Tinjauan Pustaka

d) Keringkasan (conciseness) Informasi yang bernilai lebih cenderung bersifat seperti suatu kesimpulan, ringkas dan langsung mengenai sasaran yang diperlukan.

e) Kesesuaian (relevancy) Informasi hendaknya sesuai dengan keperluan pekerjaan atau keperluan manajemen.

Berdasarkan paparan di atas, maka disimpulkan bahwa informasi merupakan pengetahuan yang didapatkan dari pembelajaran, pengalaman, atau instruksi. semakin banyak informasi dapat mempengaruhi atau menambah pengetahuan seseorang dan dengan pengetahuan menimbulkan kesadaran yang akhirnya seseorang akan berperilaku sesuai dengan pengetahuan yang dimilikinya.

3) Manajemen

Dalam Sistem Informasi Manajemen (SIM) pengolahan data menjadi informasi sesuai dengan keperluan manajemen merupakan suatu proses kegiatan manajer baik manajer publik ataupun privat yang dimulai dari manajer lini atas, tengah, dan bawah.

Pengertian manajemen menurut Wahyudi Komorotomo dan Subando Agus Margono yaitu “Proses atau kegiatan yang dilakukan oleh seorang pimpinan atau manajer di dalam organisasi untuk mencapai tujuan bersama.” (W. Komorotomo dan S.A. Margono, 2001 : 13). Manajemen memang bisa berarti seperti itu, tetapi bisa juga mempunyai pengertian lebih dari pada itu. Sehingga dalam kenyataannya tidak ada defenisi yang digunakan secara konsisten oleh semua orang.

Mary Parker Follet dalam artikel Ritha F. Dalimunthe (2003)

commit to user

orang lain”. Definisi ini mengandung arti bahwa para manajer untuk mencapai tujuan organisasi melalui pengaturan orang lain untuk melaksanakan berbagai tugas yang mungkin dilakukan. Masih dalam artikel Ritha F. Dalimunthe (2003), Stoner mengemukakan suatu defenisi yang lebih kompleks yaitu "Manajemen adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan, usaha- usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya-sumber daya organisasi lainnya agar rnencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan". Dari definisi di atas terlihat bahwa Stoner telah rnenggunakan kata "proses", bukan "seni". Mengartikan manajemen sebagai "seni" mengandung arti bahwa hal itu adalah kemampuan atau ketrampilan pribadi. Sedangkan suatu "proses" adalah cara sistematis untuk rnelakukan pekerjaan. Manajemen didefinisikan sebagai proses karena semua manajer tanpa harus rnemperhatikan kecakapan atau keterampilan khusus, harus melaksanakan kegiatan-kegiatan yang saling berkaitan dalam pencapaian tujuan yang diinginkan.

Dalam bukunya, Edhy Sutanta (2003: 17) memaparkan, “Manajemen dapat diartikan sebagai proses memanfaatkan berbagai sumber daya yang tersedia untuk mencapai suatu tujuan. Manajemen juga dapat dimaksudkan sebagai suatu sistem kekuasaan dalam suatu organisasi agar orang-orang menjalankan pekerjaan”.

Eko Nugroho (2008: 57) dalam bukunya menyebutkan, “Manajemen adalah suatu tim yang disusun dalam organisasi untuk menjadi pengendali organisasi untuk mencapai tujuan-tujuan dan sasaran-sasaran yang hendak dicapai oleh organisasi”.

Sementara itu, Zulkifli Amsyah mendefinisikan, Manajemen

adalah

proses

mengkoordinasikan,

mengintegrasikan, menyederhanakan, dan mensinkronisasikan (coordination, integration, simplification, synchronization/ KISS) sumber daya manusia, material, dan metode (men, materials, methods/3M) dengan mengaplikasikan fungsi-fungsi manajemen seperti perencanaan, pengorganisasian, penggiatan, pengawasan, dan lain-lain agar tujuan organisasi dapat tercapai secara efisien dan efektif (Z Amsyah, 2001: 59).

commit to user

merupakan kerjasama dengan orang-orang untuk menentukan, menginterpretasikan dan mencapai tujuan-tujuan organisasi dengan pelaksanaan fungsi-fungsi perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pengarahan (actuating), dan pengawasan (controlling).

