LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2016

(1)

BAB I PENDAHULUAN A. GAMBARAN UMUM

Kepemimpinan yang baik (Good Governance) merupakan issue yang paling mengemuka dalam pengelolaan administrasi publik dewasa ini. Tuntutan gencar yang dilakukan oleh masyarakat kepada pemerintah untuk melaksanakan penyelenggaraan pemerintahan yang baik adalah sejalan dengan meningkatnya tingkat pengetahuan masyarakat. Di samping adanya pengaruh globalisasi, pola-pola lama penyelenggaraan pemerintahan tidak sesuai lagi bagi tatanan masyarakat yang telah berubah. Oleh karena itu, tuntutan tersebut merupakan hal yang wajar dan sudah seharusnya direspon oleh pemerintah dengan melakukan perubahan-perubahan yang terarah sehingga dapat terwujud penyelenggaraan pemerintahan yang baik.

Oleh karena itu dalam upaya menciptakan pemerintahan yang baik tersebut, ditetapkan TAP MPR Nomor : XI / MPR / 1998 tentang Penyelenggaraan Negara yang bersih dan bebas korupsi, kolusi dan nepotisme. Sebagai tindak lanjut dari TAP MPR tersebut telah pula ditetapkan Undang-undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang bersih dan bebas korupsi, kolusi dan nepotisme ( KKN ). Dalam Undang-undang tersebut dinyatakan sebagai salah satu Asas Umum Penyelenggaraan Negara yaitu Asas Akuntabilitas. Konsep dasar akuntabilitas didasarkan pada klasifikasi responsibilitas manajerial pada tiap tingkatan dalam organisasi yang bertujuan untuk pelaksanaan kegiatan pada tiap bagian. Masing-masing individu pada tiap jajaran aparatur bertanggungjawab atas setiap kegiatan yang dilaksanakan pada bagiannya. Akuntabilitas didefinisikan sebagai suatu perwujudan kewajiban untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan melalui suatu media pertanggungjawaban yang dilaksanakan secara periodik. Sedangkan asas akuntabilitas disini mengandung pengertian bahwa setiap kegiatan


(2)

penyelenggaraan negara harus dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat dan rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi negara sesuai dengan ketentuan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.

Upaya pertanggungjawaban setiap kegiatan harus dilakukan secara tepat, jelas dan teratur sehingga penyelenggaraan pemerintahan dapat berlangsung secara efektif dan efisien. Berdasarkan Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) sebagai wujud pertanggungjawaban Instansi Pemerintah dalam mencapai misi dan tujuan organisasi dan menyampaikan laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah kepada Presiden setiap akhir tahun anggaran.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) wajib disusun pada setiap akhir tahun anggaran dan dievaluasi oleh instansi yang berwenang. Hal ini disebabkan LAKIP merupakan sarana atau instrumen penting untuk melaksanakan reformasi dalam penyelenggaraan tugas-tugas pemerintahan, pembangunan dan pelayanan masyarakat, sebagai cara dan sarana yang efektif untuk mendorong seluruh aparatur pemerintah meningkatkan disiplin dalam menerapkan prinsip-prinsip Good Governance dan fungsi-fungsi manajemen kinerja secara taat asas (konsisten) dan sebagai cara yang efektif untuk meningkatkan kinerja instansi unit kerja berdasarkan rencana kinerja yang terukur secara berkelanjutan serta sebagai alat untuk mengetahui dan mengukur tingkat keberhasilan atau kegagalan dari setiap pimpinan instansi dalam menjalankan misi dan tugas sehingga dapat dijadikan faktor utama dalam evaluasi kebijakan, program kerja, struktur organisasi dan penetapan alokasi anggaran setiap tahun bagi setiap instansi.

1. Tugas , Fungsi dan Struktur Organisasi

Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Pacitan merupakan Satuan Kerja Pemerintah Kabupaten Pacitan yang dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah No. 5 Tahun 2001 tentang


(3)

Pembentukan Susunan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Pacitan dan Keputusan Bupati Pacitan No. 145 Tahun 2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Pacitan. Susunan Organisasi dan Tata Kerja Badan Kepegawaian Daerah disempurnakan berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Pacitan Nomor 21 Tahun 2007 tentang Organisasi Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Pacitan dan Keputusan Bupati Pacitan Nomor 60 Tahun 2007 tentang Uraian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Pacitan.

Organisasi Badan Kepegawaian Daerah di bentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Pacitan Nomor 21 Tahun 2007 Tentang Organisasi Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Pacitan. Dalam melaksanakan tugas Kepala Badan Kepegawaian Daerah dibantu 1 (satu) Sekretaris dan 3 (tiga) bidang. Demikian juga Sekretariat dan bidang terdiri dari beberapa Sub Bagian dan Sub Bidang dengan rincian:

BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH :

Kedudukan, Tugas dan fungsi Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Pacitan :

1. Badan Kepegawaian Daerah merupakan unsur pendukung penyelenggara pemerintah Kabupaten Pacitan, yang dipimpin oleh Kepala Badan yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah; 2. Badan Kepegawaian Daerah mempunyai tugas melaksanakan

penyusunan dan pelaksanaan di Bidang Manajemen Kepegawaian;

3. Badan Kepegawaian Daerah dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), mempunyai fungsi :

a. Perumusan kebijakan teknis di bidang kepegawaian.

b. Penyelenggaraan urusan kepegawaian serta pelayanan umum sesuai dengan lingkup tugasnya.


(4)

d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Susunan Organisasi Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Pacitan terdiri dari :

1. Kepala Badan. 2. Sekretariat. 3. Bidang Mutasi.

4. Bidang Administrasi dan Pengembangan ( APP ) 5. Bidang Pengelolaan Data.

6. Kelompok Jabatan Fungsional.

Adapun Uraian Tugas dan Fungsi sebagai berikut :

1. Sekretariat mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Badan Kepegawaian Daerah di Bidang Kesekretariatan dan tugas – tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan Kepegawaian Daerah.

Untuk melaksanakan tugas tersebut di atas Sekretariat mempunyai fungsi :

a. Penyelenggaraan dan pengolahan Rumah Tangga, sarana dan perlengkapan.

b. Pelaksanaan tata usaha, surat menyurat, kearsipan dan perpustakaan.

c. Pembinaan dan pengembangan serta pengelolaan administrasi kepegawaian.

d. Penyelenggaraan dan pengelolaan administrasi Keuangan. e. Penyusunan program kerja dan laporan serta pelaksanaan

evaluasi pengendalian. Sekretariat terdiri dari :

a. Sub. Bagian Umum dan Kepegawaian b. Sub. Bagian Keuangan

c. Sub. Bagian Program, Evaluasi dan Pelaporan

Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas :


(5)

a. Menyusun rencana kerja ketatausahaan, keprotokolan, rumah-tangga, pengadaan dan kepegawaian.

b. Melakukan pengelolaan surat menyurat, tata naskah dinas, tata kearsipan, urusan rumah tangga, keamanan kantor, penyelenggaraan upacara, pertemuan, rapat dinas, dan kepustakaan.

c. Melaksanakan tugas tugas keprotokolan dan administrasi perjalanan dinas.

d. Melakukan analisa kebutuhan, pengadaan, dan pengadministrasian perlengkapan kantor dan perbekalan lain serta inventarisasi barang-barang. e. Melakukan penyusunan laporan pertanggung jawaban

atas barang inventaris.

f. Melakukan administrasi kepegawaian meliputi pengumpulan data kepegawaian, buku induk pegawai, mutasi, kenaikan pangkat, kenaikan gaji berkala, pembinaan karier, pengurusan penghargaan dan kesejahteraan pegawai serta pensiun pegawai.

g. Mengelola administrasi tentang kedudukan, hak pegawai dan penyiapan bahan pembinaan pegawai serta menyusun administrasi dan evaluasi kepegawaian.

h. Mempersiapkan dan mengusahakan peningkatan pengetahuan, ketrampilan dan disiplin pegawai.

i. Melaksanakan pengendalian dan evaluasi

ketatausahaan, keprotokolan, rumah-tangga,

pengadaan dan kepegawaian.

j. Melaksanakan tugas lain yang diberikan Sekretaris sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas :

a. Menghimpun dan mengolah data, menyiapkan bahan penyusunan rencana anggaran pendapatan dan belanja.


(6)

b. Melakukan pengelolaan anggaran.

c. Melaksanakan pembukuan, perhitungan anggaran dan verifikasi serta perbendaharaan.

d. Menyiapkan Keuangan perjalanan dinas dan biaya-biaya lain sebagai pengeluaran.

e. Melakukan evaluasi, menyusun laporan dan pertanggung jawaban atas pelaksanaan keuangan. f. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh

Sekretaris sesuai tugas dan fungsinya.

Sub Bagian Program, Evaluasi dan Pelaporan mempunyai tugas:

a. Menyiapkan dan mengendalikan bahan dalam rangka perumusan rencana dan program pembangunan di bidang kepegawaian.

b. Melaksanakan tata laksana program, evaluasi dan pelaporan.

c. Mengadakan evaluasi dan pengendalian terhadap pelaksanaan program dan anggaran.

d. Menyusun laporan kegiatan bidang kepegawaian. e. Mendokumentasikan data hasil pelaksanaan program

dan evaluasi bidang kepegawaian.

f. Melaksanakan pengelolaan data statistik di bidang kepegawaian.

g. Melaksanakan koordinasi kegiatan penelitian dan pengembangan dengan instansi pelaksana penelitian dan pengembangan.

h. Melaksanakan tugas lain yang diberikan Sekretaris sesuai denga tugas dan fungsinya.

2. Bidang Mutasi mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Badan Kepegawaian Daerah di Bidang Mutasi Pegawai dan tugas – tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan Kepegawaian Daerah.


(7)

Untuk melaksanakan tugas tersebut Bidang Mutasi mempunyai fungsi:

a. Pelaksanaan proses administrasi Kenaikan Pangkat PNS. b. Pelaksanaan Proses penetapan gaji dan tunjangan jabatan

PNS.

c. Pelaksanaan proses penempatan dan pemindahan PNS. d. Pelaksanaan Proses pengangkatan Calon PNS menjadi PNS

Tenaga Struktural dan Tenaga Fungsional.

e. Pelaksanaan proses administrasi pelantikan jabatan struktural. f. Pelaksanaan koordinasi dengan instansi terkait di bidang

Kepegawaian.

