GAMBARAN VARIASI GEN SEX HORMONE BINDING PROTEIN GLOBULIN (SHBG) MENGGUNAKAN PCR-RFLP | Pakaya | Medika Tadulako: Jurnal Ilmiah Kedokteran Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan 9294 30369 1 PB
MEDIKA TADULAKO, Jurnal Ilmiah Kedokteran, Vol. 4 No. 3
September 2017
GAMBARAN VARIASI GEN SEX HORMONE BINDING PROTEIN GLOBULIN
(SHBG) MENGGUNAKAN PCR-RFLP
David Pakaya1,2, Inna Armadhari 3, Ira Cinta Lestari 1,4
1
Prodi Ilmu Kedokteran Dasar dan Biomedis Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
2
Bagian Histologi Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Tadulako, Palu
3
Bagian Histologi dan Biologi Sel Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
4
Bagian Histologi Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatera Utara, Medan
Korespondensi: davidpakaya@ymail.com
ABSTRACT
Background: Sex hormone binding globulin (SHBG) are glycoprotein plasma that binding
human sex steroid hormone. SHBG coded by gene at short arm 12-13 chromosome 17.
SHBG variety are the product of mutation at exons 8 causing a single base substitution on
codon 327 that coding the amino acid conversion and the addition of N-glycosylation
group. Objective: To know the SHBG gene variation at the DNA from peripheral blood
sample, using PCR-RFLP with BbsI restricted enzyme. Methods: DNA extraction from 5
peripheral blood sample and doing an amplification SHBG gene with PCR. The product
are we do RFLP using restricted enzyme BbsI that visualized by electrophoresis at 3%
agarose gel with EtBr. Result: 1 sample sliced at 290 bp and 4 sliced at 290 bp, 223 bp
and 67 bp. Conclusion: There are found the genotip variation, homozygotes AA genotype
and hetezygotes GA and homozygote AA genotype not founded.
Key Word: SHBG Gene, variation, PCR-RFLP
64
David Pakaya, Inna A., Ira Cinta L., Gambaran Variasi Gen...
MEDIKA TADULAKO, Jurnal Ilmiah Kedokteran, Vol. 4 No. 3
September 2017
ABSTRAK
Latar belakang: Sex hormone binding globulin (SHBG) merupakan glikoprotein plasma
yang mengikat hormon steroid seks manusia. SHBG dikode oleh gen pada lengan pendek
12-13 kromosom 17. Adanya varian SHBG disebabkan mutasi titik pada ekson 8,
menyebabkan substitusi basa tunggal pada kodon 327 (GACAAC) yang mengkode
perubahan asam amino (Asp327Asn) serta menyebabkan penambahan gugus Nglikosilasi. Tujuan: Untuk mengetahui gambaran variasi gen SHBG pada DNA dari
sampel darah tepi dengan menggunakan teknik PCR-RFLP menggunakan enzim BbsI.
Metode: Dilakukan ekstraksi DNA dari 5 sampel darah tepi dan dilakukan amplifikasi gen
SHBG dengan PCR, hasilnya dilakukan RFLP menggunakan enzim restriksi BbsI yang
divisualisasikan dengan elektroforesis pada gel agarose 3% dengan EtBr.
Hasil: Didapatkan 1 sampel terpotong pada 290 bp dan 4 sampel yang terpotong pada 290
bp, 223 bp dan 67 bp. Kesimpulan: Adanya variasi genotip homozigot AA dan
heterozigot GA dan tidak ditemukan genotip homozigot GG.
Kata Kunci: gen SHBG, variasi, PCR-RFLP
alel varian. Gen pengkode SHBG ini
PENDAHULUAN
Sex hormone binding globulin
berlokasi pada lengan pendek 12-13 dari
(SHBG) merupakan glikoprotein plasma
kromosom 17 dan terdiri dari 8 ekson
yang disintesis oleh hepatosit. Selain
yang dipisahkan oleh 7 intron. Polipetida
diproduksi oleh hepatosit, SHBG juga
SHBG terdiri dari 373 residu asam amini
diproduksi oleh sel-sel sertoli. SHBG
dengan
memiliki
menghubungkan cys-164 dengan cys-188
kemampuan
spesifik
dalam
mengikat hormon-hormon steroid seks
2
ikatan
disulfide
yang
dan cys-333 dengan cys-361.3
Adanya
(testosteron, estrogen dan progesteron)
variasi
sekuens
DNA
oleh
proses
yang
maupun kortisol. Kadar SHBG normal
ditimbulkan
dalam plasma adalah 10-73 nmol/L
berhubungan dengan mutasi, seleksi alam
dengan berat molekul sekitar 85-100
dan penyimpangan genetik secara acak.
