Rencana Pembangunan dan Rencana Kerja Pemerintah Depernas-01 Bab-18

BAB 18.
TRANSMIGRASI
A. Pendahuluan
Rentjana
Lima
Tahun
Transmigrasi
hanja
mengenai garis-garis besar kebidjaksanaan dan
terutama berhubungan dengan segi-segi organisasi
penjelenggaraan. Dalam tahun pertama dari Rentjana
ini
diadakan
perbaikan
susunan
organisasi
penjelenggaraan, jang harus merintji lebih landjut
garis-garis besar kebidjaksanaan itu dan menjusun
rentjana
penjelenggaraan
selengkap-lengkapnja

sampai pada detail-detailnja. Dalam tahun kedua dan
tahun-tahun
selandjutnja rentjana tersebut dilaksanakan.

A. Keadaan dewasa ini .
1. Pelaksanaan transmigrasi dalam masa kemerdekaan
baru dapat diselenggarakan sedjak tahun 1950
dan dilakukan oleh tiga instansi, ja'ni: Biro
Rekonstruksi
Nasional
(BRN
dan
Biro
Penampungan
Bekas
Anggauta
Tentara
(B.P.B.A.T.; dulu Corps Tjadangan Nasional) bagi
penjelenggaraan transmigrasi bekas pedjoang,
sedang Djawatan Transmigrasi bertugas menjelenggarakan

pemindahan
penduduk
pada
umumnja. Kedua in-stansi jang pertama mempunjai
sifat sementara, sedang Djawatan Transmigrasi
bersifat permanen, sehingga dimaksud bahwa
selandjutnja seluruh penjelenggaraan transmigrasi
akan
dilakukan oleh Djawatan Transmigrasi sadja.
2. Hasil-hasil jang diperoleh hingga sekarang adalah sbb.:
Djumlah keluarga jang ditransmigrasikan.
1950 –1965
Djawatan
Tahun
B.P.B.A.T Djumlah
Transmig B.R.N
rasi
1950
23 kel. -3141 kel
3164

kel.
1951
773 ,,
1150 kel.
587 ,,
2510 ,,
1952
3850 ,,
5235 ,,
2079 ,,
11164 ,,
1953
9857 ,,
1651 ,,
3194 ,,
14702 ,,
1954
8582 ,,
800 ,,
-9382 ,,

1955
5491 ,,
--5491 ,,
Sumber: Biro Perantjang Negara.

Keterangan: Tiap keluarga terdiri rata-rata atas 4, 5
orang.

257

Sebagian besar dart para transmigran
berasal dart pulau Djawa, sedang sedjak tahun
1953 djuga terdapat transmigrantransmigran
jang baru kembali dari Suriname dan New
Caledonia.
Daerah transmigrasi kebanjakan terdapat di
Sumatera Sela-tan, sedang selebihnja djuga di
Sumatera Tengah, Kalimantan,
Sulawesi, Maluku dan Banten.
3. Dalam

garis
besarnja
penjelenggaraan
transmigrasi penduduk berlangsung sbb.:
Djawatan Transmigrasi bersama Pamong Pradja
mengadakan pendaftaran orang-orang dipulau
Djawa jang bersedia untuk berpindah. Dalam
pada itu Djawatan Transmigrasi bersama-sama
djawatan-djawatan lain mengadakan persiapanpersiapan didaerah-daerah transmigrasi, antara
lain meliputi: pembukaan hutan, pembuatan
djalan-djalan,
saluran-saluran,
pembuatan
tempat-tempat penampungan sementara, dsb.
Apabila persiapan disuatu daerah transmigrasi
dipandang sudah tjukup, maka orang-orang jang
telah mendaftarkan diri itu dipindahkan kedaerah
transmigrasi. Biaja pemindahan dipikul oleh
Pemerintah sedang selama sedikit-dikitnja 6 bulan
para

transmigran
bersama
keluarganja
memperoleh djaminan hidup dan djuga alat-alat
rumah
tangga,
bahan
pakaian,
alat-alat
pertanian, bibit-bibit, dsb., jang untuk sebagian
merupakan pindjaman.
4. Sesungguhnja tugas Djawatan Transmigrasi
hanja meliputi usaha pemindahan penduduk dan
usaha pembangunan daerah- daerah transmigrasi
sepandjang
tidak
termasuk
lapangan
Kementerian-Kementerian dan Djawatan-Djawatan
lain.

