ARAHAN KEBIJAKAN DAN RENCANA STRATEGIS INFRASTRUKTUR BIDANG CIPTA KARYA
RPIJM – Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Bidang Cipta Karya
BAB 3
ARAHAN KEBIJAKAN DAN RENCANA
STRATEGIS INFRASTRUKTUR BIDANG CIPTA
KARYA
3.1 ARAHAN PEMBANGUNAN BIDANG CIPTA KARYA DAN
PENATAAN RUANG
3.1.1 ARAHAN PEMBANGUNAN
PENATAAN RUANG
BIDANG
CIPTA
KARYA
DAN
3.1.1.1 Visi dan Misi RPJMN 2015-2019
Dengan
mempertimbangkan
masalah
pokok
bangsa,
tantangan
pembangunan yang dihadapi dan capaian pembangunan selama ini, maka
visi pembangunan nasional untuk tahun 2015-2019 adalah:
‘TERWUJUDNYA INDONESIA YANG BERDAULAT, MANDIRI,
BERKEPRIBADIAN BERLANDASKAN GOTONG-ROYONG’
DAN
Upaya untuk mewujudkan visi ini adalah melalui 7 Misi Pembangunan yaitu:
1. Mewujudkan keamanan nasional yang mampu menjaga kedaulatan
wilayah, menopang kemandirian ekonomi dengan mengamankan sumber
daya maritim, dan mencerminkan kepribadian Indonesia sebagai negara
kepulauan.
2. Mewujudkan masyarakat maju,
berlandaskan negara hukum.
berkeseimbangan,
dan
demokratis
3. Mewujudkan politik luar negeri bebas-aktif dan memperkuat jati diri sebagai
negara maritim.
4. Mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia yang tinggi, maju, dan
sejahtera.
5. Mewujudkan bangsa yang berdaya saing.
6. Mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mandiri, maju, kuat,
dan berbasiskan kepentingan nasional.
7. Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalam kebudayaan.
3.1.1.2
Agenda Prioritas Pembangunan Nasional
Untuk menunjukkan prioritas dalam jalan perubahan menuju Indonesia yang
berdaulat secara politik, mandiri dalam bidang ekonomi, dan berkepribadian
dalam kebudayaan dirumuskan sembilan agenda prioritas dalam pemerintahan
ke depan. Kesembilan agenda prioritas itu disebut NAWA CITA.
Pemerintah Kabupaten Kepulauan Mentawai
III-1
RPIJM – Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Bidang Cipta Karya
1
Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan
memberikan rasa aman kepada seluruh warga negara.
2
Membuat Pemerintah selalu hadir dengan membangun tata kelola
pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis, dan terpercaya.
3
Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah
dan desa dalam kerangka negara kesatuan.
3.1.2 ARAHAN PENATAAN RUANG
3.1.2.1 MASTERPLAN PERCEPATAN DAN PERLUASAN PEMBANGUNAN EKONOMI
INDONESIA (MP3EI)
Sesuai dengan Perpres No.32 Tahun 2011, dalam rangka pelaksanaan Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2005 – 2025 dan untuk melengkapi
dokumen perencanaan guna meningkatkan daya saing perekonomian nasional
yang lebih solid, diperlukan adanya suatu masterplan percepatan dan perluasan
pembangunan ekonomi Indonesia yang memiliki arah yang jelas, strategi yang
tepat, fokus dan terukur maka perlu menetapkan Peraturan Presiden tentang
Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia 20112025.
MP3EI merupakan arahan strategis dalam percepatan dan perluasan
pembangunan ekonomi Indonesia untuk periode 15 (lima belas) tahun terhitung
sejak tahun 2011 sampai dengan tahun 2025 dalam rangka pelaksanaan
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2005 – 2025 dan melengkapi
dokumen perencanaan
Penjelasan umum koridor ekonomi :
1. Kegiatan ekonomi utama MP3EI koridor Sumatera dengan tema “Sentra
Produksi dan pengolahan Hasil Bumi dan Lumbung Energi Nasional” adalah
kelapa sawit, batu bara, karet, dan besi baja. Selain itu ada tambahan satu
kegiatan, yaitu pengembangan kawasan
strategis nasional
yaitu
pembangunan jembatan selat sunda.
2. Kegiatan ekonomi utama MP3EI koridor Jawa dengan tema “Pendorong
Industri dan Jasa Nasional” adalah industri makanan dan minuman, tekstil,
peralatan transportasi, perkapalan, alutista, telematika, migas, pariwisata, besi
baja, dan sektor lain.
3. Koridor Ekonomi Kalimantan adalah sebagai Pusat Produksi dan Pengolahan
Hasl Tambang dan Lumbung Energi Nasional.
4. Kegiatan ekonomi utama MP3EI koridor Bali-Nusa Tenggara dengan tema
“Pintu Gerbang Pariwisata dan Pendukung Pangan Nasional” adalah:
pariwisata, peternakan, dan perikanan.
5. Kegiatan ekonomi utama MP3EI koridor Sulawesi dengan tema “Pusat Produksi
dan Pengolahan Hasil Pertanian, Perkebunan, Perikanan, Migas, dan
Pertambangan Nasional” adalah pariwisata, perikanan, dan peternakan.
6. Kegiatan ekonomi utama MP3EI koridor Maluku-Papua dengan tema “Pusat
Pengembangan Pangan, Perikanan, Energi, dan pertambangan Nasional”
adalah pertanian tanaman pangan, tembaga, nikel, migas, dan perikanan.
3.1.2.2 MASTERPLAN PERCEPATAN DAN PERLUASAN PENGURANGAN KEMISKINAN
INDONESIA (MP3KI)
Dalam upaya menekan angka kemiskinan, pemerintah sejak 2009 mendesain
Pemerintah Kabupaten Kepulauan Mentawai
III-2
RPIJM – Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Bidang Cipta Karya
program Masterplan Percepatan dan Perluasan Pengurangan Kemiskinan di
Indonesia (MP3KI). Program ini langsung menyasar masyarakat bawah yang
mengalami kemiskinan ekstrim di Indonesia. Sebagai program andalan, MP3KI ini
juga bertujuan untuk mengimbangi rencana besar pembangunan ekonomi yang
terintegrasi dalam Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi
Indonesia (MP3EI).
MP3EI digulirkan guna menjaga stabilitas makro-ekonomi, mendorong
percepatan pertumbuhan sektor riil, memperbaiki iklim investasi, mempercepat
dan memperluas pembangunan infrastruktur, menguatkan skema kerja sama
pembiayaan investasi dengan swasta, ketahanan energi, ketahanan pangan,
reformasi birokrasi dan tata kelola, meningkatkan sumber daya manusia (SDM)
dan inovasi teknologi.
Fokus kerja MP3KI tertuang dalam sejumlah program, pertama, penanggulangan
kemiskinan eksisting Klaster I, berupa bantuan dan jaminan/perlindungan sosial.
Lalu di Klaster II adalah pemberdayaan masyarakat, Klaster III tentang Koperasi,
Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (KUMKM), dan Klaster IV adalah program
prorakyat. Kedua, transformasi perlindungan danbantuan
sosial. Ketiga,
pengembangan livelihood, pemberdayaan, akses berusaha & kredit, dan
pengembangan kawasan berbasis potensi lokal. Untuk lebih jelasnya dapat
dilihat pada diagram dibawah ini:
Tahapan pelaksanaan MP3KI menjadi 3 (tiga) tahapan yaitu:
TAHAP 1 (Periode 2013-2014)
• Percepatan pengurangan kemiskinan untuk mencapai target 8% -10% pada
tahun 2014
Pemerintah Kabupaten Kepulauan Mentawai
III-3
RPI2JM - Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
Bidang Cipta Karya
• Tidak ada program baru kemiskinan. Perbaikan pelaksanaan program
penanggulangan kemiskinan yang berjalan selama ini, melalui cara
“KEROYOKAN” DI KANTONG-KANTONG KEMISKINAN, SINERGI LOKASI DAN
WAKTU, SERTA PERBAIKAN SASARAN (seperti : Program Gerbang Kampung di
Menko Kesra);
•
Sustainable livelihood sebagai penguatan kegiatan usaha masyarakat miskin,
termasuk membangun keterkaitan dengan MP3EI;
• Terbentuknya BPJS kesehatan pada tahun 2014 .
TAHAP 2 (Periode 2015 –2019)
• Transformasi program-program pengurangan kemiskinan;
•
Peningkatan cakupan, terutama untuk Sistem Jaminan Sosial menuju universal
coverage;
• Terbentuknya BPJS Tenaga Kerja;
• Penguatan sustainable livelihood.
TAHAP 3 (Periode 2020-2025)
• Pemantapan system penanggulangan kemiskinan secara terpadu;
• Sistem jaminan sosial mencapai universal coverage.
3.1.2.3 KAWASAN EKONOMI KHUSUS (KEK)
Kawasan Ekonomi Khusus, yang selanjutnya disebut KEK, adalah kawasan dengan
batas tertentu dalam wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia yang
ditetapkan untuk menyelenggarakan fungsi perekonomian dan memperoleh
fasilitas tertentu. Kawasan Ekonomi Khusus dikembangkan untuk mempercepat
pengembangan ekonomi di wilayah tertentu yang bersifat strategis bagi
Pemerintah Kabupaten Kepulauan Mentawai
III- 4
RPI2JM - Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
Bidang Cipta Karya
pengembangan ekonomi nasional dan untuk menjaga keseimbangan kemajuan
suatu daerah dalam kesatuan ekonomi nasional.
Dalam rangka mempercepat pencapaian pembangunan ekonomi nasional,
diperlukan peningkatan penanaman modal melalui penyiapan kawasan yang
memiliki keunggulan geoekonomi dan geostrategis. Kawasan tersebut
dipersiapkan untuk memaksimalkan kegiatan industri, ekspor, impor, dan kegiatan
ekonomi lain yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Pengembangan KEK bertujuan
untuk mempercepat perkembangan daerah dan sebagai model terobosan
pengembangan kawasan untuk pertumbuhan ekonomi, antara lain industri,
pariwisata, dan perdagangan sehingga dapat menciptakan lapangan
pekerjaan.
Sesuai Undang-undang No. 39 tahun 2009 tentang Kawasan Ekonomi Khusus,
fungsi KEK adalah untuk melakukan dan mengembangkan usaha di bidang
perdagangan, jasa, industri, pertambangan dan energi, transportasi, maritim dan
perikanan, pos dan telekomunikasi, pariwisata, dan bidang lain. Sesuai dengan
hal tersebut, KEK terdiri atas satu atau beberapa Zona, antara lain Zona
pengolahan ekspor, logistik, industri, pengembangan teknologi, pariwisata, dan
energi yang kegiatannya dapat ditujukan untuk ekspor dan untuk dalam negeri.
Kriteria yang harus dipenuhi agar suatu daerah dapat ditetapkan sebagai KEK
adalah sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah, tidak berpotensi
mengganggu kawasan lindung, adanya dukungan dari pemerintah
provinsi/kabupaten/kota dalam pengelolaan KEK, terletak pada posisi yang
strategis atau mempunyai potensi sumber daya unggulan di bidang kelautan dan
perikanan, perkebunan, pertambangan, dan pariwisata, serta mempunyai batas
yang jelas, baik batas alam maupun batas buatan.
Untuk menyelenggarakan KEK, dibentuk lembaga penyelenggara KEK yang terdiri
atas Dewan Nasional di tingkat pusat dan Dewan Kawasan di tingkat provinsi.
Dewan Kawasan membentuk Administrator KEK di setiap KEK untuk melaksanakan
pelayanan, pengawasan, dan pengendalian operasionalisasi KEK. Kegiatan
usaha di KEK dilakukan oleh Badan Usaha dan Pelaku Usaha.
Fasilitas yang diberikan pada KEK ditujukan untuk meningkatkan daya saing agar
lebih diminati oleh penanam modal. Fasilitas tersebut terdiri atas fasilitas fiskal,
yang berupa perpajakan, kepabeanan dan cukai, pajak daerah dan retribusi
daerah, dan fasilitas nonfiskal, yang berupa fasilitas pertanahan, perizinan,
keimigrasian, investasi, dan ketenagakerjaan, serta fasilitas dan kemudahan lain
yang dapat diberikan pada Zona di dalam KEK, yang akan diatur oleh instansi
berwenang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
3.1.3 ARAHAN WILAYAH PENGEMBANGAN STRATEGIS
Dalam RTRW Nasional, Pusat Kegiatan Strategis Nasional (PKSN) yang ada di
Kabupaten Kepulauan Mentawai adalah : Kepulauan terluar yaitu Pulau Sibarubaru
dan Pulau Nyiau (Sinyaunyau, dalam RTRWN), sebagai kawasan strategis dari sudut
kepentingan pertahanan dan keamanan. Secara administratif di Kabupaten
Kepulauan Mentawai Pulau Sibaru-sibaru terdapat di Kecamatan Pagai Selatan dan
Pulau Sinyiau-nyiau berada di Kecamatan Siberut Barat Daya.
Kawasan strategis wilayah kabupaten merupakan wilayah yang penataan
ruangnya diprioritaskan, karena mempunyai pengaruh sangat penting dalam
Pemerintah Kabupaten Kepulauan Mentawai
III- 5
RPI2JM - Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
Bidang Cipta Karya
lingkup kabupaten terhadap ekonomi, sosial, budaya dan/atau lingkungan
Kawasan strategis untuk tingkat kabupaten di Kabupaten Kepulauan Mentawai
adalah :
A. Kawasan strategis dari sudut kepentingan ekonomi di Kabupaten Kepulauan
Mentawai adalah :
1) Kawasan Relokasi Permukiman Baru terdapat Km.37 Pagai Selatan di
Kecamatan Pagai Selatan, Km.16 Pagai Utara di Kecamatan Pagai Utara
dan Km.4-9 Sipora Selatan di Kecamatan Sipora Selatan.
Kawasan ini merupakan kawasan relokasi permukiman untuk korban
bencana tsunami yang terjadi pada 25 Oktober 2010, yang di rencanakan
untuk di Kecamatan Pagai Selatan seluas 5.590 ha, di Kecamatan Pagai Utara
seluas 2.602 ha, dan di Kecamatan Sipora Selatan seluas 1.675 ha.
2) Kawasan Wisata Alam Sigapokna, Simalegi dan Simatalu di Kecamatan
Siberut Barat, Bojakan di Kecamatan Siberut Utara, Matotonan dan
Madobag di Kecamatan Siberut Selatan, Katurei dan Sagulubbek di
Kecamatan Siberut Barat Daya.
3) Kawasan Wisata Bahari Mapadegat di Kecamatan Sipora Utara, Silabu di
Kecamatan Pagai Utara, Sikakap di Kecamatan Sikakap, Malakopa dan
Sinakak di Kecamatan Pagai Selatan, Katiet dan Teluk Pukarajat di
Kecamatan Sipora Selatan; Teluk Katurei dan Taileleu di Kecamatan Siberut
Barat Daya, Saibi Samukop dan Saliguma di Siberut Tengah dan Sirilogui di
Kecamatan Siberut Utara. Teluk Katurai, berada di desa Katurai yang terdiri
dari dusun Katurai, Sarausau dan Malilimok. Panjang teluk + 16 km dengan
lebar rata-rata 2 km, yang dikelilingi lautan bakau, perkampungan, pantai
berpasir dengan permukaan air yang tenang. Spesifikasi objek wisatanya
adalah cagar budaya dan adat istiadat di desa Katurai dan beberapa
kampung sepanjang sisi teluk, panorama alam teluk yang indah disamping
air yang tenang, objek rekreasi alam dan kelautan.
4) Kawasan Minapolitan Sikakap terdapat di Kecamatan Sikakap.
B. Kawasan strategis dari sudut kepentingan sosial budaya di Kabupaten
Kepulauan Mentawai adalah : kawasan budaya Madobag dan Matotonan di
Kecamatan Siberut Selatan, Simatalu dan Simalegi di Kecamatan Siberut Barat,
Bojakan di Kecamatan Siberut Utara dan Sagulubbek di Kecamatan Siberut
Barat Daya
C. Kawasan strategis dari sudut kepentingan pertahanan dan keamanan di
Kabupaten Kepulauan Mentawai adalah pangkalan Khusus Hankam / TNI AL
(Lantamal) di Sagitci Kecamatan Sipora Selatan dan di Seai, Kecamatan Sikakap.
