UPAYA PENGEMBANGAN MUTU MANAJEMEN DENGAN ANALISIS STRENGHTS, WEAKNESS, OPPORTUNITY, THREAT (SWOT) PADA MADRASAH IBTIDAIYAH SUDIRMAN DADAPAYAM 02 DESA DADAPAYAM KECAMATAN SURUH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 20162017

  

i

UPAYA PENGEMBANGAN MUTU MANAJEMEN DENGAN

ANALISIS STRENGHTS, WEAKNESS, OPPORTUNITY,

  

THREAT (SWOT) PADA MADRASAH IBTIDAIYAH SUDIRMAN

DADAPAYAM 02 DESA DADAPAYAM KECAMATAN SURUH

KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2016/2017

  

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan

  

Oleh:

  

IMROATUN

NIM: 114 13 029

JURUSAN TARBIYAH

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

  

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)

SALATIGA

2017 ii

  

iii

UPAYA PENGEMBANGAN MUTU MANAJEMEN DENGAN

ANALISIS STRENGHTS, WEAKNESS, OPPORTUNITY,

  

THREAT (SWOT) PADA MADRASAH IBTIDAIYAH SUDIRMAN

DADAPAYAM 02 DESA DADAPAYAM KECAMATAN SURUH

KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2016/2017

  

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan

  

Oleh:

  

IMROATUN

NIM: 114 13 029

JURUSAN TARBIYAH

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

  

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)

SALATIGA

2017 iv

v

vi

  

vii

MOTTO

  

Setiap ada kemauan pasti ada jalan

  • Untuk ayah handa (Sumudi), ibunda tercinta (Ngatini) dan mertua ku yang tak henti-hentinya mendoakan dan mendidik anak-anaknya dalam mencurahkan kasih sayang.
  • Suami tersayang (Muhammad Zamroni) yang selalu memberikan motivasi.
  • Teman-teman ekstensi anggkatan tahun 2013 beserta keluarga yang selalu memberikan bantuan dalam penyelesaian skripsi ini.
  • Almamater Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.
  • Teman-teman Kopma “FatawA” IAIN Salatiga 

  

viii

PERSEMBAHAN

  Sahabat-sahabatku yang telah memberikan motivasi dan semangat, khususnya dalam penyusunan skripsi yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu.

KATA PENGANTAR

  Bismillahirrahmanirrahim

  Alhamdulillah, puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan nikmat kepada semua hamba-Nya sehingga penulisan skripsi ini dapat terselesaikan. Shalawat dan salam senantiasa tetap terlimpahkan kepangkuan beliau Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat- sahabatnya dan orang-orang mukmin yang senantiasa mengikutinya.

  Dengan segala kerendahan hati, penulis sampaikan bahwa skripsi ini tidak mungkin terselesaikan tanpa adanya dukungan dan bantuan dari semua pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung.

  Skripsi yang berjudul “UPAYA PENGEMBANGAN MUTU DENGAN

  

ANALISIS ANALISIS STRENGHTS, WEAKNESS, OPPORTUNITY,

THREAT (SWOT) PADA MADRASAH IBTIDAIYAH SUDIRMAN

DADAPAYAM

02 DESA DADAPAYAM KECAMATAN SURUH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2016/2017

  ini disusun untuk melengkapi

  syarat-syarat mencapai gelar Sarjana (S1) Pendidikan Agama Islam jurusan Tarbiyah di IAIN Salatiga, meskipun bentuknya masih sederhana serta banyak kekurangan.

  Dengan selesainya skripsi ini, penulis mengucapkan banyak-banyak terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada :

  1. Dr. Rahmat Hariyadi M.Pd. Selaku Rektor IAIN Salatiga.

  2. Bapak Suwardi, M.Pd selaku Dekan FTIK IAIN Salatiga 3.

  Ibu Siti Rukhayati, M,Ag.. selaku Ketua Jurusan Tarbiyah IAIN Salatiga.

  4. Drs. Wahyudhiana, M.Pd , selaku pembimbing skripsi yang telah rela menyisihkan waktunya untuk membimbing dengan penuh kebijaksanaan dan memberi petunjuk-petunjuk dan dorongan-dorongan dalam menyelesaikan skripsi ini.

  5. Bapak/Ibu dosen yang telah mencurahkan pengetahuan dan bimbingan selama penulis kuliah sampai menyelesaikan skripsi ini.

  

ix

6. Yang terhormat, Kepala Sekolah MI Sudirman Dadapayam 02 Bapak Hafi

  Tariful Hadi, S.Pd.I beserta staf-stafnya, yang berkenan memberikan izin pada penulis untuk melakukan penelitian di MI Sudirman Dadapayam 02.

  7. Yang terhormat dan tercinta, Ayahanda Sumudi, Ibunda tercinta Ngatini, suami tercinta Muhammad Zamroni yang telah mencurahkan kasih sayang, memberikan motivasi dan tidak pernah bosan mendoakan penulis dalam menempuh studi dan mewujudkan cita-cita.

  8. Yang tercinta teman-teman serta semua pihak yang telah memberikan motivasi dan bantuan selama menempuh studi, khususnya dalam proses penyusunan proses skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu.

  Atas semua bantuan yang telah diberikan kepada penulis, mudah-mudahan mendapat balasan yang berlipat ganda dari Allah SWT. Amiin. Serta proses yang selama ini penulis alami semoga bermanfaat di kemudian hari sebagai bekal mengarungi kehidupan di alam nyata. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih perlu penyempurnaan baik dari isi maupun metodologi. Oleh karena itu, penulis mengharap kritik dan saran yang konstruktif dari semua pihak guna kesempurnaan skripsi ini.

  Salatiga, Maret 2017 Penulis

  

x

  

ABSTRAK

  Imroatun. 2017. Upaya Pengembangan Mutu Manajemen Dengan Analisis Strenghts,

  Weakness, Opportunity, Threat (SWOT) Pada Madrasah Ibtidaiyah Sudirman Dadapayam 02 Tahun 2016/2017. Skripsi Jurusan Tarbiyah

  Program Studi Pendidikan Agama Islam. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Bapak Pembimbing: Drs Wahyudhiana, M.Pd.

