Analisis Pengaruh Economic Value Added (EVA) dan Market Value Added (MVA) terhadap Harga Saham Perusahaan Indeks LQ 45 di Bursa Efek Indonesia Periode 2007-2009.

(1)

vii

ABSTRACT

This research analyzed the influence of economic value added and market value added to stock price. The objective of this research also to get which performance have the most significant effect to stock price.

This research was a descriptive and a causal associative research where the variables had causality characteristic. The companies were list in LQ 45 index 2007-2009 period were the sample of this research. They were chose by purposive sampling method. Time series data were used in this research, it was obtained from company’s financial statement at year 2007–2009. Statistic method through multiple regression analysis was used in hypothesis testing with SPSS 16.0 program. The hypotheses was economic value added and market value added have significant influence to stock price. Result of test indicate that economic value added haven’t significant influence while market value added have significant influence toward stock price. But both variables are simultaneously have significant influence to stock price.


(2)

ABSTRAK

Penelitian ini menganalisis pengaruh economic value added dan market value added terhadap harga saham. Penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui tolok ukur mana yang mempunyai pengaruh paling signifikan terhadap harga saham.

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dan asosiatif kausal yang variabelnya bersifat kausalitas. Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan yang masuk dalam indeks LQ 45 periode 2007-2009 yang dipilih dengan metode purposive sampling. Data yang digunakan bersifat time series, dan diambil dari laporan keuangan tahunan perusahaan 2007-2009. Pengujian hipotesis dilakukan dengan metode statistik melalui analisis regresi berganda dengan program SPSS 16.0. Hipotesis dalam penelitian ini adalah economic value added dan market value added memiliki pengaruh yang signifikan terhadap harga saham. Hasil penelitian menunjukkan bahwa economic value added tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham sementara market value added memiliki pengaruh yang signifikan terhadap harga saham. Tetapi kedua variabel secara simultan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap harga saham.


(3)

ix DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN... ii

PERNYATAAN ORISINALITAS LAPORAN PENELITIAN ... iii

PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN ... iv

KATA PENGANTAR ... v

ABSTRACT ... vii

ABSTRAK ... viii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR GAMBAR... xii

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR GRAFIK ... xvi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2Rumusan Masalah ... 7

1.3Keterbatasan Penelitian ... 8

1.4Tujuan Penelitian ... 8

1.5Kegunaan Penelitian ... 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS ... 10

2.1 Kajian Pustaka ... 10

2.1.1 Kinerja Perusahaan ... 10

2.1.2 Kinerja Keuangan ... 11

2.1.2.1 Tujuan Pengukuran Kineja Keuangan ... 12

2.1.2.2 Metode Pengukuran Kinerja Keuangan ... 13

2.1.3 Economic Value Added (EVA) ... 14


(4)

2.1.3.2 Keunggulan dan Kelemahan EVA ... 20

2.1.4 Market Value Added (MVA)... 24

2.1.4.1 Menghitung MVA ... 26

2.1.4.2 Keunggulan dan Kelemahan MVA ... 30

2.1.5 Hubungan Economic Value Added (EVA) dengan Market Value Added (MVA) ... 31

2.1.6 Harga Saham ... 31

2.1.7 Pengaruh Economic Value Added (EVA) dan Market Value Added (MVA) terhadap Harga Saham ... 38

2.1.8 Penelitian Terdahulu ... 38

2.2 Kerangka Pemikiran ... 40

2.3 Formulasi Hipotesis ... 42

BAB III METODE PENELITIAN ... 43

3.1 Jenis Penelitian ... 43

3.2 Definisi Operasional Variabel ... 46

3.3 Populasi dan Sampel Penelitian ... 50

3.4 Sumber Data dan teknik Pengumpulan Data ... 52

3.5 Analisis Data ... 53

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 60

4.1 Perhitungan Economic Value Added (EVA) ... 60

4.1.1 Menghitung Net Operating Profit After Tax (NOPAT) ... 60

4.1.2 Menghitung Invested Capital ... 63

4.1.3 Menghitung Tingkat Pajak (Tax) ... 65

4.1.4 Menghitung Weighted Average Cost of Capital (WACC) ... 66

4.1.4.1 Menghitung Tingkat Modal (D) ... 66

4.1.4.2 Menghitung Cost of Debt (rd) ... 67

4.1.4.3 Menghitung Tingkat Modal dan Ekuitas (E) ... 69

4.1.4.4 Menghitung Cost of Equity (re) ... 70


(5)

xi

4.1.7 Menghitung MVA (Market Value Added) ... 77

4.1.7.1 Menghitung Nilai Pasar Perusahaan ... 77

4.1.7.2 Menghitung Nilai Buku Ekonomis Perusahaan ... 79

4.2 Analisis Statistik Deskriptif ... 82

4.2.1 Uji Asumsi Klasik ... 84

4.2.1.1 Uji Normalitas ... 84

4.2.1.2 Uji Multikolonieritas ... 86

4.2.1.3 Uji Heteroskedastisitas ... 87

4.2.1.4 Uji Autokorelasi ... 88

4.3 Uji Hipotesis ... 89

4.3.1 Persamaan Regresi ... 89

4.3.2 Pengujian Secara Parsial ... 90

4.3.3 Uji-F ... 91

4.3.4 Analisis Koefisien Determinasi (R2) ... 92

4.4 Pembahasan Hasil Analisis Statistik ... 92

BAB V SIMPULAN DAN SARAN... 95

5.1 Simpulan ... 95

5.2 Saran ... 97


(6)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1 Kerangka Pemikiran ... 42 Gambar 2 Daerah Uji Autokorelasi menurut nilai Durbin-Watson ... 57


(7)

xiii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Tabel Operasionalisasi Variabel ... 47

Tabel 3.2 Tabel Kriteria Sampel ... 51

Tabel 3.3 Tabel Daftar Nama Perusahaan Indeks LQ 45 Periode 2007-2009 . 52 Tabel 3.5 Tabel Kriteria Uji Autokorelasi menurut nilai Durbin-Watson ... 57

