Pengembangan buku Lift The Flap Ensiklopedia anak tentang 18 pakaian adat di Indonesia bagian Barat.

(1)

ABSTRAK

PENGEMBANGAN BUKU LIFT THE FLAP ENSIKLOPEDIA ANAK TENTANG 18 PAKAIAN ADAT DI INDONESIA BAGIAN BARAT

Elisabet Riris Kusumawati Universitas Sanata Dharma

2016

Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan yang berawal dari potensi dan masalah terkait pakaian adat di Indonesia. Potensi yang ada adalah upaya pengenalan pakaian adat melalui buku ensiklopedia sebagai bentuk untuk menghargai dan melestarikan keanekaragaman budaya di Indonesia. Masalah yang didapatkan peneliti yaitu keterbatasan buku ensiklopedia yang membahas pakaian adat di Indonesia. Tujuan dari penelitian ini yaitu menambah pengetahuan guru dan siswa dalam mengenal pakaian adat yang ada pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial. Oleh Karena itu, peneliti terdorong untuk melakukan penelitian dan pengembangan ensiklopedia anak tentang pakaian adat di Indonesia bagian Barat.

Pengembangan ensiklopedia di Indonesia bagian Barat ini menggunakan 5 langkah pengembangan dalam mengembangkan produk meliputi: 1) potensi dan masalah, 2) pengumpulan data, 3) desain produk, 4) validasi desain, dan 5) revisi produk. Subjek penelitian adalah siswa kelas IV dan V di Mancasan yang berjumlah 6 siswa. Objek dari penelitian ini adalah pengembangan ensiklopedia anak tentang 18 pakaian adat di Indonesia bagian Barat. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar wawancara dan lembar kuesioner validasi produk. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kualitatif dan kuantitatif.

Hasil penelitian menunjukkan pengembangan ensiklopedia anak yang dikembangkan dilihat dari beberapa aspek; kenyamanan, kelengkapan komponen, konsistensi susunan, kesesuaian bahasa, dan aspek isi. Validasi desain ini dilakukan oleh 4 validator, dengan rentang nilai 1-4. Skor rata-rata dari keempat validator yaitu 3,44 yang termasuk dalam klasifikasi sangat baik. Hasil tersebut menunjukkan bahwa pengembangan ensiklopedia anak tentang 18 pakaian adat di Indonesia bagian Barat yang sudah layak digunakan untuk anak-anak.


(2)

ABSTRACT

THE DEVELOPMENT OF LIFT THE FLAP CHILDREN

ENCYCLOPEDIA BOOK ABOUT 18 TRADITIONAL DRESSES IN THE WEST PART OF INDONESIA

Elisabet Riris Kusumawati Sanata Dharma University

2016

This research and development started from the potential and problem that related to the traditional dresses in Indonesia. The potential was the efforts of the introduction of traditional dresses through the encyclopedia book to appreciate and preserve cultural diversity in Indonesia. The problem that obtained by the researcher was the limitations of the encyclopedia book about the traditional dresses in Indonesia. The purposes of this research was to upgrade the knowledge of the teachers and students to know the traditional dresses on the Social Science learning subjects. Therefore, the researcher was willing to do research and development of the lift the flap children encyclopedia book about traditional dresses in the west part of Indonesia.

The development of the lift the flap children encyclopedia book in the west part of Indonesia used 5 steps of development in developing products include: 1) the potential and problems, 2) data collection, 3), product design 4), design validation, and 5) the revision of the product. The subjects of the research were the 6 students of class IV and V in Mancasan. The object of this research was the development of the lift the flap children encyclopedia book about 18 traditional dresses in the west part of Indonesia. The instruments of this research were the interview sheet and questionnaire sheets of product validation. Data analysis that used in this research was qualitative and quantitative analysis.

The results of this research showed that the developing of the lift the flap children encyclopedia book viewed by some aspects; comfort, completeness of the components, consistency of the format, conformity of language, and the contents. Design validation was done by 4 validators, with the amount of the value of 1-4. The average score from the four validators was 3,44 that included in the classification of very good. That result showed the development of the lift the flap children encyclopedia book about 18 traditional dresses in the west part of Indonesia was suitable to use by the children.


(3)

PENGEMBANGAN BUKU LIFT THE FLAP ENSIKLOPEDIA

ANAK TENTANG 18 PAKAIAN ADAT DI INDONESIA

BAGIAN BARAT

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh:

Elisabet Riris Kusumawati NIM: 121134125

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA 2016


(4)

i

PENGEMBANGAN BUKU LIFT THE FLAP ENSIKLOPEDIA

ANAK TENTANG 18 PAKAIAN ADAT DI INDONESIA

BAGIAN BARAT

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh:

Elisabet Riris Kusumawati NIM: 121134125

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA 2016


(5)

(6)

(7)

iv

PERSEMBAHAN Skripsi ini dipersembahkan untuk:

 Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang selalu senantiasa memberikan kelancaran dan kemudahan yang tiada batas.

 Kedua Orang tuaku FX. Supriyanto (Alm) dan Cicilia Pardilah yang telah mendidik, membimbing, dan memberikan kasih sayang padaku.

 Kakakku tersayang, Danik Sulistiawati yang selalu memberikan dukungan, doa dan semangat.

 Teman-teman Mahasiswa Prodi PGSD 2012 Kelas B yang selalu memberikan semangat dan dukungan.


(8)

v MOTTO

“Karena masa depan sungguh ada dan harapanmu tidak akan hilang” (Amsal 23:18)

“Dia memberi kekuatan kepada yang lelah dan menambah semangat kepada yang tiada berdaya”

(Yesaya 40:29)

“Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan dan bertekunlah dalam doa”

(Roma 12:12)

“Masa depan tergantung pada apa yang kita lakukan hari ini” (Mahatma Gandhi)


(9)

vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar referensi, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 4 Agustus 2016

Penulis,


(10)

vii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : Elisabet Riris Kusumawati

Nomor Mahasiswa : 121134125

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustkaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

“PENGEMBANGAN BUKU LIFT THE FLAP ENSIKLOPEDIA ANAK TENTANG 18 PAKAIAN ADAT DI INDONESIA BAGIAN BARAT”

Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalty kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal: 4 Agustus 2016 Yang menyatakan,


(11)

viii ABSTRAK

PENGEMBANGAN BUKU LIFT THE FLAP ENSIKLOPEDIA ANAK TENTANG 18 PAKAIAN ADAT DI INDONESIA BAGIAN BARAT

Elisabet Riris Kusumawati Universitas Sanata Dharma

2016

Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan yang berawal dari potensi dan masalah terkait pakaian adat di Indonesia. Potensi yang ada adalah upaya pengenalan pakaian adat melalui buku ensiklopedia sebagai bentuk untuk menghargai dan melestarikan keanekaragaman budaya di Indonesia. Masalah yang didapatkan peneliti yaitu keterbatasan buku ensiklopedia yang membahas pakaian adat di Indonesia. Tujuan dari penelitian ini yaitu menambah pengetahuan guru dan siswa dalam mengenal pakaian adat yang ada pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial. Oleh Karena itu, peneliti terdorong untuk melakukan penelitian dan pengembangan ensiklopedia anak tentang pakaian adat di Indonesia bagian Barat.

Pengembangan ensiklopedia di Indonesia bagian Barat ini menggunakan 5 langkah pengembangan dalam mengembangkan produk meliputi: 1) potensi dan masalah, 2) pengumpulan data, 3) desain produk, 4) validasi desain, dan 5) revisi produk. Subjek penelitian adalah siswa kelas IV dan V di Mancasan yang berjumlah 6 siswa. Objek dari penelitian ini adalah pengembangan ensiklopedia anak tentang 18 pakaian adat di Indonesia bagian Barat. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar wawancara dan lembar kuesioner validasi produk. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kualitatif dan kuantitatif.

Hasil penelitian menunjukkan pengembangan ensiklopedia anak yang dikembangkan dilihat dari beberapa aspek; kenyamanan, kelengkapan komponen, konsistensi susunan, kesesuaian bahasa, dan aspek isi. Validasi desain ini dilakukan oleh 4 validator, dengan rentang nilai 1-4. Skor rata-rata dari keempat validator yaitu 3,44 yang termasuk dalam klasifikasi sangat baik. Hasil tersebut menunjukkan bahwa pengembangan ensiklopedia anak tentang 18 pakaian adat di Indonesia bagian Barat yang sudah layak digunakan untuk anak-anak.


(12)

ix ABSTRACT

THE DEVELOPMENT OF LIFT THE FLAP CHILDREN

ENCYCLOPEDIA BOOK ABOUT 18 TRADITIONAL DRESSES IN THE WEST PART OF INDONESIA

Elisabet Riris Kusumawati Sanata Dharma University

2016

This research and development started from the potential and problem that related to the traditional dresses in Indonesia. The potential was the efforts of the introduction of traditional dresses through the encyclopedia book to appreciate and preserve cultural diversity in Indonesia. The problem that obtained by the researcher was the limitations of the encyclopedia book about the traditional dresses in Indonesia. The purposes of this research was to upgrade the knowledge of the teachers and students to know the traditional dresses on the Social Science learning subjects. Therefore, the researcher was willing to do research and development of the lift the flap children encyclopedia book about traditional dresses in the west part of Indonesia.

The development of the lift the flap children encyclopedia book in the west part of Indonesia used 5 steps of development in developing products include: 1) the potential and problems, 2) data collection, 3), product design 4), design validation, and 5) the revision of the product. The subjects of the research were the 6 students of class IV and V in Mancasan. The object of this research was the development of the lift the flap children encyclopedia book about 18 traditional dresses in the west part of Indonesia. The instruments of this research were the interview sheet and questionnaire sheets of product validation. Data analysis that used in this research was qualitative and quantitative analysis.

The results of this research showed that the developing of the lift the flap children encyclopedia book viewed by some aspects; comfort, completeness of the components, consistency of the format, conformity of language, and the contents. Design validation was done by 4 validators, with the amount of the value of 1-4. The average score from the four validators was 3,44 that included in the classification of very good. That result showed the development of the lift the flap children encyclopedia book about 18 traditional dresses in the west part of Indonesia was suitable to use by the children.


(13)

x

KATA PENGANTAR

Puji syukur peneliti panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat dan karunia-Nya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi dengan judul

“PENGEMBANGAN BUKU LIFT THE FLAP ENSIKLOPEDIA ANAK

TENTANG 18 PAKAIAN ADAT DI INDONESIA BAGIAN BARAT” berjalan lancar dan dapat menyelesaikan dengan baik. Penyusunan skripsi ini merupakan salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.

Peneliti juga mengucapkan terimakasih kepada beberapa pihak yang membantu peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini. Ucapan terimakasih tersebut disampaikan kepada:

1. Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.

2. Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd. selaku Kaprodi Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Sanata Dharma.

3. Apri Damai Sagita Krissandi, S.S.,M.Pd. selaku Wakaprodi Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Sanata Dharma.

4. Eny Winarti, Ph.D. dan Laurensia Aptik Evanjeli, S.Psi., M.A. selaku dosen pembimbing I dan II yang telah memberikan saran, kritik, dorongan, pikiran dan waktu untuk membimbing peneliti dalam menyelesaikan skripsi. 5. Para dosen dan staff karyawan PGSD Universitas Sanata Dharma yang telah

melayani peneliti dengan baik.