Akan tetapi oleh karena bentuk organisasi
penjelenggaraan transmigrasi kurang tepat,
maka tidak terdapat koordinasi atau kerdjasama
jang djitu antara Kementerian-kementerian dan
Djawatan-Djawatan itu. Akibatnja ialah bahwa
Djawatan Transmigrasi menjelenggarakan sendiri
pekerdjaan-pekerdjaan
jang
sesungguhnja
termasuk lapangan Djawatan-Djawatan lain,
misalnja pembuatan djalan-djalan dan saluransaluran air, penjelidikan tanah, beberapa hal jang
berhubungan
dengan
kesehatan
serta
pendidikan, dan lain sebagainja.

5. Apabila kita menindjau usaha pemindahan
penduduk
dewasa

ini
dalam
rangka
pertambahan djumlah penduduk Pulau Djawa
tiap tahunnja serta dalam rangka kebutuhan
akan tenaga kerdja bagi pembangunan daerah
dipulau-pulau lain, maka hasil jang diperoleh
masih djauh daripada memuaskan. Oleh karena
itu perlu ditjari tjara-tjara penjelenggaraan
pemindahan
penduduk
jang
memberikan
harapan dapat diperoleh hasil jang lebih baik.
258

dan
jang
memperhitungkan
kemampuan

pembiajaan dari Pemerintah jang sangat
terbatas.
6. Ketjuali itu penting sekali adanja perbaikan tjara
kerdja-sama antara berbagai instansi-instansi
Pemerintah jang bertanggung djawab atas
berbagai segi penjelenggaraan transmigrasi.
Oleh karena penjelenggaraan transmigrasi tidak
hanja mengenai pemindahan penduduk sadja
melainkan djuga berhubungan dengan soal
pengangkutan, pembukaan hutan, pembuatan
djalan-djalan, saluran-saluran air, rumah-rumah
dan sebagainja, serta djuga penjelidikanpenjelidikan mengenai keadaan tanah, iklim,
kesehatan, kemungkinan-kemungkinan ekonomi
dari daerah jang bersangkutan dan sebagainja,
maka kerdja-sama jang tepat dan lantjar antara
instansi-instansi jang bersangkutan adalah suatu
sjarat mutlak.
C . Tudjuan dan pokok kebidjaksanaan .
1. Transmigrasi, dalam arti pemindahan penduduk
dari

Djawa
kepulau-pulau
lain
diwilajah
Indonesia, dapat mempunjai berbagai tudjuan,
diantaranja: mengurangi tekanan penduduk di
Djawa,
menambah
tenaga
kerdja
bagi
pembangunan daerahdaerah jang kekurangan
penduduk,
pertimbangan-pertimbang-an
strategis,
usaha
mempertjepat
proses
„asimilasi”,
dan

sebagainja.
Akan
tetapi
meskipun tudjuannja mungkin bermatjammatjam, sesungguhnja tudjuan-tudjuan ini
satu sama lain erat sekali hubungannja dan
sukar untuk dipisahpisahkan.
Misalnja tudjuan untuk mengurangi tekanan
penduduk di Djawa hanja mungkin terlaksana
apabila penduduk berpindah dari pulau Djawa.
Dan mereka akan meninggalkan pulau Djawa
hanja apabila pulau-pulau lain mempunjai daja
penarik jang kuat karena memberikan kemungkinankemungkinan hidup jang njata-njata lebih baik.
Dan hal jang achir ini hanja mungkin terdjadi
apabila dipulau-pulau diluar Djawa dilaksanakan
pembangunan setjara besar-besaran. Sebaliknja
pembangunan besar-besaran dipulau-pulau Iuar
Djawa amat terhambat antara lain oleh karena
djumlah tenaga kerdja tidak mentjukupi.
Karena itu penambahan tenaga kerdja bagi
daerah-daerah ini adalah suatu sjarat penting

bagi
kemungkinan berlangsungnja pembangunan. Dan tenaga
kerdja jang diperlukan ini dapat diperoleh
dengan memindahkannja dari pulau Djawa.
2. Berpindahnja penduduk dari suatu daerah
kedaerah lain mungkin disebabkan oleh karena
Pemerintah memindahkan pendu-