4) Sistem Informasi Manajemen

Banyak pendapat para ahli mengenai definisi sistem informasi manajemen, di bawah ini akan disajikan beberapa pendapat mengenai definisi tersebut.

Menurut Lucas dalam Wahyudi Komorotomo dan Subando Agus M., mengatakan bahwa “Sistem informasi manajemen adalah sekumpulan prosedur organisasi yang pada saat dilaksanakan akan memberikan informasi bagi keputusan dan/atau untuk mengendalikan organisasi,” (W. Komorotomo dan S.A. Margono, 2001 : 14)

Edhy Sutanta (2003: 19) dalam bukunya menjelaskan, Sistem Informasi Manajemen sebagai sekumpulan subsistem yang saling

berhubungan, berkumpul bersama-sama dan membentuk satu kesatuan, saling berinteraksi dan bekerjasama antara bagian satu dengan yang lainnya dengan cara-cara tertentu untuk melakukan fungsi pengolahan data, menerima masukan (input) berupa data-data, kemudian mengolahnya (processing), dan menghasilkan keluaran (output) berupa informasi sebagai dasar bagi pengambilan keputusan yang berguna dan mempunyai nilai nyata yang dapat dirasakan akibatnya baik pada saat itu juga maupun di masa mendatang, mendukung kegiatan operasional, manajerial, dan strategis organisasi, dengan memanfaatkan berbagai sumber daya yang ada dan tersedia bagi fungsi tersebut guna mencapai tujuan.

Menurut Raymond McLeod, Jr.& George P. Schell yang diterjemahkan oleh Ali Akbar Y dan Afia R. F, Sistem informasi manajemen didefinisikan sebagai “Suatu sistem berbasis komputer yang membuat informasi tersedia bagi para pengguna yang memiliki kebutuhan serupa”, (Raymond McLeod, Jr.& George P. Schell, 2008 : 12).

Moekijat membuat kesimpulan mengenai definisi sistem informasi

commit to user

Sistem Informasi Manajemen adalah jaringan prosedur pengolahan data yang diperkembangkan dalam suatu organisasi dan disatukan apabila dipandang perlu, dengan maksud memberikan data kepada manajemen setiap waktu diperlukan, baik data yang bersifat intern maupun bersifat ekstern, untuk dasar pengambilan keputusan dalam rangka mencapai tujuan organisasi. (Moekijat, 1991 : 16).

Sistem Informasi Manajemen merupakan keseluruhan dari berbagai sistem yang mampu menyelenggarakan suatu kebutuhan informasi yang handal kepada pihak organisasi dalam rangka untuk pengambilan keputusan ataupun sebagai landasan mencapai tujuan dari organisasi tersebut.

b. Keamanan Informasi Dalam Sistem Informasi Manajemen

Semua organisasi memiliki kebutuhan untuk menjaga agar sumber daya informasi mereka aman. Keamanan informasi ditujukan untuk mendapatkan kerahasiaan, ketersediaan serta integritas pada semua sumber daya informasi organisasi.

1) Pengertian Keamanan Informasi

Menurut Raymond McLeod, Jr.& George P. Schell (2008: 270) yang diterjemahkan oleh Ali Akbar Y dan Afia R. F, “Istilah keamanan informasi (information security) digunakan untuk mendeskripsikan perlindungan baik peralatan komputer dan nonkomputer, fasilitas, data, dan informasi dari penyalahgunaan pihak- pihak yang tidak berwenang”. Dari pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa keamanan informasi bukan hanya merujuk kepada keamanan data dan informasi semata melainkan juga keamanan komponen fisik yang mendukung pengelolaan informasi.

