TRP | Portal Tata Ruang dan Pertanahan 268profil tr kaltim
SISTEM INFORMASI DAN DOKUMENTASI PENATAAN RUANG WILAYAH TENGAH
BUKU PROFIL PENATAAN RUANG
PROPINS I KALIMANTAN TIMU R
2003
D E P A R T E M E N P E R M U K I M A N D A N P R A S A R A N A W I L A Y A H
D I R E K T O R A T J E N D E R A L P E N A T A A N R U A N G
D I R E K T O R A T P E N A T A A N R U A N G W I L A Y A H T E N G A H
(2)
KATA PENGANTAR
Buku Profil Penataan Ruang Propinsi Kalimantan Timur ini disusun dalam penyusunan sistem informasi dan dokumentasi yang pada dasarnya merupakan kegiatan monitoring dan evaluasi penataan ruang daerah. Kegiatan itu sendiri ditujukan untuk melengkapi Direktorat Jenderal Penataan Ruang, khususnya Direktorat Penataan Ruang Wilayah Tengah dengan data dan informasi yang diperlukan dalam menyusun program dan melaksanakan kegiatan Pembinaan Teknis dan bantuan Teknis kepada daerah, baik di tingkat propinsi maupun kabupaten dan kota,
Dalam buku profil penataan ruang ini disampaikan informasi mengenai keadaan tata ruang dan pelaksanaan penataan ruang di daerah. Dimana melalui informasi ini dapat ditarik kesimpulan mengenai permasalahan tata ruang apa yang dihadapi oleh daerah dan program tata ruang seperti apa yang sebaiknya diberikan. Melengkapi informasi ini juga dilampirkan data masukan elementer yang dapat dipergunakan dalam penyusunan Rencana Tata Ruang oleh daerah terkait. Data tersebut terdiri dari 3 tahun data, yaitu 1995, 2000 dan 2003, dan disusun dalam bentuk basis data spasial dengan format MapInfo.
Penggunaan software MapInfo didasarkan pada pertimbangan bahwa pada saat sekarang ini software GIS yang paling banyak digunakan, baik di dalam maupun di luar lingkungan Departemen Kimpraswil adalah MapInfo. Selain itu data MapInfo sangat mudah untuk ditransfer ke berbagai sistem Software lainnya.
Buku profil ini memang masih jauh dari sempurna dan diharapkan akan dapat terus
diperbaharui sehingga informasi di dalamnya akan tetap up to date.
(3)
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR... i
DAFTAR ISI... ii
DAFTAR TABEL... iv
DAFTAR PETA... v
DAFTAR LAMPIRAN ... vi
Bab I Gambaran Umum 1.1 Kondisi Geografis ... 1
1.2 Morfologi ... 2
1.3 Sistem Administrasi ... 2
1.4 Kependudukan ... 5
1.5 Fungsi Ekonomi Utama ... 5
1.6 Perkembangan PDRB ... 7
Bab II Profil Penataan Ruang 2.1 Pusat-pusat Pertumbuhan dan Pelayanan ... 9
2.2 Sistem Transportasi ... 9
2.2.1 Transportasi Darat ... 9
2.2.2 Transportasi Laut ... 10
2.2.3 Transportasi Udara ... 11
2.3 Sistem Prasarana dan Pelayanan Wilayah ... 11
2.4 Pemanfaatan Kawasan Lindung... 12
2.5 Pemanfaatan Kawasan Budidaya ... 12
2.5.1 Kawasan Hutan ... 12
2.5.2 Kawasan Budidaya Pertanian... 14
2.5.3 Kawasan Permukiman ... 14
(4)
2.5.5 Perlindungan, Pemanfaatan dan Pengembangan
Kawasan Preservasi ...16
2.6 Pemanfaatan Kawasan Prioritas...16
2.6.1 Kawasan Andalan ...16
2.6.2 Kawasan Perbatasan ...17
2.6.3 Sektor Hankam ...17
Bab III Masalah dan Potensi 3.1 Permasalahan ...19
3.2 Potensi ...21
3.3 Isu Strategis ...22
(5)
iv
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Luas Kabupaten/Kota ... 2 Tabel 1.2 Luas Wilayah Menurut Kabupaten/Kota... 2
Tabel 1.3 Jumlah Desa Menurut Klasifikasi Desa Menurut
Kabupaten/Kota 2001 ... 5 Tabel 1.4 Laju Pertumbuhan Penduduk Tahun 2001... 5
Tabel 1.5 Distribusi Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar
Harga Berlaku 1999-2001 ... 7
Tabel 1.6 Produk Domestik Regional Bruto Menurut Lapangan Usaha
Atas Dasar Harga 1993... 7
Tabel 1.7 Laju Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar
Harga Konstan 1993 Menurut Lapangan Usaha 1999-2001... 8
Tabel 3.1 Kawasan Andalan dan Tertinggal Prioritas Beserta
Sektor Unggulan ... 21
(6)
DAFTAR PETA
1. Peta Administratif Propinsi Kalimantan Timur ... 3 2. Peta Sebaran Desa Tertinggal Propinsi Kalimantan Timur ... 4 3. Peta Kepadatan Penduduk Propinsi Kalimantan Timur... 6 4. Peta Kawasan Budidaya dan Kawasan Lindung Propinsi
Kalimantan Timur ... 13 5. Peta Sistem Kota-Kota Propinsi Kalimantan Timur ... 15 6. Peta Kawasan Andalan dan Kawasan Tertinggal Propinsi
Kalimantan Timur ... 18 7. Peta Masalah Tata Ruang dan Pengembangan Wilayah Propinsi
Kalimantan Timur ... 20 9. Peta Program Tata Ruang yang Dibutuhkan di Propinsi
Kalimantan Timur ... 26 10. Peta Pelaksanaan Kegiatan Bintek dan Bantek di Propinsi
(7)
vi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran I Data Penataan Ruang Tahun 1995
Lampiarn II Data Penataan Ruang Tahun 2000
(8)
BAB 1
GAMBARAN UMUM
ropinsi Kalimantan Timur dengan ibukota Samarinda berdiri pada tanggal 7 Desember 1956, dengan dasar hukum Undang-Undang No. 25 Tahun 1956.
Komoditi utama yang menjadi andalan penggerak ekonomi propinsi ini adalah kayu bulat dan kayu olahan. Komoditi bahan galian yang banyak terdapat di Propinsi ini berupa gas alam cair dan minyak bumi (terdapat di pantai timur dan di daratan, yaitu di Kota Balikpapan, Pulau Bunyu, Pulau Tarakan dan di lepas pantai yang memanjang dari utara ke selatan), kristal, timah hitam, gips, fosfat, seng, batu bara (di daerah Sungai Mahakam, Kabupaten Kutai, Kabupaten Pasir, Kabupaten Berau, Kabuapten Bulungan dan Kota Samarinda), batu kapur (Kabupaten Pasir, Kabupaten Berau, Kabupaten Kutai dan Kota Balikpapan), besi, nikel, endapan pasir kuarsa berkualitas tinggi (sekitar Kota Balikpapan, Kota Samarinda, Kabupaten Kutai dan Kota Bontang).
1.1 Kondisi Geografis
Propinsi Kalimantan Timur terletak antara 1130 44' - 1180 59' BT dan 40
25' LU - 20 25' LS. Di sebelah Utara berbatasan dengan Sabah (Malaysia)
sebelah Timur dengan Selat Makassar dan Laut Sulawesi, sebelah Selatan dengan Kalimantan Selatan serta sebelah Barat berbatasan dengan Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah dan Sarawak (Malaysia).
Luas Propinsi Kalimantan Timur adalah sebesar ± 245.237,8 km2. Wilayah
terluas adalah Kabupaten Malinau dengan luas lahan sekitar 17,12 % dari luas jumlah propinsi. Wilayah dengan luas paling kecil adalah Kabupaten Bontang dengan luas kabupaten sekitar 0,2% dari luas propinsi. Berikut diuraikan luas wilayah tiap Kabupaten/Kota di Kalimantan Timur.
(9)
2 Tabel 1.1
Luas Kabupaten/Kota
No. Kabupaten/Kota Luas
1 Kabupaten Pasir 273,495.00
2 Kabupaten Kutai Barat 139,407.00
3 Kabupaten Kutai Kartanegara 432,344.00
4 Kabupaten Kutai Timur 151,823.00
5 Kabupaten Berau 123,974.00
6 Kabupaten Malinau 37,237.00
7 Kabupaten Bulungan 84,438.00
8 Kabupaten Nunukan 82,469.00
9 Kota Balikpapan 412,045.00
10 Kota Samarinda 531,912.00
11 Kabupaten Tarakan 118,668.00
12 Kabupaten Bontang 102,176.00
Jumlah 2,489,988.00
1.2 Morfologi
Wilayah Kalimantan Timur merupakan pegunungan dan dataran rendah. Daerah pegunungan terdiri dari Pegunungan Iban, Muller, Meratus serta gunung-gunung dan bukit-bukit yang tersebar diantara ketiga pegunungan tersebut.
Kabupaten/kota yang memiliki luas daratan yang paling besar adalah Kabupaten Malinau. Sedangkan kabupaten/kota yang memiliki luas lautan yang paling besar adalah Kabupaten Berau.
Tabel 1.2
Luas Daratan dan Laut Menurut Kabupaten/Kota 2001
Luas Wilayah (km2)
No. Kabupaten/Kota
Daratan Laut Jumlah
1 Kabupaten Pasir 13,912.00 1,881.66 15,793.66
2 Kabupaten Kutai Barat 31,628.70 - 31,628.70
3 Kabupaten Kutai Kartanegara 26,116.90 2,856.08 28,972.98
4 Kabupaten Kutai Timur 34,292.60 3,024.60 37,317.20
5 Kabupaten Berau 21,240.00 12,887.47 34,127.47
6 Kabupaten Malinau 41,990.40 - 41,990.40
7 Kabupaten Bulungan 15,587.90 3,415.15 19,003.05
8 Kabupaten Nunukan 13,917.90 3,048.76 16,966.66
9 Kota Balikpapan 527.00 340.18 867.18
10 Kota Samarinda 783.00 - 783.00
11 Kabupaten Tarakan 250.80 406.53 657.33
12 Kabupaten Bontang 147.80 349.77 497.57
Jumlah 200,395.00 28,210.20 228,605.20
1.3 Sistem Administrasi
Propinsi Kalimantan Timur terbagi dalam 9 kabupaten, 4 kota, 97 kecamatan serta 1278 desa dan kelurahan. Gambaran mengenai pembagian wilayah administratif di Kalimantan Timur ditunjukkan pada Peta Administratif Kalimantan Timur.
Klasifikasi desa di Propinsi Kalimantan Timur yaitu desa swadaya, swakarya, dan swasembada. Jumlah desa swadaya berjumlah 28; swakarya 790; dan swasembada 460 desa. Dengan demikian jumlah desa menurut klasifikasinya di Propinsi Kalimantan Timur berjumlah 1278 desa. Sebaran desa tertinggal di Kalimantan Timur ditunjukkan Peta Sebaran Desa Tertinggal berikut.
(10)
<
< <
< <
< <
!
115 113 BT
3
4 LU
2
0
1
2 LS
1
114 116 117
50 100 Km
120 BT 119
118
Batas Propinsi
Tema
Peta REPPPROT 1:250.000, Bakosurtanal
Legenda :
Nama File
kota Kecamatan Ibukota Kabupaten Ibukota Propinsi
<
!
