T2 942012061 BAB III

(1)

BAB III

METODE PENELITIAN

1.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian kombinasi (mix methods) dengan model concurrent embedded dengan menggunakan dua pendekatan kualitatif dan kuantitatif (Sugiyono, 2011). Penelitian ini menggunakan mix methods concurrent embedded karena menggunakan pendekatan kualitatif untuk tiap tahap pembangunan software dan diakhiri dengan menggunakan pendekatan kuantitatif untuk mengetahui kenaikan hasil belajar siswa.

1.2 Subyek Penelitian

Subyek penelitian dalam penelitian ini adalah Mahasiswa Kelas C dan Kelas I Mata Kuliah BID FTI UKSW semester 2 tahun ajaran 2013/2014. Mahasiswa kelas I diberikan treatement berdasarkan teori CTML yang dibantu menggunakan adobe flash & flearn, sedangkan mahasiswa kelas C menggunakan metode konvensional menggunakan handout BID yang telah diberikan pada masing-masing pengajar.

1.3 Variabel Penelitian

Variabel dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel, yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah penggunaan media pembelajaran multimedia adobe flash dan e-learning (flearn) (X), variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar (Y).


(2)

1.4 Definisi Operasional

1.4.1 Cognitive Theory of Multimedia Learning

Cognitive Theory of Multimedia Learning adalah sebuah teori multimedia yang terfokus pada tiga asumsi dasar dual channel, limited capacity dan active processing yang prosesnya diawali melalui multimedia presentation yang kemudian ditangkap oleh sensory memory, diolah oleh working memory dan yang terakhir disimpan oleh longterm memory.

1.4.1.1 Adobe Flash

Adobe flash merupakan salah satu software aplikasi design grafis yang sangat populer saat ini teutama untuk membuat aplikasi animasi dalam efek yang dapat digunakan untuk membantu pengajar dalam menyampaikan pembelajaran agar lebih menarik dan mudah di pahami siswa. Aplikasi ini dapat digunakan untuk membuat bahan ajar, tidak hanya teks statis tetapi teks tersebut dapat dibuat bervariasi, disertai dengan animasi, permainan warna dan video yang memperjelas pemahaman materi ajar.

3.4.1.2 e-learning (Flearn)

e-learning merupakan media pembelajaran online yang yang efektif dan efisien. e-learning lebih mengarah kepada pembelajaran daripada tentang teknologi yang berarti harus berdasarkan kepada kebutuhan dan permintaan siswa, serta kualitas pengalaman pembelajaran yang akan dibuat.

1.4.2 Hasil Belajar

Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki individu secara nyata yang diukur secara langsung, sehingga melalui


(3)

pengukuran tersebut dapat diketahui ketercapaian tujuan pembelajaran.

1.5 Model Penelitian

Dalam penelitian ini mahasiswa FTI Mata Kuliah Bahasa Inggris Dasar pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen diberikan midterm test sebagai tes awal (pretest) dengan mengisi soal yang telah disediakan berdasarkan materi yang telah diberikan sebelumnya tentang Nouns and Pronouns, Adjectives and Be, Demostrative Adjectives & There + Be, dan Simple Present Tense melalui metode pembelajaran konvensional. Setelah pretest dilaksanakan, maka langkah selanjutnya peneliti melakukan studi untuk meningkatkan komponen-komponen CTML melalui bantuan media pembelajaran adobe flash dan f-learn pada Mahasiswa FTI Kelas I yang merupakan kelompok eksperimen dalam penelitian ini. Studi CTML menggunakan bantuan media pembelajaran adobe flash dan f-learn pada mahasiswa FTI Kelas I ini dilakukan dengan memberikan materi Bahasa Inggris Dasar tentang Present Continuous Tense, Past Tense, Future Tense, Making Comparison yang melalui beberapa tahap. Tahap paling awal menggunakan tulisan saja, tahap kedua dengan menambahkan gambar, tahap ketiga me-nambahkan video dan tahap akhir dengan memberikan penjelasan langsung pada media pembelajaran. Kemudian diambil sampel 10 mahasiswa untuk di wawancara (in-depth interview) untuk mengetahui kemampuan masing-masing komponen CTML yang diteliti. Pada akhir penelitian, diambil data menggunakan post test (metode eskperimen) guna menunjukkan peningkatan hasil belajar yang didapat setelah


(4)

