PENERAPAN TEKNIK MEMBACA SQ3R TERHADAP PENGUASAAN KONSEP DAN KETERAMPILAN BERTANYA SISWA SMA PADA TOPIK SISTEM REGULASI.
PENERAPAN TEKNIK MEMBACA SQ3R TERHADAP PENGUASAAN KONSEP DAN KETERAMPILAN BERTANYA SISWA SMA PADA TOPIK
SISTEM REGULASI
SKRIPSI
diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Biologi
oleh Arlinda Kustiani
1006580
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2014
(2)
PENERAPAN TEKNIK MEMBACA SQ3R TERHADAP PENGUASAAN KONSEP DAN KETERAMPILAN BERTANYA SISWA SMA PADA TOPIK
SISTEM REGULASI
Oleh Arlinda Kustiani
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
© Arlinda Kustiani 2014 Universitas Pendidikan Indonesia
September 2014
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.
(3)
ARLINDA KUSTIANI
PENERAPAN METODE SQ3R TERHADAP PENGUASAAN KONSEP DAN KEMAMPUAN BERTANYA SISWA SMA PADA KONSEP SISTEM
REGULASI
disetujui dan disahkan oleh pembimbing:
Pembimbing I
Prof. Dr. Hj. Nuryani Y Rustaman, M.Pd. NIP. 195012311979032029
Pembimbing II
Kusnadi, S.Pd., M.Si. NIP. 196805091994031001
Mengetahui
Ketua Jurusan Pendidikan Biologi
Dr. H Riandi, M.Si NIP. 196305011988031002
(4)
iv
Arlinda Kustiani, 2014
Penerapan Teknik Membaca Sq3r Terhadap Penguasaan Konsep Dan Keterampilan Bertanya Siswa Sma Pada Topik Sistem Regulasi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR ISI
ABSTRAK………i
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI ... iv
DAFTAR TABEL………...…vi
DAFTAR GAMBAR……….…vii
DAFTAR LAMPIRAN……….viii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah ... 4
C Batasan Masalah Penelitian ... 5
D. Tujuan Penelitian ... 5
E. Manfaat Penelitian ... 5
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Membaca ... 7
B. Teknik Membaca SQ3R... 9
C. Penguasaan Konsep ... 12
D. Keterampilan Bertanya ... 13
E. Sistem Regulasi ... 15
F. Hipotesis ... 26
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian ... 28
B. Desain Penelitian ... 28
C. Metode Penelitian ... 29
D. Definisi Operasional ... 30
E. Instrumen Penelitian ... 31
F. Proses Pengembangan Instrumen ... 33
G. Teknik Pengumpulan Data ... 38
(5)
v
Arlinda Kustiani, 2014
Penerapan Teknik Membaca Sq3r Terhadap Penguasaan Konsep Dan Keterampilan Bertanya Siswa Sma Pada Topik Sistem Regulasi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
I. Alur Penelitian... 42
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Kemampuan Penguasaan Konsep Awal Siswa ... 43 B. Kemampuan Penguasaan Konsep Siswa Setelah Perlakuan ... 45 C. Keterampilan Bertanya Siswa ... 56 D. Hubungan Penguasaan Konsep dan Keterampilan Bertanya Siswa..45
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN ... 69 B. SARAN ... 69
DAFTAR PUSTAKA ... 70 RIWAYAT HIDUP
(6)
vi
Arlinda Kustiani, 2014
Penerapan Teknik Membaca Sq3r Terhadap Penguasaan Konsep Dan Keterampilan Bertanya Siswa Sma Pada Topik Sistem Regulasi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
2.1 Deskripsi dari Bagian SQ3R………...………...9
2.2 Gangguan atau kelainan sistem syaraf………19
3.1 Desain Penelitian Nonequivalent Cobtrol Group Design………...28
3.2 Kegiatan penelitian………..29
3.3 Kisi-kisi jumlah butir soal………...32
3.4 Kriteria Interpretasi Validitas………..34
3.5 Rekapitulasi Perhitungan Validitas Butir Soal………....34
3.6 Interpretasi Daya Pembeda………...…………..35
3.7 Rekapitulasi Hasil Perhitungan daya Pembeda Butir Soal…………...35
3.8 Interpretasi tingkat kesukaran………...…..36
3.9 Rekapitulasi Hasil Perhitungan Tingkat Kesukaran ………..37
3.10 Rekapitulasi Hasil Uji Soal Keseluruhan………..…..37
3.11 Pengelompokkan jenis pertanyaan tertulis siswa………40
4.1 Rekapitulasi nilai Pretest kelas kontrol dan eksperimen.………...44
4.2 Rekpitulasi nilai Postest kelas kontrol dan eksperimen….…………...46
4.3 Rekapitulasi nilai Retest kelas kontrol dan eksperimen………..48
4.4 Rekapitulasi Nilai Pretest, Posttest, dan N gain kelas eksperimen……50
4.5 Rekapitulasi Nilai Pretest, Posttest, dan N gain kelas kontrol………...51
4.6 Perolehan nilai tertinggi……….…….53
4.7 N gain penguasaan konsep kelas kontrol dan eksperimen………..55
4.8 Hasil uji linieritas regresi nilai kelas kontrol……….………….66
(7)
vii
Arlinda Kustiani, 2014
Penerapan Teknik Membaca Sq3r Terhadap Penguasaan Konsep Dan Keterampilan Bertanya Siswa Sma Pada Topik Sistem Regulasi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1 Kelenjar hipofisis………...…..21
2.2 Kelenjar thyroid dan parathyroid……….22
2.3 Struktur anatomi mata……….24
2.4 Strukturtelinga……….………...25
2.5 Struktur lidah………...25
3.1 Diagram alur penelitian………...42
4.1 Pertanyaan siswa kelas eksperimen berdasarkan dimensi pengetahuan…..58
4.2 Pertanyaan siswa kelas eksperimen berdasarkan dimensi pengetahuan ….56 4.3 Pertanyaan siswa kelas eksperimen berdasarkan dimensi proses kogniti...62
4.4 Pertanyaan siswa kelas kontrol berdasarkan dimensi proses kognitif…….63
4.5 Pertanyaan siswa kelas eksperimen berdasarkan terbuka tertutup………..64
(8)
iv
Arlinda Kustiani, 2014
Penerapan Teknik Membaca Sq3r Terhadap Penguasaan Konsep Dan Keterampilan Bertanya Siswa Sma Pada Topik Sistem Regulasi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman A. Analisis Uji Coba Soal
A.1Daya Pembeda ... ………...76
A.2 Tingkat Kesukaran ... 77
A.3 Reliabilitas Tes ... 78
A.4 Validitas ... 79
A.5 Kualitas Pengecoh ... 80
B. Perangkat Pembelajaran B.1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Eksperimen……… . ….82
B.2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Kontrol ... 106
B.3 Lembar Kegiatan Siswa ... 131
C. Instrumen Penelitian C.1Kisi-kisi Butir Soal ... 140
C.2 Lembar Pertanyaan Siswa ... 141
C.3 Rubrik Keterampilan Bertanya Siswa ... 151
D. Pengolahan dan Analisis Data D.1 Rekapitulasi Penguasaan Konsep Kelas Eksperimen ... ……..155
D.2 Rekapitulasi Penguasaan Konsep Kelas Kontrol………..156
D.2 Uji Statistik ... ………..158
D.3 Rekapitulasi Pertanyaan Siswa………...………163
E. Dokumentasi dan Surat Penelitian E.1 Dokumentasi Penelitian………......230
(9)
i Arlinda Kustiani, 2014
Penerapan Teknik Membaca Sq3r Terhadap Penguasaan Konsep Dan Keterampilan Bertanya Siswa Sma Pada Topik Sistem Regulasi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
PENERAPAN TEKNIK MEMBACA SQ3R TERHADAP PENGUASAAN KONSEP DAN KETERAMPILAN BERTANYA SISWA SMA PADA
TOPIK SISTEM REGULASI ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran teknik membaca Survey,
Question, Read, Recite, dan Review (SQ3R) terhadap penguasaan konsep dan
keterampilan bertanya siswa pada topik sistem regulasi. Penelitian ini merupakan studi quasy experiment dengan design penelitian nonequivalent control group
design. Sampel terdiri atas dua kelas dengan jumlah siswa 39 orang untuk kelas
kontrol dan 39 orang untuk kelas eksperimen. Instrumen yang digunakan adalah soal pilihan ganda dan lembar pertanyaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai x post test kelas eksperimen 77,44 dan kelas kontrol 75,13. Berdasarkan penyajian statistik yang dilakukan menggunakan uji U Mann Whitney tidak terdapat perbedaan signifikan antara nilai post test kelas eksperimen dan kelas kontrol (U=0,075). Adapun nilai x retest kelas eksperimen adalah 75,38 dan kelas kontrol 68,85 yang berdasarkan hasil uji statistik U Mann Whitney menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan (U=0,000). Untuk keterampilan bertanya siswa, rata-rata siswa mengajukan pertanyan pada jenjang C1 (36%) dan C2 (26%) dengan dimensi pengetahuan faktual (44%) dan konseptual (53,8%). Selain itu, pertanyaan tertutup (84,6%) lebih banyak diajukan siswa dibandingkan dengan pertanyaan terbuka (15,4%). Hasil analisis hubungan antara penguasaan konsep dengan keterampilan bertanya siswa menunjukkan tidak adanya hubungan positif antara keduanya. Berdasarkan hasil penelitian, teknik membaca SQ3R dapat diterapkan dalam pembelajaran biologi karena dapat meningkatkan penguasaan konsep dan keterampilan bertanya siswa.