Jalan ArteriPeta Dasar
DEPARTEMEN PERMUKIMAN DAN PRASARANA WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PENATAAN RUANG DIREKTORAT PENATAAN RUANG WILAYAH TENGAH
Sungai Gunung
Batas Kabupaten
0
Batas Negara Jalan Kolektor 2 Jalan Kolektor 3 Jalan Kolektor 1
Peta Administratif.WOR PETA ADMINISTRATIF PROPINSI KALIMANTAN TIMUR
Batas Kecamatan
Pasir
Penajam Paser Utara Kutai Kartanegara Kutai Barat
Kutai Timur
Bontang
Samarinda Berau Nunukan
Bulungan
Malinau
Muara Pahu
Nunukan
Talisayan Pulau Derawan
Sembaliung Tanjung Redeb Kelay
Segah Gunung Tabur Tanjung Palas
Long Peso Malinau
SesayapPulau Bunyu Tarakan Barat Sembakung Nunukan Lumbis
Mentarang Kerayan
Long Pujungan
Kayan Hilir
Kayan Hulu
Long Apari Long Pahangai Long Bangun
Tabang
Muara Ancalong
Muara Bengkal Muara Wahau
Sangata
Melak
Damai Barong Tongkok
Muara Lawa
Kenohan
Muara Pahu Jempang
Muara Muntai
Bongan Loa Kulu
Sangkulirang
Muara Kaman
Muara Badak Sebulu
Anggana Muara Jawa
Semboja
Waru Long Ikis
Kuaro Tanah Grogot Batu Sopang
(11)
# # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # < < < < < < < 115 113 BT 3 4 LU 2 115 0 1 2 LS 117 116 114
113 BT 118 119 120 BT
1
114 116 117
50 100 Km
120 BT 119
118
Batas Propinsi
Tema
Peta REPPPROT 1:250.000, Bakosurtanal
Legenda : Nama File kota Kecamatan Ibukota Kabupaten Ibukota Propinsi <
!
Jalan ArteriPeta Dasar
DEPARTEMEN PERMUKIMAN DAN PRASARANA WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PENATAAN RUANG DIREKTORAT PENATAAN RUANG WILAYAH TENGAH
Sungai Gunung
Batas Kabupaten
0
Batas Negara Jalan Kolektor 2 Jalan Kolektor 3 Jalan Kolektor 1
Peta Desa Tertinggal.WOR PETA
SEBARAN DESA TERTINGGAL PROPINSI KALIMANTAN TIMUR
Desa Tertinggal (1995)
Kawasan Lindung Bukan desa tertinggal
Tidak ada data
Pasir
Penajam Paser Utara Kutai Kartanegara Kutai Barat Kutai Timur Bontang Samarinda Berau Nunukan Bulungan Malinau Semberang Danum Parei Ujoh Bitang Long Bluu Long Deho
Long Boh Muara Suling Naha Buan Kasu Mahak Baru Long Lebusan Long Ampung Long Nawan Muara Baka Nahakerama Long Agung Kanan Luti Luan Kuaro Mandang Sebakung Babulu Waru Panajam Mentawir Muara Dan Muara Kedang Jonggon Damai Panyinggahan Selerong
Barong Tongkok Muhuran
Kahala Longiram
Sedulang Kembang Janggut
Senyiur Muara Ritan Muara Ancalung
Tabang Gemar Baru
Muara Marah Long Jenew Muara Wahau Long Palai Long Boi Muara Segah
Puak Brak Long Lunuk
Muara Pangean Long Kemuat
Long Lejah Long Bia Long Paku
Malinau Tidang Pala Sudiman Long Bawan Palanglepak Muara Ranau Sesibu Tabak Tenampak Lumbis Sigagu Sungaitiram Sanga Sanga Sungai Mariam Jongkang Sembara Santan Sangatta Sepasu Kariorang Susuk Muaramaau Bontang Rapak Pelawan Besar Muarakarangan Batuputih Semuntai Muaramayung Muaratabil Talisayan Muarapaha Segita Teluk BayurBatubatu
Tanahkuning Mara Bakatan Juwata Buang Tanah merah Atap Pulau Bunyu Barang Peningki Tedoan Biduk-biduk Tanjung Selor Nunukan
(12)
Tabel 1.3
Jumlah Desa Menurut Klasifikasi Desa Menurut Kabupaten/Kota 2001
No. Kabupaten/Kota Swadaya Swakarya Swasembada Jumlah
1 Kabupaten Pasir - 51 101 152
2 Kabupaten Kutai Barat - 189 20 209
3 Kabupaten Kutai Kartanegara 9 185 - 194
4 Kabupaten Kutai Timur - 12 85 97
5 Kabupaten Berau 10 58 28 96
6 Kabupaten Malinau 4 100 31 135
7 Kabupaten Bulungan - 29 56 85
8 Kabupaten Nunukan 5 161 48 214
9 Kota Balikpapan - - 27 27
10 Kota Samarinda - 4 38 42
11 Kabupaten Tarakan - - 18 18
12 Kabupaten Bontang - 1 8 9
Jumlah 28 790 460 1278
1.4 Kependudukan
Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim jumlah penduduk Kaltim mencapai 2.713.032 jiwa atau mengalami peningkatan mencapai 269.698 jiwa, jika dibanding dengan jumlah penduduk pada tahun 2000 (± 2.443.334 jiwa). Dari 2,7 juta penduduk Kaltim tersebut, penduduk yang mempunyai hak pilih pada Pemilu 2004 sekitar 1,784 juta jiwa.
Kepadatan penduduk yang tinggi terkonsentrasi pada pusat-pusat kota baik kota maupun kabupaten. Kepadatan penduduk tertinggi terdapat Kota
Samarinda yakni 679,33 jiwa/km2. Sedangkan kepadatan penduduk terkecil
terdapat di Kabupaten Malinau 0,48 jiwa/km2. Tabel 1.5 dan Peta Kepadatan
Penduduk menjelaskan sebaran kepadatan penduduk di Propinsi Kalimantan Timur.
Tabel 1.4
Laju Pertumbuhan Penduduk Tahun 2001
No. Kabupaten/Kota Jumlah
Penduduk Persentase
Pertumbuhan Penduduk
1 Kabupaten Pasir 273,495 10.98 2.07
2 Kabupaten Kutai Barat 139,407 5.60 2.38
3 Kabupaten Kutai Kartanegara 432,344 17.36 1.86
4 Kabupaten Kutai Timur 151,823 6.10 2.92
5 Kabupaten Berau 123,974 4.98 5.55
6 Kabupaten Malinau 37,237 1.50 2.18
7 Kabupaten Bulungan 84,438 3.39 1.51
8 Kabupaten Nunukan 82,469 3.31 3.91
9 Kota Balikpapan 412,045 16.55 1.28
10 Kota Samarinda 531,912 21.36 2.00
11 Kabupaten Tarakan 18,668 4.77 2.28
12 Kabupaten Bontang 106,813 4.10 2.51
Jumlah 2,394,625 100.00 2.19
Sebaran kepadatan penduduk di Kalimantan Timur ditunjukkan pada Peta Kepadatan Penduduk berikut.
1.5 Fungsi Ekonomi Utama
Fungsi ekonomi utama di Propinsi Kalimantan Timur dapat dilihat dari kontribusi sektor-sektor yang memberikan kontribusi besar dalam PDRB daerah tersebut. Dari tahun 1999 sampai 2001 sektor industri pengolahan selalu memberikan kontribusi paling besar. Pada tahun 1999 sektor ini memberikan kontribusi sebesar 42,81%, sedangkan untuk tahun 2001 sebesar 45,47 %. Sektor selanjutnya yang memberikan kontribusi yang besar yaitu pertambangan dan galian, pertanian, perdagangan hotel dan restoran.
(13)
# # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # ## # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # < < < < < < < 115 113 BT 3 4 LU 2 115 0 1 2 LS 117 116 114
113 BT 118 119 120 BT
1
114 116 117
50 100 Km
120 BT 119
118
Batas Propinsi
Tema
Peta REPPPROT 1:250.000, Bakosurtanal
Legenda : Nama File kota Kecamatan Ibukota Kabupaten Ibukota Propinsi <
!
Jalan ArteriPeta Dasar
DEPARTEMEN PERMUKIMAN DAN PRASARANA WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PENATAAN RUANG DIREKTORAT PENATAAN RUANG WILAYAH TENGAH Sungai
Gunung
Batas Kabupaten
0
Batas Negara Jalan Kolektor 2
Jalan Kolektor 3 Jalan Kolektor 1
Tidak ada data 0 - 5 jiwa/ha 10 - 20 jiwa/ha
PETA KEPADATAN PENDUDUK PROPINSI KALIMANTAN TIMUR
5 - 10 jiwa/ha > 50 jiwa/ha
20 - 50 jiwa/ha
Peta Kepadatan Penduduk.WOR Pasir
Penajam Paser Utara Kutai Kartanegara Kutai Barat Kutai Timur Bontang Samarinda Berau Nunukan Bulungan Malinau Semberang Danum Parei Laham Ujoh Bitang Long Bluu Long Deho
Long Boh Muara Suling Naha Buan Mahak Baru Long Lebusan Long Ampung Long Nawan Muara Baka Nahakerama Long Agung Kanan Luti Luan Kuaro Mandang Sebakung Babulu Waru Panajam Mentawir Muara Dan Muara Kedang Jonggon Damai Panyinggahan Selerong
Barong Tongkok Muhuran
Kahala Longiram Sedulang Kembang Janggut Senyiur Muara Ancalung
Tabang Gemar Baru
Muara Marah Long Jenew Muara Wahau Long Palai Long Boi Muara Segah
Puak Brak Long Lunuk
Muara Pangean Long Kemuat
Long Lejah Long Bia Long Paku
Malinau Tidang Pala Sudiman Long Bawan Palanglepak Sesibu Tabak Tenampak Lumbis Sigagu Sungaitiram Sanga Sanga Sungai Mariam Jongkang Santan Sangatta Sepasu Kariorang Susuk Muaramaau Bontang Rapak Pelawan Besar Muarakarangan Batuputih Semuntai Muaramayung Muaratabil Talisayan Muarapaha Segita Teluk Bayur Tanahkuning Mara Bakatan Juwata Buang Tanah merah Atap Pulau Bunyu Barang Peningki Tedoan Biduk-biduk Tanjungredeb Tanjung Selor Nunukan
(14)
1.6 Perkembangan PDRB
Pertumbuhan ekonomi Propinsi Kalimantan Timur dapat dilihat pada perkembangan PDRB wilayah tersebut. Perkembangan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Propinsi Kalimantan Timur untuk tahun 2001 mengalami pertumbuhan sebesar 4,25 % (dengan migas) dan sebesar 5,97% (tanpa migas).
PDRB Propinsi Kalimantan Timur menurut harga berlaku mengalami peningkatan mulai kurun waktu 1999 - 2001, untuk tahun 2001 ekonomi Kalimantan Timur naik sebesar 4,25 % dari tahun sebelumnya dengan nilai sebesar Rp. 23 triliun. Sektor atau lapangan usaha yang memberikan kontribusi paling besar untuk propinsi ini adalah industri pengolahan disusul pertambangan dan galian, sedangkan sektor listrik, gas dan air bersih merupakan sektor yang masih relatif minim dalam memberikan kontrbusi terhadap daerah ini .
Tabel 1.5
Distribusi Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Berlaku 1999 - 2001 (juta rupiah)
No. Lapangan Usaha 1999 2000 2001
1. Pertanian 4,220,101 4,431,294 4,608,905
2. Pertambangan dan Galian 17,126,460 25,118,848 27,939,333
3. Industri Pengolahan 23,916,782 33,292,126 38,567,579
4. Listrik, Gas dan Air Bersih 109,721 143,964 167,935
5. Bangunan 1,215,573 1,395,631 1,733,227
6. Perdagangan, Hotel, dan
Restauran 4,080,464 4,389,401 4,885,548
7. Pengangkutan dan Komunikasi 3,508,879 4,173,338 4,596,260
8. Keuangan dan Persewaan dan
Jasa Perusahaan 856,581 965,761 1,119,065
9. Jasa-jasa 832,618 900,026 1,210,590
Total 55,867,179 74,810,389 84,828,442
Tabel 1.6
Produk Domestik Regional Bruto Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Konstan 1993, 1999 - 2001 (juta Rp.)