Bidang Mutasi Terdiri dari : a. Sub. Bidang Fungsional. b. Sub. Bidang Struktural.

Sub. Bidang Fungsional mempunyai tugas :

a. Memproses usulan kenaikan pangkat tenaga fungsional.

b. Memproses penetapan gaji dan tunjangan tenaga fungsional.

c. Melaksanakan penelitian administrasi usulan angka kredit.

d. Memproses usulan penempatan dan pemindahan tenaga fungsional.

e. Memproses pengangkatan dan pemberhentian dalam jabatan fungsional.

f. Memproses pengangkatan Calon PNS menjadi PNS dalam jabatan fungsional.

g. Melaksanakan proses administrasi sumpah PNS dalam jabatan fungsional.

h. Melakukan tugas – tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Mutasi sesuai dengan tugas dan fungsinya.


(8)

Sub. Bidang Struktural mempunyai tugas :

a. Memproses usulan kenaikan pangkat tenaga struktural. b. Memproses penetapan gaji dan tunjangan tenaga

struktural.

c. Memproses usulan penempatan dan pemindahan tenaga struktural.

d. Memproses pengangkatan dan pemberhentian dalam jabatan struktural.

e. Menyiapkan bahan pelantikan dan melaksanakan proses administrasi sumpah PNS dalam jabatan struktural.

f. Melakukan tugas – tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Mutasi sesuai dengan tugas dan fungsinya.

3. Bidang Administrasi dan Pengembangan mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Badan Kepegawaian Daerah di Bidang Pengadaan dan Pemberhentian, Pembinaan dan Pengembangan serta tugas – tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan Kepegawaian Daerah sesuai tugas dan fungsinya. Untuk melaksanakan tugas tersebut Bidang Administrasi dan Pengembangan mempunyai fungsi :

a. Perencanaan pelaksanaan pembinaan dan pengembangan kepegawaian.

b. Pelaksanaan proses administrasi pengangkatan Calon PNS. c. Pemrosesan pemberhentian PNS.

d. Pengusulan pemberian penghargaan dan tanda jasa PNS. e. Penyediaan pedoman dan pelaksanaan pelayanan

administrasi kepegawaian.

f. Penyusunan laporan pelaksanaan kegiatan.

g. Pelaksanaan koordinasi dengan instansi terkait di bidang kepegawaian.

Bidang Administrasi dan Pengembangan terdiri dari : a. Sub. Bidang Pengadaan dan Pemberhentian.


(9)

b. Sub. Bidang Pembinaan dan Pengembangan.

Sub Bidang Pengadaan dan Pemberhentian mempunyai tugas :

a. Melaksanakan proses administrasi seleksi penerimaan dan pengangkatan CPNS.

b. Memproses administrasi pegawai non PNS.

c. Melaksanakan proses administrasi seleksi penerimaan dan pendidikan Sekolah Kedinasan. d. Memproses pemberhentian PNS.

e. Melaksanakan administrasi purna tugas PNS.

f. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Administrasi dan Pengembangan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Sub Bidang Pembinaan dan Pengembangan mempunyai tugas:

a. Menyeleksi persyaratan administrasi calon peserta diklat pegawai.

b. Menyelenggarakan ujian dinas kenaikan pangkat dan ujian penyesuaian ijasah PNS.

c. Menyiapkan dan mengirim PNS ke luar daerah untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan.

d. Memproses ijin belajar / tugas belajar PNS.

e. Memproses administrasi penjatuhan hukuman disiplin PNS.

f. Memproses usulan Kartu Tanda Pegawai, Kartu Istri/Kartu Suami, Kartu Taspen dan Administrasi Bapertarum.

g. Memproses usulan cuti PNS.

h. Memproses ijin perkawinan dan penceraian PNS. i. Memproses pemberian tanda kehormatan, tanda

jasa dan kesejahteraan PNS.

j. Merekomendasikan Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP-3).


(10)

k. Menghimpun dan menyampaikan LP2P PNS.

l. Melakukan tugas – tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Administrasi dan Pengembangan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

4. Bidang Pengelolaan Data mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Badan Kepegawaian Daerah di Bidang Analisa Data dan Dokumentasi serta tugas–tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan Kepegawaian Daerah sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Untuk melaksanakan tugas tersebut Bidang Pengelolaan Data mempunyai fungsi :

a. Penyiapan bahan penyusunan rencana dan program pengelolaan data, dokumentasi, informasi dan peta kepegawaian.

b. Penyusunan dan pengelolaan data, dokumentasi, informasi dan peta kepegawaian.

c. Pengelolaan dan penyajian laporan data kepegawaian. d. Pemeliharaan dan pengelolaan jaringan Sistem Informasi

Manajemen Kepegawaian (SIMPEG). e. Pengelolaan Kartu Identitas Pegawai.

f. Pelaksanaan koordinasi dengan instansi terkait di bidang kepegawaian.

Bidang Pengelolaan Data terdiri dari : a. Sub. Bidang Dokumentasi.

b. Sub. Bidang Analisa Data.

Sub Bidang Dokumentasi mempunyai tugas :

a. Melakukan pengumpulan bahan dokumentasi kepegawaian.

b. Menghimpun, mengelola, menyimpan dan memelihara arsip / data / file bahan dokumentasi kepegawaian. c. Menyiapkan bahan pelaporan dan informasi / data


(11)

d. Menyampaikan informasi perkembangan data kepegawaian.

e. Menyiapkan bahan untuk program kegiatan Sub. Bidang Dokumentasi.

f. Melaksanakan tugas lain yang diberikan kepala Bidang Pengelolaan Data sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Sub Bidang Analisa Data mempunyai tugas : a. Meneliti dan menginventarisir data kepegawaian. b. Melakukan pegolahan dan analisa data kepegawaian. c. Menginventarisasi dan mengembangkan program

data kepegawaian serta pemeliharaan jaringan Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian (SIMPEG).

d. Menyusun formasi PNS.

e. Menyusun Daftar Urut Kepangkatan (DUK).

f. Melaksanakan pembuatan Kartu Identitas Pegawai. g. Menyiapkan bahan untuk program kegiatan Sub.

Bidang Analisa Data.

h. Melaksanakan tugas lain yang diberikan kepala Bidang Pengelolaan Data sesuai dengan tugas dan fungsinya.


(12)

(13)

STRUKTUR ORGANISASI TAHUN 2016


(14)

Penyusunan Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah Badan Kepegawaian Daerah dimaksudkan sebagai wujud Pertanggungjawaban Pelaksanaan Tugas Pokok dan Fungsi Badan Kepegawaian Daerah Tahun 2016. Sedangkan tujuannya adalah sebagai berikut :

a. Mengupayakan peningkatan akuntabilitas satuan kerja perangkat daerah b. Peningkatan perencanaan disegala bidang, baik perencanaan program /

kegiatan maupun perencanaan penggunaan sumber daya organisasi satuan kerja

c. Memberikan informasi mengenai kinerja Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Pacitan selama Tahun Anggaran 2016.

d. Sebagai bahan evaluasi kinerja dan untuk mengetahui keberhasilan dan kegagalan Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Pacitan atas pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya

e. Untuk mendorong terciptanya akuntabilitas kinerja instansi pemerintah sehingga dapat melaksanakan tugas secara efisien, efektif dan responsif terhadap aspirasi masyarakat dan lingkungannya.

2. Peran Strategis Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Pacitan

Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Pacitan dalam menjalankan tugas membantu Bupati dalam penyelenggaraan pemerintahan Kabupaten Pacitan di bidang kepegawaian dan mempunyai fungsi merumuskan kebijakan teknis di bidang kepegawaian serta pelayanan yang menunjang penyelenggaraan pemerintah Kabupaten Pacitan, dalam melaksanakan tugas dan fungsinya telah menghasilkan, capaian Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur, Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur serta Program Pelayanan Administrasi Perkantoran.

Untuk mencapai pelayanan prima Badan Kepegawaian Daerah mengeluarkan kebijakan berupa produk pelayanan yang ditujukan untuk memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam pengurusan di bidang kepegawaian. Jenis – Jenis Pelayanan yang ada di Badan Kepegawaian Kabupaten Pacitan meliputi :

1. Pelayanan Bidang Mutasi

Dalam melaksanakan pelayanan di bidang Mutasi terdapat 10 pelayanan yaitu Pengurusan SK Kenaikan Pangkat Golongan III/d ke bawah maupun Pengurusan Kenaikan Pangkat Golongan IV/a ke atas. Proses Kenaikan Pangkat dalam satu tahun dilaksanakan 2 kali yaitu per April dan Oktober yang mana 6 bulan sebelum waktu yang ditentukan


(15)

berkas masuk di Badan Kepegawaian Daerah kemudian diteliti yang selanjutnya di usulkan ke Badan Kepegawaian Negara untuk proses penerbitan SK. Sementara Pengurusan SK Mutasi staf dapat dilaksanakan sewaktu waktu sesuai kebutuhan SKPD masing – masing.