Tabel 4.1.1.1 Tabel Ringkasan Laba Sebelum Pajak Tahun 2007-2009 ... 61

Tabel 4.1.1.2 Tabel Ringkasan Pajak Tahun 2007-2009 ... 61

Tabel 4.1.1.3 Tabel Perhitungan NOPAT Tahun 2007-2009 ... 62

Tabel 4.1.2.1 Tabel Ringkasan Total Hutang dan Ekuitas Tahun 2007-2009 ... 63

Tabel 4.1.2.2 Tabel Perhitungan Hutang Jangka Pendek Tanpa Bunga Tahun 2007-2009 ... 64

Tabel 4.1.2.3 Tabel Perhitungan Invested Capital Tahun 2007-2009 ... 64

Tabel 4.1.3 Tabel Perhitungan Tingkat Pajak Tahun 2007-2009 ... 65

Tabel 4.1.4.1.1 Tabel Ringkasan Total Hutang Tahun 2007-2009 ... 66

Tabel 4.1.4.1.2 Tabel Perhitungan Tingkat Modal Tahun 2007-2009 ... 67

Tabel 4.1.4.2.1 Tabel Ringkasan Beban Bunga Tahun 2007-2009 ... 68

Tabel 4.1.4.2.2 Tabel Perhitungan Cost of Debt Tahun 2007-2009 ... 68

Tabel 4.1.4.3.1 Tabel Ringkasan Total Ekuitas Tahun 2007-2009 ... 69

Tabel 4.1.4.3.2 Tabel Perhitungan Tingkat Modal dan Ekuitas Tahun 2007-2009 .. 70

Tabel 4.1.4.4.1 Tabel Ringkasan Harga Saham Tahun 2007-2009 ... 71

Tabel 4.1.4.4.2 Tabel Perhitungan EPS Tahun 2007-2009 ... 71

Tabel 4.1.4.4.3 Tabel Perhitungan PER Tahun 2007-2009 ... 72

Tabel 4.1.4.4.4 Tabel Perhitungan Cost of Equity Tahun 2007-2009 ... 72

Tabel 4.1.4.4.5 Tabel Perhitungan WACC Tahun 2007-2009 ... 73

Tabel 4.1.5 Tabel Perhitungan Capital Charges Tahun 2007-2009 ... 74

Tabel 4.1.6 Tabel Perhitungan EVA Tahun 2007-2009 ... 76

Tabel 4.1.7.1.1 Tabel Ringkasan Bunga Minoritas Tahun 2007-2009 ... 78


(8)

Tabel 4.1.7.1.3 Tabel Perhitungan Nilai Pasar Perusahaan Per Lembar Saham

Tahun 2007-2009 ... 79

Tabel 4.1.7.2.1 Tabel Perhitungan Nilai ROE Tahun 2007-2009 ... 80

Tabel 4.1.7.2.2 Tabel Perhitungan Nilai Buku Ekonomis Perusahaan Tahun 2007-2009 ... 80

Tabel 4.1.7.2.3 Tabel Perhitungan MVA Tahun 2007-2009 ... 81

Tabel 4.2 Tabel Statistik Deskriptif ... 83

Tabel 4.2.1.1.1 Tabel Uji Normalitas Sebelum Data Ditransformasi ... 84

Tabel 4.2.1.1.2 Tabel Uji Normalitas Sesudah Data Ditransformasi ... 85

Tabel 4.2.1.2 Tabel Uji Multikolinearitas ... 87

Tabel 4.2.1.4 Tabel Uji Autokorelasi ... 89

Tabel 4.3.1 Tabel Model Summary ... 89

Tabel 4.3.2 Tabel Uji-t ... 90


(9)

xv

DAFTAR GRAFIK

Halaman

Grafik 1 Grafik Histogram Uji Normalitas Setelah Data Ditransformasi ... 86 Grafik 2 Grafik Uji Normalitas Setelah Data Ditransformasi dengan

Normal P-Plot of Regression Standarized Residual Model Regresi .. 86 Grafik 3 Grafik Uji Autokorelasi Setelah Data Ditransformasi dengan


(10)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Penelitian

Perkembangan perekonomian semakin cepat dan kompleks dari waktu ke waktu. Hal ini dapat dilihat dari semakin banyaknya perdagangan hampir di semua komoditi. Perkembangan teknologi yang digunakan untuk memperkuat daya saing ekonomi dan informasi yang semakin cepat menjadikan suatu perusahaan untuk dapat terus bersaing mempertahankan eksistensinya. Kondisi tersebut menuntut perusahaan-perusahaan untuk melakukan pembenahan di segala bidang, salah satunya adalah bidang manajemen keuangan. Bagi seorang manajer keuangan, salah satu tugasnya adalah mengambil keputusan dalam menganalisis penyajian laporan keuangan perusahaan. Seorang manajer keuangan terlebih dahulu perlu memahami kondisi keuangan perusahaannya. (Prakasa, 2007:1)

Kesuksesan suatu perusahaan dalam mempertahankan eksistensinya tidak luput dari peran manajer keuangan dan pengaruh keputusan keuangan yang telah dilakukan. Para manajer keuangan memiliki tugas utama merencanakan pengadaan dan penggunaan dana untuk memaksimumkan nilai perusahaan. Tujuan keputusan keuangan yang dilakukan adalah meningkatkan kemakmuran pemilik perusahaan atau pemegang saham. (Prakasa, 2007:1)

Secara normatif, tujuan keputusan keuangan adalah untuk memaksimumkan nilai perusahaan. Semakin tinggi nilai perusahaan yang diciptakan, maka semakin besar kemakmuran yang akan diterima oleh pemilik perusahaan (Suad Husnan dan


(11)

2

Enny Pudjiastuti, 2002:7).

Memaksimumkan nilai perusahaan tidak identik dengan memaksimumkan laba, apabila laba tersebut diartikan sebagai laba akuntansi. Sebaliknya memaksimumkan nilai perusahaan akan identik dengan memaksimumkan laba dalam pengertian ekonomi. Hal ini disebabkan karena laba ekonomi diartikan sebagai jumlah kekayaan yang biasa dikonsumsikan tanpa mengurangi modal pemilik perusahaan (Suad Husnan dan Enny Pudjiastuti, 2002:8).