No. Lapangan Usaha 1999 2000 2001
1. Pertanian 1,745,202 1,784,988 1,849,997
2. Pertambangan dan Galian 6,776,681 6,964,590 7,224,143
3. Industri Pengolahan 7,031,143 7,467,478 7,821,041
4. Listrik, Gas dan Air Bersih 75,642 84,247 89,119
5. Bangunan 567,193 594,929 667,498
6. Perdagangan, Hotel, dan Restauran 1,960,528 1,989,651 2,030,164 7. Pengangkutan dan Komunikasi 2,257,788 2,348,509 2,455,699 8. Keuangan dan Persewaan dan Jasa
Perusahaan 578,835 599,743 631,244
9. Jasa-jasa 526,657 547,120 564,515
Total 21,519,669 22,381,255 23,333,420
Laju pertumbuhan produk domestik regional bruto atas dasar harga berlaku untuk semua sektor dalam kurun waktu 1999 sampai 2001 mengalami fluktuasi. Untuk tahun 1999, sektor pertanian memberikan kontribusi yang paling besar yaitu 13,77%. Kontribusi sektor sebesar ini terkait dengan krisis ekonomi yang terjadi pada tahun tersebut yang mana sektor pertanian tersebut banyak di ekspor ke negara tetangga. Pada tahun berikutnya kontribusi laju pertumbuhan PDRB tidak sebesar tahun 1999. Pada tahun 2001 laju pertumbuhan sektor bangunan memberikan kontribusi yang terbesar pada perekonomian Propinsi Kalimantan Timur sebesar 12,20%. Hal ini merupakan akibat dari pengeluaran pembangunan/kontruksi baik yang dilakukan pemerintah maupun swasta pada tahun tersebut sangat besar. Besar laju pertumbuhan PDRB tiap lapangan usaha diuraikan pada Tabel 1.7 berikut.
(15)
8 Tabel 1.7
Laju Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Konstan 1993 Menurut Lapangan Usaha
1999 – 2001 (%)
No. Lapangan Usaha 1999 2000 2001
1 Pertanian 13.77 2.28 3.64
2 Pertambangan dan Galian 5.67 2.77 3.73
3 Industri Pengolahan 5.2 6.21 4.73
4 Listrik, Gas dan Air Bersih 9.66 11.38 5.78
5 Bangunan 1.5 4.89 12.2
6 Perdagangan, Hotel, dan Restauran 3.13 1.49 2.04
7 Pengangkutan dan Komunikasi 3.49 4.02 4.56
8
Keuangan dan Persewaan dan Jasa
Perusahaan -13.61 3.61 5.25
9 Jasa-jasa 4.59 3.89 3.18
(16)
BAB 2
PROFIL PENATAAN RUANG
2.1 Pusat-pusat Pertumbuhan dan Pelayanan
Kalimantan Timur memiliki beberapa pelabuhan laut yang sangat potensial dijadikan muara arus barang dari dan ke daerah pedalaman melalui Selat Makassar. Selain banyaknya pelabuhan, dibangunnya jalan lingkar menyusuri pantai dan melewati beberapa kawasan perkotaan menjadi pendukung perkembangan kawasan perkotaan di pesisir pantai Kalimantan Timur.
Berdasarkan kondisi tersebut, maka pusat-pusat pertumbuhan wilayah pesisir pantai Kalimantan Timur akan berkembang dengan karakterstik kota pantai yang fungsi utamanya sebagai pusat pertumbuhan perdagangan, industri dan permukiman. Di sisi lain, pusat-pusat pertumbuhan di daerah pedalaman akan berfungsi sebagai pusat pertumbuhan pengumpul hasil-hasil pertanian dan juga permukiman.
Perkembangan pusat pertumbuhan yang teraglomerasi di kawasan pesisir pantai sekaligus akan berfungsi sebagai pusat pelayanan jasa perdagangan dan industri. Sedangkan pusat-pusat pertumbuhan di daerah pedalaman akan lebih berfungsi sebagai pusat pelayanan usaha pertanian.
2.2 Sistem Transportasi
2.2.1 Transportasi Darat
Dalam upaya pengembangan sistem transportasi terpadu, salah satu konsep rencana sistem jaringan transportasi di Kalimantan Timur adalah sebagai berikut:
(17)
10 1. Transportasi antara permukiman orde I ke orde II
Peningkatan kualitas dan kuantitas jaringan transportasi darat, serta memberi kemudahan melalui sarana transportasi antara pusat permukiman orde I dan orde II.
2. Transportasi antara permukiman orde II ke orde III
Peningkatan aksesibilitas antara pusat permukiman orde II dan orde III dengan meningkatkan jaringan jalan yang ada, membuka jaringan jalan baru dan peningkatan sarana transportasi darat.
3. Transportasi antara pusat permukiman orde III
Peningkatan aksesibilitas antara pusat permukiman orde III dapat dilakukan antara lain dengan meningkatkan jaringan jalan regional yang ada, membuka jaringan jalan regional baru dan peningkatan sarana transportasi darat. Untuk daerah pedalaman yang tidak terjangkau transportasi darat akan dikembangkan prasarana dan sarana melalui sungai.
Berdasarkan perannya, jaringan jalan terbagi 2, yaitu:
1. Sistem Primer
Jalan dengan peranan sebagai pelayanan jasa distribusi untuk pengembangan wilayah dengan semua simpul jasa distribusi.
2. Sistem Sekunder
Jalan dengan peranan bagi jasa distribusi masyarakat kota.
Dalam rangka menyatukan Pulau Kalimantan dalam satu kesatuan wilayah yang strategis, maka dilakukan upaya pengembangan jalur Jalan Trans Kalimantan. Adapun realisasi yang telah dicapai meliputi:
1. Jalan lintas Kaltim yang memanjang dari Batu Aji di Kabupaten Pasir dengan Kota Tanjung Selor di Kabupaten Bulungan;
2. Jalan lintas Kalimantan poros tengah, memanjang dari Kota Samarinda sampai ke perbatasan Kalimantan Tengah;
3. Jalan lintas Kalimantan yang menghubungkan poros utara ke poros selatan, yakni jalan Tanjung Selor-Malinau;
4. Jalan lintas Kaltim poros Utara menghubungkan ke perbataan Negara Bagian Sabah yang meliputi Mensalong-Salang-Nunukan, Simanggaris-Serudong, Malinau-Long Idam.
Pembanguanan jaringan jalan Trans Kalimantan bertujuan untuk menghubungkan wilayah Kalimantan secara terpadu, menghubungkan dengan perbatasan Negara Bagian Sabah dan membuka isolasi daerah-daerah pedalaman. Oleh karena itu, pembangunan jalur jalan Trans Kalimantan tetap dilanjutkan dan lebih dipercepat realisasinya sehingga tercipta sistem transportasi yang memadai dalam pendistribusian barang dan jasa serta dapat membuka isolasi daerah-daerah pedalaman.
2.2.2 Transportasi Laut
Hirarki pelabuhan yang tertuang dalam RTRWN tetap dipertahankan dan dikembangakan dengan memasukkan Pelabuhan Nunukan sebagai pelabuhan pengumpan regional dengan Bontang. Pelabuhan Nunukan statusnya ditingkatkan menjadi Pelabuhan Samudera Nunukan untuk melayani aktifitas dalam negeri dan luar negeri. Pengembangan Pelabuhan Nunukan juga akan mendukung Pengembangan Kawasan Berikat Nunukan.
Hirarki pelabuhan tersebut meliputi: 1. Balikpapan sebagai pelabuhan utama, 2. Samarinda sebagai pelabuhan tersier,
3. Tarakan dan Nunukan sebagai pelabuhan penumpan regional, 4. Bontang/Sangkulirang sebagai pelabuhan lokal.
(18)
2.2.3 Transportasi Udara
Simpul-simpul transportasi udara di Kalimantan Timur adalah Bandar Udara Sepinggang di Balikpapan, Temindung di Samarinda, Juala di Tarakan dan Kalimarau di Berau. Sebagai salah satu upaya dalam pengembangan Kawasan Berikat Nunukan, maka Bandar Udara Nunukan akan lebih diprioritaskan pengembangannya.
Selain bandara-bandara tersebut, keberadaan lapangan terbang perintis seperti Bandara Long Awang, Long Ampung, Data Dawai dan lainnya yang berlokasi di pedalaman dan perbatasan terus dipertahankan.
2.3 Sistem Prasarana dan Pelayanan Wilayah
A. Penatagunaan Air
Penatagunaan air dilakukan terhadap air bagi kepentingan pertanian dan air sebagai kebutuhan pokok penduduk.
1. Irigasi
Pembangunan pengairan bagi kepentingan pertanian terus ditingkatkan guna menjaga tetap berfungsinya sumber air dan jaringan irigasi untuk areal pertanian. Irigasi tersebut memanfaatkan sejumlah aliran sungai besar dan kecil yang sangat berpotensi menjadi sumber pertanian. Contohnya adalah pertanian lahan basah yang berkembang di sepanjang Sungai Mahakam dan beberapa sungai lainnya akan lebih ditingkatkan sistem pengairannya agar produksi pertanian semakin meningkat.
Pengembangan prasarana pengairan di Propinsi Kalimantan Timur didasarkan pada potensi pengembangan dan status kondisi prasarana yang ada saat ini. Pengembangan prasarana pengairan ditempuh melalui:
• Pengembangan prasarana melalui pembangunan irigasi teknik
lahan basah pada daerah dengan kondisi pengairan dengan irigasi non teknik sesuai dengan luas areal potensi pengembangannya;
• Pengembangan prasarana melalui pemantapan irigasi lahan basah
untuk menjaga dan meningkatkan produktifitas yang ada.
2. Air Bersih
Sistem pelayanan air bersih yang akan dikembangkan di Propinsi Kalimantan Timur akan diarahkan untuk melayani kebutuhan dasar penduduk yang disesuaikan dengan ciri-ciri fisik kawasan, kebutuhan, tingkat ekonomi masyarakat dan kondisi persebaran fasilitas permukiman.
B. Fasilitas Listrik
Kapasitas terpasang pembangkit tenaga listrik PLN di Kalimantan Timur sampai akhir Oktober 1999 sebesar 265 MW dengan beban puncak sebesar 55.846 KW. Jenis pembangkit yang dimiliki oleh PT PLN adalah Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD), Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) dan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH).
Jika diasumsikan kebutuhan listrik tiap rumah antara 900 Watt sampai 1200 Watt, maka kebutuhan listrik rumah tangga pada akhir tahun rencana minimum sebesar 84.077.280 Watt dan maksimum 112.103.040 watt. Sedangkan jika kebutuhan listrik untuk fasilitas sosial dan ekonomi diasumsikan sebesar 50% dari kebutuhan rumah tangga, maka kebutuhannya adalah 56.051.520 Watt.
C. Telekomunikasi
Untuk menciptakan kelancaran berkomunikasi, pemerintah Kalimantan Timur terus mengembangkan sub sektor Pos dan Giro dengan menambah fasilitas pelayanan sampai ke pelosok-pelosok. Untuk memenuhi
(19)
12 kebutuhan akan jasa telekomunikasi, pengembangan yang perlu dilakukan
adalah:
• Memprioritaskan penambahan sarana pos dan jaringan telepon;
• Melanjutkan penambahan jaringan yang sudah ada;
• Menyediakan fasilitas telepon (wartel) atau telepon kartu.
2.4 Pemanfaatan Kawasan Lindung
Gambaran mengenai sebaran kawasan lindung ditunjukkan pada Peta Kawasan Budidaya dan Kawasan Lindung Kalimantan Timur. Alokasi kawasan fungsi lindung meliputi:
1. Kawasan Hutan Lindung
Kawasan hutan lindung tersebar di seluruh kabupaten/kota di Propinsi Kalimantan Timur, kecuali Kota Samarinda. Luasan kawasan hutan lindung di Kabupaten Malinau adalah 3.281.714 Ha, di Kabupaten Kutai Barat 1.207.538 Ha, di Kabupaten Berau 1.204.970 Ha dan di Kota Tarakan sebesar 2.823 Ha.
2. Kawasan Cagar Alam
Kawasan Cagar Alam tersebar di Kabupaten Malinau seluas 3.281.714 Ha, di Kabupaten Nunukan 1.640.857 Ha, di Kabupaten Pasir 95.872 Ha, di Kabupaten Pasir 95.872 Ha, di Kabupaten Kutai 68.701 Ha, di Kabupaten Timur 68.701 Ha dan Kabupaten Kutai Barat sebesar 5.736 Ha.