(14)

xi

7. Anak-anak Dusun Mancasan yang telah bersedia membantu selama proses penelitian.

8. Orangtuaku Cicilia Pardilah yang memberikan dukungan, doa, dan semangat.

9. Semua pihak dan sahabat yang telah membantu peneliti yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Penulis berharap skripsi ini dapat memberikan manfaat yang berguna bagi pendidikan ditingkat Sekolah Dasar, khususnya yang berkaitan dengan memperkenalkan kebudayaan Indonesia tentang pakaian adat. Penulis meminta maaf apabila dalam penulisan skripsi ada beberapa kesalahan baik dalam sistematika penyajian, isi dan sebagainya. Oleh karena itu, peneliti berharap meminta kritik dan saran yang dapat membangun.


(15)

xii DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ………... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ……… ii

HALAMAN PENGESAHAN ……….. iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ………... iv

HALAMAN MOTTO ……… v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ………... vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ……… vii

ABSTRAK ……….. viii

ABSTRACT ……… ix

KATA PENGANTAR ………... x

DAFTAR ISI ……… xii

DAFTAR TABEL ……… xv

DAFTAR GAMBAR ………... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ………. xviii

BAB I PENDAHULUAN ……….. 1

A.Latar Belakang Masalah ……… 1

B.Rumusan Masalah ………. 5

C.Tujuan Penelitian ……….. 5

D.Manfaat Penelitian ……….... 5

E. Definisi operasional ……….. 6

F. Spesifikasi Produk ………. 7

BAB II LANDASAN TEORI ……….. 10

A.Kajian Pustaka ………. 10

1. Ensiklopedia ……….... 10

a. Pengertian Ensiklopedia ……… 10

b. Macam-macam Ensiklopedia ……… 11

c. Tujuan Ensiklopedia ……….. 11


(16)

xiii

a. Pengertian Pakaian Adat ……… 13

b. Provinsi di Indonesia ………. 14

c. Informasi Pakaian Adat ……….... 15

3. Lift The Flap (Buku Berjendela)…..……….. 33

a. Pengertian Lift The Flap (Buku Berjendela) .……… 33

b. Manfaat Lift The Flap (Buku Berjendela) ……..………... 35 B.Hasil Penelitian yang Relevan ………. 35

C.Kerangka Berpikir ………... 39

D.Pertanyaan Penelitian ……….. 40

BAB III METODE PENELITIAN ………41

A.Jenis Penelitian ………. . 41

B.Setting Penelitian ……… 41

1. Objek Penelitian ……… 41

2. Subjek Penelitian ……….. 42

3. Tempat Penelitian ……….. 42

4. Waktu Penelitian ………... 42

C.Prosedure Pengembangan ……… 42 D.Teknik Pengumpulan Data ……… 46 1. Wawancara ……….. 46 2. Kuesioner ………. 47 E. Instrumen Penelitian ….……….. 49 1. Wawancara ……… 49

2. Kuesioner ………. 50

F. Teknik Analisis Data ………... 51

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ………. 54

A.Hasil Penelitian ……… 54 1. Proses Pengembangan ………... 54

a. Potensi dan masalah ……… 54

b. Pengumpulan Data ……….. 55

c. Desain Produk ………. 56


(17)

xiv

e. Revisi Desain ………... 71

B.Pembahasan ………. 75

BAB V PENUTUP ……….. 80

A.Kesimpulan ……….. 80

B.Keterbatasan Penelitian ……….. 81

C.Saran ……… 81

DAFTAR REFERENSI ………83

LAMPIRAN ………. 86


(18)

xv

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 3.1 Kisi-kisi pedoman wawancara untuk guru ……….. 49

Tabel 3.2 Kisi-kisi pedoman wawancara untuk siswa ………. 50

Tabel 3.3 Kisi-kisi kuesioner validasi ………. 51

Tabel 3.4 Pernyataan kuesioner validasi ………. 51

Tabel 4.1 Kriteria penskoran ……… 58

Tabel 4.2 Hasil validasi oleh dosen ilmu sejarah ………. 59

Tabel 4.3 Hasil validasi oleh dosen seni tari ……… 60

Tabel 4.4 Hasil validasi oleh guru SD ……… 61

Tabel 4.5 Hasil validasi oleh siswa kelas IV yang pertama ………. 63

Tabel 4.6 Hasil validasi oleh siswa kelas IV yang kedua ……… 64

Tabel 4.7 Hasil validasi oleh siswa kelas IV yang ketiga ……… 65

Tabel 4.8 Hasil validasi oleh siswa kelas V yang pertama ……….. 67

Tabel 4.9 Hasil validasi oleh siswa kelas V yang kedua ……….. 68 Tabel 4.10 Hasil validasi oleh siswa kelas V yang ketiga ………69 Tabel 4.11 Rekapan hasil validasi ……… 70

Tabel 4.12 Kritik dan saran validasi desain ………. 71

Tabel 4.13 Revisi Desain ……….……… 72 Tabel 4.14 Contoh gambar revisi desain ……….. 73 Tabel 4.15 Hasil penilaian produk oleh validator ……… 79


(19)

xvi

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Pakaian provinsi Nanggroe Aceh Darussalam……….………. 15

Gambar 2.2 Pakaian provinsi Sumatera Utara ………. 17

Gambar 2.3 Pakaian provinsi Sumatera Barat ………. 18

Gambar 2.4 Pakaian provinsi Riau ……….. 19

Gambar 2.5 Pakaian provinsi Kepulauan Riau ……… 20

Gambar 2.6 Pakaian provinsi Jambi ………. 21

Gambar 2.7 Pakaian provinsi Sumatera Selatan ……….. 22

Gambar 2.8 Pakaian provinsi Lampung ……….. 23

Gambar 2.9 Pakaian provinsi Bangka Belitung ……….. 24

Gambar 2.10 Pakaian provinsi Bengkulu ………. 25

Gambar 2.11 Pakaian provinsi Banten ………... 26

Gambar 2.12 Pakaian provinsi DKI Jakarta ……… 27

Gambar 2.13 Pakaian provinsi Jawa Barat ……….. 28

Gambar 2.14 Pakaian provinsi Jawa Tengah ……….. 29

Gambar 2.15 Pakaian provinsi DIY ……… 30

Gambar 2.16 Pakaian provinsi Jawa Timur ……… 31

Gambar 2.17 Pakaian provinsi Kalimantan Barat ……… 32

Gambar 2.18 Pakaian provinsi Kalimantan Tengah ……….33


(20)

xvii

Gambar 3.1 Bagan langkah-langkah penelitian dan pengembangan Sugiyono …43 Gambar 3.2 Bagan penelitian dan pengembangan yang digunakan ………. 43

Gambar 4.1 Bentuk tulisan awal ……….. 73

Gambar 4.2 Bentuk tulisan yang sudah diganti ………73 Gambar 4.3 Keterangan kelengkapan awal ……….. 73 Gambar 4.4 Keterangan kelengkapan yang sudah diganti ……….. 73 Gambar 4.5 Pakaian provinsi DIY awal ……….. 74

Gambar 4.6 Pakaian provinsi DIY yang sudah diganti ……… 74

Gambar 4.7 Bentuk dan ukuran halaman judul ……… 74

Gambar 4.8 Bentuk dan ukuran halaman yang sudah diganti ……….. 74

Gambar 4.9 Cover desain awal ……… 74


(21)

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Surat Ijin Penelitian dan Telah Melakukan Penelitian ………. 86

Lampiran 2 Lembar Wawancara Guru dan Hasil Wawancara Guru ………….. 89

Lampiran 3 Lembar Wawancara Siswa dan Hasil Wawancara Siswa ………… 92

Lampiran 4 Lembar Validasi Desain ……….. 95

Lampiran 5 Hasil Validasi oleh Guru ……….. 98

Lampiran 6 Hasil Validasi oleh Dosen ……….. 102

Lampiran 7 Hasil Validasi oleh Siswa ………109


(22)

1 BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang

Imran (2014) memaparkan buku merupakan bentuk cetak yang banyak dijadikan koleksi di perpustakaan. Salah satu terbitan buku yang ada di perpustakaan adalah ensiklopedia. Ensiklopedia adalah buku atau serangkaian buku yang menghimpun keterangan atau uraian tentang berbagai hal dalam bidang seni dan ilmu pengetahuan yang disusun menurut abjad atau menurut lingkungan ilmu (KBBI, 2005:303). Ensiklopedia tersebut termasuk salah satu sumber belajar yang dapat memberikan banyak pengetahuan maupun informasi. Ensiklopedia sangat mudah digunakan karena disusun menurut abjad serta berisi informasi tentang berbagai bidang ilmu. Penggunaan ensiklopedia lebih mempermudah guru menyampaikan materi dalam kegiatan pembelajaran di kelas. Siswa akan lebih mudah menerima materi dengan penggunaan ensiklopedia, karena berisi informasi yang luas dan mendalam.

Listia (2014) menjelaskan bahwa ensiklopedia merupakan sumber belajar yang efektif untuk digunakan. Ensiklopedia merupakan sumber belajar yang dapat digunakan oleh guru dan siswa dalam kegiatan pembelajaran. Siswa dapat membaca ensiklopedia yang ada di perpustakaan sekolah sesuai dengan tema yang mereka inginkan. Ensiklopedia sangat membantu siswa dalam kegiatan belajar di kelas. Siswa akan lebih tertarik dalam belajar dan lebih membantu untuk memahami materi yang sedang dipelajari. Ketersediaan ensiklopedia yang belum memadai atau terbatas yang ada di sekolah merupakan salah satu


(23)

keterbatasan guru dalam menggunakan ensiklopedia dalam kegiatan pembelajaran di kelas. Tema ensiklopedia yang masih terbatas menjadi kendala guru dalam menggunakan ensiklopedia yang sesuai dengan materi dalam pembelajaran.

Keanekaragaman budaya Indonesia merupakan suatu keunikan yang layak dilestarikan bagi hidup dan berkembangnya kebudayaan itu sendiri (Condronegoro, 1995:1). Salah satu ragam kebudayaannya adalah pakaian adat. Pakaian adat merupakan simbol kebudayaan suatu daerah. Setiap daerah di Indonesia ini mempunyai ciri khas pakaian adat yang berbeda-beda dengan pakaian adat daerah lain. Pakaian adat yang berbeda-beda antar daerah ini mempunyai arti tersendiri. Pakaian adat biasanya digunakan dalam acara pernikahan, acara resmi, acara adat, maupun acara-acara besar. Pakaian adat setiap daerah dapat mencerminkan setiap suatu daerah.

Dengan pakaian adat yang ada, hendaknya kita melestarikan kebudayaan Indonesia dengan cara mengetahui pakaian adat masing-masing daerah yang berbeda-beda dan memakai pakaian adat pada acara-acara besar. Dengan memakai pakaian adat, kita sudah menghargai kebudayaan yang ada di Indonesia. Kita harus mengetahui sejarah serta kelengkapan yang ada pada pakaian adat di setiap masing-masing daerah di Indonesia.

Dengan berkembangnya zaman, banyak orang yang sudah tidak peduli dengan kebudayaan Indonesia. Banyak orang yang tidak mengetahui ciri khas pakaian adat masing-masing daerah di Indonesia. Pakaian adat yang merupakan simbol kebudayaan Indonesia yang tidak banyak digunakan atau dipakai oleh


(24)

kebanyakan orang karena menurut anggapan mereka pakaian adat itu tidak penting. Hal tersebut dapat dilihat dari kebanyakan orang yang mengenakan pakaian modern pada saat acara adat maupun acara-acara besar.

