Peningkatan Kemampuan Siswa Kelas X MIA 6 dalam Memproduksi Teks Eksposisi dengan Model Pembelajaran Proyek.

(1)

Peningkatan Kemampuan Siswa Kelas X MIA 6 dalam Memproduksi Teks Eksposisi dengan Model Pembelajaran Proyek

(Penelitian Tindakan Kelas di SMA Negeri 11 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014)

SKRIPSI

diajukan untuk memenuhi salah satu syarat menempuh Ujian Sidang Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

oleh Wiwin Haryani

NIM 1005517

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2014


(2)

Peningkatan Kemampuan Siswa Kelas X MIA 6 dalam Memproduksi Teks Eksposisi dengan Model Pembelajaran Proyek

(Penelitian Tindakan Kelas di SMA Negeri 11 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014)

Oleh Wiwin Haryani

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis

© Wiwin Haryani 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Juli 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

Peningkatan Kemampuan Siswa Kelas X MIA 6 dalam Memproduksi Teks Eksposisi dengan Model Pembelajaran Proyek

(Penelitian Tindakan Kelas di SMA Negeri 11 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014) Wiwin Haryani

1005517 disetujui oleh: Pembimbing I

Dr. H. E. Kosasih, M.Pd. NIP 197304262002121001

Pembimbing II

Mahmud Fasya, S.Pd., M.A. NIP 197712092005011001

diketahui

Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni

Universitas Pendidikan Indonesia

Dr. Dadang S. Anshori, M.Si NIP 197204031999031002


(4)

Wiwin Haryani, 2014

Peningkatan kemampuan siswa kelas X MIA 6 dalam memproduksi teks eksposisi dengan model pembelajaran proyek

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENINGKATAN KEMAMPUAN SISWA KELAS X MIA 6 DALAM MEMPRODUKSI TEKS EKSPOSISI DENGAN MODEL

PEMBELAJARAN PROYEK

(Penelitian Tindakan Kelas di SMA Negeri 11 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014)

Wiwin Haryani

FPBS, Universitas Pendidikan Indonesia Email: wiwinharyani43@yahoo.com

Abstrak

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh masalah yang terdapat dalam pembelajaran menulis teks eksposisi, antara lain siswa masih kesulitan menyampaikan argumen, tidak menyertakan fakta untuk menguatkan argumennya, serta kesulitan menata ide menjadi tulisan secara runtut, logis serta menggunakan kaidah yang benar. Sebagai upaya mengatasi masalah tersebut, peneliti menerapkan model pembelajaran proyek dalam pembelajaran memproduksi teks eksposisi.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X MIA 6 SMA Negeri 11 Bandung tahun ajaran 2013/2014. Data dalam penelitian ini diperoleh dengan menggunakan instrumen tes kemampuan siswa, wawancara, angket, observasi aktivitas guru dan siswa, dan jurnal siswa. Prosedur penelitian ini, yaitu merencanakan tindakan sebelum penelitian, melaksanakan tindakan, dan merefleksikan.

Selama tiga kali siklus penelitian yang dijalankan, terjadi peningkatan hasil belajar siswa serta nilai aktivitas siswa dan guru dalam pembelajaran. Pembelajaran proyek yang dilakukan dengan perencanaan yang baik, penyusunan jadwal dan pembagian kerja yang matang, pemonitoran kegiatan secara merata, dan evaluasi yang berkelanjutan


(5)

Wiwin Haryani, 2014

Peningkatan kemampuan siswa kelas X MIA 6 dalam memproduksi teks eksposisi dengan model pembelajaran proyek

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dapat membantu meningkatkan kemampuan siswa dalam memproduksi teks eksposisi.

Kata Kunci: Menulis Teks Eksposisi, Model Pembelajaran Proyek, Penelitian Tindakan Kelas

THE IMPROVEMENT SKILL OF X MIA 6 STUDENTS IN PRODUCING EXPOSITION TEXTS WITH PROJECT BASED LEARNING MODEL (CLASSROOM ACTION RESEARCH IN SMA NEGERI 11 BANDUNG

YEARS 2013/2014) Wiwin Haryani

FPBS, Universitas Pendidikan Indonesia Email: wiwinharyani43@yahoo.com

Abstract

This study was conducted based on the issues in writing exposition text, such as difficulty in conveying the argument, without include related facts to strengthen his/her argument, lack in optimizing learning resources, and difficulty in organizing ideas to write coherently and logically in line with the principles of writing. This study seeks to improve students' exposition text writing skills by applying project based learning. The statements of problem in this study are how to plan the lesson, how the learning process takes place, and the result of learning process which implemented project based learning in wrtiting exposition text. Based on the statements of problem above, the aims of this study are describe the process of lesson planning, how to conduct the learning process, and the result of the learning process which implemented project based learning in wrtiting exposition text.

The method used was classroom action research. The study was conducted in SMA 11 Bandung. Subjects in this study were 40 students of class X MIA 6. The data from this study were collected by using several instruments such as a test for measuring students’ language proficiency, interview, questionnaire, class observation, and students’ journal. An introductory study was done to find out student’s problem, plan the treatment, do the treatment, and do the reflection for next treatment.

During the three times cycle-run, there was an increase in students learning outcomes and the value of the activities of students and teacher in learning. Project based learning which carried out with good planning, scheduling and a good job division, evenly activity monitoring and on


(6)

Wiwin Haryani, 2014

Peningkatan kemampuan siswa kelas X MIA 6 dalam memproduksi teks eksposisi dengan model pembelajaran proyek

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

going evaluation can help improve student’s skill in producing exposition texts.

Keywords: Writing Exposition Text, Project Based Learning, Classroom


(7)

Wiwin Haryani, 2014

Peningkatan kemampuan siswa kelas X MIA 6 dalam memproduksi teks eksposisi dengan model pembelajaran proyek

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

PERNYATAAN ... i

ABSTRAK ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR DIAGRAM ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 3

C. Batasan Masalah ... 4

D. Rumusan Masalah ... 4

E. Pemecahan Masalah ... 5

F. Tujuan Penelitian ... 6

G. Manfaat Penelitian ... 6

BAB II KEMAMPUAN MEMPRODUKSI TEKS EKSPOSISI DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PROYEK A. Kemampuan Memproduksi Teks ... 8

1. Pengertian Teks Eksposisi ... 8

2. Kaidah dan Struktur Teks Eksposisi ... 11

3. Langkah-langkah Menyusun Teks Eksposisi ... 15

B. Model Pembelajaran Proyek dalam Pembelajaran Memproduksi Teks Eksposisi ... 16


(8)

Wiwin Haryani, 2014

Peningkatan kemampuan siswa kelas X MIA 6 dalam memproduksi teks eksposisi dengan model pembelajaran proyek

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Pengertian Model Pembelajaran Proyek ... 16

2. Keunggulan dan Kelemahan Model Pembelajaran Proyek ... 19

3. Penerapan Model Pembelajaran Proyek dalam Pembelajaran Memproduksi teks Eksposisi ... 21

C. Penelitian yang Relevan ... 24

D. Kerangka Pemikiran ... 25

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian ... 28

B. Setting Penelitian ... 29

1. Lokasi Penelitian ... 30

2. Waktu Penelitian ... 30

C. Subjek Penelitian ... 31

D. Prosedur Penelitian ... 31

1. Studi Pendahuluan ... 31

2. Perencanaan Tindakan ... 32

3. Pelaksanaan Tindakan ... 33

4. Pengamatan ... 33

5. Refleksi ... 34

E. Definisi Operasional ... 34

F. Teknik Pengumpulan Data ... 35

1. Teknik Tes ... 35

2. Teknik Nontes ... 35

a. Wawancara ... 35

b. Angket ... 36

c. Observasi ... 36

d. Jurnal Siswa ... 36

G. Instrumen Penelitian ... 37


(9)

Wiwin Haryani, 2014

Peningkatan kemampuan siswa kelas X MIA 6 dalam memproduksi teks eksposisi dengan model pembelajaran proyek

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Angket ... 37

3. Lembar Observasi ... 38

4. Jurnal Siswa ... 42

5. Lembar Tes Kemampuan Siswa ... 42

H. Teknik Pengolahan Data ... 43

1. Analisis Data ... 43

2. Kategorisasi Data dan Inventarisasi Data ... 44

3. Interpretasi Data ... 44

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Studi Pendahuluan ... 46

B. Deskripsi Tindakan ... 48

1. Siklus I ... 48

a. Perencanaan Pembelajaran Siklus I ... 48

b. Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I ... 50

c. Analisis Hasil Pengamatan Pembelajaran Siklus I ... 53

1) Pengamatan Aktivitas Guru ... 53

2) Pengamatan Aktivitas Siswa ... 56

d. Hasil Teks Eksposisi Siswa pada Pembelajaran Siklus I ... 59

e. Refleksi Pembelajaran Siklus I ... 84

2. Siklus II ... 86

a. Perencanaan Pembelajaran Siklus II ... 86

b. Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II ... 87

c. Analisis Hasil Pengamatan Pembelajaran Siklus II ... 89

1) Pengamatan Aktivitas Guru ... 89

2) Pengamatan Aktivitas Siswa ... 92

4. Hasil Teks Eksposisi Siswa pada Pembelajaran Siklus II ... 94

5. Refleksi Pembelajaran Siklus II ... 116


(10)

Wiwin Haryani, 2014

Peningkatan kemampuan siswa kelas X MIA 6 dalam memproduksi teks eksposisi dengan model pembelajaran proyek

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

a. Perencanaan Pembelajaran Siklus III ... 118

b. Pelaksanaan Pembelajaran Siklus III ... 119

c. Analisis Hasil Pengamatan Pembelajaran Siklus III ... 121

1) Pengamatan Aktivitas Guru ... 121

2) Pengamatan Aktivitas Siswa ... 123

d. Hasil Teks Eksposisi Siswa pada Pembelajaran Siklus III ... 125

e. Refleksi Pembelajaran Siklus III ... 147

C. Pembahasan Hasil Penelitian ... 148

1. Perencanaan Pembelajaran Setiap Siklus ... 148

2. Pelaksanaan Pembelajaran Setiap Siklus ... 150

3. Hasil Belajar Siswa Setiap Siklus ... 154

BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan ... 160

B. Saran ... 161

DAFTAR PUSTAKA ... 163 LAMPIRAN


(11)