Untuk mengetahui lebih jelas model eksperimen dalam penelitian ini dapat dilihat skema seperti di bawah ini:

Tabel 3.1 Metode Eksperimen

Group Pre Test Treatment Post Test Experiment

Class O1 X O2

Kontrol Class O3 - O4

(Sugiyono, 2012)

1.6 Teknik Pengumpulan Data Tahap 1:

Pada tahap ini digunakan media pembelajaran yang disajikan dengan bantuan adobe flash hanya menggunakan tulisan-tulisan bergerak dan musik latar saja. Setelah diberikan, mahasiswa di wawancara mendalam guna mengetahui komponen apa saja yang dirangsang pada tahap 1 ini.

Tahap 2:

Pada tahap ini diberikan tambahan gambar-gambar untuk memberikan visualisasi yang lebih maksimal ke dalam media pembelajaran. Setelah diberikan, mahasiswa di wawancara mendalam guna mengetahui komponen apa saja yang dirangsang pada tahap 2 ini.

Tahap 3:

Pada tahap ini bahan yang dipergunakan untuk bahan pembelajaran diberikan tambahan video bergerak untuk semakin merangsang komponen-komponen CTML yang ada pada diri mahasiswa. Setelah diberikan, mahasiswa di wawancara mendalam guna mengetahui komponen apa saja yang dirangsang pada tahap 3 ini.

Tahap 4:

Pada tahap ini diberikan tambahan spoken words mulai dari awal hingga akhir untuk memperjelas media


(5)

pem-belajaran seperti pada video yang dimasukkan pada setiap akhir media pembelajaran yang dibangun. Setelah diberikan, mahasiswa di wawancara mendalam guna mengetahui komponen apa saja yang dirangsang pada tahap akhir ini.

Kemudian untuk melengkapi wawancara mendalam pada tiap tahap yang sudah terlewati, dilakukan pe-ngumpulan data secara kuantitatif melalui data tahap awal (pre test) dan data tahap akhir (post test). Data diperoleh melalui tes hasil belajar Mata Kuliah Bahasa Inggris Dasar berupa midterm test dan final test. Di mana soal tes dibuat berdasarkan modul Bahasa Inggris Dasar FTI yang disusun oleh Koordinator Mata Kuliah Bahasa Inggris Dasar FTI dan dikembangkan oleh peneliti sendiri.

Uji validitas dan reliabilitas untuk soal pre test dan post test ha ya digunakan untuk membuktikan bahwa eksperimen yang dilakukan sudah baik dan benar.

1.7 Uji Coba Instrumen 1.7.1 Uji Validitas

Validitas menurut Azwar (2012) berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauhmana akurasi suatu tes atau skala dalam menjalankan fungsi pengukurannya. Pengukuran dikatakan mempunyai validitas yang tinggi apabila menghasilkan data yang secara akurat memberikan gambaran mengenai variable yang diukur seperti dikehendaki oleh tujuan pengukuran tersebut.

Sebuah instrument dikatakan valid apabila instrument yang digunakan dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur, maka disini dilakukan pengujian validitas isntrumen menggunakan SPSS 20.


(6)

Menurut Sugiyono (2008), untuk menentukan suatu item tertentu valid atau tidak digunakan pedoman nilai koefisiensi korelasi sebagai berikut:


(7)

Tabel 3.2 Koefisien Validitas No. Kategori

Koefisien Keterangan 1. 0.00 – 0.20 Tidak ada validitas 2. 0.21 – 0.40 Validitas Rendah 3. 0.41 – 0.60 Validitas Sedang 4. 0.61 – 0.80 Validitas Tinggi 5. 0.80 – 1.00 Validitas Sempurna (Sugiyono, 2008)

Sebelum instrument tes digunakan sebagai alat ukur prestasi belajar peserta didik, maka instrument harus diuji coba terlebih dahulu. Uji coba dilakukan untuk mengetahui apakah soal pre test sudah memenuhi kualitas soal yang baik atau belum. Oleh karena itu uji validitas dilakukan untuk mengetahui kualitas soal. Soal tes yang diuji terdiri dari 20 soal yang diujicobakan pada 45 mahasiswa UKSW


(8)

