LAPORAN AKHIR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

LAPORAN AKHIR
PENELITIAN TINDAKAN KELAS
PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI
METODE KOOPERATIVE SCRIPT PADA SISWA
KELAS III SDN 12 ATTASALO
KECAMATAN MA’RANG

OLEH
KELOMPOK TEMATIK
KETUA

: RISKHA WAHYUNI, S.Pd

7835 7606 6130 0062

ANGGOTA

: LISNAWATI, S.Pd

1037 7606 6330 0013


: HJ. WARNIDAH, S.Pdi.

2487 7536 5430 0052

DINAS PENDIDIKAN OLAH RAGA DAN PEMUDA
KABUPATEN PANGKAJENE DAN KEPULAUAN
KKG PELITA ILMU MODEL BERMUTU
2011
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN AKHIR PENELITIAN TINDAKAN KELAS
Rahmat

Page 1

1. Judul Penelitian
: Peningkatan Keterampilan Berbicara Melalui Metode
Pembelajaran Coperative Script pada Siswa Kelas III SDN 12 Attasalo
Kecamatan Ma’rang.
2. Ketua Peneliti
:

a. Nama Lengkap
: Riskha Wahyuni, S.Pd
b. Jenis Kelamin
: Perempuan
c. NUPTK
: 7835 7606 6130 0062
d. Tugas Pokok
: Guru Kelas
g. Sekolah
: SDN 12 Attasalo
3. Anggota Peneliti
: 1. Lisnawati, S. Pd.
2. Hj. Warnidah, S. Pdi.
4. Lama Penlitian
Dari bulan
Sampai

: 3 bulan
: Pebruari 2011
: April 2011

Bungoro, 5 April 2011

Mengetahui
Kepala Sekolah

Ketua Peneliti

H. ALIMUDDIN PATO, S. Pd.
NIP.195305251978011003

RISKHA WAHYUNI S.Pd
NIP.

Menyetujui:
Kepala UPTD Pendidikan Olah Raga
Dan Pemuda Kecamatan Ma‘rang

Drs. H. FAKHRUDDIN, M. Si.
NIP.19640416 198903 1 023


ABSTRAK
Rahmat

Page 2

Rahmat, 2011.Peningkatan Keterampilan Berbicara Model Pembelajaran
Kooperatif Script Siswa Kelas III SDN 47 Baru-Baru Toa Kecamatan
Pangkajene. Penelitian Tindakan Kelas,
Kata Kunci : Keterampilan Berbicara, Model Pembelajaran Kooperatif Script
Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas sebanyak 2 siklus pada siswa di Kelas
III SDN 47 Baru-Baru Toa semester genap Tahun Pelajaran 2010/201, bertujuan
untuk membuktikan penerapan pembelajaran Cooperative Script dapat meningkatkan
keterampilan berbicara siswa Kelas III SDN 47 Baru-Baru Toa pada tema
Peristiwa .Subyek penelitian sebanyak 27 orang siswa terdiri dari 15 perempuan dan
12 laki-laki yang diajar oleh peneliti. Teknik pengumpulan data menggunakan lembar
observasi dan tes hasil belajar. Analisis yang digunakan adalah analisis statistik
deskriptif berupa persentase dan tabel frekuensi.Hasil penelitian ini menunjukkan
peningkatan keterampilan berbicara siswa pada siklus 1 mencapai 29, 63 % kategori
baik, 37,04 % kategori Sedang, 33 % kategori kurang. Sementara pada siklus 2
menjadi 25,93 % kategori baik sekali, 51,85 % kategori baik, dan 22,22 % kategori

sedang. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa hasil belajar
keterampilan berbicara siswa meningkat
menggunakan

model

pembelajaran

pada

melalui pembelajaran tematik dengan

Cooperative

Script,

ada

kecenderungan


peningkatan aktivitas siswa tentang proses belajar siswa melalui pembelajaran
tematik menggunakan pendekatan pembelajaran kooperatif merupakan salah satu
pendekatan pembelajaran untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.

KATA PENGANTAR
Rahmat

Page 3

Bismillahirrahmanirrahiim
Puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT dengan rahmat
dan petnjuk-Nya, dan bantuan dari berbagai pihak maka karya tulis ilmiah dengan
judul ” Peningkatan Keterampilan Berbicara Melalui metode Cooperative Script pada
Siswa Kelas III SDN 47 Baru-Baru Toa dapat diselesaikan sesuai waktu yang telah
direncanakan, walaupun dalam bentuk yang sangat sederhana. Sholawat dan salam
senantiasa tercurah kepada Baginda Muhammad SAW.
Dalam penyelesaian karya tulis ini, kami banyak mendapatkan masukan dan
bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih
yang tak terhingga kepada semua pihak terutama bapak dosen yang terhormat yang
telah banyak memberikan pengarahan dan pelajaran berharga bagi kami.

Ucapan terima kasih kami sampaikan pula kepada Kepala Kelas III SDN 47
Baru-Baru Toa,Bapak H.Muh.Sabir,S.Pd. yang telah memberikan ijin kepada kami
untuk melakukan penelitian ini,
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa, karya tulis ilmiah ini masih jauh dari
kesempurnaan, baik dari segi penggunaan bahasa maupun isi yang termuat dalam
laporan hasil penelitian ini. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati kami
senantiasa menerima segala kritikan dan saran untuk kesempurnaannya.

Rahmat

Page 4

Semoga uraian dalam karya tulis ini, dapat memeberikan manfaat bagi
peningkatan kualitas pendidikan di SDN 47 Baru-Baru Toa khususnya dan pendidikan
di Indonesia pada umumnya. Mudah-mudahan Allah SWT meridhai kita semua. Amin.
Labakkang, 5 April 2011
Penulis

DAFTAR ISI
Rahmat


Page 5

Halaman
HALAMAN JUDUL.....................................................................................

i

HALAMAN PENGESAHAN......................................................................

ii

ABSTRAK.................................................................................................

iii

KATA PENGANTAR ...............................................................................

iv


DAFTAR ISI.............................................................................................

vi

DAFTAR LAMPIRAN ..............................................................................

viii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..........................................................................

1

B. Identifikasi Masalah...................................................................

3

C. Rumusan Masalah....................................................................

4


D. Pemecahan Masalah.................................................................

4

E. Tujuan Penelitian......................................................................

4

F. Manfaat Penelitian....................................................................

4

BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Pustaka........................................................................

6

B. Kerangka Pikir..........................................................................


9

C. Hipotetis Tindakan ..................................................................

9

BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Setting Penelitian.....................................................................

10

B. Subjek Penelitian.....................................................................

11

C. Instrumen Penelitian................................................................
D. Tekhnik Pengumpulan Data..................................................
Rahmat

Page 6

11

E. Tekhnik Analisis Data............................................................

12

F. Prosedur Penelitian................................................................

12

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian......................................................................

16

B. Pembahasan..........................................................................

24

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan............................................................................

27

B. Saran-saran...........................................................................

27

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................

29

Lampiran ...............................................................................................

30

DAFTAR LAMPIRAN
Rahmat

Page 7

NO.

Lampiran

Hal

1.

Lembar Observasi Siswa

30

2.

