KEGIATAN PUBLIKASI KELILING DALAM PENYAMPAIAN INFORMASI TENTANG KEGIATAN PEMERINTAH KABUPATEN BOYOLALI

KEGIATAN PUBLIKASI KELILING DALAM PENYAMPAIAN INFORMASI TENTANG KEGIATAN PEMERINTAH KABUPATEN BOYOLALI

TUGAS AKHIR Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Persyaratan guna

Mencapai Gelar Ahli Madya Bidang Komunikasi Terapan Program Studi

Public Relation

Oleh : Anita Oktaviana Wahyuningsih NIM : D1608008 FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

HALAMAN PERSETUJUAN

Tugas akhir yang berjudul :

“ Kegiatan Publikasi Keliling dalam Penyampaian Informasi

Tentang Kegiatan Pemerintah Kabupaten Boyolali ”

Karya : Nama

: Anita Oktaviana Wahyuningsih

: Public Relations

Disetujui untuk dipertahankan di hadapan Panitia Penguji Tugas Akhir Program Studi Diploma III Komunikasi Terapan Fakultas Ilmu Sosial dan IlmuPolitik Universitas Sebelas Maret Surakarta.

MOTTO

“Sukses Tidak Diukur dari Posisi yang Dicapai Seseorang Dalam Hidup, tapi dari Kesulitan-kesulitan yang Berhasil Diatasi Ketika

Berusaha Meraih Sukses”

HALAMAN PERSEMBAHAN

Ke Persembahkan Karya ini untuk :

v Ibu dan Bapakku

Terima kasih karena telah selalu memberikan dukungan dan semangat, doa serta kasih sayang yang telah kalian berikan yang tidak dapat ternilai dengan apapun jua.

v Suamiku

Terima kasih atas semua bantuan-bantuannya selama aku kuliah, dukungan dan semangatnya.

v Anakku

Kamu adalah semangat buat aku, kamu segalanya buat aku, aku sayang kamu.

v Adikku

Terima kasih atas dukungan dan kasih sayangmu.

Kata Pengantar

Segala puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat yang telah diberikan kepada penulis berupa kesehatan, kesabaran dan kesempatan, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Tugas Akhir Kuliah Kerja Media ini. Adapun penyusunan Laporan Tugas Akhir merupakan salah satu syarat guna memperoleh gelar Diploma III pada konsentrasi program studi Public Relations di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta. Dalam menyelesaikan penyusunan Laporan Tugas Akhir ini, penulis mendapatkan bimbingan, dukungan dan bantuan dari berbagi pihak. Penulis menyadari bahwa tanpa adanya bimbingan serta dukungan tersebut, penyusunan Laporan Tugas Akhir ini akan mengalami banyak hambatan. Atas bantuan dan bimbingan yang telah diberikan kepada penulis, maka pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Prof. DRS.H.Pawito, Ph.D selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Drs. Aryanto Budhi S.,M.Si selaku Ketua Program D III Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas maret Surakarta.

3. Tanti Hermawati M.Sos. M.Si selaku dosen pembimbing, terima kasih atas waktu dan bimbingan yang diberikan kepada penulis hingga terselesaikannya Tugas Akhir ini.

4. Ibu Warsini SE.MM. selaku Kepala Bagian Humas Informatika dan Protokol Pemerintah Daerah Kabupaten Boyolali.

5. Bapak Drs. Joko Suseno selaku kepala Sub Bagian Humas yang telah membimbing penulis selama Kuliah Kerja Media.

6. Ibu Tatik, mbak Akta, Mbak Sari, Mas Joko, Pak Wahyono, Ibu Ririn dan seluruh staf bagian Humas Informatika dan Protokol, terima kasih

Berharga”.

7. Ibuku, Bapakku dan Adikku terima kasih untuk cinta dan dukungannya.

8. Ayah, Genta : Thanx four your love and support.

9. Teman-temanku Public Relations ’08, terima kasih atas dukungan kalian.

10. Adik-adik tingkatku, terima kasih atas semua bantuan – bantuan kalian selama ini. Love U all

11. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang telah banyak membantu dalam penyelesaian Laporan Tugas Akhir ini. Penulis menyadari, bahwa Laporan Tugas Akhir ini sangat jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun demi kesempurnaan Laporan Tugas Akhir ini. Semoga Laporan Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Surakarta,

Oktober 2011

F. Sturktur Organisasi Bagian Humas Informatika dan Protokol ....................

G. Kegiatan Humas Informatika dan Protokol .................................................

H. Pelaksanaan Fungsi Humas di Kabupaten Boyolali dalam proses pengumpulan dan penybaran Informasi ............................................................................

BAB IV PELAKSANAAN MAGANG ...........................................................

A. Tempat Pelaksanaan Magang (KKM) .........................................................

B. Pelaksanaan Magang ...................................................................................

C. Waktu Pelaksanaan Magang ........................................................................

D. Penanggung Jawab Kuliah Kerja Media (KKM) ........................................

E. Kegiatan KKM di Bagian Humas Informatika dan Protokol Setda Kabupaten Boyolali Sub Bagian Humas .....................................................................................

BAB V PENUTUP ..........................................................................................

A. Kesimpulan .................................................................................................

B. Saran ............................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................

LAMPIRAN

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Setiap instansi atau lembaga baik swasta maupun pemerintah, pasti tidak akan pernah lepas dari peran Public Relations atau yang sering disebut Humas. Seiring dengan perkembangan jaman yang semakin pesat, telah menjadikan masyarakat lebih bisa berperilaku kritis dan menyebabkan terjadinya perubahan yang cepat di masyarakat. Kondisi ini menuntut instansi atau organisasi mengakomodir dan mengantisipasi keinginan masyarakat atau publik untuk memperoleh informasi yang up to date atau terkini. Program Diploma III Komunikasi Terapan FISIP UNS merupakan salah satu institusi akademis yang turut serta mempersiapkan

tenaga informasi yang professional dalam dunia kerja melalui Kuliah Kerja Media . Kuliah Kerja Media (KKM) merupakan kuliah kerja praktek pada Institusi Mitra (lembaga media Penyiaran, Periklanan dan Humas) yang secara rutin diwajibkan pada mahasiswa Diploma III Komunikasi Terapan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta . Kuliah Kerja Media (KKM) dilaksanakan selama minimal 2 (dua) bulan dan maksimal 3 (tiga) bulan. Tujuan dilaksanakan KKM yaitu agar dapat memberikan pengalaman bagi mahasiswa sehingga lebih siap menghadapi dunia kerja dalam masyarakat dan mampu menerapkan tenaga informasi yang professional dalam dunia kerja melalui Kuliah Kerja Media . Kuliah Kerja Media (KKM) merupakan kuliah kerja praktek pada Institusi Mitra (lembaga media Penyiaran, Periklanan dan Humas) yang secara rutin diwajibkan pada mahasiswa Diploma III Komunikasi Terapan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta . Kuliah Kerja Media (KKM) dilaksanakan selama minimal 2 (dua) bulan dan maksimal 3 (tiga) bulan. Tujuan dilaksanakan KKM yaitu agar dapat memberikan pengalaman bagi mahasiswa sehingga lebih siap menghadapi dunia kerja dalam masyarakat dan mampu menerapkan