Tabel 3.3 Analisis Perhitungan Validitas Butir Soal Pre Test

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted

VAR00001 13.4444 18.434 .087 .838

VAR00002 13.4667 17.755 .260 .830

VAR00003 13.3556 18.143 .205 .831

VAR00004 13.4444 17.571 .319 .827

VAR00005 13.3556 18.962 -.043 .841

VAR00006 13.3333 17.091 .575 .817

VAR00007 13.4444 16.616 .590 .814

VAR00008 13.4000 17.018 .511 .818

VAR00009 13.4667 16.255 .677 .809

VAR00010 13.7556 16.962 .427 .822

VAR00011 13.5556 15.889 .726 .806

VAR00012 13.3778 17.286 .451 .821

VAR00013 13.3556 17.462 .420 .823

VAR00014 13.3778 16.740 .623 .814

VAR00015 13.5333 16.391 .598 .813

VAR00016 13.4444 17.434 .357 .825

VAR00017 13.5778 17.386 .323 .828

VAR00018 13.5556 17.071 .409 .823

VAR00019 13.5333 17.300 .356 .826

VAR00020 13.6000 17.655 .253 .831

Berdasarkan tabel di atas, dapat dinyatakan bahwa dari 20 butir soal yang diujicobakan terdapat 13 soal yang valid dan 7 soal yang tidak valid. Prosentase validitas soal terlihat pada tabel 3.4

Tabel 3.4 Prosentase Validitas Butir Soal Pre Test

No Kriteria Nomor Soal Jumlah Prosentase 1 Valid 2, 3, 4, 6, 7, 8,

9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17,18,19,20

18 90%


(9)

Tabel 3.5 Analisis Perhitungan Validitas Butir Soal Post Test

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted

VAR00001 16.4130 25.981 .276 .875

VAR00002 16.3478 25.432 .384 .872

VAR00003 16.1957 25.405 .413 .871

VAR00004 16.3043 24.750 .527 .867

VAR00005 15.8696 27.316 .198 .875

VAR00006 15.8696 27.049 .373 .873

VAR00007 15.9130 26.703 .340 .872

VAR00008 15.8478 27.643 .000 .876

VAR00009 15.9348 26.329 .422 .871

VAR00010 16.3913 27.399 -.002 .884

VAR00011 16.1304 24.871 .565 .866

VAR00012 16.2826 23.629 .772 .858

VAR00013 16.2174 23.952 .723 .860

VAR00014 16.1739 23.880 .764 .859

VAR00015 16.1522 24.399 .659 .863

VAR00016 16.2391 23.564 .801 .858

VAR00017 15.8913 26.721 .412 .872

VAR00018 15.9130 26.792 .305 .873

VAR00019 16.1087 25.699 .388 .871

VAR00020 16.4348 24.829 .517 .867

VAR00021 16.1304 26.738 .148 .878

VAR00022 16.6304 25.883 .374 .871

VAR00023 16.5217 24.566 .607 .864

VAR00024 16.2609 24.864 .510 .867

VAR00025 16.1739 25.836 .328 .873

Berdasarkan tabel di atas, dapat dinyatakan bahwa dari 25 butir soal yang diujicobakan terdapat 21 soal yang valid dan 4 soal yang tidak valid. Prosentase validitas soal terlihat pada tabel 3.6


(10)

Tabel 3.6 Prosentase Validitas Butir Soal Post Test

No Kriteria Nomor Soal Jumlah Prosentase 1 Valid 1, 2, 3, 4, 6, 7,

9, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 22,

23, 24, 25

21 84%

2 Tidak Valid 5, 8, 10, 21 4 16%

1.7.2 Uji Reliabilitas

Reliabilitas menurut Azwar (2012) merupakan penerjemahan dari kata reliability. Suatu pengukuran yang mampu menghasilkan data yang memiliki tingkat reliabilitas tinggi disebut sebagai pengukuran yang reliabel.

Sebuah tes dikatakan reliable apabila tes tersebut memberikan hasil yang tetap, artinya apabila dikenakan pada objek yang sama maka hasilnya akan tetap sama atau relative sama. Soal tes terdiri dari 20 butir soal yang diujicobakan kepada 46 orang mahasiswa FTI.