Untuk mengetahui lebih jelas mengenai kawasan strategis yang berada di
Kabupaten Kepulauan Mentawai dapat dilihat pada Peta 3.1.
3.1.3.1 TUJUAN, KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENATAAN
RUANG
Penataan ruang Kabupaten Kepulauan Mentawai bertujuan untuk ”Meningkatkan
perekonomian melalui pengembangan potensi sumberdaya alam berkelanjutan yang
berbasis ekonomi kerakyatan, kearifan lokal
serta ramah lingkungan dengan
dukungan infrastruktur yang terintegrasi dan berbasis mitigasi bencana”
Sedangkan Kebijakan Penataan Ruang Kabupaten Kepulauan Mentawai adalah :
1. Penetapan pusat–pusat kegiatan untuk mendukung pelayanan sosial ekonomi
dalam pengembangan wilayah.
2. Peningkatan aksesibilitas dalam rangka menunjang pengembangan wilayah dan
Pemerintah Kabupaten Kepulauan Mentawai
III- 6
RPI2JM - Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
Bidang Cipta Karya
pengembangan jalur mitigasi bencana di Kabupaten Kepulauan Mentawai.
3. Peningkatan Pelayanan Prasarana Energi Listrik, Telekomunikasi, Sumberdaya Air
dan Prasarana Lingkungan, untuk seluruh kecamatan di Kabupaten Kepulauan
Mentawai dan lokasi permukiman baru.
4. Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Kepulauan Mentawai pasca
bencana.
5. Pemantapan fungsi kawasan lindung yang terletak dalam wilayah Kabupaten
Kepulauan Mentawai, terutama berkenaan dengan hutan lindung, resapan air,
dan kawasan pesisir (sempadan pantai, kawasan hutan bakau, daerah
perlindungan laut).
6. Pengelolaan kawasan rawan bencana alam.
7. Pemanfaatan kawasan pelestarian alam (taman nasional, suaka alam, taman
wisata alam laut) sebagai kawasan yang ikut mendukung kegiatan sosial
ekonomi masyarakat.
8. Peningkatan fungsi kawasan untuk kepentingan pertahanan dan keamanan
negara.
9. Pengembangan dan Pengelolaan Pulau-pulau kecil dan terluar di wilayah
kabupaten.
Strategi Penataan Ruang Kabupaten Kepulauan Mentawai yang akan
dikembangkan adalah sebagai berikut :
1. Strategi untuk penetapan pusat–pusat kegiatan untuk mendukung pelayanan
sosial ekonomi dalam pengembangan wilayah meliputi :
a. Mengembangkan Muara Siberut sebagai Pusat Kegiatan Wilayah (PKW)
b. Mengembangkan Tuapejat Sebagai Pusat Kegiatan Lokal (PKL)
c. Mengembangkan Sikakap sebagai Pusat Kegiatan Lokal promosi (PKLp)
3.1.3.2 RENCANA STRUKTUR RUANG
Rencana struktur ruang wilayah Kabupaten Kepulauan Mentawai adalah sebagai
berikut :
A. Rencana Sistem Pengelolaan Perkotaan dan Sistem Pusat Kegiatan
Rencana sistem pusat kegiatan di Kabupaten Kepulauan Mentawai di dasarkan
kepada kebijakan nasional (RTRWN) dan kebijakan Provinsi Sumatera Barat (RTRWP)
adalah :
1.
2.
Penetapan berdasarkan kebijakan nasional dalam RTRW Nasional, Pusat
Kegiatan Strategis Nasional (PKSN) di Kabupaten Kepulauan Mentawai terletak
di Pulau Sibarubaru dan Pulau Nyiau. Kedua pulau ini merupakan pulau terluar
dari wilayah Indonesia di bagian barat, dan terkait dengan kepentingan
pertahanan dan keamanan.
Penetapan berdasarkan kebijakan nasional dalam RTRW Nasional, Muara
Siberut merupakan Pusat Kegiatan Wilayah (PKW). Muara Siberut adalah ibukota
Kecamatan Siberut Selatan berada di Pulau Siberut,. Letak Muara Siberut yang
strategis akan mengalami pertumbuhan yang lebih cepat. Untuk itu
pertumbuhan kawasan ini perlu dikendalikan dikarenakan terdapat (Taman
Nasional Siberut) dan tetap mengoptimalkan daya layaknya secara regional
(lintas kabupaten) berfungsi sebagai:
Pusat Pelayanan Pemerintahan
Pusat Pelayanan Perdagangan
Pemerintah Kabupaten Kepulauan Mentawai
III- 7
RPI2JM - Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
Bidang Cipta Karya
Pusat Pelayanan Transportasi
Pusat Pelayanan Sosial dan Ekonomi
Pusat Pelayanan Pariwisata (Alam & Budaya)
Taman Nasional Siberut
3. Penetapan Pusat Kegiatan Lokal (PKL) Tuapejat berdasarkan arahan kebijakan
RTRW Provinsi Sumatera Barat. Tuapejat adalah ibukota Kabupaten Kepulauan
Mentawai berada di Pulau Sipora, Kecamatan Sipora Utara. Adapun fungsi dari
Tuapejat adalah :
Pusat Pemerintahan di wilayah Kabupaten
Pusat Pelayanan Transportasi Lokal dan Regional
Pusat Informasi dan Perhubungan di wilayah Kabupaten
Pelayanan Sosial dan Ekonomi di wilayah Kabupaten
Pusat Permukiman Perkotaan
Pusat Pariwisata (Bahari)
Pertumbuhan Kota Tuapejat diperkirakan akan mengalami lonjakan bila
bandara rokot dikembangkan nantinya, dimana keadaan ini didukung dengan
adanya lokasi atau titik surving yang diminati oleh peselancar mancanegara
.dan untuk perkembangannya perlu didukung dengan pembangunan Jaringan
Jalan yang menghubungkan simpul PKL dan PPL (Sioban).
4. Penetapan Pusat Kegiatan Lokal promosi (PKLp) Sikakap berdasarkan arahan
kebijakan RTRW Propinsi Sumatera Barat. Sikakap adalah Ibukota Kecamatan
Sikakap. Dan sebagai Pusat Kegiatan Lokal Promosi (PKLp) yang memilki skala
pelayanan kegiatan antar desa dan beberapa kecamatan, fasilitas pelayanan
dan penghidupan sosial ekonomi relatif lebih berkembang dibandingkan
dengan kecamatan lainnya. Kota Sikakap juga didukung oleh keberadaan
Bandara Minas yang di fungsikan sebagai dalam antisipasi penanggulangan
bencana .dan merupakan pelabuhan transito baik antar wilayah di Mentawai
maupun dengan wilayah lain. Adapun fungsi dari Kota Sikakap adalah sebagai
berikut :
Pusat pelayanan pemerintahan skala kecamatan
Pusat pelayanan perdagangan skala kecamatan dan sekitarnya
Pusat pelayanan transportasi skala wilayah
Pusat pelayanan sosial ekonomi skala kecamatan dan sekitarnya
Pusat kegiatan perikanan (Minapolitan)
5. Penetapan Pusat Pelayanan Kawasan (PPK), meliputi Sioban, Km 37, Pei-pei.
a. Sioban (Kecamatan Sipora Selatan)
Kota Sioban merupakan ibukota Kecamatan Sipora Selatan, dengan
posisinya yang berada satu pulau dengan Kota Tuapejat sebagai pusat
pemerintahan kabupaten, diharapkan akan mendapat pengaruh yang
besar dari posisinya tersebut dalam mendukung perkembangan
perekonomian wilayah. Dengan menempatkan Sioban sebagai salah satu
Pusat Pelayanan Kawasan (PPK), diharapkan antisipasi sejak dini sudah
dipersiapkan dalam mendukung perkembangan wilayah ini kedepannya.
Berbagai kegiatan pengembangan ekonomi diharapkan akan tumbuh pada
wilayah yang menjadi hinterland ibukota kabupaten ini, terlebih dengan
keberadaan Pelabuhan Sagitci yang akan ditingkatkan pelayanannya.
b. Fungsi pelayanan kegiatan kawasan akan melayani fungsi sebagai berikut
Pusat pelayanan pemerintahan skala kawasan;
Pusat pelayanan sosial ekonomis skala kawasan;
Pusat Pelayanan Transportasi skala kawasan.
Pemerintah Kabupaten Kepulauan Mentawai
III- 8
RPI2JM - Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
Bidang Cipta Karya
c. Km 37 (Kecamatan Pagai Selatan)
Kecamatan Pagai Selatan merupakan pemekaran dari Kecamatan Pagai
Utara Selatan, dengan ibukota Bulasat yang rencana awal berfungsi sebagai
PPK. Namun setelah terjadi bencana gempa dan tsunami tahun 2010, relokasi
permukiman masyarakat di pindahkan ke KM 37 sesuai dengan program
rehab-rekon kabupaten kepulauan mentawai yang berbasis mitigasi
bencana sehingga untuk pusat pelayanan kawasan di Kecamatan Pagai
Selatan direncanakan di km 37 yang memberikan layanan antar desa bagi
kegiatan skala antar desa sebagai berikut:
Pusat pelayanan pemerintahan skala kawasan
Pusat pelayanan sosial ekonomi skala kawasan
Pusat pelayanan transportasi skala kawasan
d. Pei-pei (Kecamatan Siberut Barat Daya)
Kecamatan Siberut Barat Daya juga merupakan hasil pemekaran dari
Kecamatan Siberut Selatan. Kecamatan Siberut Barat Daya dengan ibukota
Pei-pei merupakan Pusat Pelayanan Kawasan (PPK). Wilayah Kecamatan
Siberut Barat Daya didominasi oleh kehutanan, khususnya Taman Nasional
Siberut. Oleh karena itu potensi pengelolaan produktif relatif terbatas di
dalam kecamatan ini.
Fungsi pelayanan kegiatan antar kawasan akan melayani fungsi sebagai
berikut :
Pusat pelayanan pemerintahan skala desa
Pusat pelayanan sosial ekonomis skala desa
Pusat pelayanan pariwisata bahari skala wilayah
6. Penetapan Pusat Pelayanan Lingkungan (PPL), meliputi Saibi Samukop,
Saumanganya, Muara Sikabaluan, Silabu dan Simalegi Betaet.
a. Saibi Samukop (Siberut Tengah)
Saibi Samukop adalah ibukota Kecamatan Siberut Tengah yang merupakan
hasil pemekaran dari Kecamatan Siberut Utara. Wilayah Kecamatan Siberut
Tengah didominasi oleh kehutanan, khususnya Taman Nasional Siberut. Oleh
karena itu potensi pengelolaan produktif relatif terbatas di dalam kecamatan
ini dengan pusat pelayan kegiatan antar desa yang fungsi sebagai berikut :
Pusat pelayanan pemerintahan skala desa
Pusat pelayanan perdagangan skala desa
Pusat pelayanan transportasi skala lokal
Pusat pelayanan sosial ekonomi skala desa
b. Saumanganya (Kecamatan Pagai Utara)
Kecamatan Pagai Utara dengan Ibukota Kecamatan Saumanganya
dengan fungsi utama adalah sebagai Pusat Pelayanan Lingkungan (PPL)
yang memberikan layanan antar desa bagi kegiatan skala antar desa
dengan pembangunan jaringan jalan dan pelabuhan dalam menunjang
pertumbuhan perekonomiannya serta menunjang Sektor Pariwisata. Lingkup
Pelayanan mencakup sebagai :
Pusat pelayanan pemerintahan (skala pelayanan desa)
Pusat pelayanan transportasi (skala pelayan desa)
Pusat Pelayan Pariwisata di Wilayah Kabupaten
Pusat pelayanan sosial ekonomi (skala pelayan desa)
c. Muara Sikabaluan (Kecamatan Siberut Utara)
Muara Sikabaluan sebagai ibu kota Kecamatan Siberut Utara merupakan
Pusat Pelayanan Lingkungan (PPL). Beberapa fasilitas dan infrastruktur sebagian
sudah tersedia dan merupakan pusat pelayan antar desa dan kecamatan
Pemerintah Kabupaten Kepulauan Mentawai
III- 9
RPI2JM - Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
Bidang Cipta Karya
yaitu dimana sebagian kecil wilayah nya termasuk Taman Nasional dimana
potensi pengelolan produktif relatif terbatas di dalam kecamatan ini
dengan
pusat
pelayan
kegiatan antar desa. Muara
Sikabaluan merupakan Kawasan Rawan Bencana, dimana kontur daerah
nya cukup datar sehingga kalau terjadi (Gelombang Besar dan Tsunami)
akan memakan korban jiwa yang sangat banyak. Untuk kedepannya
Ibukota Siberut Utara, Muara Sikabaluan dipindahkan ke Dusun Tamairang
beserta Relokasi Pemukimannya. Dimana kawasan Dusun Tamairang lebih
tinggi dari permukaan laut serta jauh dari pantai, yang nanti berfungsi
sebagai pusat pelayanan sebagai berikut :
Pusat pelayanan pemerintahan skala desa
Pusat pelayanan perdagangan skala desa
Pusat pelayanan transportasi skala wilayah
Pusat pelayanan sosial dan ekonomi skala desa
d. Silabu (Kecamatan Pagai Utara)
Silabu merupakan daerah yang terkena bencana dan di relokasi ke daerah
aman. Silabu sebagai pusat permukiman baru di arahkan menjadi pusat
pelayanan lingkungan sehingga dapat mempercepat pengembangan
wilayah baru.
e. Simalegi Betaet (Kecamatan Siberut Barat )
Simalegi Betaet adalah ibukota Kecamatan Siberut Barat. Lokasi Simalegi
Betaet berada dalam kawasan Taman Nasional Siberut yang di rencanakan
sebagai daerah zona khusus.
B.
Rencana Sistem Jaringan Prasarana Utama
1. Rencana Jaringan Jalan
Jaringan jalan yang ada di Kabupaten Kepulauan Mentawai adalah sistem
jaringan jalan kolektor primer, jalan lokal primer, jalan lokal sekunder dan
jembatan. Adapun rencana jaringan jalan di Kabupaten Kepulauan
Mentawai meliputi :
a. Jaringan jalan kolektor primer, yaitu rencana pembangunan Trans
Mentawai diusulkan menjadi jalan status jalan nasional terdiri atas:
1) jaringan jalan yang berada di pulau Sipora yang menghubungkan ruas
jalan Tuapejat – Transmigrasi – Rokot – Sioban – Sagitci – Katiet
ditambah dengan jalan Simpang SP II – Kantor Camat Sipora Utara;
2) jaringan jalan yang berada di pulau Siberut yang menghubungkan ruas
jalan Labuan Bajau-Policoman-Sigapokna – Terekan Hulu – Sirilanggai –
Sotboyak –Cimpungan – Saibi Samukop – Saliguma – Maileppet –
Muara Siberut – Puro – Rogdok – Mabukkuk, Muara Saibi – Kaleak –
Sibudda Oinan – Simanipa – Toroiji – Batpaggeu – Saliguma;
3) jaringan jalan yang berada di Pulau Pagai Utara yang
menghubungkan ruas jalan Mapinang – Saumanganya – Matobe –
Sikakap –Dermaga;dan
4) jaringan jalan yang berada di Pulau Pagai Selatan yang
menghubungkan ruas jalan Polaga Km 0 - Km 19 – Km 37 - Km 40 – Km
42 – Km 53 – Boriai (Logpond) ditambah dengan jalan Km 53 – Lakkau –
Surat Aban.
b. Jaringan jalan lokal primer, terdiri atas :
1) ruas jalan di Pulau Siberut, meliputi Muara Sikabaluan - Pokai –
Pemerintah Kabupaten Kepulauan Mentawai
III- 10
RPI2JM - Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
Bidang Cipta Karya
Sirilanggai, Barambang – Tamairang, Muara Sikabaluan – Mongan
Poula – Sotboyak, Cimpungan Desa – Subelen – Poros Trans Mentawai,
Subelen-Muara Saibi, Muara Saibi – Simoilaklak – Sirisurak – Poros Trans
Mentawai, Simpang Muntei – Puro - Muara Siberut, Pasakiat Taileleu –
Peipei – Mabukkuk, Puro – Malilimok;
2) ruas jalan di Pulau Sipora, meliputi Sagitci – Bosua, Sagitci – Beriulou,
Bosua – Beriulou – Masokut – Betumonga dan Bosua – Katiet;
3) ruas jalan di Pulau Pagai Utara, meliputi dermaga Sikakap – Taikako –
Km 8 – Km17 – Maguiruk – Saumanganya; dan
4) ruas jalan di Pulau Pagai Selatan, meliputi Mapinang – Bagatsagai –
Boriai (trans mentawai) dan Limu – Mapinang – Maonai – Lakkau –
Limosua dan Surat Aban.
c. Jaringan jalan lokal sekunder, terdiri atas:
1) ruas jalan lokal sekunder di Pulau Siberut, meliputi: Cimpungan –
Sirilogui, Sigapokna – Tiniti – Simalegi, Monganpoula – Sirilogui, Sotboyak
– Bojakan, Dermaga Subelen-Trans Mentawai, Simaobuk - Subelen –
Batuija - Batliggitte – Saibi Samukop, Simabaik – Sibokbongi,Simalegi –
Simatalu – Sagulubbek dan Rogdok – Madobag – Matotonan,
2) ruas jalan di Pulau Sipora, meliputi Pusat Kota KM4 – Mapadegat, RSUD
– Kantor Camat, Mapadegat – Dermaga, Betumonga-SP III,
Mapaddegat – Home Stay, Betumonga – Pukarayat – Berimanua –
Kantor Camat, Lingkar Kota – Pesantren, Simpang Pesantren –
Pesantren, Simpang Kantor Bupati – Kantor Bupati dan Sioban – Mara,
Km5 – Home stay, Betumonga – Silaoinan; Km12-Simaombuk;
3) ruas jalan di Pulau Pagai Utara, meliputi: Km 14 Betumonga, Km 17 –
Silabu, Km21 – Tumalei, Silabu –Betumonga, Lingkar Taikako dan
Transmigrasi – Silaoinan; dan
4) ruas jalan di Pulau Pagai Selatan, meliputi KM 27-Sabiret –Muntei –
Malakopa, Sabiret – Km 35, KM 32 – Mapoupou – Bere – Makalo, KM 32 –
Talopulei, KM37 – Parak Batu, KM40 – Aban Baga - Bubuget, KM42 –
Bulasat – Tapak, Bulasat – Lakkau.