Berkembangnya teknologi informasi telah banyak membuahkan perkembangan yang cukup pesat. Banyaknya berbagai jenis media massa dan derasnya arus informasi yang berdampak pada masyarakat belum merupakan jaminan akan memberi pencerahan kepada masyarakat, bahkan dalam beberapa kasus justru membuat bingung masyarakat. Disinilah seorang public relations atau humas menjadi sangat penting disetiap lembaga atau instansi atau individu atau pemerintahan yang diharuskan membentuk citra yang baik. Kebutuhan akan humas tidak bisa dicegah, karena humas merupakan salah satu elemen yang menentukan kelangsungan suatu organisasi secara positif. Humas dalam lembaga pemerintahan merupakan keharusan fungsional dalam rangka tugas penyebaran informasi tentang kebijakan program dan kegiatan – kegiatan lembaga pemerintah kepada masyarakat. Dalam menjalankan kegiatannya, maka humas membutuhkan dukungan dan partisipasi dari masyarakat. Tanpa adanya dukungan dan peran serta dari masyarakat, maka kegiatan kehumasan dalam pemerintah tidak akan dapat berjalan dengan lancar sesuai dengan rencana dan kebijakan yang telah ditetapkan. Seperti dalam Pemerintah Daerah Kabupaten Boyolali ini,mengingat lingkup tugas bupati yang cukup luas, maka tidak mungkin seorang Bupati akan menangani semua kegiatan humas secara langsung. Dengan demikian,

dilakukan oleh Bupati dalam hubungannya dengan publik, harus dilakukan oleh bagian Humas. Oleh karena itu, humas berfungsi untuk memberikan informasi kepada masyarakat melalui kegiatan – kegiatan sosial dan sekaligus menjadi jembatan komunikasi antara masyarakat dengan pemerintah. Untuk memperlancar kegiatan tersebut, maka Pemerintah Kabupaten Boyolali melalui peraturan daerah yang baru telah menetapkan Bagian Humas, Informatika dan Protokol sebagai bagian yang menangani masalah Kehumasan di Kabupaten Boyolali. Bagian Humas, Informatika dan Protokol tersebut dibagi menjadi tiga sub bagian yaitu, sub bagian Humas, sub bagian Informatika dan sub bagian Protokol dan santel. Masing-masing bagian ini mempunyai tugas dan fungsi yang berbeda, namun merupakan satu rangkaian yang saling melengkapi. Dalam pelaksanaan magang di Bagian Humas, Informatika dan Protokol, penulis tidak dapat mengikuti seluruh kegiatan humas yang ada, untuk itu penulis harus memilih salah satu dari sub bagian tersebut, yakni sub Bagian Humas. Dalam hal ini, penulis mencoba memberikan gambaran umum tentang “Kegiatan Publikasi Keliling Dalam Penyampaian Informasi Tentang Kegiatan Pemerintah Kabupaten Boyolali”.

1. Tujuan Umum

Tujuan Umum yang mendasari pelaksanaan kuliah kerja media adalah sebagai berikut :

i. Untuk memenuhi syarat kelulusan sesuai dengan peraturan yang berlaku di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta.

ii. Untuk menerapkan dan mempraktekkan ilmu kehumasan yang sudah didapatkan di bangku perkuliahan dalam dunia kerja yang sesungguhnya.

iii. Meningkatkan keterampilan, kreativitas dan profesionalisme agar

mampu bersaing di era globalisasi yang akan datang. iv. Untuk memperoleh wawasan dan gambaran mengenai peranan humas dalam membentuk, citra yang baik di Pemerintah Kabupaten Boyolali.

v. Untuk membina hubungan yang baik antara pihak fakultas / universitas dengan instansi terkait yang digunakan mahasiswa untuk melaksanakan Kuliah Kerja Media.

2. Tujuan Khusus

Untuk mengetahui peran public relations dalam penyampaian informasi tentang kegiatan publikasi keliling di Pemerintah Kabupaten Boyolali.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

1. Public Relations

Public Relations ( PR ), yang kadang-kadang disebut humas ( Hubungan Masyarakat ) adalah sebuah alat manajemen yang sering dipahami dan disepelekan. Bagi kebanyakan orang, PR hanya dipandang sebagai bentuk lain iklan, sementara yang lain meremehkan PR dengan hanya menganggapnya sebagai orang yang berhubungan dengan wartawan dan mengirimkan siaran pers ( press release ). Pada kenyataannya, PR bisa memainkan peranan pokok dalam usaha mencapai tujuan spesifik pada semua tingkat pekerjaan organisasi, dengan memfokuskan memperkuat dan mengkomunikasikan pesan secara efektif. Jika digunakan secara mestinya, PR merupakan metode yang bagus sekali dan efektif di segi pengeluaran untuk meningkatkan citra seorang individu, sebuah organisasi atau suatu produk. Dalam suatu perusahaan, Public Relations adalah mediator antara top managemen dengan publiknya. Sehingga diharapkan akan terjadi two ways commmunication yang sehat dan seimbang antara lembaga dan khalayak. Disini proses menerima, mengorganisir dan mengkoordinasi, serta mendistribusikan informasi dilakukan karena hal tersebut dapat mengakibatkan suatu kegiatan komunikasi yang terarah bagi Public Relations.

populer di Indonesia. Banyak orang yang bercita – cita menjadi professional PR atau staf PR, sehingga profesi ini berkembang dengan cepat sebagai profesi yang membanggakan. Kesan yang dahulu menganggap bahwa tugas PR hanya menjadi corong bagi perusahaan sudah mulai berangsur – angsur pupus. Begitu juga halnya dengan kesan bahwa menjadi staf PR berarti hanya bertugas menangani pers atau media massa juga sudah mulai pupus. Ada banyak tugas yang mesti dijalankan, yang bermuara pada terjaganya reputasi dan citra organisasi di mata publiknya melalui kegiatan komunikasi yang dijalankan PR organisasi. Tugas ini tentunya tidak cukup hanya dijalankan dengan sekedar menjadi juru bicara atau menjaga hubungan baik dengan media massa, melainkan melibatkan proses yang terencana, terukur yang memadukan pendekatan ilmiah ,keterampilan dan seni. Sering diungkapkan , betapa sulitnya untuk mendefinisikan PR secara memuaskan dan bisa diterima berbagai kalangan, sekaligus mampu mendiskripsikan PR secara utuh. Kesulitan membuat definisi tersebut seperti menegaskan apa yang ditulis di atas, bahwa PR memang bukan sekadar corong organisasi untuk berbicara pada publiknya melalui media massa.

