukan oleh konsep diri. Dalam hal ini menunjukkan bahwa konsep diri memainkan peran utama dalam perilaku manusia. Perubahan dalam konsep diri mengakibatkan perubahan dalam perilaku.

  Konsep diri yang dimiliki seorang mahasiswa mengarahkan untuk mengetahui dan menilai dirinya seperti apa karakter, perilaku, dan bagaimana ia merasa puas menerima diri sepenuhnya. Selain itu dengan memiliki konsep diri yang baik, mahasiswa juga dapat melakukan penilaian terhadap dirinya melalui hubungan interaksi sosial atau aktivitas sosialnya, nilai-nilai yang dianutnya, dan hal-hal lain di luar dirinya.

  Pengetahuan tentang diri akan mengakibatkan kemampuan interaksi sosial, dan pada saat yang sama, berinteraksi dengan orang lain mengakibatkan pengetahuan tentang diri kita. Oleh karena itu dengan membuka diri, konsep diri menjadi lebih dekat pada kenyataan. Bila konsep diri sesuai dengan pengalaman, maka akan lebih terbuka menerima pengalaman-pengalaman dan gagasan-gagasan baru, lebih cenderung menghindari sikap defensif, dan lebih cermat memandang diri sendiri dan orang lain.

  Pola pikir sangat berpengaruh terhadap sikap optimisme pada setiap diri seseorang, reaksi fisik akan menyebabkan terjadinya interaksi sosial seseorang, perubahan dalam perilaku individu berpengaruh terhadap bagaimana individu tersebut berfikir, dan bagaimana individu tersebut merasa, baik secara fisik maupun secara emosional. Pola berfikir seseorang sangat membantu dalam mengatasi masalah yang berhubungan dengan suasana hati.

  Seperti depresi, kecemasan, kemarahan, dan rasa bersalah. Apabila seseorang memiliki pola pikir positif maka individu tersebut dapat mengatasai masalah yang berhubungan dengan suasana hatinya sehingga dapat memunculkan sikap optimis dalam dirinya.

  Dalam hal ini konsep diri mempunyai peran penting dalam membentuk seseorang agar memiliki sikap optimis, khususnya dalam membentuk sikap optimisme pada diri mahasiswa, karena dengan cara pandang yang positif terhadap kemampuan yang dimiliki pada setiap individu, akan membuat diri setiap individu tersebut dapat bersikap optimis dengan semua permasalahan hidup yang dihadapinya. Tetapi jika cara pandang yang negatif terhadap dirinya atau kemampuan yang dimilikinya, maka akan muncul rasa khawatir, cemas pada diri tersebut, dan akhirnya memunculkan sikap pesimis pada diri.

  Optimisme merupakan sikap selalu mempunyai harapan baik dalam segala hal, serta kecenderungan untuk mengharapkan hasil yang menyenangkan. Optimisme juga dapat diartikan berfikir positif. Jadi optimisme lebih merupakan paradigma atau cara berfikir (Sarastika, 2014:98).

  Sikap optimisme itu bisa muncul karena faktor keyakinan akan kemampuan yang dimilikinya, dan munculnya sikap optimis itu karena kesadaran bahwa ketika seseorang memutuskan untuk melakukan sesuatu, maka itu yang akan dilakukannya. Artinya keputusan untuk melakukan sesuatu yang bermanfaat bagi kehidupannya dan selalu berharap untuk menghasilkan yang terbaik.

  Sikap optimisme tidak bisa dibentuk secara instan, tetapi harus dengan cara melatih untuk selalu yakin dengan kemampuan yang dimilikinya dan selalu berfikir positif bahwa suatu yang diinginkan pasti tercapai dan menghasilkan yang terbaik. Salah satu faktor untuk memunculkan sikap optimis pada diri kita yakni dengan pembentukan konsep diri yang positif yang ada pada diri kita. Dengan yakin akan kemampuan yang dimiliki pada diri seseorang khususnya pada mahasiswa, maka dengan itu semua sikap optimisme akan semakin melekat pada setiap diri individu.