3. Kawasan Taman Hutan Raya
Luas lahan Kawasan Taman Hutan Raya sekitar 120.658 Ha yang terletak di Kabupaten Kutai dan Kabupaten Pasir.
4. Kawasan Taman Nasional
Kawasan Taman Nasional tersebar di tiga kabupaten/kota, yaitu di Kutai dan Kutai Timur masing-masing seluas 217.279 Ha dan di Kota Bontang seluas 217.847 Ha.
5. Kawasan Hutan Pendidikan dan Penelitian
Kawasan Hutan Pendidikan dan Penelitian terdapat di Kabupaten Kutai, seluas 21.549 Ha.
6. Danau
Luas lahan perlindungan danau adalah sekitar 73.710 Ha yang tersebar di Kabupaten Kutai dan Kutai Barat.
2.5 Pemanfaatan Kawasan Budidaya
Gambaran mengenai sebaran kawasan budidaya ditunjukkan pada Peta Kawasan Budidaya dan Kawasan Lindung Kalimantan Timur.
2.5.1 Kawasan Hutan Produksi
Propinsi Kalimantan Timur merupakan salah satu propinsi di Indonesia yang memiliki sumberdaya hutan sangat besar, akan tetapi luasan kawasan hutan semakin berkurang dalam kurun waktu 5 tahun terakhir. Sebaran kawasan hutan tersebut adalah:
• Kabupaten Kutai Barat seluas 20.696.501 Ha
• Kabupaten Kutai Timur seluas 18.923.913 Ha
• Kabupaten Kutai seluas 16.798.493 Ha
• Kabupaten Malinau seluas 10.590.593 Ha
• Kabupaten Berau seluas 9.323.752 Ha
• Kabupaten Nunukan seluas 1.633.871 Ha
• Kota Balikpapan seluas 1.633.871 Ha
• Kabupaten Bulungan seluas 3.944.445 Ha
• Kota Samarinda seluas 1.149.832 Ha
• Kabupaten Pasir seluas 1.022.285 Ha
(20)
# # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # < < < < < < < 115 113 BT 3 4 LU 2 0 1 2 LS 1
114 116 117
50 100 Km
120 BT 119
118
Batas Propinsi
Tema
Peta REPPPROT 1:250.000, Bakosurtanal
Legenda : Nama File kota Kecamatan Ibukota Kabupaten Ibukota Propinsi <
!
Jalan ArteriPeta Dasar
DEPARTEMEN PERMUKIMAN DAN PRASARANA WILAYAH
Sungai Gunung
Batas Kabupaten
0
Batas Negara Jalan Kolektor 2 Jalan Kolektor 3 Jalan Kolektor 1
Peta Budidaya.WOR PETA
KAWASAN BUDIDAYA DAN KAWASAN LINDUNG PROPINSI KALIMANTAN TIMUR
Daerah Fungsional Perkotaan
Kawasan Lindung Kawasan budidaya lainnya
Pasir
Penajam Paser Utara Kutai Kartanegara Kutai Barat Kutai Timur Bontang Samarinda Berau Nunukan Bulungan Malinau 0 0 0000000
Pulau Bunyu Pulau Bunyu Pulau BunyuPulau BunyuPulau BunyuPulau BunyuPulau BunyuPulau BunyuPulau Bunyu Tarakan Tarakan TarakanTarakanTarakanTarakanTarakanTarakanTarakan
Tanjung Selor Tanjung Selor Tanjung SelorTanjung SelorTanjung SelorTanjung SelorTanjung SelorTanjung SelorTanjung Selor
Teluk Bayur Teluk Bayur Teluk BayurTeluk BayurTeluk BayurTeluk BayurTeluk BayurTeluk BayurTeluk Bayur
Kota Bangun Ulu Kota Bangun Ulu Kota Bangun UluKota Bangun UluKota Bangun UluKota Bangun UluKota Bangun UluKota Bangun UluKota Bangun Ulu Tanjung Laong
Tanjung Laong Tanjung LaongTanjung LaongTanjung LaongTanjung LaongTanjung LaongTanjung LaongTanjung Laong
Tanah Grogot Tanah Grogot Tanah GrogotTanah GrogotTanah GrogotTanah GrogotTanah GrogotTanah GrogotTanah Grogot
D. Siran
S. Tunan D. Maaoe D. Pedangapi
D. Jempang
S. Marang Kayu S. Bungan
S. Samu
S. Kembalun S Semberang
S. Nyeribungan S. Nyawatan
S. Kedang Pahu
S. Mahakam S. Boh S. Topai S. Langsa S. Tipan S. Pari S. Pakkoe S. Metuhe S. Lurah S. Iwan
S. Apar KecilS. Bikang S. Bangkung
S. Punut S. Telakai S. Kendilo S. Muyuo S. Sabinlutung S. Prian S. Jembayan
S. TuangS. Ohong S. Perak
S. Jembayan Kiri
S. Bongan Kanan
S. Palah S. Pedahan S. Bengen S. Senyiur S. Ritan S. Kelai S. Kayontot S. Lul S. Belayan S. Leh S. Pesab S. Daha S. Pangean S. Bahau
S. Segah S. Malinau
S. Makam
S. Tuwau
S. Kerayan
S. Sesayap S. Bengalun S. Tubu
S. Tabuyan
S. Aliiman
S. Rian S. Selilir S. Selimulan
S. Tempilan S. Tambora S. Bambangan S. Banumuda S. Biatan S. Lasan S. Domaring S. Karangan S. Pimping S. Mangkapadie S. Birang S. Siagong
S. Liu Lantai
S. Tibi S. Betayau S. Kalasiu S. Wasan S. Sebuku S. Liusegita S. Janggeru
S. Linung Baya
S. Bungalun S. Sangatta S. Elor Brusu
S. Medang S. Nawan S. Oga S. Pasuang S. Anggelan S. Lengin S. Lawa S. Marah S. Tikung S. Sulon S. Nyapa S. Longgi S. Binatan S. Sajau S. Menubara S. Malimpung S. Jarumai S. Kedangpahu S. Len S. Jelai S. Santan S. Tabalar S. Berau S. Bruwen S. Pura S. Lelensoh S. Kumap S. Tabang S. Sembakung S. Kayan S. Kinjau S. Telen
Long Bluu Long Deho Naha Buan Long Ampung Muara Baka Nahakerama Long Agung Kanan Luti SamuntaiSebakung Babulu Panajam Selerong Bangun Sari Kembang Janggut Gemar Baru Long Boi Puak Long Kemuat Lubuk Sesibu Sungai Seluang Sembara Santan Tepianlangsat Susuk Muaramaau Rapak Pelawan Besar Batuputih Semuntai Mara Menjalatung Peningki Biduk-biduk Nunukan
(21)
14
2.5.2 Kawasan Budidaya Pertanian
Pengembangan kawasan pertanian merupakan tindak lanjut dari penjabaran kawasan hutan konversi. Perngelolaan sektor ini dititik beratkan pada peningkatan kualias di samping kuantitas.
Perincian luas kawasan budidaya pertanian adalah sebagai berikut
• Lahan tanaman pangan lahan basah (± 507.941 Ha)
• Lahan tanaman pangan lahan kering (± 1.812.389 Ha)
• Lahan tanaman pangan semusim (±3.520.599 Ha)
• Lahan tanaman keras (± 3.626.727 Ha)
• Lahan untuk perikanan (± 611.624 Ha)
• Lahan peternakan (± 6.260.046 Ha)
2.5.3 Kawasan Permukiman
Secara umum, pola permukiman yang menjadi prioritas untuk ditangani adalah kawasan permukiman yang terlanjur berkembang di sempadan pantai dan sempadan sungai, kawasan permukiman yang berkembang ke kawasan pertanian irigasi serta kawasan permukiman yang belum memiliki fasilitas pelayanan sosial ekonomi yang memadai.
A. Kawasan Budidaya Perdesaan
Pengembangan sistem permukiman perdesaan menyangkut konsentrasi kegiatan permukiman di kawasan perdesaan yang akan dikembangkan, serta keterkaitannya dengan pusat-pusat kota dan desa-desa lain di Propinsi Kalimantan Timur.
B. Kawasan Budidaya Perkotaan
Rencana pengembangan sistem permukiman perkotaan meliputi penentuan pusat-pusat permukiman kota yang akan dikembangkan, sebaran, hirarki, fungsi pusat-pusat permukiman perkotaan serta tujuan
dan sasaran pengembangannya. Gambaran mengenai sistem kota-kota ditunjukkan pada Peta Sistem Kota-kota Kalimantan Timur.
Berdasarkan kelengkapan dan kualitas prasarana dasar kota serta kegiatan utama di sektor perdagangan, industri, transportasi dan perguruan tinggi, jenjang orde kota-kota di Propinsi Kaltim adalah sebagai berikut:
• Kota Orde I : Balikpapan
• Kota Orde II : Samarinda, Bontang dan Tarakan
• Kota Orde III : Tanah Grogot, Tenggarong, Tanjungredeb, Tanjung
selor, Nunukan, Sangatta, Malinau, Sedawar
• Kota Orde IV : Ibukota Kecamatan dan kota-kota lainnya
Samarinda merupakan ibukota propinsi, pusat perdagangan dan perguruan tinggi. Balikpapan berfungsi sebagai pusat perdagangan, pusat industri serta pusat transportasi darat, udara maupun laut. Bontang merupakan kota tambang dan pelabuhan yang akan lebih menumbuhkembangkan sektor industri manufaktur hasil tambang dan perdagangan.
Sejalan dengan hirarki kota, pengembangan kota berdasarkan fungsi pelayanannya adalah sebagai berikut:
• Pusat Pelayanan Nasional (PPN)
Kota yang dikembangkan untuk menjadi PPN adalah Kota Samarinda dan Kota Balikpapan.
• Pusat Pengembangan Antara Wilayah (PPAW)
Setiap kawasan yang cepat, sedang atau belum berkembang tetapi memiliki potensi sumberdaya alam dan kontribusi terhadap pertumbuhan dan pergeseran struktur ekonomi serta letak geografis yang strategis sebagai jalur pelayanan skala wilayah, nasional dan internasional, akan dikembangkan menjadi PPAW. Wilayah yang menjadi PPAW adalah
(22)
# # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # ## # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # < < < < < < < 115 113 BT 3 4 LU 2 0 1 2 LS 1
114 116 117
50 100 Km
120 BT 119
118
Batas Propinsi
Tema
Peta REPPPROT 1:250.000, Bakosurtanal
Legenda : Nama File kota Kecamatan Ibukota Kabupaten Ibukota Propinsi <
!