“Public Relations adalah keseluruhan upaya yang dilaksanakan secara terencana dan berkesinambungan dalam rangka menciptakan dan memelihara niat baik (good will) dan saling pengertian antara suatu organisasi dengan segenap khalayaknya. Menurut Frank Jefkins Public Relations adalah semua bentuk komunikasi yang terencana baik itu ke dalam maupun ke luar, antara suatu organisasi dengan semua “Public Relations adalah keseluruhan upaya yang dilaksanakan secara terencana dan berkesinambungan dalam rangka menciptakan dan memelihara niat baik (good will) dan saling pengertian antara suatu organisasi dengan segenap khalayaknya. Menurut Frank Jefkins Public Relations adalah semua bentuk komunikasi yang terencana baik itu ke dalam maupun ke luar, antara suatu organisasi dengan semua

Kebutuhan komunikasi yang dibangun oleh Public Relations untuk komunikasi vertical, horizontal maupun diagonal akan memberi kekuatan pada proses koordinasi, evaluasi dan sosialisasi tentang berbagai permasalahan serta kebijakan perusahaan. Sehingga tidak terjadi kesalahpahaman dan dapat terbentuk sebuah iklim harmonis yang saling mendukung.

” Definisi Public Relations yang dikemukakan oleh Howard Bonkham sebagai berikut : “Public Relations is the art of bringing about better public

understanding which breeds greater public confidence for any individual organizations”

( “Public Relations adalah seni untuk menciptakan pengertian public yang lebih baik yang memperdalam kepercayaan public terhadap seseorang, organisasi atau lembaga” ). 2

Dalam pertemuan para pakar Public Relations di Mexico City pada tahun 1978 menghasilkan definisi – definisi Humas yang lebih singkat dan dinamakan The Statement of Mexico, definisi tersebut berbunyi :

1 Jefkins, Frank.1995. Public Relations. Erlangga. Jakarta 1 Jefkins, Frank.1995. Public Relations. Erlangga. Jakarta

atau umum “. 3

Walaupun berbagai definisi – definisi menggunakan bahasa yang berbeda – beda namun pada prinsipnya memiliki pengertian yang sama seperti yang tertuang dalam IPRA ( The International Public Relations Assosiation ) , Public Relations didefinisikan sebagai :

“ fungsi manajemen dan budi yang dijalankan secara berkesinambungan dan berencana, dengan mana organisasi – organisasi dan lembaga – lembaga yang bersifat umum dan pribadi berusaha memperoleh dan membina pengertian, simpati dan didukung dari mereka, guna mencapai kerjasama yang lebih produktif dan untuk melaksanakan kepentingan bersama yang lebih efisien dan tersebar

luas”. 4

Dari definisi diatas dapat dilihat tujuan dari Public Relations adalah menciptakan hubungan yang baik dan harmonis dengan public diluar lembaga, sehingga akan menciptakan opini public yang baik.

Meski terdapat perbedaan penekanan dalam unsur – unsur pokok pada beberapa definisi tersebut, namun banyaknya kesamaan dalam unsur

– unsur utamanya yang menyangkut : 5

1. Fungsi manajemen melekat yang menggunakan penelitian dan perencanaan yang mengikuti standar – standar etis

3 Rosady Ruslan.2003. Manajemen Public Relations & Media Kominikasi ( konsepsi dan Aplikasi ) Edisi

Revisi PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, Agustus. 4 Revisi PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, Agustus. 4

3. Analisis dan evaluasi melalui penelitian lapangan terhadap sikap, opini dan kecenderungan sosial, serta mengkonsumsikannya kepada pihak manajemen / pimpinan.

4. Konseling managemen untuk dapat menghasilkan kebijakan dan tata cara kegiatan yang dapat dipertanggungjawabkan secara sosial dalam konteks demi kepentingan bersama baik kedua belah pihak.

5. Pelaksanaan program aktivitas yang di dalamnya terdapat perencanaan. Pengkomunikasian dan pengevaluasian.

6. Perencanaan dengan itikad yang baik, saling pengertian dan penerimaan dari pihak publiknya ( internal dan eksternal ) sebagai hasil akhir dari aktivitas Public Relations.

Keenam unsur utama di atas menunjukkan adanya hubungan kait – mengkait. Kesalingterkaitan ini merupakan proses kesinambungan dalam fungsional public relations dengan managemen organisasi dalam upaya mencapai tujuan bersama dan sasaran utama badan usaha / organisasi.

Jadi berdasarkan definisi-definisi di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa di dalam public relations terdapat suatu kegiatan untuk menanamkan dan memperoleh pengertian, good- will, kepercayaan, dan penghargaan bagi publik pada khususnya dan masyarakat pada umumnya.

Fungsi merupakan harapan publik terhadap apa yang seharusnya dilakukan oleh seorang Public Relations sesuai dengan kedudukannya. Secara garis besar fungsi dari Public Relations adalah :

1. Membina hubungan harmonis antara organisasi dengan publik, baik

2. Melayani kepentingan public dengan baik.

3. Memelihara perilaku dan moralitas perusahaan dengan baik.

Kesimpulan dari fungsi Public Relations tersebut bahwa Public Relations memiliki fungsi sebagai pihak yang bertugas untuk menciptakan hubungan yang baik antara perusahaan dan public agar tercipta hubungan yang harmonis.

Tugas dan kewajiaban utama Public Relations adalah menyampaikan pesan atau informasi dari perusahaan secara lisan, tertulis atau visual kepada publicnya, sehingga public memperoleh pengertian yang benar dan tepat mengenai kondisi perusahaan, tujuan dan kegiatannya.

