IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM UNTUK MENINGKATKAN PERILAKU TOLERANSI INTRA-AGAMA (Studi Kasus di SMK Karya Nugraha dan SMK Muhammadiyah 04 Boyolali) - Test Repository
IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN
AGAMA ISLAM UNTUK MENINGKATKAN
PERILAKU TOLERANSI INTRA-AGAMA
(Studi Kasus di SMK Karya Nugraha dan SMK Muhammadiyah 04 Boyolali)
oleh
MUKHLIS ADI NUGRAHA
NIM. 12010150029
Tesis diajukan sebagai pelengkap persyaratan
untuk gelar Magister Pendidikan
Program Pascasarjana
Institut Agama Islam Negeri Salatiga
2017
ABSTRAK
“Implementasi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam untuk Meningkatkan Perilaku Toleransi Intra-Agama (Studi Kasus di SMK Karya Nugraha dan SMK Muhammadiyah 04 Boyolali)
”. Tesis Program Pendidikan Agama Islam (PAI), Program Pascasarjana, Institut Agama Islam Negeri Salatiga, 2017, pembimbing Dr. Benny Ridwan, M.Hum.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi pembelajaran PAI untuk meningkatkan perilaku toleransi intra-agama di SMK Karya Nugraha dan di SMK Muhammadiyah 04 Boyolali. Jenis penelitian ini adalah menggunakan kualitatif, dengan menggunakan teknik pengumpulan data observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data yang disajikan dalam bentuk verbal bukan dalam bentuk angka.
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa implementasi pembelajaran PAI di SMK Karya Nugraha Boyolali telah menggunakan kurikulum 2013. Sedangkan SMK Muhammadiyah 04 Boyolali masih menggunakan buku ajar yang urutan materinya masih sama dengan yang ada di kurikulum KTSP. Jika PAI di SMK Karya Nugraha Boyolali diajarkan dalam satu mata pelajaran, berbeda halnya dengan di SMK Muhammadiyah 04 Boyolali, mata pelajaran PAI diajarkan secara terpisah-pisah. Faktor pendukung di dalam toleransi intra agama di SMK Karya Nugraha Boyolali adalah tersedianya sumber-sumber belajar yang memadai, dengan guru memberikan penjelasan yang berkaitan dengan macam-macam aliran, tanpa menjelek-jelekan; sedangkan untuk faktor penghambatnya ialah beragamnya latar belakang organisasi siswa yang membawa pengaruh kurang baik. Faktor pendukung di dalam toleransi intra agama di SMK Muhammadiyah 04 Boyolali adalah adanya kesadaran satu aqidah, dan pemahaman secara terbuka, selanjutnya untuk faktor penghambatnya ialah kurangnya pemahaman ilmu agama yang berkaitan dengan
khilafiyah yang memunculkan pandangan pribadi yang paling benar. Upaya-
upaya untuk meningkatkan toleransi intra-agama di SMK Karya Nugraha dengan menyampaikan berbagai macam-macam aliran, mazhab di dalam agama Islam, juga memberikan pendalaman ilmu agama yang berkaitan dengan toleransi. Untuk di SMK Muhammadiyah 04 Boyolali lebih menekankan pada penjelasan dalil-dalil yang berhubungan dengan masalah-masalah khilafiyah. Dengan diberikannya pemahaman tentang pentingnya toleransi dari guru maka harapannya siswa memiliki perilaku toleransi intra-agama.
Kata kunci: Implementasi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, Toleransi Intra Agama
ABSTRACT
"Implementation of Islamic Religious Education Learning to Improve the Behavior of Intra-Religious Tolerance (Case Study at SMK Karya Nugraha and SMK Muhammadiyah 04 Boyolali)". Thesis of Islamic Education Program (PAI), Graduate Program, State Islamic Institute of Salatiga, 2017, supervisor. Benny Ridwan, M. Hum.
This study aims to determine the implementation of learning PAI to improve the behavior of intra-religious tolerance in SMK Karya Nugraha and in SMK Muhammadiyah 04 Boyolali. This type of research is qualitative , using observation data collection techniques, interviews, and documentations. The data presented in verbal form.
Based on the results of research and discussion, it can be concluded that the implementation of learning PAI in SMK Karya Nugraha Boyolali has used the curriculum 2013. While SMK Muhammadiyah 04 Boyolali is still using textbooks that the sequence of material that is still exactly the same in the curriculum KTSP. If PAI in SMK Karya Nugraha Boyolali is taught in one subject, unlike the case in SMK Muhammadiyah 04 Boyolali, PAI subjects are taught separately. The supporting factor in intra-religious tolerance in SMK Karya Nugraha Boyolali is the availability of adequate learning resources, with teachers providing explanations related to the various streams, without vilifying; while for the inhibiting factor is the diverse background of student organizations that carry less good influence. Supporting factors in the tolerance of intra-religion in SMK Muhammadiyah 04 Boyolali is the awareness of one aqidah, and open understanding, furthermore for the inhibiting factor is the lack of understanding of religious knowledge related to khilafiyah that raises the most correct personal views. Efforts to increase intra-religious tolerance in SMK Karya Nugraha by conveying various schools, schools within the Islamic religion, also provide a deepening of religious knowledge related to tolerance. For SMK Muhammadiyah
04 Boyolali more emphasis on the explanation of the arguments relating to
khilafiyah problems. Given an understanding of the importance of tolerance from
teachers, students' expectations have an intra-religious tolerance behavior.Keywords: Implementation of Islamic Religious Education Learning, Intra- Religious Tolerance
PRAKATA
Puji syukur senantiasa penulis panjatkan kepada Allah Swt. yang telah memberi rahmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis sebagai salah satu pelengkap persyaratan untuk gelar Magister Pendidikan. Shalawat serta salam semoga tercurahkan kepada teladan umat akhir zaman, Nabi Muhammad Saw. Penulis menyadari dalam proses penulisan tesis ini tidak lepas dari berbagai hambatan, namun berkat bimbingan, bantuan berbagai pihak, serta ridha dari Allah Swt, penulisan tesis ini dapat selesai dengan baik. Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terimakasih kepada yang terhormat : 1.
Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku Rektor Institut Agama Islam Negeri Salatiga.
2. Dr. H. Zakiyuddin, M.Ag. selaku Direktur Program Pascasarjana Institut Agama Islam Negeri Salatiga.
3. Hammam, Ph.D. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Agama Islam Institut Agama Islam Negeri Salatiga 4. Dr. Benny Ridwan, M.Hum. selaku Dosen Pembimbing yang telah memberikan bimbingan, saran dan koreksinya dalam penulisan tesis ini.
5. Seluruh Guru Besar, Dosen beserta Staff Pascasarjana Institut Agama Islam Negeri Salatiga, yang tidak mungkin disebutkan satu persatu, yang telah banyak memberikan wawasan keilmuan dan kemudahan-kemudahan selama menyelesaikan studi.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .......................................................................................... HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................ HALAMAN PERNYATAAN ........................................................................... ABSTRAK ......................................................................................................... PRAKATA ......................................................................................................... DAFTAR ISI ...................................................................................................... DAFTAR TABEL .............................................................................................. DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... i ii iv v vii ix xii xiii
1
14
1. Profil Sekolah ........................................................................
14 A. Implementasi Pembelajaran PAI di SMK Karya Nugraha ..........
IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ...............................................................................................
13 BAB II
10
5
4
3
Sistematika Penulisan ..................................................................
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................
F.
Metode Penelitian ........................................................................
E.
Tinjauan Pustaka ..........................................................................
D.
Signifikansi Penelitian .................................................................
C.
Rumusan Masalah ........................................................................
B.
1 A. Latar Belakang .............................................................................
14 DAFTAR ISI
2.
16 Strategi Pembelajaran ............................................................
3.
17 Metode Pembelajaran ............................................................
4.
19 Sumber Belajar ......................................................................
5.
19 Media Pembelajaran ..............................................................
6.
20 Materi Pembelajaran ..............................................................
7.
21 Evaluasi Pembelajaran ...........................................................
B.
26 Implementasi Pembelajaran PAI di SMK Muhammadiyah 04 ...
1.
26 Profil Sekolah ........................................................................
2.
27 Strategi Pembelajaran ............................................................
3.
28 Metode Pembelajaran ............................................................
4.
29 Sumber Belajar ......................................................................
5.
30 Media Pembelajaran ..............................................................
6.
31 Materi Pembelajaran ..............................................................
7.
32 Evaluasi Pembelajaran ........................................................... FAKTOR PENDUKUNG DAN PENGHAMBAT
BAB III IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN PAI UNTUK MENINGKATKAN PERILAKU TOLERANSI INTRA AGAMA .
34 A.
34 Faktor Pendukung ........................................................................
B.
38 Faktor Penghambat ......................................................................
BAB IV UPAYA UNTUK MENINGKATKAN PERILAKU TOLERANSI INTRA-AGAMA ............................................................................... A. Upaya di SMK Karya Nugraha Boyolali ..................................... B. Upaya di SMK Muhammadiyah 04 Boyolali .............................. C. Analisis Implementasi Pembelajaran PAI untuk Meningkatkan Perilaku Toleransi Intra-Agama ..................................................
43
44
49
51 BAB V PENUTUP .........................................................................................
A.
Simpulan ......................................................................................
B.
Saran ............................................................................................
56
56
58 DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................
59 LAMPIRAN .........................................................................................................
62 BIOGRAFI PENULIS ......................................................................................... 156
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman 3.1. Implementasi, Pendukung, dan Penghambat ....................................42 4.1. Indikator Toleransi Intra-Agama ......................................................
54
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman 1.Kisi-kisi Instrumen Penelitian 2. Pedoman Wawancara .............................................................................
3. Pedoman Observasi ................................................................................
4. Pedoman Dokumentasi ...........................................................................
5. Hasil Wawancara ...................................................................................
6. Surat Ijin Penelitian ................................................................................
7. Surat Bukti telah Melakukan Penelitian .................................................
8. Dokumentasi Foto ..................................................................................
9. Lembar Konsultasi Pembimbing ............................................................
10. Biodata Penulis .......................................................................................
11. Pernyataan Keaslian Tulisan dan Kesediaan Publikasi ..........................
62
63
65
65
66 136 138 140 154 156 157
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan agama Islam di Indonesia dewasa ini mendapatkan sorotan tajam
dari berbagai pihak, kaitannya dalam membentuk peserta didik yang beriman dan bertaqwa. Nurcholish Madjid mengatakan bahwa kegagalan pendidikan agama Islam disebabkan dalam pembelajaran yang lebih menitikberatkan
1 pada hal-hal yang bersifat formal dan hafalan, bukan pada pemaknaannya.
