Arnita Nur Novianti D1609009

(1)

commit to user

PROSES PENULISAN PRESS RELEASE UNTUK

MENDUKUNG MEDIA MASSA OLEH HUMAS PT.

KERETA API INDONESIA (PERSERO) DAOP 6

YOGYAKARTA

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Persyaratan guna Mencapai Gelar Ahli Madya Bidang Komunikasi Terapan

Program Studi Public Relation

Oleh :

Arnita Nur Novianti

NIM : D1609009

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2012


(2)

commit to user

ii

PERSETUJUAN

Tugas Akhir Berjudul :

PROSES PENULISAN PRESS RELEASE UNTUK MEDIA MASSA OLEH HUMAS PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) DAOP 6

YOGYAKARTA Karya :

Nama : Arnita Nur Novianti NIM : D1609009

Konsentrasi : Humas

Disetujui untuk dipertahankan dihadapan Panitia Penguji Tugas Akhir Program Studi Diploma III Komunikasi Terapan Fakultas Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik

Universitas Sebelas Maret Surakarta

Surakarta, 23 April 2012 Menyetujui, Dosen Pembimbing

Drs. A. Eko Setyanto, M.Si NIP. 19580617 1987021 001


(3)

commit to user

iii

PENGESAHAN

Tugas Akhir Ini telah Diuji dan Disahkan Oleh Panitia Ujian Tugas Akhir Program Diploma III Komunikasi Terapan

Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret

Surakarta

Hari :

Tanggal :

Panitia Ujian Tugas Akhir : Penguji I

Drs. Kandyawan NIP. 19610413 1990031 002

Penguji II

Drs. A. Eko Setyanto, M.Si NIP. 19580617 1987021 001

Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret

Surakarta

Dekan,

Prof. Drs.H.Pawito, Ph.D


(4)

commit to user

iv

MOTTO

· “Janganlah kamu bersikap lemah dan janganlah kamu bersedih hati,

kamu sekalian adalah orang – orang yang paling tinggi (derajatnya) jika kamu orang – orang yang beriman.” (QS. Ali Imron : 139)

· “Genggam erat – erat kejujuran dan kebenaran itu, apabila engkau

melihat kejujuran dan kebenaran itu dalam bahaya, maka jalan keluarnya adalah teguh memegang kejujuran itu, di situlah letaknya kebahagiaan.” (HR. Ibnu Abi Durya)

· “Mintalah tolong kamu sekalian kepada Alloh dengan sabar dan

sholat, sesungguhnya Alloh beserta orang – orang yang senantiasa sabar.” (QS. Al-Baqarah : 153)

· “Apabila Alloh mencintai suatu kaum maka Dia akan mengujinya.”


(5)

commit to user

v

PERSEMBAHAN

Karya ini penulis persembahkan secara tulus kepada :

1. Allah SWT yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang, yang selalu

memberikan limpahan rahmat-Nya kepada penulis.

2. Ibu dan Bapak yang selalu memberikan penulis dorongan serta doa,

membimbing penulis ke jalan yang benar dengan penuh kesabaran dan kasih sayang.

3. Keluarga dan kakak yang memberikan motivasi serta doa.

4. Keponakanku tercinta yang selalu menjadi obat penat bagi penulis.

5. Sahabat – sahabat penulis yang telah memberikan banyak doa,

motivasi dan keceriaan bagi penulis.

6. Dosen dan staff prodi komunikasi terapan Fakultas Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik yang telah memberikan banyak ilmu bermanfaat bagi penulis.

7. Almamater tercinta.

8. Semua pihak yang telah membantu yang tidak dapat penulis


(6)

commit to user

vi

KATA PENGANTAR

Segala puji hanya bagi Allah Rabb semesta alam, penulis panjatkan atas segala limpahan nikmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini tepat pada waktunya. Penulis menyusun tugas akhir dengan judul “PROSES PENULISAN PRESS RELEASE

UNTUK MENDUKUNG MEDIA MASSA OLEH HUMAS PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) DAOP 6 YOGYAKARTA“ ini sebagai salah satu syarat untuk memperoleh

gelar Ahli Madya (A.Md) pada jurusan Diploma III Kmunikasi Terapan, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan tugas akhir ini penulis tidak berjalan sendiri,. Banyak pihak yang telah membantu penulis baik secara langsung maupun tidak langsung. Untuk itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Prof.Drs. Pawito, Ph.D selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial

dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Bapak Drs. Aryanto Budhi S.,M.Si selaku Ketua Program D III

Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Ibu Dra. Christina TH, M.si selaku dosen Pembimbing

Akademik penulis.

4. Bapak Drs. A. Eko Setyanto, M.si selaku pembimbing Tugas

Akhir, terima kasih atas waktu dan bimbingan yang diberikan kepada penulis hingga terselesaikannya Tugas Akhir ini secara tepat waktu.

5. Bapak / Ibu dosen beserta staff Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik yang telah bekerja sama dalam memberikan bekal ilmu kepada penulis.

6. Bapak Sinung Tri Nugroho selaku Executive Vice President PT.


(7)

commit to user

vii

bagi penulis untuk melaksanakan Kuliah Kerja Media di PT KAI (Persero) Daop 6 Yogyakarta.

7. Bapak Eko Budiyanto selaku Manager Humas PT. KAI (Persero)

Daop 6 Yogyakarta yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan pada penulis selama melakukan Kuliah Kerja Media di PT. KAI (Persero) Daop 6 Yogyakarta.

8. Bapak Kuswardoyo, Mbak Indri dan Mas Tio selaku assistant

manager dan staff pelaksana humas yang dengan sabar membantu penulis memberikan nasihat serta motivasi kepada penulis.

9. Seluruh jajaran manager dan karyawan PT. KAI (Persero) Daop

6 Yogyakarta, Ibu Budi, Bapak Erry, Ibu Helena, Bapak Berlin, Datuk, Mbak Dina yang senang hati membimbing, mendukung, membantu, dan memberikan banyak ilmu kepada penulis selama magang.

10.Ibu, Bapak dan kakak penulis yang selalu mendoakan dan

memberi dukungan kepada penulis tanpa henti.

11.Seluruh keluarga dan saudara yang selalu memberikan doa serta

semangat bagi penulis.

12.Sahabat – sahabat penulis yang selalu memberi doa dan saran

kepada penulis selama ini.

13.Teman-teman Public Relations angkatan 2009, terima kasih atas

dukungan kalian.

14.Kakak - kakak tingkatku, terima kasih atas semua bantuan –

bantuan kalian selama ini.

15.Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu,

yang telah banyak membantu dalam penyelesaian Laporan Tugas Akhir ini.


(8)

commit to user

viii

Penulis menyadari, bahwa Laporan Tugas Akhir ini sangat jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun demi kesempurnaan Laporan Tugas Akhir ini. Semoga Laporan Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Surakarta, 30 Mei 2012


(9)

commit to user

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL... i

HALAMAN PERSETUJUAN ... ii

HALAMAN PENGESAHAN... iii

MOTTO ... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... viii

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Tujuan Kuliah Kerja Media ... 4

1. Tujuan Umum ... 4

2. Tujuan Khusus ... 5

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 1. Definisi Public Relations ... 6

2.Tujuan dan Fungsi Humas ... 8

3. Aktivitas Humas ... 9

4. Press Release ... 11

5. Jenis-jenis Press Release ... 13

6. Proses Penulisan Press Release ... 14

7. Media Massa ... 18

BAB III. DESKRIPSI INSTANSI A.Sejarah PT. KAI (Persero) ... 20

B.Visi dan Misi ... 23

C.Logo ... 24


(10)

commit to user

x

E. Slogan PT KAI (Persero) ... 27

F. Sturktur Organisasi ... 28

1. ... S truktur Organisasi PT. KAI (Persero) Pusat... 28

2. ... S truktur Organisasi PT. KAI (Persero) Daop 6 Yogyakarta ... 29

G.Daop 6 Yogyakarta ... 31

H.Lokasi PT. KAI (Persero) Daop 6 Yogyakarta ... 33

I. Jobdesc Humas PT. KAI (Persero) Daop 6 Yogyakarta ... 33

BAB IV PELAKSANAAN MAGANG A.Waktu dan Tempat Pelaksanaan Magang (KKM) ... 36

B.Pelaksanaan Magang ... 36

C.Proses Penulisan Press Release ... 45

BAB V PENUTUP A.Kesimpulan ... 46

B.Saran ... 48

DAFTAR PUSTAKA ... 50


(11)

commit to user

xi

DAFTAR BAGAN


(12)

commit to user

xii

DAFTAR LAMPIRAN

1. Surat Ijin Magang dari PT. KAI (Persero) Daop 6 Yogyakarta

2. Surat Tugas

3. Surat Keterangan Selesai Magang

4. Struktur Organisasi PT. KAI (Persero) Pusat

5. Struktur Organisasi PT. KAI (Persero) Daop 6 Yogyakarta

6. Laporan Periodik

7. Contoh Kliping

8. Daftar Isi dan Analisis Kliping Per-bulan

9. Notulen Rapat Koordinasi KaDaop VI dengan Para Manager di

Yogyakarta

10. Press Release

11. Berita-berita yang Dibuat Penulis Selama Magang di PT. KAI Daop

(Persero) 6 Yogyakarta


(13)

commit to user

1

BAB I PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Dewasa ini teknologi transportasi di Indonesia mengalami kemajuan yang pesat. Berbagai macam alat transportasi baru bermunculan baik transportasi udara, laut maupun darat. Peranan Hubungan Masyarakat (Humas) atau Public Relations sangat dibutuhkan oleh hampir semua bentuk organisasi atau lembaga, baik profit maupun non profit, dari Perusahaan atau Industri, organisasi profesi, institusi sampai Pemerintah.

Secara garis besar peran Humas adalah komunikator sebuah organisasi atau perusahaan, baik kepada publik internal maupun publik eksternal. Bagi sebuah Perusahaan, Humas sangat diperlukan untuk menjalin hubungan melalui komunikasi dengan para publik internal ataupun untuk mengkomunikasikan visi, misi, tujuan, dan program Perusahaan kepada publik eksternal. Karena itu Humas merupakan salah satu ujung tombak dari organisasi atau perusahaan untuk bersaing dalam era globalisasi ini.

PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 6 Yogyakarta adalah perusahaan penyedia jasa transportasi yang bergerak dalam kegiatan usaha perkeretaapian sesuai dengan lima nilai utama dalam perusahaan


(14)

commit to user

1

yaitu intregitas, profesional, keselamatan, inovasi dan pelayanan prima. Tentunya memiliki publik internal (orang-orang yang berada dalam


(15)

commit to user

ruang lingkup Perusahaan seperti pimpinan, karyawan dan para pemegang saham) dan publik eksternal (orang-orang yang berada di luar ruang lingkup Perusahaan seperti investor, pemegang saham, pelanggan dan masyarakat). Kedua publik ini harus dijaga dengan baik agar terciptanya hubungan yang harmonis antara perusahaan dan publiknya.

Selain membina hubungan yang baik dengan publik, membina hubungan baik dengan media massa pun merupakan salah satu tugas utama dari Humas PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 6 Yogyakarta, karena media relations merupakan alat pendukung untuk kepentingan proses publikasi tentang berbagai program kerja, kegiatan dan kebijaksanaan organisasi demi kelancaran aktifitas komunikasi oleh Humas dengan pihak publik sasarannya.