Lembar Observasi Guru

31

3.

Pedoman penilaian Tes Berbicara

33

4.

Daftar Nama kelompok

35

5.

Rencana Pembelajaran

36

6.

Foto – Foto kegiatan

40

BAB I
Rahmat

Page 8

PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang
Pembelajaran bahasa Indonesia pada d9asarnya bertujuan meningkatkan

keterampilan siswa menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi, baik secara
lisan maupun tertulis. Hal itu sesuai dengan standar kompentasi mata pelajaran
bahasa Indonesia dalam kurikulum Tingkat satuan Pendidikan ( Depdiknas 2006 )
yang menyatakan bahwa standar kompetensi mata pelajaran bahasa Indonesia
Berorientasi pada belajar Berkomunikasi Oleh karena itu, Pembelajaran Bahasa
Indonesia diarahkan untuk meningkatkan siswa berkomunikasi

secara Lisan

maupun Tertulis, Komunikasi secara lisan mencakup aktivitas menyimak dan
berbicara, sedangkan secara tertulis mencakup kegiatan membaca dan menulis.
Standar kompetensi berbicara aspek keterampilan berbahasa yang
dituntut untuk dikuasai oleh siswa dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
adalah berbicara secara efektif dan efisien untuk mengungkap perasaan,
pendapat, pikiran, kritikan, dan memuji,melaporkan berbagai peristiwa berpidato,
berceramah, dan berkhotbah, menyampaikan pesan / informasi, dan berdiskusi
( Depdiknas 2006 ). Oleh karena itu, keterampilan berbicara merupakan salah
satu keterampilan berbahasa yang perlu dimiliki oleh seorang siswa. Dalam
kehidupan sehari – hari siswa dihadapkan dengan berbagai kegiatan yang
menuntut keterampilan berbicara, dialog dalam lingkungan keluarga maupun
diluar lingkungan keluarga. Bahkan kadang – kadang terjadi adu argumentasi

Rahmat

Page 9

dalam suatu forum tertentu. Jadi, dalam semua situasi dituntut keterampilan
berbicara setiap individu yang ikut berpartisipasi.
Hal senada yang diungkap oleh Tarigan ( 1990 ) bahwa keadaan
pengajaran berbicara, sejalan keadaan pengajaran bahasa indonesia yang
dianggap belum memuaskan. Keterampilan berbicara para pelajar, dalam arti
luas belum memadai. Kenyataan dalam diskusii, debat, seminar, ataupun
ceramah menunjukkan bahwa sebagian besar pesrtanya diam, kurang bersuara.
Kegagalan

siswa

dalam

menguasai

keterampilan

berbicara

umumnya

disebabkan oleh kurangnya latihan dan kesempatan tang diberikan kepada murid
untuk melakukan aktifitas berbicara.
Masalah keterampilan berbicara tersebut juga terjadi pada siswa Kelas III
SDN 47 Baru-Baru Toa. Hal ini terefleksi berdasarkan pengamatan dan hasil
wawancara penulis dengan Siswa dan Guru di sekolah tersebut. Faktor
penyebab kurang memadainya keterampilan berbicara siswa pada sekolah
tersebut adalah : ( 1 ) Aktifitas siswa kurang memperhatikan aspek kebahasaan
dan nonkebahasaan dalam pembelajaran keterampilan berbicara, ( 2 ) kurang
kepercayaan

siswa

terhadap

apa

dimilikinya

atau

diketahuinya

untuk

disampaikan/dibicarakan.
Inovasi pembelajaran keterampilan berbicara sangat penting dilaksanakan
untuk mengatasi masalah tersebut. Alternatif yang dapat dilaksanakan oleh guru
dalam pembelajaran keterampilan berbicara adalah dengan memilih strategi
pembelajaran yang memungkinkan siswa berlatih semaksimal mungkin untuk
berbicara. Salah satu strategi pembelajaran yang dapat digunakan adalah
Rahmat

Page 10

Cooperative Script yaitu metode belajar dimana siswa bekerja berpasangan dan
bergantian secara lisan mengihtisarkan bagian-bagian materi yang dipelajari.
Metode ini sangat efektif digunakan untuk melatih keterampilan berbicara siswa,
menghilangkan kejenuhan yang diakibatkan oleh suasana yang terus menerus
sama dalam mata pelajaran lain, sehingga dapat menumbuhkan motivasi dan
gairah siswa dalam belajar.
B. Identifikasi Masalah
Sebagaimana telah dikemukakan dalam latar belakang masalah serta
dari pengamatan awal ditemukan fenomena – fenomena yang dipilih sebagai
obyek perhatian untuk dikaji secara alamiah.
Dapat didentifikasikan masalah sebagai berikut :
1. Kurangnya perbendaharaan kata yang dimiliki oleh siswa
2. Kurangnya latihan dan kesempatan yang diberikan kepada siswa
untuk melakukan aktifitas berbicara
3. Kurang percaya diri siswa dalam mengemukakan pendapatnya.

C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian dan identifikasi masalah diatas
dapat dikemukakan rumusan masalah :
1. Apakah metode Cooperative Script dapat meningkatkan keterampilan
berbicara siswa Kelas III SDN 47 Baru-Baru Toa

Rahmat

Page 11

D. Pemecahan Masalah
Agar sasaran penelitian ini dapat tercapai, maka dalam mengatasi
masalah yang dikemukakan di atas, dilakukan penelitian tindakan kelas
melalui metide Cooperative Script pada pembelajaran bahasa Indonesia
aspek keterampilan berbicara.
E. Tujuan Penilitian
Penelitian ini bertujuan untuk menerapkan pembelajaran melalui model
Cooperative Script

dalam meningkatkan keterampilan berbicara

pada siswa

Kelas III SDN 47 Baru-Baru Toa
F. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan memberi manfaat terhadap pembelajaran
keterampilan berbicara siswa SD dengan metode pembelajaran Cooperative
Script, diharapkan dapat bermanfaat :
a. Bagi Guru
penelitian ini dapat dijadikan acuan belajar dan mengevaluasi diri
terhadap

kemampuan

yang

dimilikinya

dan

untuk

meningkatkan

pembelajaran keterampilan berbicara dengan menggunakan Cooperative
Script
b. Bagi Siswa
Sebagai petunjuk bagi siswa dalam meningkatkan keterampilan berbicara
dan membina hubungan positif antar siswa serta melatih siswa untuk
menyampaikan dan menerima informasi secara lisan

Rahmat

Page 12

c. Bagi sekolah
Dapat memberikan sumbangan pemikiran kepada sekolah berupa inovasi
dalam meningkatkan keterampilan berbicara dengan penggunaan metode
belajar bekerja berpasangan (Cooperative Script)