2) Tujuan Keamanan Informasi

Dari buku Raymond McLeod, Jr.& George P. Schell (2008: 270) yang diterjemahkan oleh Ali Akbar Y dan Afia R. F disebutkan:

Keamanan informasi ditujukan untuk mencapai tiga tujuan utama yaitu:

commit to user

Perusahaan berusaha untuk melindungi data dan informasinya dari pengungkapan kepada orang-orang yang tidak berwenang.

b) Ketersediaan Tujuan dari infrastruktur informasi perusahaan adalah menyediakan data dan informasi sedia bagi pihak-pihak yang memiliki wewenang untuk menggunakannya.

c) Integritas Semua sistem informasi harus memberikan representasi akurat atas sistem fisik yang direpresentasikannya.

3) Manajemen Keamanan Informasi

Menurut Raymond McLeod, Jr.& George P. Schell yang diterjemahkan oleh Ali Akbar Y dan Afia R. F, Manajemen Keamanan Informasi (information security management ) adalah aktivitas untuk menjaga agar sumber daya informasi tetap aman (Mc. Leod, Jr& G.P Schell, 2008: 271).

Dalam buku Raymond McLeod, Jr.& George P. Schell yang diterjemahkan oleh Ali Akbar Y dan Afia R. F menjelaskan: Pada bentuk yang paling dasar, manajemen keamanan informasi terdiri atas

empat tahap: - Mengidentifikasi ancaman yang dapat menyerang sumber daya informasi

perusahaan; - Mengidentifikasi risiko yang dapat disebabkan oleh ancaman-ancaman tersebut; - Menentukan kebijakan keamanan informasi; - Mengimplementasikan pengendalian untuk mengatasi risiko-risiko tersebut. (Mc. Leod, Jr& G.P Schell, 2008: 271).

4) Ancaman/Gangguan Terhadap Sistem Informasi

Menurut Raymond McLeod, Jr.& George P. Schell yang diterjemahkan oleh Ali Akbar Y dan Afia R. F, “Ancaman keamanan informasi adalah orang, organisasi, mekanisme, atau peristiwa yang memiliki potensi untuk membahayakan sumber daya informasi perusahaan” (Mc. Leod, Jr& G.P Schell, 2008: 272).

Gangguan-gangguan/ancaman terhadap sistem informasi dapat dilakukan secara tidak sengaja ataupun secara sengaja. Ketidaksengajaan dapat terjadi karena:

a) kesalahan teknis (technical errors)

commit to user

(syntax error), kesalahan logika (logical error) perangkat lunaknya.

b) gangguan lingkungan Gangguan lingkungan da[pat berupa gempa bumi, kegagalan arus listrik karena petir, api, temperature tinggi, debu dan air, banjir, dan lain-lain.

c) kesalahan manusia (human errors) Menggunakan data yang salah, mengoperasikan program dan basis data yang salah, serta menghapus data tanpa sengaja.

Gangguan yang sengaja dilakukan oleh manusia terkadang didapati untuk suatu tujuan tertentu seperti mencuri data, merusak data, dan lain-lain.(Eko Nugroho, 2008: 209-210).

5) Metode Gangguan Sistem Informasi

Ada tiga cara untuk melakukan gangguan terhadap sistem informasi, yaitu:

a) Pengubahan data Cara ini dilakukan dengan mengubah data sebelum atau selama proses dan sesudah proses dari sistem infomasi.

b) Penyelewengan program Dengan cara ini program komputer dimodifikasi untuk maksud kejahatan tertentu yang memiliki beberapa teknik, antara lain virus dan malware.

c) Penetrasi (Hacking atau Cracking) Termasuk dalam cara ini adalah piggybacking, yaitu menyadap jalur telekomunikasi dan ikut masuk ke dalam sistem komputer bersama-sama dengan pemakai sistem komputer yang resmi; masquerading adalah penetrasi ke sistem komputer dengan memakai identitas dan password dari orang lain yang sah; dan eavesdropping adalah penyadapan informasi di jalur transmisi privat (Eko Nugroho, 2008: 210-211).