Selain itu, media massa dapat berperan sebagai media saluran dalam penyampaian pesan dan upaya peningkatan pengenalan serta menciptakan citra positif bagi Perusahaan. Dalam bagian Humas PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 6 Yogyakarta, media massa ditujukkan untuk komunikasi internal dan komunikasi eksternal Perusahaan. PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 6 Yogyakarta sangat menjaga hubungan baik dengan pers, salah satu yang dilakukan dengan pembuatan Press Release yang dikirim kepada media massa.

Dalam buku Dasar-dasar Public Relations (2002:54) dijelaskan “Press Release adalah informasi dalam bentuk berita yang dibuat oleh Public Relations (Humas) suatu organisasi atau perusahaan yang


(16)

commit to user

disampaikan kepada pengelola pers atau redaksi media massa (tv, radio, surat kabar, majalah) untuk dipublikasikan dalam media massa tersebut.” Dalam membuat press release setidaknya harus memenuhi syarat 5W+1H yang memiliki news value (nilai berita) dan penyusunanya menggunakan piramida terbalik dengan kata-kata yang jujur dan mudah dimengerti. Dalam press release terdapat identifikasi atau lembaga yang disertai dengan waktu terjadinya peristiwa, untuk memudahkan wartawan format tulisan dibuat dengan mengatur panjang tulisan, memberikan judul dan mengecek kembali kebenaran dari berita tersebut.

Press Release biasanya berupa lembaran siaran berita untuk dibagikan kepada wartawan atau media massa yang berisi fakta-fakta yang tengah terjadi diseputar PT. Kereta Api Indonesia (Persero), anak perusahaan maupun stakeholdernya dan diakhiri dengan evaluasi terhadap semua pemberitaan tersebut. Dengan melaksanakan aktivitas tersebut Humas PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 6 Yogyakarta sangat menyadari bahwa dengan palayanan informasi yang baik terhadap pers atau media massa dapat membuat hal-hal yang ingin tersampaikan dengan baik pula kepada masyarakat.

Disini penulis hanya fokus pada kegiatan humas dalam penulisan pembuatan press release yang mana unsur di dalam pembuatan press release tersebut dirasa kompleks dan dapat mempengaruhi citra perusahaan tersebut. Selain itu, selama melaksanakan KKM melalui kegiatan-kegaiatan humas di PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Daop


(17)

commit to user

6 Yogyakarta, penulis lebih fokus mengerjakan tugas yang berhubungan dengan penulisan press release untuk media massa oleh humas PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 6 Yogyakarta. Berdasarkan alasan tersebut maka penulis mengangkat topik kuliah kerja media sebagai berikut : “PROSES PENULISAN PRESS

RELEASE UNTUK MEDIA MASSA OLEH HUMAS PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) DAOP 6 YOGYAKARTA“.

Penulis melaksanakan KKM di bagian Humas PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 6 Yogyakarta selama dua bulan yaitu dari tanggal 30 Januari 2012 sampai dengan 30 Maret 2012. Dalam Tugas Akhir ini penulis akan melaporkan kegiatan KKM penulis di bagian Humas PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 6 Yogyakarta selama dua bulan sesuai waktu yang telah disepakati sebelumnya di surat tugas dan surat pengantar resmi dari PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 6 Yogyakarta.

B.Tujuan Kuliah Kerja Media 1. Tujuan Umum

Tujuan Umum yang mendasari pelaksanaan kuliah kerja media adalah sebagai berikut :

· Untuk memenuhi syarat kelulusan sesuai dengan

peraturan yang berlaku di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta.


(18)

commit to user

· Untuk memperoleh wawasan dan pengetahuan mengenai

peran dan fungsi humas dalam membangun hubungan yang baik dengan media massa oleh Humas PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 6 Yogyakarta.

· Untuk menerapkan dan mempraktekkan ilmu kehumasan

yang sudah didapatkan di bangku perkuliahan dalam dunia kerja yang sesungguhnya.

· Meningkatkan keterampilan, kreativitas dan

profesionalisme agar mampu bersaing di era globalisasi yang akan datang.

2. Tujuan Khusus

Tujuan khusus dari Kuliah Kerja Media ini yaitu untuk memperoleh pengalaman, wawasan tentang bagaimana cara Humas Perusahaan meliput berbagai kegiatan kemudian dijadikan sebuah berita melalui pembuatan Press Release. Selain itu, untuk mengetahui aktivitas dan tugas-tugas yang dilakukan Humas PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 6 Yogyakarta serta melatih kemampuan seorang Public Relations professional di PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 6 Yogyakarta.


(19)

commit to user

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A.Pengertian Public Relations

Dua dekade ke belakang, istilah Public Relations (PR) atau Humas (hubungan masyarakat) merupakan sesuatu yang belum begitu familiar, belum dikenal dan masih asing di telinga publik atau masyarakat. Padahal, perkembangan PR di Indonesia demikian pesat sehingga bermunculan PR di pemerintahan, perusahaan swasta, BUMN (Badan Usaha Milik Negara), organisasi nirlaba atau lembaga swadaya masyarakat.

Sering masyarakat menganggap Public Relations atau Humas identik dengan figur seorang wanita, cantik, seksi, mengumbar senyum, melayani tamu dan tugasnnya mempengaruhi orang. Public Relations identik dengan tugas-tugas menyampaikan informasi, menjadi juru bicara atau menulis press release. Di tempat lain, Public Relations diberi tugas membuat proposal penjualan, iklan, pameran-pameran penjualan yang menjadikannya tumpang tindih dengan pekerjaan marketing.

Padahal Public Relations atau Humas tidak hanya berbicara tentang lobbiying, penampilan menarik, menjadi juru bicara dan publisitas semata. Lebih dari itu, Public Relations atau Humas di suatu perusahaan juga mempunyai andil besar dalam menentukan


(20)

commit to user

keberhasilan perusahaan tersebut. Bahkan bisa dikatan Humas merupakan “ujung tombak” saat krisis melanda perusahaan.

Kini kesan yang dahulu menganggap bahwa tugas PR hanya menjadi corong bagi perusahaan sudah mulai berangsur – angsur pupus. Begitu juga halnya dengan kesan bahwa menjadi staf PR berarti hanya bertugas menangani pers atau media massa juga sudah mulai pupus. Ada banyak tugas yang mesti dijalankan, yang bermuara pada terjaganya reputasi dan citra organisasi di mata publiknya melalui kegiatan komunikasi yang dijalankan PR organisasi. Tugas ini tentunya tidak cukup hanya dijalankan dengan sekedar menjadi juru bicara atau menjaga hubungan baik dengan media massa, melainkan melibatkan proses yang terencana, terukur yang memadukan pendekatan ilmiah, keterampilan dan seni.

Public Relations adalah suatu seni untuk menciptakan pengertian publik yang lebih baik, yang dapat memperdalam

kepercayaan publik terhadap suatu individu atau

organisasi/perusahaan.

Menurut Scoot M. Cutlip, Allen H. Center dan Glen M.

Broom, Public Relations adalah fungsi manajemen yang menilai

sikap-sikap publik, mengidentifikasi kebijakan-kebijakan dan prosedur-prosedur dari individu atau organisasi atas dasar kepentingan publik dan melaksanakan rencana kerja untuk

memperoleh pengertian dan pengakuan publik.1

Kebutuhan komunikasi yang dibangun oleh Public Relations untuk komunikasi vertical, horizontal maupun diagonal akan memberi kekuatan pada proses koordinasi, evaluasi dan sosialisasi tentang berbagai permasalahan serta kebijakan perusahaan. Sehingga tidak

1


(21)

commit to user

terjadi kesalahpahaman dan dapat terbentuk sebuah iklim harmonis yang saling mendukung.

Sedangkan menurut Denny Griswold, Ibu Public Relations

menerangkan bahwa : Humas atau Public Relationsadalah fungsi

manajemen yang mengevaluasi publik, memperkenalkan berbagai kebijakan dan prosedur dari suatu individu atau organisasi berdasarkan kepentingan publik, dan membuat perencanaan, serta melaksanakan suatu progam kerja dalam upaya memperoleh

pengertian dan pengakuan publik.2

Seiring Terdapat banyak sekali definisi tentang Public Relations atau Humas, dari berbagai definisi yang ada, para pakar berpendapat bahwa sampai saat ini belum ada konsesus mutlak tentang definisi dari publik relations/humas. Namun dari berbagai definisi yang berbeda-beda pada dasarnya memiliki pengertian yang sama.

B. Tujuan dan Fungsi Humas

Tujuan merupakan sesuatu yang mengarahkan Public Relations sehingga tidak melenceng dan salah sasaran. Karena Public Relations merupakan fungsi manajemen dalam melaksanakan kegiatan komunikasi, maka pada dasarnya tujuan public relations adalah tujuan komunikasi.

Dalam realita prakteknya, tujuan PR antara lain :3

1.Menciptakan Pemahaman (Mutual Understanding) antara

Perusahaan dan Publiknya.

2.Membangun Citra Korporat (Corporate Image).

3.Citra Korporat Melalui Progam CSR.

4.Membentuk Opini Public yang Favorable.

5.Membentuk Goodwill dan Kerjasama.

2

Ibid, 9.

3

Rachmat Kriyantono. 2008. PR Writing: Media Public Relations Membangun Citra Korporat. Kencana. Jakarta. 5.


(22)

commit to user

Sedangkan fungsi PR merupakan harapan perusahaan terhadap apa yang seharusnya dilakukan oleh public relations sesuai dengan kedudukannya

sebagai seorang PRO. Cutlip, Center & Canfield merumuskan fungsi PR

sebagai berikut :4

1. Menunjang aktivitas utama manajemen dalam mencapai

tujuan bersama (fungsi melekat pada manajemen

lembaga/organisasi).

2. Membina hubungan yang harmonis antara badan/organisasi

dengan publiknya yang merupakan khalayak sasaran.

3. Mengidentifikasi segala sesuatu yang berkaitan dengan opini,

persepsi dan tanggapan masyarakat terhadap

badan/organisasi yang diwakilinya, atau sebaliknya.

4. Melayani keinginan publiknya dan memberikan sumbang

saran kepada pimpinan manajemen demi tujuan dan manfaat bersama.

5. Menciptakan komunikasi dua arah timbal balik dan mengatur

arus informasi, publikasi serta pesan dari badan/organisasi ke publiknya atau sebaliknya, demi terciptanya citra positif bagi kedua belah pihak.

C. Aktivitas Humas

Pada dasarnya tujuan umum dari progam kerja dan aktivitas humas di lapangan adalah cara menciptakan hubungan yang harmonis antara organisasi/perusahaan yang diwakilinya dengan publiknya. Hasil yang diharapkan adalah terciptanya good image (citra positif), good will (kemauan baik), mutual understanding (saling timbul pengertian), mutual

appreciation (saling menghargai) dan tolerance (toleransi) antara kedua

belah pihak.

4

Rosady Ruslan. 2007. Manajemen PR & Media Komunikasi: Konsep & Aplikasinya. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta.19.


(23)

commit to user

Menurut H. Fayol beberapa kegiatan dan sasaran PR, adalah sebagai

berikut :5

1. Membangun identitas dan citra perusahaan (Building

Corporate Identity and Image)

· Menciptakan identitas dan citra perusahaan yang

positif.