Rahmat

Page 13

BAB

II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Pustaka
1. Hakikat berbicara
Berbicara merupakan suatu keterampilan berbahasa produktif.
Perkembangannya dilakukan berkenaan dengan aktifitas setelah keterampilan
reseptif dalam menyimak dan memahami bacaan. Jadi, berbicara dan menulis
selalu berada dibelakang kecakapan reseptif. Berbicara sebagai sesuatu yang
berhubungan dengan tindakan yang menyatakan sesuatu kepada seseorang
dalam bentuk ujaran/bahasa lisan ( Tarigan 1997 ).
Tarigan (1990 ) menyatakan bahwa berbicara adalah suatu alat untuk
mengomunikasikan gagasan – gagasan yang disusun serta dikembangkan
sesuai dengan kebutuhan pendengar dan penyimak. Tujuan utama berbicara
adalah untuk berkomunikasi agar dapat menyampaikan pikiran secara efektif,
maka pembicara seharusnya memahami makna segala sesuatu yang ingin
dikomunikasikan, dan dia harus mengetahui prinsip – prinsip yang mendasari
segala situasi pembicaraan.
Pengertian lain mengenai berbicara terdapat dalam Depdiknas ( 2003).
Disana

dinyatakan

bahwa

kemampuan

berbicara

adalah

kemampuan

mengungkapkan gagasan, pendapat, dan perasaan kepada pihak lain secara
lisan, ketepatan penggunaan gagasan, pendapat dan perasaan sebaiknya

Rahmat

Page 14

didukung oleh penggunaan bahasa secara tepat, dalam arti sesuai dengan
kaidah bahasa yang berlaku.
Untuk memperdalam mengenai kemampuan berbicara, diuraikan konsep
dasar berbicara menurut Tarigan, dkk. ( 1997 ) yaitu: (1) Berbicara dan
menyimak adalah dua kegiatan resiprokal, (2) Berbicara adalah dua proses
individu berkomunikasi, (3) Berbicara adalah ekspresi yang kreatif, (4) Berbicara
adalah tingkah laku, (5) Berbicara adalah tingkah laku yang dipelajari, (6)
Berbicara distimulasi oleh pengalaman,(7) Berbicara alat untuk memperluas
cakrawala, (8) kemampuan linguistik dan lingkungan dan (9) Berbicara adalah
pancaran kepribadian.
Sejalan dengan hal tersebut, Said ( 1984 ) mengemukakan bahwa
pemakaian bahasa indonesia yang baik dan benar didasarkan pada pandangan
prinsip pemakaian bahasa kedalam pengajaran bahasa.Pendekatan ini
menyatakan bahwa bahasa sebagai suatu sistem formal sekaligus bahasa
sebagai fenomena sosial..
Sehubungan dengan hal tersebut, maka dalam proses belajar –
mengajar seorang guru harus mampu memahami dan memperhatikan
kesembilan konsep dasar berbicara tersebut. Sebagai pihak yang berkompoten,
efektif, dan berperan gurulah yang paling mengetahui, memahami, dan
menghayati betapa pentingnya keterampilan berbicara bagi seorang siswa.
3. Pengertian pembelajaran Cooperative Script (Dansaereau CS, 1985)
Ada kecenderungan dewasa ini untuk kembali kepada pemikiran bahwa
anak akan belajar lebih baik jika lingkungan diciptakan alamiah. Belajar akan
Rahmat

Page 15

lebih bermakna jika anak mengalami apa yang dipelajarinya, bukan
mengetahuinya. Pembelajaran yang berorientasi target penguasaan materi
terbukti berhasil mengingat jangka pendek, tetapi gagal dalam membekali
anak memecahkan persoalan dalam kehidupan jangka panjang.
Pembelajaran Cooperative Script pada dasarnya memberikan
kesempatan kepada siswa untuk mengikhtisarkan dari bagian-bagian materi
yang dipelajari secara lisan melalui bekerja berpasangan, sehingga siswa
memiliki kemampuan untuk mengemukakan ide-ide pokok dari apa yang
dibaca dan pasangannya sebagai sebagai pendengar dapat menanggapi ideide pokok yang belum lengkap. Hal ini berarti semua siswa harus mampu
mengungkapkan mengungkapkan ide-idenya berarti siswa harus berbicara
Jadi, untuk memiliki berbicara tidak semudah yang dibayangkan
orang. Banyak ahli terampil menuangkan gagasannya dalam bentuk tulisan,
namun sering mereka kurang terampil menyajikannya secara lisan. Kadang –
kadang pokok pembicaraan cukup menarik, hasilnya pun kurang memuaskan.
Sebaiknya, walaupun topik kurang menarik, tetapi disajikan dengan cara dan
gaya yang tepat, akhirnya topik tersebut dapat menarik pendengarnya.
B. Kerangka Pikir
Dengan melalui metode Cooperative Script pembelajaran bahasa
Indonesia
dalam

pada aspek keterampilan berbicara dapat ditingkatkan, di mana
bekerja berpasangan dan bergantian membantu antar siswa

bekerjasama pasangannya. Sehingga keaktifan siswa meningkat dan siswa
lebih mudah memahami materi pembelajaran. Pembelajaran Cooperative Script
Rahmat

Page 16

atau bekerja berpasangan menumbuhkan daya kreatifitas, mengasikkan,
menyenangkan dan tidak membosankan.
D . Hipotesis Tindakan
Berdasarkan uraian di atas dapat dikemukakan hipotesis tindakan sebagai
berikut : Melalui Metode Cooperative Script hasil belajar Bahasa Indonesia pada
aspek Keterampilan berbicara bagi siswa Kelas III SDN 47 Baru-Baru Toa tahun
pelajaran 2010-2011 dapat ditingkatkan.

Rahmat

Page 17

BAB

III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Setting Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilakukan Kelas III SDN 47 Baru-Baru
Toa.Kecamatan Pangkajene.
2. Waktu Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan selama 4 bulan dimulai pada bulan
Januari sampai April 2011.
a. Minggu I Mei, menyusun persiapan penelitian
b. Minggu II, III Mei dilaksanakan Tindakan Siklus I, Observasi dan
refleksi.
c. Minggu IV Mei 2011 dilaksanakan evaluasi akhir siklus I

3. Siklus penelitian
PTK ini dilaksanakan melalui dua siklus

yaitu untuk melihat, melatih dan

memperbaiki keterampilan berbicara siswa melalui metode pembelajaran
bekerja berpasangan dan bergantian secara lisan mengkhtisarkan bagianbagian dari materi yang diajarkan (Cooperative Script) .

Rahmat

Page 18

B. Subjek Penelitian.
Dalam Penelitian Tindakan Kelas ini yang menjadi subjek penelitian adalah
siswa kelas III yang terdiri dari 27 siswa dengan komposisi perempuan 15 , lakilaki 12 Orang
C. Instrumen Penelitian
Sebelum pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas dibuat sebagai input
instrumen yang akan digunakan untuk memberi perlakuan dalam Penelitian
Tindakan Kelas yaitu rencana pembelajaran yang akan dijadikan Penelitian
Tindakan Kelas yaitu Kompetensi Dasar selain itu juga akan dibuat perangkat
pembelajaran yang berupa 1) Lembar Kerja Siswa, 2) lembar pengamatan
aktivitas siswa, 3) lembar evaluasi.

