PENINGKATAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM MATERI PENGGOLONGAN HEWAN MELALUI TEKNIK MIND MAPPING PADA SISWA KELAS IV SEMESTER I MI MA’ARIF ROWOBONI, KECAMATAN BANYUBIRU, KABUPATENSEMARANG TAHUN AJARAN 20162017 SKRIPSI

PENINGKATAN
HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM MATERI
PENGGOLONGAN HEWAN MELALUI
TEKNIK MIND MAPPING PADA SISWA KELAS IV SEMESTER
I MI MA’ARIF ROWOBONI,
KECAMATAN BANYUBIRU, KABUPATENSEMARANG
TAHUN AJARAN 2016/2017

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan Islam

Oleh:
AFIT NUGROHO
NIM 11509031
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH INSTITUT
AGAMA ISLAM NEGERI
(IAIN) SALATIGA
2016


i

ii

KEMENTERIAN AGAMA RI
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
Jl. Tentara Pelajar No. 02 Telp. (0298) 323706 Fax. 323433KodePos 50721 Salatiga
Website: http://.iainsalatiga.ac.id Email:administrasi@iainsalatiga.ac.id

SKRIPSI
PENINGKATAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM
MATERI PENGGOLONGAN HEWAN MELALUI TEKNIK
MIND MAPPING PADA SISWA KELAS IV SEMESTER I MI MA’ARIF
ROWOBONI, KECAMATAN BANYUBIRU, KABUPATEN SEMARANG
TAHUN AJARAN 2016/2017
DISUSUN OLEH
AFIT NUGRUHO
NIM : 11509031
Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Jurusan Pendidikan

Guru Madrasah Ibtida’iyah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga, pada
tanggal 21 September 2016 dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh
gelar sarjana Pendidikan Islam
Susunan Panitia Penguji
Ketua Penguji

: Suwardi, M.Pd

Sekretaris Penguji

: Peni Susapti, M.Si

Penguji I

: Jaka Siswanta, M.Pd

Penguji II

: Sutrisna, M.Pd
Salatiga, 29 September 2016

Dekan
Suwardi, M Pd
NIP.19670121 199903 1002

iii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertandatangan di bawah ini.

Nama

: Afit Nugroho

NIM

: 11509031

Fakultas


: Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

Jurusan

: Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI)

Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya
sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain
yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.

Salatiga, 26 Agustus 2016
Yang menyatakan

Afit Nugroho
NIM.11509031`

iv

MOTTO


):‫ (النجم‬     
―Dan bawasanya seseorang manusia tiada yang memperoleh selain apa yang
diusahakannya” (Q.S. An Najm:39)

v

PERSEMBAHAN

Skripsi ini penulis persembahkan kepada:

1. Ayahku (Ibrori) dan Ibuku (Siti Hartini) sebagai wujud baktiku padanya, yang
senantiasa mencurahkan kasih sayang dan doanya.
2. Kakak-kakakku (Mas Saipul) dan Adikku tersayang (Maslikhah) yang selalu
memberikan nasehat dan dukungan.
3. Keluarga besar mbah padam, dan mbah Khanan (Alm)
4. Seluruh santri darul fikri bawen yang selalu mendukung dan mendo’akan
5. Teman-teman PGMI 2009 seperjuangan (imam, agug, ridwan, fauzi, budi,
latif, rockim (Alm), eko, yudi, agung, aisyah, ari retno, evi, Irma, eni, wulan,
nana, novi, farida, ayu, naila, tika, suwarti, trimis).


vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan
rahmat, taufiq, dan hidayahnya, sehingga akhirnya penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini yang merupakan tugas dan syarat yang wajib dipenuhi guna memperoleh
gelar kesarjanaan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah IAIN Salatiga.
Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita, Nabi
Muhammad SAW, yang telah membawa risalah Islam yang penuh dengan ilmu
pengetahuan, khususnya ilmu-ilmu keislaman, sehingga dapat menjadi bekal hidup
kita di dunia dan akhirat kelak.
Suatu kebanggaan tersendiri, jika tugas dapat terselesaikan dengan sebaikbaiknya. Bagi penulis, penyusunan skripsi ini merupakan tugas yang tidak ringan.
Penulis sadar banyak hambatan yang menghadang dalam proses penyusunan skripsi
ini, dikarenakan keterbatasan kemampuan penulis sendiri. Kalaupun akhirnya skripsi
dapat terselesaikan, tentunya karena beberapa pihak yang membantu penulis dalam
penyusunan skripsi ini.
Untuk itu, penulis menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan bantuannya, khususnya kepada:
1. Dr. Rahmad hariyadi, M Pd, selaku Rektor IAIN Salatiga.

2. Suwardi, M Pd, selaku dekan FTIK
3. Peni Susapti, M.Si, selaku kajur PGMI sekaligus dosen pembimbing yang
telah memberikan saran, arahan dan bimbingan serta keikhlasan dan
kebijaksanaan meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk memberikan
bimbingan dalam penulisan skripsi ini.
4. Segenap Bapak dan Ibu dosen serta staf karyawan di lingkungan program
studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah.
5. Arifudin Hirawan, S.Pd I selaku kepala MI Al Ma’arif Rowoboni yang telah
memberikan ijin kepada penulis untuk melakukan penelitian di madrasah
yang beliau pimpin.
vii

6. Bapak/Ibu guru dan Karyawan MI Ma’arif Rowoboni, Banyubiru, Semarang
yang telah membantu penulis selama melakukan penelitian di madrasah
tersebut.
7. Murid-murid kelas IV MI Ma’arif Rowoboni, Banyubiru, Semarang, yang
telah mendukung dan membantu penulis dalam melakukan penelitian.
8. Bapak dan Ibu tercinta yang telah mencurahkan kasih sayang, doa dan
dukungan demi keberhasilan penulis.
9. Kakak-kakak tersayang yang selalu mendukung dan memberikan semangat

dalam nasehat-nasehat yang bermanfaat.
10. Teman seperjuangan, PGMI 2009, yang selama ini telah berjuang bersama.
11. Sahabat-sahabat tercinta dan teman-teman yang tidak bisa disebutkan satu
persatu, terima kasih atas dukungan kalian.
12. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini,
baik secara langsung maupun tidak langsung.
Atas jasa mereka, penulis hanya dapat memohon doa semoga amal mereka
mendapat balasan yang lebih baik serta mendapat kesuksesan baik di dunia maupun
di akhirat.
Penulis dalam hal ini juga mengharap kritik dan saran yang membangun dari
pembaca untuk menyempurnakan skripsi ini. Dan akhirnya penulis berharap semoga
skripsi ini bermanfaat bagi penulis dan pembaca pada umumnya.