259

duk ini dalam arti Pemerintah mengatur segala
sesuatu jang berhubungan dengan perpindahan
ini
dan
mendjamin
biajabiaja perpindahan (transmigrasi-diatur). Akan
tetapi mungkin terdjadi bahwa penduduk
berpindah sendiri atas dasar keku-atan sendiri
(transmigrasi-spontan).
Apa jang hingga kini diselenggarakan oleh
Pemerintah adalah transmigrasi-diatur. Hingga
kini belum lagi ada suatu kebidjaksanaan jang
tertentu
mengenai
transmigrasi-spontan,
meskipun mungkin sekali djumlah transmigrasispontan dalam tahun-tahun terachir telah
mendjadi besar sekali.
3. Dengan tidak mengurangi arti transmigrasidiatur, dalam Rentjana Lima Tahun ini
dipandang perlu untuk meletakkan titik begat
kebidjaksanaan
kepada
usaha-usaha
transmigrasi-spontan.
Dengan
demikian
penjelenggaraan
transmigrasi
tidak
lagi
semata-mata
mendjadi
tanggungan
Pemerintah, melainkan untuk sebagian langsung
ditanggung oleh masjarakat sendiri dengan
bantuan serta bimbingan Pemerintah.
Transmigrasi-spontan adalah sesuatu jang
sewadjarnja, arti-nja: transmigrasi spontan
adalah
sesuatu
jang
dengan
sendirinja
terdjadi, asal sadja didaerah-daerah baru
terdapat daja penarik jang tjukup kuat. Dengan
menempuh djalan ini maka djumlah biaja jang
hingga kini diperlukan untuk pengangkutan
transmigran serta untuk bantuan djaminan hidup
dapatdikurangi
dan
dipergunakan
untuk
pembangunan djalandjalan, pekerdjaan irigasi,
dan sebagainja.
4. Berdasarkan kebidjaksanaan tersebut, maka
dalam
Rentjana
Lima
Tahun
mengenai
transmigrasi ini terutama diusahakan adanja
data penarik jang tjukup kuat didaerah-daerah
baru. Dan untuk mentjiptakan daja penarik ini
titika berat harus diletakkan pada usaha
pembukaan serta pembangunan daerahdaerah baru (dipulau-puiau luar Djawa) dan
perbaikan perhubungan antara daerah padat
(terutama Djawa-Tengah) dengan daerlahdaerah barn itu
Pembangunan daerah-daerah baru meliputi baik
pembangunan dalam lapangan pertanian
(termasuk pula perkebunan ,

peternakan, kehutanan) maupun pembangunan
dalam
lapangan-lapangan lain (industri besar – menengah -ketJil, pengangkutan, dan sebagainja). Untuk
keperluan
ini
usahausaha pembukaan hutan, pembukaan saluransaluran
air,
dam-dam,
pusat-pusat
pembangkitan tenaga listrik, djalan-djalan
serta
djembatan-djembatan
didaerah
transmigrasi merupakan usaha-usaha jang
pokok. Dengan sendirinja

