PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI MADRASAH IBTIDAIYAH MIFTAHUL FALAH BATUR 01, BATUR WETAN, KECAMATAN GETASAN, KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2016 - Test Repository

  

PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENINGKATAN

MUTU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI MADRASAH

  

IBTIDAIYAH MIFTAHUL FALAH BATUR 01, BATUR

WETAN, KECAMATAN GETASAN, KABUPATEN

SEMARANG TAHUN 2016

S K R I P S I

  Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) dalam Ilmu Tarbiyah

  

Disusun oleh

UMAR

115 09 023

  

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

2016

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

  Saya yang bertanda-tangan, di bawah ini: Nama : UMAR NIM : 115 09 023 Fakultas : TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN Jurusan : PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

  Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri bukan jiplakan karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.

  Kab. Semarang, 16 September 2016 Yang Menyatakan,

  Umar

  NIM. 115 09 023

KEMENTERIAN AGAMA

  Jalan Lingkar Salatiga Km. 2 Telepon; (0298) 6031364 Salatiga 50716 Website : tarbiyah.iainsalatiga.ac.id E-mail Jaka Siswanta, M.Pd.

  Dosen IAIN Salatiga

  Nota Pembimbing

  Lamp : 4 eksemplar Hal : Naskah skripsi

  Saudara UMAR Kepada Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Salatiga di Salatiga

  Assalamu'alaikum. Wr. Wb.

  Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka bersama ini, kami kirimkan naskah skripsi saudari : Nama : UMAR NIM : 115 09 023 Fakultas / Progdi : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan / Pendidikan Guru

  Madrasah Ibtidaiyah (PGMI)

  Judul : PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM

PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN AGAMA

  IBTIDAIYAH MIFTAHUL FALAH BATUR 01, BATUR WETAN, KECAMATAN GETASAN, KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2016

  Dengan ini kami mohon skripsi Saudari tersebut di atas supaya segera dimunaqosyahkan. Demikian agar menjadi perhatian.

  Wassalamu'alaikum, Wr, Wb.

  Salatiga, 16 September 2016 Pembimbing Jaka Siswanta, M.Pd.

  NIP. 19710219 200003 1 002

  

SKRIPSI

PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENINGKATAN MUTU

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI MADRASAH IBTIDAIYAH MIFTAHUL

FALAH BATUR 01, BATUR WETAN, KECAMATAN GETASAN,

KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2016

  

DISUSUN OLEH:

UMAR

NIM: 115 09 023

  Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama

  Islam Negeri (IAIN) Salatiga, pada tanggal 30 September 2016 dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan.

  Susunan Panitia Penguji Ketua Penguji : Achmad Maimun, M.Ag.

  Sekretaris Penguji : Jaka Siswanta, M.Pd. Penguji I : Mufiq, S.Ag., M.Phil. Penguji II : Drs. Abdul Syukur, M.Si.

  Salatiga, 07 Oktober 2016 Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) Suwardi, M.Pd.

  NIP. 19670121 199903 1 002

  

MOTTO

……              

  

             

“Sesungguhnya Allah tidak merobah Keadaan sesuatu kaum sehingga mereka

merobah keadaan (Tuhan tidak akan merobah Keadaan mereka, selama

mereka tidak merobah sebab-sebab kemunduran mereka) yang ada pada diri

mereka sendiri. dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu

kaum, Maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung

bagi mereka selain Dia”

  (QS. Ar- Ra’ad ayat 11)

“Dimana Ada Kesulitan, Disitu Ada Kemudahan”

  

PERSEMBAHAN

  Skripsi ini penulis persembahkan kepada pihak-pihak yang penulis anggap mempunyai peran penting dalam hidup-Ku

  1. Ayahanda Paseman dan Ibunda Mukiyem sebagai madrasah pertamaku yang selalu mendukung dalam belajar baik lahir batin, mengorbankan segala- galanya, selalu memberikan yang terbaik, mendoakan dan memberikan motivasi, mencurahkan perhatian dan kasih sayang kepada penulis.

  2. Dosen pembimbing Bapak Jaka Siswanta, M.Pd. yang telah berkenan meluangkan waktu, tenaga dan pikirannya di tengah-tengah kesibukan beliau memberikan bimbingan dan pengarahan dalam penulisan skripsi ini.

  3. Kepada saudaraku Mas Agus Abdullah Anwar sekeluarga, mbak Mariyam, Kakak Vivi dan Adik Haikal, yang telah memberikan motivasi dan dorongan sampai terselesaikan.

  4. Kepada motivator ku Palupi Ningsih yang selalu setia memberikan semangat dan motivasi dalam penyusunan skripsi ini.

  5. Kepada UKM Mapala Mitapasa dengan survival kehidupannya, salam LESTARI .

  6. Kepada HMI Cabang Salatiga, LDMI HMI Cabang Salatiga “Yakin Usaha

  Sampai

  ” (YAKUSA) yang baik hati yang selalu membantu penulis dalam hal dan kondisi apapun, semoga ketulusanmu akan mendapat balasan dari Yang Maha Kuasa

KATA PENGANTAR

  

ميحرلا نحمرلا للها مسب

  Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, hidayah dan taufiqnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. Sholawat serta salam kami haturkan kepada junjungan kita Nabi Agung Muhammad SAW yang telah menuntun umatnya ke jalan kebenaran dan keadilan.

  Skripsi ini penulis susun dalam rangka memenuhi tugas dan melengkapi syarata guna untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan. Adapun jugul skripsi ini adalah “PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI MADRASAH IBTIDAIYAH MIFTAHUL FALAH BATUR 01, BATUR WETAN, KECAMATAN GETASAN, KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2016”

  Penulisan skripsi ini tidak lepas dari berbagai pihak yang telah memberikan dukungan moril maupun meteriil. Dengan penuh kerendahan hati, penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1.