Hal ini dikarenakan ketidakmampuannya dalam menanggulangi berbagai isu
2
penting yang ada dalam masyarakat.Pendidikan agama Islam merupakan mata pelajaran yang wajib
3 diajarkan pada sekolah mulai tingkat dasar hingga perguruan tinggi.
Pendidikan agama Islam adalah usaha sadar untuk menyiapkan siswa dalam meyakini, memahami, menghayati dan mengamalkan agama Islam melalui kegiatan bimbingan, pengarahan atau latihan dengan memperhatikan tuntutan untuk menghormati agama lain dalam hubungan kerukunan antar umat
4 beragama dalam masyarakat untuk mewujudkan kesatuan nasional.
1 Abdul Majid dan Dian Andayani, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi, Bandung : Rosda Karya, 2005, 165. 2 Sutrisno, Revolusi di Indonesia, Membedah Metode dan Teknik Pendidikan Berbasis Kompetensi, Yogyakarta: Ar-Ruzz, 2006, 5. 3 4 Hasbullah, Dasar-dasar Ilmu Pendidikan, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2008, 150.
Akmal Hawi, Kompetensi Guru PAI, Palembang: Rafah Press, 2009, 21.
Seorang guru memiliki peran agar terjadi proses belajar mengajar
5 yang efektif atau dapat mencapai hasil sesuai dengan tujuan bagi para siswa.
Setiap pendidik mengharapkan agar apa yang diajarkannya dapat diterima dan dilaksanakan oleh para siswa. Namun faktanya belum adanya penyelenggaraan proses pembelajaran yang benar-benar efektif dan efisien. Hal ini dapat tergambar dalam penurunan moral, pertikaian kelompok- kelompok sosial, dan konflik nilai. Berbagai permasalahan implementasi pembelajaran pendidikan agama Islam itu di antaranya: siswa kurang tertarik atau kurang berminat dalam belajar pendidikan agama Islam terutama dalam materi pelajaran Al-Quran, pengurusan jenazah, dan mawaris.
Selain itu dari hasil observasi awal dan wawancara di SMK Karya Nugraha dan SMK Muhammadiyah 04 Boyolali diketahui bahwa diantara para siswa masih ada yang memiliki kecenderungan sikap intoleransi terhadap kelompok yang berbeda ideologi, hal ini terlihat dalam sikap dan
6
perilaku yang merasa benar sendiri, timbulnya sikap fanatik berlebih. Dalam hal ini, Pendidikan agama Islam dipandang sebagai salah satu mata pelajaran yang dituntut mampu membawa kata perdamaian dalam setiap jiwa peserta
7
didik. Kaitannya dengan proses pembelajaran, seorang guru perlu memberi kesempatan kepada siswa untuk aktif mencari, menemukan, dan mengevaluasi faham keagamaannya sendiri dengan memperbandingkan
5 6 Muhammad Ali, Guru dalam Proses Belajar Mengajar, Bandung: Sinar Baru, 2010, 1.
Observasi awal dan wawancara dengan para siswa SMK Karya Nugraha dan SMK Muhammadiyah 04 Boyolali pada bulan Desember 2016. 7 Erlan Muliadi, “Urgensi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Berbasis Multikultural di Sekolah”, Jurnal Pendidikan Islam, Volume 1, Nomor 1 (Juni 2012), 57. dengan pandangan keagamaan siswa lainnya, ataupun dengan penganut
8 faham-faham agama lain.
Melalui pembelajaran PAI yang efektif diharapkan dapat meminimalisir sikap intoleransi intra-agama. Karena perbedaan ideologi intra-agama juga sangat perlu di perhatikan keharmonisannya, yang pada akhirnya pada implementasi pembelajaran PAI dapat meningkatkan perilaku toleransi intra-agama.
Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut tentang “Implementasi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam untuk
Meningkatkan Perilaku Toleransi Intra-Agama. (Studi Kasus di SMK Karya Nugraha dan SMK Muhammadiyah 04 Boyolali)” B.
Rumusan Masalah
Penelitian ini membahas mengenai implementasi pembelajaran PAI untuk meningkatkan perilaku toleransi intra-agama di SMK Karya Nugraha dan SMK Muhammadiyah 04 Boyolali. Adapun rumusan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimanakah implementasi pembelajaran PAI untuk meningkatkan perilaku toleransi intra-agama di SMK Karya Nugraha dan di SMK Muhammadiyah 04 Boyolali?
8 Zakiyuddin Baidhawy, Pendidikan Agama Berwawasan Multikultural, Jakarta: Erlangga, 2005, 103.
2. Apa saja faktor pendukung dan penghambat implementasi pembelajaran PAI untuk meningkatkan perilaku toleransi intra-agama di SMK Karya Nugraha dan di SMK Muhammadiyah 04 Boyolali? 3. Upaya-upaya apa saja untuk meningkatkan toleransi intra-agama di SMK
Karya Nugraha dan di SMK Muhammadiyah 04 Boyolali? C.
Signifikansi Penelitian 1.
Tujuan Penelitian a.
Untuk mengetahui implementasi pembelajaran PAI untuk meningkatkan perilaku toleransi intra-agama di SMK Karya Nugraha dan di SMK Muhammadiyah 04 Boyolali.
b.
Untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat implementasi pembelajaran PAI untuk meningkatkan perilaku toleransi intra-agama di SMK Karya Nugraha dan di SMK Muhammadiyah 04 Boyolali.
c.
Untuk mengetahui upaya-upaya untuk meningkatkan perilaku toleransi intra-agama di SMK Karya Nugraha dan di SMK Muhammadiyah 04 Boyolali.
2. Manfaat Penelitian a.
Secara Teoretik penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk mengetahui konsep implementasi pembelajaran PAI dalam meningkatkan perilaku toleransi intra-agama. b.
Secara Praktis Bagi Pemerintah, penelitian ini dapat dijadikan pijakan dalam pengembangan pembelajaran PAI di sekolah; bagi sekolah, berguna untuk pembinaan perilaku toleransi intra-agama bagi para siswa; bagi guru dan siswa sebagai bahan renungan bersama dan pengetahuan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran PAI dan wawasan toleransi intra-agama.
D. Tinjauan Pustaka 1. Penelitian Terdahulu
Di bawah ini adalah uraian beberapa hasil penelitian terdahulu yang dianggap mendekati dari tema penelitian ini adalah: Penelitian Selviyanti Kaawoan
“Pendidikan Agama Islam dalam Membentuk Perilaku Toleran pada Warga Sekolah” menyatakan bahwa kegiatan pembelajaran dapat
memberi kemampuan berdialog dan mencari cammon ground yang akan menjadi dasar pijakan dan bekal bagi peserta didik untuk berdialog
9 dengan realitas disekitarnya khususnya realitas keragaman.
Penelitian dari Budi Santosa
“Nilai dan Perilaku Multikultural: Toleransi Intra- Agama Siswa Madrasah Aliyah di Surakarta” bermaksud
untuk mengungkap tingkat toleransi intra-agama, serta berusaha mengidentifikasi faktor-faktor yang dapat menjelaskan tingkat toleransi 9 intra-agama, dan mengeksplorasi alasan munculnya sikap intoleran antar-
Selviyanti Kaawoan, “Pendidikan Agama Islam dalam Membentuk Perilaku Toleran pada Warga Sekolah”, Tadbir, Volume 2, Nomor 1 (Februari 2014), 65-71.
firqoh pada siswa madrasah aliyah di Surakarta. Potensi intoleransi
10 terbesar (37%) mucul pada wilayah akidah.
Penelitian Raihani dengan judul, A Whole-school Approach: A
11 Proposal for Education for Tolerance in Indonesia, berpendapat bahwa
pendidikan toleransi harus didekati secara holistik. Dengan melihat secara menyeluruh, tidak hanya khusus belajar mengajar di sekolah, akan tetapi meliputi kebijakan sekolah dan visi, kualitas kurikulum dan pengajaran, kepemimpinan dan manajemen, budaya, kegiatan mahasiswa, dan kolaborasi dengan masyarakat luas.
Penelitian Mutsalem Khareng dan Jaffary Awang dengan judul
Cultural Socialization and Its Relation to the Attitude of Religious Tolerance Among Muslim and Buddhist Students in Prince of Songkhla
12 University, menggambarkan interaksi dan komunikasi perilaku yang
didasarkan pada orientasi agama atau moral di kalangan siswa antara Muslim dengan Buddha. Faktor lingkungan mempengaruhi sikap dan cara pandang.
The School of Ahl Al-Sunnah wa Al-Jama`Ah and The Attachment
13 10 of Indonesian Muslims to its Doctrines , oleh Fauzan Saleh. Penelitian Budi Santosa, “Nilai dan Perilaku Multikultural: Toleransi Intra-Agama Siswa Madrasah
Aliyah di Surakarta”, Jurnal Penelitian Ilmu Agama dan Humaniora, Volume 3, Nomor 2 (Maret
2015), 107-124. 11 Raihani, “A Whole-school Approach: A Proposal for Education for Tolerance in Theory and Research in Education , Volume 9, Nomor 1 (2011), 23-36.
Indonesia”, 12 Mutsalem Khareng dan Jaffary Awang, “Cultural Socialization and Its Relation to the
Attitude of Religious Tolerance among Muslim and Buddhist Students in Prince of Songkhla
University”, International Journal of Islamic Thought, Volume 2 (Desember 2012). 12-22. 13 Fauzan Saleh, “The School of Ahl Al-Sunnah wa Al-Jama`Ah and The Attachment ofIndonesian Muslims to its Doctrines”, Journal of Indonesian Islam, Volume 2, Nomor 1 (Juni
2008), 16-38. ini membahas secara rinci dua organisasi besar Islam, yang berkaitan dengan tentang pandangan keagamaan dari kedua organisasi tersebut. NU mengklaim telah melaksanakan doktrin Ahl al-Sunnah dalam kehidupan sehari-hari mereka. Di sisi lain, Muhammadiyah tidak terobsesi dengan klaim sebagai setia kepada ajaran Ahl al-Sunnah, meskipun dalam kenyataannya telah melaksanakan ideologi Ahl al-Sunnah.