(10)
ii Arlinda Kustiani, 2014
Penerapan Teknik Membaca Sq3r Terhadap Penguasaan Konsep Dan Keterampilan Bertanya Siswa Sma Pada Topik Sistem Regulasi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRACT
This study aims to analyze the role of reading techniques Survey, Question, Read, Recite, and Review (SQ3R) to mastery of concepts and students questioning skills on the topic of the regulatory system. This research is a study quasy experiment with nonequivalent control group design. The sample consists of two classes with 39 students for control classes and 39 in experimental class. The instrument that used is a multiple choice questions and a question sheet. The results showed that the average value of post test experimental class and control class is 75.13 and 77.44. Based on the presentation of these statistics were performed using the U Mann Whitney test there is no significant difference between the post test experimental class and control class (U = 0,075). The retest average value is 75.38 in experiment class and 68.85 in control class which is based on the results of the U Mann Whitney statistical test showed a significant difference (U = 0.000). For students questioning skills, the average student submitted the question to the C1 level (36%) and C2 (26%) with dimensions of factual knowledge (44%) and conceptual (53.8%). In addition, convergent questions (84.6%) more than the divergent questions (15.4%). The results of the analysis of the relationship between mastery of concepts by asking skills of students showed no positive relationship between the two. Based on this research, SQ3R reading technique can be applied in learning biology because it can improve mastery of concepts and students questioning skills.
Keywords: SQ3R, Mastery Concepts, Students Questioning Skills, Regulatory Systems
(11)
1
Arlinda Kustiani, 2014
Penerapan Teknik Membaca Sq3r Terhadap Penguasaan Konsep Dan Keterampilan Bertanya Siswa Sma Pada Topik Sistem Regulasi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian
Setiap kegiatan pembelajaran tidak pernah terlepas dari kegiatan membaca dan menulis. Setiap siswa diharapkan dapat melakukan kegiatan tersebut dengan baik agar materi di dalam buku teks dapat dikuasai dan dipahami. Di dalam mata pelajaran biologi, banyak konsep yang sulit dan abstrak untuk bisa dikuasai oleh siswa. Pada materi-materi tertentu yang tidak dapat dilakukan pengamatan secara langsung di sekolah (contohnya Sistem Regulasi), siswa merasa kesulitan untuk dapat menguasai konsep-konsep yang ada. Adanya buku teks yang seharusnya menjadi media dalam pembelajaran malah menjadi sumber kesulitan bagi siswa dalam proses pembelajarannya.
Menurut Twining yang dirujuk oleh Fitriani (2005), buku sering menjadi sumber kesulitan bagi kebanyakan siswa, walaupun buku teks merupakan alat dasar dalam proses belajar dan merupakan sumber informasi. Menurut Haliday yang dikutip oleh Tomo (2003) siswa yang tidak terampil membaca buku teks hanya akan menghabiskan waktu dalam proses belajar yang tidak produktif. Menurut Spigel & Barufaldi (1994) kesulitan memahami buku teks dan konsep-konsep yang esensial dalam suatu teks bacaan dapat muncul karena siswa belum mengetahui strategi, belum memiliki keterampilan dasar dalam memahami bacaan serta belum mengetahui strategi membuat catatan atau rangkuman. Belajar dari buku teks biologi dengan menggunakan metode khusus dapat mengurangi kesulitan-kesulitan tersebut.
Membaca merupakan kegiatan yang penting dalam mata pelajaran apapun. Glynn&Muth (1994) dan Tomo (2013) menyatakan bahwa agar siswa melek IPA, mereka harus mempunyai kemampuan membaca untuk menilai informasi tekstual yang disajikan kepada mereka dan kemampuan menulis untuk mengkomunikasikan pikiran mereka. Kedua aktivitas tersebut (membaca dan menulis) mempunyai pengaruh yang kuat terhadap cara dan proses berpikir siswa.
(12)
2
Arlinda Kustiani, 2014
Penerapan Teknik Membaca Sq3r Terhadap Penguasaan Konsep Dan Keterampilan Bertanya Siswa Sma Pada Topik Sistem Regulasi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Karena itu salah satu tugas peneliti bidang pendidikan IPA adalah menunjukkan bagaimana membaca dapat mendukung belajar IPA secara efektif.
Sehubungan dengan hal tersebut salah satu teknik membaca yang spesifik dirancang untuk memahami teks disebut Survey, Question, Read, Recite, dan
Review (SQ3R) yang dikembangkan oleh Francis P. Robinson dari Ohio
University. Menurut Brown dan Carlston (2011), tahapan-tahapan dalam teknik membaca SQ3R adalah (1) Survey, dalam tahap ini siswa diminta untuk meneliti judul, paragraf pertama, dan gambar kemudian membaca kata pengantar dan paragraf terakhir atau rangkuman. Pada tahap survey yang dilakukan, siswa hanya membaca judul dan ide utama untuk memberikan pembaca gambaran luas isi bacaan dan struktur bacaan. (2) Question, pada tahap ini siswa harus menggunakan informasi yang diperolehnya dari judul dan ide utama untuk menyusun pertanyaan. (3) Read, tahap membaca ini adalah untuk mencari informasi guna menjawab pertanyaan. Siswa harus dibiasakan membaca secara fleksibel artinya kecepatan membaca disesuaikan dengan jenis informasi yang harus diperolehnya dari bacaan. (4) Recite, setelah siswa menemukan jawaban untuk setiap pertanyaan, siswa harus menyususn ringkasan isi bacaan berdasarkan jawaban yang dibuatnya dengan menggunakan bahasa siswa sendiri. (5) Review, pada tahap ini siswa diminta melihat kembali bahan bacaan dan membandingkan tulisannya dengan bacaan yang sebenarnya.Teknik membaca SQ3R dipandang sebagai suatu solusi untuk menjawab permasalahan yang berhubungan dengan membaca.
Keterampilan proses sains meliputi keterampilan mengamati, mengajukan hipotesis, menggunakan alat dan bahan secara baik dan benar dengan selalu mempertimbangkan keamanan dan keselamatan kerja, mengajukkan pertanyaan, mengklasifikasikan dan menafsirkan data, serta mengkomunikasikan hasil temuan secara lisan atau tertulis, menggali dan memilah informasi faktual yang relevan untuk menguji gagasan-gagasan atau memecahkan masalah (BSNP, 2006). Salah satu bagian dari keterampilan proses sains adalah keterampilan mengajukan pertanyaan. Siswa yang mengajukan pertanyaan menunjukkan bahwa siswa
(13)
3
Arlinda Kustiani, 2014
Penerapan Teknik Membaca Sq3r Terhadap Penguasaan Konsep Dan Keterampilan Bertanya Siswa Sma Pada Topik Sistem Regulasi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
tersebut ingin memenuhi rasa ingin tahunya dan mendapatkan penjelasan dari hal yang belum mereka pahami.
Tahapan kedua dalam SQ3R yaitu Question, siswa dituntut untuk menyusun pertanyaan yang jelas, singkat dan relevan dengan teks. Keterampilan proses siswa khususnya keterampilan bertanya dapat dikembangkan melalui teknik membaca SQ3R ini. Oleh karena itu, dalam penelitian ini akan dilakukan pengamatan untuk menganalis kualitas pertanyaan dang diajukan oleh siswa setelah menggunkaan teknik SQ3R. Pertanyaan yang diajukan oleh siswa dikategorikan berdasarkan taksonomi Bloom revisi dan dikelompokkan juga menjadi pertanyaan terbuka dan tertutup. Widodo (2006) mengungkapkan bahwa pertanyaan yang diajukan siswa mempunyai beberapa tujuan, misalnya untuk mendapatkan penjelasan, sebagai ungkapan rasa ingin tahu, atau bahkan sekedar untuk mendapatkan perhatian. Ketika dalam kegiatan pembelajaran siswa kurang berani untuk bertanya karena berbagai faktor misalnya malu dan takut. Beberapa faktor lain yang mempengaruhi kemampuan siswa dalam mengajukan pertanyaan yaitu kebiasaan siswa belajar di sekolah, ketersediaan waktu berpikir ketika pembelajaran, adanya kelompok-kelompok kecil, perhatian dan motivasi siswa dalam belajar, dan peranan guru ketika pembelajaran (Kusmawati, 2010). Adanya faktor-faktor tersebut menyebabkan jumlah pertanyaan yang diajukan menjadi sedikit dan kurang berkualitas.