  Bapak Dr. H. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga 2. Bapak Suwardi, M.Pd. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Salatiga.

3. Ibu Peni Susapti, M.Si. selaku Ketua Jurusan PGMI IAIN Salatiga 4.

  Bapak Jaka Siswanta, M.Pd. selaku Dosen Pembimbing yang telah berkenan secara ikhlas dan sabar meluangakan waktu serta mencurahkan pikiran dan tenaganya memberi bimbingan dan pengarahan yang sangat berguna sejak awal proses penyusunan dan penulisan hingga terselesaikannya skripsi ini.

  5. Seluruh Dosen Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Progdi PGMI IAIN Salatiga yang telah berkenan memberikan ilmu pengetahuan ketarbiyahan kepada penulis dan pelayanan hingga studi ini dapat selesai.

  6. Ayahanda dan Ibunda tercinta yang selalu memberikan dukungan baik moril maupun spiritual serta yang senantiasa berkorban dan berdoa demi tercapainya cita-cita.

  7. Bapak Antoni Alif, A.Ma. selaku Kepala Madrasah Ibtidaiyah Miftahul Falah Batur 01 yang telah memberikan izin, masukan dan bantuan untuk melakukan penelitian.

  8. Bapak Cahyo selaku Ketua Komite Madrasah yang telah keterangan, meluangkan waktunya dan melancarkan terselesaikannya skripsi ini.

  9. Kepala Yayasan Ma‟arif NU Getasan yang telah membantu penulis untuk memberikan keterangan dan bantuan data-data.

  10. Bapak dan Ibu guru Madrasah Ibtidaiyah Miftahul Falah Batur 01 selaku responden yang berkenan membantu penulis dalam melakukan penelitian dalam hal pengisian angket dengan baik.

  11. Bapak dan Ibu masyarakat Batur Wetan, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang selaku responden yang berkenan membantu penulis dalam melakukan penelitian dalam hal pengisian angket dengan baik.

  12. Saudara-saudara dan sahabat-sahabat semua yang telah membantu memberikan dukungan dalam penyelesaian skripsi ini.

13. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu per satu yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini.

  Semoga amal mereka diterima sebagai amal ibadah oleh Allah SWT serta mendapatkan balasan myang berlipat ganda amien. Penulis sadar bahwa dalam penulisan ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnan. Oleh karena itu, dengan kerendahan hati penulis mohon saran dan kritik yang sifatnya membangun demi kesempurnaan penulisan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis pada khususnya maupun pembaca pada umumnya dan memberikan sumbangan bagi pengetahuan dunia pendidikan. Amien ya robbal „alamien.

  Kab. Semarang, 16 September 2016 Penulis,

  Umar 115 09 023

  

ABSTRAK

  Umar. 2016. Partisipasi Masyarakat Dalam Peningkatan Mutu Pendidikan

  Agama Islam Di Madrasah Ibtidaiyah Miftahul Falah Batur 01, Batur Wetan, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang Tahun 2016 . Skripsi. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Jurusan

  Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga. Pembimbing : Jaka Siswanta, M.Pd.

  Kata Kunci: Partispasi Masyarakat dan Mutu Pendidikan Agama Islam.

  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: Bagaimana partisipasi masyarakat dalam meningkatkan mutu pendidikan agama Islam dan Apa sajakah faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi masyarakat dalam meningkatkan mutu pendidikan agama Islam Madrasah Ibtidaiyah Miftahul Falah Batur 01, Batur Wetan, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang Tahun 2016?

  Penelitian ini termasuk penelitian lapangan (field research), adapun pendekatan yang digunakan adalah metode pendekatan deskriptif kualitatif, pengumpulan data menggunakan metode observasi, interview/wawancara dan dokumentasi. Subyek penelitian kepala sekolah, yayasan dan masyarakat sekitar dalam hal ini wali murid Madrasah Ibtidaiyah Miftahul Falah Batur 01, Batur Wetan, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang Tahun 2016.

  Hasil penelitian ini adalah partisipasi masyarakat dalam meningkatkan mutu pendidikan Agama Islam di MI Miftahul Falah Batur 01, Batur Wetan, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang dapat dilihat dari segi; pertama, partisipasinya dalam manajemen yaitu ikut serta menentukan kepala sekolah, kurikulum pembelajaran pendidikan agama Islam, ikut serta dalam pengurus Yayasan, Madrasah dan Komite Sekolah. Kedua, partisipasi dalam pembelajaran pendidikan agama Islam, yaitu ikut serta menjadi tenaga pengajar, tim evaluasi pembelajaran PAI, memberikan bimbingan keagamaan. Ketiga, partisipasi dalam kurikulum yang meliputi keikutsertaannya dalam penentuan penggunaan kurikulum pendidikan agama Islam yang digunakan dalam proses pembelajaran sesuai rapat komite sekolah dengan Madras ah dan pihak Yayasan Ma‟arif NU

  Ungaran. Keempat, partisipasi dalam pendanaan dan sarana prasarana pendidikan agama Islam.

  Faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi masyarakat, antara lain:

  

pertama , komitmen masyarakat terhadap agama: dengan mengamalkan ajaran-

  ajaran Islam secara optimal sesuai dengan kemampuan yang dimiliki. Kedua, pandangan masyarakat terhadap eksistensi madrasah menitik beratkan pada pendidikan agama Islam yang meliputi akhlak dan budi pekerti dan ilmu umum.