· Mendukung kegiatan komunikasi timbal balik dua

arah dengan berbagai pihak.

2. Menghadapi krisis (Facing of Crisis)

· Menangani keluhan dan menghadapi krisis yang

terjadi dengan membentuk manajemen krisis dan PR

recovery of image yang bertugas memperbaiki lost of

image and damage.

3. Mempromosikan aspek kemasyarakatan (Promotion public

causes)

· Mempromosikan yang menyangkut kepentingan

publik.

· Mendukung kegiatan kampanye sosial anti merokok

serta menghindari obat-obatan terlarang dan

sebagainya.

Untuk mencapai tujuan PR, sasaran PR tersebut diterapkan dalam dunia

kerja melalui kegiatan-kegiatan public relations yang nyata. Cutlip,

Center & Broom membuat kategori berisi ringkasan kegiatan yang

dilakukan spesialis public relations di tempat kerja, yaitu :6

1. Menulis dan Mengedit

Menyusun rilis berita dalam bentuk cetak atau siaran,

cerita feature, newsletter untuk karyawan dan

stakeholders eksternal, korespondensi, pesan website dan pesan media online lainnya, laporan tahunan dan shareholder, pidato, brosur, film dan script, slide show, artikel perdagangan, iklan institusional, materi-materi pendukung teknis lainnya.

2. Hubungan Media dan Penempatan Media

Mengontak media koran, majalah, suplemen mingguan, penulis freelance dan publikasi perdagangan agar mereka mempublikasikan atau menyiarkan berita dan feature tentang organisasi itu sendiri atau oleh orang lain.

Merespon permintaan informasi oleh media,

memverifikasi berita dan membuka akses ke sumber otoritas.

5

Ibid, 23-24.

6


(24)

commit to user

3. Riset

Mengumpulkan informasi tentang opini publik, tren, isu, yang muncul, iklim politik dan peraturan perundangan, liputan media, opini kelompok kepentingan dan

pandangan-pandangan lain berkenaan dengan

stakeholders organisasi. Mencari database di internet, jasa online dan data pemerintah elektronik. Mendesain progam riset, survey dan menyewa perusahaan riset.

4. Manajemen dan Administrasi

Pemograman dan perencanaan dengan bekerjasama

dengan manajer lain, menentukan kebutuhan,

menentukan prioritas, mendefinisikan publik, setting dan tujuan, strategi dan taktik, menata personel, anggaran dan jadwal progam.

5. Konseling

Memberi saran kepada manajemen tentang masalah sosial, politik dan peraturan. Berkonsultasi dengan manajemen tentang cara mengatasi krisis, bekerjasama dengan pengambil keputusan untuk menyusun strategi mengelola isu-isu sensitif dan kritis.

6. Acara Spesial

Mengatur dan mengelola konferensi pers, lomba-lomba, konvensi open house, pemotongan pita dan grand opening, ulang tahun, pengumpulan dana, mengunjungi tokoh terkemuka, progam penghargaan dan lain-lain.

7. Pidato

Tampil di depan kelompok, melatih orang untuk berpidato, mengelola juru bicara.

8. Produksi

Membuat saluran komunikasi, seperti multimedia, seni, tipografi, fotografi, tata letak, computer desktop publishing, perekaman audiovisual.

9. Training

Mengadakan pelatihan untuk publik internal maupun eksternal.

10.Kontak

Sebagai penghubung dan mediator antara perusahaan dengan publiknya dan sebaliknya

D. Press Release

Penulisan Public Relations writing adalah upaya untuk melakukan hubungan positif antara suatu organisasi/perusahaan dan berbagai publiknya, biasanya melalui teknik image building (membangun citra).


(25)

commit to user

Salah satunya adalah penulisan Press Release yang layak dimuat di media massa.

Menurut Kriyantono, Press Release bisa disebut

release/rillis adalah sebuah berita atau informasi yang disusun

oleh sebuah organisasi yang menggambarkan kegiatannya.7

Sedangkan menurut Soemirat, Press Release adalah

informasi dalam bentuk berita yang dibuat oleh Public Relations (Humas) suatu organisasi atau perusahaan yang disampaikan kepada pengelola pers atau redaksi media massa (tv, radio, surat kabar, majalah) untuk dipublikasikan dalam

media massa tersebut.8

Jadi, pada dasarnya Press Release merupakan berita tentang peruasahaan (individu, kegiatan, pelayanan atau produk). Berita tersebut dikirimkan atau disiarkan ke media (pers), sehingga disebut juga siaran pers atau News Realese. Siaran pers ini pun memiliki fungsi yang sama dengan fungsi media massa. Karena itulah, sebuah siaran pers yang baik adalah siaran pers yang memiliki unsur-unsur jurnalistik sehingga menarik untuk dibaca serta mudah mengerti oleh pembaca. Siaran pers biasanya hanya berupa lembaran siaran berita yang dibagikan kepada para wartawan atau media massa, baik melalui kurir maupun lewat faks email ke kantor media yang dituju. Lembaran siaran berita tersebut diberikan kepada pers atau media massa agar memudahkan pers dalam pembuatan berita mengenai suatu perusahaan.

E. Jenis-jenis Press Release

Secara umum, press release dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis yakni basic publicity release, product release dan financial release.

7

Kriyantono. Op. Cit. 131.

8

Soemirat Soleh & Elvinaro Ardianto. 2008. Dasar-dasar Public Relations. Remaja Rosdakaraya. Bandung. 54.


(26)

commit to user

Namun setiap media massa mempunyai kebutuhan dan kepentingan masing-masing yang tidak selalu sama dengan media lainnya.

Menurut Thomas Bivins, terdapat tiga jenis press release yang

berdasarkan kepada penekanan topic (key-issue) yang ditampilkan, yaitu :9

1. Basic Publicity Release.

Topic press-release jenis ini adalah segala informasi yang dinilai mengandung nilai berita bagi media massa. Praktisi PR harus pandai dalam membuat berita, dengan cara membuat event-event yan menarik. Misalnya, ketika terjadi peristiwa gunung merapi meletus atau gempa bumi besar yang melanda Yogyakarta, PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 6 Yogyakarta menggelar acara bagi-bagi selimut dan obat-obatan untuk para pengungsi.

2. Product Release.

Press Release ini berisi informasi tentang produk perusaaan, misalnya peluncuran produk baru, perubahan nama produk dan lainnya.

3. Financial Release.

Tidak semua perusahaan menganggap penting informasi jenis ini. Informasi keuangan biasanya dianggap tabu untuk menjadi konsumsi umum. Sekarang, bukan hanya pemegang saham yang berhak atas informasi ini, tetapi publik pun juga berhak disodori informasi keuangan.

Release yang ditulis oleh seorang Public Relations bisa dalam bentuk reportase atau profil karyawan berprestasi, profil organisasi, artikel feature yang mengenai pameran, kisah unik karyawan perusahaan, hobi pimpinan dan lain-lain. Dari jenis-jenis press release diatas, penulis menyimpulkan bahwa release yang dibuat dapat dikategorikan dalam tiga jenis press release diatas sesuai dengan apa yang ditulis oleh seorang Public Relations. Untuk itu maka persyaratan release adalah harus menyajikan suatu kisah yang bermutu seperti yang biasa ditulis

9


(27)

commit to user

oleh para jurnalis. Informasinya harus jelas, sesuai kenyataan, serta menaati kaidah penulisan yang baik.

F. Proses Penulisan Press Release

Proses penulisan dalam membuat press release harus memuat unsur 5W+1H sebagai unsur yang sangat mempengaruhi berita yang dibuat oleh seorang public relations. Penulisan press release layak muat apabila cara menulisnya seperti halnya wartawan menulis berita langsung (straight news) dengan gaya piramida terbalik. Dimulai

dengan membuat lead/ teras berita/ kepala berita sebagai paragraf

pertama yang mengandung unsur 5W + 1H.

Cole mengungkapkan bahwa penulisan dengan gaya

piramida terbalik digunakan dengan alasan: Pertama, pembaca

dikategorikan sebagai orang sibuk dan mempunyai waktu yang

singkat untuk mendapatkan berita-berita yang faktual. Kedua,

redaksi media massa harus memotong Press Release tersebut tanpa

mengurangi isi pokoknya. Ketiga, redaksi tidak mempunyai cukup

waktu untuk membaca keseluruhan Press Release. Sebelum redaksi

memutuskan dibuang atau dipakai release tersebut, mereka harus

tahu dengan cepat apa keseluruhan isi release itu.10

Sedangkan menurut Kriyantono, dalam menulis press

release diperlukan teknik-teknik praktis yang harus dikelola dengan sebaik mungkin. Tetapi sebelum menulis release, PR disarankan

mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut :11

1. Mengapa peristiwa ini layak disampaikan (why is this

important ?)

2. Apa materi pokok informasi (what are the main points ?)

3. Apakah informasinya dapat di cek ? Apakah tersedia data

pendukung ? (what research is there to back up informations ? Can it be checked easily if reporters ask to do so ?)

4. Siapa yang berwenang untuk dikutip sebagai sumber

berita (who can be quoted as an authority on the topic ?)

10

Soemirat & Ardianto. Op. Cit. 60.

11


(28)

commit to user

5. Apakah memerlukan backgrounders atau fact sheet (is a

fact sheet needed for additional information ?)

Dalam proses penulisan press release juga mempunyai beberapa tehnik agar release yang dibuat oleh seorang public relations dapat dimuat di media massa dan dapat dimengerti oleh wartawan pencari berita. Hal ini digunakan sebagai acuan agar memudahkan pembaca dalam mengerti sebuah release tersebut.

Diantaranya penulis mengutip teori dari salah satu ahli.

Teknik-teknik menulis realese yang baik menurut Kriyantono, adalah sebagai

berikut :12

1. Menentukan suatu tema (key-issue atau news values).

2. Buat sesuai piramida terbalik.

3. Release harus informative.

4. Hindari pesan-pesan menjual.

5. Paragraf singkat.

6. Format : Jangan ditulis tangan.

7. Identifikasi.

8. Tanggal release.

9. Waktu pengiriman.

10. Pilih media pengiriman yang tepat.

11. Pilih aksesori yang menarik.

12. Undang media.

13. Tulis ekslusif.

14. Beri tanda diakhir release.

15. Jangan salah ketik.

16. Pertimbangkan rumus tujuh unsur yang sangat

mempengaruhi :

-Subjek -Organisasi

-Lokasi -Keunggulan

-Penerapan -Rincian

-Sumber

Teknik dalam penulisan press release tersebut digunakan tidak hanya sebagai acuan, tetapi juga agar terhindar dari kesalahan-kesalahan dalam menulis press release yang terkadang disama artikan dengan berita atau artikel di koran maupun media massa. Sehingga penulisan

12


(29)

commit to user

press release menggunakan teknik-teknik yang baik sesuai dengan

pendapat Kriyantono diatas dapat bermanfaat bagi seorang public

relations dalam membuat release di suatu perusahaan.

Tidak hanya itu saja, Frenk Jeffkins mengemukakan The Seven

Points Formula dalam pembuatan Press Release yaitu unsur-unsur yang harus ditulis dalam sebuah Press Release atau News Release.

Unsur-unsur itu disingkat SOLAADS:13

Subject : Apa yang diungkapkan (ide pokok) dalam Press

Release.

