Jurnal Ilmiah Mahasiswa (JIM) Jurusan Pendidikan Sejarah FKIP Unsyiah

  Jurnal Ilmiah Mahasiswa (JIM) Jurusan Pendidikan Sejarah FKIP Unsyiah

Volume 3 , Nomor 2, April 2018, hal. 32 – 44. PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE WORD SQUARE DENGAN STRATEGI CROSSWORD PUZZLE TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 8 BANDA ACEH

  1

  2

  3 Eva Linda , T. Abdullah , Nurasiah

  Jurusan Pendidikan Sejarah, Fakultas Keguruan dan IlmuPendidikan Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh

  Email

   ABSTRACT

  The research entitled "The Influence of Cooperative Learning Model of Word Square Type with Crossword Puzzle Strategy on Student Achievement of IPS Grade VIII of SMP Negeri 8 Banda Aceh" is aimed to analyze the influence of cooperative learning model of Word Square type with Crossword Puzzle strategy on IPS student achievement in grade VIII SMP Negeri 8 Banda Aceh. The approach that use in this research are a quantitative and the type of the is experimental research. The population in this research is all students of class VIII SMP Negeri 8 Banda Aceh which amounts to 143 students and consists of 7 classes. The sample is the students of class VIII.2 as the experimental class and the students of class VIII.1 as the control class consisting of 22 students each. The technique of collecting the data are tests and documentation. The technique of analysisthe data in this research is (1) calculate the mean value; (2) calculate the variance and standard deviation; (3) normality test; (4) homogeneity test of variance; and (5) t-test. Based on the technique of data analysis, the average value of the experimental class is 79.8 and the control class is 72.7. The variance and standard deviation of the experimental class were 80.52 and 8.97 while the control classes were 45.94 and 6.78. The experimental class normality test is 3.57 and the control class is 0.96. The homogeneity test of experimental class variance and control class was 1.75. And the t-test result is 3.19. Based on the data analysis above, it can be concluded that the average value of eskperimen class is higher than control class. The data distribution of the final test score of the students in the experimental class and the control class is normally

  2

  

2

distributed based on the significant level of x count <x table that is 3.57 <7.81 and 0.96 <7.81. To test the homogeneity of variance is F count table 1 ≤ F is 1.75 ≤ 2.09, then the variance of experimental class 2 Mahasiswa Jurusan Sejarah FKIP Unsyiah. 3 Dosen Pembimbing I.

  Dosen Pembimbing II.

  Jurnal Ilmiah Mahasiswa (JIM) Jurusan Pendidikan Sejarah FKIP Unsyiah

Volume 3 , Nomor 2, April 2018, hal. 32 – 44

  data and control class is homogeneous. Results of data processing using t-test analysis obtained t count = 3.19 while t table = 2.02. Means that t count >t table is 3.19> 2.02, thus according to the testing criteria then H is rejected and H a isaccepted. Keyword: crossword puzzle, cooperative learning,learning achievement, word square.

  ABSTRAK

  Penelitian yang berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Word Square dengan Strategi Crossword Puzzle terhadap Prestasi Belajar IPS Siswa Kelas VIII SMP Negeri 8 Banda Aceh” ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Word

  Square dengan strategi Crossword Puzzle terhadap prestasi belajar IPS siswa kelas VIII SMP

  Negeri 8 Banda Aceh. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan jenis penelitian eksperimen. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 8 Banda Aceh yang berjumlah 143 siswa dan terdiri dari 7 kelas. Sampelnya adalah siswa kelas

  VIII.2sebagai kelas eksperimen dan siswa kelas VIII.1sebagai kelas kontrol yang masing-masing terdiri dari 22 siswa. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu menggunakan test dan dokumentasi. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah (1) menghitung nilai rata-rata; (2) menghitung varians dan simpangan baku; (3) uji normalitas; (4) uji homogenitas varians; dan (5) uji-t. Berdasarkan teknik analisis data tersebut maka diperoleh nilai rata-rata kelas eksperimen adalah 79,8 dan kelas kontrol adalah 72,7. Varians dan simpangan baku kelas eksperimen adalah 80,52 dan 8,97 sedangkan kelas kontrol adalah 45,94 dan 6,78. Uji normalitas kelas eksperimen adalah 3,57 dan kelas kontrol adalah 0,96. Uji homogenitas varians kelas eksperimen dan kelas kontrol adalah 1,75. Dan hasil uji-t adalah 3,19. Berdasarkan hasil analisis data di atas, dapat disimpulkan bahwa nilai rata-rata kelas eskperimen lebih tinggi dari kelas kontrol. Sebaran data nilai tes akhir siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol berdistribusi normal berdasarkan