Untuk proses pengurusan penyesuaian masa kerja juga diusulkan ke Badan Kepegawaian Negara (BKN). Pengurusan Gaji berkala prosesnya SKPD mengusulkan untuk kenaikan gaji berkala, usulan tersebut di proses di Badan Kepegawaian Daerah setelah proses verifikasi berkas selesai SK Kenaikan Gaji Berkala diterbitkan dan dikembalikan ke SKPD masing – masing. Sementara untuk pengangkatan CPNS menjadi PNS dan Pengurusan pengangkatan jabatan fungsional maupun struktural usulan disampaikan ke Badan Kepegawaian Negara (BKN) sebelumnya berkas di verifikasi selanjutnya dibuat konsep surat keputusan ke Badan Kepegawaian Negara setelah disetujui oleh Badan Kepegawaian Daerah. Adapun Pelayanan di bidang Mutasi adalah sebagai berikut :

1. Pengurusan SK Kenaikan Pangkat Golongan III/d ke bawah; 2. Pengurusan SK Mutasi Staf;

3. Pengurusan SK Penyesuaian Masa Kerja; 4. Pengurusan SK Kenaikan Gaji Berkala;

5. Pengurusan Surat Rekomendasi Pindah dari Dinas / Instansi Daerah Lain;

6. Pengurusan Surat Usulan Kenaikan Pangkat Golongan IV/a ke atas; 7. Pengurusan Surat Usulan Pindah Dinas / Instansi Luar Daerah; 8. Pengurusan SK Pengangkatan CPNS menjadi PNS;

9. Pengurusan SK Penetapan Jabatan Fungsional; 10. Pengurusan SK Penetapan Jabatan Struktural.

Khusus untuk Pemrosesan Kenaikan Pangkat Badan Kepegawaian Daerah Menggunakan Aplikasi SAPK (Sistem Aplikasi Pelayanan Kepegawaian) yang terhubung dengan Badan Kepegawaian Negara (BKN). Kendala yang sering dihadapi terkadang jaringan internet yang sering terputus, tetapi bukan menjadi masalah yang signifikan.

2. Pelayanan Bidang Administrasi dan Pengembangan

Untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik dalam era persaingan global yang menuntut efisiensi dan akurasi maka pelayanan birokrasi yang cepat, murah dan berorientasi pada kebutuhan kepuasan


(16)

masyarakat (pegawai). Dalam menjalankan pelayanan di bidang administrasi dan pengembangan ada 18 pelayanan, yang sebagian sudah menggunakan jaringan online dengan Badan Kepegawaian Negara (BKN) pusat dan BKN Regional maupun BKD Provinsi. Dengan 18 pelayanan tersebut diharapkan peningkatan SDM baik melalui diklat maupun sekolah sendiri akan terpenuhi. Dengan adanya Ujian Dinas Kenaikan Tingkat dan Penyesuaian Ijazah diharapkan SDM yang berkualitas akan terpenuhi. Sedangkan pengurusan yang lain yang berhubungan dengan kesejahteraan PNS sering terjadi keterlambatan seperti para pegawai yang telah purna terlambat menerima SK Pensiun, pengurusan kartu kartu administrasi kepegawaian, pengurusan ijin terkait kepegawaian, dan lain lain hal ini dikarenakan kurangnya pemahaman PNS dalam mengikuti prosedur (SOP) yang sudah ada. Yang termasuk pelayanan di Bidang Administrasi dan Pengembangan antara lain :

1. Pengurusan Surat Usulan Pensiun; 2. Pengurusan SK Pengangkatan CPNS;

3. Pengurusan Sertifikat Ujian Dinas Kenaikan Tingkat; 4. Pengurusan STL Penyesuaian Ijazah;

5. Pengurusan Surat Pengantar Diklat; 6. Pengurusan Ijin Belajar;

7. Pengurusan Ijin Pemilihan Kepala Desa; 8. Pengurusan Ijin Perceraian;

9. Pengurusan Surat Usulan Pensiun;

10. Pengurusan Surat Rekomendasi Pembayaran Taspen dan Gaji Pertama Pensiun;

11. Pengurusan Surat Usulan Tanda Jasa Satya Lencana; 12. Pengurusan Surat Usulan Karpeg, Karis dan Karsu;

13. Pengurusan Surat Usulan Pengambilan Uang Muka Taperum; 14. Pengurusan Usulan Kartu Taspen;

15. Pengurusan Pembayaran Bantuan Biaya Pemakaman;

16. Pengurusan Pembayaran Bantuan Transport bagi Pensiunan; 17. Pengurusan Perpanjangan Surat Perjanjian Kontrak Honda; 18. Pengurusan Formulir LP2P dan DP3;

Pelayanan tersebut dituangkan dalam program dan kegiatan untuk memperlancar tercapainya tujuan yang telah ditetapkan dalam rencana strategis Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Pacitan.


(17)

3. Bidang Pengelolaan Data

Di bidang pengelolaan data terdapat pelayanan yaitu Pengadaan dan Pemeliharaan Kartu Identitas Pegawai. Kartu Identitas Pegawai merupakan salah satu persyaratan kelengkapan identitas pegawai, dimana setiap pegawai wajib memakainya. Pada Tahun 2016 ini Badan Kepegawaian Daerah melakukan pembuatan Kartu Identitas Pegawai Ulang dikarenakan adanya pergantian Pejabat di Lingkup Pemerintah Kabupaten Pacitan yaitu Sekretaris Daerah. Dalam penyajian data seperti Daftar Urut Kepangkatan (DUK), Data Kepegawaian dan Pelayanan Kepegawaian di Badan Kepegawaian Daerah sudah menggunakan SIMPEG (Sistem Informasi Manajemen Pegawai) diharapkan semua dokumen kepegawaian dapat diselesaikan tepat waktu. Namun terkadang terkendala dengan jaringan yang tidak lancar. Dan rencananya Sistem Informasi Kepegawaian (SIMPEG) akan di online kan dengan SKPD di Lingkup Pemerintah Kabupaten Pacitan guna memperlancar segala sesuatu yang terkait dengan kebutuhan data kepegawaian.

4. Bagian Sekretariat

Kegiatan yang dilaksanakan di Sekretariat adalah peningkatan administrasi perkantoran, pengelolaan keuangan, dan pengelolaan kepegawaian khususnya di lingkup Badan Kepegawaian Daerah,untuk pelayanan menggunakan pelayan satu pintu , Pengelolaan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) dan pengelolaan laporan harta kekayaan aparatur sipil negara ( LHKASN ) serta website sudah berdiri sediri dengan berbagai layanan tersedia.

Salah satu kegiatan yang rutin dilaksanakan setiap tahun adalah survei pelayanan yaitu Indeks Kepuasn Masyarakat (IKM) dengan leading sektornya adalah Sekretariat Daerah. Dari hasil survei Indeks Kepuasan Masyarakat yang disebarkan Badan Kepegawaian Daerah ke SKPD dapat diambil kesimpulan hasil survei masuk kategori “BAIK”. Untuk itu Standar Pelayanan tidak ada kesenjangan/gap yang signifikan, semua kegiatan yang menjadi pelayanan Badan Kepegawaian Daerah masuk kategori Baik dan semua target pelayanan telah tercapai.


(18)

3. Sumber Daya yang ada di Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Pacitan

1. Keadaan Pegawai

Pegawai Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Pacitan saat ini berjumlah 41 orang.Terdiri jenis kelamin laki-laki 26 orang dan 15 orang perempuan.

Adapun klasifikasinya sebagai berikut:

LAKI LAKI; 65.00% PEREMPUAN;

35.00%

JENIS KELAMIN

1) Klasifikasi menurut golongan / ruang:

No Golongan Jumlah

Golongan IV/c Golongan IV/b Golongan IV/a Golongan III/d Golongan III/c Golongan III/b Golongan III/a Golongan II/d Golongan II/c Golongan II/b Golongan II/a

1 orang 1 orang 3 orang 8 orang 3 orang 6 orang 4 orang 4 orang 3 orang 7 orang 1 orang


(19)

1 1 2

9

4 7

3 4

1

8

1

Gol IV/c Gol IV/b Gol IV/a Gol III/d Gol III/c Gol III/b Gol III/a Gol II/d Gol II/c

Gol II/b Gol II/a Tenaga Harian

2). Klasifikasi menurut Pendidikan Formal: PENDIDIKAN FORMAL

S2 S1 DIV D II/III SLTA SLTP Jumlah

4 16 - 5 16 0 41

4

16 5

16

S2 S1 DIV DIII SLTA SLTP

3). Klasifikasi menurut Eselon :

ESELON

II III IV Staf FUNGSIONAL Jumlah


(20)

1 4

9

23

4

Eselon II Eselon III Eselon IV Staf Fungsional

2. Sarana / Prasarana

Kondisi sarana / prasarana Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Pacitan sebagai berikut :

No Jenis Aset Jumlah

1 Tanah dan Bangunan:

Tanah Bangunan 1700 m2

Kantor 2 Buah

2 Kendaran Bermotor

Kendaraan roda 4 2 Buah

Kendaraan roda 2 13 Buah

3 Mesin/Peralatan Kantor

Komputer 15 Buah

Notebook 32 Buah

Server 1 Buah

Mesin Ketik manual 3 Buah

Printer 24 Buah

Telepon 2 Buah

Faksimile 1 Buah

Wirelless 2 Buah

Brankas 1 Buah

Almari 8 Buah

Rak Buka 1 Buah

Meja Kerja 25 Buah

Meja / Kursi Tamu 2 set


(21)

Sistematika penulisan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ini berpedoman pada ketentuan sebagaimana tertuang dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Nomor 29 Tahun 2010 sebagai berikut :

KATA PENGANTAR RINGKASAN EKSEKUTIF DAFTAR ISI

BAB 1 : PENDAHULUAN

Pada bab ini disajikan penjelasan umum organisasi, dengan penekanan kepada aspek strategis organisasi serta permasalahan utama yang sedang dihadapi SKPD

BAB 2 : PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

Pada bab ini diuraikan ringkasan / ihtisar rencana kinerja dan perjanjian penetapan kinerja tahun yang bersangkutan

BAB 3 : AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2014

A. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI

Pada sub bagian ini disajikan capaian kinerja organisasi untuk setiap perjanjian kinerja sasaran strategis organisasi sesuai dengan hasil pengukuran kinerja organisasi. Untuk setiap pernyataan kinerja sasaran strategis tersebut dilakukan dengan analisis capaian kinerja. B. REALISASI ANGGARAN

Pada sub bab ini diuraikan antara pagu anggaran yang digunakan dan realisasi anggaran yang telaj digunakan untuk mewujudkan kinerja organisasi organisasi sesuai dengan pernyataan kinerja.

BAB 4 : PENUTUP

Pada bab ini diuraikan simpulan umum atas capaian kinerja organisasi serta langkah dimasa mendatang yang telah dilakukan untuk meningkatkan kinerja.