Organizations : Apa nama perusahaan pengirim Press Release.

Locations : Dimana kegiatan yang diberikan itu berlangsung.

Advantages : Apakah manfaatnya.

Applications : Apa kegunannya, Siapa penggunanya.

Details : Apa yang menjadi spesifikasi dari informasi itu.

Source : Sumber pengirim News Release.

Selain teknik-teknik penulisan press release yang baik dan unsur-unsur dalam membuat press lease, di dalam penulisannya seorang public relations harus mengerti dan memahami struktur penulisan Press Release. Memahami struktur penulisan press release bertujuan agar dapat mengetahui bagian-bagian di dalam berita yang dibuat. Sehingga memudahkan dan membantu saat dilakukan evaluasi terhadap berita atau release tersebut.

Sedangkan Format Standar Press Release Menurut Bivins,

mengemukakan format standar Press Release berdasarkan konvensi

para praktisi PR yang tergabung dalam suatu asosiasi sebagai berikut :14

1. Tipe penulisan Press Release harus jelas, ditulis di kertas

surat tanpa hiasan di pinggir kertasnya.

2. Margin adalah satu untuk satu dan setengah inci untuk semua

bagian.

13

Frank Jeffkins. 1998. Essential of Public Relations. Heineman Publishers. Singapore. 60-61.

14


(30)

commit to user

3. Alamat pengirim diletakkan di sudut kiri atas halaman utama.

Ditandai dengan blok termasuk alamat lengkap, nama kontak person, biasanya orang yang menulis Press Release dan nomor telepon, nomor telepon hotline yang bisa dihubungi kapan. Perlu diingat bahwa redaksi ingin memuat Press Release Anda dan meminta informasi lebih lanjut.

4. Tanggal release tertera di margin kanan, sedikit lebih ke

bawah dibandingkan margin bawah alamat yang diblok. Bagian ini memberikan kepastian informasi bagi redaksi dan waktu yang tepat untuk pemuatannya.

5. Penulisan judul ditulis dalam satu spasi dan digarisbawahi.

6. Tubuh atau uraian Press Release ditulis dalam dua spasi.

7. Jika lebih dari satu halaman, Press Release dibawah halaman

dalam more (lagi-lagi) diletakkan dalam kurung atau tanda garis pisah.

8. Halaman-halaman berikutnya ditandai dengan slug-line

(kode) diikuti beberapa garis pemisah. Nomor halaman pada kiri atas.

9. Akhir dari suatu tulisan Press Release ditandai dengan

beberapa cara misalnya membubuhkan kata “end” (tamat). Setelah release sudah selesai dibuat dan release tersebut mengacu pada hal-hal yang sudah menjadi aturan dalam penulisan press release, seorang public relations dalam mengirimkan press release harus memperhatikan beberapa hal yang penulis kutip dari pendapat salah satu ahli.


(31)

commit to user

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pengiriman Press Release

menurut Aceng Abdullah, adalah :15

1. Kirimkan secepat mungkin. Artinya, jika kegiatan

berlangsung hari itu, kirimkan pada hari itu juga. Jangan menunda hingga esok harinya, kecuali jika pelaksanaannya adalah malam hari.

2. Jika pengirim siaran pers sudah mengenal nama wartawan

sesuai bidangnya, tujukanlah pada wartawan tadi.

3. Pengiriman bisa pula melalui faksimili.

4. Konfirmasikan kembali lewat telepon, apakah siaran pers tadi

sudah diterima atau belum. Sebab, adakalanya tidak sampai pada alamat yang dituju, atau cetakan pada faksimili ternyata amat sulit untuk dibaca.

G. Media Massa

Media Massa merupakan mitra bagi seorang Public Relations karena melalui media ini Public Relations memperoleh publisitas atau lebih dikenal, baik perusahaan PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 6 Yogyakarta maupun produk atau jasanya. Media massa tersebut dapat berupa surat kabar umum, majalah umum, radio siaran, dan televisi siaran. Berikut beberapa pendapat dari para ahli mengenai media massa :

F a jr i & Senja dalam Kamus Lengkap Bahasa Indonesia berpendapat bahwa media massa diartikan

sebagai berikut:16

Media adalah sarana, alat, sarana komunikasi bagi masyarakat bisa berupa koran, majalah, tv, radio siaran,

telepon, internet, dsb; Media cetak adalah a l a t

k o m u n i k a s i m a s s a y a n g d i t e r b i t k a n d a l a m b e n t u k c e t a k a n s e p e r t i koran, majalah dsb; Media elektronik adalah Sarana atau media yang berupa elektronik seperti radio dan televisi.

15

Aceng Abdulah. 2000. Press Relations : Kiat Berhubungan dengan Media Massa. Remaja Rosdakarya. Bandung. 84.

16


(32)

commit to user

Sedangkan J efkins berpendapat mengenai Media

massa.17

“Pihak media memerlukan penanganan yang berbeda dengan publik-publik lainnya. Salah satu alasannya adalah kenyataan bahwa media merupakan jalur penghubung antara organisasi atau perusahaan dan para publik. Alasan terpenting lainnya adalah bahwa para penerbit, produser, editor dan jurnalis atau wartawan memiliki kekuasaan penuh dalam menentukan apa yang akan dilihat, dibaca, dan didengar publik. Berikanlah apa yang mereka minta, maka Anda akan menjadi kesayangan kalangan media. Suatu keberhasilan besar bagi praktisi PR ketika para editor atau redaktur surat kabar menghubungi dan bertanya apakah memiliki cerita yang bagus untuk mereka.”

Press Release yang diberikan kepada media massa akan dirasakan manfaatnya melalui pemberitaan yang positif mengenai perusahaan di media. Agar press release layak diterbitkan di media massa lebih mudah apabila perusahaan mempunyai hubungan baik yang telah dijalin dengan pers. Press Release yang dikirimkan ke media massa tidak semua diterbitkan. Semua press release yang diterima, akan dilakukan proses penyeleksian terlebih dahulu. Press Release yang dikirimkan akan diprioritaskan untuk disiarkan, apabila pihak perusahaan sudah membina hubungan baik dengan pers atau media massa. Penyiaran iklan dan undangan konferensi pers juga akan lebih diprioritaskan daripada perusahaan lain jika telah ada kerjasama dan hubungan yang baik dengan pers.

17


(33)

commit to user

20

BAB III

DESKRIPSI PERUSAHAAN

Dalam BAB III yang berisi tentang deskripsi perusahaan ini akan dibahas mengenai sejarah, visi misi, logo, budaya perusahaan dan struktur organisasi PT. Kereta Api Indonesia (Persero). Keseluruhan isi

pada BAB III tersebut diolah dari company profile PT. Kereta Api

Indonesia (Persero).

A. Sejarah PT. Kereta Api Indonesia (Persero)

Kehadiran kereta api di Indonesia ditandai dengan pencangkulan pertama pembangunan jalan KA didesa Kemijen Jum’at tanggal 17 Juni 1864 oleh Gubernur Jenderal Hindia Belanda, Mr. L.A.J Baron Sloet van den Beele. Pembangunan diprakarsai oleh “Naamlooze Venootschap Nederlandsch Indische Spoorweg Maatschappij” (NV. NISM) yang dipimpin oleh Ir. J.P de Bordes dari Kemijen menuju desa Tanggung (26 Km) dengan lebar sepur 1435 mm. Ruas jalan ini dibuka untuk angkutan umum pada Hari Sabtu, 10 Agustus 1867.

Keberhasilan swasta, NV. NISM membangun jalan KA antara Kemijen – Tanggung, yang kemudian pada tanggal 10 Februari 1870 dapat menghubungkan kota Semarang – Surakarta (110 Km), akhirnya mendorong minat investor untuk membangun jalan KA didaerah lainnya. Tidak mengherankan, kalau pertumbuhan panjang jalan rel antara 1864 – 1900 tumbuh dengan pesat, kalau tahun 1867 baru 25 km,


(34)

commit to user

tahun 1870 110 km, tahun 1880 mencapai 405 km, tahun 1890 menjadi 1.427 km dan pada tahun 1900 menjadi 3.338 km. Selain di Jawa, pembangunan jalan KA juga dilakukan di Aceh (1874), Sumatera Utara (1886), Sumatera Barat (1891), Sumatera Selatan (1914), bahkan tahun 1922 di Sulawesi juga telah dibangun jalan KA sepanjang 47 Km antara Makasar – Takalar, yang pengoperasiannya dilakukan tanggal 1 Juli 1923, sisanya Ujungpandang – Maros belum sempat diselesaikan.

Sedangkan di Kalimantan, meskipun belum sempat dibangun, studi jalan KA Pontianak – Sambas (220 Km) sudah diselesaikan. Demikian juga di pulau Bali dan Lombok, juga pernah dilakukan studi pembangunan jalan KA. Sampai dengan tahun 1939, panjang jalan KA di Indonesia mencapai 6.811 km. Tetapi, pada tahun 1950 panjangnya berkurang menjadi 5.910 km, kurang lebih 901 km raib, yang diperkirakan karena dibongkar semasa pendudukan Jepang dan diangkut ke Burma untuk pembangunan jalan KA disana.

Jenis jalan rel KA di Indonesia semula dibedakan dengan lebar sepur 1.067mm; 750 mm (di Aceh) dan 600 mm di beberapa lintas cabang dan tram kota. Jalan rel yang dibongkar semasa pendudukan Jepang (1942-1943) sepanjang 473 km, sedangkan jalan KA yang dibangun semasa pendudukan Jepang adalah 83 km antara Bayah – Cikara dan 220 km antara Muaro – Pekanbaru diprogamkan selesai pembangunannya selama 15 bulan yang memperkerjakan 27.500 orang, 25.000 diantaranya adalah Romusha. Jalan yang melintasi rawa-rawa,


(35)

commit to user

perbukitan, serta sungai yang deras arusnya ini banyak menelan korban yang makamnya bertebaran sepanjang Muaro – Pekanbaru.

Setelah kemerdekaan Indonesia diplokamirkan pada tanggal 17 Agustus 1945, karyawan KA yang tergabung dalam “Angkatan Moeda Kereta Api” (AMKA) mengambil alih kekuasaan perkeretaapian dari pihak Jepang. Peristiwa bersejarah yang terjadi pada tanggal 28 September 1945, pembacaan pernyataan sikap oleh Ismangil dan sejumlah anggota AMKA lainnya, menegaskan bahwa mulai tanggal 28 September 1945 kekuasaan perkeretaapian berada ditangan bangsa Indonesia. Inilah yang melandasi ditetapkannya 28 September 1945 sebagai Hari Kereta Api di Indonesia, serta dibentuknya “Djawatan Kereta Api Republik Indonesia” (DKARI).