Salatiga, 26 Agustus 2016
Penulis

viii

ABSTRAK


Nugroho, Afit. 2016. Peningkatan Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Alam Materi
Penggolongan Hewan Melalui Teknik Mind Mapping Pada Siswa Kelas IV
Semester I Mi Ma’arif Rowoboni, Kecamatan Banyubiru, Kabupaten
Semarang Tahun Ajaran 2016/2017. Skripsi. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu
Keguruan. Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Institut Agama
Islam Negeri Salatiga. Pembimbing Peni Susapti, M.Si.
Kata kunci: Hasil belajar dan teknik mind mapping
Penelitian ini merupakan upaya dalam meningkatkan hasil belajar siswa kelas
IV semestar MI Ma’arif Rowoboni, Kecamatan Bangyubiru, Kabpaten Semarang
pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam melalui teknik mind mapping. Masalah
utama yang ingin dijawab dalam penelitian ini adalah Apakah melalui teknik mind
mapping dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam materi penggolongan hewan
dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV semester I MI Ma’arif Rowoboni,
Kecamatan banyubiru, Kabupaten Semarang Tahun Ajaran 2016/2017?
Guna menjawab pertanyaaan tersebut peneliti melakukan penelitian tindakan
kelas yang dilakukan dengan 3 siklus. Tiap siklusnya merupakan rangkaian kegiatan
yang terdiri dari 1) Planning, untuk mengidentifikasi masalah dan merencanakan
kegiatan pembelajaran, dan membuat instrumen penelitian lainnya. 2) Acting,
melaksanakan pembelajaran pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam materi
penggolongan hewan 3) Observing, pengambilan data tentang hasil melalui tes dan

lembar pengamatan, 4) Reflecting, menganalisis data hasil pengamatan. Subyek
dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas IV MI MI Ma’arif Rowoboni,
Kecamamtan banyubiru, Kabpaten Semarang Tahun Ajaran 2016/2017 yang
berjumlah 13 siswa, terdiri dari 4 siswa laki-laki dan 9 siswi perempuan. Penelitian
ini menggunakan teknik mind mapping pada saat pembelajaran Ilmu Pengetahuan
Alam materi penggolongan hewan.
Temuan dari penelitian ini menunjukkan bahwa melalui teknik mind mapping
dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV semester I MI Ma’arif Rowoboni,
Kecamatan banyubiru, Kabupaten Semarang Tahun Ajaran 2016/2017 dalam
pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam materi penggolongan hewan. Dalam penelitian ini
hasil belajar siswa dapat meningkat, dilihat dari hasil tes formatif pada setiap siklus
yaitu siklus I 30,8%, siklus II 61,5% dan siklus III 84,6% Mengacu pada hasil
penelitian ini peneliti menyarankan kepada para guru atau calon guru untuk selalu
meningkatkan inovasi pembelajarannya dengan menggunakan media, metode dan
teknik yang bervariasi.

ix

DAFTAR ISI


JUDUL .........................................................................................................

i

PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................

ii

PENGESAHAN KELULUSAN ..................................................................

iii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ....................................................

iv

MOTTO .......................................................................................................

v

PERSEMBAHAN ........................................................................................

vi

KATA PENGANTAR ..................................................................................

vii

ABSTRAK ...................................................................................................

ix

DAFTAR ISI ................................................................................................

x

DAFTAR TABEL ........................................................................................

xiii

DAFTAR GAMBAR....................................................................................

xiv

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................

xv

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ........................................................

1

B. Rumusan Masalah ..................................................................

5

C. Tujuan Penelitian ....................................................................

5

D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan ....................

6

E. Kegunaan Penelitian ..............................................................

7

F. Definisi Operasional ...............................................................

8

G. Metode Penelitian ...................................................................

11

H. Sistematika Penulisan .............................................................

17

BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Hasil Belajar ...........................................................................

19

1. Belajar ..............................................................................

19

x

a. Definisi belajar .............................................................

19

b. Jenis-jenis belajar .........................................................

21

c. Prinsip-prinsip belajar ...................................................

22

d. Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar ...................

23

2. Hasil belajar ......................................................................

30

3. Faktor yang mempengaruhi hasil belajar ..........................

32

B. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam ..................................

36

1. Pengertian IPA ..................................................................

36

2. Tujuan dan fungsi IPA ....................................................

37

3. Ruang lingkup IPA ...........................................................

39

4. Pembelajaran IPA di SD/MI .............................................

39

C. Mind Mapping ........................................................................

42

1. Definisi mind mapping. .....................................................

42

2. Manfaat mind mapping .....................................................

45

3. Cara membuat mind mapping ...........................................

46

4. Kegunaan mind mapping...................................................

49

5. Kelebihan dan kelemahan mind mapping ........................

50

6. Pembelajaran IPA dengan mind mapping .........................

51

7. Aplikasi Mind mapping dalam pembelajaran ...................

52

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Subjek Penelitian ..................................................................

54

1. Lokasi penelitian ............................................................

54

2. Waktu penelitian ............................................................

54

3. Keadaan siswa dan guru ................................................

55

B. Deskripsi Pelaksanaan Siklus.................................................

56

1. Siklus I ...........................................................................

56

2. Siklus II ..........................................................................

61

3. Siklus III .........................................................................

66

xi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Paparan Siklus .......................................................

71

1. Siklus I ...........................................................................

71

2. Siklus II ..........................................................................

74

3. Siklus III .........................................................................

77

B. Pembahasan ............................................................................

81

1. Hasil rekapitulasi ...........................................................

81

2. Kondisi awal ..................................................................

82

3. Kondisi akhir ..................................................................

83

BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................

85

B. Saran .......................................................................................

85

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP PENULIS

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1. Daftar nama siswa kelas IV MI Ma’arif Rowoboni, Banyubitu, Semarang
Tahun 2016/2016 .............................................................................. 54
Tabel 3.2. Daftar nama guru MI Ma’arif Rowoboni, Banyubitu, Semarang Tahun
2016/2017 ......................................................................................... 55
Tabel 4.1. Daya serap siswa siklus I .................................................................. 71
Tabel 4.2. Hasil tes formatif pada siklus I ......................................................... 72
Tabel 4.3. Daya serap siswa siklus II ................................................................. 74
Tabel 4.4. Hasil tes formatif pada siklus II ....................................................... 75
Tabel 4.5. Daya serap siswa siklus III................................................................ 77
Tabel 4.6. Hasil tes formatif pada siklus III ...................................................... 78
Tabel 4.7. Hasil rekapitulasi daya serap siswa ................................................... 81
Tabel 4.8. Hasil rekapitulasi tentang hasil belajar siswa ................................... 82

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1.