Saham adalah salah satu aset yang diperdagangkan oleh perusahaan dalam financial market, khususnya pasar modal. Pasar modal merupakan salah satu fasilitas untuk menyalurkan dana dari pihak yang memiliki kelebihan dana kepada pihak yang membutuhkan dana. Dengan proses ini, diharapkan terjadi peningkatan produksi sehingga akan terjadi peningkatan kemakmuran. (Prakasa, 2007:2)

Dalam proses perolehan dana dari masyarakat, perusahaan yang kinerjanya lebih baik memiliki kesempatan untuk memperoleh dana lebih besar dibandingkan dengan perusahaan yang kinerjanya kurang baik atau dengan kata lain bahwa perusahaan yang laba bersihnya lebih besar akan lebih mudah memperoleh dana dari masayarakat bila dibandingkan dengan perusahaan yang laba bersihnya kecil.

Kegiatan penanaman modal oleh seorang investor dalam perusahaan tentu membutuhkan suatu informasi tentang keadaan suatu perusahaan yang bersangkutan. Informasi tersebut akan membantu investor untuk dapat menilai kinerja manajemen perusahaan, dimana kinerja manajemen yang baik dapat mendorong dan meyakinkan investor untuk menanamkan modalnya lebih banyak lagi dalam perusahaan. (Husniawati, 2008:1).


(12)

3

Berdasarkan alat analisis rasio keuangan, para pemegang saham cenderung menjual sahamnya jika rasio keuangan perusahaan tersebut buruk, sebaliknya jika rasio keuangan perusahaan tersebut baik, maka pemegang saham akan mempertahankannya. Demikian juga dengan para calon investor jika rasio keuangan perusahaan buruk, mereka cenderung untuk tidak menginvestasikan modalnya, begitu pun sebaliknya jika rasio keuangan perusahaan baik, para calon investor akan menginvestasikan modalnya (Hendrata, 2001) oleh (Rosy, 2009:2). Melihat kecenderungan tersebut, maka perubahan harga saham di pasar modal sangatlah berpengaruh.

Selama ini analisis rasio keuangan yang lazim dipakai dalam penilaian kinerja suatu perusahaan dinyatakan dalam rasio keuangan yang terbagi menjadi empat kategori utama, yaitu rasio profitabilitas, rasio aktivitas, rasio leverage, dan rasio likuiditas (Hendrata, 2001) oleh (Rosy, 2009:2). Namun, penggunaan analisis rasio keuangan memiliki kelemahan antara lain: (1) Rasio keuangan tidak disesuaikan dengan perubahan tingkat harga. (2) Rasio keuangan sulit digunakan sebagai pembanding antara perusahaan sejenis, jika terdapat perbedaan metode akuntansinya. (3) Rasio keuangan hanya menggambarkan keadaan sesaat, yaitu pada tanggal laporan keuangan dan periode pelaporan keuangan (Munawir, 2002) oleh (Rosy, 2009:2).

Kelemahan lainnya menurut Oktora dkk (2003:439) adalah perhitungan laba tidak memperhitungkan resiko, yang tercermin dalam biaya modal perusahaan, terutama atas biaya penggunaan modal dana ekuitas. Padahal setiap penggunaan suatu dana akan memberikan konsekuensi pada terjadinya biaya, sehingga tidak mencerminkan keadaan perusahaan yang sesungguhnya.


(13)

4

tidak saja melihat return yang dihasilkan, tetapi juga resiko yang dihadapi perusahaan dengan konsep value added (Rifzia, 2002:138).

Dengan adanya perkembangan pemikiran-pemikiran dibidang manajemen, maka terciptalah suatu pendekatan atau metode baru untuk mengukur kinerja operasional suatu perusahaan yang memperhatikan kepentingan dan harapan penyedia dana (kreditor dan pemegang saham), yang disebut dengan teknik pengukuran Economic Value Added (EVA) dan Market Value Added (MVA). Economic Value Added (EVA) dan Market Value Added (MVA) diperkenalkan oleh Stern Stewart & Co, sebuah perusahaan keuangan di Amerika. Stewart & Co, sebuah perusahaan keuangan di Amerika meyakini bahwa Economic Value Added (EVA) dan Market Value Added (MVA) adalah kunci dari penciptaan nilai perusahaan. Hal ini didasarkan pada penelitian yang dilakukannya di Amerika Serikat dan beberapa negara lainnya yang berhasil menciptakan kekayaan bagi para pemegang sahamnya (Hendrata, 2001) oleh (Rosy, 2009:2) .

Economic Value Added (EVA) dan Market Value Added (MVA) berusaha mengukur nilai tambah yang dihasilkan suatu perusahaan dengan cara mengurangi beban biaya modal (cost of capital) yang timbul akibat adanya investasi yang dilakukan. Metode Economic Value Added (EVA) dan Market Value Added (MVA) berusaha mengukur nilai tambah yang dihasilkan perusahaan dengan memperhatikan biaya modal yang meningkat, karena biaya modal menggambarkan suatu resiko bagi perusahaan. Oleh karena itu, manajer berusaha untuk berfikir dan bertindak seperti para investor, yaitu memaksimalkan tingkat pengembalian (return) dan meminimumkan tingkat biaya modal (cost of capital) sehingga nilai tambah perusahaan dapat dimaksimalkan. Economic Value Added (EVA) merupakan


(14)

5

indikator tentang adanya penciptaan nilai dari suatu investasi, sedangkan Market Value Added (MVA) merupakan perbedaan antara nilai modal yang ditanamkan di perusahaan sepanjang waktu dari investasi modal, pinjaman, laba ditahan, dan uang yang bisa diambil sekarang atau sama dengan selisih antara nilai buku dengan nilai pasar perusahaan (Rahayu, 2007) oleh (Rosy, 2009:2). Perusahaan dikatakan berhasil menciptakan nilai tambah bagi pemilik modal, jika Economic Value Added (EVA) dan Market Value Added (MVA) bernilai positif, karena perusahaan mampu menghasilkan tingkat pengembalian yang melebihi tingkat biaya modal ( cost of capital) diikuti dengan meningkatnya harga saham. Namun, jika Economic Value Added (EVA) dan Market Value Added (MVA) bernilai negatif, hal ini menunjukkan nilai perusahaan menurun yang diikuti dengan penurunan harga saham, karena tingkat pengembalian lebih rendah dari biaya modal. Hasil yang diperoleh dari penelitian-penelitian sejenis yang dilakukan mengenai ada tidaknya pengaruh antara Economic Value Added (EVA) dan Market Value Added (MVA) terhadap harga saham beraneka ragam. Ada yang menyatakan bahwa Economic Value Added (EVA) dan Market Value Added (MVA) dengan harga saham tidak berpengaruh, tetapi ada pula yang menyatakan bahwa Economic Value Added (EVA) dan Market Value Added (MVA) dengan harga saham berpengaruh (Rosy, 2009:3).