260

usaha-usaha ini harus didasarkan atas berbagai
matjam penjelidikan-penjelidikan jang teliti.
Disamping itu usaha-usaha pentjegahan serta
pemberantasan penjakit-penjakit dan usahausaha pendidikan serta latihan-latihan kedjuruan
didaerah transmigrasi merupakan sjarat-sjarat
jang penting pula.
5. Perbaikan perhubungan antjara daerahdaerah padat (terutama Djawa Tengah) dengan
daerah-daenah baru meliputi baik perhubungan
melalui laut, maupun perhubungan kereta-api
dan perhubungan darat lainnja. Penting sekali
misalnja adanja kereta-api jang langsung dan
jang mudah sekali antara Djawa-Tengah dan
Sumatera-Selatan. Hal ini antara lain meliputi
hal-hal
sebagai
berikut:
memperbanjak
hubungan kapal antara Merak dan Pandjang,
mempermudah hubungan kereta-api dari DjawaTengah ke Merak, sehingga para penumpang
tidak
perlu menginap di Djakarta dan kalau mungkin
tidak perlu pindah kereta-api di Djakarta dan
dapat pula (di Djawa-Tengah) membeli kartjis
jang langsung kesuatu tempat di SumateraSelatan.
6. Penting pula arti perbaikan perhubungan
(terutama
djalan-djalan
dan
djembatandjembatan) antara daerah-daerah transmigrasi
dan daetiah-daerah disekitarnja. Hal ini bukan
hanja akan mempermudah masuknja orangorang baru kedaerah-daerah transmigrasi,
melainkan akan mempermudah pula pendjualan
hasil produksi daerah-daerah transmigrasi itu
kedaerah-daerah disekitarnja, sehingga dengan
demikian
akan
mempertjepat
proses
pembangunan daerah-daerah transmigrasi itu.
7. Suatu hal jang tidak kalah pula pentingnja ialah
usaha-usaha pembinaan settlement-settlement
baru jang sudah ditempati oleh penduduk baru.
Pembinaan ini harus dilaksanakan dengan tjaratjara
serta
atas
dasar
prinsip-prinsip,
Pembangunan masjarakat Desa (Community
Development)
ja'ni
pembangunan jang integral dari masjarakat desa, atas
dasar kekuatan sendiri serta permusjawaratan
bersama, dan dengan bimbingan serta bantuan
alat-alat Pemerintah jang bertindak sebagai
suatu keseluruhan. Perlu sekali diusahakan
agar
penduduk
baru
tersebut
tidak
menggantungkan diri kepada djaminandjaminan

dari Pemerintah, melainkan berusaha atas
kekuatan sendiri dan menganggap dirinja
sebagai pelopor-pelopor pembangunan daerah
baru.
Selandjutnja
lihat
Bab
mengenai
Pembangunan Masjarakat Desa.
8. Mengingat akan terbatasnja keuangan jang
tersedia serta djumlah tenaga-tenaga ahli jang
akan melaksanakan rentjana-

261

rentjana, maka dipandang perlu untuk
menindjau kembali
penentuan daerah-daerah transmigrasi dan
diadakannja
usaha
jang
lebih
terpusat
(,,geconcentreerd").
Artinjat
dalam
Rentjana Lima Tahun jang pertama ini diadakan
transmigrasi ke daerah-daerah te r t e n tu sadja,
misalnja
2
a
3
daerah
di
Sumatera Selatan. Didaerah-daerah inilah dipusatkan
segala usaha transmigrasi, sehingga usahausaha tidak terpetjah-petjah. Ini bukannja
berarti bahwa daerah-daerah lain jang hingga
kini merupakan daerah transmigrasi, akan
dilalaikan atau diabaikan begitu sadja. Didaerahdaerah lain ini diadakan konsolidasi serta
pembinaan settlement-settlement jang sudah
ada. Kebidjaksanaan tersebut diatas ini djuga
bukannja berarti bahwa perpindahan penduduk
kedaerah-daerah lain jang tidak termasuk 2 a 3
daerah transmigrasi itu akan dihalang-halangi.
Setiap perpindahan penduduk dan daerah padat
kedaerah jang kekurangan tenaga kerdja adalah
amat penting bagi pembangunan ekonomi. Hanja
sadja
Pemerintah
mengusahakan
agar
perpindahan tersebut berlangsung kedaerahdaerah
jang
berdasarkan
pertimbanganpertimbangan serta ukuran-ukuran tertentu
benar-benar sesuai bagi pembangunan ekonomi
dan jang mempunjai daja-penampung tjukup
besar, sehingga tertjapai hasil jang sebaikbaiknja. Sesungguhnja banjak sekali daeahdaerah jang sesuai itu; akan tetapi mengingat
terbatasnja keuangan serta tenaga-tenaga tjakap jang
harus menjelenggarakan segala sesuatu, maka
usaha-usaha itu sebaiknja untuk sementara
terbatas pada 2 a 3 daerah-daerah tersebut.
Dalam pada itu selama djangka-waktu Rentjana
Lima Tahun jang pertama ini diadakan
penjelidikan-penjelidikan jang teliti mengenai
daja penampung daerah-daerah lain (lihat Bab
mengenai Penduduk) jang dipergunakan sebagai
daerah transmigrasi dalam Rentjana Lima Tahun
jang kedua dan selandjutnja,
6.
Suatu
segi
lain
jang
penting
dari
transmigrasi
ialah
hubungan
antara pars
transmigran dengan penduduk asli daerah transmigrasi. Kebidjaksanaan jang ditempuh dalam hal
ini ialah mengusahakan adanja keseimbangan
dalam memenuhi kebutuhan-kebutuhan kedua