LAMPIRAN – LAMPIRAN :

LAMPIRAN : RENCANA KINERJA TAHUNAN TAHUN 2016

LAMPIRAN : PENETAPAN KINERJA TAHUN 2016

LAMPIRAN : FORM PENGUKURAN KINERJA TAHUN 2016


(22)

Dalam bab ini akan diuraikan tujuan dan sasaran organisasi yang tertuang dalam Rencana Strategis, Rencana Kinerja Tahunan (RKT) serta penetapan rencana kerja. Dalam sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah, rencana kerja merupakan terjemahan dari Rencana Strategis, merupakan langkah awal yang harus dilakukan oleh Instansi pemerintah agar mampu menjawab tuntutan lingkungan strategis lokal, nasional dan global.

1. Visi

Dengan memperhatikan Tupoksi Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kabupaten , maka Visi BKD Kabupaten Pacitan adalah :

“TERWUJUDNYA PROFESIONALISME PEGAWAI”

2. Misi

Untuk mewujudkan Visi sebagaimana tersebut di atas, Misi Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Pacitan adalah:

1. Meningkatkan Kualitas Pegawai.

2. Meningkatkan Kesejahteraan Pegawai.

3. Meningkatkan Tertib Administrasi Kepegawaian. 4. Meningkatkan Akurasi Data Kepegawaian. 5. Mewujudkan Formasi Pegawai yang Tepat 3. Tujuan

Dengan mengacu pada visi dan misi yang telah ditetapkan, maka ditetapkan tujuan yang ingin dicapai sebagai berikut :

a. Menciptakan aparatur pemerintah yang profesional. b. Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan.

4. Sasaran

1. Meningkatnya profesionalisme birokrasi dan kinerja aparatur secara terencana dan sistematis.

2. Terwujudnya kesejahteraan pegawai dengan pemberian penghargaan / reward dan sanksi administrasi kepegawaian bagi PNS yang melakukan pelanggaran disiplin dan mengembangkan melalui rekrutmen, penataan Personil dan menata sistem informasi manajemen kepegawaian.

5. Indikator Kinerja

Sedangkan Indikator kinerja Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Pacitan yaitu :

SASARAN INDIKATOR KINERJA

1 Meningkatnya profesionalisme birokrasi dan kinerja aparatur secara terencana dan sistematis.

1 % PNS yang mengikuti Pendidikan dan Pelatihan Struktural


(23)

SASARAN INDIKATOR KINERJA 2 % PNS yang mengikuti

Pendidikan dan Pelatihan Teknis dan Fungsi

3 Aparatur yang memiliki kompetensi sesuai bidang tugasnya (%)

4 Aparatur yang memperoleh pembinaan dan

pengembangan karir yang tepat waktu (%)

5 PNS yang mengikuti diklat yang seharusnya

diikuti/th/jenis diklat (%) 2 Terwujudnya kesejahteraan

pegawai dengan pemberian penghargaan / reward dan sanksi administrasi kepegawaian bagi PNS yang melakukan

pelanggaran disiplin dan mengembangkan melalui rekrutmen, penataan Personil dan menata sistem informasi manajemen kepegawaian

6 % Dokumen Kepegawaian yang terselesaikan

7 % Pelanggaran disiplin PNS

6. Program dan Kegiatan

Untuk mencapai sasaran dan indikator kinerja yang telah ditetapkan Badan Kepegawaian Daerah menyusun program dan kegiatan yang dituangkan dalam Rencana Kinerja Tahunan dan Penetapan Kinerja Tahun 2016

A. RENCANA KINERJA TAHUNAN TAHUN 2016

Perencanaan kinerja merupakan proses penyusunan rencana kinerja sebagai penjabaran dari sasaran yang telah ditetapkan dalam rencana strategis, yang akan dilaksanakan oleh Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kabupaten Pacitan melalui program dan kegiatan tahunan. Dalam rencana kinerja ditetapkan rencana capaian kinerja tahunan untuk seluruh indikator kinerja dilakukan seiring dengan agenda penyusunan dan kebijakan anggaran serta merupakan komitmen bagi Badan


(24)

Kepegawaian Daerah Kabupaten Pacitan dituangkan dalam dokumen Penetapan Kinerja. Salah satu prioritas pembangunan yang tertuang dalam RPJMD adalah mewujudkan Pemerintah yang bersih, efektif dan efisien. Yaitu untuk meningkatkan sistem pengelolaan dan kapasitas sumber daya manusia aparatur sesuai dengan kebutuhan dalam melaksanakan kepemerintahan dan pembangunan. Selanjutnya melakukan perencanaan lima tahunan dalam rencana stratejik serta rencana kinerja tahunan. Sedangkan pada Tahun 2016 program kegiatan yang tertuang dalam Rencana Kinerja Tahunan.

Rencana Kerja Tahunan (RKT) Badan Kepegawaian Daerah Tahun 2016 adalah sebagai berikut:


(25)

RENCANA KERJA TAHUNAN TAHUN 2016 Tabel 2.1

No Program / Kegiatan Lokasi Indikator Kinerja Target Rencana Tahun 2016 Catatan Penting Capaian

Kebutuhan Dana (Rp)

Sumber Dana

1 2 3 4 5 6 7 8

PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI PERKANTORAN 685.000.000,00

1 PENINGKATAN DAN PENGELOLAAN ADMINISTRASI PERKANTORAN

Pacitan Input : Dana

Output : Meningkatnya Kinerja Aparatur Outcomes : % Terpenuhinya Kebutuhan

Perkantoran

480 Orang 685.000.000,00 APBD

PROGRAM PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA APARATUR 640.000.000,00

1. PENDIDIKAN PELATIHAN STRUKTURAL BAGI PNS DAERAH

Pacitan Input : Dana

Output : Jumlah PNS yang mengikuti Pendidikan dan Pelatihan Struktural

Outcomes : % PNS yang seharusnya mengikuti pendidikan dan pelatihan Struktural

2 Orang 100.000.000,00 APBD Diklat PIM bersifat wajib diikuti oleh PNS yang memangku jabatan eselon II dan III

3. PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TEHNIS DAN FUNGSI BAGI PNS DAERAH

Pacitan Input : Dana

Output : PNS yang mengikuti pendidikan dan pelatihan tehnis fungsi. Outcomes : % PNS dapat meningkatkan

SDMnya

162 Orang 100.000.000,00 APBD 1. Untuk mempercepat dan menunjang Visi Misi dalam meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat.

2. Meningkatkan SDM staf dan PNS Fungsional. 3. Pelaksanaan diklat dilakukan setiap tahun demi

terwujudnya profesionalisme PNS dalam peningkatan pelayanan terhadap masayarakat dan pelaksanaan tugas sebagai aparatur


(26)

negara. 4. BIMBINGAN

PENGEMBANGAN KAPASITAS KEPEMIMPINAN

Pacitan Input : Dana

Output : Terlaksananya Bimbingan Pengembangan Kapasitas Kepemimpinan Eselon II dan III Outcomes : % PejabatEselon II dan III yang

mengikuti Bimbingan Pengembangan Kapasitas Kepemimpinan

67 Orang 340.000.000,00 APBD Kegiatan ini digunakan untuk memberikan pengembangan kapasitas kepemimpinan untuk pejabat eselon II dan III di lingkup pemerintah Kabupaten Pacitan

5. BIMBINGAN PENGEMBANGAN KAPASITAS KELEMBAGAAN

Pacitan Input : Dana

Output : Terlaksananya Bimbingan Pengembangan Kapasitas Kelembagaan

Outcames : % Meningkatnya Kualitas Sumber daya Manusia

44 Orang 100.000.000,00 APBD Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas organisasi baik dari pelaksanaan tugas pokok dan fungsi serta meningkatkan kerjasama organisasi memalui kegiatan outbond.

PROGRAM PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN APARATUR 1.953.095.080,00

1 SELEKSI PENERIMAAN CPNS

Pacitan Input : Dana

Output : Jumlah peserta yang lulus tes dalam seleksi pengadaan CPNS Daerah

Outcomes : % penerbitan SK CPNS

100 % 450.000.000,00 APBD Digunakan untuk pelaksanaan Seleksi Penerimaan CPNS daerah.

2 SISTEM INFORMASI

KEPEGAWAIAN (SIMPEG)

Pacitan Input : Dana

Output : Terlaksananya Digitasi berkas PNS dan Validasi data PNS serta pemeliharaan SIMPEG

Outcomes : % Validasi data PNS dan pengembangan SIMPEG

700 Berkas / 1 Buku

150.000.000,00 APBD  Aplikasi e-Document

 Pemeliharaan Aplikasi SIMPEGuntuk anjungan  Belanja jasa Scanning data PNS

3 PENYUSUNAN DAN PELAPORAN DATA KEPEGAWAIAN

Pacitan Input : Dana

Output : Terlaksananya Penyusunan dan Pelaporan data Kepegawaian dan

40 Buku 50.000.000,00 APBD Tersajinya buku data kepegawaian yang mutakhir untuk keperluan kepegawaian dan pertimbangan pengisian jabatan.


(27)

fasilitasi data Kepegawaian dan perbaikan KPE dan NIP baru Outcomes : % Tersusunnya pelaporan data

kepegawaian dan fasilitasi perbaikan KPE dan NIP baru 4 MONITORING, EVALUASI

DAN PELAPRAN

Pacitan Input : Dana

Output : Terlaksananya Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Outcomes : % Tersedianya data hasil

Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan

9 Dokumen 50.000.000,00 APBD Penyusunan Laporan LAKIP dan hasil monitoring dan evaluasi kegiatan

5 ADMINISTRASI MUTASI PEGAWAI

Pacitan Input : Dana

Output : Pelaksanaan Mutasi Pegawai Outcomes : % Jumlah PNS yang menerima

SK Pegawai Negeri, SK Kenaikan gaji Berkala, SK Kenaikan Pangkat dan SK Mutasi

2.500 280.000.000,00 APBD Digunakan untuk pengurusan SK Kenaikan Pangkat, SK Kenaikan Gaji Berkala dan SK yang lain sebagai produk kepegawaian

6 ADMINISTRASI PEMBINAAN PNS dan TENAGA NON PNS

Pacitan Input : Dana

Output : Pelaksanaan Pembinaan Pegawai.