D. Teknik Pengumpulan Data
Adapun teknik pengumpulan data dalam penelitian Tindakan Kelas sebagai
berikut:
1. Tes yaitu digunakan untuk mendapatkan data tentang hasil belajar siswa
2. Observasi yaitu digunakan sebagai teknik untuk mengumpulkan data
tentang aktivitas siswa dalam pembelajaran yang bersifat kontekstual
3. Diskusi antara Guru, teman sejawat dan kolaborator untuk refleksi hasil
siklus Penelitian Tindakan Kelas.
Sedang Alat pengumpulan data yang digunakan adalah:
1. Tes / ujian yaitu menggunakan butir soal / instrumen soal untuk mengukur
hasil belajar siswa.
Rahmat

Page 19

2. Observasi Yaitu menggunakan lembar observasi untuk mengukur tingkat
aktivitas siswa dalam proses belajar mengajar
E. Teknik Analisis Data
Data yang diperoleh dari hasil pemberian tes baik pada pelaksanaan tes awal
maupun pada akhir pelaksanaan setiap siklus diolah dengan menggunakan deskriftif
kualitatif.Teknik deskriftif kualitatif untuk mendeskripsikan karakteristik yang diperoleh
siswa dan hasilnya disajikan dalam bentuk nilai baik sekali, baik, sedang, kurang,
kurang sekali

F. Prosedur Penelitian
Penelitian

tindakan

kelas

melalui

4

tahap

yaitu

:

perencanaan,

pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi, yang dilaksanakan dalam dua siklus
( tiap siklus dilakukan 3 kali tatap muka ).
Prosedur penelitian ini tunduk pada prinsip tahap-tahapnya yang terdiri dari 4 tahap :
1.

perencanaan

2.

pelaksanaan

3 . observasi
4

Rahmat

refleksi

Page 20

Siklus I
Perencanaan
1. Mengkaji kurikulum kelas III tentang keterampilan berbicara bersama
Supervisor
2. Membuat LKS, Media pembelajaran dan sumber – sumber belajar
keterampilan berbicara.
3. Mempersiapkan benda – benda nyata yang memungkinkan untuk
mengangkat masalah – masalah pembelajaran keterampilan berbicara
melalui bekerja berpasangan
4. Mempersiapkan sistem penilaian keterampilan berbicara.
Tindakan
1. Melaksanakan perencanaan keterampilan berbicara dengan metode bekerja
berpasangan dan bergantian secara lisan mengikhtisarkan bagian-bagian
dari materi yang dipelajari
2. Pencatatan evaluasi bertahap tentang keterampilan berbicara dengan
menggunakan metode Cooperative Script secara bertahap dilakukan sambil
pelaksanaan penelitian
Observasi
Hal – hal yang menjadi perhatian utama dalam pelaksanaan penelitian
tindakan ini adalah kreativitas anak yang berkaitan dengan keterampilan
berbicara dengan menggunakan metode Cooperative Script; ( 1 ) Kemampuan
keterampilan berbicara, ( 2 ) aktivitas tukar pendapat multiarah dalam

Rahmat

Page 21

pembelajaran keterampilan berbicara, ( 3 ) Presentase siswa yang aktif
bekerjasama dengan pasangannya.

Refleksi
Target yang diharapkan pada siklus I belum tercapai sebagaimana yang
diharapkan. Oleh karena itu, perlu dilanjutkan dengan siklus II.
Siklus II
Perencanaan
1. Mengkaji ( lanjutan ) kurikulum kelas III bersama Supervisor
2. Membuat LKS, media pembelajaran dan sumber – sumber

belajar

keterampilan berbicara.
3. Mengadakan pembicaraan dengan pembimbing untuk memilih sumber
belajar, media, dan LKS yang tepat.
4. Mempersiapkan benda – benda nyata yang memungkinkan untuk
mengangkat masalah – masalah pembelajaran keterampilan berbicara
yang bertukar pasangan
5. Mempersiapkan

sistem

penilaian

keterampilan

berbicara

yang

menggunakan metode bekerja berpasangan dan bergantian.

Tindakan
1. Melaksanakan perencanaan keterampilan berbicara dengan metode
Cooperative Script

Rahmat

Page 22

2. Pencatatan dan evaluasi berharap tentang keterampilan berbicara dengan
menggunakan metode Cooperative Script secara bertahap dilakukan
sambil pelaksanaan penelitian.
Observasi
Hal – hal yang menjadi perhatian utama dalam pelaksanaan penelitian
tindakan ini adalah kreativitas anak yang berkaitan dengan keterampilan
berbicara dengan menggunakan metode Cooperative Script : ( 1 )
Kemampuan keterampilan berbicara mengemukakan ide-de, ( 2 ) aktivitas
tukar pendapat multiarah dalam pembelajaran keterampilan berbicara, ( 3 )
presentase keaktifan siswa bkejasama dengan pasangannya.

Refleksi
Target yang diharapkan pada siklus II telah tercapai sebagaimana yang
diharapkan. Oleh karena itu, tidak perlu dilanjutkan dengan siklus berikutnya.

Rahmat

Page 23

BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus ( siklus I dan siklus II ), dimana
antara siklus I dan siklus II merupakan rangkaian kegiatan yang saling berkaitan.
Dalam artian pelaksanaan siklus II merupakan kelanjutan dan perbaikan dari
pelaksanaan siklus II. Prosedur pelaksanaan ini mengikuti model “ Kemmis dan
Mc.Taggart ( 1992 ) yang diawali dengan perencanaan, tindakan, pengamatan dana
refleksi.
Penjelasan Per-siklus
Secara terperinci, kegiatan – kegiatan yang dilakukan pada pelaksanaan tindakan
pada setiap tahap dapat diuraikan sebagai berikut:
1.

Pelasanaan Tindakan Siklus I
Pada pelaksanaan tindakan siklus I, dilakukan kegiatan – kegiatan ;

a. Permasalahan
Berdasarkan pengalaman penulis selama mengajar di Kelas III SDN 47
Baru-Baru Toa, penulis menemukan masalah berupa masih rendahnya
pembelajaran keterampilan berbicara siswa.Hal tersebut didukung dari hasil
pemberian tes awal yang menunjukkan bahwa nilai rata-rata yang diperoleh
siswa Kelas III SDN 47 Baru-Baru Toa Kabupaten Pangkep kategori kurang
yaitu 33,33 %

Rahmat

Page 24

b. Perencanaan Tindakan
Pada perencanaan tindakan siklus I, dilakukan kegiatan sebagai berikut:
1) Melakukan pertemuan dengan guru lainnya sebagai kolaborator dan
supervisor untuk membahas permasalahan yang akan dipecahkan
dalam penelitian ini dengan memaparkan hasil pemberian tes awal
2) Mempersiapkan model pembelajaran tersendiri yang mengacu pada
pendekatan pembelajaran Kooperatif.
3) Mempersiapkan soal – soal baik yang akan diberikan sebagai soal
latihan,maupun soal yang akan diberikan pada tahap observasi untuk
mengatahui peningkatan keterampilan berbicara melalui metode
Cooperatif Script.
c. Pelaksanaan Tindakan
Pada Tahap pelaksanaan tindakan siklus I, dilaksanakan pada minggu I, II,
dan III februari 2010 dengan materi masalah – masalah aktual yang terjadi
disekitar,Tindakan

yang

dilakukan

adalah

pembelajaran

dengan

menggunakan metode Cooperatif Scipt dengan langkah – langkah sebagai
berikut:
1) Melakukan proses belajar mengajar keterampilan berbicara melalui
metode Cooperative Script dengan mengacu pada pendekatan
tematik yang telah dibuat.
2) Pelaksanaan proses belajar mengajar keterampilan berbicara melalui
metode Cooperative Script untuk setiap pertemuan dilakukan dengan
alokasi waktu 2 X 35 Menit. Pada pelaksanaan tindakan siklus I,
Rahmat