golongan penduduk ini dan mengusahakan
adanja sttasana jang sehat dalam hubungan
mereka. Oleh karena persoalan ini berbedasbeda
dari daerah kedaerah, maka pelaksanaan
kebidjaksanaan
ini
pada
chususnja
dan
penjelenggaraan transmigrasi di daerah-daerah
tersebut pada umumnja hanja akan memberikan
hasil jang baik, apabila diserahkan kepada alatalat pemerintah jang paling mengetahui
262

persoalan-persoalan setempat tersebut, ja 'ni
Pemerintahan Daerah.
10. Berhubung anggaran belandja terbatas maka
perlu dipertimbangkan lebih landjut apakah
pembukaan hutan seluruhnja diselenggarakan
atas beban Pemerintah ataukah Pemerintah
hanja membuka hutan-hutan jang diperlukan
untuk pembuatan djalan-djalan serta saluransaluran air, sedang selebihnja diusahakan oleh
para transmigran sendiri. Pun perlu dipertimbangkan
apakah
pembukaan
hutan
fang
dilakukan
oleh
perusahaan-perusahaan
pemborong memberikan basil jang lebih baik
daripada apabila diserahkan kepada para
transmigran. Selandjutnja pembukaan hutan
setjara mekanis tidak perlu diperluas, sebelum
diperoleh kepastian bahwa tjara pembukaan
mekanis njata-njata memberikan hasil-hasil serta
akibat-akibat
jang
lebih
baik
daripada
pembukaan hutan dengan tjara-tjara sederhana.
11. Anggaran-Belandja
jang
tersedia
untuk
transmigrasi dalam Rentjana Pembangunan
Lima Tabun ke-I ini berdjumlah Rp. 383 djuta
untuk seluruh djangka waktu 5 tahun. Djumlah
ini kemudian harus dibagi ”bagi sebagai basil dari
pembitjaraan jang lebih mendalam antara
instansi-instansi
jang
bersangkutan
mengenai
penjelenggaraan
dari
kebidjaksanaan
sebagai
diuraikan
diatas,
dimana titik-berat diletakkan pada transmigrasi spontan dan usaha-usaha transmigrasi
setjara
bertingkat dipusatkan pada pekerdjaan-pekerdjaan
jang bersifat umum, misalnja: pembikinan
djalan, irrigasi, dan, sebagainja.
D. Organisasi penjelengganaan .
1. Untuk
menjelenggarakan
pokok-pokok
kebidjaksanaan sebagaimana ditjantumkan diatas,
maka organisasi, penjelenggara transmigrasi jang
sekarang ada perlu diperbaiki.
2. Adapun azas-azas jang harus dipakai dalam
menjusun
organisasi penjelenggara tersebut adalah sebagai
berikut:
a. Bentuk dan susunan organisasi penjelenggara
harus seder-hana mungkin.
b. Pekerdjaan-pekerdjaan
jang
berhubungan
dengan trans-migrasi dan jang termasuk
lapangan
kementerian-kementeri-an
dan

