PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA KULIAH OTOMASI.

(1)

PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI SEBAGAI

UPAYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

MATA KULIAH OTOMASI

SKRIPSI

diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Departemen Pendidikan Teknik Mesin

Oleh Ulana Masitoh E.0551.1005335

DEPARTEMEN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN

FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG

2015


(2)

Penerapan Media Pembelajaran Animasi

Sebagai Upaya untuk Meningkatkan Hasil

Belajar Mata Kuliah Otomasi

Oleh Ulana Masitoh

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis

© Asaretkha Adjane 2012 Universitas Pendidikan Indonesia

Januari 2012

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

(4)

Ulana Masitoh , 2015

PENERAPAN MED IA PEMBELAJARAN ANIMASI SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA KULIAH OTOMASI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

i ABSTRAK

PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

MATA KULIAH OTOMASI

Dalam mempelajari mata kuliah otomasi, masih banyak mahasiswa yang kesulitan terutama pada materi simbol dan mekanisme katup pneumatik. Penyebabnya diakibatkan oleh media/alat bantu pembelajaran yang tersedia, tidak cukup representatif untuk dapat menjelaskan konsep mekanisme katup pneumatik secara realistis, sehingga kurang menimbulkan pengalaman belajar pada mahasiswa yang mempelajarinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran peningkatan hasil belajar otomasi dan respon mahasiswa setelah mempelajari materi simbol dan mekanisme katup pneumatik, menggunakan media animasi katup pneumatik. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian pre-eksperimen. Desain penelitian yang digunakan yaitu pre-test and post-pre-test group design. Peningkatan hasil belajar dinyatakan dalam N-Gain, berdasarkan hasil pre-test dan post-test, serta respon mahasiswa diperoleh melalui angket. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, p enerapan media pembelajaran animasi, baik dengan menggunakan model individual learning maupun group learning; dapat meningkatkan hasil belajar otomasi pada materi simbol dan mekanisme katup pneumatik, dimana rata-rata N-Gain pada model individual learning berkategori sedang, sedangkan rata-rata N-Gain pada model group learning berkategori tinggi. Penerapan media pembelajaran animasi katup pneumatik, selain cukup efektif dan membawa hasil positif dalam kegiatan pembelajaran, juga menyebabkan respon yang positif pada mahasiswa karena dapat membuat mahasiswa lebih termotivasi dalam belajar.


(5)

ii

Ulana Masitoh , 2015

PENERAPAN MED IA PEMBELAJARAN ANIMASI SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA KULIAH OTOMASI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu ABSTRACT

APPLICATION OF ANIMATION INSTRUCTIONAL MEDIA AS EFORTS TO IMPROVE LEARNING OUTCOME

IN AUTOMATION COURSE

There was many students who have difficulty in studying the automation course, especially on symbols and mechanisms of pneumatic valves subject. It was caused by the media/ learning tools not enough representative to be able to explaining the concept of a realistic mechanism of pneumatic valves, thus caused less learning experience in which students learn. This research aims to know automation couse learning outcomes (N-Gain) and student response after study symbols and mechanisms of pneumatic valves subject using animation media. The method used in this research is pre-experimental research method. The research design used is pre-test and post-test group design. Learning outcome-improvement expressed in N-Gain based on pre-test and post-test, as soon as student responses obtained from questionnaire. Application of animation instructional media either by using individual learning model and group learning model, can improve learning outcomes of the automation course in symbols and mechanisms of pneumatic valves subject, where N-Gain with individual learning model have category "medium" and N-Gain with group learning model categorized "high". In addition, the implementation of the animation is quite effective instructional media and bring positive results in the learning activities. Application of animation instructional media besides quite effective and bring positive results in improving learning outcomes, also led to a positive response to the students because it can make students more motivated to learn.


(6)

v

Ulana Masitoh, 2015

PENERAPAN MED IA PEMBELAJARAN ANIMASI SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA KULIAH OTOMASI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN PERNYATAAN

ABSTRAK ... Error! Bookmark not ABSTRACT ... Error! Bookmark not KATA PENGANTAR... Error! Bookmark not UCAPAN TERIMA KASIH ... Error! Bookmark not

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR BAGAN ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN ... Error! Bookmark not A. Latar Belakang ... Error! Bookmark not B. Identifikasi Masalah Penelitian ... Error! Bookmark not C. Rumusan Masalah Penelitian ... Error! Bookmark not D. Tujuan Penelitian... Error! Bookmark not E. Manfaat Penelitian... Error! Bookmark not F. Struktur Organisasi Skripsi... Error! Bookmark not

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN

HIPOTESIS PENELITIAN ... Error! Bookmark not A. Kajian Pustaka... Error! Bookmark not 1. Proses Pembelajaran... Error! Bookmark not 2. Media Pembelajaran ... Error! Bookmark not 3. Media Pembelajaran Animasi ... Error! Bookmark not 4. Hasil Belajar ... Error! Bookmark not 5. Penilaian Hasil Belajar... Error! Bookmark not

6. Hakikat Pembelajaran Materi Simbol dan Mekanisme Katup

Pneumatik ... Error! Bookmark not 7. Teori Simbol dan Mekanisme Katup Pneumatik ... Error! Bookmark not B. Penelitian Terdahulu yang Relevan ... Error! Bookmark not C. Kerangka Pemikiran ... Error! Bookmark not D. Hipotesis Penelitian... Error! Bookmark not

BAB III METODE PENELITIAN... Error! Bookmark not A. Lokasi dan subjek populasi/sampel penelitian... Error! Bookmark not 1. Lokasi Penelitian ... Error! Bookmark not


(7)

vi

Ulana Masitoh, 2015

PENERAPAN MED IA PEMBELAJARAN ANIMASI SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA KULIAH OTOMASI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

2. Subjek populasi/Sampel penelitian ... Error! Bookmark not B. Desain penelitian ... Error! Bookmark not C. Metode penelitian... Error! Bookmark not D. Definisi operasional... Error! Bookmark not E. Instrumen Penelitian ... Error! Bookmark not F. Proses Pengembangan Instrumen... Error! Bookmark not 1. Uji Validitas ... Error! Bookmark not 2. Uji Reliabilitas... Error! Bookmark not 3. Tingkat Kesukaran... Error! Bookmark not 4. Daya Pembeda ... Error! Bookmark not 5. Hasil Pengujian Instrumen Penelitian ... Error! Bookmark not G. Teknik Pengumpulan data... Error! Bookmark not H. Analisis Data ... Error! Bookmark not

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... Error! Bookmark not A. Deskripsi Data ... Error! Bookmark not B. Analisis Data ... Error! Bookmark not C. Pembahasan ... Error! Bookmark not 1. Gambaran N-Gain I (Media Interaktif/Individual Learning)... Error! Bookmark not 2. Gambaran N-Gain II (Media Tayang/Group Learning) ... Error! Bookmark not D. Respon Mahasiswa terhadap Media... Error! Bookmark not