Bagan 1. 1

Ringkasan Sejarah Perkeretaapian Indonesia

Periode Status Dasar Hukum

Th. 1864 Pertama kali dibangun

Jalan Rel sepanjang 26

km antara Kemijen

Tanggung oleh

Pemerintah Hindia

Belanda

Th. 1864 s.d 1945 Staat Spoorwegen (SS)

Verenigde


(36)

commit to user Spoorwegenbedrifj (VS)

Deli Spoorwegen

Maatschappij (DSM)

Th. 1945 s.d 1950 DKA IBW

Th. 1950 s.d 1963 DKA - RI IBW

Th. 1963 s.d1971 PNKA PP. No. 22 Th. 1963

Th. 1971 s.d 1991 PJKA PP. No. 61 Th. 1971

Th. 1991 s.d 1998 PERUMKA PP. No. 57 Th. 1990

Th. 1998 s.d ... PT. KERETA API

(Persero)

PP. No. 19 Th. 1998 Keppres No. 39 Th. 1999

Sumber : Company Profile PT. Kereta Api Indonesia (Persero)

B. Visi dan Misi Visi Perusahaan :

Menjadi penyedia jasa perkeretaapian terbaik yang fokus pada

pelayanan pelanggan dan memenuhi harapan stakeholders.

Misi Perusahaan :

Menyelenggarakan bisnis perkeretaapian dan bisnis usaha penunjangnya, melalui praktek bisnis dan model organisasi terbaik untuk memberikan nilai tambah yang tinggi bagi stakeholders dan kelestarian lingkungan berdasarkan 4 pilar utama : Keselamatan, Ketepatan Waktu, Pelayanan, dan Kenyamanan.


(37)

commit to user

C. Logo

Logo dengan warna orange dan biru berupa 3 Garis melengkung yang melambangkan gerakan yang dinamis PT KAI

dalam mencapai Visi dan Misinya. 2 Garis warna

orange melambangkan proses Pelayanan Prima (Kepuasan Pelanggan) yang ditujukan kepada pelanggan internal dan eksternal. Anak panah berwarna putih melambangkan Nilai Integritas, yang harus dimiliki insan PT KAI dalam mewujudkan Pelayanan Prima. 1 Garis lengkung berwarna biru melambangkan semangat Inovasi yang harus dilakukan dalam memberikan nilai tambah ke stakeholders. (Inovasi dilakukan dengan semangat sinergi di semua bidang dan dimulai dari hal yang paling kecil sehingga dapat melesat).


(38)

commit to user

Gaya Gambar :

Lugas, langsung, tajam, teknis, selaras dengan staf teknis kereta api. Ujung garis tajam tapi melengkung untuk menyiratkan arah atau kecepatan (aerodinamis), tetapi cenderung agak tumpul melengkung, tidak terlampau tajam, agar memberi kesan aman (sesuatu bentuk yang terlampau runcing lebih memberi kesan ancaman, rasa sakit dan agresitas, asosiatif kepada senjata tajam, duri dan semacamnya).

Sifat Gambar :

Sifat gambar lebih lugas, obyektif, rasional karena bentuk geometrisnya yang dominan dan bersifat maskulin. Kesan sangat modern, teknis, jelas terlihat.

D. Budaya Perusahaan

Budaya yang wajib dianut oleh seluruh insan PT. Kereta Api Indonesia (Persero) yaitu budaya 5 Nilai Utama. 5 Nilai Utama memiliki makna 5 melambangkan panca indera untuk mewujudkan cita, rasa dan karsa dalam menebarkan semangat perubahan serta semangat pengorbanan yang pantang menyerah menuju kebahagiaan. 5 Nilai Utama ini terdiri dari Integritas, Profesional, Keselamatan, Inovasi dan Pelayanan Prima. Adapun makna dari setiap nilai utama adalah sebagai berikut :


(39)

commit to user

1. Integritas

Makna nilai :

Kami insan PT. Kereta Api Indonesia (Persero) bertindak konsisten dengan nilai-nilai, kebijakan organisasi dan kode etik perusahaan.

2. Profesional

Makna nilai :

Kami insan PT. Kereta Api Indonesia (Persero) memiliki kemampuan dan penguasaan dalam bidang pengetahuan yang

terkait dengan pekerjaan, mampu menguasai untuk

menggunakan, mengembangkan serta membagikan pengetahuan yang terkait dengan pekerjaan kepada orang lain.

3. Keselamatan

Makna nilai :

Kami insan PT. Kereta Api Indonesia (Persero) memiliki sikap tanpa kompromi dan konsisten dalam menjalankan atau menciptakan sistem atau proses kerja yang mempunyai potensi resiko yang rendah terhadap terjadinya kecelakaan dan menjaga asset perusahaan dari kemungkinan terjadi kerugian.

4. Inovasi

Makna nilai :

Kami insan PT. Kereta Api Indonesia (Persero) selalu menumbuhkembangkan gagasan baru, melakukan tindakan perbaikan yang berkelanjutan dan menciptakan lingkungan


(40)

commit to user

kondusif untuk berekreasi sehingga memberikan nilai tambah bagi stakeholders.

5. Pelayanan Prima

Makna nilai :

Kami insan PT. Kereta Api Indonesia (Persero) akan memberikan pelayanan yang terbaik sesuai dengan standar mutu yang memuaskan dan sesuai harapan atau melebihi harapan pelanggan dengan memenuhi 6 A unsur pokok : Ability (Kemampuan), Attitude (Sikap), Appearance (Penampilan), Attention (Perhatian), Action (Tindakan), dan Accountability (Tanggung jawab).

E. Slogan PT. KAI (Persero)

“Anda Adalah Prioritas Kami”. Itulah slogan PT. Kereta Api Indonesia (Persero) saat ini yang menjadi landasan nilai dalam setiap melakukan pekerjaan baik untuk aktivitas internal maupuneksternal. Coorporate Slogan “Anda Adalah Prioritas Kami” memiliki makna :

1. Anda adalah pelanggan yang terdiri dari pelanggan internal (di

dalam lingkungan PT.KAI) dan pelanggan ekternal (di luar lingkungan PT. KAI)

2. Pelanggan harus menjadi prioritas dalam pencapaian pelayanan.

3. Untuk mencapai pelayanan diperlukan kerjasama antar individu


(41)

commit to user

F. Struktur Organisasi

1. Struktur Organisasi PT. KAI (Persero) Pusat

Struktur organisasi PT. KAI (Persero) di tingkat pusat terdapat Board of Director yang terdiri dari seorang Direktur Utama dan enam direktur lainnya yaitu Direktur Keuangan, Direktur Teknik, Direktur Operasi, Direktur Personalia & Umum, Direktur Pengembangan Usaha dan Direktur Komersial. Setiap Direktur mengepalai Direktorat, dimana setiap Direktorat dibantu oleh beberapa kepala Sub Direktorat atau Kepala Bidang.

Selain itu, juga terdapat dua pusat, yaitu : Pusat Keselamatan dan Manajemen Resiko serta Pusat Perencanaan & Pengembangan ditambah tiga divisi tingkat pusat yaitu Divisi Sarana, Divisi Pelatihan dan Divisi Properti. Sedangkan di tingkat daerah terdapat Sembilan Daerah Operasi (Daop) di Jawa dan tiga Divisi Regional (Div-re) di Sumatera. Kesembilan Daop dan Divre tersebut adalah :

a. Daop 1 Jakarta

b. Daop 2 Bandung

c. Daop 3 Cirebon

d. Daop 4 Semarang

e. Daop 5 Purwokerto

f. Daop 6 Yogyakarta

g. Daop 7 Madiun

h. Daop 8 Surabaya


(42)

commit to user

j. Divre I Sumatera Utara

k. Divre II Sumatera Barat

l. Divre III Sumatera Selatan

Humas atau Public Relations di kantor pusat PT. KAI (Persero) dipimpin oleh Vice President yang bertanggung jawab kepada EVP Coorporate Secretary. Sedangkan Coorporate Secretary sendiri bertanggung jawab langsung kepada pemimpin puncak yaitu President Director PT. KAI (Persero).

Divisi Humas atau Public Relations PT. KAI (Persero) dibagi dalam 4 bagian yaitu Internal Relations, Eksternal Relations, Coorporate Image Care dan Public Informations Care. Masing-masing bagian tersebut dipimpin oleh seorang manager yang membawahi assistant manager dan beberapa orang staf. Selain membawahi keempat manager tersebut, VP Public Relations juga membawahi manager humas di seluruh Daop dan Divre se-Indonesia.

Untuk lebih jelasnya, bagan struktur organisasi di tingkat pusat dapat dilihat di halaman Lampiran.

2. Struktur Organisasi PT. KAI (Persero) Daop 6 Yogyakarta

Salah satu Daerah Operasi PT. KAI (Persero) adalah Daop 6 Yogyakarta. Daop 6 Yogyakarta dipimpin oleh seorang Executive Vice President (EVP) dan Deputy Executive Vice President sebagai wakilnya serta membawahi beberapa manager yaitu :


(43)

commit to user

a. Manager Humasda

b. Manager Hukum

c. Manager SDM dan Umum

d. Manager Keuangan

e. Manager Pengadaan Barang dan Jasa

f. Manager Sarana

g. Manager Jalan Rel dan Jembatan

h. Manager Sintelis

i. Manager Operasi

j. Manager Pengamanan

k. Manager Pelayanan

l. Manager Pemasaran Angkutan

m. Manager Pemasaran Non Angkutan

Manager Humas PT. KAI (Persero) Daop 6 Yogyakarta ditempatkan sejajar dengan manager-manager lainnya yaitu berada langsung di bawah Executive Vice President. Artinya Manager Humas memiliki peran penting dalam suatu pengambilan keputusan perusahaan. Peran humas PT. KAI (Persero) dianggap penting dan tak hanya sekedar sebagai juru bicara ataupun seksi dokumentasi saja. Manager Humas juga membawahi assistant internal, eksternal dan beberapa staf pelaksana.

Untuk lebih jelasnya, bagan struktur organisasi Daop 6 Yogyakarta dapat dilihat di halaman Lampiran.


(44)

commit to user

G. Daop 6 Yogyakarta

Daerah Operasi 6 Yogyakarta merupakan salah satu daerah operasi PT. KAI (Persero) Pusat yang bertanggung jawab mengatur operasional KA di wilayah Yogyakarta dan sekitarnya. Stasiun yang ada di bawah wewwang Daop 6 Yogyakarta sejumlah 33 stasiun yaitu :

Stasiun Kelas Besar (3) :

1. Stasiun Yogyakarta

2. Stasiun Solo Balapan

3. Stasiun Lempuyangan

Stasiun Kelas 1 (5) :

1. Klaten

2. Solo Jebres

3. Wates

4. Rewulu

5. Purwosari

Stasiun Kelas 2 (3) :

1. Sragen

2. Ceper

3. Brambanan

Stasiun Kelas 3 (22) :

1. Jenar

2. Wojo

3. Sentolo


(45)

commit to user

5. Maguwo

6. Srowot

7. Delanggu

8. Gawok

9. Palur

10.Kemiri

11.Masaran

12.Kebonromo

13.Kedungbanteng

14.Kalioso

15.Salem

16.Sumberlawang

17.Goprak

18.Solokota

19.Sukoharjo

20.Pasar Nguter

21.Wonogiri

22.Magelang

Sedangkan armada kereta yang dimiliki oleh Daop 6 Yogyakarta antara lain yaitu :

1. KA Lodaya (tujuan Bandung)

2. KA Argo Lawu (tujuan Jakarta)

3. KA Argo Dwipangga (tujuan Jakarta)


(46)

commit to user

5. KA Taksaka Malam (tujuan Jakarta)

6. KA Senja Utama Yogyakarta (tujuan Jakarta)

7. KA Senja Utama Solo (tujuan Jakarta)

8. KA Progo (tujuan Jakarta)

9. KA Bengawan (tujuan Jakarta)

10.KA Sancaka (tujuan Surabaya)

11.KA Sritanjung (tujuan Surabaya)

12.KA Prameks (tujuan Solo-Kutoarjo)

H. Lokasi PT. KAI (Persero) Daop 6 Yogyakarta

PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 6 Yogyakarta Jalan Lempuyangan No. 1 Yogyakarta

Fax. (0274) 512056, Telp. (0274) 513358, Toka 36000

I. Jobdesc Humas PT. KAI (Persero) Daop 6 Yogyakarta

Humas pada Daerah Operasi 6 Yogyakarta adalah satuan organisasi di lingkungan PT. Kereta Api Indonesia (Persero) yang berada dibawah organisasi Daerah Operasi 6 Yogyakarta dan berkedudukan di Yogyakarta. Humas Daop 6 Yogyakarta dipimpin oleh Manager Humas yang bertanggung jawab pada Executive Vice President (EVP) Daop 6 Yogyakarta.