  

Ketiga , pandangan masyarakat terhadap ulama keberadaan

  Ulama/Kyai/Uztad/Yayasan di tengah masyarakat sangatlah penting, khususnya dalam penyelenggaraan pendidikan yang menjadi pemberdayaan masyarakat agama Islam yang berkualitas.

  DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL ............................................................................. i HALAMAN BERLOGO ....................................................................... ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN............................................... iii HALAMAN NOTA PEMBIMBING ..................................................... iv HALAMAN PENGESAHAN ................................................................ v MOTTO................................................................................................. vi PERSEMBAHAN .................................................................................. vii KATA PENGANTAR ........................................................................... viii ABSTRAK ............................................................................................ xi DAFTAR ISI ......................................................................................... xii DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................... xv

  BAB I PENDAHULUAN A.

  1 Latar Belakang Masalah ..............................................

  B.

  9 Rumusan Masalah .......................................................

  C.

  9 Tujuan Penelitian ........................................................

  D.

  10 Manfaat Penelitian ......................................................

  E.

  11 Definisi Operasional ...................................................

  F.

  12 Metode Penelitian .......................................................

  G.

  17 Sistematika Penulisan .................................................

  BAB II KAJIAN PUSAKA A.

  20 Mutu Pendidikan Agama Islam ..................................

  1.

  20 Mutu .....................................................................

  2.

  25 Pendidikan Agama Islam .....................................

  3.

  29 Mutu Pendidikan Agama Islam .............................

  B.

  Partisipasi Masyarakat Dalam Pendidikan Agama Islam ..........................................................................

  36 BAB III PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN A. Kondisi Umum Masyarakat Desa Batur, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang ....................................

  57 1.

  57 Aspek Demografi dan Geografi ...........................

  2.

  58 Aspek Pendidikan................................................

  3.

  58 Aspek Pemerintahan ............................................

  4.

  59 Aspek Keberagaman ...........................................

  5.

  59 Aspek Bangunan .................................................

  B.

  Kondisi Umum Madrasah Ibtidaiyah Miftahul Falah Batur 01, Batur Wetan, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang ..................................................

  60 C. Partisipasi Masyarakat Dalam Peningkatan Mutu

  Pendidikan Agama Islam di Madrasah Ibtidaiyah Batur Wetan Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang ....................................................................

  64 BAB IV PEMBAHASAN A. Analisis Mutu Pendidikan Agama Islam di Madrasah Ibtidaiyah Miftahul Falah Batur 01 .............................

  78 B. Analisis Partisipasi Masyarakat Dalam Peningkatan

  Mutu Pendidikan Agama Islam di Madrasah Ibtidaiyah Miftahul Falah Batur 01 .............................

  83

  C.

  Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Peningkatan Mutu Pendidikan Agama Islam di Madrasah Ibtidaiyah Miftahul Falah Batur 01 .............................

  90 BAB V PENUTUP A.

  Kesimpulan ................................................................

  98 B. Saran ..........................................................................

  99 C. Penutup ......................................................................

  100

DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran 1 Daftar Riwayat Hidup Lampiran 2 Surat Pembimbingan dan Asisten Pembimbingan Skripsi Lampiran 3 Surat Ijin Penelitian Lampiran 4 Surat Balasan Penelitian Lampiran 5 Lembar Konsultasi Skripsi Lampiran 6 SKK Lampiran 7 Dokumentasi Lampiran 8 Pernyataan Publikasi Skripsi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah suatu proses pemindahan pengetahuan atau pun

  pengembangan potensi-potensi yang dimiliki oleh peserta didik untuk mencapai perkembangan secara optimal serta membudayakan manusia melalui proses transformasi nilai-nilai yang utama (Thoha, 1996: 99). Karena pendidikan merupakan kebutuhan yang sangat pokok dan mendasar dalam membentuk kepribadian manusia.

  Potensi-potensi yang dimiliki peserta didik adalah potensi dasar atau fitrah manusia yang harus ditumbuhkembangkan dalam kehidupan nyata di dunia ini melalui proses pendidikan, untuk selanjutnya dipertanggung- jawabkan di hadapan Allah kelak di Akhirat (Abu Bakar dan Surohim, 2005: 25). Artinya manusia memiliki berbagai potensi yang harus dibimbing dan dilatih agar dapat tumbuh, berkembang dengan baik dan sempurna. Salah satu usaha untuk mengembangkan potensi manusia yaitu melalui pendidikan.

  Proses transformasi utama tersebut, sebuah proses atau aktifitas yang ditunjukan untuk menghasilkan perubahan yang diinginkan pada perilaku kehidupan manusia. Sebagaimana pengertian pendidikan yang diungkapkan oleh F.J. Mc. Donald dalam bukunya yang berjudul Educational Psychology:

  “Education is a process or activity which is directed at producing desirable change in the behavior of human being”( McDonald, 1959:4).

  Perkembangan potensi-potensi manusia dimulai dari keluarga. Dalam pandangan Islam, anak adalah amanat yang dibebankan oleh Allah SWT kepada orang tuanya, karena itu orang tua harus menjaga dan memelihara serta menyampaikan amanah itu kepada yang berhak menerima.