Wiwin Haryani, 2014

Peningkatan kemampuan siswa kelas X MIA 6 dalam memproduksi teks eksposisi dengan model pembelajaran proyek

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Waktu Penelitian

Tabel 3.2 Kisi-kisi Pedoman Wawancara Guru Tabel 3.3 Kisi-kisi Observasi Aktivitas Guru Tabel 3.4 Kisi-kisi Pedoman Aktivitas Siswa

Tabel 3.5 Kisi-kisi Pedoman Tes Memproduksi Teks Eksposisi Tabel 3.6 Kategori Penilaian Teks Eksposisi

Tabel 4.1 Daftar Siswa Kelas X MIA 6

Tabel 4.2 Hasil Pengamatan Sikap Siswa pada Siklus I Tabel 4.3 Penilaian Teks Eksposisi Siklus I

Tabel 4.4 Penskoran Teks Eksposisi Sahla Syalsabilla pada Siklus I Tabel 4.5 Penskoran Teks Eksposisi Fitrah Hayudya pada Siklus I Tabel 4.6 Penskoran Teks Eksposisi Annisa Syafigha pada Siklus I Tabel 4.7 Penskoran Teks Eksposisi Nabilah Syaifanah pada Siklus I Tabel 4.8 Penskoran Teks Eksposisi Arbi Ramadan pada Siklus I Tabel 4.9 Penskoran Teks Eksposisi Umeir Abdullah pada Siklus I Tabel 4.10 Penskoran Teks Eksposisi Dini Anggraeni pada Siklus I

Tabel 4.11 Penskoran Teks Eksposisi Muhamad Gilang Rizky pada Siklus I Tabel 4.12 Penskoran Teks Eksposisi Ardelia Viona pada Siklus I

Tabel 4.13 Kelompok Proyek X MIA 6

Tabel 4. 14 Hasil Pengamatan Sikap Siswa pada Siklus II Tabel 4.15 Penilaian Teks Eksposisi Siklus II

Tabel 4.16 Penskoran Teks Eksposisi Sahla Syalsabilla pada Siklus II Tabel 4.17 Penskoran Teks Eksposisi Fitrah Hayudya pada Siklus II Tabel 4.18 Penskoran Teks Eksposisi Annisa Syafigha pada Siklus II Tabel 4.19 Penskoran Teks Eksposisi Nabilah Syaifanah pada Siklus II Tabel 4.20 Penskoran Teks Eksposisi Arbi Ramadan pada Siklus II


(12)

Wiwin Haryani, 2014

Peningkatan kemampuan siswa kelas X MIA 6 dalam memproduksi teks eksposisi dengan model pembelajaran proyek

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 4.21 Penskoran Teks Eksposisi Umeir Abdullah pada Siklus II

Tabel 4.22 Penskoran Teks Eksposisi Muhamad Gilang Rizky pada Siklus II Tabel 4.23 Penskoran Teks Eksposisi Niger Sopater pada Siklus II

Tabel 4.24 Penskoran Teks Eksposisi Afga Zinedine pada Siklus II Tabel 4.25 Hasil Pengamatan Sikap Siswa pada Siklus III

Tabel 4.26 Penilaian Teks Eksposisi Siklus III

Tabel 4.27 Penskoran Teks Eksposisi Sahla Salsabilla pada Siklus III Tabel 4.28 Penskoran Teks Eksposisi Ayu Nurul Lisma pada Siklus III Tabel 4.29 Penskoran Teks Eksposisi Khanissa Aghnia Afwa pada Siklus III Tabel 4.30 Penskoran Teks Eksposisi Dini Anggaeni pada Siklus III

Tabel 4.31 Penskoran Teks Eksposisi Adinda Amelia pada Siklus III Tabel 4.32 Penskoran Teks Eksposisi Fakhira Rizqia pada Siklus III Tabel 4.33 Penskoran Teks Eksposisi Muhammad Gilang pada Siklus III Tabel 4.34 Penskoran Teks Eksposisi Brilliant Rafly pada Siklus III Tabel 4.35 Penskoran Teks Eksposisi Nizar Achmad pada Siklus III Tabel 4.36 Nilai Teks Eksposisi Siklus I, II, dan III


(13)

Wiwin Haryani, 2014

Peningkatan kemampuan siswa kelas X MIA 6 dalam memproduksi teks eksposisi dengan model pembelajaran proyek

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR DIAGRAM

Diagram 4.1 Rata-rata Nilai Teks Eksposisi Sesuai dengan Aspek Penilaian Siklus I

Diagram 4.2 Persentase Nilai Teks Eksposisi Sesuai dengan Aspek Penilaian Siklus I

Diagram 4.3 Rata-rata Nilai Teks Eksposisi Sesuai dengan Aspek Penilaian Siklus II

Diagram 4.4 Persentase Nilai Teks Eksposisi Sesuai dengan Aspek Penilaian Siklus II

Diagram 4.5 Rata-rata Nilai Teks Eksposisi Sesuai dengan Aspek Penilaian Siklus III

Diagram 4.6 Persentase Nilai Teks Eksposisi Sesuai dengan Aspek Penilaian Siklus III

Diagram 4.7 Rata-rata Nilai Setiap Aspek pada Siklus I, II, dan III Diagram 4.8 Tingkat Ketuntasan Nilai Siswa Siklus I, II, dan III


(14)

Wiwin Haryani, 2014

Peningkatan kemampuan siswa kelas X MIA 6 dalam memproduksi teks eksposisi dengan model pembelajaran proyek

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran


(15)

Wiwin Haryani, 2014

Peningkatan kemampuan siswa kelas X MIA 6 dalam memproduksi teks eksposisi dengan model pembelajaran proyek

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Pedoman Instrumen Penelitian pada Bab 3 Lampiran 2 Instrumen Pembelajaran

Lampiran 3 Teks Eksposisi Siswa Siklus I Lampiran 4 Teks Eksposisi Siswa Siklus II Lampiran 5 Teks Eksposisi Siswa Siklus III Lampiran 6 Surat-surat Perizinan


(16)

Wiwin Haryani, 2014

Peningkatan kemampuan siswa kelas X MIA 6 dalam memproduksi teks eksposisi dengan model pembelajaran proyek

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Mata pelajaran bahasa Indonesia pada kurikulum 2013 disajikan berbasis teks. Bahasa Indonesia berbasis teks menekankan pada pemahaman terhadap jenis, kaidah, dan konteks suatu teks. Dengan demikian, bahasa Indonesia tidak hanya disampaikan sebagai pengetahuan, tetapi juga sumber aktualisasi dari penggunaan fungsinya dalam lingkup sosial (Kemdikbud, 2013: v). Hal ini akan membantu siswa untuk membentuk pemahaman mereka mengenai teks yang mereka pelajari serta bagaimana penggunaan teks tersebut dalam kehidupan nyata. Mengacu pada kurikulum 2013, pemahaman siswa dibangun dengan pembelajaran berkelanjutan, yaitu mengamati, menanya, menalar, mencoba, dan mengomunikasikan.

Teks yang diajarkan kurikulum 2013 pada tingkat SMA adalah teks laporan hasil observasi, teks prosedur kompleks, teks eksposisi, teks negosiasi, dan teks anekdot. Teks eksposisi tergolong pada tels tanggapan. Pada materi teks eksposisi, siswa dituntut untuk mampu menulis teks eksposisi. Adapun materi pembelajaran yang berhubungan dengan keterampilan menulis teks eksposisi dalam kurikulum 2013 terdapat pada kompetensi dasar kelas X jenjang sekolah menengah atas (SMA) dan madrasah aliyah (MA), yaitu memproduksi struktur dan kaidah teks anekdot, laporan hasil observasi, prosedur kompleks, dan negosiasi baik melalui lisan maupun tulisan.

Tarigan (2008: 4) mengatakan bahwa dalam kegiatan menulis, penulis haruslah terampil memanfaatkan grafologi, struktur bahasa, dan kosakata. Keterampilan menulis ini tidak akan datang secara otomatis, tetapi harus melalui latihan dan praktik yang banyak dan teratur. Menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang bertujuan menuangkan ide atau pikiran dalam bentuk tulisan. Menulis menjanjikan manfaat yang begitu besar dalam membantu


(17)

2

Wiwin Haryani, 2014

Peningkatan kemampuan siswa kelas X MIA 6 dalam memproduksi teks eksposisi dengan model pembelajaran proyek

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pengembangan daya inisiatif dan kreativitas, kepercayaan diri dan keberanian, serta kebiasaan dan kemampuan dalam menemukan, mengumpulkan, dan mengolah informasi.

Menulis memerlukan adanya ekspresi gagasan yang berkesinambungan dan logis dengan menggunakan kosakata serta tata bahasa tertentu atau kaidah bahasa yang digunakan sehingga dapat menggambarkan atau dapat menyajikan informasi yang diekspresikan secara jelas. Oleh karena itu, agar terampil menulis, diperlukan latihan dan praktik yang terus-menerus serta teratur dengan metode pembelajaran yang tepat. Pembelajaran menulis yang diharapkan adalah dapat menjadikan siswa tidak hanya mengetahui ilmu-ilmu tentang menulis, tetapi juga menjadikan para siswa terampil dan kreatif menulis (Nurjanah, 2005).

Namun, fakta di lapangan menyatakan bahwa kemampuan siswa dalam menulis masih kurang. Hasil wawancara peneliti dengan guru bahasa Indonesia SMA Negeri 11 Bandung, yaitu Ibu Anggie, S.Pd., menunjukkan bahwa kemampuan siswa dalam menulis masih kurang memenuhi harapan. Siswa memiliki rasa enggan atau malas untuk menulis. Hal ini disebabkan oleh kemauan siswa dalam membaca yang minim sehingga referensi yang didapat pun kurang beragam. Kemampuan siswa dalam memproduksi teks eksposisi pun masih kurang. Siswa masih kesulitan dalam menyampaikan argumen. Siswa sering kali tidak menyertakan fakta yang melandasi argumen mereka, padahal teks eksposisi bertujuan untuk memberikan pengetahuan kepada pembaca agar pembaca yakin.