  2

  2 hitung tabel

  taraf signifikan x < x yaitu 3,57 < 7,81 dan 0,96 < 7,81. Untuk uji homogenitas varians yaitu F hitung tabel ≤ F yaitu 1,75 ≤ 2,09, maka varians data kelas eksperimen dan kelas kontrol adalah homogen. Hasil pengolahan data menggunakan analisis uji-t diperoleh t hitung = 3,19 sedangkan t tabel

  = 2,02. Berarti bahwa t hitung > t tabel yaitu 3,19 > 2,02, dengan demikian sesuai dengan kriteria pengujian maka H ditolak dan H a diterima. Kata Kunci: crossword puzzle, pembelajaran kooperatif, prestasi belajar, word square.

  

Jurnal Ilmiah Mahasiswa (JIM) Jurusan Pendidikan Sejarah FKIP Unsyiah

Volume 3 , Nomor 2, April 2018, hal. 32 – 44.

  Jurnal Ilmiah Mahasiswa (JIM) Jurusan Pendidikan Sejarah FKIP Unsyiah

Volume 3 , Nomor 2, April 2018, hal. 32 – 44. PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

  Pendidikan merupakan aspek penting bagi perkembangan sumber daya manusia. Selain itu pendidikan juga merupakan salah satu instrumen yang digunakan bukan saja untuk membebaskan manusia dari keterbelakangan melainkan juga dari kebodohan dan kemiskinan. Pendidikan bertujuan mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia yang dinamis dan sarat perkembangan. Oleh karena itu, perubahan atau perkembangan pendidikan adalah hal yang seharusnya terjadi sejalan dengan perubahan budaya kehidupan (Trianto: 2013:1).

  Sekolah merupakan lembaga pendidikan yang bertujuan untuk memberikan sejumlah pengetahuan dan bimbingan kepada siswa, sesuai dengan tujuan pendidikan. Salah satu upaya guru adalah membantu siswa dalam proses belajar mengajar. Guru merupakan ujung tombak keberhasilan kegiatan pembelajaran di sekolah yang terlibat langsung dalam merencanakan dan melaksanakan kegiatan pembelajaran. Kualitas kegiatan pembelajaran yang dilakukan sangat bergantung pada perencanaan yang dilakukan guru. Tugas guru bukan semata-mata mengajar, tetapi lebih kepada membelajarkan siswa. Hal itu dapat tercapai apabila setiap guru dibekali dengan keahlian dan keterampilan yang optimal di bidangnya masing-masing.

  Belajar merupakan proses dasar dari perkembangan hidup manusia. Dengan belajar, manusia melakukan perubahan- perubahan kualitas individu sehingga tingkah lakunya berkembang. Semua aktivitas dan prestasi hidup manusia tidak lain adalah hasil dari belajar. Proses pembelajaran adalah proses yang dapat mengembangkan seluruh potensi siswa. Seluruh potensi itu hanya dapat berkembang apabila siswa terbebas dari rasa takut dan menegangkan. Oleh karena itu, perlu diupayakan agar pengalaman belajar merupakan proses yang menyenangkan (enjoyful learning) (Sanjaya, 2013:173).

  Proses belajar berlangsung secara aktif dan interaktif dengan menggunakan

  Jurnal Ilmiah Mahasiswa (JIM) Jurusan Pendidikan Sejarah FKIP Unsyiah

Volume 3 , Nomor 2, April 2018, hal. 32 – 44

  berbagai bentuk perubahan untuk mencapai satu tujuan. Oleh karena itu guru harus dapat memberikan rangsangan dalam rangka membimbing siswa untuk melakukan kegiatan belajar. Untuk mencapai keberhasilan dalam belajar maka diperlukan model dan strategi pembelajaran. Strategi pembelajaran merupakan suatu kegiatan yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat tercapai secara efektif dan efisien (Istarani, 2014:1).

