Efek Pemberian Ekstrak Etanol Daun Sirsak (Annona Muricata L.) Sebagai Imunostimulan Terhadap Mencit Jantan Yang Diinduksi Dengan Prednison
DAFTAR PUSTAKA
Baratawidjaja, K.G. (2000). Imunologi Dasar. Edisi IV. Jakarta: Balai Penerbit
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Hal. 3-8.
Campbell, T.W. (2004). Veterinary Hematology and Clinical Chemistry.
Philadelphia: Lippincott Wilkins, A wolters Kluwer Company. Hal. 211216, 219-220.
Coles, E.H. (1986). Veterinary Clinical Pathology. Edisi keempat. Philadelphia:
W.B. Saunders Company. Hal. 47-49, 65-69.
Ditjen POM. (1989). Materia Medika Indonesia. Jilid V. Jakarta: Departemen
Kesehatan RI. Hal. 41.
Ditjen POM. (1995). Farmakope Indonesia. Edisi Ke IV. Jakarta: Departemen
Kesehatan RI. Hal. 969.
Ditjen POM. (1997). Farmakope Indonesia. Edisi Ke III. Jakarta: Departemen
Kesehatan RI. Hal. 7, 33, 744, 748.
Ditjen POM. (2000). Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat. Cetakan
Pertama. Jakarta: Departemen Kesehatan RI. Hal.5,10-11.
Ganong WF. (1999). Review of Medical Physiology. 18 ed New Jersey: Prentice
Hall. Hal. 331, 338, 340.
Girindra, A. (1998). Biokimia Patologi Hewan. Bogor: PAU IPB. Hal 17.
Farnsworth, N.R. (1966). Biological and Phytochemical Screeening of Plants. J.
Pharm. Hal. 225.
Guyton, A.C., dan Hall, J.E. (2007). Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Editor:
Luqman Yanuar Rahman, Huriawati Hartanto, andita Novrianti dan Nanda
Wulandari. Edisi Kesebelas. Jakarta: EGC. Hal 439-459.
Handojo, I. (2003). Pengantar Imunoasai Dasar. Surabaya: Airlangga University
Press. Hal.1.
Harborne, J.B. (1987). Metode Fitokimia, Penuntun Cara Modern Menganalisa
Tumbuhan. Terjemahan K. Padmawinata. Edisi II. Bandung: ITB Press.
Hal. 152.
Junquerira, L.C., dan Carneiro, J. (2007). Histologi Dasar. Editor: Frans Dany.
Edisi Kesepuluh. Jakarta: EGC. Hal. 235.
Kapit, W., Macey, R.I., Meisami, E. (1987). The Physiology Coloring Book. New
York: Harper Collins Publishers. Hal 139.
Universitas Sumatera Utara
Kresno, B.S. (2001). Imuologi: Diagnosis dan Proses Laboratorium. Edisi
Keempat. Jakarta: Bagian Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia. Hal. 5-20.
Kuby, J. (1994). Immunology. Edisi kedua. New York: W.H. Freeman and
Company. Hal 25.
Kusmardi, S.K., dan Enif, E.T. (2007). Efek Imunomodulator Ekstrak Daun
Ketepeng Cina (Cassia alata. L) Terhadap Aktivitas dan Kapasitas
Fagositosis Makrofag. Makara Kesehatan. 11(2): 50-51.
Mackinon, L.T. (1992). Exercise and Immunology. Champaign: Human Kenetics
Publisher Inc. Hal 35.
Mardiana, L., dan Ratnasari, J. (2011). Ramuan dan Khasiat Sirsak. Jakarta:
Penebar Swadaya. Hal. 17, 38-40.
Martindale (1995). The Extra Pharmacopoeia Evaluated Information on the
world’s Drug and Medicines. Edisi Tiga Puluh Satu. The Royals
Pharmaceutical Society. Hal. 39-40, 70.
Meredith, A., dan Crossley, D.A. (2002). BSAV Manual of Exotic Pets. Editor:
Anna Meredith, Sharon Redrobe. Edisi Keempat. Barcelona: Grafos. Hal.