Berdasarkan hasil angket yang diberikan kepada siswa, dapat diketahui bahwa kemampuan siswa dalam memproduksi teks eksposisi secara tertulis belum memuaskan. Alasan siswa adalah keterampilan menulis itu sangat rumit. Kerumitan kegiatan menulis ini terletak pada tuntutan kemampuan untuk menata dan mengorganisasikan ide secara runtut dan logis, serta menyajikannya dalam bahasa tulis dengan kaidah penulisan yang tepat. Dari hasil pengamatan terhadap hasil tulisan siswa dalam memproduksi teks eksposisi, peneliti melihat bahwa


(18)

3

Wiwin Haryani, 2014

Peningkatan kemampuan siswa kelas X MIA 6 dalam memproduksi teks eksposisi dengan model pembelajaran proyek

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kesalahan siswa terlihat dalam pengembangan ide dalam teks dan penggunaan tata tulis yang tepat. Kurangnya pengembangan ide terlihat dalam kalimat dan diksi. Dalam kalimat misalnya, terdapat kalimat yang rancu, tidak menunjukkan keberadaan fungsi subjek dan atau predikat secara eksplisit, ambigu, tidak logis, dan kalimat dengan kata-kata yang tidak efisien. Dalam diksi, siswa cenderung menggunakan kata-kata yang monoton. Dalam hal tata tulis, siswa sering melakukan kesalahan dalam penulisan huruf kapital, tanda baca, dan singkatan.

Ketika menulis, seorang penulis kadang-kadang mengalami kendala, baik itu yang bersifat umum maupun khusus sebagaimana yang diungkapkan Zainurrahman (2011: 206-224). Kendala umum adalah kendala yang biasanya dialami oleh penulis, bahkan penulis profesional sekalipun. Kendala tersebut adalah sebagai berikut: kesulitan karena kekurangan materi, kesulitan memulai dan mengakhiri tulisan, kesulitan strukturasi dan penyelarasan isi, dan kesulitan memilih topik. Kendala khusus biasanya dialami oleh setiap penulis secara berbeda. Kendala khusus, misalnya, kehilangan semangat saat menulis dan

writer’s block. Kehilangan semangat saat menulis disebabkan oleh kekurangan ide, kesibukan, dan fluktuasi psikologis. Writer’s block disebabkan oleh stagnasi ide, labilitas psikologis, dan kelelahan.

Kesalahan siswa dalam kemampuan memproduksi teks eksposisi harus diatasi agar di kemudian hari tidak terjadi kesalahan yang sama atau paling tidak kesalahan tersebut dapat diminimalkan. Oleh karena itu, pembelajaran menulis sebaiknya menekankan pada proses agar siswa dapat mengeksplorasi kemampuannya ketika menulis. Pendekatan proses menekankan aspek proses yang secara riil dialami oleh penulis. Dengan pendekatan proses, penulis akan mengulangi beberapa bagian untuk mencapai tulisan yang baik. Pengulangan ini bertujuan untuk merevisi bagian-bagian yang salah atau kurang tepat dan mengetahui cara meralatnya. Selain itu, penggunaan metode pembelajaran yang


(19)

4

Wiwin Haryani, 2014

Peningkatan kemampuan siswa kelas X MIA 6 dalam memproduksi teks eksposisi dengan model pembelajaran proyek

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

tepat diharapkan mampu mengurangi kesulitan siswa dalam memproduksi teks eksposisi.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, terdapat beberapa masalah yang timbul dalam kegiatan memproduksi teks eksposisi. Masalah-masalah tersebut diidentifikasi seperti berikut.

(1) Pembelajaran menulis dianggap sulit bagi sebagian siswa terutama kesulitan dalam menemukan dan mengembangkan ide menjadi teks.

(2) Kemampuan memproduksi teks merupakan kemampuan yang kompleks karena siswa harus mampu menata dan mengorganisasikan ide secara runtut dan logis, serta menyajikannya dalam bahasa tulis dengan kaidah penulisan yang tepat.

(3) Latihan menulis teks eksposisi cenderung kurang sehingga siswa kesulitan dalam menulis.

(4) Perbedaan konsep eksposisi pada kurikulum 2013 dan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan membuat siswa bingung.

(5) Siswa kurang mampu memanfaatkan sumber belajar yang ada sehingga kurang mendapat inspirasi dan imajinasi untuk mengeluarkan pendapat.

C. Batasan Masalah Penelitian

Kemampuan memproduksi teks merupakan masalah yang kompleks. Peneliti membatasi masalah penelitian pada kemampuan memproduksi teks eksposisi dengan menggunakan model pembelajaran proyek dalam kegiatan pembelajaran memproduksi teks eksposisi siswa kelas X MIA 6 SMA Negeri 11 Bandung tahun ajaran 2013/2014. Untuk mengarahkan penelitian pada sasaran yang tepat, peneliti membatasi penelitian pada deskripsi perencanaan,


(20)

5

Wiwin Haryani, 2014

Peningkatan kemampuan siswa kelas X MIA 6 dalam memproduksi teks eksposisi dengan model pembelajaran proyek

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pelaksanaan, dan hasil penerapan model pembelajaran proyek untuk meningkatkan kemampuan memproduksi teks eksposisi.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah dan batasan masalah yang telah diuraikan di atas, penulis dapat merumuskan masalah dengan beberapa pertanyaan sebagai berikut.

(1) Bagaimana perencanaan pembelajaran memproduksi teks eksposisi dengan menggunakan model pembelajaran proyek pada siswa kelas X SMA Negeri 11 Bandung tahun ajaran 2013/2014?

(2) Bagaimana pelaksanaan pembelajaran memproduksi teks eksposisi dengan menggunakan model pembelajaran proyek pada siswa kelas X SMA Negeri 11 Bandung tahun ajaran 2013/2014?

(3) Bagaimana hasil pembelajaran memproduksi teks eksposisi dengan menggunakan model pembelajaran proyek pada siswa kelas X SMA Negeri 11 Bandung tahun ajaran 2013/2014?

E. Pemecahan Masalah

Berdasarkan permasalahan yang ditemukan dalam kegiatan pembelajaran memproduksi teks eksposisi di SMAN 11 Bandung, peneliti memberikan solusi pemecahan masalah dengan menggunakan model pembelajaran proyek. Pemilihan metode ini diharapkan dapat meningkatkan hasil pembelajaran siswa dalam memproduksi teks eksposisi secara tertulis.

Model pembelajaran proyek merupakan salah satu model dalam pembelajaran scientific yang disarankan Kemendikbud. Langkah-langkah dalam pendekatan ini, yaitu mengamati, menanya, mengasosiasikan, mencoba, dan mengomunikasikan. Kegiatan mengamati sangat bermanfaat bagi pemenuhan rasa ingin tahu peserta didik sehingga proses pembelajaran memiliki kebermaknaan


(21)

6

Wiwin Haryani, 2014

Peningkatan kemampuan siswa kelas X MIA 6 dalam memproduksi teks eksposisi dengan model pembelajaran proyek

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

yang tinggi. Menanya berguna untuk rasa ingin tahu, minat, dan perhatian peserta didik tentang suatu tema atau topik pembelajaran. Mengasosiasikan merujuk pada kemampuan mengelompokkan beragam ide dan mengasosiasikan beragam peristiwa untuk kemudian memasukannya menjadi penggalam memori. Mencoba dimaksudkan untuk mengembangkan berbagai ranah tujuan belajar, yaitu sikap, keterampilan, dan pengetahuan. Mengomunikasikan adalah kegiatan menampilkan hasil karya siswa untuk mendapat penilaian maupun tanggapan (Kemendikbud, 2013). Pembelajaran proyek mendorong kemampuan siswa dalam memecahkan berbagai permasalahan yang ditemui.

Model pembelajaran proyek adalah suatu cara pembelajaran yang menuntut siswa dan guru mengarahkan segala kegiatannya pada pemecahan suatu masalah yang dipelajari melalui berbagai segi yang berhubungan sehingga pemecahannya secara keseluruhan dan bermakna. Pada prinsipnya, pelaksanaan model ini harus disesuaikan dengan minat siswa, direncanakan oleh guru dan peserta didik secara bersama-sama, dan didasarkan atas dorongan wajar dari peserta didik. Menurut Vastenhouw (1983: 45-49), model ini akan memberikan pengalaman yang bermakna pada siswa tentang pemecahan masalah dari berbagai aspek, mengaktifkan siswa, melatih siswa untuk berpikir sendiri dan berlatih belajar, mempraktikkan apa yang telah dipelajari, melatih siswa bekerja sama di dalam kelompok, serta melatih keterampilan proses. Dengan proyek ini, guru bersama peserta didik merencanakan suatu proyek, bersama-sama mencari sumber-sumber yang diperlukan untuk memecahkan masalah kemudian memberikan penilaian terhadap hasil yang dicapai.

F. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan di atas, penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan hal-hal berikut ini.


(22)

7

Wiwin Haryani, 2014

Peningkatan kemampuan siswa kelas X MIA 6 dalam memproduksi teks eksposisi dengan model pembelajaran proyek

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(1) Perencanaan pembelajaran memproduksi teks eksposisi dengan menggunakan model pembelajaran proyek pada siswa kelas X SMA Negeri 11 Bandung tahun ajaran 2013/2014.

(2) Pelaksanaan pembelajaran memproduksi teks eksposisi dengan menggunakan model pembelajaran proyek pada siswa kelas X SMA Negeri 11 Bandung tahun ajaran 2013/2014.

(3) Hasil pembelajaran memproduksi teks eksposisi dengan menggunakan model pembelajaran proyek pada siswa kelas X SMA Negeri 11 Bandung tahun ajaran 2013/2014.

G. Manfaat Penelitian

Jika tujuan penelitian ini tercapai, secara umum diharapkan penelitian ini bermanfaat untuk dijadikan referensi dalam mengembangkan pembelajaran memproduksi teks menjadi lebih efektif. Secara khusus, manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut.

(1) Bagi siswa

Hasil penelitian ini diharapkan bisa meningkatkan kemampuan siswa dalam memproduksi teks eksposisi secara tertulis menjadi lebih baik.