Melakukan studi dan analisis atas reaksi serta tanggapan publik terhadap kebijakan dan langkah perusahaan, termasuk segala macam pendapat publik yang mempengaruhi perusahaan, memberikan informasi kepada pejabat( eksekutif ) tentang public acceptance atau non acceptance atas cara-cara dan pelayanan perusahaan kepada

masyarakat. 6

Jadi menurut pendapat penulis tentang tugas dan kewajiban Public Relations adalah menyampaikan fakta – fakta dan pendapat kepada para pelaksana tugas guna membantu mereka dalam memberikan pelayanan yang mengesankan dan memuaskan public dengan pentingnya Public Relations membina hubungan pers, mengkonsep bentuk – bentuk kegiatan hubungan pers, wawancara dengan pers dan penyelenggaraan pers akan mempermudah jalannya tugas dan kewajiban seorang Public Relation.

sangat luas sekali, dari sekian banyak tujuan tersebut diantaranya adalah untuk mengubah citra umum di mata khalayak sehubungan dengan adanya kegiatan-kegiatan baru yang telah dilakukan oleh perusahaan. Selain itu, Humas merupakan ujung tombak perusahaan untuk memperbaiki hubungan antara perusahaan itu dengan khalayaknya, sehubungan dengan telah terjadinya suatu peristiwa yang mengakibatkan kecaman, kesangsian, atau salah paham di kalangan khalayak terhadap niat baik perusahaan. Sedangkan bagi intern perusahan, ruang lingkup tujuan Humas adalah untuk meningkatkan bobot kualitas para calon pegawai sesuai dengan standarisasi yang baru. Dan pada akhirnya akan meningkatkan kemapuan dan ketahanan perusahaan dalam menghadapi resiko pengambilan ( take-over ) oleh pihak-pihak

lain. 7

Di dalam kegiatan public relations ada dua macam public yang menjadi tujuan yaitu :

a. Public Intern Yang dimaksud dengan public intern adalah public yang menjadi bagian dari unit usaha / badan / perusahaan / instansi itu sendiri. Di dalam Public Relations industri atau perusahaan itu, termasuk para pemegang saham. Di dalam instansi pemerintahan, public intern itu adalah para pegawai / karyawan instansi tersebut, termasuk juga para pejabat pengambilan keputusan.

b. Public Ekstern Yang dimaksud dengan public ekstern adalah “orang luar” atau public umum ( masyarakat ) dimana industri atau usaha itu berada, yang harus b. Public Ekstern Yang dimaksud dengan public ekstern adalah “orang luar” atau public umum ( masyarakat ) dimana industri atau usaha itu berada, yang harus

2. Humas Pemerintah

Humas di dalam lembaga pemerintahan, Humas merupakan suatu keharusan fungsional dalam rangka tugas penyebaran informasi tentang kebijakan, program dan kegiatan-kegiatan lembaga kepada masyarakat. Humas pemerintah merupakan tangan kanan, mata, dan telinga pemerintah, dimana mempunyai kewajiaan untuk turut serta memantapkan program-program dari pemerintah sehingga menunjang terwujudnya tujuan yang diharapkan dan mengusahakan agar masyarakat mau menerima dan mengikuti pertanggung jawaban yang diberikan. Humas Pemerintah memiliki tugas dalam memberikan informasi dan penjelasan kepada khalayak publik mengenai kebijakan dan langkah-langkah yang diambil oleh pemerintah serta mengusahakan tumbuhnya hubungan yang harmonis antara lembaga/instansi dengan publiknya dan memberikan pengertian kepada publik tentang apa yang dikerjakan oleh instansi pemerintah tersebut.

F. Rahmadi dalam bukunya yang berjudul Public Relations dalam Teori dan Praktek, mengatakan bahwa Humas pemerintah bertugas memberikan informasi dan penjelasan kepada khalayak / public mengenai kebijakan dan langkah – langkah / tindakan yang diambil oleh pemerintah serta mengusahakan tumbuhnya hubungan yang harmonis antara lembaga / instansi dengan publiknya dan memberikan pengertian kepada public, tentang apa yang dikerjakan oleh instansi pemerintah dimana Humas itu berada dan berfungsi. Jadi pada dasarnya tugas Humas Pemerintah adalah:

1. Memberikan penerangan dan penjelasan kepada masyarakat tentang kebijakan, langkah – langkah, dan tindakan - tindakan pemerintah serta memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa informasi yang diperlukan secara terbuka, jujur dan objektif.

2. Memberi bantuan kepada media berita ( news media ) berupa bahan- bahan informasi mengenai kebijakan dan langkah-langkah serta tindakan pemerintah, termasuk fasilitas peliputan kepada media berita untuk acara- acara resmi yang penting. Pemerintah merupakan sumber informasi yang penting bagi media, karena itu sikap keterbukaan informasi sangat diperlukan.

3. Mempromosikan kemajuan pembangunan ekonomi dan kebudayaan yang telah dicapai oleh bangsa kepada khalayak di dalam negeri, maupun khlayak di luar negeri.

menyampaikan tanggapan masyarakat dalam bentuk feedback kepada pimpinan-pimpinan instansi pemerintahan yang bersangkutan sebagai input.

Rumusan mengenai tugas dan fungsi Humas pemerintah sampai sekarang ini belum tercipta. Di berbagai departemen dan lembaga non departemen tidak ada keseragaman. Jadi belum ada standarisasi di kalangan humas – humas pemerintah, misalnya tugas Humas Departemen Negeri berdasarkan Keputusan Mendagri No. 213 tahun 1978 adalah

sebagai berikut : 8

a. Melakukan hubungan timbal balik antara Departemen Dalam Negeri dengan lembaga – lembaga pemerintah, masyarakat umum dan organisasi – organisasi politik di pusat dan di daerah.

b. Melaksanakan hubungan dengan satuan organisasi di lingkungan Depdagri untuk memberikan pengertian dan penerangan tentang kebijakan dan kegiatan Depdagri serta kegiatan pemerintah.

c. Menilai pendapat, sikap dan kegiatan masyarakat terhadap kabijakan Depdagri.

d. Merencanakan dan melaksanakan kegiatan untuk memperoleh pengertian dan keyakinan, partisipasi masyarakat terhadap kebijakan dan kegiatan Depdagri.

e. Melaksanakan investasi dan dukumentasi pemberitaan dan peristiwa, penerbitan, serta melaksanakan penyebarluasan bahan – bahan informasi mengenai tugas dan fungsi Departemen Depdagri.

f. Melaksanakan pembinaan teknis dan hubungan fungsional dengan unit – unit pelaksana informasi serta komunikasi dalam lingkungan pemerintah daerah.

g. Mengelola, mengembangkan dan membina perpustakaan Depdagri.

