Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan Motivasi Berprestasi dengan Self Regulated Learning Pada Siswa Kelas VIII SMP N 03 Suruh T1 132008013 BAB IV

(1)

45

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Suruh. SMP Negeri 3 Suruh yang beralamat di jalan Suruh-gunung tumpeng Km 05, Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang 50776. SMP Negeri 3 Suruh berdiri pada tahun 1996 dan mulai ditetapkan menjadi sekolah negeri mulai tanggal 1 Januari 1998 menurut surat keputusan mendikbud nomor : 13a/0/1998.

4.1.2 Visi, Misi dan Tujuan SMP N 3 Suruh.

Tujuan khusus yang ingin dicapai SMP Negeri 3 Suruh dituangkan dalam Visi dan Misi sekolah yaitu.

Visi SMP Negeri 3 Suruh.

1. Meningkatkan NEM/NUM

2. Terampil mengoperasikan computer 3. Terampil menjahit

4. Memiliki team sepak bola dan atletik yang tangguh, baik untuk event tingkat kecamatan maupun kabupaten.

5. Memiliki kelompok tari, paduan suara, rebana, teater. 6. Memiliki lingkungan aman, tertib, indah dan rapi.


(2)

46 7. Meningkatkan iman dan taqwa warga sekolah sehingga terwujud

Wawasan Wiyata Mandala.

8. memiliki rasa peka dan peduli terhadap lingkungan serta solidaritas terhadap sesama.

9. memiliki jiwa patriotism. Misi SMP Negeri 3 Suruh adalah.

1. Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif sehingga setiap siswa berkembang secara optimal dengan penyediaan sumber belajar.

2. Melaksanakan ekstrakurikuler secara konsisten dan berkesinambungan.

3. Melaksanakan pemberian pengajaran, remidi dan pengayaan materi pelajaran secara berencana dan berkesinambungan.

4. Menumbuh kembangkan semangat keunggulan dalam prestasi dan pekerti intensif kepada seluruh warga sekolah.

5. Menyediakan wahana pembinaan dan menyelenggarakan pembinaan serta melengkapi saran untuk meningkatkan Iman dan Taqwa. 6. Membudidayakan hidup bersih dan tertib dalam lingkungan sekolah. Tujuan umum SMP Negeri 3 Suruh.

a. Menjadi sekolah yang mandiri dalam pengelolaan manajemen dan mampu bekerja sama secara sinergis dengan komite sekolah dan seluruh elemen masyarakat sebagai mitra kerja dalam memajukan sekolah.


(3)

47 b. Dapat merealisasikan motto sekolah dalam bidang ketrampilan khususnya tata busana.

c. Menjadi sekolah yang unggul dalam mengelola pembelajaran sehingga dapat dicapai kluaran / siswa yang bermutu secara akademis, ketrampilan dan kepribadian.

d. Terciptanya sekolah dengan lingkungan belajar yang nyaman, penuh keakraban, dinamis dan mampu mengakses serta memanfaatkan secara optimal perkembangan dunia ilmu pengetahuan dan teknologi bagi kemajuan sekolah.

e. Dapat menghantarkan para peserta didik sebagai pribadi yang mandiri, cerdas, terampil dan berbudi luhur untuk memasuki jenjang pendidikan yang berikutnya.

f. Dapat mengantarkan siswa menjadi anggota masyarakat yang mampu mengamalkan hasil pendidikan yang mereka peroleh dengan ciri budi pekerti luhur, Muttaqin, cinta lingkungan dan rasa kemanusiaan yang tinggi.

4.2 Pelaksanaan Penelitian 4.2.1. Perijinan

Sebelum peneliti melakukan pengumpulan data, peneliti terlebih dahulu meminta surat ijin penelitian dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan progdi Bimbingan dan Konseling pada tanggal 3 September 2012 untuk melakukan penelitian di SMP Negeri 3 Suruh. Kemudian surat disampaikan kepada pihak SMP Negeri 3 suruh, dan peneliti diberikan ijin penelitian mulai tanggal 10 September 2012 sampai selesai.