  Kata Kunci : Mutu, SWOT

  Masalah pendidikan bukan merupakan hal yang baru dalam dunia pendidikan di Indonesia. Persoalan pendidikan sangat beragam tentunya tidak lepas dari lingkaran manajemen lembaga pendidikan itu sendiri. Untuk itu perlu diketahui bagaimana cara mengembangkan mutu MI Sudirman Dadapayam 02 dengan analisis

  

Analisis Strenghts, Weakness, Opportunity, Threat (SWOT). Karena dengan SWOT

  akan dapat diketahui hambatan atau kendala yang dialami dalam pengembangan mutu MI Sudirman Dadapayam 02 untuk diminimalisir. Selain itu dapat diketahui hasil tujuh bidang garapan manajemen pendidikan dengan analisis SWOT.

  Penelitian ini merupakan hasil dari penelitian kualitatif dimana penelitan ini berusaha mengungkapkan gejala menyeluruh dan sesuai konteks (holistik- kontekstual) melalui pengumpulan data dari latar alami, peneliti sebagai instrumen kunci jawaban dalam penelitian.

  Hasil penelitian Cara MI Sudirman Dadapayam 02 mengembangkan mutu adalah pada faktor internal dan eksternal madrasah. Adapun faktor internal: Mewajibkan semua guru untuk menempuh pendidikan minimal S1, mewajibkan semua guru untuk dapat menguasai IT, memberikan guru pendamping, mengikut sertakan guru dalam workshop, lengkapnya alat teknologi pendukung pembelajaran, komputer, laptop, printer, LCD proyektor, mesin foto copy dan lain sebagainya. Sedang faktor eksternalnya adalah: Adanya pertemuan wali siswa setiap bulan, semua guru aktif dalam organisasi kemasyarakatan, adanya komunikasi yang baik dengan masyarakat, dan lain sebagainya, hambatan atau kendala dalam pengembangan mutu MI Sudirman Dadapayam 02 terletak pada yakni lahan yang sempit, kondisi bangunan yang kurang baik, tanah wakaf yang belum dilegalkan secara hukum dan faktor politik persaingan dalam penerimaan siswa baru yang tidak sehat. Hasil tujuh bidang garapan manajemen pendidikan dengan analisis SWOT manajemen tata laksana madrasah dengan wujud terciptanya struktur organisasi madrasah yang gunanya untuk memperlancar administrasi madrasah. Manajemen personel guru dan pegawai sekolah dengan hasil peningkan potensi guru dan tenaga kependidikan dibidang kepemimpian. Manajemen peserta didik adanya pengadministrasian secara online terhadap data peserta didik. Manajemen pembinaan hasilnya berupa gratisnya pendidikan di madrasah dan terpenuhi kebutuhan madrasah melalui dana BOS, kurikulum berupa Pembinaan kurikulum melalui organisasi Kelompok Kerja Madrasah Ibtidaiyah (KKMI) dan Kelompok Kerja Guru (KKG) yang dapat meningkatkan mutu guru, manajemen sarpras hasilnya berupa pembangunan gedung , manajemen sekolah dan masyarakat menghasilkan peningkatan siswa MI Sudirman Dadapayam 02 dari tahun 2013 sampai tahun 2016/2017

  

xi

  DAFTAR ISI

  SAMPUL JUDUL ............................................................................................ . i LEMBAR BERLOGO...................................................................................... . ii JUDUL ............................................................................................................ . iii PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................... . iv PENGESAHAN KELULUSAN ..................................................................... . v PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ........................................................ . vi MOTTO ........................................................................................................... . vii PERSEMBAHAN ............................................................................................ . viii KATA PENGANTAR .................................................................................... . ix ABSTRAK ...................................................................................................... . xi DAFTAR ISI ................................................................................................... . xii DAFTAR TABEL ............................................................................................ . xiv DAFTAR GAMBAR........................................................................................ . xv DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... . xvi

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah …………….. ...................................... 1 B. Fokus Penelitian ......................................................................... 4 C. Tujuan Penelitian ....................................................................... 5 D. Kegunaan Penelitian .................................................................. 5 E. Penegasan Istilah ......................................................................... 7 F. Metodologi Penelitian ................................................................. .. 12 xii

  G.

  Sistematika Penulisan ................................................................ 17

  BAB II Paparan Data dan Temuan Penelitian A. Pengembangan Mutu Madrasah ……..……. .................................... 19 B. Analisis Strenghts, Weakneses, Opportunity, Threat (SWOT)...... ... 32 C. Penelitian yang Relevan………..…………… ……………………… 43 BAB III Hasil Penelitian A. Cara MI Sudirman Dadapayam 02 Mengembangkan Mutu dengan Analisis SWOT Tahun 2016/2017...

  ………......… ………………...... 46 B. Hambatan atau Kendala dalam Pengembangan Mutu MI Sudirman

  Dadapayam 02 Tahun 2016/2017............................................ ..............49 C. Hasil Tujuh Bidang Garapan Manajemen Pendidikan dengan Analisis

  SWOT MI Sudirman Dadapayam 02 Tahun 2016/2017 …….… ……..50

  BAB IV Pembahasan A. Deskripsi Umum Desa Dadapayam …….……….................... .............58 B. Gambaran Umum MI Sudirman Dadapayam 02 Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang Tahun 2016/2017...................... ........... 64 C. Cara MI Sudirman Dadapayam 02 Mengembangkan Mutu

  dengan Analisis SWOT Tahun 2016/2017 ………………...... …........ 66 D.