78.
Meyer, D.J., Coles, E.H., dan Rich, L.J. (1992). Veterinary Laboratory Medicine
Interpretation and Diagnosis. Philadelphia: Saunders Company. Hal. 88.
Norin, A.J. (1989). Introduction to Immunobiologic. Dalam: Despressive
Disorders and Immunity. Editor Andrew H. Miller. Washington: American
Psychiatric Press Inc. Hal. 15, 18.
Peakman, M., dan Vergoni, D. (1997). Basic and Clinical Immunologi. London:
Churchill Livingstone. Hal. 30.
Prabowo, S.B. (2012). Uji Normalitas. Tanggal akses 06 Juni 2012. Dikutip dari
www.parametric.com.
Puri, A., Saxene, R., Saxena, R.P., dan Saxena, K.C.(1993). Imunostimulant
Agents From Andrographis paniculata. (56): 995-999.
Radi, J. (1998). Sirsak, Budidaya dan Pemanfaatannya. Yogyakarta: Kanisus.
Hal. 3-7.
Universitas Sumatera Utara
Raskin, R.E. (2002). Erythrocytes, Leukocytes,and Platelets. Dalam: Saunders
Manual of Small Aninzal Practice. Editor; Stephen Birchard, Robert
Sherding. Edisi Kedua. Philadelphia: W.B. Saunders Company. Hal 165168.
Sari, M.H. (2012). Uji Aktivitas Antimielosupresi Ekstrak Etanol Rimpang Temu
Mangga (Curcuma mangga Valeton & v.Zijp) Pada Mencit Jantan yang
Diinduksi dengan Siklofosfamid. Skripsi. Medan: Fakultas Farmasi
Universitas Sumatera Utara.
Sherwood, L. (2001). Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem. Edisi Kedua. Jakarta:
Penerbit Buku Kedokteran EGC. Hal. 346-348.
Sri, I.Y. (2012). Khasiat Sirsak. Surabaya: Tribun Media. Hal. 4-6.
Subowo. (1993). Imunobiologi. Bandung: Angkasa. Hal. 134-137.
Suherman, Suharti, K., dan Ascobat, P. (2007). Adrenokortikotropin,
Adrenokortikosteroid, Analog Sintetik dan Antagonisnya.Dalam:
Farmakologi dan Terapi. Edisi 5. Editor: Sulistia Gan Gunawan, Rianto
Setiabudi, dan Nafrialdi. Jakarta: Gaya Baru. Hal. 496-513.
Sukara, E. (2000). Sumber Daya Alam Hayati dan Pencarian Bahan Baku Obat
(Bioprospekting). Bogor: Prosiding Simposium Nasional II Tumbuhan
Obat dan Aromatik. Puslitbang Biologi-LIPI. Hal. 31-37.
Sunarjono, H. (2005). Sirsak dan Srikaya. Cetakan Pertama. Jakarta: Penebar
Swadaya. Hal. 14-15, 22-25.
Tan, H.T., dan Rahardja, K. (2007). Obat-Obat Penting, Khasiat, Penggunaan
dan Efek-Efek Sampingnya. Edisi Kelima. Jakarta: Penerbit PT. Elex
Media Komputindo. Hal. 787-789.
Taylor, L. (2002). Technical Data Report for Graviola Annona muricata. Tanggal
akses 05 Mei 2011. Dikutip dari www.books.google.co.id. Hal. 1.
Usmar, Syukur, R., Tayeb, R., dan Abdullah, N. (2010). Uji Aktivitas
Imunomodulator Kasumba Turate (Carthamus tinctorius Linn) Sebagai
Upaya Pembuatan Sediaan Terstandar Menuju Prototipe Skala Industri
Kecil. Majalah Farmasi dan Farmakologi. 14(1): 17-20.
Widianto, B.M. (1987). Immnomodulator. Cermin Dunia Kedokteran. (2): 44-46.
Vantsteenhouse, J.L. 92006). Clinical Pathology. Dalam: Clinical Textbook for
Veterinary Technicians. Editor: Dennis Mccumin, Joanna Bassert. Edisi
Keenam. Missouri: Elsevier Saunders. Hal. 184-196.