  اَبَأ َّنَأ ِنَنِحَّرلا ِدِبَع ُنِب ََْنَلَس ٌُبَأ ُِنَرَبِخَأ ِِِّرِهُّزلا ِنَع ُصُنٌٍُ اَنَرَبِخَأ ِىَّللا ُدِبَع اَنَرَبِخَأ ُناَدِبَع اَنَثَّدَح َِّرِطِفِلا َٓلَع ُدَلٌٍُ اَّلِإ ٍدٌُلٌَِم ِنِم اَم َهَّلَسًَ ِىََِلَع ُىَّللا َّٓلَص ِىَّللا ُلٌُسَر َلاَق , َلاَق ُىِنَع ُىَّللا َُِضَر ََّرٍَِرُه

  Juz 5:144, Juz 14:447, Juz 20:265) )

  . ِىِناَشِّجَنٍُ ًَِأ ِىِناَرِّصَنًٍَُ ِىِناَدٌَِّوٍُ ُياٌََبَأَف

  Artinya:

  “Dari Abu Hurairah berkata bahwasanya Nabi SAW bersabda : Semua anak-anak dilahirkan suci (fitrah), tetapi ibu bapaknyalah yang menjadikannya yahudi, nasrani atau majusi”. (Shaheh

  Bukhari, maktabas-as-syamila) Seorang anak yang dilahirkan oleh orang tuanya (Ibu) dalam keadaan fitrah atau suci. Bagaikan lembaran kain putih yang bersih dan belum terkena debu maupun kotoran apapun. Tergantung si pemiliknya akan di buat atau di model apa kain tersebut. Begitu juga anak, akan dijadikan Yahudi, Nasrani maupun Majusi, merupakan tangung jawab orang tua mereka sendiri.

  UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional disebutkan pula bahwa orang tua dari anak usia wajib belajar berkewajiban memberikan pendidikan dasar kepada anaknya (Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional (SISDIKNAS) dan Penjelasannya, 2003:14). Sebagaimana yang terkandung dalam firman Allah SWT QS. At-Tahrim ayat 6:

                        

  Artinya:

  “Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan” ( Departemen Agama Republik Indonesia, 1993:951). Menjaga diri artinya setiap orang harus dapat melakukan self

  

education dan melakukan pendidikan terhadap keluarganya untuk mentaati

  Allah SWT dan Rasul-Nya. Jadi sesuatu yang mustahil dalam pandangan Islam bila seseorang yang tidak berhasil mendidik dirinya sendiri akan dapat melakukan pendidikan terhadap orang lain. Ketika anak semakin bertambah usianya dan membutuhkan perkembangan potensi yang lebih, tidak semua orang tua mampu memberikan pendidikan terhadap anaknya. Oleh karena itu, orang tua (keluarga) memilih sekolah/madrasah sebagai penanggung jawab pendidikan terhadap anaknya.

  Orang tua memiliki banyak pilihan dalam menentukan pendidikan bagi anaknya, yaitu memilih pendidikan di sekolah dasar (SD), Madrasah Ibtidaiyah (MI), Pondok Pesantren atau Pendidikan Luar Sekolah (PLS). Hal ini dipengaruhi oleh minat dan motivasi masyarakat untuk menyekolahkan anak. Dengan harapan agar anaknya berhasil dan memiliki kepribadian yang baik. Orang tua dan masyarakat dalam hubungannya dengan penyelenggaraan pendidikan mempunyai peran yang penting yaitu sebagai mitra sekolah dalam penyelenggaraan pendidikan nasional. Begitu juga penyelenggaraan pendidikan keagamaan. Pendidikan keagamaan diselenggarakan oleh pemerintah dan/atau kelompok masyarakat dari pemeluk agama, sesuai dengan peraturan perundang-undangan (Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional (SISDIKNAS) dan Penjelasannya, 2003:23). Dengan demikian, penyelenggara pendidikan keagamaan adalah pemerintah dalam hal ini kementerian agama dan kelompok masyarakat pemeluk agama, diantaranya organisasi keagamaam dan yayasan pendidikan.

  Masalah utama yang sering dihadapi oleh Madrasah adalah keterbatasan dana dan sumber daya manusia yang masih rendah sehingga mempengaruhi kualitas pendidikan. Seperti perbaikan gedung atau ruang kelas yang tertunda akibat tidak adanya biaya, tunjangan guru honorer yang sedikit dan sering tertunda pembayarannya, kurangnya pengetahuan guru tentang proses pembelajaran yang berkualitas. Meskipun banyak bantuan yang diberikan oleh pemerintah seperti adanya tunjangan bagi guru honorer, beasiswa bagi anak yang berkualitas baik dan anak dari keluarga miskin maupun Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang berupa uang dan buku- buku pelajaran yang bertujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan baik umum maupun pendidikan agama Islam.

  Pengelolaan Madrasah sebagai pendidikan formal masih tertinggal bila dibandingkan dengan pengelolaan pendidikan umum setingkat yang berada dibawah penyelenggaraan pendidikan nasional. Salah satu kelemahannya yaitu terlalu banyaknya mata pelajaran yang diajarkan, kualitas guru yang rendah, sarana dan prasarana pendidikan yang kurang, serta para siswa kebanyakan dari keluarga kurang mampu (Tilaar, 2000:147-148).

  Proses pendidikan di Madrasah dipengaruhi juga oleh adanya lingkungan masyarakat yang kondusif. Artinya lingkungan masyarakat juga memiliki peranan dalam pendidikan. Apabila lingkungan masyarakat mendukung akan keberadaan Madrasah maka proses pendidikan akan berjalan dengan efektif dan kualitas pendidikan, baik umum maupun agama Islam akan lebih bagus. Sehingga pendidikan, khususnya pendidikan agama Islam bisa menjadi alternatif pendidikan modern.

  Sejalan dengan arah kebijakan otonomi dan desentralisasi yang ditempuh oleh pemerintah, maka tanggung jawab pemerintah daerah akan lebih meningkat termasuk dalam bidang manajemen pendidikan (Mulyasa, 2002: iii). Adanya perubahan paradigma pemerintah dari sentralisasi ke desentralisasi tersebut menghendaki adanya partisipasi masyarakat untuk membantu pemerintah daerah dalam mengembangkan potensi daerah di bidang pendidikan. Karena sekolah sebagai sistem sosial merupakan bagian integral dari sistem sosial yang lebih besar yaitu masyarakat. Hal ini merupakan upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia di Indonesia yang merupakan pra syarat mutlak untuk mencapai tujuan pembangunan dimana pendidikan merupakan salah satu wahana untuk meningkatkan mutu sumber daya manusia.