Siklus penelitian ......................................................................... 13

Gambar 2.1

Lembar berwarna Mind Mapping .............................................. 49

Gambar 4.1

Diagram hasil tes formatif siklus I ............................................... 70

Gambar 4.2

Diagram hasil tes formatif siklus I ............................................... 72

Gambar 4.3

Diagram hasil tes formatif siklus I ............................................... 75

Gambar 4.4

Diagram hasil tes formatif siklus I ............................................... 77

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1

Rencana pelaksanaan pembelajaran pada siklus I

Lampiran 2

Rencana pelaksanaan pembelajaran pada siklus II

Lampiran 3

Rencana pelaksanaan pembelajaran pada siklus III

Lampiran 4

Lembar test formatif siklus I

Lampiran 5

Lembar test formatif siklus II

Lampiran 6

Lembar test formatif siklus III

Lampiran 7

Hasil tes formatif siswa pada siklus I

Lampiran 8

Hasil tes formatif siswa pada siklus II

Lampiran 9

Hasil tes formatif siswa pada siklus III

Lampiran 10 Hasil pengamatan guru dalam pelaksanaan pembelajaran siklus I
Lampiran 11 Hasil pengamatan guru dalam pelaksanaan pembelajaran siklus II
Lampiran 12 Lembar hasil pengamatan guru dalam pelaksanaan pembelajaran
siklus III
Lampiran 13 Lampiran dokumentasi
Lampiran 14 Surat tugas pembimbing
Lampiran 15 Lembar konsultasi skripsi
Lampiran 16 Surat permohonan ijin penelitian
Lampiran 17 Surat balasan ijin penelitian
Lampiran 18 Nilai SKK mahasiswa
Lampiran 19 Riwayat hidup penulis

xv

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Ilmu pengetahuan alam adalah suatu disiplin ilmu yang membahas
tentang alam dan gejala-gejala yang terjadi di dalamnya. Ilmu pengetahuan alam
(IPA) atau disebut juga Sains di ajarkan dilembaga pendidikan dasar dan
menengah. Tujuan dari dibelajarkannya IPA di satuan lembaga pendidikan adalah
untuk memberikan landasan bagi siswa dalam menjawab tantangan ilmu
pengetahuan dan teknologi tang semakin berkembang. Dalam membelajarkan
ilmu pengetahuan alam di perlukan metode, materi, serta teknik pendekan yang
tepat, sehingga tujuan pembelajaran ilmu pengetahuan alam dapat tercapai dengan
maksimal.
Banyaknya obyek kajian IPA mendorong seorang guru harus ekstra keras
memberikan asupan-asupan yang lebih mengena dalam kegiatan pembelajaran.
Kegiatan pembelajaran dikatakan berhasil jika dalam pembelajaran mengunakan
teknik, metode, strategi yang menarik. Teknik, metode, strategi yang menarik
merupakan modal awal yang bisa dijadikan untuk menunjang keberhasilan
belajar. Keberhasilan belajar adalah ketuntasan dalam belajar siswa. Namun
keberhasilan dalam pembelajaran IPA belumlah kelihatan karena guru hanya
memberikan konsep pengertian saja dan mengesampingkan aspek pemahaman.
Semua guru mestilah menginginkan agar siswanya berhasil dalam kegiatan
1

2

belajar. Keberhasilan ini merupakan modal bagi siswa untuk mendapatkan nilai
baik dalam hasil tes. Sebenarnya keberhasilan dalam pembelajaran IPA bukanlah
hanya dilihat dengan nilai semata. Selain nilai, aspek-aspek yang lain juga
mempengaruhi dalam pembeljaran IPA seperti keterampilan psikomotorik dalam
kehidupan. Hal ini sejalan dengan pernyataan ―Taksonomi Bloom‖ yaitu yang
harus dicapai siswa dalam belajar yaitu: kemampuan kognitif (pengetahuan),
kemampuan afektif (penghayatan) dan kemampuan psikomotorik (prilaku)
(Sam’s, 2010:35).
Dengan demikian yang dimaksud hasil belajar IPA bukan hanya sematamata diukur dengan nilai yang memuaskan dalam ulangan maupun ujian akhir.
Melainkan dapat diukur dari materi IPA yang dipelajari, dihayati dan diterapkan
dalam kehidupan sehari-hari. Keberhasilan siswa dalam pembelajaran IPA
ternyata ditentukan dari dari beberapa faktor yang saling mendukung secara
serempak atau terpadu. Mengandalkan faktor kecerdasan saja belum menjamin
keberhasilan siswa jika tidak didukung dengan faktor lain. Faktor-faktor yang
mempengaruhi keberhasilan belajar siswa dikelompokkan menjadi dua jenis,
yaitu: faktor internal dan eksternal. Faktor internal adalah intelegensi sedangkan
faktor eksternal meliputi keadaan lingkungan, keadaan sarana dan prasarana
maupun cara belajar. Hal ini senada dengan yang diungkapkan Gagne
menyatakan bahwa untuk terjadi belajar pada siswa diperlukan kondisi belajar,
baik kondisi internal maupun eksternal (Fajar, 2002:9).

3

Melalui survei yang dilakukan pada bulan juli di kelas IV Mi Ma’arif
Rowoboni, Banyubiru, Semarang ditemukan bahwa kemampuan siswa dalam
menguasai konsep IPA tergolong rendah. Hal ini dapat dilihat dari kriteria
ketuntasan mengajar yang diterapakan untuk mata pelajaran IPA adalah 70. Dari
hasil survei pada bulan juli diketahui bahwa dari sejumlah 13 siswa, 5 siswa
memperoleh nilai sesuai KKM dan 8 siswa yang lain belum memenuhi KKM
yang ditentukan.
Berdasarkan survei diketahui bahwa faktor penyebab rendahnya
kemampuan dalam pembelajaran IPA adalah faktor dari siswa sendiri dan faktor
guru kelas. Faktor penyebab dari siswa adalah siswa cenderung kurang dapat
mempertahankan daya ingatnya dalam jangka panjang. Siswa kurang memahami
materi yang bersifat konsteptual dengan baik. Demikian juga, siswa kurang
mampu menyusun hubungan atau asosiasi secara menyeluruh terhadap materi
pembelajaran. Sedangkan faktor penyebab rendahnya kemampuan siswa dari
faktor guru kelas adalah kurangnya kreativitas guru dalam menggunakan teknik
pembelajaran yang efektif dan efisien. Guru kelas juga ditengarahi belum
menganekaragamkan penyajian, isi materi, proses pembelajaran dan hasil belajar
yang bermakna.

Dalam proses pembelajaran, siswa kurang didorong untuk

mengembangkan kemampuan berfikir. Proses pembelajaran dikelas diarahkan
kepada

guru

sebagai

pusat

pembelajaran.

Kemudian

siswa

diarahkan

kemampuannya untuk menghafal informasi tanpa ditutut untuk memahami
informasi

yang

diingatnya.