(4)

48 4.2.2. Pengumpulan Data

Proses pengumpulan data dilaksanakan tanggal 15 oktober 2012 – 19 0ktober 2012, penelitian pertama berlangsung pada hari senin jam 09.00 dan pengumpulan data dilaksanakan kepada semua siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Suruh dalam waktu satu minggu tersebut dengan cara meminjam jam pelajaran BK yang sebelumnya meminta ijin dulu dengan guru BK yang mengampu di kelas VIII siswa SMP Negeri 3 suruh. Peneliti masuk di setiap kelas dengan memberikan salam kepada siswa terlebih dahulu, dilanjutkan dengan perkenalan diri bahwa penulis adalah mahasiswa bimbingan dan konseling yang sedang melakukan penelitian dan ingin mengambil data kepada siswa SMP N 3 Suruh khususnya di kelas VIII. Selanjutnya peneliti membagikan skala motivasi berprestasi dan skala self-regulated-learning kepada masing-masing siswa. Sebelum siswa mulai mengisi skala motivasi berprestasi dan skala self-regulatied learning tersebut, peneliti menerangkan terlebih dahulu kepada siswa bagaimana cara mengisi skala motivasi berprestasi dan skala self-regulatied learning, pertama siswa diminta untuk mengisi lembar soal dengan nama, no absen dan kelas, dilanjutkan dengan membacakan cara pengisian serta mencontohkan satu pernyataan agar siswa memahami cara pengisian tiap-tiap skala secara benar. siswa diminta mengisi secara jujur dan apa adanya. Waktu yang diberikan 30 menit, cukup untuk pengisian skala motivasi berprestasi dan self-regulated learning. Setelah pengumpulan data selesai penulis mengucapkan terimakasih kepada siswa


(5)

49 yang telah bersedia mengisi skala motivasi berprestasi dan skala self-regulated learning. Peneliti mengecek kelengkapan skala dan jumlah siswa tiap kelas.

4.3. Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif menerangkan tentang gambaran data empirik Skala motivasi berprestasi terdiri dari 21 soal dan self-regulatied learning terdiri dari 30 soal dan terkumpul secara keseluruhan masing-masing 149 lembar, jadi jumlah total kedua skala tersebut adalah sebanyak 298 lembar. Untuk menentukan tinggi rendahnya hasil pengukuran variabel motivasi berprestasi dan self-regulated learning digunakan 5 kategori, sedangkan banyaknya pilihan jawaban ada 4 dengan skor 1 untuk jawaban STS (Sangat Tidak Setuju), 2 untuk jawaban TS (Tidak Setuju), 3 untuk jawaban S (Setuju), dan 4 untuk jawaban SS (Sangat Setuju).

Tabel 4.1 Kategori Motivasi Berprestasi pada Siswa Kelas VIII SMP N 3 suruh

No Kategori Range/ Skor Frekuensi Prosentase (%)

1 Sangat Rendah 61 — 64 19 12,8%

2 Rendah 65 — 68 28 18,8%

3 Sedang 69 — 72 59 39,6%

4 Tinggi 73 — 76 35 23,5%

5 Sangat Tinggi 77 — 79 8 5,4%

Jumlah 149 100%

Rata-rata (Mean) 70.1141

Std Deviasi 3.90691

Minimun 61.00


(6)

50 Dari table 4.1 menunjukkan bahwa motivasi berprestasi siswa kelas VIII SMP N 3 Suruh terdapat 19 siswa pada kategori sangat rendah dengan prosentase (12,8%), 28 siswa pada kategori rendah dengan prosentase (18,8%), 59 siswa pada kategori sedang siswa dengan prosentase (39,6%), 35 siswa pada kategori tinggi dengan prosentase (23,5%), dan 8 siswa pada kategori sangat tinggi sebanyak (5,4%). Jika dilihat dari keseluruhan prosentase yang ada maka motivasi berprestasi pada siswa kelas VII SMP N 3 Suruh berada pada kategori Sedang yaitu sebanyak 59 siswa dengan prosentase (39,6%). Hal ini juga terlihat dari rata-rata skor motivasi berprestasi sebesar 70.1141 yang berada pada interval 69-72. Skor yang diperoleh responden bergerak dari skor minimum sebesar 61.00 sampai dengan skor maximum sebesar 79.00.