  Hambatan atau Kendala dalam Pengembangan Mutu MI Sudirman Dadapayam 02 Tahun 2016

  /2017…...................... ....... 72 E. Hasil Tujuh Bidang Garapan Manajemen Pendidikan Dengan F. Analisis SWOT MI Sudirman Dadapayam 02 Tahun 2016/2017..… .. 72

  

xiii

  BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ........................................................................... .............. 76 B. Saran .................................................................................... ................ 79

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ .............. 80

LAMPIRAN-LAMPIRAN ...................................................................... .............. 82

xiv

  xv DAFTAR TABEL 1.

Tabel 4.1 Tentang Data Identitas MI Sudirman Dadapayam 02………………64 2.Tabel 4.2 Data Tenaga Pendidik dan

  Tenaga Kependidikan MI Sudirman Dadapayam 02 ………………………….65 xvi DAFTAR GAMBAR 1.

Gambar 2.1 Analisis SWOT ………………………………………...………35 2.Gambar 2.2 Cara Membuat Analisis SWOT ………………………………..36 3.Gambar 4.1 Peta Desa Dadapayam …………………………………………59

DAFTAR LAMPIRAN

  xvii

  Lampiran 1. Lembar konsultasi skripsi ………………………………….82

  Lampiran 2 Panduan wawancara ………………………………………..83

  Lampiran 3. Identitas nara sumber …………………………………...…84

  Lampiran 4 Sur at ijin penelitian ………………………………..……….85 Lampiran 5 Riwayat hidup penulis

  …………………………….………..86 Lampiran 6

  Foto MI Sudirman Dadapayam 02 ……………….…….…..87

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu upaya mewariskan nilai, yang akan

  menjadi penolong dalam penuntutan dalam menjalani kehidupan, sekaligus untuk memperbaiki nasib dan peradaban umat manusia yang bisa dilakukan sejak masih dalam kandungan (Mansur, 2005:1).

  Begitu pentingnya pendidikan bagi kita, bahkan didalam kandungan kita sudah mengenyam pendidikan, yang diajarkan oleh ibu.

  Tak dapat dibayangkan misalnya tanpa pendidikan, manusia sekarang tidak akan berbeda dengan manusia pada zaman dulu, bahkan mungkin akan lebih terpuruk atau lebih rendah kualitas peradabannya.

  Dan perlu menjadi kekhawatiran bersama bila hal senada ternyata mulai menggejala pada masyarakat kita. Sangat memilukan bahwa masyarakat Indonesia yang religious ini terpuruk dalam himpitan krisis dan terbelakang dalam berbagai aspek kehidupan (Mas’ud, 2004:122)

  Dalam mensikapi masalah diatas, sebagai pelaksana program pendidikan, lembaga pendidikan adalah pemeran utama untuk melaksanakan program pendidikan. Dalam pelaksanaan program-program serta tujuan yang telah disepakati oleh lembaga pendidikan tersebut, tentunya tidak bisa terlepas dengan problematika maupun persoalan- persoalan lain yang harus diselesaikan oleh sebuah lembaga pendidikan.

  Tentunya setiap pimpinan lembaga atau perusahaan tidak menginginkan perusahaannya jatuh bangkrut dalam perjalanannya, begitupun dengan lembaga pendidikan, tidak ada lembaga pendidikan yang menginginkan jatuh terprosok dan ditutup hanya karena persoalan salah manajemen atau pengelolaan.

  Masalah manajemen pendidikan bukan merupakan hal yang baru dalam dunia pendidikan di Indonesia. Persoalan pendidikan sangat beraneka ragam. Mulai dari manajemen tata laksana sekolah, manajemen guru dan pegawai sekolah, manajemen peserta didik, manajemen pembinaan kurikulum, manajemen perencanaan bangunan sekolah, manajemen hubungan sekolah dan masyarakat, dan manajemen pembiayaan. Tentunya hal tersebut tidak lepas dari lingkaran dalam lembaga pendidikan itu sendiri.

  Perhatian tersebut tidak lepas dari akar sejarah lembaga pendidikan yang memunculkan madrasah dan sekolah. Selaras dengan tuntutan dan perubahan zaman, lembaga pendidikan pun dituntut untuk berkembang menjadi lembaga pendidikan yang dapat mencetak generasi bangsa yang cerdas dan berakhlak mulia.

  Persoalan-persoalan yang timbul baik berupaa faktor intern maupun ekstern. Faktor intern adalah faktor yang berkaitan pada lingkungan pendidikan itu sendiri. Misalnya terkait dengan kurikulum, tenaga pendidik, perserta didik dan lain-lain, sedangkan faktor ekstern adalah faktor-faktor yang menggangu di luar lingkungan pendidikan itu sendiri. Misalnya sosial (masyarakat), pemerintahan maupun pihak-pihak yang terkait.

  Sebuah lembaga pendidikan tentunya harus mengetahui problematika yang dialami oleh lembaganya, semua elemen yang ada pada lembaga pendidikan hendaknya dapat mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang maupun ancaman. Sehingga, semua elemen dapat berpartisipasi aktif dalam perkembangan lembaga pendidikan.

  Dengan adanya hal tersebut, dapat melahirkan solusi cemerlang dan bisa mengantarkan lembaga pendidikan dan anak didik pada kedudukan yang sangat berpengaruh dalam pergulatan keilmuan, masyarakat, bangsa, maupun dunia.

  Sehubungan dengan hal tersebut perkembangan yang terjadi dewasa ini cenderung menimbulkan permasalahan dan tantangan baru yang berdampak luas terhadap tugas-tugas pengelolaan pendidikan. Antara lain, perbaikan mutu secara terus menerus berorientasi pada masukan, proses, dll.

  Inti sumber perbaikan bukan semata-mata terlihat hanya pada fisiknya saja. melainkan terlihat pada peningkatan profesionalitas manusia sebagai pengelola atau pelaksana yang ada pada lembaga pendidikan itu sendiri.

  Untuk mengukur tingkat keberhasilan, kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dalam manajemen strategik maka analisis SWOT merupakan salah satu alternatif yang tepat untuk digunakan dalam menganalisis manajemen pendidikan. Khususnya pada bidang lembaga pendidikan.