Manager Humas Daop 6 Yogyakarta mempunyai tugas pokok merencanakan dan melaksanakan program kegiatan kehumasan meliputi hubungan kemasyarakatan, penyuluhan dan pembentukan citra


(47)

commit to user

perusahaan internal dan eksternal di wilayah Daerah Operasi 6 Yogyakarta.

Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, Manager Humas mempunyai fungsi dan tanggung jawab sebagai berikut :

1. Merumuskan penjabaran strategi dan kebijakan yang berkaitan

dengan tugas dan tanggung jawabnya yang telah ditetapkan PT. KAI (Persero).

2. Melaksanakan fungsi Corporate Image Building.

3. Mengelola informasi dan komunikasi di dalam perusahaan (internal)

dan menjalin hubungan dengan media massa di luar perusahaan (eksternal).

4. Membantu melaksanakan progam Corporate Social Responsibility

(CSR) di wilayah Daop 6 Yogyakarta.

Dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya tersebut, Manager Humas Daop 6 Yogyakarta dibantu oleh seorang Assistant Manager Internal dan Eksternal. Assistant Manager tersebut mempunyai tugas pokok dan tanggung jawab melaksanakan progam kegiatan kehumasan meliputi hubungan kemasyarakatan, penyuluhan dan pembentukan citra perusahaan internal dan eksternal, antara lain :

1. Internal :

a. Melaksanakan kegiatan kliping media massa;

b. Melaksanakan kegiatan peliputan dan dokumentasi kegiatan


(48)

commit to user

c. Mengidentifikasi layanan informasi kepada publik internal yang

membutuhkan;

d. Memberikan layanan informasi kepada publik internal yang

membutuhkan;

e. Bertanggung jawab mengurusi dan update berita media massa

serta media monitoring;

f. Bertanggung jawab terhadap pengelolaan administrasi keuangan

kehumasan Daop 6 Yogyakarta.

2. Eksternal :

a. Menjalin hubungan yang baik dengan wartawan media massa;

b. Melakukan evaluasi terhadap pemberitaan di media massa secara

rutin;

c. Membuat press release dalam setiap kegiatan perusahaan yang

dipublikasikan;

d. Mengkoordiansi dan mengatur kegiatan konferensi pers;

e. Membantu melaksanakan kegiatan-kegiatan CSR perusahaan,

mulai dari pembentukan, pelaksanaan sampai dengan

pendokumentasian;

f. Merencanakan dan melaksanakan progam komunikasi kepada

publik eksternal melalui event pameran, iklan, pengisian program TV dan promosi kehumasan;

g. Memberikan pelayanan informasi kepada masyarakat eksternal


(49)

commit to user

36

BAB IV

PELAKSANAAN MAGANG

A. Waktu dan Tempat Magang

Penulis melaksanakan Kuliah Kerja Media (KKM) atau yang biasa disebut magang di Kantor Humas PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 6 Yogyakarta yang beralamat di Jalan Lempuyangan No. 1 Yogyakarta. Penulis melakukan magang selama 2 bulan yaitu dari tanggal 30 Januari 2012 sampai dengan 30 Maret 2012. Selama magang disana setiap harinya penulis masuk kerja pada pukul 08.00 WIB dan pulang pada pukul 16.45 WIB dengan waktu istirahat selama 1 jam yaitu pukul 12.00 – 13.00 WIB.

B. Pelaksanaan Magang

Selama melaksanakan magang di PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 6 Yogyakarta, penulis melakukan tugas-tugas sebagai berikut :

1. Monitoring media massa dan membuat kliping

Monitoring media massa dilakukan untuk mengetahui pemberitaan dan penilaian tentang perusahaan yang dibuat oleh media massa. Pemberitaan yang ada setiap harinya dianalisis satu per satu dan dinilai apakah berita tersebut mendapat penilaian positif, negatif atau netral dari media. Analisis ini merupakan kegiatan evaluasi terhadap fakta, opini, sikap dan reaksi dari stakeholders eksternal terhadap kinerja PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 6 Yogyakarta.


(50)

commit to user Dasar penilaian berita adalah sebagai berikut :

a. Berita dinilai positif bila isi pesan secara keseluruhan mendukung

tumbuhnya citra positif perusahaan, sudut pemberitaan

mempertimbangkan kaidah pemberitaan (antara lain cover both side)

dan perspektif yang diangkat dalam pemberitaan cenderung memberikan dukungan terhadap pengembangan reputasi perusahaan.

b. Berita dinilai netral bila isi pesan hanya berisi fakta semata, tetap

dilakukan penggalian berita secara both side namun belum mampu

memberika dukungan positif dalam upaya peningkatan citra perusahaan.

c. Berita dinilai negatif bila penyajian tidak cover both side, tendensius

menyerang image perusahaan serta tidak melihat sama sekali upaya-upaya yang telah dilakukan oleh perusahaan. Dengan demikian tentu tidak ada sama sekali dukungannya terhadap upaya perusahaan dalam meningkatkan citra perusahaan.

Berita yang sudah dinilai kemudian dikliping sesuai dengan hariannya masing-masing. Kliping harian kemudian di fotokopi dan dibagikan kepada masing-masing manager dan juga EVP. Tetapi mulai pertengahan bulan Februari kliping tidak lagi dibagikan ke masing-masing divisi, melainkan kliping dikirimkan melalui online lewat email. Setiap bulan penulis juga bertugas merekap kliping-kliping harian tersebut dan menghitung prosentase penilaian media (positif, netral dan negatif). Kemuadian penulis bersama Manger Humas membuat laporan


(51)

commit to user

analisis media perbulan yang diserahkan pada EVP dan VP Public Relations di kantor pusat.

Monitoring dan kliping media massa ini dilakukan oleh penulis setiap pagi. Adapun media massa yang dimonitoring yaitu 10 koran harian setiap harinya dan 1 majalah bulanan. Koran Harian tersebut antara lain :

a. Kedaulatan Rakyat

b. Kompas

c. Koran Tempo

d. Solopos

e. Harian Jogja

f. Jawa Pos

g. Suara Merdeka

h. Seputar Indonesia

i. Joglosemar

j. Tribun Jogja

Sedangkan majalah yang dimonitoring setiap bulannya adalah majalah Tempo.

2. Layanan Informasi Publik

Penulis setiap harinya membantu Manager Humas melayani tamu yang membutuhkan informasi dan data-data tentang PT. KAI Daop 6 Yogyakarta. Tamu-tamu tersebut biasanya datang untuk menanyakan tentang prosedur perijinan tempat, penelitian dan permohonan kerjasama.


(52)

commit to user

3. Mengarsip Surat

Penulis bertugas mencatat nomor surat masuk dan surat keluar kemudian mengarsipnya dalam file sesuai dengan nomor urut dan sesuai jenisnya. Surat Keputusan dipisahkan dengan surat permohonan penelitian dan surat umum lainnya. Hal ini dilakukan untuk memudahkan pencarian karena setiap harinya banyak tamu yang datang dan membutuhkan data-data tentang PT. KAI (Persero).

Selain itu, penulis juga mengarsip telegram yang diterima oleh Manager Humas. Telegram juga dipisahkan dalam dua box file yaitu telegram dinas dan telegram tarif.

4. Membuat Notulen Rapat dan Materi Sosialisasi Aturan Dinas

Selama melakukan magang di Kantor Daop 6, penulis telah membuat notulen rapat. Hal ini dilakukan bertujuan untuk memudahkan Manager Humas dalam mengetahui secara runtut acara rapat yang diadakan di Kantor Daop 6, jika dihari selanjutnya diadakan rapat susulan kembali.

Salah satu notulen yang dibuat penulis adalah Notulen Rapat Koordinasi Kepala Daop 6 dengan Para Manager Yogyakarta pada 17 Februari 2012. Selain itu, penulis juga membuat materi sosialisasi aturan dinas sebagai bahan dalam mensosialisasikan aturan dinas baru kepada pegawai yang berlaku di wilayah Daop 6 Yogyakarta.

5. Meliput dan mendokumentasikan event-event yang diadakan di

wilayah Kantor PT. KAI (Persero) Daop 6 Yogyakarta. Salah satu kegiatan yang sering penulis lakukan selama magang di PT. KAI


(53)

commit to user

(Persero) Daop 6 Yogyakarta yaitu meliput dan mendokumentasikan event-event di Daop 6 Yogyakarta. Event yang telah penulis liput antara lain sebagai berikut :

a. Tap Izy yang dilaksanakan pada tanggal 30 Januari 2012.

b. Talkshow di Radio Star Jogya bersama Manager Humas PT.

KAI (Persero) Daop 6 Yogyakarta pada tanggal 13 Februari 2012.

c. Mengikuti pengajian rutin satu bulan sekali yang diadakan di

Masjid Baiturrahman Kantor Daop 6 Yogyakarta, pada tanggal 15 Februari 2012.

d. Menganalisa siaran berita secara langsung (live) di Jogja TV,

pada hari 22 Februari 2012.

e. Pelantikan EVP baru PT. KAI Daop 6 Yogyakarta, yaitu Bapak

Sinung Tri Nugroho pada tanggal 28 Februari 2012.

f. Meliput dan mengikuti acara peluncuran dan perpanjangan KA

Bogowonto di Stasiun Tugu pada tanggal 1 Maret 2012.

g. Mengadakan Jumpa Pers (Pers Conference) di Bimaloka Kantor

Daop 6 Yogyakarta mengenai peluncuran ATP (Automatic Train Protection) pada tanggal 6 Maret 2012.

h. Meliput acara Peraturan Dinas 19 Jilid I-II yang diadakan di


(54)

commit to user

i. Meliput dan mengikuti Forum Komunikasi Unit Kesehatan Area

Daop 6 Yogyakarta yang diadakan di Bimaloka pada tanggal 30 Maret 2012.

Penulis biasanya menggunakan alat perekam untuk melakukan liputan dan mencatat bagian-bagian yang dirasa penting. Selain meliput, penulis juga ditugaskan untuk mendokumentasikan acara tersebut dengan kamera. Dokumentasi acara-acara internal Daop 6 Yogyakarta ini setiap bulannya dikumpulkan dan disusun dalam album foto untuk diserahkan pada EVP Daop 6 Yogyakarta. Selain itu, beberapa foto pilihan dikirimkan ke redaksi KONTAK untuk diterbitkan dalam rubrik album.