Outcomes : %Meningkatnya pengetahuan petugas keegawaian dan tenaga non PNS setelah diadakan pembinaan/ sosialisasi tentang kepegawaian

530 Orang 140.000.000,00 APBD 1. Cross cek laporan pengaduan masyarakat atau informasi masalah pelanggaran disiplin PNS, untuk memperoleh data akurat dalam rangka mencari kepastian dan kebenaran dari suatu kejadian yang diadukan / disampaikannya. 2. Pembinaan Petugas kepegawaian dalam

rangka meningkatkan pelayanan baik terhadap sesama PNS maupun kepada masyarakat. 3. Pembinaan tenaga non PNS dalam rangka

meningkatkan pengetahuan dan wawasan terhadap aturan kepegawaian

7 PENGURUSAN KESEJAHTERAAN

Pacitan Input : Dana

Output : Tercukupinya administrasi kesejahteraan pegawai

210 Orang 75.000.000,00 APBD Untuk pelaksanaan Penyerahan SK Purna Tugas dan Pengurusan Pensiun serta mengurus


(28)

Outcomes : % dokumen kepegawaian yang terselesaikan

bantuan pemakaman PNS meninggal dunia 8 UJIAN DINAS DAN UJIAN

PENYESUAIAN IJAZAH

Pacitan Input : Dana

Output : Pelaksanaan Ujian Dinas dan Ujian Penyesuaian Ijazah Outcomes : % PNS Daerah yang dapat

menyesuaikan pangkat

55 Orang 25.000.000,00 APBD Sebagai persyaratan kenaikan pangkat bagi PNS Gol II/d yang berijazah SLTA dan yang sederajat untuk naik pangkat ke Gol. Ruang III/a (PNS tersebut tidak memiliki ijazah S1)

9 PENGADAAN DAN PEMELIHARAAN KTP

Pacitan Input : Dana

Output : Terlaksananya pengadaan dan pemeliharaaan Kartu Identitas Pegawai (KIP )

Outcomes : % Tercukupinya atribut pegawai

1000 / 3000 50.000.000,00 APBD Disediakan untuk perbaikan kartu yang rusak dan hilang serta pengurusan berkas KPE dan NIP Baru

10 ADMINISTRASI KEPEGAWAIAN

Pacitan Input : Dana

Output : Tersedianya administrasi kepegawaian

Outcomes : % meningkatnya administrasi kepegawaian

300 Dokumen 150.000.000,00 APBD Pengurusan Administrasi Kepegawaian lingkup Badan Kepegawaian Daerah dan Pelaksanaan Study Banding untuk peningkatan Pelayanan Administrasi Kepegawaian.

11 ADMINISTRASI PENSIUN Pacitan Input : Dana

Output : Terlaksananya administrasi pensiun PNS dengan baik Outcomes : % meningkatnya kelancaran

administrasi pensiun PNS

230 SK 150.000.000,00 APBD Pengurusan SK Pensiun ke Jakarta dan Surabaya untuk administrasi pensiun yang tepat waktu.

12 ADMINISTRASI JABATAN FUNGSIONAL

Pacitan Input : Dana

Output : Terlaksananya koordinasi, sinkronisasi dan administrasi jabatan fungsional

Outcomes : % Terpenuhinya syarat kenaikan pangkat jabatan fungsional

600 Nota 90.000.000,00 APBD Pengurusan Penilaian Angka Kredit Jabatan Fungsional

13 SELEKSI PENERIMAAN CALON PRAJA IPDN

Pacitan Input : Dana


(29)

Calon praja IPDN

Outcomes : % terpenuhinya peserta calon praja IPDN

14 ORIENTASI PERSIAPAN PURNA TUGAS

Pacitan Input : Dana

Output : Kesiapan PNS untuk menghadapi purna tugas

Outcomes : % PNS yang siap setelah PNS tersebut Purna Tugas

230 50.000.000,00 APBD Satu tahun menjelang pensiun yang bersangkutan akan mendapatkan diklat berwirausaha/ketrampilan PNS yang memasuki masa pensiun sudah siap kegiatan yang akan dikerjakan

15. PENGELOLAAN LAPORAN HARTA KEKAYAAN

PENYELENGGARA (NEGARA ( LHKPN )

Pacitan

Input : Dana

Output : Terlaksananya Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN )

Outcames : % Terpenuhinya data laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara ( LHKPN )

130 LHKPN 13.095.000,00 APBD Pada tahun 2016 ada tambahan kegiatan mendata pegawai eselon IV dan V a dan V b untuk mengisi Laporan harta kekayaan aparatur Sipil Negara

16 PEMELIHARAAN ARSIP PNS

Pacitan Input : Dana

Output : Terpeliharanya arsip Pegawai Outcomes : % Arsip pegawai yang dipelihara

100 % 150.000.000,00 APBD Pengadaan almari arsip. Dan pengadaan snelhecter map plastik.


(30)

B. PENETAPAN KINERJA TAHUN 2016

Penetapan Kinerja Tahun 2016 merupakan suatu janji kinerja berupa gambaran rencana capaian kinerja yang akan diwujudkan oleh instansi pemerintah khususnya Badan kepegawaian Kabupaten Pacitan pada tahun 2016 dengan mempertimbangkan sumber daya yang dikelola. Target - target penting pada Penetapan kinerja ini sama persis dengan target kinerja yang telah tertuang pada rencana kinerja tahun 2016 dan perjanjian kinerjanya.

Penetapan Kinerja Badan Kepegawaian Tahun Anggaran 2016 terdiri dari sasaran strategis, indikator kinerja, program kegiatan beserta target capaiannya diuraikan dalam tabel sebagai berikut :


(31)

PENETAPAN KINERJA INDUK TAHUN 2016 Tabel.2.2 SASARAN PROGRAM KEGIATAN URAIAN INDIKATOR

KINERJA TARGET URAIAN INDIKATOR KINERJA SATUAN

TARGET INDUK

1 2 3 4 5 6 7 8

1. Program Pelayanan

Administrasi Perkantoran

1.1 Peningkatan dan

Pengeloaan Administrasi Perkantoran Input Output Outcomes : : : Dana Meningkatnya Kinerja Aparatur % Terpenuhinya kebutuhan perkantoran Rp. Orang % 785.000.000,00 480 100 2 Meningkatnya kapasitas dan kinerja aparatur secara terencana dan sistematis Program Peningkatan

Kapasitas Sumber Daya Aparatur

2.1 Pendidikan dan Pelatihan Struktural bagi PNSD

Input Output Outcomes : : : Dana

Jumlah PNS yang mengikuti diklat struktural % mengikatnya pengetahuan PNS Struktural Rp. Orang % 100.000.000,00 2 100

% PNS yang telah mengikuti pendidikan dan pelatihan struktural

14.19% 2.2 Pendidikan dan Pelatihan Teknis dan Fungsi bagi PNSD Input Output Outcomes : : : Dana

PNS yang mengikuti diklat teknis dan fungsi % PNS yang dapat meningkatkan SDMnya Rp. Orang % 100.000.000,00 162 100 % PNS yang

telah mengikuti pendidikan dan pelatihan teknis dan fungsi

3.25% 2.3 Bimbingan Pengembangan Kapasitas Kepemimpinan. Input Output Outcomes : : : Dana Terlaksananya Bimbingan Pengembangan Kapasitas Kepemimpinan Pejabat Eselon II dan III

% Pejabat Eselon II dan

Rp. Orang % 340.000.000,00 67 100


(32)

Bimbingan Pengembangan Kapasitas Kepemimpinan 2.5 Bimbingan Pengembangan

Kapasitas Kelembagaan Input Output Outcomes : : : Dana Terlaksananya Bimbingan Pengembanagn Kapasitas Kelembagaan % Meningkatnya kualitas Sumber daya Manusia Rp. SKPD % 100.000.000,00 44 100 3. Terwujudnya kesejahteraan pegawai dengan pemberian penghargaan / reward dan sanksi administrasi kepegawaian bagi PNS yang melakukan pelanggaran disiplin dan mengembangkan melalui rekrutmen, penataan Personil dan menata sistem informasi manajemen kepegawaian %Dokumen Kepegawaian yang diselesaikan

91,67% Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur

3.1 Seleksi Penerimaan CPNS Input Output Outcomes : : : Dana

Jumlah peserta yang lulus tes dalam seleksi Pengadaan CPNS Daerah

% Penerbitan SK CPNS

Rp. Orang % 450.000.000,00 300 100

3.2 Sistem Informasi Kepegawaian (SIMPEG) Input Output Outcomes : : : Dana Terlaksananya digitas berkas PNS dan Validasi Data PNS serta

Pemeliharaan Simpeg % Validasi data PNS dan Pemeliharaan Simpeg Rp. Berkas/ Program % 150.000.000,00 700 / 1

100

3.3 Penyusunan dan Pelaporan Data Kepegawaian Input Output : : Dana Terlaksananya Penyusunan data dan Pelaporan Data

Rp. Buku

50.000.000,00 40


(33)

Outcomes :

Pegawai, Formasi dan Buku DUK

% Tersedianya Buku Data Pegawai, Formasi dan Buku DUK

% 100

3.4 Administrasi Mutasi Pegawai Input Output Outcomes : : : Dana Pelaksanaan Mutasi Pegawai

% Jumlah PNS yang menerima SK PNS, SK KGB, SK Kenaikan Gaji Berkala dan SK Mutasi

Rp. SK % 280.000.000,00 2500 100

3.5 Administrasi Pembinaan PNS dan Tenaga Non PNS

Input Output Outcomes : : : Dana Pelaksanaan pembinaan Kepegawaian Meningkatnya Pengetahuan Petugas kepegawaian dan Tenaga Non PNS setelah diadakan pembinaan / sosialisasi tentang kepegawaian Rp. Orang % 140.000.000,00 530 100

3.6 Pelepasan Purna Tugas dan Pengurusan Kesejahteraan Pegawai Input Output Outcomes : : : Dana Tercukupinya administrasi kesejahteraan Pegawai %Dokumen Kepegawaian yang Rp. Orang % 75.000.000,00 210 100