Tabel 4.2 Kategori Skala Self-Regulatied Learning pada pada Siswa Kelas VIII SMP N 3 Suruh

Kategori Range/Skor Frekuensi Prosentase

(%)

Sangat Rendah 73— 79 12 8.1%

Rendah 80 — 86 25 16,8%

Sedang 87 — 93 46 30,9%

Tinggi 94 — 100 49 32,9 %

Sangat tinggi 101— 107 17 11,4%

Jumlah 149 100%

Rata-rata (Mean) 91.8658

Std Deviasi 7.57187

Minimun 73.00


(7)

51 Dari tabel 4.2 menunjukkan bahwa self-regulated learning siswa kelas XIII SMP N 3 Suruh terdapat 12 siswa pada kategori sangat rendah dengan prosentase sebesar (8,1%), 25 siswa pada kategori rendah dengan prosentase sebesar (16,8%), 46 siswa pada kategori sedang dengan prosentase sebesar (30,9%), 49 siswa pada kategori tinggi dengan prosentase sebesar (32,9%), dan 17 siswa pada kategori sangat tinggi dengan prosentase sebesar (11,4%). Jika dilihat dari prosentase yang tertinggi maka self-regulated learning pada siswa kelas VIII SMP N 3 Suruh berada pada kategori tinggi yaitu sebanyak 49 siswa dengan prosentase (32,9%). Hal ini juga terlihat dari rata-rata skor self-regulated learning sebesar 91.8658 yang berada pada interval 94-100. Skor yang diperoleh responden bergerak dari skor minimum sebesar 73.00 sampai dengan skor maximum sebesar 107.00.

4.4. Uji Hipotesis

Menurut Arikunto (1997) penelitian untuk mengetahui hubungan antara dua variabel yang sebaran datanya tidak berdistribusi normal adalah menggunakan korelasi Kendall tau_b karena daya yang terkumpul berbentuk ordinal untuk variabel motivasi berprestasi dan self-regulated learning

Analisis korelasi Kendall's tau_b antara motivasi berprestasi dengan self-regulated learning pada siswa SMP N 3 Suruh kelas VIII dapat dilihat dari table 4.


(8)

52 Tabel 4.3 Hasil Uji Correlation antara Motivasi Berprestasi dan

Self-Regulated Learning

Correlations

MB SRL

Kendall's tau_b M B

Correlation

Coefficient 1.000 .355 **

Sig.

(2-tailed) . .000

N 149 149

SR L

Correlation

Coefficient .355 **

1.000 Sig.

(2-tailed) .000 .

N 149 149

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Dari tabel 4.3 koefisien korelasi antara motivasi berprestasi dengan self-regulated learning siswa kelas VIII SMP N 3 Suruh menunjukkan koefisien korelasi sebesar rxy = 0,355** dan p = 0,000 <0,05, dapat disimpulkan ada hubungan yang signifikan antara motivasi berprestasi dengan self–regulated learning pada siswa kelas VIII SMP N 3 Suruh. Artinya bila skor motivasi berprestasi naik akan diikuti dengan naiknya skor self-regulated learning, sebaliknya bila skor motivasi berprestasi turun maka akan diikuti dengan penurunan skor self-regulated learning.

Berdasarkan hasil uji hipotesis yang diperoleh, maka hipotesis yang dikemukakan penulis pada bab 2 akan diuji, yaitu :

Ada hubungan yang signifikan antara motivasi berprestasi dengan self-regulated learning pada siswa kelas VIII SMP N 3 Suruh.


(9)

53 Hasil analisis : Diperoleh koefisien korelasi sebesar rxy= 0,355** ,p= 0,000 <0,05 dengan demikian ada hubungan yang signifikan antara motivasi berprestasi dengan self-regulated learning. Maka hipotesis DITERIMA.