Untuk jelasnya mengenai rencana panjang jaringan jalan di Kabupaten Kepulauan
Mentawai dapat dilihat pada Tabel berikut ini :
Tabel 3.1.
Rencana Pengembangan Ruas Jalan di Pulau Siberut
NO
RUAS JALAN
1
2
3
4
5
6
Muara Siberut- Siberut
Muara Siberut- Mailepet
Muara Siberut- Puro
Mailepet- Saliguma
Saliguma- Saibi Samukop
Saibi
SamukopCimpungan
Cimpungan- Sirilogui
7
Pemerintah Kabupaten Kepulauan Mentawai
PANJANG LUAS FUNGSI JALAN
(Km)
2.50
Lokal Primer
5.70
Lokal Primer
3.00
Lokal Primer
20.00
Lokal Primer
15.00
Lokal Primer
12.00
Lokal Primer
15.00
Lokal Primer
III- 11
RPI2JM - Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
Bidang Cipta Karya
8
SiriloguiMuara 21.00
Sakabaluan
9
Muara Sakabaluan- Pokai 7.00
10
Pokai- Sirilanggai
8.00
11
Sirilanggai- Tiniti
14.00
12
Tiniti- Sigapokna
10.00
13
Tiniti- Simalegi
17.00
14
Muara Sikabaluan- Pinggir 2.00
pantai
15
Muara
Sakabaluan- 6.00
Monganpaula
16
Monganpaula- Sotboyak
7.00
17
Sotboyak- Bojakan
8.00
18
Bojakan- Simalegi
25.00
19
Simalegi- Simatalu
12.00
20
Simatalu- Sagalubek
20.00
21
SagalubekPasakiat 30.00
Tailelleu
22
Pasakiat
Tailelleu- 25.00
Madobak
23
Madobak- Muntei
12.00
Sumber : Materi Teknis RTRW Kab. Kep. Mentawai
Lokal Primer
Lokal Primer
Lokal Sekunder
Lokal Sekunder
Lokal Sekunder
Lokal Sekunder
Lokal Sekunder
Lokal Sekunder
Lokal Sekunder
Lokal Sekunder
Lokal Sekunder
Lokal Sekunder
Lokal Sekunder
Lokal Sekunder
Lokal Sekunder
Lokal Sekunder
Tabel 3.2.
Rencana Pengembangan Ruas Jalan di Pulau Sipora
PANJANG
RUAS (km)
1
Tuapejat – Transmigrasi
12.00
2
Transmigrasi- Rokot
18.00
3
Sioban- Rokot
21.00
4
Sioban- Sagitci
8.20
5
Sagitci- Bosua
15.60
6
Bosua- Beriulau
8.80
7
Beriulau- Betumongga
20.50
8
Bosua-Katiet
17.00
9
Pusat Kota- Mapadegat
1,20
10
RSUD- Kantor Camat
6.50
11
Mapadegat- Dermaga
6.10
12
Simpang SP II- SP II
5.10
13
Mapadegat- Home Stay 1.50
14
Betumonga- Berimanua
15.00
15
Berimanua- SP II
7.00
16
Lingkar Kota- Pesantren
7.00
Simpang
Pesantren- 1.00
17
Pesantren
Simpang Kantor Bupati- 0.20
18
Kantor Bupati
19
Sioban – Mara
5.00
Sumber : Materi Teknis RTRW Kab. Kep. Mentawai
NO
RUAS JALAN
Pemerintah Kabupaten Kepulauan Mentawai
FUNGSI JALAN
Strategis Nasional*
Strategis Nasional*
Strategis Nasional*
Strategis Nasional*
Strategis Nasional*
Lokal Primer
Lokal Primer
Lokal Primer
Lokal Sekunder
Lokal Sekunder
Lokal Sekunder
Lokal Sekunder
Lokal Sekunder
Lokal Sekunder
Lokal Sekunder
Lokal Sekunder
Lokal Sekunder
Lokal Sekunder
Lokal Sekunder
III- 12
RPI2JM - Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
Bidang Cipta Karya
Tabel 3.3.
Rencana Pengembangan Ruas Jalan di Pulau Pagai Utara
NO
RUAS JALAN
1
2
3
PANJANG LUAS FUNGSI JALAN
(Km)
4.00
Lokal Primer
9.00
Lokal Primer
18.00
Lokal Primer
Sikakap- Mabolak
Mabolak- Matobek
MatobekSaumanganya
Saumanganya4
30.00
Mapinang
5
Sikakap- Nemnem Leleu 3.00
6
Nemnem Leleu- Muara 7.00
Taikako
7
Lingkar Taikako
3.00
8
Transmigrasi- Silaoinan
2.00
9
Muara
Taikako- 20.00
Betumonga
10
Betumonga- Silabu
10.00
11
Silabu- Saumanganya
50.00
Sumber : Materi Teknis RTRW Kab. Kep. Mentawai
Lokal Primer
Lokal Sekunder
Lokal Sekunder
Lokal Sekunder
Lokal Sekunder
Lokal Sekunder
Lokal Sekunder
Lokal Sekunder
Tabel 3.4.
Rencana Pengembangan Ruas Jalan di Pulau Pagai Selatan
NO
RUAS JALAN
1
2
3
4
PANJANG LUAS FUNGSI JALAN
(Km)
19.00
Lokal Primer
11.00
Lokal Primer
18.00
Lokal Primer
9.00
Lokal Primer
Polaga- KM19
KM19- Makalo
KM19- KM37
Balerakso
KM25Malakopa
5
KM37- KM40
3.00
6
KM37- Parak Batu
12.00
7
KM40- Sinaka
19.00
8
KM40- KM42
2.00
9
KM42- Bulasat
6.80
10
Bulasat- Tapak
3.00
11
Bulasat- Lakkau
23.00
12
Lakkau- Surat Aban
15.00
13
Parak Batu- Batsagai
40.00
Sumber : Materi Teknis RTRW Kab. Kep. Mentawai
Lokal Sekunder
Lokal Sekunder
Lokal Sekunder
Lokal Sekunder
Lokal Sekunder
Lokal Sekunder
Lokal Sekunder
Lokal Sekunder
Lokal Sekunder
1. Jembatan
Rencana pembangunan jembatan di Kabupaten Kepulauan Mentawai
merupakan upaya membuka kawasan terisolasi, meningkatkan kelancaran
pemasaran hasil-hasil produksi, serta untuk meningkatkan kelancaran kegiatan
ekonomi, sosial dan budaya. Adapun jaringan jembatan yang berada di 3 (tiga)
pulau besar di Kabupaten Kepulauan Mentawai, terdiri dari :
Pemerintah Kabupaten Kepulauan Mentawai
III- 13
RPI2JM - Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
Bidang Cipta Karya
a. Jembatan di Pulau Siberut, yaitu :
1. Jembatan Mongan Poula 1
Siberut Utara
16. Jembatan Ugei I
Siberut Selatan
2. Jembatan Mongan Poula 2
Siberut Utara
17. Jembatan Ugei II
Siberut Selatan
3. Jembatan Malancan 1
Siberut Utara
18. Jembatan Puro
Siberut Selatan
4. Jembatan Malancan 2
Siberut Utara
19. Jembatan Pei-Pei I
Siberut Barat Daya
5. Jembatan Malancan 3
Siberut Utara
20. Jembatan Pei-Pei II
Siberut Barat Daya
6. Jembatan Malancan 4
Siberut Utara
21. Jembatan Taileuleu I
Siberut Barat Daya
7. Jembatan Malancan 5
Siberut Utara
22. Jembatan Taileuleu II
Siberut Barat Daya
8. Jembatan Sirilogui
9. Jembatan Muara
Sikabaluan
10. Jembatan Sotboyak-
Siberut Utara
Siberut Utara
23. Jembatan Taileuleu III
24. Jembatan Taileuleu IV
Siberut Barat Daya
Siberut Barat Daya
Siberut Utara
25. Jembatan Taileuleu V
Siberut Barat Daya
Bojakan
11. Jembatan Lembesu
Siberut Utara
26. Jembatan Taileuleu V
Siberut Barat Daya
12. Jembatan Maileppet I
Siberut Selatan
27. Jembatan Taileuleu VI
Siberut Barat Daya
13. Jembatan Maileppet II
Siberut Selatan
28. Jembatan Tiop
Siberut Barat Daya
14. Jembatan Muntei I
Siberut Selatan
29. Jembatan Gantung Muara Saibi
Siberut Tengah
15. Jembatan Muntei II
Siberut Selatan
30. Jembatan Saliguma - Saibi
Siberut Tengah
b. Jembatan di Pulau Sipora, yaitu :
1. Jembatan Mapadegat
Sipora Utara
26. Jembatan Nem-nem Leleu
Sipora Selatan
2. Jembatan SP2 – 1
Sipora Utara
27. Jembatan Sagitchi
Sipora Selatan
3. Jembatan SP2 – 2
Sipora Utara
28. Jembatan Sao
Sipora Selatan
4. Jembatan Pogari
Sipora Utara
29. Jembatan Mongan Bosua 1
Sipora Selatan
5. Jembatan Pajujurung
Sipora Utara
30. Jembatan Mongan Bosua 2
Sipora Selatan
6. Jembatan Motorabibit
Sipora Utara
31. Jembatan Gobik
Sipora Selatan
7. Jembatan Sijokjok 1
Sipora Utara
32. Jembatan Bosua
Sipora Selatan
8. Jembatan Sijokjok 2
Sipora Utara
33. Jembatan Masokut 1
Sipora Selatan
9. Jembatan Matobe 1
Sipora Utara
34. Jembatan Masokut 2
Sipora Selatan
10. Jembatan Matobe 2
Sipora Utara
35. Jembatan Beriulou
Sipora Selatan
11. Jembatan Saurenu
Sipora Utara
36. Jembatan Matuptuman 1
Sipora Selatan
12. Jembatan Sioban 1
Sipora Utara
37. Jembatan Matuptuman 2
Sipora Selatan
13. Jembatan Sioban 2
Sipora Utara
38. Jembatan Matuptuman 3
Sipora Selatan
14. Jembatan Sioban 3
Sipora Utara
39. Jembatan Taraet
Sipora Selatan
15. Jembatan Mara 1 Malabaet
Sipora Selatan
40. Jembatan Maileppet
Sipora Selatan
16. Jembatan Mara 2 Dekat SMAN 1
Sipora Selatan
41. Jembatan Mangka Hulu
Sipora Selatan
17. Jembatan Mara 3 Simangga
Sipora Selatan
42. Jembatan Borai Baga
Sipora Selatan
18. Jembatan Mara 4 Siboklo
Sipora Selatan
43. Jembatan Bagat Rimau
Sipora Selatan
19. Jembatan Mara 5 Jembatan ULIP
Sipora Selatan
44. Jembatan Bulak
Sipora Selatan
20. Jembatan Mara 6 Simapukuk
Sipora Selatan
45. Jembatan Eruta
Sipora Selatan
21. Jembatan Mara 7 Parubajat 1
Sipora Selatan
46. Jembatan Masok Gunai
Sipora Selatan
22. Jembatan Mara 8 Parubajat 2
Sipora Selatan
47. Jembatan Sabagen III
Sipora Selatan
23. Jembatan Mara 9 Mara Permai
Sipora Selatan
48. Jembatan Sabagen IV
Sipora Selatan
24. Jembatan Monga
Sipora Selatan
49. Jembatan Subulat
Sipora Selatan
25. Jembatan Gantung Monga
Sipora Selatan
Pemerintah Kabupaten Kepulauan Mentawai
III- 14
RPI2JM - Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
Bidang Cipta Karya
c.