Dari beberapa tinjauan pustaka yang telah dideskripsikan di atas, memang ada hasil penelitian yang relevan dengan tema implementasi pembelajaran PAI untuk meningkatkan toleransi intra-agama. Walaupun begitu dari berbagai penelitian diatas hanya menguraikan mengenai pembelajaran PAI secara umum, belum menyentuh secara mendalam kedalam toleransi intra-agama. Untuk posisi penelitian ini sendiri berbeda dengan penelitian yang sudah ada, sebab penelitian ini memaparkan implementasi pembelajaran PAI untuk meningkatkan perilaku toleransi intra-agama di SMK Karya Nugraha dan di SMK Muhammadiyah 04 Boyolali. yang menjadi perbedaan fokus kajiannya dan lokasi yang digunakan dalam penelitiannya.
2. Kerangka Teori
Undang-Undang Negara Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 1 ayat 20 bahwa pembelajaran merupakan proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber
14 14 belajar pada suatu lingkungan belajar. Pendidikan agama Islam adalah UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003, Bandung: Fokus Media, 2006, 4. upaya sadar dan terencana dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati, hingga mengimani ajaran agama Islam, dibarengi dengan tuntutan untuk menghormati penganut agama lain dalam hubungannya dengan kerukunan antar umat beragama hingga
15 terwujud kesatuan dan persatuan bangsa.
Pendidikan agama di sekolah umum maupun di sekolah keagamaan lebih condong kepada eksklusif dengan anggapan
16 keyakinannya lebih benar bila dibandingkan dengan yang lainnya.
Pendidikan agama di sekolah haruslah memiliki pemahaman yang mendalam dari suatu ajaran agama, sebab toleransi pada setiap siswa berawal dari lingkup keluarga hingga masyarakat lingkungan tempat tinggal siswa tersebut, penting bagi guru-pendidik, pengasuh dan peserta
17 didik harus sama-sama memahami konsep toleransi.
Toleransi merupakan sikap membolehkan atau menyetujui pendapat, sikap, ataupun perilaku orang lain yang berbeda dengan kita,
18
pada aspek spiritual, moral, ideologi, maupun politik. Menjadi toleran, berarti membiarkan orang lain menjadi dirinya sendiri, dengan tanpa
19
mempengaruhi untuk mengikuti ide kita. Dengan demikian, toleransi
15 16 Abdul Majid dan Dian Andayani, Pendidikan..., 130.
Zakiyuddin Baidhawy, Pendidikan Agama Berwawasan Multikultural, Jakarta: Erlangga, 2005, 31. 17 Ferdinand J. Potgieter, Johannes L. van der Walt, and Charste C. Wolhuter , “Towards HTS Teologiese Studies/ Theological
Understanding (Religious) (in) Tolerance in Education”, Studies, Volume 70, Number 3 (February 2014), 6. 18 19 Ngainun Naim, Islam dan Pluralisme Agama, Yogyakarta: Lingkar Media, 2014, 182.
Zakiyuddin Baidhawy, Pendidikan..., 79. merupakan kemampuan untuk menghormati sifat dasar, keyakinan, dan perilaku yang dimiliki oleh orang lain.
Masykuri Abdillah memaknai konsep toleransi menjadi dua macam, toleransi positif dan negatif. Toleransi positif itu membutuhkan adanya bantuan maupun dukungan terhadap keberadaan dari suatu orang ataupun kelompok. Toleransi negatif itu hanya cukup dengan membiarkan
20
atau tidak menyakiti orang maupun kelompok lain. Toleransi dapat juga dikelompokkan menjadi toleransi pasif dan aktif. toleransi pasif merupakan sikap menolak untuk mengganggu atau mendukung seseorang atau sesuatu yang tidak kita sukai atau netral terhadapnya, sedangkan toleransi aktif melibatkan secara aktif melindungi atau mendukung apa
21 yang sedang kita toleransi.
Tujuan dari toleransi ini untuk membentuk perilaku siswa yang mampu menghargai, menilai diri sendiri maupun orang lain, dengan
22
memahami berbagai tradisi-tradisi kebudayaan yang berbeda. Sikap toleransi dapat terlihat dalam indikator sebagai berikut, pertama, tenggang rasa untuk menghormati pilihan dan cara berekspresi terhadap orang lain dalam menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaan; kedua, terbangun sikap kesadaran dalam memahami, mengakui, dan 20 menghormati, adanya keragaman agama, keyakinan yang diyakini orang
Masykuri Abdillah, “Pluralisme dan Toleransi”, dalam Nur Achmad (ed.), Pluralitas Agama: Kerukunan dalam Keragaman, Jakarta: Penerbit Buku Kompas, 2001: 13. 21 Ana Cristina Araújo, Iwan- Michelangelo D’Aprile, Bojan Borstner, and Smiljana
Gartner, “The Historical and Philosophical Dimensions of the Concept of Tolerance”, in
Gudmundur Halfdanarson (ed.), Discrimination and tolerance in historical perspective, Pisa: Pisa University Press, 2008: 1-18. 22 Zakiyuddin Baidhawy, Pendidikan..., 78. lain; ketiga, membangun dan mengembangkan sikap bersatu dalam
23 perbedaan, berbeda dalam kebersamaan.
Konteks dalam penelitian ini, perbedaan agama yang dimaksud adalah perbedaan penafsiran yang bermuara pada perbedaan keyakinan dan amalan. Sikap demikian dipahami dalam konteks spesifik hubungan intra-agama Islam, yaitu antar berbagai jenis dan bentuk golongan
24
(organisasi) yang ada dalam Islam. Dengan begitu penelitian ini berfokus kepada implementasi pembelajaran PAI untuk meningkatkan perilaku toleransi intra-agama pada siswa SMK.