Pembelajaran

yang

terjadi

tidak

dapat

4

mengembangkan kemampuan siswa untuk berfikir kritis dan sistematis. Siswa
kurang didorong untuk mengembangkan dirinya supaya kreatif.
Atas dasar kenyataan demikian, perlu dicari alternatif lainnya dengan
melakukan inovasi baik strategi, metode, maupun teknik pembelajaran. Teknik
pembelajaran yang efektif dan efisien untuk meningkatkan hasil belajar salah
satunya adalah melalui teknik peta pikiran atau mind map. Teknik ini sangat
dianjurkan terutama oleh para ahli pembelajaran untuk merancang pembelajaran
yang efektif dan efisien. Teknik ini dapat menggugah semangat belajar,
kreativitas dan berfikir para siswa. Penggunaan teknik ini dalam pembelajaran
terutama Ilmu Pengetahuan Alam belum banyak dilakukan.
Mind mapping adalah merupakan alat paling hebat yang membantu otak
berfikir secara teratur (Buzan, 2006:4). Mind mapping merupakan cara paling
mudah untuk memasukkan informasi ke dalam otak, dan untuk mengambil
informasi dari dalam otak. Cara ini adalah cara yang kreatif dan efektif dalam
membuat catatan, sehingga boleh

dikatakan mind mapping

benar-benar

memetakan pikiran anda (Buzan, 2006:6). Porter dan Hernacki (2008:152-153)
menyatakan bahwa ‖mind mapping juga disebut dengan peta pikiran‖. Mind
mapping juga

merupakan metode mencatat secara menyeluruh dengan satu

halaman. Mind mapping menggunakan pengingat-pengingat visual dan sensorik
dari suatu pola dan ide-ide yang berkaitan. Peta pikiran atau mind mapping pada
dasarnya menggunakan citra visual dan prasarana lainnya untuk membentuk
kesan pada otak. Teknik Mind mapp adalah teknik yang mengoptimalkan dua

5

kerja otak secara bersamaan, yaitu otak kiri mencerna konsep dan otak kanan
mencerna visual yang berisikan konsep.
Berdasarkan uraian yang yang dikemukakan diatas, peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian tindakan kelas tentang: ― PENINGKATAN
BELAJAR

HASIL

ILMU PENGETAHUAN ALAM MATERI PENGGOLONGAN

HEWAN MELALUI TEKNIK MIND MAPPING PADA SISWA KELAS IV
SEMESTER I

MI MA’ARIF ROWOBONI, KECAMATAN BANYUBIRU,

KABUPATEN SEMARANG TAHUN AJARAN 2016/2017‖.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka rumusan masalah yang
akan dibahas dalam penelitian ini yaitu Apakah melalui teknik mind mapping
dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam materi penggolongan hewan dapat
meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV semester I MI Ma’arif Rowoboni,
Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang tahun ajaran 2016/2017 ?
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Peningkatan hasil belajar ilmu
pengetahuan alam materi penggolongan hewan melalui teknik mind mapping
pada siswa kelas IV semester I MI Ma’arif Rowoboni, Kecamatan Banyubiru,
Kabupaten Semarang tahun ajaran 2016/2017.

6

D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan
1. Hipotesis tindakan
Hipotesis menurut Sutrisno Hadi, Hipotesis adalah ―Suatu dugaan
yang mungkin benar dan mungkin salah, dia akan salah jika palsu dan akan
diterima jika fakta-faktanya itu membenarkannya‖ (Sutrisno Hadi, 1981: 63).
Jadi hipotesis berarti dugaan sementara dari hasil penelitian yang akan
dilakukan. Berdasarkan rumusan masalah di atas hipotesis dalam penelitian
ini adalah

Melalui teknik mind mapping dalam pembelajaran Ilmu

Pengetahuan Alam materi penggolongan hewan dapat meningkatkan hasil
belajar siswa kelas IV semester I MI Ma’arif Rowoboni, Kecamatan
Banyubiru, Kabupaten Semarang tahun ajaran 2016/2017.

2. Indikator keberhasilan
Penerapan teknik mind mapping

ini dikatakan efektif apabila

indikator yang diharapkan tercapai. Adapun indikator yang dapat dirumuskan
penulis adalah sebagai berikut:
a. Ada perubahan hasil belajar secara berkelanjutan (continue) dari siklus
pertama ke siklus dua dan seterusnya.
b.

Siswa kelas IV memenuhi kriteria ketuntasan dalam pembelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam materi penggolongan hewan.

c. Siswa sangat senang dan antusias dalam pembelajaran dengan melalui
penerapan teknik mind mapping.

7

d. Guru mitra menyatakan terkesan dan tertarik dengan pembelajaran melalui
penerapan teknik mind mapping.
E. Kegunaan Penelitian
Penelitian ini dapat berguan dan bermanfaat baik secar teoritik dan praktis.
1.

Secara teoritik
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi baru
bagaimana cara mengatasi permasalahan yang muncul dalam proses
kegiatan belajar mengajar khususnya dalam mata pelajaran IPA, terutama
dalam hal meningkatkan hasil belajar siswa dalam pelajaran IPA,
kemudian dapat melihat (a) Apakah penerapan teknik mind mapping dapat
meningkatkan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam materi penggolongan
hewan pada siswa kelas IV semester I MI Ma’arif Rowoboni, Banyubiru,
Semarang tahun 2016? (b) Apakah penerapan teknik mind mapping dapat
meningkatkan perhatian belajar Ilmu Pengetahuan Alam pada siswa kelas
IV MI Ma’arif Rowoboni, Banyubiru, Semarang tahun 2016? Apabila
siswa tertarik untuk belajar, maka hasil belajar dapat meningkat sehingga
dapat tercipta sumber daya manusia yang handal dan dapat dipergunakan
dalam kehipan sehari-hari dan dapat menyesuaikan sesuai dengan
perkembangan zaman. Hasil penelitian juga dapat menambah khasanah
keilmuan pendidikan Sekolah Dasar (SD) atau Madrasah Ibtidaiyah (MI),
khususnya mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam.

8

2. Secara praktis
a. Bagi

siswa,

dapat

memberikan

suasana

pembelajaran

yang

menyenangkan sehingga dapat meningkatkan hasil belajar
b. Bagi guru, sebagai bahan pertimbangan dan masukan untuk
memperkenalkan belajar IPA melalui penerapan teknik mind mapping
dapat meningkatkan hasil belajar siswa dan kemampuan siswa
sehingga dapat tercipta pembelajaran yang efektif dan efisien
c. Bagi Madrasah Ibtidaiyah (MI), dapat dijadikan sebagai contoh bentuk
peningkatan yang berbasis sekolah/ Madrasah

dalam upaya

peningkatan hasil belajar.
d. Bagi Perpustakaan IAIN Salatiga, Hasil penelitian ini bagi
perpustakaan IAIN Salatiga berguna untuk menambah literatur
dibidang pendidikan.
e. Bagi Peneliti, Dapat dijadikan sebagai salah satu cara untuk
mengembangkan cara berpikir ilmiyah dan juga menambah wawasan
peneliti dalam bidang ilmu pengetahuan serta dapat dijadikan bahan
penunjang dan pengembangan penelitian yang releven dengan topik
tersebut.
F. Definisi Operasional
Untuk mendapatkan kejelasan judul diatas, penulis memberikan definisi
operasional terhadap istilah-istilah yang ada. Dengan harapan agar tidak ada