Tidak hanya mengembangkan keterampilan bertanya, teknik membaca SQ3R juga merupakan salah satu strategi alternatif yang dapat digunakan untuk meningkatkan penguasaan siswa terhadap konsep-konsep yang sulit dan abstrak. Pada tahapan ketiga yaitu Read, siswa dituntut untuk aktif membaca pemahaman untuk menemukan jawaban atas pertanyaan yang diajukan, setelah itu siswa melakukan tahapan selanjutnya yaitu Recite. Pada tahapan Recite, siswa meringkas isi bacaan berdasarkan jawaban yang dibuatnya dengan menggunakan bahasa siswa sendiri. Setelah itu siswa merevieu kembali bahan bacaan dan membandingkan tulisannya dengan bacaan yang sebenarnya . Ketiga aktivitas ini diharapkan dapat menunjang siswa untuk dapat menguasai berbagai konsep yang sulit.
(14)
4
Arlinda Kustiani, 2014
Penerapan Teknik Membaca Sq3r Terhadap Penguasaan Konsep Dan Keterampilan Bertanya Siswa Sma Pada Topik Sistem Regulasi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Menurut Carlston (2013) dalam hasil penelitiannya yang berjudul Benefits of
Student-Generated Note Packets: A Preliminary Investigation of SQ3R Implementation, menunjukkan bahwa ketika siswa menggunakan teknik membaca
SQ3R, mereka mendapatkan nilai yang tinggi dalam setiap tes. Topik yang diteliti pada penelitian ini yaitu sistem regulasi. Sistem regulasi dipilih karena materi ini tidak dapat dilakukan pengamatan secara langsung atau tidak dipraktikumkan di sekolah. Konsep-konsep dalam materi sistem regulasi cukup sulit dan abstrak untuk dikuasai siswa pada umumnya. Dalam pembelajaran, siswa akan mempelajari sistem saraf manusia, sistem endokrin dan indera. Contohnya, siswa akan mempelajari hubungan antara sistem saraf dan indera serta hubungan antara sistem saraf dengan sistem endokrin manusia. Diharapkan dengan dipilihnya konsep ini, siswa menjadi termotivasi untuk bertanya. Selain itu, melalui pembelajaran materi sistem regulasi, diharapkan siswa dapat memiliki rasa ingin tahu yang lebih tinggi.
Penerapan teknik membaca SQ3R dalam proses pembelajaran diharapkan dapat meningkatkan penguasaan konsep dan mengembangkan keterampilan proses siswa terutama dalam mengajukan pertanyaan pada topik sistem regulasi. Berdasarkan uraian di atas maka dilakukan penelitian untuk menganalisis peranan teknik membaca SQ3R terhadap penguasaan konsep dan keterampilan bertanya siswa dengan penelitian yang berjudul: Penerapan Teknik Membaca SQ3R terhadap Penguasaan Konsep dan Keterampilan Bertanya Siswa SMA pada Topik Sistem Regulasi.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, rumusan
permasalahan dalam penelitian ini adalah “Bagaimana peranan teknik membaca
SQ3R terhadap penguasaan konsep dan keterampilan bertanya siswa pada topik sistem regulasi?”
Berkaitan dengan rumusan masalah tersebut, dijabarkan beberapa pertanyaan penelitian sebagai berikut.
(15)
5
Arlinda Kustiani, 2014
Penerapan Teknik Membaca Sq3r Terhadap Penguasaan Konsep Dan Keterampilan Bertanya Siswa Sma Pada Topik Sistem Regulasi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1. Bagaimana penguasaan konsep siswa kelas eksperimen sebelum dan sesudah menggunkaan teknik membaca SQ3R pada konsep sistem regulasi?
2. Bagaimana perbandingan nilai rata-rata penguasaaan konsep siswa kelas kontrol dan eksperimen?
3. Jenis pertanyaan apa saja yang muncul selama kegiatan pembelajaran dengan menggunakan teknik membaca SQ3R?
4. Bagaimana perbandingan kualitas pertanyaan antara siswa kelas kontrol dan eksperimen?
5. Bagaimana hubungan antara penguasaan konsep dan keterampilan bertanya siswa?
C. Batasan Masalah Penelitian
Agar permasalahan dalam penelitian ini lebih terarah dan tidak terlalu luas, maka dibuat batasan masalah sebagai berikut.
1. Indikator penguasaan konsep diukur dengan menggunakan soal pilihan ganda mengikuti proses kognitif Bloom Revisi.
2. Indikator keterampilan bertanya siswa secara tertulis dikategorikan menjadi pertanyaan terbuka dan tertutup dan juga berdasarkan pada taksonomi Bloom Revisi.
3. Pertanyaan yang diteliti merupakan pertanyaan yang diajukan secara tertulis.
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan, penelitian ini bertujuan
untuk “Menganalisis peranan teknik membaca SQ3R terhadap penguasaan konsep
dan keterampilan bertanya siswa pada topik sistem regulasi”.
E. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi berbagai pihak, diantaranya bagi guru, siswa, peneliti dan dunia pendidikan.
(16)
6
Arlinda Kustiani, 2014
Penerapan Teknik Membaca Sq3r Terhadap Penguasaan Konsep Dan Keterampilan Bertanya Siswa Sma Pada Topik Sistem Regulasi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1. Bagi guru
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan bahan pertimbangan mengenai penguasaan konsep dan keterampilan bertanya siswa yang dapat dikembangkan melalui teknik membaca SQ3R pada pembelajaran topik sistem regulasi.
2. Bagi siswa
Melalui penelitian ini diharapkan dapat memotivasi siswa untuk berpartisipasi aktif dalam pembelajaran sehingga dapat meningkatkan penguasaan konsep siswa juga meningkatkan ketrampilan bertanya siswa. Selain itu siswa juga diharapkan dapat meningkatkan keingintahuannya serta menjadi terbiasa untuk sering membaca kritis/ pemahaman.
3. Bagi peneliti dan dunia pendidikan
Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan yang baru dan dapat mengambil serta mengaplikasikan hal-hal positif yang didapat dalam penelitian ini. Seperti dapat dijadikan bahan rujukan untuk tindakan penelitian lebih lanjut.
(17)
28
Arlinda Kustiani, 2014
Penerapan Teknik Membaca Sq3r Terhadap Penguasaan Konsep Dan Keterampilan Bertanya Siswa Sma Pada Topik Sistem Regulasi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III
METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Sampel Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SMAN 12 Bandung. Dipilihnya SMAN 12 Bandung dikarenakan sekolah ini merupakan salah satu sekolah yang sudah menerapkan Kurikulum 2013. Subjek populasi penelitian ini yaitu seluruh siswa SMAN 12 Bandung kelas XI IPA semester 2 yang sedang mempelajari sistem regulasi. Adapun sampel penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 2 dan XI IPA 3. Masing-masing siswa dari kedua kelas berjumlah 39 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling, yaitu teknik pengambilan sampel berdasarkan pada karakteristik populasi yang sudah diketahui sebelumnya dengan pertimbangan tertentu (Iskandar, 2008). Alasan dipilihnya kelas XI IPA 2 dan XI IPA 3 dikarenakan minat membaca siswa kedua kelas (eksperimen dan kelas kontrol) sangat rendah.
B. Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini yaitu nonequivalent
control group design. Pada desain ini baik kelompok kontrol maupun kelompok
eksperimen tidak dipilih secara random (Sugiyono, 2010). Di bawah ini merupakan desain penelitian yang digunakan, yaitu sebagai berikut:
Tabel 3.1. Desain Penelitian Nonequivalent Control Group Design Kelompok Tes Awal Perlakuan Tes Akhir
Eksperimen T1 X T2
Kontrol T1 Y T2
(Sugiyono, 2010) Keterangan:
(18)
29
Arlinda Kustiani, 2014
Penerapan Teknik Membaca Sq3r Terhadap Penguasaan Konsep Dan Keterampilan Bertanya Siswa Sma Pada Topik Sistem Regulasi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
T2 : Tes Akhir (postest) penguasaan konsep
X : Pembelajaran pada kelas eksperimen dengan SQ3R Y : Pembelajaran pada kelas kontrol tanpa penerapan SQ3R
Dalam rancangan ini siswa terlebih dahulu diberi tes awal (pretest), lalu dikenakan perlakuan, setelah itu dilakukan pengukuran yang kedua kalinya (posttest). Selang waktu empat minggu setelah dilakukan posttest, siswa melakukan tes kembali (retest).
Tabel 3.2. Kegiatan Penelitian
Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol
Dilakukan pembiasaan membaca dengan SQ3R
Tidak dilakukan pembiasaan membaca dengan SQ3R
Pretest
Pengenalan dan Pelatihan Teknik Membaca SQ3R.
Tidak ada aktivitas pengenalan dan pelatihan Teknik Membaca SQ3R Teks Bacaan 1 (Sistem Syaraf Manusia)
Teks Bacaan 2 (Sistem Hormon) Teks bacaan 3 (Sistem Indra)
Posttest Retest
C. Metode Penelitian
Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya (Arikunto, 2006). Menurut Sugiyono (2010), metode penelitian pendidikan dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan, dan dibuktikan suatu pengetahuan tertentu sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah dalam bidang pendidikan. Untuk menguji pengaruh variabel bebas (misalnya suatu perlakuan) terhadap variabel terikat, metode penelitian yang cocok digunakan adalah metode eksperimen (Tuckman, 1997; Gay, 1987; Borg& Gall, 1989 dalam Tomo 2013). Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasy eksperimen. Metode ini memiliki kelompok kontrol dan kelompok eksperimen yang diambil
(19)
30
Arlinda Kustiani, 2014
Penerapan Teknik Membaca Sq3r Terhadap Penguasaan Konsep Dan Keterampilan Bertanya Siswa Sma Pada Topik Sistem Regulasi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
secara tidak random (Sugiyono, 2010). Tujuan menggunakan metode penelitian ini untuk menganalisis peranan teknik membaca SQ3R terhadap penguasaan konsep dan kemampuan bertanya siswa SMA kelas XI. Perbedaan kelas eksperimen dengan kelas kontrol yaitu pada kelas eksperimen menggunakan teknik membaca SQ3R pada cakupan materi yang sama, sedangkan pada kelas kontrol tidak menggunakan teknik membaca SQ3R tetapi hanya menggunakan metode ceramah, tanya jawab dan diskusi.