3. Metode Penelitian 1.
Jenis dan Pendekatan Penelitian Ditinjau dari objeknya, penelitian ini termasuk penelitian lapangan (field
research) . Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dengan
metode studi kasus. Studi kasus (case study) merupakan penelitian yang dilaksanakan pada suatu kesatuan sistem program, kegiatan, peristiwa, atau sekelompok individu yang terikat oleh waktu maupun suatu ikatan
25
tertentu. Metode ini digunakan untuk menghimpun data, mengambil makna, serta memperoleh pemahaman sejauh mana implementasi pembelajaran PAI untuk meningkatkan perilaku toleransi intra-agama di 23 SMK Karya Nugraha dan SMK Muhammadiyah 04 Boyolali.
Hujair AH. Sanaky, Pembaruan Pendidikan Islam: Paradigma, Tipologi, dan Pemetaan Menuju Masyarakat Madani Indonesia. Yogyakarta: Kaukaba Dipantara, 2015, 168. 24 25 Budi Santosa, “Nilai..., 111.
Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2013, 64.
2. Subjek dan Objek Penelitian a.
Kepala Sekolah SMK Karya Nugraha dan SMK Muhammadiyah 04 Boyolali diharapkan memberikan informasi mengenai kebijakan pendidikan dalam peningkatan perilaku toleransi intra-agama kepada peserta didik.
b.
Guru Pendidikan Agama Islam SMK Karya Nugraha dan SMK Muhammadiyah 04 Boyolali terkait dengan pandangan/ pendapat mereka mengenai konsep implementasi pembelajaran PAI khususnya untuk meningkatkan perilaku toleransi intra-agama kepada siswa.
c.
Siswa SMK Karya Nugraha dan SMK Muhammadiyah 04 Boyolali mengenai perilaku dalam toleransi intra-agama.
3. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian akan dilaksanakan mulai tanggal 1 Februari hingga 17 Juni 2017. Lokasi penelitian di SMK Karya Nugraha dan SMK Muhammadiyah 04 Boyolali.
4. Sumber Data
Pertama , sumber data primer dalam penelitian ini adalah Guru PAI, dan
siswa. Kedua, sumber data sekunder dari penelitian ini adalah kepala sekolah, buku ajar PAI, serta perangkat pembelajaran.
5. Teknik Pengumpulan Data a.
Metode Observasi Metode pengumpulan data yang berkenaan dengan perilaku manusia,
26
proses kerja, gejala-gejala alam. Metode ini dipakai kaitannya dalam implementasi pembelajaran PAI di dalam kelas serta berbagai peristiwa yang relevan dengan penelitian yang sedang dilakukan.
b.
Metode Interview (Wawancara) Teknik pengumpulan data sebagai studi pendahuluan ataupun
27
pendalaman dari permasalahan yang diteliti. Wawancara akan dilakukan kepada kepala sekolah, wakil kepala sekolah bidang kurikulum, guru PAI, serta para siswa. untuk memproses data tentang faktor-faktor pendukung dan penghambat implementasi pembelajaran PAI untuk meningkatkan perilaku toleransi intra-agama.
c.
Metode Dokumentasi Metode dokumentasi digunakan untuk mencari data mengenai gambaran lokasi penelitian, foto-foto kegiatan siswa dikelas maupun diluar kelas, buku Pendidikan Agama Islam, catatan keagamaan siswa, transkip nilai agama Islam dan sarana prasarana.
d.
Triangulasi Data Bersifat menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan
28
26 sumber data yang telah ada. Peneliti menguji kredibilitas data 27 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: CV Alfabeta, 2015, 203. 28 Sugiyono, Metode..., 194.Sugiyono, Metode..., 330. dengan berbagai teknik pengumpulan data dari berbagai sumber data diatas.
e.
Teknik Analisis Data Analisis data dalam penelitian ini menggunakan teorinya Miles dan
Huberman yang langkah-langkahnya dimulai pada reduksi data,
29
penyajian data, dan verifikasi data. Setelah dianalisis akan dilakukan pengecekan keabsahan data sebagai langkah selanjutnya.
4. Sistematika Penulisan
Bab pertama, pendahuluan, berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, kajian pustaka, kerangka teori, metode penelitian, dan sistematika penulisan.
Bab kedua, Mengenai gambaran umum lokasi dan proses implementasi pembelajaran PAI untuk meningkatkan perilaku toleransi intra-agama di SMK Karya Nugraha dan di SMK Muhammadiyah 04 Boyolali
Bab ketiga, Mengenai faktor pendukung dan penghambat dalam implementasi pembelajaran PAI untuk meningkatkan perilaku toleransi intra- agama di SMK Karya Nugraha dan di SMK Muhammadiyah 04 Boyolali.
Bab keempat, Membahas upaya untuk Meningkatkan Perilaku Toleransi Intra-Agama di SMK Karya Nugraha dan SMK Muhammadiyah 04 Boyolali
Bab kelima, mengemukakan kesimpulan dan saran, serta dilengkapi dengan daftar pustaka, serta lampiran-lampiran. 29 Sugiyono, Metode..., 337.