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... Error! Bookmark not A. Kesimpulan ... Error! Bookmark not B. Saran ... Error! Bookmark not

DAFTAR PUSTAKA ... Error! Bookmark not

LAMPIRAN A ... Error! Bookmark not LAMPIRAN B ... Error! Bookmark not LAMPIRAN C ... Error! Bookmark not LAMPIRAN D ... Error! Bookmark not


(8)

vii

Ulana Masitoh, 2015

PENERAPAN MED IA PEMBELAJARAN ANIMASI SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA KULIAH OTOMASI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1. Hasil belajar mahasiswa pada mata kuliah otomasi Tahun

akademik 2013/2014... Error! Bookmark not Tabel 2.1. Skala nilai ... Error! Bookmark not Tabel 3.1. Proporsi tiap level pada instrumen ... Error! Bookmark not Tabel 3.2. Distribusi hasil pengujian data penelitian ... Error! Bookmark not Tabel 3.3. Kriteria Normalized Gain ... Error! Bookmark not Tabel 4.1. Data skor hasil belajar materi simbol dan mekanisme katup

pneumatik ... Error! Bookmark not Tabel 4.2. Data skor hasil belajar materi simbol dan mekanisme katup

pneumatik Level Pengetahuan ... Error! Bookmark not Tabel 4.3. Data skor hasil belajar materi simbol dan mekanisme katup

pneumatik Level Pemahaman ... Error! Bookmark not Tabel 4.4. Data skor hasil belajar materi simbol dan mekanisme katup

pneumatik Level Aplikasi ... Error! Bookmark not Tabel 4.5. Data N-Gain ... Error! Bookmark not Tabel 4.6. Data N-Gain masing- masing Level... Error! Bookmark not


(9)

viii

Ulana Masitoh, 2015

PENERAPAN MED IA PEMBELAJARAN ANIMASI SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA KULIAH OTOMASI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Katup 3/2 Pilot Tunggal N/C... Error! Bookmark not Gambar 2.2. Katup 3/2 Pilot Tunggal N/O ... Error! Bookmark not Gambar 2.3. Katup Dalam Keadaan Aktif ... Error! Bookmark not Gambar 2.4. Katup 3/2 Geser Dengan Tangan ... Error! Bookmark not Gambar 2.5. Katup 3/2 , NC Pengaktifan Dengan Tuas Rol ... Error! Bookmark not Gambar 2.6. Katup 3/2, NO, Pengaktifan Dengan Rol... Error! Bookmark not Gambar 2.7. Katup 4/2 Dudukan Piringan, Dalam Keadaan Tidak Aktif ... Error! Bookmark not Gambar 2.8. Katup 4/3 , Plat Geser Dengan Posisi Tengah Tertutup ... Error! Bookmark not Gambar 2.9. Katup 5/2 , Prinsip Geser Mendatar ... Error! Bookmark not Gambar 2.10. Katup Cek ... Error! Bookmark not Gambar 2.11. Katup Fungsi “DAN” Dengan Input Pada Y ... Error! Bookmark not Gambar 2.12. Katup Fungsi“ATAU” Dengan Input Pada Y ... Error! Bookmark not Gambar 2.13.Katup Buangan Cepat, Udara Mengalir ke Silinder ... Error! Bookmark not Gambar 2.14. Katup Bi-Directional Flow Control Valve ... Error! Bookmark not Gambar 2.15. Katup Kontrol Aliran, Satu Arah ... Error! Bookmark not Gambar 2.16. Katup Pembatas Tekanan ... Error! Bookmark not Gambar 2.17. Katup Pengatur Tekanan ... Error! Bookmark not Gambar 2.18. Konversi Energi Dan Preparasi ... Error! Bookmark not Gambar 2.19. Simbol Penyeimbangan ... Error! Bookmark not Gambar 2.20. Simbol katup pengatur arah, sambungan port dan posisi ... Error! Bookmark not Gambar 2.21 Simbol Metoda Aktuasi ... Error! Bookmark not Gambar 4.1. Distribusi hasil perolehan post-test I ... Error! Bookmark not Gambar 4.2. Distribusi hasil perolehan post-test II ... Error! Bookmark not Gambar 4.3. Perbandingan distribusi skor pre-test dan post-test I... Error! Bookmark not Gambar 4.4. Frekuensi dan Persentase N-gain I ... Error! Bookmark not Gambar 4.5. Frekuensi dan Persentase N-gain I masing- masing Level ... Error! Bookmark not Gambar 4.6. Perbandingan distribusi skor pre-test dan post-test II ... Error! Bookmark not Gambar 4.7. Frekuensi dan Persentase N-gain II ... Error! Bookmark not Gambar 4.8. Frekuensi dan Persentase N-gain II masing- masing Level ... Error! Bookmark not


(10)

ix

Ulana Masitoh, 2015

PENERAPAN MED IA PEMBELAJARAN ANIMASI SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA KULIAH OTOMASI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

DAFTAR BAGAN

Bagan 3.1. Desain penelitian ... Error! Bookmark Bagan 3.2. Alur Penelitian ... Error! Bookmark


(11)

x

Ulana Masitoh, 2015

PENERAPAN MED IA PEMBELAJARAN ANIMASI SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA KULIAH OTOMASI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A ... 69

Lampiran A.1. Kisi-kisi Instrumen ... Error! Bookmark not Lampiran A.2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ... Error! Bookmark not Lampiran A.3. Lembar Tes... Error! Bookmark not Lampiran A.4. Lembar Jawab ... Error! Bookmark not Lampiran A.5. Angket... Error! Bookmark not Lampiran B ... 90

Lampiran B.1. Tabel uji validitas butir soal (pre-test) ... Error! Bookmark not Lampiran B.2. Tabel uji reliabilitas butir soal (pre-test) ... Error! Bookmark not Lampiran B.3. Tabel tingkat kesukaran butir soal (pre-test) ... Error! Bookmark not Lampiran B.4. Tabel uji daya pembeda butir soal (pre-test) ... Error! Bookmark not Lampiran B.5. Tabel distribusi hasil pengujian soal (pre-test)... Error! Bookmark not Lampiran B.6. Tabel uji reliabilitas butir soal (post-test I) ... Error! Bookmark not Lampiran B.7. Tabel uji tingkat kesukaran butir soal (post-test I)... Error! Bookmark not Lampiran B.8. Tabel uji daya pembeda butir soal (post-test I) ... Error! Bookmark not Lampiran B.9. Tabel distribusi hasil pengujian soal (post-test I) ... Error! Bookmark not Lampiran B.10. Tabel uji reliabilitas butir soal (post-test II)... Error! Bookmark not Lampiran B.11. Tabel uji tingkat kesukaran butir soal (post-test II) ... Error! Bookmark not Lampiran B.12. Tabel uji daya pembeda butir soal (post-test II)... Error! Bookmark not Lampiran B.13. Tabel distribusi hasil pengujian soal (post-test II) ... Error! Bookmark not Lampiran C ... 113