  Sikap optimisme mahasiswa merupakan modal yang sangat penting dalam menyelesaikan segala tugas yang dihadapinya. Madhi (2009:8) mengatakan ketika seseorang yang optimis maka akan memandang indah segala sesuatu. Artinya dengan adanya sikap optimis yang dimiliki setiap mahasiswa maka akan membantu dalam menyelesaikan semua tugas perkuliahannya dengan tepat waktu dan selalu memiliki harapan untuk mendapatkan hasil yang terbaik dalam penyelesaian semua tugas perkuliahannya.

  Setiap mahasiswa pasti akan mengalami yang namanya tugas akhir (skripsi), dalam arti akan dihadapkan dengan tugas akhir, yang mana tugas itu ditempuh untuk mendapatkan gelar sarjana. Tugas ini amatlah berat bagi mahasiswa, jika tidak memiliki sikap yang optimis bahwa semua itu dapat diselesaikan dengan tepat waktu dan mendapatkan hasil yang terbaik.

  Berdasarkan penjelasan di atas, konsep diri mempunyai peranan penting dalam kaitannya dengan sikap optimis. Kemampuan seseorang untuk memahami dirinya, seperti apa dirinya, dan bagaimana dirinya sehingga dapat memunculkan sikap optimis sehingga dapat membuat dirinya lebih bersikap optimis dalam segala hal. Lebih khususnya pada mahasiswa yang akan menghadapi tugas akhir demi mendapatkan gelar sarjana, karena sikap optimis akan sangat membantu dalam penyelesaiaan tugas tersebut. Jadi bukan hanya kemampuan akademik saja yang berperan penting dalam penyelesaiaan tugas akhir tetapi sikap optimisme yang dimiliki mahasiswa juga sangat berperan penting dalam penyelesaian tugas akhir (skripsi). Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk meneliti apakah konsep diri tersebut memiliki hubungan yang signifikan dalam pembentukan sikap optimisme mahasiswa dalam meraih gelar sarjana, khususnya pada mahasiswa Jurusan Pendidikan Agama Islam IAIN Salatiga tahun 2016. Dengan demikian, penelitian ini peneliti memberi judul

  “HUBUNGAN KONSEP DIRI DENGAN SIKAP OPTIMISME DALAM MERAIH GELAR SARJANA PADA MAHASISWA JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM IAIN SALATIGA TAHUN 2016” B. Rumusan masalah

  Adapun dari judul di atas, peneliti membuat rumusan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana tingkat konsep diri mahasiswa Jurusan Pendidikan Agama

  Islam IAIN Salatiga tahun 2016? 2. Bagaimana sikap optimisme dalam meraih gelar sarjana pada mahasiswa

  Jurusan Pendidikan Agama Islam IAIN Salatiga tahun 2016? 3. Adakah hubungan konsep diri dengan sikap optimisme dalam meraih gelar sarjana pada mahasiswa Jurusan Pendidikan Agama Islam IAIN Salatiga tahun 2016? C.

   Tujuan Penelitian

  Dari rumusan masalah di atas maka peneliti merumuskan tujuan sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui bagaimana tingkat konsep diri mahasiswa Jurusan Pendidikan Agama Islam IAIN Salatiga tahun 2016.

  2. Untuk mengetahui bagaimana sikap optimisme dalam meraih gelar sarjana pada mahasiswa Jurusan Pendidikan Agama Islam IAIN Salatiga tahun 2016.

  3. Untuk mengetahui adakah hubungan konsep diri dengan sikap optimisme dalam meraih gelar sarjana pada rmahasiswa Jurusan Pendidikan Agama Islam IAIN Salatiga tahun 2016.

D. Hipotesis Penelitian

  Hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian sampai terbukti melalui data yang terkumpul (Sugiyono, 2011:159). Demikian pula hipotesis merupakan suatu kesimpulan yang bersifat sementara, sehingga ada kalanya hipotesis itu benar dan ada kalanya salah.