BAB II IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM A. Implementasi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMK Karya Nugraha Boyolali 1. Profil Sekolah SMK Karya Nugraha Boyolali didirikan pada tahun 1991, yang merupakan sekolah menengah kejuruan otomotif tertua di Boyolali. Sekolah ini secara geografis terletak di Sariasih Karanggeneng Kabupaten Boyolali Provinsi Jawa Tengah dengan Kode Pos 57312. SMK Karya Nugraha Boyolali bernaung di bawah lembaga pendidikan Ma‘arif Nahdlatul Ulama kabupaten Boyolali, dengan menempati tanah seluas
5.619 m2 dengan status sertifikat hak milik serta sebagian hak guna
30
bangunan. SMK Karya Nugraha mempunyai 5 program keahlian: teknik kendaraan ringan (TKR); kedua, teknik bodi otomotif
pertama,
(TBO); ketiga, teknik sepeda motor (TSM); keempat, teknik komputer
31 jaringan (TKJ); kelima, perbankan syariah (PS).
Visi SMK Karya Nugraha adalah
“Berdaya Guna sebaga pencetak Wirausahawan SDM trampil untuk memenuhi kebutuhan industri di era 30 global dengan dilandasi Iman dan Taqwa kepada Allah SWT” dengan visi Wawancara dengan Sarbiyanto Kepala SMK Karya Nugraha Boyolali pada tanggal 17 Mei 2017. 31 Dokumentasi Tim Pengembang Kurikulum SMK Karya Nugraha Boyolali.
tersebut maka Misi SMK Karya Nugraha Boyolali adalah dengan menyelenggarakan proses pembelajaran yang dapat: a.
Menumbuhkan semangat keunggulan dan kompetitif secara intensif kepada seluruh warga sekolah b.
Melaksanakan proses Pembelajaran secara optimal yang berkwalitas dengan pendekatan bahasa asing sebagai pengantar c.
Membentuk tamatan yang berkepribadian luhur, yang berakar pada sistim nilai adat istiadat, budaya masyarakat dengan tetap mengikuti perkembangan dunia luar.
d.
Menghasilkan tenaga terampil dan profesional yang handal yang mampu bersaing di lapangan kerja di era global e.
Menyiapkan wirausahawan-wirausahawan yang potensi f. Menyiapkan kader-kader muda yang memiliki akhlak mulia yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT g.
Mengembang Unit Produksi dan jasa yang profesional dengan berbagai usaha yang dapat menunjang penyelenggaraan proses pembelajaran h. Menumbuhkan kembangkan potensi dan kapasitas guru karyawan agar mampu melaksanakan pembaharuan secara terus menerus i.
Mengembangkan dan mengintensifkan hubungan sekolah dengan DU/ DI dan institusi lain yang telah memiliki reputasi nasional dan internasional, sebagai perwujudan dari prinsip demand driven.
32
32 Dokumentasi Tim Pengembang Kurikulum SMK Karya Nugraha.
Keberadaan tenaga pendidik yang kompeten di sekolah merupakan syarat mutlak yang harus dipenuhi. Demikian pula halnya dengan SMK Karya Nugraha Boyolali. Hingga saat ini SMK Karya Nugraha telah memiliki 62 orang guru dan 16 tenaga kependidikan.
Yang semuanya berstatus sebagai guru maupun pegawai tetap yayasan. Dari 62 orang guru tersebut, 2 orang berpendidikan Strata dua (S2), 53 orang Strata satu (S1), dan sisanya berpendidikan ≤ D3.
Jumlah siswa di SMK Karya Nugraha Boyolali tahun ajaran 2016/2017 adalah 1.277 orang. Terdiri dari 456 orang kelas X, 437 orang kelas XI, dan 384 orang kelas XII. Rombongan belajar yang diselenggarakan di SMK Karya Nugraha Boyolali berdasarkan jurusan yang dipilih siswa ada 35 kelas dengan rincian kelas X dan XI ada dua belas kelas 12, dan 11 kelas untuk kelas XII.
2. Strategi Pembelajaran
Strategi pembelajaran merupakan hal yang harus ada dalam interaksi seorang guru dengan murid dalam setiap pembelajaran, yang tujuannya agar suatu pembelajaran itu dapat mencapai hasil yang efektif dan
33
efisien. Selanjutnya strategi pembelajaran di dalam kelas lebih ditekankan dengan menggunakan model student centered tujuannya untuk memotivasi siswa agar lebih berpartisipasi aktif dalam kegiatan belajar mengajar, agar kegiatan pembelajaran dapat berjalan secara efektif dan
33 Abdul Majid, Belajar dan Pembelajaran Agama Islam, Bandung; Remaja Rosdakarya, 2012, 129.
34
efisien. Untuk kegiatan belajar mengajar di SMK Karya Nugraha Boyolali sudah menggunakan sistem pindah kelas (moving classroom).
Pembelajaran yang dilaksanakan di SMK Karya Nugraha Boyolali mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
Dalam proses pembelajaran agama Islam di SMK Karya Nugraha Boyolali kurikulum yang dipergunakan adalah kurikulum tahun 2013.
Dalam implementasinya mata pelajaran pendidikan agama Islam diselenggarakan selama tiga jam pelajaran, dengan satu jam pelajarannya dilaksanakan selama 45 menit.
3. Metode Pembelajaran
Dapat diketahui bahwa dalam proses pembelajaran pendidikan agama Islam di SMK Karya Nugraha Boyolali menerapkan metode ceramah,
35
diskusi, tanya jawab, observasi, demonstrasi, dan penugasan. Selanjutnya untuk pemilihan metode pembelajaran disesuaikan dengan kompetensi atau materi yang harus dikuasai siswa dan waktu yang tersedia.