  SWOT adalah sebuah singkatan dari Strengths (S) yang berari kekuatan, Weakness (W) yang berarti kelemahan, Opportunities (O) yang berarti peluang, dan Threats (T) yang berarti ancaman. Dimana analisis SWOT memiliki tujuan untuk memisahkan masalah pokok dan memudahkan pendekatan strategis dalam suatu bisnis atau organisas (Erwin Suryatama, 2014:25).

  Analisis SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan atau strengths, kelemahan atau

  weaknesses , peluang atau opportunities, dan ancaman atau threats dalam suatu proyek atau spekulasi bisnis.

  Proses ini melibatkan penentuan tujuan yang spesifik dari spekulasi bisnis atau proyek dan mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang mendukung dalam pencapaian tujuan.

  Berdasarkan latar belakang tersebut peneliti tertarik untuk melakaukan penelitia n dengan judul “UPAYA PENGEMBANGAN

  MUTU MANAJEMEN DENGAN ANALISIS STRENGHTS, WEAKNESS, OPPORTUNITY, THREAT (SWOT) PADA MADRASAH

  IBTIDAIYAH SUDIRMAN DADAPAYAM 02 TAHUN 2016/2017

   B. Fokus Penelitian

  Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, maka permasalahan yang akan diteliti dapat dirumuskan sebagai berikut:

  1. Bagaimana cara MI Sudirman Dadapayam 02 mengembangkan mutu dengan analisis SWOT tahun 2016/2017?

  2. Adakah hambatan atau kendala dalam pengembangan mutu MI Sudirman Dadapayam 02 tahun 2016/2017? 3. Sejauh mana hasil peningkatan tujuh bidang garapan manajemen pendidikan dengan analisis SWOT MI Sudirman Dadapayam 02 tahun

  2016/2017? C.

   Tujuan Penelitian 1.

  Untuk mengetahui cara MI Sudirman Dadapayam 02 mengembangkan mutu dengan analisis SWOT tahun 2016/2017

  2. Untuk mengetahui hambatan atau kendala dalam pengembangan mutu MI Sudirman Dadapayam 02 tahun 2016/2017 3. Untuk mengetahui sejauh mana hasil tujuh bidang garapan manajemen pendidikan dengan analisis SWOT MI Sudirman Dadapayam 02 tahun

  2016/2017 D.

   Kegunaan Penelitian

  Hasil dari pelaksanaan penelitian ini diharapkan memberi manfaat yang berarti. Manfaat dappat dilihat dari sifat dan sasarannya. Dari segi sifat, manfaat penelitian dapat berupa manfaat teoritis dan manfaat praktis. Dari sisi sasaran, manfaat dapat ditujukan kepada Madrasah, Kepala sekolah, guru, murid dan semua lapisan oknum yang terlibat dalam dunia pendidikan.

1. Manfaat Teoretik

  Secara teoritis penelitian ini dapat memberikan kontribusi untuk mengembangkan mutu madrasah. Referensi ilmiah dan motivasi untuk meneliti bidang 2. Manfaat Praktis a.

  Bagi Madrasah 1)

  Meningkatkan mutu pendidikan 2)

  Memberikan sumbangan yang positif dalam meningkatkan mutu madrasah 3)

  Ketika mutu madrasah sudah diperoleh diharapkan dapat meningkatkan jumlah siswa di madrasah.

  b.

  Bagi Kepala Sekolah 1)

  Memberi wawasan yang luas dalam pengembangan mutu pendidikan 2)

  Menjadikan optimis dan professional 3)

  Dapat melaksanakan program harian, bulanan, tahunan secara maksimal c.

  Bagi Siswa 1)

  Dengan meningkatnya mutu madrasah maka meningkat pula perhatian guru terhadap siswa 2)

  Dengan meningkatnya perhatian guru terhadap siswa menjadikan siswa menjadi siswa berprestasi

E. Penegasan Istilah

  Untuk menghindari perbedaan antara penafsiran dengan maksud utama peneliti dalam penggunaan kata pada judul dalam penelitian ini maka penulis menguraikan arti kata-kata yang terangkum didalamnya.

  1. Pengembangan Menurut KBBI pengembangan adalah proses, cara perbuatan mengembangkan yang dilakukan oleh seseorang maupun instansi

  (Alwi, 2011:289) Proses disini mengupas perjalanan madarasah dalam peningkatan mutu pada Madrasah tersebut. Dimana proses disini membutuhkan waktu yang berkesinambungan, waktu yang terus menerus dan tidak terjadi secara singkat.

  Dalam proses pengembangan hal inilah yang yang paling penting, karena dalam proses ini semua elemen lapisan bidang pendidikan bekerja sesuai perannya masing-masing. Dalam proses ini banyak ilmu pengetahuan yang akan diperoleh untuk digunakan sebagai gambaran dalam melangkah dan pengambilan keputusan.

  2. Mutu Menurut W Edward Deming dalam bukunya Arcaro, mutu adalah sebuah proses yang dilakukan untuk memperbaiki kekurangan yang telah dihasilkan oleh lembaga pendidikan secara berkesinambungan, sehingga lembaga tersebut menjadi lebih baik.

  (Arcaro, 2007:75).

  Sedang menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia mutu adalah nilai, keadaan, ukuran keaslian emas ( Alwi, 2011:493) Menurut Edmond dalam Suryosubroto Manajemen peningkatan mutu berbasis madrasah merupakan alternatif baru dalam pengelolaan pendidikan yang lebih menekankan kepada kemandirian dan kreatifitas sekolah, (Suryosubroto, 2004:208).

  Menurut Edward Sallis Mutu merupakan suatu hal yang membedakan antara yang baik dan yang sebalikkya. Mutu dalam pendidikan merupakan yang membedakan antara kesuksesan dan kegagalan. Sehingga, mutu jelas sekali merupakan masalah pokok yang akan menjamin perkembangan sekolah dalam meraih status ditengah-tengah persaingan dunia pendidikan yang kian keras.