kDa.1,2 SHBG manusia dikode oleh suatu
Variasi
gen autosom tunggal dengan dua alel
fungsi protein dalam tubuh, namun tubuh
autosom kodominan yaitu alel normal dan
memiliki kemampuan kompensasi untuk
65
ini
menyebabkan
perubahan
David Pakaya, Inna A., Ira Cinta L., Gambaran Variasi Gen...
MEDIKA TADULAKO, Jurnal Ilmiah Kedokteran, Vol. 4 No. 3
mempertahankan fungsinya. Alel varian
ini dapat diwariskan dan terdistribusi
September 2017
Teknik Polymerase Chain Reaction
(PCR) untuk Amplifikasi Gen SHBG
dalam populasi. Varian SHBG (rs6259)
Amplifikasi
dilakukan
dengan
yang muncul dikarenakan adanya mutasi
teknik PCR, volume pereaksi amplifikasi
titik pada ekson 8 gen pengkode SHBG.
DNA adalah 20µl (KAPA Taq ready mix
Mutasi
PCR Kit). Sekuen primer yang digunakan
ini
menyebabkan
terjadinya
[F]
5’
substitusi basa tunggal pada kodon 327
adalah
dari GAC menjadi AAC yang mengkode
CTGGATCCGAGCCACCTTAA 3’ dan
perubahan asam amino aspartat menjadi
primer
asparagin
(Asp327Asn)
GCCTGGTACATTGCTAGTGC
menyebabkan
penambahan
serta
gugus
N-
forward
reverse
Inkubasi
dilakukan
[R]
pada
T100TM
5’
3’.
mesin
dengan
glikosilasi. Penambahan waktu paruh
thermocycler
selanjutnya
dapat
program denaturasi awal pada suhu 95°C
Penelitian
selama 3 menit, 35 siklus yang terdiri dari
ini bertujuan untuk mengetahui gambaran
denaturasi pada suhu 95°C selama 30
variasi gen SHBG dari sampel DNA darah
detik, annealing pada suhu 61,35°C
tepi
selama 30 detik, dan tahap elongasi pada
dianggap
1,2
mempengaruhi kadar SHBG.
dengan
teknik
PCR-RFLP
Biorad
suhu 72°C selama 1 menit. Elongasi akhir
menggunakan enzim restriksi BbsI.
pada suhu 72°C selama 1 menit.
Digesti Restriction Fragment Length
Polymorphism (RFLP) Gen SHBG
METODE
Sampel dan Ekstraksi DNA
Digunakan 5 sampel darah tepi
Hasil amplifikasi (produk PCR),
koleksi Laboratorium Biologi Molekuler
didigesti dengan enzim restriksi BbsI.
FK UGM, Dilakukan Ekstraksi DNA dari
Total volume untuk digesti sebanyak 20μl
sampel
diinkubasi pada suhu 37°C selama 1 jam.
darah
dalam
metode salting out.
EDTA
dengan
Produk digesti dielektroforesis pada gel
agarose 3% dan dirunning pada tegangan
100 volt selama 40 menit. Gel hasil
elektroforesis dilakukan pewarnaan EtBr.
66
David Pakaya, Inna A., Ira Cinta L., Gambaran Variasi Gen...
MEDIKA TADULAKO, Jurnal Ilmiah Kedokteran, Vol. 4 No. 3
Gel diperiksa di bawah sinar UV dan
didokumentasikan menggunakan kamera
digital. RFLP dengan enzim restriksi BbsI
akan mengidentifikasi substitusi basa G
September 2017
Gambar 1. Hasil digesti produk PCR
dengan enzim restriksi BbsI. Tampak hasil
elektroforesis 5 sampel DNA, Sebagai
kontrol Uncuting (UC) tampak tidak
terlihat adanya pita yang terpotong karena
tidak diberikan enzim restriksi.
menjadi A. Wild-type homozigot GG
diidentifikasi dengan adanya pita pada
223 bp dan 67 bp, varian homozigot AA
ditandai dengan 1 pita pada 290 bp dan
heterozigot GA ditandai dengan 3 pita
Gambar 1, menunjukan hasil PCRRFLP dengan enzim restriksi Bbs I. Pada
sampel DV1 memperlihatkan 1 pita pada
290 bp menunjukan varian homozigot
AA. Sampel DV2, DV3, DV4 dan DV5
pada 290 bp, 223 bp dan 67 bp.2
terbentuk 3 pita potongan basa pada 290
bp, 223 bp dan 67 bp menunjukan
HASIL DAN DISKUSI
keempat sampel heterozigot GA.