Universitas Sumatera Utara
Baratawidjaja, K.G. (2000). Imunologi Dasar. Edisi IV. Jakarta: Balai Penerbit
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Hal. 3-8.
Campbell, T.W. (2004). Veterinary Hematology and Clinical Chemistry.
Philadelphia: Lippincott Wilkins, A wolters Kluwer Company. Hal. 211216, 219-220.
Coles, E.H. (1986). Veterinary Clinical Pathology. Edisi keempat. Philadelphia:
W.B. Saunders Company. Hal. 47-49, 65-69.
Ditjen POM. (1989). Materia Medika Indonesia. Jilid V. Jakarta: Departemen
Kesehatan RI. Hal. 41.
Ditjen POM. (1995). Farmakope Indonesia. Edisi Ke IV. Jakarta: Departemen
Kesehatan RI. Hal. 969.
Ditjen POM. (1997). Farmakope Indonesia. Edisi Ke III. Jakarta: Departemen
Kesehatan RI. Hal. 7, 33, 744, 748.
Ditjen POM. (2000). Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat. Cetakan
Pertama. Jakarta: Departemen Kesehatan RI. Hal.5,10-11.
Ganong WF. (1999). Review of Medical Physiology. 18 ed New Jersey: Prentice
Hall. Hal. 331, 338, 340.
Girindra, A. (1998). Biokimia Patologi Hewan. Bogor: PAU IPB. Hal 17.
Farnsworth, N.R. (1966). Biological and Phytochemical Screeening of Plants. J.
Pharm. Hal. 225.
Guyton, A.C., dan Hall, J.E. (2007). Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Editor:
Luqman Yanuar Rahman, Huriawati Hartanto, andita Novrianti dan Nanda
Wulandari. Edisi Kesebelas. Jakarta: EGC. Hal 439-459.
Handojo, I. (2003). Pengantar Imunoasai Dasar. Surabaya: Airlangga University
Press. Hal.1.
Harborne, J.B. (1987). Metode Fitokimia, Penuntun Cara Modern Menganalisa
Tumbuhan. Terjemahan K. Padmawinata. Edisi II. Bandung: ITB Press.
Hal. 152.
Junquerira, L.C., dan Carneiro, J. (2007). Histologi Dasar. Editor: Frans Dany.
Edisi Kesepuluh. Jakarta: EGC. Hal. 235.
Kapit, W., Macey, R.I., Meisami, E. (1987). The Physiology Coloring Book. New
York: Harper Collins Publishers. Hal 139.
Universitas Sumatera Utara
Kresno, B.S. (2001). Imuologi: Diagnosis dan Proses Laboratorium. Edisi
Keempat. Jakarta: Bagian Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia. Hal. 5-20.
Kuby, J. (1994). Immunology. Edisi kedua. New York: W.H. Freeman and
Company. Hal 25.
Kusmardi, S.K., dan Enif, E.T. (2007). Efek Imunomodulator Ekstrak Daun
Ketepeng Cina (Cassia alata. L) Terhadap Aktivitas dan Kapasitas
Fagositosis Makrofag. Makara Kesehatan. 11(2): 50-51.
Mackinon, L.T. (1992). Exercise and Immunology. Champaign: Human Kenetics
Publisher Inc. Hal 35.
Mardiana, L., dan Ratnasari, J. (2011). Ramuan dan Khasiat Sirsak. Jakarta:
Penebar Swadaya. Hal. 17, 38-40.
Martindale (1995). The Extra Pharmacopoeia Evaluated Information on the
world’s Drug and Medicines. Edisi Tiga Puluh Satu. The Royals
Pharmaceutical Society. Hal. 39-40, 70.
Meredith, A., dan Crossley, D.A. (2002). BSAV Manual of Exotic Pets. Editor:
Anna Meredith, Sharon Redrobe. Edisi Keempat. Barcelona: Grafos. Hal.
78.
Meyer, D.J., Coles, E.H., dan Rich, L.J. (1992). Veterinary Laboratory Medicine
Interpretation and Diagnosis. Philadelphia: Saunders Company. Hal. 88.