6) Menanggulangi ancaman/gangguan pada sistem informasi

Terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan dalam menanggulangi ancaman/gangguan pada sistem informasi diantaranya:

a) Membina internal user

b) Memasang pengendalian-pengendalian di sistem informasi

c) Memeriksa efektivitas pengendalian-pengendalianm di sistem informasi

d) Merencanakan akibat gangguan (disaster recovery planning) (Eko Nugroho, 2008: 211)

Berdasarkan paparan di atas, keamanan sistem informasi ditanggulangi dengan cara membuat sistem dengan mengatur bagaimana jika terjadi force majure (kebakaran, huru-hara, bencana alam), membuat standar sistem backup, membuat

commit to user

cadangan, membuat membuat aturan baku tentang akses computer dan jaringan secara langsung misalnya kabel, server yang diletakkan di ruangan khusus, hub, router , dan lain-lain. membuat aturan tentang akses kontrol ke ruang server, akses masuk dengan menggunakan id otentikasi (misalnya barcode atau sidik jari) agar tidak semua user dapat masuk ke parameter keamanan.

2. Tinjauan Tentang Kepegawaian

Istilah kepegawaian berasal dari kata pegawai yang artinya secara singkat adalah orang yang melakukan pekerjaan dengan mendapat imbalan jasa berupa gaji dan tunjangan dari Pemerintah atau badan usaha swasta. Tanpa unsur manusia sebagai pegawai maka tujuan organisasi / wadah yang telah ditentukan tidak akan tercapai sebagaimana yang diharapkan. Dalam suatu organisasi, pegawai adalah alat yang menggerakkan dan menggiatkan agar segala kegiatan organisasi dapat berjalan menuju pada tujuannya. Manajemen kepegawaian atau manajemen personal sebenarnya adalah merupakan alih bahasa dari kata “Personnal Management”. Manajemen kpegawaian adalah manajemen yang mengkhususkan diri dalam bidang kepegawaian.

Paul Pigors dan Charles A. Myers dalam buku Musanef menyatakan bahwa: ”Personnel Administration is the art of equiring, developing, and maintaining a compotent work force in such a manner as to accomplish with maximum efficiency and economy the function and objectives of the organization” (Administrasi personal adalah suatu kecakapan atau suatu seni dari pada perolehan, pengembangan dan pemeliharaan angkatan kerja yang kompeten sedemikian rupa untuk melaksanakan fungsi-fungsi serta tujuan organisasi dengan seefisien dan seekonomis mungkin).(Musanef, 1996: 5). Masih dalam buku Musanef, The Liang Gie mengatakan bahwa: “Administrasi kepegawaian adalah segenap aktivitas yang bersangkut-paut dengan masalah penggunaan tenaga kerja sama untuk mencapai tujuan tertentu. Masalah pokoknya

commit to user

pemberhentian”.(Musanef, 1996: 5) Manajemen kepegawaian lazim disebut Personnel Management atau tata personel. Walaupun istilah-istilah tersebut nampaknya berbeda-beda namun pengertiannya sama. Manajemen Kepegawaian bertugas untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan yang secara garis besarnya telah ditentukan oleh administrator dengan menitikberatkan pada usaha :

1) Mendapatkan tenaga kerja yang cakap dan mampu bekerja menurut kebutuhan

organisasi

2) Menggerakkan mereka untuk tercapainya tujuan organisasi

3) Memelihara dan mengembangkan kecakapan serta kemampuan Manajemen adalah seni dan ilmu perencanaan, pengorganisasian, penyusunan, pengarahan dan pengontrolan “human and natural resources” untuk mencapai yang telah ditentukan lebih dahulu. Personnel (kepegawaian) adalah orang- orang yang dikerjakan dalam suatu badan tertentu baik lembaga-lembaga pemerintah maupun dalam badan-badan usaha. Manajemen personalia adalah manajemen yang menitikberatkan perhatiannya kepada soal-soal kepegawaian atau personalia dalam suatu badan tertentu. Menurut A. W. Widjaja (1990: 13) “Personnel management (manajemen personalia) adalah suatu cabang ilmu di manajemen yang khusus menitikberatkan pada soal-soal kepegawaian”.