PCR-RFLP dengan enzim BbsI
Metode
PCR-RFLP
adalah
kombinasi metode PCR dengan metode
restriksi. Salah satu kegunaannya adalah
untuk mendeteksi SNP (single nucleotide
polymorphism).
dilakukan
Pada
metode
penelitian
PCR-RFLP
ini
untuk
mengetahui adanya gambaran genotip
polimorfisme gen SHBG dengan enzim
restriksi BbsI, seperti tampak pada gambar
1.
Dari
berbagai
penelitian
didapatkan frekuensi variasi alel dan
distribusi genotipe GG, merupakan yang
paling tinggi jumlahnya, antara 60-80%,
kemudian
heterozigot
GA
15-30%,
homozigot AA yang terdistribusi kurang
dari 1% [2,4,5]. Polimorfisme SNPs
SHBG rs6259 ini bervariasi. Dari berbagai
penelitian pada ras Kaukasia kejadian
polimorfisme ini berkisar antara 7-12%.
Frekuensi
tertinggi
ditemukan
pada
perempuan di China sebesar 18% serta
frekuensi terendah didapati pada orangorang Afro-Amerika (2%).5
Adanya
ikatan
SHBG
dengan
hormon seks mempermudah masuknya
67
David Pakaya, Inna A., Ira Cinta L., Gambaran Variasi Gen...
MEDIKA TADULAKO, Jurnal Ilmiah Kedokteran, Vol. 4 No. 3
hormon pada sel target
memberikan
fungsi
yang akan
fisiologisnya.
Perubahan tingkat serum SHBG ini
tingkat
(menunjukkan
fisiologis.
lebih
tinggi
estrogen
dengan
Adanya perbedaan tingkat serum
ini
SHBG pada perempuan ini menyebabkan
regulasi
perbedaan fisiologis. Beberapa perubahan
biologi karena berubahnya produksi atau
pada perempuan utamanya yang telah
metabolisme protein sebagai akibat variasi
menopause dengan tingkat SHBG yang
genotip (polimorfisme).1,6
tinggi berhubungan dengan penurunan
disebabkan
oleh
Variasi
berpengaruh
Gangguan
yang
bioavailabilitas rendah).1,2
berperan dalam perkembangan beberapa
gangguan
SHBG
September 2017
perubahan
genotip
terhadap
yang
muncul
tingkat
serum
bone mineral density (BMD) sehingga
berisiko
menyebabkan
osteoporosis.7
SHBG dalam darah. Polimorfisme SHBG
Selain itu peningkatan tingkat SHBG ini
(D327N) pada laki-laki tidak berhubungan
juga berpengaruh terhadap peningkatan
dengan tingkat konsentrasi serum SHBG
kanker payudara, sekalipun dibeberapa
dalam tubuh, sedangkan polimorfisme
penelitian lain menghasilkan kesimpulan
TAAAA genotip homozigot menyebabkan
yang berbeda.1,8 Perbedaan tingkat serum
peningkatan kadar serum SHBG secara
SHBG ini juga merupakan suatu prediktor
signifikan.2,5 Sedangkan pada perempuan
DM tipe 2 pada laki-laki dan perempuan.
postmenopause, variasi alel SHBG sangat
Tingkat serum plasma SHBG yang tinggi
berpengaruh pada tingkat serum SHBG,
ternyata menurunkan risiko terjadinya DM
utamanya wild type homozigot GG.
tipe2
Genotipe AA ditemukan berhubungan
berisiko DM tipe2 dibandingkan varian
dengan
tinggi
AA/GA.9 Selain itu, pada laki-laki yang
dibandingkan dengan genotipe GG baik
heterozigot dalam polimorfisme ini yang
7
ditemukan peningkatan risiko keadian
tingkat
SHBG
lebih
pada pria dan perempuan menopause.