Sementara dalam penelitian ini obyek yang diamati adalah perusahaan go public yang masuk kategori saham LQ 45 pada Bursa Efek Indonesia. Indeks LQ 45 merupakan rata-rata tertimbang dari 45 indeks individu saham yang dinilai unggulan, indeks sektoral berarti indeks khusus saham-saham sesuai dengan sektor usahanya. Di Bursa Efek Indonesia (BEI) tercatat ada sepuluh jenis indeks sektoral seperti


(15)

6

sektor infrastruktur, indeks sektor aneka industri dan lainnya. (Tim BEI, 2010) oleh (Okezone.com, 2010)

Indeks LQ 45 merupakan indeks dari 45 saham yang telah dipilih melalui beberapa kriteria, sehingga indeks ini terdiri dari saham–saham yang mempunyai likuiditas yang tinggi dan juga mempertimbangkan nilai kapitalisasi pasar dari saham–saham tersebut. Adapun saham–saham yang masuk ke dalam kategori LQ 45 harus memenuhi beberapa kriteria diantaranya, masuk dalam top 60 dari total transaksi saham di pasar reguler (rata–rata nilai transaksi selama 12 bulan terakhir), masuk ke dalam ranking yang didasarkan pada nilai kapitalisasi pasar (rata–rata nilai kapitalisasi pasar selama 12 bulan terakhir), telah tercatat pada BEJ sekurang-kurangnya selama 3 bulan, serta kondisi keuangan perusahaan, prospek pertumbuhan perusahaan, frekuensi dan jumlah transaksi di pasar reguler. Dari kriteria diatas, dapat dilihat bahwa indeks LQ 45 merupakan indeks yang diperoleh dari 45 saham paling liquid sehingga analisis terhadap 45 saham tersebut akan memberikan gambaran yang signifikan dari kondisi pasar modal pada umumnya. (Handoko, 2008:5)

Adanya kecenderungan bagi pemegang maupun calon pemegang saham untuk menanamkan modalnya pada perusahaan dengan melihat kondisi kinerja perusahaan dan perubahan harga saham (Rosy, 2009:2).

Bagaimana kinerja keuangan dengan menggunakan metode Economic Value Added (EVA) dan Market Value Added (MVA) serta Apakah Economic Value Added (EVA) dan Market Value Added (MVA) berpengaruh terhadap harga saham pada perusahaan sektor LQ45 di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2007-2009?


(16)

7

Berdasarkan uraian diatas penelitian ini berjudul: “Analisis Pengaruh

Economic Value Added (EVA) dan Market Value Added (MVA) Terhadap Harga

Saham Perusahaan Indeks LQ 45 Di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2007 – 2009”.

1.2Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang pemikiran diatas, penulis tertarik untuk meneliti perusahaan-perusahaan yang masuk dalam Indeks LQ 45 di BEI selama periode 2007-2009, untuk mengetahui apakah pengukur kinerja perusahaan yang tercermin pada EVA dan MVA suatu perusahaan memiliki pengaruh secara signifikan terhadap harga saham. Dari uraian tersebut, masalah yang dapat diidentifikasikan adalah sebagai berikut :

“ Apakah Economic Value Added (EVA) dan Market Value Added (MVA) yang dihasilkan berpengaruh terhadap harga saham perusahaan Indeks LQ 45 Di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2007 – 2009? ”

1.2 Keterbatasan Penelitian

Beberapa keterbatasan dalam penelitian ini antara lain.

1. Variabel dalam penelitian ini hanya berkisar antara dua set variabel yaitu EVA dan MVA sebagai set variabel independen dan harga saham sebagai set variabel dependen, namun sebenarnya masih banyak variabel lain yang dapat mempengaruhi harga saham.

2. Periode pengamatan dalam penelitian ini dibatasi hanya dari tahun 2007– 2009.


(17)

8

3. Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan yang selalu masuk dalam indeks LQ 45 periode 2007-2009, sehingga hasil penelitian tidak dapat digeneralisasi.

1.3Tujuan Penelitian

Sesuai dengan permasalahan yang telah diuraikan sebelumnya penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Economic Value Added (EVA) dan Market Value Added (MVA) terhadap harga saham perusahaan Indeks LQ 45 Di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2007 – 2009.

1.4Kegunaan Penelitian

Melalui penelitian ini penulis berharap dapat memberikan kegunaan dan manfaat bagi semua pihak, antara lain:

1. Pihak Penulis

a. Menambah pengetahuan dan pengalaman yang berkaitan dengan ilmu yang diteliti.

b. Dapat mewujudkan suatu bentuk skripsi, sebagai salah satu syarat dalam menempuh ujian kesarjanaan Jurusan Ekonomi Manajemen Universitas Kristen Maranatha.

2. Pihak Perusahaan

Untuk dapat dijadikan sebagai bahan pemikiran dan masukan di dalam melaksanakan penilaian kinerja berdasarkan teknik Economic Value


(18)

9

Added (EVA) dan Market Value Added (MVA) yang dituangkan dalam bentuk saran-saran yang berhubungan dengan penelitian ini.

3. Pihak Universitas

Semoga hasil penelitian ini dapat bermanfaat sebagai bahan dokumentasi untuk melengkapi referensi yang dibutuhkan dalam penyediaan bahan studi bagi pihak-pihak yang membutuhkan terutama yang tertarik dalam masalah Economic Value Added (EVA) dan Market Value Added (MVA).