Page 25

pelaksanaan

proses

belajar

mengajar

keterampilan

berbicara

dilakukan dengan alokasi waktu 6 X 35 menit atau 3 X pertemuan
3) Guru menyampaikan standar kompetensi dan kompetensi dasar
4) Guru membagikan lembaran soal sebagai tes awal
5) Guru menyajikan materi sesuai dengan rencana pembelajaran
6) Guru membagi kelompok kecil berpasangan yang terdiri dari 2 orang
siswa
7) Guru membagikan lembar materi kepada setiap kelompok dengan
materi yang berbeda
8) Masing – masing kelompok mengikhtisarkan materi secara lisan
dalam waktu 10 menit
9) Setiap kelompok pasangan diberi kesempatan untuk memberikan
tanggapan
10)Guru mengamati setiap kelompok untuk berkolaborasi dan sekaligus
memberi tanggapan serta penegasan.
d. Obervasi Tindakan
Pada tahap observasi tindakan siklus I, dilakukan kegiatan – kegiatan
sebagai berikut
1) Pelaksanaan ulangan sebagai observasi dengan materi pokok
bahasan yang telah diajarkan dalam pelaksanaan tindakan siklus I
dengan alokasi waktu 2 X 35 Menit
2) Dalam waktu 20 menit siswa selesai mengerjakan soal walaupun
masih ada 2 orang yg terlambat mengumpulkannya
Rahmat

Page 26

3) Masing – masing kelompok menjabarkan materi yang sudah
ditentukan
4) Pemeriksaan jawaban siswa sekaligus mengidentifikasi hasil belajar
keterampilan berbicara siswa melalui metode Cooperative Script
setelah

pelaksanaan

tindakan

siklus

I

dengan

menggunakan

pendekatan Tematik.

e. Refleksi Tindakan
Hasil observasi dengan pemberian ulangan yang telah diperiksa dan
dianalisis selanjutnya didiskusikan dengan guru lainnya sebagai kolaborator
untuk memperoleh tanggapan dan masukan guna perbaikan serta
penyempurnaan pada pelaksanaan tindakan siklus II.
Hasil observasi dan refleksi pada siklus I yang perlu diperhatikan sebagai
rencana tindakan siklus berikutnya adalah:
-

siswa sebaiknya dibiasakan untuk memperoleh pembelajaran dengan
menggunakan metode Cooperatif Script agar siswa bisa belajar untuk
berbicara dengan baik

-

Guru perlu memberikan stimulus pada kelompok pasangan yang
kurang percaya diri dalam menampikan hasil kelompoknya agar
berani dan tidak malu lagi

2.

Pelaksanaan Tindakan Siklus II
Pada pelaksanaan tindakan siklus II, dilakukan kegiatan – kegiatan sebagai
berikut:

Rahmat

Page 27

a. Permasalahan
Berdasarkan hasil refleksi pelaksanaan tindakan siklus I ditemukan
adanya peningkatan hasil belajar keterampilan berbicara melalui metode
diskusi siswa Kelas III SDN 47 Baru-Baru Toa. Walaupun demikian, nilai rata
–rata yang diperoleh dikategorikan sedang hingga baik.
b. Perencanaan Tindakan
Pada perencanaan tindakan siklus II, dilakukan kegiatan sebagai berikut:
1) Mempersiapkan model pembelajaran Cooperative Script yang tetap
mengacu pada pendekatan Tematik. Pada beberapa bagian, dari
model pembelajaran yang disusun dilakukan untuk memperbaiki
kelemahan dan mempertahankan keberhasilan pada siklus I, maka
pada pelaksanaan siklus II dapat dibuat perencanaan sebagai berikut
- Memberikan materi diskusi yang lebih menarik
-

Memberikan motifasi kepada kelompok pasangan siswa agar
lebih aktif dalam pembelajaran

-

Guru lebih interaktif membimbing kelompok pasangan yang
mengalami kesulitan

2) Mempersiapkan soal – soal baik yang akan diberikan sebagai soal
latihan,maupun soal yang akan diberikan pada tahap observasi untuk
mengatahui peningkatan keterampilan berbicara melalui metode
Cooperative Script.

Rahmat

Page 28

c. Pelaksanaan Tindakan
Pada Tahap pelaksanaan tindakan siklus II,dilaksanakan pada minggu I, II, III
dan IV Maret 2011dengan materi masalah- masalah aktual yang terjadi
disekitar kita langkah – langkah tindakan pembelajaran yang dilakukan
adalah revisi dari hasil refleksi pada siklus I yaitu:
1). Melakukan proses belajar mengajar keterampilan berbicara melalui
metode Cooperative Script dengan mengacu pada pendekatan
Tematik yang telah dibuat.
2)

Guru memberikan motivasi kepada kelompok
berpasangan agar lebih aktif lagi dalam pembelajaran

3)

Lebih

intensif

membimbing

kelompok

berpasangan yang mengalami kesulitan
4)

Memberikan pujian terhadap siswa

d. Obervasi Tindakan
Pada tahap observasi tindakan siklus II, dilakukan kegiatan – kegiatan
sebagai berikut :
1) Pelaksanaan ulangan sebagai observasi dengan materi pokok
bahasan yang telah diajarkan dalam pelaksanaan tindakan siklus II
dengan alokasi waktu 2 X 35 Menit
2). Pemeriksaan jawaban siswa sekaligus mengidentifikasi hasil belajar
keterampilan berbicara siswa melalui metode Coopertive Script
setelah pelaksanaan tindakan siklus II dengan menggunakan
pendekatan Tematik.
Rahmat

Page 29

e. Refleksi Tindakan
Hasil observasi dengan pemberian ulangan yang telah diperiksa dan
dianalisis selanjutnya didiskusikan dengan guru lainnya sebagai kolaborator
untuk memperoleh tanggapan dan masukan guna perbaikan serta
penyempurnaan pada pelaksanaan tindakan siklus II.dan yang perlu
diperhatikan pada siklus II terlihat siswa semakin aktif dalam mengikuti
pembelajaran,terjadinya interaksi antar kelompok pasangan satu dengan
kelompok pasangan lainnya, pendapat yang disampaikan lebih jelas dan
terarah, tanggapan siswa dikelas cukup baik dan berjalan secara demokratis.
Permasalahan pokok dalam penelitian ini adalah pembelajaran
keterampilan berbicara melalui metode Cooperative Script. Pembelajaran
keterampilan

berbicara

melalui

metode

Coperative

Scripti

dengan

pendekatan tematik.
Hasil Penelitian menunjukkan bahwa dengan pembelajaran keterampilan
berbicara

melalui

metode

Coopertive

Script

dapat

meningkatkan

keterampilan berbicara siswa yang meliputi aspek kebahasaan dan aspek
nonkebahasaa, setelah dilakukan tindakan pada siklus I dan siklus II

Rahmat

Page 30

1. Deskrifsi Hasil Tes Siklus I
Hasil tes Nonkebahasaan berbicara pada siklus I
Jumlah Siswa
0
8
10
9
0
27

Persentase
0
29,63
37,04
33,33
0
100

Kategori
Baik Sekali
Baik
Sedang
Kurang
Kurang Sekali

Data diatas menunjukkan bahwa aspek nonkebahasaan masih tergolong
kurang hingga sedang.Oleh karena itu, pembelajaran keterampilan berbicara aspek
nonkebahasaan perlu dilanjutkan pada siklus II.