Pengaruh
berhubungan
SNPs
dengan
SHBG
rs6259
sehingga
wild-type
GG
lebih
terhadap kanker prostat.1
bioavailabilitas
Variasi yang terjadi pada gen
estrogen dan alel A pada perempuan.
SHBG
Adanya variasi alel
gangguan. Peran biologis dari berbagai
68
dikaitkan dengan
dapat
menyebabkan
berbagai
David Pakaya, Inna A., Ira Cinta L., Gambaran Variasi Gen...
MEDIKA TADULAKO, Jurnal Ilmiah Kedokteran, Vol. 4 No. 3
September 2017
dalam
polycystic ovary syndrome. J Steroid
mempengaruhi risiko timbulnya penyakit
Biochem Mol Biol. 2007;104(1-2):68-
belum sepenuhnya dipahami. Namun, hal
74.
varian
genetik
SHBG
ini menunjukkan bahwa varian genetik
SHBG
dapat
mempengaruhi
tingkat
3. Chen, C. Smothers, J.C. Lange, A.
Nestler,
J.E.
Strauss,
J.F.
dan
SHBG utamanya pada perempuan dan
Wickman, E.P. Sex Hormone-Binding
berkontribusi
Globulin
dalam
mengekspresikan
fenotipik penyakit manusia.
6
Genetic
Variation:
Associations with Type 2 Diabetes
Mellitus
and
Syndrome.
KESIMPULAN
Ditemukan adanya variasi gen
Polycystic
Minerva
Ovary
Endocrinol.
2010;35(4): 271–80.
genotip
4. Haring, R. Schurmann, C. Homuth, G.
homozigot AA yang ditunjukkan adanya 1
Steil, L. Völker, U. Völzke, H. et al.
pita (290 bp) dan genotip heterozigot GA
Associations
yang ditunjukkan oleh adanya 3 pita (290
Hormone Concentrations and Whole
bp, 223 bp dan 67 bp) serta tidak
Blood Gene Expression Profiles in the
ditemukan genotip homozigot GG.
General Population. PLoS ONE. 10(5):
SHBG
dengan
gambaran
between
Serum
Sex
e0127466.
5. Turk, A. Kopp, P. Colangelo, L.A.
DAFTAR PUSTAKA
1. Xita, N. dan Tsatsoulis, A. Genetic
variants
globulin
of
sex
and
consequences.
hormone-binding
their
Associations of Serum Sex Hormone
biological
Binding Globulin (SHBG) Levels with
Cell
SHBG Gene Polymorphisms in the
Mol
Endocrinol. 2010;5;316(1):60-5.
CARDIA Male Hormone Study. Am J
2. Bendlova, B. Zavadilova, J. Vankova,
69
Urbanek, M. Wood, K. Liu, K. et al.
Epidemiol. 2008; 167(4):412-8.
M. Vejrazkova, D. Lukasova, P.
6. Canoy, D. Barber, T.M. Pouta, A.
Vcelak, J. et al. Role of D327N sex
Hartikainen, A.L. McCarthy, M.I.
hormone-binding
gene
Franks, S. et al. Serum sex hormone-
polymorphism in the pathogenesis of
binding globulin and testosterone in
globulin
David Pakaya, Inna A., Ira Cinta L., Gambaran Variasi Gen...
MEDIKA TADULAKO, Jurnal Ilmiah Kedokteran, Vol. 4 No. 3
September 2017
relation to cardiovascular disease risk
factors in young men: a populationbased study. Eur J Endocrinol. 2014;
170(6):863-72.
7. Riancho, J.A. Valero, C. Zarrabeitia,
M.T. GarcíaUnzueta, M.T. Amado,
J.A. dan González-Macías, J. Genetic
polymorphisms are associated with
serum levels of sex hormone binding
globulin in postmenopausal women.
BMC Med Genet. 2008; 17(9):112.
8. Thompson, D.J. Healey, C.S. Baynes,
C.
Kalmyrzaev,
B.
Ahmed,
S.
Dowsett, M. et al. Identification of
common variants in the SHBG gene
affecting
sex
hormone
binding
globulin levels and breast cancer risk
in postmenopausal women. Cancer
Epidemiol Biomarkers Prev. 2008;
17(12): 3490–8.
9. Ding, El. Song, Y. Manson, J.A.
Hunter, D.J. Lee, C.C. Rifai, N. et al.
Sex Hormone–Binding Globulin and
Risk of Type 2 Diabetes in Women
and
Men.