Lampiran C.1. Tabel data pre-test ... Error! Bookmark not Lampiran C.2. Tabel data pre-test level pengetahuan ... Error! Bookmark not Lampiran C.3. Tabel data pre-test level pemahaman ... Error! Bookmark not Lampiran C.4. Tabel data pre-test level aplikasi ... Error! Bookmark not Lampiran C.5. Tabel data post-test I ... Error! Bookmark not Lampiran C.6. Tabel data post-test I level pengetahuan ... Error! Bookmark not Lampiran C.7. Tabel data post-test I level pemahaman ... Error! Bookmark not Lampiran C.8. Tabel data post-test I level aplikasi ... Error! Bookmark not Lampiran C.9. Tabel data N-gain I (Media Interaktif/Individual Learning) .... Error! Bookmark not Lampiran C.10. Tabel data N-gain I Level pengetahuan ... Error! Bookmark not Lampiran C.11. Tabel data N-gain I Level pemahaman ... Error! Bookmark not Lampiran C.12. Tabel data N-gain I Level aplikasi ... Error! Bookmark not Lampiran C.13. Tabel data post-test II ... Error! Bookmark not Lampiran C.14. Tabel data post-test II level pengetahuan ... Error! Bookmark not Lampiran C.15. Tabel data post-test II level pemahaman ... Error! Bookmark not Lampiran C.16. Tabel data post-test II level aplikasi... Error! Bookmark not Lampiran C.17. Tabel data N-gain II (Media tayang/Group Learning) ... Error! Bookmark not Lampiran C.18. Tabel data N-gain II Level pengetahuan ... Error! Bookmark not Lampiran C.19. Tabel data N-gain II Level pemahaman... Error! Bookmark not Lampiran C.20. Tabel data N-gain II Level aplikasi ... Error! Bookmark not Lampiran C.21. Tabulasi angket respon mahasiswa ... Error! Bookmark not Lampiran D ... 138


(12)

1

Ulana Masitoh, 2015

PENERAPAN MED IA PEMBELAJARAN ANIMASI SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA KULIAH OTOMASI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Mata kuliah otomasi merupakan mata kuliah wajib pada program S-1 Produksi dan Perancangan, Departemen Pendidikan Teknik Mesin. Mata kuliah ini perlu dipelajari mahasiswa sebagai calon guru, karena materi- materi yang terdapat pada mata kuliah ini, relevan dengan materi yang terdapat dalam kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) bidang Teknologi Industri. Pada mata kuliah ini, materi inti yang lebih ditekankan yaitu mengenai sistem pneumatik dan hidrolik. Dalam materi inti tersebut mencakup materi perbandingan karakteristik media kerja dan media kontrol, simbol dan mekanisme komponen dalam sistem, desain pengontrolan single actuator dan multy actuator, metode penyelesaian konflik sinyal dan perawatan sistem yang harus dipelajari oleh mahasiswa.

Dalam mempelajari mata kuliah otomasi ini, masih banyak mahasiswa yang kesulitan, terutama pada materi simbol dan mekanisme katup pneumatik. Berdasarkan studi pendahuluan sebelumnya, sebanyak 95% dari 20 mahasiswa yang diwawancarai mengatakan bahwa, materi simbol dan mekanisme katup pneumatik sulit untuk dipelajari. Materi simbol dan mekanisme katup pneumatik merupakan materi yang membutuhkan tingkat pemahaman yang tinggi dalam mempelajarinya. Materi ini merupakan materi dasar yang dapat menunjang materi berikutnya. Maka, mahasiswa yang mengalami kesulitan dalam mempelajari materi ini, akan mempengaruhi hasil belajar mahasiswa tersebut pada mata kuliah otomasi seperti yang ditunjukkan oleh Tabel 1.1.


(13)

2

Ulana Masitoh, 2015

PENERAPAN MED IA PEMBELAJARAN ANIMASI SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA KULIAH OTOMASI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

Tabel 1.1. Hasil belajar mahasiswa pada mata kuliah otomasi Tahun akademik 2013/2014

Kategori Nilai Bobot Nilai (B)

Jumlah (N)

Prosentase

(%) B×N

A 4 1 3,7 4

B 3 16 59,3 48

C 2 5 18,5 10

D 1 0 0 0

E 0 5 18,5 0

Jumlah - 27 100 62

Rata-rata 2,30

Sumber: Siak UPI (2014)

Berdasarkan tabel 1.1, rata-rata hasil belajar kelompok mahasiswa pada mata kuliah otomasi tahun akademik 2013/2014 adalah 2,30. Dengan rata-rata tersebut, sebanyak sepuluh orang mahasiswa mempunyai nilai dibawah rata-rata, yang lima orang diantaranya tidak lulus pada mata kuliah otomasi ini.

Menurut hasil penelitian Purnawan (2006), mengemukakan bahwa

“…penyebabnya diakibatkan oleh model teoritis berupa simbol-simbol yang terstandarisasi sesuai DIN ISO 1219 dan DIN ISO 5599 maupun media/alat bantu pembelajaran yang tersedia, tidak cukup representatif untuk dap at menjelaskan konsep mekanisme katup pneumatik secara realistis, sehingga

kurang menimbulkan pengalaman belajar pada mahasiswa yang

mempelajarinya”.

Dalam mempelajari materi mekanisme katup pneumatik ini, media yang digunakan cenderung dalam bentuk slide powerpoint, yang berisi hanya gambar dan tulisan saja. Selain itu, alat bantu pembelajaran berupa alat-alat praktek katup pneumatik kurang memadai, sehingga mahasiswa kurang dapat mengaplikasikan teori yang dipelajarinya. Buku-buku referensinya pun kurang memadai. Buku referensi yang banyak tersedia, cenderung menggunakan bahasa inggris, sehingga


(14)

3

Ulana Masitoh, 2015

PENERAPAN MED IA PEMBELAJARAN ANIMASI SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA KULIAH OTOMASI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

mengakibatkan mahasiswa kurang mengerti dan kurang tertarik mempelajari mata kuliah otomasi.

Untuk meningkatkan efektivitas pembelajaran dan hasil belajar, maka perlu dikembangkan media belajar otomasi yang tidak hanya dalam tataran teoritis, namun juga praktis, ekonomis dan mudah dijangkau yang dapat memperkuat konsep sistem otomasi secara integratif. Media belajar otomasi yang dapat dikembangkan berupa media animasi. Berdasarkan studi pendahuluan sebelumnya, sebanyak 100% dari 20 mahasiswa yang diwawancarai mengatakan bahwa, untuk mempelajari materi simbol dan mekanisme katup pneumatik, dibutuhkan media animasi untuk mempermudah pemahaman materi tersebut. Sebagai media ilmu pengetahuan, media animasi memiliki kemampuan untuk dapat memaparkan sesuatu yang rumit atau komplek untuk dijelaskan dengan hanya gambar dan kata-kata saja. Dengan kemampuan ini, maka animasi dapat digunakan untuk menjelaskan materi simbol dan mekanisme katup pneumatik, pada mata kuliah otomasi secara nyata, dengan cara melakukan visualisasi maka materi yang dijelaskan dapat tergambarkan. Maka dari itu, media animasi dirasa tepat untuk membantu meningkatkan efektivitas pembelajaran dan hasil be lajar pada mata kuliah otomasi.