(2) Bagi guru

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan alternatif metode pembelajaran memproduksi teks eksposisi.

(3) Bagi peneliti

Hasil penelitian ini diharapkan bisa menambah pengetahuan dan wawasan peneliti dalam menerapkan model pembelajaran proyek dalam kegiatan pembelajaran memproduksi teks eksposisi serta dapat mengetahui tingkat keberhasilan penerapan model ini dalam pembelajaran.


(23)

Wiwin Haryani, 2014

Peningkatan kemampuan siswa kelas X MIA 6 dalam memproduksi teks eksposisi dengan model pembelajaran proyek

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). PTK atau yang biasa dikenal dengan classroom action research merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama. Tindakan tersebut diberikan oleh guru atau dengan arahan dari guru yang dilakukan oleh siswa. Dengan demikian, PTK dapat didefinisikan sebagai bentuk penelaahan penelitian yang sifatnya reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu yang diharapkan dapat memperbaiki proses pembelajaran di kelas.

Penelitian tindakan kelas berawal dari adanya masalah dalam pembelajaran di kelas. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan beberapa siklus, yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Siklus ini dilaksanakan sampai hasil belajar siswa meningkat sesuai dengan harapan guru. Sifat pelaksanaan siklus ini berulang berdasarkan hasil penelitian sebelumnya. Siklus yang dilaksanakan paling sedikit dua siklus. Siklus ini bisa dihentikan jika masalah yang muncul sudah teratasi.

Berdasarkan pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas merupakan bentuk penelitian yang bersifat reflektif dan bertujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan pembelajaran di kelas, mengembangkan kemampuan dan keterampilan guru dalam mengatasi permasalahan yang terjadi dalam proses pembelajaran di dalam kelas, serta memberikan pengalaman mengenai pembelajaran reflektif kepada siswa dan guru.

Sesuai dengan jenis penelitian yang dipilih, yaitu penelitian tindakan kelas, penelitian ini menggunakan model penelitian tindakan dari Kemmis dan


(24)

29

Wiwin Haryani, 2014

Peningkatan kemampuan siswa kelas X MIA 6 dalam memproduksi teks eksposisi dengan model pembelajaran proyek

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Taggart, yaitu berbentuk spiral dari siklus satu ke siklus berikutnya. Setiap siklus meliputi planning (rencana), action (tindakan), observation (pengamatan), dan reflection (refleksi). Langkah pada siklus berikutnya adalah perencanaan yang sudah direvisi, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Tahapan tersebut dapat dilihat pada bagan berikut.

Gambar 3.1

Alur Penelitian Tindakan Kelas (Arikunto, 2014: 16) Perencanaan

Refleksi SIKLUS I Pelaksanaan

Pengamatan Perencananaan

SIKLUS II Pengamatan Perencanaan

Refleksi Pelaksanaan

Pelaksanaan SIKLUS III

Pengamatan Refleksi

Siklus Selanjutnya


(25)

30

Wiwin Haryani, 2014

Peningkatan kemampuan siswa kelas X MIA 6 dalam memproduksi teks eksposisi dengan model pembelajaran proyek

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu B. Setting Penelitian

Penelitian ini dilakukan di kelas X MIA 6 SMA Negeri 11 Bandung pada bulan Maret hingga Mei. Berikut pemaparan setting penelitian ini.

1. Lokasi Penelitian

Sekolah yang akan dijadikan tempat penelitian adalah SMAN 11 Bandung yang lokasinya terletak di Jalan Kembar Baru Nomor 23 Bandung 40253. Lingkungan sekolah berada di kawasan perumahan sehingga suasana di sekolah cukup kondusif. Tempat parkir pun berada di luar lingkungan sekolah sehingga tidak bising oleh suara kendaraan. Selain itu, sarana dan prasarana di sekolah pun cukup memadai. Sekolah ini merupakan sekolah adiwiyata sehingga keadaan sekolahnya bersih dan hijau. Hal ini membuat siswa menjadi nyaman untuk belajar.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan mulai dari bulan Maret 2014 sampai dengan Mei 2014 sesuai dengan siklus yang dibutuhkan. Waktu penelitian disesuaikan dengan jadwal pelajaran bahasa Indonesia di kelas X MIA 6 SMAN 11 Bandung. Adapun rincian jadwal penelitian ini adalah sebagai berikut.

Tabel 3.1 Waktu Penelitian

Kegiatan Mar-14 Apr-14 Mei-14 Jun-14 Jul-14

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Observasi

Awal

Penyusunan Instrumen

Penelitian


(26)

31

Wiwin Haryani, 2014

Peningkatan kemampuan siswa kelas X MIA 6 dalam memproduksi teks eksposisi dengan model pembelajaran proyek

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Penelitian

Analisis

Data

Penyusunan Laporan

Penelitian

Pelaporan

C. Subjek Penelitian

Penelitian ini lebih memusatkan kajiannya pada peningkatan kemampuan siswa kelas X MIA 6 SMAN 11 Bandung dalam menulis teks eksposisi. Kelas X MIA 6 berjumlah 40 siswa dengan rincian 19 siswa putra dan 21 siswa putri. Hal yang melatarbelakangi penelitian ini adalah hasil penelitian awal yang menunjukkan bahwa siswa kelas X MIA 6 mengalami kesulitan dalam menuangkan argumen ketika menulis teks eksposisi. Selain itu, siswa cenderung tidak produktif untuk menulis karena sulit untuk mengembangkan ide dan malas untuk mencari atau memanfaatkan sumber yang ada untuk menulis. Pengamatan hasil tulisan siswa pun menunjukkan bahwa siswa masih sering melakukan kesalahan ejaan dan tanda baca. Oleh karena itu, peneliti menggunakan model pembelajaran proyek sebagai upaya untuk meningkatkan kemampuan memproduksi teks eksposisi. Model ini akan memacu kemampuan siswa untuk menulis lebih baik agar dapat dikomunikasikan.

D. Prosedur Penelitian

Penelitian ini dilakukan secara kolaboratif dan partisipatoris dengan guru tetap sekolah yang kelasnya menjadi objek penelitian tindakan kelas. Berikut pemaparan prosedur penelitian ini.


(27)

32

Wiwin Haryani, 2014

Peningkatan kemampuan siswa kelas X MIA 6 dalam memproduksi teks eksposisi dengan model pembelajaran proyek

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1. Studi Pendahuluan

Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti terlebih dahulu melakukan studi pendahuluan. Hal ini bertujuan untuk mengetahui sumber permasalahan yang dihadapi siswa dan guru dalam pembelajaran bahasa Indonesia terutama pembelajaran memproduksi teks eksposisi. Untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan, peneliti melakukan wawancara dengan salah satu guru bahasa Indonesia SMAN 11 Bandung, yaitu Ibu Anggie Anggraini, S.Pd. dan memberikan angket kepada 40 orang siswa kelas X MIA 6.

Hasil wawancara dengan guru bidang studi menunjukkan bahwa keterampilan menulis dianggap sebagai keterampilan yang sulit dipahami siswa. Siswa cenderung malas atau enggan menulis. Mereka beralasan bahwa saat menulis, mereka sulit menemukan ide. Setelah ide ditemukan pun, mereka masih mengalami kesulitan untuk mengembangkan ide menjadi teks. Kesulitan tersebut disebabkan oleh kompleksnya kegiatan menulis, yaitu menata dan mengorganisasi ide menjadi tulisan disertai dengan kaidah bahasa yang tepat. Dalam pembelajaran memproduksi teks eksposisi, siswa kesulitan untuk memaparkan argumen dan menggunakan kaidah ejaan serta tanda baca yang benar. Argumen yang disajikan terkadang belum disertai fakta-fakta pendukung, tidak jarang terjadi dualisme argumen yang membuat teks tidak ideal. Selain itu, kemampuan tata tulis siswa juga masih belum baik. Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa siswa, terungkap bahwa kemampuan mereka dalam memproduksi teks eksposisi secara tertulis masih belum memuaskan. Hal ini senada dengan hasil angket yang diberikan kepada siswa. Menurut mereka, terdapat beberapa kerumitan dalam memproduksi teks eksposisi. Kerumitan ini terjadi ketika mereka akan menjelaskan argumen mereka tentang permasalahan yang diangkat.


(28)

33

Wiwin Haryani, 2014

Peningkatan kemampuan siswa kelas X MIA 6 dalam memproduksi teks eksposisi dengan model pembelajaran proyek

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2. Perencanaan Tindakan

Peneliti melakukan perencanaan tindakan sebagai persiapan sebelum melakukan penelitian. Ketika menyusun perencanaan tindakan, peneliti harus melakukan penelitian untuk mengidentifikasi semua hal yang menyangkut permasalahan pembelajaran memproduksi teks eksposisi. Tahapan dalam perencanaan tindakan adalah meneliti kelas untuk menentukan dan merumuskan masalah penelitian, menentukan tindakan, menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), menyiapkan lembar observasi aktivitas guru dan siswa, serta menentukan waktu penelitian. Uraian kegiatan tersebut adalah sebagai berikut. a) Peneliti mengamati kelas yang memiliki masalah dalam memproduksi teks

eksposisi.

b) Dalam melakukan tindakan ini, peneliti akan menggunakan model pembelajaran proyek agar kemampuan siswa dalam memproduksi teks eksposisi meningkat.

c) Peneliti membuat dan merumuskan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) tindakan dalam penelitian.

d) Masalah yang diteliti adalah kemampuan siswa dalam pembelajaran memproduksi teks eksposisi. Peneliti melakukan observasi dengan menentukan beberapa aspek pengamatan, yaitu perhatian siswa saat peneliti menerangkan tentang memproduksi teks eksposisi, partisipasi siswa dalam melakukan kegiatan pembelajaran tentang memproduksi teks eksposisi yang ditugaskan peneliti, semangat siswa dalam mengikuti proses pembelajaran, serta kemampuan siswa dalam memproduksi teks eksposisi.

e) Penelitian yang akan dilakukan disesuaikan dengan jadwal matapelajaran bahasa Indonesia yang ada di sekolah tersebut.