N
Engl
J
Med.
2009;361(12): 1152–63.
70
David Pakaya, Inna A., Ira Cinta L., Gambaran Variasi Gen...
September 2017
GAMBARAN VARIASI GEN SEX HORMONE BINDING PROTEIN GLOBULIN
(SHBG) MENGGUNAKAN PCR-RFLP
David Pakaya1,2, Inna Armadhari 3, Ira Cinta Lestari 1,4
1
Prodi Ilmu Kedokteran Dasar dan Biomedis Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
2
Bagian Histologi Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Tadulako, Palu
3
Bagian Histologi dan Biologi Sel Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
4
Bagian Histologi Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatera Utara, Medan
Korespondensi: davidpakaya@ymail.com
ABSTRACT
Background: Sex hormone binding globulin (SHBG) are glycoprotein plasma that binding
human sex steroid hormone. SHBG coded by gene at short arm 12-13 chromosome 17.
SHBG variety are the product of mutation at exons 8 causing a single base substitution on
codon 327 that coding the amino acid conversion and the addition of N-glycosylation
group. Objective: To know the SHBG gene variation at the DNA from peripheral blood
sample, using PCR-RFLP with BbsI restricted enzyme. Methods: DNA extraction from 5
peripheral blood sample and doing an amplification SHBG gene with PCR. The product
are we do RFLP using restricted enzyme BbsI that visualized by electrophoresis at 3%
agarose gel with EtBr. Result: 1 sample sliced at 290 bp and 4 sliced at 290 bp, 223 bp
and 67 bp. Conclusion: There are found the genotip variation, homozygotes AA genotype
and hetezygotes GA and homozygote AA genotype not founded.
Key Word: SHBG Gene, variation, PCR-RFLP
64
David Pakaya, Inna A., Ira Cinta L., Gambaran Variasi Gen...
MEDIKA TADULAKO, Jurnal Ilmiah Kedokteran, Vol. 4 No. 3
September 2017
ABSTRAK
Latar belakang: Sex hormone binding globulin (SHBG) merupakan glikoprotein plasma
yang mengikat hormon steroid seks manusia. SHBG dikode oleh gen pada lengan pendek
12-13 kromosom 17. Adanya varian SHBG disebabkan mutasi titik pada ekson 8,
menyebabkan substitusi basa tunggal pada kodon 327 (GACAAC) yang mengkode
perubahan asam amino (Asp327Asn) serta menyebabkan penambahan gugus Nglikosilasi. Tujuan: Untuk mengetahui gambaran variasi gen SHBG pada DNA dari
sampel darah tepi dengan menggunakan teknik PCR-RFLP menggunakan enzim BbsI.
Metode: Dilakukan ekstraksi DNA dari 5 sampel darah tepi dan dilakukan amplifikasi gen
SHBG dengan PCR, hasilnya dilakukan RFLP menggunakan enzim restriksi BbsI yang
divisualisasikan dengan elektroforesis pada gel agarose 3% dengan EtBr.
Hasil: Didapatkan 1 sampel terpotong pada 290 bp dan 4 sampel yang terpotong pada 290
bp, 223 bp dan 67 bp. Kesimpulan: Adanya variasi genotip homozigot AA dan
heterozigot GA dan tidak ditemukan genotip homozigot GG.
Kata Kunci: gen SHBG, variasi, PCR-RFLP
alel varian. Gen pengkode SHBG ini
PENDAHULUAN
Sex hormone binding globulin
berlokasi pada lengan pendek 12-13 dari
(SHBG) merupakan glikoprotein plasma
kromosom 17 dan terdiri dari 8 ekson
yang disintesis oleh hepatosit. Selain
yang dipisahkan oleh 7 intron. Polipetida
diproduksi oleh hepatosit, SHBG juga
SHBG terdiri dari 373 residu asam amini
diproduksi oleh sel-sel sertoli. SHBG
dengan
memiliki
menghubungkan cys-164 dengan cys-188
kemampuan
spesifik
dalam
mengikat hormon-hormon steroid seks
2
ikatan
disulfide
yang
dan cys-333 dengan cys-361.3
Adanya
(testosteron, estrogen dan progesteron)
variasi
sekuens
DNA
oleh
proses
yang
maupun kortisol. Kadar SHBG normal
ditimbulkan
dalam plasma adalah 10-73 nmol/L
berhubungan dengan mutasi, seleksi alam
dengan berat molekul sekitar 85-100
dan penyimpangan genetik secara acak.
kDa.1,2 SHBG manusia dikode oleh suatu
Variasi
gen autosom tunggal dengan dua alel
fungsi protein dalam tubuh, namun tubuh
autosom kodominan yaitu alel normal dan
memiliki kemampuan kompensasi untuk
65
ini
menyebabkan
perubahan
David Pakaya, Inna A., Ira Cinta L., Gambaran Variasi Gen...