Pengertian Citra adalah tujuan utama dan sekaligus merupakan reputasi dan prestasi yang hendak dicapai bagi dunia humas atau Public Relations . Pengertian citra itu sendiri abstrak dan tidak dapat diukur secara matematis, tetapi wujudnya dapat dirasakan dari hasil penilaian baik atau buruk. Seperti penerimaan dan tanggapan baik positif maupun negatif. Selain itu ada dua definisi mengenai citra dan opini yang berbeda :

a. Citra adalah pandangan dari kelompok orang atau masyarakat tentang sikap atau tingkah laku seseorang atau perusahaan. Citra itu terbentuk karena adanya opini yang timbul dari sekelompok orang atau masyarakat yang mempunyai pendapat yang sama.

b. Opini adalah pendapat sekelompok orang atau masyarakat mengenai suatu kejadian, dimana kejadian itu sangat menarik perhatian kelompok tersebut dan dapat berkembang dan mempengaruhi yang lain.

“ Image is set of beliefs, ideas and impressions a person hold regarding on objek. People’s attitude and actions loward an objek are

highly conditioned by that object’a image”. 9

(Citra adalah seperangkat keyakinan ide, kesan seseorang terhadap suatu objek tertentu. Sikap dan tindakan seseorang terhadap suatu objek akan ditentukan oleh citra objek tersebut yang menampilkan kondisi terbaiknya).

Bagi suatu perusahaan, citra memegang peranan yang sangat penting, karena citra yang baik perusahaan tersebut dapat berkembang dengan baik. Oleh karena itu untuk memperoleh citra yang baik, perusahaan harus dapat membina hubungan yang baik dengan masyarakat internal maupun eksternal. Ada beberapa jenis citra (image) menurut Frank Jefkins , yang dikenal didunia aktifitas humas atau Public Relations yaitu dapat dibedakan sebagai berikut :

a. Citra Cermin Pengertian disini bahwa citra yang diyakini oleh perusahaan bersangkutan terutama para pemimpinnya yang tidak percaya “apa dan bagaimana “ kesan orang luar terhadap perusahaan yang dipimpinnya itu tidak selamanya selalu dalam posisi baik.

9 Philip Kotler.Marketing Manajemen ( The Millenium Editions ). Prentice-Hall Inc Upper Saddle River. New

Citra merupakan kesan yang baik diperoleh dari orang lain tentang perusahaan / organisasi atau hal lain berkaitan dengan produknya. Kemudian ada kemungkinan berdasarkan pada pengalaman dan informasi diterima yang kurang baik, sehingga dalam posisi tersebut pihak humas / PR akan menghadapi resiko sifatnya permusuhan, kecurigaan, prasangka buruk dan hingga muncul kesalah pahaman yang menyebabkan citra kini yang dihadapi secara tidak adil atau bahkan kesan yang negative diperolehnya.

c. Citra keinginan ( Wish Image ) Citra keinginan ini adalah seperti apa yang ingin dicapai oleh pihak manajemen terhadap lembaga / perusahaan atau produk yang ditampilkan tersebut lebih dikenal, menyenangkan dan diterima dengan kesan yang selalu positif diberikan (Take and Give) oleh publiknya atau masyarakat umum.

d. Citra perusahaan ( Corporate Image ) Jenis citra ini adalah yang berkaitan dengan sosok perusahaan sebagai tujuan utamanya, bagaimana menciptakan citra perusahaan yang positif, lebih dikenal serta diterima oleh publiknya, mungkin tentang marketing dan hingga berkaitan dengan tanggung jawab sosial.

e. Citra serbaneka ( Multiple image ) Citra ini merupakan pelengkap dari citra perusahaan diatas, misalnya bagaimana pihak humas / PRnya akan menampilkan pengenalan ( e. Citra serbaneka ( Multiple image ) Citra ini merupakan pelengkap dari citra perusahaan diatas, misalnya bagaimana pihak humas / PRnya akan menampilkan pengenalan (

f. Citra penampilan Citra penampilan ini lebih ditujukan kepada subyeknya, bagaimana atau penampilan diri ( performance image ) para professional pada perusahaan bersangkutan, misalnya dalam pemberian berbagai bentuk dan kualitas pelayanan.

Pengertian citra itu sendiri adalah abstrak ( intangible ) dan tidak dapat diukur secara matematis tepat terwujudnya bisa dirasakan hasil penilaian, penerimaan, kesadaran, pengertian, baik semacam tanda rasa hormat, dari public atau masyarakat luas terhadap perusahaan sebagai suatu badan usaha terhadap persoalannya yang

datang dari public sasaran dan masyarakat pada umumnya. 10

Secara garis besar citra atau image dapat digambarkan sebagai

seperangkat keyakinan, ide dan kesan seseorang terhadap suatu objek tertentu. Sikap dan tindakan seseorang terhadap suatu objek akan ditentukan oleh citra objek tersebut yang akan menampilkan kondisi terbaiknya. Penilaian dan tanggapan masyarakat dapat timbul karena rasa hormat, kesan yang baik dan menguntungkan terhadap suatu perusahaan / produk barang / jasa pelayanan yang diwakili seorang Public Relations.

Citra perusahaan, bisa bervariasi dan tidak sesuai dengan

sesungguhnya, tergantung pada sejauh mana khalayak itu berhubungan dengan dan mengetahui tentang organisasi atau perusahaan yang bersangkutan.

hubungan yang baik antara pihak sendiri dan segenap unsur yang menjadi khalayak atau konsumennya yakni mulai dari para pemegang saham perusahaan, pegawai distribusi, konsumen dan lain – lain. Citra perusahaan tidak bias direkayasa, namun dipersepsikan secara salah bisa diluruskan melalui penyebaran informasi dan pembeberan fakta – fakta

BAB III DESKRIPSI INSTANSI

A. Sejarah Instansi

Keberadaan Kabupaten Boyolali sudah ada sejak abad 18 Masehi, yakni pada masa Kasunanan Surakarta. Pada tanggal 5 Juni 1847 atas dasar perjanjian Sunan Pakubuwono VII dengan Komisaris Van Nes, Boyolali dijadikan Kabupaten Gunung berdasarkan Staatblaad 1847 Nomor 30, disamping kotaSurakarta, Kartasura, Klaten, Sragen dan Ampel. Yang diangkat sebagai bupati pertama untuk Boyolali adalah RT. Sutonagoro dengan pangkat Tumenggung. Dengan ditetapkannya Staatsblaad 1847 Nomor 30 tersebut, maka Boyolali dan Ampel tidak lagi sebagai Pos Tundan, seperti ditetapkan sebagai Kabupaten Gunung atau Kabupaten Pulisi. Selanjutnya pada masa pemerintahan Paku Buwono X, berdasarkan Kekancingan Dalem Nomor 73 Tahun 1893, Kabupaten Pulisi Ampel dihapus dan dimasukkan dalam Wilayah Kabupaten Pulisi Boyolali, yang meliputi:

a. Kapanewon Distrik Kota Boyolali

b. Kapanewon Distrik ampel

c. Kapanewon Distrik simo

d. Kapanewon Distrik Grogol ( Karanggede )