4.5 Pembahasan Hasil Penelitian

Penelitian ini menghasilkan koefisien korelasi sebesar rxy = 0,355 dan p = 0,000 <0,05. Artinya Ada hubungan yang signifikan antara motivasi berprestasi dan self-regulated learning pada siswa kelas VIII SMP N 3 Suruh, dan dari hasil pengkategorian Tabel 4.1 dan Tabel 4.2 menunjukkan motivasi berprestasi pada kategori Sedang (39,6%) dan self-regulated learning pada kategori tinggi yaitu ( 32,9%), Temuan dari hasil penelitian ini sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh Schunk (2005) yang mengemukakan bahwa Self-regulated learning dan motivasi merupakan hubungan yang penting dalam belajar siswa. Siswa yang memiliki self-regulated learning yang baik cenderung memiliki motivasi yang tinggi untuk dapat berprestasi dibanding dengan mereka yang tidak memiliki self-regulated learning.

Penelitian ini didukung pula dengan hasil penelitian Haryu (2004) yang mendapatkan hasil bahwa terdapat hubungan positif dan signifikan antara Self regulation learning dan motivasi berprestasi terhadap prestasi belajar pada siswa MTs Negeri I Jember. Serta penelitian yang dilakukan oleh Prasaja (2011) mendapatkan hasil bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara motivasi berprestasi dengan self-regulated learning pada student athlete DBL.


(10)

54 Hasil dari penelitian ini sejalan dengan Pintrich & Schunk (1996) yang mengatakan self-regulation / regulasi diri sangat erat hubunganya dengan motivasi agar siswa dapat berprestasi, yaitu termotivasi untuk meraih tujuan dengan melibatkan kegiatan self-regulated learning yang mereka percaya dapat membantu mereka (misalnya menghafal materi yang dipelajari, memperjelas informasi yang tidak jelas). Sebagai gantinya self-regulation meningkatkan belajar dan persepsi kompetensi yang lebih besar untuk melanjutkan motivasi dan self-regulation untuk meraih tujuan baru.


(1)

49 yang telah bersedia mengisi skala motivasi berprestasi dan skala self-regulated learning. Peneliti mengecek kelengkapan skala dan jumlah siswa tiap kelas.

4.3. Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif menerangkan tentang gambaran data empirik Skala motivasi berprestasi terdiri dari 21 soal dan self-regulatied learning terdiri dari 30 soal dan terkumpul secara keseluruhan masing-masing 149 lembar, jadi jumlah total kedua skala tersebut adalah sebanyak 298 lembar. Untuk menentukan tinggi rendahnya hasil pengukuran variabel motivasi berprestasi dan self-regulated learning digunakan 5 kategori, sedangkan banyaknya pilihan jawaban ada 4 dengan skor 1 untuk jawaban STS (Sangat Tidak Setuju), 2 untuk jawaban TS (Tidak Setuju), 3 untuk jawaban S (Setuju), dan 4 untuk jawaban SS (Sangat Setuju).

Tabel 4.1 Kategori Motivasi Berprestasi pada Siswa Kelas VIII SMP N 3 suruh

No Kategori Range/ Skor Frekuensi Prosentase (%)

1 Sangat Rendah 61 — 64 19 12,8%

2 Rendah 65 — 68 28 18,8%

3 Sedang 69 — 72 59 39,6%

4 Tinggi 73 — 76 35 23,5%

5 Sangat Tinggi 77 — 79 8 5,4%

Jumlah 149 100%

Rata-rata (Mean) 70.1141

Std Deviasi 3.90691

Minimun 61.00


(2)