  Berdasarkan telaah di atas, peneliti mengajukan hipotesis sebagai be rikut: “Ada hubungan konsep diri dengan sikap optimisme mahasiswa dalam meraih gelar sarjana”. Dengan kata lain semakin baik konsep diri seseorang, maka semakin tinggi pula rasa optimisme yang dimiliki seseorang tersebut.

E. Manfaat Penelitian 1.

  Manfaat secara teoretis a.

  Dapat memberikan sumbangan ilmiah untuk memperluas dunia pendidikan khususnya dunia ilmu psikologi pendidikan.

  b.

  Dapat memberikan sumbangan untuk peningkatan kualitas pendidikan dan sumber daya manusia, khususnya bagi para mahasiswa yang mengalami masalah terhadap konsep diri dan sikap optimisme.

  c.

  Dapat dijadikan sebagai bahan acuan dalam penelitian selanjutnya yang sejenis.

2. Manfaat Praktis a.

  Bagi Mahasiswa Sebagai bahan informasi dalam usaha untuk mengembangkan konsep diri dan menumbuhkan sikap optimisme.

  b.

  Bagi Peneliti Menambah wawasan dan pengetahuan penulis tentang konsep diri dan sikap optimisme sehingga dapat mengembangkannya lebih luas baik secara teoretis maupun secara praktis.

  c.

  Bagi Pembaca Dapat menambah ilmu pengetahuan dan wawasan keilmuan pembaca, sehingga pembaca dapat mengembangkan konsep diri dan sikap optimisme yang ia miliki.

F. Definisi Operasional

  Agar tidak terjadi kesalahan persepsi dan lebih mengarahkan pembaca dalam memahami judul skripsi ini peneliti merasa perlu untuk menjelaskan beberapa istilah yang terdapat dalam judul tersebut. Adapun istilah-istilah yang perlu dijelaskan adalah sebagi berikut:

1. Konsep Diri

  Konsep diri adalah cara pandang terhadap diri sendiri sebagai suatu yang berharga atau tidak berharga. Konsep diri juga dapat dikatakan sebagai cara anak memandang dirinya sendiri (Sriyanti, 2014:91).

  Menurut Brehm dkk, konsep diri adalah kumpulan keyakinan tentang diri sendiri dan atribut-atribut personal yang dimiliki (Rahman, 2013:40).

  Menurut Shavelson dkk konsep diri adalah persepsi seseorang terhadap dirinya sendiri. Persepsi tersebut melalui pengalaman seseorang dan interprestasi terhadap lingkungan serta dipengaruhi secara khusus oleh penguat penilaiaan dari orang-orang berarti bagi seseorang dan atribusi seseorang terhadap tingkah laku sendiri (Zulfan & Wahyuni, 2012:86).

  Dari beberapa penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwasanya konsep diri adalah pandangan atau persepsi seseorang terhadap dirinya sendiri yang bersifat psikologi, sosial dan fisik.

  Menurut Sarastika (2014:70-73) individu yang memiliki konsep diri positif ditandi dengan indikator sebgi berikut: a.

  Tidak mengalami hambatan untuk berbicara dengan orang lain, bahkan dalam situasi yang masih asing.

  b.

  Menerima pujian tanpa rasa malu.

  c.

  Bersikap teguh dalam pendirian.

  d.

  Yakin dengan kemampuan dirinya dalam mengatasi masalah.

  e.

  Merasa setara dengan orang lain.

  f.

  Mampu mengintropeksi dirinya sendiri. Indikator dari konsep diri negatif adalah: a.

  Mengalami kesulitan dalam berkomunikasi.

  b.

  Sulit mengakui kesalahan sendiri.

  c.

  Mudah marah.

  d.

  Kurang mampu dalam mengungkapkan perasaan.

  e.

  Merasa tidak diperhatikan.

  f.

  Selalu bersikap pesimis dalam bentuk persaingan.

2. Sikap optimisme

  Optimisme merupakan sikap selalu mempunyai harapan baik dalam segala hal serta kecenderungan untuk mengharapkan hasil yang menyenangkan. Optimisme juga dapat diartikan berfikir positif. Jadi optimisme lebih merupakan paradigma atau cara berfikir (Sarastika, 2014:98).