Nomor 23, dikeluarkan ketetatapan tentang penggantian nama Bupati Pulisi beserta stafnya menjadi Abdi Dalem Pangreh Projo. Kemudian nama Kabupaten Pulisi Boyolali diganti namanya menjadi Kabupaten Pangreh Projo Boyolali dengan struktur pemerintahan : Bupati Pangrehprojo, Bupati Anom Pangrehprojo,Wedono, dan Asisten Wedono Pangrehprojo. Tugas para pejabat tersebut antara lain memelihara ketenteraman, kesehatan, keselamatan. Pertanian, peternakan, kelancaran lalu lintas dan memberikan penyuluhan kepada rakyat di daerah masing- masing. Dari data tersebut, berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Tingkat II Boyolali Nomor 3 Tahun 1982 ditetapkan tanggal 5 Juni 1847 sebagai hari jadi Kabupaten Boyolali, dengan pertimbangan sebagai berikut :

a. Kabupaten Boyolali telah memiliki status sebagai lembaga pemerintahan yang pertama kali dengan sebutan Kabupaten Gunung Boyolali.

b. Telah ditunjuk pimpinan pemerintahan yaitu Bupati Gunung dengan pangkat Tumenggung.

c. Telah memiliki wilayah kekuasaan yang pasti.

d. Telah memiliki rakyat yang berada di bawah kekuasaannya.

Dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat yaitu terciptanya hari esok yang lebih baik yang didukung oleh gairah dan partisipasi masyarakat untuk melaksanakan pembangunan, maka

TERSENYUM “. Tersenyum adalah singkatan dari Tertib, Elok, Rapi, Sehat, dan Nyaman untuk Masyarakat, yang merupakan sifat-sifat keadaan yang akan diwujudkan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Boyolali. Kabupaten Boyolali secara geografis terletak antara 110’ 22’-110’ 50’Bujur Timur dan 7’ 7’-7’ 36’ Lintang Selatan, dengan ketinggian antara 75-1.500 meter di atas permukaan laut. Luas Wilayah Kabupaten Boyolali + 101.510,1 ha. Dengan jarak bentang Barat ke Timur : 48 km dan jarak bentang Utara ke Selatan:54 km. Wilayah Kabupaten Boyolali dibatasi oleh : - Sebelah Utara : Kabupaten Grobogan dan Kabupaten Semarang - Sebelah Timur : Kabupaten Karanganyar, Sragen, Sukoharjo - Sebelah Selatan : Kabupaten Klaten dan DIY - Sebelah Barat : Kabupaten Magelang dan Kabupaten Semarang Wilayah Kabupaten Boyolali mempunyai produk potensial yang merupakan sumber pendapatan utama bagi para petani yang tinggal di lahankering dan daerah pegunungan antara lain : tembakau, budidaya pepaya, tanaman empon-empon seperti jahe dan kencur, pengembangan ulat sutera dan sebagainya.Walaupun wilayah kabupaten Boyolali sebagian besar merupakan lahan kering, namun demikian terdapat beberapa sentra produksi yang dapat dijadikan andalan antara lain : sentra produksi susu sapi, sentra kerajinan tembaga, serta sentra pengolahan minyak atsiri. Kabupaten Boyolali juga termasuk dalam Sub Daerah

Merapi dan Merbabu serta memiliki pemandangan yang indah dan mempesona. Kabupaten Boyolali juga merupakan bagian dari kawasan wisata SSB ( Solo-Selo-Borobudur ) Kantor Pemerintah Daerah Kabupaten Boyolali beralamat di Jalan Merbabu No. 48 Boyolali. Pemerintah Daerah Kabupaten Boyolali mempunyai 10 bagian dan di dalamnya terdapat Bagian Humas, Informatika dan Protokol. Kesepuluh bagian tersebut adalah sebagai berikut :

1. Bagian Pemerintahan Umum dan Otonomi Daerah.

2. Bagian Pemerintahan Desa dan Kelurahan

3. Bagian Hukum dan HAM

4. Bagian Pengendalian Pembangunan

5. Bagian Perekonomian

6. Bagian Kesejahteraan Rakyat

7. Bagian Humas Informatika dan Protokol

8. Bagian Umum

9. Bagian Keuangan

10. Bagian Organisasi dan Kepegawaian. Pembagian menjadi bagian-bagian tersebut dimaksudkan untuk mempermudah pelaksanaan tugas pemerintahan. Setiap bagian akan menjalankan fungsinya masing-masing, sehingga pelayanan kepada masyarakat dapat dilaksanakan secara maksimal dan akan tumbuh kepercayaan dari masyarakat kepada pemerintah. Untuk menunjang 10. Bagian Organisasi dan Kepegawaian. Pembagian menjadi bagian-bagian tersebut dimaksudkan untuk mempermudah pelaksanaan tugas pemerintahan. Setiap bagian akan menjalankan fungsinya masing-masing, sehingga pelayanan kepada masyarakat dapat dilaksanakan secara maksimal dan akan tumbuh kepercayaan dari masyarakat kepada pemerintah. Untuk menunjang

B. Visi dan Misi Kabupaten Boyolali

a. Visi

Terwujudnya sistem pemerintahan daerah Kabupaten Boyolali yang lebih efektif, lebih bersih, dan berwibawa serta lebih demokratis dan konstitusional sehingga mampu meningkatkan pelayanan dan kesejahteraan masyarakat, kemandirian, dan daya saing dalam rangka ketahanan daerah.

b. Misi

1. Penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan yang bersih dan

berwibawa

2. Pengembangan kepemimpinan daerah

3. Pemberdayaan Masyarakat

4. Pengembangan kemapuan administrasi, komunikasi, informasi

pemerintahan dan pembangunan daerah.