  Dalam proses pembelajaran tidak hanya menggunakan model, tetapi juga bisa dilakukan dengan memadukan antara model dengan strategi yang tepat. Pemaduan antara model dengan strategi yang tepat dalam pembelajaran akan membuat siswa lebih aktif dan termotivasi untuk belajar, namun jika penggunaan model dengan strategi yang kurang tepat maka akan terjadi sebaliknya yaitu siswa tidak akan termotivasi untuk belajar sehingga kegiatan pembelajaran tidak dapat berjalan dengan baik yang akan berdampak pada menurunnya prestasi belajar siswa.

  Prsetasi tidak dapat dipisahkan dari kegiatan belajar, karena belajar merupakan suatu proses sedangkan prestasi adalah hasil dari proses pembelajaran tersebut. Prestasi belajar yang dicapai seseorang merupakan hasil interaksi berbagai faktor yang mempengaruhinya baik dari dalam diri (faktor internal) maupun dari luar diri (faktor eksternal) individu. Pengenalan terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar penting sekali artinya dalam rangka membantu peserta didik untuk mencapai prestasi belajar yang sebaik-baiknya.

  Berdasarkan hasil observasi di SMP Negeri 8 Banda Aceh, terlihat bahwa rendahnya prestasi belajar siswa disebabkan karena kegiatan pembelajaran di dalam kelas cenderung membosankan dan kurang menarik perhatian siswa. Hal ini dikarenakan guru mata pelajaran IPS belum efisien dalam menerapkan model, strategi dan media dalam proses pembelajaran. Selain itu guru juga sering mengarahkan siswa untuk membaca buku, mencatat dan menjawab soal yang ada pada buku pelajaran, yang menyebabkan siswa tidak memiliki kesempatan untuk mengembangkan kemampuan berfikirnya yang berdampak pada menurunnya prestasi belajar. Permasalahan-permasalahantersebut harus segera diatasi agar tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan hasil yang optimal.

  Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi permasalahan

  Jurnal Ilmiah Mahasiswa (JIM) Jurusan Pendidikan Sejarah FKIP Unsyiah

Volume 3 , Nomor 2, April 2018, hal. 32 – 44

  tersebut adalah dengan memadukan antara model dengan strategi yang tepat. Pemaduan antara model dengan strategi yang tepat, akan membuat siswa termotivasi untuk mengikuti pelajaran di kelas. Model dan strategi yang dapat digunakan untuk meningkatkan motivasi belajar siswa yaitu model pembelajaran kooperatif tipe Word Square dengan strategi Crossword Puzzle. Dengan menerapkan model dan strategi tersebut diharapkan proses pembelajaran akan menjadi lebih menyenangkan.

  Istarani (2014:194) menjelaskan model pembelajaran Word Square merupakan model pembelajaran yang menggunakan kotak-kotak berupa teka-teki silang sebagai alat dalam menyampaikan materi ajar dalam proses belajar mengajar. Jadi, membuat kotak adalah media utama dalam menyampaikan materi ajar. Kotak- kotak yang telah dipersiapkan akan diisi oleh siswa atau mengarsir huruf-huruf yang ada yang merupakan jawaban dari pertanyaan yang dipersiapkan oleh guru. Dengan demikian ada dua hal yang diperlukan dalam menggunakan model pembelajaran ini yaitu membuat kotak, dan pertanyaan dalam rangka mengisi kotak.

  Menurut Istarani (2014:194-197) langkah-langkah model pembelajaran Word

  Square yaitu sebagai berikut:

  a) guru mempersiapkan lembaran kerja yang akan digunakan dalam proses belajar mengajar, b) guru menyampaikan materi sesuai kompetensi yang ingin dicapai, c) guru membagikan lembaran kegiatan sebagai contoh, d) peserta didik menjawab soal kemudian mengarsir huruf dalam kotak sesuai jawaban dan e) guru memberikan poin setiap jawaban dalam kotak.