MEDIKA TADULAKO, Jurnal Ilmiah Kedokteran, Vol. 4 No. 3
mempertahankan fungsinya. Alel varian
ini dapat diwariskan dan terdistribusi
September 2017
Teknik Polymerase Chain Reaction
(PCR) untuk Amplifikasi Gen SHBG
dalam populasi. Varian SHBG (rs6259)
Amplifikasi
dilakukan
dengan
yang muncul dikarenakan adanya mutasi
teknik PCR, volume pereaksi amplifikasi
titik pada ekson 8 gen pengkode SHBG.
DNA adalah 20µl (KAPA Taq ready mix
Mutasi
PCR Kit). Sekuen primer yang digunakan
ini
menyebabkan
terjadinya
[F]
5’
substitusi basa tunggal pada kodon 327
adalah
dari GAC menjadi AAC yang mengkode
CTGGATCCGAGCCACCTTAA 3’ dan
perubahan asam amino aspartat menjadi
primer
asparagin
(Asp327Asn)
GCCTGGTACATTGCTAGTGC
menyebabkan
penambahan
serta
gugus
N-
forward
reverse
Inkubasi
dilakukan
[R]
pada
T100TM
5’
3’.
mesin
dengan
glikosilasi. Penambahan waktu paruh
thermocycler
selanjutnya
dapat
program denaturasi awal pada suhu 95°C
Penelitian
selama 3 menit, 35 siklus yang terdiri dari
ini bertujuan untuk mengetahui gambaran
denaturasi pada suhu 95°C selama 30
variasi gen SHBG dari sampel DNA darah
detik, annealing pada suhu 61,35°C
tepi
selama 30 detik, dan tahap elongasi pada
dianggap
1,2
mempengaruhi kadar SHBG.
dengan
teknik
PCR-RFLP
Biorad
suhu 72°C selama 1 menit. Elongasi akhir
menggunakan enzim restriksi BbsI.
pada suhu 72°C selama 1 menit.
Digesti Restriction Fragment Length
Polymorphism (RFLP) Gen SHBG
METODE
Sampel dan Ekstraksi DNA
Digunakan 5 sampel darah tepi
Hasil amplifikasi (produk PCR),
koleksi Laboratorium Biologi Molekuler
didigesti dengan enzim restriksi BbsI.
FK UGM, Dilakukan Ekstraksi DNA dari
Total volume untuk digesti sebanyak 20μl
sampel
diinkubasi pada suhu 37°C selama 1 jam.
darah
dalam
metode salting out.
EDTA
dengan
Produk digesti dielektroforesis pada gel
agarose 3% dan dirunning pada tegangan
100 volt selama 40 menit. Gel hasil
elektroforesis dilakukan pewarnaan EtBr.
66
David Pakaya, Inna A., Ira Cinta L., Gambaran Variasi Gen...
MEDIKA TADULAKO, Jurnal Ilmiah Kedokteran, Vol. 4 No. 3
Gel diperiksa di bawah sinar UV dan
didokumentasikan menggunakan kamera
digital. RFLP dengan enzim restriksi BbsI
akan mengidentifikasi substitusi basa G
September 2017
Gambar 1. Hasil digesti produk PCR
dengan enzim restriksi BbsI. Tampak hasil
elektroforesis 5 sampel DNA, Sebagai
kontrol Uncuting (UC) tampak tidak
terlihat adanya pita yang terpotong karena
tidak diberikan enzim restriksi.
menjadi A. Wild-type homozigot GG
diidentifikasi dengan adanya pita pada
223 bp dan 67 bp, varian homozigot AA
ditandai dengan 1 pita pada 290 bp dan
heterozigot GA ditandai dengan 3 pita
Gambar 1, menunjukan hasil PCRRFLP dengan enzim restriksi Bbs I. Pada
sampel DV1 memperlihatkan 1 pita pada
290 bp menunjukan varian homozigot
AA. Sampel DV2, DV3, DV4 dan DV5
pada 290 bp, 223 bp dan 67 bp.2
terbentuk 3 pita potongan basa pada 290
bp, 223 bp dan 67 bp menunjukan
HASIL DAN DISKUSI
keempat sampel heterozigot GA.