  Peranan pendidikan di dalam kehidupan manusia, lebih-lebih dalam zaman modern ini diakui atau sebagai satu kesatuan yang menentukan prestasi dan produktifitas seseorang. Seluruh aspek kehidupan memerlukan proses pendidikan dalam arti demikian terutama berlangsung didalam oleh lembaga- lembaga pendidikan formal.

  Peranan pendidikan dalam arti luas dilukiskan oleh R.W. Richey yang dikutip oleh Mohammad Noor Syam (1984:53) dalam bukunya Filsafat Pendidikan dan Dasar Filsafat Pendidikan Pancasila yaitu: “Istilah pendidikan berkenaan dengan fungsi yang luas dari pemeliharaan dan perbaikan kehidupan suatu masyarakat terutama membawa warga masyarakat yang baru (generasi muda) bagi penunaian kewajiban dan tanggung-jawabnya didalam masyarakat”.

  Fenonena dalam masa modern ini menunjukan bahwa semakin maju (modern) suatu masyarakat maka makin maju pula pendidikan yang diselenggarakan masyarakat itu. Hubungan ini demikian menentukan. Artinya masyarakat itu akan relatif lebih maju apabila masyarakat itu menyelenggarakan pendidikan yang maju (Syam, 1984:78).

  Dari segi sejarah dan perkembangan manusia, sebagai besar proses pendidikan dan proses sosialisasi terjadi secara informal. Perkembangan selanjutnya menurut Nursyamsiyah Yusuf dalam bukunya Buku Ajar Ilmu Pendidikan menyebutkan bahwa, “Tiap-tiap masyarakat mengenal institusi sosial khusus tempat berlangsungnya proses pendidikan atau proses sosialisasi formal yang disebut sekolah” (Yusuf, 2000:85). Pendidikan sekolah merupakan pusat pendidikan formal, lahir dari pemikiran efisiensi dan efektifitas didalam pemberian pendidikan kepada masyarakat, lembaga- lembaga pendidikan formal (sekolah) melahirkan dan menumbuhkan manusia- manusia yang berpotensi artinya “sekolah sebagai pusat pendidikan merupakan perangkat masyarakat yang diserahi tanggung jawab untuk pemberian pendid ikan” (Tim Dosen FIP-IKIP Malang, 1988:146). Salah satu pendidikan formal yang ada di Indonesia adalah Madrasah

  Ibtidaiyah. Menurut Surat Keputusan Bersama 3 Menteri, Madrasah Ibtidaiyah ialah lembaga pendidikan yang menjadikan mata pelajaran agama Islam sebagai mata pelajaran dasar yang diberikan kurang lebih 30% disamping mata pelajaran umum. Lembaga pendidikan ini merupakan salah satu sub sistem pendidikan Nasional yang mempunyai tujuan pengembangan dan peningkatan mutu pendidikanya yang tidak terlepas dari tujuan pendidikan Nasional. Bahkan dalam perkembangan selanjutnya, Madrasah

  Ibtidaiyah yang mempunyai status swasta perlu mengambil langkah-langkah inovatif untuk menjawab tantangan zaman yang semakin modern.

  Usaha peningkatan mutu Madrasah dan usaha maju kesatuan sistem pendidikan nasional dalam rangka pembinaan semakin ditingkatkan. Hal ini terbukti pada tahun 1975 dikeluarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) 3 Menteri yakni antara Menteri Dalam Negeri, Menteri Agama dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Maksud dan tujuan dikeluarkannya SKB 3 Menteri menurut Hasbullah dalam bukunya Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia adalah: “Agar siswa-siswi Madrasah sebagaimana halnya tiap-tiap warga negara Indonesia berhak memperoleh kesempatan yang sama untuk memperoleh pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan dan pengajaran yang sama, sehingga lulusan Madrasah yang menghendaki melanjutkan atau pindah ke sekolah- sekolah umum dari tingkat SD sampai PT diperbolehkan” (Hasbullah, 1999:181). Pelaksanaan peningkatan mutu pendidikan Madrasah Ibtidaiyah diatur dalam SKB 3 Menteri, SKB 3 Menteri tersebut yakni:

  1. Keputusan bersama Menteri Agama, Menteri Pendidikan dan kebudayaan dan Menteri Dalam Negeri tahun 1975 tentang peningkatan mutu Madrasah, ini bertujuan supaya taraf madrasah sama dengan sekolah umum.

  2. Keputusan Menteri Agama No. 70 tahun 1976 tentang persamaan tingkat atau derajat madrasah dengan sekolah umum, ini bertujuan agar lulusan madrasah dengan sekolah umum yang sederajat, rendah, menengah pertama atau menengah atas.

  3. Keputusan Menteri Agama No. 5 tahun 1977 tentang persamaan ijazah Madrasah Negeri (pemerintahan), ini bertujuan agar lulusan Madrasah swasta dapat meneruskan pelajaran ke sekolah-sekolah sederajat. (Langgulung, 2002:110)

  Pemberlakuan SKB 3 Menteri tersebut, maka madrasah akan mampu berperan sebagai lembaga pendidikan yang memenuhi dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat serta mampu berpacu dengan sekolah-sekolah umum dalam rangka mencapai tujuan Pendidikan Nasional. Dalam perkembangan selanjutnya Madrasah Ibtidaiyah yang mempunyai status swasta, sangat memerlukan peran serta atau sangat membutuhkan partisipasi masyarakat, khususnya masyarakat dalam rangka pelaksanaan dan peningkatan mutu yang profesional. Kemajuan dan keberadaan suatu lembaga pendidikan sangat ditentukan oleh peran serta masyarakat yang ada (Hasbullah, 2003:100).