Hasil observasi dengan Mualim guru pendidikan agama Islam ketika sedang mengajar di kelas XI. pembelajaran dimulai dengan menyampaikan sebuah hadis ajakan kepada umat Islam untuk saling menghargai, saling menghormati, dan saling mencintai di antara sesama.
Dari Anas ra. Sesunggunya Rasulullah saw. bersabda, “Demi (Allah) 34 yang jiwaku di tangan-Nya, tidaklah beriman seorang hamba sehingga dia Wawancara dengan Mujito Wakil Kepala Sekolah bagian Kurikulum SMK Karya Nugraha Boyolali pada tanggal 27 April 2017. 35 Wawancara dengan Mualim guru PAI SMK Karya Nugraha Boyolali pada tanggal 4 Mei 2017.
mencintai tetangganya se bagaimana dia mencintai dirinya sendiri.” (HR.
Bukhari Muslim), dalam hal ini guru memberikan pemahaman kepada para siswa bahwa kita hidup dalam negara demokrasi yang dituntut untuk selalu bersikap toleran, yaitu sikap saling menghormati, dan menghargai kebebasan beragama dengan memberikan kebebasan kepada pemeluk agama untuk mengamalkan ajaran agamanya tanpa ada perasaan saling mengganggu. Setelah diberikan penjelasan oleh guru, para siswa diminta untuk mendiskusikan berbagai tema yang telah diberikan oleh guru, setiap tema didiskusikan oleh empat orang siswa, yang telah dibentuk kelompok, setelah selesai diskusi setiap kelompok diminta untuk mengumpulkan hasil
36 diskusinya.
Pemilihan dan penggunaan strategi dan metode pembelajaran di SMK Karya Nugraha Boyolali menerapkan sesuai dengan pada kurikulum 2013. Dapat disimpulkan bahwa metode dan pembelajaran yang digunakan oleh guru pendidikan agama Islam di SMK Karya Nugraha Boyolali menggunakan metode diskusi kelompok, ceramah interaktif, dan lain sebagainya. Guru berusaha untuk mengurangi metode ceramah yang monoton, meskipun guru masih menggunakan metode ceramah hanya sekedar untuk mengantarkan siswa dalam memahami materi secara umum.
Terciptanya proses belajar mengajar yang menyenangkan yaitu ketika guru memberikan kebebasan kepada siswa untuk melakukan sendiri dibawah
36 Observasi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam dengan Mualim guru PAI SMK Karya Nugraha Boyolali pada tanggal 4 Mei 2017.
bimbingan guru, siswa akan lebih mudah dalam mengingat dan lebih paham materi ketika mereka terlibat langsung dalam proses pembelajaran.
4. Sumber Belajar Dari hasil observasi dapat diketahui bahwa selama proses pembelajaran pendidikan agama Islam di SMK Karya Nugraha Boyolali menggunakan berbagai sumber belajar, antara lain: buku pendidikan agama Islam dan budi pekerti kurikulum 2013 dari kementerian pendidikan dan kebudayaan, ditambah lagi dengan buku-buku penunjang seperti buku mata pelajaran ke-NU-an ahlussunnah wal jamaah dari pengurus wilayah NU LP Ma‘arif NU Jawa Tengah, serta berbagai sumber pembelajaran dari buku-buku yang ada kaitannya dengan materi pendidikan agama Islam, misalnya al- Qur‘an, serta buku tuntunan shalat lengkap, dan lain sebagainya.
5. Media Pembelajaran Media merupakan alat bantu yang digunakan dalam pembelajaran yang bertujuan untuk mengefektifkan komunikasi dan interaksi antar guru dan siswa. Hal ini sesuai dengan hasil wawancara dengan guru pendidikan agama Islam kelas X sebagai berikut:
“Saya lebih sering menggunakan media laptop dan LCD dalam pembelajaran, menggunakan laptop dalam pembelajaran untuk memudahkan siswa dalam belajar, terutama materi yang sedang saya
37 sampaikan”.
37 Wawancara dengan Sri Nikmatul Hikmah guru PAI SMK Karya Nugraha Boyolali pada tanggal
5 Mei 2017
Media pembelajaran sangat mempengaruhi proses belajar mengajar, karena media pembelajaran sangat membantu bagaimana proses perjalanan informasi dari guru kepada siswa. Pemilihan media pembelajaran yang sesuai akan mendapatkan pembelajaran yang kondusif, dan menyenangkan, maka dengan demikian tujuan dari materi yang bersangkutan mudah dipahami oleh para siswa.
6. Materi Pembelajaran
Materi pembelajaran merupakan komponen penting dalam implementasi pembelajaran. Materi pelajaran pendidikan agama Islam di sekolah- sekolah, termasuk SMK Karya Nugraha Boyolali mempunyai beberapa aspek dalam penerapannya, yaitu aspek al-
Qur’an dan hadits, keimanan (aqidah), akhlak, fiqih (hukum Islam), dan aspek tarikh (sejarah).
Meskipun masing-masing aspek tersebut dalam prakteknya saling mengaitkan atau terkait (mengisi dan melengkapi), namun demikian jika dilihat secara teoritis masing-masing memiliki karakteristik tersendiri, seperti sebagai berikut: pertama, aspek al-