4. Pihak Lain

Sebagai informasi dan pengetahuan bagi pihak yang mungkin membutuhkan dan berkepentingan dengan penelitian dan hasilnya.


(19)

95

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Dari 16 perusahaan yang selalu masuk dalam indeks LQ 45 periode 2007-2009, perusahaan menghasilkan nilai EVA positif maupun negatif. EVA yang positif menandakan bahwa tingkat pengembalian yang dihasilkan oleh perusahaan melebihi biaya modal atau tingkat pengembalian yang diharapkan oleh investor. Perusahaan yang memiliki EVA yang selalu positif antara lain AALI, ANTM, ASII, INCO, PGAS, PTBA, TLKM, dan UNTR. Perusahaan-perusahaan tersebut berhasil menciptakan nilai bagi pemilik modal. Sedangkan BBCA, BBRI, BDMN, BLTA, BMRI, INDF, ISAT, MEDC terdapat nilai EVA negatif karena perusahaan-perusahaan tersebut memiliki nilai Capital Charges lebih besar dibandingkan dengan NOPAT yang diperoleh perusahaan. Nilai EVA yang negatif menandakan bahwa nilai perusahaan berkurang sebagai akibat pengembalian yang dituntut oleh investor.

Untuk Perhitungan MVA, semua perusahaan dari tahun 2007-2009 menghasilkan MVA yang positif. MVA yang positif menandakan bahwa nilai pasar perusahaan lebih tinggi daripada nilai buku perusahaan sehingga investor tertarik untuk menanamkan modalnya pada perusahaan tersebut.

Penelitian ini juga bertujuan untuk menguji dan menganalisis apakah terdapat hubungan yang signifikan antara economic value added (EVA) dan market value added (MVA) terhadap harga saham. Pengujian hipotesis dilakukan dengan metode statistik inferensial setelah sebelumnya dilakukan pengujian asumsi klasik.

Dari persamaan regresi yang diperoleh, diketahui EVA mempunyai koefisien regresi bertanda positif sebesar 0,125, artinya apabila terjadi perubahan variabel


(20)

96

EVA sebesar 1 % akan menaikan harga saham sebesar 12,5 %. Koefisien regresi MVA bertanda positif sebesar 0,452, artinya apabila terjadi perubahan variabel MVA sebesar 1 % akan menaikkan harga saham sebesar 45,2 %. Berdasarkan hasil penelitian ini MVA menjadi tolok ukur yang lebih signifikan dibanding EVA.

1. Penelitian ini menyimpulkan bahwa EVA tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap harga saham. Tidak signifikannya variabel EVA terhadap perubahan harga saham bisa disebabkan para investor ataupun broker lebih mendasarkan transakasinya pada faktor-faktor lain diluar fundamental seperti : hukum permintaan dan penawaran, tingkat suku bunga, valuta asing, dana asing di bursa, dan indeks harga saham. Hal ini dapat dilihat dari tidak adanya pengaruh variabel EVA secara parsial terhadap perubahan harga saham perusahaan-perusahaan indeks LQ 45 di Bursa Efek Indonesia. Hasil penelitian ini sama seperti yang diungkapkan oleh Rousana (1997) dan Rosy (2009)

2. MVA mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap harga saham, dan memiliki arah pengaruh yang positif. Artinya meningkatnya MVA akan meningkatkan harga saham. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Rosy (2009).

3. EVA dan MVA secara simultan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap harga saham. Hasil penelitian ini sesuai dengan pernyataan yang dikemukakan oleh Dwi Dwitayanti (2005).


(21)

97

5.2 Saran

Berdasarkan penelitian ini, penulis memberikan beberapa saran kepada manajemen perusahaan dan peneliti selanjutnya.

1. Bagi manajemen perusahaan yang memiliki nilai EVA yang negatif (BBCA, BBRI, BDMN, BLTA, BMRI, INDF, ISAT, MEDC) agar dapat menaikkan nilai laba/NOPAT, dengan cara : omzet penjualan produksi perusahaan ditingkatkan, mengurangi bunga hutang, meminimumkan tingkat biaya modal melalui optimalisasi struktur modal.

2. Bagi peneliti selanjutnya, disarankan untuk memperluas set variabel yang digunakan, misalnya melibatkan tingkat inflasi dalam penelitian, atau menambah variabel moderat serta disarankan untuk memperbanyak sampel yang digunakan. Selain itu disarankan juga untuk memperpanjang periode penelitian.


(22)

DAFTAR PUSTAKA

1.

Arifin, A. 2001. Membaca Saham. Yogyakarta : ANDI

2.

Alwi, Iskandar Z. 2003. Pasar Modal, Teori dan Aplikasi. Jakarta : Nasindo

Internusa

3.

Bartol, Kathryn M. dan David C. Martin. 1991. Management. New York : Mc

Graw Hill

4.

Bartol, Kathryn M. dan David C. Martin. 1994. Management. New York : Mc

Graw Hill

5.

Bovee, Courtland L., John V. Thill, Marian Burkwood dan Geoge P. Dovel. 1993.

Management. Mc Graw Hill: New York.

6.

Brealey, Richard A., dan Stewart C. Myers. 1996. Principles of Coorporate

Finance 5

th

Edition. New York : Mc Graw Hill

7.

Brigham, Eugene dan Michael C. Ehrhardt. 2002. Financial Management :

Theory and Practice. South-Western : Thomson

8.

Dodd, L., James, dan Chen, Shimin. 1997. Economic Value Added. Arkansas

Business and Economic Review.

9.

Handoko, Wahyu. 2008. Pengaruh Economic Value Added, ROE, ROA dan EPS

terhadap Perubahan Harga Saham Kategori LQ 45. Skripsi. Surakarta :

Universitas Muhammadiyah Surakarta

10.

Helfert, Erich A. 1996. Techniques of Financial Analysis : A Guide to Value

Creation 10

th


(23)

99

11.

Hidayat, Hikmawan. 2007. Analisis Kinerja Keuangan Sebelum dan Sesudah Go

Public Yang Terdaftar Pada Bursa Efek Jakarta. Skripsi. Semarang : Universitas

Negeri Semarang

12.