Jembatan di Pulau Pagai Selatan, yaitu :
1. Jembatan KM 20
Pagai Selatan
37. Jembatan Dusun Parabatu Simp. KM 39
Pagai Selatan
2. Jembatan KM 21
Pagai Selatan
38. Jembatan Dusun Parabatu Simp. KM 39
Pagai Selatan
3. Jembatan KM 22
Pagai Selatan
39. Jembatan Dusun Parabatu Simp. KM 39
Pagai Selatan
4. Jembatan KM 30
Pagai Selatan
40. Jembatan Dusun Parabatu Simp. KM 39
Pagai Selatan
5. Jembatan KM 36
Pagai Selatan
41. Jembatan Dusun Parabatu Simp. KM 39
Pagai Selatan
6. Jembatan KM 43
Pagai Selatan
42. Jembatan Dusun Parabatu Simp. KM 39
Pagai Selatan
7. Jembatan KM 52
Pagai Selatan
43. Jembatan Dusun Parabatu Simp. KM 39
Pagai Selatan
8. Jembatan KM 53
Pagai Selatan
44. Jembatan Dusun Parabatu Simp. KM 39
Pagai Selatan
9. Jembatan KM 54
Pagai Selatan
45. Jembatan Dusun Parabatu Simp. KM 39
Pagai Selatan
10. Jembatan KM 57
Pagai Selatan
46. Jembatan Dusun Parabatu Simp. KM 39
Pagai Selatan
11. Jembatan KM 58
Pagai Selatan
47. Jembatan Dusun Talopulei Simp. KM 32
Pagai Selatan
12. Jembatan KM 60
Pagai Selatan
48. Jembatan Dusun Talopulei Simp. KM 32
Pagai Selatan
13. Jembatan Mapoupou Simp. KM 32
Pagai Selatan
49. Jembatan Dusun Talopulei Simp. KM 32
Pagai Selatan
14. Jembatan Mapoupou Simp. KM 32
Pagai Selatan
50. Jembatan Dusun Talopulei Simp. KM 32
Pagai Selatan
15. Jembatan Mapoupou Simp. KM 32
Pagai Selatan
51. Jembatan Dusun Talopulei Simp. KM 32
Pagai Selatan
16. Jembatan Mapoupou Simp. KM 32
Pagai Selatan
52. Jembatan Dusun Talopulei Simp. KM 32
Pagai Selatan
17. Jembatan Mapoupou Simp. KM 32
Pagai Selatan
53. Jembatan Dusun Talopulei Simp. KM 32
Pagai Selatan
18. Jembatan Mapoupou Simp. KM 32
Pagai Selatan
54. Jembatan Dusun Talopulei Simp. KM 32
Pagai Selatan
19. Jembatan Mapoupou Simp. KM 32
Pagai Selatan
55. Jembatan Dusun Talopulei Simp. KM 32
Pagai Selatan
20. Jembatan Mapoupou Simp. KM 32
Pagai Selatan
56. Jembatan Dusun Talopulei Simp. KM 32
Pagai Selatan
21. Jembatan Mapoupou Simp. KM 32
Pagai Selatan
57. Jembatan Dusun Talopulei Simp. KM 32
Pagai Selatan
22. Jembatan Mapoupou Simp. KM 32
Pagai Selatan
58. Jembatan Dusun Talopulei Simp. KM 32
Pagai Selatan
23. Jembatan Mapoupou Simp. KM 32
Pagai Selatan
59. Jembatan Dusun Talopulei Simp. KM 32
Pagai Selatan
24. Jembatan Mapoupou Simp. KM 32
Pagai Selatan
60. Jembatan Dusun Talopulei Simp. KM 32
Pagai Selatan
25. Jembatan Mapoupou Simp. KM 32
Pagai Selatan
61. Jembatan Dusun Talopulei Simp. KM 32
Pagai Selatan
26. Jembatan Mapoupou Simp. KM 32
Pagai Selatan
62. Jembatan Saumang
Pagai Selatan
27. Jembatan Mapoupou Simp. KM 32
Pagai Selatan
63. Jembatan Sungai Bulasat
Pagai Selatan
28. Jembatan Mapoupou Simp. KM 32
Pagai Selatan
64. Jembatan Tapak
Pagai Selatan
29. Jembatan Mapoupou Simp. KM 32
Pagai Selatan
65. Jembatan Simangaik
Pagai Selatan
30. Jembatan Mapoupou Simp. KM 32
Pagai Selatan
66. Jembatan Bagat Laplap
Pagai Selatan
31. Jembatan Mapoupou Simp. KM 32
Pagai Selatan
67. Jembatan Bagat Siloinan
Pagai Selatan
32. Jembatan Mapoupou Simp. KM 32
Pagai Selatan
68. Jembatan Dusun Tubeket Simp. KM 11
Pagai Selatan
33. Jembatan Dusun Parabatu Simp. KM 39
Pagai Selatan
69. Jembatan Dusun Tubeket Simp. KM 11
Pagai Selatan
34. Jembatan Dusun Parabatu Simp. KM 39
Pagai Selatan
70. Jembatan Dusun Tubeket Simp. KM 11
Pagai Selatan
35. Jembatan Dusun Parabatu Simp. KM 39
Pagai Selatan
71. Jembatan Dusun Bere dan Makalo
Pagai Selatan
36. Jembatan Dusun Parabatu Simp. KM 39
Pagai Selatan
d. Jembatan di Pulau Pagai Utara, yaitu :
1. Jembatan Taikako
1. Jembatan Taikako
Sikakap
Sikakap
11. Jembatan Baru-baru
11. Jembatan Baru-baru
Pemerintah Kabupaten Kepulauan Mentawai
Pagai Utara
Pagai Utara
III- 15
RPI2JM - Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
Bidang Cipta Karya
2. Jembatan Sibay-bay 1
3. Jembatan Sibay-bay 2
4. Jembatan Matobe
5. Jembatan Masabuk
6. Jembatan Cimpungan
7. Jembatan Patutukat I
8. Jembatan Mangaungau
9. Jembatan Manganjo
10. Jembatan Muntei
Sikakap
Sikakap
Sikakap
Sikakap
Sikakap
Pagai Utara
Pagai Utara
Pagai Utara
Pagai Utara
12. Jembatan Betumongga
13. Jembatan Silabu I
14. Jembatan Silabu II
15. Jembatan Maguiruk
16. Jembatan Magili
17. Jembatan Pinairuk
18. jembatan Bosua
19. Jembatan Saumanganya
20. Jembatan Butek Mone
Pagai Utara
Pagai Utara
Pagai Utara
Pagai Utara
Pagai Utara
Pagai Utara
Pagai Utara
Pagai Utara
Pagai Utara
C. Jaringan Prasarana Lalu Lintas
Untuk mendukung peningkatan aksesibilitas di Kabupaten Kepulauan Mentawai,
maka direncanakan jaringan prasarana lalu lintas yang terdiri dari rencana
pengembangan Terminal Penumpang Tipe C di Tuapejat, Muara Siberut, Pokai,
Sikakap, Sioban, Sagitci, Sioban, Polaga, Km 37 (Bulasat), Sinaka, Pasapuat, Silabu,
Katurai dan Saibi.
D. Rencana Jaringan Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan
Rencana pengembangan jaringan penyeberangan di Kabupaten Kepulauan
Mentawai, meliputi :
a. lintas penyeberangan, terdiri atas :
1) lintas penyeberangan regional, meliputi :
- Sikabaluan/Pokai – Bungus,
- Siberut/Maileppet –Bungus,
- Tuapejat – Bungus,
- Sikakap – Bungus, dan
Labuan Bajau – Bungus:
2) lintas penyeberangan lokal, meliputi Sakaladat – Labuan Bajau – Pokai –
Subelen – Maileppet – Mabukkuk – Malilimok – Tuapejat - Sioban – Sagitci –
Pasapuat – Sikakap – Polaga – Malakopa – Bake – Lakkau – Sinakak – Boriai –
Parak Batu.
b. pelabuhan penyeberangan, terdiri atas:
1) pelabuhan penyeberangan regional, meliputi :
Pelabuhan Sikakap di Kecamatan Sikakap,
Pelabuhan Bajau di Kecamatan Siberut Barat,
Pelabuhan Sikabaluan/Pokai di Kecamatan Siberut Utara,
Pelabuhan Siberut/Maileppet di Kecamatan Siberut Selatan,
Pelabuhan Tuapejat di Kecamatan Sipora Utara
(2) pelabuhan penyeberangan lokal, meliputi :
Pelabuhan Sakaladat di Kecamatan Siberut Barat,
Pelabuhan Malilimok di Kecamatan Siberut Barat Daya,
Pelabuhan Subelen di Kecamatan Siberut Tengah,
Pelabuhan Mabukkuk di Kecamatan Siberut Barat Daya,
Pelabuhan Sagitci di Kecamatan Sipora Selatan,
Pelabuhan Pasapuat di Kecamatan Pagai Utara,
Pelabuhan Polaga di Kecamatan Sikakap,
Pelabuhan Malakopa di Kecamatan Pagai Selatan,
Pelabuhan Bake di Kecamatan Pagai Selatan,
Pelabuhan Lakkau di Kecamatan Pagai Selatan,
Pemerintah Kabupaten Kepulauan Mentawai
III- 16
RPI2JM - Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
Bidang Cipta Karya
-
Pelabuhan Sinakak di Kecamatan Pagai Selatan.
Pelabuhan Boriai Kecamatan Pagai Selatan,
Pelabuhan Parak Batu di Kecamatan Pagai Selatan.
E. Rencana Sistem Transportasi Laut
Sistem jaringan transportasi laut meliputi tatanan kepelabuhanan dan alur
pelayaran, oleh karena itu rencana pengembangan sistem jaringan transportasi laut
di Kabupaten Kepulauan Mentawa, meliputi :
1. Rencana Tatanan Kepelabuhan
Rencana tatanan kepelabuhan di Kabupaten Kepulauan Mentawai, meliputi :
a. pelabuhan pengumpul, terdiri atas pelabuhan Sikakap di Kecamatan
Sikakap;
b. pelabuhan pengumpan, terdiri atas:
1) pelabuhan Pengumpan regional, meliputi :
- Pelabuhan Tuapejat di Kecamatan Sipora Utara,
- Pelabuhan Sioban di Kecamatan Sipora Selatan,
- Pelabuhan Pokai Kecamatan Siberut Utara,
- Pelabuhan Maileppet/Siberut di Kecamatan Siberut Selatan, dan
- Pelabuhan Mabukkuk Kecamatan Siberut Barat Daya.
2) pelabuhan Pengumpan lokal, meliputi :
- Pelabuhan Labuan Bajau di Kecamatan Siberut Barat,
- Pelabuhan Malilimok di Kecamatan Siberut Barat Daya,
- Pelabuhan Pelabuhan Sagitci di Kecamatan Sipora Selatan,
- Pelabuhan Pasapuat di Kecamatan Pagai Utara,
- Pelabuhan Sinakak (Boriai) di Kecamatan Pagai Selatan,
- Pelabuhan Bagatsagai di Kecamatan Pagai Selatan,
- Pelabuhan Makalo di Kecamatan Pagai Selatan, dan
- Pelabuhan Subelen di Kecamatan Siberut Tengah.
c. terminal khusus, terdiri atas:
1) Terminal Khusus Hankam Posal di Seai Kecamatan Sikakap;
2) Terminal Khusus Hankam Lanal di Sagitci Kecamatan Sipora Selatan;
dan
3) Terminal Khusus Wisata Marina Katiet di Kecamatan Sipora Selatan dan
Simaombuk di Kecamatan Sipora Utara.
4) Pelabuhan Marina Leleulagok di Kecamatan Siberut Barat Daya
2. Rencana Alur Pelayaran
Rencana alur pelayaran di Kabupaten Kepulauan Mentawai, meliputi :
a. Maileppet – Pokai – Padang
b. Tuapejat – Padang
c. Labuhan Bajau – Padang
d. Sinakak – Padang
e. Sikakap - Padang
Untuk membuka terisolir Kabupaten Kepulauan Mentawai, maka di
rencanakan waktu pelayaran minimal seminggu 4 kali 1 (satu) Rute Pelayaran
(jangka menengah/ 5-10 tahun) dan waktu pelayaran setiap hari (jangka
panjang/ 20 tahun)
Lebih jelasnya mengenai rencana sistem transportasi laut di Kabupaten
Kepulauan Mentawai dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Pemerintah Kabupaten Kepulauan Mentawai
III- 17
RPI2JM - Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
Bidang Cipta Karya
Tabel 3.5.
Rencana Pengembangan Pelabuhan di Kabupaten Kepulauan Mentawai
No.
Nama Pelabuhan
Status & Fungsi Pelabuhan
Rencana
A. Pelabuhan Barang dan Penumpang
1.
Pel. Sikakap (Sikakap)
PELABUHAN PENGUMPUL
REGIONAL
Peningkatan sarana
dan prasarana serta
fasilitas Pelabuhan
2.
Pelabuhan Tuapejat (Kec.Sipora Utara)
3.
Pelabuhan Pokai (Kec. Siberut Utara),
PELABUHAN PENGUMPAN
REGIONAL
Peningkatan sarana
dan prasarana serta
fasilitas Pelabuhan
4.
Pelabuhan Sioban (Kec. Sipora Selatan),
5
Pelabuhan Maileppet (Kec. Siberut Selatan)
6.
Pelabuhan Mabukkuk (Kec. Siberut Barat
Daya)
7.
Pel. Labuan Bajau (Kec. Siberut Barat)
8.
Pel. Malilimok (Kec. Siberut Barat Daya)
PELABUHAN PENGUMPAN
LOKAL
Pembangunan
Pelabuhan Baru
9.
Pel. Sagitci (Kec. Sipora Selatan)
10.
Pel. Pasapuat (Kec. Pagai Utara)
11.
Pel. Polaga (Kec. Pagai Selatan)
12.
Pel. Sinaka (Boriai) (Kec. Pagai Selatan)
13.
Pel. Bagatsagai (Kec. Pagai Selatan)
14.
Pel Makalo (Kec. Pagai Selatan)
15.
Pel. Subelen (Kec. Siberut Tengah)
B. Terminal Khusus
16
Katiet (Kec. Sipora Selatan)
Dermaga Khusus Wisata Marina
Pembangunan
17.
Simaombuk (Kec. Sipora Utara)
Dermaga Khusus Wisata Marina
Pembangunan
18.
Pelabuhan Marina Leleulagok (Kec. Siberut
Barat Daya)
Pelabuhan Marina
Pembangunan
19.
Sagitci (Kec. Sipora Selatan)
Pelabuhan Khusus HANKAM (TNI
AL)
Pembangunan
18
Seai (Kec. Sikakap)
Pelabuhan Khusus HANKAM (TNI
AL)
Pembangunan
Sumber : materi teknis RTRW Kab. Kep. Mentawai
F. Rencana Sistem Transportasi Udara
Bandara Rokot yang terletak ditepi Pantai Timur Sipora merupakan Bandara Perintis
dengan Landasan Pacu (runway) 850 meter. Namun pada saat ini panjang
landasan yang dapat digunakan adalah sepanjang 650 meter. Sedangkan jenis
pesawat yang bisa digunakan yaitu Pesawat Jenis Casa 100 dengan kapasitas 6-12
Orang, dengan penerbangan 2 (dua) kali seminggu.
Pemerintah Kabupaten Kepulauan Mentawai
III- 18
RPI2JM - Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
Bidang Cipta Karya
Dari kondisi sarana dan prasarana transportasi udara yang kurang memadai,
dibutuhkan pemeliharaan, peningkatan
dan pembangunan bandara baru.
Dimana untuk pemeliharaan dan peningkatan dilakukan di Bandara Rokot dan
Bandara Minas di Pulau Pagai Selatan
Terkait dengan mitigasi bencana, Kepulauan Mentawai sangat membutuhkan
pembangunan bandara baru terutama di Pulau Siberut ( Bandara Pei-pei) untuk
mempermudah akses bantuan dan evakuasi jika terjadi Bencana.
Rencana tatanan kebandaraudaraan di Kabupaten Kepulauan Mentawai
berdasarkan skala pelayanannya adalah bandara pengumpan, meliputi :
Bandar udara Rokot di Kecamatan Sipora Selatan (Bandara eksisting);
Bandar udara Pei-Pei di Kecamatan Siberut Barat Daya (Rencana)
Bandar udara Minas di Kecamatan Pagai Selatan (Bandara eksisting, saat ini
tidak berfungsi)
G. Rencana Sistem Jaringan Prasarana Lainnya
1. Rencana Sistem Jaringan Energi (Listrik)
Sistem jaringan energi dalam rencana ini adalah rencana jaringan energi
listrik sebagai kebutuhan untuk penerangan dan industri. Saat ini kebutuhan
listrik dipenuhi oleh PLN yang telah membangun pembangkit listrik tenaga
diesel. Berdasarkan data yang dihimpun dari PLN Ranting Kabupaten
Kepulauan Mentawai menginformasikan bahwa jumlah pelanggan yang
terdaftar di Kabupaten Kepulauan Mentawai sampai bulan Desember 2009
sebanyak 3.497 pelanggan, dimana sipora utara pelanggan terbesar dari 10
kecamatan.
Adapun rencana pengembangan jaringan prasarana energi (listrik) di
Kabupaten Kepulauan Mentawai, meliputi ;
1.1
Rencana Pengembangan Pembangkit Tenaga Listrik, meliputi :
a. Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD), terdapat di setiap Ibukota
Kecamatan dan Pusat Pelayanan Kegiatan
b. PLTMH (Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro) di Matobe,
Kecamatan Sipora Selatan, Belerakso Kecamatan Pagai Selatan
dan Pasapuat di Kecamatan Pagai Utara; dan
c. PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya) pada wilayah yang tidak
terjangkau oleh jaringan listrik atau daerah terpencil
d. Penggunaan energi alternatif sesuai potensi yang terdapat di
wilayah kabupaten seperti Pembangkit Listrik Tenaga Angin dan
lain-lain.
1.2
Rencana Pengembangan Jaringan tranmisi tenaga listrik, meliputi :
a. Gardu induk untuk PLTD terdapat di setiap Ibukota Kecamatan dan
pusat pusat pelayanan Lingkungan
b. Gardu induk untuk PLTMH Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro
direncakan di Matobe, Belerakso dan Pasapuat
2. Rencana Sistem Jaringan Telekomunikasi
Kendala
bagi
wilayah-wilayah
kepulauan
dalam
usaha
untuk
pengembangan sistem prasarana telekomunikasi adalah tidak bisa
menggunakan jaringan sistem kabel, apalagi jarak jangkau wilayah tersebut
dipisahkan oleh laut yang jaraknya cukup jauh.