50 Dari table 4.1 menunjukkan bahwa motivasi berprestasi siswa kelas VIII SMP N 3 Suruh terdapat 19 siswa pada kategori sangat rendah dengan prosentase (12,8%), 28 siswa pada kategori rendah dengan prosentase (18,8%), 59 siswa pada kategori sedang siswa dengan prosentase (39,6%), 35 siswa pada kategori tinggi dengan prosentase (23,5%), dan 8 siswa pada kategori sangat tinggi sebanyak (5,4%). Jika dilihat dari keseluruhan prosentase yang ada maka motivasi berprestasi pada siswa kelas VII SMP N 3 Suruh berada pada kategori Sedang yaitu sebanyak 59 siswa dengan prosentase (39,6%). Hal ini juga terlihat dari rata-rata skor motivasi berprestasi sebesar 70.1141 yang berada pada interval 69-72. Skor yang diperoleh responden bergerak dari skor minimum sebesar 61.00 sampai dengan skor maximum sebesar 79.00.

Tabel 4.2 Kategori Skala Self-Regulatied Learning pada pada Siswa Kelas VIII SMP N 3 Suruh

Kategori Range/Skor Frekuensi Prosentase (%)

Sangat Rendah 73— 79 12 8.1%

Rendah 80 — 86 25 16,8%

Sedang 87 — 93 46 30,9%

Tinggi 94 — 100 49 32,9 %

Sangat tinggi 101— 107 17 11,4%

Jumlah 149 100%

Rata-rata (Mean) 91.8658

Std Deviasi 7.57187

Minimun 73.00


(3)

51 Dari tabel 4.2 menunjukkan bahwa self-regulated learning siswa kelas XIII SMP N 3 Suruh terdapat 12 siswa pada kategori sangat rendah dengan prosentase sebesar (8,1%), 25 siswa pada kategori rendah dengan prosentase sebesar (16,8%), 46 siswa pada kategori sedang dengan prosentase sebesar (30,9%), 49 siswa pada kategori tinggi dengan prosentase sebesar (32,9%), dan 17 siswa pada kategori sangat tinggi dengan prosentase sebesar (11,4%). Jika dilihat dari prosentase yang tertinggi maka self-regulated learning pada siswa kelas VIII SMP N 3 Suruh berada pada kategori tinggi yaitu sebanyak 49 siswa dengan prosentase (32,9%). Hal ini juga terlihat dari rata-rata skor self-regulated learning sebesar 91.8658 yang berada pada interval 94-100. Skor yang diperoleh responden bergerak dari skor minimum sebesar 73.00 sampai dengan skor maximum sebesar 107.00.

4.4. Uji Hipotesis

Menurut Arikunto (1997) penelitian untuk mengetahui hubungan antara dua variabel yang sebaran datanya tidak berdistribusi normal adalah menggunakan korelasi Kendall tau_b karena daya yang terkumpul berbentuk ordinal untuk variabel motivasi berprestasi dan self-regulated learning

Analisis korelasi Kendall's tau_b antara motivasi berprestasi dengan self-regulated learning pada siswa SMP N 3 Suruh kelas VIII dapat dilihat dari table 4.


(4)

52 Tabel 4.3 Hasil Uji Correlation antara Motivasi Berprestasi dan

Self-Regulated Learning

Correlations

MB SRL

Kendall's tau_b M B

Correlation

Coefficient 1.000 .355

**

Sig.

(2-tailed) . .000

N 149 149

SR L

Correlation

Coefficient .355

**

1.000 Sig.

(2-tailed) .000 .

N 149 149

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Dari tabel 4.3 koefisien korelasi antara motivasi berprestasi dengan self-regulated learning siswa kelas VIII SMP N 3 Suruh menunjukkan koefisien korelasi sebesar rxy = 0,355** dan p = 0,000 <0,05, dapat disimpulkan ada hubungan yang signifikan antara motivasi berprestasi dengan self–regulated learning pada siswa kelas VIII SMP N 3 Suruh. Artinya bila skor motivasi berprestasi naik akan diikuti dengan naiknya skor self-regulated learning, sebaliknya bila skor motivasi berprestasi turun maka akan diikuti dengan penurunan skor self-regulated learning.

Berdasarkan hasil uji hipotesis yang diperoleh, maka hipotesis yang dikemukakan penulis pada bab 2 akan diuji, yaitu :

Ada hubungan yang signifikan antara motivasi berprestasi dengan self-regulated learning pada siswa kelas VIII SMP N 3 Suruh.