  (Edward Sallis, 2012:30) 3. Madrasah Ibtidaiyah

  Dalam menurut KBBI, madrasah memiliki arti sebagai sekolah atau perguruan, tempat mencari ilmu, tempat belajar para pelajar, tempat memberikan pelajaran, atau tempat mentransfer ilmu. Dimana dalam proses belajar mengajar bersifat formal dengan aturan yang berlaku disuatu Negara. dan biasanya dalam pembelajaran yang disampaikan banyak mengandung ajaran agama Islam. (Alwi, 2011:421)

  Sedangkan arti dari Ibtidaiyah menurut KBBI adalah tingkat Dasar tentang suatu sekolah atau pendidikan yang ada pada tingkat dasar, seiring juga disebut Sekolah Dasar. Akan tetapi, pendidikan yang diberikan sebagian besar pembelajarannya sesuai dengan kaidah ajaran agama Islam (Alwi, 2011:238)

  Jadi Madrasah Ibtidaiyah dapat diartikan sebagai Sekolah Dasar dimana dalam praktik pembelajarannya ilmu dibidang agama Islam lebih ditonjolkan. Seperti contohnya dalam madrasah ibtidaiyah ada pelajaran Al-

  Qur’an Hadits, Akidah Akhlak, Sejarah kebudayaan Islam dan bahasa Arab dimana tidak diperoleh dalam pendidikan di Sekolah Dasar.

  Pendidikan dasar adalah pendidikan umum yang lamanya selama sembilan tahun, yang diselenggarakan selama enam tahun di tingkat Sekolah Dasar (SD) dan tiga tahun di tingkat Sekolah Lanjutan tingkat pertma (Departemen Agama RI, 2004:123)

4. Analisis SWOT

  Analisis SWOT dilakukan dengan maksud untuk mengenali tingkat kesiapan setiap fungsi dari keseluruhan fungsi lembaga pendidikan yang ada di sekolah, yang diperlukan untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan dalam sekolah atau lembaga pendidikan.

  Analisis SWOT dilakukan terhadap keseluruhan faktor dalam setiap fungsi, baik faktor yang tergolong internal maupun eksternal.

  Faktor internal berfungsi sebagai faktor dominan terpenting dalam mengambil sebuah kebijakan disuatu lembaga pendidikan.

  Tingkat kesiapan harus memadai, artinya, minimal dapat memenuhi ukuran kesiapan yang diperlukan untuk mencapai sasaran yang dibidik, yang dinyatakan sebagai kekuatan dan peluang bagi lembaga pendidikan tergolong dalam faktor internal. Sedang faktor yang tergolong faktor eksternal adalah ancaman dari luar lembaga pendidikan itu sendiri.

  Sedang tingkat kesiapan yang kurang memadai, artinya tidak memenuhi ukuran kesiapan, dinyatakan bermakana;kelemahan, bagi faktor yang tergolong internal; dan ancaman, bagi faktor yang tergolong eksternal. Baik kelemahan maupun ancaman, sebagai faktor yang memiliki tingkat kesiapan kurang memadai yang disebut dengan persoalan.

  Dengan analisis SWOT memungkinkan Madrasah untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi baik positif maupun negatif dari dalam dan dari luar Madrasah atau organisasi. Selain bisa diterapkan dalam bisnis atau organisasi, analisis SWOT juga bisa juga mampu diterapkan diberbagai bidang seperti kesehatan masyarakat, pembangunan, dan pendidikan dengan menggunakan prinsip dalam SWOT.

  Peran kunci dari SWOT adalah untuk membantu mengembangkan kesadaran penuh dari semua faktor yang dapat mempengaruhi perencanaan strategis dan pengambilan keputusan, tujuan yang dapat diterakan pada hampir semua aspek industri (Erwin Suryatama, 2014:31).

  Dari hasil analisis SWOT, maka langkah berikutnya adalah memiliki langkah-langkah pemecahan persoalan yang dialami oleh lembaga pendidikan (peniadaan persoalan), yakni tindakan yang diperlukan untuk mengubah fungsi yang tidak siap menjadi fungsi yang siap. Selama masih ada persoalan, yang sama artinya dengan ada ketidaksiapan fungsi, maka sasaran yang telah ditetapkan tidak akan tercapai.

  Oleh karena itu, agar sasaran tercapai, perlu dilakukan tindakan

  • –tindakan yang mengubah ketidaksiapan menjadi kesiapan fungsi. Tindakan yang dimaksud lazimnya disebut langkah-langkah pemecahan persoalan, yang hakekatnya merupakan tindakan mengatasi kelemahan dan atau ancaman, agar menjadi kekuatan dan atau peluang, yakni dengan memanfaatkan adanya satu atau lebih faktor yang bermakna kekuatan dan atau peluang.

  Dengan pengertian tersebut diatas maka analisis SWOT adalah cara yang digunakan untuk meningkatkan mutu madrasah dengan kemasan bisnis yang menarik konsumen sehingga dapat memberikan dampak yang positif bagi lapisan civitas lembaga pendidikan atau madrasah.

F. Metodologi Penelitian 1.

  Lokasi Penelitian Dan Sumber Data Adapun lokasi penelitian berada di wilayah Madrasah

  Ibtidaiyah Sudirman Dadapayam 02 yang beralamat di Krajan, RT. 03 RW. 01 Desa Dadapayam, Kec. Suruh, Kabupaten Semarang, Provinsi Jawa Tengah.

  Sumber utama dalam penelitian ini adalah berupa wawancara yang berasal dari semua elemen yang ada di MI Sudirman Dadapayam 02, dan tindakan selebihnya adalah tambahan, seperti dokumen dan lainnya.

  Sumber data kedua yaitu wawancara degan lapisan masyarakat yang berada dilingkungan MI Sudirman Dadapayam 02. Wawancara yang dilakukan degan harapan ketika semua lapisan turut dilibatkan dalam pengolahan data maka data yang diperoleh dan disajikan akan semakin komplit dan kuat kebenarannya.