Menurut Azwar (2012), reliabilitas mengacu pada konsistensi atau kepercayaan hasil ukur yang mengandung makna kecermatan pengukuran. Reliabilitas dinyatakan dengan koefisien reliabilitas yang memiliki rentang antara 0 hingga 1. Semakin mendekati angka 1 maka koefisien reliabilitasnya semakin tinggi. Penentuan tingkat reliabilitas menurut Gulford & Frucker dalam Azwar (2012) sebagai berikut:


(11)

Tabel 3.7 Kategori Reliabilitas Data Nilai Reliabilitas 0.90 ≤ …… Sangat Reliabel

0.71 – 0.89 Reliabel 0.41 – 0.70 Cukup Reliabel 0.21 – 0.40 Kurang Reliabel

…… ≤ 0.20 Tidak Reliabel

(Azwar, 2012)

Sebelum instrument tes digunakan sebagai alat ukur prestasi belajar peserta didik, maka instrument harus diuji coba terlebih dahulu. Uji coba dilakukan untuk mengetahui apakah soal pre test sudah memenuhi kualitas soal yang baik atau belum. Oleh karena itu uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui kualitas soal.

Tabel 3.8 Analisis Perhitungan Reliabilitas Butir Soal Pre Test

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

N of Items

.831 20

Hasil dari uji reliabilitas instrument pre test menunjukkan bahwa Cronbach Alpha yang dimiliki berada pada angka 0.831 yang berarti soal yang digunakan reliable.


(12)

Tabel 3.9 Analisis Perhitungan Reliabilitas Butir Soal Post Test

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

N of Items

.874 25

Hasil dari uji reliabilitas instrument post test menunjukkan bahwa Cronbach Alpha yang dimiliki berada pada angka 0.874 yang berarti soal yang digunakan reliable.

1.8 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan data nilai yang didapat dari midterm test sebagai data tahap awal yang diuji menggunakan analisis uji t dengan bantuan SPSS 20, sedangkan final test sebagai data tahap akhir yang akan dihitung menggunakan pendekatan difference in differences.

1.8.1 Analisis Data Tahap Awal

Analisis data tahap awal bertujuan untuk mengetahui apakah kelompok eksperimen dan kelompok kontrol mempunyai kemampuan awal yang sama atau tidak, sebelum mendapat treatment berbeda. Media pembelajaran untuk kelas kontrol menggunakan metode konvensional yang berpegangan pada handout dan untuk kelas eskperimen menggunakan media pembelajaran berdasarkan teori CTML yang dalam penyajiannya dibantu adobe flash dan f-learn.

Metode untuk menganalisis data awal adalah sebagai berikut:


(13)

A. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah kelas eksperimen dan kelas kontrol sebelum dikenai perlakuan berdistribusi normal atau tidak.

1. Hipotesis yang digunakan adalah: H0 : Data berdistribusi normal

H1 : Data berdistribusi tidak normal.

Data akan diolah menggunakan One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test dengan bantuan SPSS 20. Jika tingkat signifikansi p > 0.05 maka data hasil belajar berdistribusi normal dan H0 di terima. Jika tingkat signifikansi p < 0.05 maka data hasil belajar tidak berdistribusi normal dan H1 di terima.

B. Uji Perbedaan Dua Rata-rata

Uji perbedaan dua rata-rata dilakukan untuk menguji apakah ada perbedaan hasil midterm test antara kelas eksperimen dan kelas kontrol.

Rumusan hipotesis yang digunakan: H0 : µe = µc

H1 : µe ≠ µc Keterangan :

µe : rata-rata kelas eksperimen µc : rata-rata kelas kontrol

Data akan diolah menggunakan uji t 2 tailed dengan tingkat signifikansi 5% dengan bantuan SPSS 20. Jika rata-rata kelas eksperimen dan kelas kontrol sama maka H0 diterima. Jika rata- rata kelas eksperimen dan kelas kontrol berbeda maka H1 diterima.


(14)

1.8.2 Analisis Data Tahap Akhir

Analisis data tahap akhir bertujuan untuk mengetahui apakah ada perbedaan hasil belajar pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol setelah mendapat treatment yang berbeda. Media pembelajaran yang digunakan pada kelas kontrol menggunakan metode konvensional berpegangan pada handout dan media pembelajaran untuk kelas eksperimen menggunakan teori CTML yang dalam penyajiannya dibantu adobe flash dan f-learn.

Metode untuk menganalisis data akhir adalah sebagai berikut:

A. Uji Normalitas

Uji normalitas yang digunakan untuk mengetahui apakah kelas eksperimen dan kelas kontrol berdistribusi normal atau tidak. Langkah-langkah pengujian hipotesis sama dengan langkah-langkah uji normalitas pada data tahap awal.