Jalan ArteriPeta Dasar
DEPARTEMEN PERMUKIMAN DAN PRASARANA WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PENATAAN RUANG DIREKTORAT PENATAAN RUANG WILAYAH TENGAH Sungai
Gunung
Batas Kabupaten
0
Batas Negara Jalan Kolektor 2
Jalan Kolektor 3 Jalan Kolektor 1
%
%
%
%
%
"
"
"
"
"
# # #%
%
"
"
"
"
# # # # # # # # # Peta Budidaya.WOR PKL #%
Daerah Fungsional Perkotaan
PKW PKN
"
PETA SISTEM KOTA-KOTA PROPINSI KALIMANTAN TIMUR
Pasir
Penajam Paser Utara Kutai Kartanegara Kutai Barat Kutai Timur Bontang Samarinda Berau Nunukan Bulungan Malinau 0 0 0000000
Pulau Bunyu Pulau Bunyu Pulau BunyuPulau BunyuPulau BunyuPulau BunyuPulau BunyuPulau BunyuPulau Bunyu Tarakan Tarakan TarakanTarakanTarakanTarakanTarakanTarakanTarakan
Tanjung Selor Tanjung Selor Tanjung SelorTanjung SelorTanjung SelorTanjung SelorTanjung SelorTanjung SelorTanjung Selor
Teluk Bayur Teluk Bayur Teluk BayurTeluk BayurTeluk BayurTeluk BayurTeluk BayurTeluk BayurTeluk Bayur
Kota Bangun Ulu Kota Bangun Ulu Kota Bangun UluKota Bangun UluKota Bangun UluKota Bangun UluKota Bangun UluKota Bangun UluKota Bangun Ulu Tanjung Laong
Tanjung Laong Tanjung LaongTanjung LaongTanjung LaongTanjung LaongTanjung LaongTanjung LaongTanjung Laong
Muara Koman Muara Koman Muara KomanMuara KomanMuara KomanMuara KomanMuara KomanMuara KomanMuara Koman
Tanah Grogot Tanah Grogot Tanah GrogotTanah GrogotTanah GrogotTanah GrogotTanah GrogotTanah GrogotTanah Grogot
D. Siran
S. Tunan D. Maaoe D. Pedangapi
D. Jempang
S. Marang Kayu S. Bungan
S. Samu
S. Kembalun S Semberang
S. Nyeribungan S. Nyawatan
S. Kedang Pahu
S. Mahakam S. Boh S. Topai S. Langsa S. Tipan S. Pari S. Pakkoe S. Metuhe S. Lurah S. Iwan
S. Apar KecilS. Bikang S. Bangkung
S. Punut S. Telakai S. Kendilo S. Muyuo S. Prian S. Jembayan
S. TuangS. Ohong S. Perak
S. Jembayan Kiri
S. Bongan Kanan
S. Palah S. Pedahan S. Bengen S. Senyiur S. Ritan S. Kelai S. Kayontot S. Lul S. Belayan S. Leh S. Pesab S. Daha S. Pangean S. Bahau S. Segah S. Malinau S. Makam S. Tuwau S. Kerayan
S. Sesayap S. Bengalun S. Tubu
S. Tabuyan
S. Aliiman
S. Rian S. Selilir S. Selimulan
S. Tempilan
S. Sanga Sanga
S. Bambangan S. Banumuda S. Bujung S. Biatan S. Lasan S. Domaring S. Karangan S. Mangkapadie S. Birang
S. Liu Lantai
S. Betayau S. Kalasiu S. Wasan
S. Sebuku
S. Janggeru
S. Linung Baya
S. Bungalun S. Sangatta S. Elor Brusu
S. Medang S. Nawan S. Oga S. Kumpa S. Anggelan S. Lengin S. Lawa S. Marah S. Tikung S. Sulon S. Nyapa S. Longgi S. Binatan S. Sajau S. Menubara S. Malimpung S. Poh S. Jarumai S. Kedangpahu S. Len S. Jelai S. Bude S. Santan S. Tabalar S. Berau S. Bruwen S. Pura S. Lelensoh S. Kumap S. Tabang S. Sembakung S. Kayan S. Kinjau S. Telen
Long Bluu Long Deho Naha Buan Long Ampung Muara Baka Nahakerama Kanan Luti Sebakung Babulu Panajam Selerong Bangun Sari Sedulang Kembang Janggut Gemar Baru Long Boi Puak Long Kemuat Lubuk Sesibu Sungai Seluang Sembara Santan Tepianlangsat Kariorang Susuk Muaramaau Rapak Pelawan Besar Batuputih Semuntai Mara Peningki Biduk-biduk Nunukan
(23)
16
Kecamatan Sasamba, Kecamatan Muara Jawa dan Kecamatan Sanga-sanga.
• Pusat Pengembangan Wilayah (PPW)
Ibukota kabupaten yang tidak tergolong ke dalam PPAW akan dikembangkan sebagai PPW.
• Pusat Pengembangan Lokal (PPL)
Setiap ibukota kecamatan dikembangkan sebagai PPL. Pusat-pusat perdesaan yang memiliki potensi untuk berkembang sebagai desa pusat pertumbuhan akan dikembangkan agar mampu berfungsi sebagai PPL.
2.5.4 Lahan Kritis
Luas lahan kritis di Kalimantan Timur meliputi 1,63% dari luas wilayah Kalimantan Timur, atau sekitar 343.365,02 Ha, yang tersebar di Kabupaten Kutai, Kabupaten Pasir, Kabupaten Berau, Kota Samarinda dan Kota Balikpapan. Upaya rehabilitasi lahan kritis di Kalimantan Timur meliputi:
• Merehabilitasi lahan kritis di areal pertanian lahan kering di berbagai tempat;
• Merehabilitasi lahan kritis pada kawasan hutan lindung dan suaka alam;
• Menyiapkan lahan transmigrasi peladang berpindah dan perambah hutan;
• Merehabilitasi lahan rusak bekas penambangan;
• Mengatur dan menghindari konservasi lahan pertanian produktif menjadi bentuk penggunaan lain;
• Memberi kemudahan untuk memperoleh kredit usaha tani;
• Memberikan kemudahan biaya dalam memperoleh hak atas tanah kepada
petani yang berhasil melakukan penghijauan.
2.5.5 Perlindungan, Pemanfaatan dan Pengembangan Kawasan Preservasi
Salah satu upaya untuk menjaga kelestarian lingkungan adalah penataan Daerah Aliran Sungai dan konservasi tepian pantai. Penataan tersebut dilakukan untuk menjaga kelestarian lingkungan Daerah Aliran Sungai dan
pesisir pantai terhadap bahaya erosi dan banjir serta perlindungan terhadap sumber air untuk pengairan sawah irigasi teknik.
2.6 Pemanfaatan Kawasan Prioritas
Gambaran mengenai kawasan andalan dan kawasan tertinggal ditunjukkan pada Peta Kawasan dan Kawasan Tertinggal Kalimantan Timur.
2.6.1 Kawasan Andalan A. Samarinda
Selain sebagai pusat kegiatan pemerintahan skala regional, Kota Samarinda juga berfungsi sebagai pusat perdagangan dan indusri (besar dan sedang) serta didukung oleh potensi dareah belakangnya serta akses menuju dan dari Kota Samarinda.
Kota Samarinda terletak di kawasan pantai yang tumbuh pesat serta didukung jaringan jalan darat dari dan menuju Kota Balikpapan. Adanya jaringan jalan tersebut mendorong tumbuhnya kawasan pantai Samarinda-Sangata-Bontang-Sangkurilang. Selain transportasi darat, Kota Samarinda juga dapat dijangkau melalui transportasi sungai.
Untuk masa yang akan datang, Kota Samarinda akan tetap berperan sebagai pusat pemerintahan tingkat propinsi dan sebagai pusat perekonomian yang akan melayani SWP Tengah yang kaya potensi hasil hutan, pertanian dan bahan galian tambang. Kota Samarinda juga akan menjadi orientasi dari Kota Loa Janan, Kota Sanga-sanga dan Kota Muarajawa.
B. Balikpapan
Kota Balikpapan merupakan gerbang utama perhubungan udara dan laut di Kalimantan Timur dan mengalami perkembangan spasial yang sangat pesat sebagai pusat perdagangan dan industri. Dengan demikian, Kota
(24)
Balikpapan akan tetap berperan sebagai pusat kegiatan ekonomi dengan seluruh wilayah Propinsi Kalimantan Timur sebagai daerah belakangnya.
C. Loa Janan
Kota Loa Janan terletak di tepi Sungai Mahakam yang merupakan surat nadi transportasi sungai ke daerah pedalaman. Perannya adalah sebagai kota industri, terutama industri kayu yang memanfaatkan Sungai Mahakam sebagai prasarana pengangkutan bahan baku dan jalur pemasarana hasil industri. Hal yang harus diperhatikan dalam pengembangan Kota Loa Janan adalah kelestarian lingkungan.
D. Sanga-sanga
Sanga-sanga memiliki potensi pertambangan minyak bumi yang sebagian sudah dieksploitasi. Selain itu, beberapa investor juga telah merencanakan pembangunan industri plup (pendingin). Peningkatan aksesibilitas ke Kota Sanga-sanga merupakan dapat mendukung perkembangan kota ini menjadi Kota perindustrian/pertambangan.
E. Muarajawa
Dengan adanya Pelabuhan Handil II yang berperan dalam kegiatan eksplorasi dan eksploitasi minyak dan gas bumi. Dengan demikian pengembangan sektor ekonomi di Kota Muarajawa melalui jalur pantai akan meningkat.
F. Samboja
Kota Samboja berfungsi sebagai kota pelabuhan yang strategis dan terletak antara Kota Balikpapan dan Muarajawa. Pengembangan kota ini terintegrasi dengan Kota Samarinda dan Balikpapan sebagai bagian dari Kawasan Andalan Sasamba.
2.6.2 Kawasan Perbatasan
Berdasarkan hasil analisis Penataan dan Pendayagunaan Tata Ruang Kawasan Perbatasan Kaltim-Serawak/Sabah, strategi pengembangan untuk
kawasan perbatasan adalah didasarkan pada aspek pertahanan dan keamanan serta kemakmuran. Dengan demikian, kebijakan pengembangan yang akan ditempuh adalah:
1. Perlu adanya penambahan frekuensi dan jumlah pesawat terbang ke wilayah perbatasan yang diutamakan untuk mengangkut bahan-bahan kebutuhan pokok sehari-hari;
2. Perlu ditingkatkan biaya subsidi pengangkutan bahan-bahan kebutuhan pokok sehari-hari untuk menurunkan harga barang;
3. Perlu dilakukan pembangunan satuan-satuan permukiman yang terpusat, sehingga memudahkan pendistribusian prasarana dan sarana penunjang; 4. Perlu dibukanya jalur-jalur transportasi yang menghubungkan kawasan
perbatasan dengan daerah lain baik yang menuju ke Indonesia maupun ke Malaysia, untuk memudahkan pemasaran hasil-hasil bumi setempat. 5. Perlu adanya pembukaan pos-pos imigrasi di kawasan perbatasan untuk
lebih melegalkan arus barang yang masuk maupun ke luar wilayah Indonesia;
6. Perlu adanya insentif khusus bagi masyarakat yang melakukan pengabdian kepada masyarakat di kawasan perbatasan, untuk lebih menarik tenaga pengabdian ke daerah ini;
7. Perlu dibangun pelabuhan-pelabuhan laut yang khusus melayani arus ke luar masuk barang dari Indonesia di Kecamatan Nunukan Kepulauan; 8. Perlu ada pendanaan khusus yang cukup besar bagi pengembangan
kawasan perbatasan dari pemerintah pusat yang disalurkan ke daerah.
2.6.3 Sektor Hankam
Mengingat letak geografis Kalimantan Timur berada di sepanjang pesisir Selat Makasar dan berbatasan langsung dengan negara tetangga Malaysia, pengembangan spasial di kawasan pesisir Selat Makasar harus mempertimbangkan aspek pertahanan dan keamanan wilayah disamping aspek pendukung lainnya.
(25)
( ( ( ( ( ( ( ( ( ( ( ( ( ( ( ( ( ( ( ( ( ( ( ( ( ( ( ( ( ( ( ( ( ( ( ( ( ( ( ( ( ( ( ( ( ( ( ( ( ( ( ( ( ( ( ( ( ( ( ( ( ( (( ( ( ( ( ( ( ( ( ( ( ( ( ( ( ( ( ( ( ( ( ( ( ( ( ( ( ( ( ( ( ( ( ( ( ( ( ( ( ( ( ( ( ( ( ( ( ( ( ( ( ( ( ( ( ( ( ( ( ( ( ( ( ( ( ( ( ( ( ( ( ( ( ( ( ( ( ( ( ( ( ( ( ( ( ( ( ( ( ( ( ( ( ( ( ( ( ( ( ( ( ( ( ( ( ( ( ( ( ( ( ( ( ( ( ( ( ( ( ( ( ( ( ( ( ( . . . . . . . 115 113 BT 3 4 LU 2 115 0 1 2 LS 117 116 114
113 BT 118 119 120 BT
1
114 116 117
50 100 Km
120 BT 119
118
Batas Propinsi
Tema
Peta REPPPROT 1:250.000, Bakosurtanal
Legenda : Nama File kota Kecamatan Ibukota Kabupaten Ibukota Propinsi .
!
