Uji Daya Terima dan Nilai Gizi Biskuit Campuran Selai Ubi Jalar dan BelimbingWuluh

ABSTRAK
Ubi jalar merupakan pangan lokal yang kaya zat gizinya dan jumlahnya
meningkat dari tahun ke tahun, akan tetapi ubi jalar di Indonesia belum dianggap
sebagai komoditas penting untuk dikonsumsi secara berkelanjutan. Belimbing
wuluh adalah buah yang banyak tersebar di Indonesia yang pemanfaatannya
jarang dikonsumsi karena buah tersebut memiliki rasa asam yang sangat tinggi
dan daya simpan relatif yang singkat. Selai merupakan makanan yang disenangi
semua kalangan usia termasuk anak-anak hingga orang dewasa. Selai pada
umumnya dibuat dengan bahan tambahan seperti gula, mentega, asam sitrat dan
buah yang sering dijadikan selai umumnya seperti nenas, blue berry, strawberi dan
sebagainya.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan daya terima dan
nilai gizi yang termasuk kalsium, fosfor, dan karbohidrat selai dari campuran ubi
jalar dan belimbing wuluh dengan perbandingan 50%:50% dan 60%:40% dengan
tiga jenis ubi jalar yang berbeda.. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen
dengan rancangan acak kelompok yang terbagi dalam tiga kelompok dengan dua
perlakuan yaitu A1(50%:50%), A2(60%:40%), B1(50%:50%), B2(60%:40%),
C1(50%:50%), C2(60%:40%). Uji daya terima dilakukan terhadap 30 siswa SMP
Swasta 02 Muhammadiyah Medan dan analisis zat gizi dilakukan di Laboratorium
Badan Riset dan Standarisasi Industri Medan.
Hasil penelitian menunjukkan uji daya terima menunjukkan selai yang

memiliki daya terima yang paling baik yaitu selai yang dibuat dari campuran
belimbing wuluh dengan ubi jalar putih atau orange dengan perbandingan 60%
ubi jalar dan 40% belimbing wuluh. Nilai gizi per 100 gram karbohidrat A1(26,6
gr), A2(25,6gr), B1(27,8gr), B2(26,6gr), C1(27,4 gr), C2(27,9 gr), dan fosfor
A1(15,44 mg), A2(18,03 mg), B1(21,81 mg), B2(29,06 mg), C1(9,63 mg), C2(8,80
mg) dan kalsium A1(15,40 mg), A2(16,47 mg), B1(20,25 mg), B2(24,06 mg),
C1(5,9 mg), C2(7,87 mg).
Menyarankan kepada konsumen untuk lebih membuat selai dari ubi jalar
orange dibandingkan kedua jenis ubi jalar lainnya dan untuk menambah jenis
varian selai yang ada serta sebagai salah satu alternative olahan makanan yang
bernilai gizi lebih.
Kata Kunci: ubi jalar, belimbing wuluh, selai, daya terima, nilai gizi.

iii
Universitas Sumatera Utara

ABSTRACT
The sweet potato was the local food that rich nutrient of content and its
amount has increased from year to the year but the sweet potato in Indonesia has
not been considered as the important commodity to consumed in a suistainable

way. Blimbi was onest the fruit that spread a lot in Indonesia which the process
is very seldom to be consumed because that fruit has an high acid power taste
and the short ability of saving relatively. Jam was the favourite food for everyone
from child until adult. Jams are generally made with additional ingredients such
as sugar, butter, citric acid and fruits that is often made into jams generally like
pineapples, strawberries, blue berries etc.
The purpose of this research was to know the different acceptability and
nutrient content with include Ca, P, and KH of jam that make from a mixture of
sweet potatoes and bilimbi with comparison 50%:50% and 60%:40% with three
different types of sweet potatoes. This research was a random ized experimental
design were divided into three groups with two treatments there are
A1(50%:50%), A2(60%:40%), B1(50%:50%), B2(60%:40%), C1(50%:50%),
C2(60%:40%).
The acceptability test has done of
30 students SMP
Muhammadiyah 02 Medan and the analysis of nutrient has done in The Industrial
Laboratorium Research and Standarization Agency Medan.
The results showed on the acceptability test showed the jams that has the
best acceptance that was jam made from mixture of a white or orange sweet
potato and bilimbi with a comparison of 60% and 40%. The nutrient content per

100 gram of carbohydrates A1(26,6 gr), A2(25,6gr), B1(27,8gr), B2(26,6gr),
C1(27,4 gr), C2(27,9 gr), and phosphorus A1(15,44 mg), A2(18,03 mg), B1(21,81
mg), B2(29,06 mg), C1(9,63 mg), C2(8,80 mg), and calcium A1(15,40 mg),
A2(16,47 mg), B1(20,25 mg), B2(24,06 mg), C1(5,9 mg), C2(7,87 mg).
It was suggested to the consumer to more to make the jam from sweet
potato of orange than the other two types of sweet potatoes and to as add
variation of an existing type of jam, and than as one of the alternative result of
processing food having more nutrient content.
Keywords

: sweet potato, bilimbi, jam, acceptibility, nutrient content.

iv
Universitas Sumatera Utara