Berdasarkan hasil wawancara pada siswa dan guru kelas IV dan V di SD Kanisius Gowongan, data diperoleh dari jawaban siswa yaitu bahwa ensiklopedia yang ada di perpustakaan sekolah sangat terbatas jumlahnya dan tema ensiklopedia yang ada yaitu ensiklopedia tentang sains, hewan, tumbuhan, luar angkasa. Siswa memilih tema ensiklopedia tentang pakaian adat, tema yang belum banyak dibahas dan belum tersedia di perpustakaan sekolah mereka.

Hasil wawancara yang diperoleh dari guru menunjukkan bahwa guru jarang menggunakan ensiklopedia dalam kegiatan pembelajaran karena ketersediaan ensiklopedia yang sangat terbatas dan guru kesulitan dalam menyesuaikan tema ensiklopedia dengan materi yang akan diajarkan di kelas. Tema ensiklopedia yang ada di perpustakaan sekolah yaitu ensiklopedia tentang sains, hewan, tumbuhan, luar angkasa. Guru memilih tema ensiklopedia tentang pakaian adat karena belum banyak dibahas dan belum tersedia di perpustakaan SD Kanisius Gowongan. Guru juga menjelaskan bahwa materi pakaian adat tersebut terdapat dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial kelas V dan guru merasa kesulitan dalam menjelaskan materi tentang pakaian adat, sehingga guru memilih tema tersebut untuk membantu dalam kegiatan pembelajaran di dalam kelas.

Dengan melihat permasalahan tersebut, peneliti bermaksud mengembangkan ensiklopedia yang berjudul “Pengembangan Buku Lift The


(25)

Flap Ensiklopedia Anak Tentang 18 Pakaian Adat Di Indonesia Bagian Barat”. Peneliti mengembangkan ensiklopedia karena ketersediaan ensiklopedia yang masih terbatas. Ensiklopedia ini dikembangkan karena memberikan informasi tentang pakaian adat yang dibutuhkan siswa dalam kegiatan pembelajaran di kelas. Hal tersebut dapat dilihat dari materi kelas V berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan semester satu pada kompetensi dasar 1.4 menghargai keragaman suku bangsa dan budaya di Indonesia. Pengembangan ensiklopedia ini diharapkan dapat membantu siswa dan guru dalam memahami materi pelajaran tentang pakaian adat. Di dalam ensiklopedia, peneliti menjelaskan 18 pakaian adat di Indonesia bagian barat yang terdiri dari beberapa keterangan berupa nama pakaian, penggunaan pakaian, serta kelengkapan pakaian.

Peneliti mengembangkan ensiklopedia melalui buku Lift The Flap dan menggunakan gambar pakaian adat dalam bentuk nyata. Hal tersebut untuk menarik siswa dalam membaca dan belajar tentang pakaian adat. Lift The Flap atau sering disebut buku berjendela yaitu buku berjendela yang terdapat gambar di dalamnya, dimana gambar dilengkapi dengan jendela yang dapat dibuka baik ke atas, ke bawah, ke kiri, dan ke kanan serta terdapat informasi dibaliknya. Penggunaan buku Lift The Flap ini untuk menarik siswa dan melatih perkembangan motorik siswa. Dengan pengembangan ensiklopedia anak tentang pakaian adat diharapkan dapat membantu dan mempermudah siswa untuk lebih mengenal kebudayaan Indonesia khususnya tentang pakaian adat di Indonesia bagian barat. Dengan ensiklopedia Lift The Flap, siswa akan lebih mudah dan tertarik dalam mempelajari pakaian adat. Siswa akan lebih mengenal dan


(26)

mengetahui secara jelas tentang pakaian adat yang ada di Indonesia khususnya Indonesia bagian barat. Peneliti hanya mengembangkan pakaian adat di Indonesia bagian barat, karena melihat letak astronomis Yogyakarta yang berada di Indonesia bagian barat yang digunakan sebagai tempat penelitian.

B.Rumusan Masalah

Penelitian ini mempunyai rumusan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana proses pengembangan buku Lift The Flap ensiklopedia anak tentang 18 pakaian adat di Indonesia bagian barat?

2. Bagaimana kualitas produk pengembangan buku Lift The Flap ensiklopedia anak tentang 18 pakaian adat di Indonesia bagian barat?

C.Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah, peneliti mempunyai tujuan sebagai berikut: 1. Mendeskripsikan proses pengembangan buku Lift The Flap ensiklopedia

anak tentang 18 pakaian adat di Indonesia bagian barat.

2. Mendeskripsikan kualitas produk pengembangan buku Lift The Flap ensiklopedia anak tentang 18 pakaian adat di Indonesia bagian barat.

D.Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian dan pengembangan ini adalah sebagai berikut: 1. Manfaat Teoritis


(27)

Penelitian ini memberikan informasi dan pengetahuan tentang 18 pakaian adat di Indonesia bagian barat melalui pengembangan ensiklopedia anak dengan buku Lift The Flap.

2. Manfaat Praktis a. Bagi Siswa

Pengembangan ensiklopedia ini memberikan kemudahan pada siswa dalam mengenal dan mempelajari pakaian adat dalam pembelajaran. b. Bagi Guru

Pengembangan ensiklopedia ini dapat dijadikan referensi oleh guru dalam melakukan pembelajaran untuk siswa SD.

c. Bagi Peneliti

Pengembangan ini memberikan pengalaman dalam melakukan pengembangan ensiklopedia anak dan pengetahuan mengenai pakaian adat di Indonesia bagian barat untuk melestarikan kebudayaan Indonesia.

E.Definisi Operasional

Adapun definisi operasional dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Ensiklopedia

Ensiklopedia adalah buku atau serangkaian buku yang menghimpun keterangan atau uraian tentang berbagai hal dalam bidang seni dan ilmu pengetahuan yang disusun menurut abjad atau menurut lingkungan ilmu. 2. Pakaian adat


(28)

3. Lift The Flap (buku berjendela)

Lift The Flap yaitu buku berjendela yang terdapat gambar di dalamnya, di mana gambar dilengkapi dengan jendela yang dapat dibuka baik ke atas, ke bawah, ke kanan maupun ke kiri serta memiliki keterangan di baliknya.

F. Spesifikasi Produk

Spesifikasi produk yang dikembangkan peneliti adalah sebagai berikut:

1. Pengembangan produk yang dihasilkan adalah berupa ensiklopedia anak tentang pakaian adat di Indonesia.

2. Pengembangan produk ensiklopedia anak ini berbentuk pesergi panjang dengan ukuran panjang 21 cm dan lebar 15 cm.

3. Pengembangan produk ensiklopedia anak ini menggunakan jenis kertas ivory.

4. Pengembangan ensiklopedia anak ini berisi 38 halaman.

5. Pengembangan produk ini mengelompokkan pakaian adat berdasarkan pembagian waktu di Indonesia yaitu Indonesia bagian barat (Provinsi Nanggroe Aceh Darrusalam, Provinsi Sumatera Utara, Provinsi Sumatera Barat, Provinsi Riau, Provinsi Kepulauan Riau, Provinsi Jambi, Provinsi Sumatera Selatan, Provinsi Lampung, Provinsi Bangka Belitung, Provinsi Bengkulu, Provinsi DKI Jakarta, Provinsi Jawa Barat, Provinsi Jawa Tengah, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Provinsi Jawa Timur, Provinsi Kalimantan Barat, Provinsi Kalimantan Tengah), Indonesia bagian Tengah (Provinsi Kalimantan Utara, Provinsi Kalimantan Selatan, Provinsi


(29)

Kalimantan Timur, Provinsi Bali, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Provinsi Nusa Tenggara Barat, Provinsi Sulawesi Barat, Provinsi Sulawesi Tengah, Provinsi Sulawesi Selatan, Provinsi Sulawesi Tenggara, Provinsi Sulawesi Utara, Provinsi Gorontalo), dan Indonesia bagian Timur (Provinsi Maluku, Provinsi Maluku Utara, Provinsi Papua, Provinsi Papua Barat).

6. Penyusunan buku disusun berdasarkan urutan nama provinsi.

7. Pengembangan produk buku ensiklopedia anak berisi kata pengantar, daftar isi, 34 provinsi yang ada di Indonesia, dan daftar pustaka.

8. Pengembangan produk ensiklopedia anak ini dibagi menjadi 2 bagian, karena produk ensiklopedia ini disusun berdasarkan hasil kerjasama dengan peneliti lain yang membahas Indonesia bagian Tengah dan Indonesia bagian Timur.

9. Pengembangan produk ensiklopedia anak ini, peneliti hanya mengembangkan 18 pakaian adat di Indonesia bagian Barat.

10.Pembahasan produk ensiklopedia anak tentang pakaian adat di Indonesia ini dibatasi pada nama provinsi, nama pakaian adat, penggunaan pakaian, dan kelengkapan pakaian.

11.Pengembangan produk ensiklopedia anak tentang pakaian adat di Indonesia membahas berbagai tema pakaian seperti pakaian pernikahan, pakaian upacara adat maupun pakaian resmi, dan pakaian keseharian. Pemilihan berbagai tema tersebut untuk mengenalkan pakaian adat kepada siswa dengan berbagai tema pakaian, tidak hanya satu tema pakaian.


(30)

12.Pengembangan ensiklopedia anak memuat gambar pakaian adat yang berupa foto nyata yang diperoleh dari informasi yang ada di internet pada website tertentu yang terpercaya.

13.Pengembangan ensiklopedia anak ini memuat informasi tentang pakaian adat yang diperoleh dari internet pada website tertentu yang terpercaya.

14.Pengembangan ensiklopedia anak ini menyajikan informasi tentang kelengkapan pakaian adat, dimulai dari bagian atas yaitu kepala seperti menggunakan destar, blangkon, sanggul kemudian dilanjutkan bagian tengah yaitu tubuh seperti menggunakan baju, rompi dan selanjutnya yaitu aksesoris yang dipakai. Penyajian informasi dari bagian atas supaya mudah dibaca dan dipahami oleh pembaca.

15.Pengembangan ensiklopedia anak ini melalui buku Lift The Flap untuk menarik siswa dalam membaca dan melatih perkembangan motorik siswa. 16.Pengembangan ensiklopedia anak tentang pakaian adat di Indonesia dapat

dimanfaatkan sebagai koleksi perpustakaan serta referensi untuk guru dan siswa dalam belajar tentang pakaian adat.


(31)

10 BAB II

LANDASAN TEORI A.Kajian Pustaka

1. Ensiklopedia

a. Pengertian Ensiklopedia

Pengertian Ensiklopedia menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi ketiga (2005:303) adalah buku atau serangkaian buku yang menghimpun keterangan atau uraian tentang berbagai hal dalam bidang seni dan ilmu pengetahuan yang disusun menurut abjad atau menurut lingkungan ilmu. Hal tersebut sejalan dengan Komaruddin (2007:67) memaparkan ensiklopedia berasal dari bahasa Yunani, en, kuklos, dan paideia sedangkan dalam bahasa Inggris disebut encyclopedia. Ensiklopedia merupakan suatu karya universal dan komprehensif yang menghimpun informasi dan uraian tentang pelbagai cabang ilmu pengetahuan atau bidang ilmu pengetahuan tertentu dari pelbagai kurun waktu yang umumnya disusun dalam bentuk artikel-artikel terpisah menurut urutan abjad berdasarkan subyek. Chaer (2007:181) memaparkan ensiklopedia adalah buku yang menjelaskan atau mendeskripsikan sesuatu hal atau konsep.