Jalan ArteriPeta Dasar
DEPARTEMEN PERMUKIMAN DAN PRASARANA WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PENATAAN RUANG DIREKTORAT PENATAAN RUANG WILAYAH TENGAH
Sungai Gunung
Batas Kabupaten
0
Batas Negara Jalan Kolektor 2
Jalan Kolektor 3 Jalan Kolektor 1
Peta Kadal.WOR
PETA
KAWASAN ANDALAN DAN KAWASAN TERTINGGAL PROPINSI KALIMANTAN TIMUR
Kawasan Andalan
Kawasan Tertentu Kawasan Tertinggal
Kawasan Lindung
Pasir
Penajam Paser Utara Kutai Kartanegara Kutai Barat Kutai Timur Bontang Samarinda Berau Nunukan Bulungan Malinau 0 0 0000000
Pulau Bunyu Pulau Bunyu Pulau BunyuPulau BunyuPulau BunyuPulau BunyuPulau BunyuPulau BunyuPulau Bunyu
Tarakan Tarakan TarakanTarakanTarakanTarakanTarakanTarakanTarakan
Tanjung Selor Tanjung Selor Tanjung SelorTanjung SelorTanjung SelorTanjung SelorTanjung SelorTanjung SelorTanjung Selor
Teluk Bayur Teluk Bayur Teluk BayurTeluk BayurTeluk BayurTeluk BayurTeluk BayurTeluk BayurTeluk Bayur
Kota Bangun Ulu Kota Bangun Ulu Kota Bangun UluKota Bangun UluKota Bangun UluKota Bangun UluKota Bangun UluKota Bangun UluKota Bangun Ulu Tanjung Laong
Tanjung Laong Tanjung LaongTanjung LaongTanjung LaongTanjung LaongTanjung LaongTanjung LaongTanjung Laong
Tanah Grogot Tanah Grogot Tanah GrogotTanah GrogotTanah GrogotTanah GrogotTanah GrogotTanah GrogotTanah Grogot
Kawan Tatapan Buma dsk
Kawan Bosasemawa Kws Sangata dsk
Kws Mebatolong
Kws P. Derawan dsk Kws Kerayan dsk
Kws Long Peso Kws Perbatasan Timur
D. Siran
S. Tunan D. Maaoe D. Pedangapi
D. Jempang
S. Marang Kayu
S. Bungan
S. Samu
S. Kembalun
S Semberang
S. Nyeribungan
S. Kedang Pahu
S. Mahakam S. Boh S. Topai S. Langsa S. Tipan S. Pari S. Pakkoe S. Metuhe S. Lurah S. Iwan
S. Apar Kecil
S. Bangkung S. Punut S. Telakai S. Kendilo S. Sabinlutung S. Nyawatan S. Prian S. Jembayan
S. Tuang S. Ohong
S. Jembayan Kiri
S. Bongan Kanan S. Palah S. Pedahan S. Bengen S. Senyiur S. Ritan S. Kelai S. Lul S. Belayan S. Leh S. Pesab S. Daha S. Pangean S. Bahau
S. Segah S. Malinau
S. Makam
S. Tuwau
S. Kerayan
S. Sesayap S. Bengalun S. Tubu
S. Tabuyan
S. Aliiman
S. Rian
S. Selilir S. Selimulan
S. Tempilan S. Tambora S. Bambangan S. Lasan S. Domaring S. Karangan S. Pimping S. Mangkapadie S. Birang S. Liu Lantai
S. Tibi S. Betayau S. Kalasiu S. Wasan S. Liusegita S. Janggeru S. Bungalun S. Elor Brusu
S. Medang S. Nawan S. Oga S. Pasuang S. Anggelan S. Lawa S. Muyuo S. Kayontot S. Tikung S. Sulon S. Nyapa S. Longgi S. Binatan S. Sajau S. Menubara S. Malimpung S. Poh S. Jarumai S. Len S. Jelai S. Santan S. Marah S. Bruwen S. Pura S. Lelensoh S. Kumap S. Tabang S. Kayan
Long Bluu Long Deho
Naha Buan Long Ampung Muara Baka Nahakerama Kanan Luti Mandang Sebakung Babulu Panajam Mentawir Selerong Long Daliq Kembang Janggut Gemar Baru Long Jenew Puak Long Kemuat Sesibu Sigagu Santan Sangatta Susuk Muaramaau Rapak Pelawan Besar Batuputih Semuntai Muarapaha Mara Atap Barang Peningki Biduk-biduk Nunukan
(26)
BAB 3
MASALAH DAN POTENSI
3.1 Permasalahan
Gambaran mengenai sebaran permasalahan tata ruang dan pengembangan wilayah ditunjukkan pada Peta berikut.
Permasalahan umum yang dihadapi antara lain:
1. Kedudukan dan peran Pulau Kalimantan dalam lingkup nasional dan regional;
2. Perlunya pengembangan spesialisasi komoditas unggulan pertanian skala propinsi;
3. Belum terpenuhinya perumahan layak huni serta prasarana dan sarana lingkungan yang memadai, terutama bagi masyarakat berpenghasilan rendah;
4. Tumbuhnya kawasan permukiman yang tidak teratur serta makin berkembanganya kawasan kumuh di perkotaan dan di sepanjang aliran sungai;
5. Kurangnya air bersih yang memenuhi syarat kesehatan;
6. Lemahnya penanganan limbah domestik/industri dan kurangnya tempat pembuangan sampah yang memenuhi syarat;
7. Merupakan daerah rawan kebakaran, terutama di daerah hutan yang sulit dipadamkan karena tanahnya mengandung batu bara;
8. Menurunnya kuantitas dan kualitas hutan;
9. Banyaknya lokasi/titik-titik rawan penyelundupan, terutama lokasi yang berada di perbatasan (Perbatasan Sarwak, Perbatasan Long Apung, Nunukan dsb);
10. Terbatasnya pembangunan infrastruktur jalan, sehingga mengakibatkan banyak daerah tidak dapat berkembangan maksimal, seperti di daerah
(27)
< < < < < < <
!
2. Masih belum tercapainya kesepakatan batas administrasi an tar kabupaten dan kota sehingga terjadi persengketaan sum ber daya alam dan menyulitkan pelaksanaan penataan ruang
5. Adanya kabupaten-kabupaten baru yang memerlukan RTRW namun tidak memiliki kemampuan untuk menyusunnya dan kabupaten tersebut tidak termasuk sebagai kabupaten yang makmur
4. Adanya kesenjangan perkembangan wilayah yg nyata antara daerah perkotaan dan pedalaman. Hal ini banyak menimbul kan kegiatan penyelundupan dan bahkan pencurian hasil hu tan ke negara tetangga
3. Adanya kesenjangan perkembangan wilayah yg nyata antara di sepanjang perbatasan Kalimantan Timur dengan Sarawak
Permasalahan Umum :
1. Secara finansial propinsi Kalimantan Timur relatif makmur, namun jumlah dan kualitas SDM yang untuk melaksanakan penataan ruang relatif masih rendah seperti halnya dengan propinsi lain di Kalimantan
6. Belum berperannya produk perencanaan tata ruang yang su dah disusun dalam pelaksanaan pembangunan
PETA
MASALAH TATA RUANG DAN PENGEMBANGAN WILAYAH DI PROPINSI KALIMANTAN TIMUR
Peta Masalah Kaltim.WOR Adanya kesenjangan perkembang
an di sepanjang perbatasan RI -Malaysia
Adanya kesenjangan perkembang an wilayah antara daerah perkota an di sepanjang pantai Timur dgn
daerah pedalaman Adanya kabupaten-kabupaten
baru hasil pemekaran yang me merlukan bantuan penyusunan
RTRW
Legenda :
Gunung
Batas Propinsi
0 50 100 Km
Peta Dasar Peta REPPPROT 1:250.000, Bakosurtanal Jalan Arteri Batas Kabupaten Sungai Batas Negara % Kota Kecamatan Ibukota Kabupaten Ibukota Propinsi < ! Tema Nama File
Jalan Kolektor 1
Jalan Kolektor 2
Jalan Kolektor 3
DEPARTEMEN PERMUKIMAN DAN PRASARANA WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PENATAAN RUANG DIREKTORAT PENATAAN RUANG WILAYAH TENGAH Pasir
Penajam Paser Utara Kutai Kartanegara Kutai Barat Kutai Timur Bontang Samarinda Berau Nunukan Bulungan Malinau Tanah Grogot Tanjungredeb Tanjung Selor Tarakan Nunukan Samarinda D. Siran S. Tunan D. Maaoe D. Jempang
D. Semayang S. Marang Kayu D. Uwis S. Bungan S. Samu S. Kembalun S Semberang S. Nyeribungan S. Nyawatan S. Mahakam S. Boh S. Topai S. Langsa S. Tipan S. Pakkoe S. Metuhe S. Lurah
S. Apar Kecil S. Bangkung S. Punut S. Telakai S. Kendilo S. Muyuo S. Ioadurian S. Ohong S. PerakS. Lawa
S. Loahaur S. Semoi S. Palah S. Pedahan S. Bengen S. Senyiur S. Kelai S. Kayontot S. Belayan S. Leh S. Pesab S. Daha S. Pangean S. Bahau S. Segah S. Malinau S. Tuwau S. Kerayan
S. Sesayap S. Bengalun S. Tubu S. Aliiman
S. Rian S. SelilirS. Selimulan
S. Tempilan S. Banumuda S. Biatan S. Lasan S. Domaring S. Karangan S. Binai S. Siagong
S. Liu Lantai
S. Tibi S. Betayau S. Wasan S. Sebuku S. Nateh S. Bungalun S. Elor Brusu
S. Medang S. Nawan S. Oga S. Iwan S. Kumpa S. Bongankiua S. Marah S. Lul S. Kinaya S. Sulon S. Nyapa S. Longgi S. Kaldan S. Bara S. Pidawan S. Kumap S. Jelau S. Jelai S. Bruwen S. Pura S. Lelensoh S. Tabang S. Kayan S. Kinjau S. Telen
(28)
11. Terdapatnya kesenjangan pembangunan, seperti kesenjangan antara desa dan kota, wilayah pantai dan pedalaman serta perbatasan, wilayah bagian Utara (Kabupaten Malinau, Kabupaten Nunukan, Kabupaten Bulungan, Kabuapten Berau dan Kota Tarakan) dan bagian Selatan (Kabupaten Pasir, Kabupaten Kutai Kertanegara, Kabupaten Kutai Timur, Kabupaten Kutai Barat, Kota Balikpapan, Kota Samarinda dan Kota Bontang);
12. Perlunya peningkatan kualitas SDM yang tepat untuk pengelolaan sumber daya alam;
13. Pencemaran air sungai oleh limbah domestik akibat peningkatan permukiman di sepanjang tepi sungai;
14. Berkurangnya daerah-daerah tampungan air karena penimbunan rawa gambut untuk konstruksi (terutama di Samarinda);
15. Belum efektifnya pemanfaatan Rencana Tata Ruang sebagai acuan dalam penyusunan program pembangunan dan sebagai alat keterpaduan pembangunan wilayah dan sektoral, sehingga menimbulkan konflik kepentingan dalam pemanfaatan ruang, antara pelaku ekonomi, masyarakat maupun pemerintah;
16. Belum adanya pemahaman pemerintah daerah mengenai penyusunan rencana pengembangan dan kriteria penetapan batas wilayah kelautan dan pesisir;
17. Adanya konflik kepentingan dalam pengelolaan potensi sumber daya alam antara kabupaten/kota yang berbatasan;
18. Adanya perambahan kawasan lindung oleh masyarakat yang belum dapat diselesaikan secara hukum;
19. Belum optimalnya koordinasi BKTRN dan TKPR Propinsi dan
Kabupaten/Kota;
20. Terbatasnya aparat/SDM yang menguasai bidang pengendalian
pemanfaatan ruang dan kurangnya peran serta masyarakat dalam penataan ruang;
21. Proses legalitas Rencana Tata Ruang berjalan lambat sehinga kegiatan pengendalian pemanfaatan ruang belum dilaksanakan secara optimal yang kemudian mengakibatkan ketidaktertiban pemanfaatan ruang.
3.2 Potensi
Tabel 3.1 berikut menguraikan secara rinci sektor unggulan yang menjadi potensi Kalimantan Timur berdasarkan Kawasan Andalan dan Kawasan Tertinggal yang menjadi prioritas.