(34)

terselesaikan 3.7 Ujian Dinas dan Ujian

Penyesuaian Ijazah Input Output Outcomes : : : Dana Pelaksanaan Ujian Dinas dan Ujian Penyesuaian Ijazah %PNS D yang dapat menyesuaikan pangkat Rp. Orang % 25.000.000,00 20 100 3.8 Pengadaan dan

Pemeliharaan Kartu Identitas Pegawai Input Output Outcomes : : : Dana Terlaksananya Pemeliharaan KIP, Perbaikan Ulang KPE dan NIP Baru

% Tercukupinya atribut pegawai

Rp. Kartu

%

50.000.000,00 1000 / 3000

100 3.9 Administrasi Kepegawaian Input

Output Outcomes : : : Dana Terlaksananya Administrasi Kepegawaian % Meningkatnya Administrasi Kepegawaian Rp. dokumen % 150.000.000,00 300 100

3.10 Administrasi Pensiun Input Output Outcomes : : : Dana Terlaksananya Administrasi Pensiun Dengan Baik % Meningkatnya Pelayanan administrasi pensiun PNS Rp. SK % 125.000.000,00 230 100

3.11 Administrasi Jabatan Fungsional Input Output : : Dana Terlaksananya koordinasi, sinkronisasi dan administrasi jabatan fungsional

Rp. PAK

90.000.000,00 600


(35)

Outcomes : % Terpenuhinya syarat kenaikan pangkat jabatan fungsional

%

100 3.12 Seleksi Penerimaan Praja

IPDN Input Output Outcomes : : : Dana

Terlaksananya Seleksi Penerimaan Calon Praja IPDN

% Terpenuhinya peserta calon praja IPDN

Rp. Orang % 0,00 0 0 3.13 Orientasi Persiapan Purna

Tugas Input Output Outcomes : : : Dana

Kesiapan PNS untuk menghadapi purna tugas

% PNS yang siap setelah PNS tersebut purna tugas Rp. Orang % 50.000.000,00 230 100

3.14 Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Input Output Outcomes : : : Dana Terlaksananya

Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan

% Tersedianya data hasil Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan

Rp. Dokumen % 50.000.000,00 9 100

3.15 Pengelolaan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) Input Output Outcomes : : : Dana Terlaksananya Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN)

% Terpenuhinya data Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara Rp. Orang % 13.095.080,00 130 100


(36)

3.16 Pemeliharaan Arsip PNS Input Output Outcomes

: : :

Dana

Terpeliharanya arsip Pegawai

% Arsip Pegawai yang Dipelihara

Rp. Arsip

%

105.000.000,00 8000

100 3.17 Pengukuran Kompetensi

ASN

Input Output

Outcomes : :

: Dana

Dokumen Hasil Assesment Pejabat di Lingkup Pemerintah Kab. Pacitan

Terlaksananya

Asessment bagi Pejabat di Lingkup Pemerintah Kabupaten Pacitan

Rp Dokumen

%

150.000.000,00 40


(37)

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

Akuntabilitas kinerja sebagai suatu media pertanggungjawaban dari suatu instansi pemerintah harus dapat mencerminkan kewajiban untuk menjawab mengenai hal-hal yang memerlukan jawaban. Analisis pencapaian akuntabilitas kinerja secara keseluruhan merupakan hasil evaluasi secara komprehensif terhadap kinerja, oleh karenanya termasuk hasil analisis dan evaluasi terhadap perencanaan strategik, akuntabilitas kinerja, aspek keuangan dan lain-lain. Analisis pencapaian akuntabilitas kinerja ini paling tidak mencoba merangkum dan mencari kesesuaian antar perencanaan strategik dengan kinerjanya maupun manfaat dari kebijakan, program maupun kinerja. Oleh karena itu, suatu pelaporan akuntabilitas kinerja tidak hanya berisi tingkat keberhasilan / kegagalan yang dicerminkan oleh hasil evaluasi indikator kinerja sebagaimana yang ditunjukkan oleh pengukuran dan penilaian kinerja, tetapi juga harus menyajikan data dan informasi relevan lainnya bagi pembuat keputusan agar dapat menginterpretasikan keberhasilan / kegagalan tersebut secara lebih luas dan mendalam.

Guna menilai keberhasilan pencapaian indikator kinerja digunakan skala prioritas sebagai berikut :

No. Capaian Kinerja Keterangan

1 2 3 4

Nilai 91 s/d 100 Nilai 71 s/d 90 Nilai 51 s/d 70 Nilai < 50

SANGAT BERHASIL BERHASIL

KURANG BERHASIL SANGAT KURANG

A. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI

Pengukuran kinerja digunakan sebagai dasar untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan visi dan misi Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Pacitan. Pengukuran dimaksud merupakan hasil dari suatu penilaian yang sistematis dan didasarkan pada kelompok indikator kinerja kegiatan yang berupa indikator – indikator masukan , keluaran, hasil, manfaat dan dampak, sebagaimana diuraikan pada bab sebelumnya.

Penilaian tersebut tidak terlepas dari proses yang merupakan kegiatan mengolah masukan menjadi keluaran atau penilaian dalam proses penyusunan


(38)

kebijakan/program/kegiatan yang dianggap penting dan berpengaruh terhadap pencapaian.

SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI Capaian 1 Meningkatnya

profesionalisme birokrasi dan kinerja aparatur secara terencana dan sistematis.

1 % PNS yang mengikuti Pendidikan dan Pelatihan Struktural

14,33% 8,90 % 62,11 %

2 % PNS yang mengikuti Pendidikan dan Pelatihan Teknis dan Fungsi

3,25% 2,79 % 85,85 %

3 Aparatur yang

memiliki kompetensi sesuai bidang tugasnya (%)

6,75% 7,52% 100%

4 Aparatur yang

memperoleh pembinaan dan pengembangan karir yang tepat waktu (%)

4,15% 5,89% 100%

5 PNS yang

mengikuti diklat yang seharusnya diikuti/th/jenis diklat (%)

0,004 0,0043% 100%

2. Terwujudnya kesejahteraan pegawai dengan pemberian

penghargaan / reward dan sanksi

administrasi kepegawaian bagi PNS yang melakukan pelanggaran disiplin dan mengembangkan melalui rekrutmen, penataan Personil dan menata sistem informasi manajemen kepegawaian

6 % Dokumen Kepegawaian yang terselesaikan

92,39 % 92,52 % 100%

7 % Pelanggaran disiplin PNS

0,0015% 0,0005% 100%


(39)

Sasaran 1 : “Meningkatnya profesionalisme birokrasi dan kinerja aparatur secara terencana dan sistematis“

Dilihat dari indikator kinerja sasaran “Meningkatnya profesionalisme birokrasi dan kinerja aparatur secara terencana dan sistematis“ yang terdiri dari 5 (lima) indikator kinerja dapat disimpulkan bahwa Sasaran tersebut dikategorikan “Berhasil” karena mencapai rata – rata kinerja 72,59 %. Hal ini dikarenakan ada pelaksanaan teknis kegiatan yang diluar kendali Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Pacitan, karena pelaksanaan kegiatan tergantung dari Pelaksana Kediklatan.

Hambatan dan kendala :

Hambatan dan Kendala yang mengakibatkan kurang maksimalnya dalam pencapaian sasaran adalah % PNS yang mengikuti diklat struktural. Dalam Penyelenggaraan Diklat Struktural yang direncanakan oleh Badan Kepegawaian Daerah sebatas mengusulkan ke lembaga yang memiliki kewenangan untuk menyelenggarakan diklat. Dan Pelaksanaan Diklat PIM III tidak dilaksanakan pada tahun ini.

Sedangakan Indikator kinerja ke dua % PNS yang Mengikuti pendidikan dan pelatihan teknis Fungsi kurang berhasil karena SKPD mengirimkan peserta diklat teknis dan fungsi tanpa melalui Badan Kepegawaian Daerah dan setelahnya tidak melaporkan hasilnya. Sehingga hasil yang dicapai tidak maksimal dikarenakan jumlah PNS yang mengikuti diklat pada tahun bersangkutan hanya berasal dari usulan Badan Kepegawaian Daerah dan yang ada di Kantor Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten Pacitan. Sedangkan 3 (tiga) indikator lain sudah memenuhi target yang ditetapkan.

Sasaran 2 : Terwujudnya kesejahteraan pegawai dengan pemberian penghargaan / reward dan sanksi administrasi kepegawaian bagi PNS yang melakukan pelanggaran disiplin dan mengembangkan melalui rekrutmen, penataan Personil dan menata sistem informasi manajemen kepegawaian.

Indikator dari Sasaran ini adalah %Dokumen Kepegawaian yang terselesaikan bahwasannya indikator kinerja dapat disimpulkan bahwa sasaran tersebut dikatagorikan “ sangat berhasil “ .karena mencapai rata-rata kinerja melebihi 100 %. Dan pada indikator %Pelanggaran Disiplin PNS tercapai karena dari target 15 Orang tercapai 5 Orang. Sehingga ada peningkatan disiplin PNS.

Sehingga diperoleh rata – rata Capaian Sasaran Kinerja Badan kepegawaian Daerah Kabupaten Pacitan secara keseluruhan Tahun 2016 yaitu 93,82 % termasuk kategori “ Sangat berhasil “. Meskipun ada beberapa


(40)

indikator yang tidak mencapai standar tapi secara keseluruhan indikator kinerja Badan Kepegawaian Daerah yang ditetapkan dalam rencana stategis dapat dikatakan berhasil karena hampir seluruh indikator tercapai. Untuk tahun berikutnya Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Pacitan akan berusaha mewujudkan Capaian Sasaran Kinerja agar lebih baik lagi tentunya dengan melakukan berbagai upaya agar hasil yang diperoleh lebih maksimal.