5. Pemberdayaan keuangan daerah 5. Pemberdayaan keuangan daerah

7. Pengembangan daerah

8. Pemberdayaan lembaga dan aparatur daerah

9. Pembinaan dan pengembangan manajemen konflik-konsensus

10. Meningkatkan pelayanan dan kesejahteraan masyarakat

C. Stuktur Organisasi Pemerintah Daerah Kabupaten Boyolali

.Struktur organisasi dari Pemda kabupaten Boyolali menurut Perda No. 2 Tahun 2008, adalah terdiri dari SEKDA, Staf Ahli Bupati, tiga Asisten ( Asisten Tata Praja, Asisten Pembangunan, Asisten Administrasi Umum ) dan sepuluh bagian. Tiap-tiap Asisten dipimpin oleh seorang Asisten yang bertanggung jawab kepada SEKDA, untuk masing-masing bagian dipimpin oleh Kepala Bagian yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada SEKDA melalui Asistennya. Staf Ahli Bupati bertugas untuk membantu dalam penyusunan kebijakan pembangunan yang akan diambil oleh pemerintah. Sedangkan pada Sub Bagian akan dipimpin oleh Kepala Sub Bagian yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bagian masing-masing.

D. Latar Belakang Bagian Humas Informatika dan Protokol

Bagian Humas Informatika dan Protokol Kabupaten Boyolali pada awalnya adalah Kantor Informasi Komunikasi dan Kehumasan, namun Bagian Humas Informatika dan Protokol Kabupaten Boyolali pada awalnya adalah Kantor Informasi Komunikasi dan Kehumasan, namun

E. Visi dan Misi Bagian Humas Informatika dan Protokol

1. Visi

Terwujudnya kontribusi nyata dalam pembangunan melalui pelayanan informasi, komunikasi kehumasan , penyediaan dokumentasi yang lengkap, akurat dan mudah diakses serta melakukan urusan penyusunan acara dan administrasi perjalanan dinas pimpinan pemerintahan daerah.

2. Misi

a. Meliputi dan mengolah informasi serta mendokumentasikan kegiatan penyelenggaraan pemerintah, pembangunan dan kemasyarakatan.

b. Meningkatkan kualitas dan pemanfaatan peran komunikasi antara pemerintah, pers dan media.

c. Menyebarluaskan informasi tentang pemerintah, pembangunan dan kemasyarakatan.

acara-acara yang bersifat protokoler.

3. Tujuan

a. Memenuhi kebutuhan informasi yang lengkap dan akurat kepada masyarakat, lembaga pemerintah dan non pemerintah secara proporsional dan seimbang.

b. Menggerakkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan melalui media massa.

c. Menyediakan sarana dan prasarana pendukung pelaksanaan tugas pemerintah.

4. Sasaran

a. Tersedianya bahan informasi yang lengkap dan akurat melalui :

1) Liputan dan dokumentasi ( berita )

2) Media cetak ( bulletin )

3) Media elektronik ( radio )

4) Bahan pustaka

5) Bahan sosialisasi b.Terlaksananya sosialisasi

c. Terselenggaranya pertemuaan dialogis

d. Meningkatnya minat baca masyarakat

e. Meningkatnya pengelolaan dan pengembangan masyarakat e. Meningkatnya pengelolaan dan pengembangan masyarakat

g. Terfasilitasinya pers secara professional dan seimbang.

5. Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi Bagian Humas Informatika dan Protokol

1. Bagian Humas, Informatika dan Protokol mempunyai tugas pokok menyusun bahan kebijakan, pedoman dan petunjuk teknis bidang kehumasan, pelayanan komunikasi, pengembangan informasi multimedia. Infrastruktur bandwidht internet, teknologi informasi, pengelolaan sistem informasi, keprotokolan, urusan sandi dan telekomunikasi.

2. Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana yang dimaksud diatas, Bagian Humas, Informatika, dan Protokol mempunyai fungsi :

· Penggumpulan, perumusan dan penyusunan pedoman, petunjuk

teknis di bidang Humas, Informatika dan Protokol; · Pengoordinasian kebijakan di bidang kehumasan, pelayanan

komunikasi, pengembangan informasi multimedia, infrastruktur bangwidht internet, teknologi informasi, pengelolaan sistem informasi, keprotokolan, urusan sandi dan telekomunikasi ;

· Penyusunan program dan kegiatan dibidang kehumasan, pelayanan komunikasi, pengembangan informasi multimedia, infrastruktur bandwidht internet, teknologi informasi, pengelolaan sistem

informasi, keprotokolan, urusan sandi dan telekomunikasi..

· Pelayanan umum yang berkaitan dengan penyelenggaraan Pemerintah Daerah di bidang Humas, Informatika, dan Protokol ;

· Pelaksanaan pengumpulan dan penyebarluasan informasi hasil kegiatan pemerintah, pembangunan, dan kemasyarakatan ;

· Pengoordinasian penyampaian informasi program dan kebijakan

serta hasil pembangunan Pemerintah Daerah ; · Pelaksanaan kegiatan keprotokolan Pemerintah Daerah ;

· Penyusunan evaluasi dan pelaporan sesuai dengan tugasnya.

4. Kepala Bagian Humas Informatika dan Protokol mempunyai tugas pokok memimpin penyusunan bahan kebijakan, pedoman dan petunjuk teknis di bidang kehumasan, pelayanan komunikasi, pengembangan informasi multimedia, infrastruktur bandwidth internet, teknologi informasi, pengelolaan system informasi, urusan sandi dan telekomunikasi, serta keprotokolan.

F. Struktur Organisasi Bagian Humas Informatika dan Protokol

Susunan Organisasi Bagian Humas Informatika dan Protokol Pemerintah Kabupaten Boyolali terdiri dari :

1. Kepala Bagian Humas, Informatika dan Protokol

2. Kepala Sub. Bagian Humas

3 .Kepala Sub. Bagian Informatika

4. Kepala Sub. Bagian Protokol dan Santel

G. Kegiatan Humas di Pemerintah Kabupaten Boyolali

Humas di bidang pemerintahan pada dasarnya tidak jauh berbeda dengan humas perusahaan. Kehumasan di pemerintahan juga dibedakan berdasarkan sasaran publiknya, namun ada sedikit pebedaan. Humas di pemerintahan lebih mementingkan menjaga image atau citra kepada masyarakat, namun humas di perusahaan swasta lebih cenderung kepada pemegang saham. Kegiatan Humas dilakukan dalam upaya menciptakan suasana kerja yang harmonis di dalam lingkungan instansi dan berusaha

Kepala Bagian Humas Informatika dan Protokol

ProtokolProtokol

Kepala Bagian Protokol dan Santel

Kepala Sub Bagian Informatika

Kepala Sub Bagian

Humas

mata masyarakat atau khalayak umum.