Dari ketiga pengertian di atas memiliki persamaan yaitu ensiklopedia adalah buku yang dirangkai atau disusun secara abjad yang


(32)

berisi informasi atau keterangan tentang berbagai cabang ilmu yang menjelaskan suatu konsep.

b. Macam-macam Ensiklopedia

Ensiklopedia mempunyai dua macam yaitu ensiklopedia umum dan ensiklopedia khusus (Chaer, 2007:183) berikut penjelasannya:

1) Ensiklopedia Umum

Ensiklopedia yang berisi berbagai informasi dari berbagai disiplin ilmu dan segmen-segmen budaya.

2) Ensiklopedia Khusus

Ensiklopedia yang hanya memuat satu bidang keilmuan atau kegiatan.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan ensiklopedia khusus, yaitu ensiklopedia yang membahas secara khusus informasi bidang tertentu. Ensiklopedia ini membahas tentang 18 pakaian adat di Indonesia bagian Barat.

c. Tujuan Ensiklopedia

Ensiklopedia memiliki tiga tujuan secara umum (Suwarno, 2011:62) berikut penjelasannya:

1) Source of Answer to Fact Question

Ensiklopedia dapat berperan sebagai sumber jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang memerlukan fakta dan kenyataan serta data-data. Ensiklopedia disusun untuk menyajikan materi-materi yang berdasarkan pengetahuan ataupun kejadian dan sesuatu hal


(33)

yang benar-benar ada, bukan karangan semata, sehingga pengguna yang menggunakan ensiklopedia hanya akan mendapat jawaban yang akurat karena materi yang didapat berdasarkan pengetahuan dan fakta.

2) Source Of Background Service

Ensiklopedia sebagai sumber informasi yang memuat topik dan pengetahuan dasar yang ada hubungannya dengan suatu subjek dan berguna untuk penelusuran lebih lanjut. Bisa dikatakan bahwa ensiklopedia pada dasarnya membahas berbagai macam hal dan fenomena yang dijadikan sebagai subjek bahasa untuk disajikan dalam bentuk cetakan.

3) Direction Service

Layanan pengarahan terhadap bahan-bahan lebih lanjut untuk para pembaca terhadap topik-topik yang dibahas. Setiap akhir pembahasan suatu subjek, pada ensiklopedia selalu dicantumkan referensi mengenai bahasan materi yang sudah dituangkan. Referensi ini bukan hanya sumber materi yang digunakan dalam pembahasan, namun juga sumber referensi lain yang berhubungan dengan materi yang sedang dibahas.


(34)

2. Pakaian Adat

a. Pengertian Pakaian Adat

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008:1000), pakaian adalah sesuatu barang yang dipakai, sedangkan adat menurut KBBI (2008:8) adalah suatu aturan atau cara kelakuan yang sudah menjadi kebiasaan dan memiliki ciri khas. Jadi pakaian adat adalah pakaian yang digunakan sebagai simbol kebudayaan yang sudah menjadi kebiasaan yang mempunyai ciri khas yang berbeda-beda.

Condronegoro (1995:1) memaparkan pakaian merupakan salah satu dari beragam kebudayan etnik yang dapat dijumpai dalam kehidupan masyarakat. Pakaian dapat digunakan sebagai ciri pembeda antara daerah. Pakaian dengan berbagai simboliknya mencerminkan norma-norma serta nilai-nilai budaya suatu suku bangsa di Indonesia. Dengan begitu pakaian atau busana merupakan suatu unsur penting yang ikut menentukan identitas kehidupan budaya bangsa Indonesia. Perangkat lambang dalam pakaian bermakna sebagai pengatur tingkah laku dan berfungsi memberikan sumber informasi, sedangkan menurut Koentjaraningrat (2015:13), adat adalah wujud ideal dari kebudayaan. Secara lengkap wujud itu dapat kita sebut adat tata kelakuan, karena adat berfungsi sebagai pengatur kelakuan. Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan pakaian adat adalah pakaian yang digunakan sebagai ciri pembeda sebagai wujud ideal dari kebudayaan yang berfungsi sebagai


(35)

pengatur kelakuan. Pengertian pakaian adat menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008:1000) adalah pakaian resmi khas daerah.

Dari beberapa pengertian di atas maka dapat disimpulkan pakaian adat adalah pakaian yang digunakan setiap daerah yang mempunyai ciri khas serta kelengkapan masing-masing yang berbeda-beda. Pakaian adat merupakan suatu simbol dari kebudayaan setiap daerah yang berfungsi sebagai pengatur kelakuan. Pakaian adat biasanya digunakan dalam acara-acara besar.

Peneliti memilih pakaian adat di Indonesia bagian barat, karena melihat letak astronomis Yogyakarta yang berada di Indonesia bagian barat yang digunakan sebagai tempat penelitian.

b. Provinsi yang ada di Indonesia

Menurut Sutrisno (2009:56), Indonesia mempunyai 34 Provinsi, berikut adalah provinsi di Indonesia menurut pembagian waktu:

1) Indonesia Bagian Barat

Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, Provinsi Sumatera Utara, Provinsi Sumatera Barat, Provinsi Riau, Provinsi Kepulauan Riau, Provinsi Jambi, Provinsi Sumatera Selatan, Provinsi Lampung, Provinsi Bangka Belitung, Provinsi Bengkulu, Provinsi DKI Jakarta, Provinsi Jawa Barat, Provinsi Banten, Provinsi Jawa Tengah, Provinsi DIY, Provinsi Jawa Timur, Provinsi Kalimantan Barat, Provinsi Kalimantan Tengah.


(36)

2) Indonesia Bagian Tengah

Provinsi Kalimantan Utara, Provinsi Kalimantan Selatan, Provinsi Kalimantan Timur, Provinsi Bali, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Provinsi Nusa Tenggara Barat, Provinsi Sulawesi Barat, Provinsi Sulawesi Tengah, Provinsi Sulawesi Selatan, Provinsi Sulawesi Tenggara, Provinsi Sulawesi Utara, Provinsi Gorontalo.

3) Indonesia Bagian Timur

Provinsi Maluku, Provinsi Maluku Utara, Provinsi Papua, Provinsi Papua Barat.

Pada pengembangan ensiklopedia ini, peneliti hanya mengembangkan provinsi yang ada di Indonesia bagian barat.

c. Isi informasi dari masing-masing provinsi yaitu: 1) Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam

Sumber gambar: rositadevi04.it.student.pens.ac.id Gambar 2.1 Pakaian Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam

Pakaian adat Nanggroe Aceh Darussalam disebut Baje Meukasah dan Baju kurung berlengan panjang. Pakaian ini dipakai saat acara pernikahan. Kelengkapan


(37)

pakaian ini yaitu Pria: Pakaian adat ini disebut Baje Meukasah. Pakaian ini pada bagian kepala dilengkapi penutup kepala yang disebut makutup. Penutup kepala ini dililit oleh tompok dari emas. Tompok ialah hiasan persegi 8 bertingkat dan terbuat dari logam mulia.Bagian tubuh memakai baju jas yang dihiasi sulaman keemasan yang terdapat pada krah baju. Kain sarung yang dilipat dipinggang untuk bawahannya. Pelengkap yang digunakan sebilah rencong atau siwah berkepala emas dan berhiaskan permata diselipkan di ikat pinggang. Wanita: Pakaian adat ini disebut baju kurung berlengan panjang. Pakian ini pada bagian kepala dihiasi dengan rambut yang ditarik ke atas membentuk sanggul kecil dengan hiasan kecil bercorak bunga. Bagian tubuh memakai baju kurung berlengan panjang hingga sepinggul dengan krah yang unik seperti baju khas cina. Pada bagian bawah memakai sarung bercorak yang dilipat sampai lutut, corank pada sarung ini bersulam emas. Perhiasan yang dipakai kalung yang disebut kula, gelang tangan, anting, dan ikat pinggang berwarna emas (keterangan ini diadopsi dari kebudayaanindonesia.net).


(38)

2) Provinsi Sumatera Utara

Sumber gambar: fitinline.com

Gambar 2.2 Pakaian Provinsi Sumatera Utara

Pakaian adat Sumatera Utara disebut Pakaian Adat Ulos. Pakaian ini dipakai saat acara adat maupun acara resmi. Kelengkapan pakaian ini yaitu Pria: Pakaian ini pada bagian kepala dilengkapi dengan sortali yang merupakan ikat kepala seperti mahkota. Bagian tubuh memakai jas berlengan panjang. Pada bagian bawah memakai sarung. Pelengkap yang digunakan yaitu selendang yang diselempangkan di bahu sebelah kanan. Wanita: Pakaian ini pada bagian kepala dihiasi ikat kepala yang seperti mahkota. Bagian tubuh memakai baju berlengan panjang dan kain ulos sebagai bawahannya.Pelengkap yang digunakan yaitu selendang yang diselempangkan di bahu sebelah kanan (keterangan ini diadopsi dari fitinline.com pakaian tradisional sumatera utara).


(39)

3) Provinsi Sumatera Barat

Sumber gambar: fitinline.com

Gambar 2. 3 Pakaian Provinsi Sumatera Barat

Pakaian adat Sumatera Barat disebut Baju Penghulu dan Baju Adat Bundo Kanduang. Pakaian ini dipakai saat acara adat sebagai pakaian kebesaran. Kelengkapan pakaian ini yaitu Pria: Pakaian adat ini disebut Baju Penghulu. Pakaian ini pada bagian kepala dilengkapi dengan penutup kepala yang disebut destar. Bagian tubuh memakai baju berwarna hitam berlengan panjang dan celana sebagai bawahannya. Pelengkap yang digunakan sesamping berwarna merah yang dikenakan dibahu sebelah kanan dan keris dibagian pinggang dengan posisi condong ke kiri. Wanita: Pakaian adat ini disebut Bundo Kanduang. Pakaian ini pada bagian kepala dilengkapi dengan penutup kepala yang berbentuk seperti tanduk runcing yang berumai emas. Bagian tubuh memakai pakaian berwarna hitam yang dihiasi dengan benang emas dan tepinya diberi minsie. Bagian bawah memakai kain sarung. Pelengkap yang digunakan balapak yang diselempangkan dari bahu kanan ke rusuk kiri (keterangan ini diadopsi dari fitinline.com pakaian tradisional sumatera Barat).


(40)

4) Provinsi Riau

Sumber gambar: www.kebudayaanindonesia.com Gambar 2.4 Pakaian Provinsi Riau

Pakaian adat Riau disebut Baju Kurung Teluk Belanga. Pakaian ini dipakai saat upacara pernikahan. Kelengkapan pakaian ini yaitu Pria: Pakaian ini pada bagian kepala dilengkapi dengan penutup kepala yang disebut destar. Bagian tubuh memakai baju dan celana yang serupa dengan kain samping bermotif. Pelengkap yang digunakan sebai warna kuning di bahu kanan, rantai panjang berbelit dua yang dikalungkan di leher dan keris hulu burung serindit pendek yang diselipkan di sebelah kiri. Wanita: Pakaian ini pada bagian kepala dihiasi sanggul dengan berhiaskan bunga-bunga. Bagian tubuh memakai baju kurung Perhiasan yang digunakan sebai kuning di bahu kiri, dokoh bertingkat pada dada, gelang berkepala naga pada lengan atas, and gelang patah semat pada lengan bawah (keterangan ini diadopsi dari www.anneahira.com pakaian adat Riau).