B. REALISASI ANGGARAN

Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Pacitan pada Tahun Anggaran 2016 memperoleh anggaran sebesar Rp 13.323.632.445,00 dengan rincian:

Belanja Tidak Langsung Rp 15.636.050.974,40 Belanja Langsung Rp 3.278095.080,00

Jumlah Rp 18.914.146.054,40

Belanja Tidak Langsung berupa Belanja Pegawai yang terdiri dari Gaji dan Tunjangan. Realisasi serapan keuangan pada anggaran Belanja Tidak Langsung adalah sebesar Rp 16.607.647.746,00, serapan anggaran Belanja Tidak Langsung sangat besar dikarenakan Belanja Tidak Langsung di Badan Kepegawaian Daerah dialokasikan untuk pembayaran Gaji CPNS dari formasi Tenaga Honorer Kategori II sebanyak 267 Orang dan terjadi kelebihan penyerapan belanja tidak lansung dikarenakan ada perubahan mutasi gaji yang disebabkan oleh kenaikan pangkat, gaji berkala dan mutasi/promosi.

Belanja Langsung digunakan untuk membiayai berbagai program/kegiatan yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas dan fungsi Badan Kepegawaian Daerah dalam rangka pencapaian sasaran yang telah ditetapkan dalam kinerja tahunan.

Realisasi terhadap penggunaan anggaran Belanja Langsung pada tahun 2016 secara kumulatif sebesar Rp 2.842.793.996,00 atau sebesar 86,72%. Tidak tercapainya realisasi anggaran seratus persen dikarenakan adanya efisiensi yang dilakukan terhadap penggunaan anggaran namun tidak mengganggu atau mengurangi pencapaian kinerja serta terdapat beberapa kegiatan yang tidak dapat terlaksana dengan baik.

Dalam upaya pelaksanaan kegiatan untuk mencapai target yang telah ditentukan oleh Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Pacitan mengalami beberapa permasalahan, hambatan dan kendala pada beberapa kegiatan. Permasalahan yang dijumpai dalam pencapaian target kinerja sasaran tersebut adalah sebagai berikut:

1. Pelaksanaan Seleksi Penerimaan CPNS yang direncanakan pada tahun 2016 ini ternyata tidak dilaksanakan dikarenakan kebijakan moratorium PNS dari pemerintah pusat.


(41)

penyelenggaraan tahun sebelumnya sehingga dana yang sudah dianggarkan tidak dapat terserap.

3. Kurangnya detail perencanaan pelaksanaan kegiatan yang dituangkan dalam dokumen rencana seperti Kerangka Acuan Kerja.

Dalam keberhasilan pencapaian indikator kinerja tentunya tidak terlepas dari dukungan dana atau anggaran yang tersedia, dana yang tersedia tersebut masuk dalam indikator input yang secara rinci adalah sebagai berikut :

REALIASI ANGGARAN :

No Nama Kegiatan Anggaran

(Rp)

Realisasi

(Rp) %

1 Pengelolaan dan

Peningkatan Administrasi Perkantoran

685.000.000,00 651.959.511,00 95,18% Program Peningkatan

Kapasitas Sumber Daya Aparatur

1 Pendidikan dan Pelatihan

Struktural Bagi PNSD 100.000.000,00 99.775.000,00 99,78%

2 Pendidikan dan Pelatihan Teknis dan Fungsi Bagi PNSD

100.000.000,00 99.991.650,00 99.,99% 3 Bimbingan

pengembangan Kapasitas Kepemimpan

340.000.000,00 339.033.512,00 99,72% 4 Bimbingan

Pengembangan Kapasitas Kelembagaan

100.000.000,00 96.540.400,00 96,54%

Program Pembinaan Dan Pengembangan Aparatur

1 Seleksi Penerimaan CPNS

450.000.000.00 114.493.297,00 25,44 % 2 Kegiatan Sistem Informasi

Kepegawaian (Simpeg)

150.000.000,00 149.707.576,00 99,81 % 3 Penyusunan dan

Pelaporan data pegawai

50,000,000.00 49.791.529,00 99,58 % 4 Kegiatan Administrasi

Mutasi Pegawai

280.000.000,00 275.974.990,00 98,56 % 5 Kegiatan Administrasi

Pembinaan PNS dan Tenaga Non PNS

140.000.000,00 98.391.700,00 70,82 %

6 Kegiatan Pengurusan Kesejahteraan Pegawai

75.000.000,00 74.928.000,00 99,90 % 7 Kegiatan Ujian Dinas Dan

Ujian Penyesuaian Ijazah

25.000.000,00 24.986.750,00 99,95 % 8 Pengadaan dan

Pemeliharaan Kartu


(42)

No Nama Kegiatan Anggaran (Rp)

Realisasi

(Rp) %

Tanda Pegawai

9 Administrasi Kepegawaian 150.000.000,00 144.641.600,00 96,43 % 10 Administrasi Pensiun 125.000.000,00 124.918.650,00 99,93 %

11 Administrasi Jabatan Fungsional

90.000.000,00 86.250.650,00 95,83 %

12 Seleksi Penerimaan Praja IPDN

0,00 0,00 0,00

13 Orientasi Pelepasan Purna Tugas

50.000.000,00 48.009.300,00 96,02 % 14 Monitoring, Evaluasi dan

Pelaporan

50.000.000,00 49.721.250,00 99,44 % 15 Pengelolaan LHKPN dan

LHKASN

13.095.080,00 13.095.080,00 100 % 16 Pemeliharaan arsip PNS 105.000.000,00 103.996.150,00 99,04 % 17 Pengukuran Kompetensi

ASN

150.000.000,00 148.729.401,00 99,15%

Jumlah

3.278.095.080,00 2.842.793.996,00

86,72%

Untuk mengatasi permasalahan tersebut, di masa yang akan datang akan dilakukan upaya:

1. Melakukan perencanaan terlebih dahulu sebelum mengusulkan kegiatan utamanya untuk kegiatan yang tidak terduga seperti pelaksanaan Penerimaan CPNS dari formasi umum dan akan lebih meningkatkan koordinasi dengan Kemenpan terkait pelaksanaan penerimaan CPNS dan juga Seleksi Penerimaan IPDN.

2. Sebelum kegiatan dimulai, terlebih dahulu dilaksanakan kajian menyeluruh terhadap pelaksanaan kegiatan dan akan meningkatkan koordinasi dengan Badan Diklat terkait dengan Pelaksanaan Diklat sampai dengan pembiayaanya dan menyusun analisa kebutuhan diklat.

3. Sebelum kegiatan dimulai akan diupayakan menyusun detail pelaksanaannya dengan menyusun kerangka acuan kerja (KAK), meliputi rencana alokasi waktu pelaksanaan serta alokasi sumberdaya yang akan digunakan serta menyusun pelaporan kegiatan sebagai bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan pada tingkat unit kerja (bidang) untuk dapat dilihat tingkat keberhasilan kegiatannya.


(43)

BAB IV PENUTUP

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Pacitan sebagai perwujudan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas pokok dan fungsi serta pengelolaan SDM dan pelaksanaan kebijaksanaan yang dipercayakan kepada Pemerintah, dan juga merupakan sebagai alat kendali, alat penilai kualitas kinerja dan alat pendukung terwujudnya good governance. LAKIP ini berfungsi sebagai media pertanggungjawaban kepada publik tentang keberhasilan / kegagalan pelaksanaan misi dari Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Pacitan dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Dengan kata lain Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah pada dasarnya merupakan laporan kepada pihak publik / eksternal walaupun manfaatnya lebih banyak kepada pihak


(44)

internal. Oleh karena itu penyajian informasi dalam Laporan Kinerja Instansi Pemerintah harus dipertimbangkan untuk dapat dipergunakan oleh pihak luar.

Dari hasil penilaian, keberhasilan pencapaian sasaran tersebut diukur melalui indikator kinerja sasaran berikut capaian kinerjanya, dengan rata-rata capaian kinerja Badan Kepegawaian Daerah kabupaten Pacitan adalah 93,82% sehingga termasuk kategori “Sangat Berhasil”. Sementara pada kinerja keuangan, realisasi penyerapan anggaran kegiatan pada tahun 2016 sebesar 86,72 % atau terserap Rp 2.842.793.996,00 dari total Belanja Langsung Rp

3.278.095.080,00.

Hasil evaluasi kinerja ini merupakan hasil evaluasi kinerja dari Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Pacitan, Capaian Kinerja Badan Kepegawaian Daerah dalam kategori “Sangat Baik”. Terkait dengan adanya masalah, hambatan atau kendala yang akan diperbaiki pada tahun-tahun mendatang secara berkesinambungan.


(1)

Sasaran 1 : “Meningkatnya profesionalisme birokrasi dan kinerja aparatur secara terencana dan sistematis“

Dilihat dari indikator kinerja sasaran “Meningkatnya profesionalisme birokrasi dan kinerja aparatur secara terencana dan sistematis“ yang terdiri dari 5 (lima) indikator kinerja dapat disimpulkan bahwa Sasaran tersebut dikategorikan “Berhasil” karena mencapai rata – rata kinerja 72,59 %. Hal ini dikarenakan ada pelaksanaan teknis kegiatan yang diluar kendali Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Pacitan, karena pelaksanaan kegiatan tergantung dari Pelaksana Kediklatan.

Hambatan dan kendala :

Hambatan dan Kendala yang mengakibatkan kurang maksimalnya dalam pencapaian sasaran adalah % PNS yang mengikuti diklat struktural. Dalam Penyelenggaraan Diklat Struktural yang direncanakan oleh Badan Kepegawaian Daerah sebatas mengusulkan ke lembaga yang memiliki kewenangan untuk menyelenggarakan diklat. Dan Pelaksanaan Diklat PIM III tidak dilaksanakan pada tahun ini.

Sedangakan Indikator kinerja ke dua % PNS yang Mengikuti pendidikan dan pelatihan teknis Fungsi kurang berhasil karena SKPD mengirimkan peserta diklat teknis dan fungsi tanpa melalui Badan Kepegawaian Daerah dan setelahnya tidak melaporkan hasilnya. Sehingga hasil yang dicapai tidak maksimal dikarenakan jumlah PNS yang mengikuti diklat pada tahun bersangkutan hanya berasal dari usulan Badan Kepegawaian Daerah dan yang ada di Kantor Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten Pacitan. Sedangkan 3 (tiga) indikator lain sudah memenuhi target yang ditetapkan.