B. Uji Perbedaan Dua Rata-rata

Uji perbedaan dua rata-rata dilakukan untuk menguji apakah ada perbedaan hasil yang signifikan pada post test antara kelas eksperimen dan kelas kontrol.

Rumusan hipotesis yang digunakan: H0 : µe = µc

H1 : µe > µc Keterangan :

µe : rata-rata kelas eksperimen µc : rata-rata kelas kontrol

Data akan diolah menggunakan uji t 2 tailed dengan tingkat signifikansi 5% dengan bantuan SPSS 20. Jika rata-rata kelas eksperimen dan kelas kontrol sama maka


(15)

H0 diterima. Jika rata- rata kelas eksperimen lebih besar dari kelas kontrol maka H1 diterima.

Untuk memperjelas seberapa besarnya perbedaan nilai yang didapat melalui treatment maka hasil belajar BID dianalisis menggunakan pendekatan difference in differences (DID). Menurut Ashenfelter dan Card (1985), Bertrand, Duflo dan Mullainathan (2004), Abadie (2005) Athey dan Imbens (2006), serta Donald dan Lang (2008) bahwa DID adalah metode yang digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh dari treatment yang dilakukan pada subjek penelitian baik kelas kontrol maupun kelas eksperimen. Kunci penghitungan DID terletak pada data dari subjek penelitian baik dari kelas kontrol maupun kelas eksperimen sesudah dan sebelum treatment. Melalui pendekatan ini dapat diketahui seberapa besar pengaruh dari treatment yang dilakukan pada kelas eksperimen melalui pembelajaran menggunakan media adobe flash & f-learn. Skema metode DID dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 3.10 Skema Metode Difference in Differences

Nilai Tes Kelas Eksperimen Kelas Kontrol

Sebelum Treatment A C

Sesudah Treatment B D

Perbedaan B – A D – C


(16)

B D

A & C

K

Gambar 3.1 Ilustrasi Pengaruh Treatment

Gambar ilustrasi di atas menunjukkan jika H1 yang diterima. Garis A ke B adalah kenaikan karena pengaruh dari treatment yang dilakukan pada kelas eksperimen, sedangkan garis C ke D adalah kenaikan nilai yang terjadi karena efek waktu. Garis putus-putus yang ditunjukkan melalui huruf K adalah saat dimana treatment dimulai. Treatment Effect


(1)

Tabel 3.7 Kategori Reliabilitas Data Nilai Reliabilitas 0.90 ≤ …… Sangat Reliabel

0.71 – 0.89 Reliabel 0.41 – 0.70 Cukup Reliabel 0.21 – 0.40 Kurang Reliabel …… ≤ 0.20 Tidak Reliabel

(Azwar, 2012)

Sebelum instrument tes digunakan sebagai alat ukur prestasi belajar peserta didik, maka instrument harus diuji coba terlebih dahulu. Uji coba dilakukan untuk mengetahui apakah soal pre test sudah memenuhi kualitas soal yang baik atau belum. Oleh karena itu uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui kualitas soal.

Tabel 3.8 Analisis Perhitungan Reliabilitas Butir Soal Pre Test

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

N of Items

.831 20

Hasil dari uji reliabilitas instrument pre test menunjukkan bahwa Cronbach Alpha yang dimiliki berada pada angka 0.831 yang berarti soal yang digunakan reliable.


(2)

Tabel 3.9 Analisis Perhitungan Reliabilitas Butir Soal Post Test

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

N of Items

.874 25

Hasil dari uji reliabilitas instrument post test menunjukkan bahwa Cronbach Alpha yang dimiliki berada pada angka 0.874 yang berarti soal yang digunakan reliable.

1.8 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan data nilai yang didapat dari midterm test sebagai data tahap awal yang diuji menggunakan analisis uji t dengan bantuan SPSS 20, sedangkan final test sebagai data tahap akhir yang akan dihitung menggunakan pendekatan difference in differences.

1.8.1 Analisis Data Tahap Awal

Analisis data tahap awal bertujuan untuk mengetahui apakah kelompok eksperimen dan kelompok kontrol mempunyai kemampuan awal yang sama atau tidak, sebelum mendapat treatment berbeda. Media pembelajaran untuk kelas kontrol menggunakan metode konvensional yang berpegangan pada handout dan untuk kelas eskperimen menggunakan media pembelajaran berdasarkan teori CTML


(3)

A. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah kelas eksperimen dan kelas kontrol sebelum dikenai perlakuan berdistribusi normal atau tidak.