1. Kegiatan Internal Humas di Kabupaten Boyolali Melaksanakan pengumpulan, pengolahan dan dan penilaian pendapat umum atau opini public, serta mengusahakan tercapainya hubungan kerja antar staf bagian humas informatika dan protokol. Kegiatan yang dilaksanakan adalah sebagi berikut:

a. Mengumpulkan dan menganalisa informasi untuk kebijakan pemimpin.

b. Membuat, mendiskripsikan kliping pers kepada pemimpin dan kepala bagian yang lain.

c. Menganalisis berita, data dari pendapat umum mengenai hal-hal yng baru mengenai Kabupaten Boyolali untuk dilaporkan kepada Bupati Boyolali.

d. Memberikan pelayanan data dan informasi penting yang dimuat surat kabar, seputar kejadian di Kabupaten Boyolali.

e. Menyusun dan menyiapkan bahan dan pelaksanaan siaran pers dan pemberitaan mengenai kebijakan pemerintah Kabupaten Boyolali.

f. Melaksanakan kegiatan dokumentasi kegiatan di lingkungan Kabupaten Boyolali.

2. Kegiatan Eksternal Humas Kabupaten Boyolali Melaksanakan hubungan kerja dengan lembaga-lembaga pemerintah, non departemen serta masyarakat dalam rangka menciptakan kerja sama yang

Boyolali yang dilaksanakan secara rutin yakni :

a. Meliputi segala acara yang berhubungan dengan kegiatan-kegiatan Pemerintah Kabupaten Boyolali baik internal di pemerintahan maupun eksternal di pemerintahan.

b. Menyebarluaskan informasi melalui radio, media umum dan film.

c. Mengundang atau mengikut sertakan wartawan dalam acara-acara yang membutuhkan publisitas.

d. Melaksanakan media dialogis dan mensosialisasikan produk-produk hukum daerah dan pemerintah pusat.

e. Memberdayakan pelaksanaan informasi daerah.

f. Mengadakan hubungan, dan mengikuti kegiatan-kegiatan organisasi lembaga pemerintah dan non pemerintah.

g. Menyiapkan dan menyelenggarakan siaran pers.

h. Membuat materi siaran media elektronik di Kabupaten Boyolali.

i. Melaksanakan inventarisasi dan pendataan radio dan televisi. j. Mendata, mengawasi dan mengendalikan terhadap peredaran film dan radio. k. Memberikan pelayanan perijinan cetak dan rekaman video. l. Mewujudkan kemitraan dengan media massa dan memfasilitasi analisis isi media massa.

dimuat di media cetak maupun elektronik agar instansi lain yang berkaitan dengan acara tersebut mengetahui laporan acara yang telah dilaksanakan. n. Menyiapkan pembinaan mekanisme hubungan kerja sama antar lembaga.

H. Pelaksanaan Fungsi Humas Kabupaten Boyolali dalam Proses Pengumpulan dan Penyebaran Informasi

Humas Pemerintah Kabupaten Boyolali mempunyai tugas untuk merencanakan, mengkoordinasikan , melaksanakan dan mengevaluasi kegiatan di bidang kehumasan dan keprotokolan. Dalam kegiatan pengumpulan informasi, proses pengumpulan informasi dimulai dari peliputan kegiatan yang ada di daerah Kabupaten Boyolali, terutama diutamakan dengan kegiatan yang berhubungan langsung dengan kegiatan Bupati. Peliputan ini kemudian disusun menjadi press release yang kemudian dikirim ke surat kabar setempat untuk dimuat. Selain itu, hasil peliputan juga disusun menjadi artikel untuk dimuat dalam jurnal daerah yang diterbitkan oleh Bagian Humas Informatika dan Protokol Kabupaten Boyolali dalam peride 2 bulanan, dan disebarkan ke seluruh kantor di setiap kelurahan di Kabupaten Boyolali. Proses Penyebarluasan informasi dan pemberitaan dimulai dengan dimuatnya berita tentang daerah Kabupaten Boyolali melalui koran-koran setempat yang melibatkan wawancara dengan humas Kabupaten. Informasi tentang Pemerintahan

disebarkan di seluruh kantor maupun instansi terkait di wilayah Kabupaten Boyolali . Penyebarluasan informasi dan berita tentang kabupaten Boyolali juga disiarkan melalui siaran Radio Siaran Pemerintah Daerah ( RSPD ). Radio Siaran Pemerintah Daerah Kabupaten Boyolali disiarkan melalui gelombang AM 765 KH. Acara yang disiarkan oleh RSPD antara lain adalah : Berita Daerah, Mimbar agama, Info tani, Tembang Kenangan, Wayangan, Bintang Anda dan lain-lain. Penyiar RSPD terdiri dari pegawai Bagian Humas Informatika dan Protokol Kabupaten Boyolali dan ada juga yang merupakan penyiar lepas. Berita yang disiarkan berasal dari pengumpulan informasi bagian humas dan juga berasal dari peliputan yang dilakukan oleh reporter RSPD sendiri. Program kerja Humas Pemerintah Kabupaten Boyolali disusun dengan mempertimbangkan internal dan eksternal yang berpengaruh terhadap penyelenggaraan pemerintah, pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat. Perkembangan di bidang komunikasi yang makin transparan, mengharuskan adanya paradigma baru kehumasan yang lebih berorientasi pada komunikasi dua arah. Aktivitas Humas Pemerintah Kabupaten Boyolali sebagai wakil dari Pemerintah Kabupaten Boyolali adalah untuk mensosialisasikan program-program pembangunan kepada khalayak umum atau masyarakat. Program-program pembangunan tersebut mencakup semua bidang. Hal itu sebagai upaya peningkatan pelayanan kepada msyarakat di bidang informasi dan komunikasi tentang pelaksanaan program-program pembangunan di

Humas Pemerintah Kabupaten Boyolali dituntut untuk professional, akuntabel, berdaya guna dan berhasil guna, sesuai dengan tugas pokok dan fungsi humas, yakni untuk mengembangkan hubungan yang harmonis antar lembaga pemerintah , masyarakat maupun organisasi kemasyarakatan dalam rangka mendukung keberhasilan pemerintahan, pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat.

BAB IV PELAKSANAAN MAGANG

A. Tempat Pelaksanaan Magang ( KKM )

Penulis melaksanakan Kuliah Kerja Media di Bagian Humas Informatika dan Protokol Sekretariat Daerah Kabupaten Boyolali, yang beralamat di Jl. Merbabu No. 48 Boyolali. Kegiatan Kuliah Kerja Media ini dilaksanakan selama dua bulan, yakni dari tanggal 01 Juli 2011 sampai dengan tanggal 29 Agustus 2011.

B. Pelaksanaan Magang