Berdasarkan pada paparan diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian, dalam menerapkan media belajar animasi pada materi simbol dan mekanisme katup pneumatik dalam proses pembelajaran, yang tertuang dalam judul

“Penerapan Media Pe mbelajaran Animasi sebagai Upaya untuk

Meningkatkan Hasil Belajar Mata Kuliah Otomasi”. B. Identifikasi Masalah Penelitian

Berdasarkan latar belakang diatas, identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Media yang digunakan cenderung dalam bentuk slide powerpoint yang berisi hanya gambar dan tulisan saja, sehingga masih kurang representatif untuk dapat menjelaskan konsep mekanisme katup pneumatik secara realistis.


(15)

4

Ulana Masitoh, 2015

PENERAPAN MED IA PEMBELAJARAN ANIMASI SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA KULIAH OTOMASI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

2. Alat bantu pembelajaran berupa alat-alat praktek katup pneumatik kurang memadai, sehingga mahasiswa kurang mensimulasikan/mendemonstrasikan desain kontrol yang dibuat sesuai dengan kondisi yang sebenarnya.

3. Buku-buku referensi kurang memadai. Buku referensi yang banyak tersedia, cenderung menggunakan bahasa inggris, sehingga mengakibatkan mahasiswa kurang mengerti dan kurang tertarik mempelajari mata kuliah otomasi.

C. Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang telah diuraikan diatas, penulis merumuskan masalah penelitian sebagai berikut: “Apakah penerapan media pembelajaran animasi, pada materi simbol dan mekanisme katup pneumatik, dapat meningkatkan hasil belajar otomasi?”.

D. Tujuan Penelitian

Agar penelitian ini mencapai hasil yang optimal, terlebih dahulu perlu dirumuskan tujuan penelitian. Penulis merumuskan tujuan penelitian sebagai berikut:

1. Mengetahui gambaran peningkatan hasil belajar otomasi dengan

menggunakan media animasi pada materi simbol dan mekanisme katup pneumatik.

2. Mengetahui respon mahasiswa setelah mempelajari materi simbol dan

mekanisme katup pneumatik menggunakan media animasi.

E. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan mempunyai manfaat sebagai berikut:

1. Bagi mahasiswa, membantu memahami materi dan meningkatkan hasil


(16)

5

Ulana Masitoh, 2015

PENERAPAN MED IA PEMBELAJARAN ANIMASI SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA KULIAH OTOMASI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

2. Bagi dosen, sebagai acuan dalam memilih media yang tepat untuk

mengajarkan materi pembelajaran otomasi.

3. Bagi peneliti lanjutan, sebagai referensi dan komparasi penelitian selanjutnya.

F. Struktur Organisasi Skripsi

Penelitian ini disajikan dalam bab-bab yang disusun berdasarkan struktur organisasi sebagai berikut:

Bab I Pendahuluan. Pada bab ini penulis menjelaskan latar belakang masalah, identifikasi masalah penelitian, rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan struktur organisasi skripsi.

Bab II Kajian Pustaka, Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Penelitian. Pada bab ini penulis menjelaskan konsep-konsep, teori- teori, dalil-dalil, dalam bidang yang dikaji, penelitian terdahulu yang relevan dengan bidang yang diteliti dan posisi teoritis peneliti yang berkenaan dengan masalah yang diteliti.

Bab III Metode Penelitian. Pada bab ini berisi penjabaran yang rinci mengenai metode penelitian, termasuk beberapa komponen yaitu lokasi dan subjek populasi/sampel penelitian, desain peneliitan, metode penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, proses pengembangan instrumen, teknik pengumpulan data dan analisis data.

Bab IV Hasil dan Pembahasan Penelitian. Pada bab ini penulis

menguraikan dan membahas hasil penelitian yang diperoleh yang meliputi : deskripsi data, analisis data dan pembahasan hasil penelitian.

Bab V Kesimpulan dan Saran. Pada bab ini penulis menjelaskan

kesimpulan dari penelitian ini dan saran sebagai tindak lanjut dari kesimpulan penelitian.


(17)

1

Ulana Masitoh, 2015

PENERAPAN MED IA PEMBELAJARAN ANIMASI SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA KULIAH OTOMASI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan subjek populasi/ sampel penelitian

1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini dilaksanakan di Departemen Pendidikan Teknik Mesin Universitas Pendidikan Indonesia yang beralamat di Jalan Dr Setiabudi No. 229 No. Telepon.(022) 2013161 Bandung.

2. Subjek populasi/Sampel penelitian

Subjek populasi dalam penelitian ini adalah semua mahasiswa Departemen Pendidikan Teknik Mesin (DPTM) yang mengikuti mata kuliah Teknik Otomasi. Sampel penelitian diambil sebanyak 20 mahasiswa angkata n 2012 konsentrasi produksi dan perancangan.

B. Desain penelitian

Adapun desain penelitian yang digunakan penulis adalah sebagai berikut:

Bagan 3.1. Desain penelitian

Didalam desain ini, tes dilakukan sebanyak tiga kali yaitu sebelum eksperimen, sesudah eksperimen I dan sesudah eksperimen II. Tes yang

Pre-test

Proses pembelajaran

bentuk Media Interaktif (Individual

Learning).

� � �

Post-test I

Proses pembelajaran

bentuk Media Tayang (Group Learning)

Post-test II

N-Gain I

N-Gain II

� �


(18)

2

Ulana Masitoh, 2015

PENERAPAN MED IA PEMBELAJARAN ANIMASI SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA KULIAH OTOMASI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

dilakukan sebelum eksperimen disebut pre-test dan tes sesudah eksperimen I disebut post-test I . Eksperimen I yang dimaksud adalah proses belajar mengajar dengan menerapkan media animasi, pada materi simbol dan mekanisme katup pneumatik, dalam bentuk Media Interaktif (Individual Learning). Selain itu, ada juga eksperimen II, yaitu proses belajar mengajar dengan menerapkan media animasi, pada materi simbol dan mekanisme katup pneumatik, dalam bentuk Media Tayang (Group Learning). Tes yang dilakukan sesudah eksperimen II disebut post-test II.


(19)

3

Ulana Masitoh, 2015

PENERAPAN MED IA PEMBELAJARAN ANIMASI SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA KULIAH OTOMASI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

Bagan 3.2. Alur Penelitian C. Metode penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian pre-eksperimen. Desain penelitian yang digunakan yaitu pre-test and post-test group design.