2.

Deskrifsi Hasil Tes Siklus II
Setelah kegiatan pembelajaran keterampilan berbicara dengan

menggunakan metode diskusi pada aspek kebahasaan dan aspek nonkebahasaan
dilaksanakan, maka tes berbicara dilaksanakan kembali pada Siklus II

Hasil tes Nonkebahasaan berbicara pada siklus II
Jumlah Siswa
7
14
6
Rahmat

Persentase
25,93
51,85
22,22
Page 31

Kategori
Baik Sekali
Baik
Sedang

0
0
27

0
0
100

Kurang
Kurang Sekali

Data diatas menunjukkan bahwa aspek nonkebahasaan siswa dalam
keterampilan berbicara tergolong sedang hingga baik sekali. Oleh karena itu,
pembelajaran tidak perlu dilanjutkan pada siklus III.
B. Pembahasan
Berdasarkan hasil analisis data yang telah diuraikan diatas, maka secara
deskriptif hasil penelitian tindakan ini mengungkapkan adanya perbedaan hasil
belajar keterampilan berbicara aspek kebahasaan dan aspek nonkebahasaan siswa
Kelas III SDN 47 Baru-Baru Toa melalui metode Cooperative Script antara sebelum
pelaksanaan tindakan maupun setelah pelaksanaan tindakan dengan menggunakan
pendekatan kontekstual. Hasil penelitian ini juga menunjukkan adanya perbedaan
kemampuan

siswa

setelah pelaksanaan tindakan siklus I dengan setelah

pelaksanaan tindakan siklus II.
Dari hasil pemberian tes awal ( diagnostik ) terlihat bahwa hasil belajar
keterampilan berbicara aspek kebahasaan dan aspek nonkebahasaan siswa Kelas III
SDN 47 Baru-Baru Toa Melalui Metode Cooperative Script

dikategorikan sangat

kurang. Atas dasar tersebut, maka untuk meningkatkan hasil belajar keterampilan
berbicara melalui metode Cooperative Script maka dilakukan tindakan dengan
penekanan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan Kooperatif.
Hasil Observasi dan refleksi setelah pelaksanaan tindakan siklus I terlihat bahwa
kategori hasil belajar keterampilan berbicara aspek kebahasaan dan aspek

Rahmat

Page 32

nonkebahasaan siswa melalui Metode Diskusi mengalami kemajuan dari kategori
kurang menjadi kategori sedang.
Hasil Observasi dan refleksi setelah pelaksanaan tindakan siklus II terlihat
bahwa kategori hasil belajar keterampilan berbicara aspek kebahasaan dan aspek
nonkebahasaan siswa Kelas III SDN 47 Baru-Baru Toa Melalui Metode Cooperative
Script Tetap mengalami Peningkatan. Dalam artian jika pada siklus I hasil belajar
keterampilan berbicara dikategorikan kurang, maka pada siklus II hasil belajar
keterampilan berbicara melalui metode Cooperative Script mengalami peningkatan
maka, dikategorikan baik hingga baik sekali.
Berdasarkan uraian diatas terlihat bahwa terjadi peningkatan hasil belajar
keterampilan berbicara siswa kelas III melalui metode Cooperative Scritp setelah
dilakukannya proses belajar mengajar dengan menggunakan pendekatan Kooperatifl.
Hal ini ditandai dengan adanya peningkatan nilai siswa dari kategori kurang menjadi
kategori sedang, baik, dan baik sekali.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data pembahasan yang telah diuraikan diatas,
maka hasil penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut :

Rahmat

Page 33

1)

Pembelajaran dengan menggunakan metode cooperative Script yang dilakukan
oleh guru terhadap siswanya secara optimal dapat meningkatkan proses belajar
di kelas.

2)

Pembelajaran dengan menggunakan pendekatan tematik terbukti dapat
mengoptimalkan proses dan hasil belajar siswa , dimana siswa dapat lebih
memahami materi yang mereka terima

selain itu siswa dapat berbicara,

mengemukakan pendapat, dan lebih berani berdiri dihadapan teman –
temannya.

B. Saran
Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian yang telah dikemukakan di atas,
maka beberapa saran yang dapat penulis kemukakan, diantaranya sebagai
berikut :
1).

Kepada guru mata pelajaran bahasa Indonesia pada khususnya yang
mengajar di SDN 47 Baru-Baru Toa agar dalam proses belajar mengajar
bahasa indonesia dapat menggunakan pendekatan Cooperatif Scrip
karena sacara kualitatif dapat meningkatkan hasil belajar.

2).

Diharapkan juga kepada semua guru mata pelajaran bahasa Indonesia
untuk sedapat mungkin menguasai berbagai metode / pendekatan secara
alternatif metode mengajar lainnya, agar dalam proses pembelajaran tidak
hanya menggunakan satu jenis metode atau strategi mengajar untuk
meningkatkan hasil belajar siswa.

Rahmat

Page 34

3).

Kepada penelitian selanjutnya, Kiranya dapat mengadakan penelitian
selanjutnya untuk mendapatkan hasil yang lebih baik.

DAFTAR PUSTAKA

Arsyad, Maidar G. Dan Mukti U. S. 1998. Pembinaan Kemampuan Berbicara Bahasa
Indonesia. Jakarta : Erlangga.

Rahmat

Page 35

Depdiknas. 2006. Kurikulum Tingkat satuan Pendidikan. Jakarta : Departemen
pendidikan Nasional.
Hanafie, Sitti Hawang dan Aziz, Abdul. 2007. Metodologi penelitian Bahasa dan
pengajarannya. Makassar : UNM.
Nurhadi, dkk. 2004. Pembelajaran Kontekstual dan penerapannya dalam KBK.
Penerbit: Universitas Negeri Malang.
Tarigan,

Hanry

Guntur.

1990.

Berbicara

sebagai

suatu

keterampilan

Berbahasa.Bandung: Angkasa

Lampiran I

LEMBAR OBSERVASI PEMBELAJARAN UNTUK SISWA
No
1

Nama Siswa
Sapriadi
Rahmat

1


Aktivitas Siswa yang Diobservasi
2
3
4
5
6
7
8
9

%
10
10 %

Page 36

Ket.

2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27

Anwar
Akmal
Herwin
Akbar
Muh. Jayadi
Fahmi
Fachrul
Heri
Asrul
Zulhajji
Sandi
Tiara
Salmiah
Anita
Yuliana
Nurul
Nurpaidah
Nurpadilla
Anugrahwati
Indriana
Hasra
Fatmawati
Suriani
Soraya
Satriani
Irmayana
1.
2.
3.
4.
5.