D. Definisi Operasional
Definisi operasional diperlukan untuk menghindari kekeliruan mengenai maksud dan tujuan yang ingin dicapai dengan menyamakan persepsi terhadap variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini. Variabel-varabel yang terdapat pada penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Variabel Bebas
a. Survey, Question, Read, Recite, Review (SQ3R)
SQ3R merupakan suatu teknik membaca yang digunakan dalam pembelajaran yang bertujuan untuk meningkatkan penguasaan konsep dan keterampilan bertanya siswa. Selama penelitian, teknik membaca SQ3R akan diaplikasikan pada siswa kelas XI dengan topik sistem regulasi dengan buku teks biologi sebagai bahan bacaannya. Berikut adalah lima tahapan dalam teknik membaca SQ3R.
1. Survey, siswa memeriksa atau mengidentifikasi teks secara keseluruahan
melalui judul atau subjudul dari teks tersebut.
2. Question, sebelum membaca siswa menyusun daftar pertanyaan sesuai dengan
materi yang sedang dipelajari dengan menuliskannya di lembar pertanyaan.
3. Read, setelah menyusun pertanyaan siswa membaca teks dengan aktif untuk
mencari jawaban dari pertanyaan yang telah mereka susun.
4. Recite, setelah siswa menemukan jawaban atas pertanyaan yang mereka susun
(20)
31
Arlinda Kustiani, 2014
Penerapan Teknik Membaca Sq3r Terhadap Penguasaan Konsep Dan Keterampilan Bertanya Siswa Sma Pada Topik Sistem Regulasi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
5. Review, siswa meninjau ulang seluruh jawaban atas pertanyaan yang diajukan
untuk memastikan dan retensi.
2. Variabel Terikat
a. Penguasaan Konsep
Penguasaan konsep adalah suatu tujuan yang penting dimana siswa dapat menguasai konsep melalui cara yang efektif bukan sekedar menghafal konsep-konsep yang sulit tetapi memaknai setiap konsep-konsepnya sehingga siswa dapat menguasai konsep tersebut. Dalam penelitian ini, penguasaan konsep siswa diukur dengan menggunakan soal pilihan ganda dengan lima alternatif jawaban.
b. Keterampilan Bertanya Siswa
Keterampilan bertaya yang diukur adalah pertanyaan-pertanyaan yang diajukan siswa dalam bentuk tulisan selama proses pembelajaran materi sistem regulasi dengan menggunakan teknik membaca SQ3R. Jenis pertanyaan akan dikategorikan berdasarkan dimensi proses kognitif menurut Taksonomi Bloom revisi (C1-C6) dan dimensi pengetahuannya yaitu faktual, konseptual, prosedural dan metakognitif. Selain dikelompokkan berdasarkan taksonomi Bloom, pertanyaan siswa juga dikategorikan menjadi pertanyaan terbuka dan tertutup. Indikator dari keterampilan bertanya dalam penelitian ini adalah kualitas dari pertanyaan siswa yang telah terjaring.
E. Instrumen Penelitian
Instrumen adalah sesuatu yang dapat digunakan untuk mempermudah seseorang untuk melaksanakan tugas atau mencapai tujuan yang lebih efektif dan efisien (Arikunto, 2007). Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari soal pilihan ganda dan lembar rekapitulasi keterampilan bertanya siswa.
1. Tes Penguasaan Konsep
Tes penguasaan konsep dilakukan sebelum dan sesudah pembelajaran sistem syaraf, sistem hormon, dan sistem indera. Soal pretest, posttest, dan retest yang digunakan dalam penelitian ini adalah soal yang sama. Hal ini dimaksudkan untuk
(21)
32
Arlinda Kustiani, 2014
Penerapan Teknik Membaca Sq3r Terhadap Penguasaan Konsep Dan Keterampilan Bertanya Siswa Sma Pada Topik Sistem Regulasi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
mengetahui apakah terdapat perubahan penguasaan konsep siswa sebelum dan sesudah diberi perlakuan.
Bentuk instrumen penelitian adalah tes objektif atau pilihan ganda biasa sebanyak 20 soal yang seluruhnya memiliki lima alternatif jawaban dengan jenjang kognitif mengingat (C1), pemahaman (C2) dan aplikasi (C3). Soal yang digunakan untuk penelitian ini terlebih dahulu dianalisis untuk mengetahui nilai validitas, daya pembeda, tingkat kesukaran, dan reabilitas dari setiap soal. Metode penskoran yang digunakan yaitu “right only” yaitu satu untuk jawaban benar dan
nol untuk jawaban salah atau tidak dijawab (Arikunto, 2008). Jadi, skor yang diperoleh sama dengan jawaban yang benar secara lengkap disajikan dalam lampiran.
Kisi-Kisi Soal Sistem Regulasi
Standar Kompetensi: Menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia dan hewan tertentu, kelainan dan/atau penyakit yang mungkin terjadi serta implikasinya pada Salingtemas.
Kompetensi Dasar : Menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi, dan proses serta kelainan/penyakit yang dapat terjadi pada sistem regulasi manusia (saraf, endokrin, dan penginderaan).
Tabel 3.3. Kisi-kisi Jumlah Butir Soal
No Indikator Jenjang Kognitif Butir
Soal
C1 C2 C3
1 Menjelaskan struktur dan fungsi sel syaraf manusia.
- 1,8 -
2 Menjelaskan mekanisme penghantaran imupuls saraf.
- 2 -
3 Menjelaskan mekanisme gerak pada manusia.
- 3 -
4 Membedakan organisasi sistem syaraf manusia
4 - -
5 Menjelaskan kelainan pada sistem syaraf manusia.
6 - 15
6 Mengidentifikasi sistem syaraf pada hewan.
- 5,10 -
(22)
33
Arlinda Kustiani, 2014
Penerapan Teknik Membaca Sq3r Terhadap Penguasaan Konsep Dan Keterampilan Bertanya Siswa Sma Pada Topik Sistem Regulasi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
No Indikator Jenjang Kognitif Butir
Soal
C1 C2 C3
sistem hormon manusia.
8 Mengidentifikasi stuktur, fungsi, dan proses pada sistem indera manusia
- 19,20 9 Mengkaitkan struktur, fungsi, dan proses
sistem indera manusia.
- 18 16
10 Mengidentifikasi sistem indera pada hewan
- 12 -
11 Menjelaskan kelainan pada sistem indera manusia.
- 11, 17 13
Jumlah 2 14 4
2. Lembar Rekapitulsi Pertanyaan Siswa
Instrumen yang digunakan untuk pengumpulan data keterampilan bertanya siswa adalah lembar rekapitulasi pertanyaan yang disusun sesuai dengan materi dalam bab regulasi yang akan diisi oleh masing-masing siswa. (Lembar pertanyaan terlampir di lampiran C.2).
3. Rubrik Kualitas Pertanyaan
Rubrik kualitas pertanyaan digunakan untuk menilai kualitas pertanyaan yang diajukan oleh siswa. Rubrik kualitas pertanyaan dibagi menjadi tiga kriteria diantaranya berdasarkan proses kognitif, dimensi pengetahuan, dan pertanyaan terbuka dan tertutup.
F. Proses Pengembangan Instrumen
Proses pengembangan instrumen dilakukan dengan tujuan untuk memvalidasi kelayakan instrumen yang akan digunakan dalam penelitian. Analisis tes dilaksanakan untuk mengetahui baik buruknya tes yang dilakukan pada soal-soal yang diberikan, meliputi analisis validitas, reliabilitas, dan analisis butir soal (daya pembeda, tingkat kesukaran, pengecoh). Software anates digunakan unuk mengnalisis uji coba soal tes objektif.
(23)
34
Arlinda Kustiani, 2014
Penerapan Teknik Membaca Sq3r Terhadap Penguasaan Konsep Dan Keterampilan Bertanya Siswa Sma Pada Topik Sistem Regulasi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1. Validasi Butir Soal
Validasi adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrument (Arikunto, 2006). Suatu instrumen dikatakan valid jika alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan (mengukur) data itu valid dan mampu mengukur apa yang diinginkan serta dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat. Untuk menginterpretasikan tingkat validitasnya, koefisien korelasinya dikategorikan pada kriteria berikut ini.