9

kesalahpahaman dalam pemahaman judul yang penulis angkat. Adapun istilahistilah tersebut adalah:
1. Hasil

belajar

Mata Pelajaran

Ilmu Pengetahuan Alam

materi

Penggolongan Hewan
Surayin (2007) hasil adalah suatu pendapatan atau perolehan dari
sesuatu yang telah dikerjakan. Belajar adalah dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia, secara etimologi belajar memiliki arti ‖berusaha
kepandaian atau ilmu‖. Definisi ini memiliki

memperoleh

pengertian bahwa

belajar

adalah sebuah kegiatan untuk mencapai kepandaian (Baharuddin, 2010:13).
Hasil belajar pada dasarnya adalah suatu kemampuan yang berupa
keterampilan dan prilaku baru sebagai akibat dari latihan atau pengalaman
yang diperoleh. Dalam hal ini, Gagne dan Briggs mengidentifikasi hasil
belajar sebagai kemampuan yang diperoleh seseorang sesudah mengikuti
proses belajar (Sam’s, 2010:33).
Aktifitas belajar perlu diadakan evaluasi. Hal ini penting karena
dengan evaluasi dapat diketahui apakah tujuan yang telah ditetapkan dapat
dicapai atau tidak. Untuk melihat sejauh mana taraf keberhasilan mengajar
guru dan belajar peserta didik secara tepat (valid) dan dapat dipercaya
(reliable), diperlukan suatu informasi tentang indikator- indikator perubahan
tingkah laku dan pribadi siswa. Menurut Bloom, prestasi dikategorikan
menjadi 3 ranah yaitu ranah kognitif, afektif dan psikomotor (Sam’s,
2010:35). Dalam penelitian ini, tiga ranah diatas menjadi hal yang sangat

10

penting

dalam

keberhasilan

pembelajaran.

Ranah

kognitif

meliputi

pembelajaran yang mengutamakan nilai pengetahuan, afektif meliputi tingkah
laku atau sikap anak didik dalam pembelajaran dan psikomotor meliputi skill
atau keterampilan peserta didik dalam pembelajaran. Tiga hal tersebut sebagai
alat atau cara untuk membantu keberhasilan dari penelitian. Jadi, hasil belajar
ialah suatu perolehan yang telah di capai dari suatu pekerjaan sesuai dengan
usaha yang dilakukannya dalam proses keiatan belajar.
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah suatu disiplin ilmu yang
mempelajari alam dan gejala-gejalanya. Sedangkan penggolongan hewan
adalah salah satu materi yang termuat dalam mata pelajaran IPA. Materi
tersebut dikaji dan di palajari di kelas IV semester I.
Hasil belajar mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam materi
penggolongan hewan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah tercapainya
hasil atau prestasi belajar sesuai dengan tujuan pembelajaran yang diharapkan,
yaitu adanya peningkatan nilai belajar dari pembelajaran sebelumnya. Dalam
penelitian ini dikatakan berhasil apabila dari siklus I ke siklus II dan
seterusnya hasil belajar mengalami peningkatan secara berkesinambungan,
sesuai Kriteria Ketuntasan Minimun (KKM) yang ditetapkan pada mata
pelajatan Ilmu Pengetahuan Alam.
2. Teknik mind mapping
Mind mapping adalah merupakan alat paling hebat yang membantu
otak berfikir secara teratur (Buzan, 2006:4). Mind mapping merupakan cara

11

paling mudah untuk memasukkan informasi ke dalam otak, dan untuk
mengambil informasi dari dalam otak. Cara ini adalah cara yang kreatif dan
efektif dalam membuat catatan, sehingga boleh dikatakan mind mapping
benar-benar memetakan pikiran anda (Buzan, 2006:6). Porter dan Hernacki
(2008:152-153) mengatakan mind mapping juga disebut dengan peta pikiran.
Mind mapping juga merupakan metode mencatat secara menyeluruh dengan
satu halaman. Mind mapping menggunakan pengingat-pengingat visual dan
sensorik dari suatu pola dan ide-ide yang berkaitan. Peta pikiran atau mind
mapping pada dasarnya menggunakan citra visual dan prasarana lainnya untuk
membentuk kesan pada otak.
Jadi teknik mind mapping memudahkan kinerja otak untuk
menyimpan ingatan dan memudahkan untuk mengeluarkan kembali. Teknik
ini jika diterapkan dalam pembelajaran sangatlah bermanfaat karena mind
mapping menggunakan sistem kerja otak kanan dan otak kiri dan
memudahkan siswa untuk mengingat dalam jangka waktu yang panjang.
G. Metode Penelitian
1. Rancangan penelitian
Penelitian yang dilakukan menggunakan penelitian tindakan kelas,
istilah dalam bahasa inggrisnya adalah Classroom Action Research (CAR)
kalau di Indonesia dikenal dengan sebutan PTK. Penelitian tindakan kelas
adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui
refleksi dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai seorang guru,

12

sehingga hasil belajar siswa menjadi meningkat

(Wardani, 2009:14).

Sedangkan pendapat lain mengemukakan PTK adalah Proses penetapan dan
suatu tindakan-tindakan baru, baik terhadap anak didik didalam kelas maupun
warga lain dilingkungan sekolah, sebagai alternatif pemecahan masalah
(Sam’s, 2010:57). Penelitian tindakan adalah metode penelitian yang
menekankan pada praktik sosial, bertujuan kearah peningkatan sebuah proses
siklus diikuti oleh penemuan yang sistematis sebuah reflektif, bersifat
partisipatif, dan ditentukan oleh pelaksana (Sam’s, 2010:57). Arikunto dalam
bukunya mengungkapkan Penelitian tindakan kelas adalah penelitian tindakan
(action research) yang dilakukan dengan tujuan memperbaiki mutu praktik
pembelajaran di kelasnya (Arikunto, 2006:58). Jadi secara garis besarnya
penelitian tindakan kelas adalah jenis penelitian yang dilakukan oleh guru di
kelas

untuk

memecahkan

masalah/meningkatkan

mutu

pembelajaran

dilakukan secara bertahap dan terus menerus.
Alasan peneliti menggunakan jenis penelitian tindakan kelas karena
melalui penelitian ini seorang peneliti terjun langsung dan ikut berperan
langsung dalam proses penelitian.

Dalam penelitian ini kelas dijadikan

penelitian. Penelitian bisa dilakukan oleh orang luar yang mengumpulkan
data dengan cara mengamati guru mengajar (Wardani, 2009:14). Peneliti
mengumpulkan data observasi kelas, wawancara dengan guru dan siswa.
Dalam penelitian ini kelas dijadikan obyek penelitian.