10 %



10 %





20 %



10 %
10 %






20 %



10 %

Bergerak hilir mudik
Berlari kembali ke kelas
Melamun
Menangis
Melakukan pekerjaan lain

6. Mencoba menarik perhatian
7. Ke kamar kecil
8. Bertengkar
9. Asyik sendiri dengan pekerjaannya
10. Mengganggu siswa lain

Lampiran 2

LEMBAR OBSERVASI PEMBELAJARAN UNTUK GURU
Tema
Kelas/Sekolah
Nama Pengajar
Tahap/Aspek
Rahmat

Peristiwa
Tiga / SDN 47 Baru-Baru Toa
Riskha Wahyuni, S. Pd.
Indikator
Page 37

Hasil Observasi

Kegiatan Awal
Appersepsi dan
Motivasi

Kegiatan Inti
Materi Ajar

1. Apa yang dilakukan guru untuk menggali
pengetahuan awal atau memotivasi
siswa?
2. Bagaimanakah respon siswa? Apakah
siswa bertanya tentang sesuatu masalah
terkait dengan apa yang disajikan guru
pada kegiatan awal
3. Apakah guru memberikan penjelasan
umum tentang bahan ajar atau prosedur
kegiatan yang harus dilakukan siswa?

4. Bagaimanakah keterkaitan antara
pembelajaran dengan realita kehidupan,
lingkungan dan pengetahuan lainnya?

Pengelolaan
Sumber
belajar/Media

5. Apakah guru terampil dalam
memanfaatkan dan mampu
memanipulasi media pembelajaran?
6. Bagaimana interaksi siswa dengan
sumber belajar/media?

Startegi
Pembelajaran

7. Apakah proses pembelajaran
dilaksanakan dengan strategi yang
sesuai secara lancar?
8. Apakah siswa dapat mengikuti alur
kegiatan belajar?
9. Bagaimana cara guru membeikan
arahan yang mendorong siswa untuk
bertanya, berpikir dan berkegiatan?
10. Apakah siswa aktif melakukan kegiatan
fisik dan mental (berpikir) ? Berapa
banyak siswa yang aktif belajar ?

Kegiatan Penutup
Penguatan/
Konsolidasi
Evaluasi

Rahmat

11. Bagaimana cara guru memberikan
penguatan dengan mereviu, merangkum
atau menyimpulkan?
12. Apakah guru member tugas di rumah
untuk remedy atau penguatan?
13. Bagaimanakah cara guru melakukan
evaluasi pembelajaran?
14. Bagaimanakah kentuntasan belajar
siswa?

Page 38

Bernyanyi dan tanya
jawab materi yang lalu
Sebagian siswa tidak
bertanya tentang apa
yang disajikan
Ya, guru memberikan
penjalasan tentang
bahan ajar dan prosedur
kegiaan yang harus
dilakukan siswa
Sudah ada keterkaitan
antara pembelaaran
dengan realita
kehidupan, lingkungan
dan pengetahuan lainnya
Perlu perbaikan dalam
pemanfaatan media
Interaksi siswa dengan
media pembelajaran
kurang
Ya, sudah sesuai dengan
prosedur
Sebagian siswa dapat
mengikuti alur kegiatan
Memancing siswa
dengan pertanyaan dan
cerita yang berhubungan
dengan pertanyaan
Sebagina siswa yang
aktif sekitar 60 %
Bersama siswa
merangkumdan
menyimpulkan materi
Ya, memberikan PR
Memberikan alat
penilaian tertulis yang
telah dibuat sesuai
dengan tujuan
pembelajaran

Komentar Pengamat

Keterlaksanaan scenario pembelajaran (berdasarkan RPP) :
Pelaksanaan pembelajaran sudah sesuai dengan scenario yang ada
di RPP
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
……
Pelajaran berharga yang dapat dipetik pengamat :
Kemampuan guru melaksanakan pembelajaran sesuai dengan
scenario yang telah dibuat
………………………………………………………………………………
…………………………………………
Lain-lain :
………………………………………………………………………………
…………………………………………
………………………………………………………………………………
…………………………………………

Lampiran 3
Pedoman Penilaian Tes Berbicara
Aspek Kebahasaan

Rahmat

Page 39

-

Pelafalan
5 = Pelafalan tidak dipengaruhi bahasa ibu
4 = Pelafalan sedikit dipengaruhi bahasa ibu
3 = Melafalkan dengan sulit dan sekali – kali timbul salah pengertian
2 = Ucapannya susah sekali dipahami, sehingga sering diminta untuk
mengulanginya
1 = Terdapat banyak kesalahan, sehingga bicaranya benar- benar tidak
dapat dipahami

-

Ketepatan Pilihan Kata
5 = Suara sangat jelas dam pengungkapannya tepat
4 = Menggunakan kata yang tepat
3 = Menggunakan kata yang salah / tidak tepat, sehingga memerlukan
penyusuaian
2 = Menggunakan kata dan sangat terbatas kata yang diucapkan,
menyebabkan pembicaraannya sukar sekali untuk dibakukan
1

= Kata – kata yang diucapkan sangat terbatas, sehingga percakapan sulit
dilakukan

Keefektifan kalimat
5 = Tidak membuat kesalahan kalimat atau susunan kata
4 = Dua atau tiga kali membuat kesalahan kalimat / susunan kata, tetapi
tidak mengaburkan arti
Rahmat

Page 40

3 = Sering membuat kesalahan kalimat / susunan kata, sehingga sewaktu –
waktu mengaburkan arti
2

= Kesalahan kalimat / susunan kata menyebabkan pembicaraannya sukar
dipahami, sehingga ia harus mengubah bentuk kalimat dan terbatas pada
pola kalimat sederhana

1 = Banyak sekali kesalahan kalimat dan susunan kata, sehingga
pembicaraannya benar – benar tidak dapat difahami

Aspek Nonkebahasaan
5 = Pembicaraannya lancar sekali
4 = Dua atau tiga kalidipengaruhi oleh kesulitan bahasa
3 = Banyak dipengaruhi oleh kesulitan – kesulitan bahasa
2

= Sering ragu – ragu dalam berbicara, sehingga sering terpaksa berdiam
diri karena penguasaan bahasanya terbatas

1 = Pembicaraan terputus – terputus dan pendek – pendek, sehingga
menyebabkan Percakapan benar – benar tidak dapat berlangsung

Lampiran 4
DAFTAR NAMA – NAMA KELOMPOK BERPASANGAN
Kelompok Pasangan I

Kelompok Pasangan II

1. Sapriadi

1. Akmal

Rahmat

Page 41

2. Anwar

2. Herwin

Kelompok Pasangan III

Kelompok Pasangan IV

1. Akbar

1. Fahmi

2. Muh. Jayadi

2. Fachrul

Kelompok Pasangan V

Kelompok Pasangan VI

1. Heri

1. Zulhajji

2. Asrul

2.Sandi

Kelompok Pasangan VII

Kelompok Pasangan VIII

1.Tiara

1. Anita

2. Salmiah

2. Yuliana

Kelompok Pasangan IX

Kelompok Pasangan X

1. Nurul

1. Nurfadilla

2. Nurpaidah

2. Anugrahwati

Kelompok Pasangan XI
1.