PCR-RFLP dengan enzim BbsI
Metode
PCR-RFLP
adalah
kombinasi metode PCR dengan metode
restriksi. Salah satu kegunaannya adalah
untuk mendeteksi SNP (single nucleotide
polymorphism).
dilakukan
Pada
metode
penelitian
PCR-RFLP
ini
untuk
mengetahui adanya gambaran genotip
polimorfisme gen SHBG dengan enzim
restriksi BbsI, seperti tampak pada gambar
1.
Dari
berbagai
penelitian
didapatkan frekuensi variasi alel dan
distribusi genotipe GG, merupakan yang
paling tinggi jumlahnya, antara 60-80%,
kemudian
heterozigot
GA
15-30%,
homozigot AA yang terdistribusi kurang
dari 1% [2,4,5]. Polimorfisme SNPs
SHBG rs6259 ini bervariasi. Dari berbagai
penelitian pada ras Kaukasia kejadian
polimorfisme ini berkisar antara 7-12%.
Frekuensi
tertinggi
ditemukan
pada
perempuan di China sebesar 18% serta
frekuensi terendah didapati pada orangorang Afro-Amerika (2%).5
Adanya
ikatan
SHBG
dengan
hormon seks mempermudah masuknya
67
David Pakaya, Inna A., Ira Cinta L., Gambaran Variasi Gen...
MEDIKA TADULAKO, Jurnal Ilmiah Kedokteran, Vol. 4 No. 3
hormon pada sel target
memberikan
fungsi
yang akan
fisiologisnya.
Perubahan tingkat serum SHBG ini
tingkat
(menunjukkan
fisiologis.
lebih
tinggi
estrogen
dengan
Adanya perbedaan tingkat serum
ini
SHBG pada perempuan ini menyebabkan
regulasi
perbedaan fisiologis. Beberapa perubahan
biologi karena berubahnya produksi atau
pada perempuan utamanya yang telah
metabolisme protein sebagai akibat variasi
menopause dengan tingkat SHBG yang
genotip (polimorfisme).1,6
tinggi berhubungan dengan penurunan
disebabkan
oleh
Variasi
berpengaruh
Gangguan
yang
bioavailabilitas rendah).1,2
berperan dalam perkembangan beberapa
gangguan
SHBG
September 2017
perubahan
genotip
terhadap
yang
muncul
tingkat
serum
bone mineral density (BMD) sehingga
berisiko
menyebabkan
osteoporosis.7
SHBG dalam darah. Polimorfisme SHBG
Selain itu peningkatan tingkat SHBG ini
(D327N) pada laki-laki tidak berhubungan
juga berpengaruh terhadap peningkatan
dengan tingkat konsentrasi serum SHBG
kanker payudara, sekalipun dibeberapa
dalam tubuh, sedangkan polimorfisme
penelitian lain menghasilkan kesimpulan
TAAAA genotip homozigot menyebabkan
yang berbeda.1,8 Perbedaan tingkat serum
peningkatan kadar serum SHBG secara
SHBG ini juga merupakan suatu prediktor
signifikan.2,5 Sedangkan pada perempuan
DM tipe 2 pada laki-laki dan perempuan.
postmenopause, variasi alel SHBG sangat
Tingkat serum plasma SHBG yang tinggi
berpengaruh pada tingkat serum SHBG,
ternyata menurunkan risiko terjadinya DM
utamanya wild type homozigot GG.
tipe2
Genotipe AA ditemukan berhubungan
berisiko DM tipe2 dibandingkan varian
dengan
tinggi
AA/GA.9 Selain itu, pada laki-laki yang
dibandingkan dengan genotipe GG baik
heterozigot dalam polimorfisme ini yang
7
ditemukan peningkatan risiko keadian
tingkat
SHBG
lebih
pada pria dan perempuan menopause.
Pengaruh
berhubungan
SNPs
dengan
SHBG
rs6259
sehingga
wild-type
GG
lebih
terhadap kanker prostat.1
bioavailabilitas
Variasi yang terjadi pada gen
estrogen dan alel A pada perempuan.