Tabel 3.4. Kriteria Interpretasi Validitas Koefisien Korelasi Kriteria Validitas
0,80 <rxy≤ 1,00 Sangat tinggi
0,60 <rxy≤ 0,80 Tinggi
0,40 <rxy≤ 0,60 Cukup
0,20 <rxy≤ 0,40 Rendah
0,00 <rxy≤ 0,20 Sangat rendah
(Arikunto, 2008: 75) Soal tes objektif sebelum digunakan pada kelas penelitian, terlebih dahulu di uji coba pada kelas lain yaitu kelas yang sudah pernah mendapatkan materi yang bersangkutan. Adapun hasil pengujian validitas butir soal yang digunakan dalam penelitian dapat dilihat pada Tabel 3.5. di bawah ini.
Tabel 3.5. Rekapitulasi Perhitungan Validitas Butir Soal Kriteria Jumlah
Soal
Presentase Soal (%)
Nomor Soal
Tinggi 3 7,5 4,5,33
Cukup 7 17,5 7,24,26,27,34,36,40
Rendah 10 25 6,9,15,18,19,25,29,30,35,37
Sangat Rendah 11 27,5 8,11,13,14,16,17,20,23,28,31,38
Tidak valid 9 22,5 1,2,5,10,12,21,22,32,39
Setelah dilakukan analisis butir soal menggunakan anates dari 40 soal yang diberikan pada kelas uji coba, soal valid yang digunakan pada penelitian sebanyak 20 soal. Untuk soal yang memiliki tingkat validitas rendah sebelum digunakan
(24)
35
Arlinda Kustiani, 2014
Penerapan Teknik Membaca Sq3r Terhadap Penguasaan Konsep Dan Keterampilan Bertanya Siswa Sma Pada Topik Sistem Regulasi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dalam penelitian dilakukan revisi terlebih dahulu (perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran A.4).
2. Reliabilitas
Reliabilitas digunakan untuk mengukur berkali-kali suatu instrumen sehingga menghasilkan data yang sama atau konsisten (Sugiyono, 2010). Reliabilitas menunjuk pada tingkat keterandalan sesuatu atau tingkat kepercayaan sehingga instrumen yang digunakan cukup baik untuk mengungkap data yang bisa dipercaya (Arikunto, 2006). Reliabilitas adalah konsistensi soal dalam memberikan hasil pengukuran.
Berdasarkan hasil dari perhitungan dengan menggunkana anates diperoleh besarnya reliabilitas instrumen yang diujicobakan dalam penelitian adalah 0,82. Hal ini menunjukkan bahwa instrumen tersebut termasuk ke dalam kriteria reliabilitas tinggi. Pengolahan secara lengkap dapat dilihat pada lampiran A.3.
3. Daya Pembeda
Uji daya pembeda dilakukan untuk mengetahui sejauh mana tiap butir soal mampu membedakan antara siswa kelompok atas dengan siswa kelompok bawah. Daya pembeda merupakan kemampuan soal untuk membedakan siswa yang pandai dan kurang pandai (Arikunto, 2008: 211). Interpretasi nilai D (Daya Pembeda) ditunjukkan pada Tabel 3.6.
Tabel 3.6. Interpretasi Daya Pembeda Nilai Kriteria Daya Pembeda
0,00 - 0,20 Jelek 0,20 - 0,40 Cukup 0,40 - 0,70 Baik 0,70 - 1,00 Baik Sekali
(Arikunto, 2008: 218) Adapun hasil perhitungan daya pembeda instrumen penguasaan konsep yang telah dilakukan dapat dilihat pada Tabel 3.7.
(25)
36
Arlinda Kustiani, 2014
Penerapan Teknik Membaca Sq3r Terhadap Penguasaan Konsep Dan Keterampilan Bertanya Siswa Sma Pada Topik Sistem Regulasi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.7. Rekapitulasi Hasil Perhitungan Daya Pembeda Butir Soal Kriteria Jumlah
Soal
Presentase Soal (%)
Nomor Soal
Baik Sekali 2 5 4 dan 40
Baik 14 35 3, 7, 9, 11, 13, 15, 19, 24, 26, 27, 30, 33, 34 dan 36,
Cukup 11 27,5 6, 14, 16, 17, 18, 20, 23, 25, 29, 37 dan 38
Jelek 4 10 1, 12, 31 dan 32
Dubuang 9 22,5 2, 5, 8, 10, 21, 22, 28, 35 dan 39
Dari hasil uji coba instrument, tes yang dilakukan ada beberapa soal dengan nilai daya pembeda (D) negatif dan jelek, soal tersebut tidak digunakan dalam penelitian. Pengolahan secara lengkap dapat dilihat dalam Lampiran A.
4. Tingkat Kesukaran
Merurut Arikunto (2008: 207) tingkat kesukaran butir soal merupakan proporsisi dari keseluruhan siswa yang menjawab benar pada butir soal tersebut. Tingkat kesukaran menyatakan bahwa suatu item butir soal termasuk ke dalam taraf mudah, sedang, dan sukar. Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu sukar dan tidak terlalu mudah tidak merangsang siswa untuk mempertinggi usaha dalam mengerjakannya. Sebaliknya, soal yang terlalu sukar akan menyebabkan siswa menjadi putus asa dan tidak mempunyai semangat untuk mencoba lagi dalam mengerjakan soal karena di luar jangkauannya. Besarnya indeks kesukaran antara 0,00 sampai dengan 1,0. Adapun interpretasi tingkat kesukaran butir soal dapat dilihat pada Tabel 3.8.
Tabel 3.8. Interpretasi Tingkat Kesukaran
Nilai Kriteria Soal
0,00 – 0,29 Sukar 0,30 – 0,69 Sedang 0,70 – 1,00 Mudah
(Arikunto, 2008: 210) Dari hasil uji coba instrumen dapat dilihat perhitugan tingkat kesukaran butir soal. Adapun rekapitulasi perhitungan tingkat kesukaran dapat dilihat pada tabel 3.9. (Pengolahan secara lengkap dapat dilihat pada Lampiran A.2).
(26)
37
Arlinda Kustiani, 2014
Penerapan Teknik Membaca Sq3r Terhadap Penguasaan Konsep Dan Keterampilan Bertanya Siswa Sma Pada Topik Sistem Regulasi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.9. Rekapitulasi Hasil Perhitungan Tingkat Kesukaran Kriteria Jumlah
Soal
Presentase Soal (%)
Nomor Soal
Sukar 10 25 6, 8, 11, 12, 20, 21, 23, 32, 35 dan 39 Sedang 15 37,5 2, 4, 5, 9, 13, 17, 18, 19, 22, 25, 26, 27,
34, 38 dan 40
Mudah 15 37,5 1, 3, 7, 10, 14, 15, 16, 24, 28, 29, 30, 31, 33, 6 dan 37
Tabel 3.10. Rekapitulasi Hasil Uji Soal Keseluruhan yang Digunakan dalam Penelitian
No Daya Pembeda
Tingkat Kesukaran
Validitas Keterangan
1 0.00 0,88 -0,05 Tidak digunakan
2 -0,42 0,42 -0,13 Tidak digunakan
3 0,57 0,80 0,67 Digunakan
4 0,85 0,34 0,66 Digunakan
5 -0,14 0,03 -0,38 Tidak digunakan
6 0,28 0,11 0,33 Digunakan
7 0,42 0,80 0,49 Digunakan
8 -0,14 0,27 0,067 Tidak Digunakan
9 0,57 0,65 0,38 Digunakan
10 -0,14 0,07 -0,026 Tidak digunakan
11 0,43 0,23 0,27 Digunakan
12 0,00 0,19 -0,021 Tidak digunakan
13 0,57 0,57 0,24 Tidak digunakan
14 0,28 0,92 0,26 Tidak digunakan
15 0,42 0,80 0,34 Digunakan
16 0,28 0,73 0,13 Tidak digunakan
17 0,28 0,38 0,16 Tidak digunakan
18 0,28 0,65 0,31 Digunakan
19 0,43 0,50 0,34 Digunakan
20 0,28 0,19 0,27 Tidak digunakan
21 -0,14 0,11 -0,20 Tidak digunakan
22 -0,42 0,38 -0,126 Tidak digunakan
23 0,28 0,27 0,24 Tidak digunakan
(27)
38
Arlinda Kustiani, 2014
Penerapan Teknik Membaca Sq3r Terhadap Penguasaan Konsep Dan Keterampilan Bertanya Siswa Sma Pada Topik Sistem Regulasi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu No Daya
Pembeda
Tingkat Kesukaran
Validitas Keterangan
25 0,3/ 0,69 0,33 Digunakan
26 0,57 0,65 0,53 Digunakan
27 0,43 0,54 0,53 Digunakan
28 0,14 0,77 0,24 Tidak digunakan
29 0,28 0,84 0,38 Digunakan
30 0,57 0,42 0,39 Digunakan
31 0,00 0,42 0,21 Tidak digunakan
32 0,00 0,19 -0,04 Tidak digunakan
33 0,57 0,84 0,63 Digunakan
34 0,57 0,69 0,46 Digunakan
35 0,14 0,15 0,16 Tidak digunakan
36 0,43 0,80 0,47 Digunakan
37 0,28 0,84 0,33 Digunakan
38 0,28 0,38 0,09 Tidak digunakan
39 -0,14 0,23 -0,24 Tidak digunakan
40 0,71 0,54 0,53 Digunakan
G. Teknik Pengumpulan Data
Adapun teknik pengumpulan data dalam penelitian ini, yaitu sebagai berikut. a. Pelaksanaan tes awal dilakukan pada siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol
sebelum dilaksanakan pembelajaran. Kemudian, hasil tes awal yang dikerjakan oleh siswa kedua kelas tersebut dikumpulkan dan diberi nilai. b. Selama pembelajaran (pertemuan pertama) masing-masing kelompok pada
kelas eksperimen diberikan pengenalan dan pelatihan teknik membaca SQ3R. Sedangkan kelompok kontrol tidak mendapatkan pelatihan teknik membaca SQ3R.