2. Pendekatan dan Metode Penelitian a.

  Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan penulis adalah pendekatan

  Kualitatif dimana penelitan ini berusaha mengungkapkan gejala menyeluruh dan sesuai konteks (holistik-kontekstual) melalui pengumpulan data dari latar alami, peneliti sebagai instrumen kunci jawaban dalam penelitians (Moleong, 2004:15).

  Metode ini digunakan untuk menghindari pembahasan yang terjebak pada aspek historis-faktual saja namun mampu menghasilkan sebuah konsep pemikiran yang integral dengan konteks yang terjadi waktu itu.

  Jenis penelitian ini tergolong penelitian lapangan, karena semua yang digali adalah bersumber dari wawancara dan penelitian terjun langsung dilapangan. Tentunya dalam kegiatan wawancara tersebut penulis berhadapan langsung dengan fihak-fihak yang bersangkutan untuk memperoleh data yang falid.

  Dimana data yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah berupa tulisan dengan gambar sebagai pendukungnya, yang temanya sama dengan judul yang penulis angkat. Sehingga adanya korelasi yang berkesinambungan antara satu dengan yang lainnya.

  Adapun sumber data yang digunakan oleh penulis adalah sebagai berikut: 1)

  Sumber data primer Adapun sumber primer penelitian skripsi ini adalah kepala sekolah, guru, tenaga administrasi, sebagai elemen yang berkaitan dengan mutu madrasah dan analisis SWOT di MI Sudirman Dadapayam 02

  2) Sumber data sekunder

  Yaitu sumber data yang mengandung dan melengkapi sumber data primer. Sumber data sekunder adalah berasal dari siswa, wali siswa dan masyarakat..

  b.

  Prosedur Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data merupakan proses yang penditing dalam mendukung suatu penelitian. Teknik pengumpulan data adalah langkah yang paling utama dalam penelitian karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka penelitian tidak akan mendapatkan data yang memenuni standar data yang diterapkan (Sugiyono, 2012:224)

  Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam sebuah penelitian, karena tujuan dari penelitian itu sendiri adalah menemukan dan mendapatkan data. Jenis data yang akan dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer berupa sumber data yang langsung memberikan data kepada peneliti, berupa keterangan-keterangan yang langsung dicatat oleh peneliti bersumber dari tenaga pendidik sekolah, kepala sekolah dan masyarakat setempat yang mungkin mengetahui secara rinci tentang masalah peneliti. Sedang data sekunder adalah sumber data yang tidak langsung diberikan kepada peneliti yang berupa dokumen sebagai pelengkap data.

  Adapun teknik penelitian yang digunakan dalam proses pengumpulan data adalah sebagai berikut:

1. Wawancara

  Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti untuk memperoleh informasi dan data faktual langsung dari sumbernya. Wawancara dilakukan melalui proses tanya jawab lisan secara langsung kepada berbagai pihak, baik dengan guru pembimbing, kepala sekolah, maupun terhadap siswa yang mengikuti kegiatan pembelajaran di MI Sudirman Dadapayam 02.

  Dalam melakukan wawancara, selain harus membawa instrument sebagai pedoman untuk wawancara, maka penelititi juga menggunakan alat bantu seperti kamera dalam membantu pelaksanaan kegiatan wawancara.

  Adapnun tujuan wawancara adalah untuk mengetahui apa yang terkandung dalam pikiran dan hati orang lain, bagaimana pandangannya tentang dunia, yaitu hal-hal yang tidak dapat diketahui melalui observasi. Setiap kali wawancara, kita harus menjelaskan apa tujuan kita melakukan kegiatan wawancara (Nasution, 2004:73) 2. Observasi

  Observasi sebagai teknik pengumpulan data yang mempunyai spesifik berkkenaan dengan perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam, dan responden yang diamati tidak terlalu besar (Sugiyono, 2012:145) Proses observasi ini, peneliti dapat mengamati situasi- situasi yang ada dilapangan dengan mencatat apa-apa yang dianggap penting guna menunjang terhadap tujuan penelitian. Observasi memberikan kemudahan dalam memperoleh data di lapangan.

  c.

  Pengelolaan dan Analisis Data Data yang diperlukan melalui penelitian, diolah sesuai suasana kebutuhan penelitian dari informasi yang telah dikumpulkan.

  Setelah itu, dilakukan analisis data untuk mencari kebenaran dalam menjawab fokus masalah.

  Analisis data merupakan salah satu langkah penting dalam rangka memperoleh temuan-temuan hasil penelitian (Sugiyono, 2012:167). Teknik analisis data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah teknik deskriptif dengan membuat gambaran yang dilakukan dengan cara:

  1) reduksi data atau penyederhanaan (data reduction), 2) paparan/sajian data (data display), dan 3) penarikan kesimpulan.

  Reduksi adalah proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengobservasian, dan transformasi data mentah/data kasar yang muncul dari catatan-catatan tertulis di lapangan. Penyajian data adalah proses penyusunan informasi yang kompleks dalam bentuk sistematis, sehingga menjadi bentuk yang sederhana serta dapat dipahami maknanya. Sedangkan penarikan kesimpulan adalah langkah terakhir yang dilakukan peneliti dalam menganalisis data secara terus menerus baik pada saat pengumpulan data atau setelah pengumpulan data.

  Dalam penelitian kualitatif penarikan kesimpulan tersebut dengan cara induktif, yang mana peneliti berangkat dari kasus-kasus yang bersifat khusus berdasarkan pengalaman nyata kemudian dirumuskan menjadi model, konsep, teori, prinsip, atau definisi yang bersifat umum. Dengan kata lain, penarikan kesimpulan secara induktif adalah proses penelitian yang diawali dengan mengumpulkan data dan kemudian mengembangkan suatu teori dari data-data tersebut.

G. Sistematika Penulisan

  Sistematika penulisan skripsi merupakan suatu cara menyusun dan mengolah hasil penelitian dari data serta bahan-bahan yang disusun menurut sesuatu tertentu, sehingga menghasilkan kerangka skripsi yang sistematis dan mudah dipahami.