Sementara itu menurut Heidjrachman dan Suad Husnan (2002: 5) dalam bukunya

mendefinisikan

“Manajemen personalia

adalah perencanaan,

pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan dari pengadaan, pengembangan, pemberian kompensasi, pengintegrasian dan pemeliharaan tenaga kerja dengan maksud untuk membantu mencapai tujuan perusahaan, individu dan masyarakat”.

Berdasarkan paparan tentang kepegawaian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa pegawai merupakan salah satu sumber daya utama dalam perusahaan, karena pegawai merupakan faktor penentu pencapaian tujuan perusahaan melalui kinerja pega wai.

commit to user

Sistem informasi manajemen kepegawaian dirancang untuk mendukung efisiensi dan efektifitas kinerja kepegawaian pemerintah daerah dengan mengacu kepada Undang-Undang No. 43 Tahun 1999 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian. SIMPEG merupakan sistem informasi yang dibangun untuk memenuhi kebutuhan pengelolaan kepegawaian di Pemerintah Daerah yang efektif dan efisien. SIMPEG dapat menghasilkan suatu platform data dan informasi yang memungkinkan dihasilkannya output laporan yang berguna untuk kepentingan manajerial. Dengan demikian, pengambil keputusan dapat mengolah informasi tersebut menjadi bahan untuk pengambilan keputusan yang valid dan akurat.

a. Pengertian Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian

Keputusan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia menyatakan : Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian yang selanjutnya disingkat

SIMPEG adalah suatu totalitas yang terpadu terdiri atas perangkat pengolah meliputi pengumpul, prosedur, tenaga pengolah dan perangkat lunak; perangkat penyimpan meliputi pusat data dan bank data serta perangkat komunikasi yang saling berkaitan, berketergantungan dan saling menentukan dalam rangka penyediaan informasi di bidang kepegawaian. (Keputusan Mendagri No. 17/2000 Tentang Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian DEPDAGRI dan Pemda).

Menurut buku panduan aplikasi simpeg (2009: 1) yang dikeluarkan Biro Kepegawaian Depdagri, yang dimaksud Sistem informasi manajemen kepegawaian adalah “suatu sistem informasi kepegawaian berbasis web guna mendukung pendataan kepegawaian”. Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian dilaksanakan dalam praktek menggunakan program dari komputer yang terpadu membentuk jaringan prosedur pengolahan data guna mendukung manajemen kepegawaian dalam pembinaan pegawai. Eko Nugroho (2008: 170) mengatakan bahwa :

Sistem informasi manajemen kepegawaian berguna untuk mengolah data kepegawaian, didefinisikan sebagai Sistem Informasi terpadu, yang meliputi pendataan pegawai, pengolahan data, prosedur, tata kerja, sumber daya manusia dan teknologi informasi untuk menghasilkan informasi yang cepat, lengkap dan akurat dalam rangka mendukung administrasi kepegawaian.

commit to user

Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian merupakan Sistem Aplikasi multiuser, artinya aplikasi ini dapat digunakan secara bersamaan dengan banyak pengguna (user). Untuk itu diperlukan jaringan komputer yang didukung oleh perangkat lunak (Software) dan perangkat keras (Hardware) agar sistem dapat berjalan sempurna. Penerapan sistem informasi manajemen kepegawaian dimaksudkan :

1) Untuk mendukung kelancaran TUPOKSI Biro Kepegawaian Propinsi dan Bagian Keepgawaian Kab/Kota dengan baik dan mantap sehingga menghasilkan data dan informasi yang diperlukan.

2) Terciptanya sistem informasi yang terpadu, berdayaguna dan berhasilguna di Propinsi dan Kab/Kota.