  Peran serta masyarakat muslim Indonesia dalam pendidikan atau perguruan keagamaan sangat signifikan dan bahkan sangat dominan.

  Sepanjang sejarah pendidikan Islam, masyarakat dalam skala yang tata besar bukan hanya berperan serta tetapi aktif dalam mengambil posisi terdepan dalam pendirian pengembangan dan pemberdayaan pendidikan keagamaan (Azra, 2000:149).

  Bertitik tolak dari pernyataan diatas, maka keberadaan Madrasah Ibtidaiyah yang merupakan bagian dari sistem pendidikan Nasional misalnya Madrasah Ibtidaiyah Miftahul Falah Batur 01, Batur Wetan, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang, perlu partisipasi dan keaktifan masyarakat dalam meningkatkan mutu pendidikan. Oleh karena itu, bagi masyarakat yang terlibat dalam pembinaan dan pengembangan Madrasah Ibtidaiyah tersebut harus berusaha mengambil langkah-langkah sebagai upaya untuk meningkatkan mutu pendidikannya. Penulis sangat tertarik untuk melaksanakan penelitian di sana, mengingat bahwa perumusan strategi yang profesional dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan Madrasah Ibtidaiyah Miftahul Falah Batur 01, Batur Wetan, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang Tahun 2016.

B. Rumusan Masalah

  Dalam rangka mengetahui jawaban penelitian perlu merumuskan permasalahan dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan yang penulis teliti, sebagai berikut : 1.

  Bagaimana partisipasi masyarakat dalam meningkatkan mutu pendidikan agama Islam Madrasah Ibtidaiyah Miftahul Falah Batur 01, Batur Wetan, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang Tahun 2016? 2. Apa sajakah faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi masyarakat dalam meningkatkan mutu pendidikan agama Islam Madrasah Ibtidaiyah

  Miftahul Falah Batur 01, Batur Wetan, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang Tahun 2016? C.

   Tujuan Penelitian

  Untuk mencapai hasil yang baik, maka peneliti menetapkan tujuan yang ingin dicapai. Adapun tujuan penelitian, untuk memperoleh gambaran secara mendalam tentang: 1.

  Untuk mengetahui partisipasi masyarakat dalam meningkatkan mutu pendidikan agama Islam Madrasah Ibtidaiyah Miftahul Falah Batur 01, Batur Wetan, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang Tahun 2016.

  2. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi masyarakat dalam meningkatkan mutu pendidikan agama Islam Madrasah Ibtidaiyah Miftahul Falah Batur 01, Batur Wetan, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang Tahun 2016.

D. Manfaat Penelitian

  Setelah adanya data dan informasi yang diperoleh dari penelitian tentang partisipasi masyarakat dalam meningkatkan mutu pendidikan agama Islam Madrasah Ibtidaiyah Miftahul Falah Batur 01, Batur Wetan, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang, maka harapan peneliti dari penelitian ini dapat memberikan manfaat secara praktis maupun teoritis, yaitu:

  1. Manfaat teoritis Secara teoritis penelitian ini berguna sebagai sumbangan untuk memperkaya khasanah keilmuan tentang partisipasi masyarakat dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan agama Islam di Madrasah Ibtidaiyah Miftahul Falah Batur 01, Batur Wetan, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang.

  2. Manfaat praktis Sebagai masukan informasi bagi pengelola Madrasah Ibtidaiyah

  Miftahul Falah Batur 01, Batur Wetan, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang.

  a.

  Bagi Komite Sekolah Penelitian ini dapat digunakan oleh komite sekolah untuk mengetahui berbagai bentuk partisipasi masyarakat dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan agama Islam Madrasah Ibtidaiyah Miftahul Falah Batur 01, Batur Wetan, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang dan juga sebagai bahan pertimbangan kedepan agar menjadi lebih baik.

  b.

  Bagi Kepala Sekolah Penelitian ini dapat digunakan kepala sekolah sebagai wawasan keilmuwan untuk pemikiran atau acuan ke depan untuk mengelola Madrasah Ibtidaiyah Miftahul Falah Batur 01, Batur Wetan, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang menjadi maju dan berkembang lebih baik. c.

  Bagi Guru Penelitian ini dapat digunakan oleh guru dalam hal pengelolaan tugasnya sebagai guru agar menjadi lebih baik dan lebih profesional dalam melaksanakan tugasnya.

  d.

  Bagi Perpustakaan IAIN Salatiga Hasil penelitian ini bagi perpustakaan IAIN Salatiga berguna untuk menambah literatur dibidang pendidikan terutama yang bersangkutan dengan partisipasi masyarakat dalam meningkatkan mutu pendidikan.

  e.

  Bagi Peneliti Dapat dijadikan sebagai salah satu cara untuk mengembangkan cara berpikir ilmiyah dan juga menambah wawasan peneliti dalam bidang ilmu pengetahuan serta dapat dijadikan bahan penunjang dan pengembangan penelitian yang releven dengan topik tersebut.

E. Definisi Operasional

  Agar tidak terjadi kesalah-pahaman dalam penulisan skripsi ini, perlu penulis jelaskan mengenai istilah-istilah yang terdapat dalam judul skripsi partisipasi masyarakat dalam meningkatkan mutu pendidikan agama Islam Madrasah Ibtidaiyah Miftahul Falah Batur 01, Batur Wetan, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang, sebagai berikut: 1.