(5)

53 Hasil analisis : Diperoleh koefisien korelasi sebesar rxy= 0,355** ,p= 0,000 <0,05 dengan demikian ada hubungan yang signifikan antara motivasi berprestasi dengan self-regulated learning. Maka hipotesis DITERIMA.

4.5 Pembahasan Hasil Penelitian

Penelitian ini menghasilkan koefisien korelasi sebesar rxy = 0,355 dan p = 0,000 <0,05. Artinya Ada hubungan yang signifikan antara motivasi berprestasi dan self-regulated learning pada siswa kelas VIII SMP N 3 Suruh, dan dari hasil pengkategorian Tabel 4.1 dan Tabel 4.2 menunjukkan motivasi berprestasi pada kategori Sedang (39,6%) dan self-regulated learning pada kategori tinggi yaitu ( 32,9%), Temuan dari hasil penelitian ini sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh Schunk (2005) yang mengemukakan bahwa Self-regulated learning dan motivasi merupakan hubungan yang penting dalam belajar siswa. Siswa yang memiliki self-regulated learning yang baik cenderung memiliki motivasi yang tinggi untuk dapat berprestasi dibanding dengan mereka yang tidak memiliki self-regulated learning.

Penelitian ini didukung pula dengan hasil penelitian Haryu (2004) yang mendapatkan hasil bahwa terdapat hubungan positif dan signifikan antara Self regulation learning dan motivasi berprestasi terhadap prestasi belajar pada siswa MTs Negeri I Jember. Serta penelitian yang dilakukan oleh Prasaja (2011) mendapatkan hasil bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara motivasi berprestasi dengan self-regulated learning pada student athlete DBL.


(6)

54 Hasil dari penelitian ini sejalan dengan Pintrich & Schunk (1996) yang mengatakan self-regulation / regulasi diri sangat erat hubunganya dengan motivasi agar siswa dapat berprestasi, yaitu termotivasi untuk meraih tujuan dengan melibatkan kegiatan self-regulated learning yang mereka percaya dapat membantu mereka (misalnya menghafal materi yang dipelajari, memperjelas informasi yang tidak jelas). Sebagai gantinya self-regulation meningkatkan belajar dan persepsi kompetensi yang lebih besar untuk melanjutkan motivasi dan self-regulation untuk meraih tujuan baru.


Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan Motivasi Berprestasi dengan Self Regulated Learning Pada Siswa Kelas VIII SMP N 03 Suruh T1 132008013 BAB I

0 0 13

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan Motivasi Berprestasi dengan Self Regulated Learning Pada Siswa Kelas VIII SMP N 03 Suruh T1 132008013 BAB II

1 2 22

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan Motivasi Berprestasi dengan Self Regulated Learning Pada Siswa Kelas VIII SMP N 03 Suruh T1 132008013 BAB V

0 1 3

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan Motivasi Berprestasi dengan Self Regulated Learning Pada Siswa Kelas VIII SMP N 03 Suruh

0 0 14

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan Motivasi Berprestasi dengan Self Regulated Learning Pada Siswa Kelas VIII SMP N 03 Suruh

0 0 14

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan Motivasi Berprestasi dengan Kemandirian Siswa Kelas VIII SMP Negeri 3 Pabelan T1 132008019 BAB I

0 0 5

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan Motivasi Berprestasi dengan Kemandirian Siswa Kelas VIII SMP Negeri 3 Pabelan T1 132008019 BAB II

0 0 11

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan Motivasi Berprestasi dengan Kemandirian Siswa Kelas VIII SMP Negeri 3 Pabelan T1 132008019 BAB IV

0 0 7

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan Motivasi Berprestasi dengan Kemandirian Siswa Kelas VIII SMP Negeri 3 Pabelan T1 132008019 BAB V

0 0 2

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan Pola Asuh Demokratis (Authoritative Parenting) dengan Self-Regulated Learning pada Siswa SMP Negeri 3 Suruh

0 0 2