3) Menentukan arah kebijaksanaan tentang mekanisme koordinasi, komunikasi aliran data dan informasi melalui TI

(http://www.simpeg.blogspot.com)

b. Tujuan Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian

Tujuan SIMPEG di Lingkup Pemerintahan adalah :

1) Sistem informasi manajemen kepegawaian yang handal dan terintegrasi secara nasional dapat menjawab berbagai informasi tentang PNS yang dibutuhkan oleh para pengambil kebijakan untuk perencanaan, pengembangan dan kesejahteraan PNS.

2) Sistem informasi manajemen kepegawaian dapat menjamin penyelenggaraan kebijakan di bidang manajemen kepegawaian baik secara organisasional, wilayah maupun nasional dan pada gilirannya menjadi perekat bangsa dalam NKRI.

3) Mewujudkan data PNS yang akurat disetiap instansi baik di pusat maupun daerah yang terintegrasi secara nasional dan untuk bahan dalam penyusunan standar kompetensi dan klasifikasi jabatan.

4) Meningkatkan pelayanan dibidang kepegawaian secara transparan dan objektif sehingga setiap PNS dapat dengan mudah mendapatkan informasi tentang kepegawaian.

commit to user

bentuk smart card yang mendukung peningkatan mutu, pelayanan kepegawaian dan kesejahteraan PNS secara nasional.

c. Manfaat Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian

Manfaat SIMPEG antara lain:

 Memberikan informasi yang cepat, tepat dan akurat mengenai kepegawaian.  Membantu menganalisis personal yang pantas untuk duduk pada suatu posisi

tertentu di organisasi.  Pengelolaan data yang lebih mudah  Memberikan sistem kesejahteraan yang optimal sesuai prestasi yang dicapai

Keuntungan SIMPEG Online (Berbasis Intranet/ Internet):  Dapat memelihara satu data besar secara bersama-sama  Kesalahan / data yang kurang valid dapat dimonitor dan dikoreksi bersama  Dapat melakukan pertukaran data dan file

 Berbagi sumber daya misalnya pemakaian satu printer untuk beberapa komputer yang terhubung dalam jaringan computer  Mempermudah komunikasi dalam suatu lingkungan kerja, misalnya dengan adanya program E-mail atau Chatting Apabila salah satu unit komputer terhubung ke internet melalui modem atau LAN, maka semua atau sebagian unit komputer dalam jaringan dapat mengakses dengan metode sharing connection.

d. Komponen Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian

Komponen-komponen SIMPEG menurut Keputusan Menteri Dalam Negeri No 17 Tahun 2000 meliputi:

1. Perangkat keras (hardware)

2. Perangkat lunak (software)

3. Sumber Daya Manusia

4. Basis Data (Database)

commit to user

 Perangkat keras (hardware) Perangkat keras (hardware) dalam sistem informasi manajemen kepegawaian

meliputi piranti-piranti yang digunakan oleh sistem komputer untuk masukan dan keluaran (input/output device), memory, modem, pengolah (processing), dan peripheral lain.

 Perangkat lunak Perangkat lunak (software) berupa program-program komputer yang meliputi

sistem operasi, bahasa pemrograman, dan program-program aplikasi.  Sumber daya manusia SDM yang terlibat dalam suatu sistem informasi manajemen kepegawaian meliputi operator, programmer, system analyst, serta individu lain yang terlibat di dalamnya.

 Basis data

Basis data (database) adalah sekumpulan file yang saling terkait dan membentuk suatu bangun data. Database minimal terdiri dari satu file yang cukup untuk dimanipulasi oleh komputer sedemikian rupa pada sebuah sistem pengolahan informasi. Dalam Keputusan Mendagri No. 17/2000 Tentang Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian DEPDAGRI dan Pemda, “Database adalah himpunan data seluruh Pegawai Negeri yang bermanfaat bagi perencanaan dan pelaksanaan pendayagunaan aparatur negara di Departemen Dalam Negeri dan Pemerintah Daerah”.