(41)

5) Provinsi Kepulauan Riau

Sumber gambar: www.kebudayaanindonesia.com Gambar 2. 5 Pakaian Provinsi Kepulauan Riau

Pakaian adat Kepulauan Riau disebut Baju Kurung Teluk Belanga. Pakaian ini dipakai saat pernikahan. Kelengkapan pakaian ini yaitu Pria: Pakaian ini pada bagian kepala dilengkapi dengan penutup kepala yang disebut destar. Bagian tubuh memakai jubah dan celana panjang sebagai bawahannya. Pelengkap yang digunakan kain selempang di bahu sebelah kanan dan ikat pinggang. Wanita: Pakaian ini pada bagian kepala dihiasi sanggul yang berhiaskan tusuk cempaka emas dan penutup dahi. Bagian tubuh memakai baju telepuk dan kain cual, serta kain selempang yang telah disuji di bahu sebelah kiri. Perhiasan yang digunakan berupa anting, gelang dan cincin (keterangan ini diadopsi dari www.anneahira.com pakaian adat kepulauan Riau).


(42)

6) Provinsi Jambi

Sumber gambar: budaya-indonesia.org Gambar 2.6 Pakaian Provinsi Jambi

Pakaian adat Jambi disebut Baju kurung. Pakaian ini dipakai saat pernikahan. Kelengkapan pakaian ini yaitu Pria: Pakaian ini pada bagian kepala dilengkapi dengan penutup kepala yang disebut lacak terbuat dari kain beludru yang diberi kertas tebal didalamnya agar menjadikannya keras. Tutup kepala ini memiliki dua bagian yang menjulang tinggi dengan julangan yang lebih tinggi pada bagian depannya. Bagian tubuh memakai baju kurung dan bagian bawah memakai celana atau cangge. Pelengkap yang digunakan keris yang diselipkan di perut. Wanita: Pakaian ini pada bagian kepala dilengkapi dengan penutup kepala yang disebut pesangkon yang terbuat dari kain beludru pada bagian luarnya diberi hiasan menyerupai duri pandan. Bagian tubuh memakai baju kurung dan kain sarung sebagai bawahannya. Perhiasan yang dipakai cincin pacat kenyang, anting berbentuk kupu-kupu di telinga, gelang kilat bahu di tangan, kalung tapak di leher dan teratai penutup dada (keterangan ini diadopsi dari budaya Indonesia.com pakaian adat Jambi).


(43)

7) Provinsi Sumatera Selatan

Sumber gambar: www.kebudayaanindonesia.com Gambar 2.7 Pakaian Sumatera Selatan

Pakaian adat Sumatera Selatan disebut Pakaian Adat Aesan Paksangko. Pakaian ini dipakai saat pernikahan. Kelengkapan pakaian ini yaitu Pria: Pakaian ini pada bagian kepala dihiasi berupa songkok emas. Bagian tubuh memakai pakaian berupa songket lepus bersulam emas dan jubah motif tabor bunga emas berwarna merah. Wanita: Pakaian ini pada bagian kepala dilengkapi dengan hiasan kepala berupa mahkota Aesan Paksangkong. Bagian tubuh memakai baju kurung berwarna merah ningrat bertabur Bungan bintang keemasan kain songket lepus bersulam emas. Pelengkap yang digunakan teratai penutup dada (keterangan ini diadopsi dari kebudayaan Indonesia.net pakaian adat Sumatera Selatan).


(44)

8) Provinsi Lampung

Sumber gambar: budaya-indonesia.org Gambar 2.8 Pakaian Provinsi Lampung

Pakaian adat Lampung disebut Pakaian Adat Lampung, pakaian ini dipakai saat pernikahan. Kelengkapan pakaian ini yaitu Pria: Pakaian ini pada bagian kepala dilengkapi penutup kepala yang disebut kopiah emas. Bagian tubuh memakai baju lengan panjang yang berwarna putih dan kain sarung sebagai bawahan setelah memakai celana panjang. Pelengkap yang digunakan khikat akhir yang merupakan selendang buju sangkar yang dilingkarkan kepundak menutup bahu yang ujungnya diikat pada bagian depan leher berwarna merah. Perhiasan yang dipakai kalung papan jajar, kalung buah jukum, selempeng pinang (kalung panjang yang terdiri dari buah yang menyerupai bunga) di pakai di bagian leher, ikat pinggang, keris, gelang burung, gelag kano dan gelang bibit yang dipakai ditangan. Wanita: Pakaian ini pada bagian kepala dihiasi siger (mahkota) yang diatasnya dipasang mahkota kecil bersusun tiga menyerupai tanduk kerbau. Kembang rambut adalah untaian bunga melati dipasang pada rambut dibagian atas sanggul. Selapai siger adalah hiasan yang dipasang di atas siger berbentuk empat persegi panjang. Bagian tubuh memakai baju kuning tampa lengan panjang dan


(45)

kain sarung sebagai bawahannya. Perhiasan yang dipakai pada leher dan dada yaitu kalung papanjajar, kalung ringgit, kalung buah jukum, selempang pinang. Perhiasan tangan yang dipakai yaitu gelang burung, gelang kano, gelang bibit, dan gelang duri (keterangan ini diadopsi dari www.budayaindonesia.net pakaian adat Indonesia).

9) Provinsi Bangka Belitung

Sumber gambar: www.babelprop.go.id Gambar 2.9 Pakaian Provinsi Bangka Belitung

Pakaian adat Bangka Belitung disebut Pakaian Adat Paksian. Pakaian ini dipakai saat pernikahan. Kelengkapan pakaian ini yaitu Pria: Pakaian ini pada bagian kepala dilengkapi dengan penutup kepala yang disebut sorban (sungkon). Bagian tubuh memakai jubah panjang sebatas betis. Pakaian ini biasanya berwarna merah dengan hiasan manik-manik. Pelengkap yang dipakai selempang pada bahu sebelah kanan. Wanita: Pakaian ini pada bagian kepala memakai hiasan kepala yang disebut paksian. Aksesoris yang digunakan yaitu kembang cempaka, kembang goyang, daun bamboo, kuntum cempaka, sepit udang dipasang disamping kiri kanan telinga, pagar tenggalung, sari bulan yang dipasang didahi, tutup sanggul. Bagian tubuh memakai baju kurung merah yang dilengkapi dengan teratai atau


(46)

penutup dada. Baju pengantin ini ditambah dengan hiasan payet atau manik-manik dan dilengkapi dengan hiasan ronce melati untuk keindahan dan keharuman alami. Perhiasan yang dipakai kalung, anting panjang, gelang, dan pending untuk pinggang (keterangan ini diadopsi dari www.kepoindo.com kebudayaan Bangka Belitung).

10) Provinsi Bengkulu

Sumber gambar: books.google.co.id Gambar 2.10 Pakaian Provinsi Bengkulu

Pakaian ini disebut Pakaian Adat Bengkulu. Pakaian adat ini dipakai saat pernikahan. Kelengkapan pakaian ini yaitu Pria: Pakaian ini pada bagian kepala dilengkapi penutup kepala seperti mahkota dengan hiasan gunjai-gunjai. Bagian tubuh memakai pakaian berupa jas. Pelengkap yang dipakai keris yang terdapat dipinggang dan kalung bersusun. Wanita: Pakaian ini bagian kepala dihiasi berupa mahkota dengan untai pita. Bagian tubuh memakai pakaian yang bertabur corak-corak, sulaman emas berbentuk lempengan-lempengan bulat seperti uang logam. Perhiasan yang dipakai gelang di kedua tangan dan kalung bersusun (www.kebudayaanindonesia.com Bengkulu).


(47)

11) Provinsi Banten

. Sumber gambar: www.academia.edu Gambar 2.11 Pakaian Provinsi Banten

Pakaian adat ini disebut Pakaian Pengantin Banten. Pakaian ini dipakai saat pernikahan. Kelengkapan pakaian ini yaitu Pria: Pakaian ini pada bagian kepala dilengkapi dengan penutup kepala. Bagian tubuh memakai baju model koko berwarna putih dengan leher tertutup dan bagian bawah memakai kain batik. Pelengkap yang dipakai sebilah parang yang diselipkan diikat pinggang bagian depan. Wanita: Pakaian ini pada bagian kepala dihiasi dengan rambut yang disanggul dan dihiasi dengan kembang goyang berwarna emas. Bagian tubuh memakai baju kebaya yang dipadankan dengan kain batik sebagai bawahannya. Pelengkap yang dipakai bros kerajinan tangan di bagian depan kancing (keterangan ini diadopsi dari www.babelprop.go.id pakaian adat pengantin).


(48)

12) Provinsi DKI Jakarta

Sumber gambar: www.catatanpena.com Gambar 2.12 Pakaian Provinsi DKI Jakarta

Pakaian adat DKI Jakarta disebut Dandanan care haji dan Dandanan care none pengantin cine. Pakaian ini dipakai saat pernikahan. Kelengkapan pakaian ini yaitu Pria: Pakaian adat ini disebut Dandanan care haji. Pakaian ini pada bagian kepala memakai penutup kepala terbuat dari sorban yang disebut alpie. Bagian tubuh memakai jubah berwarna cerah. Pelengkap yang digunakan yaitu selendang bermotif benang emas atau manik-manik yang warnanya cerah. Wanita: Pakaian adat ini disebut Dandanan care none pengantin cine. Pakaian ini pada bagian kepala memakai hiasan kepala berupa sanggul dihiasi dengan bunga melati yang dibentuk roonje dan sisir. Pelengkap kepala yang digunakan yaitu kembang goyang dengan motif burung hong dengan sanggul palsu. Bagian tubuh memakai blus bergaya cina berwarna cerah dengan rok sebagai bawahan. Perhiasan yang digunakan yaitu kalung lebar, gelang listring, dan hiasan teratai manik-manik yang dikalungkan di bagian dada (keterangan ini diadopsi dari www.catatanpena.com pakaian adat betawi dan keterangan).


(49)

13) Provinsi Jawa Barat

Sumber gambar: carapedia.com Gambar 2.13 Pakaian Provinsi Jawa Barat

Pakaian adat Jawa Barat disebut Pakaian Pengantin Cirebon. Pakaian ini dipakai saat pernikahan. Kelengkapan pakaian ini yaitu Pria: Pakaian ini pada bagian kepala dihiasi berupa mahkota Prabu Kresna. Bagian tubuh memakai baju berwarna hijau yang dilengkapi terataian, kain dodot batik cirebonan sebagai bawahan. Pelengkap yang dipakai ikat pinggang, keris di bagian samping kanan depan, kilat bahu dan gelang kono. Wanita: Pakaian ini pada bagian kepala dihiasi berupa siger mahkota suri. Bagian tubuh memakai kemben berwarna hijau yang dilengkapi terataian, kain batik cirebonan sebagai bawahan. Pelengkap yang dipakai untaian melati bawang sebungkus di bagian depan, kalung tiga susun, kilat bahu dan gelang kono (keterangan ini diadopsi dari kebudayaanindonesia.net pakaian adat jawa barat).