djawatan-djawatan
jang
sndah
ada,
diselenggarakan
oleh
kementeriankeinenterian dan djawatan-djawatan tersebut.
Hal ini antara lain meliputi:
penjelidikan
tanah, pembuatan serta pemeliharaan djalandjalan dan djembatan-djembatan,

263

c.
d.

e.

f.

saluran-saluran air dan dam-dam, usaha-usaha
kesehatan, pendidikan, dan sebagainja. Dengan
demikian
dapat
dihindarkan
adanja
„doublures”.
Pekerdjaan fang tidak termasuk lapangan salah
satu kementerian atau djawatan tersebut
diatas,
diselenggarakan
oleh
Djawatan
Transmigrasi.
Baik di Pemerintah Pusat maupun didaerahdaerah transmigrasi dibentuk badan-badan
koordinasi jang terdiri atas Kementeriankementerian dan Djawatan-djawatan jang
menjelenggarakan pekerdjaan-pekerdjaan jang
berhubungan langsung dengan transmigrasi.
Penjelenggaraan didaerah-daerah transmigrasi
diserahkan kepada Pemerintahan Daerah
bersama-sama
dengan
alatalat pemerintah didaerah-daerah tersebut.
Badan Koordinasi pada Pemerintah Pusat
berbentuk sebuah Panitya Tetap Pelaksana
Transmigrasi jang anggautaanggautanja terdiri
atas wakil-wakil instansi-instansi Pemerintah
jang pekerdjaannja langsung berhubungan
dengan pelaksanaan transmigrasi, Panitya
Tetap ini diketuai oleh Kepala Djawatan
Transmigrasi, bertanggung djawab kepada
Menteri jang bersangkutan dan bertugas:
1. Bersama-sama
menjusun
rentjana
(tahunan) trans-migrasi.
2. Bersama-sama menentukan anggaranbelandja.
3. Mendjamin koordinasi dalam pelaksanaan.
Badan koordinasi didaerah-daerah transmigrasi
diketuai oleh Kepala Daerah sedang wakil
ketua adalah Kepala Djawatan Transmigrasi
setempat (Kepala Tjabang atau Kepala
Saksi). Badan-badan koordinasi didaerah ini
bertugas untuk mendjamin bahwa alat-alat
Pemerintah
jang
bertugas
untuk
menjelenggarakan transmigrasi benar-benar
bertindak
sebagai suatu keseluruhan (dan tidak bertindak
simpang-siur
serta sesuai dengan ketentuan-ketentuan
jang ditetapkan oleh Panitya Tetap Pelaksana
Transmigrasi di Pusat dan disesuaikan dengan
keadaan serta kemungkinan setempat. Badanbadan
koordinasi
didaerah
ini
djuga
berkewadjiban
untuk
menjusun
usul-

usulxentjana
mengenai
penjelenggaraan transmigrasi didaerah masing-masing
kepada Panitya Tetap Pelaksana Transmigrasi
di Pusat.
g. Anggaran Belandja tahunan untuk seluruh
penjelenggaraan
transmigrasi
ditetapkan
bersama-sama
oleh
Panitya
Pelaksana
Transmigrasi.
Man
tetapi
untuk
mendjamin kelantjar-