Husnan, Suad dan Enny Pudjiastuti. 2002. Dasar – Dasar Manajemen Keuangan,

Unit Penerbit dan Percetakan AMP YKPN: Yogyakarta

13.

Husniawati, 2008. Analisis Pengaruh Economic Value Added, Market Value

Added, dan Risiko Sistematik terhadap Return Saham pada Perusahaan Food and

Beverages. Depok : Universitas Gunadarma

14.

Jogiyanto. 2007. Metodologi Penelitian Bisnis. BPFE: Yogyakarta.

15.

Kuncoro, Mudrajad, 2003. Metode Riset Untuk Bisnis Dan Ekonomi. Jakarta :

Erlangga

16.

Mardiah, Siti, Bambang Sugiarto, Dergibson Siagian. 2006. Analisis Kinerja

Bank Pemerintah Dan Swasta Dengan Metode EVA Dan MVA Terhadap Return

Saham . Akuntabilitas, September 2006, Hal 97-104

17.

Mirza, T. 1997. Eva Sebagai Alat Penilai. Manajemen dan Usahawan Indonesia.

Nomor 4/ XXVI, April.

18.

Mirza, Teuku dan Imbuh S. 1999. Konsep Economic Value Added : Pendekatan

Untuk Menentukan Nilai Riil Manajemen. Usahawan No. 10 Tahun XXVIII.

Januari 1999. hal 37 – 40.

19.

Mulyadi. 1997. Akuntansi Manajemen: Konsep, Manfaat dan Rekayasa Edisi

Kedua. Yogyakarta : Bagian Penerbitan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN

20.

Nachrowi, D. 2006. Ekonometrika, untuk Analisis Ekonomi dan Keuangan


(24)

100

21.

Napitupulu, Sahala Ian Putra. 2008. Analisis Kinerja Keuangan dengan

Menggunakan Metode Economic Value Added (EVA) dan Market Value Added

(MVA) Pada Tiga Emiten Terbaik 2006. Skripsi. Medan : Universitas Sumatra

Utara.

22.

Nazir, Moh. 2003. Metode Penelitian. Jakarta : Ghalia

23.

Niswonger, C. Rollin, Carl S. Warren, James M. Reeve, dan Philip Fess. 1999.

Akuntansi. Jakarta : Erlangga

24.

O’Byrne, F. Stephen dan S. David Young. 2001. Economic Value Added dan

Manajemen Berdasarkan Nilai Panduan Praktis untuk Implementasi. Jakarta:

Salemba Empat.

25.

Oktora, Miranda., Yuliana Salim, Thio Anastasia. 2003. Analisis Pengaruh

Penilaian Kinerja dengan Konsep Konvensional dan Konsep Value Based

Terhadap Return Saham Simposium Nasional Akuntansi X. Makasar :

IAI-Kompartemen Akuntan Pendidik

26.

Ponco, Budi. 2008. Analisis Pngaruh CAR, NPL, BOPO, NIM dan LDR terhadap

ROA : Studi Kasus Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek

Indonesia Periode 2004-2007. Tesis. Semarang : Universitas Diponegoro

27.

Pradhono, dan Yulius Jogi Christiawan. 2004. Pengaruh Economic Value Added,

Residual Income, Earnings dan Arus Kas Operasi Terhadap Return Yang

Diterima Pemegang Saham (Studi Pada Perusahaan Manufaktur Yang terdaftar di

Bursa Efek Jakarta). Jurnal Akuntansi dan Keuangan Vol.6 no.2, November 2004,

Hal 140-166


(25)

101

28.

Prakasa, Mulya Yoga. 2007. Analisis Hubungan Economic Value Added (EVA)

dan Market Value Added (MVA) pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di

Bursa Efek Jakarta. Skripsi. Yogyakarta : Universitas Islam Indonesia

29.

Rahayu, Mariana Sri. 2007. Analisis Pengaruh EVA dan MVA terhadap Return

Saham pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Jakarta. Skripsi. Yogyakarta:

Universitas Islam Indonesia.

30.

Rizfia, Khaira. 2002. Penilaian Kinerja Keuangan Perusahaan Publik dengan

Menggunakan Perbandingan EVA dan CVA. Jurnal Manajemen Maranatha Vol.

2, November 2002, Hal 137-149.

31.

Rosy, Meity. 2009. Analisis Pengaruh Antara Economic Value Added dan Market

Value Added terhadap Perusahaan Sektor LQ 45 di Bursa Efek Indonesia (BEI)

periode 2007-2008. Depok : Universitas Gunadarma

32.

Rousana, Mike. 1997. Memanfaatkan EVA Untuk Menilai Perusahaan di Pasar

Modal Indonesia. Majalah Usahawan Indonesia, April No.4 hal 18 – 21

33.

Saiful M. Ruky. 1997. Lebih dalam Tentang “Economic Value Added” EVA dan

Penciptaan Nilai Perusahaan. Usahawan N0. 9, September 1997, hal 3 – 6.

34.

Santoso, S. 2000. SPSS Statistik Parametrik. Cetakan Pertama. Jakarta: PT

Elexmedia Komputindo.

35.

Subiyantoro,

Edi

dan

Fransisca

Andreani, 2003, Analisis Faktor-Faktor yang

Mempengaruhi Harga Saham Studi Kasus Perusahaan Jasa Perhotelan Yang

Terdaftar di Pasar Modal Indonesia. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan Vol. 5

No. 2 Tahun 2003 Hal 171-180. Surabaya : Universitas Kristen Petra


(26)

102

37.

Sugiyono, 2005. Statistika untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta

38.

Suliyanto. 2006. Metode Riset Bisnis. Yogyakarta.: ANDI

39.

Supramono dan Ellentarianti Cardinasari. 2004. Pengukuran Kinerja Industri

Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) Indonesia Melalui Pendekatan Economic Value

Adeded (EVA), Kritis jurnal Studi Pembangunan Interdisiplin, Vol. XVI No. 1

Hal 24-38

40.

Umar, Husein. 2003. Metode Riset : Akuntansi Terapan. Jakarta : Ghalia

Indonesia

41.