(50)

14) Provinsi Jawa Tengah

Sumber gambar: budaya-indonesia.org Gambar 2.14 Pakaian Provinsi Jawa Tengah

Pakaian adat Jawa Tengah disebut Jawi Jangkep dan Kebaya. Pakaian ini dipakai saat pernikahan. Kelengkapan pakaian ini yaitu Pria: Pakaian adat ini disebut Jawi Jangkep (pakaian laki-laki jawa lengkap dengan keris). Pakaian ini pada bagian kepala memakai blangkon. Bagian tubuh memakai baju beskap dengan motif kembang dan kain jarik batik untuk bagian bawah. Pelengkap yang dipakai keris yang diselipkan di bagian belakang dengan hiasan roncean melati. Wanita: Pakaian adat ini disebut kebaya. Pakaian ini pada bagian kepala dihiasi berupa sanggul dengan tusuk konde yang berjumlah 5. Bagian tubuh memakai kebaya berwarna hitam dan bermotif bunga yang dipadu dengan kain jarik batik untuk bawahannya (keterangan ini diadopsi dari budaya Indonesia pakaian adat jawa tengah).


(51)

15) Provinsi DIY

Sumber gambar: www.kebudayaanindonesia.com Gambar 2.15 Pakaian Provinsi DIY

Pakaian adat DIY disebut Busana Paes Ageng. Pakaian ini dipakai pada saat acara pernikahan. Kelengkapan pakaian ini yaitu Pria: Pakaian ini pada bagian kepala dilengkapi penutup kepala yang disebut kuluk kanigaran. Bagian tubuh memakai busana lukar dan kain kampuh dodotan serta celana cinde untuk bagian bawahnya. Pelengkap yang dipakai sumping sekar sritaman di telinga, kalung susun tiga dibagian dada, kelat bahu di lengan bagian atas, gelang kana di bagian tangan, ikat pinggang border, dan keris branggah dibagian belakang. Wanita: Pakaian ini pada bagian kepala dihiasi berupa gelung bokor gajah ngoling dengan cunduk mentul sebanyak 5. Bagian tubuh memakai kain kampuh dan kain cinde. Perhiasan yang dipakai kalung susun tiga di bagian dada, kelat bahu di lengan bagian atas dan gelang kana di bagian tangan (keterangan di adopsi dari www.kebudayaanindoensia.com daerah istimewa Yogyakarta).


(52)

16) Provinsi Jawa Timur

Sumber gambar: www.budayaindonesia.net Gambar 2.16 Pakaian Provinsi Jawa Timur

Pakaian adat Jawa Timur disebut Pakaian Adat Madura Pesa’an. Pakaian ini dipakai dalam kehidupan sehari-hari. Kelengkapan pakaian ini yaitu Pria: Pakaian ini pada bagian kepala dilengkapi pengikat kepala yang disebut odheng. Bagian tubuh memakai kaos bergaris merah putih serta celana longgar untuk bagian bawahnya. Pelengkap yang dipakai jarik yang diikatkan pada bagian pinggang. Wanita: Pakaian ini pada bagian kepala dihiasi sanggul sederhana. Bagian tubuh memakai kebaya berwarna cerah dan mencolok serta jarik yang dipakai sebagai bawahannya (keterangan ini diadopsi dari fitinline.com pakaian adat pesaan).


(53)

17) Provinsi Kalimantan Barat

Sumber gambar: www.tamanmini.com Gambar 2.17 Pakaian Provinsi Kalimantan Barat

Pakaian adat Kalimantan Barat disebut King Baba dan King Bibinge. Pakaian ini dipakai saat upacara penting seperti upacara keagamaan. Kelengkapan pakaian ini yaitu Pria: Pakaian adat ini disebut King Baba. Pakaian ini pada bagian kepala dilengkapi penutup kepala berhiaskan bulu burung enggang. Bagian tubuh memakai baju tanpa lengan dan celana sebagai bawahannya. Pelengkap yang dipakai ikat pinggang antara batas lutut. Wanita: Pakaian adat ini disebut King Bibinge. Pakaian ini pada bagian kepala dilengkapi dengan hiasan kepala yang terbuat dari bulu burung enggang. Bagian tubuh memakai kain penutup dada serta lapisan kain yang berfungsi sebagai stagen. Pelengkap yang dipakai manik-manik, kalung di leher dan gelang ditangan (keterangan ini diadopsi dari fitinline.com pakaian adat suku Dayak).


(54)

18) Provinsi Kalimantan Tengah

Sumber gambar: www kebudayaanindonesia.com Gambar 2.18 Pakaian Provinsi Kalimantan Tengah

Pakaian adat Kalimantan Tengah disebut Pakaian Adat Dayak Ngaju. Pakaian ini dipakai saat acara-acara adat. Kelengkapan pakaian ini yaitu Pria: Pakaian ini pada bagian kepala dilengkapi dengan ikat kepala berhiaskan bulu-bulu enggang. Bagian tubuh memakai rompi berwarna hitam dan celana kain sebatas lutut sebagai bawahan. Pelengkap yang dipakai kalung manik-manik dan ikat pinggang serta tameng kayu beserta Mandau dibagian pinggang. Wanita: Pakaian ini pada bagian kepala dilengkapi penutup kepala yang dihiasi bulu-bulu enggang. Bagian tubuh memakai rompi dan rok pendek sebagai bawahan. Perhiasan yang dipakai kalung manik-manik, ikat pinggang dan gelang tangan (keterangan ini diadopsi dari www.kebudayaanindonesia.com Kalimantan tengah).

3. Lift The Flap

a. Pengertian Lift The Flap (Buku Berjendela)

Berdasarkan jurnal yang ditulis oleh Elvas dan Joni yang berjudul “Pengembangan Bahan Ajar Buku Berjendela Sebagai Pendukung


(55)

Implementasi Pembelajaran Berbasis Scientific Approach Pada Materi Jurnal Khusus” menjelaskan Lift the flap atau yang sering disebut dengan buku berjendela yaitu buku berjendela yang terdapat gambar di dalamnya, dimana gambar dilengkapi dengan jendela yang dapat dibuka baik ke atas, ke bawah, ke kanan maupun ke kiri serta memiliki keterangan di baliknya.

Menurut artikel yang ditulis oleh Dewantari (2014) yang berjudul “Sekilas tentang Pop-up, Lift the Flap, dan Movable Book”, litf the flap merupakan teknik mengemas dengan cara menyusun atau menumpuk beberapa kertas, lalu mengunci salah satu sisi susunan kertas dan menyisakan sebagian besar kertas agar dapat dibuka dan ditutup kembali. Mekanisme lift the flap ini menyerupai teknis membuka dan menutup jendela.

Oey (2013) dalam jurnal yang berjudul “Perancangan Buku Interaktif Pengenalan Sugar Glider di Indonesia Bagi Anak 7-12 Tahun” memaparkan Lift The Flap merupakan jenis buku interaktif yang halaman bukunya harus dibuka untuk mengetahui kejutan dibalik halaman tersebut.

Berdasarkan beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan Lift The Flap atau buku berjendela yaitu buku yang memuat gambar yang dapat dibuka baik ke atas, ke bawah, ke kanan maupun ke kiri yang terdapat keterangan di balik gambar.


(56)

b. Manfaat Litf The Flap (Buku Berjendela)

Berdasarkan artikel Dewantari (2014) yang berjudul Sekilas tentang Pop-up, Lift the Flap, dan Movable Book, manfaat lift the flap secara tidak langsung kegiatan melihat, membuka dan menutup lipatan gambar dapat melatih perkembangan motorik pada anak-anak.

B.Penelitian yang Relevan

Pertama, Penelitian dari Fuad (2011) dengan judul “Multimedia Interaktif Flash Flip Book Pakaian Adat Betawi”. Penelitian ini menjelaskan bahwa banyak orang yang kurang memperhatikan pakaian adat khususnya pakaian adat Betawi. Peneliti bertujuan untuk membuat media interaktif flash book pakaian adat Betawi untuk memberikan informasi mengenai pakaian adat Betawi yang saat ini dibutuhkan oleh masyarakat guna untuk melestarikan pakaian yang menjadi ciri khas dari suku Betawi. Peneliti merancang media ini untuk memberikan ilmu pengetahuan mengenai pakaian adat menggunakan media interaktif flash book pakaian adat Betawi. Metode yang digunakan oleh peneliti yaitu studi kepustakaan dengan cara membaca dan mempelajari buku-buku yang berkaitan dengan multimedia interaktif flash dan budaya Betawi serta melakukan wawancara kepada pihak yang merupakan salah seorang pengurus Lembaga Kebudayaan Betawi. Media interaktif flash book ini merupakan media yang mempunyai fungsi untuk mengajak masyarakat Indonesia khususnya masyarakat Betawi mengenal kembali pakaian adat mereka yang sudah lama terlupakan. Dengan multimedia interaktif flash book pakaian adat Betawi


(57)

masyarakat lebih mudah untuk mengenal serta mempelajari khususnya kebudayaan Betawi.

Kedua, Penelitian dari Umayah (2009) dengan judul “Perancangan Buku Pop Up sebagai Media Pengenalan Tentang Rumah dan Pakaian Adat Indonesia”. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengetahuan masyarakat tentang kebudayaan rumah dan pakaian adat Indonesia. Peneliti membuat media buku pop up untuk menarik minat belajar masyarakat untuk mempelajari kebudayaan serta untuk mengatasi permasalahan dalam belajar tentang kebudayaan. Peneliti merancang buku tentang rumah dan pakaian adat Indonesia berbasis Pop Up 3D ini untuk menyajikan buku tentang kebudayaan Indonesia dengan teknik Pop Up agar dalam mempelajari kebudayaan Indonesia tidak membosankan. Metode yang digunakan oleh peneliti untuk mendapatkan data melalui observasi dan dokumentasi. Peneliti melakukan observasi untuk mengetahui seberapa banyak media buku tentang kebudayaan yang berbasis pop up. Produk yang dibuat ini berbentuk buku bergambar berbasis Pop Up tentang rumah dan pakaian adat Indonesia. Dengan buku Pop Up tentang rumah dan pakaian adat Indonesia memberikan banyak manfaat bagi masyarakat, guru dan juga orang tua sebagai media informasi dalam memperkenalkan materi rumah dan pakaian adat yang ada di Indonesia.

Ketiga, penelitian dari Siswanti (2009) dengan judul “Pengaruh Penggunaan Media Lift The Flap Terhadap Prestasi Belajar Sains (Fisika) Bagi Siswa SD”. Penelitian ini dilakukan karena kebanyakan siswa kurang mempunyai motivasi belajar sains (fisika) dan rendahnya prestasi belajar.


(58)

Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan model ceramah dan media lift the flap. Peneliti menggunakan model lift the flap ini untuk meningkatkan prestasi belajar. Model lift the flap ini memberikan kemudahan anak untuk belajar sambil bermain dengan membuka dan menutup lipatan itu sehingga anak tidak bosan dalam belajar. Pada penelitian ini terdapat perbedaan prestasi belajar anak yang diajar dengan metode ceramah dengan menggunakan media lift the flap. Penelitian ini menunjukkan media lift the flap sangat berpengaruh terhadap prestasi anak, sehingga prestasi anak meningkat.