  Sikap optimis yakni sikap yang membersihkannya dari pemikiran- pemikiran hitam dan mengarahkannya menuju kerja yang positif dan menghasilkan, serta selalu mengejar hari esok yang lebih baik (Uqshari, 2006:42).

  Menurut Bangkit (2014:151) sikap optimis adalah sikap yakin tentang adanya kehidupan yang baik. Keyakinan tersebut dapat dijadikan sebagai bekal untuk meraih hasil yang lebih baik.

  Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwasanya sikap optimisme selalu mempunyai keyakinan untuk berfikir positif dan selalu mengharapkan hasil yang positif, serta menggali yang terbaik dalam dirinya sendiri dan mengharapkan hasil yang terbaik dari suatu situasi.

  Adapun indikator sikap optimisme yakni: a.

  Mempunyai rasa percaya diri.

  b.

  Mempunyai harapan yang positif.

  c.

  Bersikap gembira dalam menjalankan tugas.

  d.

  Tidak mudah putus asa.

  e.

  Selalu berpandangan positif.

  f.

  .

  Yakin dengan kemampuan yang dimiliki G.

   Metodologi Penelitian

  Metodologi adalah suatu pendekatan umum untuk mengkaji topik penelitian (Mulyana, 2008:145). Jadi metodologi merupakan cara untuk menemukan, menguji dan mengembangkan suatu kebenaran. Penelitian adalah suatu teknik penelitian secara sistematis yang diperluas dengan menggunakan perkakas-perkakas khusus, alat-alat dan prosedur-prosedur, dalam rangka usaha mencapai pemecahan suatu problem secara lebih baik dari pada yang dicapai dengan alat-alat biasa CC. Crawford of Southern California dalam Kasiram (2008:36). Penelitian merupakan pemikiran yang luar biasa akan tetapi tetap sistematis dalam memecahkan masalah karena dalam penelitian untuk menguji kebenarannya dengan menggunakan data-data yang valid.

  Kebenaran dalam penelitian dapat diterima oleh masyarakat apabila hasil penelitian itu dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah. Maka penulis akan melakukan penelitian dengan metode sebagai berikut: 1.

  Pendekatan dan rancangan penelitian Penulis menggunakan pendekatan kuantitatif dengan menggunakan rancangan studi korelasional, karena peneliti akan mencari hubungan antara variabel satu dengan variabel yang lain.

  Dalam penelitian ini, peneliti memiliki dua variabel. Variabel yang pertama konsep diri dan variabel kedua sikap optimisme mahasiswa.

  Adapun rancangan penelitiannya adalah sebagai berikut: a.

  Melakukan observasi awal terhadap kondisi riil objek penelitian.

  b.

  Menyiapkan fasilitas pendukung berupa angket. c.

  Melaksanakan penelitian.

  d.

  Melakukan analisis dan membuat laporan hasil penelitian.

  2. Lokasi dan waktu penelitian a.

  Lokasi penelitian Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga Jl. Tentara Pelajar No. 2 Telp.(0298) 323706 Fax 323433 Salatiga 50721.

  b.

  Waktu penelitian Penelitian dilaksanakan pada tanggal 17 Desember 2015 s.d selesai.

  3. Populasi dan Sampel a.

  Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapakan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2011:80). Adapun yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah mahasiswa Jurusan Pendidikan Agama Islam IAIN Salatiga tahun 2016. Peneliti mengambil populasi mahasiswa Jurusan Pendidikan Agama Islam IAIN Salatiga tahun 2016, tahun angkatan 2013 dikarenakan mahasiswa tahun angkatan 2013 akan menghadapi tugas akhir (skripsi) yang mana tugas tersebut menentukan keberhasilannya dalam menyelesaikan pendidikan strata satu dan mendapatkan gelar sarjana. Dalam penyelesaian tugas akhir, yang dibutuhkan bukan hanya kemampuan akademis saja melainkan sikap optimis juga mempunyai peran penting dalam penyelesaian tugas akhir tersebut (skripsi).

  b.