1. Hipotesis yang digunakan adalah: H0 : Data berdistribusi normal

H1 : Data berdistribusi tidak normal.

Data akan diolah menggunakan One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test dengan bantuan SPSS 20. Jika tingkat signifikansi p > 0.05 maka data hasil belajar berdistribusi normal dan H0 di terima. Jika tingkat signifikansi p < 0.05 maka data hasil belajar tidak berdistribusi normal dan H1 di terima.

B. Uji Perbedaan Dua Rata-rata

Uji perbedaan dua rata-rata dilakukan untuk menguji apakah ada perbedaan hasil midterm test antara kelas eksperimen dan kelas kontrol.

Rumusan hipotesis yang digunakan: H0 : µe = µc

H1 : µe ≠ µc Keterangan :

µe : rata-rata kelas eksperimen µc : rata-rata kelas kontrol

Data akan diolah menggunakan uji t 2 tailed dengan tingkat signifikansi 5% dengan bantuan SPSS 20. Jika rata-rata kelas eksperimen dan kelas kontrol sama maka H0 diterima. Jika rata- rata kelas eksperimen dan kelas kontrol berbeda maka H1 diterima.


(4)

1.8.2 Analisis Data Tahap Akhir

Analisis data tahap akhir bertujuan untuk mengetahui apakah ada perbedaan hasil belajar pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol setelah mendapat treatment yang berbeda. Media pembelajaran yang digunakan pada kelas kontrol menggunakan metode konvensional berpegangan pada handout dan media pembelajaran untuk kelas eksperimen menggunakan teori CTML yang dalam penyajiannya dibantu adobe flash dan f-learn.

Metode untuk menganalisis data akhir adalah sebagai berikut:

A. Uji Normalitas

Uji normalitas yang digunakan untuk mengetahui apakah kelas eksperimen dan kelas kontrol berdistribusi normal atau tidak. Langkah-langkah pengujian hipotesis sama dengan langkah-langkah uji normalitas pada data tahap awal.

B. Uji Perbedaan Dua Rata-rata

Uji perbedaan dua rata-rata dilakukan untuk menguji apakah ada perbedaan hasil yang signifikan pada post test antara kelas eksperimen dan kelas kontrol.

Rumusan hipotesis yang digunakan: H0 : µe = µc

H1 : µe > µc Keterangan :

µe : rata-rata kelas eksperimen µc : rata-rata kelas kontrol


(5)

H0 diterima. Jika rata- rata kelas eksperimen lebih besar dari kelas kontrol maka H1 diterima.

Untuk memperjelas seberapa besarnya perbedaan nilai yang didapat melalui treatment maka hasil belajar BID dianalisis menggunakan pendekatan difference in differences (DID). Menurut Ashenfelter dan Card (1985), Bertrand, Duflo dan Mullainathan (2004), Abadie (2005) Athey dan Imbens (2006), serta Donald dan Lang (2008) bahwa DID adalah metode yang digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh dari treatment yang dilakukan pada subjek penelitian baik kelas kontrol maupun kelas eksperimen. Kunci penghitungan DID terletak pada data dari subjek penelitian baik dari kelas kontrol maupun kelas eksperimen sesudah dan sebelum treatment. Melalui pendekatan ini dapat diketahui seberapa besar pengaruh dari treatment yang dilakukan pada kelas eksperimen melalui pembelajaran menggunakan media adobe flash & f-learn. Skema metode DID dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 3.10 Skema Metode Difference in Differences

Nilai Tes Kelas Eksperimen Kelas Kontrol

Sebelum Treatment A C

Sesudah Treatment B D

Perbedaan B – A D – C


(6)

B

D

A & C

K

Gambar 3.1 Ilustrasi Pengaruh Treatment

Gambar ilustrasi di atas menunjukkan jika H1 yang diterima. Garis A ke B adalah kenaikan karena pengaruh dari treatment yang dilakukan pada kelas eksperimen, sedangkan garis C ke D adalah kenaikan nilai yang terjadi karena efek waktu. Garis putus-putus yang ditunjukkan melalui huruf K adalah saat dimana treatment dimulai. Treatment Effect