Utama, Siddharta. 1997. Economic Value Added Pengukur Penciptaan Nilai

Perusahaan, Usahawan No. 4 April 1997, hal 10 – 13

42.

Utomo, Lisa Linawati. Economic Value Added Sebagai Ukuran Keberhasilan

Kinerja Manajemen Perusahaan. Jurnal Akuntansi dan Keuangan Vol. 1, No. 1,

Mei 1999 : 28 - 42

43.

Timbul, Ucok Saul dan Widyo Nugroho. 2009. Analisa Pengaruh EVA, ROA,

ROE dan Persentase Kepemilikan Modal Saham Asing Terhadap Harga Saham

Perbankan di BEI. Depok : Universitas Gunadarma

44.

Tunggal, A. W. 2008. Economic Value Added ( EVA ) Teori, Soal, dan Kasus.

Jakarta: Harvarindo.

45.

Wijaya, L., Inggrid, Utami, Mudji, dan Ernawati, Endang. Perbandingan Kinerja

Emiten-Emiten Berbagai Sektor Yang Go Public Di Bursa Efek Jakarta Selama

Periode 1997-1999. Unitas, Vol. 11, No. 1, September 2002- Februari 2003.


(27)

103

46.

Winarto, Jacinta. 2005. Penilaian Kinerja Keuangan Perusahaan Publik dengan

Menggunakan Metode Market Value Adde (MVA). Jurnal Manajemen Maranatha

Vol. 4, Mei 2005, Hal 99-108. Bandung : Universitas Kristen Maranatha

www.beacukai.go.id/rates/exchRateID.php

www.idx.co.id


(1)

98

DAFTAR PUSTAKA

1. Arifin, A. 2001. Membaca Saham. Yogyakarta : ANDI

2. Alwi, Iskandar Z. 2003. Pasar Modal, Teori dan Aplikasi. Jakarta : Nasindo Internusa

3. Bartol, Kathryn M. dan David C. Martin. 1991. Management. New York : Mc Graw Hill

4. Bartol, Kathryn M. dan David C. Martin. 1994. Management. New York : Mc Graw Hill

5. Bovee, Courtland L., John V. Thill, Marian Burkwood dan Geoge P. Dovel. 1993. Management. Mc Graw Hill: New York.

6. Brealey, Richard A., dan Stewart C. Myers. 1996. Principles of Coorporate Finance 5

th

Edition. New York : Mc Graw Hill

7. Brigham, Eugene dan Michael C. Ehrhardt. 2002. Financial Management : Theory and Practice. South-Western : Thomson

8. Dodd, L., James, dan Chen, Shimin. 1997. Economic Value Added. Arkansas Business and Economic Review.

9. Handoko, Wahyu. 2008. Pengaruh Economic Value Added, ROE, ROA dan EPS terhadap Perubahan Harga Saham Kategori LQ 45. Skripsi. Surakarta : Universitas Muhammadiyah Surakarta

10. Helfert, Erich A. 1996. Techniques of Financial Analysis : A Guide to Value Creation 10

th


(2)

11. Hidayat, Hikmawan. 2007. Analisis Kinerja Keuangan Sebelum dan Sesudah Go Public Yang Terdaftar Pada Bursa Efek Jakarta. Skripsi. Semarang : Universitas Negeri Semarang

12. Husnan, Suad dan Enny Pudjiastuti. 2002. Dasar – Dasar Manajemen Keuangan, Unit Penerbit dan Percetakan AMP YKPN: Yogyakarta

13. Husniawati, 2008. Analisis Pengaruh Economic Value Added, Market Value Added, dan Risiko Sistematik terhadap Return Saham pada Perusahaan Food and Beverages. Depok : Universitas Gunadarma

14. Jogiyanto. 2007. Metodologi Penelitian Bisnis. BPFE: Yogyakarta.

15. Kuncoro, Mudrajad, 2003. Metode Riset Untuk Bisnis Dan Ekonomi. Jakarta : Erlangga

16. Mardiah, Siti, Bambang Sugiarto, Dergibson Siagian. 2006. Analisis Kinerja Bank Pemerintah Dan Swasta Dengan Metode EVA Dan MVA Terhadap Return Saham . Akuntabilitas, September 2006, Hal 97-104

17. Mirza, T. 1997. Eva Sebagai Alat Penilai. Manajemen dan Usahawan Indonesia. Nomor 4/ XXVI, April.

18. Mirza, Teuku dan Imbuh S. 1999. Konsep Economic Value Added : Pendekatan Untuk Menentukan Nilai Riil Manajemen. Usahawan No. 10 Tahun XXVIII. Januari 1999. hal 37 – 40.

19. Mulyadi. 1997. Akuntansi Manajemen: Konsep, Manfaat dan Rekayasa Edisi Kedua. Yogyakarta : Bagian Penerbitan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN 20. Nachrowi, D. 2006. Ekonometrika, untuk Analisis Ekonomi dan Keuangan


(3)

21. Napitupulu, Sahala Ian Putra. 2008. Analisis Kinerja Keuangan dengan Menggunakan Metode Economic Value Added (EVA) dan Market Value Added (MVA) Pada Tiga Emiten Terbaik 2006. Skripsi. Medan : Universitas Sumatra Utara.

22. Nazir, Moh. 2003. Metode Penelitian. Jakarta : Ghalia

23. Niswonger, C. Rollin, Carl S. Warren, James M. Reeve, dan Philip Fess. 1999. Akuntansi. Jakarta : Erlangga

24. O’Byrne, F. Stephen dan S. David Young. 2001. Economic Value Added dan Manajemen Berdasarkan Nilai Panduan Praktis untuk Implementasi. Jakarta: Salemba Empat.