  Model pembelajaran ini baik digunakan dalam rangka meningkatkan daya pikir siswa secara acak dan mempermudah siswa dalam memahami materi ajar. Di samping itu dengan menggunakan model ini akan meningkatkan aktivitas belajar siswa, sebab siswa diajak untuk mencari jawaban atau garis-garis kotak yang dianggapnya benar dengan pertanyaan yang ada. Untuk itu, secara rinci dapat dituliskan kebaikan model pembelajaran ini adalah sebagai berikut: 1) dapat mempermudah siswa dalam menguasai materi ajar, sebab ia diarahkan mencari jawaban yang ada dalam kotak, 2) dapat mempermudah guru dalam menguraikan materi ajar, sebab guru dapat mengarahkan siswa kepada kotak-kotak yang

  Jurnal Ilmiah Mahasiswa (JIM) Jurusan Pendidikan Sejarah FKIP Unsyiah

Volume 3 , Nomor 2, April 2018, hal. 32 – 44

  telah dipersiapkan sebelumnya, 3) dapat meningkatkan aktivitas belajar anak, sebab ia akan terus menerus mengarsir huruf sesuai dengan jawabannya, dan 4) menghindari rasa bosan anak dalam belajar, sebab adanya aktivitas yang tidak membuat anak jenuh dan bosan mengikuti pelajaran. Selain kebaikan model ini juga memiliki kelemahan yaitu: 1) membuat kotak yang bervariasi membutuhkan kreativitas dari seorang guru, 2) sering kali dijumpai antara kotak yang tersedia tidak sesuai dengan pertanyaan yang ada, dan 3) membuat pertanyaan yang memerlukan jawaban yang pasti membutuhkan kemampuan yang tinggi dari seorang guru.

  Strategi pembelajaran Crossword

  Puzzle , menurut Silberman (2001:238)

  adalah suatu teknik menyusun tes peninjauan kembali dalam bentuk teka-teki silang akan mengundang minat dan partisipasi siswa. Teka-teki silang bisa diisi secara perseorangan atau kelompok. Teka-teki silang dapat digunakan sebagai strategi pembelajaran yang baik dan menyenangkan tanpa kehilangan esensi belajar yang sedang berlangsung. Bahkan strategi ini dapat melibatkan partisipasi siswa secara aktif sejak awal.

  Strategi Crossword Puzzle memiliki manfaat dan kekurangan. Kekurangan dari strategi Crossword Puzzle yaitu siswa dituntut untuk berkonsentrasi secara matang dan banyak memakan waktu dalam mengisi teka-teki silang serta persiapan materi pembelajaran yang akan disampaikan guru harus matang. Selain kekurangan, strategi

  Crossword Puzzle

  juga memiliki manfaat yang dapat mengasah daya ingat, belajar secara klasifikasi, mengembangkan kemampuan analisa dan menghibur, serta dapat merangsang kreativitas siswa.

  Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penulis termotivasi untuk melakukan suatu penelitian dengan judul “Pengaruh

  Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Word Square dengan Strategi Crossword Puzzle terhadap Prestasi Belajar IPS Siswa Kelas

  VIII SMP Negeri 8 Banda Aceh ”.

  METODE PENELITIAN Pendekatan dan Jenis Penelitian

  Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah suatu proses menemukan pengetahuan yang menggunakan data berupa angka sebagai alat untuk menemukan keterangan mengenai apa saja yang ingin

  Jurnal Ilmiah Mahasiswa (JIM) Jurusan Pendidikan Sejarah FKIP Unsyiah

Volume 3 , Nomor 2, April 2018, hal. 32 – 44

  diketahui (Margono, 2004:105). Pendekatan kuantitatif mempunyai keunggulan dari sisi efisiensi. Analisis kuantitatif bekerja menggunakan sampel untuk memecahkan persoalan yang dihadapi.

  Pendekatan kuantitatif juga sangat tepat digunakan dalam ilmu sosial karena langsung berkaitan dengan ilmu perilaku manusia yang saat ini telah digunakan secara luas untuk mengamati dan memahami perilaku manusia dimana penelitian berlangsung. Pendekatan kuantitatif ini meneliti tentang prestasi belajar siswa yang erat kaitannya menggunakan angka-angka untuk mengetahui tingkat prestasi belajar siswa.

  Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimen. Penelitian ekpserimen adalah satu-satunya metode penelitian yang benar-benar dapat menguji hipotesis hubungan sebab akibat (Darmadi, 2013:215). Dalam penelitian eksperimen terdapat dua kelompok, yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kedua kelompok tersebut sedapat mungkin sama (homogen) atau mendekati sama karakteristiknya. Pada kelompok eksperimen diberikan pengaruh atau treatment tertentu, sedangkan kelompok kontrol tidak diberikan.

  Selanjutnya proses penelitian berjalan dan diobservasi untuk menentukan perbedaan atau perubahan yang terjadi pada kelompok eksperimen.