c. Pelaksanaan mengajukan pertanyaan pada kelas eksperimen dan kontrol dilakukan pada setiap pertemuan. Pada kelas eksperimen siswa mengajukan pertanyaan pada saat tahap kedua dalam teknik membaca SQ3R, sedangkan kelompok kontrol mengajukan pertanyaan sebelum memulai pembelajaran. Kedua kelompok (eksperimen dan kontrol) mengajukan pertanyaan dengan menulis pertayaaan yang diajukan di dalam lembar pertanyaan yang pada akhir pembelajaran akan dikumpulkan dan dikategorikan berdasarkan dimensi proses kognitif taksonomi Blooom (C1-C6), dimensi pengetahuan faktual,
(28)
39
Arlinda Kustiani, 2014
Penerapan Teknik Membaca Sq3r Terhadap Penguasaan Konsep Dan Keterampilan Bertanya Siswa Sma Pada Topik Sistem Regulasi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
konseptual, prosedural dan metakognitif, serta dikategorikan menjadi pertanyaan terbuka dan tertutup.
d. Setelah selesai pembelajaran dengan menggunakan teknik membaca SQ3R pada kelas eksperimen dan pembelajaran ceramah plus diskusi di kelas kontrol, siswa diberi tes akhir, kemudian hasil tes akhir tersebut dikumpulkan dan diberi nilai. Setelah empat minggu dari pelaksanaan post test, siswa melaksanakan restest.
H. Analisis Data
Data yang diperoleh dalam penelitan ini terdiri dari hasil tes penguasaan konsep siswa (pre test, post tes dan retest) dan sejumlah pertanyaan yang diajukan oleh siswa selama pembelajaran. Selanjutnya data yang diperoleh dari hasil tes penguasaan konsep siswa berupa tes awal dan tes akhir dianalisis dengan menggunakan uji statistik, sedangkan pertanyaan-pertanyaan siswa akan dikategorikan berdasarkan jenjang kognitifnya (C1-C6), dimensi pengetahuannya dan dikategorikan juga menjadi pertanyaan terbuka dan tertutup. Setelah dikategorikan, pertanyaan yang sudah terjaring akan dipresentasekan.
Data yang diperoleh dari hasil tes objektif diskor total. Skor ini ditentukan oleh jawaban benar saja, sedangkan yang salah diberi skor nol (0) dengan menggunkana rumus (Arikunto, 2008).
=
Keterangan:
S= Skor yang diperoleh
R= Jumlah jawaban yang betul
Skor yang diperoleh kemudian diubah menjadi nilai yang diperoleh dengan mengubah skor dalam skala 100 dengan menggunkan rumus:
NP = R
(29)
40
Arlinda Kustiani, 2014
Penerapan Teknik Membaca Sq3r Terhadap Penguasaan Konsep Dan Keterampilan Bertanya Siswa Sma Pada Topik Sistem Regulasi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Keterangan:
NP = Nilai yang dicari
R = Skor yang diperoleh siswa
Sm = Skor maksimal tes yang bersangkutan
Dari data pretest dan posttes dihitung gainnya, hal ini dimaksudkan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa setelah diberikan perlakuan. Gain yang diperoleh dinormalisasikan dengan cara membagi selisih dari skor pretest dan skor posttest dengan selisih antara skor maksimal yang didapat dengan skor
pretest. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat dari rumus di bawah ini:
N gain = Skor Post Test−Skor Pretest Skor Maksimal −Skor Pretest
Acuan kriteria perolehan gain yang sudah dinormalisasikan (Meltzer, 2002) adalah sebagai berikut:
N-gain > 0,70 : Tinggi
0,30 ≤ N-gain < 0,70 : Sedang
N-gain < 0,30 : Rendah
Data yang telah terjaring dalam lembar pertanyaan dikelompokkan berdasarkan jenjang kognitif Taksonomi Bloom dan pertanyaan terbuka dan tertutup.
Tabel 3.11. Pengelompokkan dan Penilaian Jenis Pertanyaan Tertulis Siswa pada Topik Sistem Regulasi melalui Pembelajaran SQ3R No Kode
Siswa
Pertanyaan Dimensi Proses Kognitif Taksonomi Bloom
Jenjang Kognitif
Pertanyaan Terbuka
Pertanyaan Tertutup
C1 C2 C3 C4 C5 C6 F K P M
Setelah pengelompokan, maka data yang diperoleh akan diolah dalam bentuk presentase dan penilaian, dengan rumus sebagai berikut:
(30)
41
Arlinda Kustiani, 2014
Penerapan Teknik Membaca Sq3r Terhadap Penguasaan Konsep Dan Keterampilan Bertanya Siswa Sma Pada Topik Sistem Regulasi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
%pertanyaan =Jumlah pertanyaan berdasarkan kategori
Jumlah seluruh pertanyaan
Penilaian keterampilan bertanya siswa:
Skor yang diperoleh dari pertanyaan yang diajukan siswa diubah menjadi nilai yang diperoleh dengan mengubah skor dalam skala 100 dengan menggunakan rumus:
NP = R
Smx 100
Keterangan:
NP = Nilai yang dicari
R = Skor pertanyaan yang diperoleh siswa Sm = Skor maksimal tes yang bersangkutan
(31)
42
Arlinda Kustiani, 2014
Penerapan Teknik Membaca Sq3r Terhadap Penguasaan Konsep Dan Keterampilan Bertanya Siswa Sma Pada Topik Sistem Regulasi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu I. Alur Penelitian
Persiapan
Studi Literatur Penyusunan Proposal
dan Perijinan
Penyusunan Instrumen Penelitian
Uji coba dan judgement Instrumen
Perbaikan Instrumen Penelitian
Kelas Penelitian
Pelaksanaan Penelitian
Pembelajaran Pada Kelas Kontrol
Pembelajaran pada Kelas Eksperimen Pelaksanaan Tes Awal
Pelaksanaan Tes Akhir
Analisis Pengolahan Data
Pembahasan Hasil Penelitian
(32)
43
Arlinda Kustiani, 2014
Penerapan Teknik Membaca Sq3r Terhadap Penguasaan Konsep Dan Keterampilan Bertanya Siswa Sma Pada Topik Sistem Regulasi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Gambar 3.1 Diagram Alur Penelitian
(33)
69
Arlinda Kustiani, 2014
Penerapan Teknik Membaca Sq3r Terhadap Penguasaan Konsep Dan Keterampilan Bertanya Siswa Sma Pada Topik Sistem Regulasi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data pembahasan penelitian, dapat disimpulkan bahwa penguasaan konsep siswa SMA pada topik sistem regulasi melalui teknik membaca SQ3R berbeda signifikan dengan penguasaan konsep siswa yang belajar tanpa menggunakan teknik membaca SQ3R. Siswa kelas eksperimen mengalami peningkatan yang lebih tinggi dibandingkan dengan siswa kelas kontrol. Hal ini ditunjukkan dengan nilai rata-rata retest pada kelas eksperimen yang menggunakan teknik membaca SQ3R berbeda signifikan dengan siswa kelas kontrol yang tidak menggunakan teknik membaca SQ3R dalam pembelajaran. Adapun untuk kemampuan bertanya siswa, secara kuantitatif pada kelas eksperimen lebih banyak dibandingkan dengan kelas kontrol. Secara kualitatif, pertanyaan yang diajukan oleh siswa di kelas eksperimen lebih baik dibandingkan dengan kelas kontrol. Hali ini ditunjukkan dengan banyaknya siswa di kelas eksperimen yang mengajukan pertanyaan kognitif tingkat tinggi dibandingkan dengan siswa kontrol. Sehingga dapat disimpulkan bahwa teknik membaca SQ3R memiliki peranan dalam meningkatkan keterampilan bertanya siswa. Berdasarkan hasil uji regresi sederhana disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan positif antara penguasaan konsep siswa dengan keterampilan bertanya siswa. Berdasarkan hasil penelitian, teknik membaca SQ3R dapat diterapkan dalam pembelajaran karena dapat meningkatkan penguasaan konsep dan keterampilan bertanya siswa pada topic sistem regulasi.
B. Saran
Dalam penelitian ini masih terdapat beberapa kekurangan. Oleh karena itu, di bawah ini terdapat beberapa saran atau rekomendasi dari peneliti agar pada penelitian berikutnya menjadi lebih baik. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat dikemukakan beberapa saran berikut ini.