SHBG
Adanya variasi alel
gangguan. Peran biologis dari berbagai
68
dikaitkan dengan
dapat
menyebabkan
berbagai
David Pakaya, Inna A., Ira Cinta L., Gambaran Variasi Gen...
MEDIKA TADULAKO, Jurnal Ilmiah Kedokteran, Vol. 4 No. 3
September 2017
dalam
polycystic ovary syndrome. J Steroid
mempengaruhi risiko timbulnya penyakit
Biochem Mol Biol. 2007;104(1-2):68-
belum sepenuhnya dipahami. Namun, hal
74.
varian
genetik
SHBG
ini menunjukkan bahwa varian genetik
SHBG
dapat
mempengaruhi
tingkat
3. Chen, C. Smothers, J.C. Lange, A.
Nestler,
J.E.
Strauss,
J.F.
dan
SHBG utamanya pada perempuan dan
Wickman, E.P. Sex Hormone-Binding
berkontribusi
Globulin
dalam
mengekspresikan
fenotipik penyakit manusia.
6
Genetic
Variation:
Associations with Type 2 Diabetes
Mellitus
and
Syndrome.
KESIMPULAN
Ditemukan adanya variasi gen
Polycystic
Minerva
Ovary
Endocrinol.
2010;35(4): 271–80.
genotip
4. Haring, R. Schurmann, C. Homuth, G.
homozigot AA yang ditunjukkan adanya 1
Steil, L. Völker, U. Völzke, H. et al.
pita (290 bp) dan genotip heterozigot GA
Associations
yang ditunjukkan oleh adanya 3 pita (290
Hormone Concentrations and Whole
bp, 223 bp dan 67 bp) serta tidak
Blood Gene Expression Profiles in the
ditemukan genotip homozigot GG.
General Population. PLoS ONE. 10(5):
SHBG
dengan
gambaran
between
Serum
Sex
e0127466.
5. Turk, A. Kopp, P. Colangelo, L.A.
DAFTAR PUSTAKA
1. Xita, N. dan Tsatsoulis, A. Genetic
variants
globulin
of
sex
and
consequences.
hormone-binding
their
Associations of Serum Sex Hormone
biological
Binding Globulin (SHBG) Levels with
Cell
SHBG Gene Polymorphisms in the
Mol
Endocrinol. 2010;5;316(1):60-5.
CARDIA Male Hormone Study. Am J
2. Bendlova, B. Zavadilova, J. Vankova,
69
Urbanek, M. Wood, K. Liu, K. et al.
Epidemiol. 2008; 167(4):412-8.
M. Vejrazkova, D. Lukasova, P.
6. Canoy, D. Barber, T.M. Pouta, A.
Vcelak, J. et al. Role of D327N sex
Hartikainen, A.L. McCarthy, M.I.
hormone-binding
gene
Franks, S. et al. Serum sex hormone-
polymorphism in the pathogenesis of
binding globulin and testosterone in
globulin
David Pakaya, Inna A., Ira Cinta L., Gambaran Variasi Gen...
MEDIKA TADULAKO, Jurnal Ilmiah Kedokteran, Vol. 4 No. 3
September 2017
relation to cardiovascular disease risk
factors in young men: a populationbased study. Eur J Endocrinol. 2014;
170(6):863-72.
7. Riancho, J.A. Valero, C. Zarrabeitia,
M.T. GarcíaUnzueta, M.T. Amado,
J.A. dan González-Macías, J. Genetic
polymorphisms are associated with
serum levels of sex hormone binding
globulin in postmenopausal women.
BMC Med Genet. 2008; 17(9):112.
8. Thompson, D.J. Healey, C.S. Baynes,
C.
Kalmyrzaev,
B.
Ahmed,
S.
Dowsett, M. et al. Identification of
common variants in the SHBG gene
affecting
sex
hormone
binding
globulin levels and breast cancer risk
in postmenopausal women. Cancer
Epidemiol Biomarkers Prev. 2008;
17(12): 3490–8.
9. Ding, El. Song, Y. Manson, J.A.
Hunter, D.J. Lee, C.C. Rifai, N. et al.
Sex Hormone–Binding Globulin and
Risk of Type 2 Diabetes in Women
and
Men.
N
Engl
J
Med.
2009;361(12): 1152–63.
70
David Pakaya, Inna A., Ira Cinta L., Gambaran Variasi Gen...