Perlunya pengembangan sistem telekomunikasi ini, antara lain
Pemerintah Kabupaten Kepulauan Mentawai
III- 19
RPI2JM - Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
Bidang Cipta Karya
•
Mempermudah dan cepat berhubungan dengan daerah-daerah lain
dalam jarak jauh
• Pengembangan dunia usaha
• Memperlancar arus informasi dan k
Bidang Cipta Karya
BAB 3
ARAHAN KEBIJAKAN DAN RENCANA
STRATEGIS INFRASTRUKTUR BIDANG CIPTA
KARYA
3.1 ARAHAN PEMBANGUNAN BIDANG CIPTA KARYA DAN
PENATAAN RUANG
3.1.1 ARAHAN PEMBANGUNAN
PENATAAN RUANG
BIDANG
CIPTA
KARYA
DAN
3.1.1.1 Visi dan Misi RPJMN 2015-2019
Dengan
mempertimbangkan
masalah
pokok
bangsa,
tantangan
pembangunan yang dihadapi dan capaian pembangunan selama ini, maka
visi pembangunan nasional untuk tahun 2015-2019 adalah:
‘TERWUJUDNYA INDONESIA YANG BERDAULAT, MANDIRI,
BERKEPRIBADIAN BERLANDASKAN GOTONG-ROYONG’
DAN
Upaya untuk mewujudkan visi ini adalah melalui 7 Misi Pembangunan yaitu:
1. Mewujudkan keamanan nasional yang mampu menjaga kedaulatan
wilayah, menopang kemandirian ekonomi dengan mengamankan sumber
daya maritim, dan mencerminkan kepribadian Indonesia sebagai negara
kepulauan.
2. Mewujudkan masyarakat maju,
berlandaskan negara hukum.
berkeseimbangan,
dan
demokratis
3. Mewujudkan politik luar negeri bebas-aktif dan memperkuat jati diri sebagai
negara maritim.
4. Mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia yang tinggi, maju, dan
sejahtera.
5. Mewujudkan bangsa yang berdaya saing.
6. Mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mandiri, maju, kuat,
dan berbasiskan kepentingan nasional.
7. Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalam kebudayaan.
3.1.1.2
Agenda Prioritas Pembangunan Nasional
Untuk menunjukkan prioritas dalam jalan perubahan menuju Indonesia yang
berdaulat secara politik, mandiri dalam bidang ekonomi, dan berkepribadian
dalam kebudayaan dirumuskan sembilan agenda prioritas dalam pemerintahan
ke depan. Kesembilan agenda prioritas itu disebut NAWA CITA.
Pemerintah Kabupaten Kepulauan Mentawai
III-1
RPIJM – Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Bidang Cipta Karya
1
Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan
memberikan rasa aman kepada seluruh warga negara.
2
Membuat Pemerintah selalu hadir dengan membangun tata kelola
pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis, dan terpercaya.
3
Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah
dan desa dalam kerangka negara kesatuan.
3.1.2 ARAHAN PENATAAN RUANG
3.1.2.1 MASTERPLAN PERCEPATAN DAN PERLUASAN PEMBANGUNAN EKONOMI
INDONESIA (MP3EI)
Sesuai dengan Perpres No.32 Tahun 2011, dalam rangka pelaksanaan Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2005 – 2025 dan untuk melengkapi
dokumen perencanaan guna meningkatkan daya saing perekonomian nasional
yang lebih solid, diperlukan adanya suatu masterplan percepatan dan perluasan
pembangunan ekonomi Indonesia yang memiliki arah yang jelas, strategi yang
tepat, fokus dan terukur maka perlu menetapkan Peraturan Presiden tentang
Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia 20112025.
MP3EI merupakan arahan strategis dalam percepatan dan perluasan
pembangunan ekonomi Indonesia untuk periode 15 (lima belas) tahun terhitung
sejak tahun 2011 sampai dengan tahun 2025 dalam rangka pelaksanaan
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2005 – 2025 dan melengkapi
dokumen perencanaan
Penjelasan umum koridor ekonomi :
1. Kegiatan ekonomi utama MP3EI koridor Sumatera dengan tema “Sentra
Produksi dan pengolahan Hasil Bumi dan Lumbung Energi Nasional” adalah
kelapa sawit, batu bara, karet, dan besi baja. Selain itu ada tambahan satu
kegiatan, yaitu pengembangan kawasan
strategis nasional
yaitu
pembangunan jembatan selat sunda.
2. Kegiatan ekonomi utama MP3EI koridor Jawa dengan tema “Pendorong
Industri dan Jasa Nasional” adalah industri makanan dan minuman, tekstil,
peralatan transportasi, perkapalan, alutista, telematika, migas, pariwisata, besi
baja, dan sektor lain.
3. Koridor Ekonomi Kalimantan adalah sebagai Pusat Produksi dan Pengolahan
Hasl Tambang dan Lumbung Energi Nasional.
4. Kegiatan ekonomi utama MP3EI koridor Bali-Nusa Tenggara dengan tema
“Pintu Gerbang Pariwisata dan Pendukung Pangan Nasional” adalah:
pariwisata, peternakan, dan perikanan.
5. Kegiatan ekonomi utama MP3EI koridor Sulawesi dengan tema “Pusat Produksi
dan Pengolahan Hasil Pertanian, Perkebunan, Perikanan, Migas, dan
Pertambangan Nasional” adalah pariwisata, perikanan, dan peternakan.
6. Kegiatan ekonomi utama MP3EI koridor Maluku-Papua dengan tema “Pusat
Pengembangan Pangan, Perikanan, Energi, dan pertambangan Nasional”
adalah pertanian tanaman pangan, tembaga, nikel, migas, dan perikanan.
3.1.2.2 MASTERPLAN PERCEPATAN DAN PERLUASAN PENGURANGAN KEMISKINAN
INDONESIA (MP3KI)
Dalam upaya menekan angka kemiskinan, pemerintah sejak 2009 mendesain
Pemerintah Kabupaten Kepulauan Mentawai
III-2
RPIJM – Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Bidang Cipta Karya
program Masterplan Percepatan dan Perluasan Pengurangan Kemiskinan di
Indonesia (MP3KI). Program ini langsung menyasar masyarakat bawah yang
mengalami kemiskinan ekstrim di Indonesia. Sebagai program andalan, MP3KI ini
juga bertujuan untuk mengimbangi rencana besar pembangunan ekonomi yang
terintegrasi dalam Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi
Indonesia (MP3EI).
MP3EI digulirkan guna menjaga stabilitas makro-ekonomi, mendorong
percepatan pertumbuhan sektor riil, memperbaiki iklim investasi, mempercepat
dan memperluas pembangunan infrastruktur, menguatkan skema kerja sama
pembiayaan investasi dengan swasta, ketahanan energi, ketahanan pangan,
reformasi birokrasi dan tata kelola, meningkatkan sumber daya manusia (SDM)
dan inovasi teknologi.
Fokus kerja MP3KI tertuang dalam sejumlah program, pertama, penanggulangan
kemiskinan eksisting Klaster I, berupa bantuan dan jaminan/perlindungan sosial.
Lalu di Klaster II adalah pemberdayaan masyarakat, Klaster III tentang Koperasi,
Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (KUMKM), dan Klaster IV adalah program
prorakyat. Kedua, transformasi perlindungan danbantuan
sosial. Ketiga,
pengembangan livelihood, pemberdayaan, akses berusaha & kredit, dan
pengembangan kawasan berbasis potensi lokal. Untuk lebih jelasnya dapat
dilihat pada diagram dibawah ini:
Tahapan pelaksanaan MP3KI menjadi 3 (tiga) tahapan yaitu:
TAHAP 1 (Periode 2013-2014)
• Percepatan pengurangan kemiskinan untuk mencapai target 8% -10% pada
tahun 2014
Pemerintah Kabupaten Kepulauan Mentawai
III-3
RPI2JM - Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
Bidang Cipta Karya
• Tidak ada program baru kemiskinan. Perbaikan pelaksanaan program
penanggulangan kemiskinan yang berjalan selama ini, melalui cara
“KEROYOKAN” DI KANTONG-KANTONG KEMISKINAN, SINERGI LOKASI DAN
WAKTU, SERTA PERBAIKAN SASARAN (seperti : Program Gerbang Kampung di
Menko Kesra);
•
Sustainable livelihood sebagai penguatan kegiatan usaha masyarakat miskin,
termasuk membangun keterkaitan dengan MP3EI;
• Terbentuknya BPJS kesehatan pada tahun 2014 .
TAHAP 2 (Periode 2015 –2019)
• Transformasi program-program pengurangan kemiskinan;
•
Peningkatan cakupan, terutama untuk Sistem Jaminan Sosial menuju universal
coverage;
• Terbentuknya BPJS Tenaga Kerja;
• Penguatan sustainable livelihood.
TAHAP 3 (Periode 2020-2025)
• Pemantapan system penanggulangan kemiskinan secara terpadu;
• Sistem jaminan sosial mencapai universal coverage.
3.1.2.3 KAWASAN EKONOMI KHUSUS (KEK)
Kawasan Ekonomi Khusus, yang selanjutnya disebut KEK, adalah kawasan dengan
batas tertentu dalam wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia yang
ditetapkan untuk menyelenggarakan fungsi perekonomian dan memperoleh
fasilitas tertentu. Kawasan Ekonomi Khusus dikembangkan untuk mempercepat
pengembangan ekonomi di wilayah tertentu yang bersifat strategis bagi
Pemerintah Kabupaten Kepulauan Mentawai
III- 4
RPI2JM - Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
Bidang Cipta Karya
pengembangan ekonomi nasional dan untuk menjaga keseimbangan kemajuan
suatu daerah dalam kesatuan ekonomi nasional.
Dalam rangka mempercepat pencapaian pembangunan ekonomi nasional,
diperlukan peningkatan penanaman modal melalui penyiapan kawasan yang
memiliki keunggulan geoekonomi dan geostrategis. Kawasan tersebut
dipersiapkan untuk memaksimalkan kegiatan industri, ekspor, impor, dan kegiatan
ekonomi lain yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Pengembangan KEK bertujuan
untuk mempercepat perkembangan daerah dan sebagai model terobosan
pengembangan kawasan untuk pertumbuhan ekonomi, antara lain industri,
pariwisata, dan perdagangan sehingga dapat menciptakan lapangan
pekerjaan.
Sesuai Undang-undang No. 39 tahun 2009 tentang Kawasan Ekonomi Khusus,
fungsi KEK adalah untuk melakukan dan mengembangkan usaha di bidang
perdagangan, jasa, industri, pertambangan dan energi, transportasi, maritim dan
perikanan, pos dan telekomunikasi, pariwisata, dan bidang lain. Sesuai dengan
hal tersebut, KEK terdiri atas satu atau beberapa Zona, antara lain Zona
pengolahan ekspor, logistik, industri, pengembangan teknologi, pariwisata, dan
energi yang kegiatannya dapat ditujukan untuk ekspor dan untuk dalam negeri.
Kriteria yang harus dipenuhi agar suatu daerah dapat ditetapkan sebagai KEK
adalah sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah, tidak berpotensi
mengganggu kawasan lindung, adanya dukungan dari pemerintah
provinsi/kabupaten/kota dalam pengelolaan KEK, terletak pada posisi yang
strategis atau mempunyai potensi sumber daya unggulan di bidang kelautan dan
perikanan, perkebunan, pertambangan, dan pariwisata, serta mempunyai batas
yang jelas, baik batas alam maupun batas buatan.
Untuk menyelenggarakan KEK, dibentuk lembaga penyelenggara KEK yang terdiri
atas Dewan Nasional di tingkat pusat dan Dewan Kawasan di tingkat provinsi.
Dewan Kawasan membentuk Administrator KEK di setiap KEK untuk melaksanakan
pelayanan, pengawasan, dan pengendalian operasionalisasi KEK. Kegiatan
usaha di KEK dilakukan oleh Badan Usaha dan Pelaku Usaha.
Fasilitas yang diberikan pada KEK ditujukan untuk meningkatkan daya saing agar
lebih diminati oleh penanam modal. Fasilitas tersebut terdiri atas fasilitas fiskal,
yang berupa perpajakan, kepabeanan dan cukai, pajak daerah dan retribusi
daerah, dan fasilitas nonfiskal, yang berupa fasilitas pertanahan, perizinan,
keimigrasian, investasi, dan ketenagakerjaan, serta fasilitas dan kemudahan lain
yang dapat diberikan pada Zona di dalam KEK, yang akan diatur oleh instansi
berwenang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
3.1.3 ARAHAN WILAYAH PENGEMBANGAN STRATEGIS
Dalam RTRW Nasional, Pusat Kegiatan Strategis Nasional (PKSN) yang ada di
Kabupaten Kepulauan Mentawai adalah : Kepulauan terluar yaitu Pulau Sibarubaru
dan Pulau Nyiau (Sinyaunyau, dalam RTRWN), sebagai kawasan strategis dari sudut
kepentingan pertahanan dan keamanan. Secara administratif di Kabupaten
Kepulauan Mentawai Pulau Sibaru-sibaru terdapat di Kecamatan Pagai Selatan dan
Pulau Sinyiau-nyiau berada di Kecamatan Siberut Barat Daya.
Kawasan strategis wilayah kabupaten merupakan wilayah yang penataan
ruangnya diprioritaskan, karena mempunyai pengaruh sangat penting dalam
Pemerintah Kabupaten Kepulauan Mentawai
III- 5
RPI2JM - Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
Bidang Cipta Karya
lingkup kabupaten terhadap ekonomi, sosial, budaya dan/atau lingkungan
Kawasan strategis untuk tingkat kabupaten di Kabupaten Kepulauan Mentawai
adalah :
A. Kawasan strategis dari sudut kepentingan ekonomi di Kabupaten Kepulauan
Mentawai adalah :
1) Kawasan Relokasi Permukiman Baru terdapat Km.37 Pagai Selatan di
Kecamatan Pagai Selatan, Km.16 Pagai Utara di Kecamatan Pagai Utara
dan Km.4-9 Sipora Selatan di Kecamatan Sipora Selatan.
Kawasan ini merupakan kawasan relokasi permukiman untuk korban
bencana tsunami yang terjadi pada 25 Oktober 2010, yang di rencanakan
untuk di Kecamatan Pagai Selatan seluas 5.590 ha, di Kecamatan Pagai Utara
seluas 2.602 ha, dan di Kecamatan Sipora Selatan seluas 1.675 ha.
2) Kawasan Wisata Alam Sigapokna, Simalegi dan Simatalu di Kecamatan
Siberut Barat, Bojakan di Kecamatan Siberut Utara, Matotonan dan
Madobag di Kecamatan Siberut Selatan, Katurei dan Sagulubbek di
Kecamatan Siberut Barat Daya.
3) Kawasan Wisata Bahari Mapadegat di Kecamatan Sipora Utara, Silabu di
Kecamatan Pagai Utara, Sikakap di Kecamatan Sikakap, Malakopa dan
Sinakak di Kecamatan Pagai Selatan, Katiet dan Teluk Pukarajat di
Kecamatan Sipora Selatan; Teluk Katurei dan Taileleu di Kecamatan Siberut
Barat Daya, Saibi Samukop dan Saliguma di Siberut Tengah dan Sirilogui di
Kecamatan Siberut Utara. Teluk Katurai, berada di desa Katurai yang terdiri
dari dusun Katurai, Sarausau dan Malilimok. Panjang teluk + 16 km dengan
lebar rata-rata 2 km, yang dikelilingi lautan bakau, perkampungan, pantai
berpasir dengan permukaan air yang tenang. Spesifikasi objek wisatanya
adalah cagar budaya dan adat istiadat di desa Katurai dan beberapa
kampung sepanjang sisi teluk, panorama alam teluk yang indah disamping
air yang tenang, objek rekreasi alam dan kelautan.
4) Kawasan Minapolitan Sikakap terdapat di Kecamatan Sikakap.
B. Kawasan strategis dari sudut kepentingan sosial budaya di Kabupaten
Kepulauan Mentawai adalah : kawasan budaya Madobag dan Matotonan di
Kecamatan Siberut Selatan, Simatalu dan Simalegi di Kecamatan Siberut Barat,
Bojakan di Kecamatan Siberut Utara dan Sagulubbek di Kecamatan Siberut
Barat Daya
C. Kawasan strategis dari sudut kepentingan pertahanan dan keamanan di
Kabupaten Kepulauan Mentawai adalah pangkalan Khusus Hankam / TNI AL
(Lantamal) di Sagitci Kecamatan Sipora Selatan dan di Seai, Kecamatan Sikakap.