Pembuatan Instrumen

Penerapan Media model Individual Learning

Pengumpulan & Pengolahan data

Analisis Data Start

Studi Pendahuluan

Pre-test

Post-test I

Menarik Kesimpulan

Stop

Pelaporan

Post-test II

H

as

il

t

es

di

am

bi

l

Penerapan Media model Group Learning

H

as

il

t

es

di

am

bi


(20)

4

Ulana Masitoh, 2015

PENERAPAN MED IA PEMBELAJARAN ANIMASI SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA KULIAH OTOMASI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

D. Definisi operasional

Definisi operasional digunakan untuk menyamakan persepsi mengenai istilah-istilah yang digunakan dalam penelitian ini, sehingga tidak terjadi kesalahan dalam pemahaman terhadap istilah dan permasalahan dalam penelitian ini. Penulis membatasi mengenai pengertian istilah sebagai berikut:

Peningkatan hasil belajar Otomasi dalam penelitian ini adalah skor yang diperoleh setelah diberi tes sebelum dan setelah belajar Otomasi, materi simbol dan mekanisme katup pneumatik, pada ranah kognitif dari level pengetahuan hingga level aplikasi.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah test obyektif. Instrumen ini dijadikan sebagai acuan untuk mengetahui kemampuan atau hasil belajar siswa, dengan mengerjakan soal- soal tentang materi simbol dan mekanis me katup pneumatik, sub materi katup kontrol arah, katup satu arah, katup kontrol aliran dan katup kontrol tekanan yang berjumlah 40 butir soal. Instrumen ini mengukur pengetahuan mahasiswa pada ranah kognit if dari level pengetahuan hingga aplikasi. Adapun proporsinya adalah seba gai berikut.

Tabel 3.1. Proporsi tiap level pada instrumen

Ranah Level Nomor Soal

Kognitif

Pengetahuan

1, 2, 3, 4, 17, 23, 28, 29, 30, 31, 33, 34, 36, 37, 38.

Pemahaman 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 13,

15, 16, 20, 24, 32, 40.

Aplikasi 12, 14, 18, 19, 21, 22,

25, 26, 27, 35, 39.

Selain test obyektif, instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah angket. Angket digunakan untuk mengetahui respon mahasiswa setelah mempelajari


(21)

5

Ulana Masitoh, 2015

PENERAPAN MED IA PEMBELAJARAN ANIMASI SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA KULIAH OTOMASI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

materi simbol dan mekanisme katup pneumatik, menggunakan media animasi. yang berjumlah dua pernyataan.

F. Proses Pengembangan Instrumen

1. Uji Validitas

Menurut Arikunto (2010: 211), mengungkapkan bahwa: ”Validitas adalah

suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu

instrument”. Uji validitas tes ini dilakukan dengan menggunakan teknik korelasi product moment yang dikemukakan oleh Arikunto (1998: 162), sebagai berikut:

∑ ∑ ∑

√ ∑ ∑ ∑ ∑

Keterangan:

= koefisien korelasi

= skor item yang dicari validitasnya = skor total yang diperoleh individu = jumlah mahasiswa

Selanjutnya dihitung dengan Uji-t yang dikemukakan oleh Arikunto (1998: 283), sebagai berikut:

Lihat distribusi untuk α = 0,05 dan derajat kebebasan dk = . Jika maka soal tes dinyatakan valid.


(22)

6

Ulana Masitoh, 2015

PENERAPAN MED IA PEMBELAJARAN ANIMASI SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA KULIAH OTOMASI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

2. Uji Reliabilitas

Secara internal reliabilitas instrumen dapat diuji dengan menganalisis konsistensi butir-butir yang ada pada instrumen dengan teknik tertentu. Pengujian reliabilitas instrumen menggunakan korelasi product moment (Arikunto, 1998: 255) dengan rumus:

∑ ∑ ∑

√ ∑ ∑ ∑ ∑

Keterangan :

= Koefisien korelasi skor kelompok ganjil dan genap

= Skor kelompok instrumen ganjil = Skor kelompok instrumen genap = Jumlah peserta tes

Kemudian dimasukkan ke dalam rumus Spearman Brown (Sugiyono, 2011: 131):

Keterangan :

= Reliabilitas internal seluruh instrumen

= Korelasi product moment antara belahan pertama dan kedua ( ) Lihat tabel r product moment untuk α = 95% dan N.

Jika maka soal tes dinyatakan reliabel. Jika maka soal tes dinyatakan tidak reliabel.

3. Tingkat Kesukaran

Tingkat kesukaran (TK) butir tes pada dasarnya adalah peluang responden atau peserta tes untuk menjawab benar pada suatu butir soal. Tingkat kesukaran butir soal dapat dihitung dengan mengunakan rumus seperti yang dikemukakan Purwanto, 2010: 99 sebagai berikut:


(23)

7

Ulana Masitoh, 2015

PENERAPAN MED IA PEMBELAJARAN ANIMASI SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA KULIAH OTOMASI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

Keterangan:

= Tingkat kesukaran

∑ = Banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan benar

∑ = Jumlah seluruh siswa peserta tes.

Tingkat kesukaran menurut Purwanto (2010:101) dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

= Sangat sukar

= Sukar

= Sedang

= Mudah

= Sangat mudah 4. Daya Pembeda

Perhitungan daya pembeda dilakukan untuk mengukur sejauh mana suatu butir soal mampu membedakan siswa yang pandai dan siswa yang kurang pandai berdasarkan kriteria tertentu. Arikunto (2010) menggungkapkan bahwa ”Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan siswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan siswa yang bodoh (berkemampuan

rendah)”. Menghitung D setiap item ini dapat menggunakan rumus sebagai berikut:

Keterangan:

= Indeks D atau daya pembeda yang dicari

= Jumlah siswa yang termasuk kelompok atas (upper group) yang menjawab benar untuk tiap soal (27% dari jumlah siswa)

= Jumlah siswa yang termasuk kelompok bawah (lower group) yang menjawab benar untuk tiap soal (27% dari jumlah siswa)

= Jumlah keseluruhan siswa kelompok atas = Jumlah keseluruhan siswa kelompok bawah


(24)

8

Ulana Masitoh, 2015

PENERAPAN MED IA PEMBELAJARAN ANIMASI SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA KULIAH OTOMASI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

Batas klasifikasi menurut Arikunto (2009: 218) yaitu:

= Jelek (poor)

= Cukup (satisfactory)

= Baik (good)

= Sangat baik (excellent)

= Negatif, semua butir soal yang mempunyai nilai D negatif sebaiknya dibuang

5. Hasil Pengujian Instrumen Penelitian

Tabel 3.2 merupakan hasil pengujian instrumen penelitian.