  Sampel Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2009:118). Peneliti akan melakukan penelitian di lapangan, dalam menentukan populasi dan sampel sesuai dengan pendapat Arikunto, bahwa apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua, tetapi jika subjeknya lebih dari 100 dapat diambil antara 10%-15% atau 20%-25% atau lebih (Arikunto, 2006:107). Populasi mahasiswa Jurusan Pendidikan Agama Islam IAIN Salatiga tahun 2016, tahun angkatan 2013 yang berjumlah (305) mahasiswa, dari 25% subjeknya maka penelitian ini akan mengambil (75) mahasiswa. Peneliti mengambil sampel pada mahasiswa Jurusan Pendidikan Agama Islam IAIN Salatiga tahun 2016, tahun angkatan 2013 dikarenakan peneliti ingin mengetahui apakah mahasiswa angkatan tersebut mempunyai sikap optimis untuk bisa lulus tepat waktu. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan tehnik dalam pengambilan sampel yaitu dengan cara purposive

  random sampling.

4. Pengumpulan data

  Untuk mendapatkan data dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode kuesioner atau angket, observasi langsung serta dokumentasi. Adapun rinciannya sebagai berikut: a.

  Angket atau kuesioner Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2011:142).

  Metode kuesioner ini akan digunakan untuk mendapatkan data tentang konsep diri dan sikap optimisme mahasiswa dalam meraih gelar sarjana.

  b.

  Observasi Observasi sebagai teknik pengumpulan data mempunyai ciri yang spesifik bila dibandingkan dengan teknik yang lain, yaitu wawancara dan kuesioner karena observasi tidak terbatas pada orang, tetapi juga objek-objek alam yang lain (Sugiyono, 2011:144). Dan menurut Sutrisno Hadi dalam Sugiyono (2011:144) mengemukakan bahwa observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis. Dua di antara yang penting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan.

  Metode ini digunakan untuk mendapatkan data tambahan tentang konsep diri dan sikap optimisme mahasiswa. c.

  Dokumentasi Dokumen merupakan catatan atau peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar atau karya-karya monumental dari seseorang (Sugiyono, 2011:240). Metode ini digunakan untuk melengkapi data tentang kondisi objek penelitian secara umum. Yaitu untuk mendapatkan data tentang kondisi geografis, monografis dan struktur pemerintahan.

  5. Instrumen penelitian Instrumen adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati (Sugiyono, 2011:102).

  Instrumen yang akan digunakan peneliti untuk mengetahui hubungan konsep diri dengan sikap optimis mahasisiwa dalam meraih gelar sarjana adalah daftar pertanyaan dalam angket.

  6. Tehnik analisis data a.

  Analisis awal Analisis awal ini untuk mengetahui konsep diri dengan sikap optimisme mahasiswa. Teknik analisisnya menggunakan tehnik persentase sebagai berikut:

  Keterangan: P = Persentase individu dalam golongan F = Frekuensi.

  N = Jumlah subjek dalam golongan b. Analisis lanjutan

  Analisis lanjutan dilakukan dengan menggunakan tehnik statistik untuk mencari adakah hubungan konsep diri dengan sikap optimisme mahasiswa dalam meraih gelar sarjana. Tehnik analisisnya menggunakan product moment sebagai berikut:

  ( 

  X )(  Y )

  

  XYN rxy 2 2

   (  2 X )  (  Y ) 2   

  X   Y

     

  N N

      Keterangan : r : Koefisien korelasi antara X dan Y

  xy

  XY : Produk dari X dikali Y X : Variabel skor 1 Y : Variabel skor 2 N : Jumlah responden (Arikunto, 2006: 274).

H. Sistematika Penulisan Skripsi

  Dalam penelitian skripsi ini, peneliti menyusun sistematikanya sebagai berikut:

  BAB I : PENDAHULUAN Memuat tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, dan dasar-dasar penelitian. BAB II : LANDASAN TEORI Memuat tentang kajian pustaka tentang hubungan konsep diri dengan sikap optimisme. BAB III : PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN Memuat tentang gambaran umum hubungan konsep diri dengan sikap optimisme dalam meraih gelar sarjana pada mahasiswa Jurusan Pendidikan Agama Islam IAIN Salatiga tahun 2016. Serta penyajian data gambaran umumnya.