6. Membuat berita kegiatan-kegiatan di Daop 6 Yogyakarta

Setelah melakukan peliputan pada sebuah acara internal PT. KAI (Persero) Daop 6 Yogyakarta, penulis menganalisis hasil liputan tersebut lalu membuat berita tentang kegiatan tersebut. Dalam membuat berita, penulis selalu mengedepankan unsur berita yaitu 5W+1H (what, where, when, why, who dan how). Berita yang sudah jadi kemudian dikirimkan ke redaksi tabloid KONTAK (media internal PT. KAI) di kantor pusat untuk diterbitkan di tabloid KONTAK ataupun website PT. KAI (Persero), tentunya setelah melalui proses pengeditan.

7. Mengikuti acara talkshow di Radio Star Jogja

Untuk lebih mengenalkan dunia perkeretaapian kepada media dan juga untuk menjalin hubungan baik dengan media, Humas PT. KAI Daop 6 Yogyakarta bekerja sama dengan pihak Radio Star Jogja


(55)

commit to user

mengadakan acara talkshow pada tanggal 13 Februari 2012. Acara talkshow ini disiarkan langsung melalui radio Star Jogja Fm. Selama talkshow hal yang disampaikan oleh Humas PT. KAI (Persero) Daop 6 Yogyakarta adalah mengenai kebijakan larangan merokok di KA. Tema tersebut menarik perhatian pendengar radio Star Jogja Fm yang mana mereka ikut aktif dalam sesi diskusi dan tanya jawab.

8. Mengikuti acara peluncuran dan perpanjangan KA Bogowonto

Peluncuran KA Bogowonto yang diadakan di Staiun Tugu Yogyakarta pada tanggal 1 Maret 2012 pada pukul 07.00 WIB ini dihadiri oleh EVP, Deputy, Para Manager, wartawan dan sekaligus masinis KA Bogowonto. Rangkaian acara ini diawali dengan acara Tauziah bersama yang dipimpin oleh Ustad Habib Abdullah, kemudian dilanjutkan acara kedua yaitu sambutan dari Bp. Sinung Tri Nugroho selaku EVP Daop 6 Yogyakarta dan acara yang ketiga pemotongan tumpeng oleh EVP Daop 6 Yogyakarta yang diserahkan kepada Kondektur kereta api sebagai symbol. Acara diakhiri dengan launching KA-Bogowonto dari stasiun Tugu Yogyakarta.

Sebelumnya KA-Bogowonto ini sudah berjalan dari Daop 5 yaitu kota Kutoarjo. Untuk merespon kebutuhan masyarakat maka KA-Bogowonto ini diluncurkan dari Jogja. Selain itu, peluncuran ini bertujuan untuk meningkatkan pendapatan perusahaan dan peningkatan pelayanan yang prima sesuai dengan 5 nilai utama PT KAI Daop 6 Yogyakarta. Peluncuran perdana KA-Bogowonto diberangkatkan oleh KSB Pramono. Diharapkan dengan peluncuran KA-Bogowonto ini


(56)

commit to user

pihak PT KAI (Persero) dapat meningkatkan kualitas kerja pegawai yang selama ini diharapkan masyarakat. Serta kedua belah saling menguntungkan.

9. Mengadakan Jumpa Pers (Pers Conference) Peluncuran ATP

(Automatic Train Protection)

Diadakannya jumpa pers oleh Humas PT. KAI (Persero) Daop 6 Yogyakarta pada tanggal 6 Maret 2012 kepada wartawan media massa ini bertujuan untuk memberikan informasi mengenai akan dipasangnya alat ATP (Automatic Train Protection) pada KA Madiun Jaya dan Prameks. ATP adalah peralatan keselamatan yang dapat mengatur pergerakan kereta api secara otomatis dengan memberhentikan kecepatan kereta api sesuai dengan kondisi jalan rel apabila kecepatan kereta api melebihi batas kecepatan yang dijinkan atau masinis lalai (melanggar sinyal).

Progam strategis di tahun 2012 ini meliputi : pilot project sistem ATP di lintas Solo – Yogyakarta – Kutoarjo, sistem Simulator untuk PPKA (Simulator untuk masinis sudah ada) dalam rangka sertifikasi SDM operator, SOP K3 untuk pelaksanan pembangunan prasarana perkeretaapian, Diklat penyegaran SDM operator dan regulator. Diharapkan dengan adanya alat ini dapat meminimalkan angka kecelakaan pada KA.

10.Meliput dan mengikuti Forum Komunikasi Unit Kesehatan Area


(57)

commit to user

Acara yang diadakan di Bimaloka pada tanggal 30 Maret 2012 ini bertujuan untuk membuka diskusi antara PT KAI , pegawai dan pesiunan selaku pengguna dan provider atau penyedia layanan kesehatan yang di tunjuk oleh PT KAI. Penyelenggara acara ini adalah General Manager Unit Kesehatan Pusat dan Unit Kesehatan Daop 6 Yogyakarta. Dan kegiatan ini dihadiri oleh Para Manager Daop 6 Yogyakarta, KUPT Klaten-Jenar , SPKA, Pensiunan pegawai PT KAI (Persero) dan perwakilan RS Provider.

Dalam acara Evaluasi dan Forum Komunikasi yang berlangsung ini dibuka Manager Unit Kesehatan Bp. Gatot Rahenrda kemudian dilanjut oleh GM Unit Kesehatan Pusat Dr Rahadi. Forum Komunikasi ini membahas tentang pelayanan yang diberikan dari RS Provider kepada konsumennya yaitu pegawai PT KAI dan pensiunan PT KAI. Diskusi ini sangat bermanfaat bagi pihak internal PT KAI dan juga pihak RS Provider. Karena dengan adanya diskusi dapat membantu kedua belah pihak dalam menyelesaikan permasalahan mengenai pelayanan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan (JPK) selama ini. Acara Evaluasi dan Forum Komunikasi Pelayanan JPK dilaksanakan setiap satu tahun sekali. Diharapkan dengan adanya evaluasi dan forum komunikasi ini pegawai dan pensiunan PT KAI (Persero) yang menggunakan jasa Jaminan Kesehatan dapat merasakan kenyamanan dan memanfaatkan kualitas secara bijak dan sesuai kebutuhan.


(58)

commit to user

C. Proses Penulisan Press Release oleh Humas PT. KAI (Persero) Daop 6 Yogyakarta untuk Media Massa

Dalam proses image building, pers mempunyai peranan yang sangat

penting bagi perusahaan. PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 6 Yogyakarta senantiasa meminimalisir munculnya pemberitaan yang negatif agar citra positif PT. Kereta Api Indonesia (Persero) selalu

terjaga. Salah satunya dengan penulisan press release untuk media

massa. Dengan penulisan press release yang baik dan benar serta memberikan informasi yang sesuai dengan fakta paling tidak pers akan mempunyai penilaian subyektif dan tidak akan menjatuhkan citra PT. Kereta Api Indonesia (Persero) khususnya Daop 6 Yogyakarta. Apalagi jika sewaktu-waktu terjadi krisis dalam perusahaan.

Selain itu, proses publisitas yang dilakukan PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 6 Yogyakarta di media juga akan semakin mudah dengan adanya penulisan press release yang benar. Salah satu alasan mengapa press release layak dimuat di media massa apabila cara menulisnya dengan gaya piramida terbalik yang memiliki unsur 5W+1H, termasuk memiliki unsur daya tarik dan mempunyai nilai berita bagi media massa yang memuatnya.


(59)

commit to user

46

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Sesuai visi PT. Kereta Api Indonesia (Persero) yaitu memenuhi kepuasan pelanggan, PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 6 Yogyakarta sebagai salah satu daerah operasi PT. KAI (Persero) terus berupaya membangun citra yang baik di mata pelanggan dan stakeholdersnya agar kepuasan publik terhadap kinerja PT. KAI

(Persero) tercapai. Proses image building ini tentunya tidak dapat

tercapai tanpa adanya hubungan yang baik dengan pihak media massa. Untuk itu PT. KAI (Persero) Daop 6 Yogyakarta selalu menjalin hubungan yang baik dengan publik melalui peran media massa.

Selain itu peran aktif seorang Public Relations dalam proses

penulisan press release juga sangat diharapkan. Press release

merupakan informasi dalam bentuk berita yang dibuat oleh Public Relations atau Pejabat Humas suatu perusahaan atau organisasi yang disampaikan pengelola media massa atau pers (televisi, radio, surat kabar, majalah, dan media online) untuk dimuat dalam media tersebut.

Cara dalam proses penulisan press release tersebut adalah di dalam

penulisannya mengandung unsur 5W + 1H sesuai yang dikemukakan

Kriyantono pada teorinya yaitu What (kejadian apa), Who (siapa dalam


(60)

commit to user

kejadian itu terjadi), Why (mengapa kejadian itu dapat terjadi) dan how

(bagaimana kejadian itu bisa terjadi).

Press Release dikirim kepada pers dari media massa dan media internal dari PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 6 Yogyakarta. Diantaranya pers media massa tersebut adalah media cetak (Joglosemar, Solopos, Harian Jogja dan Tribun jogja). Sedangkan dari media internal perusahaan adalah Majalah Kontak.

Tingkat response media terkait dengan press release dari PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 6 Yogyakarta cukup merespon dengan adanya berita yang dikirimkan tersebut. Tetapi tidak semua berita yang dibuat dapat dimuat di media massa. Melainkan kebanyakan berita dibuat dalam media internal perusahaan (Majalah Kontak).

Berita yang sudah dikirim serta yang dimuat langsung dalam media cetak tersebut adalah press release Tap Izy, release KA–Bogowonto, release Pembelian Tiket KA mulai H-90 dan release peluncuran ATP pada KA-Madiun Jaya serta KA-prameks. Sedangkan berita yang diumat dalam media internal perusahaan sekitar 2 minggu kemudian baru dapat dimuat berita tersebut. Karena Majalah Kontak terbit setiap pertengahan bulan.

Humas PT. KAI (Persero) Daop 6 Yogyakarta juga mempunyai beragam aktivitas lainnya. Humas PT. KAI (Persero) Daop 6 Yogyakarta setiap harinya menganalisis pemberitaan media untuk


(61)

commit to user

mengetahui penilaian media dan masyarakat terhadap PT. KAI (Persero) Daop 6 Yogyakarta. Dalam internal perusahaan, humas senantiasa meliput dan membuat berita maupun event-event di Daop 6 untuk diterbitkan di website KAI dan tabloid KONTAK sehingga seluruh karyawan mengetahui aktivitas Daop 6. Tidak hanya itu saja, Humas PT. KAI (Persero) Daop 6 Yogyakarta juga aktif melakukan publisitas ke media melalui pengiriman press release, pers conference, wawancara di berbagai media dan juga siaran di radio lokal sepekan sekali.

Melalui berbagai kegiatan dan tugas-tugas yang dilakukan penulis selama magang di kantor humas PT. KAI (Persero) Daop 6 Yogyakarta, penulis mendapatkan banyak pengalaman yang berharga. Di sana penulis banyak belajar bagaimana menjadi seorang humas yang

professional, bagaimana meng-handle publik dan bagaimana menjalin

hubungan yang baik dengan publik serta media massa agar proses

image building yang baik dapat tercapai.