  Populasi dan Sampel

  Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya merupakan penelitian populasi (Arikunto, 2010:173). Dalam penelitian ini yang dijadikan sebagai populasi adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 8 Banda Aceh yang terdiri dari 7 kelas dan berjumlah 143 siswa.

  Sampel adalah bagian dari populasi atau yang mewakili populasi yang diteliti. Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan secara random sampling, yaitu pemilihan sampel secara acak tanpa memperhatikan strata dalam populasi itu (Sugiyono, 2012:120). Adapun yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas VIII.2 sebagai kelas ekperimen yang berjumlah 22 orang siswa dan semua siswa kelas VIII.1 sebagai kelas kontrol yang berjumlah 22 orang siswa.

  Jurnal Ilmiah Mahasiswa (JIM) Jurusan Pendidikan Sejarah FKIP Unsyiah

Volume 3 , Nomor 2, April 2018, hal. 32 – 44. Teknik Pengumpulan Data

  Penulis untuk mengumpulkan data dilaksanakan test dan dokumentasi. Tes diberikan dalam bentuk pilihan ganda. Tes dilakukan pada akhir pembelajaran atau Post-

  test . Tes digunakan untuk mendapatkan data

  tentang prestasi belajar siswa. Dokumentasi digunakan untuk mencari data(a)nama siswa dan (b) Sejarah dan profil sekolah SMP Negeri 8 Banda Aceh.

  Teknik Analisis Data

  Setelah semua hasil test dan data terkumpul langkah selanjutnya ialah pengolahan data, dengan cara mendeskripsikan data penelitian dengan perhitungan statistik, maka dilakukan perhitungan dengan uji normalitas, uji homogenitas varians dan uji-t, yang bertujuan untuk menganalisis pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Word

  Square

  dengan strategi Crossword Puzzle terhadap prestasi belajar IPS siswa kelas eksperimen dengan siswa kelas kontrol.

  Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 8 Banda Aceh yang terletak di Jl. Hamzah Fansuri No. 1 Kopelma Darussalam, Kecamatan Syiah Kuala, Kota Banda Aceh. SMP ini didirikan pada tahun 1979 dan merupakan salah satu sekolah menengah pertama negeri yang ada di kota Banda Aceh. Sekolah ini memiliki lokasi yang sangat strategis dan mudah dijangkau oleh siswa karena dekat dengan jalan raya dan pemukiman penduduk.

  Perolehan nilai test siswa kelas eksperimen yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Word Square dengan strategi Crossword Puzzle dapat di ketahui hasil nilai post test yang diperolehsiswa kelas eksperimen paling rendah ialah 65 sedangkan nilai tertinggi yang diperoleh siswa ialah 100, sedangkan nilai KKM sebesar 75. Maka dapat disimpulkan bahwa 4 orang siswa yang belum memenuhi kriteria KKM, sedangkan siswa yang lain dapat menuntaskan hasil belajarnya.

  Perolehan nilai test siswa kelas eksperimen yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Word

  Square dapat diketahui hasil nilai post test

  yang diperoleh siswa kelas kontrol paling rendah ialah 60 sedangkan nilai tertinggi yang diperoleh siswa ialah 85, sedangkan nilai KKM sebesar 75. Maka dapat disimpulkan bahwa terdapat 13 orang siswa kelas kontrol yang tidak tuntas nilainya jika

  Jurnal Ilmiah Mahasiswa (JIM) Jurusan Pendidikan Sejarah FKIP Unsyiah

Volume 3 , Nomor 2, April 2018, hal. 32 – 44

  dilihat nilai KKM yang seharusnya dicapai pada mata pelajaran IPS.

  Berdasarkan teknik analisis data tersebut maka diperoleh nilai rata-rata kelas eksperimen adalah 79,8 dan kelas kontrol adalah 72,7. Varians dan simpangan baku kelas eksperimen adalah 80,52 dan 8,97 sedangkan kelas kontrol adalah 45,94 dan 6,78. Uji normalitas kelas eksperimen adalah 3,57 dan kelas kontrol adalah 0,96. Uji homogenitas varians kelas eksperimen dan kelas kontrol adalah 1,75. Dan hasil uji-t adalah 3,19.