Penelitian

13

mengumpulkan data observasi kelas, wawancara dengan guru dan siswa.
Adapun gambaran tahap penelitian adalah sebagi berikut:
Gambar 1.1 Siklus penelitian
Perencanaan
SIKLUS I

Refleksi

Pelaksanaan

Pengamatan
Perencanaan
SIKLUS II

Refleksi

Pelaksanaan

Pengamatan

?
Sumber (Arikunto, 2006:16)
2. Subyek penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di MI Ma’arif Rowoboni, Banyubiru,
Semarang dan dilaksanakan di kelas IV yang jumlah siswanya terdiri dari 13
siswa. Terdiri dari 5 siswa laki-laki dan 9 siswi perempuan. Penelitian ini
dilakukan tiga siklus dengan menggunakan penerapan mind mapping setelah
itu dilakukan refleksi
3. Langkah-langkah penelitian
Arikunto (2006:20), mengemukakan bahwa tahap-tahap dalam
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) terdiri dari empat tahapan penting, meliputi:

14

(1) planning (rencana), (2) Action (tindakan), (3) Observation (pengamatan)
dan (4) Reflection (refleksi). Lebih jelasnya sebagai berikut:
a. Tahap rencana (planning)
Merupakan bagian awal yang harus dilakukan peneliti sebelum seluruh
rangkaian kegiatan dilakukan. Kegiatan yang dilakukan adalah:
1) Membuat skenario pembelajaran dengan penerapan teknik mind
mapping (Silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ).
2) Mempersiapkan sumber belajar yang relevan.
3) Menyusun daftar pertanyaan untuk tanya jawab.
4) Mempersiapkan perlengkapan mind mapping yang dibutuhkan.
5) Menyusun lembar pengamatan pembelajaran untuk penilaian
perhatian siswa.
6) Menyusun lembar pengamatan aktivitas guru dalam pembelajaran.
7) Menyusun test formatif untuk siswa
8) Target yang diharapkan dalam penerapan teknik mind mapping ini
keberhasilan pembelajaran minimal memenuhi Kriteria Ketuntasan
Minimum
b.

Tahap tindakan (action)
Merupakan pelaksanaan yang telah dibuat yang berupa penerapan
pembelajaran sesuai dengan skenario pembelajaran yang tertulis pada
RPP dan tahap perencanaan. Kegiatan pembelajaran terdiri dari tiga

15

kegiatan, yaitu pendahuluan, inti dan penutup. Dan pada RRP bagian
inti meliputi eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi.
c. Tahap pengamatan (observation)
Pada tahap ini segala aktivitas siswa dalam proses pembelajaran diamati,
dicatat dan dinilai, kemudian dianalisis untuk dijadikan umpan balik.
Pengamatan tersebut meliputi keaktifan dan inisiatif siswa selama
kegiatan pembelajaran. Pantauan guru saat pembelajaran berlangsung,
kondisi siswa mampu menyerap konsentrasi secara maksimal atau tidak.
d.

Tahap refleksi (reflection), meliputi :
1)

Mencatat hasil observasi dan pelaksanaan pembelajaran.

2)

Evaluasi hasil observasi.

3)

Analisis hasil pembelajaran. Memperbaiki kelemahan siklus I pada
siklus II.

Hasil refleksi berupa refleksi terhadap perencanaan yang telah
dilaksanaan tersebut, yang akan dipergunakan untuk memperbaiki kinerja
guru pada tahap selanjutnya, yaitu siklus II dan seterusnya.
4. Instrumen penelitian
Intrumen pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian tindakan
ini adalah:
a. Pedoman pengamatan:

digunakan untuk mengamati secara langsung

kegiatan siswa dalam proses pembelajaran mata pelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam.

16

b. Tes/ Soal Tes digunakan untuk mengetahuai tingkat prestasi belajar
setelah mengikuti pembelajaran dengan teknik mind mapping.
5. Pengumpulan data
Data merupakan informasi-informasi tentang obyek penelitian. Data
digunakan untuk menjawab masalah-masalah yang telah dirumuskan dan
menguji

hipotesis.

Dalam

pengumpulan

data

penelitian

ini

cara

mengumpulkan data dengan menggunakan metode:
a. Pengamatan
Pengamatan adalah suatu pengamatan langsung terhadap peserta
didik dengan memperhatikan tingkah lakunya secara teliti

(Farikhah,

2006:10). Dalam setiap siklus guru melakukan pengamatan kepada siswa
untuk mengetahui sejauh mana perhatian aktivitas, dan prestasi belajar
terhadap materi materi Ilmu Pengetahuan Alam yang diajarkan.
b. Tes
Tes digunakan untuk mengetahui tingkat hasil belajar siswa
terhadap mata pelajaran IPA. Pada setiap siklus guru memberikan tes
tertulis dalam bentuk uraian untuk mengukur kemampuan siswa dalam
pemahaman terhadap materi.
6. Analisis data
Sesuai dengan rancangan penelitian yang digunnakan maka analisis
data dilakukan dengan menggunakan analisis dan refleksi dalam setiap
siklusnya berdasarkan hasil penelitian yang terekam dalam tes dan format

17

pengamatan lainnya. Analisis reflektif dilakukan peneliti bersama guru kelas
IV MI Ma’arif Rowoboni, Banyubiru, Semarang, sebagai pijakan untuk
menemukan program aksi pada siklus selanjutnya atau untuk mendeteksi
bahwa kajian tindakan kelas ini sudah mencapai tujuannya. Peneliti ini
menggunakan analisis deskriptif. Deskriptif yang digunakan berupa
persentase sebagai berikut:
PF

N

 100%

Keterangan:
P = Persentase
F = Frekuensi
N = Jumlah siswa (Djamarah, 2000: 225-226)
H. Sistematika Penulisan
Dalam rangka untuk mempermudah para pembaca dalam mengikuti uraian
penyajian data penelitian ini, maka akan penulis paparkan sistematika penulisan
sebagai berikut:
BAB I Berisi pendahuluan yang mencakup: Latar belakang, penegasan
istilah, rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis tindakan dan
indikator keberhasilan, kegunaan penelitian, metode penelitian dan
sistematika penulisan.
BAB II Berisi kajian pustaka yang mencakup: Hasil belajar siswa meliputi
definisi belajar, jenis-jenis belajar, prinsip-prinsip belajar, faktor-faktor

18

yang

mempengaruhi

belajar,

hasil

belajar,

faktor-faktor

mempengaruhi hasil belajar. Pembelajaran IPA di SD/MI

yang

meliputi

pengertian IPA, pembelajaran IPA di SD/MI. Mind mapping meliputi
definisi mind mapping, manfaat mind mapping,

cara membuat mind

mapping, kegunaan mind mapping, kelebihan dan kelemahan mind
mapping, pembelajaran IPA dengan mind mapping.
BAB III Pelaksanaan Penelitian mencakup: Subjek penelitian, deskripsi
pelaksanaan siklus I, deskripsi pelaksanaan siklus II dan deskripsi
pelaksanaan siklus III
BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan, mencakup: Deskripsi paparan
per siklus meliputi, deskripsi paparan siklus I, deskripsi paparan siklus II,
deskripsi paparan siklus III dan pembahasan
BAB V Penutup, mencakup: Kesimpulan dan saran yang selanjutnya akan
bermanfaat bagi perkembanagan teori maupun praktek bidang yang
diteliti.

BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Hasil Belajar
1. Belajar
a. Definisi belajar
Menuntut ilmu adalah suatu kewajiban, mengajarkan kepada orang
lain

hendaklah

dengan

jelas,

dengan

terang,

dan

janganlah

menyembunyikan yang benar. Hendaklah mengajarkan sesuatu dengan
penuh kebijaksanaan (Hadhiri, 1993:45). Dalam Al Quran juga dijelaskan
pada ayat:

            
(          

)  ‫التوبة‬
Artinya: tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanya (ke
medan perang). mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara
mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang
agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka
telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya. (Q.S
At Taubah: 122).
Berdasarkan penjelasan ayat tersebut dapat kita ambil sebagai dasar untuk
selalu menuntut ilmu (belajar).

19

20

Definisi belajar dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia secara
etimologi belajar memiliki arti ―berusaha memperoleh kepandaian atau
ilmu‖ Definisi ini memberi pengertian bahwa belajar adalah sebuah
kegiatan untuk mencapai kepandaian atau ilmu. Disini usaha untuk
mencapai kepandaian atau ilmu merupakan usaha usaha manusia untuk
memenuhi kebutuhannya mendapatkan ilmu atau kepandaian yang belum
dipunyai sebelumnya. Sehingga dengan belajar itu manusia menjadi tahu,
memahami, mengerti dapat melaksanakan dan memiliki tentang sesuatu
(Baharuddin, 2010:13). Menurut W.S Winkel (1996:53) dalam bukunya
psikologi pengajaran memberi penjelasan, belajar adalah ―Suatu aktivitas
mental/psikis,
lingkungannya,

yang
yang

berlangsung

dalam

menghasilkan

interaksi

aktif

dengan

perubahan-perubahan

pengetahuan-pemahaman, keterampilan dan nilai sikap‖.

dalam

Cronbach

(Suryabrata, 2007:231) memberi pengertian belajar yang sebaik-baiknya
adalah dengan mengalami, dan dalam mengalami itu si pelajar
mempergunakan panca inderanya. Hal ini menunjukkan belajar bukan
hanya sekedar mendapat pengetahuan saja melainkan dengan proses
belajar manusia mendapatkan pengetahuan, sikap dan ketrampilan.
Beberapa definisi belajar yang telah diungkapkan oleh para ahli
pendidikan dapat ditarik sebuah pengertian tentang pengertian belajar,
yaitu belajar merupakan proses pembentukan pengetahuan, dan sikap
tingkah laku yang diperoleh dalam kehidupan sehari-hari, baik dari guru

21

maupun teman sebaya dan dari bangku sekolah atau dari pengalaman.
Semuanya itu bisa dikatakan terjadinya proses belajar dalam diri manusia.
Kemampuan manusia seperti ini yang menjadi pembeda kepada
mahluk hidup yang lain. Belajar memiliki keuntungan bagi individu
maupun bagi masyarakat. Bagi individu, kemampuan untuk belajar secara
terus menerus akan memberi kontribusi terhadap pengembangan kualitas
hidupnya. Sedangkan bagi masyarakat belajar mempunyai peran penting
dalam mentransmisikan budaya dan pengetahuan dari generasi ke generasi
(Baharuddin, 2010:12).
Berdasarkan definisi-definisi diatas, maka proses terjadinya belajar
dapat kita ambil hal-hal pokok sebagai berikut. Sebagaimana yang
dituliskan Suryabrata dalam buku psikologi pendidikan yaitu:
1) Bahwa belajar itu membawa perubahan (dalam arti behavioral
changes, aktual maupun potensial).
2) Bahwa perubahan itu pada pokoknya adalah didapatkannya
kecakapan baru.
3) Bahwa perubahan itu terjadi karena usaha (dengan sengaja).
b. Jenis-jenis belajar
Dalam modul psikologi pendidikan yang diterbitkan Depag RI
tahun 2004 menjelaskan jenis-jenis belajar yang dikembangkan oleh
Gagne menjadi lima, yaitu:

22

1) Belajar Informasi verbal, yaitu belajar untuk memperoleh pengetahuan
dengan menggunakan bentuk bahasa lisan atau tertulis yang meliputi
cap nama suatu obyek, atau mencakup data atau fakta. Dengan
informasi verbal inilah manusia dapat berinteraksi dan berkomunikasi
dengan orang lain dan dapat mengatur dalam kehidupan sehari-hari.
2) Belajar kemahiran intelektual, yang berhubungan dengan lingkungan
sekitar dalam bentuk satu representasi, khususnya konsep dan berbagai
lambang atau simbol. Mulai dari persepsi, pembentukan konsep,
menyusun kaidah dan menentukan prinsip.
3) Belajar pengaturan kegiatan intelektual, yaitu belajar bagaimana cara
menangani aktivitas belajar dan sendiri, misalnya dalam proses
pemecahan masalah yang menuntut pendekatan-pendekatan yang tepat
dengan mengatur arus pikiran diri sendiri.
4) Belajar keterampilan motorik, yang melibatkan kemampuan otot, urat
dan persendian secara langsung. Ciri uatamanya adalah kemampuan
automatisme. Contohnya terampil dalam membaca dan menulis,
trampil dalam melakuakan gerakan-gerakan tertentu dan sebagainya.
5) Belajar sikap, misalnya sikap disiplin dan bekerja dengan jujur dengan
menanamkan penghayatan dan perasaan melalui pemberitahuan,
penanaman keyakinan dan pembiasan.

23

c. Prinsip-prinsip belajar
Dalam kegiatan pembelajaran supaya belajar menjadi efektif dan
menyenangkan maka perlulah memperhatikan prinsip-prinsip belajar.
Baharuddin (2010:16) prinsip-prinsip belajar diantaranya:
1) Adapun yang dipelajari siswa, dialah yang harus belajar, bukan orang
lain. Untuk itu, siswalah yang harus bertindak aktif.
2) Setiap siswa belajar sesuai dengan tingkat kemampuan.
3) Siswa akan dapat belajar dengan baik bila penguatan langsung pada
setiap langkahyang dilakukan selama proses belajar.
4) Penguasaan yang sempurna dari setiap langkah yang dilakukan siswa
akan membut proses belajar semakin berarti.
5) Motivasi belajar siswa akan lebih meningkat apabila ia diberi
tanggung jawab dan kepercayaan penuh atas belajarnya.
d. Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar
Secara umum faktor yang mempengaruhi belajar dibedakan
menjadi dua kategori, yaitu faktor internal dan faktor eksternal kedua
faktor tersebut sangat mempengaruhi dalam proses belajar individu
sehingga mempengaruhi kualitas hasil belajar.
1) Faktor internal adalah faktor-faktor yang berasal dari dalam diri
individu dan dapat mempengaruhi

hasil belajar individu. Faktor-

faktor internal ini meliputi fisiologi dan psikologi (Baharuddin,
2010:19).