(34)
70
Arlinda Kustiani, 2014
Penerapan Teknik Membaca Sq3r Terhadap Penguasaan Konsep Dan Keterampilan Bertanya Siswa Sma Pada Topik Sistem Regulasi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1. Bagi guru
a. Dalam penggunaan teknik membaca SQ3R perlu diperhatikan karakteristik materi pembelajaran.
b. Perlu pembiasaan bagi siswa sebelum SQ3R diterapkan dalam pembelajaran. c. Sebaiknya teknik membaca SQ3R dikombinasikan dengan metode yang
bervariasi agar siswa lebih tertarik dan semangat dalam belajar. Sehingga dapat tercipta suatu proses pembelajaran yang lebih aktif antara siswa dan guru.
2. Bagi peneliti lain
Perlu adanya penelitian lebih lanjut mengenai aspek lain selain penguasaan konsep dan keterampilan bertanya yang dapat ditingkatkan melalui pembelajaran dengan teknik SQ3R. Misalnya, ditinjau dari kemampuan berpikir kritis.
(35)
71
Arlinda Kustiani, 2014
Penerapan Teknik Membaca Sq3r Terhadap Penguasaan Konsep Dan Keterampilan Bertanya Siswa Sma Pada Topik Sistem Regulasi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA
Abidin, Y. (2012). Pembelajaran Membaca Berbasis Pendidikan Karakter. Bandung: Refika Aditama.
Adler & Doren. (2009). How to Read a Book Cara Mencapai Puncak Tujuan
Membaca. Jakarta: Indonesia Publishing
Anderson, K. (2010). Pembelajaran, Pengajaran dan Assesmen. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Arikunto, S. (2007). Manajemen penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Arikunto, S. (2008). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Cetakan ke-8. Jakarta: Bumi Aksara.
Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rhineka Cipta Tampubolon. 1993. Mengembangkan Minat dan Kebiasaan Membaca pada Anak. Bandung: Angkasa.
Brown & Edmondson (1984). Classroom Teaching Skill. London: Croom Helm Ltd.
Campbell, N.A, Reece, J.B.& Urry, L. A. (2004). Biologi (Edisi ke-5).Terjemahan dari: Biology. 5thed. Oleh Manalu, W. Jakarta: Erlanga.
Carlston, D. (2011). “Benefits of Student-Generated Note Packets: A Preliminary
Investigation of SQ3R Implementation”. Journal of Society for the Teaching
of Psychology. 38(3) 142-146.
Dahar, R W. (1989). Teori-Teori Belajar. Jakarta: Departemen Pendidikan Kebudayaan.
Depdiknas. (2006). Kurikulum Satuan Pendidikan Sekolah menengah Atas. Jakarta: Depdiknas
Fitriani. (2005). Penerapan SQ3R dengan Catatan Graphic Postorganizer pada
Model Belajar Heuristic Vee dalam Pembelajaran Biologi. Tesis program
magister pendidikan IPA Sekolah Pascasarjana UPI Bandung: Tidak diterbitkan.
Firdaus, M. (2012). SQ3R Strategy for increasing students’ retention of reading and written information. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran. 37 (1), 49-63.
Glynn, S.M & Muth, K.D. (1994). Reading and Writing to Learn Science: Achieving Scientific Literacy. Journal of Research in Science Teaching. 31, 1057-1073.
(36)
72
Arlinda Kustiani, 2014
Penerapan Teknik Membaca Sq3r Terhadap Penguasaan Konsep Dan Keterampilan Bertanya Siswa Sma Pada Topik Sistem Regulasi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Green. (2010). Pengantar Fisiologi Tubuh Manusia. Tangerang: Binarupa Aksara. Hartlep, L. (2000). The Effect of self-reference on Learning and Retention.
Journal of Education. 27 (4), 269-271.
Kurnadi, K. A. (2001). Dasar-dasar Anatomi dan Fisiologi Tubuh Manusia. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.
Kusmawati, R. D. (2010). Profil Pertanyaan Siswa SMA pada Subkonsep
Pencemaran Lingkungan Melalui Diskusi Kelompok Tutor Sebaya. Skripsi
pada FPMIPA UPI Bandung: Tidak diterbitkan.
Karwapi, M. (2012). Menningkatkan keterampilan membaca Penguasaan melalui
penggunaan pembelajaran SQ3R. [Online]. Tersedia:
http://karwapi.wordpress.com [20 Desember 2013].
Meltzer, D. E. (2002). “The relationship between mathematics preparation and
conceptual learning gain in physics: a possible hidden variable in diagnostic
pretest scores”. Journal of Mathematics. 1-6
Novak & Canas. (2008). The Theory Underlying Concept Maps and How to
Construct and Use Them. Institute fot Human and Machine
Cognition.[Online]. Tersedia:
http://cmap.ihmc.us/publicatin/researchpapers/theorymaps/theoryunderlying conceptmaps. htm [1 Janurai 2014].
Palupi, D. (2012). Peningkatan Hasil Belajar dalam Pembelajaran Biologi Melalui Penerapan Strategi Survey, Question, Read, Recite, And Review (SQ3R) pada Siswa Kelas XI IPA 2 SMA Negeri 1 Banyudono Tahun Ajaran 2011/2012. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran. 4 (2), 130-134.
Rahayu, E. (2001). Keterampilan siswa SMU dalam mengajukan pertanyaan tertulis pada konsep alat indera. Skripsi Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA UPI Bandung: Tidak diterbitkan.
Reijners, P. (2014). Het effect van de’read-recite-review’ (3R) studies strategie op het leren van tekst: Wat weten we en wat nog niet. [Online]. Tersedia:
welten-instituut.ou.nl. [20 Mei 2014].
Rochintaniawati, D. (2012). Questioning In Biology Instruction. [Online]. Tersedia: file.upi.edu [1 Januari 2013]
Rustaman, N. (2005). Strategi Belajar Mengajar Biologi. Bandung: Jurusan Pendidikan Biologi.
(37)
73
Arlinda Kustiani, 2014
Penerapan Teknik Membaca Sq3r Terhadap Penguasaan Konsep Dan Keterampilan Bertanya Siswa Sma Pada Topik Sistem Regulasi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Syaefuddin. (2009). Anatomi Tubuh Manusia. Jakarta: Salemba Medika.
Tekkaya, C., Ozhan, O., & Sungur, S. (2001). Biology Concept Perceived as Difficult by Turkish High School Student. Haccettepe Universiesi Egitim
Facultesi Dergisi. 21, 145-150.
Tomo. (2013). Mengintegrasikan Teknik Membaca Sq4r Dan Membuat Catatan
Berbentuk Graphic Postorganizer dalam Pembelajaran Fisika : Studi Eksperimen-Semu Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ipba Dan Mengembangkan Metakognisi Siswa Kelas 1 SLTP. Disertasi Doktor UPI
Bandung: Tidak diterbitkan.
Trowbridge, L. W. & Bybee, R. W. (1990). Becoming a Secondary School
Science Teacher (5th edition). Ohio: Merrill Publishing Company.
Widodo, A. (2006). Profil pertanyaan guru dan siswa dalam pembelajaran sains.
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran. 4 (2), 139-148.
Wiryodijoyo, S. (1989). Membaca: Strategi Pengantar dan Tekniknya. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
(38)
74
Arlinda Kustiani, 2014
Penerapan Teknik Membaca Sq3r Terhadap Penguasaan Konsep Dan Keterampilan Bertanya Siswa Sma Pada Topik Sistem Regulasi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA GAMBAR
Amsel. (2014). Sense organs in the skin. [Online]. Tersedia: http://www.exploringnature.org/db/detail.php?dbID=25&detID=47 [20 Mei 2014]
Ardiyansyah. (2010). Kelenjar hipofisis. [Online]. Tersedia: http://humanhormone.blogspot.com/p/kelenjar-hipofisis.html [20 Mei 2014] Bestari. (2012). Struktur kulit. [Online]. Tersedia:
http://interestedinmyblog.blogspot.com/2012/10/sistem-ekskresi-pada-manusia.htm [20 Mei 2014]
Krill. (2014). Kelenjar thyroid dan parathyroid. [Online]. Tersedia: http://goldkrilloil.web.id/wp-content/uploads/2014/04/Obat-Kelenjar-Tiroid-Membengkak.jpg [20 Mei 2014]
Mayasari. (2011). Struktur lidah. [Online]. Tersedia:
http://annisamayasari.blogspot.com/2011/04/41-struktur-dan-anatomi-lidah.html [20 Mei 2014]
Mutiara. (2011). Struktur anatomi mata. [Online]. Tersedia:
http://razzelara.blogspot.com/2011/12/mekanisme-kerja-mata-dan-telinga.html [20 Mei 2014]
Udayati. (2012). Struktur telinga. [Online]. Tersedia: http://udayatimade.blogspot.com/2012/06/anatomi-dan-fisiologi-telinga.html [20 Mei 2014]
(1)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data pembahasan penelitian, dapat disimpulkan bahwa penguasaan konsep siswa SMA pada topik sistem regulasi melalui teknik membaca SQ3R berbeda signifikan dengan penguasaan konsep siswa yang belajar tanpa menggunakan teknik membaca SQ3R. Siswa kelas eksperimen mengalami peningkatan yang lebih tinggi dibandingkan dengan siswa kelas kontrol. Hal ini ditunjukkan dengan nilai rata-rata retest pada kelas eksperimen yang menggunakan teknik membaca SQ3R berbeda signifikan dengan siswa kelas kontrol yang tidak menggunakan teknik membaca SQ3R dalam pembelajaran. Adapun untuk kemampuan bertanya siswa, secara kuantitatif pada kelas eksperimen lebih banyak dibandingkan dengan kelas kontrol. Secara kualitatif, pertanyaan yang diajukan oleh siswa di kelas eksperimen lebih baik dibandingkan dengan kelas kontrol. Hali ini ditunjukkan dengan banyaknya siswa di kelas eksperimen yang mengajukan pertanyaan kognitif tingkat tinggi dibandingkan dengan siswa kontrol. Sehingga dapat disimpulkan bahwa teknik membaca SQ3R memiliki peranan dalam meningkatkan keterampilan bertanya siswa. Berdasarkan hasil uji regresi sederhana disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan positif antara penguasaan konsep siswa dengan keterampilan bertanya siswa. Berdasarkan hasil penelitian, teknik membaca SQ3R dapat diterapkan dalam pembelajaran karena dapat meningkatkan penguasaan konsep dan keterampilan bertanya siswa pada topic sistem regulasi.