25. Oktora, Miranda., Yuliana Salim, Thio Anastasia. 2003. Analisis Pengaruh Penilaian Kinerja dengan Konsep Konvensional dan Konsep Value Based Terhadap Return Saham Simposium Nasional Akuntansi X. Makasar : IAI-Kompartemen Akuntan Pendidik

26. Ponco, Budi. 2008. Analisis Pngaruh CAR, NPL, BOPO, NIM dan LDR terhadap ROA : Studi Kasus Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2004-2007. Tesis. Semarang : Universitas Diponegoro

27. Pradhono, dan Yulius Jogi Christiawan. 2004. Pengaruh Economic Value Added, Residual Income, Earnings dan Arus Kas Operasi Terhadap Return Yang Diterima Pemegang Saham (Studi Pada Perusahaan Manufaktur Yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta). Jurnal Akuntansi dan Keuangan Vol.6 no.2, November 2004, Hal 140-166


(4)

28. Prakasa, Mulya Yoga. 2007. Analisis Hubungan Economic Value Added (EVA) dan Market Value Added (MVA) pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Skripsi. Yogyakarta : Universitas Islam Indonesia

29. Rahayu, Mariana Sri. 2007. Analisis Pengaruh EVA dan MVA terhadap Return Saham pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Jakarta. Skripsi. Yogyakarta: Universitas Islam Indonesia.

30. Rizfia, Khaira. 2002. Penilaian Kinerja Keuangan Perusahaan Publik dengan Menggunakan Perbandingan EVA dan CVA. Jurnal Manajemen Maranatha Vol. 2, November 2002, Hal 137-149.

31. Rosy, Meity. 2009. Analisis Pengaruh Antara Economic Value Added dan Market Value Added terhadap Perusahaan Sektor LQ 45 di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2007-2008. Depok : Universitas Gunadarma

32. Rousana, Mike. 1997. Memanfaatkan EVA Untuk Menilai Perusahaan di Pasar Modal Indonesia. Majalah Usahawan Indonesia, April No.4 hal 18 – 21

33. Saiful M. Ruky. 1997. Lebih dalam Tentang “Economic Value Added” EVA dan Penciptaan Nilai Perusahaan. Usahawan N0. 9, September 1997, hal 3 – 6.

34. Santoso, S. 2000. SPSS Statistik Parametrik. Cetakan Pertama. Jakarta: PT Elexmedia Komputindo.

35. Subiyantoro, Edi dan Fransisca Andreani, 2003, Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Harga Saham Studi Kasus Perusahaan Jasa Perhotelan Yang Terdaftar di Pasar Modal Indonesia. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan Vol. 5 No. 2 Tahun 2003 Hal 171-180. Surabaya : Universitas Kristen Petra


(5)

37. Sugiyono, 2005. Statistika untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta 38. Suliyanto. 2006. Metode Riset Bisnis. Yogyakarta.: ANDI

39. Supramono dan Ellentarianti Cardinasari. 2004. Pengukuran Kinerja Industri Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) Indonesia Melalui Pendekatan Economic Value Adeded (EVA), Kritis jurnal Studi Pembangunan Interdisiplin, Vol. XVI No. 1 Hal 24-38

40. Umar, Husein. 2003. Metode Riset : Akuntansi Terapan. Jakarta : Ghalia Indonesia

41. Utama, Siddharta. 1997. Economic Value Added Pengukur Penciptaan Nilai Perusahaan, Usahawan No. 4 April 1997, hal 10 – 13

42. Utomo, Lisa Linawati. Economic Value Added Sebagai Ukuran Keberhasilan Kinerja Manajemen Perusahaan. Jurnal Akuntansi dan Keuangan Vol. 1, No. 1, Mei 1999 : 28 - 42

43. Timbul, Ucok Saul dan Widyo Nugroho. 2009. Analisa Pengaruh EVA, ROA, ROE dan Persentase Kepemilikan Modal Saham Asing Terhadap Harga Saham Perbankan di BEI. Depok : Universitas Gunadarma

44. Tunggal, A. W. 2008. Economic Value Added ( EVA ) Teori, Soal, dan Kasus. Jakarta: Harvarindo.

45. Wijaya, L., Inggrid, Utami, Mudji, dan Ernawati, Endang. Perbandingan Kinerja Emiten-Emiten Berbagai Sektor Yang Go Public Di Bursa Efek Jakarta Selama Periode 1997-1999. Unitas, Vol. 11, No. 1, September 2002- Februari 2003.


(6)

46. Winarto, Jacinta. 2005. Penilaian Kinerja Keuangan Perusahaan Publik dengan Menggunakan Metode Market Value Adde (MVA). Jurnal Manajemen Maranatha Vol. 4, Mei 2005, Hal 99-108. Bandung : Universitas Kristen Maranatha

www.beacukai.go.id/rates/exchRateID.php www.idx.co.id


Dokumen yang terkait

Pengaruh Profitability Ratio dan Economic Value Added Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2007 – 2012

2 97 96

Pengaruh Economic Value Added dan Rasio Profitabilitas terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Jasa yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

2 67 80

Pengaruh Economic Value Added (EVA) dan Market Value Added (MVA) terhadap Return Saham pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia

5 84 90

Pengaruh Economic Value Added ( EVA), Market Value Added (MVA) Dan Rasio Profitabilitas Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Tambang Yang Terdaftar Di BEI

4 65 80

PENGARUH ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) TERHADAP MARKET VALUE ADDED (MVA) PADA PERUSAHAAN YANG MELAKUKAN INITIAL PUBLIC OFFERING (IPO) DI BURSA EFEK INDONESIA

2 79 15

Pengaruh Economic Value Added (EVA) terhadap Market Value Added (MVA) pada perusahaan yang melakukan Initial Public Offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia

0 34 88

Pengaruh Economic Value Added, Return On Asset, Return On Equity Dan Earning Per Share Terhadap Perubahan Harga Saham Perusahaan Pada Bursa Efek Indonesia

1 41 84

Pengaruh Economic Value Added, Leverage Dan Manajemen Laba Terhadap Return Saham Dengan Menggunakan Kebijakan Dividen Sebagai Variabel Moderating (Studi Empiris Pada Perusahaan LQ-45 Di Bursa Efek Indonesia)

3 48 137

Hubungan Economic Value Added dan Rasio Profitabilitas Dengan Harga Saham Perusahaan Manakan dan Minuman Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

2 46 73

Pengaruh Economic Value Added (EVA), Market Value Added (MVA), Profitabilitas, dan Kebijakan Dividen terhadap Harga Saham pada Perusahaan Property dan Real Estate di Bursa Efek Indonesia 2012-2014

6 87 92