Akhirnya melalui kegiatan Kuliah Kerja Media (KKM) ini penulis dapat menerapkan seluruh wawasan teoritis dan praktek yang penulis dapat selama kuliah. Salah satunya yaitu ilmu fotografi, teknik penulisan humas, manajemen krisis dan ilmu-ilmu public relations yang telah penulis terapkan selama menjalankan tugas di PT. KAI (Persero) Daop 6 Yogyakarta. Untuk kedepannya penulis yakin bahwa pengalaman kerja ini dapat menjadi bekal yang berharga bagi penulis untuk memasuki dunia kerja nantinya.


(1)

commit to user PT. KAI (Persero) Daop 6 Yogyakarta

PRESS RELEASE

PELUNCURAN ATP (AUTOMATIC TRAIN PROTECTION) UNTUK

KA MADIUN JAYA DAN KA PRAMEKS

Diadakannya jumpa pers oleh Humas PT. KAI (Persero) Daop 6 Yogyakarta pada tanggal 6 Maret 2012 kepada wartawan media massa ini bertujuan untuk memberikan informasi mengenai akan dipasangnya alat ATP (Automatic Train Protection) pada KA Madiun Jaya dan Prameks. ATP adalah peralatan keselamatan yang dapat mengatur pergerakan kereta api secara otomatis dengan memberhentikan kecepatan kereta api sesuai dengan kondisi jalan rel apabila kecepatan kereta api melebihi batas kecepatan yang dijinkan atau masinis lalai (melanggar sinyal).

Progam strategis di tahun 2012 ini meliputi : pilot project sistem ATP di lintas Solo – Yogyakarta – Kutoarjo, sistem Simulator untuk PPKA (Simulator untuk masinis sudah ada) dalam rangka sertifikasi SDM operator, SOP K3 untuk pelaksanan pembangunan prasarana perkeretaapian, Diklat penyegaran SDM operator dan regulator. Diharapkan dengan adanya alat ini dapat meminimalkan angka kecelakaan pada KA.

BERSIH LINTAS SOLO

Jumat, 2 Maret 2012

Unit Kamtib, Unit Pelayanan dan UPT wilayah Solo PT Kereta Api Indonesia ( Persero) Daop VI Yogyakarta mengadakan kegiatan kerja bakti di UPT wilayah Solo kemarin (2/3). Acara kerja bakti ini diadakan guna membersihkan bangunan liar, pohon-pohon serta semak


(2)

commit to user

belukar yang berada di wilayah area strategis. Terutama yang menghalangi pemandangan masinis.

Kegiatan tersebut digelar tepat pada pukul 07.00 WIB dan diikuti oleh seluruh jajaran Unit Kamtib, Unit Pelayanan dan UPT Wilayah Solo dengan serempak. Gagasan kegiatan kerja bakti ini digelar dalam rangka memperingati aksi gerakan nasional “Bersih Negeriku”.

Diadakannya kegiatan kerja bakti ini diharapkan wilayah sekitar rel kereta api terlihat lebih bersih dan terawat. Sehingga, membantu masinis supaya jarak pandangnya tidak terhalang demi kelancaran perjalanan kereta api di wilayah UPT Solo. Setidaknya peristiwa tersebut dapat menjadi pelecut ke depan untuk lebih menjadikan area kereta api yang bersih.

(Arnita, Magang Humas Daop 6 Yogyakarta)

SOSIALISASI PD 19 JILID I DAN PERATURAN DINAS 8A

Untuk memantau kondisi psikologi serta mengantisipasi adanya pemakaian narkoba di lingkup Perkeretaapian Indonesia khususnya masinis dan kepala stasiun, PT Kereta Api Indonesia (Persero) mengadakan sosialisasi PD 19 Jilid I dan Peraturan Dinas 8A. Acara ini dihadiri oleh M. Zahli (EOP), Supriyanto (ORR), Dicky Permana dan M. Soleh Kosasih selaku tim sosialisasi PD 19. Acara bertempat di Bima Loka Daop 6 Yogyakarta. Selain itu, sosialisasi ini juga dihadiri oleh seluruh Kepala Stasiun Wilayah Daop 6 Yogyakarta. Sosialisasi PD 19 kali ini melaksanakan pre-test dan post-test.

Sehingga seluruh Kepala Stasiun yang bersangkutan dapat memimpin sekaligus melatih anak buahnya. Tidak hanya itu, pihak terkait juga harus dapat memastikan siapa yang mereka latih serta mengerti dan melaksanakan aturan dinas yang berlaku. Diharapkan dengan adanya Sosialisasi PD 19 dan Peraturan Dinas 8A ini sebagai antisipasi penggunaan narkoba oleh pegawai Perkeretaapian Indonesia khususnya Masinis maupun Kepala Stasiun dapat


(3)

commit to user

dicegah. Hal ini dilakukan agar di dalam mengemban amanah dari perusahaan dapat dilaksanakan dengan baik sesuai peraturan dinas yang berlaku.

(Arnita, Magang Humas Daop 6 Yogyakarta)

AKHIRAT LEBIH PENTING DARIPADA DUNIA, PT KAI DAOP

ADAKAN SIRAMAN ROHANI SECARA RUTIN

Demi kesadaran dan peningkatan kualitas mental rohani pegawai PT KAI (Persero), pihak PT KAI Daop VI Yogyakarta menyelenggarakan kegiatan pengajian yang dilaksanakan secara rutin setiap 1 bulan sekali. Rabu (15/2) acara dibuka dengan sambutan dari pihak PT KAI Daop VI YK serta Sdri. Dina sebagai pembawa acara. Pengajian dihadiri oleh EVP Daop VI Yogyakarta, para Manager dan pegawai yang beragama muslim.

Pengajian diisi oleh Ustad Bachri Ma’as dengan pokok bahasan ‘Akhirat Lebih Penting

Daripada Dunia ‘. Terdapat empat point penting yang disampaikan. Pertama manusia lebih

mementingkan dunia daripada akhirat, kedua manusia lebih mementingkan jasmani daripada rohani, ketiga manusia lebih sayang harta daripada pahala serta yang terakhir syirik ( penyakit hati). Beliau menyampaikan bahwa keempat point tersebut mampu membuat manusia lupa terhadap Tuhan. Hal ini juga termasuk dalam kategori kedzaliman yang dilakukan manusia saat ini.

Sebagai manusia kita tidak terpacu mencari kenikmatan dunia saja tetapi kita juga harus mementingkan kehidupan di akhirat nanti. Diharapkan dengan kegiatan pengajian secara rutin ini mampu memberikan perubahan kepada diri masing-masing dan menjadi insan manusia yang bermanfaat kepada sesama.


(4)

commit to user

Disamping itu harapan dengan adanya pengajian rutin ini mental dan spiritual pegawai dapat terus terpupuk. Sehingga mendorong pegawai Daop VI Yogyakarta untuk terus loyal kepada perusahaan. (Arnita, Magang Humas Daop 6 Yogyakarta)

KEGIATAN BULAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

KOTA YOGYAKARTA TAHUN 2012

Diawali 12 Januari 2012 s/d 12 Februari 2012 Pemda Yogyakarta mencanangkan bulan kegiatan Bulan Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Puncak acara kegiatan bertempat di Balai Yasa Yogyakarta. Di tandai dengan upacara dan sebagai Pembina upacara Walikota Yogyakarta Haryadi Suyuti dilanjutkan simulasi pemadaman kebakaran, cara mencuci tangan yag benar, dan praktek-praktek keamanan mengenai keselamatan kerja. Kegiatan bulan Keselamatan dan kesehatan kerja tahun 2012 ini bertema “Mengoptimalkan Penerapan Sistem Management Keselamatan dan Kesehatan Kerja untuk Meningkatkan Mutu Kerja dan Produktivitas”.

Pada sambutanya Walikota Yogyakarta mengatakan bahwa kegiatan ini di pusatkan di Balaiyasa Yogyakarta karena Balai Yasa terbukti bisa menjadi pionir dalam keselamatan kerja maupun kesehatan kerja. Selain itu Haryadi menambahkan untuk meningkatkan kesadaran dan ketaatan pemenuhan Norma K3, meningkatkan partisipasi semua pihak untuk optimalisasi pelaksanaan budaya K3 di setiap kegiatan usaha dan agar terwujudnya budaya K3 masyarakat Indonesia. Dengan sasarannya adalah tingginya tingkat pemenuhan norma K3, meningkatkannya jumlah perusahaan yang mendapatkan kecelakaan nihil serta terwujudnya masyarakat yang berperilaku K3.

Selain itu kegiatan K3 ini dibentuk oleh Panitia pelaksana yang melibatkan berbagai unsur Pemerintah, BUMN, dan Swasta dengan Ketua Panitia dari PT KERETA API (Persero) Daop 6 adalah Eddy Efendi. Hadir pada acara tersebut EVP DAop 6 Yogyakarta Bambang Eko


(5)

commit to user

Martono, Kepala Balai Yasa Yogyakarta John Roberto, Dinas Tenaga Kerja Propinsi DIY serta undangan berbagai instansi negri maupun swasta di wilayah kota Yogyakarta. Usai upacara Walikota mengunjungi workshop Balai Yasa Yogyakarta serta meninjau system K3 di Balai Yasa Yogyakarta.

(Arnita, Magang Humas Daop 6 Yogyakarta)

Evaluasi Forum Komunikasi Pelayanan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan

Area Daop 6 Yogyakarta

Kamis (29/03), bertempat di ruang Bimaloka Kantor Daop 6 Yogyakarta PT Kereta Api Indonesia diadakan Komunikasi dan Evaluasi Pelayanan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan (JPK) khususnya di area Daop 6 Yogyakarta. Hal ini dimaksudkan untuk membuka diskusi antara PT KAI , pegawai dan pesiunan selaku pengguna dan provider atau penyedia layanan kesehatan yang di tunjuk oleh PT KAI. Penyelenggara acara ini adalah General Manager Unit Kesehatan Pusat dan Unit Kesehatan Daop 6 Yogyakarta. Dan kegiatan ini dihadiri oleh Para Manager Daop 6 Yogyakarta, KUPT Klaten-Jenar , SPKA, Pensiunan pegawai PT KAI (Persero) dan perwakilan RS Provider.

Dalam acara Evaluasi dan Forum Komunikasi yang berlangsung ini dibuka Manager Unit Kesehatan Bp. Gatot Rahenrda kemudian dilanjut oleh GM Unit Kesehatan Pusat Dr Rahadi. Forum Komunikasi ini membahas tentang pelayanan yang diberikan dari RS Provider kepada konsumennya yaitu pegawai PT KAI dan pensiunan PT KAI. Diskusi ini sangat bermanfaat bagi pihak internal PT KAI dan juga pihak RS Provider. Karena dengan adanya diskusi dapat membantu kedua belah pihak dalam menyelesaikan permasalahan mengenai pelayanan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan (JPK) selama ini. Acara Evaluasi dan


(6)

commit to user

Forum Komunikasi Pelayanan JPK dilaksanakan setiap satu tahun sekali. Diharapkan dengan adanya evaluasi dan forum komunikasi ini pegawai dan pensiunan PT KAI (Persero) yang menggunakan jasa Jaminan Kesehatan dapat merasakan kenyamanan dan memanfaatkan kualitas secara bijak dan sesuai kebutuhan. (Arnita, Magang Humas Daop 6 Yogyakarta)