Untuk mengetahui lebih jelas mengenai kawasan strategis yang berada di
Kabupaten Kepulauan Mentawai dapat dilihat pada Peta 3.1.
3.1.3.1 TUJUAN, KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENATAAN
RUANG
Penataan ruang Kabupaten Kepulauan Mentawai bertujuan untuk ”Meningkatkan
perekonomian melalui pengembangan potensi sumberdaya alam berkelanjutan yang
berbasis ekonomi kerakyatan, kearifan lokal
serta ramah lingkungan dengan
dukungan infrastruktur yang terintegrasi dan berbasis mitigasi bencana”
Sedangkan Kebijakan Penataan Ruang Kabupaten Kepulauan Mentawai adalah :
1. Penetapan pusat–pusat kegiatan untuk mendukung pelayanan sosial ekonomi
dalam pengembangan wilayah.
2. Peningkatan aksesibilitas dalam rangka menunjang pengembangan wilayah dan
Pemerintah Kabupaten Kepulauan Mentawai
III- 6
RPI2JM - Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
Bidang Cipta Karya
pengembangan jalur mitigasi bencana di Kabupaten Kepulauan Mentawai.
3. Peningkatan Pelayanan Prasarana Energi Listrik, Telekomunikasi, Sumberdaya Air
dan Prasarana Lingkungan, untuk seluruh kecamatan di Kabupaten Kepulauan
Mentawai dan lokasi permukiman baru.
4. Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Kepulauan Mentawai pasca
bencana.
5. Pemantapan fungsi kawasan lindung yang terletak dalam wilayah Kabupaten
Kepulauan Mentawai, terutama berkenaan dengan hutan lindung, resapan air,
dan kawasan pesisir (sempadan pantai, kawasan hutan bakau, daerah
perlindungan laut).
6. Pengelolaan kawasan rawan bencana alam.
7. Pemanfaatan kawasan pelestarian alam (taman nasional, suaka alam, taman
wisata alam laut) sebagai kawasan yang ikut mendukung kegiatan sosial
ekonomi masyarakat.
8. Peningkatan fungsi kawasan untuk kepentingan pertahanan dan keamanan
negara.
9. Pengembangan dan Pengelolaan Pulau-pulau kecil dan terluar di wilayah
kabupaten.
Strategi Penataan Ruang Kabupaten Kepulauan Mentawai yang akan
dikembangkan adalah sebagai berikut :
1. Strategi untuk penetapan pusat–pusat kegiatan untuk mendukung pelayanan
sosial ekonomi dalam pengembangan wilayah meliputi :
a. Mengembangkan Muara Siberut sebagai Pusat Kegiatan Wilayah (PKW)
b. Mengembangkan Tuapejat Sebagai Pusat Kegiatan Lokal (PKL)
c. Mengembangkan Sikakap sebagai Pusat Kegiatan Lokal promosi (PKLp)
3.1.3.2 RENCANA STRUKTUR RUANG
Rencana struktur ruang wilayah Kabupaten Kepulauan Mentawai adalah sebagai
berikut :
A. Rencana Sistem Pengelolaan Perkotaan dan Sistem Pusat Kegiatan
Rencana sistem pusat kegiatan di Kabupaten Kepulauan Mentawai di dasarkan
kepada kebijakan nasional (RTRWN) dan kebijakan Provinsi Sumatera Barat (RTRWP)
adalah :
1.
2.
Penetapan berdasarkan kebijakan nasional dalam RTRW Nasional, Pusat
Kegiatan Strategis Nasional (PKSN) di Kabupaten Kepulauan Mentawai terletak
di Pulau Sibarubaru dan Pulau Nyiau. Kedua pulau ini merupakan pulau terluar
dari wilayah Indonesia di bagian barat, dan terkait dengan kepentingan
pertahanan dan keamanan.
Penetapan berdasarkan kebijakan nasional dalam RTRW Nasional, Muara
Siberut merupakan Pusat Kegiatan Wilayah (PKW). Muara Siberut adalah ibukota
Kecamatan Siberut Selatan berada di Pulau Siberut,. Letak Muara Siberut yang
strategis akan mengalami pertumbuhan yang lebih cepat. Untuk itu
pertumbuhan kawasan ini perlu dikendalikan dikarenakan terdapat (Taman
Nasional Siberut) dan tetap mengoptimalkan daya layaknya secara regional
(lintas kabupaten) berfungsi sebagai:
Pusat Pelayanan Pemerintahan
Pusat Pelayanan Perdagangan
Pemerintah Kabupaten Kepulauan Mentawai
III- 7
RPI2JM - Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
Bidang Cipta Karya
Pusat Pelayanan Transportasi
Pusat Pelayanan Sosial dan Ekonomi
Pusat Pelayanan Pariwisata (Alam & Budaya)
Taman Nasional Siberut
3. Penetapan Pusat Kegiatan Lokal (PKL) Tuapejat berdasarkan arahan kebijakan
RTRW Provinsi Sumatera Barat. Tuapejat adalah ibukota Kabupaten Kepulauan
Mentawai berada di Pulau Sipora, Kecamatan Sipora Utara. Adapun fungsi dari
Tuapejat adalah :
Pusat Pemerintahan di wilayah Kabupaten
Pusat Pelayanan Transportasi Lokal dan Regional
Pusat Informasi dan Perhubungan di wilayah Kabupaten
Pelayanan Sosial dan Ekonomi di wilayah Kabupaten
Pusat Permukiman Perkotaan
Pusat Pariwisata (Bahari)
Pertumbuhan Kota Tuapejat diperkirakan akan mengalami lonjakan bila
bandara rokot dikembangkan nantinya, dimana keadaan ini didukung dengan
adanya lokasi atau titik surving yang diminati oleh peselancar mancanegara
.dan untuk perkembangannya perlu didukung dengan pembangunan Jaringan
Jalan yang menghubungkan simpul PKL dan PPL (Sioban).
4. Penetapan Pusat Kegiatan Lokal promosi (PKLp) Sikakap berdasarkan arahan
kebijakan RTRW Propinsi Sumatera Barat. Sikakap adalah Ibukota Kecamatan
Sikakap. Dan sebagai Pusat Kegiatan Lokal Promosi (PKLp) yang memilki skala
pelayanan kegiatan antar desa dan beberapa kecamatan, fasilitas pelayanan
dan penghidupan sosial ekonomi relatif lebih berkembang dibandingkan
dengan kecamatan lainnya. Kota Sikakap juga didukung oleh keberadaan
Bandara Minas yang di fungsikan sebagai dalam antisipasi penanggulangan
bencana .dan merupakan pelabuhan transito baik antar wilayah di Mentawai
maupun dengan wilayah lain. Adapun fungsi dari Kota Sikakap adalah sebagai
berikut :
Pusat pelayanan pemerintahan skala kecamatan
Pusat pelayanan perdagangan skala kecamatan dan sekitarnya
Pusat pelayanan transportasi skala wilayah
Pusat pelayanan sosial ekonomi skala kecamatan dan sekitarnya
Pusat kegiatan perikanan (Minapolitan)
5. Penetapan Pusat Pelayanan Kawasan (PPK), meliputi Sioban, Km 37, Pei-pei.
a. Sioban (Kecamatan Sipora Selatan)
Kota Sioban merupakan ibukota Kecamatan Sipora Selatan, dengan
posisinya yang berada satu pulau dengan Kota Tuapejat sebagai pusat
pemerintahan kabupaten, diharapkan akan mendapat pengaruh yang
besar dari posisinya tersebut dalam mendukung perkembangan
perekonomian wilayah. Dengan menempatkan Sioban sebagai salah satu
Pusat Pelayanan Kawasan (PPK), diharapkan antisipasi sejak dini sudah
dipersiapkan dalam mendukung perkembangan wilayah ini kedepannya.
Berbagai kegiatan pengembangan ekonomi diharapkan akan tumbuh pada
wilayah yang menjadi hinterland ibukota kabupaten ini, terlebih dengan
keberadaan Pelabuhan Sagitci yang akan ditingkatkan pelayanannya.
b. Fungsi pelayanan kegiatan kawasan akan melayani fungsi sebagai berikut
Pusat pelayanan pemerintahan skala kawasan;
Pusat pelayanan sosial ekonomis skala kawasan;
Pusat Pelayanan Transportasi skala kawasan.
Pemerintah Kabupaten Kepulauan Mentawai
III- 8
RPI2JM - Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
Bidang Cipta Karya
c. Km 37 (Kecamatan Pagai Selatan)
Kecamatan Pagai Selatan merupakan pemekaran dari Kecamatan Pagai
Utara Selatan, dengan ibukota Bulasat yang rencana awal berfungsi sebagai
PPK. Namun setelah terjadi bencana gempa dan tsunami tahun 2010, relokasi
permukiman masyarakat di pindahkan ke KM 37 sesuai dengan program
rehab-rekon kabupaten kepulauan mentawai yang berbasis mitigasi
bencana sehingga untuk pusat pelayanan kawasan di Kecamatan Pagai
Selatan direncanakan di km 37 yang memberikan layanan antar desa bagi
kegiatan skala antar desa sebagai berikut:
Pusat pelayanan pemerintahan skala kawasan
Pusat pelayanan sosial ekonomi skala kawasan
Pusat pelayanan transportasi skala kawasan
d. Pei-pei (Kecamatan Siberut Barat Daya)
Kecamatan Siberut Barat Daya juga merupakan hasil pemekaran dari
Kecamatan Siberut Selatan. Kecamatan Siberut Barat Daya dengan ibukota
Pei-pei merupakan Pusat Pelayanan Kawasan (PPK). Wilayah Kecamatan
Siberut Barat Daya didominasi oleh kehutanan, khususnya Taman Nasional
Siberut. Oleh karena itu potensi pengelolaan produktif relatif terbatas di
dalam kecamatan ini.
Fungsi pelayanan kegiatan antar kawasan akan melayani fungsi sebagai
berikut :
Pusat pelayanan pemerintahan skala desa
Pusat pelayanan sosial ekonomis skala desa
Pusat pelayanan pariwisata bahari skala wilayah
6. Penetapan Pusat Pelayanan Lingkungan (PPL), meliputi Saibi Samukop,
Saumanganya, Muara Sikabaluan, Silabu dan Simalegi Betaet.
a. Saibi Samukop (Siberut Tengah)
Saibi Samukop adalah ibukota Kecamatan Siberut Tengah yang merupakan
hasil pemekaran dari Kecamatan Siberut Utara. Wilayah Kecamatan Siberut
Tengah didominasi oleh kehutanan, khususnya Taman Nasional Siberut. Oleh
karena itu potensi pengelolaan produktif relatif terbatas di dalam kecamatan
ini dengan pusat pelayan kegiatan antar desa yang fungsi sebagai berikut :
Pusat pelayanan pemerintahan skala desa
Pusat pelayanan perdagangan skala desa
Pusat pelayanan transportasi skala lokal
Pusat pelayanan sosial ekonomi skala desa
b. Saumanganya (Kecamatan Pagai Utara)
Kecamatan Pagai Utara dengan Ibukota Kecamatan Saumanganya
dengan fungsi utama adalah sebagai Pusat Pelayanan Lingkungan (PPL)
yang memberikan layanan antar desa bagi kegiatan skala antar desa
dengan pembangunan jaringan jalan dan pelabuhan dalam menunjang
pertumbuhan perekonomiannya serta menunjang Sektor Pariwisata. Lingkup
Pelayanan mencakup sebagai :
Pusat pelayanan pemerintahan (skala pelayanan desa)
Pusat pelayanan transportasi (skala pelayan desa)
Pusat Pelayan Pariwisata di Wilayah Kabupaten
Pusat pelayanan sosial ekonomi (skala pelayan desa)
c. Muara Sikabaluan (Kecamatan Siberut Utara)
Muara Sikabaluan sebagai ibu kota Kecamatan Siberut Utara merupakan
Pusat Pelayanan Lingkungan (PPL). Beberapa fasilitas dan infrastruktur sebagian
sudah tersedia dan merupakan pusat pelayan antar desa dan kecamatan
Pemerintah Kabupaten Kepulauan Mentawai
III- 9
RPI2JM - Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
Bidang Cipta Karya
yaitu dimana sebagian kecil wilayah nya termasuk Taman Nasional dimana
potensi pengelolan produktif relatif terbatas di dalam kecamatan ini
dengan
pusat
pelayan
kegiatan antar desa. Muara
Sikabaluan merupakan Kawasan Rawan Bencana, dimana kontur daerah
nya cukup datar sehingga kalau terjadi (Gelombang Besar dan Tsunami)
akan memakan korban jiwa yang sangat banyak. Untuk kedepannya
Ibukota Siberut Utara, Muara Sikabaluan dipindahkan ke Dusun Tamairang
beserta Relokasi Pemukimannya. Dimana kawasan Dusun Tamairang lebih
tinggi dari permukaan laut serta jauh dari pantai, yang nanti berfungsi
sebagai pusat pelayanan sebagai berikut :
Pusat pelayanan pemerintahan skala desa
Pusat pelayanan perdagangan skala desa
Pusat pelayanan transportasi skala wilayah
Pusat pelayanan sosial dan ekonomi skala desa
d. Silabu (Kecamatan Pagai Utara)
Silabu merupakan daerah yang terkena bencana dan di relokasi ke daerah
aman. Silabu sebagai pusat permukiman baru di arahkan menjadi pusat
pelayanan lingkungan sehingga dapat mempercepat pengembangan
wilayah baru.
e. Simalegi Betaet (Kecamatan Siberut Barat )
Simalegi Betaet adalah ibukota Kecamatan Siberut Barat. Lokasi Simalegi
Betaet berada dalam kawasan Taman Nasional Siberut yang di rencanakan
sebagai daerah zona khusus.
B.
Rencana Sistem Jaringan Prasarana Utama
1. Rencana Jaringan Jalan
Jaringan jalan yang ada di Kabupaten Kepulauan Mentawai adalah sistem
jaringan jalan kolektor primer, jalan lokal primer, jalan lokal sekunder dan
jembatan. Adapun rencana jaringan jalan di Kabupaten Kepulauan
Mentawai meliputi :
a. Jaringan jalan kolektor primer, yaitu rencana pembangunan Trans
Mentawai diusulkan menjadi jalan status jalan nasional terdiri atas:
1) jaringan jalan yang berada di pulau Sipora yang menghubungkan ruas
jalan Tuapejat – Transmigrasi – Rokot – Sioban – Sagitci – Katiet
ditambah dengan jalan Simpang SP II – Kantor Camat Sipora Utara;
2) jaringan jalan yang berada di pulau Siberut yang menghubungkan ruas
jalan Labuan Bajau-Policoman-Sigapokna – Terekan Hulu – Sirilanggai –
Sotboyak –Cimpungan – Saibi Samukop – Saliguma – Maileppet –
Muara Siberut – Puro – Rogdok – Mabukkuk, Muara Saibi – Kaleak –
Sibudda Oinan – Simanipa – Toroiji – Batpaggeu – Saliguma;
3) jaringan jalan yang berada di Pulau Pagai Utara yang
menghubungkan ruas jalan Mapinang – Saumanganya – Matobe –
Sikakap –Dermaga;dan
4) jaringan jalan yang berada di Pulau Pagai Selatan yang
menghubungkan ruas jalan Polaga Km 0 - Km 19 – Km 37 - Km 40 – Km
42 – Km 53 – Boriai (Logpond) ditambah dengan jalan Km 53 – Lakkau –
Surat Aban.
b. Jaringan jalan lokal primer, terdiri atas :
1) ruas jalan di Pulau Siberut, meliputi Muara Sikabaluan - Pokai –
Pemerintah Kabupaten Kepulauan Mentawai
III- 10
RPI2JM - Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
Bidang Cipta Karya
Sirilanggai, Barambang – Tamairang, Muara Sikabaluan – Mongan
Poula – Sotboyak, Cimpungan Desa – Subelen – Poros Trans Mentawai,
Subelen-Muara Saibi, Muara Saibi – Simoilaklak – Sirisurak – Poros Trans
Mentawai, Simpang Muntei – Puro - Muara Siberut, Pasakiat Taileleu –
Peipei – Mabukkuk, Puro – Malilimok;
2) ruas jalan di Pulau Sipora, meliputi Sagitci – Bosua, Sagitci – Beriulou,
Bosua – Beriulou – Masokut – Betumonga dan Bosua – Katiet;
3) ruas jalan di Pulau Pagai Utara, meliputi dermaga Sikakap – Taikako –
Km 8 – Km17 – Maguiruk – Saumanganya; dan
4) ruas jalan di Pulau Pagai Selatan, meliputi Mapinang – Bagatsagai –
Boriai (trans mentawai) dan Limu – Mapinang – Maonai – Lakkau –
Limosua dan Surat Aban.
c. Jaringan jalan lokal sekunder, terdiri atas:
1) ruas jalan lokal sekunder di Pulau Siberut, meliputi: Cimpungan –
Sirilogui, Sigapokna – Tiniti – Simalegi, Monganpoula – Sirilogui, Sotboyak
– Bojakan, Dermaga Subelen-Trans Mentawai, Simaobuk - Subelen –
Batuija - Batliggitte – Saibi Samukop, Simabaik – Sibokbongi,Simalegi –
Simatalu – Sagulubbek dan Rogdok – Madobag – Matotonan,
2) ruas jalan di Pulau Sipora, meliputi Pusat Kota KM4 – Mapadegat, RSUD
– Kantor Camat, Mapadegat – Dermaga, Betumonga-SP III,
Mapaddegat – Home Stay, Betumonga – Pukarayat – Berimanua –
Kantor Camat, Lingkar Kota – Pesantren, Simpang Pesantren –
Pesantren, Simpang Kantor Bupati – Kantor Bupati dan Sioban – Mara,
Km5 – Home stay, Betumonga – Silaoinan; Km12-Simaombuk;
3) ruas jalan di Pulau Pagai Utara, meliputi: Km 14 Betumonga, Km 17 –
Silabu, Km21 – Tumalei, Silabu –Betumonga, Lingkar Taikako dan
Transmigrasi – Silaoinan; dan
4) ruas jalan di Pulau Pagai Selatan, meliputi KM 27-Sabiret –Muntei –
Malakopa, Sabiret – Km 35, KM 32 – Mapoupou – Bere – Makalo, KM 32 –
Talopulei, KM37 – Parak Batu, KM40 – Aban Baga - Bubuget, KM42 –
Bulasat – Tapak, Bulasat – Lakkau.