  Hasil belajar siswa di kelas eksperimen adalah empat (4) orang siswa mendapat nilai 65 dan 18 orang siswa mendapat nilai di atas 75, rentang nilai terendah 65, sedangkan nilai tertinggi 100. Nilai rata-rata kelas eksperimen adalah 79,8. Ini menunjukkan bahwa secara klasikal siswa di kelas eksperimen sudah tuntas pembelajaran, namun secara individu masih terdapat lima orang siswa yang belum tuntas atau terdapat 18% siswa di kelas eksperimen tidak tuntas belajar.

  Berbeda dengan kelas eksperimen, hasil belajar siswa di kelas kontrol terdapat tiga belas (13) orang siswa yang mendapat nilai 60-70, dan 9 orang siswa mendapat nilai di atas 75. Jika dilihat dari rentang nilai terendah

  60 dan nilai tertinggi 85, makanilairata-rata kelas ialah 72,7. Dapat dinyatakan bahwa secara keseluruhan siswa di kelas kontrol belum tuntas pembelajaran, haliniterlihatdari 22jumlahsiswakelaskontrolterdapat 16 (59%) siswa tidak tuntas belajar. Adapun hasil post test menunjukkan nilai tertinggi yang diperoleh oleh siswa di kelas kontrol ialah 85 dan nilai terendah 60.

  Hasil penelitian kelas ekperimen yang diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Word Square dengan strategi Crossword Puzzle , b erdasarkan taraf signifikan α = 0,05 dan banyak kelas (k) = 6 dengan derajat kebebasan (dk) k−3, maka untuk menentukan kriteria pengujian uji-t digunakan distribusi chi kuadrat kebebasan (dk) = k−3 = 6−3=3. Sehingga diperoleh x

  2 1-

  ( )= x

  2 1-0,05(3) =

  x

  

2

(0,95)(3) = 7,81 (x 2 tabel ). Dengan demikian

  x

  

2

hitung < x 2 tabel yaitu 3,57 < 7,81. Maka dapat

  disimpulkan bahwa sebaran data nilai tes akhir siswa pada kelas eksperimen berdistribusi normal.Sedangkan hasil penelitian kelas kontrol yang diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran

Volume 3 , Nomor 2, April 2018, hal. 32 – 44

  α = 0,05 dengan dk = n

  = F

  0,05 (21,21) = 2,09.

  Dengan demikian F hitung ≤F

  tabel = 1,75

  ≤ 2,09. Maka dapat disimpulkan H diterima. Sehingga varians data kelas eksperimen (VIII.2) dan kelas kontrol (VIII.1) adalah homogen.

  Untuk uji-t diperoleh nilai t hitung = 3,19 maka selanjutnya dibandingkan dengan nilai t tabel pada taraf signifikan

  1 + n

  2

  tabel

  • – 2. Adapun nilai t

  pada taraf signifikan α = 0,05 dengan dk = 42 adalah 2,02.Berdasarkan kriteria pengujian hipotesis, terima H jika t < t 1-

  1

  /

  2

  α. Karena t hitung > t tabel maka H ditolak dan H a diterima. Terima H a berarti prestasi belajar siswa yang diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Word Square dengan strategi Crossword Puzzle lebih baik dibandingkan dengan prestasi belajar siswa yang diajarkan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Word Square. Berdasarkan hasil penelitian di atas, diperoleh nilai t hitung = 3,19 sedangkan t tabel = 2,02. Berarti bahwa t hitung > t tabel = 3,19 > 2,02. Dengan demikian sesuai dengan kriteria pengujian hipotesis maka H a diterima. Artinya prestasi belajar siswa yang diajarkan dengan menggunakan model dan strategi

  0,05 (22-1, 22-1)

  2

  n

  2 (0,95)(3)

  Jurnal Ilmiah Mahasiswa (JIM) Jurusan Pendidikan Sejarah FKIP Unsyiah

  kooperatif tipe Word Square, berdasarkan taraf signifikan α = 0,05 dan banyak kelas (k) = 6 dengan derajat kebebasan (dk) = k−3, maka untuk menentukan kriteria pengujian uji-t digunakan distribusi chi kuadrat kebebasan (dk) = k−3 = 6−3=3. Sehingga diperoleh x

  2 1-

  ( )= x

  2 1-0,05(3)

  = x

  = 7,81 (x

  1 -1,

  2 tabel ). Dengan demikian x 2 hitung <

  x

  2 tabel yaitu 0,96 < 7,81. Maka dapat

  disimpulkan bahwa sebaran data nilai tes akhir siswa pada kelas kontrol berdistribusi normal.