(29)

34

Wiwin Haryani, 2014

Peningkatan kemampuan siswa kelas X MIA 6 dalam memproduksi teks eksposisi dengan model pembelajaran proyek

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3. Pelaksanaan Tindakan

Setelah tahap perencanaan, peneliti melakukan penelitian sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran yang telah disusun sebelumnya dalam rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Dalam penelitian ini, peneliti berperan sebagai perancang RPP dan sebagai praktisi. Oleh karena itu, selain merancang RPP, peneliti juga bertugas untuk melaksanakan rancangan pembelajaran yang telah disusun mengenai pembelajaran menulis eksposisi dengan menggunakan pembelajaran proyek sebagai model pembelajarannya. Pelaksanaan penelitian ini dilakukan oleh mitra peneliti dan guru tetap sebagai observer. Selama proses pembelajaran berlangsung, guru dan observer diberikan format observasi untuk mencatat pengamatannya mengenai proses pembelajaran. Hasil observasi tersebut akan menjadi bahan diskusi untuk melaksanakan siklus selanjutnya.

4. Pengamatan

Pengamatan akan dilakukan pada saat proses penelitian atau pada saat pembelajaran berlangsung. Teknik pengamatan yang dilakukan adalah observasi partisipatif. Peneliti akan ikut serta dalam kegiatan atau situasi yang dilakukan sehingga dapat memunculkan keuntungan, yaitu pada saat proses penelitian, siswa yang sedang diteliti akan bersikap wajar dan tidak akan menyadari bahwa mereka sedang diteliti dan pembelajaran akan terkesan sebenarnya, tidak dibuat-buat. Peneliti melibatkan dua observer dalam penelitian ini, yaitu Drs. Saepullah dan Anggie Anggraini, S.Pd,. Kedua observer bertugas mengamati aktivitas siswa dan guru selama proses pembelajaran di dalam kelas. Data yang diperoleh peneliti akan direfleksi dan dijadikan acuan perbaikan siklus berikutnya.

5. Refleksi

Pada tahapan refleksi, peneliti melakukan identifikasi untuk memperbaiki pembelajaran pada tindakan siklus selanjutnya. Refleksi dilakukan berdasarkan


(30)

35

Wiwin Haryani, 2014

Peningkatan kemampuan siswa kelas X MIA 6 dalam memproduksi teks eksposisi dengan model pembelajaran proyek

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

hasil observasi aktivitas kelas dan evaluasi terhadap langkah-langkah pembelajaran yang telah dilakukan. Pelaksanaan refleksi dilakukan oleh peneliti dengan observer di setiap siklusnya hingga mencapai hasil yang diharapkan.

E. Definisi Operasional

Agar penelitian ini tidak memunculkan penafsiran yang salah atas istilah-istilah yang disebutkan dalam penelitian, penulis menjelaskan definisi operasional penelitian sebagai berikut.

1. Model Pembelajaran Proyek

Model pembelajaran proyek adalah salah satu model pembelajaran yang menggunakan proyek sebagai media. Model ini menuntut siswa untuk bekerja di dalam kelompok yang memiliki minat yang sama. Model ini dilaksanakan melalui serangkaian aktivitas. Selain itu, model ini juga melatih siswa untuk menemukan informasi secara mandiri yang akan membimbing siswa dalam sebuah proyek kolaboratif sehingga berpotensi besar untuk memberi pengalaman belajar yang lebih menarik dan bermakna bagi siswa.

2. Kemampuan Memproduksi Teks Eksposisi

Kemampuan memproduksi teks eksposisi merupakan kemampuan menghasilkan teks eksposisi secara tertulis dan lisan. Namun, fokus dalam penelitian ini adalah kemampuan memproduksi teks secara tertulis. Teks eksposisi yang dihasilkan bertujuan memberikan informasi atau pengetahuan kepada pembaca tanpa mempengaruhi pendirian pembaca untuk meyakini pendapat penulis atau melakukan pendapat penulis. Pola pengembangan teks eksposisi mencakup tiga unsur yaitu pernyataan pendapat (tesis), argumentasi, dan penegasan ulang. Tesis menunjukkan posisi penulis mengenai hal yang dipaparkan. Argumentasi yang berisi tentang argumen-argumen atau pendapat yang dapat mendukung pernyataan awal penulis. Dalam argumentasi, penulis menyertakan fakta-fakta untuk mendukung argumennya. Argumen yang


(31)

36

Wiwin Haryani, 2014

Peningkatan kemampuan siswa kelas X MIA 6 dalam memproduksi teks eksposisi dengan model pembelajaran proyek

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

disajikan harus disajikan secara berurutan mulai dari argumen yang paling kuat menuju argumen yang paling lemah atau sebaliknya. Penegasan ulang berisi tentang penegasan penulis mengenai sesuatu hal yang diungkapkan tersebut berdasarkan argumen-argumen yang sudah dipaparkan sebelumnya.

F. Teknik Pengumpulan Data

Untuk mengumpulkan data, peneliti menggunakan teknik tes dan teknik nontes. Teknik tes menggunakan tes tertulis, sedangkan teknik nontes menggunakan beberapa teknik, di antaranya wawancara, angket, observasi, dan jurnal siswa. Berikut ini merupakan pemaparan teknik pengumpulan data dalam penelitian ini.

1. Teknik Tes

Teknik tes yang dilakukan berupa penugasan kepada siswa untuk membuat teks eksposisi. Teknik ini dilakukan agar peneliti dapat mengetahui perkembangan keterampilan setiap siswa dalam menulis teks eksposisi. Hasil tes yang dikerjakan siswa akan menjadi dasar pada tahap refleksi pembelajaran.

2. Teknik Nontes

Teknik nontes yang digunakan antara lain wawancara, angket, observasi, dan jurnal siswa. Berikut ini akan diuraikan teknik nontes yang digunakan dalam penelitian ini.

a) Wawancara

Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data ketika peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti dan mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam. Pedoman wawancara yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah pedoman wawancara


(32)

37

Wiwin Haryani, 2014

Peningkatan kemampuan siswa kelas X MIA 6 dalam memproduksi teks eksposisi dengan model pembelajaran proyek

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

untuk guru atau observer. Wawancara dilakukan oleh peneliti kepada guru dan siswa saat studi pendahuluan untuk mengetahui permasalahan yang dihadapi dalam pembelajaran memproduksi teks eksposisi.

b) Angket

Angket merupakan alat penelitian berupa daftar pertanyaan untuk memperoleh keterangan dari sejumlah responden. Peneliti menggunakan angket sebagai teknik pengambilan data untuk mengetahui respons siswa terhadap pembelajaran memproduksi teks eksposisi. Pengambilan data melalui angket ini dilakukan pada saat studi pendahuluan.

c) Observasi

Observasi merupakan suatu teknik atau cara mengumpulkan data dengan jalan mengadakan pengamatan terhadap kegiatan yang sedang berlangsung. Observasi dilakukan untuk memperoleh data mengenai aktivitas siswa dan guru selama proses pembelajaran memproduksi teks eksposisi dengan menggunakan model pembelajaran proyek. Peneliti menggunakan dua alat observasi, yaitu observasi pelaksanaan pengajaran dan observasi kegiatan belajar. Observasi pelaksanaan pengajaran bertujuan untuk menilai kemampuan guru selama menerapkan model pembelajaran proyek dalam pembelajaran memprosuksi teks eksposisi. Selain observasi pelaksanaan, peneliti juga menggunakan observasi kegiatan belajar untuk mengetahui perilaku siswa selama pembelajaran berlangsung.

d) Jurnal Siswa

Jurnal siswa digunakan untuk mengetahui respons siswa setelah menggunakan model pembelajaran proyek sebagai upaya untuk meningkatkan kemampuan memproduksi teks eksposisi.


(33)

38

Wiwin Haryani, 2014

Peningkatan kemampuan siswa kelas X MIA 6 dalam memproduksi teks eksposisi dengan model pembelajaran proyek

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu G. Instrumen Penelitian

Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah kemampuan siswa dalam menulis teks eksposisi menggunakan model pembelajaran proyek. Instrumen yang digunakan oleh peneliti adalah pedoman wawancara, angket, rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), lembar observasi, jurnal siswa, dan lembar tes kemampuan siswa. Berikut penjelasan masing-masing instrumen.

1. Pedoman Wawancara

Pedoman wawancara ini berisi pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan gambaran umum proses pembelajaran bahasa Indonesia, terutama pembelajaran memproduksi teks eksposisi. Pedoman wawancara ini digunakan untuk mewawancarai seorang guru mata pelajaran bahasa Indonesia di SMAN 11 Bandung, yaitu Ibu Anggie, S.Pd. Format pedoman wawancara terdapat pada lampiran. Berikut ini merupakan kisi-kisi pedoman wawancara.

Tabel 3.2

Kisi-kisi Pedoman Wawancara Guru

Rumusan Masalah Aspek yang Ditanyakan

Perencanaan Model Pengajaran Proyek dalam Pembelajaran Memproduksi Teks Eksposisi

Kemampuan siswa dalam memproduksi teks Penyebab kesulitan siswa dalam menulis Upaya untuk mengurangi kesulitan siswa Kendala saat melakukan upaya perbaikan

Kemampuan siswa setelah adanya upaya perbaikan Penggunaan model pengajaran proyek sebelum penelitian


(34)

39

Wiwin Haryani, 2014

Peningkatan kemampuan siswa kelas X MIA 6 dalam memproduksi teks eksposisi dengan model pembelajaran proyek

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2. Angket

Peneliti menggunakan angket sebagai salah satu instrumen penelitian. Angket yang digunakan berisi pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan kendala yang dihadapi siswa kelas X MIA 6 SMAN 11 Bandung dalam pembelajaran memproduksi teks eksposisi sebelum penelitian. Peneliti memberikan angket kepada 40 orang siswa di kelas X MIA 6. Format angket terdapat pada lampiran.

3. Lembar Observasi

Peneliti menggunakan observasi pelaksanaan pengajaran dan observasi kegiatan belajar. Observasi pelaksanaan pengajaran bertujuan untuk menilai kemampuan guru selama menerapkan model pembelajaran proyek dalam pembelajaran memproduksi teks eksposisi. Di samping observasi pelaksanaan, peneliti juga menggunakan observasi kegiatan belajar untuk mengetahui perilaku siswa selama pembelajaran berlangsung. Aktivitas guru yang perlu diamati selama proses pelaksanaan pembelajaran adalah sebagai berikut:

a) kemampuan membuka pembelajaran;

b) sikap guru saat proses pembelajaran dengan model pembelajaran proyek; c) evaluasi;

d) kemampuan menutup pembelajaran.