Untuk jelasnya mengenai rencana panjang jaringan jalan di Kabupaten Kepulauan
Mentawai dapat dilihat pada Tabel berikut ini :
Tabel 3.1.
Rencana Pengembangan Ruas Jalan di Pulau Siberut
NO
RUAS JALAN
1
2
3
4
5
6
Muara Siberut- Siberut
Muara Siberut- Mailepet
Muara Siberut- Puro
Mailepet- Saliguma
Saliguma- Saibi Samukop
Saibi
SamukopCimpungan
Cimpungan- Sirilogui
7
Pemerintah Kabupaten Kepulauan Mentawai
PANJANG LUAS FUNGSI JALAN
(Km)
2.50
Lokal Primer
5.70
Lokal Primer
3.00
Lokal Primer
20.00
Lokal Primer
15.00
Lokal Primer
12.00
Lokal Primer
15.00
Lokal Primer
III- 11
RPI2JM - Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
Bidang Cipta Karya
8
SiriloguiMuara 21.00
Sakabaluan
9
Muara Sakabaluan- Pokai 7.00
10
Pokai- Sirilanggai
8.00
11
Sirilanggai- Tiniti
14.00
12
Tiniti- Sigapokna
10.00
13
Tiniti- Simalegi
17.00
14
Muara Sikabaluan- Pinggir 2.00
pantai
15
Muara
Sakabaluan- 6.00
Monganpaula
16
Monganpaula- Sotboyak
7.00
17
Sotboyak- Bojakan
8.00
18
Bojakan- Simalegi
25.00
19
Simalegi- Simatalu
12.00
20
Simatalu- Sagalubek
20.00
21
SagalubekPasakiat 30.00
Tailelleu
22
Pasakiat
Tailelleu- 25.00
Madobak
23
Madobak- Muntei
12.00
Sumber : Materi Teknis RTRW Kab. Kep. Mentawai
Lokal Primer
Lokal Primer
Lokal Sekunder
Lokal Sekunder
Lokal Sekunder
Lokal Sekunder
Lokal Sekunder
Lokal Sekunder
Lokal Sekunder
Lokal Sekunder
Lokal Sekunder
Lokal Sekunder
Lokal Sekunder
Lokal Sekunder
Lokal Sekunder
Lokal Sekunder
Tabel 3.2.
Rencana Pengembangan Ruas Jalan di Pulau Sipora
PANJANG
RUAS (km)
1
Tuapejat – Transmigrasi
12.00
2
Transmigrasi- Rokot
18.00
3
Sioban- Rokot
21.00
4
Sioban- Sagitci
8.20
5
Sagitci- Bosua
15.60
6
Bosua- Beriulau
8.80
7
Beriulau- Betumongga
20.50
8
Bosua-Katiet
17.00
9
Pusat Kota- Mapadegat
1,20
10
RSUD- Kantor Camat
6.50
11
Mapadegat- Dermaga
6.10
12
Simpang SP II- SP II
5.10
13
Mapadegat- Home Stay 1.50
14
Betumonga- Berimanua
15.00
15
Berimanua- SP II
7.00
16
Lingkar Kota- Pesantren
7.00
Simpang
Pesantren- 1.00
17
Pesantren
Simpang Kantor Bupati- 0.20
18
Kantor Bupati
19
Sioban – Mara
5.00
Sumber : Materi Teknis RTRW Kab. Kep. Mentawai
NO
RUAS JALAN
Pemerintah Kabupaten Kepulauan Mentawai
FUNGSI JALAN
Strategis Nasional*
Strategis Nasional*
Strategis Nasional*
Strategis Nasional*
Strategis Nasional*
Lokal Primer
Lokal Primer
Lokal Primer
Lokal Sekunder
Lokal Sekunder
Lokal Sekunder
Lokal Sekunder
Lokal Sekunder
Lokal Sekunder
Lokal Sekunder
Lokal Sekunder
Lokal Sekunder
Lokal Sekunder
Lokal Sekunder
III- 12
RPI2JM - Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
Bidang Cipta Karya
Tabel 3.3.
Rencana Pengembangan Ruas Jalan di Pulau Pagai Utara
NO
RUAS JALAN
1
2
3
PANJANG LUAS FUNGSI JALAN
(Km)
4.00
Lokal Primer
9.00
Lokal Primer
18.00
Lokal Primer
Sikakap- Mabolak
Mabolak- Matobek
MatobekSaumanganya
Saumanganya4
30.00
Mapinang
5
Sikakap- Nemnem Leleu 3.00
6
Nemnem Leleu- Muara 7.00
Taikako
7
Lingkar Taikako
3.00
8
Transmigrasi- Silaoinan
2.00
9
Muara
Taikako- 20.00
Betumonga
10
Betumonga- Silabu
10.00
11
Silabu- Saumanganya
50.00
Sumber : Materi Teknis RTRW Kab. Kep. Mentawai
Lokal Primer
Lokal Sekunder
Lokal Sekunder
Lokal Sekunder
Lokal Sekunder
Lokal Sekunder
Lokal Sekunder
Lokal Sekunder
Tabel 3.4.
Rencana Pengembangan Ruas Jalan di Pulau Pagai Selatan
NO
RUAS JALAN
1
2
3
4
PANJANG LUAS FUNGSI JALAN
(Km)
19.00
Lokal Primer
11.00
Lokal Primer
18.00
Lokal Primer
9.00
Lokal Primer
Polaga- KM19
KM19- Makalo
KM19- KM37
Balerakso
KM25Malakopa
5
KM37- KM40
3.00
6
KM37- Parak Batu
12.00
7
KM40- Sinaka
19.00
8
KM40- KM42
2.00
9
KM42- Bulasat
6.80
10
Bulasat- Tapak
3.00
11
Bulasat- Lakkau
23.00
12
Lakkau- Surat Aban
15.00
13
Parak Batu- Batsagai
40.00
Sumber : Materi Teknis RTRW Kab. Kep. Mentawai
Lokal Sekunder
Lokal Sekunder
Lokal Sekunder
Lokal Sekunder
Lokal Sekunder
Lokal Sekunder
Lokal Sekunder
Lokal Sekunder
Lokal Sekunder
1. Jembatan
Rencana pembangunan jembatan di Kabupaten Kepulauan Mentawai
merupakan upaya membuka kawasan terisolasi, meningkatkan kelancaran
pemasaran hasil-hasil produksi, serta untuk meningkatkan kelancaran kegiatan
ekonomi, sosial dan budaya. Adapun jaringan jembatan yang berada di 3 (tiga)
pulau besar di Kabupaten Kepulauan Mentawai, terdiri dari :
Pemerintah Kabupaten Kepulauan Mentawai
III- 13
RPI2JM - Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
Bidang Cipta Karya
a. Jembatan di Pulau Siberut, yaitu :
1. Jembatan Mongan Poula 1
Siberut Utara
16. Jembatan Ugei I
Siberut Selatan
2. Jembatan Mongan Poula 2
Siberut Utara
17. Jembatan Ugei II
Siberut Selatan
3. Jembatan Malancan 1
Siberut Utara
18. Jembatan Puro
Siberut Selatan
4. Jembatan Malancan 2
Siberut Utara
19. Jembatan Pei-Pei I
Siberut Barat Daya
5. Jembatan Malancan 3
Siberut Utara
20. Jembatan Pei-Pei II
Siberut Barat Daya
6. Jembatan Malancan 4
Siberut Utara
21. Jembatan Taileuleu I
Siberut Barat Daya
7. Jembatan Malancan 5
Siberut Utara
22. Jembatan Taileuleu II
Siberut Barat Daya
8. Jembatan Sirilogui
9. Jembatan Muara
Sikabaluan
10. Jembatan Sotboyak-
Siberut Utara
Siberut Utara
23. Jembatan Taileuleu III
24. Jembatan Taileuleu IV
Siberut Barat Daya
Siberut Barat Daya
Siberut Utara
25. Jembatan Taileuleu V
Siberut Barat Daya
Bojakan
11. Jembatan Lembesu
Siberut Utara
26. Jembatan Taileuleu V
Siberut Barat Daya
12. Jembatan Maileppet I
Siberut Selatan
27. Jembatan Taileuleu VI
Siberut Barat Daya
13. Jembatan Maileppet II
Siberut Selatan
28. Jembatan Tiop
Siberut Barat Daya
14. Jembatan Muntei I
Siberut Selatan
29. Jembatan Gantung Muara Saibi
Siberut Tengah
15. Jembatan Muntei II
Siberut Selatan
30. Jembatan Saliguma - Saibi
Siberut Tengah
b. Jembatan di Pulau Sipora, yaitu :
1. Jembatan Mapadegat
Sipora Utara
26. Jembatan Nem-nem Leleu
Sipora Selatan
2. Jembatan SP2 – 1
Sipora Utara
27. Jembatan Sagitchi
Sipora Selatan
3. Jembatan SP2 – 2
Sipora Utara
28. Jembatan Sao
Sipora Selatan
4. Jembatan Pogari
Sipora Utara
29. Jembatan Mongan Bosua 1
Sipora Selatan
5. Jembatan Pajujurung
Sipora Utara
30. Jembatan Mongan Bosua 2
Sipora Selatan
6. Jembatan Motorabibit
Sipora Utara
31. Jembatan Gobik
Sipora Selatan
7. Jembatan Sijokjok 1
Sipora Utara
32. Jembatan Bosua
Sipora Selatan
8. Jembatan Sijokjok 2
Sipora Utara
33. Jembatan Masokut 1
Sipora Selatan
9. Jembatan Matobe 1
Sipora Utara
34. Jembatan Masokut 2
Sipora Selatan
10. Jembatan Matobe 2
Sipora Utara
35. Jembatan Beriulou
Sipora Selatan
11. Jembatan Saurenu
Sipora Utara
36. Jembatan Matuptuman 1
Sipora Selatan
12. Jembatan Sioban 1
Sipora Utara
37. Jembatan Matuptuman 2
Sipora Selatan
13. Jembatan Sioban 2
Sipora Utara
38. Jembatan Matuptuman 3
Sipora Selatan
14. Jembatan Sioban 3
Sipora Utara
39. Jembatan Taraet
Sipora Selatan
15. Jembatan Mara 1 Malabaet
Sipora Selatan
40. Jembatan Maileppet
Sipora Selatan
16. Jembatan Mara 2 Dekat SMAN 1
Sipora Selatan
41. Jembatan Mangka Hulu
Sipora Selatan
17. Jembatan Mara 3 Simangga
Sipora Selatan
42. Jembatan Borai Baga
Sipora Selatan
18. Jembatan Mara 4 Siboklo
Sipora Selatan
43. Jembatan Bagat Rimau
Sipora Selatan
19. Jembatan Mara 5 Jembatan ULIP
Sipora Selatan
44. Jembatan Bulak
Sipora Selatan
20. Jembatan Mara 6 Simapukuk
Sipora Selatan
45. Jembatan Eruta
Sipora Selatan
21. Jembatan Mara 7 Parubajat 1
Sipora Selatan
46. Jembatan Masok Gunai
Sipora Selatan
22. Jembatan Mara 8 Parubajat 2
Sipora Selatan
47. Jembatan Sabagen III
Sipora Selatan
23. Jembatan Mara 9 Mara Permai
Sipora Selatan
48. Jembatan Sabagen IV
Sipora Selatan
24. Jembatan Monga
Sipora Selatan
49. Jembatan Subulat
Sipora Selatan
25. Jembatan Gantung Monga
Sipora Selatan
Pemerintah Kabupaten Kepulauan Mentawai
III- 14
RPI2JM - Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
Bidang Cipta Karya
c.