  BAB IV : ANALISIS Memuat tentang hubungan konsep diri dengan sikap optimisme mahasiswa dalam meraih gelar sarjana. Selanjutnya adalah pengujian hipotesis sekaligus pembahasan.

  BAB V : PENUTUP Memuat tentang kesimpulan dan saran sebagai bahan masukan bagi para mahasiswa.

BAB II LANDASAN TEORI A. Pengetian Konsep Diri 1. Konsep Diri Definisi konsep diri menurut beberapa para ahli masih berbeda-

  beda namun pada umumnya memiliki penekanan dan peran yang sama terhadap cara pandang diri.

  Acuan dari teori psikologi menjelaskan bahwa konsep diri adalah pandangan dan sikap individu terhadap diri sendiri. Pandangan diri terkait dengan dimensi fisik, karateristik individu, dan motivasi diri. Pandangan diri tidak meliputi kekuatan-kekuatan individu, tetapi juga kelemahan bahkan kegagalan dirinya. Konsep diri adalah inti kepribadian individu (Susana dkk, 2006:32).

  Menurut Devianti (2014:150) konsep diri adalah cara individu memandang dirinya secara utuh, baik fisik, emosional intelektual, sosial, dan spiritual. Konsep diri juga diartikan sebagai ide, pikiran, kepercayaan, dan pendirian yang diketahui individu tentang dirinya dan mempengaruhi individu dalam hubungan dengan orang lain.

  Menurut Shavelson dkk konsep diri adalah persepsi seseorang terhadap dirinya sendiri. Persepsi tersebut melalui pengalaman seseorang dan interprestasi terhadap lingkungan serta dipengaruhi secara khusus oleh penguat penilaiaan dari orang-orang berarti bagi seseorang dan atribusi seseorang terhadap tingkah laku sendiri (Zulfan & Wahyuni, 2012:86).

  Konsep diri memiliki beberapa komponen, yaitu: atribut interpersonal (saya seorang mahasiswa, saudara perempuan, sopir truk, pemain sepak bola) karateristik bawaan (saya laki-laki, asli Sunda, berusia 24 tahun), minat dan aktivitas (saya pintar memasak, saya suka nonoton film, saya kolektor prangko), self determination (saya beragama Islam, saya dapat menyelesaikan studi dengan tepat waktu), aspek eksistensial (saya orangnya menarik, saya orangnya unik), kepercayaan (saya menentang aborsi, saya seorang demokrat), kesadaran diri (saya orang baik, saya suka berbohong), dan diferensiasi sosial (saya berasal dari keluarga miskin, saya orang Indonesia) (Rahman, 2013:40).

  Dari beberapa penjelasan di atas bahwasanya konsep diri adalah pandangan atau persepsi seseorang terhadap dirinya sendiri. Pandangan dan perasaan tentang dirinya tersebut merupakan pandangan dari segi psikologi sosial dan fisik, dan bisa bersifat positif atau negatif sesuai dengan konsep diri yang dimiliki setiap individu.

2. Jenis-jenis Konsep Diri

  Menurut William konsep diri ada dua macam yakni konsep diri positif dan konsep diri negatif (Sarastika, 2014:70). a.

  Konsep diri positif Dasar konsep diri positif adalah penerimaan diri. Kualitas ini lebih mengarah ke kerendahan hati dan kedermawaan dari pada keangkuhan dan keegoisan (Sarastika, 2014:72). Tanda-tanda individu yang memiliki konsep diri yang positif adalah sebagai berikut: 1)

  Yakin dengan kemampuan Orang yang berkonsep diri positif yakin akan kemampuannya dalam mengatasi masalah. Orang yang seperti ini mempunyai rasa percaya diri sehingga merasa mampu dan yakin untuk mengatasi masalah yang dihadapi, tidak lari dari masalah, dan percaya bahwa setiap masalah pasti ada jalan keluarnya. 2)

  Setara dengan orang lain Ciri-ciri yang kedua adalah merasa setara dengan orang lain.