Format observasi aktivitas guru terdapat pada lampiran. Berikut ini merupakan kisi-kisi penyusunan lembar observasi dalam penelitian ini.

Tabel 3.3

Kisi-kisi Observasi Aktivitas Guru Rumusan

Masalah

Aspek yang Diukur

Indikator Aspek yang

Diobservasi Proses Aktivitas Kemampuan membuka a) Menarik perhatian


(35)

40

Wiwin Haryani, 2014

Peningkatan kemampuan siswa kelas X MIA 6 dalam memproduksi teks eksposisi dengan model pembelajaran proyek

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu pembelajaran memproduksi teks eksposisi dengan menggunakan model pembelajaran proyek

guru pembelajaran siswa

b) Memberikan motivasi

c) Memberikan tujuan pembelajaran

d) Memberikan apersepsi

Sikap guru dalam proses pembelajaran

memproduksi teks eksposisi dengan menggunakan model pembelajaran proyek

a) Membimbing siswa dalam membagi kelompok

b) Membimbing siswa untuk membicarakan topik-topik yang menarik minat siswa c) Membimbing siswa

untuk merencanakan proyek

d) Membimbing siswa dalam

mengembangkan topik menjadi teks eksposisi

e) Memonitor kegiatan

siswa saat

mengerjakan proyek f) Membimbing siswa

untuk memperbaiki hasil karya lalu


(36)

41

Wiwin Haryani, 2014

Peningkatan kemampuan siswa kelas X MIA 6 dalam memproduksi teks eksposisi dengan model pembelajaran proyek

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

memublikasikannya g) Mengevaluasi

pengalaman siswa selama mengerjakan proyek

Evaluasi

a) Melakukan evaluasi berdasarkan tuntutan aspek kompetensi b) Penilaian sesuai

dengan butir soal yang ada dalam RPP c) Melakukan evaluasi

sesuai dengan alokasi

waktu yang

direncanakan

d) Melakukan evaluasi sesuai dengan bentuk dan jenis yang dirancang

Kemampuan menutup pembelajaran

a) Meninjau

kembali/menyimpulk an materi kompetensi yang diajarkan

b) Memberi kesempatan siswa untuk bertanya c) Memberi tugas d) Menyampaikan


(37)

42

Wiwin Haryani, 2014

Peningkatan kemampuan siswa kelas X MIA 6 dalam memproduksi teks eksposisi dengan model pembelajaran proyek

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu pertemuan selanjutnya

Adapun aktivitas siswa yang perlu diamati selama kegiatan pembelajaran berlangsung adalah antusiasme siswa dalam memproduksi teks eksposisi dengan menggunakan model pembelajaran proyek. Format observasi aktivitas siswa terdapat pada lampiran. Berikut ini merupakan kisi-kisi penyusunan lembar observasi dalam penelitian ini.

Tabel 3.4

Kisi-kisi Pedoman Aktivitas Siswa Rumusan

Masalah

Aspek yang

Diukur Indikator Aspek yang Diamati

Proses pembelajaran memproduksi teks eksposisi dengan menggunakan model pembelajaran proyek Aktivitas siswa

Antusiasme saat mengikuti

pembelajaran

memproduksi teks eksposisi dengan menggunakan model pembelajaran proyek a) Mengikuti instruksi guru b) Tekun melaksanakan kegiatan belajar c) Mencari hal-hal

penting yang mendukung teks eksposisi

d) Mencatat pokok-pokok penting yang diperoleh


(38)

43

Wiwin Haryani, 2014

Peningkatan kemampuan siswa kelas X MIA 6 dalam memproduksi teks eksposisi dengan model pembelajaran proyek

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Memperhatikan

penjelasan guru saat memproduksi teks eksposisi

a) Menyimak penjelasan guru b) Tidak membuat

kegaduhan selama pembelajaran c) Mencatat hal-hal

yang penting dari penjelasan guru d) Memahami

contoh teks eksposisi yang dijadikan contoh

Selan mengamati aktivitas siswa di dalam kelas, observer juga mengamati sikap siswa selama mengikuti pembelajaran. Format panilaian sikap terdapat pada lampiran. Berikut ini merupakan kisi-kisi dalam penyusunan lembar pengamatan sikap siswa dalam penelitian ini.

Tabel 3.5

Kisi-kisi Pedoman Penilaian Sikap

No. Aspek yang Diamati Indikator

1 Kepedulian

Siswa memperhatikan pelajaran dan toleran terhadap teman saat diberi tugas

memproduksi teks eksposisi

2 Kesantunan Siswa santun dalam menggunakan bahasa saat diberi tugas memproduksi teks eksposisi 3 Kerja sama Siswa bekerja sama dengan teman saat diberi


(39)

44

Wiwin Haryani, 2014

Peningkatan kemampuan siswa kelas X MIA 6 dalam memproduksi teks eksposisi dengan model pembelajaran proyek

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4 Kedisiplinan Siswa disipilin saat mengumpulkan tugas memproduksi teks eksposisi

Dalam melakukan penelitian ini peneliti dibantu oleh seorang guru dan teman peneliti yang dijadikan observer dan kolaborator.

4. Jurnal Siswa

Jurnal siswa diberikan dengan tujuan untuk mengetahui pendapat siswa setelah mengikuti proses pembelajaran. Selanjutnya, data tersebut digunakan dalam upaya perbaikan-perbaikan dalam pembelajaran berikutnya. Format jurnal siswa terdapat dalam lampiran.

5. Lembar Tes Kemampuan Siswa

Lembar tes kemampuan ini akan diberikan kepada siswa di setiap siklusnya. Lembar tes ini berisi perintah kepada siswa untuk berlatih menulis teks eksposisi. Penugasan ini disesuaikan dengan materi yang telah didapatkan oleh siswa sebelumnya. Format pedoman tes memproduksi teks eksposisi terdapat pada lampiran. Berikut ini merupakan kisi-kisi pedoman tes.

Tabel 3.6

Kisi-kisi Pedoman Tes Memproduksi Teks Eksposisi Rumusan

Masalah

Aspek yang


(40)

45

Wiwin Haryani, 2014

Peningkatan kemampuan siswa kelas X MIA 6 dalam memproduksi teks eksposisi dengan model pembelajaran proyek

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Proses

pembelajaran memproduksi teks eksposisi dengan menggunakan model

pembelajaran proyek

Memproduk si teks eksposisi

Menyusun teks eksposisi sesuai dengan ciri struktur dan bahasa yang tepat

a) Ketepatan jenis teks b) Kekuatan argumen c) Kelengkapan

struktur

d) Kepaduan teks e) Kefektifan kalimat f) Ketepatan

penggunaan ejaan dan tanda baca g) Estetika mading

H. Teknik Pengolahan Data

Pengolahan data dilaksanakan setelah kegiatan pengumpulan data selesai. Data yang terkumpul berupa hasil wawancara, angket, observasi, jurnal siswa, dan hasil kerja siswa. Setelah itu, hasil data yang terkumpul dianalisis untuk mengetahui apa yang harus diperbaiki dan apa yang harus dipertahankan sebagai tindak lanjut siklus tindakan. Adapun langkah-langkah pengolahannya sebagai berikut ini.

1. Analisis Data

Analisis data mula-mula dengan menelaah seluruh data yang tersedia, yaitu tes memproduksi teks eksposisi, observasi, dan jurnal siswa. Setelah itu, pengolahan data dilanjutkan dengan mengategorisasikan data. Pada tahap analisis, data kualitatif dan kuantitatif dianalisis terlebih dahulu, kemudian dideskripsikan dengan menampilkan hasil data yang digambarkan dengan data atau tabel. Setelah data dianalisis dan dideskripsikan, langkah selanjutnya adalah refleksi untuk menarik kesimpulan.


(41)

46

Wiwin Haryani, 2014

Peningkatan kemampuan siswa kelas X MIA 6 dalam memproduksi teks eksposisi dengan model pembelajaran proyek

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2. Kategorisasi dan Inventarisasi Data

Semua data yang diperoleh dikategorisasikan sesuai dengan fokus penelitian. Selanjutnya, peneliti menginterpretasikan data yang telah dikumpulkan. Berikut ini adalah hal-hal yang dilakukan peneliti:

a) mendeskripsikan perencanaan pelaksanaan tindakan; b) mendeskripsikan pelaksanaan tindakan setiap siklus;

c) menganalisis data berupa hasil belajar siswa dilihat dari skor format kriteria penilaian memproduksi teks eksposisi.

3. Interpretasi Data

Pada tahap ini peneliti melakukan langkah-langkah berikut. a) Mendeskripsikan perencanaan tindakan

Peneliti mendeskripsikan persiapan pembelajaran, menyangkut waktu pembelajaran, bahan ajar, model pembelajaran, dan media pembelajaran. b) Mendeskripsikan pelaksanaan tindakan

Peneliti memberikan gambaran umum mengenai keberlangsungan pembelajaran, baik dari aktivitas guru maupun aktivitas siswa. Peneliti juga menjabarkan temuan-temuan yang nantinya ditindaklajuti pada tahap refleksi. c) Menganalisis teks eksposisi karangan siswa

Perkembangan keterampilan siswa dalam menulis teks eksposisi akan terlihat dari penilaian pada setiap siklus. Perhitungan menulis teks eksposisi menggunakan skala 1-4 seperti yang telah dijelaskan sebelumnya. Adapun cara menghitung nilai setiap siswa adalah sebagai berikut.

Nilai teks eksposisi siswa = x 100


(42)

47

Wiwin Haryani, 2014

Peningkatan kemampuan siswa kelas X MIA 6 dalam memproduksi teks eksposisi dengan model pembelajaran proyek

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Persentase =

x 100%

Setelah nilai siswa dihitung, nilai tersebut akan dikategorikan berdasarkan kategori penilaian teks eksposisi. Peneliti menentukan batas ketuntasan pada nilai 75.