Sasaran 2 : Terwujudnya kesejahteraan pegawai dengan pemberian penghargaan / reward dan sanksi administrasi kepegawaian bagi PNS yang melakukan pelanggaran disiplin dan mengembangkan melalui rekrutmen, penataan Personil dan menata sistem informasi manajemen kepegawaian.

Indikator dari Sasaran ini adalah %Dokumen Kepegawaian yang terselesaikan bahwasannya indikator kinerja dapat disimpulkan bahwa sasaran tersebut dikatagorikan “ sangat berhasil “ .karena mencapai rata-rata kinerja melebihi 100 %. Dan pada indikator %Pelanggaran Disiplin PNS tercapai karena dari target 15 Orang tercapai 5 Orang. Sehingga ada peningkatan disiplin PNS.

Sehingga diperoleh rata – rata Capaian Sasaran Kinerja Badan kepegawaian Daerah Kabupaten Pacitan secara keseluruhan Tahun 2016 yaitu


(2)

indikator yang tidak mencapai standar tapi secara keseluruhan indikator kinerja Badan Kepegawaian Daerah yang ditetapkan dalam rencana stategis dapat dikatakan berhasil karena hampir seluruh indikator tercapai. Untuk tahun berikutnya Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Pacitan akan berusaha mewujudkan Capaian Sasaran Kinerja agar lebih baik lagi tentunya dengan melakukan berbagai upaya agar hasil yang diperoleh lebih maksimal.

B. REALISASI ANGGARAN

Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Pacitan pada Tahun Anggaran 2016 memperoleh anggaran sebesar Rp 13.323.632.445,00 dengan rincian:

Belanja Tidak Langsung Rp 15.636.050.974,40 Belanja Langsung Rp 3.278095.080,00

Jumlah Rp 18.914.146.054,40

Belanja Tidak Langsung berupa Belanja Pegawai yang terdiri dari Gaji dan Tunjangan. Realisasi serapan keuangan pada anggaran Belanja Tidak Langsung adalah sebesar Rp 16.607.647.746,00, serapan anggaran Belanja Tidak Langsung sangat besar dikarenakan Belanja Tidak Langsung di Badan Kepegawaian Daerah dialokasikan untuk pembayaran Gaji CPNS dari formasi Tenaga Honorer Kategori II sebanyak 267 Orang dan terjadi kelebihan penyerapan belanja tidak lansung dikarenakan ada perubahan mutasi gaji yang disebabkan oleh kenaikan pangkat, gaji berkala dan mutasi/promosi.

Belanja Langsung digunakan untuk membiayai berbagai program/kegiatan yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas dan fungsi Badan Kepegawaian Daerah dalam rangka pencapaian sasaran yang telah ditetapkan dalam kinerja tahunan.

Realisasi terhadap penggunaan anggaran Belanja Langsung pada tahun 2016 secara kumulatif sebesar Rp 2.842.793.996,00 atau sebesar 86,72%. Tidak tercapainya realisasi anggaran seratus persen dikarenakan adanya efisiensi yang dilakukan terhadap penggunaan anggaran namun tidak mengganggu atau mengurangi pencapaian kinerja serta terdapat beberapa kegiatan yang tidak dapat terlaksana dengan baik.

Dalam upaya pelaksanaan kegiatan untuk mencapai target yang telah ditentukan oleh Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Pacitan mengalami beberapa permasalahan, hambatan dan kendala pada beberapa kegiatan. Permasalahan yang dijumpai dalam pencapaian target kinerja sasaran tersebut adalah sebagai berikut:

1. Pelaksanaan Seleksi Penerimaan CPNS yang direncanakan pada tahun 2016 ini ternyata tidak dilaksanakan dikarenakan kebijakan moratorium PNS dari pemerintah pusat.


(3)

penyelenggaraan tahun sebelumnya sehingga dana yang sudah dianggarkan tidak dapat terserap.

3. Kurangnya detail perencanaan pelaksanaan kegiatan yang dituangkan dalam dokumen rencana seperti Kerangka Acuan Kerja.

Dalam keberhasilan pencapaian indikator kinerja tentunya tidak terlepas dari dukungan dana atau anggaran yang tersedia, dana yang tersedia tersebut masuk dalam indikator input yang secara rinci adalah sebagai berikut :

REALIASI ANGGARAN :

No Nama Kegiatan Anggaran

(Rp)

Realisasi

(Rp) %

1 Pengelolaan dan

Peningkatan Administrasi Perkantoran

685.000.000,00 651.959.511,00 95,18% Program Peningkatan

Kapasitas Sumber Daya Aparatur

1 Pendidikan dan Pelatihan

Struktural Bagi PNSD 100.000.000,00 99.775.000,00 99,78% 2 Pendidikan dan Pelatihan

Teknis dan Fungsi Bagi PNSD

100.000.000,00 99.991.650,00 99.,99% 3 Bimbingan

pengembangan Kapasitas Kepemimpan

340.000.000,00 339.033.512,00 99,72% 4 Bimbingan

Pengembangan Kapasitas Kelembagaan

100.000.000,00 96.540.400,00 96,54% Program Pembinaan Dan

Pengembangan Aparatur 1 Seleksi Penerimaan

CPNS

450.000.000.00 114.493.297,00 25,44 % 2 Kegiatan Sistem Informasi

Kepegawaian (Simpeg)

150.000.000,00 149.707.576,00 99,81 % 3 Penyusunan dan

Pelaporan data pegawai

50,000,000.00 49.791.529,00 99,58 % 4 Kegiatan Administrasi

Mutasi Pegawai

280.000.000,00 275.974.990,00 98,56 % 5 Kegiatan Administrasi

Pembinaan PNS dan Tenaga Non PNS

140.000.000,00 98.391.700,00 70,82 %

6 Kegiatan Pengurusan Kesejahteraan Pegawai

75.000.000,00 74.928.000,00 99,90 % 7 Kegiatan Ujian Dinas Dan

Ujian Penyesuaian Ijazah

25.000.000,00 24.986.750,00 99,95 % 8 Pengadaan dan

Pemeliharaan Kartu


(4)

No Nama Kegiatan Anggaran (Rp)

Realisasi

(Rp) %

Tanda Pegawai

9 Administrasi Kepegawaian 150.000.000,00 144.641.600,00 96,43 % 10 Administrasi Pensiun 125.000.000,00 124.918.650,00 99,93 %

11 Administrasi Jabatan Fungsional

90.000.000,00 86.250.650,00 95,83 %

12 Seleksi Penerimaan Praja IPDN

0,00 0,00 0,00

13 Orientasi Pelepasan Purna Tugas

50.000.000,00 48.009.300,00 96,02 % 14 Monitoring, Evaluasi dan

Pelaporan

50.000.000,00 49.721.250,00 99,44 % 15 Pengelolaan LHKPN dan

LHKASN

13.095.080,00 13.095.080,00 100 % 16 Pemeliharaan arsip PNS 105.000.000,00 103.996.150,00 99,04 % 17 Pengukuran Kompetensi

ASN

150.000.000,00 148.729.401,00 99,15% Jumlah

3.278.095.080,00 2.842.793.996,00

86,72%

Untuk mengatasi permasalahan tersebut, di masa yang akan datang akan dilakukan upaya:

1. Melakukan perencanaan terlebih dahulu sebelum mengusulkan kegiatan utamanya untuk kegiatan yang tidak terduga seperti pelaksanaan Penerimaan CPNS dari formasi umum dan akan lebih meningkatkan koordinasi dengan Kemenpan terkait pelaksanaan penerimaan CPNS dan juga Seleksi Penerimaan IPDN.

2. Sebelum kegiatan dimulai, terlebih dahulu dilaksanakan kajian menyeluruh terhadap pelaksanaan kegiatan dan akan meningkatkan koordinasi dengan Badan Diklat terkait dengan Pelaksanaan Diklat sampai dengan pembiayaanya dan menyusun analisa kebutuhan diklat.

3. Sebelum kegiatan dimulai akan diupayakan menyusun detail pelaksanaannya dengan menyusun kerangka acuan kerja (KAK), meliputi rencana alokasi waktu pelaksanaan serta alokasi sumberdaya yang akan digunakan serta menyusun pelaporan kegiatan sebagai bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan pada tingkat unit kerja (bidang) untuk dapat dilihat tingkat keberhasilan kegiatannya.


(5)

BAB IV PENUTUP

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Pacitan sebagai perwujudan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas pokok dan fungsi serta pengelolaan SDM dan pelaksanaan kebijaksanaan yang dipercayakan kepada Pemerintah, dan juga merupakan sebagai alat kendali, alat penilai kualitas kinerja dan alat pendukung terwujudnya good governance. LAKIP ini berfungsi sebagai media pertanggungjawaban kepada publik tentang keberhasilan / kegagalan pelaksanaan misi dari Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Pacitan dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Dengan kata lain Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah pada dasarnya merupakan laporan kepada pihak publik / eksternal walaupun manfaatnya lebih banyak kepada pihak


(6)

internal. Oleh karena itu penyajian informasi dalam Laporan Kinerja Instansi Pemerintah harus dipertimbangkan untuk dapat dipergunakan oleh pihak luar.

Dari hasil penilaian, keberhasilan pencapaian sasaran tersebut diukur melalui indikator kinerja sasaran berikut capaian kinerjanya, dengan rata-rata capaian kinerja Badan Kepegawaian Daerah kabupaten Pacitan adalah 93,82% sehingga termasuk kategori “Sangat Berhasil”. Sementara pada kinerja keuangan, realisasi penyerapan anggaran kegiatan pada tahun 2016 sebesar 86,72 % atau terserap Rp 2.842.793.996,00 dari total Belanja Langsung Rp 3.278.095.080,00.

Hasil evaluasi kinerja ini merupakan hasil evaluasi kinerja dari Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Pacitan, Capaian Kinerja Badan Kepegawaian Daerah dalam kategori “Sangat Baik”. Terkait dengan adanya masalah, hambatan atau kendala yang akan diperbaiki pada tahun-tahun mendatang secara berkesinambungan.