Tabel 3.2. Distribusi hasil pengujian data penelitian

Validitas Relia bilitas

Kategori Tingkat kesukaran Daya Pembeda

V TV SS SU S M SM J C B SB N

B S 1, 3, 12, 15, 20, 29, 30, 31, 33, 34, 39, 40

2, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 13, 14, 16, 17, 18, 19, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 32, 35, 36, 37,

38

0,959 (Relia

bel)

2 20, 23, 25, 26, 31, 32, 33, 35, 39 6, 9, 13, 16, 18, 27, 28, 30, 34, 36, 37, 38, 40 1, 7, 11, 12, 14, 15, 24, 29 3, 4, 5, 8, 10, 17, 19, 21, 22 4, 11, 12, 15, 17, 19, 22, 29, 39 5, 8, 13, 27, 28, 32, 35, 40 6, 7, 9, 10, 14, 18, 20, 21, 25, 30, 31, 33, 34 23, 36, 37, 38 1, 2, 3, 16, 24, 26

 12 28 1 9 13 8 9 9 8 13 4 6

% 30 70 2,5 22,5 32,5 20 22,5 22,5 20 32,5 10 15

G. Teknik Pengumpulan data

Suharsimi Arikunto (1992: 122) menjelaskan bahwa “alat evaluasi atau

pengumpul data secara garis besar dapat dibedakan menjadi dua, yaitu tes dan


(25)

9

Ulana Masitoh, 2015

PENERAPAN MED IA PEMBELAJARAN ANIMASI SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA KULIAH OTOMASI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

digunakan untuk mengukur hasil belajar mahasiswa yang mengikuti pembelajaran dengan media animasi, materi simbol dan mekanisme katup pneumatik.

Teknik pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan sebelum dan sesudah pembelajaran, dengan menggunakan lembar test kognitif multiple choice lima option dan lembar angket.

H. Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan untuk menguji persyaratan analisis hipotesis ya itu uj i norma litas dan uj i ho moge nitas. Kemudia n dilakukan pengujian hipotesis untuk menguji perbedaan hasil belajar siswa.

Langkah–langkah yang dilakukan dalam analisis data yaitu meliputi beberapa kegiatan, sebagai berikut :

1. Mengelompokan data

Kegiatan ini dilakukan untuk mengelompokan data yang telah diperoleh dari hasil observasi sesuai instrument

2. Reduksi data 3. Tabulasi data

Kegiatan ini dilakukan untuk menyusun ulang data yang telah di kelompokan untuk kemudian dilakukan perhitungan.

4. Uji Gain Ternormalisasi (N-Gain)

Peningkatan hasil belajar dapat diinterpretasikan dengan menggunakan Gain Ternormalisasi (N-Gain). Peningkatan hasil belajar (N-Gain) dalam proses

pembelajaran tidaklah mudah untuk dinyatakan, dengan menggunakan gain

absolut (selisih antara skor tes awal dan tes akhir) kurang dapat menjelaskan mana yang digolongkan gain tinggi dan mana yang digolongkan gain rendah.

Menurut Hake, R. R. (2002) gain ternormalisasi (N-Gain) diformulasikan dalam bentuk persamaan seperti dibawah ini:


(26)

10

Ulana Masitoh, 2015

PENERAPAN MED IA PEMBELAJARAN ANIMASI SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA KULIAH OTOMASI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

Kategori gain ternormalisasi disajikan pada tabel dibawah ini:

Tabel 3.3. Kriteria Normalized Gain

Skor N-Gain Kriteria Normalized Gain

Rendah

Sedang

Tinggi

Sumber: Hake, R. R. (2002). 5. Hitung persentase respon

Skor maksimal total = responden × pernyataan × skor maksimal ...(3.8)

Jumlah Skor = Skor responden 1 + Skor responden 20 + … + Skor

responden 20 ……….… (3.9)

Persentase respon =


(27)

Ulana Masitoh , 2015

PENERAPAN MED IA PEMBELAJARAN ANIMASI SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA KULIAH OTOMASI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

64 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa, terdapat peningkatan hasil belajar otomasi pada mahasiswa, setelah mempelajari materi simbol dan mekanisme katup pneumatik, menggunakan media pembelajaran animasi. Kesimpulan dari penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Penerapan media pembelajaran animasi, baik dengan menggunakan model individual learning maupun group learning, dapat meningkatkan hasil belajar otomasi, materi simbol dan mekanisme katup pneumatik, dimana peningkatan hasil belajar dengan model individual learning berkategori sedang, sedangkan peningkatan hasil belajar dengan model group learning berkategori tinggi. Selain itu, penerapan media pembelajaran animasi cukup efektif dan membawa hasil positif dalam kegiatan pembelajaran.

2. Penerapan media pembelajaran animasi pada materi simbol dan mekanisme katup pneumatik, mempunyai respon yang positif karena dapat membuat mahasiswa lebih termotivasi dalam belajar dan lebih cepat memahami materi.

B. Saran

Dari hasil pembahasan penelitian dan kesimpulan yang dikemukakan, penulis mencoba memberikan saran-saran yang kiranya dapat dipertimbangkan bagi pihak-pihak yang terkait. Saran yang ditunjukan adalah sebagai berikut:

1. Bagi dosen, dari segi persiapan, sebaiknya data file media animasi diberikan satu minggu sebelum pembelajaran dimulai, agar waktu pembelajaran tidak tersita oleh pen-transfer-an data file media animasi. Dari segi teknis, sebaiknya pembelajaran dilakukan dengan model atau strategi pembelajaran yang berbeda. Misalnya pre-test dilakukan diminggu (pertemuan) pertama, kemudian mahasiswa diberikan materi lewat internet. Mahasiswa diberi


(28)

65

Ulana Masitoh , 2015

PENERAPAN MED IA PEMBELAJARAN ANIMASI SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA KULIAH OTOMASI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

waktu mempelajari materi sampai minggu (pertemuan) kedua. Post-test I dilakukan diminggu (pertemuan) kedua.

2. Bagi UPI, sebaiknya fasilitas WIFI lebih ditingkatkan lagi kualitasnya dengan menambah kuota bandwith agar mahasiswa dapat mengakses materi yang akan dipelajarinya dengan mudah.

3. Bagi peneliti selanjutnya, media animasi dengan materi serupa dapat dikembangkan misalnya dengan animasi tiga dimensi menggunakan software Autodesk 3ds max.


(29)

66

Ulana Masitoh , 2015

PENERAPAN MED IA PEMBELAJARAN ANIMASI SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA KULIAH OTOMASI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Alfarizi, S. (2013).Penerapan Media Pembelajaran Animasi Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa pada Dasar Kompetensi Kejuruan Dasar -dasar Pemesinan. Skripsi Sarjana pda FPTK UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Ali, M. (2000). Guru Dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru. Arikunto, S. (1998). Prosedur Penelitian Edisi Revisi IV. Jakarta: Rineka Cipta Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta

Arsyad, A. (2009). Media Pembelajaran: Pengertian Media. Jakarta:

RajaGrafindo Persada. Hal 3.