Tabel 3.7

Kategori Penilaian Teks Eksposisi

Nilai Rentang Nilai Katerangan

A 91-100 Sangat Baik

B 81-90 Baik

C 71-80 Cukup

D <70 Kurang

(Diadaptasi dari Kunandar, 2013: 284) d) Menganalisis hasil observasi aktivitas guru dan siswa

Hasil observasi aktivitas guru dan siswa selama pembelajaran yang dilakukan oleh ketiga observer akan dideskripsikan oleh peneliti.

e) Menganalisis jurnal siswa

Jawaban siswa pada jurnal dikelompokkan berdasarkan kriteria penilaian. Adapun cara untuk menghitung persentase jawaban siswa pada jurnal tersebut adalah sebagai berikut.


(43)

Wiwin Haryani, 2014

Peningkatan kemampuan siswa kelas X MIA 6 dalam memproduksi teks eksposisi dengan model pembelajaran proyek

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan

Berdasarkan rumusan dan hasil pembahasan yang berkaitan dengan perencanaan, pelaksanaan, dan hasil pembelajaran kemampuan memproduksi teks eksposisi dengan menggunakan model pembelajaran proyek, penulis dapat mengemukakan beberapa simpulan sebagai berikut.

1. Penyusunan perencanaan menggunakan model pembelajaran proyek dalam pembelajaran memproduksi teks eksposisi dilaksanakan dalam tiga siklus. Komponen yang harus diperhatikan yaitu waktu pelaksanaan penelitian, menentukan proyek yang akan dikerjakan, menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran, menyusun alat observasi, dan menyusun alat evaluasi.

2. Pelaksanaan pembelajaran memproduksi teks eksposisi dengan menggunakan model pembelajaran proyek pada siswa kelas X MIA 6 SMAN 11 Bandung berjalan dengan baik dan mengalami peningkatan di setiap siklusnya. Hal ini terbukti dari hasil belajar siswa dan hasil penilaian observer yang mengamati kegiatan pembelajaran. Adapun langkah-langkah yang harus dilakukan agar penerapan model ini dapat membantu meningkatkan hasil belajar siswa adalah merencanakan proyek dengan baik, penyusunan jadwal dan pembagian kerja yang matang, pemonitoran kegiatan secara merata, dan evaluasi yang berkelanjutan.

3. Hasil pembelajaran memproduksi teks eksposisi dengan menggunakan model pembelajaran proyek mengalami peningkatan setiap siklusnya. Hal ini dibuktikan dengan peningkatan rata-rata nilai siswa. Pada siklus I, rata-rata nilai siswa adalah 69,84. Pada siklus II, rata-rata nilai siswa meningkat menjadi 77,4 dan pada siklus II menjadi 82,82.


(44)

161

Wiwin Haryani, 2014

Peningkatan kemampuan siswa kelas X MIA 6 dalam memproduksi teks eksposisi dengan model pembelajaran proyek

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu B. Saran

Berdasarkan deskripsi hasil memproduksi teks eksposisi dengan menggunakan model pembelajaran proyek, penulis memberikan saran sebagai berikut.

1. Guru bahasa Indonesia diharapkan menggunakan model pembelajaran proyek dalam pembelajaran menulis, khususnya pembelajaran memproduksi teks eksposisi karena model ini dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis.

2. Penulis menyarankan untuk dilakukan penelitian serupa pada pembelajaran memproduksi teks yang lainnya.

3. Peneliti menyarankan untuk menggunakan PTK dalam pembelajaran memproduksi teks tulis karena kegiatan menulis merupakan kegiatan yang kompleks. Guru harus berpedoman pada hasil refleksi agar hasil siswa menulis mengalami peningkatan ke arah yang lebih baik.


(45)

Wiwin Haryani, 2014

Peningkatan kemampuan siswa kelas X MIA 6 dalam memproduksi teks eksposisi dengan model pembelajaran proyek

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

A. Sumber Buku

Alwasilah, A. Chaedar dan Senny Suzanna Alwasilah. (2007). Pokoknya Menulis: Cara Baru Menulis dengan Metode Kolaborasi. Bandung: Kiblat Buku Utama.

Arifin, E. Zainal dan S. Amran Tasai. 2010. Cermat Berbahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi. Jakarta: Akademika Pressindo.

Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Emilia, Emi. (2011). Pendekatan Genre-Based dalam Pengajaran Bahasa Inggris: Petunjuk untuk Guru. Bandung: Rizqi Press.

James, Bellanca. (2012). Proyek Pemelajaran yang Diperkaya. Jakarta: Indeks. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (2013). Bahasa Indonesia Ekspresi

Diri dan Akademik. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Keraf, Gorys. (1981). Eksposisi dan Deskripsi Komposisi Lanjutan II. Jakarta:

Gramedia.

Kosasih, E.. (2012). Dasar-dasar Keterampilan Menulis. Bandung: Yrama Widya

Kosasih, E.. (2013). Kreatif Berbahasa Indonesia untuk SMK/MAK Kelas X. Jakarta: Erlangga.

Kunandar. (2013). Penilaian Autentik (Penilaian Hasil Belajar Peserta Didik Berdasarkan Kurikulum 2013) Suatu Pendekatan Praktis Disertai Contoh. Jakarta: Rajawali Press.

Pardiyono. (2007). Pasti Bisa! Teaching Genre-Based Writing. Yogyakarta: Penerbit Andi.

R., Syamsudin A.. (2011). Studi Wacana Teori-Analiss-Pengajaran. Bandung: Geger Sunten.


(46)

164

Wiwin Haryani, 2014

Peningkatan kemampuan siswa kelas X MIA 6 dalam memproduksi teks eksposisi dengan model pembelajaran proyek

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sanjaya, Wina. (2006). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana.

Semi, M. Atar. (2007). Dasar-dasar Keterampilan Menulis. Bandung: Angkasa. Silberman, Melvin L.. (2009). Active Learning 101 Strategi Pembelajaran Aktif

(terjemahan oleh Sarjuli, dkk. Dari Active Learning: 101 Strategies to Teach Any Subject (1996)). Yogyakarta: Pustaka Insan Madani.

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D). Bandung: Alfabeta.

Suprijono, Agus. (2013). Cooperative Learning (Teori dan Aplikasi PAIKEM). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Tarigan, Henry Guntur. (2008). Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.

Tim Redaksi. (2013). Bahan Ajar Penunjang Metode Pembelajaran Aktif Bahasa Indonesia (Wajib) Kurikulum 2013 Semester Genap.

Vastenhouw, M.. (1983). Metode Pengajaran Proyek. Bandung: Jemmars. Zainurrahman. (2011). Menulis: dari Teori hingga Praktik. Bandung. Alfabeta.

B. Sumber Jurnal

Nurjanah, N. (2005). “Penerapan Model Belajar Konstruktivisme dalam Pembelajaran Menulis Bahasa Indonesia”. Jurnal Bahasa dan Sastra. 6, (1). 58-68.

Sudiara, I.N.S. (2003). “Upaya Meminimalkan Kesalahan Bahasa Tulis Siswa Melalui Aktivitas Menganalisis Kesalahan dalam Pembelajaran Menulis”. Jurnal Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Negeri Singaraja. 3, 60-69.


(47)

165

Wiwin Haryani, 2014

Peningkatan kemampuan siswa kelas X MIA 6 dalam memproduksi teks eksposisi dengan model pembelajaran proyek

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu C. Sumber di Luar Buku dan Jurnal

Andriyani, Ani. (2013). Penerapan Metode Proyek Sebagai Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa dalam Mata Pelajaran Sejarah (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas XI-IPS 1 SMAN 1 Sukaresmi). Skripsi Sarjana pada Jurusan Pendidikan Sejaran Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung. Tidak diterbitkan.

Handayani, Ririn Shinta. (2011). Penerapan Teknik Brainwriting dalam Pembelajaran Menulis Karangan Eksposisi (Penelitian Eksperimen Semu pada Siswa Kelas X SMK Negeri 3 Bandung Tahun Ajaran 2010/2011). Skripsi Sarjana pada Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung: Tidak diterbitkan.

Hariyani, Siska. (2013). Penerapan Model Project Based Learning (PjBL) untuk Meningkatkan Penalaran Logis Siswa pada Konsep Pertumbuhan dan Perkembangan. Skripsi Sarjana pada Jurusan Pendidikan Biologi Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung: Tidak diterbitkan.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (2013). Materi Implementasi Kurikulum 2013. Jakarta: Kemendikbud.

Syariatu, Pravina. (2010). Penerapan Model Pembelajaran Quantum dengan Gaya Belajar VAK (Visual-Auditorial-Kinestetik) untuk Meningkatkan Kecakapan Siswa Kelas X-3 dalam Menulis Karangan Eksposisi. Skripsi Sarjana pada Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung: Tidak diterbitkan.

D. Sumber dari Internet

Ariningsih, N.E. (2012). Analisis Kesalahan Berbahasa Indonesia dalam Karangan Eksposisi Siswa Sekolah Menengah Atas. Dalam Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret. Vol 1 (1), 13 halaman. Tersedia:


(48)

166

Wiwin Haryani, 2014

Peningkatan kemampuan siswa kelas X MIA 6 dalam memproduksi teks eksposisi dengan model pembelajaran proyek

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

http://bastind.fkip.uns.ac.id/wp-content/uploads/2013/02/Nur-Endah.pdf [2 Januari 2014]

Prayitno, Hadi. (2013). Pembelajaran Bahasa Berbasis Teks dan Jenis-jenis Teks. [Online]. Tersedia: http://bastindo.blogspot.com/2013/12/pembelajaran-bahasa-berbasis-teks-dan_28.html [15 Maret 2014]


(1)

Wiwin Haryani, 2014

Peningkatan kemampuan siswa kelas X MIA 6 dalam memproduksi teks eksposisi dengan model pembelajaran proyek

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan rumusan dan hasil pembahasan yang berkaitan dengan perencanaan, pelaksanaan, dan hasil pembelajaran kemampuan memproduksi teks eksposisi dengan menggunakan model pembelajaran proyek, penulis dapat mengemukakan beberapa simpulan sebagai berikut.