Kelompok Pasangan XII

Indriana

1. Fatmaawati

2. Hasra

2.Suriani

Kelompok Pasangan XIII

Pemandu

1. Soraya

1. Irmayana

2. Satriani
Lampiran 5
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Tema

:

Peristiwa

Mata Pelajaran

:

Bahasa Indonesia

Kelas / Semester

:

III / 2 (dua)

Rahmat

Page 42

Pertemuan ke

:

-

Alokasi Waktu

:

4 x 35 menit

Standar Kompetensi

6. Mengungkapkan pikiran, perasaan dan
:

pengalaman secara lisan dengan bertelepon dan

Kompetensi Dasar

bercerita
:

VI.2 Menceritakan peristiwa yang pernah dialami,

Indikator

dilihat atau didengar
:

I.

Tujuan Pembelajaran

-

menuliskan percakapan melalui telepon

-

memperagakan percakapan melalui telepon

-

membuat percakapan melalui telepon dengan

:
II.

Materi Ajar

:

bahasa yang yang santun
-

memperagakan percakapan melalui telepon

III. Metode Pembelajaran

Percakapan telepon

IV. Langkah-langkah Pembelajaran

-

Pemberian tugas, tanya jawab, dialog

-

Membuat telepon mainan dari kaleng / gelas

Pertemuan ke 1

:

A. Kegiatan Awal
:
B. Kegiatan Inti

plastik dan benang.
-

Membuat percakapan melalui telepon sesuai tema
dengan teman sebangku

:

dengan telepon-telepon yang telah dibuat di

C. Kegiatan Akhir
Pertemuan 2

Memperagakan percakapan melalui telepon
depan kelas

:

-

Menanggapi isi percakapan teman

-

Menyimpulkan secara singkat tentang bahasa

A. Kegiatan Awal

yang digunakan dalam bertelepon
:

B. Kegiatan Inti

-

Menyebutkan kembali tentang bahasa yang
digunakan dalam bertelepon

:
C. Kegiatan akhir
:
V.

Alat/Bahan/Sumber Belajar

VI. Penilaian

Rahmat

:

Mengubah teks percakapan telepon menjadi
bentuk paragaph dengan kata-kata sendiri

-

Membacakannya di depan kelas

-

Memberikan kritik atau saran tentang isi paragraph

-

Memajang teks percakapan telepon

-

Telepon-teleponan

-

Teks percakapan

Page 43

Pertemuan 1 Tes Produk

:

-

Pengalaman guru

-

Buatlah percakapan melalui telepon tenatng

Pertemuan 2 Tes Sikap
Peristiwa
-

Lakukan percakapan melalui telepon tentang
Peristiwa didepan kelas

Mengetahui
Kepala Sekolah

Guru Kelas

………………………………
NIP. ………………………

……………………………
NIP………………………

Rahmat

Page 44

Contoh Instrumen
1.

Tuliskan masalah- masalah yang terjadi disekitar kita.
2. Sampaikan secara lisan isi teks sesuai dengan aspek kebahasaan
dan aspek nonkebahsaan.
3. Berikan tanggapan secara lisan ringkasan isi teks sesuai dengan
aspek kebahasaan dan aspek nonkebahsaan.

Pedoman penskoran (soal 1 )
ASPEK YANG DINILAI
Siswa yang menuliskan masalah yang terjadii dengan baik

SKOR
5

NILAI

sekali
Siswa yang menuliskan masalah yang terjadi dengan baik

4

Siswa yang menuliskan masalah yang terjadi dengan sedang

3

Siswa yang menuliskan masalah yang terjadi dengan kurang

2

Siswa yang menuliskan masalah yang terjadi dengan kurang

1

sekali
Pedoman penskoran (soal 2,3 )
ASPEK YANG DINILAI
Mampu menyampaikan dan memberikan tanggapan aspek

SKOR
5

kebahasaan dan aspek nonkebahasaan dengan baik sekali
Mampu menyampaikan dan memberikan tanggapan aspek
4
kebahasaan dan aspek nonkebahasaan dengan baik
Mampu menyampaikan dan memberikan tanggapan aspek
3
kebahasaan dan aspek nonkebahasaan dengan sedang
Mampu menyampaikan dan memberikan tanggapan aspek

Rahmat

Page 45

2

NILAI

kebahasaan dan aspek nonkebahasaan dengan kurang
Mampu menyampaikan dan memberikan tanggapan aspek
kebahasaan dan aspek nonkebahasaan dengan kurang

1

sekali
Perhitungan nilai akhir dalam skala 0-100 adalah sebagai berikut :
Nilai akhir = Peolehan skor X 100
Skor Maximum

Format pengamatan
NO

NAMA SISWA

ASPEK
1

2

JUMLAH

KET

3

1
2
3

KETERANGAN

1. Mengambil keputusan
Rahmat

RENTANG NILAI

( A ) baik sekali
Page 46

= 85-100

2. Menghargai pendapat orang lain

( B ) baik

= 70-84

3. terampil berkomunikasi

( C ) Sedang

= 55-69

( D ) kurang

= 40-54

( E ) kurang sekali

= 0-39

Rahmat

Page 47

Dokumen yang terkait

HASIL PENELITIAN KETERKAITAN ASUPAN KALORI DENGAN PENURUNAN STATUS GIZI PADA PASIEN RAWAT INAP DI BANGSAL PENYAKIT DALAM RSU DR SAIFUL ANWAR MALANG PERIODE NOVEMBER 2010

7 171 21

SOAL LATIHAN UTS IPA KELAS 1 SEMESTER 1 GANJIL 2016 KUMPULANSOALULANGAN

5 199 1

SOAL ULANGAN HARIAN IPS KELAS 2 BAB KEHIDUPAN BERTETANGGA SEMESTER 2

12 263 2

PENGARUH HASIL BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN TERHADAP TINGKAT APLIKASI NILAI KARAKTER SISWA KELAS XI DALAM LINGKUNGAN SEKOLAH DI SMA NEGERI 1 SEPUTIH BANYAK KABUPATEN LAMPUNG TENGAH TAHUN PELAJARAN 2012/2013

23 233 82

HUBUNGAN PEMANFAATAN MEDIA AUDIOVISUAL TERHADAP TINGKAT PEMAHAMAN DAN SIKAP SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 BATANGHARI NUBAN LAMPUNG TIMUR

25 130 93

HUBUNGAN KEPRIBADIAN DENGAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 2 PONCOWARNO KALIREJO LAMPUNG TENGAH TAHUN PELAJARAN 2013/2014

10 138 52

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI 1 SINAR MULYA KECAMATAN BANYUMAS KAB. PRINGSEWU

43 182 68

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TPS UNTUK MENINGKATKAN SIKAP KERJASAMA DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV B DI SDN 11 METRO PUSAT TAHUN PELAJARAN 2013/2014

6 73 58

PENGARUH PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH DAN MINAT BACA TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 WAY

18 108 89

PENINGKATAN HASIL BELAJAR TEMA MAKANANKU SEHAT DAN BERGIZI MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK-PAIR-SHARE PADA SISWA KELAS IV SDN 2 LABUHAN RATU BANDAR LAMPUNG

3 72 62