Dari ketiga penelitian yang relevan ini memiliki kesamaan yaitu sama-sama menggunakan media yang interaktif, penelitian yang pertama “Multimedia Interaktif Flash Flip Book Pakaian Adat Betawi” ini harus disesuaikan dengan umur anak karena menggunakan teknologi komputer untuk melihat buku dengan jenis flash flip book. Pada penelitian yang kedua “Perancangan Buku Pop Up sebagai Media Pengenalan Tentang Rumah dan Pakaian Adat Indonesia” ini sangat menarik untuk pembelajaran. Media Pop Up ini cocok untuk anak karena sangat menarik, namun mempunyai kekurangan yaitu media ini akan cepat rusak sehingga tidak akan bertahan lama jika digunakan. Penelitian yang ketiga “Pengaruh Penggunaan Media Lift The Flap Terhadap Prestasi Belajar Sains (Fisika) Bagi Siswa SD” menjelaskan bahwa dengan penggunaan media lift the flap sangat menarik dan cocok untuk anak. Buku ini sangat mudah digunakan karena hanya dengan membuka dan menutup lipatan yang di dalamnya berisikan informasi.


(59)

Dari ketiga penelitian di atas, peneliti memilih salah satu dari media yang digunakan untuk mengembangkan produk “Pengembangan BuKu Lift The Flap Ensiklopedia Anak Tentang 18 Pakaian Adat di Indonesia Bagian Barat”. Peneliti memilih buku Lift The Flap ini karena lebih mudah serta menarik anak-anak untuk menggunakannya. Penggunaan yang mudah dengan membuka dan menutup lipatan gambar yang di belakangnya terdapat informasi. Buku ini lebih menarik anak dan melatih perkembangan motorik anak. Peneliti akan mengembangkan ensiklopedia anak menggunakan buku Lift The Flap. Penelitian ini mempunyai kekhasan yaitu menggunakan salah satu media dari ketiga media yang digunakan pada ketiga penelitian yang relevan. Peneliti menggunakan buku Lift The Flap untuk mengembangkan produk ensiklopedia anak yang akan dibuat.

Gambar 2.19 Bagan Penelitian Relevan Fuad, (2011) “Multimedia

Interaktif Flash Flip Book Pakaian Adat Betawi”

Umayah, (2009) “Perancangan Buku Pop Up

sebagai Media Pengenalan Tentang Rumah dan Pakaian

Adat Indonesia” Siswanti, (2009) “Pengaruh Penggunaan Media Lift The

Flap Terhadap Prestasi Belajar Sains (Fisika) Bagi

Siswa SD”

Pengembangan Buku Lift The Flap Ensiklopedia Anak Tentang 18 Pakaian Adat di Indonesia Bagian


(60)

C.Kerangka berpikir

Buku merupakan bentuk cetak yang banyak dijadikan koleksi di perpustakaan. Salah satu terbitan buku yang ada di perpustakaan adalah ensiklopedia. Ensiklopedia merupakan sumber belajar yang efektif. Ada berbagai macam tema ensiklopedia yaitu ensiklopedia hewan, tumbuhan, sains, luar angkasa. Tujuan dari ensiklopedia adalah berperan sebagai sumber jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang memerlukan fakta dan kenyataan serta data-data dan sebagai sumber informasi yang memuat topik dan pengetahuan dasar yang ada hubungannya dengan suatu subjek dan berguna untuk penelusuran lebih lanjut.

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru dan siswa di salah satu sekolah dasar menjelaskan belum tersedianya ensiklopedia anak yang membahas tentang pakaian adat. Guru dan siswa mengharapkan ada buku ensiklopedia yang membahas tentang pakaian adat untuk membantu dalam mempelajari materi mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial tentang pakaian adat.

Dengan demikian, potensi yang diperoleh dari hasil wawancara menunjukkan bahwa perlu adanya buku yang membahas tentang pakaian adat. Oleh karena itu, peneliti mendesain produk berbentuk pengembangan buku Lift The Flap ensiklopedia anak tentang 18 pakaian adat di Indonesia bagian Barat. Peneliti menggunakan buku Lift The Flap untuk menarik siswa dalam membaca dan membuat anak terkejut dengan informasi yang ada di baliknya. Peneliti selanjutnya melakukan validasi desain kepada empat validator yaitu Dosen Ilmu Sejarah, Dosen Seni Tari, Guru SD, dan Siswa. Validator memberikan penilaian


(61)

dan saran serta komentar. Saran dan komentar yang diberikan oleh para validator ini menjadi acuan untuk melakukan revisi produk sehingga produk yang dihasilkan akan menjadi lebih baik lagi dan layak untuk digunakan.

D.Pertanyaan Penelitian

1. Bagaimana proses pengembangan buku lift the flap ensiklopedia anak tentang 18 pakaian adat di Indonesia bagian Barat?

2. Bagaimana kualitas buku lift the flap ensiklopedia anak tentang 18 pakaian adat di Indonesia bagian Barat?


(62)

41 BAB 3

METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (Research and Development). Metode penelitian dan pengembangan adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektifan produk tersebut (Sugiyono,2012:407). Sukamadinata (2008:164) menjelaskan penelitian dan pengembangan adalah suatu proses atau langkah-langkah untuk mengembangkan suatu produk baru atau menyempurnakan produk lama.

Pada penelitian ini, peneliti mengembangkan ensiklopedia anak tentang 18 pakaian adat di Indonesia bagian barat. Ensiklopedia anak yang dikembangkan menggunakan buku Lift The Flap.

B.Setting Penelitian 1. Objek Penelitian

Objek dalam penelitian ini adalah buku ensiklopedia anak tentang 18 pakaian adat di Indonesia bagian barat menggunakan buku lift the flap. Buku ensiklopedia ini berisi gambar pakaian adat dan penjelasan


(63)

secara singkat. Ensiklopedia ini dirancang untuk memberikan informasi dan membantu siswa dalam belajar tentang pakaian adat. Buku lift the flap lebih menarik bagi siswa untuk mempelajari pakaian adat.

2. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV dan V SD. Peneliti memilih dua kelas ini, karena pakaian adat terdapat pada materi Ilmu Pengetahuan Sosial kelas IV dan V pada kompetensi dasar menghargai keragaman suku bangsa dan budaya di Indonesia.

3. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di dua tempat yaitu di SD Kanisius Gowongan untuk memperoleh analisis data di lapangan, dan di dusun Mancasan untuk memperoleh data validasi pengembangan produk ensiklopedia anak. 4. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Oktober 2016 hingga bulan Juni 2016. Penelitian ini berlangsung kurang lebih 9 bulan.

C.Prosedur Pengembangan

Prosedur pengembangan penelitian ini mengarah pada produk, yaitu membuat buku ensiklopedia anak tentang 18 pakaian adat di Indonesia bagian Barat. Menurut Sugiyono (2014:298), prosedur pengembangan ini melalui sepuluh langkah, sebagai berikut:


(64)

Gambar 3.1 Bagan langkah-langkah penelitian dan pengembangan Sugiyono Kesepuluh langkah di atas merupakan langkah penting dalam penelitian dan pengembangan. Pada penelitian ini peneliti hanya menggunakan lima langkah penelitian dan pengembangan, karena keterbatasan waktu penelitian. Kelima langkah tersebut yaitu (1) Potensi dan masalah, (2) Pengumpulan data, (3) Desain produk, (4) Validasi Desain, (5) Revisi Desain. Berikut langkah-langkah yang digunakan oleh peneliti:

Gambar 3.2 Bagan langkah-langkah penelitian dan pengembangan yang digunakan oleh peneliti

Potensi dan

Masalah Pengumpul an Data Desain Produk Validasi Desain Revisi Produk Ujicoba Produk Revisi Produk Ujicoba Pemakaian Revisi Produk Produksi Masal Potensi dan Masalah Pengumpul an Data Desain Produk Validasi Desain Revisi Produk


(65)

Peneliti hanya menggunakan lima langkah penelitian dan pengembangan. Kelima langkah itu adalah sebagai berikut:

1. Potensi dan Masalah

Penelitian ini berawal dari adanya potensi dan masalah. Potensi dalam penelitian ini adalah mengembangkan ensiklopedia anak tentang pakaian adat di Indonesia untuk menambah pengetahuan guru dan siswa tentang pakaian adat serta menumbuhkan rasa menghargai dan melestarikan keanekaragaman budaya yang terdapat pada materi Ilmu Pengetahuan Sosial kelas IV dan kelas V. Masalah dalam penelitian ini adalah keterbatasan ensiklopedia yang membahas tentang pakaian adat. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru dan siswa yang menjelaskan belum tersedia ensiklopedia tentang pakaian adat di perpustakaan sekolah. Guru dan siswa mengharapkan ada buku yang membahas tentang pakaian adat untuk membantu guru dan siswa dalam menambah pengetahuan tentang pakaian adat.

2. Pengumpulan Data

Dalam pengumpulan data, peneliti melakukan analisis kebutuhan di SD Kanisius Gowongan. Peneliti mengumpulkan data dengan teknik wawanacara. Peneliti melakukan wawancara dengan siswa kelas IV dan kelas V serta guru kelas IV dan kelas V. Peneliti menggunakan teknik wawanacara untuk mengalisis kebutuhan yang diperlukan sesuai dengan yang terjadi di lapangan. Peneliti menggunakan teknik wawancara tidak


(66)

terstruktur. Hasil wawancara yang diperoleh dijadikan acuan untuk membuat desain produk agar sesuai dengan kebutuhan di lapangan.

Pengumpulan data untuk pengembangan produk ensiklopedia yang dilakukan oleh peneliti adalah mengumpulkan gambar pakaian adat dan informasi pakaian adat yang meliputi nama pakaian, penggunaan pakaian, dan kelengkapan pakaian pria dan wanita dari website atau sumber tertentu yang terpercaya.

3. Desain Produk

Desain produk yang dikembangkan yaitu pengembangan ensiklopedia anak tentang 18 pakaian adat di Indonesia bagian barat. Desain produk dibuat berdasarkan data yang sudah diperoleh dan sesuai dengan analisis kebutuhan yang didapatkan dari hasil wawancara. Ensiklopedia yang dikembangkan berisi gambar pakaian adat setiap provinsi yang memuat berbagai informasi yaitu nama pakaian adat, penggunaan pakaian dan kelengkapan pakaian adat.

Pengembangan ensiklopedia ini menggunakan buku lift the flap atau yang sering disebut buku berjendela, ensiklopedia ini berisi gambar pakaian adat yang dapat dibuka dan terdapat keterangan dibalik gambar tersebut. Keterangan tersebut berisi tentang kelengkapan yang ada pada pakaian pria dan pakaian wanita. Judul dari desain produk penelitian ini adalah “Ensiklopedia Anak Pakaian Adat di Indonesia”.


(67)

4. Validasi Desain

Peneliti melakukan validasi desain untuk menilai desain yang telah dikembangkan. Validasi ini dilakukan untuk melihat kelayakan desain yang telah dibuat. Validasi ini melibatkan dosen ilmu sejarah, dosen tari dan guru SD kelas V. Ketiga validator ini menilai desain ensiklopedia yang telah dikembangkan, selain menilai validator juga memberikan saran dan komentar terhadap desain yang telah dibuat.

Peneliti juga melalukan validasi desain terhadap siswa sekolah dasar kelas IV sebanyak 3 orang dan siswa kelas V sebanyak 3 orang. Siswa melihat desain yang telah dibuat dan siswa juga memberikan penilaian terhadap desain ensiklopedia tersebut serta memberikan komentar.

5. Revisi Desain

Peneliti melakukan revisi desain dengan memperbaiki desain yang masih terdapat kekurangan. Revisi ini mempunyai tujuan untuk memperbaiki produk, sehingga produk layak untuk digunakan. Revisi ini dibuat berdasarkan dari saran dan komentar yang telah diberikan oleh validator serta siswa Sekolah Dasar.