1. Penyusunan perencanaan menggunakan model pembelajaran proyek dalam pembelajaran memproduksi teks eksposisi dilaksanakan dalam tiga siklus. Komponen yang harus diperhatikan yaitu waktu pelaksanaan penelitian, menentukan proyek yang akan dikerjakan, menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran, menyusun alat observasi, dan menyusun alat evaluasi.

2. Pelaksanaan pembelajaran memproduksi teks eksposisi dengan menggunakan model pembelajaran proyek pada siswa kelas X MIA 6 SMAN 11 Bandung berjalan dengan baik dan mengalami peningkatan di setiap siklusnya. Hal ini terbukti dari hasil belajar siswa dan hasil penilaian observer yang mengamati kegiatan pembelajaran. Adapun langkah-langkah yang harus dilakukan agar penerapan model ini dapat membantu meningkatkan hasil belajar siswa adalah merencanakan proyek dengan baik, penyusunan jadwal dan pembagian kerja yang matang, pemonitoran kegiatan secara merata, dan evaluasi yang berkelanjutan.

3. Hasil pembelajaran memproduksi teks eksposisi dengan menggunakan model pembelajaran proyek mengalami peningkatan setiap siklusnya. Hal ini dibuktikan dengan peningkatan rata-rata nilai siswa. Pada siklus I, rata-rata nilai siswa adalah 69,84. Pada siklus II, rata-rata nilai siswa meningkat menjadi 77,4 dan pada siklus II menjadi 82,82.


(2)

161

Wiwin Haryani, 2014

Peningkatan kemampuan siswa kelas X MIA 6 dalam memproduksi teks eksposisi dengan model pembelajaran proyek

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

B. Saran

Berdasarkan deskripsi hasil memproduksi teks eksposisi dengan menggunakan model pembelajaran proyek, penulis memberikan saran sebagai berikut.

1. Guru bahasa Indonesia diharapkan menggunakan model pembelajaran proyek dalam pembelajaran menulis, khususnya pembelajaran memproduksi teks eksposisi karena model ini dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis.

2. Penulis menyarankan untuk dilakukan penelitian serupa pada pembelajaran memproduksi teks yang lainnya.

3. Peneliti menyarankan untuk menggunakan PTK dalam pembelajaran memproduksi teks tulis karena kegiatan menulis merupakan kegiatan yang kompleks. Guru harus berpedoman pada hasil refleksi agar hasil siswa menulis mengalami peningkatan ke arah yang lebih baik.


(3)

Wiwin Haryani, 2014

Peningkatan kemampuan siswa kelas X MIA 6 dalam memproduksi teks eksposisi dengan model pembelajaran proyek

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

A. Sumber Buku

Alwasilah, A. Chaedar dan Senny Suzanna Alwasilah. (2007). Pokoknya Menulis:

Cara Baru Menulis dengan Metode Kolaborasi. Bandung: Kiblat Buku

Utama.

Arifin, E. Zainal dan S. Amran Tasai. 2010. Cermat Berbahasa Indonesia untuk

Perguruan Tinggi. Jakarta: Akademika Pressindo.

Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Emilia, Emi. (2011). Pendekatan Genre-Based dalam Pengajaran Bahasa

Inggris: Petunjuk untuk Guru. Bandung: Rizqi Press.

James, Bellanca. (2012). Proyek Pemelajaran yang Diperkaya. Jakarta: Indeks. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (2013). Bahasa Indonesia Ekspresi

Diri dan Akademik. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Keraf, Gorys. (1981). Eksposisi dan Deskripsi Komposisi Lanjutan II. Jakarta: Gramedia.

Kosasih, E.. (2012). Dasar-dasar Keterampilan Menulis. Bandung: Yrama Widya

Kosasih, E.. (2013). Kreatif Berbahasa Indonesia untuk SMK/MAK Kelas X. Jakarta: Erlangga.

Kunandar. (2013). Penilaian Autentik (Penilaian Hasil Belajar Peserta Didik

Berdasarkan Kurikulum 2013) Suatu Pendekatan Praktis Disertai Contoh.

Jakarta: Rajawali Press.

Pardiyono. (2007). Pasti Bisa! Teaching Genre-Based Writing. Yogyakarta: Penerbit Andi.

R., Syamsudin A.. (2011). Studi Wacana Teori-Analiss-Pengajaran. Bandung: Geger Sunten.


(4)

164

Wiwin Haryani, 2014

Peningkatan kemampuan siswa kelas X MIA 6 dalam memproduksi teks eksposisi dengan model pembelajaran proyek

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sanjaya, Wina. (2006). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

Pendidikan. Jakarta: Kencana.

Semi, M. Atar. (2007). Dasar-dasar Keterampilan Menulis. Bandung: Angkasa. Silberman, Melvin L.. (2009). Active Learning 101 Strategi Pembelajaran Aktif

(terjemahan oleh Sarjuli, dkk. Dari Active Learning: 101 Strategies to Teach Any Subject (1996)). Yogyakarta: Pustaka Insan Madani.

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif dan R&D). Bandung: Alfabeta.

Suprijono, Agus. (2013). Cooperative Learning (Teori dan Aplikasi PAIKEM). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Tarigan, Henry Guntur. (2008). Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.

Tim Redaksi. (2013). Bahan Ajar Penunjang Metode Pembelajaran Aktif Bahasa

Indonesia (Wajib) Kurikulum 2013 Semester Genap.

Vastenhouw, M.. (1983). Metode Pengajaran Proyek. Bandung: Jemmars. Zainurrahman. (2011). Menulis: dari Teori hingga Praktik. Bandung. Alfabeta.

B. Sumber Jurnal

Nurjanah, N. (2005). “Penerapan Model Belajar Konstruktivisme dalam Pembelajaran Menulis Bahasa Indonesia”. Jurnal Bahasa dan Sastra. 6,

(1). 58-68.

Sudiara, I.N.S. (2003). “Upaya Meminimalkan Kesalahan Bahasa Tulis Siswa Melalui Aktivitas Menganalisis Kesalahan dalam Pembelajaran Menulis”. Jurnal Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Negeri Singaraja. 3, 60-69.


(5)

Wiwin Haryani, 2014

Peningkatan kemampuan siswa kelas X MIA 6 dalam memproduksi teks eksposisi dengan model pembelajaran proyek

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

C. Sumber di Luar Buku dan Jurnal

Andriyani, Ani. (2013). Penerapan Metode Proyek Sebagai Upaya Meningkatkan

Hasil Belajar Siswa dalam Mata Pelajaran Sejarah (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas XI-IPS 1 SMAN 1 Sukaresmi). Skripsi Sarjana pada Jurusan

Pendidikan Sejaran Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung. Tidak diterbitkan.

Handayani, Ririn Shinta. (2011). Penerapan Teknik Brainwriting dalam

Pembelajaran Menulis Karangan Eksposisi (Penelitian Eksperimen Semu pada Siswa Kelas X SMK Negeri 3 Bandung Tahun Ajaran 2010/2011).

Skripsi Sarjana pada Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung: Tidak diterbitkan.

Hariyani, Siska. (2013). Penerapan Model Project Based Learning (PjBL) untuk

Meningkatkan Penalaran Logis Siswa pada Konsep Pertumbuhan dan Perkembangan. Skripsi Sarjana pada Jurusan Pendidikan Biologi

Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung: Tidak diterbitkan.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (2013). Materi Implementasi

Kurikulum 2013. Jakarta: Kemendikbud.

Syariatu, Pravina. (2010). Penerapan Model Pembelajaran Quantum dengan

Gaya Belajar VAK (Visual-Auditorial-Kinestetik) untuk Meningkatkan Kecakapan Siswa Kelas X-3 dalam Menulis Karangan Eksposisi. Skripsi

Sarjana pada Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung: Tidak diterbitkan.

D. Sumber dari Internet

Ariningsih, N.E. (2012). Analisis Kesalahan Berbahasa Indonesia dalam Karangan Eksposisi Siswa Sekolah Menengah Atas. Dalam Jurnal

Pendidikan Bahasa dan Sastra Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret. Vol 1 (1), 13 halaman. Tersedia:


(6)

166

Wiwin Haryani, 2014

Peningkatan kemampuan siswa kelas X MIA 6 dalam memproduksi teks eksposisi dengan model pembelajaran proyek

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

http://bastind.fkip.uns.ac.id/wp-content/uploads/2013/02/Nur-Endah.pdf [2 Januari 2014]

Prayitno, Hadi. (2013). Pembelajaran Bahasa Berbasis Teks dan Jenis-jenis Teks. [Online]. Tersedia: http://bastindo.blogspot.com/2013/12/pembelajaran-bahasa-berbasis-teks-dan_28.html [15 Maret 2014]


Dokumen yang terkait

PENGARUH MODEL PROJECT BASED LEARNING (PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK) TERHADAP KEMAMPUAN MEMPRODUKSI TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI OLEH SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 KISARAN TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015.

0 3 29

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN MEMPRODUKSI TEKS EKSPOSISI OLEH SISWA KELAS X SMK N 1 PERCUT SEI TUAN TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015.

1 4 25

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN MEMPRODUKSI TEKS NEGOSIASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 20 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015.

0 1 27

HUBUNGAN KEMAMPUAN MENGANALISIS STRUKTUR TEKS DENGAN KEMAMPUAN MEMPRODUKSI TEKS NEGOSIASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 PERCUT SEI TUAN TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015.

0 2 20

PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK TERHADAP KEMAMPUAN MEMPRODUKSI TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS X SMA RK DELI MURNI DELITUA TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015.

0 2 19

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2013/.

1 6 26

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS EKSPOSISI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KONSTRUKTIF.

2 6 31

Peningkatan Kemampuan Siswa Kelas X MIA 6 dalam Memproduksi Teks Eksposisi dengan Model Pembelajaran Proyek - repository UPI S IND 1005517 Title

0 0 3

Kemampuan Mengembangkan Gagasan dalam Karangan Eksposisi Siswa Kelas X MIA 1 MAN 2 Palu

0 0 11

EFEKTIVITAS PENDEKATAN SAINTIFIK MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROJEK DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI DAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS EKSPOSISI ( Studi Eksperimental terhadap Siswa Kelas X MIA Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Banjarnegara)

0 0 18