B. Saran
Dalam penelitian ini masih terdapat beberapa kekurangan. Oleh karena itu, di bawah ini terdapat beberapa saran atau rekomendasi dari peneliti agar pada penelitian berikutnya menjadi lebih baik. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat dikemukakan beberapa saran berikut ini.
(2)
1. Bagi guru
a. Dalam penggunaan teknik membaca SQ3R perlu diperhatikan karakteristik materi pembelajaran.
b. Perlu pembiasaan bagi siswa sebelum SQ3R diterapkan dalam pembelajaran. c. Sebaiknya teknik membaca SQ3R dikombinasikan dengan metode yang
bervariasi agar siswa lebih tertarik dan semangat dalam belajar. Sehingga dapat tercipta suatu proses pembelajaran yang lebih aktif antara siswa dan guru.
2. Bagi peneliti lain
Perlu adanya penelitian lebih lanjut mengenai aspek lain selain penguasaan konsep dan keterampilan bertanya yang dapat ditingkatkan melalui pembelajaran dengan teknik SQ3R. Misalnya, ditinjau dari kemampuan berpikir kritis.
(3)
DAFTAR PUSTAKA
Abidin, Y. (2012). Pembelajaran Membaca Berbasis Pendidikan Karakter. Bandung: Refika Aditama.
Adler & Doren. (2009). How to Read a Book Cara Mencapai Puncak Tujuan
Membaca. Jakarta: Indonesia Publishing
Anderson, K. (2010). Pembelajaran, Pengajaran dan Assesmen. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Arikunto, S. (2007). Manajemen penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Arikunto, S. (2008). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Cetakan ke-8. Jakarta: Bumi Aksara.
Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rhineka Cipta Tampubolon. 1993. Mengembangkan Minat dan Kebiasaan Membaca pada Anak. Bandung: Angkasa.
Brown & Edmondson (1984). Classroom Teaching Skill. London: Croom Helm Ltd.
Campbell, N.A, Reece, J.B.& Urry, L. A. (2004). Biologi (Edisi ke-5).Terjemahan dari: Biology. 5thed. Oleh Manalu, W. Jakarta: Erlanga.
Carlston, D. (2011). “Benefits of Student-Generated Note Packets: A Preliminary
Investigation of SQ3R Implementation”. Journal of Society for the Teaching
of Psychology. 38(3) 142-146.
Dahar, R W. (1989). Teori-Teori Belajar. Jakarta: Departemen Pendidikan Kebudayaan.
Depdiknas. (2006). Kurikulum Satuan Pendidikan Sekolah menengah Atas. Jakarta: Depdiknas
Fitriani. (2005). Penerapan SQ3R dengan Catatan Graphic Postorganizer pada
Model Belajar Heuristic Vee dalam Pembelajaran Biologi. Tesis program
magister pendidikan IPA Sekolah Pascasarjana UPI Bandung: Tidak diterbitkan.
Firdaus, M. (2012). SQ3R Strategy for increasing students’ retention of reading and written information. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran. 37 (1), 49-63.
Glynn, S.M & Muth, K.D. (1994). Reading and Writing to Learn Science: Achieving Scientific Literacy. Journal of Research in Science Teaching. 31, 1057-1073.
(4)
Green. (2010). Pengantar Fisiologi Tubuh Manusia. Tangerang: Binarupa Aksara. Hartlep, L. (2000). The Effect of self-reference on Learning and Retention.
Journal of Education. 27 (4), 269-271.
Kurnadi, K. A. (2001). Dasar-dasar Anatomi dan Fisiologi Tubuh Manusia. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.
Kusmawati, R. D. (2010). Profil Pertanyaan Siswa SMA pada Subkonsep
Pencemaran Lingkungan Melalui Diskusi Kelompok Tutor Sebaya. Skripsi
pada FPMIPA UPI Bandung: Tidak diterbitkan.
Karwapi, M. (2012). Menningkatkan keterampilan membaca Penguasaan melalui
penggunaan pembelajaran SQ3R. [Online]. Tersedia: http://karwapi.wordpress.com [20 Desember 2013].
Meltzer, D. E. (2002). “The relationship between mathematics preparation and
conceptual learning gain in physics: a possible hidden variable in diagnostic
pretest scores”. Journal of Mathematics. 1-6
Novak & Canas. (2008). The Theory Underlying Concept Maps and How to
Construct and Use Them. Institute fot Human and Machine
Cognition.[Online]. Tersedia:
http://cmap.ihmc.us/publicatin/researchpapers/theorymaps/theoryunderlying conceptmaps. htm [1 Janurai 2014].
Palupi, D. (2012). Peningkatan Hasil Belajar dalam Pembelajaran Biologi Melalui Penerapan Strategi Survey, Question, Read, Recite, And Review (SQ3R) pada Siswa Kelas XI IPA 2 SMA Negeri 1 Banyudono Tahun Ajaran 2011/2012. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran. 4 (2), 130-134.
Rahayu, E. (2001). Keterampilan siswa SMU dalam mengajukan pertanyaan tertulis pada konsep alat indera. Skripsi Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA UPI Bandung: Tidak diterbitkan.
Reijners, P. (2014). Het effect van de’read-recite-review’ (3R) studies strategie op het leren van tekst: Wat weten we en wat nog niet. [Online]. Tersedia:
welten-instituut.ou.nl. [20 Mei 2014].
Rochintaniawati, D. (2012). Questioning In Biology Instruction. [Online]. Tersedia: file.upi.edu [1 Januari 2013]
Rustaman, N. (2005). Strategi Belajar Mengajar Biologi. Bandung: Jurusan Pendidikan Biologi.
(5)
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Syaefuddin. (2009). Anatomi Tubuh Manusia. Jakarta: Salemba Medika.
Tekkaya, C., Ozhan, O., & Sungur, S. (2001). Biology Concept Perceived as Difficult by Turkish High School Student. Haccettepe Universiesi Egitim
Facultesi Dergisi. 21, 145-150.
Tomo. (2013). Mengintegrasikan Teknik Membaca Sq4r Dan Membuat Catatan
Berbentuk Graphic Postorganizer dalam Pembelajaran Fisika : Studi Eksperimen-Semu Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ipba Dan Mengembangkan Metakognisi Siswa Kelas 1 SLTP. Disertasi Doktor UPI
Bandung: Tidak diterbitkan.
Trowbridge, L. W. & Bybee, R. W. (1990). Becoming a Secondary School
Science Teacher (5th edition). Ohio: Merrill Publishing Company.
Widodo, A. (2006). Profil pertanyaan guru dan siswa dalam pembelajaran sains.
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran. 4 (2), 139-148.
Wiryodijoyo, S. (1989). Membaca: Strategi Pengantar dan Tekniknya. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
(6)
DAFTAR PUSTAKA GAMBAR
Amsel. (2014). Sense organs in the skin. [Online]. Tersedia: http://www.exploringnature.org/db/detail.php?dbID=25&detID=47 [20 Mei 2014]
Ardiyansyah. (2010). Kelenjar hipofisis. [Online]. Tersedia: http://humanhormone.blogspot.com/p/kelenjar-hipofisis.html [20 Mei 2014] Bestari. (2012). Struktur kulit. [Online]. Tersedia:
http://interestedinmyblog.blogspot.com/2012/10/sistem-ekskresi-pada-manusia.htm [20 Mei 2014]
Krill. (2014). Kelenjar thyroid dan parathyroid. [Online]. Tersedia: http://goldkrilloil.web.id/wp-content/uploads/2014/04/Obat-Kelenjar-Tiroid-Membengkak.jpg [20 Mei 2014]
Mayasari. (2011). Struktur lidah. [Online]. Tersedia:
http://annisamayasari.blogspot.com/2011/04/41-struktur-dan-anatomi-lidah.html [20 Mei 2014]
Mutiara. (2011). Struktur anatomi mata. [Online]. Tersedia:
http://razzelara.blogspot.com/2011/12/mekanisme-kerja-mata-dan-telinga.html [20 Mei 2014]
Udayati. (2012). Struktur telinga. [Online]. Tersedia: http://udayatimade.blogspot.com/2012/06/anatomi-dan-fisiologi-telinga.html [20 Mei 2014]