 Jaringan komputer Jaringan komputer adalah suatu jaringan yang menghubungkan antar komputer

agar dapat saling berkomunikasi/bertukar informasi.

e. Konsep Dasar Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian

Konsep dasar sistem informasi manajemen kepegawaian sama dengan

commit to user

1) Masukan (input)

Data-data yang perlu di-input dalam SIMPEG antara lain:

a) Biodata

b) Riwayat Pendidikan Formal dan Non Formal

c) Pelatihan Kepegawaian

d) Riwayat kepangkatan dan jabatan

e) Daftar Penilaian Pekerjaan (DP3)

f) Riwayat Keluarga

g) Riwayat Penghargaan / Tanda Jasa

h) Riwayat Pengalaman

i) Riwayat Organisasi j) Riwayat Cuti k) Riwayat Gaji

2) Proses (transformasi) Pengolahan data-data yang telah di-input sehingga menghasilkan informasi sesuai dengan kebutuhan masing-masing pengguna.

3) Keluaran (output)

Informasi yang dihasilkan dalam SIMPEG diantaranya:

a) Daftar Urut Kepangkatan

b) Daftar Susunan Kepangkatan

c) Daftar Kekuatan Pegawaian

d) Daftar Kenaikan Pangkat Struktural

e) Daftar Kenaikan Gaji Berkala

f) Rencana Kenaikan Pangkat

g) Pendidikan yang telah diikuti

h) Historis Karir

i) Laporan Statistik Pegawai j) Surat Keputusan (Peranita Kartika Dewi, 2008)

f. Ruang Lingkup Aplikasi Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian

Ruang lingkup aplikasi sistem informasi manajemen kepegawaian meliputi

a) Aplikasi pengadaan PNS Adalah Modul program yang berisi pengolahan data mengenai pengadaan PNS meliputi modul pembuatan daftar usul, permintaan NIP sampai dengan modul pencetakan surat keputusan pengangkatan menjadi CPNS.

b) Aplikasi kenaikan pangkat PNS Modul program aplikasi yang berisi pengolahan data mengenai proses kenaikan pangkat PNS mulai dari modul pembuatan usul, permintaan persetujuan/pertimbangan teknis kenaikan pangkat ke BKN sampai dengan pencetakan surat keputusan kenaikan pangkat.

commit to user

Modul program aplikasi yang berisi pengolahan data kepegawaian untuk keperluan pemberhentian dengan hak pensiun.

d) Aplikasi mutasi dan lain-lain. Modul program yang berisi pengolahan data kepegawaian untuk keperluan pemutakhiran data melalui perubahan data pegawai yang mengalami mutasi.

(Peraturan Kepala BKN no 20/2008 tentang Pedoman Pemanfaatan Sistem Aplikasi Pelayanan Kepegawaian)

g. Karakteristik Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian

Dalam Peraturan Kepala BKN no 20/2008 disebutkan bahwa SIMPEG memiliki karakteristik sebagai berikut: SIMPEG memiliki karakteristik sebagai berikut:

a) Sistem yang terkoneksi on-line antara BKN Pusat, regional dan instansi dengan menggunakan jaringan komunikasi data.

b) Menggunakan satu basis data PNS yang digunakan secara bersama.

c) Menggunakan struktur data dan tabel referensi yang sama sesuai dengan standar yang baku yang disusun BKN Pusat.

d) Sistem yang dibangun dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan instansi pengguna. (Peraturan Kepala BKN no 20/2008 tentang Pedoman Pemanfaatan Sistem Aplikasi Pelayanan Kepegawaian)

Sistem informasi manajemen kepegawaian merupakan manajemen kepegawaian yang dikembangkan sesuai dengan kebutuhan dan dirancang sedemikian rupa sehingga mampu menjadi komputerisasi dan modernisasi data pegawai dalam mengelola dan mengorganisasikan data-data pegawai guna optimalisasi manajemen administrasi secara professional.