  Uji homogenitas varians berguna untuk mengetahui apakah sampel dari penelitian ini berasal dari populasi yang sama atau bukan atau dengan kata lain apakah sampel yang diperoleh homogen atau tidak. Apabila kesimpulan menunjukkan kelompok data homogen, maka data layak untuk diuji parametrik. Uji homogenitas dilakukan dengan menggunakan rumus Fisher.Untuk melakukan uji statistik Fisher dibutuhkan nilai varians dari hasil post test kelas eksperimen dan kelas kontrol. Varians dari kelas eksperimen adalah 80,52 dan varians dari kelas kontrol adalah 45,94.Berdasarkan daftar distribusi F , maka diperoleh F

  (n

  • 1) = F

  Jurnal Ilmiah Mahasiswa (JIM) Jurusan Pendidikan Sejarah FKIP Unsyiah

Volume 3 , Nomor 2, April 2018, hal. 32 – 44

  lebih baik dibandingkan prestas belajar siswa yang tidak menggunakan strategi.

  Pembahasan

  Berdasarkan penelitian yang dilaksanakan di SMP Negeri 8 Banda Aceh, adapun kegiatan penelitian ini dilakukan di kelas VIII.2sebagai kelas eksperimen dan

  VIII.2 sebagai kelas kontrol. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh prestasi belajar siswa menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Word Square dengan strategi Crossword Puzzle pada pembelajaran IPS materi mengenal negara- negara ASEAN. Adapun analisis hasil penelitian dibawah ini yang akan menjelaskan tentang pengaruh strategi

  Crossword Puzzle terhadap prestasi belajar siswa.

  Dalam penelitian ini, peneliti melakukan satu kali pertemuan untuk masing-masing kelas. Proses pembelajaran di kelas eksperimen menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Word Square dengan strategi Crossword Puzzle sedangkan di kelas kontrol pembelajaran dilaksanakan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Word Square saja, pembelajaran berlangsung masing-masing kelas 80 menit (2 jam pelajaran). Setelah pembelajaran selesai, peneliti memberikan test kepada masing-masing siswa baik di kelas eksperimen maupun di kelas kontrol. Test yang diberikan kepada siswa berbentuk pilihan ganda yang berjumlah 15 butir soal. Adapun kegunaan test ini adalah untuk mengetahui hasil belajar siswa baik yang menggunakan model dan strategi maupun yang mengunakan model saja. Dari test akhir ini, data yang diperoleh kemudian diolah dengan menggunakan uji-t, baik kelas yang menggunakan model Word Square dengan strategi Crossword Puzzle (eksperimen) maupun kelas yang menggunakan model Word Square saja (kontrol).

  Hasil belajar siswa di kelas eksperimen adalah empat (4) orang siswa mendapat nilai 65 dan 18 orang siswa mendapat nilai di atas 75, rentang nilai terendah 65, sedangkan nilai tertinggi 100. Nilai rata-rata kelas eksperimen adalah 79,8. Ini menunjukkan bahwa secara klasikal siswa di kelas eksperimen sudah tuntas pembelajaran, namun secara individu masih terdapat lima orang siswa yang belum tuntas atau terdapat 18% siswa di kelas eksperimen tidak tuntas belajar.

  Jurnal Ilmiah Mahasiswa (JIM) Jurusan Pendidikan Sejarah FKIP Unsyiah

Volume 3 , Nomor 2, April 2018, hal. 32 – 44

  Berdasarkan hasil ujinormalitas dan uji homogenitas yang didasarkan pada nilai post test kelas ekperimen dan kelas kontrol, maka didapat bahwa data di kelas eksperimen berdasarkan taraf signifikan diperoleh x

  ≤F

  menggunakan model pembelajaran

  Crossword Puzzle dan kelas kontrol yang

  Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan antara kelas eskperimen yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Word Square dengan strategi

  SIMPULAN

  prestasi belajar siswa pada pembelajaran IPS materi mengenal negara- negara ASEAN.