  Partisipasi Masyarakat Yakni keterlibatan secara fisik dalam pekerjaan, tetapi menyangkut keterlibatan diri seseorang sehingga timbul tanggungjawab dan sumbangan yang besar terhadap suatu kelompok. Dengan kata lain, kesediaan untuk membantu berhasilnya setiap program sesuai dengan kemampuan setiap orang tanpa mengorbankan kepentingan diri sendiri, sehingga dapat tercipta rasa saling percaya dan pengertian sebagai suatu kesatuan sosial dengan batas tertentu.

2. Mutu Pendidikan Agama Islam

  Yakni suatu nilai atau tindakan yang digunakan sebagai alat ukur atas produk akhir dari standar yang telah ditentukan usaha untuk membimbing pertumbuhan kepribadian secara sistematis supaya mereka hidup sesuai dengan ajaran Islam, sehingga tercipta kebahagiaan di dunia dan akhirat (penanaman nilai keimanan yang teguh) akan menghasilkan ketaatan dalam menjalankan kewajiban agama.

  Berdasarkan beberapa pengertian diatas disimpulkan yang dimaksud dengan partisipasi masyarakat dalam meningkatkan mutu pendidikan adalah seberapa jauh partisipasi masyarakat dalam meningkatkan mutu pendidikan adalah seberapa jauh partisipasi atau peran serta masyarakat muslim dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan pada Madrasah Ibtidaiyah Miftahul Falah Batur 01, Batur Wetan, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang.

F. Metode Penelitian

  Metode yang digunakan dalam penelitian ini, sebagai berikut : 1. Jenis dan Pendekatan Penelitian

  Ditinjau dari jenis penelitian, maka penelitian ini termasuk penelitian lapangan (field research), adapun pendekatan yang digunakan adalah metode pendekatan deskriptif kualitatif. Menurut Sutrisno Hadi (2000:301), metode diskriptif adalah penelitian untuk memecahkan masalah yang ada pada masa sekarang dengan cara mengumpulkan data dan selanjutnya menginterpretasikan data tersebut sehingga diperoleh informasi gejala yang sedang berlangsung sebagai pemecahan aktual.

  Metode ini, merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi mengenai status suatu gejala yang ada yaitu keadaan gejala menurut apa adanya pada saat penelitian dilakukan (Suharsimi Arikunto, 2005:234).

  Penelitian ini dikonsentrasikan untuk menjelaskan kenyataan- kenyataan yang terjadi di lapangan dan dapat mengkomunikasikan lebih dari yang dapat dikatakan dengan bahasa yang proposional. Sebagaimana pendapat Rulam Ahma di “studi kasus membangun tentang pengetahuan yang tersembunyi dari para pembaca” (Ahmadi, 2005:1).

  2. Kehadiran Peneliti Untuk dapat memahami makna dan penafsiran partisipasi masyarakat dalam meningkatkan mutu pendidikan agama Islam Madrasah

  Ibtidaiyah Miftahul Falah Batur 01, Batur Wetan, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang dibutuhkan keterlibatan dan penghayatan langsung peneliti terhadap informan di lapangan. Oleh karena itu, instrumen dalam penelitian adalah peneliti sendiri sebagai instrumen kunci. Keuntungan peneliti sebagai instrumen karena manusia memiliki ciri-ciri responsif, mudah menyelesaikan diri (adutable), menekankan kepada keutuhan (holistik), mudah memproses data dengan cepat serta dapat memanfaatkan kesempatan untuk menyelidiki yang tidak lazim (S. Nasution, 2003:18).

  3. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi yang dipilih untuk penelitian ini adalah Madrasah

  Ibtidaiyah Miftahul Falah Batur 01, Batur Wetan, Kecamatan Getasan,

  Kabupaten Semarang. Sedangkan waktu penelitian ini direncanakan dan dilaksanakan pada bulan Oktober 2015 sampai dengan selesai.

4. Prosedur Pengumpulan Data

  Untuk memperoleh data secara holistik integrative (penyajian data secara terpadu, yaitu dengan menyatukan, menghubungkan atau mengaitkan data yang terbaru dan telah ada sehingga tidak ada yang berdiri sendiri atau terpisah-pisah) secara relevan dengan fokus, maka teknik pengumpulan data yang akan dipakai meliputi : a.

  Metode Observasi Observasi atau pengamatan adalah meliputi kegiatan perhatian terhadap suatu subyek dengan menggunakan seluruh alat indra. Apa yang dikatakan sebenarnya adalah pengamatan langsung, dalam observasi dapat dilakukan dengan tes, rekaman gambar atau suara (Arikunto, 1998: 146-147).

  Pertama peneliti melakukan observasi non partisipan (observer tidak ambil bagian secara langsung di dalam situasi kehidupan yang di observasi, tetapi dapat dikatakan sebagai penonton, jadi tidak sebagai pemain) tujuannya untuk mendapatkan gambaran umum, keadaan tenaga kependidikan, peserta didik dan sarana prasarana yang tersedia di Madrasah Ibtidaiyah Miftahul Falah Batur 01, Batur Wetan, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang, kemudian observasi selanjutnya adalah observasi partisipan (observer ikut aktif dalam kegiatan observasi) bertujuan untuk mengetahui partisipasi masyarakat dalam proses pelaksanaan program peningkatan mutu pendidikan agama Islam di Madrasah Ibtidaiyah Miftahul Falah Batur 01, Batur Wetan, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang.

  b.

  Metode Interview Interview atau wawancara yaitu suatu kegiatan yang dilakukan untuk mendapatkan informasi secara langsung dengan mengungkapkan pertanyaan-pertanyaan yang sistematis kepada para responden. Wawancara bermakna tahapan cara interview (pewawancara) dengan responden, dan kegiatannya dilakukan secara lisan (Soetrisno Hadi, 2000:196).