Tabel 3.1
Kawasan Andalan dan Tertinggal Prioritas beserta Sektor Unggulan
No. Kawasan Prioritas
(Jangka Menengah 2004) Sektor Unggulan
1 Kawasan Andalan Prioritas :
1. Sasamba dsk : - Industri
- Samarinda - Perkebunan
- Balikpapan - Perdagangan &
- Kutai Jasa
- Kertanegara - Pertambangan
2. Bosasemawa dsk - Industri
- Bontang - Perikanan
- Samarinda - Perdagangan &
- Kutai Timur Jasa
- Kutai Kertanegara
3. Tatapan Buma dsk - Perikanan
- Tarakan - Perdagangan &
- Bulungan Jasa
- Malinau - Perkebunan
- Nunukan - Kehutanan
4. Tanremawa dsk - Pertanian
- Kab. Berau - Perkebunan
- Kab. Kutai Timur - Kehutanan
5. Pentagot dsk - Pertanian
- Kab. Pasir - Perkebunan
(29)
22 Tabel 3.1
Kawasan Andalan dan Tertinggal Prioritas beserta Sektor Unggulan (lanjutan)
No. (Jangka Menengah 2004) Kawasan Prioritas Sektor Unggulan
2 Kawasan Tertentu Prioritas :
1. Perbatasan Malaysia Timur - Perikanan
- Perdagangan &
- Kutai Barat Jasa
- Nunukan
3 Kawasan Tertinggal Prioritas :
1. Mebatolong : - Pertanian
- Kutai Barat - Kehutanan
- Konsesi
Pertambangan Emas
3.3 Isu Strategis
Isu-isu strategis di Propinsi Kalimantan Timur antara lain:
• Adanya ketimpangan perkembangan wilayah di sepanjang perbatasan
Republik Indonesia-Malaysia;
• Kurangnya dukungan sumber daya manusia yang layak untuk
melaksanakan penataan ruang di daerah;
• Perlunya pembenahan birokrasi untuk memperlancar proses implementasi
produk penataan ruang di daerah;
• Belum adanya batas wilayah administrasi baku yang disepakati oleh
seluruh pemerintah daerah.
3.4 Alternatif Kebijakan
Berdasarkan masalah dan potensi yang ada, dapat diidentifikasi program tata ruang yang diperlukan untuk menunjang pembangunan propinsi Kalimantan Timur seperti disajikan pada peta terlampir. Disamping identifikasi program tersebut pemerintah daerah, baik propinsi maupun kabupaten juga telah
mengajukan berbagai usulan bantuan teknis dan pembinaan teknis seperti terlihat pada tabel 3.2.
Usulan bantuan teknis ini tidak sepenuhnya sejalan dengan hasil identifikasi program tata ruang di atas. Dimana usulan tersebut lebih merupakan shopping list pemerintah daerah kepada pemerintah pusat, yang bahkan seringkali apa yang diajukan sama sekali tidak sesuai dengan Tupoksi Direktorat Jenderal Penataan Ruang.
Seementara itu program Pembinaan Teknis dan Bantuan Teknis yang telah dilaksanakan untuk propinsi Kalimantan Timur baru tiga seperti disajikan pada peta terlampir.
(30)
Tabel 3.2
Bantuan dan Pembinaan Teknis Propinsi Kalimantan Timur
No. Usulan Kegiatan
Tahun 2001 Lokasi No.
Usulan Kegiatan
Tahun 2002 Lokasi No.
Usulan Kegiatan
Tahun 2003 Lokasi
1. Bid. Penataan Ruang : 1. Sosialisasi Juklak PP 10/Th. 2000.
Kawasan Andalan Prioritas :
1. Sasamba dsk : - Samarinda - Balikpapan - Kutai - Kertanegara
1. Operasionalisasi Badan Pengelola KAPET
Sasamba
1. Bantuan Teknis Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Industri Kariangau (KIK)
2. Bid. Prasarana Wilayah : 1. Penanganan Jalan & Jembatan
2. Bosasemawa dsk - Bontang - Samarinda - Kutai Timur - Kutai Kertanegara
2. Bantuan Teknis Penyusunan RDTR Kawasan Malinau.
2. Bantuan Teknis Penataan Kawasan Pesisir dan Pantai Kota Balikpapan
Kota Balikpapan
3. Bid. Perkotaan & Perdesaan : 1. Air Bersih.
2. Penanggulangan Banjir.
3. Tatapan Buma dsk - Tarakan - Bulungan - Malinau - Nunukan
3. Bantuan Teknis Penyusunan RDTR Kawasan Nunukan.
3. Bantuan Teknis Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Kutai Kertanegara
4. Bid. Perumahan & Permu- kiman :
1. Perbaikan Prasarana & Perumahan permukiman.
4. Tanremawa dsk - Kab. Berau - Kab. Kutai Timur
4. Penyusunan Tata Ruang Perbatasan
Kaltim-Malaysia.
4. Bantuan Teknis Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Perkotaan Tabalong, Kabupaten Kutai Kertanegara 5. Bid. Sumberdaya Air :
1. Peningkatan Bendung. 2. Normalisasi Sungai. 3. Rehabilitasi Waduk. 4. Pengembangan Rawa.
5. Pentagot dsk - Kab. Pasir
5. Bantuan Teknis Penyusunan RDTR Sendawar.
5. Penyusunan Penataan Ruang Kawasan Pariwisata Danau
Kabupaten Kutai Kertanegara
6. Bantuan Teknis
Penyusunan RDTR Kawasan Sangatta.
6. Pembinaan Teknis Pengendalian Pemanfaatan Ruang Kota Bontang
7. Kalibrasi Pedoman
Penyusunan Kembali Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten .
7. Penyusunan Tata Ruang Pesisir dan Pantai (Lokasi Tanjung Laut, Tanjung Limau, Lok Tuan, dan Sekambing)
Kota Bontang
8. Pengembangan Sistem Informasi Penataan Ruang Wilayah Tengah.
8. Bantuan Teknis Peninjauan Kembali Rencana Tata Ruang Wilayah Kab. Kutai Timur
Kab. Kutai Timur
(31)
24 Tabel 3.2
Bantuan dan Pembinaan Teknis Propinsi Kalimantan Timur (lanjutan)
No. Usulan Kegiatan
Tahun 2001 Lokasi No.
Usulan Kegiatan
Tahun 2002 Lokasi No.
Usulan Kegiatan
Tahun 2003 Lokasi
9. Pelaksanaan Rapat
Konsultasi Regional Wilayah Tengah.
9. Bantuan Teknis Penyusunan Rencanan Teknik Ruang Kawasan Perkotaan di 6 BWK dan Kawasan Cepat Tumbuh di Kota Sangata
10. Pengembangan KAPET
Sasamba
10. Bantuan Teknis Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Perkotaan Tarakan Barat
11. Penyusunan Rencana
Pengembangan Kawasan Strategis Kawasan Tanah Grogot dsk
11. Penataan Kawasan Pantai Amal untuk menunjang pariwisata
Kota Tarakan
12. Bantek Penyusunan
RTRW Kab GunungMas
12. Bantuan Teknis Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Perkotaan Tanjung Selor Kab. Bulungan
13. Bantek Penyusunan
RTRW Kab Pulangpisau
13. Bantuan Teknis Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Andalan Tanjung Palas dan Bunyu (TATAPANBUMA)
Kabupaten Bulungan
14. Bantek Penyusunan
RTRW Kab Murungraya
14. Bantuan Teknis Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah Kab. Berau
15. Penyusunan Penataan Ruang Kawasan Wisata Tanjung Batu
Kabupaten Berau
16. Bantuan Teknis Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah Kab.Pasir
17. Penataan Ruang Kawasan DAS Kandilo-Paser Belengkong, Kab. Pasir
Kabupaten Pasir
18. Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah Perbatasan Negara, Kalimantan Timur - Sabah (Kabupaten Kutai Barat)
19. Bantuan Teknis Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah Kab. Kutai Barat Untuk Proses Perda
Kab. Kutai Barat
20. Bantuan Teknis Penataan Kawasan Lindung dalam rangka Pengembangan Konservasi Sumberdaya Air
21. Sinkronisasi dan Penyempurnaan Data
Rencana Tata Ruang Wilayah Kab. Nunukan 22. Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah
Perbatasan Kabupaten Nunukan dengan Negara Malaysia Bagian Serawak dan Sabah
Kabupaten Nunukan
(32)
Tabel 3.2
Bantuan dan Pembinaan Teknis Propinsi Kalimantan Timur (lanjutan)
No. Usulan Kegiatan
Tahun 2001 Lokasi No.
Usulan Kegiatan
Tahun 2002 Lokasi No.
Usulan Kegiatan
Tahun 2003 Lokasi
23. Penyusunan Rencana Tata Ruang Pulau dan Pesisir (P.Nunukan, P.Sebatik) di Kec. Sembakung
24. Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah Perbatasan Negara, Kalimantan Timur - Sabah (Kabupaten Malinau)
Kabupaten Malinau
25. Bantuan Teknis Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah Kab. Penajam Paser Utara dalam rangka Penetapan Perda
26. Penataan Kawasan Pantai Tanjung Jumlai menunjang Pariwisata
Kabupaten Penajam Paser Utara
(33)
< <
< < <
< <
!
Legenda :
Gunung
Batas Propinsi
0 50 100 Km
Peta Dasar Peta REPPPROT 1:250.000, Bakosurtanal Jalan Arteri
Batas Kabupaten Sungai
Batas Negara
%
Kota Kecamatan Ibukota Kabupaten Ibukota Propinsi
< !