  Crossword Puzzle berpengaruh terhadap

  = 3,19 sedangkan t tabel = 2,02 berarti bahwa t hitung > t tabel = 3,19 > 2,02. Dengan demikian sesuai kriteria pengujian, maka H a diterima. Artinya penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Word Square dengan strategi

  Crossword Puzzle diperoleh uji-t yaitu t hitung

  Hasil uji-t dalam menganalisis pengaruh prestasi belajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Word Square dengan strategi

  ≤ 2,09. Maka dapat disimpulkan varians data kelas ekperimen (VIII.2) dan kelas kontrol (VIII.2) bersifat homogen.

  tabel = 1,75

  = 45,94. Setelah data diolah berdasarkan taraf distribusi F, maka diperoleh F hitung

  2 hitung

  Berbeda dengan kelas eksperimen, hasil belajar siswa di kelas kontrol terdapat tiga belas (13) orang siswa yang mendapat nilai 60-70, dan 9 orang siswa mendapat nilai di atas 75. Jika dilihat dari rentang nilai terendah 60 dan nilai tertinggi 85, maka nilai rata-rata kelas ialah 72,7. Dapat dinyatakan bahwa secara keseluruhan siswa di kelas kontrol belum tuntas pembelajaran, hal ini terlihat dari 22 jumlah siswa kelas control terdapat 16 (59%) siswa tidak tuntas belajar. Adapun hasil post test menunjukkan nilai tertinggi yang diperoleh oleh siswa di kelas kontrol ialah 85 dan nilai terendah 60.

  2

  = 80,52 dan S

  2

  1

  Untuk uji homogenitas dengan uji dua kelas tersebut, diperoleh perhitungan varians dari masing-masing kelompok S

  < 7,81. Maka sebaran data nilai tes akhir siswa kelas kontrol juga berdistribusi normal.

  2 hitung < x 2 tabel yaitu 0,96

  nilai tes akhir siswa pada kelas eksperimen berdistribusi normal. Sedangkan perhitungan data di kelas kontrol sesuai dengan taraf signifikan diperoleh x

  2 tabel yaitu 3,57 < 7,81. Maka sebaran data

  < x

  2

  Jurnal Ilmiah Mahasiswa (JIM) Jurusan Pendidikan Sejarah FKIP Unsyiah

Volume 3 , Nomor 2, April 2018, hal. 32 – 44

  kooperatif tipe Word Square saja. Hal ini Istarani. 2014. 58 Model Pembelajaran berdasarkan hasil tes dengan nilai rata-rata Inovatif. Medan: Media Persada. yang diperoleh kelas eksperimen lebih tinggi Margono, S. 2004. Metodologi Penelitian dari kelas kontrol yaitu 79,8:72,7. Di kelas Pendidikan . Jakarta: Rineka Cipta. eksperimen terdapat 18% siwa tidak tuntas belajar dan 82% siswa yang tuntas belajar, Sanjaya, Wina. 2013. Perencanaan & Desain sedangkan di kelas kontrol 59% siswa yang Sistem Pembelajaran. Bandung: tidak tuntas belajar dan 41% siswa yang Kencana Prenada Media Group. tuntas belajar. Sesuai dengan pengolahan data, diperoleh hasil uji-t yaitu nilat t hitung = Silberman, Mel. 2001. Active Learning: 101 3,19 sedangkan t tabel = 2,02. Berarti bahwa Strategi Pembelajaran

  hitung tabel t > t = 3,19 > 2,02. Dengan demikian Aktif. Yogyakarta: Yappendis.

  sesuai kriteria pengujian, maka H ditolak dan H a diterima. Sehingga dapat disimpulkan Sugiyono (2012). Metode Penelitian bahwa model pembelajaran kooperatif tipe Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Word Square dengan strategi Crossword Kualitatif, dan R & D . Bandung.

  Puzzle mempengaruhi prestasi belajar IPS Alfabeta.

  siswa kelas VIII SMP Negeri 8 Banda Aceh.

  Syah, Muhibbin. 2010. Psikologi Belajar.

  DAFTAR PUSTAKA Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

  Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik .

  Trianto. 2013. Mendesain Model Jakarta: PT. Rineka Cipta.

  Pembelajaran Inovatif-Progresif: Konsep, Landasan, dan

  Darmadi, Hamid. 2013. DimensiDimensi

  Implementasinya pada Kurikulum Metode Penelitian Pendidikan dan Tingkat Satuan Pendidikan Sosial: Konsep Dasar dan (KTSP). Jakarta:Kencana Prenada M Impelemntasi . Bandung: Alfabeta.

  edia Group.