  Untuk memudahkan pembahasan dan penelaahan yang jelas dalam membaca skripsi ini, maka disusunlah sistematika penulisan skripsi ini secara garis besar sebagai berikut:

  BAB I PENDAHULUAN, memuat latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, penegasan istilah, metode penelitian, dan sistematika penulisan.

  BAB II KAJIAN PUSTAKA, berisi kajian pustakka pengertian mutu madrasah, ruang lingkup madrasah, karakteristik madrasah, problematika yang dihadapi oleh madrasah, pengertian SWOT , langkah penerapan metode SWOT, dan pengaruh penggunaan metode analisis SWOT dalam meningkatkan mutu Madrasah.

  BAB III HASIL PENELITIAN, berisi tentang: Cara MI sudirman Dadapayam 02 mengembangkan mutu dengan analisis SWOT tahun 2016/2017. Hambatan atau kendala dalam pengembangan mutu MI sudirman Dadapayam 02 tahun 2016/2017. Hasil peningkatan tujuh garapan manajemen pendidikan MI sudirman Dadapayam 02 tahun 2016/2017

  BAB IV PEMBAHASAN, berisi pembahasan tentang: Cara MI sudirman Dadapayam 02 mengembangkan mutu dengan analisis SWOT tahun 2016/2017. Hambatan atau kendala dalam pengembangan mutu MI sudirman Dadapayam 02 tahun 2016/2017.

  Hasil peningkatan tujuh garapan manajemen pendidikan MI sudirman Dadapayam 02 tahun 2016/2017.

  BAB V PENUTUP, memuat kesimpulan dan saran

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pengembangan Mutu Madrasah 1. Pengembangan Menurut KBBI, pengembangan berasal dari kata kembang yang

  mendapatkan imbuhan pe dan an sehingga menjadi kata pengembangan, kembang sendiri dapat diartikan sebagai mekar, besar, menjadi bertambah sempurna. Perkembangan adalah proses, cara, perbuatan mengembangkan lembaga pendidikan menjadi lebih besar,lebih baik, lebih sempurna dalam pengelolaannya.

  Mengembangkan dalam organisasi mempunyai arti tahap atau babak dari segala aktifitas maupun kejadian yang ada, dimana jenjang tersebut lebih tinggi dibanding jenjang sebelumnya. Seperti contohnya lembaga pendidikan di hari ini lebih baik dari pada hari kemarin, dan hari besok lebih baik lagi dari hari ini. Diibaratkan jika kemarin lembaga pendidikan hanya bisa merangkak, hari ini harus ada sebuah peningkatan menjadi bisa berjalan dan hari esok dapat berlari. (alwi, 2001:346).

  Setiap orang mencoba berusaha menjadi lebih baik untuk dirinya sendiri, keluarga, masyarakat, Negara dan Agamanya. Banyak hal positif yang dapat dilakukan, seperti halnya, disiplin, ulet, kreatif, disiplin, berfikir positif dan masih banyak lagi sifat kegiatan peningkatan untuk menjadikan dirinya lebih baik.

  Dengan adanya hal tersebut dapat dikaitkan dengan firman Allah dalam kitab Al- Qur’an Surat Al-Ala’ ayat 1 sampai 5 sebagai berikut:

  ( ٣) (٢) (١) ( ٥) (٤)

  Artinya: “Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan. Dia Telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuha nmulah yang Maha pemurah. Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.

  ”(Departemen Agama RI, 2007:904)

  Dari arti surat Al- ala’ diatas ada bahasan yang sangan menarik, yakni kata “bacalah”. Bacalah disini mengandung arti tidak hanya sekedar membaca sekedar membaca buku, koran, jurnal sebagai pengetahuan. Akan tetapi membaca disini mempunyai arti membaca secara keseluruhan. yaitu, membaca kondisi lingkungan sekitar, teknologi, ilmu pengetahuan, kekuatan, kelemahan, peluang, ancaman, yang ada pada suatu tempat atau wilayah agar dapat mengetahui kondisi yang ada. Sehingga dari apa yang telah dibaca tersebut akan menambah pengalaman, pengetahuan dan memperkirakan sebagai bekal dalam melangkah dan siap menghadapi jalan yang akan ditempuh.

  Dengan kegiatan membaca tersebut diharapkan, setidaknya kesalahan yang terjadi dapat diminimalisir, dan kesuksesan atau cita-cita dapat terwujud. Karena setiap orang akan berusaha untuk meraih segala sesuatu yang menjadi keinginannya.

  Demikian juga yang terjadi dalam dunia organisasi maupun instansi yang ada di sekitar kita. Dalam perjalannannya mereka juga ingin melakukan sebuah pengembangan kearah yang lebih baik, bahkan mungkin mereka melakukan beberapa upaya, dalam proses memberikan yang terbaik untuk instansi, consumer, masyarakat, lingkungan sekitar, dan lain sebagainya. Tentunya pengembangan yang mereka berikan, diperoleh dengan sarana membaca.

  Pengembangan tentunya dilakukan tidak secara instan akan tetapi dilakukan secara constant. Jika secara instan seperti contohnya mie rebus, Membuat mie rebus, hanya sekedar direbus dengan air kemudian ditaburi bumbu dan siap dihidangkan. Kenapa dilakukan tidak secara instan? Dikarenakan sesuatu yang terjadi secara instan dengan proses yang mudah tanpa pengorbanan, pastilah hilangnya juga akan instan, mudah atau cepat.

  Akan tetapi sesuatu yang berjalan dengan sebuah proses yang berkesinambungan dan rutin akan menjadikan kesuksesan yang awet dan kokoh.

  Pastilah tidak ada satupun instansi yang ingin gulung tikar atau mati dadakan, untuk itulah haruslah ada usaha, kegiatan yang menarik, kreatif untuk meningkatkan kwalitas instansi mereka tentunya. Usaha disini tidak hanya dilakukan oleh satu fihak saja. Akan tetapi berbagai elemen yang ada didalamnya pun juga ikut berperan aktif, agar terciptanya kesuksesan yang diharapkan semua fihak. Karena sungguh mustahil adanya, jika ada seorang manusia dapat melakukan semuanya dengan sendiri di dunia ini tanpa ada bantuan dari orang lain.