24

a) Faktor fisiologis
Faktor-faktor

fisiologis

adalah

faktor-faktor

yang

berhubungan dengan kondisi fisik individu. Faktror faktor ini
dibedakan menjadi dua macam.
Pertama keadaan tunos jasmani. Keadaan tunos jasmani
pada umumnya sangat mempengaruhi aktivitas belajar seseorang.
Apabila kondisi fisik seseorang tidak sehat maka akan berpengaruh
negatif terhadap aktivitas belajar seseorang. Jika sebaliknya,
kondisi fisik seseorang sedang dalam keadaan sehat dan bugar
maka akan berpengaruh positif terhadap aktivitas belajar seseorang
tersebut. Sehingga dapat memaksimalkan dalam proses belajar dan
akan mendapat hasil yang maksimal. Maka dari itu perlulah
menjaga kesehatan jasmani, antara lain perlu usaha: 1) Menjaga
pola makan, dengan memakan makanan yang memperhatikan
nutrisi yang amasuk dalam tubuh, krena kekurangan nutrisi atau
gizi dapat menyebabkan tubuh tidak sehat. 2) Rajin berolah raga,
dengan olah raga yang teratur menjadikan tubuh kita sehat dan
bugar. 3) Istirahat yang cukup dan sehat.
Kedua, keadaan fungsi jasmani/fisiologis. Selama kegiatan
belajar berlangsung. peran fungsi fisiologi sangat berpengaruh
terhadap aktivitas belajar manusia. Terutama panca indera dengan
panca indera yang dimiliki oleh manusia, manusia dapat menerima

25

segala informasi yang ditangkap dari luar. Pada panca indera yang
memiliki fungsi sangat besar adalah mata dan telinga. Oleh karena
itu setiap manusia perlulah menjaganya dengan baik.
b) Faktor psikologi
Faktor-faktor

psikologi

adalah

seseorang yang dapat mempengaruhi

keadaan

psikologis

proses belajar. Beberapa

faktor psikologi utama mempengaruhi proses belajar adalah
kecerdasan siswa, motivasi, minat, sikap dan bakat.
(1) Kecerdasan/ intelegensi siswa
Pada

umumnya

kecerdasan

diartikan

sebagai

kemampuan psiko – fisik dalam mereaksi rangsangan atau
menyesuaikan diri dengan lingkungan melalui cara yang tepat.
Dengan demikian kecerdasan bukan dipengaruhi dengan
kualitas otak saja, melainkan dipengaruhi dengan organ-organ
tubuh manusia yang lain. Dalam hal ini Howard Gardner
menyebutnya dengan multiple intelegensi. Namun jika
dikaitkan dengan kecerdasan, tentunya otak merupakan organ
yang paling pening dibanding organ yang lain. Karena fungsi
otak sebagai pengendali tertinggi (executive control) dari
hampir seuruh aktivitas manusia.

26

Kecerdasan merupakan faktor psikologis yang paling penting
dalam proses belajar siswa. Semakin tinggi tingkat kecerdasan
siswa semakin baik potensi belajarnya dan sebaliknya.
(2) Motivasi
Motivasi adalah suatu faktor yang mempengaruhi
keefektifan kegiatan belajar siswa. Motivasi ialah yang
mendorong siswa ingin melakukan kegiatan belajar. Para ahli
psikologi mendefinisikan motivasi sebagai proses didalam diri
individu yang aktif, mendorong, memberikan arah, dan
menajaga prilaku setiapa saat (Bahruddin, 2010:22). Motivasi
juga sebagai pengaruh kebutuhan-kebutuhan dan keinginan
intensitas dan arah prilaku seseorang.
Dari sudut sumbernya motivasi dibagi menjadi dua,
yang pertama motivasi intrinsik dan yang kedua motivasi
ekstinsik. Keduanya akan di jelaskan dibawah ini :
Motivasi intrinsik adalah semua faktor yang berasal
dari dalam diri individu dan memberikan dorongan untuk
melakukan sesuatu (Baharuddin, 2010:23). Seperti orang
ketika membaca mestilah orang tersebut tidak perlu disuruh
oleh orang lain, karena menurut orang tersebut membaca sudah
menjadi suatu kebutuhan. Adapun motivasi ekstrinsik adalah
faktor yang datang dari luar individu tetapi memberi pengaruh

27

untuk melakukan kegiatan belajar (Baharuddin, 2010:23).
Seperti pujian, hadiah, peraturan, tata tertib teladan guru orang
tua dan lainsebagainya.
(3) Minat
Secara sederhana, minat (interest) berarti kecendrungan
dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap
sesuatu (Baharuddin, 2010:24). Tidak lepas dari pengertiannya
secara umum minat sering disamakan dengan motivasi. Kare

Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL MIND MAPPING UNTUK PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI SUMBER DAYA ALAM PADA SISWA KELAS IV SD 2 KESAMBI MEJOBO KUDUS

0 1 20

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PENGGOLONGAN HEWAN MELALUI MEDIA PICTURE AND PICTURE PADA SISWA KELAS IV MI ISLAMIYAH KAUMAN KIDUL KECAMATAN SIDOREJO KOTA SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2015

0 2 132

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI SUMBER DAYA ALAM MELALUI STRATEGI PETA KONSEP PADA SISWA KELAS IV MI KETAPANG KECAMATAN SUSUKAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2013

1 3 121

PENINGKATAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS) MATERI SUMBER DAYA ALAM (SDA) MELALUI METODE TEAM QUIZ SISWA KELAS IV MI MUHAMMADIYAH SURUH 02 KAB SEMARANG TAHUN PELAJARAN 20142015 SKRIPSI

1 1 142

PENINGKATAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM MATERI SUMBER-SUMBER ENERGI MELALUI METODE DEMONTRASI PADA SISWA KELAS II DI MI MA’ARIF ROWOSARI KECAMATAN TUNTANG KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2014 2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidika

0 0 122

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PERUBAHAN LINGKUNGAN MELALUI METODE MIND MAP PADA SISWA KELAS IV SEMESTER II DI MI MA’ARIF KUTOWINANGUN TINGKIR SALATIGA TAHUN PELAJARAN 20142015

0 0 162

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI UANG MELALUI METODE ROLE-PLAYING PADA SISWA KELAS III SEMESTER II MI MA’ARIF ARROSYIDIN PUCANG KECAMATAN SECANG KABUPATEN MAGELANG TAHUN PELAJARAN 20152016

0 1 118

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS MATERI MEMAHAMI PETA LINGKUNGAN SETEMPAT MELALUI STRATEGI MIND MAPPING SISWA KELAS IV MI THOLABIYAH TEGARON KECAMATAN BANYUBIRU KABUPATEN SEMARANG TAHUN

0 1 129

PENINGKATAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM MATERI STRUKTUR DAN FUNGSI BAGIAN TUMBUHAN DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI “CARD SORT” PADA SISWA KELAS IV MI KARANGDUREN KECAMATAN TENGARAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN

0 2 122

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI RANGKA MANUSIA DENGAN METODE PUZZLE PADA SISWA KELAS IV SEMESTER I MI MIFTAHUL HUDA LOPAIT KECAMATAN TUNTANG KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 20162017 SKRIPSI Diajukan Untuk Memperoleh Gelar

0 0 139