Norin, A.J. (1989). Introduction to Immunobiologic. Dalam: Despressive
Disorders and Immunity. Editor Andrew H. Miller. Washington: American
Psychiatric Press Inc. Hal. 15, 18.
Peakman, M., dan Vergoni, D. (1997). Basic and Clinical Immunologi. London:
Churchill Livingstone. Hal. 30.
Prabowo, S.B. (2012). Uji Normalitas. Tanggal akses 06 Juni 2012. Dikutip dari
www.parametric.com.
Puri, A., Saxene, R., Saxena, R.P., dan Saxena, K.C.(1993). Imunostimulant
Agents From Andrographis paniculata. (56): 995-999.
Radi, J. (1998). Sirsak, Budidaya dan Pemanfaatannya. Yogyakarta: Kanisus.
Hal. 3-7.
Universitas Sumatera Utara
Raskin, R.E. (2002). Erythrocytes, Leukocytes,and Platelets. Dalam: Saunders
Manual of Small Aninzal Practice. Editor; Stephen Birchard, Robert
Sherding. Edisi Kedua. Philadelphia: W.B. Saunders Company. Hal 165168.
Sari, M.H. (2012). Uji Aktivitas Antimielosupresi Ekstrak Etanol Rimpang Temu
Mangga (Curcuma mangga Valeton & v.Zijp) Pada Mencit Jantan yang
Diinduksi dengan Siklofosfamid. Skripsi. Medan: Fakultas Farmasi
Universitas Sumatera Utara.
Sherwood, L. (2001). Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem. Edisi Kedua. Jakarta:
Penerbit Buku Kedokteran EGC. Hal. 346-348.
Sri, I.Y. (2012). Khasiat Sirsak. Surabaya: Tribun Media. Hal. 4-6.
Subowo. (1993). Imunobiologi. Bandung: Angkasa. Hal. 134-137.
Suherman, Suharti, K., dan Ascobat, P. (2007). Adrenokortikotropin,
Adrenokortikosteroid, Analog Sintetik dan Antagonisnya.Dalam:
Farmakologi dan Terapi. Edisi 5. Editor: Sulistia Gan Gunawan, Rianto
Setiabudi, dan Nafrialdi. Jakarta: Gaya Baru. Hal. 496-513.
Sukara, E. (2000). Sumber Daya Alam Hayati dan Pencarian Bahan Baku Obat
(Bioprospekting). Bogor: Prosiding Simposium Nasional II Tumbuhan
Obat dan Aromatik. Puslitbang Biologi-LIPI. Hal. 31-37.
Sunarjono, H. (2005). Sirsak dan Srikaya. Cetakan Pertama. Jakarta: Penebar
Swadaya. Hal. 14-15, 22-25.
Tan, H.T., dan Rahardja, K. (2007). Obat-Obat Penting, Khasiat, Penggunaan
dan Efek-Efek Sampingnya. Edisi Kelima. Jakarta: Penerbit PT. Elex
Media Komputindo. Hal. 787-789.
Taylor, L. (2002). Technical Data Report for Graviola Annona muricata. Tanggal
akses 05 Mei 2011. Dikutip dari www.books.google.co.id. Hal. 1.
Usmar, Syukur, R., Tayeb, R., dan Abdullah, N. (2010). Uji Aktivitas
Imunomodulator Kasumba Turate (Carthamus tinctorius Linn) Sebagai
Upaya Pembuatan Sediaan Terstandar Menuju Prototipe Skala Industri
Kecil. Majalah Farmasi dan Farmakologi. 14(1): 17-20.
Widianto, B.M. (1987). Immnomodulator. Cermin Dunia Kedokteran. (2): 44-46.
Vantsteenhouse, J.L. 92006). Clinical Pathology. Dalam: Clinical Textbook for
Veterinary Technicians. Editor: Dennis Mccumin, Joanna Bassert. Edisi
Keenam. Missouri: Elsevier Saunders. Hal. 184-196.
Universitas Sumatera Utara