264

an dalam soal keuangan ini (suatu hal jang
hingga kini merupakan persoalan, meskipun
sudah ditetapkan dalam Anggaran Belandja),
maka seluruh Anggaran Belandja untuk
transmigrasi dimasukkan dalam AnggaranBelandja Djawatan Transmigrasi. Selandjutnja
biaja-biaja jang direntjanakan bagi usahausaha
Kementerian-kementerian
serta
Djawatan-djawatan jang berkenaan dengan
penjeleng-garaan
transmigrasi
disalurkan
langsung
dari
AnggaranBelandja
Djawatan
Transmigrasi
kepada
Kementeriankementerian
Djawatan-djawatan
tersebut.
E. Ural-urutian pelaksanaan.
1. Urut-urutan pelaksanaan Rentjana Lima Tahun
mengenai Transmigrasi ini dapat dibagi atas dua
bagian
jang
masingmasing merupakan djangka waktu satu tahun dan
djangka
waktu empat tahun:
2. Tahun pertama:
Oleh karena Rentjana Lima Tahun mengenai
Transmigrasi jang dikemukakan disini ini hanja
mengenai garis-garis besar kebidjaksanaan belaka
dan terutama berhubungan dengan segi orga-nisasi
penjelenggaraan, maka diperlukan suatu masa
peralihan
dalam
mana
garis-garis
besar
kebidjaksanaan
itu
lebih
diperintji
dan
diadakan
perbaikan
organisasi
penjelenggaraan. Dan Tahun Pertama dari Rentjana
Lima Tahun dipergunakan sebagai masa peralihan.
Djadi dalam Tahun Pertama itu dilaksanakan hal-hal
sebagai berikut:
a. Pembentukan
Panitya
Tetap
Pelaksana
Transmigrasi.
b. Panitya Tetap Pelaksana Transmigrasi merintji
dan
meleng-kapkan
kebidjaksanaankebidjaksanaan jang telah diuraikan diatas,
sehingga mendjadi Rentjana Transmigrasi
Empat Tahun jang lengkap hingga detaildetailnja.
Soal
ini
antara
lain
meliputi:
penentuan
daerah-daerah
transmigrasi
sehingga
usaha
lebih
terpusat,
perbaikan
perhubungan (pengangkutan) antara daerah

transmigrasi
dengan
daerah-daerah
padat,
penentuan
rentjana
pembukaan
hutan:
bagaimana
tjaranja (dengan alat-alat sederhana ataukah
dengan
traktor-traktor)
serta
siapa
jang
mengerdjakan (transmigran sendiri ataukah
pemborong
ataukah
Pemerintah),
dan
sebagainja. Djuga: berapa luas tanah jang
akan diberikan kepada tiap keluarga, dan
sebagainja.
c. Sementara
itu
transmigrasi
sebagaimana
sekarang
didjalankan,
tetap
diselenggarakan
sebagaimana
sediakala.
265

3. Tahun-tahun Karim s/d Kelima:
a. Dalam tahun kedua dan selandjutnja Panitya
Tetap
Pelak-sana
Transmigrasi
mulai
melaksanakan transmigrasi sesuai dengan
Rentjana jang telah disusun dengan selengkaplengkapnja.
b. Dalam tahun kedua
atau ketiga dan
selandjutnja Panitya
Tetap Pelaksana Transmigrasi mulai melakukan
penjelidikan-penjelidikan mengenai daerah-daerah
lain jang mung-kin dapat dipergunakan
sebagai daerah transmigrasi dan mulai
menjusun Rentjana Lima Tahun ke-II mengenai
Transmigrasi.
F. Tambahan.
Mendahului putusan-putusan dart Panitya Tetap
Pelaksana Transmigrasi jang masih harus
dibentuk, maka dalam Rentjana Lima Tahun ke-I
ini sudah pula direntjanakan setjara konkrit
beberapa
hal
jang
berkenaan
dengan
transmigrasi, antara lain:
1. Pengairan di Sumatera-Selatan (lihat Bab
mengenai Peng-airan).
2. Perbaikan
djalan-djalan
dan
djembatandjembatan di Suma-tera Selatan (lihat Bab
mengenai Perhubungan).
3. Perbaikan perhubungan antara SumateraSelatan dan Djawa (lihat Bab mengenai
Perhubungan).
Ketjuali itu sudah pula dilakukan pemotretan dari
udara daripada daerah Sukadana di SumateraSelatan, dan kini sedang disusun mendjadi peta-peta.

266