Jembatan di Pulau Pagai Selatan, yaitu :
1. Jembatan KM 20
Pagai Selatan
37. Jembatan Dusun Parabatu Simp. KM 39
Pagai Selatan
2. Jembatan KM 21
Pagai Selatan
38. Jembatan Dusun Parabatu Simp. KM 39
Pagai Selatan
3. Jembatan KM 22
Pagai Selatan
39. Jembatan Dusun Parabatu Simp. KM 39
Pagai Selatan
4. Jembatan KM 30
Pagai Selatan
40. Jembatan Dusun Parabatu Simp. KM 39
Pagai Selatan
5. Jembatan KM 36
Pagai Selatan
41. Jembatan Dusun Parabatu Simp. KM 39
Pagai Selatan
6. Jembatan KM 43
Pagai Selatan
42. Jembatan Dusun Parabatu Simp. KM 39
Pagai Selatan
7. Jembatan KM 52
Pagai Selatan
43. Jembatan Dusun Parabatu Simp. KM 39
Pagai Selatan
8. Jembatan KM 53
Pagai Selatan
44. Jembatan Dusun Parabatu Simp. KM 39
Pagai Selatan
9. Jembatan KM 54
Pagai Selatan
45. Jembatan Dusun Parabatu Simp. KM 39
Pagai Selatan
10. Jembatan KM 57
Pagai Selatan
46. Jembatan Dusun Parabatu Simp. KM 39
Pagai Selatan
11. Jembatan KM 58
Pagai Selatan
47. Jembatan Dusun Talopulei Simp. KM 32
Pagai Selatan
12. Jembatan KM 60
Pagai Selatan
48. Jembatan Dusun Talopulei Simp. KM 32
Pagai Selatan
13. Jembatan Mapoupou Simp. KM 32
Pagai Selatan
49. Jembatan Dusun Talopulei Simp. KM 32
Pagai Selatan
14. Jembatan Mapoupou Simp. KM 32
Pagai Selatan
50. Jembatan Dusun Talopulei Simp. KM 32
Pagai Selatan
15. Jembatan Mapoupou Simp. KM 32
Pagai Selatan
51. Jembatan Dusun Talopulei Simp. KM 32
Pagai Selatan
16. Jembatan Mapoupou Simp. KM 32
Pagai Selatan
52. Jembatan Dusun Talopulei Simp. KM 32
Pagai Selatan
17. Jembatan Mapoupou Simp. KM 32
Pagai Selatan
53. Jembatan Dusun Talopulei Simp. KM 32
Pagai Selatan
18. Jembatan Mapoupou Simp. KM 32
Pagai Selatan
54. Jembatan Dusun Talopulei Simp. KM 32
Pagai Selatan
19. Jembatan Mapoupou Simp. KM 32
Pagai Selatan
55. Jembatan Dusun Talopulei Simp. KM 32
Pagai Selatan
20. Jembatan Mapoupou Simp. KM 32
Pagai Selatan
56. Jembatan Dusun Talopulei Simp. KM 32
Pagai Selatan
21. Jembatan Mapoupou Simp. KM 32
Pagai Selatan
57. Jembatan Dusun Talopulei Simp. KM 32
Pagai Selatan
22. Jembatan Mapoupou Simp. KM 32
Pagai Selatan
58. Jembatan Dusun Talopulei Simp. KM 32
Pagai Selatan
23. Jembatan Mapoupou Simp. KM 32
Pagai Selatan
59. Jembatan Dusun Talopulei Simp. KM 32
Pagai Selatan
24. Jembatan Mapoupou Simp. KM 32
Pagai Selatan
60. Jembatan Dusun Talopulei Simp. KM 32
Pagai Selatan
25. Jembatan Mapoupou Simp. KM 32
Pagai Selatan
61. Jembatan Dusun Talopulei Simp. KM 32
Pagai Selatan
26. Jembatan Mapoupou Simp. KM 32
Pagai Selatan
62. Jembatan Saumang
Pagai Selatan
27. Jembatan Mapoupou Simp. KM 32
Pagai Selatan
63. Jembatan Sungai Bulasat
Pagai Selatan
28. Jembatan Mapoupou Simp. KM 32
Pagai Selatan
64. Jembatan Tapak
Pagai Selatan
29. Jembatan Mapoupou Simp. KM 32
Pagai Selatan
65. Jembatan Simangaik
Pagai Selatan
30. Jembatan Mapoupou Simp. KM 32
Pagai Selatan
66. Jembatan Bagat Laplap
Pagai Selatan
31. Jembatan Mapoupou Simp. KM 32
Pagai Selatan
67. Jembatan Bagat Siloinan
Pagai Selatan
32. Jembatan Mapoupou Simp. KM 32
Pagai Selatan
68. Jembatan Dusun Tubeket Simp. KM 11
Pagai Selatan
33. Jembatan Dusun Parabatu Simp. KM 39
Pagai Selatan
69. Jembatan Dusun Tubeket Simp. KM 11
Pagai Selatan
34. Jembatan Dusun Parabatu Simp. KM 39
Pagai Selatan
70. Jembatan Dusun Tubeket Simp. KM 11
Pagai Selatan
35. Jembatan Dusun Parabatu Simp. KM 39
Pagai Selatan
71. Jembatan Dusun Bere dan Makalo
Pagai Selatan
36. Jembatan Dusun Parabatu Simp. KM 39
Pagai Selatan
d. Jembatan di Pulau Pagai Utara, yaitu :
1. Jembatan Taikako
1. Jembatan Taikako
Sikakap
Sikakap
11. Jembatan Baru-baru
11. Jembatan Baru-baru
Pemerintah Kabupaten Kepulauan Mentawai
Pagai Utara
Pagai Utara
III- 15
RPI2JM - Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
Bidang Cipta Karya
2. Jembatan Sibay-bay 1
3. Jembatan Sibay-bay 2
4. Jembatan Matobe
5. Jembatan Masabuk
6. Jembatan Cimpungan
7. Jembatan Patutukat I
8. Jembatan Mangaungau
9. Jembatan Manganjo
10. Jembatan Muntei
Sikakap
Sikakap
Sikakap
Sikakap
Sikakap
Pagai Utara
Pagai Utara
Pagai Utara
Pagai Utara
12. Jembatan Betumongga
13. Jembatan Silabu I
14. Jembatan Silabu II
15. Jembatan Maguiruk
16. Jembatan Magili
17. Jembatan Pinairuk
18. jembatan Bosua
19. Jembatan Saumanganya
20. Jembatan Butek Mone
Pagai Utara
Pagai Utara
Pagai Utara
Pagai Utara
Pagai Utara
Pagai Utara
Pagai Utara
Pagai Utara
Pagai Utara
C. Jaringan Prasarana Lalu Lintas
Untuk mendukung peningkatan aksesibilitas di Kabupaten Kepulauan Mentawai,
maka direncanakan jaringan prasarana lalu lintas yang terdiri dari rencana
pengembangan Terminal Penumpang Tipe C di Tuapejat, Muara Siberut, Pokai,
Sikakap, Sioban, Sagitci, Sioban, Polaga, Km 37 (Bulasat), Sinaka, Pasapuat, Silabu,
Katurai dan Saibi.
D. Rencana Jaringan Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan
Rencana pengembangan jaringan penyeberangan di Kabupaten Kepulauan
Mentawai, meliputi :
a. lintas penyeberangan, terdiri atas :
1) lintas penyeberangan regional, meliputi :
- Sikabaluan/Pokai – Bungus,
- Siberut/Maileppet –Bungus,
- Tuapejat – Bungus,
- Sikakap – Bungus, dan
Labuan Bajau – Bungus:
2) lintas penyeberangan lokal, meliputi Sakaladat – Labuan Bajau – Pokai –
Subelen – Maileppet – Mabukkuk – Malilimok – Tuapejat - Sioban – Sagitci –
Pasapuat – Sikakap – Polaga – Malakopa – Bake – Lakkau – Sinakak – Boriai –
Parak Batu.
b. pelabuhan penyeberangan, terdiri atas:
1) pelabuhan penyeberangan regional, meliputi :
Pelabuhan Sikakap di Kecamatan Sikakap,
Pelabuhan Bajau di Kecamatan Siberut Barat,
Pelabuhan Sikabaluan/Pokai di Kecamatan Siberut Utara,
Pelabuhan Siberut/Maileppet di Kecamatan Siberut Selatan,
Pelabuhan Tuapejat di Kecamatan Sipora Utara
(2) pelabuhan penyeberangan lokal, meliputi :
Pelabuhan Sakaladat di Kecamatan Siberut Barat,
Pelabuhan Malilimok di Kecamatan Siberut Barat Daya,
Pelabuhan Subelen di Kecamatan Siberut Tengah,
Pelabuhan Mabukkuk di Kecamatan Siberut Barat Daya,
Pelabuhan Sagitci di Kecamatan Sipora Selatan,
Pelabuhan Pasapuat di Kecamatan Pagai Utara,
Pelabuhan Polaga di Kecamatan Sikakap,
Pelabuhan Malakopa di Kecamatan Pagai Selatan,
Pelabuhan Bake di Kecamatan Pagai Selatan,
Pelabuhan Lakkau di Kecamatan Pagai Selatan,
Pemerintah Kabupaten Kepulauan Mentawai
III- 16
RPI2JM - Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
Bidang Cipta Karya
-
Pelabuhan Sinakak di Kecamatan Pagai Selatan.
Pelabuhan Boriai Kecamatan Pagai Selatan,
Pelabuhan Parak Batu di Kecamatan Pagai Selatan.
E. Rencana Sistem Transportasi Laut
Sistem jaringan transportasi laut meliputi tatanan kepelabuhanan dan alur
pelayaran, oleh karena itu rencana pengembangan sistem jaringan transportasi laut
di Kabupaten Kepulauan Mentawa, meliputi :
1. Rencana Tatanan Kepelabuhan
Rencana tatanan kepelabuhan di Kabupaten Kepulauan Mentawai, meliputi :
a. pelabuhan pengumpul, terdiri atas pelabuhan Sikakap di Kecamatan
Sikakap;
b. pelabuhan pengumpan, terdiri atas:
1) pelabuhan Pengumpan regional, meliputi :
- Pelabuhan Tuapejat di Kecamatan Sipora Utara,
- Pelabuhan Sioban di Kecamatan Sipora Selatan,
- Pelabuhan Pokai Kecamatan Siberut Utara,
- Pelabuhan Maileppet/Siberut di Kecamatan Siberut Selatan, dan
- Pelabuhan Mabukkuk Kecamatan Siberut Barat Daya.
2) pelabuhan Pengumpan lokal, meliputi :
- Pelabuhan Labuan Bajau di Kecamatan Siberut Barat,
- Pelabuhan Malilimok di Kecamatan Siberut Barat Daya,
- Pelabuhan Pelabuhan Sagitci di Kecamatan Sipora Selatan,
- Pelabuhan Pasapuat di Kecamatan Pagai Utara,
- Pelabuhan Sinakak (Boriai) di Kecamatan Pagai Selatan,
- Pelabuhan Bagatsagai di Kecamatan Pagai Selatan,
- Pelabuhan Makalo di Kecamatan Pagai Selatan, dan
- Pelabuhan Subelen di Kecamatan Siberut Tengah.
c. terminal khusus, terdiri atas:
1) Terminal Khusus Hankam Posal di Seai Kecamatan Sikakap;
2) Terminal Khusus Hankam Lanal di Sagitci Kecamatan Sipora Selatan;
dan
3) Terminal Khusus Wisata Marina Katiet di Kecamatan Sipora Selatan dan
Simaombuk di Kecamatan Sipora Utara.
4) Pelabuhan Marina Leleulagok di Kecamatan Siberut Barat Daya
2. Rencana Alur Pelayaran
Rencana alur pelayaran di Kabupaten Kepulauan Mentawai, meliputi :
a. Maileppet – Pokai – Padang
b. Tuapejat – Padang
c. Labuhan Bajau – Padang
d. Sinakak – Padang
e. Sikakap - Padang
Untuk membuka terisolir Kabupaten Kepulauan Mentawai, maka di
rencanakan waktu pelayaran minimal seminggu 4 kali 1 (satu) Rute Pelayaran
(jangka menengah/ 5-10 tahun) dan waktu pelayaran setiap hari (jangka
panjang/ 20 tahun)
Lebih jelasnya mengenai rencana sistem transportasi laut di Kabupaten
Kepulauan Mentawai dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Pemerintah Kabupaten Kepulauan Mentawai
III- 17
RPI2JM - Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
Bidang Cipta Karya
Tabel 3.5.
Rencana Pengembangan Pelabuhan di Kabupaten Kepulauan Mentawai
No.
Nama Pelabuhan
Status & Fungsi Pelabuhan
Rencana
A. Pelabuhan Barang dan Penumpang
1.
Pel. Sikakap (Sikakap)
PELABUHAN PENGUMPUL
REGIONAL
Peningkatan sarana
dan prasarana serta
fasilitas Pelabuhan
2.
Pelabuhan Tuapejat (Kec.Sipora Utara)
3.
Pelabuhan Pokai (Kec. Siberut Utara),
PELABUHAN PENGUMPAN
REGIONAL
Peningkatan sarana
dan prasarana serta
fasilitas Pelabuhan
4.
Pelabuhan Sioban (Kec. Sipora Selatan),
5
Pelabuhan Maileppet (Kec. Siberut Selatan)
6.
Pelabuhan Mabukkuk (Kec. Siberut Barat
Daya)
7.
Pel. Labuan Bajau (Kec. Siberut Barat)
8.
Pel. Malilimok (Kec. Siberut Barat Daya)
PELABUHAN PENGUMPAN
LOKAL
Pembangunan
Pelabuhan Baru
9.
Pel. Sagitci (Kec. Sipora Selatan)
10.
Pel. Pasapuat (Kec. Pagai Utara)
11.
Pel. Polaga (Kec. Pagai Selatan)
12.
Pel. Sinaka (Boriai) (Kec. Pagai Selatan)
13.
Pel. Bagatsagai (Kec. Pagai Selatan)
14.
Pel Makalo (Kec. Pagai Selatan)
15.
Pel. Subelen (Kec. Siberut Tengah)
B. Terminal Khusus
16
Katiet (Kec. Sipora Selatan)
Dermaga Khusus Wisata Marina
Pembangunan
17.
Simaombuk (Kec. Sipora Utara)
Dermaga Khusus Wisata Marina
Pembangunan
18.
Pelabuhan Marina Leleulagok (Kec. Siberut
Barat Daya)
Pelabuhan Marina
Pembangunan
19.
Sagitci (Kec. Sipora Selatan)
Pelabuhan Khusus HANKAM (TNI
AL)
Pembangunan
18
Seai (Kec. Sikakap)
Pelabuhan Khusus HANKAM (TNI
AL)
Pembangunan
Sumber : materi teknis RTRW Kab. Kep. Mentawai
F. Rencana Sistem Transportasi Udara
Bandara Rokot yang terletak ditepi Pantai Timur Sipora merupakan Bandara Perintis
dengan Landasan Pacu (runway) 850 meter. Namun pada saat ini panjang
landasan yang dapat digunakan adalah sepanjang 650 meter. Sedangkan jenis
pesawat yang bisa digunakan yaitu Pesawat Jenis Casa 100 dengan kapasitas 6-12
Orang, dengan penerbangan 2 (dua) kali seminggu.
Pemerintah Kabupaten Kepulauan Mentawai
III- 18
RPI2JM - Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
Bidang Cipta Karya
Dari kondisi sarana dan prasarana transportasi udara yang kurang memadai,
dibutuhkan pemeliharaan, peningkatan
dan pembangunan bandara baru.
Dimana untuk pemeliharaan dan peningkatan dilakukan di Bandara Rokot dan
Bandara Minas di Pulau Pagai Selatan
Terkait dengan mitigasi bencana, Kepulauan Mentawai sangat membutuhkan
pembangunan bandara baru terutama di Pulau Siberut ( Bandara Pei-pei) untuk
mempermudah akses bantuan dan evakuasi jika terjadi Bencana.
Rencana tatanan kebandaraudaraan di Kabupaten Kepulauan Mentawai
berdasarkan skala pelayanannya adalah bandara pengumpan, meliputi :
Bandar udara Rokot di Kecamatan Sipora Selatan (Bandara eksisting);
Bandar udara Pei-Pei di Kecamatan Siberut Barat Daya (Rencana)
Bandar udara Minas di Kecamatan Pagai Selatan (Bandara eksisting, saat ini
tidak berfungsi)
G. Rencana Sistem Jaringan Prasarana Lainnya
1. Rencana Sistem Jaringan Energi (Listrik)
Sistem jaringan energi dalam rencana ini adalah rencana jaringan energi
listrik sebagai kebutuhan untuk penerangan dan industri. Saat ini kebutuhan
listrik dipenuhi oleh PLN yang telah membangun pembangkit listrik tenaga
diesel. Berdasarkan data yang dihimpun dari PLN Ranting Kabupaten
Kepulauan Mentawai menginformasikan bahwa jumlah pelanggan yang
terdaftar di Kabupaten Kepulauan Mentawai sampai bulan Desember 2009
sebanyak 3.497 pelanggan, dimana sipora utara pelanggan terbesar dari 10
kecamatan.
Adapun rencana pengembangan jaringan prasarana energi (listrik) di
Kabupaten Kepulauan Mentawai, meliputi ;
1.1
Rencana Pengembangan Pembangkit Tenaga Listrik, meliputi :
a. Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD), terdapat di setiap Ibukota
Kecamatan dan Pusat Pelayanan Kegiatan
b. PLTMH (Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro) di Matobe,
Kecamatan Sipora Selatan, Belerakso Kecamatan Pagai Selatan
dan Pasapuat di Kecamatan Pagai Utara; dan
c. PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya) pada wilayah yang tidak
terjangkau oleh jaringan listrik atau daerah terpencil
d. Penggunaan energi alternatif sesuai potensi yang terdapat di
wilayah kabupaten seperti Pembangkit Listrik Tenaga Angin dan
lain-lain.
1.2
Rencana Pengembangan Jaringan tranmisi tenaga listrik, meliputi :
a. Gardu induk untuk PLTD terdapat di setiap Ibukota Kecamatan dan
pusat pusat pelayanan Lingkungan
b. Gardu induk untuk PLTMH Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro
direncakan di Matobe, Belerakso dan Pasapuat
2. Rencana Sistem Jaringan Telekomunikasi
Kendala
bagi
wilayah-wilayah
kepulauan
dalam
usaha
untuk
pengembangan sistem prasarana telekomunikasi adalah tidak bisa
menggunakan jaringan sistem kabel, apalagi jarak jangkau wilayah tersebut
dipisahkan oleh laut yang jaraknya cukup jauh.
Perlunya pengembangan sistem telekomunikasi ini, antara lain
Pemerintah Kabupaten Kepulauan Mentawai
III- 19
RPI2JM - Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
Bidang Cipta Karya
•
Mempermudah dan cepat berhubungan dengan daerah-daerah lain
dalam jarak jauh
• Pengembangan dunia usaha
• Memperlancar arus informasi dan k