  Oleh karena itu semua lapisan dalam pendidikan haruslah terlibat, dana adanya tatanan manajemen yang baik. Karena Manajemen pendidikan juga memiliki sebuah ruang lingkup (bidang garapan) didalam pengelolaannya. Diantara manajemen pendidikan adalah: a.

  Manajemen tata laksana sekolah Manajemen tata laksana sekolah ini meliputi :

  1) Organisasi dan struktur pegawai tata usaha 2) Otorosasi dan anggaran belanja keuangan sekolah 3) Masalah kepegawaian dan kesejahteraan personel sekolah 4) Masalah perlengkapan dan perbekalan 5) Keuangan dan pembukuannya (Tsauri, 2007:14).

  b.

  Manajemen personel guru dan pegawai sekolah Adapun manajemen personel guru dan pegawai sekolah ini meliputi : 1) Pengangkatan dan penempatan tenaga guru 2) Organisasi personel guru-guru 3) Masalah kepegawaian dan kesejahteraan guru 4) Rencana orientasi bagi tenaga guru yang baru 5) Inservice training dan up-grading guru-guru (Tsauri, 2007:15). c.

  Manajemen peserta didik Yang mencakup manajemen personel guru dan pegawai sekolah 1) Organisasi dan perkumpulan peserta didik 2) Masalah kesehatan dan kesejahteraan peserta didik 3) Penilaian dan pengukuran kemajuan peserta didik 4) Bimbingan dan penyuluhan bagi peserta didik (guidance and counseling) (Tsauri, 2007:16).

  d.

  Manajemen pembinaan kurikulum Pelaksanaan dan pembinaan kurikulum ini meliputi : 1) Mempedomani dan merealisasikan apa yang tercantum di dalam kurikulum sekolah yang bersangkutan dalam usaha mencapai dasar- dasar dan tujuan pendidikan dan pengajaran

  2) Menyusun dan melaksanakan organisasi kurikulum beserta materi- materi, sumber-sumber dan metode-metode pelaksanaanya, disesuaikan dengan pembaharuan pendidikan dan pengajaran serta kebutuhan mesyarakat dan lingkungan sekolah

  3) Kurikulum bukanlah merupakan sesuatu yang harus didikuti dan diturut begitu saja dengan mutlak tanpa perubahan dan penyimpangan sedikitpun. Kurikulum meripakan pedoman bagi para guru dalam menjalankan tugasnya (Tsauri, 2007:18). e.

  Manajemen perencanaan bangunan sekolah Hal ini meliputi : 1) Cara memilih letak dan menentukan luas tanah yang dibutuhkan 2) Mengusahakan, merencanakan dan menggunakan biaya pendirian gedung sekolah 3) Menentukan jumlah dan luas ruangan-ruangan kelas, kantor, gudang, asrama, lapangan olah raga,dan sebagainya.

  4) Cara-cara penggunaan gedung sekolah dan fasilitas-fasilitas lainyang efektif dan produktif, serta pemeliharaannya secara kontinyu.

  5) Alat-alat perlengkapan sekolah dan alat-alat pelajaran yang dibutuhkan (Tsauri, 2007:20) f.

Dokumen yang terkait

KINERJA GURU BERSERTIFIKASI DALAM MENINGKATKAN MANAJEMEN MUTU PENDIDIKAN DI MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH SUDUNG KE- DUNGTUBAN BLORA TAHUN 2015

0 0 11

PENULISAN INSTRUMEN ULANGANPENILAIAN AKHIR SEMESTERTAHUNULANGAN KENAIKAN KELAS TAHUN PELAJARAN 20162017 MADRASAH IBTIDAIYAH KECAMATAN BADAS

0 3 16

PENULISAN INSTRUMEN ULANGAN AKHIR SEMESTERTAHUNULANGAN KENAIKAN KELAS TAHUN PELAJARAN 20162017 MADRASAH IBTIDAIYAH KECAMATAN BADAS

0 3 32

HUBUNGAN PERHATIAN ORANG TUA DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS IV DAN V MADRASAH IBTIDAIYAH GEYONGAN BAWEN KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2009 SKRIPSI

0 0 93

PERSEPSI MASYARAKAT MUSLIM TENTANG EKSISTENSI M4DRASAH IBTIDAIYAH (MI) DAN PENGARUHNYA TERHADAP PENGEMBANGAN MADRASAH IBTIDAIYAH (MI) MA’ARIF GENDULAN (STUDI KASUS PADA MASYARAKAT DESA GEDANGAN, KECAMATAN CEPOGOv KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2009) - Test Repo

0 0 100

PENINGKATAN HASIL BELAJAR OPERASI HITUNG CAMPURAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PBM)PADA SISWA KELAS V DI MI MUHAMMADIYAH SURUH 02 KECAMATAN SURUH KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2014/2015 - Test Repository

0 1 158

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENGGUNAAN ALAT PERAGA TIGA DIMENSI PADA SISWA KELAS IV SDN DADAPAYAM 02 KECAMATAN SURUH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 20132014 SKRIPSI

0 2 140

PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI MADRASAH IBTIDAIYAH MIFTAHUL FALAH BATUR 01, BATUR WETAN, KECAMATAN GETASAN, KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2016 - Test Repository

0 0 129

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY PADA SISWA KELAS III MI DARUL ‘ULUM REKSOSARI KECAMATAN SURUH KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 20162017 SKRIPSI

0 3 129

IMPLEMENTASI PRINSIP-PRINSIP SUPERVISI DAN KOMITMEN KEPALA MADRASAH DALAM UPAYA MENINGKATKAN KINERJA GURU PADA MADRASAH IBTIDAIYAH DI KECAMATAN MERTOYUDAN KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2014

0 4 183