Djamarah, S. B. (2002). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Rineka Cipta. Croser, P. (1994). Pneumatik. Jakarta: PT. Nusantara Cybernetic Eka Perdana. Hake, R. R. (2002). Assessment of Student Learning in Introductory Science

Courses. PKAL Roundtable on the Future: Assessment in the Service of

Student Duke University Learning. [Online]. Tersedia:

http://www.pkal.org/events/roundtable2002/papers.html [01 Agustus 2014]. Harun, J dan Tasir, Z. (2000). Macromedia authorware attain 5. Malaysia:

Venton.

Haryadi, Rohendi, D. dan Purnawan. (2014). Penelitian Pengembangan Media Pembelajaran Otomasi untuk Meningkatkan Kualitas Proses dan Hasil Belajar Mahasiswa Teknik Mesin. Bandung: Tidak diterbitkan.

Hidayah, N. dan Hasbullah. (2014). Upaya Meningkatkan Pemahaman Siswa terhadap Prinsip Kerja Pneumatik Berbantuan Perangkat Lunak Multimedia Interaktif. Jurnal Pendidikan Teknologi Kejuruan: INVOTEC. 10, (1), 47-56.

Indiana. (2013). Pneumatik. [Online]. Tersedia:

http://www.slideshare.net/indianaagak/pneumatik?related=1 [01 Agustus 2014].


(30)

67

Ulana Masitoh , 2015

PENERAPAN MED IA PEMBELAJARAN ANIMASI SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA KULIAH OTOMASI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

Jimmy, M.F. (2013). Pengertian dan Jenis-jenis Animasi. [Online]. Tersedia:

http://mzhakim.blogspot.com/2013/01/pengertian-dan-jenis-jenis-animasi.html [01 Agustus 2014].

Maya, A. T. (2011). Media Pembelajaran: Pemilihan Media. Makalah pada FMIPA Universitas Negeri Surabaya, Surabaya.

Munadi, Y. (2012). Media Pembelajaran Sebuah Pendekatan Baru. Jakarta: Gaung Persada Press.

Nisbah, F. (2013). Media Pembelajaran Animasi. [Online]. Tersedia:

http://faizalnizbah.blogspot.com/2013/07/media-pembelajaran-animasi.html [01 Agustus 2014]

Nurhasan. (2001). Tes dan Pengukuran dalam Pendidikan Jasmani: Prinsip-prinsip dan Penerapannya. Jakarta: Depdiknas.

Purnawan. (2006). Desain Model Komponen Pneumatik untuk Media

Pembelajaran Mekanisme Komponen Pneumatik. Jurnal Pendidikan Teknologi Kejuruan: INVOTEC. 3, (9), 47-56.

Purwanto, M. N. (2002). Psikologi Pendidikan. Bandung: Remadja Rosdakarya. Sadiman, A. S. (2008). Media Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Sanjaya, W. (2008). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

Pendidikan. Jakarta: Kencana.

Sanjaya, W. (2011). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

Pendidikan. Jakarta: Kencana.

Santyasa, I. W. (2007). Landasan Konseptual Media Pembeljaran.Makalah pada

Workshop Media Pembelajaran bagi Guru-Guru SMA Negeri Banjar Angkan Klugkung, Undiksha.

Siak UPI. (2014). Nilai mata kuliah otomasi Tahun akademik 2013/2014. [Online]. Tersedia: https://nilai.siak.upi.edu. [01 Agustus 2014]


(31)

68

Ulana Masitoh , 2015

PENERAPAN MED IA PEMBELAJARAN ANIMASI SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA KULIAH OTOMASI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

Sudjana, N. dan Ibrahim. (1989). Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung: Sinar Baru.

Sudjana, N. dan Ibrahim. (2010). Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung: Sinar Baru.

Suntoda, A. (2009). Tes, Pengukuran, dan Evaluasi dalam Cabang Olahraga. Penataran Nasional Pengembangan Model Pembelajaran dan Perencanaan Penyusunan Program Latihan Softball Diselenggarakan Atas Kerjasama FPOK dengan Pengda Perbasasi Jabar. Bandung: UPI Press.

Universitas Pendidikan Indonesia. (2010). Pedoman Akademik UPI 2010.

Bandung: UPI PRESS.

Universitas Pendidikan Indonesia.(2013). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah UPI 2013.Bandung: UPI PRESS.

Uno, H. B. (2008). Model Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.

Utami, D. (2011). Animasi dalam Pembelajaran. Majalah Ilmiah Pembelajaran KTP UNY.

Utomo, F. E. B. (2012). Penerapan Media Pembelajaran Interaktif Berbasis Software Macromedia Flash pada Pembelajaran Teori Dasar Mesin Bubut di SMK N 2 Pengasih. Skripsi Sarjana pada FT Universitas Negeri Yogyakarta: tidak diterbitkan.

Yani, A. dan Waluya, B. (2007). Mata kuliah media pembelajaran geografi, Pertemuan 1-2 Proses belajar mengajar. Handout pada FPIPS UPI Bandung: tidak diterbitkan.


(1)

10

Ulana Masitoh, 2015

PENERAPAN MED IA PEMBELAJARAN ANIMASI SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA KULIAH OTOMASI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

Kategori gain ternormalisasi disajikan pada tabel dibawah ini:

Tabel 3.3. Kriteria Normalized Gain

Skor N-Gain Kriteria Normalized Gain

Rendah Sedang

Tinggi

Sumber: Hake, R. R. (2002). 5. Hitung persentase respon

Skor maksimal total = responden × pernyataan × skor maksimal ...(3.8) Jumlah Skor = Skor responden 1 + Skor responden 20 + … + Skor

responden 20 ……….… (3.9)

Persentase respon =


(2)

Ulana Masitoh , 2015

PENERAPAN MED IA PEMBELAJARAN ANIMASI SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA KULIAH OTOMASI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

64 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa, terdapat peningkatan hasil belajar otomasi pada mahasiswa, setelah mempelajari materi simbol dan mekanisme katup pneumatik, menggunakan media pembelajaran animasi. Kesimpulan dari penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Penerapan media pembelajaran animasi, baik dengan menggunakan model

individual learning maupun group learning, dapat meningkatkan hasil belajar otomasi, materi simbol dan mekanisme katup pneumatik, dimana peningkatan hasil belajar dengan model individual learning berkategori sedang, sedangkan peningkatan hasil belajar dengan model group learning berkategori tinggi. Selain itu, penerapan media pembelajaran animasi cukup efektif dan membawa hasil positif dalam kegiatan pembelajaran.

2. Penerapan media pembelajaran animasi pada materi simbol dan mekanisme katup pneumatik, mempunyai respon yang positif karena dapat membuat mahasiswa lebih termotivasi dalam belajar dan lebih cepat memahami materi.