  Metode ini ditujukan untuk memperoleh data tentang keadaan siswa, keadaan guru, ketata-usahaan, prasarana, fasilitas dan manajemen, bentuk dan stimulasi masyarakat dalam peningkatan mutu Pendidikan Agama Islam di Madrasah Ibtidaiyah Miftahul Falah Batur 01, Batur Wetan, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang.

  c.

  Metode Dokumentasi Metode dokumentasi dari asal kata dokumen yang artinya barang-barang tertentu, majalah, dokumen dan peralatan untuk memperoleh data, metode yang digunakan untuk mencari data tentang

  proses pembelajaran pendidikan agama Islam dan bentuk-bentuk partisipasi masyarakat.

5. Teknik Analisis Data

  Secara umum penelitian dengan metode kualitatif merupakan penelitian non hipotesis, maka proses analisis datanya seperti yang dikemukakan Moleong Lexy adalah proses mengorganisasikan dan mengurutkan data ke dalam pola, kategori, dan susunan uraian dasar, sehingga dapat menemukan hipotesis kerja yang disarankan oleh data (Sukandarrumuji, 2004:101).

  Reduksi data merupakan suatu bentuk analisis yang menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membuang data yang tidak perlu dan kemudian mengorganisasikan data sehingga dapat mengarah pada simpulan akhir. Tahapan berikutnya adalah penyajian data dilakukan dalam rangka upaya penanaman terhadap sekumpulan informasi yang tersusun, sehingga dapat tersaji rapi dan sistematis. Sesudah data tersaji, maka proses penarikan kesimpulan-kesimpulan dilakukan sejak penelitian bermula sampai berakhir, diteliti sehingga dapat teruji validitasnya.

  Untuk mendapatkan kesimpulan penulis menggunakan pola penalaran induktif yaitu pola pemikiran berangkat dari suatu pemikiran khusus kemudian di tarik generalisasi yang bersifat umum.

6. Pengecekan Keabsahan Data

  Dalam penelitian metode analisis data yang digunakan yaitu triangulasi (keabsahan). Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau perbandingan terhadap data itu.

  Triangulasi dengan sumber dan metode membandingkan dan mengecek baik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam metode kualitatif. Hal ini dicapai dengan jalan : a.

  Membandingkan data hasil observasi dengan data hasil wawancara.

  b.

  Membandingkan apa yang dikatakan masyarakat dengan apa yang dikatakan pihak sekolah. c.

  Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang terkait.

  d.

  Membandingkan apa yang dikatakan key informan dan informan.

7. Tahap-tahap Penelitian

  Dalam penelitian ada beberapa tahap-tahap yang dilakukan oleh peneliti, antara lain : a.

  Kegiatan administrasi yang meliputi pengajuan ijin operasional untuk melakukan penelitian kepada Rektor IAIN Salatiga dan kepada warga Kepala Sekolah Madrasah Ibtidaiyah Miftahul Falah Batur 01, Batur Wetan, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang.

  b.

  Memilih jumlah orang untuk menjadi key informan dan informan.

  c.

  Melakukan observasi lapangan dan informan sehingga langsung mendapat data.

  d.

  Meminjam dokumen-dokumen yang dibutuhkan untuk kelengkapan data penelitian.

  e.

  Penyajian data dengan susunan dan urutan-urutan yang memungkinkan dan memudahkan untuk dilakukan pemaknaan.

  f.

Dokumen yang terkait

MANAJEMEN PENINGKATAN MUTU BERBASIS SEKOLAH DALAM PENGEMBANGKAN PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DI MADRASAH TSANAWIYAHY NEGERI (MTsN) MALANG I

0 7 24

HUBUNGAN POLA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM KELUARGA DENGAN PERILAKU DISIPLIN SISWA DI SEKOLAH (STUDI KASUS DI SDN MANGGIHAN KECAMATAN GETASAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2010) - Test Repository

0 0 86

HUBUNGAN ANTARA MINAT BELAJAR MATAP PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DENGAN PERILAKU SISWA (STUDI KASUS PADA SDN BATUR 01 KECAMATAN GETASAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2010) - Test Repository

0 0 72

PENGARUH INTERAKSI KEBERAGAMAAN DALAM KELUARGA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SISWA KELAS V SDN UNGARAN 05 KECAMATAN UNGARAN BARAT, KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2007/2008 - Test Repository

0 1 88

IMPLEMENTASI STANDAR PROSES DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SD KECAMATAN SUMOWONO KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2013

1 3 208

IMPLEMENTASI STANDAR PROSES DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SD KECAMATAN SUMOWONO KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2013

0 2 229

PERANAN KELUARGA TERHADAP ANAK DALAM PELAKSANAAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI RW. 08 KELURAHAN BERGAS LOR, KECAMATAN BERGAS, KABUPATEN SEMARANG - Test Repository

0 0 91

HUBUNGAN PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DENGAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SISWA KELAS IV, V, VI SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 2013-2014 DI MADRASAH IBTIDAIYAH WONOYOSO KECAMATAN PRINGAPUS KABUPATEN SEMARANG

0 1 88

PERKEMBANGAN PERNIKAHAN ADAT TUMPENG DESA JETAK, KECAMATAN GETASAN, KABUPATEN SEMARANG - Test Repository

0 0 108

INOVASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI MADRASAH IBTIDAIYAH KABUPATEN MAGELANG (STUDI MULTI SITUS PADA MI AL-ISLAM TONOBOYO BANDONGAN, MI AL- FALAH KALIANGKRIK DAN MIN KRINCING SECANG TAHUN 2014-2015)

0 0 177