Tema
Nama File
Jalan Kolektor 1
Jalan Kolektor 2
Jalan Kolektor 3
DEPARTEMEN PERMUKIMAN DAN PRASARANA WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PENATAAN RUANG DIREKTORAT PENATAAN RUANG WILAYAH TENGAH
Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah Perbatasan Negara,
Kalimantan Timur - Sabah
Bantuan Teknis Penyusunan RTRW Kabupaten Penajam
Paser Utara
Pembinaan Teknis Penyusunan RDTR Kota Bontang
Kegiatan TA 2003 Kegiatan TA 2002
Peta Bintek dan Bantek Kaltim.WOR PETA
PELAKSANAAN KEGIATAN BINTEK DAN BANTEK DI PROPINSI KALIMANTAN TIMUR
Pasir
Penajam Paser Utara Kutai Kartanegara Kutai Barat
Kutai Timur
Bontang
Samarinda Berau Nunukan
Bulungan Malinau
Tanah Grogot
Tanjungredeb Tanjung Selor
Tarakan Nunukan
(1)
A. KEPENDUDUKAN
No
Nama Kabupaten
Jumlah
Lelaki
Perempuan
Jumlah
Keluarga
Jumlah
Prosentase Keluarga
Pertanian
Prasejahtera
Keluarga
Penganggur
Jumlah
1 Kab. Pasir
94201
88550
46168
9094
16123
4575
2 Kab. Kutai Barat
85774
79367
37579
17203
16705
6127
3 Kab. Kutai
233418
218694
121501
13950
40277
18358
4 Kab. Kutai Timur
92277
82382
42536
8263
17819
7360
5 Kab. Berau
65346
54326
29295
7614
5717
3554
6 Kab. Malinau
20547
19272
9161
12899
3930
730
7 Kab. Bulongan
47309
43555
20807
6957
5977
4120
8 Kab. Nunukan
44781
42543
18122
18877
4721
3244
9 Kab Penajam Paser Utara
61091
55066
27955
3356
10212
9343
10 Kota Balikpapan
252367
288978
111785
335
8941
29277
11 Kota Samarinda
248989
249377
120700
778
27239
21638
12 Kota Tarakan
69146
60759
35871
709
3881
8385
13 Kota Bontang
60684
47220
29609
197
5285
4380
JUMLAH
1375930
1330089
651089
100232
166827
121091
B. TINGKAT KESEJAHTERAAN
No Nama Kabupaten
Pelanggan PLN
Pelanggan Listrik Non PLN
1 Kab. Pasir
24422
3053
2 Kab. Kutai Barat
10243
7819
3 Kab. Kutai
75816
10235
4 Kab. Kutai Timur
12384
7394
5 Kab. Berau
12378
4137
6 Kab. Malinau
3062
3178
7 Kab. Bulongan
9180
2430
8 Kab. Nunukan
7634
5285
9 Kab Penajam Paser Utara
16428
2847
10 Kota Balikpapan
104971
1558
11 Kota Samarinda
109203
1047
12 Kota Tarakan
31417
472
13 Kota Bontang
23902
1824
JUMLAH
441040
51279
Sumber : Biro Pusat Statistik
(2)
C. PERUMAHAN DI KAWASAN RAWAN BENCANA
No Nama Kabupaten
Jumlah Bangunan Permanen
Jumlah Bukan Permanen
Jumlah Keluarga
di Bantaran
Jumlah Bangunan
Rumah di Bantaran
Jumlah Lokasi Rumah Kumuh
Luas Rumah Kumuh
Jumlah Bangunan
Rumah Kumuh
Jumlah Keluarga Permukiman
Kumuh
Jumlah Keluarga di Rawan Bencana Tanah Longsor
Jumlah Keluarga di Rawan Bencana Banjir
Jumlah Keluarga di Rawan Bencana Lainnya
Jumlah Keluarga
di Kawasan
Hutan Lindung
Luas Lahan
Kritis
Jumlah Keluarga di Lahan Kritis
1 Kab. Pasir 20807 21367 2427 2487 12 37 422 421 0 2326 1102 0 825 196
2 Kab. Kutai Barat 17580 12495 4621 3877 60 339 658 641 447 4490 783 156 1012 203
3 Kab. Kutai 74664 38148 20861 18865 43 848 3714 6224 63 13502 3487 723 2361 687
4 Kab. Kutai Timur 32027 4908 7387 5923 52 297 3057 4081 39 4785 734 821 977 323
5 Kab. Berau 18948 7309 1405 1311 14 17 933 1202 0 896 0 32 1549 42
6 Kab. Malinau 6225 472 703 446 0 0 0 0 0 1283 0 0 0 0
7 Kab. Bulongan 14129 2423 964 813 31 23 435 718 0 4256 199 39 300 73
8 Kab. Nunukan 10013 5484 508 431 7 7 324 535 0 0 0 0 138 99
9
Kab Penajam Paser
Utara 20538 5320 998 902 9 49 1267 1839 0 1233 0 0 563 254
10 Kota Balikpapan 58374 43580 1035 964 64 165 3641 4471 30 1515 1881 0 321 212
11 Kota Samarinda 59430 41004 13643 9452 52 2087 8514 10585 299 144 2394 49 76 3
12 Kota Tarakan 15745 9777 1861 1748 14 19 403 418 237 1412 0 77 103 168
13 Kota Bontang 12594 13721 461 285 16 16 1047 1234 0 0 410 99 0 0
JUMLAH
361074 206008 56874 47504 374 3904 24415 32369 1115 35842 10990 1996 8225 2260
(3)
D.
FASILITAS
PENDIDIKAN
No Nama Kabupaten Jumlah TK Jumlah SD JUMLAH SLTP
Jumlah SLTA
Jumlah SMK
Jumlah Perguruan Tinggi
Jumlah SLB
Jumlah Pesantren Swasta
Jumlah Seminari Swasta
1 Kab. Pasir 46 208 40 14 6 3 1 8 0
2 Kab. Kutai Barat 29 215 44 13 4 2 0 9 0
3 Kab. Kutai 108 438 114 47 16 6 1 31 0
4 Kab. Kutai Timur 40 134 37 11 4 1 0 12 3
5 Kab. Berau 23 144 33 6 1 2 1 2 0
6 Kab. Malinau 4 64 12 6 2 1 0 0 1
7 Kab. Bulongan 13 127 26 8 2 4 3 3 3
8 Kab. Nunukan 8 121 19 12 0 2 0 0 6
9 Kab Penajam Paser Utara 24 96 24 12 1 1 0 3 0
10 Kota Balikpapan 86 217 63 40 9 4 3 26 3
11 Kota Samarinda 115 223 97 51 21 26 10 27 4
12 Kota Tarakan 22 63 19 9 6 2 0 5 0
13 Kota Bontang 24 39 26 6 9 1 2 2 0
JUMLAH 542 2089 554 235 81 55 21 128 20
E. FASILITAS KESEHATAN
No Nama Kabupaten Jumlah RS
Jumlah RSB
Jumlah Bidan
Jumlah Poliklinik
Jumlah Puskesmas
Jumlah Puskesmas
Pembantu
Jumlah Praktek Dokter
Jumlah Praktek
Bidan Posyandu Jumlah Polindes Jumlah Jumlah Apotik Jumlah POD
Jumlah Toko Obat
Jumlah Dokter Pria
Jumlah Dokter Wanita
1 Kab. Pasir 3 4 59 9 17 70 9 24 271 63 2 5 17 22 6
2 Kab. Kutai Barat 1 0 83 6 16 67 15 34 201 26 1 4 18 21 11
3 Kab. Kutai 1 7 140 25 28 129 44 88 504 63 7 35 29 42 21
4 Kab. Kutai Timur 1 3 34 8 15 56 24 25 136 11 1 2 30 31 15
5 Kab. Berau 1 0 35 9 12 67 14 15 135 18 5 3 12 18 8
6 Kab. Malinau 0 0 21 0 7 19 1 9 44 7 0 5 0 8 5
7 Kab. Bulongan 2 3 25 11 10 43 22 15 102 8 3 17 16 18 5
8 Kab. Nunukan 0 2 20 3 6 27 18 12 104 11 9 1 9 16 3
9 Kab Penajam Paser Utara 1 0 39 3 9 33 6 21 212 25 4 1 15 5 3
10 Kota Balikpapan 5 11 84 10 23 8 89 47 1165 0 45 2 46 51 33
11 Kota Samarinda 7 3 123 18 24 39 85 50 470 5 52 4 56 69 124
12 Kota Tarakan 2 0 27 5 8 2 30 25 82 0 12 1 16 30 13
13 Kota Bontang 2 5 56 3 5 3 11 7 46 1 7 0 32 14 13
JUMLAH 26 38 746 110 180 563 368 372 3472 238 148 80 296 345 260
Sumber : Biro Pusat Statistik
(4)
F. FASILITAS PERIBADATAN
No Nama Kabupaten Masjid Surau Gereja Kristen Gereja Katholik Pura Vihara Klenteng
1 Kab. Pasir 241 310 19 7 1 1 0
2 Kab. Kutai Barat 90 99 225 90 3 2 2
3 Kab. Kutai 432 729 156 36 8 1 0
4 Kab. Kutai Timur 221 198 80 34 10 0 2
5 Kab. Berau 148 100 60 24 1 1 1
6 Kab. Malinau 13 11 108 30 0 1 0
7 Kab. Bulongan 71 92 67 29 0 1 0
8 Kab. Nunukan 72 43 96 26 0 0 0
9 Kab Penajam Paser Utara 159 239 32 8 0 0 0
10 Kota Balikpapan 250 388 50 6 1 6 1
11 Kota Samarinda 210 479 59 20 4 3 1
12 Kota Tarakan 82 39 34 15 1 4 1
13 Kota Bontang 63 48 23 4 1 0 0
JUMLAH 2052 2775 1009 329 30 20 8
G. PENGGUNAAN LAHAN
No Nama Kabupaten Desa Luas Luas lahan Sawah
Luas Lahan Sawah Berpengairan Diusahakan
Luas Lahan Sawah Tidak Berpengairan
Diusahakan
Luas Lahan Sawah Sementara
Tidak diusahakan
Luas Lahan Bukan Sawah
Ladang Perkebunan Rakyat Hutan Perumahan
Lahan Bangunan
Industri
Lahan Bangunan
Lainnya
Lainnya
Lahan Bukan Sawah Sementara
Tidak Diusahakan 1 Kab. Pasir 748381 29389 3605 5290 20494 718994 38668 50928 154166 11409 113 891 330070 132782 2 Kab. Kutai Barat 3233782 52606 5968 8677 37962 3181176 589073 69532 1222681 55987 1283 7436 627848 607340 3 Kab. Kutai 1087495 69644 13207 30285 26152 1017851 142710 45157 75505 34751 8242 3258 218958 489293 4 Kab. Kutai Timur 584962 21633 2288 6394 12951 563329 64509 34391 263434 9860 433 1803 88205 100706 5 Kab. Berau 412918 8577 1315 3987 3277 404342 11190 11766 70596 6728 3327 8082 278481 14200
6 Kab. Malinau 72218 4001 817 3117 67 68218 9007 0 103 331 3 263 19535 39014
7 Kab. Bulongan 112360 15894 2696 7785 5413 96466 50987 23296 2097 4613 376 813 5447 8947 8 Kab. Nunukan 90293 7827 3070 2022 2764 82463 16123 14463 15906 8609 295 1554 19447 6100 9
Kab Penajam Paser
Utara 184439 29760 9622 9589 10551 154679 41472 20018 4836 15091 1606 438 48883 22345 10 Kota Balikpapan 50370 1558 270 360 928 48812 2125 2264 7403 5229 547 1259 9816 20171
11 Kota Samarinda 373371 61319 3279 4631 53409 312053 7084 4707 1526 182613 1767 632 101358 12370 12 Kota Tarakan 2083291 0 0 0 0 2083291 4643 487 7 14943 398 1078 2059968 1769 13 Kota Bontang 26676 1772 0 115 1657 24904 3837 586 25 8375 1535 1330 1007 8209
JUMLAH 9060556 303980 46137 82252 175625 8756578 981428 277595 1818285 358539 19925 28837 3809023 1463246
Sumber : Biro Pusat Statistik
(5)
H. KONVERSI PENGGUNAAN LAHAN
No Nama Kabupaten
Sawah Jadi Pertanian
Sawah Jadi Perumahan
Sawah Jadi Industri
Sawah Jadi Perkantoran
Sawah Jadi Lainnya
Tegalan Jadi Sawah
Tegalan Jadi Perumahan
Tegalan Jadi Industri
Tegalan Jadi Pekantoran
Tegalan Jadi Lainnya
Tambak Jadi Sawah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
1 Kab. Pasir 254 276 5 26 2 192 166 6 13 5 109
2 Kab. Kutai Barat 4140 173 1 22 4 4896 79 0 406 62 3021
3 Kab. Kutai 7464 396 456 114 26 3081 122 146 34 315 5
4 Kab. Kutai Timur 968 132 1125 4034 83 150 107 49 19 170 90
5 Kab. Berau 27 10 0 0 20 169 48 0 2 0 0
6 Kab. Malinau 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7 Kab. Bulongan 12 17 0 20 0 0 8 0 5 6 15
8 Kab. Nunukan 725 175 1 3 0 5 0 0 0 0 0
9 Kab Penajam Paser Utara 6300 1711 24 0 0 60 21 0 1 0 0
10 Kota Balikpapan 10 335 6 11 15 0 202 4 23 0 0
11 Kota Samarinda 546 386 173 69 10 0 350 10 15 100 0
12 Kota Tarakan 0 0 0 0 0 0 0 0 2 6 0
13 Kota Bontang 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH 20446 3611 1791 4299 160 8553 1103 215 520 664 3240
Tambak Jadi Perumahan
Tambak Jadi Industri
Tambak Jadi Perkantoran
Tambak Jadi Lainnya
Hutan Jadi Sawah
Hutan Jadi Perumahan
Hutan Jadi Industri
Hutan Jadi Perkantoran
Hutan Jadi Pertanian
Hutan Jadi Lainnya
14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
2 0 0 0 803 181 17 71 4334 1174
34 0 2 0 675 76 0 46 3135 170
23 27 2 2 2053 205 148 19 15923 1248
301 0 200 60 500 92 0 125 1610 157
0 0 0 0 18 74 0 37 3559 472
0 0 0 0 14 3 0 0 771 0
0 0 0 2 48 35 0 22 232 4527
0 0 0 0 5 0 0 0 30 1000
0 0 0 0 102 66 0 5 576 2
0 0 2 0 2 198 2 5 27 1
0 0 0 0 0 26 0 0 0 0
0 0 0 9 0 60 0 0 588 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
360 27 206 73 4220 1016 167 330 30785 8751
(6)