B. Saran

Dari hasil pembahasan penelitian dan kesimpulan yang dikemukakan, penulis mencoba memberikan saran-saran yang kiranya dapat dipertimbangkan bagi pihak-pihak yang terkait. Saran yang ditunjukan adalah sebagai berikut:

1. Bagi dosen, dari segi persiapan, sebaiknya data file media animasi diberikan satu minggu sebelum pembelajaran dimulai, agar waktu pembelajaran tidak tersita oleh pen-transfer-an data file media animasi. Dari segi teknis, sebaiknya pembelajaran dilakukan dengan model atau strategi pembelajaran yang berbeda. Misalnya pre-test dilakukan diminggu (pertemuan) pertama, kemudian mahasiswa diberikan materi lewat internet. Mahasiswa diberi


(3)

65

Ulana Masitoh , 2015

PENERAPAN MED IA PEMBELAJARAN ANIMASI SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA KULIAH OTOMASI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

waktu mempelajari materi sampai minggu (pertemuan) kedua. Post-test I

dilakukan diminggu (pertemuan) kedua.

2. Bagi UPI, sebaiknya fasilitas WIFI lebih ditingkatkan lagi kualitasnya dengan menambah kuota bandwith agar mahasiswa dapat mengakses materi yang akan dipelajarinya dengan mudah.

3. Bagi peneliti selanjutnya, media animasi dengan materi serupa dapat dikembangkan misalnya dengan animasi tiga dimensi menggunakan software Autodesk 3ds max.


(4)

66 Ulana Masitoh , 2015

PENERAPAN MED IA PEMBELAJARAN ANIMASI SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA KULIAH OTOMASI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Alfarizi, S. (2013).Penerapan Media Pembelajaran Animasi Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa pada Dasar Kompetensi Kejuruan Dasar -dasar Pemesinan. Skripsi Sarjana pda FPTK UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Ali, M. (2000). Guru Dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru. Arikunto, S. (1998). Prosedur Penelitian Edisi Revisi IV. Jakarta: Rineka Cipta Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta

Arsyad, A. (2009). Media Pembelajaran: Pengertian Media. Jakarta: RajaGrafindo Persada. Hal 3.

Djamarah, S. B. (2002). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Rineka Cipta. Croser, P. (1994). Pneumatik. Jakarta: PT. Nusantara Cybernetic Eka Perdana. Hake, R. R. (2002). Assessment of Student Learning in Introductory Science

Courses. PKAL Roundtable on the Future: Assessment in the Service of Student Duke University Learning. [Online]. Tersedia: http://www.pkal.org/events/roundtable2002/papers.html [01 Agustus 2014]. Harun, J dan Tasir, Z. (2000). Macromedia authorware attain 5. Malaysia:

Venton.

Haryadi, Rohendi, D. dan Purnawan. (2014). Penelitian Pengembangan Media Pembelajaran Otomasi untuk Meningkatkan Kualitas Proses dan Hasil Belajar Mahasiswa Teknik Mesin. Bandung: Tidak diterbitkan.

Hidayah, N. dan Hasbullah. (2014). Upaya Meningkatkan Pemahaman Siswa terhadap Prinsip Kerja Pneumatik Berbantuan Perangkat Lunak Multimedia Interaktif. Jurnal Pendidikan Teknologi Kejuruan: INVOTEC. 10, (1), 47-56.

Indiana. (2013). Pneumatik. [Online]. Tersedia:

http://www.slideshare.net/indianaagak/pneumatik?related=1 [01 Agustus


(5)

67

Ulana Masitoh , 2015

PENERAPAN MED IA PEMBELAJARAN ANIMASI SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA KULIAH OTOMASI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

Jimmy, M.F. (2013). Pengertian dan Jenis-jenis Animasi. [Online]. Tersedia:

http://mzhakim.blogspot.com/2013/01/pengertian-dan-jenis-jenis-animasi.html [01 Agustus 2014].

Maya, A. T. (2011). Media Pembelajaran: Pemilihan Media. Makalah pada FMIPA Universitas Negeri Surabaya, Surabaya.

Munadi, Y. (2012). Media Pembelajaran Sebuah Pendekatan Baru. Jakarta: Gaung Persada Press.

Nisbah, F. (2013). Media Pembelajaran Animasi. [Online]. Tersedia: http://faizalnizbah.blogspot.com/2013/07/media-pembelajaran-animasi.html [01 Agustus 2014]

Nurhasan. (2001). Tes dan Pengukuran dalam Pendidikan Jasmani: Prinsip-prinsip dan Penerapannya. Jakarta: Depdiknas.

Purnawan. (2006). Desain Model Komponen Pneumatik untuk Media Pembelajaran Mekanisme Komponen Pneumatik. Jurnal Pendidikan Teknologi Kejuruan: INVOTEC. 3, (9), 47-56.

Purwanto, M. N. (2002). Psikologi Pendidikan. Bandung: Remadja Rosdakarya. Sadiman, A. S. (2008). Media Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Sanjaya, W. (2008). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

Pendidikan. Jakarta: Kencana.

Sanjaya, W. (2011). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana.

Santyasa, I. W. (2007). Landasan Konseptual Media Pembeljaran.Makalah pada Workshop Media Pembelajaran bagi Guru-Guru SMA Negeri Banjar Angkan Klugkung, Undiksha.

Siak UPI. (2014). Nilai mata kuliah otomasi Tahun akademik 2013/2014. [Online]. Tersedia: https://nilai.siak.upi.edu. [01 Agustus 2014]


(6)

Ulana Masitoh , 2015

PENERAPAN MED IA PEMBELAJARAN ANIMASI SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA KULIAH OTOMASI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

Sudjana, N. dan Ibrahim. (1989). Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung: Sinar Baru.

Sudjana, N. dan Ibrahim. (2010). Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung: Sinar Baru.

Suntoda, A. (2009). Tes, Pengukuran, dan Evaluasi dalam Cabang Olahraga.

Penataran Nasional Pengembangan Model Pembelajaran dan Perencanaan Penyusunan Program Latihan Softball Diselenggarakan Atas Kerjasama FPOK dengan Pengda Perbasasi Jabar. Bandung: UPI Press.

Universitas Pendidikan Indonesia. (2010). Pedoman Akademik UPI 2010. Bandung: UPI PRESS.

Universitas Pendidikan Indonesia.(2013). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah UPI 2013.Bandung: UPI PRESS.

Uno, H. B. (2008). Model Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.

Utami, D. (2011). Animasi dalam Pembelajaran. Majalah Ilmiah Pembelajaran KTP UNY.

Utomo, F. E. B. (2012). Penerapan Media Pembelajaran Interaktif Berbasis Software Macromedia Flash pada Pembelajaran Teori Dasar Mesin Bubut di SMK N 2 Pengasih. Skripsi Sarjana pada FT Universitas Negeri Yogyakarta: tidak diterbitkan.

Yani, A. dan Waluya, B. (2007). Mata kuliah media pembelajaran geografi, Pertemuan 1-2 Proses belajar mengajar. Handout pada FPIPS UPI Bandung: tidak diterbitkan.