  Namun begitu, ia selalu merendahkan hati, tidak sombong, tidak mencela atau meremehkan siapa pun, dan selalu menghargai orang lain. 3)

  Siap dengan pujian Orang dengan konsep diri positif akan dapat menerima pujian tanpa rasa malu tanpa menghilangkan rasa rendah hati. Jadi meskipun ia menerima pujian ia tidak membanggakan dirinya apalagi meremehkan orang lain.

  4) Peka

  Orang yang berkonsep diri positif menyadari bahwa setiap orang mempunyai berbagai perasaan dan keinginan serta perilaku yang tidak seharusnya disetujui oleh masyarakat. Ia peka terhadap perasaan orang lain sehingga akan menghargai perasaan orang lain sehingga akan menghargai perasaan orang lain meskipun kadang tidak disetujui oleh masyarakat.

  5) Pintar introspeksi

  Mampu memperbaiki karena ia sanggup menggunakan aspek-aspek kepribadian tidak disenangi dan berusaha mengubahnya. Ia mampu untuk mengintrospeksi dirinya sendiri sebelum mengintrospeksi orang lain, dan mampu untuk mengubahnya menjadi lebih baik agar diterima di lingkungannya.

  b.

  Konsep diri negatif Menurut Devianti (2014:156-157) individu yang memiliki konsep diri negatif cenderung menunjukkan karakteristik sebagai berikut:

  1) Peka terhadap kritikan

  Orang ini sangat tidak tahan kritikan yang diterimanya dan mudah marah atau naik pitam. Hal ini, dilihat dari faktor yang memengaruhi diri individu tersebut belum dapat mengendalikan emosinya, sehingga kritikan dianggap sebagi hal yang salah. Bagi orang seperti ini koreksi sering dipersepsi sebagai usaha untuk menjatuhkan harga dirinya. Dalam berkomunikasi orang yang memiliki konsep diri negatif cenderung menghindari dialog yang terbuka, dan bersikeras mempertahankan pendapatnya dengan berbagai logika yang keliru. 2)

Dokumen yang terkait

PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SISWA TUNARUNGU DI SMPLB WANTU WIRAWAN SALATIGA TAHUN 2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)

0 0 187

HUBUNGAN KONSEP DIRI DENGAN RASA PERCAYA DIRI MAHASISWA STAIN SALATIGA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TAHUN AKADEMIK 2014/2015 - Test Repository

0 0 149

HUBUNGAN KEPRIBADIAN DENGAN PERILAKU SOSIAL MAHASISWA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM STAIN SALATIGA ANGKATAN 2010 TAHUN 2014 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar

0 0 97

PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SISWA PENYANDANG AUTIS DI SMPLB NEGERI SALATIGA TAHUN PELAJARAN 20132014 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 3 127

TANGGUNG JAWAB ORANG TUA TERHADAP PENDIDIKAN ANAK DALAM AL-QUR’AN SKRIPSI Disusun guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Agama Islam (S.Pd.I)

0 0 98

HUBUNGAN PARTISIPASI MAHASISWA DALAM KEGIATAN KELUARGA MAHASISWA ISLAM SATYAWACANA (KMIS) DENGAN RELIGIUSITAS MAHASISWA MUSLIM DI UKSW SALATIGA TAHUN 2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.

0 0 99

REWARD DAN PUNISHMENT DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN ISLAM SKRIPSI Disusun Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

0 1 122

KONSEP ETOS KERJA ISLAMI DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN ISLAM SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 0 221

MANAJEMEN PENDIDIKAN KARAKTER SISWA DI MTsN SUSUKAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 20162017 SKRIPSI Disusun guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

0 1 150

PENGARUH KEHIDUPAN KOS TERHADAP SIKAP KEBERAGAMAAN MAHASISWA IAIN SALATIGA TAHUN 2016 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

0 0 118