D.Teknik Pengumpulan Data 1. Wawancara

Teknik yang digunakan oleh peneliti yaitu wawancara. Wawancara merupakan suatu proses tanya jawab atau dialog secara lisan antara pewawancara dengan responden dengan tujuan untuk memperoleh


(68)

informasi yang dibutuhkan oleh peneliti Widoyoko,2012:40). Jenis wawancara ada dua menurut Widoyoko (2012:42-44) yaitu wawancara terstruktur dan wawancara tidak terstruktur. Wawancara terstruktur adalah wawancara yang dilakukan dengan menggunakan pedoman wawancara yang telah disusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan data, sedangkan wawancara tidak terstruktur atau terbuka adalah wawancara bebas, dimana pewawancara tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya.

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan wawancara tidak terstruktur atau terbuka. Wawancara tidak terstruktur atau terbuka ini digunakan oleh peneliti untuk memperoleh informasi secara mendalam tentang kebutuhan ensiklopedia di SD Kanisius Gowongan. Wawancara ini dapat memberikan informasi secara langsung kepada peneliti tentang kebutuhan dan keadaan yang sebenarnya di SD Kanisius Gowongan. Yang menjadi narasumber adalah guru kelas IV dan V serta siswa kelas IV dan V SD Kanisius Gowongan Yogyakarta. Siswa kelas IV sebanyak dua orang dan siswa kelas V sebanyak dua orang.

2. Kuesioner

Teknik kuesioner ini digunakan oleh peneliti. Widoyoko (2012:33) menjelaskan kuesioner merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk diberikan respon sesuai dengan permintaan pengguna. Jenis-jenis kuesioner menurut Widoyoko (2012:36) ada dua yaitu


(69)

kuesioner terbuka dan kuesioner tertutup. Kuesioner terbuka merupakan kuesioner yang bisa dijawab atau direspon secara bebas oleh responden, sedangkan kuesioner tertutup merupakan kuesioner yang jumlah item dan alternatif jawaban maupun responnya sudah ditentukan, responden tinggal memilihnya sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.

Jenis kuesioner yang digunakan peneliti adalah kuesioner tertutup. Peneliti menggunakan kuesioner berupa pernyataan tertutup. Responden dalam penelitian ini yaitu Dosen Ilmu Sejarah, Dosen Tari, Guru Kelas V, ketiga tersebut merupakan validator. Responden lain dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV dan Kelas V Sekolah Dasar. Kuesioner ini digunakan untuk melakukan validasi. Validasi menggunakan kuesioner yang sudah dipersiapkan oleh peneliti. Kuesioner ini berupa kuesioner tertutup dengan pilihan jawaban yang telah tersedia berupa skor 1-5, yang mengadaptasi dari skala Likert. Skala 1 (satu) berarti sangat negatif dan skala 5 (lima) sangat positif. Peneliti menghilangkan skala yang mengacu pada jawaban ragu-ragu pada kuesioner. Hal ini untuk menghindari kemungkinan validator memberikan jawaban tersebut. Peneliti selanjutnya memadatkan rentang skala menjadi 1-4, yaitu: 1) sangat tidak setuju, 2) tidak setuju, 3) setuju, 4) sangat setuju.


(70)

E.Instrumen Penelitian 1. Lembar Wawancara

Peneliti menggunakan lembar wawancara yang ditujukan kepada guru dan siswa kelas IV dan V SD Kanisius Gowongan. Lembar wawancara digunakan untuk menganalisis kebutuhan dan ketersediaan ensiklopedia di Sekolah Dasar. Lembar wawancara berupa pertanyaan yang digunakan oleh peneliti untuk memperoleh informasi dan data tentang kebutuhan siswa sesuai dengan keadaan di lapangan untuk mengembangkan produk yang akan dibuat. Berikut adalah kisi-kisi pedoman wawancara:

Tabel 3.1 Kisi-Kisi pedoman wawancara untuk guru No Topik Pertanyaan Pertanyaan Wawancara 1 Ketersediaan

ensiklopedia di perpustakaan sekolah

Apakah di perpustakaan sekolah ada ensiklopedia anak-anak?

Ada judul ensiklopedia apa saja yang ada di perpustakaan sekolah?

2 Penggunaan ensiklopedia Apakah pernah menggunakan ensiklopedia saat pembelajaran di kelas?

Apakah anak-anak tertarik untuk belajar ketika menggunakan ensiklopedia?

Tema ensiklopedia apa yang diharapkan atau diinginkan ?

Ensiklopedia apa yang cocok untuk anak-anak?

3 Bentuk dan ukuran buku ensiklopedia

Bentuk dan ukuran buku ensiklopedia seperti apa yang cocok untuk anak-anak?

4 Bentuk gambar ensiklopedia

Bentuk gambar seperti apa yang cocok untuk anak-anak?

5 Bentuk huruf ensiklopedia

Bentuk tulisan yang seperti apa yang cocok untuk anak-anak?


(71)

Tabel 3.2 Kisi-kisi pedoman wawancara untuk siswa

No Topik Pertanyaan Pertanyaan Wawancara

1 Ketersediaan ensiklopedia di perpustakaan sekolah

Apakah kamu mengetahui buku ensiklopedia anak-anak?

Apakah di perpustakaan sekolahmu ada ensiklopedia anak-anak?

Ensiklopedia apa saja yang ada di sekolahmu?

2 Penggunaan ensiklopedia Apakah kamu pernah membaca ensiklopedia anak-anak?

Pernahkah gurumu menggunakan ensiklopedia saat pembelajaran di kelas? 3 Ketertarikan ensiklopedia Ensiklopedia tentang apa yang menurut

kamu menarik untuk dibaca?

Tema ensiklopedia apa yang kamu harapkan atau inginkan?

4 Bentuk dan ukuran buku ensiklopedia

Bentuk dan ukuran buku ensiklopedia seperti apa yang menarik bagi kamu?

5 Bentuk gambar ensiklopedia

Bentuk gambar seperti apa yang menurut kamu menarik untuk dilihat? (nyata atau kartun)

6 Bentuk huruf ensiklopedia Bentuk tulisan yang seperti apa yang membuat kamu menarik?

2. Lembar Kuesioner

Peneliti menggunakan lembar kuesioner yang ditujukan untuk validator dan siswa. Peneliti membuat kisi-kisi kuesioner dan kuesioner yang berupa pernyataan tertutup. Kuesioner ini dibuat untuk menilai produk yang telah dikembangkan. Responden menilai produk dengan memberikan penilaian yang telah disediakan. Berikut adalah kisi-kisi dan lembar kuesioner berupa penyataan tertutup:


(72)

Tabel 3.3 Kisi-kisi kuesioner validasi

No Aspek Nomor Item

1 Kenyamanan 1a, 1b,1c 2 Kelengkapan Komponen 2a, 2b, 2c 3 Konsistensi susunan 3a, 3b 4 Kesesuaian Bahasa 4a

5 Isi 5a, 5b

Tabel 3.4 Pernyataan kuesioner validasi

No Aspek Pernyataan

1 Kenyamanan a. Kenyamanan ukuran buku saat digunakan b. Kenyamanan tulisan untuk dibaca

c. Kejelasan gambar 2 Kelengkapan

Komponen

a. Kata pengantar b. Daftar isi c. Daftar pustaka 3 Konsistensi

Susunan

a. Konsistensi antara isi dengan gambar b. Konsistensi urutan penjelasan informasi

4 Kesesuaian Bahasa a. Kesesuaian penggunaan Bahasa dengan usia anak

5 Isi a. Pengembangan ensiklopedia anak mencakup 17 pakaian adat di Indonesia bagian barat

b. Pengembangan ensiklopedia anak berisi deskripsi tentang 17 pakaian adat di Indonesia bagian barat

F. Teknik Analisis Data 1. Data Kualitatif

Data kualitatif ini berupa komentar dan saran yang diberikan oleh validator. Validator memberikan penilaian dan tanggapan terhadap produk yang telah dibuat. Komentar dan saran yang diberikan oleh validator ini menjadi dasar untuk memperbaiki serta mengetahui kelayakan produk yang telah dikembangkan. Komentar yang diberikan akan menjadi acuan untuk memperbaiki produk menjadi lebih baik lagi.


(73)

2. Data Kuantitatif

Data kuantitatif ini berupa skor dari penilaian maupun komentar yang diberikan oleh validator. Skala penilaian yang digunakan untuk menilai produk tersebut menggunakan skala empat yang berbentuk check list.

Widoyoko (2014:144) menjelaskan aturan pemberian skor dan klasifikasi hasil penilaian adalah sebagai berikut:

1. Skor pernyataan yang negatif kebalikan dari pernyataan yang positif

2. Jumlah skor tertinggi ideal = jumlah pernyataan atau aspek penilaian x jumlah pilihan (gradasi skor dalam rubrik).

3. Skor akhir = (jumlah skor yang diperoleh : skor tertinggi ideal) x jumlah kelas interval.

4. Jumlah kelas interval = skala hasil penilaian. Artinya kalau penilaian menggunakan skala 4, hasil penilaian diklasifikasikan menjadi 4 kelas interval.

5. Penentuan jarak interval (Ji) diperoleh dengan rumus ;

Keterangan: t = skor tertinggi ideal dalam skala, r = skor terendah ideal dalam skala, dan Jk = jumlah kelas interval.

Berdasarkan ketentuan tersebut dapat dibuat klasifikasi hasil penilaian dengan skala 4 sebagai contoh, adalah sebagai berikut:

a. Skor tertinggi ideal = 4 Ji = (t – r) / Jk


(74)

b. Skor terendah ideal = 1 c. Jarak interval = (4 – 1) = 0,75 d. Klasifikasi hasil penilaian =

Skor Akhir Klasifikasi >3,25 – 4,00 Sangat Baik (SB) > 2,50 – 3,25 Baik(B)

>1,75 – 2,50 Cukup (C) 1,00 – 1,75 Kurang (K)


(1)

(2)

(3)

(4)

122

LAMPIRAN 8

FOTO SISWA SEDANG MEMBACA ENSIKLOPEDIA


(5)

SISWA KELAS IV


(6)

124

CURRICULUM VITAE

Elisabet Riris Kusumawati merupakan anak kedua dari dua bersaudara yang lahir di Magelang, 2 Juli 1992. Pendidikan dasar diperoleh di SD Pangudi Luhur Muntilan dan lulus pada tahun 2005. Pendidikan menengah pertama di SMP Kanisius Muntilan dan lulus pada tahun 2008. Pendidikan menengah lanjutan di SMA Kristen Bentara Wacana dan lulus pada tahun 2011. Pada tahun 2012, peneliti tercatat sebagai mahasiswa Universitas Sanata Dharma di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Selama menempuh pendidikan di PGSD, peneliti mengikuti berbagai macam kegiatan di luar perkuliahan. Berikut daftar kegiatan yang pernah diikuti peneliti:

1. Peserta Kemampuan Mahir Dasar (KMD) periode 14 Januari 2013 – 19 Januari 2013

2. Peserta English Club periode Agustus 2012 – Juli 2014

3. Peserta Workshop Una Seminar And Workshop On Anti Bias Curriculum And Teaching 2012

Masa pendidikan di Universitas Sanata Dharma diakhiri dengan menulis skripsi

sebagai tugas akhir yang berjudul “Pengembangan Buku Lift The Flap Ensiklopedia